11
BUDIDAYA TANAMAN SAWI/CAISIM LATAR BELAKANG. Jagad Indonesia ini memungkinkan dikembangkan tanaman sayur-sayuran yang banyak bermanfaat bagi pertumbuhan dan perkembangan bagi manusia. Sehingga ditinjau dari aspek klimatologis Indonesia sangat tepat untuk dikembangkan untuk bisnis sayuran. Di antara tanaman sayur-sayuran yang mudah dibudidayakan adalah caisim. Karena caisim ini sangat mudah dikembangkan dan banyak kalangan yang menyukai dan memanfaatkannya. Selain itu juga sangat potensial untuk komersial dan prospek sangat baik.. Ditinjau dari aspek klimatologis, aspek teknis, aspek ekonomis dan aspek sosialnya sangat mendukung, sehingga memiliki kelayakan untuk diusahakan di Indonesia. Sebutan sawi orang asing adalah mustard. Perdagangan internasional dengan sebutan green mustard, chinese mustard, indian mustard ataupun sarepta mustard. Orang Jawa, Madura menyebutnya dengan sawi, sedang orang Sunda menyebut sasawi. MANFAAT. Manfaat sawi sangat baik untuk menghilangkan rasa gatal di tenggorokan pada penderita batuk. Penyembuh penyakit kepala, bahan pembersih darah, memperbaiki fungsi ginjal, serta memperbaiki dan memperlancar pencernaan. Sedangkan kandungan yang terdapat pada sawi adalah protein, lemak, karbohidrat, Ca, P, Fe, Vitamin A, Vitamin B, dan Vitamin C. KLASIFIKASI BOTANI. Divisi : Spermatophyta.

BUDIDAYA TANAMAN SAWI

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Biologi

Citation preview

Page 1: BUDIDAYA TANAMAN SAWI

BUDIDAYA TANAMAN SAWI/CAISIM

LATAR BELAKANG.Jagad Indonesia ini memungkinkan dikembangkan tanaman sayur-sayuran yang banyak bermanfaat bagi pertumbuhan dan perkembangan bagi manusia. Sehingga ditinjau dari aspek klimatologis Indonesia sangat tepat untuk dikembangkan untuk bisnis sayuran.Di antara tanaman sayur-sayuran yang mudah dibudidayakan adalah caisim. Karena caisim ini sangat mudah dikembangkan dan banyak kalangan yang menyukai dan memanfaatkannya. Selain itu juga sangat potensial untuk komersial dan prospek sangat baik..Ditinjau dari aspek klimatologis, aspek teknis, aspek ekonomis dan aspek sosialnya sangat mendukung, sehingga memiliki kelayakan untuk diusahakan di Indonesia.Sebutan sawi orang asing adalah mustard. Perdagangan internasional dengan sebutan green mustard, chinese mustard, indian mustard ataupun sarepta mustard. Orang Jawa, Madura menyebutnya dengan sawi, sedang orang Sunda menyebut sasawi.

MANFAAT.Manfaat sawi sangat baik untuk menghilangkan rasa gatal di tenggorokan pada penderita batuk. Penyembuh penyakit kepala, bahan pembersih darah, memperbaiki fungsi ginjal, serta memperbaiki dan memperlancar pencernaan.Sedangkan kandungan yang terdapat pada sawi adalah protein, lemak, karbohidrat, Ca, P, Fe, Vitamin A, Vitamin B, dan Vitamin C.

KLASIFIKASI BOTANI.Divisi : Spermatophyta.Subdivisi : Angiospermae.Kelas : Dicotyledonae.Ordo : Rhoeadales (Brassicales).Famili : Cruciferae (Brassicaceae).Genus : Brassica.

Page 2: BUDIDAYA TANAMAN SAWI

Spesies : Brassica Juncea.

