Biokimiaa

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Tugas Biomedik 1

Citation preview

  • 5/19/2018 Biokimiaa

    1/18

    BIOMEDIK

    TUGAS BIOKIMIA

    OLEH:

    NAMA : ICHSANIAR AMALIA

    NIM : 10542 0200 10

    FAKULTAS KEDOKTERAN

    UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

    2014

  • 5/19/2018 Biokimiaa

    2/18

    1. Cara mengidentifikasi karbohidrat, lemak, protein

    Jawab:

    Identifikasi karbohidrat

    - Tes Molisch

    Reaksi ini berlaku untuk segala macam karbohidrat, naik dalam bentuk bebas maupun

    yang terikat. Dasarnya adalah pembentukkan furfural atau turunannya disebabkan daya

    dehidrasi asam sulfat pekat terhadap karbohidrat. Dengan alfa naftol, furfural akan

    membentuk suatu senyawa yang berwarna ungu. Walaupun reaksi ini tidak spesifik untuk

    karbohidrat, namun tetap berguna untuk analisis. Hasil negative merupakan suatu bukti

    bahwa tidak ada karbohidrat.

    - Tes Seliwanoff

    Adalah suatu uji untuk mengidentifikasi adanya gugus keton pada suatu sakarida. Reagen

    selliwanof terdiri atas 0,5% resorsinol dan 5 N HCl . Reaksi positif apabila terbentuk

    warna merah. HCl akan mengubah heksosa menjadi hidroksi metal furfural yang

    kemudian akan bereaksi dengan resorsinol membentuk kompleks yang berwarna merah.

    Kereaktifan aldosa dan ketosa sangatlah berbeda. Aldosa untuk terhidrolisismembutuhkan asam pekat sedangkan ketosa membutuhkan asam encer sehingga hidroksi

    metal furfural dari aldosa sedikit, sedangkan untuk ketosa hidroksi metal furfural yang

    terbentuk banyak, karena itulah reaksi ini spesifik untuk fruktosa yang termasuk

    ketoheksosa

    - Tes Benedict

    Digunakan mendeteksi secara semikuantitatif (kasar) adanya glukosa. Uji benedict tidak

    spesifik terhadap glukosa karena gula lain yang mempunyai sifat mereduksi dapat juga

    memberi hasil yang positif. Pada uji benedict, teori yang mendarsarinya adalah gula yang

    mengandung gugus aldehida atau keton bebas akan mereduksi ion Cu2+ dalam suasana

    alkalis, menjadi Cu+, yang mengendap sebagai Cu2O (kupro oksida) berwarna merah

    bata.

    - Tes Barfoed

  • 5/19/2018 Biokimiaa

    3/18

    Reaksi ini untuk membedakn monosakarida dari disakarida, bedanyaa terletak pada

    suasanya yang asam. Dalam suasana asam, larutan sakarida yang masih mempunyai sifat

    pereduksi hanyalah monosakarida. Tetapi dengan pemanasan yang lama disakarida dapat

    mengalami hidrolisis dan menyebabkan reaksi positif

    - Tes Amilum dengan Iodium

    Amilum dan dekstrin dengan iodium akan membentuk iod amilum kompleks pada

    permukaan dan memberi warna biru atau merah anggur.

    Identifikasi lemak

    - Daya larut lemak

    Lemak secara relative tidak larut dalam air tetapi pada umumnya larut dalam pelarut

    non polar seperti eter, kloroform, dan benzene

    - Menyatakan ikatan tidak jenuh

    Asam lemak tidak jenuh dapat menghilangkan warna iodium atau KMnO4. Ini

    disebabkan oleh adisi pada ikatan rangkap. Berdasarkan sifat ini iodium dapat dipakai

    untuk menentukan banyaknya ikatan rangkap sejumlah tertentu lemak. (Angka

    iodium = jumlah gram iodium yang dapat diikat oleh 100 gram lemak).

    -Reaksi Liberman-Burchard Terhadap Kolestrol

    Kolestrol dengan asam asetat anhidrida dan asam sulfat pekat pembentuk senyawa

    yang berwarna biru hijau. Percobaan ini hanya dapat terjadi pada alat-alat yang bersih

    dan kering betul

    Identifikasi protein

    - Reaksi biuret

    Reaksi ini dapat diketahui adanya peptide linkage (ikatan protein). Dasar percobaan,

    ion tembaga dalam suasana alkali akan bereaksi dengan protein membentuk senyawa

    kompleks berwarna ungu.

