Upload
rizky-rahmawati
View
114
Download
7
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Perikehidupan Markisa
Citation preview
BUKU PERIKEHIDUPAN TANAMAN MARKISA
(Passiflora edulis )
Dosen pengampu: Dra Surti Kurniasih M.Si
Disusun oleh :
Rizky Rahmawati
0361 11 054
Biologi 4 B
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PAKUAN
2013
KATA PENGANTAR
Puji syukur Alhamdulillah, penulis panjatkan kehadirat Illahi Robbi, yang telah memberikan kemudahan dalam menyusun buku sederhana yang berjudul “PERIKEHIDUPAN TANAMAN MARKISA” yang merupakan salah satu tugas dari mata kuliah Botani Phanerogamae.
Awalnya penulis merasa ini merupakan beban, bukan atas kesadaran sendiri, merasa terpaksa karena ini merupakan tugas, namun akhirnya penulis menyadari manfaat dibalik pengamatan ini, ternyata semua ini melatih kita untuk bersabar melatih kita untuk menjadi seorang peneliti/pengamat terhadap gejala-gejala alam (sunatullah), dan memotivasi kita untuk terus mecoba menjadi seorang peneliti pemuda.
Ucapan terima kasih yang sebanyak-banyaknya juga penulis hanturkan kepada seluruh pihak yang telah memeberikan support dan inspirasi hingga terselesainya buku sederhana ini.
Tegur sapa penulis terima dengan tangan terbuka, karena penulis menyadari sangat banyak sekali sekurang-kurangnya dan kekeliruan didalam penyusunannya. Akhirnya semoga buku ini bermanfaat bagi teman-teman mahasiswa dan khalayak yang berminat membacanya.
Bogor, Juli 2013
Penulis
DAFTAR TABEL & GRAFIK
Tabel 1.1 Kandungan GIzi........................................... 25
Tabel 1.2 Pertumbuhan Panjang & Jumlah Daun........ 30
Grafik 1.1 Pertumbuhan Panjang & Jumlah Daun....... 31
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .................................................. i
DAFTAR TABEL & GRAFIK ...................................... ii
DAFTAR ISI ................................................................ iii
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang......................................... 1
B. Tujuan Penulisan..................................... 3
TINJAUAN PUSTAKA (BOTANI TANAMAN)
A. Morfologi Markisa .................................... 4
B. Sistematika Markisa ................................ 8
C. Jenis dan Varietas Markisa...................... 9
PERTUMBUHAN & MANFAAT
A. Syarat Tumbuh ....................................... 15
B. Perbanyakan Tanaman............................ 16
C. Hama dan Penyakit ................................ 22
D. Panen ..................................................... 24
E. Nilai ekonomi dan kandungan gizi........... 24
F. Kegunaan .............................................. 26
METODE PENGAMATAN
A. Metode Pengamatan................................ 28
B. Metode Kerja............................................ 28
HASIL PENGAMATAN & PEMBAHASAN ............... 30
KESIMPULAN ............................................................ 34
DAFTAR PUSTAKA.................................................... v
LAMPIRAN.................................................................. vi
BIOGRAFI................................................................... vii
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tanah air jenis tanaman Passiflora yang buahnya dapat
dimakan, adalah Amerika Selatan. Siuh misalnya banyak
ditemukan di negara Brazilia, Argentina, dan Paraguay, yang
beriklim subtropis dan daratan tinggi yang tropis. Konyal berasal
dari negara antara Mexiko Tengah dan Venezuela, Peru
Tengah, dan Bolivia Barat di tempat-tempat yang ketinggiannya
antara 1.000 dan 3.000 meter di atas permukaan air laut.
Markisa, Passiflora quadrangularis, negara asalnya adalah
diseluruh daerah Tropis Amerika di tempat-tempat dengan
ketinggian dengan daratan rendah hingga 2.500 meter di atas
permukaan air laut.
Di USA dikenal tanaman Passiflora yang merupakan
penduduk asli, tumbuh sebagai gulma seperti Passiflora futida.
Nama daerahnya ialah Maypop, apricot vine atau wild passion
flower, sedangkan nama latinnya ialah Passiflora incarnata L.
Jenis ini dikenal sebagai tanaman yang mengandung bahan
untuk pengobatan penyakit tertentu. Jenis lainnya, yang
dikembangkan di dataran rendah Indonesia ialah Passiflora
Edulis f. Flavircapa. Negara asalnya ialah Australia dan pernah
ditanam di kebun percobaan pasar Minggu sebelum perang.
Jenis ini yang lebih dikenal dengan nama the yellow passion
fruit, dikembang di kepulauan Hawaii dengan hasil yang baik.
Disebagian besar negara-negara penghasil markisa, kultivas-
kultivar markisa kuninglah yang umum dibudidayakan.
Di Indonesia, markisa asam yang sudah dibudidayakan
secara komersial adalah markisa ungu, yang ditanam didaerah
tinggi. Daerah penghasil markisa ungu masih terpusat
dibeberapa Kabupaten di Provinsi Sumatera Utara, antara lain:
Kabupaten Karo, Simalungun. Dairi, dan Tapanuli Utara, serta
Provinsi Sulawesi Selatan, antara lain Kabupaten Gowa, Sinjai,
Tator, Enrekang, dan Polmas. Sampai saat ini, hanya ada dua
varietas unggul markisa ungu yang dilepas, yaitu Malino dari
Sulawesi Selatan dan Berastagi dari Sumatra Utara yang
dilepas pada tahun 200. Markisa ungu merupakan bahan baku
utama industry pengolahan sirup markisa.
