26
BULETIN TEKNIS NO. 05 AKUNTANSI PENYUSUTAN PROGRAM PERCEPATAN AKUNTABILITAS KEUANGAN PEMERINTAH 2012 BULETIN TEKNIS NO. 05 AKUNTANSI PENYUSUTAN 1

BULETIN TEKNIS NO. 05 AKUNTANSI PENYUSUTAN

  • Upload
    rane

  • View
    114

  • Download
    0

Embed Size (px)

DESCRIPTION

BULETIN TEKNIS NO. 05 AKUNTANSI PENYUSUTAN. BULETIN TEKNIS NO. 05 AKUNTANSI PENYUSUTAN. P ROGRAM PERCEPATAN AKUNTABILITAS KEUANGAN PEMERINTAH 2012. PENDAHULUAN. Ketentuan PSAP No. 05: Penyusutan adalah penyesuaian nilai sehubungan dengan penurunan kapasitas dan manfaat dari suatu aset. - PowerPoint PPT Presentation

Citation preview

Page 1: BULETIN TEKNIS NO. 05 AKUNTANSI PENYUSUTAN

BULETIN TEKNIS NO. 05AKUNTANSI PENYUSUTAN

PROGRAM PERCEPATAN AKUNTABILITAS KEUANGAN PEMERINTAH2012

BULETIN TEKNIS NO. 05AKUNTANSI PENYUSUTAN

1

Page 2: BULETIN TEKNIS NO. 05 AKUNTANSI PENYUSUTAN

PENDAHULUANKetentuan PSAP No. 05: Penyusutan adalah penyesuaian nilai sehubungan dengan

penurunan kapasitas dan manfaat dari suatu aset. Paragraf 53: “Aset tetap disajikan berdasarkan biaya perolehan

aset tetap tersebut dikurangi akumulasi penyusutan. …” Paragraf 54: “Penyesuaian nilai aset tetap dilakukan dengan

berbagai metode yang sistematis sesuai dengan masa manfaat. Metode penyusutan yang digunakan harus dapat menggambarkan manfaat ekonomik atau kemungkinan jasa (service potential) yang akan mengalir ke pemerintah. …”

Paragraf 55: “Masa manfaat aset tetap yang dapat disusutkan harus ditinjau secara periodik dan jika terdapat perbedaan besar dari estimasi sebelumnya, penyusutan periode sekarang dan yang akan datang harus dilakukan penyesuaian.”

2

Page 3: BULETIN TEKNIS NO. 05 AKUNTANSI PENYUSUTAN

ARTI PENTING PENYUSUTAN Memungkinkan pemerintah untuk setiap tahun

memperkirakan sisa manfaat suatu aset tetap yang masih dapat diharapkan dapat diperoleh dalam masa beberapa tahun ke depan.

memungkinkan pemerintah mendapat suatu informasi tentang keadaan potensi aset yang dimilikinya.

Memberi informasi kepada pemerintah suatu pendekatan yang lebih sistematis dan logis dalam menganggarkan berbagai belanja pemeliharaan atau bahkan belanja modal untuk mengganti atau menambah aset tetap yang sudah dimiliki.

3

Page 4: BULETIN TEKNIS NO. 05 AKUNTANSI PENYUSUTAN

METODE PENYUSUTAN1. Metode garis lurus (straight line method).2. Metode saldo menurun ganda (double

declining balance method).3. Metode unit produksi (unit of production

method).

4

Page 5: BULETIN TEKNIS NO. 05 AKUNTANSI PENYUSUTAN

PRASYARAT PENYUSUTAN• Identitas Aset yang Kapasitasnya Menurun• Nilai yang Dapat Disusutkan • Masa Manfaat dan Kapasitas Aset Tetap

5

Page 6: BULETIN TEKNIS NO. 05 AKUNTANSI PENYUSUTAN

PROSEDUR PENYUSUTAN

1. Identifikasi Aset Tetap yang Dapat Disusutkan2. Pengelompokan Aset3. Penetapan Nilai Aset Tetap yang Wajar4. Penetapan Nilai yang Dapat Disusutkan5. Penetapan Metode Penyusutan6. Perhitungan dan Pencatatan Penyusutan7. Penyajian Penyusutan8. Pengungkapkan Penyusutan di dalam Catatan atas

