7
Keunikan Budaya Jember sebagai Potensi Pariwisata dan Pengembangan Ekonomi Daerah serta Memperkokoh Bangsa Oleh: Dewi Mahastuti

Budaya Jember Sebagai Potensi Pariwisata Dan Ekonomi

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Budaya Jember Sebagai Potensi Pariwisata Dan Ekonomi

Keunikan Budaya Jember sebagai Potensi

Pariwisata dan Pengembangan Ekonomi

Daerah serta Memperkokoh Bangsa

Oleh: Dewi Mahastuti

Page 2: Budaya Jember Sebagai Potensi Pariwisata Dan Ekonomi

Jember Fashion Carnival (JFC) 2010 yang ke-9, dibuka oleh Bupati Jember M.Z.A

Djalal pada hari Minggu, 8 Agustus 2010. Acara ini dimulai dari alun-alun kota dan

berakhir di jalan Gajah Mada, dengan jarak 3,6 km.

JFC 2010 mengangkat tema utama “World Treasure”. Kategori festival terdiri dari

9 defile, yaitu: Toraja, Dream Sky, Apocalypse, Kabuki, Mongol, Kaktus, Voyage,

Butterfly, dan Thailand, sedangkan untuk kategori JFC Kids mengangkat tema “Cinta

Indonesia”.

Festival ini diikuti oleh kurang lebih 600 peserta, yang diantaranya terdiri dari 40

pelajar TK Al-Irsyad, Jember dan 4 Mahasiswa Negeri Makassar, Sulawesi Selatan, Tim

Toraja. JFC ini terinspirasi oleh konsep karnaval Rio de Janeiro di Brasil, namun JFC

punya keunikan tersendiri. Busana yang digunakan oleh model JFC merupakan

rancangan mereka sendiri, sedangkan khusus JFC Kids yang merancang adalah orangtua

mereka. JFC Kids 2010 menampilkan warna-warni busana yang unik demi menarik

perhatian ribuan penonton yang ada di lokasi dan juga untuk lebih mencintai budaya

Indonesia.

Sementara itu, Paguyuban Karawitan Kridha Pangarsa Budaya Universitas Jember

kembali tampil unjuk kebolehan mengisi acara apresiasi budaya Jawa di Radio Republik

Indonesia (RRI) Jember. Penampilan grup karawitan yang anggotanya terdiri dari dosen

dan karyawan Universitas Jember ini disiarkan RRI Jember pada hari Minggu, 11 Juli

2010. Penampilan kali ini yang merupakan kesempatan ketiga bagi Karawitan Kridha

Pangarsa Budaya yang dipimpin oleh Prof. Agus Subekti, M.Sc, Ph.D yang juga Pembantu

Rektor I Universitas Jember telah membawakan 12 gending.

Dibentuknya grup karawitan ini bertujuan untuk melestarikan kebudayaan Jawa

dan sekaligus menyalurkan hobi diantara sivitas akademika kampus Tegalboto.

Diharapkan dengan mencintai kebudayaan adiluhung seperti seni karawitan akan

menyelaraskan antara olah pikir dan olah rasa.

Page 3: Budaya Jember Sebagai Potensi Pariwisata Dan Ekonomi

Akhir Juli 2010, Kabupaten Jember didapuk oleh Kementerian Kebudayaan dan

Pariwisata (Kemenbudpar) untuk menggelar Festival Permainan Tradisional Anak-Anak

Nusantara. Festival ini merupakan rangkaian peringatan Hari Anak Nasional sekaligus

juga rangkaian kegiatan Pekan Budaya, Seni dan Film (PBSF) 2010.

Pakar budaya Prof. Ayu Sutarto mengakui bahwa permainan tradisional anak-

anak saat ini terancam punah karena banyak anak-anak yang sudah tidak mengenal

tentang permainan tradisional dan lebih menyukai permainan ’play station’ dan ’game’

di internet dibandingkan permainan tradisional yang dilakukan anak zaman dulu.

Permainan tradisional anak-anak memang memiliki nilai budaya tinggi.