    - Reaksi Ninhidrin

    Semua asam amino beraksi dengan ninhidrin membentuk aldehid yang lebih rendah

    dengan melepaskan NH3 dan CO2 dan disertai dengan terbentuknya warna biru.

  • 5/19/2018 Biokimiaa

    4/18

    - Pengenalan Protein Dengan Logam Berat dan Pereaksi Alkaloid

    Dengan logam berat, protein akan membentuk garam proteinat yang tidak larut.

    2. Struktur dan fungsi karbohidrat, lipid, protein?

    Jawab :

    Struktur Karbohidrat:

    Karbohidrat berasal dari kata karbo yang berarti unsur karbon (C) dan hidrat yang berarti

    unsur air (H2O), jadi karbohidrat berarti unsur C yang mengikat molekul H2O.

    Karbohidrat merupakan senyawa yang terbentuk dari molekul karbon, hidrogen dan

    oksigen. Rumus umumnya dikenal dengan Cx(H2O)n. Secara struktur, karbohidrat

    memiliki 4 gugus, yaitu gugus hidrogen (-H), gugus hidroksil (-OH), gugus keton (C=O)

    dan gugus aldehida (-CHO).Karbohidrat juga didefinisikan sebagai polihidroksi-aldehid

    atau polihidroksi-keton. Polihidroksi aldehida yaitu struktur karbohidrat yang tersusun

    atas banyak gugus hidroksi dan gugus karbonilnya barada di ujung rantai sedangkan

    polihidroksi keton yaitu struktur karbohidrat yang tesusun atas banyak gugus hidroksi

    dan gugus karbonilnya berada di selain ujung rantai.

    Fungsi karbohidrat :- Sebagai sumber bahan bakar bagi tubuh

    - Prekusor untuk sintesis lemak, asam amino, glikolipid, glikoprotein, dan

    proteoglikan

    Struktur lemak

    Lemak adalah ester dari gliserol dengan asam-asam karboksilat suku tinggi. Asam

    penyusun lemak disebut asam lemak. Asam lemak yang terdapat di alam adalah asam

    palmitat (C15H31COOH), asam stearat (C17H35COOH), asam oleat (C17H33COOH), dan

    asam linoleat (C17H29COOH). Pada lemak, satu molekul gliserol mengikat tiga molekul

    asam lemak, oleh karena itu lemak adalah suatu trigliserida

    Fungsi lemak :

    - Sumber utama bahan bakar bagi tubuh

  • 5/19/2018 Biokimiaa

    5/18

    - Sebagai komponen membrane

    - Sebagai prekusor untuk sintesis berbagai senyawa misalnya garam empedu &

    eikosanoid.

    Struktur protein:

    Struktur protein bervariasi dalam hal ukuran, dari puluhan hingga ribuan residu. Protein

    diklasifikasikan berdasarkan ukuran fisik mereka sebagai nanopartikel (1-100 nm).

    Sebuah protein dapat mengalami perubahan struktural reversibel dalam menjalankan

    fungsi biologisnya. Struktur alternatif protein yang sama disebut sebagai konformasi.

    -

    Struktur Primer ProteinStruktur primer protein mengacu pada urutan asam amino linier dari rantai

    polipeptida. Struktur primer disebabkan oleh ikatan kovalen atau peptida, yang dibuat

    selama proses biosintesis protein atau disebut dengan proses translasi. Kedua ujung

    rantai polipeptida yang disebut sebagai ujung karboksil (C-terminal) dan ujung amino

    (N-terminal) berdasarkan sifat dari gugus bebas. Perhitungan residu selalu dimulai

    pada akhir N-terminal (gugus amino, -NH2), yang merupakan akhir dimana gugus

    amino tidak terlibat dalam ikatan peptida. Struktur primer protein ditentukan oleh gen

    yang berhubungan dengan protein. Sebuah urutan tertentu dari nukleotida dalam

    DNA ditranskripsi menjadi mRNA, yang dibaca oleh ribosom dalam proses yang

    disebut translasi. Urutan protein dapat ditentukan dengan metode seperti degradasi

    Edman.

