buku ajar.pdf

Embed Size (px)

DESCRIPTION

hakikat dan fungsi yang ada pada buku ajar. terdapat karakteristik apa saja yang ada pada buku teks dan bahan ajar.

Citation preview

  • 8

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    2.1 Karakteristik Buku Pelajaran

    Buku merupakan sumber ilmu yang berupa ungkapan kata-kata seseorang

    untuk di beritahukan kepada orang lain dalam bentuk tulisan atau gambar

    (Supriadi, 2001). Penambahan tulisan atau gambar tersebut untuk mempermudah

    pembaca dalam memahami isi buku. Isi buku dicetak jelas dan berwarna agar

    menarik dan disukai pembaca. Menurut pusat perbukuan (2006) menyimpulkan

    bahwa buku teks adalah buku yang dijadikan pegangan siswa pada jenjang

    tertentu sebagai media pembelajaran berkaitan dengan bidang studi tertentu. Buku

    pelajaran sangat menentukan keberhasilan pendidikan para siswa dalam

    menentukan pelajaran di sekolah. Oleh karena itu, buku pelajaran yang baik dan

    bermutu selain menjadi sumber pengetahuan yang dapat menunjang keberhasilan

    belajar siswa juga dapat membimbing dan mengarahkan proses belajar mengajar

    di kelas ke arah proses pembelajaran yang bermutu pula. Buku yang di rancang

    sesuai dengan kurikulum yang berlaku serta dikembangkan dengan paradigma

    baru akan mengarahkan proses pembelajaran pada arah yang benar sesuai tuntutan

    kurikulum dengan paradigma baru tersebut.

    Mulyasa (2006) menjelaskan bahwa pendayagunaan sumber belajar dalam

    pembelajaran memiliki arti yang sangat penting, selain melengkapi, memelihara,

    dan memperkaya khasanah belajar, sumber belajar juga dapat meningkatkan

    aktivitas dan kreativitas peserta didik yang sangat menguntungkan baik guru

    maupun bagi peserta didik. Pendayagunaan sumber belajar secara maksimal,

    memberikan kemungkinan untuk menggali berbagai jenis ilmu pengetahuan yang

    sesuai dengan bidang kajian, sehingga pembelajaran selalu up to date dan

    mampu mengikuti akselarasi teknologi dan seni dalam masyarakat yang semakin

    mengglobal. Pemilihan buku sebagai sumber belajar harus memperhatikan

    kesesuaian materi ajar dengan tujuan pengajaran yang ingin dicapai dalam

    pembelajaran dan memungkinkan siswa belajar secara maksimal sehingga buku

    menjadi media pendidikan yang sangat efektif. Beberapa persyaratan yang

    diperlukan untuk menjadikan buku sebagai sumber belajar yaitu ketersediaan

  • 9

    yang dapat dijangkau oleh pembelajar, dapat membantu siswa untuk belajar, dan

    memenuhi kebutuhan para siswa dalam belajar mandiri (yuan dan lin, 2008).

    Pemilihan buku sumber belajar didasarkan atas kriteria, yaitu (1) Kriteria umum

    yaitu bersifat ekonomis, praktis, mudah diperoleh, bersifat fleksibel, dan sesuai

    dengan tujuan; (2) Kriteria berdasarkan tujuan, yaitu mampu memotivasi

    pembelajar dengan memanfaatkan hal-hal menarik seperti gambar, memiliki

    materi yang mencakup untuk mendukung pengajaran, dapat dipergunakan untuk

    mendukung kegiatan penelitian, memecahkan masalah, dan untuk pelaporan.

