Upload
moehfariz
View
27
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Tugas Biomedik 1
Citation preview
5/19/2018 Biokimiaa
1/18
BIOMEDIK
TUGAS BIOKIMIA
OLEH:
NAMA : ICHSANIAR AMALIA
NIM : 10542 0200 10
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
2014
5/19/2018 Biokimiaa
2/18
1. Cara mengidentifikasi karbohidrat, lemak, protein
Jawab:
Identifikasi karbohidrat
- Tes Molisch
Reaksi ini berlaku untuk segala macam karbohidrat, naik dalam bentuk bebas maupun
yang terikat. Dasarnya adalah pembentukkan furfural atau turunannya disebabkan daya
dehidrasi asam sulfat pekat terhadap karbohidrat. Dengan alfa naftol, furfural akan
membentuk suatu senyawa yang berwarna ungu. Walaupun reaksi ini tidak spesifik untuk
karbohidrat, namun tetap berguna untuk analisis. Hasil negative merupakan suatu bukti
bahwa tidak ada karbohidrat.
- Tes Seliwanoff
Adalah suatu uji untuk mengidentifikasi adanya gugus keton pada suatu sakarida. Reagen
selliwanof terdiri atas 0,5% resorsinol dan 5 N HCl . Reaksi positif apabila terbentuk
warna merah. HCl akan mengubah heksosa menjadi hidroksi metal furfural yang
kemudian akan bereaksi dengan resorsinol membentuk kompleks yang berwarna merah.
Kereaktifan aldosa dan ketosa sangatlah berbeda. Aldosa untuk terhidrolisismembutuhkan asam pekat sedangkan ketosa membutuhkan asam encer sehingga hidroksi
metal furfural dari aldosa sedikit, sedangkan untuk ketosa hidroksi metal furfural yang
terbentuk banyak, karena itulah reaksi ini spesifik untuk fruktosa yang termasuk
ketoheksosa
- Tes Benedict
Digunakan mendeteksi secara semikuantitatif (kasar) adanya glukosa. Uji benedict tidak
spesifik terhadap glukosa karena gula lain yang mempunyai sifat mereduksi dapat juga
memberi hasil yang positif. Pada uji benedict, teori yang mendarsarinya adalah gula yang
mengandung gugus aldehida atau keton bebas akan mereduksi ion Cu2+ dalam suasana
alkalis, menjadi Cu+, yang mengendap sebagai Cu2O (kupro oksida) berwarna merah
bata.
- Tes Barfoed
5/19/2018 Biokimiaa
3/18
Reaksi ini untuk membedakn monosakarida dari disakarida, bedanyaa terletak pada
suasanya yang asam. Dalam suasana asam, larutan sakarida yang masih mempunyai sifat
pereduksi hanyalah monosakarida. Tetapi dengan pemanasan yang lama disakarida dapat
mengalami hidrolisis dan menyebabkan reaksi positif
- Tes Amilum dengan Iodium
Amilum dan dekstrin dengan iodium akan membentuk iod amilum kompleks pada
permukaan dan memberi warna biru atau merah anggur.
Identifikasi lemak
- Daya larut lemak
Lemak secara relative tidak larut dalam air tetapi pada umumnya larut dalam pelarut
non polar seperti eter, kloroform, dan benzene
- Menyatakan ikatan tidak jenuh
Asam lemak tidak jenuh dapat menghilangkan warna iodium atau KMnO4. Ini
disebabkan oleh adisi pada ikatan rangkap. Berdasarkan sifat ini iodium dapat dipakai
untuk menentukan banyaknya ikatan rangkap sejumlah tertentu lemak. (Angka
iodium = jumlah gram iodium yang dapat diikat oleh 100 gram lemak).
-Reaksi Liberman-Burchard Terhadap Kolestrol
Kolestrol dengan asam asetat anhidrida dan asam sulfat pekat pembentuk senyawa
yang berwarna biru hijau. Percobaan ini hanya dapat terjadi pada alat-alat yang bersih
dan kering betul
Identifikasi protein
- Reaksi biuret
Reaksi ini dapat diketahui adanya peptide linkage (ikatan protein). Dasar percobaan,
ion tembaga dalam suasana alkali akan bereaksi dengan protein membentuk senyawa
kompleks berwarna ungu.
