12
1 1 2 2 3 3 4 4 5 5 6 6 7 7 8 8 9 9 10 10 11 11 3 3 Virus Sumber: www.nature.com; 30 November 2007

Buku x bab 3

Embed Size (px)

Citation preview

11 22 33 44 55 66 77 88 99 1010 1111

33 Virus

Sumber: www.nature.com; 30 November 2007

11 22 33 44 55 66 77 88 99 1010 1111

Virus

Struktur Cara ReproduksiPeran bagiManusia

IntiSelubung Protein

(Kapsid)Amplop

Siklus Litik Siklus Lisogenik

Menguntungkan Merugikan

memiliki

terdiri atas

terdiri atas

yaitu

11 22 33 44 55 66 77 88 99 1010 1111

VirusVirus

A. Sejarah Penemuan VirusA. Sejarah Penemuan Virus

B. Struktur VirusB. Struktur Virus

C. Reproduksi VirusC. Reproduksi Virus

D. Peran Virus bagi ManusiaD. Peran Virus bagi Manusia

E. Viroid dan PrionE. Viroid dan Prion

11 22 33 44 55 66 77 88 99 1010 1111

A. Sejarah Penemuan VirusA. Sejarah Penemuan Virus

Dimulai tahun 1876 oleh

Adolf Edward Meyer (Belanda)Mengamati penyakit pada daun tembakau yang sangat menular

Kesimpulan:Penyakit itu tidak disebabkan oleh mikroorganisme ataupun kekurangan unsur hara, ia menduga karena ditularkan oleh zat semcam enzim yang larut.

Pada tahun 1892: Dmitri Ivanovski meneliti hal yang sama

Hasilnya sama dan diberi nama: filterable virus

Yaitu, virus yang dapat melewati saringan

11 22 33 44 55 66 77 88 99 1010 1111

B. Struktur VirusB. Struktur Virus

Virus: suatu partikel yang sangat kecil (ultramikroskopis)

Tahun 1930, dengan mikroskop elektron sudah dapat diamati struktur dari virus.

1. Inti

2. Selubung protein

3. Amplop

Struktur virus secara umum

Kapsomer

Asam nukleat

Selubung protein (kapsid)

Struktur virus influenza, (virus beramplop)

Amplop (dari membran sel inang)

Selubung protein

Benang RNA spiral

11 22 33 44 55 66 77 88 99 1010 1111

Struktur VirusStruktur Virus

1. Inti Virus DNA

Virus RNA

2. Selubung Protein (Kapsid)

Fungsi:• membungkus dan melindungi asam nukleat agar tidak tercerna oleh

enzim,• memberikan tempat perlekatan yang memungkinkan virion dapat

melekat pada sel inang, dan• memberi bentuk pada virion.

3. Amplop

• Amplop adalah membran lipid (lemak) yang mengelilingi kapsid.• Amplop ditemukan hanya pada beberapa virus, contohnya virus influenza.• Virus tipe ini disebut virus ”beramplop” sebagai kebalikan dari virus

telanjang. Amplop tersebut tersusun atas dua lapis lemak yang diselingi molekul protein (lipoprotein bilayer) dan mengandung bahan-bahan dari membran sel inang.

11 22 33 44 55 66 77 88 99 1010 1111

Macam-macam bentuk virus

Tobacco Mosaic Virus (TMV), suatu virus heliks (tidak beramplop)

Virus influenza, suatu virus polihedral beramplop

Adenovirus, suatu virus polihedral (tidak beramplop)

Bakteriofag T4, suatu virus heliks dan polihedral (tidak beramplop)

RNA di dalam kapsid

Kapsid

KapsidRNA

Amplop lipid dilengkapi ”paku”

Kapsid dengan serabut seperti antena

DNA di dalam kapsid

Kapsid

DNA di dalam kapsid

Serabut ekor

11 22 33 44 55 66 77 88 99 1010 1111

C. Reproduksi VirusC. Reproduksi Virus

1. Siklus Litik

Tahap 1: PerlekatanFag melekat pada reseptor yang spesifik pada permukaan sel bakteri

Tahap 2: PenetrasiSetelah perlekatan, DNA fag disuntikkan ke dalam sel bakteri, meninggalkan selubung fag di luar sel

