74
BUKU PERIKEHIDUPAN TANAMAN MARKISA (Passiflora edulis ) Dosen pengampu: Dra Surti Kurniasih M.Si Disusun oleh : Rizky Rahmawati 0361 11 054 Biologi 4 B

Buku Bophan Print

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Perikehidupan Markisa

Citation preview

Page 1: Buku Bophan Print

BUKU PERIKEHIDUPAN TANAMAN MARKISA

(Passiflora edulis )

Dosen pengampu: Dra Surti Kurniasih M.Si

Disusun oleh :

Rizky Rahmawati

0361 11 054

Biologi 4 B

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PAKUAN

2013

Page 2: Buku Bophan Print

KATA PENGANTAR

Puji syukur Alhamdulillah, penulis panjatkan kehadirat Illahi Robbi, yang telah memberikan kemudahan dalam menyusun buku sederhana yang berjudul “PERIKEHIDUPAN TANAMAN MARKISA” yang merupakan salah satu tugas dari mata kuliah Botani Phanerogamae.

Awalnya penulis merasa ini merupakan beban, bukan atas kesadaran sendiri, merasa terpaksa karena ini merupakan tugas, namun akhirnya penulis menyadari manfaat dibalik pengamatan ini, ternyata semua ini melatih kita untuk bersabar melatih kita untuk menjadi seorang peneliti/pengamat terhadap gejala-gejala alam (sunatullah), dan memotivasi kita untuk terus mecoba menjadi seorang peneliti pemuda.

Ucapan terima kasih yang sebanyak-banyaknya juga penulis hanturkan kepada seluruh pihak yang telah memeberikan support dan inspirasi hingga terselesainya buku sederhana ini.

Tegur sapa penulis terima dengan tangan terbuka, karena penulis menyadari sangat banyak sekali sekurang-kurangnya dan kekeliruan didalam penyusunannya. Akhirnya semoga buku ini bermanfaat bagi teman-teman mahasiswa dan khalayak yang berminat membacanya.

Bogor, Juli 2013

Penulis

Page 3: Buku Bophan Print

DAFTAR TABEL & GRAFIK

Tabel 1.1 Kandungan GIzi........................................... 25

Tabel 1.2 Pertumbuhan Panjang & Jumlah Daun........ 30

Grafik 1.1 Pertumbuhan Panjang & Jumlah Daun....... 31

Page 4: Buku Bophan Print

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................. i

DAFTAR TABEL & GRAFIK ...................................... ii

DAFTAR ISI ................................................................ iii

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang......................................... 1

B. Tujuan Penulisan..................................... 3

TINJAUAN PUSTAKA (BOTANI TANAMAN)

A. Morfologi Markisa .................................... 4

B. Sistematika Markisa ................................ 8

C. Jenis dan Varietas Markisa...................... 9

PERTUMBUHAN & MANFAAT

A. Syarat Tumbuh ....................................... 15

B. Perbanyakan Tanaman............................ 16

C. Hama dan Penyakit ................................ 22

D. Panen ..................................................... 24

E. Nilai ekonomi dan kandungan gizi........... 24

F. Kegunaan .............................................. 26

METODE PENGAMATAN

A. Metode Pengamatan................................ 28

B. Metode Kerja............................................ 28

Page 5: Buku Bophan Print

HASIL PENGAMATAN & PEMBAHASAN ............... 30

KESIMPULAN ............................................................ 34

DAFTAR PUSTAKA.................................................... v

LAMPIRAN.................................................................. vi

BIOGRAFI................................................................... vii

Page 6: Buku Bophan Print

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Tanah air jenis tanaman Passiflora yang buahnya dapat

dimakan, adalah Amerika Selatan. Siuh misalnya banyak

ditemukan di negara Brazilia, Argentina, dan Paraguay, yang

beriklim subtropis dan daratan tinggi yang tropis. Konyal berasal

dari negara antara Mexiko Tengah dan Venezuela, Peru

Tengah, dan Bolivia Barat di tempat-tempat yang ketinggiannya

antara 1.000 dan 3.000 meter di atas permukaan air laut.

Markisa, Passiflora quadrangularis, negara asalnya adalah

diseluruh daerah Tropis Amerika di tempat-tempat dengan

ketinggian dengan daratan rendah hingga 2.500 meter di atas

permukaan air laut.

Di USA dikenal tanaman Passiflora yang merupakan

penduduk asli, tumbuh sebagai gulma seperti Passiflora futida.

Nama daerahnya ialah Maypop, apricot vine atau wild passion

flower, sedangkan nama latinnya ialah Passiflora incarnata L.

Jenis ini dikenal sebagai tanaman yang mengandung bahan

untuk pengobatan penyakit tertentu. Jenis lainnya, yang

dikembangkan di dataran rendah Indonesia ialah Passiflora

Edulis f. Flavircapa. Negara asalnya ialah Australia dan pernah

ditanam di kebun percobaan pasar Minggu sebelum perang.

Jenis ini yang lebih dikenal dengan nama the yellow passion

Page 7: Buku Bophan Print

fruit, dikembang di kepulauan Hawaii dengan hasil yang baik.

Disebagian besar negara-negara penghasil markisa, kultivas-

kultivar markisa kuninglah yang umum dibudidayakan.