    - Struktur Sekunder Protein

    Struktur sekunder mengacu sub-struktur reguler. Dua jenis utama dari struktur

    sekunder yaitu alfa heliks dan betasheet, yang diusulkan pada tahun 1951 oleh Linus

    Pauling. Struktur sekunder ditentukan oleh pola ikatan hidrogen antara gugus peptida

    rantai utama. Struktur sekunder mempunyai geometri reguler, yang dibatasi untuk

    nilai-nilai tertentu dari sudut dihedral dan pada plot Ramachandran.

    - Struktur Tersier Protein

  • 5/19/2018 Biokimiaa

    6/18

    Struktur tersier mengacu pada struktur tiga dimensi molekul protein tunggal. Alfa

    heliks dan beta sheet dilipat menjadi suatu bulatan. Lipatan tersebut dikendalikan oleh

    interaksi hidrofobik, tapi struktur tersebut dapat stabil hanya bila bagian-bagian

    protein terkunci pada tempatnya oleh interaksi tersier yang spesifik, seperti jembatan

    garam, ikatan hidrogen , dan kemasan ketat rantai samping dan ikatan disulfida.

    - Struktur Kuartener Protein

    Struktur kuartener adalah struktur tiga dimensi dari beberapa subunit protein yang

    terikat bersama. Dalam konteks ini, struktur kuaterner distabilkan oleh interaksi non-

    kovalen yang sama dan ikatan disulfida sebagai struktur tersier. Kompleks dari dua

    atau lebih polipeptida disebut multimer.

    Fungsi protein :- Sebagai enzim

    - Hormon

    - Reseptor permukaan sel

    - Antibodi

    - Elemen kontraktil

    3.

    Sebutkan sel dan jaringan yang tidak memanfaatkan energi selain glukosa?Jawab:

    Eritrosit

    Eritrosit hanya dapat menggunakan glukosa sebagai bahan bakar karena sel ini

    tidak memiliki mitokondria. Sel darah merah memperoleh energy melalui proses

    glikolisis. Glikolisis adalah pengubahan glukosa menjadi piruvat. Didalam sel

    darah merah piruvat dapat dilepaskan secara langsung ke dalam darah atau diubah

    menjadi laktat kemudian dibebaskan. Pada sel yang memiliki mitokondria, piruvat

    yang dihasilkan melalui glikolisis tersebut dapat diubah menjadi unit asetil 2-

    karbon asetil K-oA dan dioksidasi sempurna menjadi CO2 dan H2O.

    Tanpa glukosa, sel darah merah tidak dapat bertahan hidup. Sel darah merah

    membawa O2 dari paru ke jaringan. Tanpa sel darah merah, sebagian besar

  • 5/19/2018 Biokimiaa

    7/18

    jaringan tubuh akan menderita kekurangan energy karena jaringan memerlukan

    O2 agar dapat secara sempurna mengubah bahan bakar CO2, dan H2O.

    Otot

    Otot rangka yang sedang berkerja dapat menggunakan glukosa dari darah atau

    dari simpanan glikogennya sendiri, untuk diubah menjadi laktat melalui glikolisis

    atau menjadi CO2 dan H2O. Otot yang sedang bekerja juga menggunakan bahan

    bakar lain dari darah, misalnya asam-asam lemak. Setelah makan, glukosa

    digunakan oleh otot untuk memulihkan simpanan glikogen yang berkurang

    selama otot bekerja. Glukosa disalurkan ke sel-sel otot dan diubah menjadi

    glikogen oleh proses yang dirangsang oleh insulin

    Jaringan adipose

    Insulin merangsang penyaluran glukosa ke dalam sel-sel adipose serta ke dalam

    sel-sel otot. Adiposit mengoksidasi glukosa untuk menghasilkan energy, dan sel-

    sel tersebut juga menggunakan glukosa sebagai sumber untuk membentuk gugus

    gliserol pada triagliserol yang mereka simpan.

