20

buku kenangan mgr hila

Embed Size (px)

DESCRIPTION

buku kenangan perayaan syukur 40 tahun imamat dan 25 tahun uskup mgr hilarius moa nurak, svd

Citation preview

Page 1: buku kenangan mgr hila
Page 2: buku kenangan mgr hila
Page 3: buku kenangan mgr hila

KenanganPerayaan Syukur Bersama

bMgr. Hilarius Moa Nurak, SVD

Rm. Willibordus Wily, PrSr. Beatriks, SSpSSr. Yoangela, SSpS

Sr. Sofina, SSpS

Maumere, Agustus 2012

Page 4: buku kenangan mgr hila

4 | Kenangan Perayaan Syukur Bersama

“Tetapi Aku telah berdoa untuk engkau

supaya imanmu jangan gugur.Dan engkau, jikalau engkau sudah insaf,

kuatkanlah saudara-saudaramu..”

a

Luk. 22:32

Page 5: buku kenangan mgr hila

Kenangan Perayaan Syukur Bersama | 5

A h !! Mengapa kita masih kekurangan Imam, mengapa Paroki ini sangat minim Suster-suster. Inilah ekspresi bathin dan bukti keprihatinan umat atas wajah panggilan. Wajar ungkapan iman ini muncul sebagai

gugatan atas kondisi panggilan karena memang panggilan menjadi pekerja di ladang Tuhan saat ini menjadi problem yang senantiasa membelenggu Gereja dewasa ini. Ungkapan keprihatinan ini lahir dari sebuah kesadaran bahwa betapa pentingnya panggilan di tengah dunia yang semakin mendewakan nafsu keduniawian dan umat Allah yang semakin jauh meninggalkan ajakan untuk bekerja di kebun anggur di mana Tuhan sendirilah yang menjadi tuan kebun itu sendiri.

Gereja di tengah tantangan dunia membutuhkan kesadaran iman kolektif dari umat tentang betapa pentingnya menyemaikan benih panggilan, karena dalam kesadaran iman kolektif inilah akan menjadikan semangat panggilan menjadi sebuah asa yang senantiasa hidup dan dihidupi. Kegersangan panggilan dewasa ini menuntut gereja (hirarki) perlu melihat kembali apa yang menjadi problem, apa yang menjadi tantangan dengan demikian gereja dapat merumuskan strategi, program dan model persemaian panggilan. Memang harus diakui bahwa menjadikan seorang menjadi pekerja di ladang Tuhan membutuhkan

PANGGILAN:Oasis Di Tengah Padang Gurun

Oleh : Gabriel Ola

Page 6: buku kenangan mgr hila

6 | Kenangan Perayaan Syukur Bersama

sebuah pemahaman iman yang dalam, penyerahan diri secara total kepada Allah untuk berkarya dalam diri manusia serta kemampuan untuk berdialog secara rutin dan intim dengan Tuhan agar semangat panggilan dapat disemangati oleh Allah sendiri karena sesungguhnya panggilan hanya sempurna terjawab apabila manusia dapat menjawabi dan melaksanakan sabda Allah secara total dan menyerahkan diri kepada Allah agar Allah senantiasa berkarya dalam diri hamba-Nya.

Keluarga tempat persemaian awal benih panggilan rupanya perlu disirami semangat kerelaan untuk merelakan anak bagi kepentingan gereja. Keluarga perlu membentuk generasi baru untuk mampu menjawabi panggilan Allah untuk menjadi pelayan Tuhan. Di samping itu, gereja (hirarki) senantiasa memberikan motivasi kepada keluarga agar keluarga mampu menjadi tempat persemaian benih panggilan yang subur. Dunia pendidikan tempat di mana calon pekerja di ladang Tuhan dibina, dibimbing, digembleng agar memiliki daya, kemampuan karakter serta berwawasan yang religius hendaknya terus berbenah diri serta beradaptasi dengan kepentingan gereja yang senantiasa mendunia dewasa ini. Lingkungan yang menawarkan sebuah situasi yang paradoksal dengan panggilan itu sendiri hendaknya disikapi secara bijak oleh hamba Allah agar kesempurnaan dan keutuhan panggilan tetap terjaga selama hayat masih dikandung badan. Kolaborasi harmonis antara keluarga, gereja (hirarki), dunia pendidikan dan lingkungan menjadikan benih penggilan akan semakin subur di tengah kegelisahan umat katolik.

