Upload
others
View
12
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
BIMBINGAN TEKNIS PENETASAN DAN PRODUKSI AYAM UNGGUL LOKAL
Manajemen Penetasan Telur AyamKampung Unggul Balitbangtan
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian RiauJln. Kaharuddin Nasution KM 10 Pekanbaru
Yayu Zurriyati
Ayam Kampung…..
• Sumberdaya lokal asli Indonesia
• Permintaan yang meningkat peluangbisnis saat ini dan kedepan
• Lebih tahan penyakit
• Pakan dapat menggunakan bahan pakanyang tersedia di sekitar/lokal
• Bibit tidak tergantung oleh luar negeri
Pendahuluan
• Penetasan:Perbanyakan populasi ayam dengan menetaskan telur yang telahdibuahi oleh sel sperma jantan (Telur Tetas)
• 2 Metode Penetasan :1. Alami : Telur tetas dierami oleh induk
ayam/entog (optimum 10 butir)
2. Buatan : Telur tetas ditetaskan denganmenggunakan mesin tetas (kapasitas 10 butir sampai skala besar)
Pendahuluan
• Penetasan Alami :1. Low Cost
2. Tradisional
3. Produksi telur indukan menjadi rendah
4. Hasil DOC sedikit
• Penetasan Buatan :1. Relatif high cost
2. Modern
3. Produksi telur indukan optimal
4. Hasil DOC lebih banyak
5. Panen DOC bisa serentak
6. Ekonomis dan peluang bisnis kedepan, terutama ayamkampung
Penetasan Buatan
4 Faktor Penting
1. Faktor Induk dan Pejantan
2. Faktor Telur Tetas
3. Faktor Mesin Tetas
4. Faktor Pengelolaan Mesin Tetas
1. Faktor Induk dan Pejantan
1. Faktor Indukan dan Pejantan
• Induk1. Mempunyai kemampuan produksi telur yang tinggi. KUB : 160
– 180 butir per tahun.
2. Sehat dan tidak cacat
3. Umur 7 – 8 bulan atau minimal satu sampai dua bulan setelahusia pertama bertelur.
• Pejantan1. Sehat, tidak cacat dan lincah
2. Memiliki nafsu kawin tinggi
3. Minimal berumur 1 tahun
4. Tidak sedarah dengan betina
Indukan…
• Pilih betina terbaik
• Kriteria seleksi betina:1. Mata : bersinar cerah & hidup
2. Kedua Sayap : simetris & lebar
3. Pial & jengger : berwarna merah segar
4. Kuku & paruh : pendek
5. Bentuk Kepala (dr depan) : pipih
6. Gerakan : lincah dan tidak lesu
7. Umur : 5 – 6 bulan (BB = 1.2 – 1.5 kg)
8. Secara Klinis : sehat, tidak cacat
9. Jarak antara :
~ Kedua tulang duduk : 2 jari orang dewasa
~ Tulang dada dgn tulangg duduk : 3 jari orang dewasa
Pejantan….
• Pilih jantan terbaik
• Kriteria seleksi pejantan :
• Dada besar : panjang, rata, tidak ada noda / luka, tulang dada tidak bengkok.
• Kaki : kuat, panjang, tidak bengkok
• Kualitas jari : jari yang lurus / tidak bengkok
• Leher tidak bengkok / melintir
• Punggung lebar dan rata / tidak bengkok.
• Bulu kelihatan cerah dan tidak kusam
• Mata tidak buta atau cacat.
• Paruh tidak menyilang / cross back.
• Sayap tidak patah, atau menggantung.
• Keadaan ayam sehat
• Umur pejantan sebaiknya minimal umur 8 bulan
KUB-1 sebagai Female Line
Ayam Lokal Unggul Balitbangtan (KUB-1)
Produksi telur henday 44-70%
Puncak produksi 65-70%
Produksi telur/tahun 160-180 butir
Konsumsi pakan 80-85 g/ekor/hr (betina)
Sifat mengeram 10% populasi
Umur pertama Bertelur 22-24 minggu
Bobot telur 36-45 gram
Bobot DOC 27-33 gram
Konversi pakan 3,8 kg pakan/kg telur
Ayam Kampung Tipe Petelur
KUB 1
0.35
61.31
72.26
61.96
33.52
0.00
10.00
20.00
30.00
40.00
50.00
60.00
70.00
80.00
16 18 20 22 24 26 28 30 32 34 36 38 40 42 44 46 48 50 52 54 56 58 60 62
PR
OD
UK
SI T
EL
UR
[% H
end
ay p
rod
uct
ion
]
UMUR [ Minggu ]
KUB-1
SENSI-1 Agrinak sebagai Male Line
• Ayam Kampung Tipe Pedaging
30
884
1,813
-
200
400
600
800
1,000
1,200
1,400
1,600
1,800
2,000
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Bo
bo
t h
idu
p(
g/e
kor
)
Umur ( minggu )
SenSi-1 Agrinak
1813
• Pemilihan bibit SANGAT PENTING dalam menentukankinerja usaha peternakan kita..!!!!
