Upload
fashalli-giovi-bilhaq
View
866
Download
79
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Salah satu contoh pemanfaatan Bioteknologi Konvensional bidang Pangan
Citation preview
5/28/2018 Bioteknologi Konvensional Bidang Pangan (Fermentasi Kimchi)
1/21
Bioteknologi Konvensional Bidang Pangan
Fermentasi Kimchi
Disusun Oleh :
Ketua : Fashalli Giovi Bilhaq
Anggota : Ace Muhammad Ilham
Aldi Rinaldi
Anisa Nurhasanah
Astri Permatasari
Cici Herawati
Fitriya Marlinda Sari
Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Tanjungsari
Jalan Raya Tanjungsari No. 349 Telepon (022) 7911596
Tahun ajaran 2013/2014
5/28/2018 Bioteknologi Konvensional Bidang Pangan (Fermentasi Kimchi)
2/21
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Fermentasi telah lama digunakan dalam pengolahan bahan makanan secara
tradisional, dan merupakan salah satu cara pemrosesan dan bentuk pengawetan makanan
tertua. Fermentasi merupakan cara untuk memproduksi berbagai produk yang menggunakan
mikroba melalui aktivitas metabolisme. Fermentasi dapat terjadi karena adanya aktivitas
mikroba pada substrat organik yang sesuai. Terjadinya fermentasi dapat menyebabkan
perubahan sifat bahan pangan akibat pemecahan kandungan bahan pangan tersebut, sehingga
memungkinkan makanan lebih bergizi, lebih mudah dicerna, lebih aman, dapat memberikan
rasa yang lebih baik dan memberikan tekstur tertentu pada produk pangan. Fermentasi juga
merupakan suatu cara yang efektif dengan biaya rendah untuk mengawetkan, menjaga
kualitas dan keamanan makanan.
Produk fermentasi diharapkan dapat meningkatkan nilai gizi suatu bahan pangan,
relatif lebih efisien karena hanya menggunakan energi rendah dapat menghasilkan makanan
yang lebih awet. Saat ini, proses fermentasi sudah berkembang sangat pesat. Pada awalnya
terjadi tanpa kendali sepenuhnya. Adanya pengalaman dan berkembangnya berbagaipenelitian yang berhubungan dengan mikrobiologi pangan, seperti anggur, asam cuka, keju,
bir, yoghurt, tape, tempe, asinan, dan tauco, menjadikan produk fermentasi lebih terkendali
proses pengolahannya, aman dikonsumsi dan disukai oleh masyarakat. Keberadaan
mikroorganisme dan enzim-enzim yang dihasilkan merupakan penyebab utama perubahan-
perubahan biokimia dan kimia selama proses fermentasi. Jenis mikroorganisme yang
berperan dalam proses tersebut tergantung pada aktivitas air, pH, suhu, komposisi bahan
dasarnya, ketersedian O2, komponen anti mikroba dan adanya zat-zat yang bersifat
pendukung lainnya.
Sifat sayuran diantaranya adalah cepat layu dan busuk akibat kurang cermatnya
penanganan lepas panen. Untuk memperpanjang masa simpannya dapat dilakukan dengan
berbagai pengolahan, misalnya acar, sauerkraut, sayuran asin, kerupuk, dan lain-lain. Tujuan
pengolahan sayur ini untuk memperpanjang daya simpan sayuran yang mudah busuk dan
rusak.
Salah satu produk makanan hasil proses fermentasi adalah Kimchi, yang merupakan
makanan tradisional Korea berupa suatu jenis asinan sayur hasil fermentasi yang diberi
http://id.wikipedia.org/wiki/Makananhttp://id.wikipedia.org/wiki/Koreahttp://id.wikipedia.org/wiki/Asinanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Fermentasihttp://id.wikipedia.org/wiki/Fermentasihttp://id.wikipedia.org/wiki/Asinanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Koreahttp://id.wikipedia.org/wiki/Makanan5/28/2018 Bioteknologi Konvensional Bidang Pangan (Fermentasi Kimchi)
3/21
2
bumbu pedas. Setelah digarami dan dicuci, sayuran dicampur dengan bumbu yang dibuat dari
udang krill, kecap ikan,bawang putih,jahe dan bubuk cabai merah. Sayuran yang paling
umum dibuat kimchi adalahsawi putih danlobak.Di zaman dulu, kimchi diucapkan sebagai
chim-chae yang berarti sayuran yang direndam. Di Korea, kimchi selalu dihidangkan di
waktu makan sebagai salah satu jenis banchan yang paling umum. Kimchi juga digunakan
sebagai bumbu sewaktu memasak sup kimchi (kimchi jjigae), nasi goreng kimchi (kimchi
bokkeumbap), dan berbagai masakan lain( Jung et.al, 2005).
Kimchi dibuat dari beraneka ragam bahan sesuai dengan jenis kimchi dan selera
orang yang membuatnya. Kimchi yang paling dikenal di luar Korea adalah baechu kimchi
yang dibuat dari sawi putih dan lobak dicampurbawang putih,cabai merah,ppalgangochu),
daun bawang,cumi-cumi,tiram ataumakanan laut lain,jahe,garam,dangula.Kimchi dibuat
dari berbagai jenis sayuran sehingga mengandung kadar serat makanan yang tinggi, namun
rendah kalori. Sebagian besar kimchi dibuat dari sayuran seperti bawang bombay, bawang
putih, dan cabai yang baik untuk kesehatan. Kimchi kaya dengan vitamin A, B,B2, kalsium,
zat besi, dan bakteri asam laktat yang baik untuk pencernaan. Pada tahun 2000, strain bakteri
asam laktat (strain MT-1077T) penghasilbakteriosin yang diisolasi dari kimchi diberi nama
Lactobacillus kimchi. Bakteri laktobasilus yang berperan dalam proses fermentasi kimchi
menghasilkanasam laktat dengan kadar yang lebih tinggi daripadayogurt.