Di Indonesia, markisa asam yang sudah dibudidayakan

secara komersial adalah markisa ungu, yang ditanam didaerah

tinggi. Daerah penghasil markisa ungu masih terpusat

dibeberapa Kabupaten di Provinsi Sumatera Utara, antara lain:

Kabupaten Karo, Simalungun. Dairi, dan Tapanuli Utara, serta

Provinsi Sulawesi Selatan, antara lain Kabupaten Gowa, Sinjai,

Tator, Enrekang, dan Polmas. Sampai saat ini, hanya ada dua

varietas unggul markisa ungu yang dilepas, yaitu Malino dari

Sulawesi Selatan dan Berastagi dari Sumatra Utara yang

dilepas pada tahun 200. Markisa ungu merupakan bahan baku

utama industry pengolahan sirup markisa.

Selain markisa ungu, markisa kuning dapat dijumpai

didaerah dataran rendah di Indonesia. Jenis ini pada umumnya

ditanam sebagai tanaman pekarangan. Markisa kuning dapat

dijumpai di daerah Pelabuhan Ratu dan Bogor (Jawa Barat);

Simalungu, Langkat, dan Medan (Sumatera Utara), serta

beberapa daerah lainnya. Awalnya markisa merupakan tanaman

khas Sulawesi Selatan yang telah popular hingga ke

mancanegara. Buahnya mengandung berbagai zat gizi yang

diperlukan untuk kesehatan. Di Sulawesi Selatan terdapat

Page 8: Buku Bophan Print

25.399 ha lahan yang potensial untuk pengembangan markisa,

namun baru 4.411 ha yang ditanami dengan produksi 34.226

ton. Upaya untuk meningkatkan produktifitas markisa terus

dilakukan untuk menyediakan bahan baku bagi industri

pengolahan markisa yang terus meningkat setiap tahun.

B. Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui jenis-jenis tanaman Markisa (Passiflora

edulis)

2. Mengetahui teknik penanaman Markisa (Passiflora edulis)

3. Mengetahui kandungan apa saja yang terdapat pada

tanaman Markisa (Passiflora edulis)

4. Mengetahui manfaat dari tanaman Markisa (Passiflora

edulis)

TINJAUAN PUSTAKA

(BOTANI TANAMAN)

A. Morfologi Markisa

Habitus termasuk tanaman semak hidupnya menjalar

panjang kurang lebih 10 m.. Markisa mempunyai batang kecil,

Page 9: Buku Bophan Print

langsing, dan panjang sekali. Batangnya merambat dengan

bantuan sulur berbentuk pilin (spiral). Sistem perakaran akar

tunggang (radix primaria) , berwarna putih kotor dan akar

samping menyerupai serabut dan lunak.

Daun tunggal yaitu satu helai daun pada satu tangkai

daun ( Folium Simplex), berwarna hija mengkilap, bangun

daunnya melonjong (Oblongus ) namun adapula bangun daun

yang bercangap, hingga panjang 7-20cm, lebar 5-15cm. Bertepi

rata (Integer), berujung runcing (Acutus), pangkal membulat,

pertulangan menyirip (Penninervis), berpermukaan licin

(laevis),dan bertangkal persegi panjang 2-6.

Bunga tunggal, bulat berbentuk mangkok, berkelamin

dua (hermafrodit) dan menempel di ketiak daun, tangkal

bergerigi, panjang 3-4cm hijau, mahkota berbentuk

lonjong, permukaannya beralur, warna ungu, benang sari

bertangkai, bentuk tabung , panjang ± 6cm warna ungu, kepala

sari silindris, panjang ± 6cm warna putih, putiknya pendek

warna kuning dengan kelopak bunga berbntuk lonjong warna

hijau. beraroma khas harum. Bunganya sempurna berkelopak 5

helai, tajuk bunganya 5 helai. Berbenang sari 5 batang, berputik

3, bakal buahnya beruang 1, berbiji banyak yang melekat pada 3

bingkai pada dinding buah bagian dalam. Bunga markisa ungu

mekar menjelang fajar dan kemudian menutup pada siang hari

Page 10: Buku Bophan Print

berikutnya. Bunga markisa kuning membuka siang hari dan

menutup sore hari berikutnya. Nektar diproduksi dibagian bawah

tangkai sari. Semua jenis markisa (Passiflora) termasuk

penyerbuk silang dengan bantuan lebah madu.penyerbukan

sendiri masih dapat berlangsung baik. Untuk mendapatkan hasil

panen yang optimal, biasanya penyerbukan di lakukan oleh

manusia.

Tipe buah sejati tunggal berdaging (carnosus) dengan

jenis buah mentimun (pepo), bentuk buah lonjong , panjang ± 20

cm., lebar ±15 cm, berwarna hijau ke putih- putihan atau

kekuningan jika sudah masak , permukaan buah yang tipis agaj

menjangat atau kaku seperti kulit (belulang) dan lapisan dalam

yang tebal, lunak, dan berair, dapat dimakan. bagian-bagian

buah kulit luar (epicarpium), kulit tengah (mesocarpium), dan

kulit dalam (endocarpium). Bentuk biji bulat dan pipih, jumlah biji

tak terhingga, panjang ± 0,3 cm, warna biji hitam, permukaan

biji halus.

Habitat markisa ungu (passiflora edulis) yang tumbuh di

dataran tinggi, dan markisa kuning (passiflora flavicarva) yang

tumbuh di dataran rendah, sebaran di daerah Sumatra Utara

dan Sulawesi Selatan, ketinggian tempat 0-800m di atas

permukaan laut, musim berbunga setelah 10-12 bulan.

Penanaman, musim berbuah markisa pada umumnya dari bulan

Page 11: Buku Bophan Print

November sampai dengan bulan April tahun berikutnya, dengan

puncaknya pada bulan Desember- Januari, kemudian sesudah

bulan April, praktis tidak ada buah.

