Upload
steffidarmawan
View
471
Download
76
Embed Size (px)
Citation preview
7/28/2019 Buku Himpunan Pasar Modal Syariah
1/170
iDaftar Isi
DAFTAR ISI
Daftar Isi ................................................................................................................................... i
Sambutan-sambutan:
1. Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan ........................................ iii
2. Ketua Badan Pelaksana Harian Dewan Syariah Nasional - Majelis Ulama Indonesia ... iv
Himpunan Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal Dan Lembaga Keuangan Tentang
Pasar Modal Syariah:
1. Peraturan Nomor IX.A.13 Tentang Penerbitan Efek Syariah: ......................................... 1
Salinan Keputusan Ketua Bapepam dan LK Nomor: KEP-181/BL/2009 ............... 1
Ketentuan Umum ...................................................................................................... 3
Penerbitan Atau Pendaftaran Efek Syariah Berupa Saham ...................................... 5
Penerbitan Sukuk ...................................................................................................... 7
Penerbitan Saham Dan/Atau Unit Penyertaan Kontrak Investasi Kolektif
Reksa Dana Syariah ................................................................................................... 10
Penerbitan Efek Beragun Aset Syariah ...................................................................... 15
Ketentuan Penutup .................................................................................................... 16
2. Peraturan Nomor IX.A.14 Tentang Akad-Akad Yang Digunakan Dalam Penerbitan
Efek Syariah Di Pasar Modal: ........................................................................................... 18
Salinan Keputusan Ketua Bapepam dan LK Nomor: KEP-131/BL/2006 ............... 18
Definisi ...................................................................................................................... 20
Ketentuan Akad Ijarah .............................................................................................. 20
Ketentuan Akad Kafalah ........................................................................................... 22
Ketentuan Akad Mudharabah ................................................................................... 24
Ketentuan Akad Wakalah ......................................................................................... 26
3. Peraturan Nomor II.K.1 Tentang Kriteria dan Penerbitan Daftar Efek Syariah: ........... 28
Salinan Keputusan Ketua Bapepam dan LK Nomor: KEP-180/BL/2009 ............... 28
Daftar Efek Syariah .................................................................................................... 30
Pihak Yang Disetujui Bapepam dan LK Sebagai Penerbit Daftar Efek Syariah ....... 31
Ketentuan Penutup .................................................................................................... 33
Lampiran 1 ................................................................................................................ 35
7/28/2019 Buku Himpunan Pasar Modal Syariah
2/170
ii Daftar Isi
Lampiran 2 .................................................................................................................. 37
Lampiran 3 .................................................................................................................. 38
Lampiran 4 .................................................................................................................. 39
Kumpulan Fatwa Dewan Syariah Nasional-
Majelis Ulama Indonesia TerkaitPasar Modal Syariah:
1. Fatwa Nomor: 07/DSN-MUI/IV/2000 Tentang Pembiayaan Mudharabah (Qiradh) ...... 43
2. Fatwa Nomor: 08/DSN-MUI/IV/2000 Tentang Pembiayaan Musyarakah ...................... 49
3. Fatwa Nomor: 09/DSN-MUI/IV/2000 Tentang Pembiayaan Ijarah ................................ 54
4. Fatwa Nomor: 10/DSN-MUI/IV/2000 Tentang Wakalah ............................................... 59
5. Fatwa Nomor: 11/DSN-MUI/IV/2000 Tentang Kafalah ................................................. 63
6. Fatwa Nomor: 20/DSN-MUI/IV/2001 Tentang Pedoman Pelaksanaan Investasi
Untuk Reksa Dana Syariah ................................................................................................. 67
7. Fatwa Nomor: 32/DSN-MUI/IX/2002 Tentang Obligasi Syariah ................................... 76
8. Fatwa Nomor: 33/DSN-MUI/IX/2002 Tentang Obligasi Syariah Mudharabah ............. 81
9. Fatwa Nomor: 40/DSN-MUI/X/2003 Tentang Pasar Modal dan Pedoman Umum
Penerapan Prinsip Syariah di Bidang Pasar Modal ............................................................. 86
10. Fatwa Nomor: 41/DSN-MUI/III/2004 Tentang Obligasi Syariah Ijarah ......................... 95
11. Fatwa Nomor: 50/DSN-MUI/III/2006 Tentang Akad Mudharabah Musytarakah ......... 104
12. Fatwa Nomor: 59/DSN-MUI/V/2007 Tentang Obligasi Syariah
Mudharabah Konversi ......................................................................................................... 110
13. Fatwa Nomor: 65/DSN-MUI/III/2008 Tentang Hak Memesan Efek Terlebih
Dahulu Syariah (HMETD) Syariah ..................................................................................... 116
14. Fatwa Nomor: 66/DSN-MUI/III/2008 Tentang Waran Syariah....................................... 125
15. Fatwa Nomor: 69/DSN-MUI/VI/2008 Tentang Surat Berharga Syariah Negara ............ 134
16. Fatwa Nomor: 70/DSN-MUI/VI/2008 Tentang Metode Penerbitan Surat
Berharga Syariah Negara ..................................................................................................... 140
17. Fatwa Nomor: 71/DSN-MUI/VI/2008 Tentang Sale and Lease Back ............................... 147
18. Fatwa Nomor: 72/DSN-MUI/VI/2008 Tentang Surat Berharga Syariah Negara
Ijarah Sale and Lease Back .................................................................................................... 152
Daftar Istilah Pasar Modal Syariah .......................................................................................... 158
7/28/2019 Buku Himpunan Pasar Modal Syariah
3/170
iiiSambutan - Sambutan
Sambutan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan
Assalamualaikum Wa Rahmatullahhi Wa Barakatuh.
Puji dan syukur dipanjatkan kepada Allah SWT atas segala limpahan rahmat dan karunia-
Nya, sehingga buku Himpunan Peraturan Bapepam dan LK mengenai Pasar Modal Syariah danKumpulan Fatwa Dewan Syariah Nasional-Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI) terkait Pasar
Modal Syariah ini dapat tersusun. Buku ini berisi paket peraturan Bapepam dan LK terkait pasar
modal berbasis syariah dan fatwa-fatwa yang telah dikeluarkan oleh DSN-MUI.
Pasar modal berbasis syariah sebagai salah satu pilar dalam industri keuangan syariah telah
memberikan bukti sebagai sebuah industri yang tahan uji dalam menghadapi setiap peluang dan
tantangan yang dihadapi. Hal tersebut tidak terlepas dari ikhtiar Bapepam dan LK, DSN-MUI
dan pihak terkait dalam mengembangkan pasar modal berbasis syariah. Dalam pengembangan
pasar modal berbasis syariah 5 tahun ke depan (2010-2014), Bapepam dan LK menerapkan 3
strategi pengembangan yaitu pengembangan regulasi pasar modal berbasis syariah, pengembanganproduk syariah dan pengembangan sumber daya manusia.
Sebagai wujud dari strategi pengembangan regulasi pasar modal berbasis syariah, Bapepam
dan LK telah menerbitkan paket peraturan yang terkait langsung dengan pasar modal berbasis
syariah pada tanggal 26 Nopember 2006 yaitu Peraturan Bapepam dan LK Nomor IX.A.13
tentang Penerbitan Efek Syariah dan Nomor IX.A.14 tentang Akad yang digunakan dalam
Penerbitan Efek Syariahserta Peraturan Bapepam dan LK Nomor II.K.1. tentang Kriteria dan
Penerbitan Daftar Efek Syariah pada tanggal 31 Agustus 2007. Sejalan dengan diberlakukannya
Peraturan tersebut, Bapepam dan LK telah menerima banyak masukan dari berbagai pihak dalam
rangka penyempurnaan (revisi) peraturan tersebut. Sebagai tindak lanjut atas hal ini, Bapepam
dan LK telah melakukan revisi Peraturan Bapepam dan LK Nomor IX.A.13 dan Nomor II.K.1
pada tanggal 30 Juni 2009.
Penerbitan buku ini diharapkan dapat menjadi salah satu media dalam upaya peningkatan
pengetahuan dan pemahaman pelaku pasar maupun masyarakat mengenai penerapan prinsip-
prinsip syariah di pasar modal. Dengan adanya penerbitan buku ini juga diharapkan dapat
memberikan kemudahan bagi semua pihak yang memiliki minat atau kepentingan terhadap pasar
modal berbasis syariah untuk memahami kerangka dalam penerapan prinsip-prinsip syariah di
pasar modal.
Akhirnya, terima kasih diucapkan kepada DSN-MUI atas bantuan dan kerjasamanya dalam
penerbitan buku ini. Semoga Allah SWT selalu memberikan keberkahan kepada kita semua dari
setiap yang kita usahakan, amin.
Wassalamualaikum Wa Rahmatullahhi Wa Barakatuh.
Jakarta, April 2010Ketua Bapepam dan LK
ttd
A. Fuad Rahmany
7/28/2019 Buku Himpunan Pasar Modal Syariah
4/170
iv Sambutan - Sambutan
Sambutan Ketua Badan Pelaksana Harian
Dewan Syariah Nasional-Majelis Ulama Indonesia
Assalamualaikum Wa Rahmatullahhi Wa Barakatuh.
Puji dan syukur kita panjatkan ke hadirat Allah SWT atas karunia dan rahmat-Nya, sehingga
buku Himpunan Peraturan Bapepam dan LK mengenai Pasar Modal Syariah dan Kumpulan
Fatwa Dewan Syariah Nasional-Majelis Ulama Indonesia (DSN
-MUI) terkait Pasar Modal
Syariah ini dapat diterbitkan. Buku ini berisi kumpulan paket peraturan Bapepam dan LK
terkait pasar modal berbasis syariah dan fatwa-fatwa yang telah dikeluarkan oleh DSN-MUI yang
berhubungan dengan pasar modal syariah.
Penerbitan buku ini merupakan salah satu wujud hubungan kerjasama yang erat antara
Dewan Syariah Nasional-Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI) dengan Bapepam dan LK dalam
rangka mengembangkan pasar modal syariah, khususnya tentang penerapan prinsip-prinsip
syariah di pasar modal Indonesia. Selanjutnya, buku ini diharapkan dapat dijadikan pedoman
bagi masyarakat, khususnya bagi para pelaku pasar modal syariah dalam melaksanakan kegiatan
investasi di pasar modal berdasarkan prinsip-prinsip syariah. Semoga penerbitan buku ini dapat
makin mendorong perkembangan pasar modal syariah dan meningkatkan pemahaman serta
partisipasi masyarakat terhadap pasar modal syariah di Indonesia.
Akhirnya, kami mengucapkan selamat atas penerbitan buku Himpunan Peraturan Bapepam
dan LK mengenai Pasar Modal Syariah dan Kumpulan Fatwa Dewan Syariah Nasional-Majelis
Ulama Indonesia (DSN-MUI) terkait Pasar Modal Syariah, dan semoga dapat bermanfaat bagi
masyarakat luas.
Wassalamualaikum Wa Rahmatullahhi Wa Barakatuh.
Jakarta, April 2010
Ketua Badan Pelaksana Harian
Dewan Syariah Nasional MUI
ttd
K.H. Maruf Amin
7/28/2019 Buku Himpunan Pasar Modal Syariah
5/170
Himpunan PeraturanBadan Pengawas Pasar Modal
dan Lembaga KeuanganTentang Pasar Modal Syariah
7/28/2019 Buku Himpunan Pasar Modal Syariah
6/170
Halaman ini sengaja dikosongkan
7/28/2019 Buku Himpunan Pasar Modal Syariah
7/170
1Himpunan Peraturan Pasar Modal Syariah
DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN
SALINAN
KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL
DAN LEMBAGA KEUANGAN
NOMOR: KEP-181/BL/2009
TENTANG
PENERBITAN EFEK SYARIAH
KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL
DAN LEMBAGA KEUANGAN,
Menimbang : bahwa dalam rangka meningkatkan efektifitas dan efisiensi dalam
penerbitan Efek Syariah serta pengelolaan Reksa Dana Syariah dan
Kontrak Investasi Kolektif Efek Beragun Aset Syariah, dipandang perlu
untuk menyempurnakan Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan
Lembaga Keuangan Nomor IX.A.13 tentang Penerbitan Efek Syariah,
lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK Nomor: Kep-130/BL/2006
tanggal 3 Nopember 2006, dengan menetapkan Keputusan Ketua Badan
Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan yang baru;
Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal (Lembaran
Negara Tahun 1995 Nomor 64, Tambahan Lembaran Negara Nomor
3608);
2. Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 1995 tentang Penyelenggaraan
Kegiatan di Bidang Pasar Modal (Lembaran Negara Tahun 1995 Nomor
86, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3617) sebagaimana diubah
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2004 (Lembaran
Negara Tahun 2004 Nomor 27, Tambahan Lembaran Negara Nomor
4372);
3. Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 1995 tentang Tata CaraPemeriksaan di Bidang Pasar Modal (Lembaran Negara Tahun 1995
Nomor 87, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3618);
4. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 45/M Tahun 2006.
