Upload
chiyo-natha
View
423
Download
91
Embed Size (px)
Citation preview
BAB I
Prisip dan Tujuan
1.1Prinsip Menentukan kelarutan minyak dan lemak dengan cara melarutkan minyak dan
lemak dalam beberapa pelarut
1.2Tujuan
Mengetahui kelarutan atau daya larut dari minyak maupun lipid
BAB II
Teori Dasar
Lipid adalah nama suatu golongan senyawa organik yang meliputi
sejumlah senyawa yang terdapat di alam yang semuanya dapat larut dalam
pelarut-pelarut organik tetapi sukar larut atau tidak larut dalam air. Pelarut organik
yang dimaksud adalah pelarut organik nonpolar, seperti benzen, pentana,dietil
eter,dan karbon tetraklorida.Dengan pelarut-pelarut tersebut lipid dapat diekstraksi
dari sel dan jaringan tumbuhan ataupun hewan.
Lipid di kelompokkan menjadi dua kelompok, yaitu kelompok lipid
sederhana (simple lipids) dan kelompok lipid kompleks (complex lipid). Lipid
sederhana mencakup senyawa-senyawa yang tidak mudah terhidrolisis oleh
larutan asam atau basa dalam air dan terdiri dari subkelompok-kelompok:
steroid,prostaglandin dan terpena.
Lipid kompleks meliputi subkelompok-kelompok yang mudah terhidrolisis
menjadi zat-zat penyusun yang lebih sederhana, yaitu lilin (waxes) dan gliserida.
Komponen-komponen campuran lipid dapat difraksionasi lebih lanjut
dengan menggunakan perbedaan kelarutannya didalam berbagai pelarut organik.
Sebagai contoh; fosfolipid dapat dipisahkan dari sterol dan lemak netral atas dasar
ketidaklarutannya di dalam aseton.
Suatu reaksi yang sangat berguna untuk fraksionasi lipid, adalah reaksi
penyabunan. Alkali menghidrolisa lipid kompleks dan menghasilkan sabun dari
komponen-komponen yang mengandung asam-asam lemak yang dapat diesterkan
BAB III
Prosedur Percobaan
3.1 Cara Kerja
1. Uji Kelarutan
Sediakan 4 tabung reaksi dan tambahkan ke dalamnya :
o Tabung 1: tambahkan 2ml air
o Tabung 2: tambahkan 2 ml alkohol dingin
o Tabung 3: tambahkan 2 ml alkohol panas
o Tabung 4: tambahkan 2 ml kloroform
Ambil 2-3 tetes dari masing-masing tabung di atas dan teteskan pada
kertas saring, noda yang tertinggal pada kertas saring dikeringkan. Adanya
noda yang tertinggal pada kertas saring menunjukkan lemak/lipid yang
larut dalam pelarut
2. Uji Hidrolisa Mentega
Masukkan 5 gram mentega ke dalam beaker glass kecil lalu tambahkan 35
ml larutkan NaOH alkoholis (20% NaOH dalam 40% etil alkohol), tutup
dengan kaca arloji dan panaskan di atas air mendidih sampai penyabunan
sempurna. Kesempurnaan penyabunan dapat diuji dengan mengambil
beberapa tetes hasil penyabunan ,kemudian masukkan kedalam tabung
reaksi yang berisi air.Bila penyabunan telah sempurna akan diperoleh
larutan jernih tanpa tetes minyak pada permukaan.
Setelah penyabunan sempurna lalu ditambahkan 10 ml air dan pindahkan
ke dalam beaker glass 250 ml. Panaskan di atas penangas air mendidih
sampai semua alkohol keluar menguap (tidak tercium bau alkohol).
Ambil 1 ml larutan sabun pada tahap (2),masukkan ke dalam tabung
reaksi. Kocok dan perhatikan pembentukan busa,lalu tambahkan 1 ml air
dan 0,5 ml 0,1 N CaCl2. Perhatikan apakah terjadi endapan?jelaskan!
Ambil 1 ml larutan sabun pada tahap (2), masukkan ke dalam tabung
reaksi,lalu tambahkan 1ml air dan NaCl padatan hingga jenuh.
Ambil 5 ml larutan sabun pada tahap (2), tambahkan 2 N H2SO4( periksa
dengan lakmus) hingga asam. Perhatikan pembentukan bau asam butirat
dan asam lemak lainnya yang mudah menguap.
Pindahkan lapisan lemak yang ada di permukaan dengan pipet ke dalam
tabung reaksi,panaskan hingga asamnya hilang,lalu dinginkan.
3. Uji Akrolein
Sediakan 3 tabung reaksi yang bersih dan kering, lalu ke dalam masing-
masing tabung masukkan 10 tetes olive oil, gliserol atau asam palmitat.
