BUKUGEOMETRIPENDEKATANVEKTOR.pdf

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Buku Geometri dgn pendekatan vektor

Citation preview

  • GEOMETRI II BAGIAN I

    EDISI I

  • GEOMETRI II BAGIAN I

    EDISI I

    OLEH

    Prof. Drs. Mega Teguh Budiarto, M.Pd.

    Drs. T.R. Nindyo

    Penyunting

    Drs. Soemadi

    Diterbitkan Oleh :

    Universitas Negeri Surabaya

    2012

  • Kata Pengantar

    Buku ini disusun dengan harapan dapat memenuhi kebutuhan akan

    buku ajar khususnya untuk mata kuliah Geometri II Jurusan

    Pendidikan Matematika.

    Buku Geometri II terdiri dari dua bagian, bagian pertama memuat

    tentang Geometri didekati dengan vektor dan bagaian kedua

    memuat tentang Transformasi, termasuk di dalmnya transformasi

    topologi, dilatasi shear, strecth, inversi dan komposisi transformasi.

    Penguasaan pembaca akan analisa vektor, Geometri I dan matrik

    sangat menunjang untuk mempelajari buku ini.

    Terwujudnya buku ini tak lepas dari bantuan segala pihak, untuk itu

    kami ucapkan terima kasih kepada Bapak Prof. Drs. R. Soedjadi dan

    Bapak Drs. Djoko Moesono yang telah membantu sepenuhnya.

    Kami menyadari buku ini kurang sempurna, untuk itu pertanyaan,

    kritik dan saran dari pembaca sangat kami harapkan.

    Surabaya, Maret 2012

    Penyusun

  • Daftar Isi

    0. Kata Pengantar

    1. Vektor dan Skalar

    2. Vektor dalam bentuk pasangan bilangan

    3. Vektor yang sama atau ekuivalen

    4. Penjumlahan vektor

    5. Perkalian vektor dengan skalar

    6. Vektor posisi dari suatu titik

    7. Rumus pembagian dalam bentuk vektor

    8. Fungsi linier dari n vektor

    9. Ruang dimensi satu

    10. Ruang dimensi dua

    11. Ruang dimensi tiga

    12. Perkalian skalar dua vektor

    13. Hasil kali vektor dari dua vektor

    14. Persamaan vektor garis melalui (0, 0)

    15. Persamaan vektor garis melalui suatu titik dan sejajar suatu

    vektor

    16. Jarak titik ke garis

    17. Persamaan vektor bidang datar melalui titik (0, 0)

    18. Persamaan vektor bidang yang tidak melalui (0, 0)

  • 19. Mengubah persamaan bidang Ax + By + Cz + D = 0 ke dalam

    persamaan vektor bidang

    20. Persamaan vektor bidang yang melalui suatu titik dan diketahui

    normalnya

    21. Sudut antara dua bidang

    22. Jarak titik ke bidang

    23. Persamaan lingkaran

    24. Persamaan garis singgung melalui suatu titik pada lingkaran

    25. Persamaan bola

    26. Persamaan bidang singgung melalui suatu titik pada bola

    27. Buku rujukkan

  • B

    A Gambar 1

    Vektor dan Skalar

    Suatu pemindahan tempat dari semua titik pada suatu benda besar

    dan arah yang sama, disebut suatu pergeseran atau translasi.

    Perpindahan dari A ke B ditunjukkan

    oleh vektor perpindahan AB . A

    disebut titik pangkal, B disebut titik

    ujung.

    Panjang dari vektor AB ditulis AB .

    Himpunan semua garis berarah yang besar dan arahnya sama,

    disebut vektor (Vektor Geometris), besar tadi disebut panjnag vektor,

    dan arah tadi disebut arah vektor. Masing-masing ruas garis berarah

    tadi disebut wakil vektor.

    Gambar 2

    Suatu vektor diberi nama dengan huruf kecil yang diberi garis bawah.

    Seperti a yang dibaca : vektor a (penulisan ini semata-mata untuk

    memudahkan penulisan dalam buku tulis). Besar vektor a ditulis |a|

    Pada suatu vektor u pasti ada tepat satu pergeseran yang diwakili

    oleh ruas garis yang sama dengan wakil-wakil u karena itu geometrik

    sering didefinisikan sebagi pergeseran.

    Contoh suatu vektor adalah : berat, percepatan, gaya, kecepatan.

  • Sedangkan suatu besaran yang hanya mempunyai besar saja disebut

    skalar.

    Contoh suatu skalar adalah suhu, luas, volume, massa.

    Vektor dalam Bentuk Pasangan Bilangan

    Di samping vektor dapat diwakili oleh ruas garis berarah, vektor juga

    dapat diwakili notasi pasangan bilangan (vektor komponen).

    Jika diketahui vektor u , maka

    vektor u dapat diltulis sebagai

    jumlah duavektor v dan w yang

    masing-masing diketahui

    panjangnya dan v w .

    Misal |v| = u1 dan |w| = u2

    Dengan demikian vektor u merupakan suatu pergeseran yang

    memindakan setiap titik pda bidang itu : u1 satuan ke kanan dan u2

    satuan ke atas.

    Untuk menulis pergeseran atau vektor itu lazim ditulis dengan simbol

    dan ditulis u = dimaksudkan suatu pergeseran

    dengan memindahkan setiap titik A pada bidang, pertama mendatar

    ke kanan atau ke kiri sejauh u1 satuan kemudian vertikal ke atas atau

    ke bawah sejauh u2 dengan pengertian :

    Untuk u1> 0 pemindahan horizontal ke kanan

    Untuk u1< 0 pemindahan horizontal ke kiri

    Untuk u2> 0 pemindahan horizontal ke atas

    Untuk u2< 0 pemindahan horizontal ke bawah

  • Bilangan u1 dan u2 disebut komponen vektor u, jika u1 = u2 = 0, maka

    vektor u = vektor ini disebut vektor nol dan ditulis 0 = .

    Vektor nol tidak mempunyai besar dan arahnya tak tentu.

    Jika a = maka |a| = a12 + a22.

    Vektor yang sama atau Ekuivalen

    Dua buah vektor dikatakan ekuivalen apabla panjnagnya sama,

    terletak pada suatu garis atau garis-garis sejajar dan mempunyai arah

    yang sama pula, atau dengan kata lain a = b |a| = |b| dan arah a

    sama dengan arah b.

    AB = CD = PQ

    Vektor-vektor yang ini

    membentuk suatu kelas

    ekuivalen, kalau kelas ini disebut

    a, maka a = AB , CD , PQ

    Gambar 4

    Setiap anggota dari kelas dapat dipakai untuk mewakili a. Sedangkan

    vektor yang berlawanan arah dengan a dinyatakan sebagai a.

    Vektor-vektor yang sama ini membentuk kelas ekuivalen.

    Gambar 5

  • Penjumlahan Vektor

    Untuk menentukan jumlah u dan v kita ambil suatu wakil dari u,

    misalnya OA dan wakil dari v, misalnya AB .

    Wakil v pangkalnya ditempatkan pada ujung wakil u, sehingga terjadi

    segitiga vektor OAB

    Jumlah u dan v adalah OB

    Cara lain untuk menentukan u + v adalah dengan menyatukan

    pangkal u dan v. Maka diagonal dari jajaran genjang yang sisi-sisinya

    terbentuk dari dua vektor tadi adalah u + v.

    Jika a = dan b = maka a + b =

    Perkalian Vektor dengan Skalar

    Misal AB dan CD masing-masing adalah ruas garis berarah yang sama

    panjnag, sejajar dan searah, jadi keduanya dapat mewakili a.

  • Kita kerjakan penjumlahan AB + CD dengan pangkal O, didapat

    OP = AB + CD = AB + AB = 2AB = 2 a . Jika Q titik tengah ruas

    garis AB, maka AQ = QB , sehingga 2AQ = AB atau AQ =1

    2AB

    Jika a = maka

    a + a = +

    =

    =

    = 2

    = 2 a

    Dengan demikian jika k suatu bilangan real, maka besar ka adalah k

    kali besar a, sedangkan arahnya sama jika k > 0, dan berlawanan arah

    jika k < 0.

    Beberapa sifat penjumlahan vektor

    1. Operasi biner penjumlahan vektor mempunyai sifat tertutup

    2. Penjumlahan vektor mempunyai sifat komutatif a + b = b + a

    3. Penjumlahan vektor mempunyai sifat asosiatif

    a + (b + c) = (a + b) + c

    4. Penjumlahan vektor mempunyai elemen netral, yaitu vektor

    nol, sedemikian hingga a + 0 = 0 + a = a

    5. Setiap vektor a mempunyai lawan atau invers penjumlahan,

    yaitu a , sedemikian hingga a + (- a) = (- a) + a = 0

    6. Jika k dan l bilangan real maka (kl)a = k(la)

  • 7. 0 a = 0

    8. Jika k bilangan real maka k 0 = 0

    9. Jika k bilangan real maka k(a + b) = ka + kb

    10. Jika k, l bilangan real maka (k + l)a = ka + la

    Contoh 1

    Pada gambar 9 semua garis dianggap wakil vektor, maka

    a. AE + EC = AC

    b. DB + BE = DE

    c. AD + DB + BC = AC

    d. CB + BE + EA + AD = CD

    e. DE + BE = DE + EB = DB

    f. AC + BC = AC + CB = AB

    g. CD + BA + BD = CD +

    DB + BA = CA

    Contoh 2

    Diketahui : a = < - 2, 2>, b = , c = , d =

    Tunjukan (a + b) + (c + d) = (a + b + c) + d

    Dengan cara a) Geometrik b) Pasangan bilangan

    Penyelesaian

    a) Gambar 10

  • b) (a + b) + (c + d) = (< - 2, 2> + ) + ( + )

    = +

    =

    (a + b + c) + d = (< - 2, 2> + + ) +

    = +

    =

    Jadi (a + b) + (c + d) = (a + b + c) + d

    Contoh 3

    Diketahui wakil vektor a, b, c, seperti pada gambar 11.