Tahap 3: ReplikasiDNA bakteri didegradasi. DNA fag bereplikasi. Komponen-komponen fag disintesis

Tahap 4: PerakitanKomponen-komponen fag dirakit menjadi virus matang

Tahap 5: PelepasanSel-sel bakteri mengalami lisis dan melepaskan fag-fag yang kemudian akan menginfeksi sel-sel lain

DNA bakteri

11 22 33 44 55 66 77 88 99 1010 1111

2. Siklus Lisogenik

Tahap 1: PerlekatanFag melekat pada sel inang spesifik

Tahap 2: PenetrasiDNA fag masuk ke dalam sel bakteri

Tahap 3: PenggabunganDNA fag bergabung dengan DNA bakteri

Tahap 4: ReplikasiKetika DNA bakteri bereplikasi, profag yang bergabung ikut bereplikasi

Profag

Contoh virus yang mengalami siklus lisogenik adalah virus herpes dan HIV (human immunodeficiency virus).

11 22 33 44 55 66 77 88 99 1010 1111

D. Peran Virus bagi ManusiaD. Peran Virus bagi Manusia

1. Virus sebagai Penyebab Penyakit

Contoh penyakit pada manusia yang disebabkan oleh virus

a. influenza, disebabkan oleh Orthomyxovirus;b. gondong, disebabkan oleh Rubulavirus;c. campak, disebabkan oleh Morbilivirus;d. cacar air, disebabkan oleh Herpesvirus varicellae;e. herpes, disebabkan oleh Simplexvirus;f. rabies, disebabkan oleh Lyssavirus;g. demam kuning, disebabkan oleh Flavivirus;h. hepatitis, disebabkan oleh Hepatovirus;i. AIDS, disebabkan oleh Lentivirus (HIV);j. ebola, disebabkan oleh Filovirus.

Virus EbolaVirus AIDS (HIV)Virus influenza Virus rabies

11 22 33 44 55 66 77 88 99 1010 1111

2. Virus untuk Mendeteksi dan Mengidentifikasi Bakteri Patogen

• Bakteriofag dapat digunakan untuk mengenali bakteri patogen tertentu.• Hal tersebut didasarkan pada sifat fag yang hanya dapat menginfeksi bakteri

tertentu, bukan sembarang bakteri.• Melalui cara itu, virus dapat digunakan untuk mengetahui wabah penyakit apa

yang sedang berjangkit di suatu daerah.

3. Virus untuk Penelitian Genetika

• Virus memiliki ciri-ciri genetik yang minimum sehingga mudah untuk mendeteksi perubahan-perubahan genetik (mutasi) yang terjadi padanya.

• Virus juga digunakan di dalam penelitian rekayasa genetik.• Pada rekayasa genetik, virus digunakan untuk membawa gen tertentu yang

menguntungkan manusia untuk disisipkan pada organisme lain.

4. Virus untuk Mengukur Dosis Radiasi

• Kerentanan virus tertentu terhadap radiasi telah diketahui dengan tepat.• Dosis radiasi dapat ditentukan berdasarkan derajat kerusakan yang dialami oleh

suatu virus.

11 22 33 44 55 66 77 88 99 1010 1111

E. Viroid dan PrionE. Viroid dan Prion

Tahun 1970-an: ditemukan RNA kecil tanpa selubung protein tetapi mampu menyebabkan penyakit diberi nama Viroid.

Ukuran viroid hanya sepersepuluh virus infektif yang terkecil karena viroid hanya terdiri atas sebuah asam nukleat RNA yang sangat pendek, berbentuk cincin tertutup dan tersusun atas sekitar 250 – 400 nukleotida.

Berbeda dengan viroid yang hanya terdiri atas RNA, prion (protein infectious particle atau partikel protein infektif) hanya merupakan protein asing, tanpa asam nukleat, yang mampu menimbulkan penyakit terutama penyakit saraf pada hewan dan manusia.

Tahun 1998 yang lalu dunia dihebohkan oleh adanya penyakit sapi gila (mad cow). Penyakit yang menyerang sistem saraf pusat hewan ternak, seperti sapi dan domba, ini pertama kali muncul di Inggris dan sebagian wilayah Eropa. Penyakit sapi gila merupakan penyakit yang disebabkan oleh prion.