Kimchi disebut sebagai salah satu dari lima makanan tersehat di dunia menurut
majalah Health Magazine. Kimchi kaya dengan vitamin, membantu pencernaan, dan
kemungkinan dapat mencegah kanker. Sayuran yang sudah lama diketahui baik untuk
kesehatan, apalagi ditambah kultur bakteri hidup pada kimchi yang lebih banyak dari yogurt.
Pemakaian cabai merah dalam jumlah banyak pada kimchi juga sering disebut-sebut baik
untuk kesehatan.
http://id.wikipedia.org/wiki/Udang_krillhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kecap_ikanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Bawang_putihhttp://id.wikipedia.org/wiki/Jahehttp://id.wikipedia.org/wiki/Cabai_merahhttp://id.wikipedia.org/wiki/Sawi_putihhttp://id.wikipedia.org/wiki/Lobakhttp://id.wikipedia.org/wiki/Banchanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kimchi_jjigaehttp://id.wikipedia.org/wiki/Kimchi_jjigaehttp://id.wikipedia.org/wiki/Kimchi_jjigaehttp://id.wikipedia.org/wiki/Kimchi_bokkeumbaphttp://id.wikipedia.org/wiki/Kimchi_bokkeumbaphttp://id.wikipedia.org/wiki/Kimchi_bokkeumbaphttp://id.wikipedia.org/wiki/Kimchi_bokkeumbaphttp://id.wikipedia.org/wiki/Bawang_putihhttp://id.wikipedia.org/wiki/Cabai_merahhttp://id.wikipedia.org/wiki/Daun_bawanghttp://id.wikipedia.org/wiki/Cumi-cumihttp://id.wikipedia.org/wiki/Tiramhttp://id.wikipedia.org/wiki/Makanan_lauthttp://id.wikipedia.org/wiki/Jahehttp://id.wikipedia.org/wiki/Garam_dapurhttp://id.wikipedia.org/wiki/Gulahttp://id.wikipedia.org/wiki/Bawang_bombayhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Bakteriosin&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Bakterihttp://id.wikipedia.org/wiki/Laktobasilushttp://id.wikipedia.org/wiki/Asam_laktathttp://id.wikipedia.org/wiki/Yogurthttp://id.wikipedia.org/wiki/Kankerhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kankerhttp://id.wikipedia.org/wiki/Yogurthttp://id.wikipedia.org/wiki/Asam_laktathttp://id.wikipedia.org/wiki/Laktobasilushttp://id.wikipedia.org/wiki/Bakterihttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Bakteriosin&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Bawang_bombayhttp://id.wikipedia.org/wiki/Gulahttp://id.wikipedia.org/wiki/Garam_dapurhttp://id.wikipedia.org/wiki/Jahehttp://id.wikipedia.org/wiki/Makanan_lauthttp://id.wikipedia.org/wiki/Tiramhttp://id.wikipedia.org/wiki/Cumi-cumihttp://id.wikipedia.org/wiki/Daun_bawanghttp://id.wikipedia.org/wiki/Cabai_merahhttp://id.wikipedia.org/wiki/Bawang_putihhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kimchi_bokkeumbaphttp://id.wikipedia.org/wiki/Kimchi_bokkeumbaphttp://id.wikipedia.org/wiki/Kimchi_jjigaehttp://id.wikipedia.org/wiki/Banchanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Lobakhttp://id.wikipedia.org/wiki/Sawi_putihhttp://id.wikipedia.org/wiki/Cabai_merahhttp://id.wikipedia.org/wiki/Jahehttp://id.wikipedia.org/wiki/Bawang_putihhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kecap_ikanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Udang_krill5/28/2018 Bioteknologi Konvensional Bidang Pangan (Fermentasi Kimchi)
4/21
3
BAB II
ISI
A. FERMENTASI BAHAN PANGAN
1. Pengertian Fermentasi
Fermentasi adalah suatu proses terjadinya perubahan kimia pada suatu substrat
organik melalui aktivitas enzim yang dihasilkan oleh mikroorganisme. Dalam pengolahan
pangan, proses fermentasi dengan menggunakan aktivitas mikroorganisme secara terkontrol
ini biasanya ditujukan untuk meningkatkan keawetan pangan dengan diproduksinya asam
dan/atau alkohol, untuk menghasilkan produk dengan karkateristik rasa dan aroma yang khas,
atau untuk menghasilkan pangan dengan mutu dan nilai yang lebih baik. Contoh-contoh
produk pangan fermentasi ini bermacam-macam; mulai dari produk tradisional (misalnya
tempe, tauco, tape, dll) sampai kepada produk yang modern (misalnya salami dan yoghurt).
Jenis mikroorganisme yang berperan antara lain, bakteri pembentuk asam laktat, asam asetat,
dan beberapa jenis khamir penghasil alkohol (Suprihatin, 2010).