Di tengah kecemasan akan kegersangan panggilan, umat Katolik Keuskupan Maumere masih terbersit secuil asa akan semangat panggilan karena dalam badai dan gelombang yang kian menerpa hamba-hamba-Nya, Allah masih memilih umat-Nya untuk tetap setia dan teruji dalam panggilan melalui Mgr. Hilarius Moa Nurak, SVD, Rm. Willibordus Willy,Pr, Sr. Joangela,SSpS, Sr. Beatrix, SSpS, Sr. Sovina, SSpS yang hari ini kita rayakan 25 tahun Uskup dan 40 tahun Imamat, 25 tahun Tahbisan Imamat dan 50 tahun Kaul Kekal bagi ketiga Suster. Para Yubilaris telah menunjukan kesetiaan kepada Allah, membaktikan diri demi umat yang digembalakannya dan telah melayani kaum papa demi kemuliaan Allah

Page 7: buku kenangan mgr hila

Kenangan Perayaan Syukur Bersama | 7

sendiri karena mereka diurapi untuk menjadi pelayan umat dan gembala bagi kawanan domba.

Rangkaian nada syukur dalam nuansa kesederhanaan atas karunia Imamat dan Kaul Kekal yang dirayakan hari ini tidak hanya sekedar syukuran semata, melainkan terkandung maksud yang maha dalam yaitu mau menggairahkan, membangkitkan, mendorong umat teristimewa keluarga dan generasi muda (anak-anak) di paroki Bolawolon dan paroki Ili (“mama kandung”) yang melahirkan sang yubilaris dan melahirkan paroki Bolawolon yang baru tumbuh mekar bersemi di pantai nan indah di bawah dekapan St. Yoseph Freinademetz maupun umat se-Keuskupan Maumere untuk kembali bersemi dengan dunia panggilan menjadi Imam dan Suster. Momentum syukur dapat dimaknai sebagai daya tarik, daya pemikat, daya rangsang, daya pemicu bagi umat Katolik se-Keuskupan Maumere untuk mencintai panggilan bahwa karunia imamat dan kaul kekal sebagai karunia Allah yang berharga mesti dijaga, dipupuk agar lestari sepanjang masa.

Syukur menandakan kelemahan, kepasrahan dan kerendahan hati manusiawi kita dan menempatkan Allah sebagai sumber penyelenggara kehidupan yang patut kita sembah dan berterima kasih, Ia-lah sang pemberi hidup dan merencanakan seluruh karya dan pengabdian kita bagi dunia yang Ia ciptakan. Pendasaran inilah menjadikan perayaan syukur ini dilaksanakan dan lebih daripada itu para yubilaris telah merefleksikan dalam perjalanan hidup dan imamat maupun kaul kekal. Hal mana tercermin dan tersirat dari

Momentum syukur dapat dimaknai sebagai daya tarik, daya pemikat, daya rangsang,

daya pemicu bagi umat Katolik se-K euskupan Maumere untuk mencintai panggiland

Page 8: buku kenangan mgr hila

8 | Kenangan Perayaan Syukur Bersama

motto Bapak Uskup: EGO AUTEM ROGAVI PRO TE – AKU TELAH BERDOA UNTUK ENGKAU (Luk: 22:33), sementara motto tahbisan Rm. Willibordus Willy,Pr “TUHAN ADALAH KEKUATANKU DAN PERISAIKU (Mzr, 28:7a), motto perak imamat: TUHAN KEPADA SIAPAKAH AKU AKAN PERGI, PADA-MU-LAH SABDA KEHIDUPAN KEKAL (bdk.Yoh,6:68), motto Sr. Yoangela, SSpS, CINTA AKAN RUMAHMU MENGHANYUTKAN DAKU, dan motto Sr. Beatrix, SSpS “SEMUANYA KARENA CINTA-MU”

Motto para sang yubilaris jelas menandaskan sebuah nilai luhur dan religius bahwa seluruh hidup dan kehidupan ada dalam rencana Tuhan, oleh karena itu penyerahan diri kepada Allah merupakan kunci menuju kebahagiaan, kesuksesan dan keselematan manusia. Tuhan merupakan sumber kekuatan dan inspirasi utama manusia maka keintiman dalam doa perlu dibangun karena dengan berdialog dengan Tuhan kita menimba kekuatan surgawi, maka pantas dan layak manusia perlu bersyukur dan berterima kasih kepada Tuhan sumber hidup.