JENIS-JENIS SAWI.Secara umum tanaman sawi biasanya mempunyai daun panjang, halus, tidak berbulu, dan tidak berkrop.Petani kita hanya mengenal 3 macam sawi yang biasa dibudidayakan yaitu : sawi putih (sawi jabung), sawi hijau, dan sawi huma.Sekarang ini masyarakat lebih mengenal caisim alias sawi bakso. Selain itu juga ada pula jenis sawi keriting dan sawi monumen. Caisim alias sawi bakso ada juga yang menyebutnya sawi cina., merupakan jenis sawi yang paling banyak dijajakan di pasar-pasar dewasa ini. Tangkai daunnya panjang, langsing, berwarna putih kehijauan. Daunnya lebar memanjang, tipis dan berwarna hijau. Rasanya yang renyah, segar, dengan sedikit sekali rasa pahit. Selain enak ditumis atau dioseng, juga untuk pedangan mie bakso, mie ayam, atau restoran cina.

SYARAT TUMBUHSawi bukan tanaman asli Indonesia, menurut asalnya di Asia. Karena Indonesia mempunyai kecocokan terhadap iklim, cuaca dan tanahnya sehingga dikembangkan di Indonesia .Tanaman sawi dapat tumbuh baik di tempat yang berhawa panas maupun berhawa dingin, sehingga dapat diusahakan dari dataran rendah maupun dataran tinggi. Meskipun demikian pada kenyataannya hasil yang diperoleh lebih baik di dataran tinggi.Daerah penanaman yang cocok adalah mulai dari ketinggian 5 meter sampai dengan 1.200 meter di atas permukaan laut. Namun biasanya dibudidayakan pada daerah yang mempunyai ketinggian 100 meter sampai 500 meter dpl.Tanaman sawi tahan terhadap air hujan, sehingga dapat di tanam sepanjang tahun.Pada musim kemarau yang perlu diperhatikan adalah penyiraman secara teratur.Berhubung dalam pertumbuhannya tanaman ini membutuhkan hawa yang sejuk. lebih cepat tumbuh apabila ditanam dalam suasana lembab. Akan tetapi tanaman ini juga tidak senang pada air yang menggenang. Dengan demikian, tanaman ini cocok bila di tanam pada akhir musim penghujan.Tanah yang cocok untuk ditanami sawi adalah tanah gembur, banyak mengandung humus, subur, serta pembuangan airnya baik.Derajat kemasaman (pH) tanah yang optimum untuk pertumbuhannya adalah antara pH 6 sampai pH 7.

BUDIDAYA TANAMAN SAWICara bertanam sawi sesungguhnya tak berbeda jauh dengan budidaya sayuran pada umumnya. Budidaya konvensional di lahan meliputi proses pengolahan lahan, penyiapan benih, teknik penanaman, penyediaan pupuk dan pestisida, serta pemeliharaan tanaman.Sawi dapat ditanam secara monokultur maupun tunmpang sari. Tanaman yang dapat ditumpangsarikan antara lain : bawang dau, wortel, bayam, kangkung darat. Sedangkan menanam benih sawi ada yang secara langsung tetapi ada juga melalui pembibitan terlebih dahulu.Berikut ini akan dibahas mengenai teknik budidaya sawi secara konvensional di lahan.

PEMBENIHAN.Benih merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan usaha tani. Benih yang baik akan menghasilkan tanaman yang tumbuh dengan bagus.Kebutuhan benih sawi untuk setiap hektar lahan tanam sebesar 750 gram.

Page 3: BUDIDAYA TANAMAN SAWI

Benih sawi berbentuk bulat, kecil-kecil. Permukaannya licin mengkilap dan agak keras. Warna kulit benih coklat kehitaman.Benih yang akan kita gunakan harus mempunyai kualitas yang baik, seandainya beli harus kita perhatikan lama penyimpanan, varietas, kadar air, suhu dan tempat menyimpannya.Selain itu juga harus memperhatikan kemasan benih harus utuh. kemasan yang baik adalah dengan alumunium foil.Apabila benih yang kita gunakan dari hasil pananaman kita harus memperhatikan kualitas benih itu, misalnya tanaman yang akan diambil sebagai benih harus berumur lebih dari 70 hari.Dan penanaman sawi yang akan dijadikan benih terpisah dari tanaman sawi yang lain.Juga memperhatikan proses yang akan dilakukan misalnya dengan dianginkan, tempat penyimpanan dan diharapkan lama penggunaan benih tidak lebih dari 3 tahun.

