Upload
vuongkien
View
226
Download
1
Embed Size (px)
Citation preview
45
Pengembangan Desain Toyota Kijang Generasi-6 Dengan Konsep The Real Family Car. Bambang Tristiyono Dosen Jurusan Desain Produk Industri,FTSP,ITS Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111
Aditya Parathama Mahasiswa Jurusan Desain Produk Industri,FTSP,ITS Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111
ABSTRAK Toyota Kijang generasi-6 merupakan pengembangan desain serta konsep baru dari
Toyota Kijang sebelum-sebelumnya dengan berbasis pada sasis Toyota Kijang
generasi-5 yaitu Toyota Kijang Innova. Tujuan utama perancangan ini yaitu untuk tetap
menjadikan Toyota Kijang sebagai market leader di kelasnya dengan pengembangan
yang telah dilakukan oleh generasi Kijang sebelum-sebelumnya.
Dalam perancangan Toyota Kijang generasi-6 ini, pendekatan terhadap kebutuhan,
ekspetasi konsumen, serta tujuan awal PT. Toyota Astra Motor (TAM) dijadikan acuan
untuk menentukan konsep awal dari perancangan ini. Pengembangan desain yang
dilakukan khususnya pada tampilan bentuk eksterior dan interior, agar semakin
menarik untuk dilihat serta mampu menampilkan sebuah image baru dari Toyota
Kijang generasi-6 namun juga tak lepas dari Kijang-Kijang sebelumnya yang mana
disesuaikan dengan brand sustainability.
Kemudian pengembangan konsep baru Toyota Kijang generasi-6 diterapkan melalui
pengembangan bentuk styling eksterior serta fungsi interior. Dengan adanya
pengembangan image baru tersebut maka diharapkan titik jenuh masyarakat terhadap
image dan bentuk Toyota Kijang sebelumnya dapat berubah dan tetap mampu
bertahan pada posisi market leader diantara kompetitor-kompetitornya di kelas
medium MPV.
ABSTRACT Toyota kijang 6th generation is a design development and also a new concept from the
previous Toyota Kijang with application chassis from Toyota Kijang Innova, the Toyota
Kijang 5th generation. The main purpose of this design project is to keep Toyota Kijang
stay as market leader in it class with the development that has been done by the
previous Toyota Kijang legacy.
JURNAL DESAIN Juli 2011, Volume 15, NOMOR 2
46
In this Toyota Kijang 6th generation design project, is to justify the basic concept of this
project. It start from consumer attribute need approaching, consumer expectation, and
the basic purpose of PT. Toyota Astra Motor (TAM). The design development has
been done especially for the look-of exterior and interior design, to look more attractive
and also able to show a new image from Toyota Kijang 6th generation without release
the main character of the previous Toyota Kijang, it called the brand sustainability.
Then the new concept development of Toyota Kijang 6th generation is applicated to
exterior styling design and interior functions. With those all new image development,
Toyota Kijang 6th generation is expected to change the old image of tha latest Toyota
Kijang in society and able to stay as market leader between it competitors at Medium
MPV class.
Keyword:: The Real Family Car, Flawless, Energetic, Familiar
PENDAHULUAN Toyota sedang menyiapkan pengembangan MPV Kijang generasi-6, setelah berhasil
menjadikan Kijang Innova sebagai pemimpin pasar MPV medium di Indonesia dengan
pangsa pasar di atas 60%. “Toyota terus mengembangkan Kijang. Setelah generasi-5
yang beredar saat ini, akan ada generasi-6,” ujar Presedir PT. Toyota Astra Motor
(TAM) Johnny Darmawan pada peluncuran New Kijang Innova di Jakarta 26 Agustus
lalu.
Menurut Johnny, Toyota Motor Corp (TMC) akan terus mengembangkan MPV yang
pengembangannya berbasis kondisi dan selera pasar Indonesia. Alasannya, karena
permintaan di dalam negeri maupun ekspor terus meningkat. Menurut Chief
Engineering Innovative Multipurpose Vehicle (IMV) TMC Kaoru Hosokawa juga
menegaskan pengembangan Toyota Kijang akan tetap pada ‘DNA’ mobil tersebut
yang dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan angkutan keluarga (family car).