Gembala sang fajar itu telah merambat jauh ke barat. Ia berada ditengah suku Melayu dengan perbedaan suku, ras, agama, golongan namun Ia telah menjadi gembala segala kawanan domba. Melebur dalam keanekaragaman, bersatu dalam perbedaan itulah Mgr. Hilarius Moa Nurak, SVD. Inkulturasi telah diwujudkannya. Ia pribadi sederhana, mudah mengenal umatnya, ramah serta merakyat. Di usia imamat ke-40 dan 25 tahun tahbisan

Motto para sang yubilaris jelas menandaskan sebuah nila i luhur dan religius bahwa selu ruh hidup dan kehidupan

ada dalam rencana Tuhan, oleh karena itu penyerahan diri kepada Allah merupakan kunci menuju kebahagiaan,

kesuksesan dan keselamatan manusiaZ

Page 9: buku kenangan mgr hila

Kenangan Perayaan Syukur Bersama | 9

Uskup Mgr. Hila telah menginspirasikan kepada umat bahwa sesungguhnya sang yubilaris bagaikan oasis yakni sumber air di padang gurun yang memberikan kesejukan bagi tumbuh-tumbuhan (baca: umat) yang membutuhkan peneguhan dalam jalan panggilan menuju Imam dan kesetiaan dalam panggilan. Sang yubilaris diibaratkan sebagai oase yakni tanah yang subur namun dikelilingi oleh tanah-tanah tandus (baca: gereja yang minim panggilan menjadi Imam) maka kehadiran Mgr. Hila dalam momentum syukur kiranya dapat menyuburkan tanah-tanah yang tandus di nian Maumere tanah Alok agar benih panggilan dapat disemaikan.

Mgr. Hilarius Moa Nurak, SVD menginspirasi kita bagaikan sebuah oasis yakni wadah, tempat, pengalaman yang menyenangkan di tengah-tengah suasana yang kalut dan tidak menyenangkan. Ia telah menjadi oasis saat di mana umat dengan unta yang sedang mengembara merindukan air untuk diteguk dan di sanalah oasis itu ditemukan untuk menghilangkan dahaga. Disinilah Mgr. Hila telah menjadi oasis yang baik ditengah kondisi panggilan yang kian redup. Ia telah menjadi gembala yang unik karena menggembalakan kawanan domba di tengah kemajemukan, Ia mengharmonikan kawanan diaspora. Tantangan yang ditawarkan sangat menantang namun Ia tetap tegar dan menjadi gembala yang baik bukan menjadi penguasa atas rakyat tapi gembala atau pemimpin yang bijak bagi umatnya. Panggilannya telah dijalankan dengan baik maka kita boleh bersepakat panggilannya telah menjadi oasis di tengah padang gurun z

Page 10: buku kenangan mgr hila

10 | Kenangan Perayaan Syukur Bersama

Page 11: buku kenangan mgr hila

Kenangan Perayaan Syukur Bersama | 11

Mgr. Hilarius Moa Nurak, SVD

Tempat & Tanggal lahir | Weetebula, Sumba 21 Februari 1943Bapak | Ignatius Paulus Pau

Mama | Bernadetha Modesta GobangTahbisan Imam | 02 Agustus 1972Tahbisan Uskup | 02 Agustus 1987

PENDIDIKANSD di Maumere & Lela, Flores-NTT | Tamat tahun 1955

SMP di Seminari Mataloko, Flores-NTT | Tamat tahun 1958SMA di Seminari Mataloko, Flores-NTT | Tamat tahun 1962

STFT Ledalero, Flores-NTT | Tamat tahun 1972S2 Jurusan Pendidikan Universitas san Antonio,

Roma - Italia | Tamat tahun 1976

TUGAS-TUGAS PELAYANANPerfek Seminari di Seminari San Dominggo Hokeng,

Flores Timur | 1972-1984Rektor di Seminari Mataloko, Flores | 1984-1987

Anggota Dewan Propinsi SVD Ende, Flores | 1985-1987Uskup Pangkalpinang | 1987 - sekarang