PENGOLAHAN TANAH.Pengolahan tanah secara umum melakukan penggemburan dan pembuatan bedengan.Tahap-tahap pengemburan yaitu pencangkulan untuk memperbaiki struktur tanah dan sirkulasi udara dan pemberian pupuk dasar untuk memperbaiki fisik serta kimia tanah yang akan menambah kesuburan lahan yang akan kita gunakan.Tanah yang hendak digemburkan harus dibersihkan dari bebatuan, rerumputan, semak atau pepohonan yang tumbuh. Dan bebas dari daerah ternaungi, karena tanaman sawi suka pada cahaya matahari secara langsung.Sedangkan kedalaman tanah yang dicangkul sedalam 20 sampai 40 cm.Pemberian pupuk kandang fermentasi 3 - 5 ton/ha.Pupuk kandang fermentasi diberikan saat penggemburan agar cepat merata dan bercampur dengan tanah yang akan kita gunakan.Bila daerah yang mempunyai pH terlalu rendah (asam) sebaiknya dilakukan pengapuran. Pengapuran ini bertujuan untuk menaikkan derajad keasam tanah, pengapuran ini dilakukan jauh-jauh sebelum penanaman benih, yaitu kira-kira 2 sampai 4 minggu sebelumnya. Sehingga waktu yang baik dalam melakukan penggemburan tanah yaitu 2 – 4 minggu sebelum lahan hendak ditanam. Jenis kapur yang digunakan adalah kapur kalsit (CaCO3) atau dolomit (CaMg(CO3)2).Setelah olah tanah selesai, lakukan penyemprotan larutanPOC WarungTani I dosis 10 ml/lt air, WT Bakterisida dosis 10 ml/lt air & WT Trico/Glio dosis 10 ml/lt air scr merata di permukaan lahan.

PEMBIBITAN.Pembibitan dapat dilakukan bersamaan dengan pengolahan tanah untuk penanaman.Karena lebih efisien dan benih akan lebih cepat beradaptasi terhadap lingkungannya.Sedang ukuran bedengan pembibitan yaitu lebar 80 – 120 cm dan panjangnya 1 – 3 meter.Curah hujan lebih dari 200 mm/bulan, tinggi bedengan 20 – 30 cm.Dua minggu sebelum di tabur benih, bedengan pembibitan ditaburi dengan pupuk kandang lalu di tambah 20 gram urea, 10 gram TSP, dan 7,5 gram Kcl.Cara melakukan pembibitan ialah sebagai berikut : benih ditabur, lalu ditutupi tanah setebal 1 – 2 cm, lalu disiram dengan sprayer.3 – 5 hari benih akan tumbuh semprot dengan larutan POC WarungTani I dosis 10 ml/lt air, WT Bakterisida dosis 10 ml/lt air, WT Trico/Glio dosis 10 ml/lt air, & WT Zpt dosis 2 ml/lt air scr periodik 3 – 5 hr sekali.Setelah berumur 3 – 4 minggu sejak disemaikan tanaman dipindahkan ke bedengan.

Page 4: BUDIDAYA TANAMAN SAWI

PENANAMAN.Bedengan dengan ukuran lebar 120 cm dan panjang sesuai dengan ukuran petak tanah.Tinggi bedeng 20 – 30 cm dengan jarak antar bedeng 30 cm, seminggu sebelum penanaman dilakukan pemupukan terlebih dahulu yaitu pupuk kandang 3 – 5 ton/ha, TSP 40 kg/ha, Kcl 15 kg/ha.Sedang jarak tanam dalam bedengan 40 x 40 cm , 30 x 30 dan 20 x 20 cm.Pilihlah bibit yang baik, pindahkan bibit dengan hati-hati, lalu membuat lubang dengan ukuran 4 – 8 x 6 – 10 cm.Semprot dengan larutan POC WarungTani I dosis 10 ml/lt air, WT Bakterisida dosis 10 ml/lt air, WT Trico/Glio dosis 10 ml/lt air