2. Macam-macam Fermentasi
Berdasarkan sumber mikroorganisme, proses fermentasi dibagi 2 (dua), yaitu:
a. Fermentasi spontan, adalah fermentasi bahan pangan dimana dalam pembuatannya tidak
ditambahkan mikroorganisme dalam bentuk starter atau ragi, tetapi mikroorganisme yang
berperan aktif dalam proses fermentasi berkembang baik secara spontan karena
lingkungan hidupnya dibuat sesuai untuk pertumbuhannya, dimana aktivitas dan
pertumbuhan bakteri asam laktat dirangsang karena adanya garam, contohnya pada
pembuatan sayur asin.
b. Fermentasi tidak spontan, adalah fermentasi yang terjadi dalam bahan pangan yang dalam
pembuatannya ditambahkan mikrorganisme dalam bentuk starter atau ragi, dimana
mikroorganisme tersebut akan tumbuh dan berkembangbiak secara aktif merubah bahan
yang difermentasi menjadi produk yang diinginkan, contohnya pada pembuatan tempe dan
oncom.
5/28/2018 Bioteknologi Konvensional Bidang Pangan (Fermentasi Kimchi)
5/21
4
3. Proses Fermentasi
Tahapan proses fermentasi dapat dilakukan oleh jenis mikroba yang berbeda-
beda. Hal ini disebabkan karena adanya perbedaaan kondisi pertumbuhan yang dibentuk
oleh mikroba selama proses fermentasi. Adanya interaksi mikroba yang berkorelasi
secara negatif maupun positif dapat menekan atau mendukung pertumbuhan organisme
tertentu. Perubahan populasi mikroba dalam suatu proses fermentasi terjadi karena
metabolit tertentu dapat dibentuk oleh mikroba tertentu untuk menunjang suksesinya
dengan menciptakan lingkungan yang memungkinkan pertumbuhannya. Jenis mikroba
yang berbeda dapat mensintesis metabolit yang berbeda walaupun pada bahan makanan
yang sama. Jenis metabolit yang disintesis pada bahan makanan tertentu sangat
dipengaruhi oleh jenis mikroba dalam proses fermentasinya.
Prinsip fermentasi adalah memperbanyak jumlah mikroorganisme dan
menggiatkan metabolismenya dalam bahan pangan. Kondisi lingkungan yang diperlukan
bagi pertumbuhan dan produksi maksimum dalam fermentasi harus sesuai, terutama
dalam faktor suhu inkubasi, pH medium, oksigen, cahaya, dan agitasi. Prinsip
pengawetan dengan fermentasi didasarkan pada:
- Menggiatkan pertumbuhan dan metabolisme mikroorganisme penghasil alkohol dan
asam organik.
- Menekan/mengendalikan pertumbuhan mikroorganisme proteolitik dan lipolitik oleh
alkohol atau asam organik yang dihasilkan dan bila populasinya sudah tinggi melalui
persaingan akan zat gizi yang terdapat pada substrat.
Untuk hidup, semua organisme membutuhkan sumber-sumber energi yang
diperoleh dari metabolisme bahan pangan dimana organisme terdapat didalamnya. Bahan
baku energi yang paling banyak digunakan adalah glukosa. Dengan adanya oksigen,
beberapa mikroorganisme mencerna glukosa dan menghasilkan air, karbondioksida, dan
sejumlah besar energi (ATP) yang digunakan untuk tumbuh. Proses ini merupakan
metabolisme aerobik. Akan tetapi, beberapa mikroorganisme dapat mencerna bahan baku
energinya tanpa adanya oksigen dan sebagai hasilnya bahan baku energi ini hanya
sebagian yang dipecah. Hasilnya hanya berupa sejumlah kecil energi, karbondioksida,
air, dan produk akhir metabolik yang berupa sejumlah besar asam laktat, asam asetat, dan
etanol serta sejumlah kecil asam organik volatil lainnya (alkohol dan ester dari alkohol
tersebut). Proses ini disebut juga fermentasi yang timbul sebagai hasil metabolisme tipe
anaerobik.
5/28/2018 Bioteknologi Konvensional Bidang Pangan (Fermentasi Kimchi)
6/21
5
Mikroorganisme yang paling berperan penting dalam proses fermentasi adalah
bakteri pembentuk asam laktat, bakteri pembentuk asam asetat, dan beberapa jenis
khamir penghasil alkohol. Jenis-jenis kapang tertentu juga berperan utama dalam
fermentasi beberapa bahan pangan. Sifat-sifat bahan pangan hasil fermentasi ditentukan
oleh mutu dan sifat bahan pangan itu sendiri, perubahan yang terjadi sebagai hasil
fermentasi mikroorganisme dan interaksi yang terjadi sebagai hasil fermentasi
mikroorganisme dan interaksi yang terjadi antara produk dari kegiatankegiatan tersebut
dan zat-zat yang merupakan pembentuk bahan pangan tersebut. Fermentasi oleh
mikroorganisme yang dikehendaki akan memberikan rasa, bentuk, dan tekstur yang baik
pada produk hasil fermentasinya.
4. Manfaat Fermentasi
Manfaat proses fermentasi bagi bahan pangan antara lain:
a. Mengubah sepenuhnya sifat bahan pangan, sehingga cita rasa makanan dapat menjadi
lebih kuat, kaya, dan tajam.
b. Proses fermentasi dapat dilakukan pada kondisi pH dan suhu normal, sehingga tetap
mempertahankan atau bahkan lebih sering meningkatkan nilai gizi dan organoleptik
produk pangan, sehingga cita rasa makanan dapat menjadi lebih kuat, kaya, dan tajam.
c. Karakteristik rasa dan aroma produk yang dihasilkan bersifat khas, tidak dapat
diproduksi dengan teknik/metoda pengolahan lainnya.