Laporan Keuangan

6

Page 7: BULETIN TEKNIS NO. 05 AKUNTANSI PENYUSUTAN

IDENTIFIKASI ASET TETAP YANG DAPAT DISUSUTKAN

Daftar Aset Tetap

Tanah/KDPDaftar Aset Tetap

Menyusut

Disusutkan

N

Y

Tidak Disusutkan

Daftar Aset Tetap

Tanah/KDPDaftar

Aset Tetap

Daftar Aset TetapMenyusutTanah/KDP

Tidak Disusutkan

Daftar Aset TetapMenyusutTanah/KDP

DisusutkanTidak Disusutkan

Daftar Aset TetapMenyusutTanah/KDP

Daftar Aset Tetap

Y

Tidak Disusutkan

Y

N

Y

Disusutkan

Daftar Aset Tetap

Tanah/KDP

Disusutkan

Daftar Aset Tetap

Daftar Aset TetapMenyusutTanah/KDP

Disusutkan

Daftar Aset Tetap

Tidak Disusutkan

Daftar Aset TetapMenyusutTanah/KDP

Disusutkan

Daftar Aset Tetap

7

Page 8: BULETIN TEKNIS NO. 05 AKUNTANSI PENYUSUTAN

PENGELOMPOKAN ASET

• Aset Berkelompok Disusutkan secara kelompok

• Aset Individual Disusutkan secara Individual

8

Page 9: BULETIN TEKNIS NO. 05 AKUNTANSI PENYUSUTAN

PENETAPAN NILAI ASET TETAP YANG WAJAR

• Sebelum dilakukan penyusutan harus diketahui nilai wajar suatu aset, atau harga perolehannya.

• Jika belum diketahui nilai wajarnya maka perlu dilakukan penilaian terlebih dahulu sebagaimana buletin teknis 01 atau 02.

9

Page 10: BULETIN TEKNIS NO. 05 AKUNTANSI PENYUSUTAN

PENETAPAN NILAI YANG DAPAT DISUSUTKAN

Seluruh nilai aset tetap menyusut dianggap dapat disusutkan, tanpa memperhitungkan nilai residu

Seluruh nilai aset tetap menyusut menjadi Nilai yang dapat disusutkan

10

Page 11: BULETIN TEKNIS NO. 05 AKUNTANSI PENYUSUTAN

PENETAPAN METODE PENYUSUTAN1. Identifikasi karakteristik fisik aset tetap, kespesifikan dan keterukuran

total unit manfaat potensialnya, dan cara serta intensitas pemanfaatannya,

2. Jika aset tetap memiliki total unit manfaat potensial (perkiraan output) maupun jumlah pemanfaatan per periode yang spesifik dan terukur, maka digunakan penyusutan metode unit produksi;

3. Dalam hal akan menggunakan penyusutan metode unit produksi, tetapkan perkiraan total output (kapasitas manfaat potensial normal). Hal ini dapat ditentukan dengan menggunakan data dari pabrikan atau dengan taksiran pihak yang berkompeten;

4. Jika aset tetap dinilai tidak memiliki perkiraan total output atau manfaat potensial maupun jumlah pemanfaatan per periode yang spesifik dan terukur, tetapi diyakini bahwa cara dan intensitas pemanfaatannya lebih besar di awal masa manfaat aset, maka digunakan penyusutan metode saldo menurun berganda;

11

Page 12: BULETIN TEKNIS NO. 05 AKUNTANSI PENYUSUTAN

PENETAPAN METODE PENYUSUTAN5. Jika aset tetap tidak memiliki total unit manfaat potensial maupun

jumlah pemanfaatan per periode yang spesifik dan terukur, dan cara serta intensitas pemanfaatannya sepanjang masa manfaat aset juga tidak jelas, serta ditambah dengan keinginan mendapatkan metode penyusutan yang praktis, digunakan metode penyusutan garis lurus;

6. Dalam hal menggunakan metode penyusutan garis lurus atau saldo menurun berganda, tetapkan masa manfaat setiap aset tetap;

7. Walaupun diketahui perkiraan total output atau manfaat aset tetap seperti dimaksud poin 3) atau penurunan intensitas pemanfaatan dapat ditentukan seperti dimaksud poin 4), demi alasan kepraktisan, perhitungan perhitungan dengan menggunakan metode garis lurus dapat diterapkan;

8. Kebijakan yang berhubungan dengan penyusutan dicantumkan dalam Kebijakan Akuntansi;

12

Page 13: BULETIN TEKNIS NO. 05 AKUNTANSI PENYUSUTAN

PERHITUNGAN DAN PENCATATAN PENYUSUTAN

Langkah-langkah dalam melakukan perhitungan dan pencatatan penyusutan:

• Hitung dan catat porsi penyusutan untuk tahun berjalan dengan menggunakan rumus untuk metode yang dipilih/ditetapkan.

• Lakukan perhitungan dan pencatatan penyusutan aset tetap tersebut secara konsisten sampai pada akhir masa manfaat aset dengan mendebit akun Diinvestasikan dalam Aset Tetap dan mengkredit Akumulasi Penyusutan

• Susun Daftar Penyusutan guna memfasilitasi perhitungan penyusutan tahun-tahun berikutnya.