Ayam kampung unggul Balitbangtan….
SENSI(Produksi daging)
KUB-1(Produksi telur)
SEKUB
PENTING untuk diperhatikan
• Rasio Jantan : Betina untuk kandang koloni1 jantan : 5 – 7 betina --- untuk menjaga tingkat fertilitas
• Kepadatan kandang: 1 meter persegi = 3-5 ekor
• Pakan1. Cukup (kuantitas dan kualitas)
2. Berikan Premix dan tambahan calcium
3. Jangan ubah komposisi dan/atau jenis pakan ketika induk sudahmasuk periode bertelur.
4. Berikan egg stimulant jika diperlukan
• Kebersihan dan Biosekuriti kandang yang MAKSIMAL1. Penggantian sekam berkala : 1,5 bulan sekali
2. Penyemprotan desinfectan di kandang
2. Faktor Telur Tetas
2. Telur Tetas
• Faktor penting dalam menghasilkan DOC yang baik
• Ukuran seragam : 35 – 45 gram. Bentuk oval-normal
• Cangkang/Kerabang:1. Halus dan rata
2. Tidak tipis
3. TIDAK RETAK
• Indeks telur sekitar 72 - 74 % (Lebar telur dibagi panjang di kali 100 %)
2. Telur Tetas
• Koleksi telur tetas 3 – 5 kali sehari, untuk menghindari telur kotor, retak atau pecah
• Pisahkan telur yang tidak layak tetas (kerabang tipis, kecil, bentukabnormal, retak)
• Koleksi telur tetas maksimal 7 hari
• Berikan kode pada egg tray untuk masing-masing kandang
• Penyimpanan telur tetas pada suhu sejuk 16 – 21 C (optimal 18 C)
• Hindari dari sinar matahari langsung
• Cuci tangan sebelum dan setelah koleksi
• Tentukan hari yang konstan untuk hari penetasan: Senin/Kamis
Penyimpanan telur tetas
Nest / Sarang Bertelur
• Sarang bertelur sangat diperlukan agar ayam tidak bertelur dilantai kandang
• Telur lebih bersih
• Mengurangi resiko telur pecah/retakkarena dipatuk ayam
• Sebaiknya disediakan 1 bulan sebelumayam mulai bertelur (umur ayam 3.5 bulan)
• Ukuran kotak : panjang x lebar x tinggi : 30 x 30 x 25 cm
• 1 nest bisa untuk 3 – 4 ekor ayambetina
• Berikan jerami /sekam/serbuk gergajisebagai alas sangkar
• Periksa secara berkala kebersihan alas sangkar
3. Faktor Mesin Tetas
3. Mesin Tetas
3. Mesin Tetas
3. Mesin Tetas
• Sangat vital dalam bisnis penetasan
• Jenis : 1. Sistem : Otomatis dan Manual
2. Setter (1- 17 hr) dan Hatcher (18 – 21) : terpisah dan menyatu
• Prinsip kerja : Menciptakan lingkungan yang optimal/serupa denganpenetasan secara alami oleh induk ayam
1. Suhu : 37,2 C untuk setter, 37 C untuk hatcher
2. Kelembaban 60 – 65 %
3. Telur dibolak-balik/dirotasi secara berkala (setter)
4. Telur tidak digerakkan dari umur 18 – 21 hari (hatcher)
5. Memastikan kelembaban dan suhu merata di seluruh sisimesin tetas dengan menggunakan kipas besar
3. Mesin Tetas
4. Faktor Pengelolaan Mesin Tetas
4. Pengelolaan Mesin Tetas
• Aktifkan mesin tetas 12 -24 jam sebelum telur tetas dimasukkan. Hal ini agar suhu dan kelembaban mesin stabil sebelum telur tetasdimasukkan
• Kontrol suhu dan kelembaban mesin di pagi, siang dan sore/ malamhari (Form control)
4. Pengelolaan Mesin Tetas
4. Pengelolaan Mesin Tetas
• Jika kelembaban kurang, tambahkan air atau bidang penguapan air dalam baki air di dasar mesin tetas. PERIKSA selalu kondisi air di baki di bawah mesin tetas
• Lakukan desinfeksi (fumigasi) dan pembersihan secara berkala
• Lakukan pengecekan perangkat mesin secara berkala
Candling
• Dilakukan untuk mengetahui perkembangan telur tetas
• Tahapan :
1. Candling 1 : Hari ke-7• Untuk mengetahui tingkat fertilitas
2. Candling 2 : hari ke-18• Untuk mengetahui perkembangan embrio pada telur fertil
Candling
Parameter Utama
• Telur Layak Tetas: > 95 %Total Produksi telur per telur masuk mesin tetas x 100 %
• Fertilitas: > 95 %Telur hasil candling ke-1 per telur masuk mesin tetas x 100 %
• Daya Tetas: > 85 %Telur yang menetas per telur fertil x 100 %
• Sellable Chick: > 95 %DOC yang layak dijual per DOC yang menetas x 100 %
TERIMA KASIH
Semoga Bermanfaat….