PEMELIHARAAN.Pertama-tama yang perlu diperhatikan adalah penyiraman, penyiraman ini tergantung pada musim, bila musim penghujan dirasa berlebih maka kita perlu melakukan pengurangan air yang ada, tetapi sebaliknya bila musim kemarau tiba kita harus menambah air demi kecukupan tanaman sawi yang kita tanam. Bila tidak terlalu panas penyiraman dilakukan sehari cukup sekali sore atau pagi hari.Penjarangan dilakukan 2 minggu setelah penanaman. Caranya dengan mencabut tanaman yang tumbuh terlalu rapat.Penyulaman ialah tindakan penggantian tanaman ini dengan tanaman baru. Caranya sangat mudah yaitu tanaman yang mati atau terserang hama dan penyakit diganti dengan tanaman yang baru.Penyiangan biasanya dilakukan 2 – 4 kali selama masa pertanaman sawi, disesuaikan dengan kondisi keberadaan gulma pada bedeng penanaman. Biasanya penyiangan dilakukan 1 atau 2 minggu setelah penanaman. Apabila perlu dilakukan penggemburan dan pengguludan bersamaan dengan penyiangan.Pemupukan tambahan diberikan setelah 3 minggu tanam, yaitu dengan urea 20 kg/ha.Penyemprotan dengan larutan POC WarungTani I dosis 10 ml/lt air, WT Bakterisida dosis 10 ml/lt air, WT Trico/Gliodosis 10 ml/lt air scr periodik 1 minggu sekali sampai masa panen.

PENANAMAN VERTIKULTURLangkah – angkah penanaman secara vertikultur adalah sebagai berikut :Benih disemaikan pada kotak persemaian denagn media pasir. Bibit dirawat hingga siap ditanaman pada umur 14 hari sejak benih disemaikan.Sediakan media tanam berupa tanah top soil, pupuk kandang, pasir dan kompos dengan perbandingan 2:1:1:1 yang dicampur secara merata.Masukkan campuran media tanam tersebut ke dalam polibag yang berukuran 20 x 30 cm.Pindahkan bibit tanaman yang sudah siap tanam ke dalam polibag yang tersedia. Tanaman yang dipindahkan biasanya telah berdaun 3 – 5 helai.Polibag yang sudah ditanami disusun pada rak-rak yang tersedia pada Lath House.

PENANAMAN HIDROPONIK.Langkah-langkah penanaman secara hidroponik adalah sebagai berikut :Siapkan wadah persemaian . Masukkan media berupa pasir halus yang disterilkan setebal 3 – 4 cm. Taburkan benih sawi di atasnya selanjutnya tutupi kembali dengan lapisan pasir setebal 0,5 cm.Setelah bibit tumbuh dan berdaun 3 – 5 helai (umur 3 – 4 minggu0, bibit dicabut dengan hati-hati, selanjutnya bagian akarnya dicuci dengan air hingga bersih, akar yang terlalu panjang dapat digunting.

Page 5: BUDIDAYA TANAMAN SAWI

Bak penanaman diisi bagian bawahnya dengan kerikil steril setebal 7 – 10 cm, selanjutnya di sebelah atas ditambahkan lapisan pasir kasar yang juga sudah steril setebal 20 cm.Buat lubang penanaman dengan jarak sekitar 25 x 25 cm, masukkan bibit ke lubang tersebut, tutupi bagian akar bibit dengan media hingga melewati leher akar, usahakan posisi bibit tegak lurus dengan media.Berikan larutan hidroponik lewat penyiraman, dapat pula pemberian dilakukan dengan sistem drip irigation atau sistem lainnya, tanaman baru selanjutnya dipelihara hingga tumbuh besar.