    Gambar 11

    Tentukan a b c secara geometri dengan cara

    a) Segitiga b) Jajaran Genjang

    Penyelesaian

    a)

    Gambar 12

  • b)

    Gambar 13

    Contoh 4

    Pada gambar 13 contoh x dalam bentuk yang paling sederhana dari :

    a) x + a = w

    b) b + x = v + u + a

    c) v = b x

    d) x w = v

    Penyelesaian

    a) x + a = w

    x = w a

    x = w + ( a)

    x = u

  • b) b + x = v + u + a

    x = v + u + a b

    x = (v + u) + a + ( b)

    x = b + a + ( b)

    x = a

    c) v = b x

    x = b v

    x = b + ( v)

    x = u

    d) x w = v

    x = v + w

    Contoh 5

    Pada gambar 14 permudahlah :

    a) AC AB

    b) CA CB

    c) BA BC

    d) CB CA

    Penyelesaian

    a) AC AB = AC + AB c) BA BC = BA + BC

    = AC + BA = BA + CB

    = BA + AC = CB + BA

    = BC = CA

    b) CA CB = CA + CB d) CB CA = CB + CA

    = CA + BC = CB + AC

    = BC + CA = AC + CB

    = BA = BA

  • Soal Latihan

    1. EFGH adalah jajar genjang. Permudahlah :

    a) EF EH

    b) GE GH

    c) EA EF

    d) GE GA

    2. Jika a = , v = , dan w = nyatakan :

    a) a + v + w

    b) u v + w

    c) a + v w

    3. Tentukan kesimpulan dari pernyataan di bawah ini :

    a) Jika 3u = 2u maka

    b) Jika 3u = 2v, u 0, maka

    c) Jika aa = bv, a dan v tidak sama arahnya dan tidak

    berlawanan arahnya, u dan v bukan vektor nol, maka

    4. Diketahui paralelepipedum ABCD EFGH dan AB , AD , AE ,

    merupakan wakil vektor a , b, c, nyatakanlah dalam kombinasi a,

    b, dan c dari :

    a) AC c) AB

    b) AB d) CE

    Vektor Posisi dari Suatu Titik

    Misal 0 adalah pangkal koordinat dan P adalah titik P(a1, a2).

    Vektor yang diwakili oleh OP disebut vektor posisi dari P ditulis p =

    . Ternyata koordinat-koordinat suatu titik adalah komponen-

    komponen vektor posisi. Perlu diperhatikan dalam pengertian di atas

    adalah pengertian vektor posisi dari suatu titik.

  • Kita dapat berbicara vektor posisi suatu titik jika titik P sudah

    ditentukan, yaitu vektor (himpunan) yang mempunyai OP sebagai

    wakil. Sebaliknya bahwa setiap vektor (karena mempunyai suatu

    wakil degan pangkal O) adalah vektor posisinya suatu titik tertentu.

    Misal vektor posisi titik A adalah a dan vektor posisi titik B adalah b

    maka vektor posisi AB adalah b a (lihat gambar 15)

    Gambar 15

    Contoh

    Perhatikan gabar 15. M adalah titik pertengahan AB : m, a, dan b

    adalah vektor-vektor posisi titik M, A, dan B terhadap pangkal

    koordinat O.

    Buktikan bahwa m = (a + b)

    Bukti :

    OM = OA + AM

    OM = OA +1

    2AB

    m = a + (b a)

    m = a + b a

  • m = (a + b)

    Cara lain :

    AM = MB

    m a = b m

    2m = b + a

    m = (a + b)

    Contoh 7

    Nyatakan OP dalam a dan b

    Penyelesaian :

    OP = OA + AP

    OP = OA +1

    3AB

    p = a + 1/3 (b a)

    p = a + 1/3 b 1/3 a

    p = 2a+1b

    3

    Contoh 8

    Buktikan bahwa titik-titik tengah sisi-ssi suatu sebarang segiempat

    ABCD membentuk suatu Jajaran Genjang.

    Bukti :

  • Misal P, Q, R, dan S masing-

    masingpertengahan

    AD , DC , CB dan AB , dan a, b, c,

    d, p, q, r, dan s masing-masing

    vektor posisi titik A, B, C, D, P, Q,

    R, dan S maka :

    p = (a + d)

    q = (d + c)

    r = (c + b)

    s = (a + b)

    PQ = q p PS = s p

    = (d + c) (a + d) = (a + b) (a + d)

    = (c a) = (b d)

    SR = r s QR = r q

    = (c + b) (a + b) = (c + b) (d + c)

    = (c a) = (b d)

    Jadi PQ // SR Jadi PS // QR

    Dengan demikian PQRS Jajaran Genjang

    Contoh 9

    Buktikan bahwa median

    trapesium sejajar alas dan

    panjangnya sama dengan

    setengah sisi atas dan bawah.

  • Bukti :

    Misal a, b, c, d, p, dan q merupakan vektor posisi dari titik A, B, C, D,

    P, dan Q, maka :

    p = (a + b)

    q = (c + d)

    PQ = q p

    = (c + d) (a + b)

    = (BC ) + (AD )

    = (BC ) + (AD )

    PQ =1

    2(BC + AD )

    Jadi PQ =1

    2 (BC + AD ) karena BC //AD maka :

    = (BC + mBC ) AD = m BC untuk suatu harga m

    = 1

    2(1 + m)BC , Jadi PQ // BC

    Contoh 10

    OABC suatu bidang cyrat P, Q, R,

    S adalah berturut-turut titik

    tengah BC, CA, dan AB

    Buktikan bahwa :

    OA + OB + OC = OP + OQ + OR

  • Bukti :

    Misal a, b, dan c vektor posisi titik A, B, dan C maka :

    p = (b + c)

    q = (a + c)

    r = (a + b)

    OP + OQ + OR = p + q + r

    = b + c + a + c + a + b

    = a + b + c

    = OA + OB + OC

    Contoh 11

    ABCD adalah jajaran genjang M adalah titik tengah AB dan T

    membagi DM dengan perbandingan 2 : 1.

    Buktikan bahwa A, T, dan C kolinier dan tentukan AT : TC

    Bukti :

    Misal AD wakil vektor u dan AB wakil dari vektor v :

  • AT = AM + MT

    = AM +1

    3MD

    = AM +1

    3 AD AM

    = AM +1

    3AD

    1

    3AM

    =1

    3AD +

    2

    3AM

    =1

    3 u +

    2

    3

    1

    2 v

    = 1/3 (u + v)

    AT =1

    3 AB + BC

    AT =1

    3AC

    3AT = AC ,ini berarti bahwa A, T, C segaris dan AT : TC = 1 : 2

    Soal Latihan :

    1. Sebuah bidang beraturan berujung 6 buah dipandang sebagai

    sejumlah segitiga-segitiga sama sisi yang sama dan sebangun

    (lihat gambar).

    Nyatakanlah vektor posisi dari titik

    A, B, C, dengan a dan c

  • 2. Buktikan diagonal jajaran genjang saling membagi dua sama

    panjang.

    3. Diketahui P, Q, R, dan S adalah titik-titik tengah dari sisi-sisi AB,

    BC, CD, dan DA dari suatu segiempat ABCD.

    a) Misal K suatu titik lain dalam ruang buktikan :

    KP + KR = KQ + KS

    b) Buktikan PR dan QS saling memotong di tengah.

    4. Buktikan bahwa diagonal-diagonal suatu paralelepipedum saling

    memotong di tengah.

    5. Buktikan garis yang menghubungkan titik-titik tengah rusuk-rusuk

    yang berhadapan dari suatu bidang empat saling memotong di

    tengah

    Rumus pembagian dalam bentuk vektor

    Jika titik P terletak pada garis AB di antara A dan B maka AP dan PB

    mempunyai arh yang sama, jika P terletak di luar AB pada pihak B,

    maka AP dan PB mempunyai arah yang berlawanan. Jika P terletak di

    luar AB pada pihak A, maka AP dan PB merupakan arah yang

    berlawanan.

    Jika P terletak pada garis AB, sehingga AP : PB = m : n, maka

    dikatakan bahwa P membagi AB dengan m : n.

    Jika AP dan PB mempunyai arah yang sama (berarti m dan n bertanda

    sama), maka dikatakan bahwa P membagi AB di dalam. Jika AP dan

    PB mempunyai arah yang berlawanan (berarti m dan n berlawanan

    tanda), maka dikatakan bahwa P membagi AB di luar.

    Contoh 1 :

  • AP : PB = 2 : 1 AP : PB = 2 : - 1

    P membagi AB di dalam. P membagi AB di luar di pihak B

    AP : PB = -1 : 4

    P membagi AB di luar di pihak A.

    Contoh 2 :

    Pada garis AB terletak titik M dan N yang berturut-turut membagi AB

    di dalam dan di luar dengan perbandingan 2 : 1

    a) Tentukan letak M dan N pada garis AB.

    b) Tentukan Nilai perbandingan AM : AD, NA : AB, AM : AN, AN :

    NM.

    Penyelesaian :

    a) Lihat gambar

    b) AM : AB = 2 : 3

    NA : AB = -2 : 1

    AM : AN = 2 : 6 = 1 : 3

    AN : AM = 6 : -4 = 3 : -2

    Arah ke kanan diambil sebagai arah positif dan arah ke kiri diambil

    sebagai arah negatif. Pada garis AB terletak titik P yang membagi AB

    dengan perbandingan m : n.