Selain itu, produk fermentasi juga memiliki banyak manfaat bagi kesehatan tubuh, antara
lain:
a. Mengurangi intoleransi terhadap laktosa/maldigesti laktosa
b. Mempersingkat frekwensi dan durasi diare
c. Menstimulasi modulasi imunitas (kekebalan)
d. Meningkatkan aktivitas antitumor dan antimutagenik
e. Membantu absorsi mineral
(Suprihatin, 2010)
5/28/2018 Bioteknologi Konvensional Bidang Pangan (Fermentasi Kimchi)
7/21
6
B. KIMCHI
Kimchi adalah makanan tradisional Korea hasil fermentasi yang disiapkan
melalui serangkaian proses, brining (penggaraman), pencampuran dengan berbagai
rempah-rempah dan bahan-bahan lainnya, dan fermentasi. Karakteristik kimchi berbeda
tergantung pada varietas kimchi, bahan baku yang digunakan, proses fermentasi, dan
metode pelestarian. Namun, kimchi memiliki biokimia, sifat gizi, dan organoleptik yang
khas dan fungsi yang berhubungan dengan kesehatan. Fermentasi Kimchi diprakarsai
oleh berbagai mikroorganisme awalnya hadir dalam bahan baku, tetapi fermentasi secara
bertahap didominasi oleh bakteri asam laktat. Banyak faktor fisikokimia dan biologi
yang mempengaruhi fermentasi, pertumbuhan, dan penampilan berurutan
mikroorganisme utama yang terlibat dalam fermentasi. Perubahan biokimia yang
kompleks terjadi tergantung pada kondisi lingkungan sebelum, selama, dan setelah
fermentasi. Karakteristik yang paling penting adalah perubahan komposisi gula dan
vitamin (terutama asam askorbat), pembentukan dan akumulasi asam organik, dan
degradasi tekstur dan pelunakan. Nutrisi, kimchi merupakan sumber penting dari
vitamin, mineral, serat, dan nutrisi lainnya. (chae et al, 2009)
1. Sejarah Kimchi
Literatur tertua yang memuat tentang kimchi adalah buku puisi Tiongkok
berjudul Sikyeong (hangul: hanja:). Pada waktu itu, kimchi disebut "Ji"
sebelum nantinya dikenal sebagai "chimchae". Asinan berwarna hijau merupakan bentuk
awal kimchi sewaktu cabai belum dikenal di Korea. Setelah dicampur dengan garam,
sayuran seperti kubis dimasukkan ke dalam guci tanah liat setelah diberi garam, dan
dipendam di dalam tanah sebagai persediaan makanan sewaktu sayuran segar tidak
tersedia di musim dingin. Orang Korea baru mengenal cabai berkat jasa pedagang
Portugis dari Jepang yang datang ke Korea di abad ke-16. Pedagang Portugis
menyebarluaskan cabai ke seluruh dunia. Kapal-kapal Portugis berlayar melewati
Tanjung Harapan di Afrika hingga sampai diIndiapada tahun 1498. Selanjutnya, cabai
asal Amerika Selatan dibawa ke Asia melalui berbagai pelabuhan di Afrika atau
langsung menyeberangi Samudra Pasifik. Pada tahun 1540, pedagang Portugis sudah
berdagang di Indonesia dan cabai dibawa ke Tiongkok beberapa lama kemudian.
Pedagang Portugis baru sampai di Jepang dan Korea pada tahun 1549.Filipina mendapat
giliran mengenal cabai pada tahun 1564 sewaktu dilewati jalur perdagangan kapal
http://id.wikipedia.org/wiki/Shi_Jinghttp://id.wikipedia.org/wiki/Shi_Jinghttp://id.wikipedia.org/wiki/Hangulhttp://id.wikipedia.org/wiki/Hanjahttp://id.wikipedia.org/wiki/Cabaihttp://id.wikipedia.org/wiki/Kubishttp://id.wikipedia.org/wiki/Tanah_liathttp://id.wikipedia.org/wiki/Garam_dapurhttp://id.wikipedia.org/wiki/Portugishttp://id.wikipedia.org/wiki/Jepanghttp://id.wikipedia.org/wiki/Cabaihttp://id.wikipedia.org/wiki/Tanjung_Harapanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Indiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Samudra_Pasifikhttp://id.wikipedia.org/wiki/Indonesiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Tiongkokhttp://id.wikipedia.org/wiki/Filipinahttp://id.wikipedia.org/wiki/Filipinahttp://id.wikipedia.org/wiki/Tiongkokhttp://id.wikipedia.org/wiki/Indonesiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Samudra_Pasifikhttp://id.wikipedia.org/wiki/Indiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Tanjung_Harapanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Cabaihttp://id.wikipedia.org/wiki/Jepanghttp://id.wikipedia.org/wiki/Portugishttp://id.wikipedia.org/wiki/Garam_dapurhttp://id.wikipedia.org/wiki/Tanah_liathttp://id.wikipedia.org/wiki/Kubishttp://id.wikipedia.org/wiki/Cabaihttp://id.wikipedia.org/wiki/Hanjahttp://id.wikipedia.org/wiki/Hangulhttp://id.wikipedia.org/wiki/Shi_Jing5/28/2018 Bioteknologi Konvensional Bidang Pangan (Fermentasi Kimchi)
8/21
7
Spanyol yang membawa cabai ke kepulauanMelanesia dan kawasanMikronesia.Resep
asinan sayuran dan labu sudah dimuat dalam buku resep terbitan tahun 1670, tapi tidak
menggunakan cabai. Di dalam catatan sejarah abad ke-17 ditulis tentang 11 jenis kimchi,
sedangkan cabai sebagai bahan kimchi mungkin baru populer bertahun-tahun kemudian
(menurut perkiraan 200 tahun kemudian). Sebelum abad ke-19, kimchi hanya dibuat dari
sayuran asli Korea karena sawi putih kemungkinan besar tidak dikenal di Korea sampai
abad ke-19.