HAMA DAN PENYAKITHAMA.Ulat titik tumbuh (Crocidolomia binotalis Zell.).Ulat tritip (Plutella maculipennis).Siput (Agriolimas sp.).Ulat Thepa javanica.Cacing bulu (cut worm).Lakukan penyemprotan larutan WT Bvr dosis 10 ml/lt air,WT Trico/Glio dosis 10 ml/lt air & WT Ajuvant dosis 2 ml/lt air

PENYAKIT.Penyakit akar pekuk.Bercak daun alternaria.Busuk basah (soft root).Penyakit embun tepung (downy mildew).Penyakit rebah semai (dumping off).Busuk daun.busuk Rhizoctonia (bottom root).Bercak daun.Virus mosaik. Lakukan penyemprotan larutan WT Bakterisidadosis 10 ml/lt air, WT Trico/Glio dosis 10 ml/lt air & WT Ajuvant dosis2 ml/lt air

PANEN DAN PASCA PANEN.Dalam hal pemanenan penting sekali diperhatikan umur panen dan cara panennya.Umur panen sawi paling lama 70 hari. Paling pendek umur 40 hari.Terlebih dahulu melihat fisik tanaman seperti warna, bentuk dan ukuran daun.Cara panen ada 2 macam yaitu mencabut seluruh tanaman beserta akarnya dan dengan memotong bagian pangkal batang yang berada di atas tanah dengan pisau tajam.Pasca panen sawi yang perlu diperhatikan adalah :1. Pencucian dan pembuangan kotoran.2. Sortasi.3. Pengemasan.4. Penympanan.5. Pengolahan.

Page 6: BUDIDAYA TANAMAN SAWI

Cara Menanam Sawi Hijau Yang Baik Dan Benarby Sigit Hirmanto on December 12, 2013 with 0 Comments in Artikel

Sawi hijau atau Caisin (Brassica sinensis L.) adalah tanaman jenis sayuran yang dapat ditanam disepanjang tahun.

Sawi juga dapat hidup di berbagai tempat, baik di dataran tinggi maupun dataran rendah. Namun, sawi kebanyakan

dibudidayakan di dataran rendah dengan ketinggian antara 5-1200m dpl, baik di sawah, ladang, maupun pekarangan

rumah. Sawi termasuk tanaman yang tahan terhadap cuaca, pada musim hujan tahan terhadap terpaan air hujan,

sedang pada musim kemarau juga tahan terhadap panasnya cuaca yang menyengat, asalkan dibarengi juga dengan

penyiraman secara rutin.

Budidaya sawi hijau sebenarnya tidak terlalu sulit, karena prosesnya hampir sama dengan proses budidaya tanaman

lain yang masih dalam satu keluarga dengan sawi, yakni: broccoli, lobak, kubis bunga serta kubis krop. Namun

demikian, bukan berarti Anda boleh sembarangan dalam menanam sawi hijau, karena akan memberikan hasil yang

kurang maksimal, jika ada kesalahan dalam proses penanaman.

Untuk bisa sukses bercocok tanam sawi hijau, berikut petunjuk praktis cara menanam sawi hijau yang baik benar:

1. PEMBENIHAN

Salah satu faktor penentu keberhasilan budidaya sawi hijau adalah faktor pembenihan, karena benih yang baik dapat

Page 7: BUDIDAYA TANAMAN SAWI

menghasilkan tanaman yang memiliki pertumbuhan bagus. Untuk setiap hektar lahan tanam, dibutuhkan benih sawi

sebanyak 750 gram. Pada umumnya benih sawi yang baik memiliki bentuk bulat, kecil, warna kulit coklat kehitaman,

agak keras, dan permukaannya licin mengkilap. Benih sawi yang akan digunakan untuk bercocok tanam harus

memiliki kualitas yang baik. Jika benih tersebut didapat dari membeli, maka saat membeli harus diperhatikan

lamanya penyimpanan, kadar air, varietas, suhu dan tempat untuk menyimpan.

Perhatikan dan pastikan bahwa kemasan benih tersebut dalam kondisi utuh dan kemasan berbahan alumunium foil.