Memperhatikan : Surat Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI)
Nomor: B-194/DSN-MUI/VI/2009 tanggal 25 Juni 2009 perihal
Pernyataan DSN-MUI Atas Peraturan Bapepam dan LK;
7/28/2019 Buku Himpunan Pasar Modal Syariah
8/170
2 Himpunan Peraturan Pasar Modal Syariah
DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN
MEMUTUSKAN:
Menetapkan : KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN
LEMBAGA KEUANGAN TENTANG PENERBITAN EFEK SYARIAH.
Pasal 1
Ketentuan mengenai Penerbitan Efek Syariah diatur dalam Peraturan
Nomor IX.A.13 sebagaimana dimuat dalam Lampiran Keputusan ini.
Pasal 2
Dengan berlakunya Keputusan ini, maka Keputusan Ketua Bapepam
dan LK Nomor: KEP-
130/BL/2006 tanggal 23 Nopember 2006 tentangPenerbitan Efek Syariah dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.
Pasal 3
Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal 30 Juni 2009.
Ditetapkan di : Jakarta
pada tanggal : 30 Juni 2009
Ketua Badan Pengawas Pasar Modal danLembaga Keuangan
ttd.
A. Fuad Rahmany
NIP 060063058
Salinan sesuai dengan aslinya
Kepala Bagian Umum
ttd.
Prasetyo Wahyu Adi Suryo
NIP 060076008
7/28/2019 Buku Himpunan Pasar Modal Syariah
9/170
3Himpunan Peraturan Pasar Modal Syariah
LAMPIRAN
Keputusan Ketua Bapepam dan LK
Nomor : Kep-181/BL/2009
Tanggal : 30 Juni 2009
PERATURAN NOMOR IX.A.13 : PENERBITAN EFEK SYARIAH
1. KETENTUAN UMUM
a. Dalam Peraturan ini yang dimaksud dengan:
1) Akad Syariah adalah perjanjian/kontrak yang sesuai dengan Prinsip-prinsip Syariah
di Pasar Modal sebagaimana ditetapkan dalam Peraturan Nomor IX.A.14 dan/
atau akad lainnya yang tidak bertentangan dengan Prinsip-prinsip Syariah di Pasar
Modal.
2) Prinsip-prinsip Syariah di Pasar Modal adalah Prinsip
-prinsip hukum Islam dalam
kegiatan di bidang Pasar Modal berdasarkan fatwa Dewan Syariah Nasional Majelis
Ulama Indonesia (DSN-MUI), sepanjang fatwa dimaksud tidak bertentangan
dengan Peraturan ini dan/atau Peraturan Bapepam dan LK yang didasarkan pada
fatwa DSN-MUI.
3) Efek Syariah adalah Efek sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Pasar
Modal dan peraturan pelaksanaannya yang akad, cara, dan kegiatan usaha yang
menjadi landasan penerbitannya tidak bertentangan dengan Prinsip-prinsip Syariah
di Pasar Modal.
4) Reksa Dana Syariah adalah Reksa Dana sebagaimana dimaksud dalam Undang-
Undang Pasar Modal dan peraturan pelaksanaannya yang pengelolaannya tidak
bertentangan dengan Prinsip-prinsip Syariah di Pasar Modal.
5) Kontrak Investasi Kolektif Efek Beragun Aset Syariah adalah kontrak antara Manajer
Investasi dan Bank Kustodian yang mengikat pemegang Efek Beragun Aset di mana
Manajer Investasi diberi wewenang untuk mengelola portofolio investasi kolektif
dan Bank Kustodian diberi wewenang untuk melaksanakan Penitipan Kolektif, yang
pelaksanaannya tidak bertentangan dengan Prinsip-prinsip Syariah di Pasar Modal.
6) Efek Beragun Aset Syariah adalah Efek yang diterbitkan oleh Kontrak Investasi
Kolektif Efek Beragun Aset Syariah yang portofolionya terdiri dari aset keuangan
yang tidak bertentangan dengan Prinsip-prinsip Syariah di Pasar Modal.
7) Sukuk adalah Efek Syariah berupa sertifikat atau bukti kepemilikan yang bernilai
sama dan mewakili bagian yang tidak tertentu (tidak terpisahkan atau tidak terbagi
(syuyu/undivided share)) atas:
a) aset berwujud tertentu (ayan maujudat);
b) nilai manfaat atas aset berwujud (manafiul ayan) tertentu baik yang sudah ada
maupun yang akan ada;
7/28/2019 Buku Himpunan Pasar Modal Syariah
10/170
4 Himpunan Peraturan Pasar Modal Syariah
LAMPIRAN
Keputusan Ketua Bapepam dan LK
Nomor : Kep-181/BL/2009
Tanggal : 30 Juni 2009
c) jasa (al khadamat)yang sudah ada maupun yang akan ada;
d) aset proyek tertentu (maujudat masyru muayyan); dan/atau
e) kegiatan investasi yang telah ditentukan (nasyath ististmarin khashah).
b. Kegiatan usaha yang bertentangan dengan Prinsip-prinsip syariah antara lain:
1) perjudian dan permainan yang tergolong judi;
2) perdagangan yang dilarang menurut syariah, antara lain:
a) perdagangan yang tidak disertai dengan penyerahan barang/jasa; dan
b) perdagangan dengan penawaran/permintaan palsu;
3) jasa keuangan ribawi, antara lain:
a) bank berbasis bunga; dan
b) perusahaan pembiayaan berbasis bunga;
4) jual beli risiko yang mengandung unsur ketidakpastian (gharar) dan/atau judi (maisir),
antara lain asuransi konvensional;5) memproduksi, mendistribusikan, memperdagangkan dan/atau menyediakan antara
lain:
a) barang atau jasa haram zatnya (haram li-dzatihi);
b) barang atau jasa haram bukan karena zatnya (haram li-ghairihi)yang ditetapkan
oleh DSN-MUI; dan/atau
c) barang atau jasa yang merusak moral dan bersifat mudarat.
6) melakukan transaksi yang mengandung unsur suap (risywah);
c. Setiap Pihak yang melakukan penerbitan Efek Syariah dan menyatakan bahwa kegiatan
usaha serta cara pengelolaannya berdasarkan Prinsip-prinsip syariah wajib memenuhi:
1) Prinsip-prinsip Syariah di Pasar Modal, Peraturan ini, dan peraturan perundang-
undangan di bidang Pasar Modal yang terkait dengan Efek Syariah yang ditawarkan;
2) kepatuhan terhadap Prinsip-prinsip Syariah di Pasar Modal yang terkait dengan Efek
Syariah yang diterbitkan.
7/28/2019 Buku Himpunan Pasar Modal Syariah
11/170
5Himpunan Peraturan Pasar Modal Syariah
LAMPIRAN
Keputusan Ketua Bapepam dan LK
Nomor : Kep-181/BL/2009
Tanggal : 30 Juni 2009
d. Efek Syariah tidak lagi memenuhi Prinsip-prinsip Syariah di Pasar Modal apabila kegiatan
usaha, cara pengelolaan, kekayaan Reksa Dana, dan/atau kekayaan Kontrak Investasi
Kolektif Efek Beragun Aset dari Pihak yang menerbitkan Efek tersebut bertentangan
dengan Prinsip-prinsip Syariah di Pasar Modal yang terkait dengan Efek Syariah yang
diterbitkan.
e. Pihak yang menerbitkan Efek Syariah dan menyatakan bahwa kegiatan usaha serta cara
pengelolaannya berdasarkan Prinsip-prinsip Syariah di Pasar Modal wajib menyatakan
bahwa:
1) kegiatan usaha serta cara pengelolaan usaha Pihak yang melakukan Penawaran
Umum dilakukan berdasarkan Prinsip-prinsip Syariah di Pasar Modal sebagaimana
tertuang dalam Anggaran Dasar Perseroan atau Kontrak Investasi Kolektif;
2) jenis usaha, produk barang, jasa yang diberikan, aset yang dikelola, akad, dan cara
pengelolaan perusahaan Pihak yang melakukan Penawaran Umum tidak bertentangan
dengan Prinsip-prinsip Syariah di Pasar Modal;
3) untuk Emiten dan Perusahaan Publik, wajib memiliki anggota direksi dan anggota
komisaris yang mengerti kegiatan-kegiatan yang bertentangan dengan Prinsip-prinsip
Syariah di Pasar Modal; dan
4) untuk Reksa Dana Syariah dan Kontrak Investasi Kolektif Efek Beragun Aset Syariah,wajib memiliki Wakil Manajer Investasi dan penanggungjawab atas pelaksanaan
kegiatan Kustodian pada Bank Kustodian yang mengerti kegiatan-kegiatan yang
bertentangan dengan Prinsip-prinsip Syariah di Pasar Modal.
2. PENERBITAN ATAU PENDAFTARAN EFEK SYARIAH BERUPA SAHAM
Penerbitan atau pendaftaran Efek Syariah berupa saham yang dilakukan oleh Emiten atau
Perusahaan Publik yang menyatakan bahwa kegiatan usaha serta cara pengelolaan usahanya
berdasarkan Prinsip-prinsip Syariah di Pasar Modal, wajib memenuhi ketentuan-ketentuan
sebagai berikut:
a. Sepanjang tidak diatur lain dalam Peraturan ini, Pernyataan Pendaftaran dari Emiten
atau Perusahaan Publik wajib:
1) mengikuti ketentuan Peraturan Nomor IX.A.1 atau Peraturan Nomor IX.B.1, serta
ketentuan tentang Penawaran Umum yang terkait lainnya; dan
2) mengungkapkan informasi tambahan dalam Prospektus bahwa:
a) dalam anggaran dasar dimuat ketentuan bahwa kegiatan usaha serta cara
pengelolaan usahanya dilakukan berdasarkan Prinsip-prinsip Syariah di Pasar
Modal;
7/28/2019 Buku Himpunan Pasar Modal Syariah
12/170
6 Himpunan Peraturan Pasar Modal Syariah
LAMPIRAN
Keputusan Ketua Bapepam dan LK
Nomor : Kep-181/BL/2009
Tanggal : 30 Juni 2009
b) jenis usaha, produk barang, jasa yang diberikan, aset yang dikelola, akad, dancara pengelolaan Emiten atau Perusahaan Publik dimaksud tidak bertentangan
dengan Prinsip-prinsip Syariah di Pasar Modal; dan
c) Emiten atau Perusahaan Publik memiliki anggota direksi dan anggota komisaris
yang mengerti kegiatan-kegiatan yang bertentangan dengan Prinsip-prinsip
Syariah di Pasar Modal.
b. Emiten atau Perusahaan Publik yang menerbitkan Efek Syariah berupa saham hanya
dapat mengubah anggaran dasar yang terkait dengan kegiatan dan cara pengelolaan
usahanya menjadi tidak lagi memenuhi Prinsip-prinsip Syariah di Pasar Modal hanya
jika:
1) terdapat usulan dari pemegang saham yang memenuhi syarat sebagaimana diatur
dalam Undang-Undang tentang Perseroan Terbatas; dan
2) usulan tersebut telah disetujui Rapat Umum Pemegang Saham.
c. Pengumuman dan pemanggilan Rapat Umum Pemegang Saham sebagaimana dimaksud
dalam huruf b wajib dilakukan dalam paling kurang satu surat kabar harian berbahasa
Indonesia yang berperedaran nasional dan dilaksanakan sesuai dengan ketentuan
sebagaimana diatur dalam Peraturan Nomor IX.J.1.
d. Pengumuman Rapat Umum Pemegang Saham sebagaimana dimaksud dalam huruf c
wajib memuat informasi:
1) bahwa usulan Rapat Umum Pemegang Saham untuk mengubah anggaran dasar yang
terkait dengan kegiatan dan cara pengelolaan usahanya menjadi tidak lagi memenuhi
Prinsip-prinsip Syariah di Pasar Modal berasal dari pemegang saham;
2) penjelasan, pertimbangan dan alasan dilakukannya perubahan anggaran dasar yang
terkait dengan kegiatan usaha dan cara pengelolaan perusahaan;
3) rencana kegiatan dan pengelolaan usaha setelah Emiten tidak memenuhi Prinsip-
prinsip Syariah di Pasar Modal;
4) cara penyelesaian terhadap pemegang saham yang tidak setuju atas perubahan
tersebut; dan
5) penjelasan bahwa keputusan Rapat Umum Pemegang Saham tentang perubahan
anggaran dasar hanya berlaku efektif setelah memperoleh persetujuan pemegang
saham dan menteri yang tugas dan tanggung jawabnya di bidang hukum dan hak
asasi manusia.