    Otak dan jaringan saraf lain

    Otak dan jaringan saraf lain sangat bergantung pada glukosa utuk memenuhi

    kebutuhan energinya. Jaringan saraf mengoksidasi glukosa menjadi CO2 dan

    H2O sehingga dihasilkan ATP. Kecuali pada keadaan kelaparan, glukosa adalahsatu-satunya bahan bakar utama. Apabila glukosa darah kita turun jauh dibawah

    ambang normal, kita akan merasa pusing dan kepala akan terasa ringan. Pada

    keadaan normal tidak kelaparan, otak dan susunan saraf lainnya memerlukan 150

    g glukosa setiap hari.

    4. Perbedaan struktur aldose & ketosa?

    Jawab :

    Bila gugus karbonilnya adalah suatu aldehida, gula tersebut diberi nama aldose.

    Sedangkan gula dengan sebuah gugus keton disebut ketosa.

    5. Bagaimana prinsip kerja tes reduksi?

    Jawab :

  • 5/19/2018 Biokimiaa

    8/18

    Senyawa yang tereduksi memiliki lebih banyak hydrogen relative terhadap oksigen

    daripada senyawa yang teroksidasi, dan pada ikatan C O, elektron dihitung bersama

    dengan oksigen. Akibatnya aldehida lebih tereduksi dibandingkan dengan asam, dan

    alcohol lebih tereduksi dibandingkan dengan keton.

    6. Sebutkan macam-macam pelarut polar & non polar?

    Jawab :

    Pelarut polar adalah pelarut yang dapat bercampur dengan air, contoh pelarut polar

    adalah alcohol dan air. Sedangkan pelarut non polar adalah pelarut yang dapat bercampur

    dengan lemak/minyak, contohnya adalah aseton dan eter

    .

    7.

    Apa yang mempengaruhi daya larut lemak?

    Jawab:

    Yang mempengaruhi daya larut lemak adalah sifat lemak yang non-polar yang berarti

    bahwa lemak mempunyai sifat larut dalam pelarut organik (non-polar), seperti eter,

    heksan, bensin, dan klorofom, tidak larut dalam pelarut polar, dan hanya sebagian kecil

    larut dalam air. Derajat kelarutan lemak/minyak dapat dilihat atau ditentukan dengan

    pengamatan secara langsung pada bahan pelarut yang dipakai

    8. Apa perbedaan ikatan lemak jenuh dan ikatan tidak jenuh? Dan apa efek yang dapat

    ditimbulkan?

    Jawab:

    Lemak jenuh mempunyai ikatan berupa ikatan tunggal atau jenuh di semua ikatan atom

    karbon pada rantai karbonnya, sedangkan lemak tidak jenuh mempunyai ikatan rangkap

    pada rantai karbonnya. Sehingga lemak jenuh bersifat lebih stabil (tidak mudah bereaksi)

    daripada lemak tidak jenuh.

    9. Apa yang disebut kolestrol dan darimana kolestrol dibentuk?

    Jawab :

  • 5/19/2018 Biokimiaa

    9/18

    Kolestrol merupakan lipoprotein yang mengalir dalam darah yang berfungsi sebagai

    komponen stabilisasi membrane sel dan sebagai prekusor garam empedu serta hormone

    steroid.

    Kolestrol dapat dibentuk oleh sebagian besar sel didalam tubuh dan diperoleh dari

    makanan hewani. Sumber utama kolestrol dalam makanan adalah kuning telur dan

    daging, terutama daging merah dan hati. Karena kolestrol tidak disintesis oleh tumbuhan,

    sayuran, dan buah.

    10.Apa yang dimaksud dengan denaturasi, reversible, dan irreversible?

    Jawab :

    Denaturasi adalah suatu proses perubahan yang terjadi yang dipengaruhi oleh pemanasan,

    sinar ultraviolet, gelombang ultrasonic, pengocokkan yang kuat atau bahan-bahan kimia

    tertentu. Denaturasi ini dapat mengubah sifat alami dari protein, misalnya aktivitasnya

    sebagai enzim atau hormone berkurang, kelarutannya dala garam-garam atau asam-asam

    encer menurun, kemampuannya membentuk Kristal berkurang, dan stabilitasnya

    menurun sehingga menggumpal.

