5
 Audit Top-Down VS Audit Bottom-Up Pendekatan auditor biasanya dating dari dua arah secara simultan. Pada satu sisi, auditor  bertolak dari pemahaman mereka atas bisnis dan industry yang dikombinasikan dengan  pemahaman atas keunggulan kompetitif klien untuk mengembangkan harapan yang  berkenaan dengan laopran keuangan. Pada sisi lai, auditor juga mengaudit pencatatan transaksi individual dan kumpulan dari transaksi tersebut. Bukti audit top-down berfokus pada upaya auditor dalam memperoleh pemahaman tentang bisnis dan industri, sasaran dan tujuan manajemen, bagaimana manajemen menggunakan sumber dayanya untuk mencapai sasaran, keunggulan kompetitif organisasi di  pasaran, proses bisnis inti, serta laba dan arus kas yang dihasilkan. Prosedur audit top-down memberikan bukti tentang resiko bisnis strategis yang dihadapi klien, bagaimana klien menanggapi risiko tersebut, dan kelangsungan hidup entitas. Bukti audit bottom-up berfokus pada pengujian secara langsung atas transaksi, saldo akun, serta system yang mencatac transaksi tersebut yang pada akhirnya menghasilkan saldo akun. Bukti audit bottom-up meliputi beberapa bentuk penarikan sampel transaksi atau  penarikan sampel terinci yang mendukung saldo akun dan mengevaluasi kewajaran  penyajian dari setiap rincian yang terakumulasi dalam laporan keuangan. Auditor mengembangkan strategi audit yang menggabungkan suatu kombinasi antara  bukti audit top-down dan bottom-up. Setiap kali auditor mengukur tingkat persaingan suatu entitas, ia juga mempertimbangkan proses inti, sifat setiap transaksi, dan bagaimana kemungkinan transaksi tersebut secara bersama-sama dapat menghasilkan laba dan arus kas. Setiap kali auditor mengumpulkan bukti bottom-up dengan cara memeriksa dokumen  pendukung transaksi, auditor juga mengevaluasi substansi ekonomi dari transaksi tersebut.  Keputusan Penting Tentang Bukti Audit Ketika merencanakan audit, auditor harus membuat empat keputusan penting tentang lingkup dan pelaksanaan audit. Keputusan tersebut meliputi : 1. Sifat Pengujian Audit Sifat pengujian audit mengacu pada sifat dan efektivitas pengujian audit yang akan dilaksanakan. Auditor dapat memilih melaksanakan pengujian guna memperoleh  pemahaman yang diperlukan dalam audit, melaksanakan pengujian pengendalian, atau melaksanakan pengujian substantive. Setiap keputusan tersebut mencerminkan  pertimbangan audit yang penting tentang sifat pengujian audit tersebut. 2. Saat Pengujian Audit Saat mengacu pada kapan auditor akan melaksanakan pengujian audit seta menarik kesimpulan audit. Pengujian audit pada tanggal interim dapat memberikan pertimbangan awal tentang masalah-masalah signifikan yang dapat mempengaruhi laporan keuangan  pada akhir tahun buku. Auditor juga dapat memilih untuk melaksanakan pengujian substantive tentang keewajaran saldo akun sebelum tanggal neraca. 3. Luas Pengujian Audit

bukti auditt

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: bukti auditt

7/16/2019 bukti auditt

http://slidepdf.com/reader/full/bukti-auditt 1/5

  Audit Top-Down VS Audit Bottom-Up

Pendekatan auditor biasanya dating dari dua arah secara simultan. Pada satu sisi, auditor 

 bertolak dari pemahaman mereka atas bisnis dan industry yang dikombinasikan dengan

 pemahaman atas keunggulan kompetitif klien untuk mengembangkan harapan yang

 berkenaan dengan laopran keuangan. Pada sisi lai, auditor juga mengaudit pencatatan

transaksi individual dan kumpulan dari transaksi tersebut.

Bukti audit top-down berfokus pada upaya auditor dalam memperoleh pemahaman

tentang bisnis dan industri, sasaran dan tujuan manajemen, bagaimana manajemen

menggunakan sumber dayanya untuk mencapai sasaran, keunggulan kompetitif organisasi di

 pasaran, proses bisnis inti, serta laba dan arus kas yang dihasilkan. Prosedur audit top-down

memberikan bukti tentang resiko bisnis strategis yang dihadapi klien, bagaimana klien

menanggapi risiko tersebut, dan kelangsungan hidup entitas.