  • Vektor posisi titik A, B dan P berturut-turut adalah a, b, dan p

    AP : PB = m : n

    AP : AB = m : (m + n)

    OP = OA + AP

    OP = OA +m

    (m + n)AB

    p = a +m

    (m+n) (b a)

    p = a + m

    (m +n) b

    m

    (m+n) a

    p = (1 m

    (m+n)) a +

    m

    (m+n) b =

    n

    (m+n) a +

    m

    (m+n) b

    p = mb +na

    (m+n) disebut dalil perbandingan

    Contoh 3 :

    Tentukan vektor posisi titik P yang membagi garis AB di dalam denan

    perbandinga 5 : 3.

    Penyelesaian : AP : PB = 5 : 3

    p = 3a+5b

    3+5=

    3

    8a +

    5

    8b

    Contoh 4 :

    Tentukan vektor posisi titik P yang membagi garis AB di luar dengan

    perbandingan 5 : 3.

    Penyelesaian : AP : PB = 5 : 3

    p = 3a+5b

    3+5=

    3

    2a +

    5

    2b

  • Soal Latihan :

    1. Diketahui 4 titik A, B, C, D dengan vektor posisi a, b, c, dan d. Titik

    tengah AB, BC, CD, dan DA disebut N, M, R, dan P. Nyatakanlah

    dalam a, b, c, d vektor posisi.

    a. Titik N, M, R, dan P

    b. Titik tengah S dan NR

    c. Titik tengah T dan PM

    d. Bagaimana letak S dan T

    e. Bagaimana tentang NR dan PM

    f. Bangun apakah NMRP

    2. Tentukan koordinat titik P yang membagi garis hubung a(-1, 5, 2)

    dan B(2, 2, -7) di dalam (di luar) dengan perbandingan 2 : 1

    3. Tentukan koordinat titik R dan S yang berturut-turut membagi

    garis hubung titik M(5, 2, 1) dan N(9, 10, 3) di dalam dan di luar

    dengan perbandingan 1 : 3.

    4. Dari tetrahedron ABCD diketahui A(3, 0, -4), B(6, 2, 4), C(-2, 1, -3)

    dan D(1, 5, -1).

    Tentukan kooedinat titik beratnya.

    Fungsi Linier dari n Vektor

    Bentuk m1a1 + m2a2 + + mnandi mana m1, m2, , mn. Skalar-skalar

    disebut fungsi linier dri n vektor.

    Jika a suatu vektor dan a 0 maka tiap vektor pada suatu garis yang

    sejajar dengan a adalah fungsi linier dari a yaitu ma dengan m

    bilangan real.

    Misal H = {a1, a2, , an} H disebut bebas linier jika :

    m1a1 + m2a2 + + mnan = 0 menyebabkan

  • m1 = m2 = = mn = 0

    himpunan yang tidak bebas linier disebut bergantung linier.

    Contoh 1 :

    1. Misal A = {a, b} seperti pada gambar :

    m1a + m2b = 0 jika dan hanya jika m1 = m2 = 0

    jadi A = {a, b} bebas linier

    2. Misal B = {a, b, a+b} seperti pada gambar di atas.

    Untuk m1 = 1, m2 = 1, dan m3 = 1 ternyata m1a + m2b + m3(a+b)= 0

    Jadi B = {a, b, a+b} bergantung linier

    Beberapa sifat Fungsi linier

    1. Jika a dan b masing-masing bukan vektor nol dan tidak sejajar

    maka jika xa + yb = 0 pastilah x = y = 0

    2. Jika a dan b masing-masing tak nol dan tidk sejajar serta

    berpangkal sama. Sedngkan c adalah vektor pada bidang yang

    ditentukan oleh a dan b maka c dapat dinyatakan sebagai fungsi

    linier dari a dan b.

  • 3. Jika a, b, dan c masing-masing bukan vektor nol dan ketiganya tak

    sebidang tetapi berpangkal sama maka jika xa + yb + zc = 0

    pastilah x = y = z = 0

    4. Jika a, b, dan c masing-masing bukan vektor nol dan ketiganya tak

    sebidang tetapi berpangkal sama maka tiap-tiap vektor di ruang

    dapat dinyatakan sebagai fungsi linier dari a, b, dan c.

    5. Jika a, b, dan c bebas linear , maka tiap vektor dalam ruang dapat

    dinyatakan ssebagai fungsi linear dari a , b , dan c secara tunggal

    Bukti sifat 1:

    Andaikan x0 , maka xa = yb

    a =y

    xbini berarti a b

    Kontradiksi dengan yang diketahui a b dengan demikian x=0.

    Dengan cara yang sama dapat ditunjukkan y=0

    Jadi, jika xa + yb = 0 maka x = y = 0

    Contoh :

    Buktikan bahwa titik titik A , B, dan C kolinier jika dan hanya jika

    untuk setiap titik 0 dalam ruang OC = 1 p OA + pOB

    Untuk membuktikan hal ini akan dibuktikan dari kiri ke kanan dan

    dari kanan ke kiri

    1. Diketahui A, B, dan C segaris

    Buktikan OC = 1 p OA + pOB

    Bukti :OC = OA + AC

    = OA + pAB

    = OA + p OB OA

    = OA pOA + pOB

    = 1 p OA + pOB

    P + Q = 1

    2. Diketahui OC = 1 p OA + pOB

    Buktikan : A, B, dan C segaris

  • Bukti :OC = 1 p OA + pOB

    = OA pOA + pOB

    OC OA = p OB OA

    AC = pAB

    Maka AC AB , jadi AC pada AB

    Dengan demikian A, B, dan C segaris jika dan hanya jika

    untuk tiap titik 0 pada ruang OC = 1 p OA + pOB

    Contoh : Buktikan garis - garis berat sebuah segitiga konkuren

    (melalui satu titik ).

    Bukti : perhatikan gambar disamping:

    Dalam ABC , D, E, dan F berturut

    turut adalah tengah AB , BC dan AC.

    Misal AP : PE = r : s ; (r + s = 1)

    BP : PF = u : V ; (u + v = 1)

    Ambil O sebagai titik pangkal tidak pada bidang ABC, maka :

    OP = r OE + s OA (sebab A, P, dan E segaris)

    OP = u OF + r OB (sebab B, P, dan F segaris)

    E tengah tengah BC , maka OE =1

    2 OB + OC

    F tengah tengah AC , maka OF =1

    2 OA + OC

    Dengan demikian OP = 1

    2 OB + OC + s OA . (1)

    Di lain pihak OP = 1

    2 OA + OC + r OB . (2)

    Karena OA , OB , OC bebas linear maka dari pers. (1) dan (2) didapat : r

    2= v ,

    r

    2=

    u

    2 , s =

    u

    2

    r = 2v, r = u , 2s = u

  • r = 2sdidapat r : s = 2 : 1

    u = 2vdidapat u : v = 2 : 1

    jadi P membagi BF dan AE dalam perbandingan 2 : 1

    jika Q titik potong antara AE dan CD maka Q membagi AE dengan

    perbandingan 2 : 1

    jadi Q berhimpit P

    kesimpulan garis garis berat suatu segitiga konkuren

    contoh :

    buktikan garis bagi suatu segitiga membagi sisi dihadapannya

    menjadi 2 segmen yang sebanding dengan sisi yang lain.

    Penyelesaian:

    Diketahui : ABC

    CAD = BAD

    Buktikan : BD

    DC=

    AB

    AC

    Bukti :

    Ambil A sebagai pangkal koordinat misal AB = a , AC = b

    Vektor satuan a adalah a

    a

    Vektor satuan b adalah b

    b

    Misal u =a

    a+

    b

    b

    Karena AD garis bagi CAB, maka u bertumpu pada AD

    Dengan demikian AD = ku

    = k (a

    a+

    b

    b)

    Karena B , D dan C kolinier, maka k

    a+

    k

    b= 1

    k b + k a = b a

    k a + b = a b

    k = a b

    a + b

  • jadi, AD = b

    a + b a +

    a

    a + b b

    BD

    DC =

    a

    a + b

    b

    a + b

    = a

    b

    Ini berarti BD

    DC=

    AB

    AC

    Diketahui abc dengan titik berat G

    Misal a ,b , c dan q masing masing vektor posisi dari titik A, B, C, dan

    D

    Buktikan q = 1

    3(a + b + c)

    Bukti :

    Ambil O sebagai titik

    pangkal di luar ABC.

    Karena G titik berat maka

    CG : GD = 2 : 1

    Misal d vektor posisi dari

    suatu titik D yaitu

    pertengahan AB , maka:

    d =1

    2 a + b

    OG = OC + CG

    q = OC +2

    3CD

    q = c +2

    3 d c

    q = c +2

    3 1

    2 a + b c

  • q = c +1

    3 a b

    2

    3c

    q =1

    3c +

    1

    3a +

    1

    3b

    q =1

    3(a + b + c )

    LATIHAN SOAL

    Buktikan bahwa a + 2b + c , a + 3b 2c , a + b + 4c bergantung

    linear

    RUANG BERDIMENSI SATU (R1)

    Misal l suatu garis dan O suatu titik pada l. dengan demikian l dibagi

    menjadi 2 sinar yaitu sinar OA dan sinar OB . Misal titik C pada l dan

    OC panjangnya satu satuan dan OA dipandang sebagai sinar positif,

    sinar OB dipandang sebagai sinar negatif. Maka untuk setiap titik X

    pada l, OX dapat dinyatakan sebagai OC . Jika titik P pada garis l

    sedemikian panjangnya OP = x1 satuan dan P pada sinar positif, maka

    koordinar P adalah x1 dan ditulis (x1). Jika koordinat P adalah bilangan

    yang menyatakan panjang segmen OP . jika diukur dengan OC sebagai

    segmen satuan.

    Dari gambar terlihat titik P, Q, dan R masing masing koordinatnya

    P(4), Q(-5), dan R(2).