- Reaksi Ninhidrin
Semua asam amino beraksi dengan ninhidrin membentuk aldehid yang lebih rendah
dengan melepaskan NH3 dan CO2 dan disertai dengan terbentuknya warna biru.
5/19/2018 Biokimiaa
4/18
- Pengenalan Protein Dengan Logam Berat dan Pereaksi Alkaloid
Dengan logam berat, protein akan membentuk garam proteinat yang tidak larut.
2. Struktur dan fungsi karbohidrat, lipid, protein?
Jawab :
Struktur Karbohidrat:
Karbohidrat berasal dari kata karbo yang berarti unsur karbon (C) dan hidrat yang berarti
unsur air (H2O), jadi karbohidrat berarti unsur C yang mengikat molekul H2O.
Karbohidrat merupakan senyawa yang terbentuk dari molekul karbon, hidrogen dan
oksigen. Rumus umumnya dikenal dengan Cx(H2O)n. Secara struktur, karbohidrat
memiliki 4 gugus, yaitu gugus hidrogen (-H), gugus hidroksil (-OH), gugus keton (C=O)
dan gugus aldehida (-CHO).Karbohidrat juga didefinisikan sebagai polihidroksi-aldehid
atau polihidroksi-keton. Polihidroksi aldehida yaitu struktur karbohidrat yang tersusun
atas banyak gugus hidroksi dan gugus karbonilnya barada di ujung rantai sedangkan
polihidroksi keton yaitu struktur karbohidrat yang tesusun atas banyak gugus hidroksi
dan gugus karbonilnya berada di selain ujung rantai.
Fungsi karbohidrat :- Sebagai sumber bahan bakar bagi tubuh
- Prekusor untuk sintesis lemak, asam amino, glikolipid, glikoprotein, dan
proteoglikan
Struktur lemak
Lemak adalah ester dari gliserol dengan asam-asam karboksilat suku tinggi. Asam
penyusun lemak disebut asam lemak. Asam lemak yang terdapat di alam adalah asam
palmitat (C15H31COOH), asam stearat (C17H35COOH), asam oleat (C17H33COOH), dan
asam linoleat (C17H29COOH). Pada lemak, satu molekul gliserol mengikat tiga molekul
asam lemak, oleh karena itu lemak adalah suatu trigliserida
Fungsi lemak :
- Sumber utama bahan bakar bagi tubuh
5/19/2018 Biokimiaa
5/18
- Sebagai komponen membrane
- Sebagai prekusor untuk sintesis berbagai senyawa misalnya garam empedu &
eikosanoid.
Struktur protein:
Struktur protein bervariasi dalam hal ukuran, dari puluhan hingga ribuan residu. Protein
diklasifikasikan berdasarkan ukuran fisik mereka sebagai nanopartikel (1-100 nm).
Sebuah protein dapat mengalami perubahan struktural reversibel dalam menjalankan
fungsi biologisnya. Struktur alternatif protein yang sama disebut sebagai konformasi.
-
Struktur Primer ProteinStruktur primer protein mengacu pada urutan asam amino linier dari rantai
polipeptida. Struktur primer disebabkan oleh ikatan kovalen atau peptida, yang dibuat
selama proses biosintesis protein atau disebut dengan proses translasi. Kedua ujung
rantai polipeptida yang disebut sebagai ujung karboksil (C-terminal) dan ujung amino
(N-terminal) berdasarkan sifat dari gugus bebas. Perhitungan residu selalu dimulai
pada akhir N-terminal (gugus amino, -NH2), yang merupakan akhir dimana gugus
amino tidak terlibat dalam ikatan peptida. Struktur primer protein ditentukan oleh gen
yang berhubungan dengan protein. Sebuah urutan tertentu dari nukleotida dalam
DNA ditranskripsi menjadi mRNA, yang dibaca oleh ribosom dalam proses yang
disebut translasi. Urutan protein dapat ditentukan dengan metode seperti degradasi
Edman.