“Namun tentu saja pengembangan ke depan akan lebih modern dan bergaya, sesuai
dengan kondisi pasar saat itu,” ujarnya.
Hosokawa mengatakan bahwa Toyota Kijang generasi-6 nantinya akan memenuhi
standar emisi gas buang Euro IV. Ini karena banyaknya negera tujuan ekspor Kijang
Innova yang telah memperlakukan standar emisi gas buang Euro IV, seperti Thailand
yang memulai menerapkan standar Euro IV pada 2012.
Bambang Tristiyono, PENGEMBANGAN DESAIN TOYOTA KIJANG GENERASI-6 DENGAN KONSEP THE REAL FAMILY CAR
47
Beberapa konsep dasar yang digunakan dalam desain mobil keluarga Indonesia yang
berbasis pada Toyota Kijang Innova adalah, mewah; dengan artian mengembangkan
sebuah desain yang mampu mencerminkan target pasar yang dituju (medium-atas)
serta sosial budaya masyarakat perkotaan di Indonesia, dan mengikuti trend style
yang sedang berkembang saat ini. Nyaman; dalam arti memberi kenyamanan
terhadap pengguna selama berkendara kemudian menciptakan suasana baru lewat
desain yang lebih fresh pada kabin interiornya. Kemudian melakukan penataan dan
memaksimalkan ruang bagasi sehingga tidak menggurangi ruang duduk dan tidak
memberi pengaruh buruk terhadap kenyamanan penumpang selama berkendara.
Efisien: efisien disini di artikan bahwa desain mampu memenuhi kebutuhan serta
keinginan konsumen dengan tepat (desain yang tepat guna), konsumen yang ditunjuk
adalah masyarakat Indonesia, mengingat banyaknya ragam kebutuhan seperti
mampu untuk dikendarai beramai-ramai, kemudian mampu melibas kondisi jalan yang
jelek serta banjir, dan juga dapat dijadikan kebanggaan di suatu acara, seperti acara
pernikahan (kondangan) dan sebagainya.
Hal yang diangkat sebagai permasalahan utama pada Toyota Kijang Innova adalah
keinginan masyarakat yang membutuhkan sebuah desain baru di kelas medium MPV
keluarga Indonesia. Adapun beberapa hal yang menjadi poin penting sebagai
permasalahan utama adalah:
• Life-cycle, selera masyarakat yang terus berkembang sesuai trend yang ada
sehingga perlu adanya pengolahan bentuk eksterior-interior mobil yang menarik
serta lebih fresh, dengan penyesuaian trend yang sudah ada atau pengembangan
desain 5-10 tahun mendatang (concept to production) .
• Daya beli serta minat masyarakat Indonesia yang kini cenderung menyukai
kendaraan hemat, irit serta ramah lingkungan menyebabkan konsumen menjadi
lebih selektif dalam menentukan untuk membeli mobil dari berbagai macam ATPM
di Indonesia.
• Persaingan ketat di kelas medium MPV keluarga mendorong masyarakat menjadi
semakin memiliki banyak opsi serta fleksibel dalam menentukan kendaraan
pribadi yang diinginkan.
Tujuan perancangan ini adalah mendesain sebuah konsep baru tentang mobil
keluaga Indonesia yang mampu memenuhi kebutuhan serta kenyamanan
penggunanya dengan Toyota Kijang sebagai brand yang digunakan, serta
menggunakan mesin, sasis, serta suspensi yang berbasis pada Toyota Kijang Innova
saat ini.