7/28/2019 Buku Himpunan Pasar Modal Syariah
13/170
7Himpunan Peraturan Pasar Modal Syariah
LAMPIRAN
Keputusan Ketua Bapepam dan LK
Nomor : Kep-181/BL/2009
Tanggal : 30 Juni 2009
e. Pemanggilan Rapat Umum Pemegang Saham sebagaimana dimaksud dalam huruf c wajibdikirimkan dengan surat tercatat atau faksimili ke alamat pemegang saham disamping
melalui surat kabar.
f. Korum dan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham dimaksud dalam huruf b
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan mengenai perubahan anggaran dasar Perseroan
sebagaimana diatur dalam Peraturan Nomor IX.J.1 dengan persyaratan bahwa pemegang
saham yang mengusulkan perubahan anggaran dasar serta afiliasinya tidak dapat
diperhitungkan dalam korum kehadiran.
g. Emiten atau Perusahaan Publik yang mengubah anggaran dasar sebagaimana dimaksud
dalam huruf b wajib menyelesaikan hak-hak pemegang saham yang tidak menyetujui
perubahan anggaran dasar dimaksud dengan cara menjamin pembelian saham pemegang
saham tersebut pada harga wajar dengan ketentuan sebagai berikut:
1) dalam hal sahamnya tidak tercatat di Bursa Efek, maka harga pelaksanaan pembelian
paling kurang sama dengan harga wajar yang ditetapkan oleh Penilai independen;
2) dalam hal sahamnya tercatat dan diperdagangkan di Bursa Efek namun selama
90 (sembilan puluh) hari tidak diperdagangkan atau dihentikan sementara
perdagangannya, maka harga pelaksanaan pembelian paling kurang sebesar harga
tertinggi dalam waktu 12 (dua belas) bulan terakhir sebelum hari perdagangan
terakhir atau hari dihentikan sementara perdagangannya; atau
3) dalam hal sahamnya tercatat dan diperdagangkan di Bursa Efek, maka harga
pelaksanaan pembelian paling kurang sebesar harga tertinggi dalam jangka waktu
90 (sembilan puluh) hari terakhir sebelum pengumuman Rapat Umum Pemegang
Saham perubahan anggaran dasar sebagaimana dimaksud dalam huruf c.
3. PENERBITAN SUKUK
a. Sepanjang tidak diatur lain dalam Peraturan ini, Emiten yang melakukan Penawaran
Umum Sukuk wajib:
1) mengikuti ketentuan Peraturan Nomor IX.A.1 dan ketentuan tentang Penawaran
Umum yang terkait lainnya;
2) menyampaikan kepada Bapepam dan LK, antara lain:
a) hasil pemeringkatan dan kontrak perwaliamanatan Sukuk serta Akad Syariah
yang terkait dengan penerbitan Sukuk dimaksud;
b) surat pernyataan yang menyatakan bahwa:
7/28/2019 Buku Himpunan Pasar Modal Syariah
14/170
8 Himpunan Peraturan Pasar Modal Syariah
LAMPIRAN
Keputusan Ketua Bapepam dan LK
Nomor : Kep-181/BL/2009
Tanggal : 30 Juni 2009
(1) kegiatan usaha yang mendasari penerbitan Sukuk tidak bertentangan denganPrinsip-prinsip syariah sebagaimana dimaksud dalam angka 1 huruf b; dan
(2) selama periode Sukuk kegiatan usaha yang mendasari penerbitan Sukuk tidak
akan bertentangan dengan Prinsip-prinsip syariah sebagaimana dimaksud
dalam angka 1 huruf b.
c) surat pernyataan dari Wali Amanat Sukuk yang menyatakan bahwa Wali Amanat
Sukuk mempunyai pejabat penanggung jawab dan/atau tenaga ahli di bidang
perwaliamanatan dalam penerbitan Sukuk yang mengerti kegiatan-kegiatan yang
bertentangan dengan Prinsip-prinsip Syariah di Pasar Modal;
d) surat pernyataan yang menyatakan kesanggupan Emiten untuk menyampaikan
hasil pemeringkatan tahunan terbaru kepada Bapepam dan LK, Wali Amanat
Sukuk dan Bursa Efek tempat Sukuk dicatatkan serta mengumumkan hasil
pemeringkatan dimaksud paling kurang dalam satu surat kabar harian berbahasa
Indonesia yang berperedaran nasional selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari
setelah berakhirnya masa berlaku hasil pemeringkatan tahunan terakhir;
e) surat pernyataan yang menyatakan kesanggupan Emiten untuk menyampaikan
hasil pemeringkatan terbaru, pernyataan atau pendapat dari perusahaan
pemeringkat efek (termasuk pencabutan/pembatalan peringkat) akibat
terdapatnya fakta material atau kejadian penting yang dapat mempengaruhi
kemampuan Emiten untuk memenuhi kewajibannya dan mempengaruhi risiko
yang dihadapi pemegang Sukuk, kepada Bapepam dan LK, Wali Amanat Sukuk
dan Bursa Efek di mana sukuk tersebut dicatatkan, paling kurang dalam satu
surat kabar harian berbahasa Indonesia yang berperedaran nasional, paling
lambat akhir hari kerja ke-2 (kedua) setelah diterimanya hasil pemeringkatan
baru, pernyataan, atau pendapat dimaksud; dan
3) mengungkapkan informasi dalam Prospektus paling kurang meliputi:
a) kegiatan usaha yang mendasari penerbitan Sukuk tidak bertentangan denganPrinsip-prinsip syariah sebagaimana dimaksud dalam angka 1 huruf b, dan
Emiten menjamin bahwa selama periode Sukuk kegiatan usaha yang mendasari
penerbitan Sukuk tidak akan bertentangan dengan Prinsip-prinsip syariah
sebagaimana dimaksud dalam angka 1 huruf b;
b) Wali Amanat Sukuk mempunyai pejabat penanggungjawab dan/atau tenaga ahli
di bidang perwaliamanatan dalam penerbitan Sukuk yang mengerti kegiatan-
kegiatan yang bertentangan dengan Prinsip-prinsip Syariah di Pasar Modal;
c) jenis Akad Syariah dan skema transaksi syariah yang digunakan dalam penerbitan
Sukuk, yang disertai dengan penjelasan tentang skema transaksi syariah;
7/28/2019 Buku Himpunan Pasar Modal Syariah
15/170
9Himpunan Peraturan Pasar Modal Syariah
LAMPIRAN
Keputusan Ketua Bapepam dan LK
Nomor : Kep-181/BL/2009
Tanggal : 30 Juni 2009
d) ringkasan Akad Syariah atau perjanjian berdasarkan syariah yang dilakukan olehpara Pihak;
e) sumber pendapatan yang menjadi dasar penghitungan pembayaran bagi hasil,
marjin, atau imbal jasa (fee);
f) besaran nisbah pembayaran bagi hasil, marjin, atau imbal jasa (fee);
g) rencana jadwal dan tata cara pembagian dan/atau pembayaran bagi hasil, marjin,
atau imbal jasa (fee); dan
h) hasil pemeringkatan Sukuk.
b. Kontrak perwaliamanatan penerbitan Sukuk wajib paling kurang memuat:
1) uraian tentang Akad Syariah yang mendasari diterbitkannya Sukuk;
2) penggunaan dana hasil penerbitan Sukuk sesuai dengan karakteristik Akad Syariah;
3) sumber dana yang digunakan untuk melakukan pembayaran imbal hasil sesuai
dengan karakteristik Akad Syariah;
4) besaran nisbah pembayaran bagi hasil, marjin, atau imbal jasa (fee);
5) rencana jadwal dan tata cara pembagian dan/atau pembayaran bagi hasil, marjin,atau imbal jasa (fee);
6) kewajiban Wali Amanat Sukuk untuk mengambil segala tindakan yang diperlukan
dalam rangka memastikan kepatuhan Emiten terhadap Prinsip-prinsip Syariah di
Pasar Modal;
7) tindakan yang harus dilakukan dalam hal Emiten akan mengubah jenis Akad Syariah,
isi Akad Syariah, kegiatan usaha dan/atau aset tertentu yang mendasari penerbitan
Sukuk;
8) perubahan jenis Akad Syariah, isi Akad Syariah, kegiatan usaha dan/atau aset tertentu
yang mendasari penerbitan Sukuk wajib terlebih dahulu disetujui oleh Rapat Umum
Pemegang Sukuk (RUP Sukuk);
9) mekanisme pemenuhan hak pemegang Sukuk yang tidak setuju terhadap perubahan
dimaksud;
10) ketentuan yang menyebutkan bahwa pelanggaran terhadap ketentuan angka 7), angka
8) dan angka 9) di atas dapat dijadikan alasan untuk menyatakan bahwa Emiten gagal
dalam memenuhi kewajibannya; dan
11) mekanisme penanganan dalam hal terjadi kegagalan dalam memenuhi kewajiban.
7/28/2019 Buku Himpunan Pasar Modal Syariah
16/170
10 Himpunan Peraturan Pasar Modal Syariah
LAMPIRAN
Keputusan Ketua Bapepam dan LK
Nomor : Kep-181/BL/2009
Tanggal : 30 Juni 2009
c. Dalam hal terjadi perubahan jenis Akad Syariah, isi Akad Syariah, kegiatan usaha dan/atau aset tertentu yang mendasari penerbitan Sukuk sehingga bertentangan dengan
Prinsip-prinsip Syariah di Pasar Modal, maka Sukuk tersebut menjadi batal demi hukum
dan Emiten wajib menyelesaikan seluruh kewajibannya kepada pemegang Sukuk.
d. Emiten dan Wali Amanat Sukuk wajib melaksanakan seluruh ketentuan yang diatur
dalam kontrak perwaliamanatan.
e. Emiten wajib menggunakan dana hasil Penawaran Umum Sukuk untuk membiayai
kegiatan atau investasi yang tidak bertentangan dengan Prinsip-prinsip Syariah di Pasar
Modal.
f. Emiten wajib menyampaikan laporan kepada Bapepam dan LK dan mengumumkan
kepada masyarakat melalui Bursa Efek paling lambat satu hari kerja setelah terpenuhinya
kondisi sebagai berikut:
1) seluruh dana hasil Penawaran Umum Sukuk telah diterima oleh Emiten; dan/atau
2) dana yang diterima sudah mulai digunakan sesuai dengan tujuan penerbitan
Sukuk.
g. Dalam hal ketentuan sebagaimana dimaksud dalam huruf f butir 1) telah terpenuhi, maka
perdagangan Sukuk selain Sukuk mudharabah dan/atau musyarakah telah memenuhiPrinsip-prinsip Syariah di Pasar Modal.
h. Dalam hal ketentuan sebagaimana dimaksud dalam huruf f belum terpenuhi, maka
perdagangan Sukuk mudharabah dan/atau musyarakah memenuhi Prinsip-prinsip
Syariah di Pasar Modal hanya jika diperdagangkan pada harga nominal.