- Struktur Sekunder Protein
Struktur sekunder mengacu sub-struktur reguler. Dua jenis utama dari struktur
sekunder yaitu alfa heliks dan betasheet, yang diusulkan pada tahun 1951 oleh Linus
Pauling. Struktur sekunder ditentukan oleh pola ikatan hidrogen antara gugus peptida
rantai utama. Struktur sekunder mempunyai geometri reguler, yang dibatasi untuk
nilai-nilai tertentu dari sudut dihedral dan pada plot Ramachandran.
- Struktur Tersier Protein
5/19/2018 Biokimiaa
6/18
Struktur tersier mengacu pada struktur tiga dimensi molekul protein tunggal. Alfa
heliks dan beta sheet dilipat menjadi suatu bulatan. Lipatan tersebut dikendalikan oleh
interaksi hidrofobik, tapi struktur tersebut dapat stabil hanya bila bagian-bagian
protein terkunci pada tempatnya oleh interaksi tersier yang spesifik, seperti jembatan
garam, ikatan hidrogen , dan kemasan ketat rantai samping dan ikatan disulfida.
- Struktur Kuartener Protein
Struktur kuartener adalah struktur tiga dimensi dari beberapa subunit protein yang
terikat bersama. Dalam konteks ini, struktur kuaterner distabilkan oleh interaksi non-
kovalen yang sama dan ikatan disulfida sebagai struktur tersier. Kompleks dari dua
atau lebih polipeptida disebut multimer.
Fungsi protein :- Sebagai enzim
- Hormon
- Reseptor permukaan sel
- Antibodi
- Elemen kontraktil
3.
Sebutkan sel dan jaringan yang tidak memanfaatkan energi selain glukosa?Jawab:
Eritrosit
Eritrosit hanya dapat menggunakan glukosa sebagai bahan bakar karena sel ini
tidak memiliki mitokondria. Sel darah merah memperoleh energy melalui proses
glikolisis. Glikolisis adalah pengubahan glukosa menjadi piruvat. Didalam sel
darah merah piruvat dapat dilepaskan secara langsung ke dalam darah atau diubah
menjadi laktat kemudian dibebaskan. Pada sel yang memiliki mitokondria, piruvat
yang dihasilkan melalui glikolisis tersebut dapat diubah menjadi unit asetil 2-
karbon asetil K-oA dan dioksidasi sempurna menjadi CO2 dan H2O.
Tanpa glukosa, sel darah merah tidak dapat bertahan hidup. Sel darah merah
membawa O2 dari paru ke jaringan. Tanpa sel darah merah, sebagian besar
5/19/2018 Biokimiaa
7/18
jaringan tubuh akan menderita kekurangan energy karena jaringan memerlukan
O2 agar dapat secara sempurna mengubah bahan bakar CO2, dan H2O.
Otot
Otot rangka yang sedang berkerja dapat menggunakan glukosa dari darah atau
dari simpanan glikogennya sendiri, untuk diubah menjadi laktat melalui glikolisis
atau menjadi CO2 dan H2O. Otot yang sedang bekerja juga menggunakan bahan
bakar lain dari darah, misalnya asam-asam lemak. Setelah makan, glukosa
digunakan oleh otot untuk memulihkan simpanan glikogen yang berkurang
selama otot bekerja. Glukosa disalurkan ke sel-sel otot dan diubah menjadi
glikogen oleh proses yang dirangsang oleh insulin
Jaringan adipose
Insulin merangsang penyaluran glukosa ke dalam sel-sel adipose serta ke dalam
sel-sel otot. Adiposit mengoksidasi glukosa untuk menghasilkan energy, dan sel-
sel tersebut juga menggunakan glukosa sebagai sumber untuk membentuk gugus
gliserol pada triagliserol yang mereka simpan.