JURNAL DESAIN Juli 2011, Volume 15, NOMOR 2
48
DASAR TEORI A. Filosofi Desain Toyota1 Vibrant Clarity atau apabila dalam bahasa indonesia adalah “kejernihan yang
bergetar”, merupakan etos desain milik Toyota yang berarti menantang asas desain
yang bertahan selama ini dan untuk menghasilkan kendaraan yang energik dan
dinamis namun sederhana dan rasional. Pada proses desainnya, Toyota mengenal
sebuah ungkapan desain yaitu j-factor, yang berarti menyinergikan elemen-elemen
yang ada menjadi sebuah pusat kesatuan kreasi yang nantinya menjadi nilai dari
sebuah desain (diambil dari pemikiran asli dari estetika khas Jepang).
Vibrant Clarity adalah sebuah makna dari penilaian yang nyata, “Vibrant”
berhubungan dengan melihat kedepan (forward-looking) yang berarti inovasi dari
desain-desain baru serta energinya. Kemudian “Clarity” berhubungan dengan
penekanan elemen-elemen yang rasional (masuk akal), dalam artian adalah dapat
diproduksi, fungsional, dan desainnya mudah dimengerti dan dikenali dalam sekejap
oleh masyarakat awam sekalipun.
Gambar 1. Styling Office Toyota di Jepang
B. Penerapan Filosofi Desain Toyota Toyota FT-HS merupakan satu dari sekian banyaknya mobil-mobil konsep yang
diciptakan oleh Toyota dalam rangka penciptaan sebuah desain kendaraan yang
ramah lingkungan dan mampu memenuhi kebutuhan manusia di masa depan nanti.
Tampil dengan konsep hybrid-sports car, Toyota FT-HS juga mengusung tema,”
sports car apa yang pantas untuk abad-21 nanti?”. Toyota selaku industri otomotif
juga berusaha menekankan mobil-mobil konsepnya dengan penggunanya, disini
Toyota menyimpulkan bahwa pengendara roda empat sekarang sangat peduli dengan
keamanan (safety), lingkungan (ecology), dan tanggung jawab sosial (social
1 Website resmi Toyota di Jepang, (www.toyota .co.jp/en/vision/design.html)
Bambang Tristiyono, PENGEMBANGAN DESAIN TOYOTA KIJANG GENERASI-6 DENGAN KONSEP THE REAL FAMILY CAR
49
responsbility)2. Maka sejalan dengan apa yang Toyota canangkan dengan keinginan
para pengendara, maka lahirlah Toyota FT-HS, sebuah mobil sport bertenaga hybrid
yang ramah lingkungan.
Penerapan j-faktor sendiri berawal dari sketsa-sketsa tangan dari para desainer
Toyota. Penerapan desain lokal khas Toyota (japanese design) dan kemampuan
untuk diterima secara global merupakan satu dari beberapa nilai penting dari desain
sebuah produk milik Toyota.
Dengan adanya Toyota FT-HS, kini Toyota memiliki sebuah desain sports car yang
ramah lingkungan dan memiliki unsur futuristik yang nantinya diproyeksikan akan
masuk dapur produksi di tahun 2010.
Gambar 2. Toyota FT-HS concept (prototipe)
C. Perencanaan Sebuah Corak Gaya3 Dalam mengembangkan sebuah produk, pemilihan corak atau gaya tidak hanya
didasarkan pada intuisi atau inspirasi yang kreatif, tetapi diarahkan terhadap
kesempatan dan dalam batas-batas. Kesempatan dalam mendesain dan batas-
batasnya adalah dua tipe umum. Pertama ada konteks bisnis yang harus dimiliki oleh
sebuah produk. Kedua, ada isu-isu corak gaya yang khas mengenai produk itu
sendiri. Konteks-konteks serta aspek-aspek khas sebuah produk inilah bersama
mendefinisikan kesempatan-kesempatan dan mendesain dan batas-batasnya.
