Upload
rizal-fahmi
View
660
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
5/11/2018 Brand Image Pikiran Rakyat I - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/brand-image-pikiran-rakyat-i 1/40
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kehadiran media cetak maupun media elektronik tidak saja memunculkan
sikap serius dari pengusaha nasional maupun pengusaha lokal, tetapi juga
memaksa mereka untuk memperbaiki kualitas produk, barang dan jasa.
Persaingan produk juga menyebabkan peningkatan biaya belanja iklan dan
kegiatan promosi lainnya, sebagai upaya merebut perhatian konsumen.
Hal tersebut tidak luput dari yang namanya brand atau merek dari produk
atau jasa. Karena brand merupakan hal yang paling pokok dalam perusahaan atau
jasa. Brand atau merek telah menjadi elemen krusial yang berkontribusi terhadap
kesuksesan sebuah perusahaan atau jasa, karena dengan brand atau merek
konsumen dapat mengetahui dan ingat akan perusahaan kita.
Menurut UU Merek No. 15 Tahun 2001 pasal 1 ayat 1, merek adalah
“tanda yang berupa gambar, nama, kata, huruf-huruf, angka-angka, susunan
warna, atau kombinasi dari unsur-unsur tersebut yang memiliki daya pembeda dan
digunakan dalam kegiatan perdagangan barang atau jasa.”
1
5/11/2018 Brand Image Pikiran Rakyat I - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/brand-image-pikiran-rakyat-i 2/40
2
Banyaknya merek yang ditawarkan saat ini dapat membuat konsumen
bingung dalam mengambil keputusan pembelian. Sebagai pertimbangan awal
biasanya konsumen akan memperhatikan elemen-elemen yang berkaitan dengan
atribut-atribut nya, seperti produk, harga dan brand image. Atribut-atribut tersebut
sering diperhatikan oleh konsumen sebelum melakukan pembelian. Maka dari itu
produk-produk dari perusahaan dan jasa tersebut harus dapat memenuhi
kebutuhan dan keinginan konsumen, sehingga akan terbentuk sebuah citra atau
image dari konsumen terhadap produk tersebut. Jika image sudah melekat di
benak konsumen, konsumen akan selalu memiliki pertimbangan yang kuat
terhadap produk tersebut.
Setiap perusahaan harus memiliki brand image atau citra merek yang kuat
dan melekat pada perusahaannya guna dapat bertahan dari perusahaan lainnya.
Brand image itu harus dapat membentuk citra yang positif dari konsumen.
Brand image merupakan anggapan tentang merek yang direfleksikan
konsumen yang berpegang pada ingatan konsuemen. Brand image
memperlihatkan cara berpikir tentang sebuah merek secara abstrak dalam
pemikiran mereka, sekalipun pada saat mereka memikirkannya, mereka tidak
berhadapan langsung dengan produk. Membangun brand image yang positif dapat
dicapai dengan program pemasaran yang kuat terhadap produk tersebut, yang unik
dan memiliki kelebihan yang ditonjolkan, yang dapat membedakannya dengan
produk lain. Kombinasi yang baik dari elemen-elemen (atribut) yang mendukung,
dapat menciptakan brand image yang kuat bagi konsumen.
5/11/2018 Brand Image Pikiran Rakyat I - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/brand-image-pikiran-rakyat-i 3/40
3
Dengan kata lain citra merek atau brand image merupakan ringkasan pasar
tentang produk selengkapnya, atau suatu hasil dari persepsi masyarakat, yaitu apa
yang dipikirkan atau bahkan dibayangkan orang-orang tentang suatu merek
(Temporal, 2001:52).
Pemasar dalam memasarkan produknya harus berusaha semaksimal
mungkin memasarkan produknya, sehingga pemasar dapat membangun brand
image yang sesuai terhadap apa yang diinginkan dan diharapkan oleh konsumen.
Jika brand image yang baik diharapkan adanya loyalitas yang baik dari konsumen
terhadap produk atau jasa pada brand perusahaan kita.
Loyalitas dapat didefinisikan berdasarkan perilaku pembeli. Pelanggan
yang loyal adalah orang yang melakukan pembelian berulang secar teratur,
membeli antarlini produk dan jasa, mereferensikan kepada orang lain dan
menunjukkan kekebalan terhadap tarikan dari pesaing-pesaing. Loyalitas
pelanggan menjadi tujuan bagi pasar strategis yang dijadikan dasar
pengembangan keunggulan kompetitif yang berkelanjutan. Tugas mengelola
loyalitas pelanggan menjadi tantangan manajerial. Bila kepuasan pelanggan tidak
dapat diandalkan, maka pengukuran apa yang terkait dengan pembelian ulang.
Pengukuran tersebut adalah loyalitas pelanggan atau customer loyalty. Di masa
lalu, upaya untuk memperoleh kepuasan pelanggan telah berhasil mempengaruhi
sikap pelanggan.
Konsep loyalitas pelanggan lebih banyak dikaitkan dengan perilaku atau
behavior dari pada dengan sikap. Bila seseorang merupakan pelanggan yang
5/11/2018 Brand Image Pikiran Rakyat I - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/brand-image-pikiran-rakyat-i 4/40
4
loyal, ia menunjukkan perilaku pembelian yang didefinisikan sebagai pembelian
nonrandom yang diungkapkan dari waktu ke waktu oleh beberapa unit
pengambilan keputusan. Jika kepuasan pelanggan tidak dapat diandalkan, maka
loyalitas lah yang berjalan. Jika perusahaan itu menjual produk atau program
(iklan), maka loyalitas itu terbentuk dari adanya kepuasan pelanggan terhadap
hasil dari respon positif dari penonton terhadap iklan konsumen atau pelanggan
yang ditayangkan. Jadi peran brand image atau citra merek dari sebuah
perusahaan produk atau jasa sangat mempunyai pengaruh yang sangat besar
dalam menciptakan loyalitas pelanggan. Loyalitas pelanggan merupakan tolak
ukur dalam menentukan kinerja sebuah perusahaan. Pikiran Rakyat merupakan
harian umum lokal yang mendominasi di Provinsi Jawa Barat. Pikiran Rakyat
sudah merambah keseluruh pelosok Jawa Barat dan memantapkan diri sebagai
korannya orang Jawa Barat, sekaligus yang terbesar di provinsi ini. Pikiran
Rakyat sebagai harian umum yang menjual produk dan jasa.
Dari beberapa alasan di atas, penulis memilih Harian Umum Pikiran
Rakyat untuk diteliti, karena perusahaan media cetak Pikiran Rakyat merupakan
perusahaan yang mampu mempertahankan eksistensinya di tengah-tengah
persaingan media cetak lokal khususnya di Provinsi Jawa Barat. Pikiran Rakyat
sudah mempunyai brand image tersendiri yang kuat di benak konsumen. Hal
itulah yang pada akhirnya diharapkan akan menambah loyalitas pelanggan
terhadap media cetak ini.