Selain markisa ungu, markisa kuning dapat dijumpai
didaerah dataran rendah di Indonesia. Jenis ini pada umumnya
ditanam sebagai tanaman pekarangan. Markisa kuning dapat
dijumpai di daerah Pelabuhan Ratu dan Bogor (Jawa Barat);
Simalungu, Langkat, dan Medan (Sumatera Utara), serta
beberapa daerah lainnya. Awalnya markisa merupakan tanaman
khas Sulawesi Selatan yang telah popular hingga ke
mancanegara. Buahnya mengandung berbagai zat gizi yang
diperlukan untuk kesehatan. Di Sulawesi Selatan terdapat
25.399 ha lahan yang potensial untuk pengembangan markisa,
namun baru 4.411 ha yang ditanami dengan produksi 34.226
ton. Upaya untuk meningkatkan produktifitas markisa terus
dilakukan untuk menyediakan bahan baku bagi industri
pengolahan markisa yang terus meningkat setiap tahun.
B. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui jenis-jenis tanaman Markisa (Passiflora
edulis)
2. Mengetahui teknik penanaman Markisa (Passiflora edulis)
3. Mengetahui kandungan apa saja yang terdapat pada
tanaman Markisa (Passiflora edulis)
4. Mengetahui manfaat dari tanaman Markisa (Passiflora
edulis)
TINJAUAN PUSTAKA
(BOTANI TANAMAN)
A. Morfologi Markisa
Habitus termasuk tanaman semak hidupnya menjalar
panjang kurang lebih 10 m.. Markisa mempunyai batang kecil,
langsing, dan panjang sekali. Batangnya merambat dengan
bantuan sulur berbentuk pilin (spiral). Sistem perakaran akar
tunggang (radix primaria) , berwarna putih kotor dan akar
samping menyerupai serabut dan lunak.
Daun tunggal yaitu satu helai daun pada satu tangkai
daun ( Folium Simplex), berwarna hija mengkilap, bangun
daunnya melonjong (Oblongus ) namun adapula bangun daun
yang bercangap, hingga panjang 7-20cm, lebar 5-15cm. Bertepi
rata (Integer), berujung runcing (Acutus), pangkal membulat,
pertulangan menyirip (Penninervis), berpermukaan licin
(laevis),dan bertangkal persegi panjang 2-6.
Bunga tunggal, bulat berbentuk mangkok, berkelamin
dua (hermafrodit) dan menempel di ketiak daun, tangkal
bergerigi, panjang 3-4cm hijau, mahkota berbentuk
lonjong, permukaannya beralur, warna ungu, benang sari
bertangkai, bentuk tabung , panjang ± 6cm warna ungu, kepala
sari silindris, panjang ± 6cm warna putih, putiknya pendek
warna kuning dengan kelopak bunga berbntuk lonjong warna
hijau. beraroma khas harum. Bunganya sempurna berkelopak 5
helai, tajuk bunganya 5 helai. Berbenang sari 5 batang, berputik
3, bakal buahnya beruang 1, berbiji banyak yang melekat pada 3
bingkai pada dinding buah bagian dalam. Bunga markisa ungu
mekar menjelang fajar dan kemudian menutup pada siang hari
berikutnya. Bunga markisa kuning membuka siang hari dan
menutup sore hari berikutnya. Nektar diproduksi dibagian bawah
tangkai sari. Semua jenis markisa (Passiflora) termasuk
penyerbuk silang dengan bantuan lebah madu.penyerbukan
sendiri masih dapat berlangsung baik. Untuk mendapatkan hasil
panen yang optimal, biasanya penyerbukan di lakukan oleh
manusia.
Tipe buah sejati tunggal berdaging (carnosus) dengan
jenis buah mentimun (pepo), bentuk buah lonjong , panjang ± 20
cm., lebar ±15 cm, berwarna hijau ke putih- putihan atau
kekuningan jika sudah masak , permukaan buah yang tipis agaj
menjangat atau kaku seperti kulit (belulang) dan lapisan dalam
yang tebal, lunak, dan berair, dapat dimakan. bagian-bagian
buah kulit luar (epicarpium), kulit tengah (mesocarpium), dan
kulit dalam (endocarpium). Bentuk biji bulat dan pipih, jumlah biji
tak terhingga, panjang ± 0,3 cm, warna biji hitam, permukaan
biji halus.
Habitat markisa ungu (passiflora edulis) yang tumbuh di
dataran tinggi, dan markisa kuning (passiflora flavicarva) yang
tumbuh di dataran rendah, sebaran di daerah Sumatra Utara
dan Sulawesi Selatan, ketinggian tempat 0-800m di atas
permukaan laut, musim berbunga setelah 10-12 bulan.
Penanaman, musim berbuah markisa pada umumnya dari bulan
November sampai dengan bulan April tahun berikutnya, dengan
puncaknya pada bulan Desember- Januari, kemudian sesudah
bulan April, praktis tidak ada buah.