4. PENERBITAN SAHAM DAN/ATAU UNIT PENYERTAAN KONTRAK INVESTASI
KOLEKTIF REKSA DANA SYARIAH
a. Penerbitan Saham Reksa Dana Syariah
Sepanjang tidak diatur lain dalam peraturan ini, Emiten yang melakukan Penawaran
Umum Saham Reksa Dana Syariah wajib:
1) mengikuti ketentuan Peraturan Nomor IX.A.1, Peraturan Nomor IX.C.4 dan
ketentuan tentang Penawaran Umum yang terkait lainnya; dan
2) mencantumkan ketentuan dalam Kontrak Pengelolaan dan/atau Kontrak
Penyimpanan Reksa Dana serta informasi tambahan dalam Prospektus hal-hal
sebagai berikut:
7/28/2019 Buku Himpunan Pasar Modal Syariah
17/170
11Himpunan Peraturan Pasar Modal Syariah
LAMPIRAN
Keputusan Ketua Bapepam dan LK
Nomor : Kep-181/BL/2009
Tanggal : 30 Juni 2009
a) bahwa Manajer Investasi dan Bank Kustodian (wakiliin) bertindak untukkepentingan Direksi Reksa Dana Perseroan (muwakil) di mana Manajer Investasi
diberi wewenang untuk melakukan pengelolaan Reksa Dana dan Bank Kustodian
diberi wewenang untuk melaksanakan penyimpanan kekayaan;
b) dalam anggaran dasar Emiten dimuat ketentuan bahwa kegiatan usaha serta cara
pengelolaan usahanya dilakukan berdasarkan Prinsip-prinsip Syariah di Pasar
Modal;
c) kebijakan investasi Reksa Dana tidak bertentangan dengan Prinsip-prinsip
Syariah di Pasar Modal;
d) aset yang dikelola, akad, dan cara pengelolaan Emiten dimaksud tidak
bertentangan dengan Prinsip-prinsip Syariah di Pasar Modal;
e) memiliki anggota direksi, Wakil Manajer Investasi, dan penanggungjawab atas
pelaksanaan kegiatan Kustodian pada Bank Kustodian yang mengerti kegiatan-
kegiatan yang bertentangan dengan Prinsip-prinsip Syariah di Pasar Modal;
f) mekanisme pembersihan kekayaan Emiten dari unsur-unsur yang bertentangan
dengan Prinsip-prinsip Syariah di Pasar Modal;
g) kata Syariah pada nama Emiten; danh) dana kelolaan Reksa Dana Syariahnya hanya dapat diinvestasikan pada:
(1) Saham yang termasuk dalam Daftar Efek Syariah (DES) yang ditetapkan oleh
Bapepam dan LK;
(2) Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) syariah dan Waran syariah;
(3) Sukuk (Obligasi Syariah);
yang telah dijual dalam Penawaran Umum dan/atau diperdagangkan di Bursa
Efek di Indonesia;
(4) Saham yang termasuk dalam Daftar Efek Syariah (DES) yang diterbitkan
oleh Pihak yang disetujui Bapepam dan LK;
(5) Sukuk yang memenuhi Prinsip-prinsip Syariah di Pasar Modal yang
diperdagangkan di Bursa Efek di luar negeri, dan termasuk dalam Daftar
Efek Syariah (DES) yang ditetapkan oleh Pihak yang disetujui oleh Bapepam
dan LK;
(6) Efek Beragun Aset Syariah yang memenuhi Prinsip-prinsip Syariah di Pasar
Modal dan sudah mendapat peringkat dari perusahaan pemeringkat Efek;
7/28/2019 Buku Himpunan Pasar Modal Syariah
18/170
12 Himpunan Peraturan Pasar Modal Syariah
LAMPIRAN
Keputusan Ketua Bapepam dan LK
Nomor : Kep-181/BL/2009
Tanggal : 30 Juni 2009
(7) surat berharga komersial syariah (sharia commercial paper) yang memenuhiPrinsip-prinsip Syariah di Pasar Modal dan sudah mendapat peringkat dari
perusahaan pemeringkat Efek serta termasuk dalam Daftar Efek Syariah
(DES) yang ditetapkan oleh Pihak yang disetujui Bapepam dan LK.
(8) Efek Syariah yang memenuhi Prinsip-prinsip Syariah di Pasar Modal yang
diterbitkan oleh lembaga internasional di mana Pemerintah Indonesia
menjadi salah satu anggotanya; dan/atau
(9) Instrumen pasar uang syariah dalam negeri yang mempunyai jatuh tempo
kurang dari satu tahun, baik dalam rupiah maupun dalam mata uang asing.
b. Penerbitan Unit Penyertaan Kontrak Investasi Kolektif Reksa Dana Syariah.
Sepanjang tidak diatur lain dalam Peraturan ini, Pihak yang melakukan Penawaran
Umum Unit Penyertaan Kontrak Investasi Kolektif Reksa Dana Syariah wajib:
1) mengikuti ketentuan Peraturan Nomor IX.A.1, Peraturan Nomor IX.C.5 dan
ketentuan tentang Penawaran Umum yang terkait lainnya; dan
2) mencantumkan ketentuan dalam Kontrak Investasi Kolektif dan informasi tambahan
dalam Prospektus hal-hal sebagai berikut:
a) bahwa Manajer Investasi dan Bank Kustodian (wakiliin) bertindak untukkepentingan para pemegang unit penyertaan (muwakil) di mana Manajer
Investasi diberi wewenang untuk mengelola portofolio investasi kolektif dan
Bank Kustodian diberi wewenang untuk melaksanakan penitipan kolektif;
b) kebijakan investasi Reksa Dana tidak bertentangan dengan Prinsip-prinsip
Syariah di Pasar Modal;
c) Wakil Manajer Investasi yang melaksanakan pengelolaan Reksa Dana dan
penanggungjawab atas pelaksanaan kegiatan Kustodian pada Bank Kustodian
mengerti kegiatan-kegiatan yang bertentangan dengan Prinsip-prinsip Syariah di
Pasar Modal;
d) kata Syariah pada nama Reksa Dana yang diterbitkan;
e) mekanisme pembersihan kekayaan Reksa Dana dari unsur-unsur yang
bertentangan dengan Prinsip-prinsip Syariah di Pasar Modal; dan
f) dana kelolaan Reksa Dana Syariahnya hanya dapat diinvestasikan pada:
(1) Saham yang termasuk dalam Daftar Efek Syariah (DES) yang ditetapkan oleh
Bapepam dan LK;
(2) Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) syariah dan Waran syariah;
7/28/2019 Buku Himpunan Pasar Modal Syariah
19/170
13Himpunan Peraturan Pasar Modal Syariah
LAMPIRAN
Keputusan Ketua Bapepam dan LK
Nomor : Kep-181/BL/2009
Tanggal : 30 Juni 2009
(3) Sukuk (Obligasi Syariah);yang telah dijual dalam Penawaran Umum dan/atau diperdagangkan di Bursa
Efek di Indonesia;
(4) Saham yang termasuk dalam Daftar Efek Syariah (DES) yang diterbitkan
oleh Pihak yang disetujui Bapepam dan LK;
(5) Sukuk yang memenuhi Prinsip-prinsip Syariah di Pasar Modal yang
diperdagangkan di Bursa Efek di luar negeri, dan termasuk dalam Daftar
Efek Syariah (DES) yang ditetapkan oleh Pihak yang disetujui oleh Bapepam
dan LK;
(6) Efek Beragun Aset Syariah yang memenuhi Prinsip-prinsip Syariah di Pasar
Modal dan sudah mendapat peringkat dari perusahaan pemeringkat Efek;
(7) surat berharga komersial syariah (sharia commercial paper) yang memenuhi
Prinsip-prinsip Syariah di Pasar Modal dan sudah mendapat peringkat dari
perusahaan pemeringkat Efek serta termasuk dalam Daftar Efek Syariah
(DES) yang ditetapkan oleh Pihak yang disetujui Bapepam dan LK;
(8) Efek Syariah yang memenuhi Prinsip-prinsip Syariah di Pasar Modal yang
diterbitkan oleh lembaga internasional di mana Pemerintah Indonesia
menjadi salah satu anggotanya; dan/atau
(9) Instrumen pasar uang syariah dalam negeri yang mempunyai jatuh tempo
kurang dari satu tahun, baik dalam rupiah maupun dalam mata uang asing.
c. Direksi, Manajer Investasi, dan/atau Bank Kustodian wajib melaksanakan seluruh
ketentuan yang diatur dalam Kontrak Pengelolaan, Kontrak Penyimpanan, atau Kontrak
Investasi Kolektif.
d. Bank Kustodian wajib menolak instruksi Manajer Investasi secara tertulis dengan
tembusan kepada Bapepam dan LK apabila pelaksanaan instruksi tersebut mengakibatkan
portofolio Reksa Dana terdapat Efek atau instrumen (surat berharga) selain Efek atauinstrumen (surat berharga) sebagaimana diatur dalam huruf a butir 2) poin h) atau huruf
b butir 2) poin f).
e. Dalam hal portofolio Reksa Dana terdapat Efek atau instrumen (surat berharga) selain
Efek atau instrumen (surat berharga) sebagaimana diatur dalam huruf a butir 2) poin h)
atau huruf b butir 2) poin f) yang bukan disebabkan oleh tindakan Manajer Investasi dan
Bank Kustodian, maka:
1) Manajer Investasi wajib menjual secepat mungkin dan diselesaikan paling lambat 10
(sepuluh) hari kerja sejak:
7/28/2019 Buku Himpunan Pasar Modal Syariah
20/170
14 Himpunan Peraturan Pasar Modal Syariah
LAMPIRAN
Keputusan Ketua Bapepam dan LK
Nomor : Kep-181/BL/2009
Tanggal : 30 Juni 2009
a) Saham tidak lagi tercantum dalam Daftar Efek Syariah, dengan ketentuan selisihlebih harga jual dari Nilai Pasar Wajar pada saat masih tercantum dalam Daftar
Efek Syariah dipisahkan dari perhitungan Nilai Aktiva Bersih (NAB) Reksa Dana
dan diperlakukan sebagai dana sosial; dan/atau
b) Efek atau instrumen (surat berharga) tidak memenuhi Prinsip-prinsip syariah,
dengan ketentuan selisih lebih harga jual dari Nilai Pasar Wajar pada saat masih
memenuhi Prinsip-prinsip syariah, dipisahkan dari perhitungan Nilai Aktiva
Bersih (NAB) Reksa Dana dan diperlakukan sebagai dana sosial.
2) Bank Kustodian wajib menyampaikan kepada Bapepam dan LK serta pemegang Efek
Reksa Dana, informasi tentang perolehan selisih lebih penjualan Efek sebagaimana
dimaksud dalam huruf e butir 1) dan informasi tentang penggunaannya sebagai dana
sosial selambat-lambatnya pada hari ke-12 (kedua belas) setiap bulan (jika ada).
f. Dalam hal karena tindakan Manajer Investasi dan Bank Kustodian mengakibatkan
portofolio Reksa Dana terdapat Efek atau instrumen (surat berharga) selain Efek atau
instrumen (surat berharga) sebagaimana diatur dalam huruf a butir 2) poin h) atau huruf
b butir 2) poin f)., maka Bapepam dan LK dapat:
1) melarang Manajer Investasi untuk melakukan penjualan Unit Penyertaan Reksa
Dana baru;
2) melarang Manajer Investasi dan Bank Kustodian untuk mengalihkan kekayaan Reksa
Dana selain dalam rangka pembersihan kekayaan Reksa Dana dari unsur-unsur yang
bertentangan dengan Prinsip-prinsip Syariah di Pasar Modal;
3) mewajibkan Manajer Investasi dan Bank Kustodian secara tanggung renteng untuk
membeli portfolio yang bertentangan dengan Prinsip-prinsip Syariah di Pasar Modal
sesuai dengan harga perolehan dalam waktu yang ditetapkan oleh Bapepam dan LK;
dan/atau
4) mewajibkan Manajer Investasi untuk mengumumkan kepada publik larangan dan/
atau kewajiban yang ditetapkan Bapepam dan LK sebagaimana dimaksud padabutir 1), butir 2), dan butir 3), sesegera mungkin paling lambat akhir hari kerja ke -2
(kedua) setelah diterimanya surat Bapepam dan LK, dalam 2 (dua) surat kabar harian
berbahasa Indonesia dan berperedaran nasional atas biaya Manajer Investasi dan
Bank Kustodian.
g. Dalam hal Manajer Investasi dan/atau Bank Kustodian tidak mematuhi larangan dan/
atau tidak melaksanakan kewajiban yang telah ditetapkan Bapepam dan LK sebagaimana
dimaksud dalam huruf f, maka Bapepam dan LK berwenang untuk:
7/28/2019 Buku Himpunan Pasar Modal Syariah
21/170
15Himpunan Peraturan Pasar Modal Syariah
LAMPIRAN
Keputusan Ketua Bapepam dan LK
Nomor : Kep-181/BL/2009
Tanggal : 30 Juni 2009
1) mengganti Manajer Investasi dan/atau Bank Kustodian; atau
2) membubarkan Reksa Dana tersebut.