Ketua Komisi Kepemudaan KWI | 1988-1997Ketua Komisi PSE KWI| 1997-2003

Ketua Komisi Seminari KWI | 2003-2009Ketua BKBLII | 2009-2012

Anggota Presidium KWI | 2009-2012

MOTTO USKUPEgo autem rogavi pro te - Aku telah berdoa untuk engkau | Luk. 22-32

Page 12: buku kenangan mgr hila

12 | Kenangan Perayaan Syukur Bersama

Page 13: buku kenangan mgr hila

Kenangan Perayaan Syukur Bersama | 13

Rm Willibordus Willy, Pr

Tempat & Tanggal lahir | Habigete, 17 Juni 1957Bapak | Medo Marselinus

Mama | AnastasiaTahbisan Diakon | 29 Januari 1987Tahbisan Imam | 02 Agustus 1987

PENDIDIKANSDN Blatat | Tamat tahun 1972

SMP Seminari Yohanes XXIII - Lela | Tamat tahun 1975SMA Seminari Mataloko, Flores-NTT | Tamat tahun 1979

Tahun Orientasi Rohani - ST Ritapiret|Agustus 1979-Mei 1980STFK Ledalero | Tamat tahun 1986

Tahun Orientasi Pastoral| Juli 1984-Juli 1985Praktek Diakonat di Paroki Boawae| Februari - Juli 1987

TUGAS-TUGAS PELAYANANPastor Kapelan di Paroki Boawae - Bajawa | 1987-1991

Pastor Paroki Danga - Mbay| 1991-2001Pastor Paroki Bekek - Bajawa | 1985-1987

Pastor Paroki Raja | 2011 - sekarang

MOTTO TAHBISAN IMAM“Tuhan adalah kekuatanku dan perisaiku” | Mz.28:7a

MOTTO PERAK IMAMAT“Tuhan kepada siapakah aku akan pergi,

PadaMulah sabda kehidupan kekal” | bdk. Yoh. 6:68

Page 14: buku kenangan mgr hila

14 | Kenangan Perayaan Syukur Bersama

Page 15: buku kenangan mgr hila

Kenangan Perayaan Syukur Bersama | 15

Sr. Beatriks, SSpS[M. Alexandra Noi]

Tempat & Tanggal lahir | Lela, 15 Februari 1941Bapak | Yoseph Markus Noi

Mama | Maria Pare

PENDIDIKANSDK Ili II | Tamat tahun 1955

SMP Yapenthom-Maumere | Tamat tahun 1958SGA Baktyarsa-Maumere | Tamat tahun 1965

IKIP Sanatha Dharma|Tamat tahun 1968

HIDUP MEMBIARAMasuk biara SSpS di Hokeng | tahun 1958

Novisiat SSpS di Hokeng| 1960-1962Kaul I di Hokeng | 1962

Kaul Kekal di Hokeng | 1969Perak Hidup Membiara | 1987Emas hidup membiara | 2012

MOTTO:Semuanya Karena CintaMu

Page 16: buku kenangan mgr hila

16 | Kenangan Perayaan Syukur Bersama

Page 17: buku kenangan mgr hila

Kenangan Perayaan Syukur Bersama | 17

Sr. Yoangela, SSpS[Theresia Eli Gain]

Tempat & Tanggal lahir | Blatat, 16 Februari 1935Bapak | Gervasius GainMama | Dominika Atona

PENDIDIKANSDK di Lela | tamat tahun 1950

SKP di Larantuka | tamat tahun 1953Kursus penyuluh kesehatan masyarakat di Denpasar | 1954-1955

HIDUP MEMBIARAMasuk biara SSpS di Hokeng | 1959Novisiat SSpS di Hokeng| 1960-1962

Kaul I di Hokeng | 1962Kaul Kekal di Hokeng| 1968

Perak Hidup Membiara | 1987Emas hidup membiara | 2012

MOTTO:Cinta akan rumahMu, menghanyutkan daku

Page 18: buku kenangan mgr hila

18 | Kenangan Perayaan Syukur Bersama

Page 19: buku kenangan mgr hila
Page 20: buku kenangan mgr hila