Gambar 1 : Habitus
Gambar 2 : Daun
Gambar 3 : Percabangan Gambar 5 : Buah
Gambar 4 : Bunga Gambar 6 : Biji
B. Sistematika Markisa
Nama Daerah
Indonesia : Markisa, buah negri, pasi
Inggris : Passion fruit
Melayu : Buah susu, Buah selasih, Markisa
Vietnam : Dao Tien, Qua Lac Tien
Thailand : Lin Mangkon, Katoklok Farang, Sa
Pilipina : Pasionaria, Maraflora
Klasifikasi Ilmiah
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Tracheobionta
Superdivisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Subkelas : Dilleniidae
Ordo : Violales
Famili : Passifloraceae
Genus : Passiflora
Spesies : Passiflora edulis
C.. Jenis dan Varietas Markisa
Diantara jenis dan spesies markisa yang sudah dikenal
oleh para ahli botani, terdapat empat jenis markisa yang
dibudidayakan secara komersial.
1. Markisa Ungu (Passiflora edulis var.edulis)
Markisa ungu juga disebut siuh atau “markisa asam”.
Nama internasional untuk markisa ungu adalah purple passion
fruit. Markisa jenis ini banyak diusahakan di Kabupaten Gowa
(Sulawesi Selatan) dan Kabupaten Karo (Sumatera Utara). Jenis
markisa ungu mempunyai ciri-ciri morfologi sebagai berikut.
a. Bentuk daun menjari dengan ukuran daun lebih kecil dan
daun lebih tipis dari markisa kuning, panjang tangkai 2 – 3
cm, panjang daun 9- 12 cm, lebar 7 – 9 cm, daun muda
dan tangkainya berwarna hijau muda
b. Batang tanaman halus terkulai agak layu, berumur
panjang dan bersifat merambat atau menjalar dengan
ruas batang lebih pendek dari markisa kuning, panjang
ruas 5- 7 cm, sulur berwarna hijau muda;
c. Ukuran bunga lebih kecil, mahkota tambahan memiliki dua
baris luar benang yang bergelombang dan memencar,
panjang 2 – 3 cm, pangkalnya putih bercampur ungu dan
tiga baris dalam papilla yang pendek berujung berwarna
ungu
d. Tanaman mampu berbuah lebat; pembuahan berlangsung
dua kali setahun, buah muda berwarna hijau, sedangkan
buah tua atau masak berwarna ungu gelap sampai cokelat
tua;
e. Kulit buah agak tipis, namun cukup kuat sehingga tahan
terhadap kerusakan selama pengangkutan;
f. Buah berbentuk bulat agak lonjong atau oval, berdiameter
antara 5,0 cm – 5,5 cm, berat 45 – 60 g dan berasa asam
dengan aroma wangi yang kuat sehingga cocok dibuat
sirup atau jus.
Markisa Siuh
Sumber: books.google.co.id
2. Markisa kuning (Passiflora edulis var. flavicarpa Degener)
Markisa kuning disebut juga buah rola atau yellow
passion fruit. Markisa jenis ini merupakan hasil mutasi dari
bentuk markisa ungu. Jenis markisa ini banyak dibudidayakan
secara komersial di Kuba, Puerto Riko, Suriname, Venezuela,
Kolumbia, Haiti, dan Brasil. Di Indonesia, markisa kuning banyak
ditanam di Pelabuhan Ratu, Sukabumi, Jawa Barat. Persilangan
(hibrid) antara markisa ungu (yang beraroma kuat) dan markisa
kuning (yang memiliki kadar sari buah tinggi) menghasilkan
hibrida baru yang unggul, yaitu Hibrid E-23, yang saat ini
dikembangkan salam skala perkebunan di Queensland,
Australia, dan Hawai. Adapun karakteristik markisa kuning
adalah sebagai berikut.
a. Bentuk daun menjari dengan ukuran daun lebih besarl
dan daun lebih tebal dari markisa ungu, panjang tangkai
2 – 4 cm, panjang daun 10 - 13 cm, lebar 9 – 12 cm,
daun muda berwarna hijau dan tangkainya berwarna
hijjau kecoklatan
b. Ruas batang 7 - 10 cm, sulur berwarna kecoklatan;
c. Ukuran bunga lebih besar, mahkota tambahan
berbentuk benang memencar, panjang 3 - 4 cm,
pangkalnya ungu dan ujung berwarna putih
d. Buah muda berwarna hijau, sedangkan buah tua
berwarna kuning berbintik-bintik putih, kulit buah agak
tebal dan keras;
e. Buah berbentuk bulat sampai bulat agak lonjong atau
oval, berdiameter 5 – 7 cm, dan beraroma sangat kuat
seperti jambu biji;
f. Rasa buah asam manis dengan sari buah berwarna
kuning sehingga cocok dibuat jus atau sirup.
Markisa Rola
Sumber: books.google.co.id
3. Konyal (Passiflora liqularis Juss)
Konyal banyak ditanam di daerah Lembang (Jawa
Barat) sehingga popular disebut markisa konyal Lembang.
Varietas ini mempunyai karakteristik morfologi sebagai berikut.
a. Batang tanaman agak halus, sedikit berkayu, berumur
panjang, dan bersifat menjalar;
b. Buah berbentuk oval sampai bulat lonjoing, berukuran
panjang 5 – 7 cm;
c. Buah muda berwarna ungu, sedangkan buah tua
berwarna kuning tua;
d. Biji keras, berjumlah banyak, dan berwarna cokelat
kekuningan. Selaput biji mengandung cairan manis
sehingga dapat dikonsumsi sebagai buah segar.