Jika benih yang digunakan didapat dari hasil penanaman, hal-hal yang harus diperhatikan adalah yang terkait

dengan kualitas benih tersebut, misalnya tanaman yang bijinya akan diambil untuk dijadikan benih harus berumur

sekurang-kurangnya 70 hari. Tanaman sawi yang akan dibuat benih harus terpisah dari tanaman sawi lainnya.

Perhatikan pula proses yang lain yang akan dilakukan, seperti proses penganginan, tempat untuk menyimpan dan

pastikan benih yang akan ditanam tersebut tidak lebih dari 3 tahun di tempat penyimpanan.

2. PENGOLAHAN TANAH

Secara umum proses pengolahan tanah untuk budidaya sawi hijau yang dimaksud adalah melakukan penggemburan

tanah dan pembuatan bedengan. Pengemburan tanah dilakukan lewat pencangkulan guna memperbaiki struktur

tanah, sirkulasi udara, dan pemberian pupuk dasar guna memperbaiki fisik serta kimia tanah yang tujuannya untuk

menambah kesuburan lahan. Tanah yang akan digemburkan harus bersih dari semak belukar, rerumputan,

bebatuan, atau pepohonan yang tumbuh.

Tanah tersebut juga harus bebas dari benda yang menaunginya, karena tanaman sawi menyukai cahaya matahari

secara langsung. Kedalaman tanah yang dicangkul mencapai 20 sampai 40 cm. Untuk penyiapan lahan, sebaiknya

diberi pupuk organic, seperti pupuk kandang atau kompos sebanyak 10 ton untuk setiap hektar lahan. Pupuk

kandang maupun kompos diberikan saat berlangsungnya penggemburan tanah agar pupuk organik tersebut dapat

cepat merata dan bercampur dengan tanah yang akan digunakan.

Untuk daerah yang memiliki pH terlalu rendah (asam), harus terlebih dahulu dilakukan pengapuran, dengan tujuan

untuk menaikkan derajat keasaman tanah. Pengapuran dapat dilakukan jauh hari sebelum penanaman benih, kira-

kira 2 – 4 minggu sebelum masa tanam. Jadi waktu terbaik untuk melakukan penggemburan tanah antara 2 – 4

minggu sebelum lahan ditanami. Sedang untuk jenis kapur yang dipakai adalah kapur kalsit (CaCO3) atau dolomit

(CaMg(CO3)2).

3. PERSEMAIAN/PEMBIBITAN

Persemaian tanaman sawi hijau dapat dilakukan melalui beberapa tahap:

a. Rumah Bibit

Dengan menggunakan bambu serta atap plastik polietilen, kita dapat membuat rumah bibit dengan lebar 1,5 meter,

tinggi bagian depan 1,3 meter dan tinggi bagian belakang 1 meter, sedang untuk panjangnya dapat disesuaikan

dengan kebutuhan. Untuk bedengan pembibitan dibuat di lahan seluas 80-120 cm

Page 8: BUDIDAYA TANAMAN SAWI

b. Penyemaian

Taburkan 2 kg pupuk kandang ditambah 20 kg urea, 10 gr Tsp, dan 7,5 gr Kcl di atas bedengan pembibitan, dua

minggu sebelum benih sawi ditaburkan. Setelah benih sawi ditabur, tutupi benih tersebut dengan tanah halus setebal

1-2 cm

c. Transplanting

Transplanting dilakukan dengan mengisi panel semai pada media semai hingga penuh kemudian dibasahi dengan

air. Jika benih sudah berdaun 2-3 helai, tanaman sawi sudah dapat dipindah ke panel semai. Untuk setiap satu

lubang tanaman, isi dengan satu benih dan jangan lebih. Selanjutnya simpanlah panel semai di dalam rumah bibit

hingga siap tanam (3-4 minggu).