Bukti audit bottom-up berfokus pada pengujian secara langsung atas transaksi, saldo

akun, serta system yang mencatac transaksi tersebut yang pada akhirnya menghasilkan saldo

akun. Bukti audit bottom-up meliputi beberapa bentuk penarikan sampel transaksi atau penarikan sampel terinci yang mendukung saldo akun dan mengevaluasi kewajaran

 penyajian dari setiap rincian yang terakumulasi dalam laporan keuangan.

Auditor mengembangkan strategi audit yang menggabungkan suatu kombinasi antara

 bukti audit top-down dan bottom-up. Setiap kali auditor mengukur tingkat persaingan suatu

entitas, ia juga mempertimbangkan proses inti, sifat setiap transaksi, dan bagaimana

kemungkinan transaksi tersebut secara bersama-sama dapat menghasilkan laba dan arus kas.

Setiap kali auditor mengumpulkan bukti bottom-up dengan cara memeriksa dokumen

 pendukung transaksi, auditor juga mengevaluasi substansi ekonomi dari transaksi tersebut.

  Keputusan Penting Tentang Bukti AuditKetika merencanakan audit, auditor harus membuat empat keputusan penting tentang

lingkup dan pelaksanaan audit. Keputusan tersebut meliputi :

1.  Sifat Pengujian Audit

Sifat pengujian audit mengacu pada sifat dan efektivitas pengujian audit yang akan

dilaksanakan. Auditor dapat memilih melaksanakan pengujian guna memperoleh

 pemahaman yang diperlukan dalam audit, melaksanakan pengujian pengendalian, atau

melaksanakan pengujian substantive. Setiap keputusan tersebut mencerminkan

 pertimbangan audit yang penting tentang sifat pengujian audit tersebut.

2.  Saat Pengujian Audit

Saat mengacu pada kapan auditor akan melaksanakan pengujian audit seta menarik 

kesimpulan audit. Pengujian audit pada tanggal interim dapat memberikan pertimbangan

awal tentang masalah-masalah signifikan yang dapat mempengaruhi laporan keuangan

 pada akhir tahun buku. Auditor juga dapat memilih untuk melaksanakan pengujian

substantive tentang keewajaran saldo akun sebelum tanggal neraca.

3.  Luas Pengujian Audit

Page 2: bukti auditt

7/16/2019 bukti auditt

http://slidepdf.com/reader/full/bukti-auditt 2/5

Luas pengujian audit berkaitan dengan keputusan auditortentang berapa banyak bukti

audit yang harus diperoleh. Bukti yang lebih banyak diperlukan untuk mencapai suatu

tingkat resiko deteksi yang rendah dibandingkan dengan tingkat resiko yang tinggi.

4.  Penetapan Staf Untuk Melaksanakan Audit

Auditor harus ditugaskan pada tugas yang telah ditetapkan dan disupervisi sesuai dengan

tingkat pengetahuan, keterampilan, dan kemampuannya sehingga mereka dapat

mengevaluasi bukti audit yang sedang diperiksa. Penugasan yang secara relative lebih

 jelas, seperti memperoleh pemahaman tentang pengendalian intern, melakukan

konfirmasi atas ppiutang usaha, pengujian transaksi, atau pengujian penerapan GAAP,

dapat diberikan kepada personel yang masih baru dengan disupervisi. Namun apabila

 pengujiann audit yang dilakukan memerlukan pengetahuan industry tingkat tinggi,

 biasanya kantor akuntan akan menugaskan personel dengan tingkat keterampilan dan

 pengalaman yang lebih luas untuk tugas tersebut.

 Jenis Pengujian yang Termasuk ke Dalam Program Audita.  Prosedur analitis, meleiti hubungan yang dapat diterima antara data keuangan dan data

non keuangan untuk mengembangkan harapan atas saldo laporan keuangan

 b.  Prosedur awal, meliputi prosedut untuk memperoleh pemahaman atas (1) factor 

 persaingan bisnis dan industry klien (2) struktur pengendalian internnya. Auditor juga

melaksanakan prosedur awal untuk memastikan bahwa catatan dalam buku pembantu

sesuai dengan akun pengendali dalam buku besar 

c.  Pengujian estimasi akuntansi, biasanya meliputi pengujian substantive atas saldo.