Markisa Konyal
Sumber: books.google.com
4. Erbis (Passiflora quadrangularis Simson)
Markisa erbis mudah dirambatkan pada para-para sehingga
banyak ditanam di pekarangan. Ciri khas markisa erbis yang
membedakannya dengan jenis markisa yang lain adalah
sebagai berikut.
a. Batang dan cabang tanaman berukuran besar,
berbentuk segi empat dan bersifat merambat atua
menjalar;
b. Bunga berukuran besar dengan bentuk dan warna yang
indah serta beraroma harum;
c. Buah berukuran besar (mencapai 2½ kg/buah) dan
berebntuk bulat sampai oblong dengan panjang 20 – 25
cm;
d. Kulit buah tipis, berwarna hijau kekuning-kuningan;
e. Daging buah tebal (± 4 cm) dan enak dikonsumsi
dengan ditambah sirup dan es;
f. Biji berbentuk gepeng, diliputi oleh seaput yang
mengandung cairan berasa asam.
Markisa Erbis
Sumber: books.google.co.id
Dari keempat jenis markisa tersebut, hanya dua jenis
yang biasa dibudidayakan secara komersial dalam skala
perkebunan di Indonesia, yaitu markisa siuh dan markisa konyal.
PERTUMBUHAN & MANFAAT
A. Syarat Tumbuh
Tanaman markisa merupakan tanaman subtropis,
sehingga jika ditanam di Indonesia harus di daerah-daerah yang
mempunyai ketinggian antara 800 – 1.500 m dpl dengan curah
hujan antara 2000 - 3000 mm per tahun, kelembaban nisbi
antara 80 – 90%, suhu lingkungan antara 22 – 32º C, tidak
banyak angin.Tanaman markisa asam menghendaki banyak air
dengan curah hujan 1500-2000 mm per tahun dan sinar
matahari langsung.
Kondisi tanah yang dikehendaki banyak mengandung
bahan organik (subur) dan pH 5,5-7,5. Lokasi tempat bertanam
sebaiknya terbuka, walaupun tanaman tahan naungan.
Tanaman tidak tahan terhadap kondisi lahan yang tergenang air
Untuk tanaman siuh dan konyal diperlukan tanah yang gembur,
banyak mengandung humus dan air hujan yang mudah
terbuang. Air yang tergenang merupakan malapetaka bagi
tanaman tersebut. Jika tanah tersebut masam, maka perlu
ditambahkan kapur pertanian (dolomit). Pada umumnya lokasi
yang sesuai untuk tanaman markisa adalah dataran tinggi,
sehingga kondisi lahannya banyak yang berlereng. Sebaiknya
kemiringan lahan tidak lebih dari 15%, jika lebih harus dibuat
terasering untuk memudahkan pemeliharaan tanaman.
B. Perbanyakan Tanaman
Dalam rangka pengembangan markisa, maka langkah
awal yang harus dilakukan adalah penyediaan bibit markisa
bermutu dalam jumlah cukup, waktu singkat dengan harga
memadai. Perbanyakan markisa dapat dilakukan dengan
berbagai cara yaitu perbanyakan dengan biji, stek dan sambung
pucuk.
1. Perbanyakan melalui biji
Perbanyakan tanaman markisa menggunakan biji akan
menghasilkan tanaman markisa yang kuat dan memiliki
perakaran cukup dalam, namun akan mengalami penyimpangan
sifat dari pohon induknya. Syarat pohon induk yang akan diambil
buahnya antara lain produktif, berasal dari varietas unggul,
memiliki pertumbuhan yang sehat dan minimal berumur lebih
dari tiga tahun, bebas dari hama dan penyakit. Cara
penanganan penyemaian biji markisa sebagai berikut :
Buah markisa yang dipetik dari pohon induk dipilih yang
besar, sehat dan kualitas bagus dibelah kemudian
diambil bijinya. Biji bersama lendirnya diambil kemudian
dibersihkan dengan dicampur abu dapur sambil diremas-
remas dan dicuci bersih dengan air. Biji yang sudah
bersih kemudian dikering-anginkan.
Penyemaian biji dapat dilakukan dengan dua cara yaitu
disemai dalam persemaian kemudian dipindah ke
polybag dan cara kedua langsung disemai kedalam
polybag.
Tempat persemaian dapat menggunakan kotak plastic
diisi media campuran tanah, pasir dan pupuk kandang
(1:1:1). Biji markisa disemai dengan jarak rapat dengan
kedalaman semai 1-1,5 cm, kemudian ditutup dengan
media semai. Kelembaban tanah dijaga jangan sampai
kering atau tergenang.
Setelah bibit berdaun 4-5 helai (berumur 5-6 minggu)
bibit segera dipindah tanam kedalam polybag yang berisi
media campuran tanah dan pupuk kandang (2:1). Bibit
ditanam satu batang tiap polybag.
Polybag yang sudah ditanami bibit markisa disusun
berjajar dan diberi naungan yang tidak terlalu rapat.
Perawatan bibit meliputi penyiraman, pemupukan serta
pengendalian hama dan penyakit. Penyiraman dilakukan
2 hari sekali terutama bila tidak turun hujan.
Pemupupukan dilakukan setiap 15 hari berupa larutan
pupuk NPK sebanyak 10-20g/10 liter air disiramkan 100
cc/polybag. Setelah berumur 3-4 bulan dipersemaian
bibit dapat ditanam dilapang (kebun).