    2.1.1 Peranan Buku Dalam Proses Belajar-Mengajar

    Buku ajar sangat penting dalam proses belajar mengajar karena dapat

    menguatkan dan mendukung informasi materi yang disampaikan oleh guru dalam

    pembelajaran agar berkembang, mudah diingat, dan dapat diulang-ulang agar

    informasi tersebut tumbuh dan berkembang sehingga mencapai kompetensi yang

    diinginkan (Metsala dan Glynn, 1996). Dalam proses belajar mengajar, guru

    menanamkan informasi dibenak siswa, kemudian siswa melakukan rangkaian

    kegiatan agar informasi tersebut tumbuh dan berkembang sehingga mencapai

    kompetensi yang diinginkan. Menurut Martono (2005), buku pelajaran berperan

    penting bagi guru dan siswa sebagai kenderaan untuk mencapai kompetensi

    tersebut. Proses belajar mengajar yang baik menghasilkan siswa yang mampu

    berbuat sesuatu dengan menggunakan informasi yang telah dipelajarinya. Mampu

    berbuat sesuatu berdasarkan pengetahuan yang dimilikinya akan membentuk

    kompetensi seseorang.

    Buku pelajaran yang berkualitas dapat menyajikan informasi yang mudah

    dipahami oleh pembacanya. Penambahan tulisan atau gambar untuk

    mempermudah pembaca dalam memahami isi buku. Isi buku dicetak jelas,

    berwarna agar menarik dan disukai pembaca. Pada saat membaca buku

    diharapkan terjadinya jalinan komunikasi batin seakan-akan pembaca sedang

    berguru kepada sang pengarang. Buku yang baik memuat visi (arah), misi (pesan),

    konteks (kaitan), konten (isi), dan proses diri suatu informasi yang di sajikan.

    Penyajian yang baik akan membuat siswa bermotivasi tinggi untuk menguasai

    informasinya. Pada hakikatnya tidak ada satu sumber belajar yang dapat

  • 10

    memenuhi segala macam keperluan belajar mengajar sehingga sumber belajar

    dapat dipandang dalam arti luas, jamak dan beraneka ragam. Bahan ajar adalah

    bahan-bahan atau materi yang disusun secara sistematis dalam proses

    pembelajaran. Bahan ajar mempunyai struktur dan urutan yang sistematis,

    menjelaskan tujuan instruksional yang akan di capai sehingga memotivasi siswa

    untuk belajar dan mengantisipasi kesulitan belajar yang dihadapi.

    Buku ajar berperan sentral dalam memberdayakan siswa karena buku

    dapat sebagai sumber informasi dan dapat menarik minat dan niat siswa untuk

    menguasai informasi dengan motivasi tinggi. Buku juga berperan sebagai

    penuntun kegiatan belajar siswa, dilengkapi informasi yang tingkat kesukarannya

    bertahap, termasuk soal latihan dan pemecahan masalah yang terkait (Johnson,

    2006). Buku ajar dapat memenuhi tuntutan kurikulum dan memuat implementasi

    pesan kurikulum, bahkan dapat melebihinya sehingga dapat dipergunakan sebagai

    wacana untuk melatih daya nalar dan pembentukan sikap siswa dalam

    menghadapi perubahan dunia yang relatif cepat (Bhattacharya, 2006). Buku ajar

    dapat memuat informasi esensial dan strategis, bermanfaat sebagai alat

    pemecahan masalah, menyajikan informasi yang komunikatif, menarik, dan tidak

    membosankan.

    2.1.2 Buku Sebagai media Pembelajaran

    Media adalah segala bentuk dan saluran yang digunakan untuk

    menyalurkan pesan atau informasi, yaitu sebagai alat komunikasi yang digunakan

    dalam proses pembelajaran untuk membawa informasi dari pengajar kepada

    peserta didik yang bertujuan merangsang mereka untuk mengikuti kegiatan

    pembelajaran (Situmorang dalam Silitonga, 2009). Buku ajar dapat menjadi media

    pembelajaran yang sangat berarti apabila buku ajar digunakan sebagai alat

    komunikasi untuk membawa suatu informasi akurat dari sumber belajar kepada

    pembelajar. Media adalah sarana yang dipergunakan sebagai alat komunikasi

    dalam proses pembelajaran sehingga informasi yang lengkap dan utuh dapat

    diterima oleh peserta didik sehingga kegiatan pembelajaran dapat berlangsung

    secara optimum dan efisien.