 Nemun, mengevaluasi kelayakan estimasi akuntansi yang dicantumkan dalam laporan

keuangan biasanya memerlukan pemahaman atas bisnis dan industry. Oleh karena itu,

 pengujian estimasi akuntansi memiliki komponen prosedur audit top-down yangsignifikan

d.  Pengujian penyajian dan pengungkapan, mengevaluasi penyajian secara wajar semua

 pengungkapan yang dipersyaratkan oleh GAAP

e.  Pengujian pengendalian, adalah pengujian pengendalian intern yang ditetapkan oleh

strategi audit dari auditor 

f.  Pengujian transaksi, adalah pengujian substantive yang terutama meliputi tracing atau

vouching transaksi berdasarkan bukti documenter yang mendasari

g.  Pengujian saldo, berfokus pada perolehan bukti secara langsung tentang saldo akun serta

item-item yang membentuk saldo tersebut

Page 3: bukti auditt

7/16/2019 bukti auditt

http://slidepdf.com/reader/full/bukti-auditt 3/5

  Bukti Audit dan Informasi Penguat

Ketika auditor mengmbangkan perencanaan audit serta merancang prosedur audit untuk 

mencapai tujuan audit spesifik, ia harus mempertimbangkan sifat bukti yang akan diperoleh.

Bukti audit yang mendukung laporan keuangan terdiri dari :

1.  Data akuntansi yang mendasari

2.  Informasi penguat yangtersedia bagi auditor 

Sifat Bahan Bukti Sandar Ketiga Pekerjaan Lapangan

DATA AKUNTANSI YANG MENDASARI

  Buku – buku ayat jurnal awal

  Buku besar dan buku pembantu

  Pedoman akuntansi terkait

  Catatan informal dan memorandum,

seperti kertas kerja, perhitungan dan

rekonsiliasi

INFORMASI PENGUAT

  Dokumen seperti cek, faktur, kontrak 

  Konfirmasi dan penyajian tertulis

lainnya

  Informasi yang diperoleh dari

permintaan keterangan, pengamatan,

inspeksi dan pemeriksaan fisik 

  Informasi lain yang diperoleh atau

dikembangkan oleh auditor

BAHAN

BUKTI

KOMPETENYANG

MENCUKUPI

SIfat dan keandalan bukti penguat :

Jenis Bukti

Penguat

Sifat dan Keandalan Bukti Penguat Contoh

Bukti analitis Sifat : perbandingan dengan harapan yang

dikembangkan berdasarkan pengalaman,

anggaran, data industry, pengetahuantentang bisnis dan industry sebelumnya

Keandalan : tergantung pada relevansi data

yang digunakan dalam mengembangkan

nilai yang diharapkan auditor 

Perbandingan saldo atau rasio-

rasio kunci klien dengan : Hasil tahun yang lalu Anggaran

 Statistic industry

 Harapan lain yang

dikembangkan auditor Bukti

documenter

Sifat : klien sering memiliki ragamdokumen yang luas dan dapat diperiksa

selama audit berlangsung

Keandalan: dokumen dari luar entitas padaumumnya lebih dapat diandalkan

dibandingkan dengan dokumen dari dalam.

Demikian juga dengan karakteristik 

 Risalah rapat dewan direksi Laporan bank  Kontrak  Konosemen dengan tanda

tangan pengangkut

 Cek yang dibatalkan Faktur pemasok 

Page 4: bukti auditt

7/16/2019 bukti auditt

http://slidepdf.com/reader/full/bukti-auditt 4/5

dokumen seperti pengesahan, tanda tangan

 pihak ketiga atas dokumen intern,atau

validasi cek oleh bank akan meningkatkan

keandalan suatu dokumen intern

 Faktur penjualan klien

 Laporan yang idhasilkan

computer 

Bukti elektronik  Sifat : informasi yang dihasilkan atau

dikelola secara elektronik Keandalan : tergantung pada keandalan pengendalian atas penciptaan, pemilihan,

dan kelengkapan data serta kompetensi alat

audit yang digunakan iuntuk menilai buktielektronik 

Buktielektonik yang

diciptakan atau diperolehmelalui media elektronik misalnya scanners, sensors,

magnetic media, atau

 pesan-pesan computer 

Konfirmasi Sifat : suatu jenis khusus bukti documenter 

yang berbentuk tanggapantertulis langsung

sesuai yang diketahui oleh pihak ketiga atas permintaan spesifik tentang informasi yang

sebenarnya

Keandalan : sangat dapat diandalkan,namun dianggap sebagai prosedur yangmahal

Konfirmasi atas : Kas keluar dan masuk bank  Piutang usaha pelanggan Persediaan dalam gudang

umum dari gudang

custodian Hutang obligasi dari

 perwalian Persyaratan sewa guna

usaha dari lessor  Bagian saham yang biasa

dimiliki dari pencatat

saham

Bukti matematis Sifat : perhitungan ulang yangdilakukan

oleh auditor atas angka dan nilai yang

digunakan klien untuk menyusun laporan

keuanganKeandalan : pada umumnya dianggap dapat

diandalkan karena telah diverifikasi secara

independen oleh auditor. Secara relative

 biayanya dianggap rendah.