Ada 4 (empat) macam faktor-faktor gaya berdasar konteksnya yang harus dipenuhi
dalam perencanaan gaya, yaitu:
1. Produk pendahulu (eksisiting product)
Apabila produk baru direncanakan sebagai pembaruan dari produk yang
sudah ada dan dijual, penting bagi perusahaan untuk menyiapkan identitas
visual baru. Hal ini untuk menyakinkan bahwa produk pendahulu akan tetap
mengenali produk tersebut dan membelinya kembali. Produk baru dari
pendahulunya harus dipelajari guna menentukan aspek-aspek corak gaya
2 Artikel Toyota FT-HS concept. Car Body Design – Automotive Design & Engineering. 5 Januari 2007 3 Tesis Tugas Akhir Desain Produk Industri dengan judul Desain Toyota Kijang Generasi-5. I. Made. G. 2004
JURNAL DESAIN Juli 2011, Volume 15, NOMOR 2
50
sekarang dan yang akan datang dengan maksud menjaga pembelian oleh
konsumen lagi.
2. Identitas merek atau perusahaan
Untuk beberapa merek atau perusahaan sebuah tema desain akan nyata.
Warna-warna atau kombinasi warna yang unik mengidentifikasikan sebuah
merek. Menyusun apa yang menentukan identitas perusahaan adalah bagian
penting dari sebuah perencanaan produk.
3. Corak gaya produk kompetitor
Apakah standar umum corak gaya produk di pasar untuk produk baru?
Apakah tema desain yang umum? Pesan apakah yang disampaikan oleh
corak gaya produk yang telah ada? Apakah tentang fungsi produk atau
tentang gaya hidup dan nilai-nilai tambah konsumen?
4. Perbandingan corak gaya
Mempelajari produk-produk dari pasar-pasar yang berbeda dapat membantu
menyusun perbandingan corak gaya yang nantinya akan memberi inspirasi
dalam pengembangan produk baru.
Produk-produk cenderung memiliki dua tipe nilai-nilai simbolik. Pertama, sebuah
produk dapat terlihat kokoh, kuat, tahan lama atau mudah pecah, lembut, dan tidak
tahan lama, hanya melalui penampilannya. Kedua, sebuah produk dapat
menyimbolkan sesuatu tentang pemiliknya. Contohnya pakaian, mobil, jam tangan,
pena, tas koper, telepon seluler, ini semua menjadi simbol status si masyarakat saat
ini. Cara sebuah simbol produk memiliki fungsinya dikenal dengan semantik produk.
Idealnya, semantik seharusnya juga membuat produk telihat lebih baik dari produk
lainnya.
D. Pertimbangan Dalam Mendesain Otomotif Banyak pertimbangan yang diperlukan dalam mendesain otomotif yang
mempengaruhi estetika produk. Semuanya memerlukan komunikasi dengan
peraturan dalam desain otomotif dan proses produksi. Beberapa diantaranya sebagai
berikut :
• Branding – Disini termasuk estetika rasa dan aspirasi, penyesuaian
pelanggan, keunikan, kesenangan, design for lifestyle and efficiency.
• Usability – Disini termasuk ease of use, comfort, fuel efficiency
(aerodynamics/weight), lifestyle considerations, versatility/flexibility dan family
size.
Bambang Tristiyono, PENGEMBANGAN DESAIN TOYOTA KIJANG GENERASI-6 DENGAN KONSEP THE REAL FAMILY CAR
51
• Security - Disini termasuk pencegahan dari pencuri, customer protection and
pedestrian safety.
• Sustainability - Disini termasuk durability and recyclability (both affect material
choice) dan emissions.
• Future scenarios - Disini termasuk demographics, riset pasar, customer
insight dan ramalan trend masa depan.
• Engineering - Disini termasuk pemasangan mesin, materials, methods of
manufacture, constraints of production methods and kehalusan permukaan.
E. Ergonomi Dan Kenyamanan Dalam Interior Transportasi Dalam interior transportasi terdapat beberapa komponen yang mendukung fungsinya,
seperti halnya pada interior rumah. Beberapa faktor yang perlu diperhatikan dalam
perancangan interior transportasi, menurut Bagas Prasetyowibowo, Dipl. Desg,
adalah:
1. Keamanan : pemilihan material, mekanik, dan tangga darurat
2. Konfigurasi furniture yang disesuaikan dengan bentuk kabin, karakteristik
aerodinamic dan struktur mobil.