    Reversibel adalah reaksi di mana konversi reaktan ke produk dan konversi produk untuk

    reaktan terjadi secara bersamaan. Salah satu contoh reaksi reversibel adalah reaksi gas

    hidrogen dan uap yodium ke dan dari hidrogen iodida.Irreversibel adalah reaksi yang berlangsung searah atau reaksi yang tidak dapat balik.

    Pertumbuhan dan perkembangan termasuk ke dalam istilah irreversible, karena

    pertumbuhan dan perkembangan termasuk ke dalam grafik peningkatan, dan akan selalu

    bergerak ke atas atau ke samping. pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup adalah

    irreversible karena tidak bisa dikembalikan lagi seperti keadaan semula.

    11.Jelaskan struktur dan fungsi sel darah merah?

    Jawab :

    Struktur Eritrosit:

    - Eritrosit merupakan diskus bikonkaf, bentuknya bulat dengan lekukan pada

    sentralnya dan berdiameter 7,65 mikrometer.

  • 5/19/2018 Biokimiaa

    10/18

    - Eritrosit terbungkus dalam membran sel dengan pemeabilitas tinggi. Membran ini

    elastis dan fleksibel, sehingga memungkinkan eritrosit menembus kapiler (pembuluh

    darah terkecil).

    - Setiap eritrosit mengandung 300 juta molekul hemoglobin., sejenis pigmen

    pernapasan yang mengikat oksigen.

    Fungsi eritrosit:

    - Fungsi utamanya adalah mengangkut hemoglobin, yang selanjutnya mengangkut dari

    paru ke jaringan.

    - Eritrosit juga mengandung sejumlah anhydrase karbonat, suatu enzim yang

    mengkatalisis reaksi reversible antara karbon oksida dan air untuk membentuk asam

    karbonat yang dapat meningkatkan kecepatan reaksi ini membuat air dalam darah

    dapat mengangkut sejumlah besar CO2 dalam bentuk ion bikarbonat dari jaringan ke

    paru. Di paru ion tersebut diubah kembali menjadi CO2 dan dikeluarkan ke dalam

    atmosfer sebagai produk limbah tubuh.

    - Eritrosit juga berperan penting dalam pengaturan pH darah karena ion bikarbonat

    dam hemoglobin merupakan buffer asam-basa.

    12.Faktor apa saja yang dapat menyebabkan hemolysis dan kaitannya dengan pelarut

    organic dan non organic, hiperosmolaritas, dan hipo osmolaritas?

    Jawab:

    Faktor yang menyebabkan hemolysis tergantung dari pelarut yang diberikan, jika eritrosit

    dimasukkan ke dalam larutan yang mengandung pelarut organik seperti toluene, eter,

    aseton, maka lipid membrane yang merupakan pembungkus dari eritrosit akan larut,

    sehingga terjadi hiperosmolaritas menyebabkan hemolysis. Jika eritrosit dimasukkan ke

    dalam larutan non organic menyebabkan eritrosit mengkerut/krenasi, hipo osmolaritas.

    13.Mekanisme kerja enzim?

    Jawab:

    Enzim menggunakan banyak mekanisme untuk mempermudah katalisis.

  • 5/19/2018 Biokimiaa

    11/18

    Enzim menggunakan berbagai kombinasi dari empat mekanisme umum untuk

    mempercepat laju reaksi kimia.

    - Katalisis karena kedekatan. Agar dapat beraksi, molekul-molekul harus berada dalam

    jarak yang cukup dekat untuk membentuk ikatan satu sama lain. Semakin tinggi

    konsentrasinya, akan semakin sering molekul-molekuk itu bertemu satu sama lain

    dam semakin besar laju reaksinya. Ketika mengikat molekul substrat dibagian

    aktifnya, enzim menciptakan suatu region dengan konsentrasi substrat local yang

    tinggi. Lingkungan ini juga secara parsial mengatur arah molekul-molekul substrat

    sehingga diperoleh posisi ideal untuk berinteraksi. Hal tersebut menyebabkan laju

    reaksi meningkat sedikitnya seribu kali lipat.