Menghitung ulang item seperti

:

 Total jurnal

 Buku besar  Skedul pendukung

 Pembayaran minimum

sewa guna usaha Kewajiban dana pension Perhitungan eps

Bukti fisik  Sifat : bukti yang diperoleh melalui

 pemeriksaan fisik atau inspeksi atas aktiva berwujud

Keandalan biasanya sangat dapat

diandalkan. Namun, bisa saja auditor yang

melakukannya tidak cukup mampumenetapkan mutu, kondisi, atau nilai

 berdasarkan bukti fisik, sehingga

diperlukan bantuann seorang spesialis

Pemeriksaan atas : Penerimaan kas yang

 belum disetor 

 Persediaan

 Aktiva tetap

Representasi

tertulis

Sifat : pernyataan yang ditandatangani oleh

 perorangan yang bertanggung jawab dan

dikenal sebaai pihak yang berkaitan denganasersi manajemen.

 Representasi tertulis dari

 pakar yang berasal dari

 pihak luar  Surat representasi klien

Page 5: bukti auditt

7/16/2019 bukti auditt

http://slidepdf.com/reader/full/bukti-auditt 5/5

Keandalan : tergantung pada kualifikasi,

reputasi, dan independensi dari yang

membuat pernyataan serta kemampuannya

untuk memperkuat bukti lain

Bukti lisan Sifat : auditor seringkali menerima bukti

lisan sebagai tanggapan atas sejumlah permintaan keterangan yang diajukanlangsung kepada para pejabat dan pekerja.

Keandalan : kurang dapat diandalkan dan

 biasanya masih memerlukan bukti penguattambahan. Nilai utamanya adalah dapat

mengarahkan auditor kepada sumber bukti

lainnya

 Tanggapan lisan atas

 permintaan keteranganauditor 

 Penjelasan atas perlakuan

akuntansi atau penilaian

klien atas estimasiakuntansi

  Pengujian Pengendalian

Pengujian pengendalian dilakukan untuk memperoleh bukti audit tentang efektivitasrancangan dan operasi kebijakan dan prosedur struktur pengendalian intern. Sebagai contoh

 prosedur pengendalian intern computer menggunakan jumlah berkas untuk memastikan

 bahwa semua berkas transaksi telah dicatat. Apabila jumlah nilai dollar yang diproses dalam

 berkas tersebut tidak cocok, maka transaksi jumlah berkas tersebut tidak akan diproses

sebagai gantinya dicetak suatu laporan pengecualian. Auditor dapat menguji efektifitas

 pengendalian dengan cara memasukkan data uji yang mengandung kesalahan pada total

 batch dan mengamati apa yang terjadi dengand ata uji audit tersebut. Pengujian

 pengendalian juga meliputi permintaan keterangan kepada para pekerja mengenai apa yang

mereka ketahui tentang efektivitas dari pengendalian tersebut dan memeriksa laporan

 pengecualian yang telah dihasilkan oleh pengendalian intern klien. Kinerja pengujian

 pengendalian tidak diharuskan dalam audit laoran keuangan. Namun, hal itu dilksanakan

dalam banyak audit dengan populasi yang besar karena alasan efektivitas biaya.

  Pengujian Substantif 

Pengujian substantive terdiri dari

a.  Prosedur analitis

 b.  Pengujian terinci atas transaksi

c.  Pengujian terinci atas saldo

Pengujian substantif memberikan bukti tentang kelayakan asersi laporan keuangan klien.

Prosedur analitis meliputi penggunaan perbandingan untuk menilai kewajaran, misalnya

membandingkan saldo suatu akun dengan data non keuangan yang terkait dengan saldo akun

tersebut. Pengujian terinci atas transaksi meliputi pemeriksaan dokumen pendukung dari

setiap satuan transaksi yang dibukukan pada sebuah akun tertentu. Pengujian terinci atas

saldo meliputi pemeriksaaan dokumen pendukung untuk saldo akhir secara langsung.