2. Perbanyakan menggunakan stek cabang
Produksi benih markisa dengan cara stek merupakan
salah satu cara yang dapat digunakan. Perbanyakan tanaman
dengan cara ini memiliki beberapa keuntungan, antara lain:
dapat memproduksi bibit dalam jumlah banyak, cepat berbuah,
dan bibit yang dihasilkan memiliki sifat yang sama dengan
pohon induknya. Prosedur penyiapan bibit asal stek batang atau
stek cabang adalah sebagai berikut:
Dari pohon induk varietas unggul, dipilih cabang yang
telah berumur minimal satu tahun dan berdiameter 1
cm.
Cabang terpilih dipotong dengan menggunakan pisau
atau gunting pangkas yang tajam; dan dipotong-potong
lagi hingga diperoleh potongan–potongan sepanjang 25
cm yang masing-masing mengandung 3-4 mata tunas.
Pangkal stek diolesi dengan Rootone F.
Stek disemaikan dengan posisi tegak sedalam ± 5 cm
dalam polybag ukuran 10 x 18 cm yang diisi dengan
media campuran tanah dan pupuk kandang (1:1).
Polybag semaian stek ditempatkan berjajar di dalam
bedengan yang diberi sungkup plastik.
Jika stek sudah bertunas dan berakar, sungkup segera
dibuka.. Bibit dari stek dipelihara secara intensif hingga
berumur 3 – 4 bulan.
3. Perbanyakan dengan sambung pucuk
a. Persiapan batang bawah
Batang bawah dari biji yang berasal dari buah varietas
unggul pohon markisa yang mempunyai keunggulan sifat-sifat
tertentu seperti tahan terhadap penyakit layu Fusarium. Biji
untuk batang bawah diambil dari buah yang masak fisiologis. Biji
markisa yang masih mengandung daging buah direndam dalam
air dan diremas sampai biji terpisah. Biji yang sudah dibersihkan
disemaikan pada bak semai plastik atau seedbed. Media
persemaian yang digunakan adalah tanah, pasir dan pupuk
kandang dengan perbandingan 1 : 1 : 1. Jarak tanam adalah
2,5 x 2,5 cm dengan kedalaman 1-2 cm. Tempat pesemaian
diberi naungan untuk melindungi bibit dari terik matahari dan
hujan yang berlebihan. Pada umur 4 minggu setelah tanam,
semai markisa dapat dipindah ke polybag ukuran 10 x 18 cm
yang berisi campuran media tanah dan pupuk kandang (2:1).
Tiap polybag berisi satu bibit dan diletakkan di tempat
teduh/rumah pembibitan. Pemeliharaan meliputi penyiraman,
penyiangan dan pemupukan dengan pupuk NPK dosis 1-3
g/bibit yang dilakukan 2 minggu sekali.Pengendalian
hama/penyakit sesuai dengan kebutuhan. Pada umur 4 bulan
batang bawah siap untuk disambung.
b. Persiapan entries
Batang atas (entris) yang akan digunakan untuk
sambung pucuk harus berasal dari tunas pucuk yang sehat,
normal dan berdiameter sama atau sedikit lebih kecil daripada
diameter batang bawah. Pengambilan entris dilakukan dengan
cara memotong tunas pucuk sepanjang 5 cm (3 ruas) dengan
gunting pangkas yang tajam dan bersih. Pengambilan entris
dilakukan pada saat entris cukup kering (tidak basah), karena air
yang ada pada permukaan entris dapat mengundang hadirnya
patogen yang dapat mempengaruhi keberhasilan
penyambungan.
c. Penyambungan
Teknik penyambungan bibit markisa dilakukan dengan
sambung samping. Batang bawah yang telah mencapai kondisi
siap sambung (umur 4 bulan, berdaun 6-8 helai), pada
ketinggian ± 30 cm, salah satu sisinya disayat miring dengan
pisau cuter yang tajam dan bersih. Daun yang tersisa pada
batang bawah harus tetap dipertahankan, selanjutnya entris
yang telah disiapkan diambil dan dasar entris disayat miring
pada satu sisi sesuai sayatan pada batang bawah, kemudian
kedua luka sayatan tersebut (batang bawah dan entris)
dilekatkan dan dibalut dengan irisan plastik. Pada saat
penyisipan harus dipastikan kambium entris bersatu dan
menempel dengan kambium batang bawah. Setelah itu
dilakukan penyungkupan entris dengan kantong plastik
transparan untuk menjaga agar kelembaban tetap tinggi dan
mengurangi penguapan dari entris. Penyungkupan dengan
kantong plastik ini harus dilakukan sampai pada bagian
sambungan / ikatan sambungan. Tanaman sambungan ini
selanjutnya ditempatkan di tempat yang ternaungi (dalam rumah
bibit) dan dipeliharan secara optimal dengan melakukan
penyiraman secukupnya dan penyiangan. Penempatan bibit ini
dilakukan secara teratur dan berkelompok seperti benih dari biji.