3. Bahan Utama Pembuatan Kimchi
Bahan Kimchi:- 3 buah sawi putih
- 3 buah wortel, potong korek api- 1 buah lobak, kupas dan potong korek api
- 7 batang daun bawang, potong korek api
- garam yang banyak, kira-kira 250 gram untuk menggarami sawi
Bahan & bumbu pasta kimchi:- 65 gram tepung beras
- 750 ml air
- 300 gram cabai bubuk Korea
- 250 ml saus/kecap ikan
- 125 gram gula pasir
- 1 butir bawang bombay ukuran besar, cincang- 70 gram bawang putih, dihaluskan
- 1 sendok makan jahe cincang halus
4. Pembuatan Kimchi
Cara membuat:
Siapkan potongan lobak di baskom, beri 2 sendok makan garam, remas-remas dan biarkan
selama 4 jam hingga layu. Cuci bersih lobak selama 3 kali untuk menghilangkan garam yang
menempel. Sisihkan.
http://id.wikipedia.org/wiki/Spanyolhttp://id.wikipedia.org/wiki/Melanesiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Mikronesiahttp://2.bp.blogspot.com/-EAfP7kGHmNw/Twu0T_IJN9I/AAAAAAAAFWY/gL1im8kpeaQ/s1600/kimchi+16.jpghttp://id.wikipedia.org/wiki/Mikronesiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Melanesiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Spanyol5/28/2018 Bioteknologi Konvensional Bidang Pangan (Fermentasi Kimchi)
9/21
8
Siapkan sawi putih yang akan anda olah, belah bagian pangkal batangnya dengan
menggunakan pisau tajam dan dengan menggunakan kedua tangan tarik masing-masing
bagian pangkal batang yang terbelah sehingga sawi terbagi menjadi dua bagian yang sama
besarnya. Bagi lagi masing-masing bagian menjadi dua.
http://1.bp.blogspot.com/-HwtKuzqHwMA/Twu0RJ2wKYI/AAAAAAAAFWM/hkt0Vt6n9rI/s1600/kimchi+14.jpghttp://2.bp.blogspot.com/-akMfHp5jFkA/Twu0PdvO7mI/AAAAAAAAFWE/TCc5kx1Yskw/s1600/kimchi+13.jpghttp://1.bp.blogspot.com/-HwtKuzqHwMA/Twu0RJ2wKYI/AAAAAAAAFWM/hkt0Vt6n9rI/s1600/kimchi+14.jpghttp://2.bp.blogspot.com/-akMfHp5jFkA/Twu0PdvO7mI/AAAAAAAAFWE/TCc5kx1Yskw/s1600/kimchi+13.jpg5/28/2018 Bioteknologi Konvensional Bidang Pangan (Fermentasi Kimchi)
10/21
9
Siram sawi dengan air hingga basah seluruh bagian dan sela-sela daunnya. Ambil segenggam
garam dapur, buka lembaran daun sawi putih dan taburkan garam diantara sela-sela
sawi. Semua lembaran batang sawi harus terkena garam dan bagian pangkal batang yang
keras mendapatkan porsi garam yang lebih banyak dibandingkan dengan bagian daunnya.
Siapkan wadah besar, baskom plastik yang besar bisa digunakan atau panci alumunium yangtidak bereaksi dengan garam seperti yang saya pakai juga bisa anda manfaatkan. Tata sawi
yang telah anda garami ke dalamnya. Biarkan selama 2 jam.
Selama 2 jam sawi akan terlihat menyusut bobotnya karena terjadi proses osmosis dari sel-sel
sawi akibat penggunaan garam. Di dasar wadah akan terbentuk genangan air yang banyak.
Setelah dua jam, keluarkan sawi dari wadah dan balikkan posisinya, sawi yang terletak di
bagian paling atas sekarang diletakkan di bagian paling bawah. Jangan buang air yang
terdapat di dalam wadah. Biarkan sawi kembali selama 2 jam. Jadi proses penggaraman
membutuhkan waktu selama 4 jam. Saat proses ini selesai, sawi akan terlihat kehilangan
setengah dari bobotnya, lemas dan layu.
http://4.bp.blogspot.com/-AmkQXW3U9Hs/Twu0S1QxGII/AAAAAAAAFWU/7iQQG2J1Fts/s1600/kimchi+15.jpg5/28/2018 Bioteknologi Konvensional Bidang Pangan (Fermentasi Kimchi)
11/21
10
Sekarang saatnya kita mencucinya. Cuci bersih masing-masing sawi di bawah air mengalir
hingga garam benar-benar hilang, lakukan pekerjaan mencuci ini sebanyak tiga kali untuk
memastikan sawi bersih dari garam. Jika anda kurang bersih mencucinya maka kimchi yang
dihasilkan akan sangat asin sekali. Letakkan sawi di wadah yang berlubang agar air bisa
terbuang.