3. Human engineering dan ergonomik, misalnya hubungan manusia sebagai
pengguna terhadap peralatan dan sistem operasional.
4. Kenyamanan : kebisingan, pencahayaan, penghawaan, dan bau
5. Estetis elemen : bentuk dan warna
METHODE
Dalam sebuah proses perancangan dibutuhkan data-data yang akurat dan detail
sebagai dasar dari pemecahan masalah yang diambil. Sebagai metode dasar yang
digunakan adalah metode kualitatif dan kuantitatif, dimana proses pengambilan data
yang diperlukan adalah untuk dianalisis dan diolah untuk dicari suatu kesimpulan akhir
atas pemecahan masalah yang ada.
Untuk metode kualitatif, yaitu dengan cara melakukan wawancara langsung dengan
pemilik Toyota Kijang Innova untuk mengetahui pendapat mengenai produk Toyota
Kijang Innova tersebut. Kemudian untuk metode kuantitatif dengan melakukan
kuisioner yang ditujukan pada masyarakat pemilik kendaraan roda empat.
Adapun metode pencarian data lain yang dapat membantu dalam proses
perancangan kali adalah penelitian kepustakaan, yaitu pengumpulan data dengan
mencari informasi dari berbagai media, baik dari media baca, sperti buku, majalah,
JURNAL DESAIN Juli 2011, Volume 15, NOMOR 2
52
dan koran; media elektronik, contohnya televisi dan radio; serta media website
internet, yang berhubungan dan dapat dijadikan sebagai acuan desain.
Adapun beberapa langkah-langkah yang dilakukan dalam upaya pengerjaan
penelitian ini adalah sebagai berikut:
Tabel 1. Blok Diagram Design Process
Studi Kelayakan
Konsep & preliminary
Desain Studi & Analisa
Pengembangan Desain Final Design
Market Survey & Competitive Analysis (MSCA)
Analisa Psikografi Konsumen
Analisa Aktifitas & operasional
Analisa Material & Structure
Digital Mock-Up
Bedah Produk Eksisting
Analisa Kebutuhan konsumen & stakeholder
Analisa Fungsi Komponen, Dimensi dan Volume
Analisa Mechanism & Joint
Technical Drawing
Reference Design
Matrix QFD Analisa Zoning, Konfigurasi 2D & 3D
Part Design, Assembly & Sub-Assembly
Rendering
Matrix SWOT & CPM (competitive profile matrix)
Idea Generation (brief idea, image & style board, objective tree)
Ergonomic Analysis
Analisa Warna & Branding Identity
Model /Mock-Up/ Prototyping
Studi Pustaka Sketching & Alternative Design
Analisa Estetika Bentuk (normatif, trend/style, simbolic)
Fit & Proper Test (studi model, Simulasi CAD-CAM-CAE, Animation)
Final Report
Aspek Teknis Analisa Nilai & RAB
Program Design/DRO
TAHAP 1 TAHAP 2 TAHAP 3 TAHAP 4 TAHAP 5
HASIL DAN PEMBAHASAN A. KONSEP DESAIN Brainstorming Ide Target pasar yang dituju dilihat berdasarkan pembeli Toyota Kijang pada produk-
produk sebelumnya. Target pasarnya selalu pria dewasa yang telah berekeluarga
Bambang Tristiyono, PENGEMBANGAN DESAIN TOYOTA KIJANG GENERASI-6 DENGAN KONSEP THE REAL FAMILY CAR
53
dengan strata ekonomi medium-atas. Tingkatan strata ekonomi medium-atas memang
minimal harus dimiliki setiap orang yang hendak memiliki sebuah Toyota Kijang. Sejak
Toyota Kijang Innova, harga per unit Kijang yang sebelumnya hanya berharga 16-30
juta rupiah, berkat krisis ekonomi di tahun 1998, harga per unitnya langsung melonjak
ke 120 juta rupiah. Pada saat itu adalah di jaman Toyota Kijang Kapsul sehingga
sewaktu Kijang Innova di launching harga per unit-nya dengan specs paling rendah
adalah sekitar 120-160 juta rupiah.