5. PENERBITAN EFEK BERAGUN ASET SYARIAH
a. Sepanjang tidak diatur lain dalam Peraturan ini, Pihak yang melakukan Penawaran
Umum Efek Beragun Aset Syariah wajib:
1) mengikuti ketentuan Peraturan Nomor IX.A.1, Peraturan Nomor IX.C.9 dan
ketentuan tentang Penawaran Umum yang terkait lainnya;
2) mencantumkan ketentuan dalam Kontrak Investasi Kolektif Efek Beragun Aset
Syariah dan informasi tambahan dalam Prospektus hal-hal sebagai berikut:
a) bahwa Manajer Investasi dan Bank Kustodian (wakiliin) bertindak untuk
kepentingan para pemegang Efek Beragun Aset Syariah (muwakil) di mana
Manajer Investasi diberi wewenang untuk mengelola portofolio investasi kolektif
dan Bank Kustodian diberi wewenang untuk melaksanakan Penitipan Kolektif;
b) bahwa aset yang menjadi portofolio Efek Beragun Aset Syariah tidak bertentangan
dengan Prinsip-prinsip Syariah di Pasar Modal;
c) Wakil Manajer Investasi yang melaksanakan pengelolaan Kontrak InvestasiKolektif Efek Beragun Aset Syariah dan penanggungjawab atas pelaksanaan
kegiatan Kustodian pada Bank Kustodian mengerti kegiatan-kegiatan yang
bertentangan dengan Prinsip-prinsip Syariah di Pasar Modal;
d) kata Syariah pada nama Efek Beragun Aset yang diterbitkan;
e) mekanisme pembersihan portofolio dan dana Efek Beragun Aset Syariah dari
unsur-unsur yang bertentangan dengan Prinsip-prinsip Syariah di Pasar Modal;
f) bahwa pengelolaan dana Efek Beragun Aset Syariah dilarang bertentangan
dengan Prinsip-prinsip Syariah di Pasar Modal;
g) Akad Syariah dan skema transaksi syariah yang digunakan dalam penerbitan
Efek;
h) ringkasan Akad Syariah yang dilakukan oleh para Pihak;
i) besarnya nisbah pembayaran bagi hasil, marjin, atau imbal jasa (fee); dan
j) rencana jadwal dan tata cara pembagian dan/atau pembayaran bagi hasil, marjin,
atau imbal jasa (fee).
7/28/2019 Buku Himpunan Pasar Modal Syariah
22/170
16 Himpunan Peraturan Pasar Modal Syariah
LAMPIRAN
Keputusan Ketua Bapepam dan LK
Nomor : Kep-181/BL/2009
Tanggal : 30 Juni 2009
b. Dalam hal karena tindakan Manajer Investasi dan Bank Kustodian, mengakibatkankekayaan Efek Beragun Aset Syariah terdapat unsur kekayaan yang bertentangan dengan
Prinsip-prinsip Syariah di Pasar Modal, maka Bapepam dan LK dapat:
1) melarang Manajer Investasi dan Bank Kustodian untuk mengalihkan kekayaan Efek
Beragun Aset selain dalam rangka pembersihan kekayaan Efek Beragun Aset dari
unsur-unsur yang bertentangan dengan Prinsip-prinsip Syariah di Pasar Modal;
2) mewajibkan Manajer Investasi dan Bank Kustodian secara tanggung renteng wajib
untuk membeli aset portofolio Efek Beragun Aset dengan harga perolehan atau
membersihkan dana Efek Beragun Aset yang bertentangan dengan Prinsip-prinsip
Syariah di Pasar Modal dalam waktu yang ditetapkan oleh Bapepam dan LK dan/atau
secepat mungkin, paling lambat akhir hari kerja ke-2 (kedua) setelah ditemukannya
pelanggaran tersebut; dan/atau
3) mewajibkan Manajer Investasi untuk mengumumkan kepada publik larangan dan/
atau kewajiban yang ditetapkan Bapepam dan LK sebagaimana dimaksud pada butir
1) dan butir 2), sesegera mungkin paling lambat akhir hari kerja ke-2 (kedua) setelah
diterimanya surat Bapepam dan LK, dalam 2 (dua) surat kabar harian berbahasa
Indonesia dan berperedaran nasional atas biaya Manajer Investasi dan Bank
Kustodian.
c. Dalam hal Manajer Investasi dan/atau Bank Kustodian tidak mematuhi larangan dan/
atau tidak melaksanakan kewajiban yang telah ditetapkan Bapepam dan LK sebagaimana
dimaksud dalam huruf b, maka Bapepam dan LK berwenang untuk:
1) mengganti Manajer Investasi dan/atau Bank Kustodian; atau
2) membubarkan Kontrak Investasi Kolektif Efek Beragun Aset tersebut.
6. KETENTUAN PENUTUP
Dengan tidak mengurangi ketentuan pidana di bidang Pasar Modal, Bapepam dan LK dapat
mengenakan sanksi terhadap setiap pelanggaran ketentuan peraturan ini, termasuk Pihak
yang menyebabkan terjadinya pelanggaran tersebut.
7/28/2019 Buku Himpunan Pasar Modal Syariah
23/170
17Himpunan Peraturan Pasar Modal Syariah
LAMPIRAN
Keputusan Ketua Bapepam dan LK
Nomor : Kep-181/BL/2009
Tanggal : 30 Juni 2009
Ditetapkan di : Jakarta padaPada tanggal : 30 Juni 2009
Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan
Lembaga Keuangan
ttd.
A. Fuad Rahmany
NIP 060063058
Salinan sesuai dengan aslinya
Kepala Bagian Umum
ttd.
Prasetyo Wahyu Adi Suryo
NIP 060076008
7/28/2019 Buku Himpunan Pasar Modal Syariah
24/170
18 Himpunan Peraturan Pasar Modal Syariah
DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN
SALINAN
KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODALDAN LEMBAGA KEUANGAN
NOMOR: KEP-131/BL/2006
TENTANG
AKAD-AKAD YANG DIGUNAKAN DALAM PENERBITAN EFEK SYARIAH DI PASAR
MODAL
KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODALDAN LEMBAGA KEUANGAN,
Menimbang : a. bahwa kegiatan ekonomi berbasis syariah harus dilaksanakan berdasarkan
asas kesepakatan diantara para pelaku kegiatan ekonomi;
b. bahwa dalam syariah Islam asas-asas kesepakatan dalam kegiatan
ekonomi diatur dalam berbagai bentuk perjanjian (akad);
c. bahwa dalam rangka memberikan kerangka hukum yang memadai
terhadap akad syariah yang menjadi dasar kegiatan ekonomi di Pasar
Modal Indonesia, dipandang perlu untuk menetapkan Peraturan
Bapepam dan Lembaga Keuangan tentang Akad-akad Yang Digunakan
Dalam Penerbitan Efek Syariah Di Pasar Modal;
Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal (Lembaran
Negara Tahun 1995 Nomor 64, Tambahan Lembaran Negara Nomor
3608);
2. Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 1995 tentang Penyelenggaraan
Kegiatan di Bidang Pasar Modal (Lembaran Negara Tahun 1995 Nomor
86, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3617) sebagaimana diubahdengan Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2004 (Lembaran Negara
Tahun 2004 Nomor 27, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4372);
3. Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 1995 tentang Tata Cara
Pemeriksaan di Bidang Pasar Modal (Lembaran Negara Tahun 1995
Nomor 87, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3618);
4. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 45/M Tahun 2006;
5. Peraturan Nomor IX.A.13 tentang Penerbitan Efek Syariah
7/28/2019 Buku Himpunan Pasar Modal Syariah
25/170
19Himpunan Peraturan Pasar Modal Syariah
DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN
MEMUTUSKAN:
Menetapkan : KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DANLEMBAGA KEUANGAN TENTANG AKADAKAD YANG DIGUNAKAN
DALAM PENERBITAN EFEK SYARIAH DI PASAR MODAL.
Pasal 1
Ketentuan mengenai Akad-akad Yang Digunakan Dalam Penerbitan Efek
Syariah Di Pasar Modal diatur dalam Peraturan Nomor IX.A.14 sebagaimana
dimuat dalam Lampiran Keputusan ini.
Pasal 2
Keputusan ini mulai berlaku sejak ditetapkan.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengumuman Keputusan
ini dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia.
Ditetapkan di : Jakarta
Pada tanggal : 23 Nopember 2006
Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan
Lembaga Keuangan,
ttd.
A. Fuad Rahmany
NIP 060063058
Salinan sesuai dengan aslinya
Pjs. Sekretaris Badan
ttd.
Robinson Simbolon
NIP 060047831
7/28/2019 Buku Himpunan Pasar Modal Syariah
26/170
20 Himpunan Peraturan Pasar Modal Syariah
LAMPIRAN
Keputusan Ketua Bapepam dan LK
Nomor : Kep-131/BL/2006
Tanggal : 23 Nopember 2006
PERATURAN NOMOR IX.A.14 : AKAD-AKAD YANG DIGUNAKAN DALAM
PENERBITAN EFEK SYARIAH DI PASAR
MODAL
1. Dalam peraturan ini yang dimaksud dengan:
a. Ijarah adalah perjanjian (akad) di mana Pihak yang memiliki barang atau jasa (pemberi
sewa atau pemberi jasa) berjanji kepada penyewa atau pengguna jasa untuk menyerahkan
hak penggunaan atau pemanfaatan atas suatu barang dan atau memberikan jasa yang
dimiliki pemberi sewa atau pemberi jasa dalam waktu tertentu dengan pembayaran sewa
dan atau upah (ujrah), tanpa diikuti dengan beralihnya hak atas pemilikan barang yangmenjadi obyek Ijarah.
b. Kafalah adalah perjanjian (akad) di mana Pihak penjamin (kafiil/guarantor) berjanji
memberikan jaminan kepada Pihak yang dijamin (makfuul anhu/ashil/debitur) untuk
memenuhi kewajiban Pihak yang dijamin kepada Pihak lain (makfuul lahu/kreditur).
c. Mudharabah (qiradh) adalah perjanjian (akad) di mana Pihak yang menyediakan dana
(Shahib al-mal) berjanji kepada pengelola usaha (mudharib) untuk menyerahkan modal
dan pengelola (mudharib) berjanji untuk mengelola modal tersebut.
d. Wakalah adalah perjanjian (akad) di mana Pihak yang memberi kuasa (muwakkil)memberikan kuasa kepada Pihak yang menerima kuasa (wakil) untuk melakukan
tindakan atau perbuatan tertentu.
2. Ijarah wajib memenuhi ketentuan sebagai berikut:
a. Persyaratan Pihak yang dapat menjadi pemberi sewa atau pemberi jasa dan penyewa atau
pengguna jasa
Pihak yang dapat menjadi pemberi sewa atau pemberi jasa dan penyewa atau pengguna
jasa wajib memiliki kecakapan dan kewenangan untuk melakukan perbuatan hukum
baik menurut syariah Islam maupun peraturan perundang-undangan yang berlaku.
b. Hak dan kewajiban pemberi sewa atau pemberi jasa dan penyewa atau pengguna jasa
1) Hak dan kewajiban pemberi sewa atau pemberi jasa adalah:
a) menerima pembayaran harga sewa atau upah (ujrah) sesuai yang disepakati dalam
Ijarah;
b) menyediakan barang yang disewakan atau jasa yang diberikan;
c) menanggung biaya pemeliharaan barang yang disewakan;
d) menjamin bila terdapat cacat pada barang yang disewakan;
7/28/2019 Buku Himpunan Pasar Modal Syariah
27/170
21Himpunan Peraturan Pasar Modal Syariah
LAMPIRAN
Keputusan Ketua Bapepam dan LK
Nomor : Kep-131/BL/2006
Tanggal : 23 Nopember 2006
e) bertanggung jawab atas kerusakan barang yang disewakan yang bukan disebabkanoleh pelanggaran dari penggunaan yang dibolehkan atau bukan karena kelalaian
Pihak penyewa; dan
f) menyatakan secara tertulis bahwa pemberi sewa atau pemberi jasa menyerahkan
hak penggunaan atau pemanfaatan atas suatu barang dan atau memberikan jasa
yang dimilikinya kepada penyewa atau pengguna jasa (pernyataan ijab).