    - Katalisis asam-basa. Katalisis ini dapat bersifat spesifik atau umum. Spesifik dalam

    hal ini berarti diartikan hanya proton atau ion OH-. Pada katalisis asam spesifik atau

    basa spesifik, laju reaksi peka terhadap perubahan dalam konsentrasi proton, tetapi

    tidak bergantung pada konsentrasi asam lain (donor proton) atau basa (akseptor

    proton) yang terdapat didalam larutan atau dibagian aktif. Reaksi yang lajunya

    responsive terhadap semua asam atau basa yang ada dikatakan dapat mengalami

    katalisi basa umum atau asam umum.

    - Katalisi dengan Paksaan

    Enzim yang mengatalisis reaksi lisis yang menyebabkan putusnya ikatan kovalen

    biasanya mengikat substratnya dalam suatu konformasi yang agak sedikit kurang

    menguntungkan bagi ikatan yang akan putus tersebut. Konformasi yang terjadi akan

    meregangkan atau mendistorsi ikatan sasaran, melemahkannya, dan menyebabkannya

    lebih rentan putus.

    - Katalisis kovalen

    Proses ini melibatkan pembentukkan suatu ikatan kovalen antara enzim dan satu atau

    lebih substrat. Enzim yang telah mengalami modifikasi tersebut kemudian menjadi

    suatu reaktan. Katalisis kovalen sering memasukkan suatu jalur reaksi baru dengan

    energy aktivasi yang lebih rendah dan karena itu lebih cepat daripada jalur reaksi

    dalam larutan homogen. Namun, modifikasi kimiawi pada enzim bersifat transien.

  • 5/19/2018 Biokimiaa

    12/18

    Setelah reaksi selesai, enzim kembali ke keadaan termodifikasi. Jadi, peran enzim

    tersebut tetap katalitik.

    14.Apa sifat-sifat enzim?

    Jawab :

    - Enzim sebagai biokatalisator suatu reaksi.

    Enzim berfungsi mempercepat reaksi kimia atau sebagai penyebab dimulainya suatu

    proses reaksi kimia dalam sel. Proses percepatan reaksi kimia oleh enzim dengan cara

    menurunkan energi aktivasinya. Kemampuan enzim untuk memulai reaksi ikut

    berekasi dan terbentuk kembali, pada akhir reaksi kimia itulah yang dapat mendorong

    berkurangnya penggunaan energi aktivasi pada awal reaksi kimia. Contoh :saat

    amilase mempercepat reaksi perombakan amilum, amilase tidak bereaksi dengan

    substrat menjadi bentuk lain (bentuknya tetap), sehingga amilase dapat berfungsi

    kembali.

    - Enzim bekerja secara spesifik atau khusus.

    Reaksi kimia yang ada di dalam sel sangat banyak sekali. Namun enzim yang

    berperan sebagai biokatalisator dalam reaksi tersebut hanya bekerja pada substrat

    tertentu saja, tidak dapat sembarang substrat. Enzim tertentu hanya mengkatalis reaksi

    kimia tertentu saja. Contoh: Enzim ptialin mengkatalis reaksi pengubahan zat tepungmenjadi maltosa, enzim katalse hanya bekerja pada substrat H2O2 (Hidrogen

    Peroksida), enzim maltase hanya dapat memecah maltosa menjadi glukosa saja.

    - Protein

    Enzim adalah suatu protein sehingga sifat-sifat enzim sama dengan protein, yaitu

    dipengaruhi oleh suhu dan pH. Suhu akan berpengaruh pada bagian apoenzim

    (protein aktif), dimana pada suhu yang rendah protein akan mengalami koagulasi dan

    pada suhu yang tinggi akan menyebabkan denaturasi. Potensial Hidrogen (pH)

    mempengaruhi enzim pada bagian protein terutama pada gugus karboksilat dan gugus

    amin pada asam amino penyusun proteinnya.

    - Enzim dapat bekerja secara bolak balik (reversibel)

    Sebagian besar reaksi kimia dalam tubuh organisme (biokimiawi) bersifat reversibel.

    Demikian juga kerja enzim sebagai biokatalisator. Artinya, enzim dapat mengkatalis

  • 5/19/2018 Biokimiaa

    13/18

    reaksi maju maupun reaksi kebalikannya. Dengan demikian, enzim tidak

    mempengaruhi arah suatu reaksi. Enzim dapat membentuk senyawa baru maupun

    menguraikan suatu senyawa baru tersebut menjadi senyawa lain. Contoh: enzim

    lipase mengubah gliserol dan asam lemak menjadi lemak. Enzim lipase juga dapat

    mengubah lemak menjadi gliserol dan asam lemak.