    Dari pengertian di atas jelaslah bahwa setiap titik pada garis

    menentuka tepat satu bilangan real dan sebaliknya tiap bilangan real

    menunjukkan tepat satu titil pada l. jadi ada korespondensi satu

    satu pada garis l dan himpunan bilangan real.

    Garis l disebut garis bilangan, O disebut titik pangkal.

    Garis bilangan juga disebut ruang berdimensi satu (R1).

  • RUANG BERDIMENSI DUA (R2)

    Misal x dan y adalah dua garis bilangan yang bersekutu di O. Kedua

    garis bilangan ini menentuka suatu sistem koordinat.

    Garis garis x dan y, selanjutnya disebut sumbu koordinat.

    Segmen satuan pada kedua sumbu boleh sama boleh tidak.

    PQ y dan PR x

    OQ = x1 dan OR = y1

    Titik P menentukan suatu pasangan bilangan nyata x1 dan y1 dan

    ditulis (x1 , y1 )

    Setiap titik pada bidang XOY menentukan tepat satu pasang bilangan

    real (x,y) dan sebaliknya setiap pasangan bilangan nyata (x, y)

    menentukan tepat satu titik pada XOY.

    Pasangan (x1 , y1 ) disebut koordinat titik P.

    Jika x y maka sistem koordinat itu disebut sistem koordinat

    cartesius atau sistem koordinat siku siku.

    Sistem koordinat ini disebut ruan berdimensi dua.

  • RUANG BERDIMENSI TIGA (R3)

    Misal x, y, dan z garis bilangan yang taksebidang dan berpangkal

    sama. x, y, dan z menentukan sistem koordinat dalam ruang

    berdimensi tiga.

    x y , x z, y z

    Untuk setiap titik dalam R3 menentukan satu pasangan bilangan real

    (x, y, z) dan sebaliknya tiap pasangan bilangan real (x, y, z)

    menentukan sebuah titik dalam R3.

    X disebut absis, y disebut ordinat, dan z disebut aplikat.

    Jika sumbu x positif diputar 900 kearah sumbu y positif menyebabkan

    sumbu z brgerak kearah sumbu z positif maka sistem x, y, z disebut

    sistem putar kanan.

  • Jika sumbu z bergera berlawanan dengan arah sumbu z positif, maka

    x, y, z disebut sistem putar kiri.

    Sistem putar kanan sistem putar kiri

    Dalam perubahan selanjutnya digunakan sistem putar kanan.

    PERKALIAN SKALAR 2 VEKTOR

    Misal a , b suatu vektor dan sudut terkecil yang diapit oleh kedua

    vektor itu, perkalian skalar adan b ditulis a. b didefinisikan sebagai:

    a. b = a . b cos

    0

    Jika a diproyeksikan ke b maka panjang proyeksinya adalah a cos

    a. b = a . b cos

    = a cos |b|

    =panjang proyeksi a pada b kali b

    a

    b

    a

    a cos

  • Atau a. b = b cos a

    =panjang proyeksi pada b pada a kali a

    Sifat sifat perkalian skalar

    jika a, b dan c vektor, sedang m skalar

    1. a. b = b. a

    2. a. b + c = a. b + a. c

    3. m a. b = ma . b = d. mb = a. b m

    4. Jika a. b = 0 , a = 0 , b = 0, maka a tegak lurus b

    5. a. a = |a|2

    6. i. i = j. j = k. k = 1

    i. z = i. k = j. k = 0

    7. Jika a = a1i + a2j + a3k

    b = b1i + b2j + b3k

    Maka a. b = a1b1 + a2b2 + a3b3

    Contoh

    Diketahui: a = 3i 2j + 6k

    b = 3i 5j + 8k

    Tentukan besar sudut yang dibentuk oleh a dan b

    Penyelesaian: a. b = |a|. |b| cos

    cos =a.b

    a . b

    = 3 3 + 2 5 +6.8

    32 + 2 2+62 3 2+ 5 2+82

    =49

    7.7 2

    =1

    2

    =

    4

    Contoh :

    Buktikan diagonal diagonal suatu Belah ketupat tegak lurus satu

    sama

  • Penyelesaian:

    Diketahui :OABC belah ketupat

    Buktikan :AC OB

    Bukti :misal OABC suatu belah ketupat dan OA = a ; OC = c, maka:

    OB = a + c

    AC = c a

    OB . AC = a + c . (c a)

    = a + c . (c + (a))

    = a + c . c + a + c . (a)

    = a. c + c. c + a. a + c. a

    = a. c + |c|2 a 2 c. a

    = |c|2 a 2

    Karena OABC belah ketupat maka |c| = |a|

    Jadi ,OB . AC = 0

    Dengan demikian AC OB

    Contoh

    Buktikan suatu jajaran genjang yang diagonal diagonalnya tegak

    lurus merupakan suatu belah ketupat.

    Penyelesaian:

    dikeathui : OABC jajaran genjang

    OB AC

    Buktikan : OABC belah ketupat

    Bukti : misal OA = a ; OC = c

    Maka AC = c a , OB = a + c

  • OB AC sehingga AC . OB = 0

    c a . a + c a . c = 0

    c. a a. a + c. c a. c = 0

    c. a a 2

    + c 2

    a. c = 0

    a 2

    = c 2

    Berarti sisi OA = OC

    Karena OABCjajaran genjang maka OA = OC = CB = AB

    Jadi , OABC belah ketupat.

    Contoh

    Buktikan garis berat ke garis alas suatu segitiga sama kaki adalah

    tegak lurus pada garis alas.

    Penyelesaian:

    Diketahui : segitiga OAB sma kaki

    OA = OB, AC = BC

    Buktikan : OC AB

    Bukti : misal OA = a, OB = b

    Maka AB = b a

    C tengah tengah AB maka

    OC =1

    2(a + b)

    OC . AB = b a .1

    2(a + b)

    =1

    2( b a . a + (b a). b

    =1

    2 b. a a. a + b. b a. b

    =1

    2(b. a a

    2+ b

    2 a. b)

    =1

    2( b

    2 a

    2)

    Karena OA = OB maka b = a , dengan demikian ;

    OC . AB =0, jadi OC AB

  • Contoh :

    Buktikan teorema phytagoras

    Penyelesaian:

    Diketahui : Segitiga OAB siku siku di O

    Buktikan : OA 2

    + OB 2

    = AB 2

    Bukti : misal OA = a, OB = b

    Maka AB = b a, OB OA sehingga

    OA . OB = 0

    a. b = 0. (1)

    AB 2 = AB . AB = b a . (b a)

    = b a . b b a . a

    = b. b a. b b. a + a. a

    = |b|2 0 0 + a 2

    Jadi, AB 2

    = OA 2

    + OB 2

    Contoh :

    Buktikan dalam setiap segitiga siku siku garis berat ke sisi miring

    sama dengan setengah panjang sisi miring

    Penyelesaian:

    Diketahui : segitiga OAB siku siku di O

    AC = CB

    Buktikan : OC = 1

    2AB

    Bukti :

    OA = OC + CA = OC +1

    2BA

    OB = OC + CB = OC 1

    2BA

    Karena OA OBmaka OA . OB = 0

  • OC +1

    2BA . OC

    1

    2BA = 0

    OC . OC +1

    2BA . OC

    1

    2OC . BA

    1

    4BA . BA = 0

    OC 2

    1

    4 BA

    2= 0

    OC 2

    =1

    4 BA

    2

    OC =1

    2BA

    Jadi , OC = 1

    2 BA

    Contoh :

    Perhatikan gambar dibawah ini :

    Buktikan :AC BC

    Bukti : PA = PB = PC = R

    CA = CP + PA = CP 1

    2AB

    CB = CP + PB = CP +1

    2AB

    CA . CB = CP 1

    2AB . CP +

    1

    2AB

    = CP 2

    1

    4 AB

    2= R2 R2 = 0

    Jadi , CA CB

  • Contoh :

    Diketahui : ABC siku siku di A

    Buktikan : BC2 = AB2 + AC2

    Bukti : ACAB maka AC . AB =0

    BC = AC AB

    BC 2 = BC . BC

    = AC AB . AC AB

    = AC . AC AC . AB AB . AC + AB . AB

    = AC 2

    + AB 2

    Jadi, BC2 = AB2 + AC2

    Contoh :

    Diketahui :ABC

  • Buktikan : AB2 = AC2 + BC2 2AC.BC.Cos ACB

    Bukti : AB = CB CA

    AB . AB = CB CA . (CB CA )

    AB 2 = CB . CB CB . CA CA . CB + CA . CA

    = CB 2 2CA . CB cos ACB + CA

    2

    Jadi, AB2 = AC2 + BC2 2AC.BC.Cos ACB

    Contoh :

    Buktikan jumlah kuadrta diagonal diagonal suatu jajaran genjang

    sama dengan kuadrat jumlah kuadrat sisinya.

    Penyelesaian:

    Buktikan : AC2 + BD2 = AB2 + BC2 + CD2 + DA2

    Bukti :

    AC = AB + BC

    BD = AD AB = BC AB

    AC 2

    = AC . AC

    = AB + BC . AB + BC

    = AB . AB + AB . BC + BC . AB + BC . BC

    = AB 2

    + 2AB . BC + BC 2

    BD 2 = BD . BD

    = BC AB . BC AB

    = BC . BC BC . AB AB . BC + AB . AB

    = BC 2 2AB . BC + AB

    2

    |AC| 2 + |BD |2 = 2|AB |2 + 2|BC |2

    = AB 2

    + DC 2

    + BC 2

    + AD 2

  • Jadi ,AC2 + BD2 = AB2 + BC2 + CD2 + DA2

    Soal Latihan

    1. Buktikan cos + = cos cos sin sin

    2. Buktikan untuk setiap segitiga ABC

    AB = AC cos + BC cos

    3. Buktikan bahwa untuk setiap segitiga ABC, jika berlaku

    BC2 = AB2 + AC2 maka ABC siku siku di A

    4. Buktikan bahwa segmen segmen garis yang

    menghubungkan titik titik tengah yang berdekatan dari

    suatu bujur sangkar membentuk suatu bujur sangkar.