  • 11

    Buku ajar sangat efektif sebagai media pembelajaran karena (1)

    Penyampaian materi pelajaran dapat diseragamkan, (2) Proses pembelajaran

    menjadi lebih menarik, (3) Proses belajar siswa menjadi lebih interaktif, (4)

    Jumlah waktu belajar-mengajar dapat dikurangi, (5) Kualitas belajar siswa dapat

    ditingkatkan, (6) Proses belajar dapat terjadi dimana saja dan kapan saja, (7) Sikap

    positif siswa terhadap bahan pelajaran maupun terhadap proses belajar itu sendiri

    dapat ditingkatkan, (8) Peran guru dapat berubah ke arah yang lebih positif dan

    produktif (Yamin, 2009). Buku ajar sering disebut sebagai buku teks, yaitu buku

    tentang suatu bidang studi atau ilmu tertentu yang disusun untuk memudahkan

    para guru dan siswa dalam upaya mencapai tujuan pembelajaran. Penyusunan

    buku teks ini disesuaikan dengan urutan dan ruang lingkup tiap bidang studi

    tertentu.

    Media pengajaran dirumuskan menjadi 6 kategori, yaitu sebagai berikut:

    1. Sebagai alat bantu untuk mewujudkan situasi belajar mengajar yang efektif

    2. Merupakan salah satu unsur yang harus dikembangkan

    3. Untuk mempercepat proses belajar mengajar dan membantu siswa dalam

    melengkapi pengertian yang diberikan oleh guru

    4. Melengkapi proses belajar supaya lebih menarik perhatian siswa

    5. Untuk mempertinggi mutu belajar siswa

    2.2 Standar Nasional Pendidikan

    Standar Nasional Pendidikan (SNP) diatur dalam peraturan pemerintah

    No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Standar Nasional

    Pendidikan adalah kriteria minimal tentang sistem pendidikan diseluruh wilayah

    hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia. Pada pasal 2 ayat 1 Lingkup Standar

    Nasional Pendidikan meliputi : (1) Standar isi adalah ruang lingkup materi dan

    tingkat kompetensi yang dituangkan dalam kriteria tentang kompetensi tamatan,

    kompetensi bahan kajian, kompetensi mata pelajaran, dan silabus pembelajaran

    yang harus dipenuhi oleh peserta didik pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu

    (2) Standar proses adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan

    pelaksanaan pembelajaran pada satu satuan pendidikan untuk mencapai standar

    kompetensi lulusan (3) Standar kompetensi lulusan adalah kualifikasi kemampuan

  • 12

    lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan (4) Standar

    pendidik dan tenaga pendidikan adalah kriteria pendidik prajabatan dan

    kelayakan fisik maupun mental, serta pendidikan dalam jabatan (5) Standar

    sarana dan prasarana adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan

    kriteria minimal tentang ruang belajar, tempat berolahraga, tempat beribadah,

    perpustakaan, laboratorium, bengkel kerja, tempat bermain, tempat berekreasi,

    serta sumber belajar lain, yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran,

    termasuk penggunaan teknologi, informasi dan komunikasi (6) Standar

    pengelolaan adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan

    perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan kegiatan pendidikan pada tingkat

    satuan pendidikan, kabupaten/kota, provinsi atau nasional agar tercapai efektivitas

    penyelenggaraan pendidikan (7) Standar pembiayaan adalah standar yang

    mengatur komponen dan besarnya biaya operasi satuan pendidikan yang berlaku

    selama satu tahun dan (8) Standar penilaian pendidikan adalah standar nasional

    pendidikan yang berkaitan dengan mekanisme, prosedur, dan instrumen penilaian

    hasil belajar peserta didik.

    Dalam Pasal 42 ayat (1) Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005

    dinyatakan bahwa setiap satuan pendidikan wajib memiliki sarana yang meliputi

    perabotan, peralatan pendidikan, media pendidikan, buku dan sumber belajar

    lainnya, bahan habis pakai, dan perlengkapan lain yang diperlukan untuk

    menunjang proses pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan. Sehubungan

    dengan ketentuan Pasal tersebut di atas maka diperlukan buku sebagai penunjang

    pembelajaran. Pernyataan tersebut diperkuat dengan pasal 43 ayat (4) yang

    menyatakan bahwa ada rasio minimal jumlah buku teks pelajaran untuk masing-

    masing mata pelajaran di perpustakaan satuan pendidikan untuk setiap peserta

    didik. Demikian juga dalam Pasal 43 ayat (5) dinyatakan bahwa buku teks

    pelajaran dinilai kelayakan isi, kelayakan bahasa, kelayakan penyajian dan

    kelayakan kegrafikaannya oleh Badan Standar Nasional Pendidikan dan

    ditetapkan oleh Peraturan Menteri.