Gambar 1 : Habitus

Gambar 2 : Daun

Page 12: Buku Bophan Print

Gambar 3 : Percabangan Gambar 5 : Buah

Gambar 4 : Bunga Gambar 6 : Biji

B. Sistematika Markisa

Nama Daerah

Indonesia : Markisa, buah negri, pasi

Inggris : Passion fruit

Melayu : Buah susu, Buah selasih, Markisa

Vietnam : Dao Tien, Qua Lac Tien

Thailand : Lin Mangkon, Katoklok Farang, Sa

Pilipina : Pasionaria, Maraflora

Klasifikasi Ilmiah

Kingdom : Plantae

Page 13: Buku Bophan Print

Subkingdom : Tracheobionta

Superdivisi : Spermatophyta

Divisi : Magnoliophyta

Kelas : Magnoliopsida

Subkelas : Dilleniidae

Ordo : Violales

Famili : Passifloraceae

Genus : Passiflora

Spesies : Passiflora edulis

C.. Jenis dan Varietas Markisa

Diantara jenis dan spesies markisa yang sudah dikenal

oleh para ahli botani, terdapat empat jenis markisa yang

dibudidayakan secara komersial.

1. Markisa Ungu (Passiflora edulis var.edulis)

Markisa ungu juga disebut siuh atau “markisa asam”.

Nama internasional untuk markisa ungu adalah purple passion

fruit. Markisa jenis ini banyak diusahakan di Kabupaten Gowa

(Sulawesi Selatan) dan Kabupaten Karo (Sumatera Utara). Jenis

markisa ungu mempunyai ciri-ciri morfologi sebagai berikut.

a. Bentuk daun menjari dengan ukuran daun lebih kecil dan

daun lebih tipis dari markisa kuning, panjang tangkai 2 – 3

Page 14: Buku Bophan Print

cm, panjang daun 9- 12 cm, lebar 7 – 9 cm, daun muda

dan tangkainya berwarna hijau muda

b. Batang tanaman halus terkulai agak layu, berumur

panjang dan bersifat merambat atau menjalar dengan

ruas batang lebih pendek dari markisa kuning, panjang

ruas 5- 7 cm, sulur berwarna hijau muda;

c. Ukuran bunga lebih kecil, mahkota tambahan memiliki dua

baris luar benang yang bergelombang dan memencar,

panjang 2 – 3 cm, pangkalnya putih bercampur ungu dan

tiga baris dalam papilla yang pendek berujung berwarna

ungu

d. Tanaman mampu berbuah lebat; pembuahan berlangsung

dua kali setahun, buah muda berwarna hijau, sedangkan

buah tua atau masak berwarna ungu gelap sampai cokelat

tua;

e. Kulit buah agak tipis, namun cukup kuat sehingga tahan

terhadap kerusakan selama pengangkutan;

f. Buah berbentuk bulat agak lonjong atau oval, berdiameter

antara 5,0 cm – 5,5 cm, berat 45 – 60 g dan berasa asam

dengan aroma wangi yang kuat sehingga cocok dibuat

sirup atau jus.

Page 15: Buku Bophan Print

Markisa Siuh

Sumber: books.google.co.id

2. Markisa kuning (Passiflora edulis var. flavicarpa Degener)

Markisa kuning disebut juga buah rola atau yellow

passion fruit. Markisa jenis ini merupakan hasil mutasi dari

bentuk markisa ungu. Jenis markisa ini banyak dibudidayakan

secara komersial di Kuba, Puerto Riko, Suriname, Venezuela,

Kolumbia, Haiti, dan Brasil. Di Indonesia, markisa kuning banyak

ditanam di Pelabuhan Ratu, Sukabumi, Jawa Barat. Persilangan

(hibrid) antara markisa ungu (yang beraroma kuat) dan markisa

kuning (yang memiliki kadar sari buah tinggi) menghasilkan

hibrida baru yang unggul, yaitu Hibrid E-23, yang saat ini

dikembangkan salam skala perkebunan di Queensland,

Australia, dan Hawai. Adapun karakteristik markisa kuning

adalah sebagai berikut.

a. Bentuk daun menjari dengan ukuran daun lebih besarl

dan daun lebih tebal dari markisa ungu, panjang tangkai

Page 16: Buku Bophan Print

2 – 4 cm, panjang daun 10 - 13 cm, lebar 9 – 12 cm,

daun muda berwarna hijau dan tangkainya berwarna

hijjau kecoklatan

b. Ruas batang 7 - 10 cm, sulur berwarna kecoklatan;

c. Ukuran bunga lebih besar, mahkota tambahan

berbentuk benang memencar, panjang 3 - 4 cm,

pangkalnya ungu dan ujung berwarna putih

d. Buah muda berwarna hijau, sedangkan buah tua

berwarna kuning berbintik-bintik putih, kulit buah agak

tebal dan keras;

e. Buah berbentuk bulat sampai bulat agak lonjong atau

oval, berdiameter 5 – 7 cm, dan beraroma sangat kuat

seperti jambu biji;

f. Rasa buah asam manis dengan sari buah berwarna

kuning sehingga cocok dibuat jus atau sirup.

Markisa Rola

Sumber: books.google.co.id

Page 17: Buku Bophan Print

3. Konyal (Passiflora liqularis Juss)

Konyal banyak ditanam di daerah Lembang (Jawa

Barat) sehingga popular disebut markisa konyal Lembang.