    5. Buktikan jumlah kuadrat dari doagonal diagonal suatu

    segiempat sama dengan dua kali jumlah kuadrat dari segmen

    segmen garis yang menghubungkan titik titik tengah sisi

    sisi yang berhadapan.

    6. Buktikan apabila dua pasang rusuk berhadapan dari suatu

    bidang empat tegak lurus sesamanya, maka pasangan yang

    ketigaa juga tegak lurus.

    HASIL KALI VEKTOR DARI DUA VEKTOR

    Perkalian vektor dari vektor a dan b ditulis a x b dibaca a kali b

    adalah vektor c yang mempunyai sifat:

    1. Besarnya sama dengan luas jajaran genjang yang bersisi a dan

    b. dengan demikian c = a b sin , dimana sudut antara

    a dan b

    2. Arahnya tegak lurus a dan b sehingga a , b dan c membentuk

    sistem tangan kanan

  • Secara simbolik ditulis

    a x b = ab sin u 0 < <

    u =vektor satuan yang menunjukkan arah dari a x b

    SIFAT SIFAT PERKALIAN VEKTOR

    1. a x b = b x a

    2. Untuk tiap vektor a berlaku a x a = 0

    3. Jika a 0 , b 0 dan a x b = 0, maka a b

    4. Untuk setiap vektor a, b dan c berlaku:

    ax b + c = a x b + a x c

    5. Jika m skalar, a dan bvektor, maka :

    m a x b = ma x b = a x mb

    6. Jika a = a1i + a2j + a3k

    b = b1i + b2j + b3k , maka

    a x b =

    i j k

    a1 a2 a3b1 b2 b3

    Perhatikan gambar diatas :

    i x i = i i sin 0 = 0

  • i x i = j x j = k x k

    i x j = j x i = k

    j x k = k x j = i

    k x i = i x k = j

    Beberapa bukti sifat diatas :

    Bukti 2.

    a x a = a a sin 0 = 0

    Dengan demikian a x a = 0

    Bukti 3:

    a x b = 0 a x b = 0

    a . b sin = 0

    sin = 0 , sudut antara a dan b

    = 0 ,makaa b

    bukti 4

    Misal a adalah vektor yang tegak lurus bidang V, dan b dan c masing

    masing vektor komponen b danc pada bidang yang tegak lururs

    pada a yaitu bidang V. dengan demikian a x b dan a x c terletak pada

    bidang V. (lihat gambar).

  • |a x c |

    |a x b=

    a c sin 900

    a b sin 900=

    |c |

    |b |

    Dan sudut OMN = sudut OBC

    Dengan demikian segitiga OMN ~ segitiga OBC, akibatnya

    |ON |

    |b +c | =

    a x b

    |b |

    ON = a x b b +c

    b

    b = a b sin 900|b +c |

    b

    ON = a b + c

    ON = a x b + c

    ON = OM + MN

    = a x b + a x c

    Karena a x b + c = a x (b + c)

    a x b = a x b; a x c = a x b

    Maka a x b + c = a x b + a x c

    Contoh 1:

    Tentukan a x b jika a = 3i + 2j + k

    b = i + 4j + k

    Penyelesaian:

    a x b = i j k

    3 2 11 4 1

    = 6i 4j + 10k

    Contoh 2:

    Tentukan vektor tegal lurus pada AB dan CD jika A 0, 1,3 ,

    B 2,0,4 , C(2, 1,4) dan D(3,3,2)

    Penyelesaian:

    AB = 2i + j + k, CD = i + 4j 2k

  • AB x CD = i j k

    2 1 11 4 2

    = 6i + 5j + 7k

    Jadi, vektor yang tegak lurus pada AB danCD adalah :

    m(6i + 5j + 7k)denganm 0

    Contoh 3:

    Diketahui : segitiga ABC

    Buktikan : sin A

    BC=

    sin B

    AC=

    sin C

    AB

    Bukti : misal AB = a; AC = b, maka BC = b a

    BC x BC = BC x (b a)

    o = BC x b BC x a

    BC x a = BC x b

    BC x a = |BC x b|

    BC a sin B = BC b sin C

    a sin B = b sin C

    sin B

    |b| =

    sin C

    a

    sin B

    AC =

    sin C

    AB

    Dengan cara yang sama didapat : sin A

    BC=

    sin B

    AC

    Jadi ,sin A

    BC=

    sin B

    AC=

    sin C

    AB

    Contoh 4 :

    Buktikan : (a b) x (a + b) = a x b

    Bukti : a b x a + b = a b x a + a b x b

    = a x a b x a + a x b

  • = 0 b x a + a x b

    = a x b + a x b

    = a x b

    LATIHAN SOAL

    1. Jika a = 3i j + 2k

    b = 2i + j k

    c = i 2j + k

    Carilah a. a x b x c

    b. a x (b x c)

    2. Carilah luas segitiga ABC, dimana A 1,3,2 , B 2, 1,1 ,

    C(1,2,3)

    3. Buktikan a. b x c = a x b . c

    4. Buktikan a. a x c = 0

    5. Buktikan bahwa syarat perlu dan cukup agar a , b dan c

    sebidang adalah a. b x c = 0

    6. Buktikan |a x b|2 + |a . b|2 = a 2|b|2

    7. Buktikan a . b x c = b . c x a

    = c . (a x b)

    8. Buktikan a x b = luas jajaran genjang yang sisinya a dan b

  • PERSAMAAN VEKTOR GARIS MELALUI (0,0)

    Misal garis g melalui pangkal koordinat dan titik A dengan vektor

    posisi a terletak pada g.

    Misal ada vektor x yang bertumpu pada garis g maka = , dimana

    t parameter.

    Bentuk

    Dinamakan persamaan vektor garis melalui (0,0)

    Misal = , dan = 1, 2

    Dari = didapat

    = ,

  • , = 1, 2

    , = 1, 2

    = 1

    = 2

    Bentuk dinamakan persamaan

    parameter garis lurus melalui

    (0,0)

    Jika t dieliminir dari kedua persmaan diatas maka didapat

    =21

    Bentuk dinamakan persamaan garis

    lurus melalui (0,0)

    PERSAMAAN VEKTOR GARIS YANG MELALUI SUATU TITIK

    DAN SEJAJAR SUATU VEKTOR

    Misal diketahui titik (1, 2) dan (1, 2) yang masing masing

    vektor posisinya = 1, 2 dan = 1, 2

    Maka persamaan vektor garis yang melalui titik A adalah

    = 1

    = 2

    =21

  • = , dimana t parameter

    = +

    = +

    Bentuk dinamakan persamaan vektor

    garis melalui suatu titik B dan

    sejajar dengan a

    Misal = , maka , = 1, 2 + 1 , 2

    , = 1 + 1, 2 + 2

    = 1 + 1

    = 2 + 2

    Jika t dieliminir dari kedua persamaan diatas didapat

    2 =2

    1( 1)atau

    22 2

    = 11 1

    Yaitu persamaan garis melalui titik

    Contoh :

    Diketahui titik A dan titik B

    Tunjukkan bahwa :

    a. Persamaan vektor garis AB adalah = +

    Dimana m parameter

    b. Jika = 1, 2 , = 1 , 2

    Tunjukkan bahwa persamaan garis AB adalah 22 2

    = 11 1

    Penyelesaian :

    a. Misal vektor posisi dari A dan B masing masing a dan b

    Maka =

    Persamaan vektor garis AB adalah persamaan vektor yang melalui

    titik A dan sejajar dengan , yaitu:

    = +

  • = + , dimana m parameter

    Atau

    = +

    b. Misal = 1, 2 , = 1 , 2 , = ,

    Maka dari = + didapat

    , = 1, 2 + ( 1 , 2 1, 2 )

    , = 1, 2 + ( 1 , 2 1, 2

    = 1 + 1 1

    = 2 + (2 2)

    Dengan mengeliminir m dari kedua persamaan diatas didapat

    = 2 + 11 1

    . 2 2

    Atau 22 2

    = 11 1

    Contoh :

    Diketahui jajaran genjang OBCR

    Titik P pada BC sedemikian hingga BP : PC = 3 : 2 dan Q pada AC

    sedemikian hingga AQ : AC = 1 : 3

    Ditanya :

    a. Persamaan garis OQ dan AP

    b. Jika X titik potong antara AP dan OQ tentukan AX : TC

    c. Jika BX memotong AC di T, tentukan perbandingan AT : TC

    Penyelesaian :

  • a. Misal vektor posisi A dan B adalah

    = +

    = +1

    3

    = +1

    3

    = +

    = +2

    5

    = + (2

    5)

    Jadi persamaan vektor garis OQ adalah = ( +1

    3) dimana t

    parameter

    Persamaan vektor gari AP adalah = + ( 2

    5) dimana s

    parameter

    b. Titik potong AQ dan AP adalah X, maka X terletak pada vektor

    garis OQ sekaligus terletak pada vektor garis AP. Dengan

    demikian untuk titik X berlaku :

    +1

    3 = +

    2

    5

    +1

    3 = +

    2

    5

    +1

    3 = 1

    2

    5 +

    Ini berarti

    = 1 2

    5dan

    1

    3 =

    = 1 2

    5.1

    3

    17

    15 = 1

    =15

    17dan =

    5

    17

    Dari = ( +1

    3) didapat

  • =15

    17 +

    1

    3

    =15

    17

    Jadi OX : XQ = 15 : 2

    Juga dari = + ( 2

    5) didapat

    = +5

    17

    2

    5

    = +5

    17

    Jadi AX : XP = 5 : 12

    c. = +

    = +15

    17

    = +15

    17 +

    1

    3

    Persamaan vektor BX : = +

    Dimana n parameter

    = + ( +15

    17 +

    15

    51)

    = +15

    17 +

    15

    51

    Persamaan vektor garis AC adalah = + , m parameter.