    Tujuan menilai kelayanan isi, kelayakan penyajian, kelayakan bahasa, dan

    kelayakan kegrafikaan buku teks pelajaran untuk setiap mata pelajaran pada

    satuan pendidikan adalah agar peserta didik memperoleh buku yang sesuai dengan

  • 13

    standar pendidikan yang ditetapkan oleh BSNP, yaitu sesuai dengan Standar Isi,

    Standar Kompetensi Lulusan dan Standar Proses Pendidikan. Buku teks pelajaran

    yang telah dinilai kelayakannya digunakan sebagai sumber belajar disetiap satuan

    pendidikan. Tujuan lain adalah untuk membeli buku teks pelajaran yang dialihkan

    hak ciptanya dan dijadikan buku teks pelajaran elektronik. Manfaat buku teks

    yang telah dinilai kelayakan isi, kelayakan penyajian, kelayakan bahasa, dan

    kelayakan kegrafikaannya merupakan jaminan bagi peserta didik memperoleh

    buku yang dapat digunakan untuk pembelajaran yang bermutu dan sarana untuk

    mencapai kompetensi yang ditetapkan. Buku teks pelajaran selain bermanfaat bagi

    peserta didik juga dapat digunakan oleh guru sebagai sumber belajar, baik dalam

    perencanaan pembelajaran maupun dalam pelaksanaannya.

    2.3 Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)

    Kurikulum Tingkat satuan Pendidikan merupakan penyempurnaan dari

    kurikulum 2004 (KBK) adalah kurikulum operasional yang disusun dan

    dilaksanakan oleh masing-masing satuan pendidikan/sekolah (Muslih, 2007).

    KTSP merupakan suatu konsep yang menawarkan otonomi pada sekolah untuk

    menentukan kebijakan sekolah dalam rangka meningkatkan mutu, dan efisien

    pendidikan agar dapat memodifikasikan keinginan masyarakat setempat serta

    menjalin kerjasama yang erat antara sekolah, masyarakat, industri, dan pemerintah

    dalam membentuk pribadi peserta didik.

    Mulyasa (2006) menyatakan hal-hal yang perlu dipahami

    dengan kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP), yaitu :(1) KTSP

    dikembangkan sesuai dengan kondisi satuan pendidikan, potensi, dan karakteristik

    daerah, serta sosial budaya masyarakat setempat dan peserta didik (2) Sekolah

    dan komite sekolah mengembangkan kurikulum tingkat satuan pendidikan dan

    silabusnya berdasarkan kerangka dasar kurikulum dan standar kompetensi lulusan,

    di bawah supervisi dinas pendidikan Kabupaten/Kota, dan departemen agama

    yang bertanggung jawab di bidang pendidikan (3) Kurikulum tingkat satuan

    pendidikan untuk setiap program studi di perguruan tinggi dikembangkan dan

    ditetapkan oleh masing-masing perguruan tinggi dengan mengacu pada Standar

    Nasional Pendidikan.

  • 14

    Mata pelajaran kimia merupakan ilmu yang pada awalnya diperoleh dan

    dikembangkan berdasarkan percobaan (induktif) namun pada perkembangan

    selanjutnya kimia juga diperoleh dan dikembangkan berdasarkan teori (deduktif).

    Mata pelajaran kimia adalah ilmu yang mencari jawaban atas pertanyaan apa,

    mengapa, dan bagaimana gejala-gejala alam yang berkaitan dengan komposisi,

    struktur, dan sifat, perubahan, dinamika, dan energetika zat. Oleh sebab itu, mata

    pelajaran kimia mempelajari segala sesuatu tentang zat yang meliputi komposisi,

    struktur dan sifat, perubahan, dinamika, dan energetika zat yang melibatkan

    keterampilan dan penalaran. Ada dua hal yang berkaitan dengan kimia yang tidak

    terpisahkan, yaitu kimia sebagai produk (pengetahuan kimia yang berupa fakta,

    konsep, prinsip, hukum, teori) temuan ilmuan dan kimia sebagai proses (kerja

    ilmiah).