Varietas ini mempunyai karakteristik morfologi sebagai berikut.

a. Batang tanaman agak halus, sedikit berkayu, berumur

panjang, dan bersifat menjalar;

b. Buah berbentuk oval sampai bulat lonjoing, berukuran

panjang 5 – 7 cm;

c. Buah muda berwarna ungu, sedangkan buah tua

berwarna kuning tua;

d. Biji keras, berjumlah banyak, dan berwarna cokelat

kekuningan. Selaput biji mengandung cairan manis

sehingga dapat dikonsumsi sebagai buah segar.

Markisa Konyal

Sumber: books.google.com

4. Erbis (Passiflora quadrangularis Simson)

Page 18: Buku Bophan Print

Markisa erbis mudah dirambatkan pada para-para sehingga

banyak ditanam di pekarangan. Ciri khas markisa erbis yang

membedakannya dengan jenis markisa yang lain adalah

sebagai berikut.

a. Batang dan cabang tanaman berukuran besar,

berbentuk segi empat dan bersifat merambat atua

menjalar;

b. Bunga berukuran besar dengan bentuk dan warna yang

indah serta beraroma harum;

c. Buah berukuran besar (mencapai 2½ kg/buah) dan

berebntuk bulat sampai oblong dengan panjang 20 – 25

cm;

d. Kulit buah tipis, berwarna hijau kekuning-kuningan;

e. Daging buah tebal (± 4 cm) dan enak dikonsumsi

dengan ditambah sirup dan es;

f. Biji berbentuk gepeng, diliputi oleh seaput yang

mengandung cairan berasa asam.

Markisa Erbis

Sumber: books.google.co.id

Page 19: Buku Bophan Print

Dari keempat jenis markisa tersebut, hanya dua jenis

yang biasa dibudidayakan secara komersial dalam skala

perkebunan di Indonesia, yaitu markisa siuh dan markisa konyal.

PERTUMBUHAN & MANFAAT

A. Syarat Tumbuh

Tanaman markisa merupakan tanaman subtropis,

sehingga jika ditanam di Indonesia harus di daerah-daerah yang

mempunyai ketinggian antara 800 – 1.500 m dpl dengan curah

hujan antara 2000 - 3000 mm per tahun, kelembaban nisbi

antara 80 – 90%, suhu lingkungan antara 22 – 32º C, tidak

banyak angin.Tanaman markisa asam menghendaki banyak air

dengan curah hujan 1500-2000 mm per tahun dan sinar

matahari langsung.

Kondisi tanah yang dikehendaki banyak mengandung

bahan organik (subur) dan pH 5,5-7,5. Lokasi tempat bertanam

sebaiknya terbuka, walaupun tanaman tahan naungan.

Tanaman tidak tahan terhadap kondisi lahan yang tergenang air

Untuk tanaman siuh dan konyal diperlukan tanah yang gembur,

banyak mengandung humus dan air hujan yang mudah

terbuang. Air yang tergenang merupakan malapetaka bagi

Page 20: Buku Bophan Print

tanaman tersebut. Jika tanah tersebut masam, maka perlu

ditambahkan kapur pertanian (dolomit). Pada umumnya lokasi

yang sesuai untuk tanaman markisa adalah dataran tinggi,

sehingga kondisi lahannya banyak yang berlereng. Sebaiknya

kemiringan lahan tidak lebih dari 15%, jika lebih harus dibuat

terasering untuk memudahkan pemeliharaan tanaman.

B. Perbanyakan Tanaman

Dalam rangka pengembangan markisa, maka langkah

awal yang harus dilakukan adalah penyediaan bibit markisa

bermutu dalam jumlah cukup, waktu singkat dengan harga

memadai. Perbanyakan markisa dapat dilakukan dengan

berbagai cara yaitu perbanyakan dengan biji, stek dan sambung

pucuk.

1. Perbanyakan melalui biji

Perbanyakan tanaman markisa menggunakan biji akan

menghasilkan tanaman markisa yang kuat dan memiliki

perakaran cukup dalam, namun akan mengalami penyimpangan

sifat dari pohon induknya. Syarat pohon induk yang akan diambil

buahnya antara lain produktif, berasal dari varietas unggul,

memiliki pertumbuhan yang sehat dan minimal berumur lebih

dari tiga tahun, bebas dari hama dan penyakit. Cara

penanganan penyemaian biji markisa sebagai berikut :

Buah markisa yang dipetik dari pohon induk dipilih yang

besar, sehat dan kualitas bagus dibelah kemudian

Page 21: Buku Bophan Print

diambil bijinya. Biji bersama lendirnya diambil kemudian

dibersihkan dengan dicampur abu dapur sambil diremas-

remas dan dicuci bersih dengan air. Biji yang sudah

bersih kemudian dikering-anginkan.

Penyemaian biji dapat dilakukan dengan dua cara yaitu

disemai dalam persemaian kemudian dipindah ke

polybag dan cara kedua langsung disemai kedalam

polybag.

Tempat persemaian dapat menggunakan kotak plastic

diisi media campuran tanah, pasir dan pupuk kandang

(1:1:1). Biji markisa disemai dengan jarak rapat dengan

kedalaman semai 1-1,5 cm, kemudian ditutup dengan

media semai. Kelembaban tanah dijaga jangan sampai

kering atau tergenang.

Setelah bibit berdaun 4-5 helai (berumur 5-6 minggu)

bibit segera dipindah tanam kedalam polybag yang berisi

media campuran tanah dan pupuk kandang (2:1). Bibit

ditanam satu batang tiap polybag.

Polybag yang sudah ditanami bibit markisa disusun

berjajar dan diberi naungan yang tidak terlalu rapat.

Perawatan bibit meliputi penyiraman, pemupukan serta

pengendalian hama dan penyakit. Penyiraman dilakukan

2 hari sekali terutama bila tidak turun hujan.