    Titik potong BX dan AC adalah T, maka T terletak pada vektor

    garis AC. Dengan demikian untuk titik T berlaku :

    + = +15

    17 +

    5

    17

    + = 1 +15

    17 +

    15

    17

    Ini berarti :

    1 =15

    17 =

    17

    15

    = 1 +5

    17

    = 1 12

    17

  • = 1 12

    17.17

    15

    = 1 12

    15

    =3

    15

    Dengan demikian

    = 1 +3

    15

    Jadi AT : TC = 3 : 12

    Contoh :

    Diketahui ; P pertengahan garis berat yang melalui A.

    memotong di O

    1. Carilah persamaan vektor garis

    2. Tentukan AQ : QC

    Penyelesaian :

    Misal = , = maka =

    =

    = 1

    2

    = 1

    2

    1

    2

    =1

    2 +

    1

    4

    Jadi persamaan vektor garis OP adalah = . , dimana t

    parameter. =1

    2 +

    1

    4, maka

  • = . (1

    2 +

    1

    4)

    Persamaan vektor garis AC : = + , s parameter

    Atau = + ( )

    Q titik Potong dan , maka :

    1

    2 +

    1

    4 = + ( )

    1

    2 +

    1

    4 = 1 +

    Ini berarti : 1

    2 = 1 dan

    1

    4 =

    = 2(1 ) = 4

    4 = 2 1

    6 = 2

    =1

    3

    Dengan demikian = +1

    3

    Jadi AQ : QC = 1 : 2

    Contoh :

    +1

    Buktikan :

    .

    .

    = 1

  • Bukti:

    Misal AR : RB = m : 1, BP : PC = n : 1, = dan =

    Maka =

    +1

    = +

    = +1

    +1

    =

    =

    +1 +

    1

    +1

    Persamaan vektor garis RP adalah :

    = : + , t parameter

    =

    + 1 + (

    + 1 ( +

    1

    1 + )

    =

    1 +

    + 1+

    + 1

    + 1

    persamaan vektor garis AC adalah

    = , u parameter

    =

    Q titik potong antara garis RP dan AC; maka dititik potong itu berlaku

    =

    Dengan demikian

    + 1 +

    + 1+

    + 1

    + 1 =

    Ini berarti :

    + 1 =

    + 1+

    + 1

    + 1= 0

    Dari persamaan terakhir didapat:

    +1

    1

    +1 =

    +1atau

    =( + 1)

    + 1

    Jika bentuk terakhir ini disubstitusikan pada

    +1 = didapat

  • =

    +1 (pembaca diharap menghitung harga u ini )

    Dengan demikian =

    +1

    = +

    + 1 = +

    =

    + 1

    = + 1

    + 1

    =

    + 1

    Q membagi AC diluar, dengan demikian :

    =

    +1

    +1

    =

    1

    Jadi,

    .

    .

    =

    1 .

    1 .

    1

    = 1

    Contoh :

    a. Buktikan dengan persamaan vektor garis bahwa perpotongan

    garis berat suatu segitiga berbanding 2 : 1

    b. Buktikan juga ketiga garis berat itu melalui satu titik

    Penyelesaian:

  • a. Misal = , = , maka =

    P pertengahan BC. Jadi =1

    2 +

    Persamaan vektor garis AT adalah :

    =

    =1

    2 +

    = +

    = +1

    2

    Persamaan vektor garis BT adalah :

    = + , u parameter

    = + 1

    3

    T terletak pada dan, maka untuk titik T berlaku

    = 1

    2 + = +

    1

    2

    1

    2 +

    1

    2 = 1 +

    1

    2

    Ini berarti 1

    2 = 1dan

    1

    2 =

    1

    2

    Dari kedua persamaan ini didapat

    =2

    3dan =

    2

    3

    Dengan demikian vektor posisi dari titik t adalah:

    = +2

    3

    Jadi BT : BR = 2 : 3 atau

    BT : TR = 2 : 1 atau

    Vektor posisi dari T adalah 2

    3

    Dengan demikian AT : AP = 2 : 3

    AT : TP = 2 : 1

    =

  • =1

    2

    Misal CQ dan AP berpotongan di T1, maka persamaan garis CT1

    adalah:

    = + ,v parameter

    = + 1

    2

    =1

    2 + (1 )

    T1terletak pada dan , maka untuk titik T1 berlaku =

    1

    2 + =

    1

    2 + 1

    Ini berarti 1

    2 =

    1

    2dan

    1

    2 = 1

    Dari kedua persamaan diatas didapat = =2

    3

    Dengan demikian vektor posisi dari T1 adalah +2

    3

    Jadi CT1 : CQ = 2 : 3 atau CT1 : T1Q = 2 : 1

    Begitu juga AT1 : T1P = 2 : 1 (selidiki)

    b. Karena perbandingannya selalu sama yaitu 2 : 1 maka vektor

    posisi T dan T1 sama. Dengan demikian T berimpit T1 jadi ketiga

    garis berat melalui satu titik

    SOAL LATIHAN

    1.

    a. Tentukan persamaan vektor

    garis , ,

    b. Tentukan vektor posisi dari D , E,

    dan F

    c. Buktikan bahwa ketiga garis

    tinggi melalui titik T

  • 2. a. Tentukan persamaan vektor sumbu sumbu AB , BC, dan AC

    b. Buktikan bahwa ketiga garis sumbu itu melalui satu titik

    3. Dalam dibuat transversal

    sudut yang memotong AB, BC,

    dan CA berturut turut di P, Q ,

    dan R. jika ketiga transversal

    tadi melalui satu titik

    Buktikan

    .

    .

    = 1

    (petunjuk : misalkan PA : PB = 1 : m dan RA : RC = 1 : n, kemudian

    cari perbandingan CQ :QB)

    4. Tentukan persamaan garis melalui (2,1) dan tegak lurus pada

    = 3

    5. Diketahui garis l : = 2, 3,1 + 5,2, 1 dan titik (3, 1,2)

    Tentukan persamaan vektor suatu garis yang melalui P dan sejajar

    dengan l.

    6. Diketahui titik (3,5) dan (2, 3)

    Tentukan persamaan vektor garis AB

    7. Diketahui titik A dan B merupakan ujung ujung vektor dan

    Buktikan persamaan vektor garis AB adalah

    =+

    +,t, k parameter dan + 0

    8. Tentukan persamaan vektor garis yang melalui titik pangkal dan

    sejajar

    9. Diketahui 1, 1 , 1 dan = 1 + 2 + 3

    Tentukan persamaan vektor garis yang melalui

    10. Diketahui garis l :2 + 3 6 = 0.

    Tentukan persamaan vektor garis tersebut.

  • Selidiki apakah jawabannya tunggal?

    JARAK TITIK KE GARIS

    Diketahui persamaan

    garis l dengan

    persamaan

    + + = 0dan

    titik (1, 1) diluar

    garis L.

    Misal (0, 0) dan

    1(2, 2) pada l, maka

    2 0 + (2 0)

    Misal = +

    = 2 0 + (2 0) (1)

    Dilain pihak A dan P1 pada l, maka

    2 + 2 + = 0

    0 + 0 + = 0

    2 0 + 2 0 = 0 (2)

    Jika (2) disubstitusikan pada (1) didapat . 1 = 0

    Jadi . 1 dan disebut vektor normal dari l

    Vektor normal dari garis l yang persamaannya + + = 0

    adalah = +

    Lihat 1

    cos =1

    1 = . cos (3)

    . = . cos

  • = . cos .

    . cos = .

    | | . (4)

    Substitusikan (3) pada (4) didapat

    1 = .

    ||

    Misal jarak titik ke garis dinamakan d maka

    = .

    | | dimana A titik sebarang yang dapat dipilih pada garis l

    Contoh :

    Carilah luas ABC jika 4,1 , 0,4 , (1, 3)

    Jawab :

    = 6 = 4,3

    = 5

    Persamaan vektor garis melalui A adalah

    = 4,1 + 4,3

    , = 4 4, 1 + 3

    = 4 4

    = 1 + 3

    Jika t dieliminer dari kedua persamaan diatas didapat 3 + 4 = 16

    Dengan demikian vektor normalnya = 3 = 4

    = = 4,1 1,3 = 5,4

    Atau = 5 + 4

    = .

    =

    31

    5

    Luas =1

    2.

    =1

    2.

    31

    5. 5 =

    31

    2satuan luas

    Contoh :

  • Tentukan jarak titik 3,2 pada garis p yang persamaannya

    5 + 6 30 = 0

    Jawab

    Ambil suatu titik P pada garis p misal (0,5).

    Maka = 3 + 3

    Misal jarak A ke garis p adalah d, maka

    =| . |

    , dimana = 5 + 6

    = 3 + 3 . (5 + 6)

    52 + 62

    =15 + 18

    61

    =3

    61

    PERSAMAAN BIDANG DATAR

    1. Persamaan BIdang Datar Yang Melalui titik O

    Bidang V melalui vektor , dan titik O

    Ambil sebarang titik P pada bidang V yang vektor posisinya

    , maka merupakan Persamaan vektor. = +

  • Bidang yang melalui titik O, ,

    Untuk setiap nilai t dan k yang memenuhi persamaan diatas,

    ujung vektornya berada pada bidang tersebut.

