Upload
khairul-hadi
View
35
Download
1
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Tugas Bioteknologi Lingkungan
Citation preview
Mengatasi Biofouling Pada Bioreaktor Membran
Anaerobik Terbenam dengan Menggunakan Unggun
Terfluidisasi
Presentasi Tugas AkhirPresentasi Tugas Akhir
Bioteknologi Lingkungan (TK 5048)
1
Outline
Bioreaktor membran anaerobik
Fouling pada membran
Penyebab terjadi fouling
Dampak fouling pada kinerja
Pengendalian fouling
Dampak penambahan unggun pada foulingDampak penambahan unggun pada fouling
Fungsi Unggun Terfluidisasi dalam Sistem
Keunggulan teknologi unggun terfluidisasi
Tinjauan lanjut untuk teknologi unggun terfluidisasi2
Bioreaktor membran anaerobik (AnMBR)
� Proses anaerobik : biaya pengoperasian lebih rendah, produksi lumpur lebih sedikit, energi� Proses anaerobik : biaya pengoperasian lebih rendah, produksi lumpur lebih sedikit, energi
dari proses pembentukan gas metan bisa diambil.
� Bioreaktor anaerobik konvensional : Penggunaannya terbatas pada cuaca dingin, tidak
efektif untuk mengolah air limbah dengan kandungan kontaminan organik rendah
� Bioreaktor membran anaerobik : dapat menahan keberadaan senyawa organik dan
biomassa aktif tetap dalam bioreaktor, mengatasi permasalahan pada proses konvensional.
� Parameter kunci yang menjaga operasi AnMBR tetap optimal adalah menjaga fluks
permeat dalam kondisi stabilpermeat dalam kondisi stabil
� Permasalahan utama agar menjaga kestabilan AnMBR ialah keberadaan fouling pada
permukaan membran (lapisan cake).
3
FOULING
� Fouling : penumpukan (penempelan) sedimen pada suatu permukaan akibat paparan suatu� Fouling : penumpukan (penempelan) sedimen pada suatu permukaan akibat paparan suatu
proses
� Fouling pada membran terdiri dari partikel organik/anorganik
� Jenis membran menentukan komposisi fouling yang terbentuk
� Membran anorganik (keramik) � fouling : sebagian besar tersusun oleh anorganik (struvite)
� Membran organik (polimer) � fouling : sebagian besar tersusun oleh organik
� Fouling dari senyawa organik berdampak signifikan pada pengoperasian membran (lapisan
cake), dibandingkan dengan anorganikcake), dibandingkan dengan anorganik
� Hasil analisis life cycle menunjukkan bahwa biaya pengoperasian membran anorganik lebih
tinggi dibandingkan dengan membran organik
http://en.citizendium.org/wiki/File:Membrane_Fouling.png4
Faktor-faktor Pembentuk Fouling
� Pada membran organik, pembentukan fouling akibat interaksi komponen biologi/organik� Pada membran organik, pembentukan fouling akibat interaksi komponen biologi/organik
pada permukaan membran (adsorpsi).
� Pada membran anorganik, laju pembentukan fouling dipengaruhi oleh keberadaan
ammonia, fouling yang terbentuk biasanya tidak banyak dan berada pada bagian internal
membran (bagian struktur pori)
� Struktur fisik kedua membran yang berbeda:
� Membran organik : Permukaan lebih kasar, lebih berserat dengan ukuran pori sekitar lebih
besarbesar
� Membran anorganik : Permukaan lebih halus dengan ukuran pori lebih kecil
� Sehingga fouling lebih cendrung terbentuk pada permukaan membran organik
5
Dampak Kehadiran Fouling
� Meningkatkan hambatan aliran permeat melintasi membran, menurunkan fluks permeat� Meningkatkan hambatan aliran permeat melintasi membran, menurunkan fluks permeat
� Fluks permeat turun, proses tidak berjalan dengan optimal
� Pada kondisi ini, untuk mencapai fluks permeat semula dibutuhkan tekanan yang
menghisap aliran lebih besar atau disebut tekanan transmembran (TMP).