Otak dan jaringan saraf lain
Otak dan jaringan saraf lain sangat bergantung pada glukosa utuk memenuhi
kebutuhan energinya. Jaringan saraf mengoksidasi glukosa menjadi CO2 dan
H2O sehingga dihasilkan ATP. Kecuali pada keadaan kelaparan, glukosa adalahsatu-satunya bahan bakar utama. Apabila glukosa darah kita turun jauh dibawah
ambang normal, kita akan merasa pusing dan kepala akan terasa ringan. Pada
keadaan normal tidak kelaparan, otak dan susunan saraf lainnya memerlukan 150
g glukosa setiap hari.
4. Perbedaan struktur aldose & ketosa?
Jawab :
Bila gugus karbonilnya adalah suatu aldehida, gula tersebut diberi nama aldose.
Sedangkan gula dengan sebuah gugus keton disebut ketosa.
5. Bagaimana prinsip kerja tes reduksi?
Jawab :
5/19/2018 Biokimiaa
8/18
Senyawa yang tereduksi memiliki lebih banyak hydrogen relative terhadap oksigen
daripada senyawa yang teroksidasi, dan pada ikatan C O, elektron dihitung bersama
dengan oksigen. Akibatnya aldehida lebih tereduksi dibandingkan dengan asam, dan
alcohol lebih tereduksi dibandingkan dengan keton.
6. Sebutkan macam-macam pelarut polar & non polar?
Jawab :
Pelarut polar adalah pelarut yang dapat bercampur dengan air, contoh pelarut polar
adalah alcohol dan air. Sedangkan pelarut non polar adalah pelarut yang dapat bercampur
dengan lemak/minyak, contohnya adalah aseton dan eter
.
7.
Apa yang mempengaruhi daya larut lemak?
Jawab:
Yang mempengaruhi daya larut lemak adalah sifat lemak yang non-polar yang berarti
bahwa lemak mempunyai sifat larut dalam pelarut organik (non-polar), seperti eter,
heksan, bensin, dan klorofom, tidak larut dalam pelarut polar, dan hanya sebagian kecil
larut dalam air. Derajat kelarutan lemak/minyak dapat dilihat atau ditentukan dengan
pengamatan secara langsung pada bahan pelarut yang dipakai
8. Apa perbedaan ikatan lemak jenuh dan ikatan tidak jenuh? Dan apa efek yang dapat
ditimbulkan?
Jawab:
Lemak jenuh mempunyai ikatan berupa ikatan tunggal atau jenuh di semua ikatan atom
karbon pada rantai karbonnya, sedangkan lemak tidak jenuh mempunyai ikatan rangkap
pada rantai karbonnya. Sehingga lemak jenuh bersifat lebih stabil (tidak mudah bereaksi)
daripada lemak tidak jenuh.
9. Apa yang disebut kolestrol dan darimana kolestrol dibentuk?
Jawab :
5/19/2018 Biokimiaa
9/18
Kolestrol merupakan lipoprotein yang mengalir dalam darah yang berfungsi sebagai
komponen stabilisasi membrane sel dan sebagai prekusor garam empedu serta hormone
steroid.
Kolestrol dapat dibentuk oleh sebagian besar sel didalam tubuh dan diperoleh dari
makanan hewani. Sumber utama kolestrol dalam makanan adalah kuning telur dan
daging, terutama daging merah dan hati. Karena kolestrol tidak disintesis oleh tumbuhan,
sayuran, dan buah.
10.Apa yang dimaksud dengan denaturasi, reversible, dan irreversible?
Jawab :
Denaturasi adalah suatu proses perubahan yang terjadi yang dipengaruhi oleh pemanasan,
sinar ultraviolet, gelombang ultrasonic, pengocokkan yang kuat atau bahan-bahan kimia
tertentu. Denaturasi ini dapat mengubah sifat alami dari protein, misalnya aktivitasnya
sebagai enzim atau hormone berkurang, kelarutannya dala garam-garam atau asam-asam
encer menurun, kemampuannya membentuk Kristal berkurang, dan stabilitasnya
menurun sehingga menggumpal.