    2.3.1 Silabus

    Silabus sebagai rencana pembelajaran pada suatu dan/atau kelompok mata

    pelajaran tertentu dapat dikembangkan, yang mencakup standar kompetensi,

    kompetensi dasar, materi pokok/pembelajaran, indikator, penilaian, alokasi,

    waktu, dan sumber belajar yang di kembangkan oleh setiap satuan pendidikan

    (Situmorang, 2010). Dalam KTSP, silabus merupakan penjabaran standar

    kompetensi dan kompetensi dasar ke dalam materi pembelajaran, kegiatan

    pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian hasil belajar.

    Suatu silabus minimal memuat enam komponen utama, yakni: (1) Standar

    kompetensi (2) Kompetensi dasar (3) Indikator (4) Materi standar (5) Standar

    proses ( kegiatan belajar mengajar) dan (6) Standar penilaian.

    Ruang lingkup kimia dalam kurikulum mencakup pengetahuan,

    keterampilan, sikap dan nilai yang dirumuskan dalam kompetensi kimia yang

    harus dimiliki siswa, Kompetensi kimia di SMK merupakan kelanjutan dari

    kompetensi kimia di SMP dan juga sebagai prasyarat untuk belajar kimia lebih

    lanjut di perguruan tinggi serta berguna dalam kehidupan sehari-hari. Standar

    Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) kimia di SMK diringkas pada tabel

    2.1. Secara garis besar materi pokok kimia di SMK untuk kelas X sampai kelas

    XII adalah sebagai berikut.

  • 15

    Tabel 2.1. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Kimia di SMK untuk kelas X,