Membuat pasta kimchi
http://2.bp.blogspot.com/-iU-S7K8Um6k/Twu0WSDgisI/AAAAAAAAFWs/tuADLYoEXEo/s1600/kimchi+18.jpghttp://3.bp.blogspot.com/-XxZ9evC_YVg/Twu0VGKxBdI/AAAAAAAAFWk/zMzbpD-oDZ8/s1600/kimchi+17.jpghttp://2.bp.blogspot.com/-iU-S7K8Um6k/Twu0WSDgisI/AAAAAAAAFWs/tuADLYoEXEo/s1600/kimchi+18.jpghttp://3.bp.blogspot.com/-XxZ9evC_YVg/Twu0VGKxBdI/AAAAAAAAFWk/zMzbpD-oDZ8/s1600/kimchi+17.jpg5/28/2018 Bioteknologi Konvensional Bidang Pangan (Fermentasi Kimchi)
12/21
11
Siapkan panci, masukkan tepung beras dan air, aduk-aduk hingga tepung beras larut. Masak
diatas api sedang sambil diaduk-aduk hingga adonan mengental. Ketika muncul letupan
pertama segera matikan kompor, tambahkan gula pasir dan aduk hingga gula larut. Biarkan
bubur tepung mendingin.
Membumbui pasta
Siapkan baskom besar, tuangkan bubur tepung beras ke dalamnya, tambahkan cabai bubuk,
aduk hingga rata menggunakan spatula. Tambahkan kecap ikan, jahe, bawang bombay,
bawang putih, aduk rata.
http://4.bp.blogspot.com/-ha32fR_LJRo/Twu0YQaMQPI/AAAAAAAAFW0/PidOsK34R8U/s1600/kimchi+19.jpg5/28/2018 Bioteknologi Konvensional Bidang Pangan (Fermentasi Kimchi)
13/21
12
Masukkan daun bawang, lobak dan wortel, aduk hingga rata.
Selubungi kedua tangan dengan sarung tangan plastik atau karet yang bersih agar terhindar
dari iritasi saat membumbui sawi dengan pastanya yang pedas. Ambil sebuah sawi, pegang
dengan tangan kiri, letakkan di atas mangkuk berisi pasta, dengan tangan kanan buka
lembaran-lembaran sawi dan olesi pasta di setiap lembarannya. Semua helaian harus terkena
pasta, namun pastikan tidak berlebihan agar semua sawi mendapatkan porsi pasta yang sama.
http://4.bp.blogspot.com/-H3kw-4y9nfY/Twu0e6lVEQI/AAAAAAAAFXE/HD9jNipPKUc/s1600/kimchi+21.jpghttp://3.bp.blogspot.com/-tw7krtrmX0E/Twu0aJdn5yI/AAAAAAAAFW8/C9rsPEk_5Fk/s1600/kimchi+20.jpghttp://4.bp.blogspot.com/-H3kw-4y9nfY/Twu0e6lVEQI/AAAAAAAAFXE/HD9jNipPKUc/s1600/kimchi+21.jpghttp://3.bp.blogspot.com/-tw7krtrmX0E/Twu0aJdn5yI/AAAAAAAAFW8/C9rsPEk_5Fk/s1600/kimchi+20.jpg5/28/2018 Bioteknologi Konvensional Bidang Pangan (Fermentasi Kimchi)
14/21
13
Tekuk batang sawi yang telah terlumur pasta sehingga memiliki bentuk yang bagus, tata di
stoples besar. Lakukan hingga semua sawi dan pasta habis. Saat ini kimchi sudah bisa anda
santap langsung begitu saja atau menjadi teman nasi. Jika pasta masih tersisa, anda bisa
memasukkan potongan ketimun ke dalamnya, nama makanan ini adalah oisobagi.Langsung
dimakan saat itu juga dan rasanya sangat sedap.
Jangan mengisi stoples terlalu penuh karena kimchi akan mengeluarkan air yang banyak,
terlalu penuh akan membuat isi stoples meluap dan airnya luber kemana-mana. Tutup stoples
rapat-rapat dan biarkan di suhu ruang selama 2 hari agar terjadi proses fermentasi. Setelah itu
simpan kimchi di kulkas untuk jangka panjang.
http://2.bp.blogspot.com/-rJ9g4agX8hA/Twu0CflQq6I/AAAAAAAAFVE/hQkBwPY7T8A/s1600/kimchi+5.jpghttp://2.bp.blogspot.com/-6xJbfU4KObc/Twu0mMMcN_I/AAAAAAAAFXM/x2CtMJ-0elo/s1600/kimchi+22.jpghttp://2.bp.blogspot.com/-rJ9g4agX8hA/Twu0CflQq6I/AAAAAAAAFVE/hQkBwPY7T8A/s1600/kimchi+5.jpghttp://2.bp.blogspot.com/-6xJbfU4KObc/Twu0mMMcN_I/AAAAAAAAFXM/x2CtMJ-0elo/s1600/kimchi+22.jpg5/28/2018 Bioteknologi Konvensional Bidang Pangan (Fermentasi Kimchi)
15/21
14
Tanda fermentasi yang berhasil adalah munculnya gelembung-gelembung udara/gas
yang sangat banyak di dalam kimchi, tampak terlihat jika menggunakan stoples yang
tembus pandang.