5/11/2018 Brand Image Pikiran Rakyat I - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/brand-image-pikiran-rakyat-i 5/40
5
Dalam penelitian ini terdapat dua dimensi yang menurut saya cukup
penting dan berkaitan dengan bidang komunikasi yang akan saya teliti, yaitu
brand image atau citra merek terhadap suatu perusahaan produk atau jasa dan
loyalitas pelanggan.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka penulis merumuskan
masalah yang diambil adalah : “Adakah hubungan antara brand image Harian
Umum Pikiran Rakyat dengan loyalitas pengiklan iklan baris di wilayah Kota
Bandung?”
1.3 Identifikasi Masalah
Berdasarkan rumusan masalah, maka dapat diidentifikasi pertanyaan-
pertanyaan sebagai berikut :
1. Adakah hubungan antara atribut citra merek Harian Umum Pikiran
Rakyat dengan loyalitas pelanggan?
2. Adakah hubungan antara keuntungan citra merek Harian Umum
Pikiran Rakyat dengan loyalitas pelanggan?
3. Adakah hubungan antara sikap citra merek Harian Umum Pikiran
Rakyat dengan loyalitas pelanggan?
5/11/2018 Brand Image Pikiran Rakyat I - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/brand-image-pikiran-rakyat-i 6/40
6
1.4 Tujuan Penelitian
Dari penelitian ini diharapkan dapat tercapai tujuan sebagai berikut :
1 Untuk mengetahui adanya hubungan antara atribut merek Harian
Umum Pikiran Rakyat dengan loyalitas pelanggan.
2 Untuk mengetahui adanya hubungan antara keuntungan merek Harian
Umum Pikiran Rakyat dengan loyalitas pelanggan.
3Untuk mengetahui adanya hubungan antara sikap merek Harian
Umum Pikiran Rakyat dengan loyalitas pelanggan.
1.5 Kegunaan Penelitian
1.5.1 Kegunaan Teoritis
Diharapkan penelitian ini dapat memberikan manfaat dalam
perkembangan ilmu komunikasi serta merupakan suatu pengetahuan untuk
menambah referensi atau menjadi pijakan bagi penelitian lebih lanjut pada studi
ilmu komunikasi dalam kaitannya dengan bidang komunikasi pemasaran dan
manajemen pemasaran. Dalam hal ini terutama mengenai pengetahuan tambahan
5/11/2018 Brand Image Pikiran Rakyat I - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/brand-image-pikiran-rakyat-i 7/40
7
yang bertujuan untuk mengukur dan mengetahui sejauh mana hubungan antara
brand image Harian Umum Pikiran Rakyat dalam meningkatkan loyalitas
pelanggan.
1.5.2 Kegunaan Praktis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi Harian Umum
Pikiran Rakyat dalam memperthankan brand image dan meningkatkan loyalitas
pelanggannya di wilayah Kota Bandung.
1.6 Kerangka Pemikiran
1.6.1 Kerangka Teoritis
Penelitian ini mengambil dasar pemikiran dari Elaboration Likelihood
Theory (ELT) atau Elaboration Likelihood Model (ELM) yang dikembangkan
oleh ahli psikologi sosial Richard Petty dan John Cacioppo. ELM adalah sebuah
teori persuasi karena teori ini mencoba untuk memprediksi kapan serta bagaimana
individu akan dan tidak akan terbujuk oleh pesan (Littlejohn & Foss, 2005:72).
Kemungkinan elaborasi (elaboration likelihood ) adalah suatu
kemungkinan bahwa individu akan mengevaluasi informasi secara kritis.
5/11/2018 Brand Image Pikiran Rakyat I - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/brand-image-pikiran-rakyat-i 8/40
8
Kemungkinan elaborasi bergantung pada cara seseorang mengolah pesan. Ada
dua rute untuk pengolahan informasi ± rute sentral dan periferal. Elaborasi atau
kritis terjadi pada rute periferal. Ketika individu mengolah informasi melalui rute
sentral, ia memikirkan argumen secara aktif dan menanggapinya dengan hati-hati.
Jika individu tersebut berubah, maka hal tersebut mengarahkannya pada
perubahan yang relatif kekal, yang mungkin memengaruhi bagaimana ia
berperilaku sebenarnya.
Ketika individu mengolah informasi melalui rute periferal, ia akan sangat
kurang kritis. Perubahan apa pun yang terjadi, mungkin hanya sementara dan
kurang berpengaruh pada bagaimana dia bertindak. Akan tetapi, karena
kecenderungan elaborasi adalah sebuah variabel, individu mungkin akan
menggunakan kedua rute tersebut sampai taraf tertentu, bergantung pada seberapa
besar keterkaitan personal isu tersebut terhadap individu.
Jumlah pikiran kritis yang diterapkan pada sebuah argumen bergantung
pada dua faktor - motivasi dan kemampuan individu. Ketika seseorang sangat
termotivasi, mungkin ia akan menggunakan pengolahan rute sentral dan ketika
motivasinya rendah, pengolahan yang diambil lebih cenderung pada rute periferal.
Motivasi sedikitnya terdiri atas tiga hal yaitu keterlibatan atau relevansi personal
dengan topik, perbedaan pendapat, dan kecenderungan pribadi individu terhadap
cara berpikir kritis (Littlejohn & Foss, 2005:72-73). Tidak masalah seberapa
termotivasinya individu, tetapi ia tidak dapat menggunakan pengolahan sentral
kecuali ia juga mengetahui tentang isu tersebut.
5/11/2018 Brand Image Pikiran Rakyat I - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/brand-image-pikiran-rakyat-i 9/40
9
Gambar 1.1The Elaboration Likelihood Model
Sumber: Petty dan Cacioppo dalam Griffin (2003:199)
Menurut Kotler dan Keller (2008a:245), pembentukan atau perubahan
sikap pada rute sentral mencakup banyak pemikiran dan didasarkan pada
pertimbangan rasional yang tekun tentang informasi produk yang paling penting.
5/11/2018 Brand Image Pikiran Rakyat I - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/brand-image-pikiran-rakyat-i 10/40
10
Sedangkan pembentukan atau perubahan sikap pada rute periferal mencakup jauh
lebih sedikit pemikiran dan merupakan konsekuensi dari asosiasi merek dengan
petunjuk sekeliling yang positif atau negatif. Yang bisa menjadi contoh-contoh
petunjuk periferal bagi konsumen adalah dukungan selebriti, sumber yang
terpercaya, atau objek apa pun yang menimbulkan perasaan positif.
Penelitian ini memfokuskan pada pembuktian aspek pengolahan pesan
melalui rute periferal dengan promosi penjualan sebagai variabelnya. Promosi
penjualan merupakan pesan persuasif yang tergolong dalam petunjuk peripheral
( peripheral cue) karena tidak mengandung informasi utama dari suatu produk.