    - Bekerja cepat

    Enzim dapat bekerja cepat. Sifat kerja enzim ini disebabkan enzim hanya berfungsi

    untuk menurunkan energi aktifasi pada awal reaksi kimia dalam sel.

    15.Fungsi enzim, ko-enzim, dan kofaktor?

    Jawab :

    -

    Fungsi enzim adalah mengkatalisis (mempercepat) setiap langkaj dalam jalur

    metabolic.

    - Fungsi ko-enzim adalah berikatan dengan enzim sehingga menjadi lebih efektif

    sehingga sebagian besar reaksi enzimatik membutuhkan koenzim. Koenzim dapat

    bertindak sebagai pembawa electron dari satu reaksi ke reaksi selanjutnya yang

    kemudian dapat teroksidasi atau tereduksi selama proses berlangsung.

    - Kofaktor adalah komponen bersifat non protein yang berfungsi mengaktifkan enzim.

    Kofaktor harus terdapat dalam medium disekitar enzim agar katalisis dapat terjadi.

    16.Faktor apa saja yang mempengaruhi kerja enzim? Sertakan dengan kurva.

    - Zat-zat pengaktif (aktivator)

    Zat-zat kimia tertentu dapat memacu atau mengaktifkan kegiatan enzim. Contoh:

    garam-garam dari logam alkali dan logam alkali tanah dengan konsentrasi encer, ion

    kobalt (Co), mangan (Mn), nikel (Ni), magnesium (Mg), dan klor (Cl).

    - Suhu

    Setiap enzim dapat bekerja dengan efektif pada suhu tertentu dan aktivitasnya akan

    berkurang jika berada pada kondisi di bawah atau di atas titik tersebut. Kondisi yang

    menyebabkan kerja enzim menjadi efektif ini disebut kondisi optimal. Sebagian besar

    enzim pada manusia mempunyai suhu optimal yang mendekati suhu tubuh (35oC

    40oC). Pada suhu tinggi (>50

    oC), enzim dapat rusak dan pada suhu rendah (0

    oC),

  • 5/19/2018 Biokimiaa

    14/18

    enzim menjadi tidak aktif. Perhatikan Gambar 2.7. Suhu yang tidak sesuai tersebut

    akan menyebabkan terjadinya perubahan bentuk sisi aktif enzim. Sifat en zim yang

    tidak tahan panas atau dapat berubah karena pengaruh suhu ini disebut termolabil.

    -

    pH

    Selain suhu, faktor lingkungan yang mempengaruhi kerja enzim adalah derajat

    keasaman (pH). Sebagaimana faktor suhu, enzim juga mempunyai pH tertentu agar

    dapat bekerja secara efektif. Enzim dapat bekerja optimal pada pH netral (pH = 7),

    pH basa (>7) atau pH asam (

  • 5/19/2018 Biokimiaa

    15/18

    Hasil akhir merupakan senyawa baru sebagai hasil pembentukan maupun penguraian

    reaktan. Apabila hasil akhir ini banyak, enzim akan sulit bergabung dengan substrat

    sehingga reaksi kimianya berlangsung lambat.

    - Konsentrasi enzim

    Konsentrasi enzim yang tinggi akan mempengaruhi kecepatan reaksi secara linear

    (kecepatan bertambah secara konstan). Dapat dikatakan bahwa hubungan antara

    konsentrasi enzim dengan kecepatan reaksi enzimatis berbanding lurus. Kecepatan

    reaksi suatu enzim satu dengan yang lain berbeda-beda meskipun mempunyai

    konsentrasi enzim yang sama. Konsentrasi enzim yang sangat tinggi dalam

    suatu sistem yang kompleks akan berpengaruh terhadap kecepatan reaksi.