2) Hak dan kewajiban penyewa atau pengguna jasa adalah:
a) manfaatkan barang dan atau jasa sesuai yang disepakati dalam Ijarah;
b) membayar harga sewa atau upah (ujrah) sesuai yang disepakati dalam Ijarah;
c) bertanggung jawab untuk menjaga keutuhan barang serta menggunakannya
sesuai yang disepakati dalam Ijarah;
d) menanggung biaya pemeliharaan barang yang sifatnya ringan (tidak material)
sesuai yang disepakati dalam Ijarah;
e) bertanggung jawab atas kerusakan barang yang disewakan yang disebabkan oleh
pelanggaran dari penggunaan yang dibolehkan atau karena kelalaian Pihak
penyewa; dan
f) menyatakan secara tertulis bahwa penyewa atau penerima jasa menerima hak
penggunaan atau pemanfaatan atas suatu barang dan atau memberikan jasa yang
dimiliki pemberi sewa atau pemberi jasa (pernyataan qabul).
c. Persyaratan obyek Ijarah
Obyek Ijarah dapat berupa barang dan atau jasa yang memenuhi ketentuan sebagai
berikut:
1) manfaat barang atau jasa harus dapat dinilai dengan uang;
2) manfaat atas barang dan jasa dapat diserahkan kepada penyewa atau pengguna jasa;
3) manfaat barang atau jasa harus yang bersifat tidak dilarang oleh syariah Islam (tidak
diharamkan);
4) manfaat barang atau jasa harus ditentukan dengan jelas; dan
5) spesifikasi barang atau jasa harus dinyatakan dengan jelas, antara lain melalui
identifikasi fisik, kelaikan, dan jangka waktu pemanfaatannya.
7/28/2019 Buku Himpunan Pasar Modal Syariah
28/170
22 Himpunan Peraturan Pasar Modal Syariah
LAMPIRAN
Keputusan Ketua Bapepam dan LK
Nomor : Kep-131/BL/2006
Tanggal : 23 Nopember 2006
d. Persyaratan penetapan harga sewa atau upah (ujrah)
Penetapan harga sewa atau upah (ujrah) wajib memenuhi ketentuan sebagai berikut:
1) besarnya harga sewa atau upah (ujrah) dan cara pembayarannya ditetapkan secara
tertulis dalam Ijarah; dan
2) alat pembayaran harga sewa atau upah adalah uang atau bentuk lain termasuk jasa
(manfaat lain) dari jenis yang sama dengan barang atau jasa yang menjadi obyek
dalam Ijarah; dan
e. Ketentuan lain yang dapat diatur dalam Ijarah
Selain wajib memenuhi ketentuan pada angka 2 Peraturan ini, dalam Ijarah dapat
disepakati antara lain hal-hal sebagai berikut:
1) para pihak dapat menentukan harga sewa atau upah untuk periode waktu tertentu
dan meninjau kembali harga sewa atau upah yang berlaku untuk periode berikutnya;
dan atau
2) penunjukan Pihak lain untuk menyelesaikan perselisihan antara pemberi sewa atau
pemberi jasa dan penyewa atau pengguna jasa.
3. Kafalah wajib memenuhi ketentuan sebagai berikut:
a. Persyaratan Pihak yang terlibat dalam Kafalah
Pihak penjamin (kafiil/guarantor), Pihak yang dijamin (makfuul anhu/ashiil/debitur), dan
Pihak lain (makfuul lahu/kreditur) yang terlibat dalam Kafalah wajib memiliki kecakapan
dan kewenangan untuk melakukan perbuatan hukum baik menurut syariah Islam
maupun peraturan perundang-undangan yang berlaku.
b. Kewajiban Pihak yang terlibat dalam Kafalah
1) Kewajiban Pihak penjamin (kafiil/guarantor) adalah sebagai berikut:
a) memiliki harta yang cukup untuk menjamin kewajiban Pihak yang dijamin
(makfuul anhu/ashiil/debitur) kepada Pihak lain (makfuul lahu/kreditur);
b) memiliki kewenangan penuh untuk menggunakan hartanya sebagai jaminan atas
pemenuhan kewajiban Pihak yang dijamin (makfuul anhu/ashiil/debitur) kepada
Pihak lain (makfuul lahu/kreditur); dan
c) menyatakan secara tertulis bahwa Pihak penjamin (kafiil/guarantor) menjamin
kewajiban Pihak yang dijamin (makfuul anhu/ashiil/debitur) kepada Pihak lain
(makfuul lahu/kreditur) (pernyataan ijab).
7/28/2019 Buku Himpunan Pasar Modal Syariah
29/170
23Himpunan Peraturan Pasar Modal Syariah
LAMPIRAN
Keputusan Ketua Bapepam dan LK
Nomor : Kep-131/BL/2006
Tanggal : 23 Nopember 2006
2) Kewajiban Pihak yang dijamin (makfuul anhu/ashiil/debitur) adalah sebagai berikut:
a) menyerahkan kewajibannya (hutangnya) kepada Pihak penjamin (kafiil/guarantor);
dan
b) menyatakan secara tertulis bahwa Pihak yang dijamin (makfuul anhu/ashiil/
debitur) menerima jaminan dari Pihak penjamin (kafiil/guarantor) (pernyataan
qabul).
c. Bentuk penjaminan dalam Kafalah
Penjaminan dalam Kafalah dapat berupa jaminan kebendaan dan atau jaminan umum,
seperti jaminan perusahaan (corporate guarantee) dan jaminan pribadi (personal guarantee).
d. Persyaratan obyek Kafalah (makfuul bihi)
Obyek Kafalah adalah kewajiban (piutang) Pihak yang dijamin (makfuul anhu/ashiil/
debitur) kepada Pihak lain (makfuul lahu/kreditur) yang memenuhi ketentuan sebagai
berikut:
1) kewajiban dimaksud dapat berupa kewajiban pembayaran sejumlah uang, penyerahan
barang, dan atau pelaksanaan pekerjaan;
2) kewajiban dimaksud harus jelas nilai, jumlah, dan spesifikasinya;3) kewajiban dimaksud bukan merupakan kewajiban yang timbul dari hal-hal yang
bertentangan dengan syariah Islam; dan
4) harus merupakan piutang mengikat (lazim) yang tidak mungkin hapus kecuali setelah
dibayar atau dibebaskan.
e. Ketentuan lain yang dapat diatur dalam Kafalah
Selain wajib memenuhi ketentuan pada angka 3 Peraturan ini, dalam Kafalah dapat
disepakati antara lain hal-hal sebagai berikut:
1) para Pihak dapat menetapkan besarnya imbalan (fee) atas penjaminan yang dilakukan
oleh Pihak penjamin (kafiil/guarantor). Dalam hal para Pihak menyepakati adanya
imbalan (fee) sebagaimana tersebut di atas, maka Kafalah tersebut bersifat mengikat
dan tidak dapat dibatalkan secara sepihak;
2) penunjukan Pihak lain untuk menyelesaikan perselisihan antara para Pihak dalam
Kafalah; dan atau
3) jangka waktu penjaminan dalam Kafalah.
7/28/2019 Buku Himpunan Pasar Modal Syariah
30/170
24 Himpunan Peraturan Pasar Modal Syariah
LAMPIRAN
Keputusan Ketua Bapepam dan LK
Nomor : Kep-131/BL/2006
Tanggal : 23 Nopember 2006
4. Mudharabah wajib memenuhi ketentuan sebagai berikut:
a. Persyaratan Pihak yang dapat menjadi shahib al-mal dan mudharib
Pihak yang dapat menjadi shahib al-mal dan mudharib wajib memiliki kecakapan dan
kewenangan untuk melakukan perbuatan hukum baik menurut syariah Islam maupun
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
b. Hak dan kewajiban shahib al-mal dan mudharib
1) Hak dan kewajiban shahib al-mal adalah:
a) menerima bagian laba tertentu sesuai yang disepakati dalam Mudharabah;
b) meminta jaminan dari mudharib atau pihak ketiga yang dapat digunakan apabila
mudharib melakukan pelanggaran atas akad Mudharabah. Jaminan tersebut
dapat berupa jaminan kebendaan dan atau jaminan umum, seperti jaminan
perusahaan (corporate guarantee) dan jaminan pribadi (personal guarantee);
c) mengawasi pelaksanaan kegiatan usaha yang dilakukan oleh mudharib;
d) menyediakan seluruh modal yang disepakati;
e) menanggung seluruh kerugian usaha yang tidak diakibatkan oleh kelalaian,
kesengajaan dan atau pelanggaran mudharib atas Mudharabah; dan
f) menyatakan secara tertulis bahwa shahib al-mal menyerahkan modal kepada
mudharib untuk dikelola oleh Mudharib sesuai dengan kesepakatan (pernyataan
ijab).
2) Hak dan kewajiban mudharib adalah:
a) menerima bagian laba tertentu sesuai yang disepakati dalam Mudharabah;
b) mengelola kegiatan usaha untuk tercapainya tujuan Mudharabah tanpa campur
tangan shahib al-mal.
c) mengelola modal yang telah diterima dari shahib al-mal sesuai dengan kesepakatan,
dan memperhatikan syariah Islam serta kebiasaan yang berlaku;
d) menanggung seluruh kerugian usaha yang diakibatkan oleh kelalaian, kesengajaan
dan atau pelanggaran mudharib atas Mudharabah; dan
e) menyatakan secara tertulis bahwa mudharib telah menerima modal dari shahib
al-mal dan berjanji untuk mengelola modal tersebut sesuai dengan kesepakatan
(pernyataan qabul).
7/28/2019 Buku Himpunan Pasar Modal Syariah
31/170
25Himpunan Peraturan Pasar Modal Syariah
LAMPIRAN
Keputusan Ketua Bapepam dan LK
Nomor : Kep-131/BL/2006
Tanggal : 23 Nopember 2006
c. Persyaratan modal yang dapat dikelola dalam Mudharabah
Modal yang dapat dikelola dalam Mudharabah wajib memenuhi ketentuan sebagai
berikut:
1) berupa sejumlah uang dan atau aset, baik berupa benda berwujud maupun tidak
berwujud, yang dapat dinilai dengan uang;
2) jika modal yang diberikan dalam bentuk selain uang, maka nilai benda tersebut
harus disepakati pada waktu akad;
3) tidak berupa piutang atau tagihan, baik tagihan kepada mudharib maupun kepadaPihak lain; dan
4) dapat diserahkan kepada mudharib dengan cara seluruh atau sebagian pada waktu
dan tempat yang telah disepakati.
d. Persyaratan kegiatan usaha dalam Mudharabah
Kegiatan usaha yang dapat dijalankan dalam Mudharabah wajib memenuhi ketentuan
sebagai berikut:
1) tidak bertentangan dengan ketentuan angka 2 huruf a Peraturan Nomor IX.A.13
tentang Penerbitan Efek Syariah; dan
2) dilarang dikaitkan (muallaq) dengan sebuah kejadian di masa yang akan datang yang
belum tentu terjadi.
e. Pembagian keuntungan dalam Mudharabah
Pembagian keuntungan dalam Mudharabah wajib memenuhi ketentuan sebagai
berikut:
1) keuntungan Mudharabah adalah selisih lebih dari kekayaan Mudharabah dikurangi
dengan modal Mudharabah dan kewajiban kepada Pihak lain yang terkait dengan
kegiatan Mudharabah;
2) keuntungan Mudharabah merupakan hak shahib al-mal dan mudharib dengan
besarnya bagian sesuai dengan kesepakatan; dan
3) besarnya bagian keutungan masing-masing pihak wajib dituangkan secara tertulis
dalam bentuk persentase (nisbah).