Reversibel adalah reaksi di mana konversi reaktan ke produk dan konversi produk untuk
reaktan terjadi secara bersamaan. Salah satu contoh reaksi reversibel adalah reaksi gas
hidrogen dan uap yodium ke dan dari hidrogen iodida.Irreversibel adalah reaksi yang berlangsung searah atau reaksi yang tidak dapat balik.
Pertumbuhan dan perkembangan termasuk ke dalam istilah irreversible, karena
pertumbuhan dan perkembangan termasuk ke dalam grafik peningkatan, dan akan selalu
bergerak ke atas atau ke samping. pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup adalah
irreversible karena tidak bisa dikembalikan lagi seperti keadaan semula.
11.Jelaskan struktur dan fungsi sel darah merah?
Jawab :
Struktur Eritrosit:
- Eritrosit merupakan diskus bikonkaf, bentuknya bulat dengan lekukan pada
sentralnya dan berdiameter 7,65 mikrometer.
5/19/2018 Biokimiaa
10/18
- Eritrosit terbungkus dalam membran sel dengan pemeabilitas tinggi. Membran ini
elastis dan fleksibel, sehingga memungkinkan eritrosit menembus kapiler (pembuluh
darah terkecil).
- Setiap eritrosit mengandung 300 juta molekul hemoglobin., sejenis pigmen
pernapasan yang mengikat oksigen.
Fungsi eritrosit:
- Fungsi utamanya adalah mengangkut hemoglobin, yang selanjutnya mengangkut dari
paru ke jaringan.
- Eritrosit juga mengandung sejumlah anhydrase karbonat, suatu enzim yang
mengkatalisis reaksi reversible antara karbon oksida dan air untuk membentuk asam
karbonat yang dapat meningkatkan kecepatan reaksi ini membuat air dalam darah
dapat mengangkut sejumlah besar CO2 dalam bentuk ion bikarbonat dari jaringan ke
paru. Di paru ion tersebut diubah kembali menjadi CO2 dan dikeluarkan ke dalam
atmosfer sebagai produk limbah tubuh.
- Eritrosit juga berperan penting dalam pengaturan pH darah karena ion bikarbonat
dam hemoglobin merupakan buffer asam-basa.
12.Faktor apa saja yang dapat menyebabkan hemolysis dan kaitannya dengan pelarut
organic dan non organic, hiperosmolaritas, dan hipo osmolaritas?
Jawab:
Faktor yang menyebabkan hemolysis tergantung dari pelarut yang diberikan, jika eritrosit
dimasukkan ke dalam larutan yang mengandung pelarut organik seperti toluene, eter,
aseton, maka lipid membrane yang merupakan pembungkus dari eritrosit akan larut,
sehingga terjadi hiperosmolaritas menyebabkan hemolysis. Jika eritrosit dimasukkan ke
dalam larutan non organic menyebabkan eritrosit mengkerut/krenasi, hipo osmolaritas.
13.Mekanisme kerja enzim?
Jawab:
Enzim menggunakan banyak mekanisme untuk mempermudah katalisis.
5/19/2018 Biokimiaa
11/18
Enzim menggunakan berbagai kombinasi dari empat mekanisme umum untuk
mempercepat laju reaksi kimia.
- Katalisis karena kedekatan. Agar dapat beraksi, molekul-molekul harus berada dalam
jarak yang cukup dekat untuk membentuk ikatan satu sama lain. Semakin tinggi
konsentrasinya, akan semakin sering molekul-molekuk itu bertemu satu sama lain
dam semakin besar laju reaksinya. Ketika mengikat molekul substrat dibagian
aktifnya, enzim menciptakan suatu region dengan konsentrasi substrat local yang
tinggi. Lingkungan ini juga secara parsial mengatur arah molekul-molekul substrat
sehingga diperoleh posisi ideal untuk berinteraksi. Hal tersebut menyebabkan laju
reaksi meningkat sedikitnya seribu kali lipat.