    Kelas XI, dan Kelas XII

    KELAS X

    Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

    1. Memahami konsep materi

    dan Perubahannya

    1.1 Mengelompokkan sifat materi

    1.2 Mengelompokkan perubahan materi

    1.3 Mengklasifikasi materi

    2. Memahami konsep penulisan lambang

    unsur dan persamaan reaksi

    2.1 Memahami lambang unsur

    2.2 Memahami rumus kimia

    2.3 Menyetarakan persamaan reaksi

    3. Mengidentifikasi struktur atom dan sifat-sifat periodik pada tabel periodik unsur

    3.1 Mendeskripsikan perkembangan teori atom 3.2 Menginterpretasikan data dalam tabel sistem Periodik

    4. Memahami konsep mol 4.1 Menjelaskan konsep mol

    4.2 Menerapkan hukum Gay Lussac dan

    hukum Avogadro

    5. Memahami terjadinya ikatan

    Kimia

    5.1 Mendeskripsikan terjadinya ikatan ion

    5.2 Mendeskripsikan terjadinya ikatan kovalen

    5.3 Menjelaskan ikatan logam 5.4 Menuliskan nama senyawa kimia

    KELAS XI

    6. Memahami perkembangan

    konsep reaksi kimia

    6.1 Mendeskripsikan pengertian umum reaksi kimia

    6.2 Membedakan konsep oksidasi, reduksi dan reaksi lainnya

    7. Memahami konsep larutan elektrolit dan elektrokimia

    7.1 Membedakan larutan elektrolit dan non elektrolit 7.2 Mengidentifikasi dan mengklasifikasi berbagai larutan

    7.3 Menerapkan konsep reaksi redoks dalam

    elektrokimia 7.4 Menggunakan satuan konsentrasi dalam

    membuat larutan

    8. Memahami konsep kesetimbangan reaksi 8.1 Menguasai reaksi kesetimbangan

    8.2 Menguasai faktor-faktor yan mempengaruhi pergeseran kesetimbangan

    8.3 Menentukan hubungan kuantitatif antara

    pereaksi dan hasil reaksi dari suatu reaksi

    kesetimbangan

    9. Menentukan perubahan entalpi

    berdasarkan konsep termokimia

    9.1 Menjelaskan entalpi dan perubahan entalpi

    9.2 Menentukan perubahan entalpi reaksi 9.3 Menentukan kalor pembakaran berbagai bahan Bakar

    Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

    KELAS XII

    10.Mengkomunikasikan senyawa

    hidrokarbon dan kegunaannya

    10.1 Mendeskripsikan kekhasan atom karbon yang membentuk

    senyawa hidrokarbon

    10.2 Menggolongkan senyawa hidrokarbon dan Turunannya 10.3 Mendeskripsikan kegunaan senyawa hidrokarbon dalam

    kehidupan manusia

    11. Mengidentifikasi faktor-faktor yang

    mempengaruhi laju reaksi

    11.1 Menentukan laju reaksi dan orde reaksi

    11.2 Menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi

    12. Menjelaskan sistem klasifikasi dan

    kegunaan polimer

    12.1 Menjelaskan kegunaan polimer 12.2 Mengklasifikasi polimer

    13. Memahami koloid,

    suspensi, dan larutan sejati

    13.1 Mengidentifikasi koloid, suspensi, dan larutan sejati

    13.2 Membedakan macam dan sifat koloid

    13.3 Menerapkan sistem koloid dalam kehidupan

    14. Melakukan pemisahan dan

    Analisis

    14.1 Memisahkan zat dari campuran

    14.2 Menentukan kadar suatu unsur/senyawa senyawa gravimetri,

    volumetri, dan teknik lainnya.

    (BSNP, 2009)

  • 16

    2.4 Pengembangan Bahan Ajar

    Bahan ajar atau materi pembelajaran (instructional materials) adalah

    pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang harus dipelajari siswa dalam rangka

    mencapai standar kompetensi yang telah ditentukan. Secara terperinci, jenis-jenis

    materi pembelajaran terdiri dari pengetahuan (fakta, konsep, prinsip, prosedur),

    keterampilan, dan sikap atau nilai (Sudrajat, 2009). Buku ajar adalah buku

    pegangan untuk satu mata pelajaran yang ditulis dan disusun oleh pakar bidang

    terkait dan memenuhi kaidah buku teks serta diterbitkan secara resmi dan

    disebarluaskan (Arifin, 2009). Buku ajar di susun sesuai dengan kebutuhan

    pelajar, untuk mencapai tujuan pembelajaran.

    Langkah-langkah pemilihan bahan ajar meliputi (Sudrajat, 2009):

    (a) Mengidentifikasi aspek-aspek yang terdapat dalam standar kompetensi dan

    kompetensi dasar yang menjadi acuan atau rujukan pemilihan bahan ajar,

    (b) Mengidentifikasi jenis-jenis materi bahan ajar, (c). Memilih bahan ajar yang

    sesuai atau relevan dengan standar kompetensi dan komptensi dasar yang telah

    teridentifikasi tadi, dan (d). Memilih sumber bahan ajar.

    Setiap buku pelajaran yang digunakan di sekolah-sekolah sebagai sumber

    dan media pembelajaran harus sudah melalui proses penilaian buku pelajaran

    sebagai pengendali mutu buku pendidikan yang berstandar nasional. Hal ini

    sesuai dengan UU No.2 Tahun 2003 pasal 35 ayat (2) tentang Sistem Pendidikan

    Nasional yaitu standar pendidikan yang digunakan sebagai acuan pengembangan

    kurikulum, tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan dan

    pembiayaan, maka buku pelajaran yang baik berisi materi, sesuai dengan

    kurikulum, disusun oleh penulis yang kompeten, disesuaikan dengan usia dan

    kematangan siswa yang menggunakannya secara umum, menggunakan illustrasi

    dan format dengan mengacu pada empat aspek kelayakan tersebut.