Ke dalam masing-masing tabung tambahkan sejumlah volume yang sama
KHSO4, lalu dipanaskan pelan-pelan langsung di atas api, perhatikan bau
akrolein yang menusuk hidung
4. Uji lieberman-burchard untuk kolestrol
Sedikit kolestrol larutkan dalam kloroform sampai larut seluruhnya.
Tambahkan 10 tetes asam asetat anhidrid dan 2 tetes asam sulfat pekat,
kocok perlahan-lahan dan biarkan beberapa menit.perhatikan perubahan
warna.
3.2 Alat dan Bahan
Alat BahanTabung aquadestKertas saring Alkohol panasBeaker glass Alkohol dinginKaca arloji KloroformSpirtus Minyak gorengKaki tiga MentegaPipet NaOH alkoholis
0,1 N CaCl2
BAB IV
Hasil dan Pembahasan
4.1 Hasil
Uji /Test Prosedur HasilUji Kelarutan 2ml air + 2 tetes
minyak goreng di teteskan ke kertas saring.
2 ml alkohol + 2 tetes minyak goreng di teteskan ke kertas saring
2 ml alkohol panas + 2 tetes minyak goreng di teteskan di kertas saring
2 ml kloroform + 2 tetes minyak goreng
Tidak berwarna
Tidak berwarna
Bernoda
Bernoda
Uji Hidrolisa Mentega Tabung I : 1 ml larutan sabun + 1 ml air + 0,5 ml CaCl2 0,1N
Tabung II : 1 ml larutan sabun + air 1 ml NaCl padatan
Tabung III : 5 ml larutan sabun + NH4SO4 2 N 1 ml
Terjadi endapan
Terjadi endapan putih bening
Terjadi bau dan lakmus yang berwarna biru menjadi warna merah.
Uji Akrolein Glisero 10 tetes+ KHSO4 10 tetes
Bau khas, menyengat
Uji Lieberman – buchard untuk kolestrol
Kolestrol + kloroform + 10 tetes asetat anhidrat dan 2 tetes asam sulfat pekat.
Ungu pekat kehitam-hitaman
4.2 Pembahasan
Pada percobaan yang dilakukan pada uji kelarutan yang saya lakukan,pada
air yang di campur minyak goreng dan alkohol dingin di campur minyak goreng
kertas tidak bernoda.sedangkan pada alkohol panas yang di campur minyak
goreng dan kloroform yang di campur dengan minyak goreng tidak bernoda.
Pada uji hidrolisa mentega yang saya lakukan, pada tabung I : 1ml larutan
sabun ditambah 1ml air ditambah 0,5ml CaCl 3 terjadi endapan minyak. Pada
tabung II 1ml larutan sabun ditambah 1ml air ditambah NaCl padatan terjadi
endapan putih bening. Tabung III 5ml larutan sabun ditambah NH2SO4 2N 1ml
terjadi bau asam lemah dan lakmus biru berubah menjadi merah.
Pada uji akroelin yang saya lakukan gliserol 10 tetes di tambah KHSO4
terdapat bau yang khas dan menyengat. Pada uji lieberman- buchard untuk
kolestrol yaitu kolestrol di tambah kloroform berubah warna menjadi
coklat,setelah di tambahkan di tambahkan 10 tetes asetat anhidrat dan 2 tetes asam
sulfat pekat terjadi warna ungu pekat kehitam-hitaman.
BAB V
Kesimpulan
Lipidpadakertasdapatmengahasilkannodatransparandansemitransparanyan
gdisebutnodatranslucent.
Lemakmemilikisifatyangtidaklarutdalamair.
Lipidbereaksidengansuatularutanalkali(NaOHatauKOH)akanmembentuksa
bun,reaksiinidinamakansafonifikasi.
Daftar Pustaka
Budha,K.1981. Kelapa dan hasil pengolahannya. Denpasar: Fakultas teknologi dan pertanian Universitas Udayana
Fessenden dan Fessenden.1982.Kimia Organik II,edisi ketiga.Jakarta: Erlangga
Garjito,M.1980.Minyak:Sumber,penanganan, pengelolahan, dan pemurnian. Yogyakarta: Fakultas Teknologi pertanian UGM
Ketaren.1986. Pengantar teknologi minyak dan lemak pangan.Jakarta:Universitas Indonesia press
Salirawati et al.2007.belajar kimia menarik. Jakarta: Grasindo
Trilaksani,W.2003.Antioksidan Jenis, Sumber, Mekanisme Kerja, dan peran terhadap kesehatan. Laporan penelitian.Bogor:IPB