Upload
azzamuslicha
View
212
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
LO 3 (Buku Saku Patofisiologi. Elizabeth J. Corwin. 2009. EGC)
Pengeluaran kortisol yang berlebihan akan menekan fungsi system imun
dengan mengurangi limfosit. Kortisol cenderung menekan / merusak sel-T dan
sel-B. sel-T berfungsi untuk mengenali, menyerang dan menjadikan antigen
inaktif. Sedangkan sel-B berfungsi dalam pembnetukan antibody.
Akibatnya kekebalan tubuh terhadap beberapa penyakit infeksi menjadi
mundur sehingga orang tersebut menjadi mudah t]erkena penyakit. Karena stress
menekan system imun, virus yang laten akan lebih mudah untuk bangkit kembali.
Hipotalamus juga dapat mempengaruhi system saraf otonom. System saraf
otonom terbagi dua bagian yaitu system saraf simpatis dan system saraf
parasimpatis. System saraf simpatis (respon fight or flight) mempersiapkan tubuh
untuk melakukan pertahanan dalam keadaan bahaya atau emosi yang tinggi.
Sedangkan system saraf parasimpatis lebih dominan pada keadaan tenang dan
santai. Stress meningkatkan kerja saraf simpatis dan menyebabkan sekresi saliva
menjadi kental dan lengket. Hal ini dikarenakan sekresi saliva di control oleh
nervus fasialis dan nervus glossofaringeus. Dimana nervus tersebut di control oleh
system saraf parasimpatis. Dalam keadaan stress, system saraf parasimpatis
tersebut menurun sehingga sekresi saliva menurun.