19
Biosintesis oleh Lisosom (Biologi Sel) Di Susun Oleh : YUDI SAPUTRA : 0913024022 SURYANTORO : 0913024072 PENDIDIKAN BIOLOGI

Biosintesis oleh lisosom

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Biosintesis oleh lisosom

Biosintesis oleh Lisosom

(Biologi Sel)

Di Susun Oleh :

YUDI SAPUTRA : 0913024022SURYANTORO : 0913024072

PENDIDIKAN BIOLOGIFAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS LAMPUNGBANDAR LAMPUNG

2010

Page 2: Biosintesis oleh lisosom

KATA PENGANTAR

Seperti halnya RE, apparatus Golgi, lisosom juga tersusun dari

mambran seperti halya mambran sel, tetapi hanya terdiri dari satu

lapis saja. Hasil pegamata mikroskop elektron menunjukkan bahwa

bentuk dan ukuran lisosom sangat bevariasi. Meski demikian lisosom

tetap dapat dididentifikasi sebagai salah satu organel sel.

Penulis menyadari bahwa kemungkinan untuk kurang terpahaminya

pembahasan-pembahasan tersebut cukup besar,peran yang diharapkan

dari dosen,pembaca, juga mahasiawa adalah bimbingan dalam

memahami pembahasan-pembahasan tersebut.

Penulis ingin secara sederhana membantu para pembaca untuk

memahami dan mengoptimalkan pemahaman terhadap salah satu

organel sel yaitu lisosom dan semoga bermanfaat amin….

Penulis

Page 3: Biosintesis oleh lisosom

DAFTAR ISI

KATA PEGANTAR …………………………………………………..

DAFTAR ISI ……………………………………………………………

BAB I PEMDAHULUAN ……………………………………..

BAB II PEMBAHASAN…………………………………………

2.1 Pencetus Lisosom……………………………………

2.2 Identifikasi Lososom Dengan ME…………………..

2.3 Fungsi Lisosom………………………………………

BAB III KESIMPULAN DAN SARAN…………………………

3.1 Kesimpulan………………………………………….

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………..

Page 4: Biosintesis oleh lisosom

BAB IPENDAHULUAN

Ketika mempelajari RE dan apatatus golgi, kita telah mengenal

adanya vesikuli-vesikuli yang berfungsi untuk mengangkut senyawa-

senyawa hasil biosintesis RE untuk disekresikan maupun ditimbulkan.

Beberapa vesikuli tersebut mengangkut enzim-enzim yang antara lain

berperan untuk proses metabolisme sel.Pada tahu 1950 de Duve dan

kawan-kawannya sedang intensif mempelajari enzim-enzim yang

berperan dalam metabolisme karbohidrat.

Salah satu enzimya adalah asam fosfatease. Diketahui bahwa di dalam

sitoplasma terdapat zat yag mengadung enzim tersebut, sehingga

dapat di upayakan untuk dapat mengisolasi zarah tersebut dalam

keadaan utuh. Novikoff pada tahun 1955 dengan menggunakan

mikroskop electron menemukan adanya zarah yang banyak

mengandung asam fosfatase.

Hasil penelitian menunjukan bahwa enzim dalam zara tersebut akan

paling aktif jika isolatnya dibuat dengan air suling disbanding isolatya

dibuat dari isolatonis misalnya dengan sukrosa, Sehingga zahara

tersebut mengandung enzim hidrolik. Zahara yang mengandung enzim

hidrolik ini kemudia ditentukan sebagai organela baru dan diberi nama

Page 5: Biosintesis oleh lisosom

lisosom. Karena enzim teranyak terdapat di lisosom adalah asam

fosfatase,maka enzim ini dijadikan sebagai enzim peanda lisosom.

Dalam bab ini akan dipelajari tentang lisosom dan proksisom serta

mekanis kerjanya, dan setelah mempelajari bab ini diharapkan para

pembaca mengerti bagai mana peruses pembentukan lisosom dan

proksisom, fungsi lisosom dan proksisom, mekaisme kerja lisosom

dan praksom, dan mengerti mekanisme fogositosis yang dilakukan

oleh lisosom.

Page 6: Biosintesis oleh lisosom

BAB IIPEMBAHASAN

2.1 Pencetus Lisosom

Lisosom merupakan organel bermambran bulat, dengan diameter yang begitu

kecil (hanya 0,2 µm sampai 0,4 µm) sehingga sukar dilihat dalam mikroskop.