Perlakuan utama yang digunakan dalam pembuatan kimchi
a. Seleksi dan formulasi bahan baku: Kualitas dan jenis bahan utama (baechu kubis
Brassica campestris atau lobak oriental, Raphabus satirus) secara signifikan dapat
mempengaruhi karakteristik produk kimchi.
b. Penggaraman, membilas, dan mengeringkan: penggaraman dilakukan selama rentang
waktu 1 - 15 jam, tergantung pada konsentrasi garam (5 - 18 %) dan temperatur (8 -
25C). Kemudian kimchi dibilas dan dikeringkan sebelum pencampuran dengan bahan
campuran lain
c. Pretreatment dari subingredients dan proses pencampuran
d. Penempatan tempayan : Secara tradisional, kimchi disimpan dalam keramik tanah untuk
musim dingin. Kimchi yang baru disiapkan, yakni kimchi yang belum
matang ditumpukerat ke dalam tempayan gerabah besar dan ditutupi dengan daun sisa
kubis yang sudah diberi garam. Untuk menjaga kubis dalam kondisi anaerob fakultatif,
batu-batu besar yang digunakan untuk menekan kubis dalam tempayan tembikar.
e. Fermentasi
5. Fermentasi dalam Proses Pembuatan Kimchi
Mikroba yang terlibat dalam proses fermentasi kimchi antara lain :
1. LAB (Lactid Acid Bacteria): Leuconostoc mesenteroides, Leuconostoc kimchi,
Leuconostoc gelidum, Leuconostoc inbae, Leuconostoc citreum, Lactabacillus
plantarum, Lactobacillus brevis, Lactococcus lactis, Lactobacillus sakei, Pediococcus
pentosaceus, dan beberapa ragi (yeast asam-asam organik) yang berperan dalam
fermentasi kimchi.
2. Mikroba dominan: genusLeuconostoc, Lactobacillus
- Leuconostoc citreum, Leuconostoc mesenteroides, Leuconostoc gelidum
- Lactobacillus plantarum, Lactobacillus sake, Lactobacillus brevis
- Streptococus faecalis
- Pediococus pentosaceus
5/28/2018 Bioteknologi Konvensional Bidang Pangan (Fermentasi Kimchi)
16/21
15
Proses fermentasi kimchi terdiri atas 3 tahap. Pada tahap awal, Leuconostoc
mesenteroides, Leuconostoc citreumdan Streptococus faecalis aktif tumbuh pada tahap
awal fermentasi. Leuconostoc mesenteroides dan Leuconostoc citreum memproduksi
metabolit berupa asam laktat, asam asetat, ethanol, mannitol, karbon dioksida, dan asam-
asam organik yang memberi rasa asam yang khas pada kimchi serta menciptakan suasana
anaerob (menginhibisi propagasi bakteri aerob).
Kemudian memasuki tahap kedua, jumlah Leuconostoc mesenteroides
berkurang. Lactobacillus plantarum, bakteri asam laktat homofermentatif, aktif
berpolimerasi dan memproduksi asam laktat pada pH 3. Bakteri ini menciptakan rasa
asam pada kimchi.Leuconostoc citreum danPediococusjuga berperan aktif.
Lactobacillus plantarum dan Lactobacillus brevis aktif pada tahap akhir
fermentasi mempengaruhi pematangan kimchi. Pada tahap ini, pertumbuhanLeuconostoc
mesenteroides sedikit terhambat karena Lactobacilus plantarum, sehingga
mengakibatkan rasa khas kimchi berkurang.
Laju fermentasi kimchi dapat dipengaruhi oleh konsentrasi garam dan suhu.
Kimchi optimum dikonsumsi jika mengandung 0,6-0,8% titrasi asam (pH 4,2), 3% NaCl,
dan kandungan asam organiknya yang cukup tinggi. Peranan LAB dalam proses
fermentasi kimchi adalah memberikan rasa yang khas pada kimchi. Beberapa LAB
memliki aktivitas antimikroba tertentu yang berguna dalam pengawetan kimchi (natural
bio-preservatives).
Produk utama hasil fermentasi kimchi berupa asam laktat, namun terdapat
produk metabolit lain seperti fruktosa, manitol, polisakarida dan lain-lain. Sehingga
menyebabkan rasa yang lebih kaya. Selain itu, penambahan bumbu-bumbu sebelumnya
menyebabkan rasa dan tekstur yang lebih kompleks.
Perubahan biokimia yang terjadi selama fermentasi kimchi, antara lain:
1. Senyawa Flavor: Asam organik (asam laktat, asam suksinat, asam asetat)
2. Komponen Flavor Volatile (etanol, metil alil sulfida, disulfida dimetil, Camphene, 1-
phellandrene, disulfida dialil, metil alil trisulfide, e,-zingibirene, dll)
3. Vitamin: Vitamin B1, B2, B12, dan niasin, dan Vitamin C
4. Pengasaman
5/28/2018 Bioteknologi Konvensional Bidang Pangan (Fermentasi Kimchi)
17/21
16
5. Kandungan Nutrisi
Kimchi telah memainkan peran sebagai sumber penting dari nutrisi dalam
sayuran difermentasi selama bulan-bulan musim dingin yang panjang. Kimchi memiliki
berbagai jenis nutrisi berdasarkan materi dan tingkat fermentasi. Biasanya, bahan yang
digunakan dalam pembuatan kimchi memiliki sedikit kalori dan kadar gula rendah, tetapi
mengandung jumlah tinggi serat, vitamin (terutama vitamin A dan C), dan mineral
(seperti kalsium dan besi).