- Katalisis asam-basa. Katalisis ini dapat bersifat spesifik atau umum. Spesifik dalam
hal ini berarti diartikan hanya proton atau ion OH-. Pada katalisis asam spesifik atau
basa spesifik, laju reaksi peka terhadap perubahan dalam konsentrasi proton, tetapi
tidak bergantung pada konsentrasi asam lain (donor proton) atau basa (akseptor
proton) yang terdapat didalam larutan atau dibagian aktif. Reaksi yang lajunya
responsive terhadap semua asam atau basa yang ada dikatakan dapat mengalami
katalisi basa umum atau asam umum.
- Katalisi dengan Paksaan
Enzim yang mengatalisis reaksi lisis yang menyebabkan putusnya ikatan kovalen
biasanya mengikat substratnya dalam suatu konformasi yang agak sedikit kurang
menguntungkan bagi ikatan yang akan putus tersebut. Konformasi yang terjadi akan
meregangkan atau mendistorsi ikatan sasaran, melemahkannya, dan menyebabkannya
lebih rentan putus.
- Katalisis kovalen
Proses ini melibatkan pembentukkan suatu ikatan kovalen antara enzim dan satu atau
lebih substrat. Enzim yang telah mengalami modifikasi tersebut kemudian menjadi
suatu reaktan. Katalisis kovalen sering memasukkan suatu jalur reaksi baru dengan
energy aktivasi yang lebih rendah dan karena itu lebih cepat daripada jalur reaksi
dalam larutan homogen. Namun, modifikasi kimiawi pada enzim bersifat transien.
5/19/2018 Biokimiaa
12/18
Setelah reaksi selesai, enzim kembali ke keadaan termodifikasi. Jadi, peran enzim
tersebut tetap katalitik.
14.Apa sifat-sifat enzim?
Jawab :
- Enzim sebagai biokatalisator suatu reaksi.
Enzim berfungsi mempercepat reaksi kimia atau sebagai penyebab dimulainya suatu
proses reaksi kimia dalam sel. Proses percepatan reaksi kimia oleh enzim dengan cara
menurunkan energi aktivasinya. Kemampuan enzim untuk memulai reaksi ikut
berekasi dan terbentuk kembali, pada akhir reaksi kimia itulah yang dapat mendorong
berkurangnya penggunaan energi aktivasi pada awal reaksi kimia. Contoh :saat
amilase mempercepat reaksi perombakan amilum, amilase tidak bereaksi dengan
substrat menjadi bentuk lain (bentuknya tetap), sehingga amilase dapat berfungsi
kembali.
- Enzim bekerja secara spesifik atau khusus.
Reaksi kimia yang ada di dalam sel sangat banyak sekali. Namun enzim yang
berperan sebagai biokatalisator dalam reaksi tersebut hanya bekerja pada substrat
tertentu saja, tidak dapat sembarang substrat. Enzim tertentu hanya mengkatalis reaksi
kimia tertentu saja. Contoh: Enzim ptialin mengkatalis reaksi pengubahan zat tepungmenjadi maltosa, enzim katalse hanya bekerja pada substrat H2O2 (Hidrogen
Peroksida), enzim maltase hanya dapat memecah maltosa menjadi glukosa saja.
- Protein
Enzim adalah suatu protein sehingga sifat-sifat enzim sama dengan protein, yaitu
dipengaruhi oleh suhu dan pH. Suhu akan berpengaruh pada bagian apoenzim
(protein aktif), dimana pada suhu yang rendah protein akan mengalami koagulasi dan
pada suhu yang tinggi akan menyebabkan denaturasi. Potensial Hidrogen (pH)
mempengaruhi enzim pada bagian protein terutama pada gugus karboksilat dan gugus
amin pada asam amino penyusun proteinnya.
- Enzim dapat bekerja secara bolak balik (reversibel)
Sebagian besar reaksi kimia dalam tubuh organisme (biokimiawi) bersifat reversibel.
Demikian juga kerja enzim sebagai biokatalisator. Artinya, enzim dapat mengkatalis
5/19/2018 Biokimiaa
13/18
reaksi maju maupun reaksi kebalikannya. Dengan demikian, enzim tidak
mempengaruhi arah suatu reaksi. Enzim dapat membentuk senyawa baru maupun
menguraikan suatu senyawa baru tersebut menjadi senyawa lain. Contoh: enzim
lipase mengubah gliserol dan asam lemak menjadi lemak. Enzim lipase juga dapat
mengubah lemak menjadi gliserol dan asam lemak.