Promosi penjualan adalah informasi yang lebih bersifat tambahan atau pelengkap
yang diyakini dapat menyentuh sisi emosional konsumen sehingga terdorong
untuk membuat keputusan pembelian.
1.6.2 Kerangka Konseptual
Kerangka konseptual dari penelitian Brand Image Pikiran Rakyat dalam
Meningkatkan Loyalitas Pelanggan ini terdiri dari dua variabel, yaitu brand image
dan loyalitas pelanggan.
Variabel X : Brand Image
5/11/2018 Brand Image Pikiran Rakyat I - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/brand-image-pikiran-rakyat-i 11/40
11
Merek atau brand telah menjadi elemen krusial yang berkontribusi
terhadap kesuksesan sebuah organisasi pemasaran, baik perusahaan bisnis
maupun nirlaba, pemanufaktur maupun penyedia jasa dan organisasi lokal
maupun global. Fenomena persaingan yang ada dalam era globalisasi akan
semakin mengarahkan sistem perekonomian Indonesia ke mekanisme pasar yang
memposisikan pemasar untuk selalu mengembangkan dan merebut market share
(pangsa pasar). Salah satu aset untuk mencapai keadaan tersebut adalah brand
(merek). Merek merupakan identitas utama produk atau jasa suatu badan usaha
sehingga dapat dibedakan dari produk atau jasa, badan usaha lain yang sejenis.
Menurut UU merek No. 15 tahun 2001 pasal 1 ayat 1, merek adalah “tanda
yang berupa gambar, nama, kata, huruf-huruf, angka-angka, susunan warna, atau
kombinasi dari unsur-unsur tersebut yang memiliki daya pembeda dan digunakan
dalam kegiatan perdagangan barang atau jasa.” Definisi ini memiliki kesamaan
dengan definisi versi American Marketing Association yang menekankan peranan
merek sebagai identifier dan differentiator . Berdasarkan kedua definisi ini, secara
teknis apabila seseorang pemasar membuat nama, logo atau simbol baru untuk
sebuah produk baru, maka ia telah menciptakan sebuah merek atau brand.
Citra atau image adalah persepsi masyarakat terhadap perusahaan atau
produknya. Image dipengaruhi oleh banyak faktor yang diluar control perusahaan.
Citra yang efektif melakukan tiga hal, yang pertama: memantapkan karakter
produk dan usulan nilai, yang kedua: menyampaikan karakter itu dengan cara
yang berbeda sehingga tidak dikacaukan dengan karakter pesaing, yang ketiga:
5/11/2018 Brand Image Pikiran Rakyat I - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/brand-image-pikiran-rakyat-i 12/40
12
memberikan kekuatan emosional yang lebih dari sekedar citra mental. Supaya
bisa berfungsi citra itu harus disampaikan melaui setiap sarana komunikasi yang
tersedia dan kontak merek (Kotler, 200:338).
Brand image adalah persepsi pelanggan terhadap suatu merek yang
digambarkan melalui asosiasi merek yang ada dalam ingatan pelanggan (Keller,
1993: 3). Yang dimaksud dengan brand association atau asosiasi merek adalah
segala sesuatu yang berhubungan dengan ingatan seseorang mengenai merek
(Aaker, 1991: 109). Asosiasi yang terjalin pada suatu merek dapat membantu
proses mengingat kembali informasi yang berkaitan dengan produk, sehingga
adanya asosiasi tersebut akan menimbulkan perasaan yang berbeda di benak
pelanggan di banding produk pesaing. Antara asosiasi merek dengan brand image
terdapat hubungan yang saling terkait. Asosiasi yang terjalin pada suatu merek
dapat membentuk brand image.
Citra merek atau brand image merupakan jenis asosiasi yang muncul
dibenak konsumen ketika mengingat sebuah merek tertentu. Jenis asosiasi merek
meliputi atribut, manfaat dan sikap. Atribut terdiri dari atribut yang berhubungan
dengan produk misalnya desain, warna, ukuran dan atribut yang tidak
berhubungan dengan produk atau non-product, misalnya harga, pemakai dan citra
penggunaan. Sedangkan manfaat mencakup manfaat secara fungsional, manfaat
secara simbolis dan manfaat berdasarkan pengalaman. Sikap terdiri dari sikap
fungsional dan sikap emosional.
5/11/2018 Brand Image Pikiran Rakyat I - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/brand-image-pikiran-rakyat-i 13/40
13
Merek-merek terbaik merupakan jaminan kualitas, dalam hal ini Kotler
(2008: 63) mengungkapkan bahwa merek dapat memiliki tingkat pengertian,
yaitu:
a. Attributes (Atribut)
Attributes merupakan suatu bentuk deskriptif yang memberikan
karakteristik pada produk atau jasa. Berdasarkan hubungannya dengan
produk dapat dibedakan menjadi atribut yang berkaitan dengan produk dan
atribut yang tidak berkaitan dengan produk. Atribut yang berkaitan dengan
produk membentuk fungsi produk dan layanan. Sedangkan atribut yang
tidak berkaitan dengan produk berhubungan dengan pembelian atau
konsumsi, seperti harga, kemasan, informasi, penampilan produk, tipe
orang yang menggunakan dan situasi penggunaan.
b. Benefits (Keuntungan)
Benefit merupakan suatu penilaian pribadi konsumen terhadap atribut
produk atau layanan. Manfaat ini dibedakan menjadi tiga, yaitu : manfaat
fungsional, manfaat yang dialami, dan manfaat simbolis. Manfaat
fungsional merupakan keuntungan intrinsik dari pemakaian produk dan
jasa, biasanya berkaitan dengan atribut akan produk yang dapat memenuhi
kebutuhan dan keinginan konsumen. Serta produk dapat menyediakan
solusi bagi masalah konsumsi atau potensi masalah yang dihadapi
konsumen, seperti kenyamanan atau keamanan. Kedua, manfaat
5/11/2018 Brand Image Pikiran Rakyat I - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/brand-image-pikiran-rakyat-i 14/40
14
pengalaman yang dialami berhubungan dengan apa yang dirasakan pada
saat menggunakan produk atau jasa. Konsumen merupakan representasi
dari keinginan mereka akan produk yang dapat memberikan rasa senang,
pengalaman baru, keanekaragaman, dan stimulasi kognitif. Ketiga,
manfaat simbolis berhubungan dengan atribut yang tidak berkaitan dengan
produk serta berhubungan dengan kebutuhan mendasar untuk
bermasyarakat. Berkaitan dengan keinginan konsumen dalam upaya
memperbaiki diri, dihargai sebagai anggota kelompok, afiliasi, dan rasa
memiliki asosiasi kegunaan merek dengan kelompok, peran, atau citra diri
yang diinginkan.
c. Brand Attitudes (Sikap merek)
Sikap merek atau brand attitudes berkaitan dengan evaluasi yang
dilakukan secara menyeluruh terhadap suatu merek. Ini penting, karena
sikap konsumen terhadap merek mendasari konsumen dalam pemilihan
merek. Didefinisikan sebagai evaluasi keseluruhan atas suatu merek, apa
yang dipercayai oleh konsumen mengenai merek-merek tertentu, sejauh
apa konsumen percaya bahwa produk atau jasa tersebut memiliki atribut
atau keuntungan tertentu, dan penilaian evaluatif terhadap kepercayaan
tersebut – bagaimana baik atau buruknya suatu produk jika memiliki
atribut atau keuntungan tersebut. evaluasi yang memuaskan secara
keseluruhan terhadap suatu merek atau sikap yang mendukung terhadap
suatu merek.