Nutrisi yang dihasilkan selama fermentasi (bakteri asam laktat dan asam asetat)
membantu melindungi terhadap kanker dan bakteri. Serat dalam kubis bukan nutrisi,
tetapi dapat membantu pencernaan, memungkinkan gerakan halus makanan melalui usus,
dan membantu mencegah sembelit dan kanker usus. Cabai merah dan bawang putih
membantu untuk menurunkan kolesterol darah dan membantu dalam pembekuan darah.
Nutrisi dan aktivitas berbagai mikroorganisme yang diproduksi selama fermentasi juga
sangat bermanfaat bagi tubuh manusia
6. Manfaat
Kimchi memiliki berbagai manfaat bagi tubuh manusia, antara lain:
a. Meningkatkan nafsu makan
b. Menjaga berat badan
c. Mencegah konstipasi dan kanker colon (usus besar)
d. Sumber probiotik (Bakteri asam laktat)
e. Menurunkan kadar kolesterol, dan meningkatkan aktivitas fibrinoliytic
f. Efek antioksidan (anti penuaan, mencegah penuaan kulit)
g. Anti kanker (anti mutagenik dan anti tumor)
h. Meningkatkan fungsi imunitas.
5/28/2018 Bioteknologi Konvensional Bidang Pangan (Fermentasi Kimchi)
18/21
17
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Pada proses fermentasi kimchi terdapat 3 tahap, pertama terjadi produksi metabolit
berupa asam laktat, asam asetat, ethanol, mannitol, karbon dioksida, dan asam-asam
organik yang memberi rasa asam yang khas pada kimchi serta menciptakan suasana
anaerob. Kemudian, tercipta rasa asam pada kimchi. Dan terakhir terjadi pematangan
kimchi.
2. Pada proses fermentasi kimchi terlibat beberapa mikroba/bakteri asam laktat dimana
mikroba yang dominan berasal dari genus Leuconostoc dan Lactobacillus. Dengan
produk utama hasil fermentasi berupa asam laktat, namun terdapat produk metabolit
seperti fruktosa, manitol, polisakarida dan lain-lain, sehingga menyebabkan rasa yang
lebih kaya.
3. Manfaat kimchi antara lain, meningkatkan nafsu makan, menjaga berat badan, mencegah
konstipasi dan kanker colon (usus besar), sumber probiotik (Bakteri asam laktat),
menurunkan kadar kolesterol, dan meningkatkan aktivitas fibrinoliytic, efek antioksidan
(anti penuaan, mencegah penuaan kulit), anti kanker (anti mutagenik dan anti tumor),
meningkatkan fungsi imunitas.
5/28/2018 Bioteknologi Konvensional Bidang Pangan (Fermentasi Kimchi)
19/21
18
DAFTAR PUSTAKA
Betty, Sri Laksmi. 1978. Mikrobiologi Hasil Pertanian. Jakarta: Depdikbud Menengah
Kejuruan.
Bhratara. 1986.Mengawetkan sayuran. Jakarta : Bhratara Karya Aksara.Chien Lee, W. dan Ta Huang, C. 2000. Modeling of Ethanol Fermentation UsingZymomonas
mobilis ATCC 10988 Grown on the Media Containing Glucose and Fructose.
Biochemical Engineering Journal, 4: 217227.Dwidjoseputro. 1994.Dasar-dasar Mikrobiologi. Jakarta : Djambatan
Goksungur, Y. dan Zorlu, N. 2001. Production of Ethanol from Beet Molasses by Ca-
Alginate Immobilized Yeast Cells in a Packed-Bed Bioreactor. Turk JBiol, 25: 265-
275.Hepworth, M. 2005. Technical, Enviromental and Economic Aspects of Unit Operation for
the Production of Bioethanol from Sugar Beet in the United Kingdom. CET IIA
Exercise 5. Texas: Corpus Christi College.Kim, Myungjin dan Jongsik Chun. Bacterial Community Structure in Kimchi, a Korean
Fermented Vegetable Food, as Revealed by 16S rRNA Gene Analysis.International
Journal of Food Microbiology, 103 (1): 91-96.Lee, Jung-Sook, Gun-Young Heoa, Jun Won Leea, Yun-Jung Oha, Jeong A Parka, Yong-Ha
Parka, Yu-Ryang Pyunb dan Jong Seog Ahn. Analysis of Kimchi Microflora Using
Denaturing Gradient Gel Electrophoresis. International Journal of Food
Microbiology, 102 (2): 143-150.Rejeki, Y. S. 2011. Pengaruh Kondisi Kultivasi terhadap Produksi Antibakteri dari Bakteri
Asam Laktat Asal Bekasam Ikan Sepat Rawa (Trichogaster trichopterus). Skripsi.
Bogor: Institut Pertanian Bogor.Suprihatin. 2010. Teknologi Fermentasi. Surabaya: UNISA Press.Tjahjadi, C dan H. Marta. 2011. Pengantar Teknologi Pangan. Bandung: Universitas
Padjajaran.
http://kazebarabiologi.blogspot.com/2013/06/makalah-biokimia-nutrisi.html
http://www.justtryandtaste.com/2012/01/membuat-kimchi-asinan-sayuran-ala-korea.html
http://www.justtryandtaste.com/2012/01/membuat-kimchi-asinan-sayuran-ala-korea.htmlhttp://www.justtryandtaste.com/2012/01/membuat-kimchi-asinan-sayuran-ala-korea.html5/28/2018 Bioteknologi Konvensional Bidang Pangan (Fermentasi Kimchi)
20/21
19
(Foto) Proses Pembuatan Kimchi
5/28/2018 Bioteknologi Konvensional Bidang Pangan (Fermentasi Kimchi)
21/21
20