- Bekerja cepat
Enzim dapat bekerja cepat. Sifat kerja enzim ini disebabkan enzim hanya berfungsi
untuk menurunkan energi aktifasi pada awal reaksi kimia dalam sel.
15.Fungsi enzim, ko-enzim, dan kofaktor?
Jawab :
-
Fungsi enzim adalah mengkatalisis (mempercepat) setiap langkaj dalam jalur
metabolic.
- Fungsi ko-enzim adalah berikatan dengan enzim sehingga menjadi lebih efektif
sehingga sebagian besar reaksi enzimatik membutuhkan koenzim. Koenzim dapat
bertindak sebagai pembawa electron dari satu reaksi ke reaksi selanjutnya yang
kemudian dapat teroksidasi atau tereduksi selama proses berlangsung.
- Kofaktor adalah komponen bersifat non protein yang berfungsi mengaktifkan enzim.
Kofaktor harus terdapat dalam medium disekitar enzim agar katalisis dapat terjadi.
16.Faktor apa saja yang mempengaruhi kerja enzim? Sertakan dengan kurva.
- Zat-zat pengaktif (aktivator)
Zat-zat kimia tertentu dapat memacu atau mengaktifkan kegiatan enzim. Contoh:
garam-garam dari logam alkali dan logam alkali tanah dengan konsentrasi encer, ion
kobalt (Co), mangan (Mn), nikel (Ni), magnesium (Mg), dan klor (Cl).
- Suhu
Setiap enzim dapat bekerja dengan efektif pada suhu tertentu dan aktivitasnya akan
berkurang jika berada pada kondisi di bawah atau di atas titik tersebut. Kondisi yang
menyebabkan kerja enzim menjadi efektif ini disebut kondisi optimal. Sebagian besar
enzim pada manusia mempunyai suhu optimal yang mendekati suhu tubuh (35oC
40oC). Pada suhu tinggi (>50
oC), enzim dapat rusak dan pada suhu rendah (0
oC),
5/19/2018 Biokimiaa
14/18
enzim menjadi tidak aktif. Perhatikan Gambar 2.7. Suhu yang tidak sesuai tersebut
akan menyebabkan terjadinya perubahan bentuk sisi aktif enzim. Sifat en zim yang
tidak tahan panas atau dapat berubah karena pengaruh suhu ini disebut termolabil.
-
pH
Selain suhu, faktor lingkungan yang mempengaruhi kerja enzim adalah derajat
keasaman (pH). Sebagaimana faktor suhu, enzim juga mempunyai pH tertentu agar
dapat bekerja secara efektif. Enzim dapat bekerja optimal pada pH netral (pH = 7),
pH basa (>7) atau pH asam (
5/19/2018 Biokimiaa
15/18
Hasil akhir merupakan senyawa baru sebagai hasil pembentukan maupun penguraian
reaktan. Apabila hasil akhir ini banyak, enzim akan sulit bergabung dengan substrat
sehingga reaksi kimianya berlangsung lambat.
- Konsentrasi enzim
Konsentrasi enzim yang tinggi akan mempengaruhi kecepatan reaksi secara linear
(kecepatan bertambah secara konstan). Dapat dikatakan bahwa hubungan antara
konsentrasi enzim dengan kecepatan reaksi enzimatis berbanding lurus. Kecepatan
reaksi suatu enzim satu dengan yang lain berbeda-beda meskipun mempunyai
konsentrasi enzim yang sama. Konsentrasi enzim yang sangat tinggi dalam
suatu sistem yang kompleks akan berpengaruh terhadap kecepatan reaksi.