13

Page 14: BULETIN TEKNIS NO. 05 AKUNTANSI PENYUSUTAN

PENYAJIAN PENYUSUTAN

Tanah 120,000,000,000 Peralatan dan Mesin 4,000,000,000Gedung dan Bangunan 35,000,000,000 Jalan, Irigasi dan Jaringan 12,758,500,000 Aset tetap lainnya 1,656,000,000Akumulasi Penyusutan (2,430,000,000)Nilai Buku Aset 50,984,500,000Konstruksi dalam Pengerjaan 4,300,000,000 Nilai Aset (Bersih) 175,284,500,000

14

Page 15: BULETIN TEKNIS NO. 05 AKUNTANSI PENYUSUTAN

PENGUNGKAPKAN PENYUSUTAN DI DALAM CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Paragraf 79 PSAP 07 menyatakan bahwa informasi penyusutan yang harus diungkapkan dalam laporan keuangan adalah :(1) Nilai penyusutan(2) Metode penyusutan yang digunakan(3) Masa manfaat atau tarif penyusutan yang digunakan(4) Nilai tercatat bruto dan akumulasi penyusutan pada

awal dan akhir periode.

15

Page 16: BULETIN TEKNIS NO. 05 AKUNTANSI PENYUSUTAN

ILUSTRASI PENGHITUNGAN PENYUSUTAN

16

Page 17: BULETIN TEKNIS NO. 05 AKUNTANSI PENYUSUTAN

Metode Garis LurusDari Kartu Inventaris Barang (KIB) diketahui:- Nilai peralatan berupa mesin fotokopi menurut sub buku besar yang telah sesuai

dengan KIB adalah sebesar Rp10.000.000.- Mesin fotokopi tersebut pertama kali dihitung penyusutannya.

Kondisi aset tetap dalam keadaan baik. Kebijakan Akuntansi mengenai masa manfaat peralatan dan mesin menetapkan mesin fotokopi tersebut mempunyai masa manfaat 5 tahun dan disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus.

Perhitungan dan pencatatan penyusutan tahun I s.d. tahun kelima sebagai berikut: a. Nilai aset tetap yang dapat disusutkan sebesar Rp10.000.000. b. Penyusutan tahun pertama adalah Rp10.000.000,00 : 5 = Rp2.000.000.c. Catatan tahun pertama adalah:

Jurnal untuk mencatat penyusutanDiinvestasikan dalam Aset Tetap Rp2.000.000 Akumulasi penyusutan Rp2.000.000

17

Page 18: BULETIN TEKNIS NO. 05 AKUNTANSI PENYUSUTAN

Dari Kartu Inventaris Barang (KIB) diketahui: Nilai peralatan berupa mesin fotokopi menurut sub buku besar yang telah sesuai

dengan KIB adalah sebesar Rp10.000.000. Mesin fotokopi tersebut pertama kali dihitung penyusutannya. Kondisi aset tetap dalam keadaan baik. Kebijakan Akuntansi mengenai masa manfaat peralatan dan mesin menetapkan bahwa

mesin fotokopi tersebut mempunyai masa manfaat 5 tahun dan disusutkan dengan menggunakan metode saldo menurun ganda.

Berdasarkan informasi di atas, perhitungan dan pencatatan penyusutan tahun pertama hingga kelima adalah sebagai berikut:1. Nilai aset tetap yang dapat disusutkan adalah sebesar Rp10.000.000:2. Tarif penyusutan dihitung dengan rumus:

1 X 100% X 2 Masa manfaat Jika masa manfaat 5 tahun, maka tarif penyusutannya adalah:

1 X 100% X 2 = 40% 5

Metode Saldo Menurun Ganda

18

Page 19: BULETIN TEKNIS NO. 05 AKUNTANSI PENYUSUTAN

TAHUN NILAI BUKU

PERSENTASE PENYUSUTAN

PENYUSUTAN PER TAHUN

AKUMULASI PENYUSUTAN

1 2 = 2t-1 –

5t-1 3 4 = 2 x 3 5 = 5t-1 + 4t 0 10,000,000 40% 0 0 1 10,000,000 40% 4,000,000 4,000,000 2 6,000,000 40% 2,400,000 6,400,000 3 3,600,000 40% 1,440,000 7,840,000 4 2,160,000 40% 864,000 8,704,000 5 1,296,000 Pembulatan/penyesuaian 1,296,000 10,000,000

1

Metode Saldo Menurun Ganda

19

Page 20: BULETIN TEKNIS NO. 05 AKUNTANSI PENYUSUTAN

Metode Unit Produksi• Dari Kartu Inventaris Barang (KIB) diketahui:

– Nilai peralatan berupa mesin fotokopi menurut sub buku besar yang telah sesuai dengan KIB adalah sebesar Rp12.000.000;

– Mesin fotokopi tersebut pertama kali dihitung penyusutannya.• Kondisi aset tetap dalam keadaan baik. Kebijakan Akuntansi mengenai

penyusutan menetapkan metode penyusutan yang digunakan adalah metode unit produksi.