� Meningkatkan TMP, meningkatkan kerja pompa, meningkatkan energiM
EM
BR
AN
TMP COSTCR
OS
SF
LOW
6
Pengendalian Fouling
� Meningkatkan kecepatan aliran lintas (Cross-Flow), Re mendekati 2000� Meningkatkan kecepatan aliran lintas (Cross-Flow), Re mendekati 2000
� Menggunakan baffle dalam bioreaktor
� Penyebaran gas (Sparging)
� Menggunakan unggun terfluidisasi, contoh karbon aktif bentuk granular (GAC) atau bubuk
(PAC), (Hu dan Stuckey, 2007) dan (Kim, dkk, 2011)
Kim, dkk., 2011Berube, dkk., 20067
Dampak Penambahan Unggun
(a) (b)
(a) Profil TMP terhadap waktu operasi dalam jangka pendek, pada MBR, dengan dan tanpa GAC
(b) Profil TMP terhadap waktu operasi dalam jangka pendek pada MBR untuk melihat mekanisme
kinerja GAC
Kim, dkk., 2011
8
Dampak Penambahan Unggun (2)
(c) (d)(c) Profil TMP terhadap waktu operasi jangka pendek untuk mengamati pengaruh
konsentrasi GAC(d) Profil TMP terhadap waktu operasi jangka panjang
Kim, dkk., 2011
9
Fungsi Unggun Terfluidisasi dalam Sistem
� Sebagai tempat pendukung pertumbuhan biomassa� Sebagai tempat pendukung pertumbuhan biomassa
� Sebagai perantara untuk meningkatkan efek kikisan pada biofouling, dengan memberikan
gaya geser (shear stress) yang besar pada permukaan
� Hasil penelitian yang dirujuk dilakukan pada kondisi (Kim, dkk., 2011):
� Ukuran GAC, 10 x 30 mesh
� Suhu operasi 35oC
� Tipe membran yang digunakan Hollow membran polyvinylidenefluoride (PVDF)
� Panjang membran 0,95 m, berjumlah 16 membran modul
� Ukuran nominal pori 0,1 µm, diameter dalam 1,9 mm
� Total volume kerja (2 stage bioreaktor) 4,71 L
� Air limbah yang diolah ialah limbah domestik yang sebagian besar mengandung natrium
asetat, dan natrium propionat
10
Keunggulan Teknologi Unggun Terfluidisasi
� Memiliki efektifitas penghilangan fouling lebih tinggi dibanding cara yang lain, dimana:� Memiliki efektifitas penghilangan fouling lebih tinggi dibanding cara yang lain, dimana:
� Penambahan kecepatan (memiliki jumlah maksimum yang tidak boleh dilampaui), sangat
mengkomsumsi energi.
� Penggunaan baffle, tidak akan optimal jika tidak dikombinasikan dengan penambahan
kecepatan.
� Gas sparging, (memiliki jumlah maks yang tidak boleh dilampaui), energi yang dibutuhkan
0,25 – 1,0 kWh/m3, sedangkan dengan unggun terfluidisasi 0,058 kWh/m3.
� Cocok diterapkan untuk post-treatment untuk proses pemolesan� Cocok diterapkan untuk post-treatment untuk proses pemolesan
� Memiliki karakteristik perpindahan massa yang baik
� Tidak terjadi washout saat waktu retensi hidrolik yang singkat
�
11
Tinjauan lanjut untuk teknologi unggun terfluidisasi
� Bagaimana hubungan antara ukuran konsentrasi unggun terhadap laju sirkulasi� Bagaimana hubungan antara ukuran konsentrasi unggun terhadap laju sirkulasi
� Mencari material unggun yang sesuai dengan umur pakai yang lebih lama
� Perlu diketahui kondisi optimal untuk air limbah yang mengandung konsentrasi yang lebih
kompleks, dan pada suhu lingkungan.
12
Daftar Pustaka
Anaerobic Fluidized Bed Membrane Bioreactor for Wastewater TreatmentAnaerobic Fluidized Bed Membrane Bioreactor for Wastewater Treatment
Jeonghwan Kim, Kihyun Kim, Hyoungyoung Ye, Eunyoung Lee, Chungheon Shin, Perryl. Mc
Carty, and Jaeho Bae
Environ. Sci. Technol 45 (2011) 576–581
Activated Carbon Addition to a Submerged Anaerobic Membrane Bioreactor: Effect on
Performance, Transmembrane Pressure, and Flux
Alan Y. Hu and David C. Stuckey
Journal of Environmental Engineering 133(1) (2007), 73-80Journal of Environmental Engineering 133(1) (2007), 73-80
Parameters Governing Permeate Flux in an Anaerobic Membrane Bioreactor Treating
Low-Strength Municipal Wastewaters: A Literature Review
P. R. Berube, E. R. Hall, and P. M. Sutton
Water Environ. Res. 78(8) (2006), 887-896
http://en.citizendium.org/wiki/File:Membrane_Fouling.png14