Setelah diketahui bahwa target pasarnya adalah pria dewasa yang telah berkeluarga
kemudian tahap tersebut di aplikasikan pada pola kecenderungan karakter yang
nantinya akan berefek pada kebutuhan konsumen. Pola-pola kecenderungan karakter
itu adalah The Affluent (15%). Karakteristiknya: adalah pekerja keras, memiliki rasa
percaya diri kuat, berani tampil beda, dikenal di lingkungannya, menyukai inovasi,
rasional, dinamis dan mobiltas tinggi, tampil serasi dan mereka perlu untuk
mengamati perkembangan makro. Memiliki daya beli tinggi, mengutamakan mutu,
mengutamakan pelayanan, bonfiditas dan gengsi serta suka produk eksekutif dan
berkelas.
Dari sudut pandang perusahaan, Toyota Kijang memasuki masa lifecycle-nya, ini
dapat dilihat pada awal September 2008, dimana Toyota Astra Motor telah
mengeluarkan minor-change dari Innova. Ini merupakan tanda bahwa PT. TAM
menyakini bahwa salah satu produk andalannya, yaitu Toyota Kijang memerlukan
refreshment look saat ini, guna terus meningkatkan tingkat penjualannnya di pasar
nasional.
Gambar 3. Reference Global Design
JURNAL DESAIN Juli 2011, Volume 15, NOMOR 2
54
Dalam mengembangkan style mobil perlu juga melihat trend kedepan yang
berkembang. Dalam hal ini dibutuhkan global design reference, sebuah pandangan
terhadap para kompetitor yang ada saat ini namun pandangan tersebut bersifat luas
tidak hanya terbatas pada konsep family car saja, cakupan pandangannya seperti
coupe convertible, kemudian SUV, lalu sedan, serta hybrid car. Dalam hal ini BMW
merupakan salah satu yang cukup diperhatikan. Menurut Styling Head Toyota di
Indonesia bahwa banyak dari desainer dunia meniru kesan yang diitimbulkan BMW
yaitu mewah termasuk para desainer Toyota. Mengapa? Ternyata kesan tersebut
cocok pada produk-produk Toyota, kesan mewah, safety, serta eco-friendly yang
selama ini selalu digembor-gemborkan Toyota, ternyata itu memang cocok dengan
konsep Toyota sendiri. Kijang sebagai satu dari produk Toyota yang memiliki konsep
family car dirasa cocok dengan kesan mewah seperti yang ditawarkan BMW Jerman.
Desain BMW merupakan cikal bakal sebuah trend otomotif kedepan. Ini dapat dilihat
dari desain mobil produksi serta mobil konsepnya saat ini. BMW cenderung
mengaplikasi tarikan garis tajam, serta garis positif-negatif pada body surface-nya.
Beberapa brand terkenal seperti Toyota, Mazda, serta Mercedez juga terlihat sering
mengaplikasikan garis-garis desain yang dimiliki BMW. Kecenderungan ini merupakan
bukti adanya efek global reference pada desain.
Setelah didapat kesimpulan dari garis besar desainnya maka kesimpulan tersebut
akan dipadu dengan konsep the real family car sebelumnya guna menciptakan
beberapa karakter desain untuk bentuk dan estetika. Karakter-karakter tersebut
adalah: Flawless, Energetic, Familiar.