Jumlah lisosom dalam sangat berfaryasi menurut jenis selnya. Namu ciri paling

mecolok organel khusus ini adalah bahwa ia mengaqndung sejumlah besar

hidrolasme asam, yang aktifitas ezimnya akan maksimal pada pH asan pada bagia

dalam lisosom, Yaitu pH lebih kurang 5. Klompok enzim peting ini berpotensi

menghancurka hampir semua ungsur makromelekul pokok sel; karena itu ia harus

dipencilkan dari bagian lain sel oleh mambran lisosom.

Berlawanan organel yang telah disinggung sejauh ini, MC tidak

menunjukkan bukti langsung adanya lisosom. Adanya organel ini

dalan sitoplasma pertama lkali dipotulatkan dalam 1955 oleh de Duve

Page 7: Biosintesis oleh lisosom

dari data biokimia. Sebelum itu de Dave dan kawan-kawan meneliti

kandungan enzim dari fraksi-fraksi yang dipisahkan dari hemogenat

sel hati tikus melalui pemusinga deferensial. Mereka terutama

menarik terhadap penelitian enzim dan fraksi yang mengandung

mitokondria. Dengan memperhalus prosedur pemusingan mereka

berhasil mendapat praksi yang kompleks, walau serupa denga

mitokondria dan sifat-sifatnya sedimentasi, mengandung enzim yang

berbeda dengan apa yang ada pada mitokondria.

Dalam fraksi ini mereka secara tidak diduga mendapat sejumlah

enzim hidrolitik, termasuk fosfatase asam. Mereka kemudian

melakukan eksprimen biokimia yang menghasilkan postulat bahwa

enzim hidrolik akan tertampung dalam vasikel berukuran 0,4 µm, dan

bahwa setiap vasikel akan dibatasi mambra yang mencegah enzim ini

bereaksi dengan substrat dalam sitoplasma. Menyadari bahwa badan-

badan kecil dalam fraksi ini bukan mitokondria tetapi,malahan sejenis

organel sitoplasma baru, mereka mengusukan nama lisosom untuk

organel ini.

Page 8: Biosintesis oleh lisosom

2.2 Identifikasi Lisosom dengan ME

Kemudian fraksi yang mengandung fosfatase asam diamati dalam

ME, seperti yang diperkirakan sebelumnya, lisosom ternyata

merupakan organel bermambara dengan garis tengah ± 0,5 µm.

Sejak itu Novi koff dan lain-lain telah mempelajari lisosom dalam

sejumlah besar sel dengan menggabungkan tes hidrokimia degan

fasfatase asam dengan mikroskopi elektron.

Diantara sejumlah besar haydrolase yag trdapat dalam lisosom

(fosfatase,protease,nuclease,lipase,fospolipase,glikosidease,dan

sufatase), fosfatase asam merupakan enzim yang apling mudah

dideteksi secara biokimia. Lisosom yang dijumpai dalam mikroskop

electron yang dipulas secara komprasional, yang dapat membedakan

mambran unit pembatas dan isinya yang kedap electron sedangkan-

sedang banyak glikoprotein. Bangunan yang di dekatnya yang lebih

kedap electron merupakan lisosom sekunder.

Cara pembentukan lisosom nenyerupai yang berlaku untuk granula

sekresi. Berbagai haidrolisisnya, yang hampir semuaunya

glikoprotein. pada awalnya di sintesis didalam rER dan kemudian

dibawa ke muka cis tumpukan golgi oleh fasikel transfer. Tumpukan

golgi kemudian memisahkan mereka dari produk sekresi lain melalui

proses pengenalan yang melibatkan petanda mannose-6 fosfat, seperti

yang telah diuraikan dalam bab ini pada ssekresi aparat golgi.

Sesampainya dimuka trans tumpukan, enzim hidrolitik memasuki

bagian pelebaran mengelembung pada bagian tepi sakulus paling atas

atau GERL, dan pelebaran ini dilepasakan sebagai lisosom.

Page 9: Biosintesis oleh lisosom

2.3 Fungsi lisosom

Pada umumnya substansi larut air satu-satunya yang dapat menembus

mambran sel secara langsung adalah mempunyai berat molekul relatif

redah (dibawah 40 delton) dan tidak bermuatan molekul tinggi.

Persenyawaan dengan berat molekul sel melalui endosintosis

(Yun.ndon, di dalam:osis,proses), yaitu istilah umum untuk setiap

proses pelahapan materi dari sekitarnya oleh sel. Bila materi yang

dilahap adalah salah satu jenis bahan renik atau kompleks

makromeolekul, proses ini lebih sering disebut sebagai fogosintesis

(Yun.phagin, makan). Pinosistesis merupakan bentuk kedua

indosintesis, dan yang dilahap ialah sedikit cairan eksternal (Yun.

Pinein, minum).