Sungkup plastik dilepas apabila mata tunas pada entris telah
pecah, sedangkan tali pengikat sambungan tetap dibiarkan
sampai bibit siap ditanam.
d. Pemeliharaan tanaman sambungan
Pemeliharaan tanaman sambungan meliputi
penyiraman, penyiangan dan pemupukan dengan pupuk NPK
dosis 1-3 g/bibit yang dilakukan 2 minggu sekali. Pengendalian
hama/penyakit sesuai dengan kebutuhan. Bibit sambung pucuk
ini siap tanam setelah berumur ± 1 bulan setelah sambung
C. Hama dan Penyakit
Hama utama yang menyerang buah markisa kuning
adalah lalat buah (Bactrocera papaya). Pengendaliannya dapat
dilakukan dengan memusnahkan buah yang terserang dan
membesihkan buah yang jatuh disekitar tanaman. Hama-hama
lainnya yang menyerang tanaman markisa adalah kutu daun
(Macrosiphum sp.), hama pemakan daun (Dermatobes sp.), kutu
bulu putih daun (Pseudocaccus sp.). pengendaliannya dapat
dilakukan dengan penyemprotan Bayrusil atau Diazinon 0,2%.
Penyakit yang sering dijumpai pada pertanaman
markisa adalah penyakit bercak coklat (Altenaria passiflorae);
penyakit ini mengakibatkan kerusakan yang serius, sehingga
daunnya menguning dan berjatuhan, penyakit bercak (Diplodia
sp.), embun jelaga (Capnodium sp.) dan layu Fusarium
(Fusarium sp.) ; dapat menyerang batang pokok dekat leher
akar, sehingga seluruh tanaman bisa mati. Pengendaliannya
dengan penyemprotan fungisida Dithane M-45 0,2% atau
Benlate.
Akar Passiflora dapat diserang Nematoda. Gejalanya
tampak pertumbuhan tanaman merana, daunnya kelihatan
menguning. Pada daunnya dapat diserang sejenis tungau
(Mijen), yang sering tampak pada musim kemarau. Gejalanya
daun tampak mengkilau keabua-abuan. Sedangkan pada buah
muda Passiflora dapat diserang tempayak lalat buah Dacus
dorsalis. Akibatnya, buah muda sering berjatuhan. Penyakit lain
yang sudah dilaporkan di Indfonesia hanya kapang hitam (dark
mildew) di Jawa da Irian Jaya yang disebabkan oleh jamur
Schiffnerula mirabilis yang timbul pada markisah sayur atau
erbis ( Passiflora quadrangularis). Pada markisa terdapat
penyakit yang dikenal sebagai “buah berkayu” (woodiness).
Penyakit ini tersebar luas di Australia, negara – negara Pasifik
Selatan, Amerika Serikat, Kenya, Afrika Selata, dan Inggris.
Gejalanya tampak jelas pada musim dingin, terutama jika
tanaman berbunga dan berbuah lebat. Cuaca panas
menyebabkan gejala tidak tampak.
D. Panen
Buah markisa harus dipanen setelah matang pohon,
yakni setelah berwarna kuning dan timbul aroma harum. Buah
yang masih muda (warnanya hijau) sebaiknya tidak dipanen
karena mutunya rendah.
E. Nilai Ekonomi dan Kandungan Gizi
Bagian utama tanaman Markisa yang bernilai ekonomi cukup tinggi adalah buah. Dari sudut pandang petani (produsen) peluang pasar pare merupakan salah satu alternatif usaha tani
yang dapat dijadikan sumber penghasilan dan peningkatan pendapatan.
Sebaliknya, bagi kalangan konsumen (pengguna) selain
dijadikan sebagai bahan makanan, buah markisa juga
mensuplai gizi yang berfungsi ganda sebagai obat.
Tabel 1.1. Kandungan Gizi Buah Markisa per 100 gram
Komponen P. edulis P. edulis var. flavicarpa
P. liqularis
P. quadrangularis
Air 85.6 g 84.9 g 75.1 g 84.20 g
Energi 213 kj 222 kj 90 kj 82 kj
Protein 0.39 g 0.67 g 2.2 g 0.67 g
Lemak 0.05 g 0.18 g 0.7 g 0.18 g
Karbohidrat 13.65 g 13.72 g 21.2 g 14.45 g
Serat 0.04 g 0.17 g - 0.20 g
Abu - - 0.8 g 0.49 g
Kalsium 3.6 mg 3.8 mg 13 mg 4.0 mg
Fosfor 12.5 mg 24.6 mg 64 mg -
Besi 0.24 mg 0.36 mg 1.6 mg 0.36 mg
Potasium 348 mg 278 mg
Vitamin A 717 IU 2410 IU 700 IU 2410 IU
Vitamin C 29.8 mg 20.0 mg 30 mg 18.20 mg
Thiamin Trace Trace Trace -
Riboflavin 0.13 mg 0.10 mg 0.13 mg -
Niasin 1.46 mg 2..24 mg 0.15 mg 2.24 mg
Folat - - - 8 mcg
Sumber tabel: Rukmana, Rahmat (2003)
F. Kegunaan
Saat ini ada sebuah kebangkitan baru yakni ketertarikan
dalam industri yang berhubungan dengan farmasi, terutama di
Eropa dalam penggunaan glycoside, passiflorine sebagai obat
penenang (sedative). Ahli kimia dari Italia telah mengekstrak
passiflorine dari daun P. Edulis Sims yang dikeringanginkan. Di
Madeira, jus markisa diberikan sebagai stimulan pencernaan
dan pengobatan untuk kanker lambung. Kandungan fitokimia
pada markisa asam antara lain passiflorine, harmin, harman,
harmol, harmalin, carotenoid, vitexin, isovitexin, dan chrysin.