Permainan tradisional anak-anak merupakan pusaka budaya yang mengandung nilai-

nilai keluhuran yang tercermin dari semangat dan filosofi permainannya. Sejumlah

permainan tradisional anak-anak, seperti: calak cadang, ganding, gobak sodor, petak

umpet, bekelan, dakon engkel, dan egrang mencerminkan semangat kejujuran,

sportifitas, dan kegigihan. Misi yang ditanamkan adalah semangat kerja sama dan saling

membantu, dapat mengembangkan jati diri serta memperkokoh bangsa.

Terpilihnya Jember sebagai tuan rumah tentu bukanlah tanpa sebab. Potensi

budaya pasti menjadi dasar pertimbangan utama disamping sejumlah pakar budaya

ternama yang berasal dari kota ini.

Budaya memang menjadi salah satu keunikan sekaligus kekayaan yang dimiliki

Jember untuk dikembangkan sebagai sebuah industri pariwisata. Keberadaan Jember

Fashion Carnival (JFC), kampung batik, permainan tradisional, olahraga tradisional,

ditambah lagi dengan potensi budaya di wilayah tapal kuda lainnya, sesungguhnya

menjadi embrio bagi pengembangan industri pariwisata budaya regional.

Secara sederhana, pariwisata budaya adalah pengembangan pariwisata yang

bertumpu pada kebudayaan. Sebagai sebuah fenomena yang multidimensi, pariwisata

Page 4: Budaya Jember Sebagai Potensi Pariwisata Dan Ekonomi

budaya juga sangat terkait erat dengan aspek ekonomi. Kaitan ini muncul dikarenakan

tujuan pengembangan wisata sesungguhnya lebih didorong oleh motif ekonomi guna

mencapai tujuan-tujuan ekonomi. Untuk mencapai tingkat ekonomisnya, stakeholders

harus mampu mengintegrasikan segala aspek yang berhubungan dengan pariwisata,

seperti: promosi, atraksi, manajemen, makanan, dan cindera mata. Pengintegrasian

pengembangan pariwisata dengan sektor lain adalah keniscayaan sebagai salah satu

cara untuk menjaga proses pembangunan dan peradaban yang berkesinambungan.

Dari aspek ekonomi, membangun industri pariwisata pada daerah yang secara

alamiah memiliki potensi sesungguhnya tidak membutuhkan biaya yang begitu besar

dibanding industri lainnya. Semua unsur budaya sesungguhnya adalah komoditas yang

bernilai. Visi, kreativitas, dan inovasi adalah kuncinya. Tinggal bagaimana menyediakan

infrastruktur dan mengemasnya serta melibatkan sejumlah pihak untuk turut serta.

Namun demikian, hal penting yang tak terelakkan untuk didiskusikan dalam

membangun industri pariwisata adalah dampaknya. Dampak yang ditimbulkan oleh

pariwisata terhadap kebudayaan tidak terlepas dari pola interaksi diantaranya yang

cenderung bersifat dinamis. Kedinamisan tersebut berkembang karena kebudayaan

memegang peranan penting bagi pembangunan pariwisata yang berkelanjutan, dan

sebaliknya, pariwisata memberikan peranan dalam merevitalisasi kebudayaan.

Tidak bisa dipungkiri, industri pariwisata budaya jika dikelola secara serius akan

menjadi alternatif upaya pengembangan ekonomi yang sekaligus menjadi sarana

melestarikan budaya daerah. Kehadiran industri pariwisata budaya diharapkan selain

dapat menjadi pengungkit dan pilar ekonomi daerah, juga dapat menghindarkan

lingkungan dari industri lainnya yang bersifat destruktif secara ekologi yang dapat

mengancam keselamatan masyarakat dan bangsa di masa depan.

Page 5: Budaya Jember Sebagai Potensi Pariwisata Dan Ekonomi

Daftar Pustaka

(1) http://disbudpar.jatimprov.go.id/informasi-dinas-kebudayaan-dan-

pariwisata/busana-anak-ikut-meriahkan-jember-festival-carnaval-2010 (3-Okt-2010)

(2) http://www.unej.ac.id/index.php/berita/356-kridha-pangarsa-budaya-

kembali-tampil-di-rri-jember.html (3-Okt-2010)

(3) http://hftreload.com/2010/07/29/jember-gelar-festival-permainan-anak/ (3-

Okt-2010)