Fogosintesis. Pada fogosisntesis, sel mengambil partikel atau

gumpalan makromolekul dari sekitarnya seperti yang terlihat pada

gambar di bawah. Parikel yang berkontak dengan permukaan sel

dilingkupi dan di kelilingi seluruhnya oleh membran sel, yang

berakibat bahwa ia terdapat dalam vesikelfogosintetik. Vesikel

Page 10: Biosintesis oleh lisosom

bermembran ini kemudian melepaskan diri dari membran sel dan

tenggelam lebih ke dalam sitoplasma: ia disebut sebagai fagosom.

Infaginasi membran sel selama salah satu bentuk indosintesis

menghasilkan sisi luarnya menjadi sisi dalam membran veskular.

Aspek dalam bagian membran sel yang membentuk dinding membran

vesikel tetap menghadap matrik sitoplasma. Karena itu hampir tidak

terjadi perubahan orientasi pada membran sel, dan apa yang pada

mulanya dianggap sebagai terbalik pada membran ini sebagai akibat

indosintesis ternyata lebih bersifat kenyataan dari pada yang

sebenarnya.

Nasip fogosom dan istilahnya paling jelas terlihat dalam neutrofil,

yang merupakan leukosit yang secara aktif memfogo sintesis bakteri

bila mereka memasuki tubuh. Bigutu fogosom memasuki sitoplasma

ia menyatu dengan lisosom primer dan setelah itu disebut sebagai

lisosom sekunder. Lisosom primer tambahan dapat juga menyatu

dengan lisosom sekunder, dan beberapa lisosom sekunder dapat

melebur menjadi satu. Enzim hidrolik yang berasal dari lisosom

primer berfungsi menghancurnkan materi yang dilahap. Apa yang

tersisa setelah pencernaan enzimatik di dalam lisosom sekunder

membentuk badan residu, badan residu pada akhirnya mungkin

dikeluarkan dari sel melalui eksositosis.

Lsisosom secara langsung terlibat dapat keadaan radang tertentu. Kini

makin jelas bahwa selain peranan enzim, lisosom dalam melindungi

badan terhadap infeksi bakteri, mereka sendiri dapat mengakibatkan

lesi radang tertentu. Jadi pembebasan hidrolase asam dan unsure akitf

Page 11: Biosintesis oleh lisosom

lainnya dari granula lisosom azurofi, neutrofi diduga merpakan faktor

yang ikut dalam destruksi jaringan secara masif yang menjadi ciri lesi

radang purelem (pembentukan nanah). Salah satu cara lolosnya unsure

aktif ini keluar sel adalah melalui pembocoran prematur dari vesikel

fogositik yang telah membentuk namun belum cukup waktu untuk

menutup sempurna.

Problema klinik lain yang langsung berhubungan dengan lisosom

terjadi pada keadaan inhalasi partikel silika dan debu jenis lainnya

secara menahun. Pada keadaan silikasis partikel silika ditangkap

makrofag faro, namun mereka tahan terhadap pengaruh penghancuran

oleh enzim karena mereka bersifat anorganik. Lagipula mereka dapat

merusak berbagai membran sel, termasuk dinding membran lisosom

sekunder dan juga membran sel. Enzin destruktif bocor dari lisosom

sekunder ke dalam matrik sitoplasma dan akhirnya juga sampai pada

jaringan disekitarnya. Matinya magrofag yang mengfogosintesis

partikel silika mengakibatkan dibebaskannya partikel-partikel yang

mereka lahap, yang kemudian akan terlahap oleh makrofag dalam

usaha sia-sia dan tidak henti-hentinya untuk membebaskan paru dirin

Page 12: Biosintesis oleh lisosom

BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

3.1 Kesimpulan

Dari penjelasan-penjelasna diatas dapat disimpulkan bahwa :

1. Loisosom mengandung enzim yang dapat menghacurkan materi

yang tidak diinginkan di dalam sel.

2. Enzin yang terdapat di dalam lisosom mencakup (antara lain )

lipase,karbohidrat,dan fosfatase asam.

3. Lisosom membantu pencernaan materi itu didalam fosogom

4. Lisosom dapat juda menyatu dengan fasikel pinosintotik

Page 13: Biosintesis oleh lisosom

DAFTAR PUSTAKA

Alberts B. 1994. Biologi Molekuler Sel, Edisi Kedua. Penerbit

PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 2004. Kurikulum

Sekolah Menengah Kejuruan (GBPP) Mata Pelajaran Biologi.

Depdikbud, Jakarta.

Siregar. Ameilia Z. 2008.Biologi Pertanian, Jilid 1. Direktorat

Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah

Departemen Pendidikan Nasional

Sumadi dan Aditia, 2007. Biologi Sel. Graha Ilmu. Jakarta