    = 2 + 3berarti ujung vektor berada pada bidang V

    2. Persamaan Bidang Yamg Tidak Melalui (0,0)

    Bidang V melalui vektor dan dan O sedang bidang V melalui

    ujung vektor dan sejajar dengan dan

    Jadi

    Misal P sebarang titik pada bidang V yang vektor posisinya , maka

    = + +

    Untuk setiap nilai t dan k,ujung-ujung vektor berada pada bidang V

    misal : = 1 + 2 + 3

    = 1 + 2 + 3

    = 1 + 2 + 3

  • Maka :

    , , = 1, 2, 3 + 1, 2, 3 + 1, 2 . 3

    Jadi = 1 + 1 + 1

    = 2 + 2 + 2

    = 3 + 3 + 3

    Dengan mengeliminir t dan k dari persamaan diatas dan memisalkan

    koefisien x adalah A, koefisien y adalah B, koefisien z adalah C dan D

    konstanta, maka bentuk diatas menjadi :

    + + + = 0

    Yang merupakan persamaan bidang dalam koordinat siku siku

    3. Mengubah Persamaan Bidang + + + = Dalam

    Persamaan Vektor Bidang

    Misal 0, maka =

    Ambil = dan = maka =

    , , =

    , 0,0 +

    , 1,0 +

    , 0,1

    Nampak bahwa bidang tersebut melalui vektor =

    dan sejajar

    dengan vektor- vektor

    =

    +

    =

    +

    4. Persamaan Vektor Bidang Yang Melalui Suatu Titik dan

    Diketahui Normalnya

    Diketahui normal dan titik A

  • Misalkan P sebarang titik pada bidang V maka

    Dengan demikian . = 0

    . = 0

    . . = 0

    . = .

    Bentuk merupakan persamaan bidang melalui

    titik A dan diketahui normalnya.

    Misal:

    = 1 + 2 + 3

    = 1 + 2 + 3

    = 1 + 2 + 3

    . = .

    1 + 2 + 3 = , dimana = 11 + 22 + 33

    Atau

    1 1 + 2 2 + 3 3 = 0

    1, 2dan3 dinamakan bilangan arah dari bidang V

    CATATAN

    Vektor normal dari bidang V yang persamaannyambh

    + + + = 0adalah = + +

    Contoh :

    Diketahui titik (3,2,3) dan = 3 + 2vektor normal.

    Tentukan persamaan bidang melalui A dan tegak lurus

    Jawab

    . = .

  • Ambil sebarang titik (, , ) pada bidang itu, maka

    . = .

    3 + 2 = 15 2 + 6

    3 + 2 = 19

    Contoh :

    Diketahui bidang + 3 4 + 5 = 0, dan titik (2,2,3) dan

    titik (4,2,1)

    Tentukan persamaan bidang W yang melalui AB dan tegak lurus V

    Penyelesaian:

    Misal dan merupakan vektor posisi dari titik A dan B, maka

    = 2,2,3 , = 4,2,1 .

    Dengan demikian = 2,0, 2

    Jika normal V, maka = 1,3, 4

    Bidang W melalui AB dan melalui ujung ujung dan serta sejajar

    Bidang , W sejajar dengan

    Jadi persamaan bidang W adalah :

    = , , = 2,2,3 + 2,0, 2 + 1,3, 4

    Dimana t dan k parameter

  • Dari persamaan diatas didapat:

    = 2 + 2 +

    = 2 + 3

    = 3 2 4

    Dengan mengeliminir t dan k dari persamaan terakhir didapat

    + + = 7

    Contoh :

    Diketahui bidang V dengan persamaan 2 + 2 = 6 dan titik

    (4,9,5)

    Tentukan proyeksi A pada bidang V

    Penyelesaian:

    Jika = 2 + 2 vektor normal bidang V, maka persamaan

    vektor garis lurus yang tegak lurus V melalui A adalah = +

    dimana t parameter, vektor posisi suatu titik A

    = 4,9,5 + 2, 1,2 atau

    = 4 + 2

    = 9

    = 5 + 2

    Jika ini disubstitusikan pada persamaan bidang V didapat:

    2 4 + 2 9 + 2 5 + 2 = 6

    Didapat = 1

    3

    Jadi proyeksi A pada bidang V adalah (31

    3, 9

    1

    3, 4

    1

    3)

    Sudut Antara Dua Bidang

    Misal diketahui bidang V : + + + = 0 dengan normalnya

    1 = + + dan bidang W : + + + = 0 dengan

    normalnya 2 = + +

    Sudut antara dua bidang sama dengan sudut antar normal

    normalnya. Misal A sudut diantara kedua normal itu, maka

    1. 2 = 1 2 cos

  • cos =1 .2

    1 2

    Beberapa Sifat

    1. Kedua bidang itu tegak lurus sesamanya apabila cos = 0 atau

    1. 2 = 0

    2. Kedua bidang itu sejajar apabila 1 = , 2 = , k parameter atau

    =

    =

    =

    Contoh :

    Diketahui bidang V:8 + 4 + = 5

    W:2 + 6 + 9 = 4

    Tentukan sudut antara bidang V dan W

    Jawab :

    Misal 1 normal dari V, maka 1 = 8 + 4 +

    2normal dari W, maka 2 = 2 + 6 + 9

    cos =1.2

    1 2

    cos =16+24+9

    64+16+1 4+36+9

    cos =49

    63

    Jadi = cos49

    63

    Jarak Sebuah Titik Pada Sebuah Bidang

    Diketahui bidang V dan titik A diluar V (lihat gambar)

  • Misal normal bidang V

    Ambil suatu titik pada bidang V misalkan titik B, maka

    1 = cos .. (1)

    . = cos atau

    cos = .

    | | .. (2)

    Substitusikan (2) pada (1), didapat:

    1 = .

    ||

    = .

    ||

    Contoh :

    Tentukan jarak (2, 4, 3) dari bidang V: 2 + 2 + 3 = 0

    Jawab:

    Misal normal dari bidang V, maka = 2 + 2

    Ambil sebuah titik B pada bidang V, misal (0, 3, 3), maka

    = 2 + 6

    Jika d jarak A ke bidang V, maka

    = .

    ||

    =4 1 12

    4 + 1 + 4=

    9

    3= 3

    Jadi. Jarak A ke bidang V adalah 3 satuan

    Latihan Soal

  • 1. Diketahui = +

    = + +

    Tentukan vektor yang tegak lurus dan serta panjnagnya 1

    .

    2. Diketahui =

    = + 3 +

    Tentukan vektor yang dengan membentuk sudut 450, tegak

    lurus serta panjangnya 5 2

    3. Diketahui bidang V:2 + 3 4 = 7

    garis h: = 1,2,3 + 1,3,2 , t parameter

    tentukan :

    1. Persamaan garis yang melalui titik (1,2,3) dan tegak lurus

    bidang V

    2. Persamaan bidang melalui h dan tegak lurus bidang V

    3. Proyeksi h pada V

    4. Diketahui titik 0,0,3 , 4,3,0 , 0,0,4 , (2,2,5)

    1. Hitung isi bidang empat ABCD

    2. Hitung jarak antara garis AB dan CD

    5. Carilah persamaan bidang yang melalui titik 2,3, 4 dan tegak

    lurus vektor 3 + 7 +

    6. Carilah sudut antara bidang bidang dengan persamaan

    2 + + = 1, + 4 + 8 = 1

    7. Carilah jarak antara bidang bidang 4 + 8 = 6 dan

    4 + 8 = 1

  • PERSAMAAN LINGKARAN

    Lingkaran dengan pusat A a1, a2 dan jari jari R adalah tempat

    kedudukan titik X x, y yang mempunyai jarak R terhadap titik A

    Jika x dan a masing masing vektor posisi titik X dan A, maka untuk

    setiap titik X pada lingkaran berlaku :

    x a = R atau

    Bentuk ini dinamakan persamaan vektor lingkaran yang pusatnya A

    dan jari jarinya R

    Karena x =< , > dan a = a1 , a2 maka

    x a = x a1 , y a2

    Dengan demikian x a1 , y a2 . x a1 , y a2 = R2

    . = 2

    1 2+ 2

    2 = 2

  • Atau

    Jika O sebagai pusat lingkaran , maka persamaan vektor lingkarannya

    adalah :

    x = R atau

    Bila x = x, y maka bentuk diatas menjadi x2 + y2 = R2

    Persamaan Garis Singgung Melalui Titik Pada Lingkaran

    Diketahui lingkaran dengan pusat A a, b , jari jari R dan titik

    P x0 , y0 pada lingkaran

    Misal persamaan vektor garis singgung yang melalui P adalah :

    x = x0 , y0 + t p, q , t parameter, p dan q besaran yang akan dicari

    Kita tentukan titik potong garis singgung dengan lingkaran yang

    persamaannya x a 2+ y b 2 = R2

    Didapat :

    . = 2

  • (x0 + tp) a 2+ (y0 + tq) b

    2 = R2

    p2 + q2 t2 + 2px0 2ap + 2qy0 2bq t = 0

    (silahkan pembaca mencari persamaan terakhir)

    Agar garis menyinggung lingkaran haruslah diskriminannya sama

    dengan 0.

    Jadi , 2px0 2ap + 2qy0 2bq 2 =0, atau

    x0p ap + y0q bq = 0

    x0 a)p + (y0 b q = 0

    p = y0 b dan q = x0 a .