Bambang Tristiyono, PENGEMBANGAN DESAIN TOYOTA KIJANG GENERASI-6 DENGAN KONSEP THE REAL FAMILY CAR
55
Preleminary Design
Gambar 4. Ekplorasi Ide: Sketsa Awal Eksterior-Interior
JURNAL DESAIN Juli 2011, Volume 15, NOMOR 2
56
Alternatif Desain
Gambar 5. Alternatif Desain 1, 2, dan 3
C. Konfigurasi Interior Analisa Pembagian Konfigurasi Dudukan Penumpang Pada analisa pembagian konfigurasi dudukan bertujuan untuk mencari konfigurasi
dudukan penumpang yang paling sesuai serta nyaman namun tetap memliki space
untuk meletakkan barang bawaan. Adapun alternatif-alternatif konfigurasi adalah
sebagai berikut:
Bambang Tristiyono, PENGEMBANGAN DESAIN TOYOTA KIJANG GENERASI-6 DENGAN KONSEP THE REAL FAMILY CAR
57
Gambar.7. Alternatif Konfigurasi 1
Gambar.8. Alternatif Konfigurasi 2
Gambar.6. Alternatif Konfigurasi 3
Dari analisa konfigurasi sebelumnya maka didapat tiga alternatif konfigurasi yang
akan dianalisa lebih lanjut lewat beberapa kriteria yang menunjang serta
JURNAL DESAIN Juli 2011, Volume 15, NOMOR 2
58
sesuai.
Gambar.7. Hasil Penilaian Alternatif
Bambang Tristiyono, PENGEMBANGAN DESAIN TOYOTA KIJANG GENERASI-6 DENGAN KONSEP THE REAL FAMILY CAR
59
Setelah dilakukan analisa terhadap beberapa alternatif konfigurasi di atas maka
didapat kesimpulan bahwa alternatif konfigurasi 2 merupakan yang terbaik dalam
aplikasi konfigurasi dudukan penumpang pada Toyota Kijang Essential.
E. Desain Akhir Setelah melakukan brainstorming sketsa dan alternatif desain, maka dari ketiga
alternatif desain diatas akan dipilih salah satu guna dikembangkan kembali menjadi
sebuah final design yang lebih detail.
Dari ketiga alternatif diatas maka alternatif desain nomer dua yang akan
dikembangkan menjadi final desain. Keputusan tersebut juga sama diambil oleh Bpk.
Sjamsoel Ridzal selaku Head Styling PT. Toyota Astra Motor, yang juga memilih
alternatif nomer dua sebagai final design-nya.
JURNAL DESAIN Juli 2011, Volume 15, NOMOR 2
60
Gambar 8. Desain Akhir
Dari pemilihan alternatif diatas maka akan didapat sebuah final desain yang kemudian
akan dikembangkan menjadi sebuah konsep bentuk yang matang serta sesuai
dengan latar belakang awal yang dicanangkan. Sesuai dengan konsep awal yaitu
aplikasi bentuk kendaraan diatas tahun 2009 kemudian penerapan konsep the real
family car pada interior, lalu aplikasi garis-garis energetic pada desain yang dibalut
halus dengan kesan familiar nan elegan milik brand Kijang yang akhirnya menjadikan
Toyota Kijang Essential ini menjadi penerus Toyota Kijang brand legacy di Indonesia
dan dunia.
Bambang Tristiyono, PENGEMBANGAN DESAIN TOYOTA KIJANG GENERASI-6 DENGAN KONSEP THE REAL FAMILY CAR
61
Gambar 9. Final Design-Varian Of Angle View
KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Dengan semakin pesatnya perkembangan teknologi pada era modern, semakin tinggi
juga ekspetasi masyarakat selaku konsumen terhadap sebuah produk. Begitu pun
dengan produk-produk otomotif di Indonesia. Toyota sebagai salah satu market leader
industri otomotif di Indonesia tentunya juga akan merespon eskpetasi masyarakat
tersebut dengan meluncurkan produk-produknya yang semakin inovatif.