    2.4.1. Standar Kelayakan Isi

    Standar Nasional Pendidikan (SNP) diatur dalam PP No.19/2005 tentang

    Standar Nasional Pendidikan. Standar Nasional pendidikan adalah kriteria

    minimal tentang sistem pendidikan diseluruh wilayah hukum Negara Kesatuan

    Republik Indonesia. Pada pasal 2 ayat (1) lingkup Standar Nasional Pendidikan

  • 17

    Standar Isi (SI), standar proses, standar kompetensi lulusan (SKL), standar

    pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar

    pengelolaan, standar pembiayaan dan standar penilaian pendidikan.

    Standar isi adalah ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi yang

    dituangkan dalam kriteria tentang kompetensi tamatan, kompetensi bahan kajian,

    kompetensi mata pelajaran dan silabus pembelajaran yang harus dipenuhi oleh

    peserta didik pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu, yang secara keseluruhan

    mencakup :

    1. Kerangka dasar dan struktur kurikulum yang merupakan pedoman dalam

    penyususunan kurikulum pada tingkat satuan pendidikan.

    2. Beban belajar bagi peserta didik pada satuan pendidikan dasar dan menengah

    3. KTSP yang akan dikembangkan oleh satuan pendidikan berdasarkan

    panduan penyusunan kurikulum sebagai bagian yang tak terpisahkan dari

    standar isi

    4. Kalender pendidikan untuk penyelenggara pendidikan dalam satuan

    pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah.

    Urutan penyajian bahan pelajaran sangat penting untuk menentukan urutan

    mempelajari atau mengajarkannya. Tanpa urutan yang tepat, jika diantara

    beberapa materi pembelajaran mempunyai hubungan yang bersifat prasarat akan

    menyulitkan siswa dalam mempelajarinya.

    2.4.2.Standar Kelayakan Bahasa

    Bahasa adalah suatu sarana penyampaian dan penyajian bahan, seperti

    kosakata, kalimat, paragrap dan wacana. Bahasa merupakan alat komunikasi

    untuk menyampaikan materi pada sebuah buku dari pengembang buku kepada

    pembaca, dalam hal ini siswa maupun guru. Bahasa yang tepat dapat memudahkan

    pemahaman dan menimbulkan minat baca sehinggga memudahkan siswa untuk

    belajar. Penilaian kelayakan bahasa pada buku mempertimbangkan hal-hal berikut

    ini :

    1. Lugas: kalimat yang dipakai sederhana dan langsung kesasaran, mewakili

    pesan dan informasi. Padanan istilah tekhnis yang asing diberikan

    penjelasannya pada glosarium.

  • 18

    2. Komunikatif: Pesan atau informasi yang disampaikan dengan bahasa yang

    menarik dan lazim dalam komunikasi tulis bahasa Indonesia

    3. Dialogis dan interaktif : Bahasa yang digunakan membangkitkan rasa

    senang ketika siswa membacanya

    4. Kesesuaian dengan tingkat kematangan peserta didik secara umum

    5. Kesesuaian dengan kaidah bahasa Indonesia

    6. Penggunaan istilah simbol

    2.4.3. Standar Kelayakan Penyajian

    Konsep-konsep materi dalam buku pelajaran kimia yang disajikan harus

    disusun secara sistematis, sesuai standar kompetensi sehingga menjadi teori-teori

    yang membentuk pengetahuan untuk mencapai kompetensi dasar mata pelajaran

    dan indikator dari materi pelajaran tersebut.

    Standar kelayakan penyajian meliputi :

    1. Tekhnik penyajian : Konsep disajikan secara runtun, dari yang mudah ke

    sukar, dari yang konkret ke abstrak dan dari yang sederhana ke kompleks.

    2. Pendukung penyajian: mengandung uraian apa yang akan dicapai siswa

    setelah mempelajari suatu kompetensi dan terdapat contoh soal dan soal-

    soal yang akan menguatkan pemahaman konsep yang ada dalam materi

    yang disajikan

    3. Penyajian pembelajaran : Penyajian materi bersifat interaktif dan

    partisipatif, mengajak pembaca (siswa) untuk mempelajarinya

    2.4.4. Standar Kelayakan Kegrafikan

    Grafika merupakan bagian dari buku pelajaran yang berkenaan dengan fisik

    buku, yang meliputi ; ukuran buku, jenis kertas, cetakan, ukuran huruf, warna dan

    illustrasi yang dapat membuat siswa menyenangi buku tersebut dan

    menumbuhkan minat dan niat siswa untuk membacanya.