• Kapasitas produksi normal fotokopi adalah 60.000 lembar• Produksi fotokopi sampai tahun kelima adalah 60.000 lembar.• Tarif penyusutan: Nilai yang dapat disusutkan dibagi perkiraan output

12.000.000,00/60.000 = Rp200 per lembar;

20

Page 21: BULETIN TEKNIS NO. 05 AKUNTANSI PENYUSUTAN

Metode Unit Produksi

a. Jumlah produksi tiap tahun selama lima tahun dan besarnya penyusutan per 1 tahun adalah sebagai berikut: 2

TAHUN PRODUKSI PER TAHUN

TARIF PENYUSUTAN

BESARNYA PENYUSUTAN

(lembar) 1 16,000 200 3.200.000 2 9,200 200 1.840.000 3 11,600 200 2.320.000 4 10,700 200 2.140.000 5 12,500 200 2.500.000

Total 60,000 12.000.000 3

21

Page 22: BULETIN TEKNIS NO. 05 AKUNTANSI PENYUSUTAN

HAL-HAL KHUSUS YANG TERKAIT DENGAN PENYUSUTAN

A. Penyusutan Pertama KaliB. Pemanfaatan Aset Tetap yang Sudah Seluruh Nilainya

DisusutkanC. Penghapusbukuan Aset TetapD. Penjualan Aset Tetap yang telah DihapusbukukanE. Tukar-menukar Aset TetapF. Perbaikan Aset Tetap yang Menambah Masa Manfaat atau

Kapasitas ManfaatG. Penyusutan atas Aset secara BerkelompokH. Perhitungan Penyusutan Aset Tetap yang Diperoleh Tengah

TahunI. Perubahan Estimasi dan Konsekuensinya

22

Page 23: BULETIN TEKNIS NO. 05 AKUNTANSI PENYUSUTAN

Penyusutan Pertama Kali

• Jika secara umum terhadap aset tetap jenis peralatan dan mesin seperti mobil ditetapkan memiliki masa manfaat selama lima tahun dan penyusutannya memakai metode garis lurus, maka pada akhir tahun 2008, dapat terjadi variasi permasalahan sisa masa manfaat dan masa manfaat yang sudah disusutkan, seperti berikut:

1

No Saat Perolehan Aset Sisa Masa Manfaat per

31 Desember 2008

Masa Manfaat yang sudah dilalui dan yang harus

dijadikan dasar penyusutan per 31

Desember 2008 1 Awal tahun 2003 dan

Sebelumnya 0 tahun 5 tahun

2 Awal tahun 2004 0 tahun 5 tahun 3 Awal tahun 2005 1 tahun 4 tahun 4 Awal tahun 2006 2 tahun 3 tahun 5 Awal tahun 2007 3 tahun 2 tahun 6 Awal tahun 2008 4 tahun 1 tahun 2

23

Page 24: BULETIN TEKNIS NO. 05 AKUNTANSI PENYUSUTAN

Pemanfaatan Aset Tetap yang Sudah Seluruh Nilainya Disusutkan

• Walaupun suatu aset sudah disusutkan seluruh nilainya hingga nilai bukunya menjadi Rp0, mungkin secara teknis aset itu masih dapat dimanfaatkan.

• Jika hal seperti ini terjadi, aset tetap tersebut tetap disajikan dengan menunjukkan baik nilai perolehan maupun akumulasi penyusutannya.

• Aset tersebut tetap dicatat dalam kelompok aset tetap yang bersangkutan dan dijelaskan dalam CALK

24

Page 25: BULETIN TEKNIS NO. 05 AKUNTANSI PENYUSUTAN

Penghapusbukuan Aset Tetap• Berdasarkan PP 6/2006 suatu aset tetap milik pemerintah

pusat hanya dapat dihapuskan jika telah mendapat persetujuan penghapusan dari Menteri Keuangan sedangkan untuk aset Pemda, sesuai dengan Permendagri 17/2007, hanya dapat dihapuskan oleh Kepala Daerah.

• Sebagai contoh, bila aset tetap berupa Gedung dan Bangunan dengan nilai perolehan sebesar Rp4.200.000.000 yang sudah disusutkan seluruhnya mendapat ijin penghapusan dari Menkeu atau Kepala Daerah, maka jurnal penghapusannya adalah sebagai berikut:

Akumulasi Penyusutan Rp 4.200.000

Aset Tetap Tetap – Gedung dan Bangunan

Rp 4.200.000

1

25

Page 26: BULETIN TEKNIS NO. 05 AKUNTANSI PENYUSUTAN

TERIMA KASIH

26