    Dengan demikian persamaan garis singgung yang melalui titik

    P x0 , y0 pada lingkaran x a 2+ y b 2 = R2 adalah

    Atau

    x, y = x0 , y0 + t y0 b, x0 + a

    x = x0 + t y0 b

    y = y0 + t(x0 + a)

    Jika t dieliminir dari kedua persamaan diatas didapat :

    Contoh :

    Diketahui sebuah lingkaran dengan persamaan :

    x a . x a = 25

    = x0 , 0 + y0 , 0 +

    0 + 0 = 2

  • Tentukan persamaan garis singgung pada lingkaran melalui O

    a) Dalam bentuk persamaan vektor

    b) Dalam bentuk koordinat siku siku

    Jawab

    Pusat lingkaran A(4,-3)

    a. Persamaan vektor garis singgung yang melalui titik O adalah :

    x = t 3,4

    b. Persamaan garis singgung dalam koordinat siku siku adalah :

    4 x 4 + 3 y + 3 = 25

    4x + 3y = 0

    Contoh :

    Carilah vektor posisi titik potong garis r = ta , t parameter dengan

    lingkaran r. r = R2

    Jawab :

    Substitusikan r = ta pada r. r = R2, didapat

    ta. ta = R2

    t2a2 = R2

    t =R

    a atau t =

    R

    a

    Substitusikan t pada r = ta didapat :

    r =R

    a a atau r =

    R

    a a

  • Jadi, vektor posisi dari titik potong yang dimaksud adalah

    R.a

    a atau R.

    a

    a

    Contoh

    a. Carilah vektor posisi dari titik potong garis

    x = x0 + ta dengan lingkaran yang persamaan

    x x0 . x x0 = 14

    b. Tentukan koordinat titik itu jika diketahui

    x0 = 3i + 4j + 2k

    a = 2i + j + 3k

    Jawab :

    a. Substitusikan x = x0 + ta pada x x0 . x x0 = 14 didapat

    ta. ta = R2

    t2a2 = R2

    t =R

    a atau t =

    R

    a

    Substitusikan t pada x = x0 + ta didapat :

    x = x0 +R

    a . a atau x = x0

    R

    a . a

    Jadi vektor posisi dari titik potongnya adalah :

    x0 +R

    a . a atau x0

    R

    a . a

  • b. Jika x0 = 3i + 4j + 2k dan a = 2i + j + 3k

    Maka vektor posisinya adalah :

    3i + 4j + 2k + 14

    14 2i + j + 3k

    = 3i + 4j + 2k 2i + j + 3k

    = 5i + 5j + 5k

    Atau

    3i + 4j + 2k 14

    14 2i + j + 3k

    = 5i 3j k

    LATIHAN SOAL

    1. Diketahui titik N dengan vektor posisi n terletak pada lingkaran

    x. x = R2

    Tentukan persamaan garis singgung pada lingkaran dititik N

    2. a. Tentukan persamaan lingkaran yang mempunyai titik pusat A

    dengan vektor posisi a dan menyinggung garis x. b = k

    b. Tentukan persamaan itu dalam koordinat siku siku jika

    a = 2i 3j + 4k dan n = 2i j + 3k

    3. Melalui titik titik potong garis r = a + tb dan lingkaran

    x a 2+ y b 2 = R2 dibuat garis singgung pada lingkaran

    a. Tentukan persamaan garis singgung itu dalam bentuk vektor

  • b. Tentukan pula persamaan dalamm koordinat siku siku, jika

    diketahui :

    a = 3i 2j + 3k dan b = 2i + 2j + k

    PERSAMAAN BOLA

    Bola dengan pusat A a1 , a2 , a3 dan jari jari R adalah tempat

    kedudukan titik X x, y, z yang mempunyai jarak R terhadap titik A.

    Jika x dan a masing masing vektor posisi titik X dan A maka untuk

    setiap titik X pada ligkaran berlaku:

    x a = R atau

    Bentuk ini dinamakan persamaan vektor bola yang pusatnya A

    dengan jari jari R

    Karena x = x, y, z dan a = a1, a2 , a3 , maka

    x

    x

    X

    Z

    Y

    A

    . = 2

  • x a = x a1 , y a2 , z a3 , dengan demikian:

    x a1 , y a2 , z a3 . x a1 , y a2 , z a3 = R2 atau

    x a1 2

    + y a2 2

    + z a3 2

    = R2

    Jika titik O sebagai pusat bola maka persamaan vektor bolaa adalah:

    x = R atau x. x = R2

    Bila x = x, y, z maka bentuk di atas menjadi :

    x2 + y2 + z2 = R2

    PERSAMAAN BIDANG SINGGUNG MELALUI TITIK PADA BOLA

    Perhatikan bola dengan persamaannya:

    x a . x a = R2 dan bidang V yng menyinggung bola dititik

    P x0 , y0 , z0 , untuk sebarang titik Q x, y, z pada bidang V berlaku:

    p a . q a = AP AQ cos

    = PA PA

    A

    Q P

  • = PA 2

    = R2

    Jadi PA . QA = R2 , dimana p dan q masing maisng vektor posisi titk P

    dan Q

    Jadi persamaan vektor bidang singgung melalui titik P bola dengan

    persamaannya :

    p a . q a = R2

    Atau

    x0 , y0 , z0 a1, a2,a3 . x, y, z a1 , a2,a3 = R2

    Contoh :

    Titik P(5,3,4) adalah suatu titik pada bola dengan pusat A 2, 1,1 .

    carilah persamaan bidang singgung pada bola melalui titik P dan

    tentukan persamaan bolanya.

    Penyelesaian:

    Ambil sebarang titik R(x, y, z) pada bidang singgung maka

    AR = x 2 i + y + 1 j + (z 1)k

    PA = 3i + 4j + 3k; PA = 9 + 16 + 9 = 34

    a. Persamaan bidang singgungnya:

    PA . AR = R2

    0 1 1 + 0 2 2 + 0 3 3 = 2

  • 3i + 4j + 3k . x 2 i + y + 1 j + (z 1)k = 34

    3 x 2 + 4 y + 1 + 3 z 1 = 34

    3x 6 + 4y + 4 + 3z 3 = 34

    3x + 4y + 3z = 39

    b. Jika T(x, y, z) sebarang titik pada bola, maka :

    AT . TA = R2

    x 2 i + y + 1 j + (z 1)k . x 2 i + y + 1 j + (z

    1)k = 34

    x 2 2 + y + 1 2 + (z 1)2 = 34

    Contoh :

    a. Tentukan persamaan persamaaan bidang singgung pada bola

    . = 2 yang sejajar bidang . =

    b. Tentukan persamaan itu dalam koordinat siku siku, jika

    = 2 3 3 dan R=4

    Penyelesaian:

  • a. Misal bidang W dengan persamaan . = , buat bidang V yang

    bidang W menyinggung bola di P dan 1, maka :

    , , dan 1

    Dengan demikian dan 1atau =

    | |. , demikian

    juga 1 =

    | |.

    Misal (, , ) sebarang titik pada bidang V dan vektor posisinya

    , maka persamaan bidang V adalah

    . = 2 atau . 1 = 2

    . = 2 +

    . = 2

    .. = 2

    .. = 2

    . = . . = .

  • b. = 2 3 3 ; = 4 + 9 + 3 = 4

    . = .

    + + . 2 3 3 = 4.4

    2 3 3 = 16

    Untuk bidang singgung yang satunya diserahkan pada pembaca !

    Latihan Soal

    1. Diketahui bola persamaannya:

    2 + 2 + 2 + 2 + 2 + 2 + = 0dan titik

    0, 0 , 0 pada bola

    Tentukan persamaan bidang singgung pada bola melalui P

    a. Dalam vektor

    b. Dalam koordinat siku siku

    2. A. Tentukan persamaan bola dengan ujung diameternya adalah

    (4,2, 1) dan (6,3,2)

    B. Tentukan persamaan bidang singgung bola yang melalui

    kedua ujung diameter di atas

    3. A. Carilah vektor posisi titik potong garis = 0 + dengan

    . = 2

    B. jika 0 = 4 + 2, = 3 + 3, dan R=4

    Carilah vektor posisi titik potong itu dalam koordinat siku -

    siku

  • 4. A. Carilah vektor posisi titik potong garis = 0 dengan bola

    0 . 0 = 2

    B. Jika 0 = + 4 , = 2 + dan R=3

    Carilah vektor posisi titik potong itu dalam koordinat siku -

    siku

    C. tentukan persamaan vektor garis Y melalui titik potong itu

    dan dengan

    D. Jika = 2 3, tentukan persamaan garis pada soal C.

    dengan koordinat siku siku

    5. Diketahui suatu bola dengan pusatP yang vektor posisinya dan

    menyinggung bidang yang persamaannya;

    . =

    a. Tentukan persamaan bola tersebut yang dinyatakan dalam

    vektor

    b. Jika = 2 3

    = 3 + 2

    Tentukan persamaan bola yang dinyatakan dalam koordinat

    siku -siku

  • BUKU RUJUKAN

    Anthony J Pettofre, Vektors and their Aplication, Marwien Asia

    Edition, Tokyo Japan, 1968.

    Depdikbud, Matematika VII Transformasi, BPG Tertulis, Bandung,

    1977.

    Charles Mwxler, Analytic Geometry A Vector Approach, Addison

    Wesley Publishing Company INc, Massachusetts, 1964

    Harry Lass, Vektor and Tensor Analysis, Tosho Printing Co Ltd, Tokyo

    Japan, 1966

    Marternus Bruder, Ilmu Ukur Ruang, Kursus B1 / B2 , Surabaya , 1960

    Moeharti Hadiwidjaja, Ilmu Ukur Vektor dan Transformasi untuk

    Sekolah Menengah, Yayasan Pembina FKIE IKIP, Yogyakarta,

    1972.

    Murray R Spigel, Vector Analysis, Schoum Outline Series, MCGraw-

    Hill International Book Company, Singapore, 1986

    Soedjadi, Tranformasi Geometri , IPIEMS, Surabaya, 1979

    Soejono, Geometri Analitik (pendekatan vektor ), FKIE Universitas

    Udayana, 1981

    L kuipers,Wirasto, Planimetri, Noordhoff Kolff N.V Jakarta, 1956