    Standar kelayakan kegrafikan meliputi :

    1. Kesesuaian ukuran buku dengan standar ISO, yaitu ukuran buku A4

    (210 x 297 mm), A5 (148 x 210 mm), B5 (176 x 250 mm), toleransi

    perbedaan ukuran antara 0-20 mm.

  • 19

    2. Kesesuaian ukuran dengan materi isi buku. Pemilihan ukuran buku

    perlu disesuaikan dengan materi isi buku berdasarkan mata

    pelajarannya, hal ini akan mempengaruhi tata letak bagian isi dan

    jumlah halaman buku.

    3. Penampilan unsur tata letak pada kulit muka, belakang dan punggung

    secara harmonis memiliki irama dan kesatuan serta konsisten, elemen

    warna, illustrasi dan tipografi ditampilkan secara harmonis dan saling

    terkait satu dengan lainnya. Menghindari salah pemahaman atau

    kurang kejelasan dari illustrasi yang ditampilkan serta menambah

    kedalaman pemahaman dan pengertian bagi peserta didik.

    4. Menampilkan pusat pandang (center point) yang baik. Judul dan sub

    judul sebagai daya tarik awal dari buku ditentukan oleh ketepatan

    dalam penempatannya illustrasi dan keterangan gambar sehingga

    mampu mengungkapkan makna atau arti dari objek, memperjelas

    materi atau teks.

  • 20

    2.5 Kerangka Konseptual

    Buku adalah jendela dunia, salah satu perumpaan menyatakan betapa

    pentingnya untuk membaca buku. Ketertarikan untuk membaca sebuah buku

    dikarenakan pembaca menyadari ada sesuatu yang dapat diperoleh dari membaca

    sebuah buku. Dalam dunia pendidikan buku berperan sebagai sumber belajar dan

    media belajar sehingga dapat mempermudah proses pembelajaran di dalam kelas

    ataupun di luar sekolah.

    Buku sebagai sumber belajar, bahwa di dalam buku terdapat bahan

    pengajaran yang dimanfaatkan untuk mempermudah seseorang dalam proses

    belajarnya. Buku pelajaran yang berkualitas dapat menyajikan informasi yang

    mudah dipahami oleh pembacanya. Buku sebagai media pengajaran, untuk

    mempermudah guru dalam menyampaikan materi dalam proses pengajaran dan

    mendukung tercapainya kompetensi yang menjadi tujuan pembelajaran.

    Penentuan buku pelajaran baik atau layak sebagai sumber dan media

    pelajaran untuk digunakan oleh guru dan siswa dalam pembelajaran, harus melalui

    proses penilaian yang dilaksanakan oleh pusat perbukuan yang memiliki

    kewenangan untuk menentukan kelayakan buku untuk digunakan di sekolah.

    Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) merupakan kurikulum yang

    disusun dan dilaksanakan oleh setiap jenjang satuan pendidikan, dalam

    penyusunannya diberikan kewenangan seluas-luasnya kepada sekolah untuk

    mengembangkan sendiri kurikulum berdasarkan potensi dan kebutuhan sekolah

    serta daerah masing-masing.

    Materi-materi di dalam beberapa buku pelajaran, terdapat beberapa

    ketidakteraturan urutan dan tumpang tindih materi pelajaran, dan ketidaksesuaian

    dengan materi kurikulum yang ada. Pembuatan modul ataupun buku harus

    dikembangkan dikalangan guru, karena guru yang mempunyai kewenangan penuh

    dalam pembelajaran di kelas. Pembuatan buku bahan ajar standar dengan

    memperhatikan aspek penilaian yang dikembangkan oleh pusat perbukuan dan

    BSNP yang dilihat terutama dari segi isi, penyajian, bahasa, dan kegrafikan

    sebagai penilaian tambahan. Buku bahan ajar standar dapat menjadi acuan sumber

    dan media belajar dalam proses belajar mengajar di SMK, baik di Sumatera Utara

    maupun Nasional.