Mengkonsumsi ekstrak buah markisa ungu juga dapat
mengurangi gejala asma dan meningkatkan daya taham tubuh.
Daun markisa asam mengandung alkaloid, meliputi harman
yang dapat menurunkan tekanan darah. Dibanyak negara di
Amerika, daun markisa asam secara tradisional digunakan
sebagai obat gelisah (anxiety) dan gangguan urat syaraf
(nervousness). Daunnya kaya polifenol yang dilaporkan sebagai
antioksidan alami. Antioksidan berperan sebagai pelindung
tubuh dari radikal bebas, termasuk di antaranya sel kanker.
Peneliti di University of Florida menemukan bahwa ekstrak
markisa kuning dapat membunuh sel in vitro. Fitokimia yang
berperan sebagai anti-kanker tersebut adalah karotenoid dan
polifenol. Di Suriname, daun markisa kuning digunakan untuk
pengobatan tradisional, yaitu untuk menenangkan urat syaraf,
obat diare, disentri, dan insomnia. Di samping jus dan daun
yang berkhasiat obat, bunga markisa juga bermanfaat sebagai
obat penenang ringan dan dapat membantu untuk merangsang
tidur. Bunga markisa digunakan untuk pengobatan gelisah
(nervous), bronchial asthma, insomnia dan masalah
menopause.
METODE PENGAMATAN
A. Metode Pengamatan
1. Alat yang digunakan dalam penanaman markisa
a. Sekop kecil
b. Pot
c. Cangkul
2. Bahan yang digunakan dalam penanaman markisa adalah:
a. Tanah
b. Air
c. Pupuk NPK
d. Benih Markisa
B. Metode Kerja
1. Menyiapkan benih, pot, dan tanah,
2. Memasukkan tanah kedalam masing-masing pot
3. Menabur benih pada pot
4. Masing-masing pot disiram dengan sedikit air.
5. Diletakkan di tempat yang lembap dan aman dari gangguan
tikus atu hewan yang lain
6. Menyirami tanaman dengan air setiap 2 hari sekali
7. Memberikan pupuk NPK setiap 15 hari sekali
8. Mengamati pertumbuhan dan perkembangan tiap minggu
Tempat dan waktu penanaman
Tempat : Jl. Kincir Air Kp. Pondok Manggis
Bojonggede-Bogor
Waktu : 11 Maret 2013
HASIL PENGAMATAN dan PEMBAHASAN
A. Hasil Pengamatan
Pengamatan pada prikehidupan tanaman markisa yang
dilakukan dimulai dari penanaman biji sampai pada waktu yang
dibatasi, yaitu selama 10 minggu ( 2 bulan 2 minggu) di
pekarangan rumah. Hasil pengamatannya berupa tabel dan
grafik pertambahan panjang dan jumlah helai daun.
Tabel 1.2 Perubahan yang Terjadi Selama Pertumbuhan
No. Minggu Ke-Panjang
(cm)
Jumlah
Daun
1 Penanaman - -
2 Ke-1/18 Maret 2013 5,3 2
3 Ke-2/25 Maret 2013 11,6 11
4 Ke-3/01 April 2013 17 19
5 Ke-4/08 April 2013 26,4 23
6 Ke-5/15 April 2013 33 36
7 Ke-6/22 April 2013 40,5 41
8 Ke-7/29 April 2013 47 52
9 Ke-8/06 Mei 2013 52,8 59
10 Ke-9/13 Mei 2013 58 62
11 Ke-10/20 Mei 2013 63,5 73
Grafik 1.1 Pertumbuhan Panjang dan Helai Daun
Ke-1 Ke-2 Ke-3 Ke-4 Ke-5 Ke-6 Ke-7 Ke-8 Ke-9 Ke-100
20
40
60
80
100
120
140
160
5.311.6
1726.4
3340.5
4752.8 58
63.5
2
11
19
23
3641
5259
62
73
Tinggi/cm - Jumlah daun/helai -
B. Pembahasan
Walaupum Passiflora dapat ditanam melalui stek batang,
namun bibit yang berasal dari penyemaian biji lebih banyak
digemari. Hal ini dikarenakan penanaman markisa dengan biji,
akan menghasilkan tanaman markisa kuat dan perakarannya
cukup dalam.
Biji yang sehat menentukan keberhasilan penanaman
markisa terutama pada markisa asam. Biji markisa yang masih
mengandung daging buah direndam dalam air dan diremas
sampai biji terpisah, disemaikan pada bak semai plastik. Buah
yang akan digunakan untuk benih, berwarna matang penuh
diambil dari pohon yang sehat.
Pada penelitian yang saya lakukan dalam penanaman
markisa ini, yaitu bibit (biji) yang berasal dari buah yang dipetik
langsung dari pohon kemudian disimpan selama satu ataudua
minggu sampai buah berkerikut dan matang sempurna sebelum
bijinya dikeluarkan. Kemudian disemaikan langsung pada
polybag kecil. Sehingga biji tersebut masih mengandung daging
buah dan tidak diremas terlebih dahulu agar biji terpisah dengan
daging buahnya. Walaupun bijinya tidak diremas terlebih dahulu
agar terpisah biji dengan daging buahnya, tetapi waktu tumbuh
kecambah pada biji markisa ini sama, yaitu sekitar satu minggu
setelah penanaman biji. Hal ini, kemungkinan karena kondisi
lingkungan yang mendukung, diantaranya kondisi tanah yang
selalu lembap dan terlindung dari cahaya matahari langsung.