Pemupupukan dilakukan setiap 15 hari berupa larutan

Page 22: Buku Bophan Print

pupuk NPK sebanyak 10-20g/10 liter air disiramkan 100

cc/polybag. Setelah berumur 3-4 bulan dipersemaian

bibit dapat ditanam dilapang (kebun).

2. Perbanyakan menggunakan stek cabang

Produksi benih markisa dengan cara stek merupakan

salah satu cara yang dapat digunakan. Perbanyakan tanaman

dengan cara ini memiliki beberapa keuntungan, antara lain:

dapat memproduksi bibit dalam jumlah banyak, cepat berbuah,

dan bibit yang dihasilkan memiliki sifat yang sama dengan

pohon induknya. Prosedur penyiapan bibit asal stek batang atau

stek cabang adalah sebagai berikut:

Dari pohon induk varietas unggul, dipilih cabang yang

telah berumur minimal satu tahun dan berdiameter 1

cm.

Cabang terpilih dipotong dengan menggunakan pisau

atau gunting pangkas yang tajam; dan dipotong-potong

lagi hingga diperoleh potongan–potongan sepanjang 25

cm yang masing-masing mengandung 3-4 mata tunas.

Pangkal stek diolesi dengan Rootone F.

Stek disemaikan dengan posisi tegak sedalam ± 5 cm

dalam polybag ukuran 10 x 18 cm yang diisi dengan

media campuran tanah dan pupuk kandang (1:1).

Polybag semaian stek ditempatkan berjajar di dalam

bedengan yang diberi sungkup plastik.

Page 23: Buku Bophan Print

Jika stek sudah bertunas dan berakar, sungkup segera

dibuka.. Bibit dari stek dipelihara secara intensif hingga

berumur 3 – 4 bulan.

3. Perbanyakan dengan sambung pucuk

a. Persiapan batang bawah

Batang bawah dari biji yang berasal dari buah varietas

unggul pohon markisa yang mempunyai keunggulan sifat-sifat

tertentu seperti tahan terhadap penyakit layu Fusarium. Biji

untuk batang bawah diambil dari buah yang masak fisiologis. Biji

markisa yang masih mengandung daging buah direndam dalam

air dan diremas sampai biji terpisah. Biji yang sudah dibersihkan

disemaikan pada bak semai plastik atau seedbed. Media

persemaian yang digunakan adalah tanah, pasir dan pupuk

kandang dengan perbandingan 1 : 1 : 1. Jarak tanam adalah

2,5 x 2,5 cm dengan kedalaman 1-2 cm. Tempat pesemaian

diberi naungan untuk melindungi bibit dari terik matahari dan

hujan yang berlebihan. Pada umur 4 minggu setelah tanam,

semai markisa dapat dipindah ke polybag ukuran 10 x 18 cm

yang berisi campuran media tanah dan pupuk kandang (2:1).

Tiap polybag berisi satu bibit dan diletakkan di tempat

teduh/rumah pembibitan. Pemeliharaan meliputi penyiraman,

penyiangan dan pemupukan dengan pupuk NPK dosis 1-3

g/bibit yang dilakukan 2 minggu sekali.Pengendalian

Page 24: Buku Bophan Print

hama/penyakit sesuai dengan kebutuhan. Pada umur 4 bulan

batang bawah siap untuk disambung.

b. Persiapan entries

Batang atas (entris) yang akan digunakan untuk

sambung pucuk harus berasal dari tunas pucuk yang sehat,

normal dan berdiameter sama atau sedikit lebih kecil daripada

diameter batang bawah. Pengambilan entris dilakukan dengan

cara memotong tunas pucuk sepanjang 5 cm (3 ruas) dengan

gunting pangkas yang tajam dan bersih. Pengambilan entris

dilakukan pada saat entris cukup kering (tidak basah), karena air

yang ada pada permukaan entris dapat mengundang hadirnya

patogen yang dapat mempengaruhi keberhasilan

penyambungan.

c. Penyambungan

Teknik penyambungan bibit markisa dilakukan dengan

sambung samping. Batang bawah yang telah mencapai kondisi

siap sambung (umur 4 bulan, berdaun 6-8 helai), pada

ketinggian ± 30 cm, salah satu sisinya disayat miring dengan

pisau cuter yang tajam dan bersih. Daun yang tersisa pada

batang bawah harus tetap dipertahankan, selanjutnya entris

yang telah disiapkan diambil dan dasar entris disayat miring

pada satu sisi sesuai sayatan pada batang bawah, kemudian

kedua luka sayatan tersebut (batang bawah dan entris)

Page 25: Buku Bophan Print

dilekatkan dan dibalut dengan irisan plastik. Pada saat

penyisipan harus dipastikan kambium entris bersatu dan

menempel dengan kambium batang bawah. Setelah itu

dilakukan penyungkupan entris dengan kantong plastik

transparan untuk menjaga agar kelembaban tetap tinggi dan

mengurangi penguapan dari entris. Penyungkupan dengan

kantong plastik ini harus dilakukan sampai pada bagian

sambungan / ikatan sambungan. Tanaman sambungan ini

selanjutnya ditempatkan di tempat yang ternaungi (dalam rumah

bibit) dan dipeliharan secara optimal dengan melakukan

penyiraman secukupnya dan penyiangan. Penempatan bibit ini

dilakukan secara teratur dan berkelompok seperti benih dari biji.