5/11/2018 Brand Image Pikiran Rakyat I - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/brand-image-pikiran-rakyat-i 15/40
15
Dengan kata lain citra merek atau brand image merupakan ringkasan pasar
tentang produk selengkapnya, atau suatu hasil dari persepsi masyarakat, yaitu apa
yang dipikirkan atau bahkan dibayangkan orang-orang tentang suatu merek
(Temporal, 2001:52).
Variabel Y : Loyalitas Pelanggan
Definisi customer atau pelanggan memberikan pandangan mendalam yang
penting untuk memahami mengapa perusahaan harus menciptakan dan
memelihara pelanggan dan bukan hanya menarik pelanggan. Pelanggan adalah
seseorang yang menjadi terbiasa untuk membeli suatu produk atau jasa dari suatu
perusahaan. Kebiasaan itu terbentuk melalui pembelian dan interaksi yang sering
selama periode tertentu.
Loyalitas adalah sikap menyenangi terhadap suatu merek yang
diprersentasikan dalam pembelian yang konsisten terhadap merek itu sepanjang
waktu (Sutisna, 2001: 41) dalam (Melinda, 2008). Loyalitas dapat didefinisikan
berdasarkan perilaku pembeli. Pelanggan yang loyal adalah orang yang
melakukan pembelian berulang secar teratur, membeli antarlini produk dan jasa,
mereferensikan kepada orang lain dan menunjukkan kekebalan terhadap tarikan
dari pesaing-pesaing.
Loyalitas pelanggan adalah pelanggan yang tidak hanya membeli ulang
suatu barang atau jasa, tetapi juga mempunyai komitmen dan sikap yang positif
5/11/2018 Brand Image Pikiran Rakyat I - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/brand-image-pikiran-rakyat-i 16/40
16
terhadap perusahaan jasa, misalnya dengan merekomendasikan orang lain untuk
membeli (Gremler dan Brown, 1999).
Aaker (1996) menyatakan bahwa loyalitas pelanggan terhadap merek
merupakan salah satu dari aset merek, yang menunjukkan mahalnya nilai sebuah
loyalitas, karena untuk membangunnya banyak tantangan yang harus dihadapi
serta membutuhkan waktu yang sangat lama.
Loyalitas pelanggan terhadap merek bisa dilakukan dengan pendekatan
secara instrumental conditioning yang memandang bahwa pembelian yang
konsisten sepanjang waktu adalah menunjukan loyalitas merek. Perilaku
pengulangan pembelian diasumsikan merefleksikan penguatan atau stimulus yang
kuat. Jadi, pengukuran bahwa seseorang konsumen itu loyal atau tidak dilihat dari
frekuensi dan konsistensi pembeliannya terhadap satu merek. Pendekatan kedua,
yaitu dengan teori kognitif. Menurut pendekatan ini loyalitas menyatakan
komitmen terhadap suatu merek yang mungkin tidak hanya direfleksikan oleh
perilaku pembelian yang terus menerus. Konsumen mungkin sering membeli
merek tertentu karena harganya murah dan jika harganya kembali naik maka akan
kembali ke awal dengan begitu adanya suatu kesetiaan terhadap produk tertentu.
Pelanggan yang loyal merupakan aset penting bagi perusahaan, hal ini
dapat dilihat dari karakteristik yang dimilikinya, sebagaimana yang diungkapkan
oleh Jill Griffin (Griffin, 2005: 31), pelanggan yang loyal memiliki karakteristik
melakukan pembelian berulang secara teratur, membeli antar lini produk dan jasa,
5/11/2018 Brand Image Pikiran Rakyat I - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/brand-image-pikiran-rakyat-i 17/40
17
mereferensikan kepada orang lain, dan menunjukkan kekebalan terhadap tarikan
dari pesaing.
Karakteristik loyalitas pelanggan dalam penelitian ini menurut Jill Griffin
adalah sebagai berikut:
1. Melakukan pembelian berulang secara teratur
Komitmen untuk membeli kembali merupakan sikap yang paling
penting bagi loyalitas, bahkan lebih penting dari kepuasan.
Singkatnya, tanpa pembelian berulang, tidak ada loyalitas.
Keputusan membeli kembali seringkali merupakan langkah
selanjutnya yang terjadi secara alamiah bila pelanggan telah
memiliki ikatan emosional yang kuat dengan produk atau jasa
tertentu (Griffin, 2005: 20).
2. Membeli antar lini produk dan jasa
Konsumen bukan hanya membeli satu jenis produk dari suatu
merek atau brand yang sudah mereka percaya, tetapi mereka juga
membeli perlengkapan-perlengkapan lain dari produk yang
dibelinya (Griffin, 2003: 13). Misalnya, setelah membeli produk
bubur bayi Sun, pelanggan juga membeli Sun ibu untuk menyusui
atau bahkan biscuit dari Prominas untuk anak balitanya.
3. Mereferensikan kepada orang lain
5/11/2018 Brand Image Pikiran Rakyat I - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/brand-image-pikiran-rakyat-i 18/40
18
Referensi adalah jalur paling yang paling kuat bagi bisnis manapun
untuk dapat sukses merekrut para pelanggan baru. Referensi juga
sangat efektif karena referensi itu dating dari puhak kedua yang
terpercaya (Griffin, 2005: 156).
4. Menunjukkan kekebalan terhadap tarikan pesaing
Konsumen tidak terpengaruh dengan adanya produk baru yang
menawarkan fasilitas atau harga yang jauh lebih terjangkau,
mereka akan tetap teguh pada pendiriannya untuk selalu
menggunakan produk pertama (Griffin, 2003: 13).
1.6.3 Kerangka Operasional
Menurut Kerlinger, ada dua macam variabel yang terdapat dalam
penelitian korelasional yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Pengertian
mengenai dua variabel tersebut menurut (Rakhmat, 1999:12) adalah :
Variabel bebas merupakan variabel yang diduga sebagai
penyebab atau pendahulu dari variabel lainnya. Sedangkan
variabel terikat adalah variabel yang diduga sebagai akibat atau
yang dipengaruhi oleh variabel yang mendahulinya. Variabel
bebas biasanya diberi lambang X dan variabel terikat diberi
lambang Y.