    - Konsentrasi substrat

    Pada konsentrasi substrat yang rendah, kenaikan substrat akan meningkatkan

    kecepatan reaksi enzimatis hampir secara linear. Jika konsentrasi substrat tinggi,

  • 5/19/2018 Biokimiaa

    16/18

    maka peningkatan kecepatan reaksi enzimatis akan semakin menurun sejalan dengan

    peningkatan jumlah substratnya. Kecepatan maksimum (Vmax) reaksi enzimatis

    ditunjukkan dengan garis mendatar yang menggambarkan peningkatan

    kecepatan reaksi yang rendah seiring penambahan konsentrasi substrat.

    17.Apa yang dimaksud larutan buffer?

    Jawab :

    Larutan buffer adalah larutan yang mengandung asam lemah atau basa lemah. Dan

    mempunyai kemampuan untuk menahan perubahan pH bila sejumlah kecil asam atau

    basa kuat ditambah kedalam larutan tersebut.

    18.Bagaimana cara kerja larutan penyangga menjaga keseimbangan asam dan basa dalam

    tubuh?

    Jawab:

    Cara kerja larutan penyangga asam

    Adapun cara kerjanya dapat dilihat pada larutan penyangga yang mengandung

    CH3COOH dan CH3COO- yang mengalami kesetimbangan. Dengan proses sebagai

    berikut:

    -

    Pada penambahan asam

    Penambahan asam (H+) akan menggeser kesetimbangan ke kiri. Dimana ion H+ yang

    ditambahkan akan bereaksi dengan ion CH3COO- membentuk molekul CH3COOH.

    CH3COO-(aq) + H+(aq) CH3COOH(aq)

    - Pada penambahan basa

  • 5/19/2018 Biokimiaa

    17/18

    Jika yang ditambahkan adalah suatu basa, maka ion OH- dari basa itu akan bereaksi

    dengan ion H+ membentuk air. Hal ini akan menyebabkan kesetimbangan bergeser ke

    kanan sehingga konsentrasi ion H+ dapat dipertahankan. Jadi, penambahan basa

    menyebabkan berkurangnya komponen asam (CH3COOH), bukan ion H+. Basa yang

    ditambahkan tersebut bereaksi dengan asam CH3COOH membentuk ion CH3COO-

    dan air.

    CH3COOH(aq) + OH-(aq) CH3COO-(aq) + H2O(l)

    Larutan penyangga basa

    Adapun cara kerjanya dapat dilihat pada larutan penyangga yang mengandung NH3 dan

    NH4+ yang mengalami kesetimbangan. Dengan proses sebagai berikut:

    - Pada penambahan asam

    Jika ditambahkan suatu asam, maka ion H+ dari asam akan mengikat ion OH-. Hal

    tersebut menyebabkan kesetimbangan bergeser ke kanan, sehingga konsentrasi ion

    OH- dapat dipertahankan. Disamping itu penambahan ini menyebabkan berkurangnya

    komponen basa (NH3), bukannya ion OH-. Asam yang ditambahkan bereaksi dengan

    basa NH3 membentuk ion NH4+.

    NH3 (aq) + H+(aq) NH4+ (aq)

    - Pada penambahan basa

    Jika yang ditambahkan adalah suatu basa, maka kesetimbangan bergeser ke kiri,sehingga konsentrasi ion OH- dapat dipertahankan. Basa yang ditambahkan itu

    bereaksi dengan komponen asam (NH4+), membentuk komponen basa (NH3) dan air.

    NH4+ (aq) + OH-(aq) NH3 (aq) + H2O(l)

    DAFTAR PUSTAKA

    Kusnawijaya, K., (1983),Biokimia, Penerbit Alumni, Bandung.

    Marks, DB., Allan MD., Colleen MS,. 2000.Biokimia Kedokteran Dasar. Jakarta: EGC

    Murray RK, Granner DK, Mayes PA, Rodwel VW. 2009.BiokimiaHarper. Edisi 27. Jakarta:

    ECG

    Sumardjo, Damin. 2008.Pengantar Kimia, Buku Paduan Kuliah Mahasiswa Kedokteran dan

    Program Strata 1 Fakultas Bioeksata. Jakarta: ECG

  • 5/19/2018 Biokimiaa

    18/18

    Tim Biokimia. 2014.Penuntun Praktikum Biokimia Biomedik 1 FK Unismuh. Makassar: FK

    Unhas