Sungkup plastik dilepas apabila mata tunas pada entris telah

pecah, sedangkan tali pengikat sambungan tetap dibiarkan

sampai bibit siap ditanam.

d. Pemeliharaan tanaman sambungan

Pemeliharaan tanaman sambungan meliputi

penyiraman, penyiangan dan pemupukan dengan pupuk NPK

dosis 1-3 g/bibit yang dilakukan 2 minggu sekali. Pengendalian

hama/penyakit sesuai dengan kebutuhan. Bibit sambung pucuk

ini siap tanam setelah berumur ± 1 bulan setelah sambung

Page 26: Buku Bophan Print

C. Hama dan Penyakit

Hama utama yang menyerang buah markisa kuning

adalah lalat buah (Bactrocera papaya). Pengendaliannya dapat

dilakukan dengan memusnahkan buah yang terserang dan

membesihkan buah yang jatuh disekitar tanaman. Hama-hama

lainnya yang menyerang tanaman markisa adalah kutu daun

(Macrosiphum sp.), hama pemakan daun (Dermatobes sp.), kutu

bulu putih daun (Pseudocaccus sp.). pengendaliannya dapat

dilakukan dengan penyemprotan Bayrusil atau Diazinon 0,2%.

Penyakit yang sering dijumpai pada pertanaman

markisa adalah penyakit bercak coklat (Altenaria passiflorae);

penyakit ini mengakibatkan kerusakan yang serius, sehingga

daunnya menguning dan berjatuhan, penyakit bercak (Diplodia

sp.), embun jelaga (Capnodium sp.) dan layu Fusarium

(Fusarium sp.) ; dapat menyerang batang pokok dekat leher

akar, sehingga seluruh tanaman bisa mati. Pengendaliannya

dengan penyemprotan fungisida Dithane M-45 0,2% atau

Benlate.

Akar Passiflora dapat diserang Nematoda. Gejalanya

tampak pertumbuhan tanaman merana, daunnya kelihatan

menguning. Pada daunnya dapat diserang sejenis tungau

(Mijen), yang sering tampak pada musim kemarau. Gejalanya

daun tampak mengkilau keabua-abuan. Sedangkan pada buah

muda Passiflora dapat diserang tempayak lalat buah Dacus

Page 27: Buku Bophan Print

dorsalis. Akibatnya, buah muda sering berjatuhan. Penyakit lain

yang sudah dilaporkan di Indfonesia hanya kapang hitam (dark

mildew) di Jawa da Irian Jaya yang disebabkan oleh jamur

Schiffnerula mirabilis yang timbul pada markisah sayur atau

erbis ( Passiflora quadrangularis). Pada markisa terdapat

penyakit yang dikenal sebagai “buah berkayu” (woodiness).

Penyakit ini tersebar luas di Australia, negara – negara Pasifik

Selatan, Amerika Serikat, Kenya, Afrika Selata, dan Inggris.

Gejalanya tampak jelas pada musim dingin, terutama jika

tanaman berbunga dan berbuah lebat. Cuaca panas

menyebabkan gejala tidak tampak.

D. Panen

Buah markisa harus dipanen setelah matang pohon,

yakni setelah berwarna kuning dan timbul aroma harum. Buah

yang masih muda (warnanya hijau) sebaiknya tidak dipanen

karena mutunya rendah.

E. Nilai Ekonomi dan Kandungan Gizi

Bagian utama tanaman Markisa yang bernilai ekonomi cukup tinggi adalah buah. Dari sudut pandang petani (produsen) peluang pasar pare merupakan salah satu alternatif usaha tani

Page 28: Buku Bophan Print

yang dapat dijadikan sumber penghasilan dan peningkatan pendapatan.

Sebaliknya, bagi kalangan konsumen (pengguna) selain

dijadikan sebagai bahan makanan, buah markisa juga

mensuplai gizi yang berfungsi ganda sebagai obat.

Tabel 1.1. Kandungan Gizi Buah Markisa per 100 gram

Komponen P. edulis P. edulis var. flavicarpa

P. liqularis

P. quadrangularis

Air 85.6 g 84.9 g 75.1 g 84.20 g

Energi 213 kj 222 kj 90 kj 82 kj

Protein 0.39 g 0.67 g 2.2 g 0.67 g

Lemak 0.05 g 0.18 g 0.7 g 0.18 g

Karbohidrat 13.65 g 13.72 g 21.2 g 14.45 g

Serat 0.04 g 0.17 g - 0.20 g

Abu - - 0.8 g 0.49 g

Page 29: Buku Bophan Print

Kalsium 3.6 mg 3.8 mg 13 mg 4.0 mg

Fosfor 12.5 mg 24.6 mg 64 mg -

Besi 0.24 mg 0.36 mg 1.6 mg 0.36 mg

Potasium 348 mg 278 mg

Vitamin A 717 IU 2410 IU 700 IU 2410 IU

Vitamin C 29.8 mg 20.0 mg 30 mg 18.20 mg

Thiamin Trace Trace Trace -

Riboflavin 0.13 mg 0.10 mg 0.13 mg -

Niasin 1.46 mg 2..24 mg 0.15 mg 2.24 mg

Folat - - - 8 mcg

Sumber tabel: Rukmana, Rahmat (2003)

F. Kegunaan

Saat ini ada sebuah kebangkitan baru yakni ketertarikan

dalam industri yang berhubungan dengan farmasi, terutama di

Eropa dalam penggunaan glycoside, passiflorine sebagai obat

penenang (sedative). Ahli kimia dari Italia telah mengekstrak

passiflorine dari daun P. Edulis Sims yang dikeringanginkan. Di

Madeira, jus markisa diberikan sebagai stimulan pencernaan

dan pengobatan untuk kanker lambung. Kandungan fitokimia

pada markisa asam antara lain passiflorine, harmin, harman,

harmol, harmalin, carotenoid, vitexin, isovitexin, dan chrysin.