5/11/2018 Brand Image Pikiran Rakyat I - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/brand-image-pikiran-rakyat-i 19/40
19
Variabel X dari penelitian ini adalah brand image atau citra merek dari
harian umum Pikiran Rakyat dengan sub variabel X1 nya yaitu atribut, X2 nya
yaitu manfaat dan X3 nya yaitu sikap. Sedangkan variabel Y dalam penelitian ini
adalah loyalitas pelanggan dengan sub variabel Y1 nya yaitu melakukan
pembelian berulang secara teratur, Y2 nya membeli antar lini produk dan jasa, Y3
adalah mereferensikan kepada orang lain dan yang terakhir sub variabel Y4 yaitu
menunjukkan kekebalan terhadap tarikan pesaing.
1.6.3.1 Definisi Operasional Variabel
Variabel X : Citra Merek Pikiran Rakyat (Brand Image) (X)
Brand image atau citra merek merupakan ringkasan pasar tentang produk
selengkapnya, atau suatu hasil dari persepsi masyarakat, yaitu apa yang dipikirkan
atau bahkan dibayangkan orang-orang tentang suatu merek (Temporal, 2001:52).
Sub Variabel :
1. Atribut Citra Merek Pikiran Rakyat (X1)
Attributes atau atribut citra merek Pikiran Rakyat merupakan suatu bentuk
deskriptif yang memberikan karakteristik pada produk atau jasa Pikiran
Rakyat.
Indikator:
5/11/2018 Brand Image Pikiran Rakyat I - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/brand-image-pikiran-rakyat-i 20/40
20
1. Atribut Produk (Desain, warna dan ukuran)
2. Atribut Non-Product (harga, pemakaian dan citra penggunaan)
2. Manfaat Citra Merek Pikiran Rakyat (X2)
Benefit atau manfaat citra merek Pikiran Rakyat merupakan suatu
penilaian pribadi konsumen terhadap produk dan jasa Pikiran Rakyat.
Indikator:
1. Manfaat fungsional (seperti kenyamanan atau keamanan yang
diperoleh pelanggan).
2. Manfaat simbolis (keinginan pelanggan atau pengiklan dalam
mengiklankan produk di Pikiran Rakyat).
3. Manfaat pengalaman (pengalaman yang didapat konsumen rasa
senang, pengalaman baru, keanekaragaman, dan stimulasi kognitif
dalam membeli iklan baris Pikiran Rakyat).
3. Sikap Citra Merek Pikiran Rakyat (X3)
Sikap merek atau brand attitudes citra merek Pikiran Rakyat yaitu
berkaitan dengan evaluasi tentang hasil-hasil produk Pikiran Rakyat.
Indikator:
1. Mengevaluasi hasil dan program yang diproduksi Pikiran Rakyat.
5/11/2018 Brand Image Pikiran Rakyat I - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/brand-image-pikiran-rakyat-i 21/40
21
Variabel Y : Loyalitas Pelanggan (Y)
Sub Variabel :
1. Loyalitas Pelanggan Melakukan pembelian berulang secara teratur
(Y1)
Loyalitas pelanggan dalam membeli kembali produk atau jasa Pikiran
Rakyat.
Indikator:
• Melakukan pembelian kembali setelah yang pertama
• Menyukai hasil pembuatan iklan
2. Loyalitas Pelanggan Membeli antar lini produk dan jasa (Y2)
Loyalitas pelanggan bukan hanya dalam membeli satu jenis produk dari
suatu merek atau brand yang sudah mereka percaya, tetapi mereka juga
membeli perlengkapan-perlengkapan lain dari produk yang dibelinya.
Indikator:
• Membeli jam tayang yang masih satu jalur dengan Pikiran Rakyat
3. Loyalitas Pelanggan Mereferensikan kepada orang lain (Y3)
5/11/2018 Brand Image Pikiran Rakyat I - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/brand-image-pikiran-rakyat-i 22/40
22
Loyalitas pelanggan dalam memberikan informasi mengenai Pikiran
Rakyat ke orang lain atau mereferensikan Pikiran Rakyat kepada rekan.
Indikator:
• Membicarakan Pikiran Rakyat kepada rekan
• Mempromosikan Pikiran Rakyat pada rekan
• Mempengaruhi orang lain untuk membeli jam tayang di Pikiran Rakyat
4. Loyalitas Pelanggan Menunjukkan kekebalan terhadap tarikan
pesaing (Y4)
Loyalitas pelanggan dalam bertahan terhadap merek produk pesaing atau
tawaran dari merek lain.
Indikator:
• Kepercayaan terhadap Pikiran Rakyat
• Tidak ingin koran lain
1.7 Hipotesis
Menurut Singarimbun, hipotesis adalah pernyataan yang bersifat dugaan
mengenai hubungan antara dua variabel atau lebih (1995:43). Berdasarkan uraian
diatas, maka dapat dirumuskan suatu hipotesis sebagai berikut:
5/11/2018 Brand Image Pikiran Rakyat I - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/brand-image-pikiran-rakyat-i 23/40
23
1.7.1 Hipotesis Utama
Ho : Tidak ada hubungan antara brand image Pikiran Rakyat dengan
loyalitas pelanggan.
H1 : Ada hubungan antara brand image Pikiran Rakyat dengan
loyalitas pelanggan.
1.7.2 Sub Hipotesis
Sub hipotesis yang akan diuji, akan dibuktikan dalam peneltian ini
berhubungan dengan ada tidaknya hubungan antara variabel X dengan variabel Y
dari hipotesis diatas, maka dapat diturunkan sub hipotesis sebagai berikut:
1. Ho : Tidak ada hubungan antara atribut citra merek Pikiran Rakyat
dengan loyalitas pelanggan dalam melakukan pembelian ulang secara
teratur.
H1 : Ada hubungan antara atribut citra merek Pikiran Rakyat dengan
loyalitas pelanggan dalam melakukan pembelian ulang secara teratur.
Variabel X
Brand Image
Variabel Y
Loyalitas Pelanggan
5/11/2018 Brand Image Pikiran Rakyat I - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/brand-image-pikiran-rakyat-i 24/40
24
2. Ho : Tidak ada hubungan antara atribut citra merek Pikiran Rakyat
dengan loyalitas pelanggan dalam membeli antar lini produk dan jasa.
H1 : Ada hubungan antara atribut citra merek Pikiran Rakyat dengan
loyalitas pelanggan dalam membeli antar lini produk dan jasa.
3. Ho : Tidak ada hubungan antara atribut citra merek Pikiran Rakyat
dengan loyalitas pelanggan dalam mereferensikan kepada orang lain.