- Konsentrasi substrat
Pada konsentrasi substrat yang rendah, kenaikan substrat akan meningkatkan
kecepatan reaksi enzimatis hampir secara linear. Jika konsentrasi substrat tinggi,
5/19/2018 Biokimiaa
16/18
maka peningkatan kecepatan reaksi enzimatis akan semakin menurun sejalan dengan
peningkatan jumlah substratnya. Kecepatan maksimum (Vmax) reaksi enzimatis
ditunjukkan dengan garis mendatar yang menggambarkan peningkatan
kecepatan reaksi yang rendah seiring penambahan konsentrasi substrat.
17.Apa yang dimaksud larutan buffer?
Jawab :
Larutan buffer adalah larutan yang mengandung asam lemah atau basa lemah. Dan
mempunyai kemampuan untuk menahan perubahan pH bila sejumlah kecil asam atau
basa kuat ditambah kedalam larutan tersebut.
18.Bagaimana cara kerja larutan penyangga menjaga keseimbangan asam dan basa dalam
tubuh?
Jawab:
Cara kerja larutan penyangga asam
Adapun cara kerjanya dapat dilihat pada larutan penyangga yang mengandung
CH3COOH dan CH3COO- yang mengalami kesetimbangan. Dengan proses sebagai
berikut:
-
Pada penambahan asam
Penambahan asam (H+) akan menggeser kesetimbangan ke kiri. Dimana ion H+ yang
ditambahkan akan bereaksi dengan ion CH3COO- membentuk molekul CH3COOH.
CH3COO-(aq) + H+(aq) CH3COOH(aq)
- Pada penambahan basa
5/19/2018 Biokimiaa
17/18
Jika yang ditambahkan adalah suatu basa, maka ion OH- dari basa itu akan bereaksi
dengan ion H+ membentuk air. Hal ini akan menyebabkan kesetimbangan bergeser ke
kanan sehingga konsentrasi ion H+ dapat dipertahankan. Jadi, penambahan basa
menyebabkan berkurangnya komponen asam (CH3COOH), bukan ion H+. Basa yang
ditambahkan tersebut bereaksi dengan asam CH3COOH membentuk ion CH3COO-
dan air.
CH3COOH(aq) + OH-(aq) CH3COO-(aq) + H2O(l)
Larutan penyangga basa
Adapun cara kerjanya dapat dilihat pada larutan penyangga yang mengandung NH3 dan
NH4+ yang mengalami kesetimbangan. Dengan proses sebagai berikut:
- Pada penambahan asam
Jika ditambahkan suatu asam, maka ion H+ dari asam akan mengikat ion OH-. Hal
tersebut menyebabkan kesetimbangan bergeser ke kanan, sehingga konsentrasi ion
OH- dapat dipertahankan. Disamping itu penambahan ini menyebabkan berkurangnya
komponen basa (NH3), bukannya ion OH-. Asam yang ditambahkan bereaksi dengan
basa NH3 membentuk ion NH4+.
NH3 (aq) + H+(aq) NH4+ (aq)
- Pada penambahan basa
Jika yang ditambahkan adalah suatu basa, maka kesetimbangan bergeser ke kiri,sehingga konsentrasi ion OH- dapat dipertahankan. Basa yang ditambahkan itu
bereaksi dengan komponen asam (NH4+), membentuk komponen basa (NH3) dan air.
NH4+ (aq) + OH-(aq) NH3 (aq) + H2O(l)
DAFTAR PUSTAKA
Kusnawijaya, K., (1983),Biokimia, Penerbit Alumni, Bandung.
Marks, DB., Allan MD., Colleen MS,. 2000.Biokimia Kedokteran Dasar. Jakarta: EGC
Murray RK, Granner DK, Mayes PA, Rodwel VW. 2009.BiokimiaHarper. Edisi 27. Jakarta:
ECG
Sumardjo, Damin. 2008.Pengantar Kimia, Buku Paduan Kuliah Mahasiswa Kedokteran dan
Program Strata 1 Fakultas Bioeksata. Jakarta: ECG
5/19/2018 Biokimiaa
18/18
Tim Biokimia. 2014.Penuntun Praktikum Biokimia Biomedik 1 FK Unismuh. Makassar: FK
Unhas