Page 30: Buku Bophan Print

Mengkonsumsi ekstrak buah markisa ungu juga dapat

mengurangi gejala asma dan meningkatkan daya taham tubuh.

Daun markisa asam mengandung alkaloid, meliputi harman

yang dapat menurunkan tekanan darah. Dibanyak negara di

Amerika, daun markisa asam secara tradisional digunakan

sebagai obat gelisah (anxiety) dan gangguan urat syaraf

(nervousness). Daunnya kaya polifenol yang dilaporkan sebagai

antioksidan alami. Antioksidan berperan sebagai pelindung

tubuh dari radikal bebas, termasuk di antaranya sel kanker.

Peneliti di University of Florida menemukan bahwa ekstrak

markisa kuning dapat membunuh sel in vitro. Fitokimia yang

berperan sebagai anti-kanker tersebut adalah karotenoid dan

polifenol. Di Suriname, daun markisa kuning digunakan untuk

pengobatan tradisional, yaitu untuk menenangkan urat syaraf,

obat diare, disentri, dan insomnia. Di samping jus dan daun

yang berkhasiat obat, bunga markisa juga bermanfaat sebagai

obat penenang ringan dan dapat membantu untuk merangsang

tidur. Bunga markisa digunakan untuk pengobatan gelisah

(nervous), bronchial asthma, insomnia dan masalah

menopause.

Page 31: Buku Bophan Print

METODE PENGAMATAN

A. Metode Pengamatan

1. Alat yang digunakan dalam penanaman markisa

a. Sekop kecil

b. Pot

c. Cangkul

2. Bahan yang digunakan dalam penanaman markisa adalah:

a. Tanah

b. Air

c. Pupuk NPK

d. Benih Markisa

Page 32: Buku Bophan Print

B. Metode Kerja

1. Menyiapkan benih, pot, dan tanah,

2. Memasukkan tanah kedalam masing-masing pot

3. Menabur benih pada pot

4. Masing-masing pot disiram dengan sedikit air.

5. Diletakkan di tempat yang lembap dan aman dari gangguan

tikus atu hewan yang lain

6. Menyirami tanaman dengan air setiap 2 hari sekali

7. Memberikan pupuk NPK setiap 15 hari sekali

8. Mengamati pertumbuhan dan perkembangan tiap minggu

Tempat dan waktu penanaman

Tempat : Jl. Kincir Air Kp. Pondok Manggis

Bojonggede-Bogor

Waktu : 11 Maret 2013

Page 33: Buku Bophan Print

HASIL PENGAMATAN dan PEMBAHASAN

A. Hasil Pengamatan

Pengamatan pada prikehidupan tanaman markisa yang

dilakukan dimulai dari penanaman biji sampai pada waktu yang

dibatasi, yaitu selama 10 minggu ( 2 bulan 2 minggu) di

pekarangan rumah. Hasil pengamatannya berupa tabel dan

grafik pertambahan panjang dan jumlah helai daun.

Tabel 1.2 Perubahan yang Terjadi Selama Pertumbuhan

No. Minggu Ke-Panjang

(cm)

Jumlah

Daun

1 Penanaman - -

2 Ke-1/18 Maret 2013 5,3 2

3 Ke-2/25 Maret 2013 11,6 11

4 Ke-3/01 April 2013 17 19

Page 34: Buku Bophan Print

5 Ke-4/08 April 2013 26,4 23

6 Ke-5/15 April 2013 33 36

7 Ke-6/22 April 2013 40,5 41

8 Ke-7/29 April 2013 47 52

9 Ke-8/06 Mei 2013 52,8 59

10 Ke-9/13 Mei 2013 58 62

11 Ke-10/20 Mei 2013 63,5 73

Grafik 1.1 Pertumbuhan Panjang dan Helai Daun

Ke-1 Ke-2 Ke-3 Ke-4 Ke-5 Ke-6 Ke-7 Ke-8 Ke-9 Ke-100

20

40

60

80

100

120

140

160

5.311.6

1726.4

3340.5

4752.8 58

63.5

2

11

19

23

3641

5259

62

73

Tinggi/cm - Jumlah daun/helai -

B. Pembahasan

Walaupum Passiflora dapat ditanam melalui stek batang,

Page 35: Buku Bophan Print

namun bibit yang berasal dari penyemaian biji lebih banyak

digemari. Hal ini dikarenakan penanaman markisa dengan biji,

akan menghasilkan tanaman markisa kuat dan perakarannya

cukup dalam.

Biji yang sehat menentukan keberhasilan penanaman

markisa terutama pada markisa asam. Biji markisa yang masih

mengandung daging buah direndam dalam air dan diremas

sampai biji terpisah, disemaikan pada bak semai plastik. Buah

yang akan digunakan untuk benih, berwarna matang penuh

diambil dari pohon yang sehat.

Pada penelitian yang saya lakukan dalam penanaman

markisa ini, yaitu bibit (biji) yang berasal dari buah yang dipetik

langsung dari pohon kemudian disimpan selama satu ataudua

minggu sampai buah berkerikut dan matang sempurna sebelum

bijinya dikeluarkan. Kemudian disemaikan langsung pada

polybag kecil. Sehingga biji tersebut masih mengandung daging

buah dan tidak diremas terlebih dahulu agar biji terpisah dengan

daging buahnya. Walaupun bijinya tidak diremas terlebih dahulu

agar terpisah biji dengan daging buahnya, tetapi waktu tumbuh

kecambah pada biji markisa ini sama, yaitu sekitar satu minggu

setelah penanaman biji. Hal ini, kemungkinan karena kondisi

lingkungan yang mendukung, diantaranya kondisi tanah yang

selalu lembap dan terlindung dari cahaya matahari langsung.