H1 : Ada hubungan antara atribut citra merek Pikiran Rakyat dengan
loyalitas pelanggan dalam mereferensikan kepada orang lain.
4. Ho : Tidak ada hubungan antara atribut citra merek Pikiran Rakyat
dengan loyalitas pelanggan dalam menunjukkan kekebalan terhadap
tarikan pesaing.
H1 : Ada hubungan antara atribut citra merek Pikiran Rakyat dengan
loyalitas pelanggan dalam menunjukkan kekebalan terhadap tarikan
pesaing.
5. Ho : Tidak ada hubungan antara benefit citra merek Pikiran Rakyat
dengan loyalitas pelanggan dalam melakukan pembelian berulang secara
teratur.
H1 : Ada hubungan antara benefit citra merek Pikiran Rakyat dengan
loyalitas pelanggan dalam melakukan pembelian berulang secara teratur.
5/11/2018 Brand Image Pikiran Rakyat I - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/brand-image-pikiran-rakyat-i 25/40
25
6. Ho : Tidak ada hubungan antara benefit citra merek Pikiran Rakyat
dengan loyalitas pelanggan dalam membeli antar lini produk dan jasa.
H1 : Ada hubungan antara benefit citra merek Pikiran Rakyat dengan
loyalitas pelanggan dalam membeli antar lini produk dan jasa.
7. Ho : Tidak ada hubungan antara benefit citra merek Pikiran Rakyat
dengan loyalitas pelanggan dalam mereferensikan kepada orang lain.
H1 : Ada hubungan antara benefit citra merek Pikiran Rakyat dengan
loyalitas pelanggan dalam mereferensikan kepada orang lain.
8. Ho : Tidak ada hubungan antara benefit citra merek Pikiran Rakyat
dengan loyalitas pelanggan dalam menunjukkan kekebalan terhadap
tarikan pesaing.
H1 : Ada hubungan antara benefit citra merek Pikiran Rakyat dengan
loyalitas pelanggan dalam menunjukkan kekebalan terhadap tarikan
pesaing.
9. Ho : Tidak ada hubungan antara sikap citra merek Pikiran Rakyat
dengan loyalitas pelanggan dalam melakukan pembelian berulang secara
teratur.
H1 : Ada hubungan antara sikap citra merek Pikiran Rakyat dengan
loyalitas pelanggan dalam melakukan pembelian berulang secara teratur.
5/11/2018 Brand Image Pikiran Rakyat I - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/brand-image-pikiran-rakyat-i 26/40
26
10.Ho : Tidak ada hubungan antara sikap citra merek Pikiran Rakyat
dengan loyalitas pelanggan dalam membeli antar lini produk dan jasa.
H1 : Ada hubungan antara sikap citra merek Pikiran Rakyat dengan
loyalitas pelanggan dalam membeli antar lini produk dan jasa.
11.Ho : Tidak ada hubungan antara sikap citra merek Pikiran Rakyat
dengan loyalitas pelanggan dalam mereferensikan kepada orang lain.
H1 : Ada hubungan antara sikap citra merek Pikiran Rakyat dengan
loyalitas pelanggan dalam mereferensikan kepada orang lain.
12.Ho : Tidak ada hubungan antara sikap citra merek Pikiran Rakyat
dengan loyalitas pelanggan dalam menunjukkan kekebalan terhadap
tarikan pesaing.
H1 : Ada hubungan antara sikap citra merek Pikiran Rakyat dengan
loyalitas pelanggan dalam menunjukkan kekebalan terhadap tarikan
pesaing.
1.8 Metode dan Teknik Penelitian
1.8.1 Metode Penelitian
Penelitian ”Hubungan Antara Brand Image Pikiran Rakyat dalam
Meningkatkan Loyalitas Pelanggan” ini menggunakan metode penelitian
5/11/2018 Brand Image Pikiran Rakyat I - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/brand-image-pikiran-rakyat-i 27/40
27
korelasional. Metode korelasional adalah suatu metode yang mencoba meneliti
hubungan diantara variabel-variabel. Metode korelasi bertujuan untuk meneliti
sejauh mana variasi pada suatu faktor berkaitan dengan faktor lain (Rakhmat,
1999: 27).
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh hubungan antar variabel
penelitian yang dinyatakan dalam bentuk koefisien korelasi. Dengan tujuan untuk
mengetahui keterikatan antara brand image dengan loyalitas pelanggan.
1.8.2 Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini digunakan empat metode pengumpulan data, yaitu :
1. Angket
Angket merupakan daftar pertanyaan yang diberikan kepada responden.
Jenis angket yang digunakan adalah angket berstruktur yang daftar
pertanyaannya sudah tertulis dan jawabannya sudah ditetapkan oleh
penulis, sedangkan responden memilih salah satu jawaban yang telah
disediakan yang menurutnya paling sesuai.
Hasil angket digunakan sebagai sumber membuat analisa data dan uraian
serta kesimpulan akhir dari penelitian. Pada penilitian ini angket
disebarkan kepada pelanggan yaitu perusahaan-perusahan di kota Bandung
yang membeli jam tayang pada harian umum Pikiran Rakyat.
2. Wawancara
5/11/2018 Brand Image Pikiran Rakyat I - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/brand-image-pikiran-rakyat-i 28/40
28
Wawancara adalah teknik pengumpulan informasi dengan cara bertanya
langsung. Wawancara merupakan metode pengumpulan data secara
langsung untuk mendapatkan informasi dengan cara bertanya kepada
responden atau kepada orang yang kompeten sesuai dengan masalah yang
diteliti. Wawancara yaitu tanya jawab langsung untuk mencari dan
mengumpulkan informasi atau data kepada semua pihak yang berkaitan
dengan berjalannya proses penelitian. Wawancara dilakukan penulis
kepada pihak Pikiran Rakyat serta pelanggan atau pengiklan Pikiran
Rakyat.
3. Studi Kepustakaan
Studi kepustakaan adalah teknik yang dilakukan dengan menelaah teori-
teori, pendapat-pendapat, serta pokok-pokok pikiran yang terdapat dalam
media cetak, khususnya buku-buku yang relevan dengan masalah yang
dibahas dalam penelitian. Studi kepustakaan yaitu pengumpulan data
dengan cara membaca dan mempelajari buku-buku yang berkaitan dengan
penelitian ini. Seperti buku yang berkaitan dengan komunikasi massa,
komunikasi pemasaran, citra dan tentang perilaku konsumen yang
digunakan sebagai dasar konsep dan teori terhadap objek dan realita yang
diteliti.