7/28/2019 Buku Himpunan Pasar Modal Syariah
32/170
26 Himpunan Peraturan Pasar Modal Syariah
LAMPIRAN
Keputusan Ketua Bapepam dan LK
Nomor : Kep-131/BL/2006
Tanggal : 23 Nopember 2006
f. Ketentuan lain yang dapat diatur dalam Mudharabah
Selain wajib memenuhi ketentuan pada angka 4 Peraturan ini, dalam Mudharabah dapat
disepakati antara lain hal-hal sebagai berikut:
1) jangka waktu tertentu untuk masa berlakunya Mudharabah;
2) Mudharib menyediakan biaya operasional sesuai kesepakatan dalam Mudharabah;
dan atau
3) penunjukan Pihak lain untuk menyelesaikan perselisihan antara Shahib al-mal dengan
Mudharib.
5. Wakalah wajib memenuhi ketentuan sebagai berikut:
a. Persyaratan Pihak yang dapat menjadi pemberi kuasa (muwakkil) dan yang penerima
kuasa (wakil)
Pihak yang memberi kuasa (muwakkil) dan Pihak yang menerima kuasa (wakil) wajib
memiliki kecakapan dan kewenangan untuk melakukan perbuatan hukum baik menurut
syariah Islam maupun peraturan perundang-undangan yang berlaku.
b. Kewajiban Pihak yang memberi kuasa (muwakkil) dan Pihak yang menerima kuasa (wakil)
dalam Wakalah
1) kewajiban Pihak yang memberi kuasa (muwakkil) adalah sebagai berikut:
a) memiliki kewenangan untuk melakukan perbuatan hukum terhadap hal-hal
yang boleh dikuasakan; dan
b) menyatakan secara tertulis bahwa Pihak yang memberi kuasa (muwakkil)
memberikan kuasa kepada Pihak penerima kuasa (wakil) untuk melakukan
perbuatan hukum tertentu (pernyataan ijab).
2) kewajiban Pihak yang menerima kuasa (wakil) adalah sebagai berikut:
a) memiliki kemampuan untuk melaksanakan perbuatan hukum yang dikuasakan
kepadanya;
b) melaksanakan perbuatan hukum yang dikuasakan kepadanya serta dilarang
memberi kuasa kepada Pihak lain kecuali atas persetujuan Pihak yang memberi
kuasa (muwakkil); dan
c) menyatakan secara tertulis bahwa Pihak yang menerima kuasa (wakil) menerima
kuasa dari Pihak yang memberi kuasa (muwakkil) untuk melakukan perbuatan
hukum tertentu (pernyataan qabul).
7/28/2019 Buku Himpunan Pasar Modal Syariah
33/170
27Himpunan Peraturan Pasar Modal Syariah
LAMPIRAN
Keputusan Ketua Bapepam dan LK
Nomor : Kep-131/BL/2006
Tanggal : 23 Nopember 2006
d) persyaratan obyek Wakalah
Obyek Wakalah adalah perbuatan hukum yang memenuhi syarat sebagai
berikut:
(1) diketahui dengan jelas jenis perbuatan hukum yang dikuasakan serta cara
melaksanakan perbuatan hukum yang dikuasakan tersebut;
(2) tidak bertentangan dengan syariah Islam; dan
(3) dapat dikuasakan menurut syariah Islam.
c. Ketentuan lain yang dapat diatur dalam Wakalah
Selain wajib memenuhi ketentuan pada angka 5 Peraturan ini, dalam Wakalah dapat
disepakati antara lain hal-hal sebagai berikut:
1) para Pihak dapat menetapkan besarnya imbalan (fee) atas pelaksanaan perbuatan
hukum yang dikuasakan. Dalam hal para Pihak menyepakati adanya imbalan
(fee), maka Wakalah tersebut bersifat mengikat dan tidak dapat dibatalkan secara
sepihak;
2) penunjukan Pihak lain untuk menyelesaikan perselisihan antara para Pihak dalam
Kafalah; dan atau3) jangka waktu pemberian kuasa.
Ditetapkan di : Jakarta
Pada tanggal : 23 Nopember 2006
Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan
Lembaga Keuangan
ttd.
A. Fuad Rahmany
NIP. 060063058
Salinan sesuai dengan aslinya
Pjs. Sekretaris Badan
ttd
Robinson Simbolon
NIP 060047831
7/28/2019 Buku Himpunan Pasar Modal Syariah
34/170
28 Himpunan Peraturan Pasar Modal Syariah
DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN
SALINAN
KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL
DAN LEMBAGA KEUANGAN
NOMOR: KEP-180/BL/2009
TENTANG
KRITERIA DAN PENERBITAN DAFTAR EFEK SYARIAH
KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL
DAN LEMBAGA KEUANGAN,
Menimbang : bahwa dalam rangka meningkatkan efektifitas dan efisiensi dalam penerbitan
Daftar Efek Syariah, dipandang perlu untuk menyempurnakan Peraturan
Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan Nomor II.K.1 tentang
Kriteria dan Penerbitan Daftar Efek Syariah, lampiran Keputusan Ketua
Bapepam dan LK Nomor: Kep-314/BL/2007 tanggal 31 Agustus 2007,
dengan menetapkan Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan
Lembaga Keuangan yang baru;
Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal (Lembaran
Negara Tahun 1995 Nomor 64, Tambahan Lembaran Negara Nomor3608);
2. Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 1995 tentang Penyelenggaraan
Kegiatan di Bidang Pasar Modal (Lembaran Negara Tahun 1995 Nomor
86, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3617) sebagaimana diubah
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2004 (Lembaran Negara
Tahun 2004 Nomor 27, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4372);
3. Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 1995 tentang Tata Cara
Pemeriksaan di Bidang Pasar Modal (Lembaran Negara Tahun 1995
Nomor 87, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3618);
4. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 45/M Tahun 2006;
Memperhatikan : Surat Dewan Syariah Nasional-Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI) Nomor:
B-194/DSN-MUI/VI/2009 tanggal 25 Juni 2009 perihal Pernyataan DSN-
MUI Atas Peraturan Bapepam dan LK;
MEMUTUSKAN:
Menetapkan : KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN
LEMBAGA KEUANGAN TENTANG KRITERIA DAN PENERBITAN
DAFTAR EFEK SYARIAH.
7/28/2019 Buku Himpunan Pasar Modal Syariah
35/170
29Himpunan Peraturan Pasar Modal Syariah
DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN
Pasal 1
Ketentuan mengenai Kriteria dan Penerbitan Daftar Efek Syariah diaturdalam Peraturan Nomor II.K.1 sebagaimana dimuat dalam Lampiran
Keputusan ini.
Pasal 2
Dengan berlakunya Keputusan ini, maka Keputusan Ketua Bapepam
dan LK Nomor: KEP- 314/BL/2007 tanggal 31 Agustus 2007 tentang
Kriteria dan Penerbitan Daftar Efek Syariah dicabut dan dinyatakan
tidak berlaku.
Pasal 3
Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal 30 Juni 2009.
Ditetapkan di : Jakarta
Pada tanggal : 30 Juni 2009
Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan
Lembaga Keuangan
ttd.
A. Fuad Rahmany
NIP 060063058
Salinan sesuai dengan aslinya
Kepala Bagian Umum
ttd.
Prasetyo Wahyu Adi Suryo
NIP 060076008
7/28/2019 Buku Himpunan Pasar Modal Syariah
36/170
30 Himpunan Peraturan Pasar Modal Syariah
LAMPIRAN
Keputusan Ketua Bapepam dan LK
Nomor : Kep-180/BL/2006
Tanggal : 30 Juni 2009
PERATURAN NOMOR II.K.1: KRITERIA DAN PENERBITAN DAFTAR EFEKSYARIAH
1. DAFTAR EFEK SYARIAH
a. Daftar Efek Syariah adalah kumpulan Efek yang tidak bertentangan dengan Prinsip-
prinsip Syariah di Pasar Modal, yang ditetapkan oleh Bapepam dan LK atau Pihak yang
disetujui Bapepam dan LK.
b. Efek yang dapat dimuat dalam Daftar Efek Syariah yang ditetapkan oleh Bapepam dan
LK meliputi:
1) Surat berharga syariah yang diterbitkan oleh Negara Republik Indonesia;
2) Efek yang diterbitkan oleh Emiten atau Perusahaan Publik yang menyatakan bahwa
kegiatan usaha serta cara pengelolaan usahanya dilakukan berdasarkan prinsip
syariah sebagaimana tertuang dalam anggaran dasar;
3) Sukuk yang diterbitkan oleh Emiten termasuk Obligasi Syariah yang telah diterbitkan
oleh Emiten sebelum ditetapkannya Peraturan ini;
4) Saham Reksa Dana Syariah;
5) Unit Penyertaan Kontrak Investasi Kolektif Reksa Dana Syariah;
6) Efek Beragun Aset Syariah;
7) Efek berupa saham, termasuk Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) syariah
dan Waran syariah, yang diterbitkan oleh Emiten atau Perusahaan Publik yang
tidak menyatakan bahwa kegiatan usaha serta cara pengelolaan usahanya dilakukan
berdasarkan prinsip syariah, sepanjang Emiten atau Perusahaan Publik tersebut:
a) tidak melakukan kegiatan usaha sebagaimana dimaksud dalam angka 1 huruf b
Peraturan Nomor IX.A.13;
b) memenuhi rasio-rasio keuangan sebagai berikut:
(1) total utang yang berbasis bunga dibandingkan dengan total ekuitas tidak
lebih dari 82% (delapan puluh dua per seratus);
(2) total pendapatan bunga dan pendapatan tidak halal lainnya dibandingkan
dengan total pendapatan usaha (revenue) dan pendapatan lain-lain tidak
lebih dari 10% (sepuluh per seratus);
7/28/2019 Buku Himpunan Pasar Modal Syariah
37/170
31Himpunan Peraturan Pasar Modal Syariah
LAMPIRAN
Keputusan Ketua Bapepam dan LK
Nomor : Kep-180/BL/2006
Tanggal : 30 Juni 2009
8) Efek Syariah yang memenuhi Prinsip-prinsip Syariah di Pasar Modal yang diterbitkan
oleh lembaga internasional di mana Pemerintah Indonesia menjadi salah satu
anggotanya; dan
9) Efek Syariah lainnya.
c. Efek yang dapat dimuat dalam Daftar Efek Syariah yang diterbitkan oleh Pihak yang telah
disetujui Bapepam dan LK meliputi:
1) Saham dan/atau Sukuk yang memenuhi Prinsip-prinsip Syariah di Pasar Modal yang
diperdagangkan di Bursa Efek di luar negeri; dan
2) surat berharga komersial syariah (sharia commercial paper) yang memenuhi Prinsip-
prinsip Syariah di Pasar Modal dan sudah mendapat peringkat dari perusahaan
pemeringkat Efek.
d. Pihak yang disetujui Bapepam dan LK sebagaimana dimaksud dalam huruf a, dapat
menerbitkan Daftar Efek Syariah sepanjang Efek yang dimuat dalam Daftar Efek Syariah
tersebut disusun dengan menggunakan kriteria sebagaimana dimaksud dalam huruf b
butir 7) poin a) dan poin b), untuk Efek berupa saham.
2. PIHAK YANG DISETUJUI BAPEPAM DAN LK SEBAGAI PENERBIT DAFTAR EFEK
SYARIAH
a. Untuk menjadi Pihak sebagaimana dimaksud dalam angka 1 huruf d, maka Pihak
dimaksud wajib:
1) Memenuhi persyaratan sebagai berikut:
a) berbentuk badan hukum yang berkedudukan di Indonesia;
b) memiliki sumber daya manusia yang berkompeten di bidang syariah yang berasal
dari dalam perusahaan atau dari luar perusahaan;
c) memiliki standar prosedur operasi penyusunan Daftar Efek Syariah yang palingkurang meliputi:
(1) prosedur pengumpulan data termasuk mekanisme permintaan informasi
tambahan;
(2) prosedur penelaahan, baik periodik maupun insidentil;
(3) tujuan penerbitan Daftar Efek Syariah;
(4) prosedur pemantauan Daftar Efek Syariah; dan
(5) prosedur perubahan Daftar Efek Syariah.