4. PENANAMAN

Seminggu sebelum proses penanaman, lakukan pemupukan terlebih dahulu dengan menggunakan pupuk kandang

sebanyak 10 ton untuk setiap hektar lahan, ditambah dengan TSP 100 kg, dan Kcl 75 kg. Benih yang telah disiapkan,

ditanam di atas bedengan yang memiliki lebar 120 cm dan panjang sesuai dengan ukuran tanah. Tinggi bedeng

berkisar antara 20 – 30 cm, sedang jarak antar bedeng 30 cm. Untuk jarak tanam dalam bedengan adalah: 40 x 40

cm , 30 x 30 dan 20 x 20 cm. Saat melakukan penanaman, pilihlah terlebih dahulu bibit yang baik, pindahkan bibit

tersebut dengan hati-hati, lantas buat lubang berukuran 4 – 8 x 6 – 10 cm untuk menanam bibit sawi.

E. PEMELIHARAAN

Untuk proses pemeliharaan, memiliki bebrapa aspek seperti ;

a. Penyiraman

Hal pertama yang harus diperhatikan dalam perawatan adalah penyiraman. Penyiraman tergantung pada musim.

Jika musim penghujan datang dan curah hujan berlebihan, maka pengurangan air harus dilakukan. Tetapi jika

sebaliknya, yakni jika air kurang karena datangnya musim kemarau, maka harus dilakukan penambahan air, agar

Page 9: BUDIDAYA TANAMAN SAWI

kecukupan bagi tanaman sawi senantiasa terpenuhi. Jika tidak terlalu panas, penyiraman dapat dilakukan sehari

sekali, bisa pada pagi hari atau sore hari.

b. Perajangan , yaitu dengan mencabut tanaman yang tumbuh terlalu rapat. Penjarangan dilakukan setelah 2 minggu

penanaman.

c. Penyulaman, yakni tindakan penggantian tanaman yang mati atau terserang hama dan penyakit dengan tanaman

baru. Selain penyulaman, lakukan pula penyiangan sebanyak 2 – 4 kali selama masa tanam, atau disesuaikan

dengan keberadaan gulma pada bedengan. Penyiangan dapat dilakukan 1 atau 2 minggu setelah penanaman. Jika

dirasa perlu, pada saat melakukan penyiangan, lakukan pula penggemburan dan pengguludan tanah.

Selama proses pemeliharaan, perlu pula dilakukan pemupukan tambahan, yakni setelah 3 minggu masa tanam.

Pupuk yang diberikan berupa pupuk urea sebanyak 50 kg untuk setiap hektar lahan. Cara pemupukan dapat

dilakukan dengan melarutkan satu sendok teh (sekitar 25 gram) ke dalam 25 liter air. Larutan tersebut disiramkan di

atas tanaman yang ada di bedengan seluas 5 m2 untuk setiap takaran.

Untuk menanggulangi hama dan penyakit yang biasa menyerang tanaman sawi, seperti kumbang daun, ulat daun,

dan penyakit busuk akar, dapat dilakukan secara mekanik. Usahakan untuk menghindari pemakaian pestisida. Jika

terpaksa, usahakan dipakai 2 minggu sebelum panen.

F. PANEN DAN PASCA PANEN

Pada umur 40-50 hari dari umur semai, tanaman sawi sudah dapat dipanen. Untuk tanaman yang pertumbuhannya

baik, disetiap satu hektar lahan dapat menghasilkan 1- 2 ton sawi hijau. Cara untuk memanen sawi ada beberapa

macam,, yakni: memotong pangkal batang, mencabut seluruh tanaman, atau memetik daunnya satu per satu.

Beberapa aktifitas yang dilakukan pada pasca panen, diantaranya adalah:

Page 10: BUDIDAYA TANAMAN SAWI

1. Membawa hasil panen sesegera mungkin ke tempat yang teduh agar tidak cepat layu karena sinar matahari,

2. Bersihan sawi tersebut dengan membuang tanah yang melekat pada sawi atau dengan memotong bagian yang

tidak penting, kemudian cucilah dengan menggunakan air guna memperpanjang kesegaran sawi,

3. Sortir hasil panen dengan membuang kotoran gulma serta sawi yang kurang baik,

4. Sawi yang telah disortir tersebut selanjutnya disusun dengan posisi berdiri, dan tidak terlalu rapat,

5. Beri percikan air secukupnya agar sawi tidak layu dan siap dipasarkan.