1.8.3 Teknik Analisis Data
5/11/2018 Brand Image Pikiran Rakyat I - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/brand-image-pikiran-rakyat-i 29/40
29
1.8.3.1 Teknik Analisis Deskriptif
Teknik analisis data secara deskriptif yaitu dengan menguraikan data atau
jawaban yang diperoleh melalui daftar pertanyaan dari angket yang diajukan
kepada responden dengan menyusunnya ke dalam bentuk tabel. Untuk selanjutnya
dari tabel tersebut dilakukan analisis ke dalam bentuk frekuensi dan persentase,
dibahas berdasarkan teori dengan didukung dari hasil wawancara, observasi
maupun berdasarkan studi kepustakaan atas teori yang diperoleh para ahli.
Analisis deskriptif bertujuan untuk memberikan deskripsi mengenai objek
penelitian berdasarkan data dan variabel yang diperoleh dari kelompok subjek
yang diteliti dan tidak dimaksudkan untuk pengujian hipotesis (Azwar, 1998:
126).
Data yang terkumpul dikelompokkan dan ditabulasikan dalam bentuk
distribusi frekuensi, kemudian diintepretasikan untuk mengetahui makna dari
penelitian tersebut.
Teknik deskriptif ini memaparkan jawaban responden dengan cara
mentabulasikan lalu diinterpretasikan dalam kuesioner untuk mengetahui makna
hasil penelitian. Penghitungan presentase dilakukan dengan rumus:
P= f x 100 %
n
5/11/2018 Brand Image Pikiran Rakyat I - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/brand-image-pikiran-rakyat-i 30/40
30
Keterangan:
P = presentasi
f = frekuensi
n = jumlah
Data yang telah dikumpulkan dari kuesioner selanjutnya diolah. Untuk
mengukur sikap, pendapat dan persepsi atau kelompok orang tentang fenomena
social digunakan langkah-langkah sebagai berikut:
Kategori tinggi, sedang, rendah dapat diketahui dengan menentukan nilai
indeksnya terlebih dahulu. Berikut adalah cara mengetahui nilai indeks minimum,
maksimum, serta jarak interval:
1. Nilai indeks minimum adalah skor terendah dikali jumlah pertanyaan
dikali jumlah respon,
2. Nilai indeks maksimum adalah skor tertinggi dikali jumlah pertanyaan
dikali jumlah respon.
3. Range adalah selisih indeks maksimum dengan indeks minimum.
4. Interval adalah range dibagi jumlah jenjang yang diinginkan.
(Panuju, 2000:45).
5/11/2018 Brand Image Pikiran Rakyat I - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/brand-image-pikiran-rakyat-i 31/40
31
1.8.3.2 Teknik Analisis Inferensial
Teknik analisis statistik inferensial digunakan untuk mengetahui ada
tidaknya hubungan antar variabel serta meramalkan suatu kesimpulan untuk
populasi-populasi yang lebih besar dari sekumpulan data yang terselidiki.
Teknik analisis data yang digunakan untuk menentukan hubungan antara
dua variabel berskala ordinal adalah spearman’s rho. Dalam teknik ini setiap data
dari variabel-variabel yang diteliti harus ditetapkan peringkatnya dari yang
terkecil sampai terbesar (ranking). Peringkat terkecil diberi nilai satu. Dari hasil
tabulasi data tersebut kemudian dimasukkan ke dalam perhitungan statistik
dengan menggunakan rumus spearman’s rho rank-order correlation (Siegel, 1997:
253).
Rumus yang digunakan adalah dengan koefisien korelasi Spearman pada
item ke-i:
(Riduwan, 2004:132)nn
di
r
N
i s
−−=
∑=
3
1
26
1
5/11/2018 Brand Image Pikiran Rakyat I - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/brand-image-pikiran-rakyat-i 32/40
32
Dimana: r s = Koefisien Korelasi Rank Spearman
di = Selisih ranking variabel X dan Y
n = Jumlah sampel
6 = Bilangan konstan
∑ = Sigma atau jumlah
Langkah-langkah penggunaan koefisien Korelasi Spearman Rank
Oeder adalah sebagai berikut :
1. Setiap obervasi-observasi pada variabel X dan Y diberi ranking
mulai dari nomer 1 sampai n2. Menyusun daftar n subyek tersebut. Pada setiap subyek
dicantumkan ranking untuk variabel X dan ranking pada variabel Y.
3. Menentukan harga 2di untuk setiap subyek dengan
mengurangkan rangking Y dari rangking X. Kemudian dikuadratkan
untuk memperoleh 2di masing-masing subyek. Lalu 2
di
dijumlahkan sampai ke-N untuk mendapatkan ∑2di .
4. Dalam penelitian, terkadang terjadi dua subyek atau lebih
mendapatkan skor sama pada variabel yang sama, maka sebelum
menghitung s
r , dilakukan perhitungan koreksi, yaitu (Siegel, 1997:
256):
T =1
3 t t −
5/11/2018 Brand Image Pikiran Rakyat I - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/brand-image-pikiran-rakyat-i 33/40
33
5. Karena proporsi angka sama dalam observas-observasi X dan Y
jumlah besar, maka digunakan rumus berikut untuk menghitung s
r :
Dimana :
∑∑ −−
= Txnn
y12
32
11 Y X d i −=
Keterangan :
=id selisih rangkin X dan Y untuk setiap jumlah n
n = jumlah
Tx = jumlah koreksi X
Ty = Jumlah koreksi Y
6. Karena n 10≥ , signifikasi suatu harga sebesar harga observasi rs
ditetapkan dengan menghitung t yang berkaitan dengan harga
tersebut, dengan menggunakan rumus sebagai berikut (Siegel,1997:263):
7. Hipotesis pengujian :
Ho : ρ = 0 (Tidak ada korelasi)
H1 : ρ
≠ 0 (Ada korelasi)
∑∑∑×
++=
22
22
2 y x
di y xr s
∑∑ −−
= Txnn
x12
32
t =
−
5/11/2018 Brand Image Pikiran Rakyat I - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/brand-image-pikiran-rakyat-i 34/40
34
Untuk penelitian ini tingkat signifikasi (α ) ditetapkan sebesar 0,05 pada
tes dua sisi.
Kriteria pengujian:
a. Jika 2,2/ −≥ nhitung t t α atau nilai signifikasi (Sig.) < α (0,05) maka
H0 ditolak, H1 diterima yang berarti terdapat hubungan antara variabel
yang diteliti
b. Jika 2,2/ −nt α < hitung t < 2,2/1 −− nt
α atau nilai siginfikasi (Sig.) > α
(0.05) amaka H0 diterima, yang berarti tidak ada hubungan antara
variabel yang diteliti.
1.9 Uji Validitas dan Uji Realibilitas
1.9.1 Uji Validitas
Untuk menguji data yang dipakai dalam penelitian, peneliti melakukan uji
validitas dan realibilitas. Validitas menunjukkan sejauhmana suatu alat pengukur
itu mengukur apa yang ingin diukur (Singarimbun, 1995: 124).