7/28/2019 Buku Himpunan Pasar Modal Syariah
38/170
32 Himpunan Peraturan Pasar Modal Syariah
LAMPIRAN
Keputusan Ketua Bapepam dan LK
Nomor : Kep-180/BL/2006
Tanggal : 30 Juni 2009
d) bersedia menjalani review yang dilakukan oleh Bapepam dan LK; dan
2) Mengajukan permohonan kepada Bapepam dan LK dan telah mendapat persetujuan
Bapepam dan LK.
b. Permohonan sebagaimana dimaksud dalam huruf a butir 2) diajukan dalam rangkap 2
(dua) dengan menggunakan Formulir II.K.1-1 lampiran 1 Peraturan ini dan wajib disertai
dengan dokumen-dokumen sebagai berikut:
1) dokumen yang menyangkut pemohon:
a) fotokopi akta pendirian beserta akta perubahannya;
b) fotokopi dokumen Nomor Pokok Wajib Pajak atas nama pemohon;
c) daftar sumber daya manusia yang berkompeten di bidang syariah beserta daftar
riwayat hidupnya;
d) dalam hal sumber daya manusia yang berkompeten di bidang syariah berasal dari
luar pemohon, maka wajib dilengkapi dengan surat penunjukan dari direksi
pemohon;
e) fotokopi dokumen standar prosedur operasi penyusunan Daftar Efek Syariah;
danf) surat pernyataan direksi yang menyatakan bahwa pemohon bersedia menjalani
review Bapepam dan LK.
2) dokumen yang menyangkut prosedur dan tata cara penetapan Efek yang masuk
dalam Daftar Efek Syariah:
a) nama dan jenis Efek yang akan dimuat dalam Daftar Efek Syariah; dan
b) dokumen kertas kerja penelaahan Efek yang dimuat dalam Daftar Efek Syariah
yang wajib memuat kriteria yang digunakan dalam penelaahan termasuk tetapi
tidak terbatas pada akad dan skema atau struktur masing-masing Sukuk atau
Efek Syariah lainnya yang dimasukkan dalam Daftar Efek Syariah.
c. Dalam hal permohonan sebagaimana dimaksud dalam huruf a poin 2) tidak memenuhi
syarat, maka Bapepam dan LK memberikan surat pemberitahuan kepada pemohon yang
menyatakan bahwa:
1) permohonan tidak lengkap dengan menggunakan Formulir Nomor II.K.1-2 lampiran
2 Peraturan ini; atau
2) permohonan ditolak dengan menggunakan Formulir Nomor II.K.1-3 lampiran 3
Peraturan ini;
7/28/2019 Buku Himpunan Pasar Modal Syariah
39/170
33Himpunan Peraturan Pasar Modal Syariah
LAMPIRAN
Keputusan Ketua Bapepam dan LK
Nomor : Kep-180/BL/2006
Tanggal : 30 Juni 2009
d. Dalam hal permohonan sebagaimana dimaksud dalam huruf a poin 2) memenuhisyarat, maka Bapepam dan LK memberikan surat persetujuan kepada pemohon dengan
menggunakan Formulir Nomor II.K.1-4 lampiran 4 Peraturan ini.
e. Bapepam dan LK dapat meminta tambahan dokumen dan/atau informasi berkaitan
dengan permohonan sebagaimana dimaksud dalam huruf a poin 2).
f. Setiap Pihak sebagaimana dimaksud dalam angka 1 huruf d dapat mengumumkan Daftar
Efek Syariah yang diterbitkan atau menggunakannya secara terbatas untuk kepentingan
Pihak tertentu.
g. Dalam hal Pihak sebagaimana dimaksud dalam angka 1 huruf d mengumumkanDaftar Efek Syariah kepada masyarakat, maka Pihak tersebut wajib melaporkan kepada
Bapepam dan LK serta wajib mengumumkan setiap perubahan Daftar Efek Syariah yang
diterbitkannya dalam paling sedikit satu surat kabar harian berbahasa Indonesia yang
berperedaran nasional paling lambat akhir hari kerja ke-2 (kedua) setelah terjadinya
perubahan Daftar Efek Syariah dimaksud.
h. Dalam hal Pihak sebagaimana dimaksud dalam angka 1 huruf d menerbitkan Daftar
Efek Syariah secara terbatas untuk kepentingan Pihak tertentu, maka penerbit Daftar
Efek Syariah wajib melaporkan kepada Bapepam dan LK dan memberitahukan kepada
Pihak tertentu tersebut atas setiap perubahan Daftar Efek Syariah yang diterbitkan pada
hari yang sama dengan terjadinya perubahan tersebut.
i. Setiap Pihak sebagaimana dimaksud dalam angka 1 huruf d wajib melaporkan Daftar
Efek Syariah yang diterbitkannya kepada Bapepam dan LK setelah pelaporan terakhir
sebagaimana dimaksud dalam huruf b atau huruf c per tanggal 31 Mei dan 30 Nopember
dan disampaikan paling lambat setiap tanggal 5 bulan berikutnya.
j. Pihak sebagaimana dimaksud dalam angka 1 huruf d wajib menyimpan seluruh dokumen
yang terkait dengan Efek dalam Daftar Efek Syariah yang diterbitkannya untuk jangka
waktu sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan tentang dokumen
perusahaan.
3. KETENTUAN PENUTUP
a. Setiap Pihak yang menerbitkan indeks Efek Syariah atau menyusun daftar portofolio
investasi Efek Syariah wajib menggunakan Daftar Efek Syariah yang disusun sesuai
dengan ketentuan Peraturan ini.
b. Bapepam dan LK berwenang:
1) mencabut persetujuan yang telah diberikan kepada Pihak sebagaimana dimaksud
dalam angka 1 huruf d, jika dikemudian hari ditemukan pelanggaran; dan/atau
7/28/2019 Buku Himpunan Pasar Modal Syariah
40/170
34 Himpunan Peraturan Pasar Modal Syariah
LAMPIRAN
Keputusan Ketua Bapepam dan LK
Nomor : Kep-180/BL/2006
Tanggal : 30 Juni 2009
2) memerintahkan kepada Pihak sebagaimana dimaksud dalam angka 1 huruf duntuk mengeluarkan Efek yang tidak memenuhi kriteria sebagaimana dimaksud
dalam angka 1 huruf b butir 7) poin a) dan poin b) dari Daftar Efek Syariah yang
diterbitkannya.
c. Dengan tidak mengurangi ketentuan pidana di bidang Pasar Modal, Bapepam dan
LK berwenang mengenakan sanksi terhadap setiap Pihak yang melanggar ketentuan
peraturan ini atau Pihak yang menyebabkan terjadinya pelanggaran ketentuan peraturan
ini.
Ditetapkan di : Jakarta pada
Pada tanggal : 30 Juni 2009
Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan
Lembaga Keuangan
ttd.
A. Fuad Rahmany
NIP 060063058
Salinan sesuai dengan aslinya
Kepala Bagian Umum
ttd.
Prasetyo Wahyu Adi Suryo
NIP 060076008
7/28/2019 Buku Himpunan Pasar Modal Syariah
41/170
35Himpunan Peraturan Pasar Modal Syariah
DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN
FORMULIR NOMOR: II.K.1-1 LAMPIRAN: 1
Peraturan Nomor: II.K.1
Nomor : Jakarta, ....................20...
Lampiran :
Perihal : Permohonan Persetujuan sebagai
Pihak Penerbit Daftar Efek Syariah
Yth. Ketua Badan Pengawas Pasar Modal
dan Lembaga Keuangan
di
...............................
Dengan ini kami mengajukan permohonan persetujuan sebagai Pihak Penerbit Daftar
Efek Syariah. Untuk bahan pertimbangan, bersama ini kami sampaikan data sebagai berikut :
1. Nama pemohon : .......................................................................................
2. Alamat pemohon : .......................................................................................
.......................................................................................
(Nama Jalan & Nomor)
: .......................................................................................
(Kota & Kode Pos)
3. Nomor Telepon, Faksimile,
dan Email : .......................................................................................
4. Nomor dan tanggal
pengesahan Anggaran Dasar oleh
Departemen HukumDan Hak Asasi Manusia : .......................................................................................
5. Nomor Pokok Wajib Pajak : .......................................................................................
Melengkapi permohonan ini, kami lampirkan dokumen-dokumen sebagai berikut:
1. Fotokopi akta pendirian beserta akta perubahannya;
2. Fotokopi dokumen Nomor Pokok Wajib Pajak atas nama pemohon;
3. Daftar sumber daya manusia yang berkompeten di bidang syariah beserta daftar riwayat
hidupnya;
7/28/2019 Buku Himpunan Pasar Modal Syariah
42/170
36 Himpunan Peraturan Pasar Modal Syariah
4. Surat penunjukan dari direksi pemohon kepada sumber daya manusia yang berkompeten di
bidang syariah;*)
5. Fotokopi dokumen standar prosedur operasi penyusunan Daftar Efek Syariah;
6. Surat pernyataan direksi yang menyatakan bahwa pemohon bersedia menjalani review
Bapepam dan LK7. Nama dan jenis Efek yang akan dimuat dalam Daftar Efek Syariah; dan
8. Dokumen kertas kerja penelaahan Efek yang dimuat dalam Daftar Efek Syariah yang memuat
kriteria yang digunakan dalam penelaahan termasuk tetapi tidak terbatas pada akad dan
skema atau struktur masing-masing Sukuk atau Efek Syariah lainnya yang dimasukkan dalam
Daftar Efek Syariah
Demikianlah permohonan ini kami ajukan dan atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih.
Pemohon,
materai
(Nama Lengkap )
*) Jika sumber daya manusia yang berkompeten
berasal dari luar perusahaan pemohon
7/28/2019 Buku Himpunan Pasar Modal Syariah
43/170
37Himpunan Peraturan Pasar Modal Syariah
DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN
FORMULIR NOMOR: II.K.1-2 LAMPIRAN: 2
Peraturan Nomor: II.K.1
Nomor : .../BL/20... Jakarta, .......................20...
Lampiran :
Perihal : Perubahan dan atau tambahan informasi atas
Permohonan Persetujuan sebagai Pihak Penerbit
Daftar Efek Syariah
Kepada
Yth.....................................di-
..................................
Setelah diadakan penelaahan atas dokumen yang Saudara sampaikan melalui surat
Nomor ......................... tanggal ......................... perihal ........................., maka Saudara diminta
untuk menyampaikan perubahan dan atau tambahan informasi yang bersangkutan kepada
Bapepam dan LK sebagai berikut:
1. Perubahan yang perlu dilaksanakan adalah:
..............................................................................................................................................
2. Tambahan informasi yang wajib disampaikan adalah:
..............................................................................................................................................
Sebelum hal tersebut di atas dipenuhi, permohonan Saudara untuk memperoleh
persetujuan belum dapat dipertimbangkan.
Demikian agar Saudara maklum.
Badan Pengawas Pasar Modal
dan Lembaga Keuangan
Ketua,
...
NIP..........................
Tembusan Kepada Yth :
1. Sekretaris Bapepam dan LK;
2. Kepala Biro Pengelolaan Investasi, Bapepam dan LK; dan
3. Kepala Biro Standar Akuntansi dan Keterbukaan, Bapepam dan LK.
7/28/2019 Buku Himpunan Pasar Modal Syariah
44/170
38 Himpunan Peraturan Pasar Modal Syariah
DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN
FORMULIR NOMOR: II.K.1-3 LAMPIRAN: 3
Peraturan Nomor: II.K.1
Nomor : ../BL/20... Jakarta, ...................20...
Lampiran :
Perihal : Penolakan Atas Permohonan
Persetujuan sebagai Pihak Penerbit Daftar Efek Syariah
Kepada
Yth ............................
di-
.........................
Setelah diadakan penelaahan atas dokumen yang Saudara sampaikan melalui surat
Nomor ......................... tanggal ......................... perihal ........................., maka dengan ini
diputuskan bahwa permohonan Saudara ditolak dengan pertimbangan sebagai berikut:
1. ..............................................................................................................................................
2. ..............................................................................................................................................
3. ..............................................................................................................................................
Demikian agar Saudara maklum.
Badan Pengawas Pasar Modal
dan Lembaga Keuangan
Ketua,
...
NIP .........................
Tembusan Kepada Yth :
1. Sekretaris Bapepam dan LK;
2. Kepala Biro Pengelolaan Investasi, Bapepam dan LK; dan