Toyota Kijang merupakan salah satu lini produk milik Toyota yang terbaik dalam hal
penjualannya di pasar nasional. Toyota Kijang sebagai kendaraan yang
mengekploitasi keluarga sebagai segmentasi pasar yang dituju tentunya memiliki
beragam strategi jitu dalam memproyeksikan apa yang ingin ditunjukan pada
konsumennya. Dengan adanya proyek perancangan Toyota Kijang generasi 6 ini
JURNAL DESAIN Juli 2011, Volume 15, NOMOR 2
62
dengan konsep the real family car diharapkan nanti mampu untuk semakin
mengangkat image dari Toyota Kijang yang telah melegenda di Indonesia di mata
masyarakat Indonesia lebih dari 30 tahun.
Saran Berdasarkan penilaian variabel dan kriteria maka didapat batasan dan ketentuan yang
harus diambil, yang pada akhirnya dapat mempermudah menetukan petunjuk-
petunjuk atau guidance dalam proses pengembangan bentuk dari Toyota Kijang
Essential sesuai dengan konsep awalnya yaitu the real family car. Hasil olahan desain
interior pada perancangan ini sudah memenuhi aspek kenyamanan dan konfigurasi
ruang kabin yang tepat untuk penumpang. Dalam perancangan ini, proses analisa dan penentuan keputusan tetap mengacu
pada data aktual, baik mengenai material yang sesuai sampai pada pendapat dari
pelaku industri otomotif yang cukup kompeten dan spesifikasi teknis yang cukup untuk
lingkup perancangan Tugas Akhir. Toyota Kijang Essential sendiri direkomendasikan untuk penggunaan dalam area
perkotaan, baik itu kota besar maupun kota kecil, kemudian untuk penggunaan
dengan tingkat kepadatan lalu lintas yang tinggi hingga penggunaan pada area yang
membutuhkan mobilitas tangguh. Jika didasarkan pada rencana trend direction
Toyota Motor Corporation, Toyota Kijang Essential akan dapat dipasarkan pada tahun
2012 hingga delapan tahun kedepannya karena mengacu pada lifecycle Toyota
Kijang yang mampu bertahan hingga 8 sampai 10 tahun. Perancangan ini masih bersifat global, terutama untuk pengembangan interior,
diharapkan kedepan dapat dilakukan perancangan lanjutan tentang interior yang lebih
cocok dengan konsep mobil keluarga yang mampu menjadi simbol kebanggan
pemiliknya. Detil-detil interior masih terbuka dikembangkan yang mengacu pada
aktifitas pokok konsumen maupun gaya hidup yang berkembang, serta aplikasi
teknologi terkini.
Bambang Tristiyono, PENGEMBANGAN DESAIN TOYOTA KIJANG GENERASI-6 DENGAN KONSEP THE REAL FAMILY CAR
63
DAFTAR RUJUKAN
BOOK Color Design Derection oleh S. Kobayashi, 1996.
Hapsoro Tities. S, (2008) , "Desain Bajaj Babe sebagai alat transportasi Angkutan
Umum Kota Jakarta dengan Pengembangan Kendaraan Promosi dan Pariwisata",
Tugas Akhir Desain Produk Industri -ITS 2008.
I. Made. G, (2004), "Desain Toyota Kijang Generasi-5", Tugas Akhir Desain
Produk Industri-ITS, 2004.
Panero, Julius. & Martin Zelnik (2003), "Dimensi Manusia dan Ruang Interior",
Erlangga, Jakarta.
CONFERENCE PROCEEDINGS Ida Ljungman, Karin Lodin, Karolina Starodub (2005), "Design Format Analysis of
a selected part of Toyota Portfolio", 2005.
Anton J. Suwandi, (2008), "Makalah Etnografi Design Workshop 2008 with Toyota
at UGM ", 2008.
MAGAZINE Motor Trend Indonesia, Edisi Khusus Toyota IIMS, Juli 2008.
Top Gear Indonesia edisi Juli 2008.
WEBSITE www.wikipedia.com/toyota_kijang.html
www.beritaATPM.com
www.carbodydesign.com
www.toyota-europe.com
www.toyota.co.jp/en/vision/design.html
www.toyotaastramotor.co.id
--------------------------
JURNAL DESAIN Juli 2011, Volume 15, NOMOR 2
64