Pertumbuhan pada tanaman markisa dimulai dari tumbuhnya
kecambah pada minggu kedua, dan pada hari berikutnya mulai
tumbuh radikula atau calon akar. Kemudian muncul daun
muda berjumlah dua buah berhadapan. Tipe perkecambahan
pada tanaman markisa ini adalah perkecambahan epigeal, yaitu
perkecambahan yang dicirikan oleh munculnya dikotiledon ke
permukaan tanah.
Perkembangan tanamanan ini dilihat dari pertambahan tinggi
tanaman tersebut. Dari tabel hasil pertambahan panjang
tanaman markisa, terlihat bahwa mulai tumbuh kecambah pada
minggu kedua dan pada hari – hari berikutnya panjangnya
selisih 6-10 cm selama 10 minggu atau 2 bulan 2 minggu.
Selama satu bulan pengamatan terhadap pertumbuhan tanaman
markisa hanya terlihat beberapa cm saja, yaitu sekitar 26,4 cm,
dua bulan sekitar 52,8 cm dan pada minggu ke-10 tingginya
63,5 cm. Hal ini terlihat bahwa, tanaman markisa merupakan
tanamana berkayu walaupun habitnya merambat atau
memanjat. Sedangkan selisih jumlah daunnya berkisar antar 5-
14 helai daun perminggu. Selama satu bulan, terlihat 23 helai
daun, bulan kedua 59 helai daun dan pada minggu ke-10
sebanyak 73 helai daun.
Terlihat dalam keterangan tabel di minggu pertama panjang
batang dan jumlah daun yang muncul jumlah helai daun dan
batang semakin banyak dan panjang hingga minggu ke-10, hal
ini diakibatkan dengan adanya perlakuan penyiraman yang rutin
yaitu 2 hari sekali dan di bantu penambahan yang di kombinasi
pupuk NPK 15gr dalam 10 L air yang disiramkan setiap 15 hari
sekali.
KESIMPULAN
Spesies markisa yang sudah dikenal oleh para ahli botani,
terdapat empat jenis markisa yang dibudidayakan secara
komersial. Pertama, markisa ungu juga disebut siuh atau
“markisa asam”. Kedua, markisa kuning disebut juga buah rola
atau yellow passion fruit. Ketiga markisa onyal banyak ditanam
di daerah Lembang (Jawa Barat) sehingga popular disebut
markisa konyal Lembang. Keempat, markisa erbis mudah
dirambatkan pada para-para sehingga banyak ditanam di
pekarangan.
Perbanyakan markisa dapat dilakukan dengan berbagai cara
yaitu perbanyakan dengan biji, stek dan sambung pucuk.
Kandungan gizinya antara lain: energi, lemak, protein, serat,
mineral, kalsium, fosfor, zat besi, karoten, tiamin, riboflavin,
niasin. Markisa memiliki fitokimia tersebut antara lain polifenol
dan karotenoid. Kandungan fitokimia yang lain dalam markisa
adalah harman, harmol, harmalin, passaflorine, harmine,
karotenoid, viteksin, krisin, dan isoviteksin.
Kegunaan markisa adalah sebagai buah yang kaya serat
yang bermanfaat bagi saluran pencernaan, sebagai antioksidan
alami, dapat memblok histamin yang menyebabkan gejala
asma, memiliki efek relaksasi, menurunkan insomnia dan
masalah menopause.
Untuk hasil pengamatan dapat terlihat dalam keterangan
tabel di minggu pertama panjang batang dan jumlah daun yang
muncul jumlah helai daun dan batang semakin banyak dan
panjang hingga minggu ke-10, hal ini diakibatkan oleh tanah
yang selalu lembab dan terhindar dari cahaya matahari
langsung serta dengan adanya perlakuan penyiraman yang rutin
yaitu 2 hari sekali dan di bantu penambahan yang di kombinas
pupuk NPK 15gr dalam 10 L air yang disiramkan setiap 15 hari
sekali.
DAFTAR PUSTAKA
Ashari, Sumeru. 2006. Hortikultura Aspek Budidaya.
Jakarta : UI Press
Hermani dan Mono. R. 2006. Tanaman Berkhasiat
Anti Oksidan. Penebar swadaya: Jakarta.
Masarees. 2012. Manfaat Markisa Untuk Kesehatan.
URL:http://masarees.blogspot.com/2012/05/manfaat-
markisa-untuk-kesehatan-family.html
Rukmana, Rahmat. 2003. Usaha tani markisa.
Kanisius. Yogyakarta.
Tjitrosoepomo, G. 2007. Taksonomi Tumbuhan
( Spermatophyta ). Yogyakarta : Gajah Mada
LAMPIRAN
BIOGRAFI
Rizky Rahmawati, lahir di
Bogor pada tanggal 15
September 1991. Penulis
merupakan putri pertama dari
2 bersaudara pasangan
Rahmat Mansur dan Titin
Farida.
Penulis telah menyelesaikan
pendidikan di SDI AL-FALAH, MTsN Cimanggis, MAN Cibinong,
dan saat ini masih tercatat sebagai mahasiswi Program Studi
Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan di
Universitas Pakuan Bogor.