Page 36: Buku Bophan Print

Pertumbuhan pada tanaman markisa dimulai dari tumbuhnya

kecambah pada minggu kedua, dan pada hari berikutnya mulai

tumbuh radikula atau calon akar. Kemudian muncul daun

muda berjumlah dua buah berhadapan. Tipe perkecambahan

pada tanaman markisa ini adalah perkecambahan epigeal, yaitu

perkecambahan yang dicirikan oleh munculnya dikotiledon ke

permukaan tanah.

Perkembangan tanamanan ini dilihat dari pertambahan tinggi

tanaman tersebut. Dari tabel hasil pertambahan panjang

tanaman markisa, terlihat bahwa mulai tumbuh kecambah pada

minggu kedua dan pada hari – hari berikutnya panjangnya

selisih 6-10 cm selama 10 minggu atau 2 bulan 2 minggu.

Selama satu bulan pengamatan terhadap pertumbuhan tanaman

markisa hanya terlihat beberapa cm saja, yaitu sekitar 26,4 cm,

dua bulan sekitar 52,8 cm dan pada minggu ke-10 tingginya

63,5 cm. Hal ini terlihat bahwa, tanaman markisa merupakan

tanamana berkayu walaupun habitnya merambat atau

memanjat. Sedangkan selisih jumlah daunnya berkisar antar 5-

14 helai daun perminggu. Selama satu bulan, terlihat 23 helai

daun, bulan kedua 59 helai daun dan pada minggu ke-10

sebanyak 73 helai daun.

Terlihat dalam keterangan tabel di minggu pertama panjang

batang dan jumlah daun yang muncul jumlah helai daun dan

batang semakin banyak dan panjang hingga minggu ke-10, hal

Page 37: Buku Bophan Print

ini diakibatkan dengan adanya perlakuan penyiraman yang rutin

yaitu 2 hari sekali dan di bantu penambahan yang di kombinasi

pupuk NPK 15gr dalam 10 L air yang disiramkan setiap 15 hari

sekali.

KESIMPULAN

Spesies markisa yang sudah dikenal oleh para ahli botani,

terdapat empat jenis markisa yang dibudidayakan secara

komersial. Pertama, markisa ungu juga disebut siuh atau

“markisa asam”. Kedua, markisa kuning disebut juga buah rola

atau yellow passion fruit. Ketiga markisa onyal banyak ditanam

di daerah Lembang (Jawa Barat) sehingga popular disebut

markisa konyal Lembang. Keempat, markisa erbis mudah

dirambatkan pada para-para sehingga banyak ditanam di

pekarangan.

Perbanyakan markisa dapat dilakukan dengan berbagai cara

yaitu perbanyakan dengan biji, stek dan sambung pucuk.

Kandungan gizinya antara lain: energi, lemak, protein, serat,

mineral, kalsium, fosfor, zat besi, karoten, tiamin, riboflavin,

niasin. Markisa memiliki fitokimia tersebut antara lain polifenol

dan karotenoid. Kandungan fitokimia yang lain dalam markisa

adalah harman, harmol, harmalin, passaflorine, harmine,

karotenoid, viteksin, krisin, dan isoviteksin.

Kegunaan markisa adalah sebagai buah yang kaya serat

yang bermanfaat bagi saluran pencernaan, sebagai antioksidan

Page 38: Buku Bophan Print

alami, dapat memblok histamin yang menyebabkan gejala

asma, memiliki efek relaksasi, menurunkan insomnia dan

masalah menopause.

Untuk hasil pengamatan dapat terlihat dalam keterangan

tabel di minggu pertama panjang batang dan jumlah daun yang

muncul jumlah helai daun dan batang semakin banyak dan

panjang hingga minggu ke-10, hal ini diakibatkan oleh tanah

yang selalu lembab dan terhindar dari cahaya matahari

langsung serta dengan adanya perlakuan penyiraman yang rutin

yaitu 2 hari sekali dan di bantu penambahan yang di kombinas

pupuk NPK 15gr dalam 10 L air yang disiramkan setiap 15 hari

sekali.

Page 39: Buku Bophan Print

DAFTAR PUSTAKA

Ashari, Sumeru. 2006. Hortikultura Aspek Budidaya.

Jakarta : UI Press

Hermani dan Mono. R. 2006. Tanaman Berkhasiat

Anti Oksidan. Penebar swadaya: Jakarta.

Masarees. 2012. Manfaat Markisa Untuk Kesehatan.

URL:http://masarees.blogspot.com/2012/05/manfaat-

markisa-untuk-kesehatan-family.html

Rukmana, Rahmat. 2003. Usaha tani markisa.

Kanisius. Yogyakarta.

Tjitrosoepomo, G. 2007. Taksonomi Tumbuhan

( Spermatophyta ). Yogyakarta : Gajah Mada

Page 40: Buku Bophan Print

LAMPIRAN

Page 41: Buku Bophan Print

BIOGRAFI

Rizky Rahmawati, lahir di

Bogor pada tanggal 15

September 1991. Penulis

merupakan putri pertama dari

2 bersaudara pasangan

Rahmat Mansur dan Titin

Farida.

Penulis telah menyelesaikan

pendidikan di SDI AL-FALAH, MTsN Cimanggis, MAN Cibinong,

dan saat ini masih tercatat sebagai mahasiswi Program Studi

Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan di

Universitas Pakuan Bogor.