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan
atas kesahihan suatu instrumen, sebaliknya instrumen yang kurang valid berarti
memiliki validitas rendah. Sebuah instrument dikatakan valid apabila dapat
menggunakan data dari variabel yang diteliti secara tepat. Tinggi rendahnya
validitas instrument menunjukkan mana data yang terkumpul tidak menyimpang
dari gambaran tentang variabel yang dimaksud (Arikunto, 2002: 158).
Apabila item yang dihadapi berbentuk skala ordinal (skala sikap), maka
untuk nilai korelasi rank spearman pada item ke-i adalah :
5/11/2018 Brand Image Pikiran Rakyat I - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/brand-image-pikiran-rakyat-i 35/40
35
Rumus yang digunakan adalah dengan koefisien korelasi Spearman pada
item ke-i:
(Riduwan, 2004:132)
Dimana: r s = Koefisien Korelasi Rank Spearman
di = Selisih ranking variabel pertama dan kedua
n = Jumlah sampel
Rumus di atas digunakan apabila tidak terdapat data kembar, atau terdapat
data kembar namun sedikit. Apabila terdapat banyak data kembar, maka
digunakan rumus sebagai berikut:
r s =∑∑
∑∑∑ −+
22
222
2 y x
b y x i
;apabila ada nilai pengamatan yang sama
Menurut Friedenberg (1995) biasanya dalam pengembangan dan
penyusunan skala-skala psikologi, digunakan harga koefisien korelasi yang
minimal sama dengan 0,30. Dengan demikian, semua item yang memiliki korelasi
nn
di
r
N
i s
−−=
∑=
3
1
26
1
5/11/2018 Brand Image Pikiran Rakyat I - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/brand-image-pikiran-rakyat-i 36/40
36
kurang dari 0,30 dapat disisihkan dan item-item yang akan dimasukkan dalam alat
test adalah item-item yang memiliki korelasi diatas 0,30 dengan pengertian
semakin tinggi korelasi itu mendekati angka satu (1,00) maka semakin baik pula
konsistensinya (validitasnya).
1.9.2 Uji Realibilitas
Realibilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat
pengukur dapat dipercaya atau dapat dapat diandalkan. Bila suatu alat pengukur
dipakai dua kali untuk mengukur gejala yang sama dan hasil pengukuran yang
diperoleh relative konsisten, maka alat pengukur tersebut reliabel. Realibilitas
menunjukkan konsistensi suatu alat pengukur dalam mengukur gejala yang sama
(Singarimbun, 1995: 137).
Pengujian realibilitas dilakukan dengan internal consitency dengan teknik
belah dua.yang dianalisis dengan rumus Spearman Brown. Dalam hal ini butir-
butir instrumen di belah menjadi dau yaitu kelompok instrumen ganjil dan genap.
asing masing kelompok skor tiap butirnya dijumlahkan sehingga menghasilkan
skor total. Kemudian skor total antara kelompok ganjil dan genap dicari
korelasinya.
Keterangan :
5/11/2018 Brand Image Pikiran Rakyat I - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/brand-image-pikiran-rakyat-i 37/40
37
R i : nilai reabilitas
R b : nilai koefisien
Nilai koefisien reabilitas yang baik adalah 0,7 (cukup baik), diatas 0,8 (baik).
1.10 Populasi dan Sampel
1.10.1 Populasi
Populasi menurut Rakhmat, (2002:24) adalah “sebagai wilayah
generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan
karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peniliti untuk dipelajari dan kemudian
ditarik kesimpulannya”.
Populasi dalam penelitian ini adalah konsumen yang menjadi klien aktif
Pikiran Rakyat terhitung dari bulan Agustus – Oktober 2011, yaitu sebanyak 150
pengiklan.
Karakteristik populasi dalam penelitian ini adalah seluruh konsumen yang
tercatat sebagai klien aktif Pikiran Rakyat secara rutin, tercatat melakukan
pembelian atau pemasangan iklan sebanyak 4 kali atau lebih pada bulan Agustus –
Oktober 2011. Klien dikatakan aktif, dilihat dari angka pembelian yang tinggi di
Pikiran Rakyat pada periode bulan Agustus – Oktober 2011. Dari karakteristik
5/11/2018 Brand Image Pikiran Rakyat I - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/brand-image-pikiran-rakyat-i 38/40
38
tersebut, maka seluruh anggota populasi dinyatakan konsumen aktif dilihat dari
tingkat pembeliannya atau pemasangannya.
Dengan pengetahuan yang dimiliki pelanggan tentang “Pikiran Rakyat”
maka responden sudah memiliki brand image tersendiri tentang harian umum
lokal yaitu Pikiran Rakyat.
1.10.2 Sampel
Sampel adalah suatu bagian dari populasi yang akan diteliti dan yang
dianggap dapat menggambarkan populasinya. David Nachmias dan Vhava
Nachmias mendefinisikan sampel sebagai bagian dari populasi yang
dikarakteristiknya tidak berbeda dengan karakteristik populasi (Bulaeng, 2004 :
156).
Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik
sampling acak sederhana. Sampel acak sederhana adalah sebuah metode seleksi
terhadap unit-unit populasi, unit-unit tersebut diacak seluruhnya masing-masing
unit. Unit satu dengan unit lainnya memiliki peluang yang sama untuk dipilih.
Pemilihan dilakukan dengan tabel angka random atau menggunakan program
komputer (William G. Cochran, 2005:7).
5/11/2018 Brand Image Pikiran Rakyat I - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/brand-image-pikiran-rakyat-i 39/40
39
Untuk menetukan ukuran sampel digunakan rumus Slovin, yaitu:
N
n =
1 + Ne2
n= ukuran sampel
N= ukuran populasi
e= kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel 10%
(Kriyantono, 2008: 162)
150
n =
1 + 150 (0,1)2
150
n =
1 + 150 (0,01)
n = 60
5/11/2018 Brand Image Pikiran Rakyat I - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/brand-image-pikiran-rakyat-i 40/40
40
Maka jumlah sampel dalam penelitian berdasarkan rumus Slovin adalah
sebanyak 60 pengiklan.
1.10 Waktu dan Lokasi Penelitian
Penelitian mengenai “HUBUNGAN ANTARA BRAND IMAGE HARIAN
UMUM PIKIRAN RAKYAT DENGAN LOYALITAS PENGIKLAN IKLAN
BARIS DI PIKIRAN RAKYAT” dilakukan di Kota Bandung, dengan jadwal
sebagai berikut:
Bulan Kegiatan November • Pengerjaan BAB I
• Pengurusan izin penelitian ke Harian Umum
Pikiran Rakyat
• Uji Validitas dan Reliabilitas
Desember • Pengerjaan BAB I
• Pengerjaan BAB II
• Pengerjaan BAB III
• Penyebaran kuesioner ke responden
Januari • Pengolahan data
• Pengerjaan BAB IV
• Pengerjaan BAB V