Upload
paskalis-aditya
View
20
Download
2
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Kunjungan Sarana Kesehatan
Citation preview
Bidang upaya kesehatan dan lintas wilayah
Dalam bidang upaya kesehatan dan lintas wilayah terdapat dua seksi. Yang
pertama adalah seksi pencegahan dan pelayanan kesehatan, yang kedua adalah
seksi kesehatan matra dan lintas wilayah.
Seksi pencegahan dan pelayanan kesehatan bertugas melakukan 4 hal,
yaitu:
1. Pengujian kesehatan nahkoda dan anak buah kapal
Dalam melakukan hal ini, diperlukan sertifikat kesehatan yang berlaku
selama 6 bulan. Dalam pengujian kesehatan nahkoda dan anak buah kapal,
pemeriksaan yang dilakukan adalah anamnesa, pemeriksaan fisik, EKG,
lab: DL, UL, HIV, dan pemeriksaan lain bila diperlukan.
2. Pengujian kesehatan dan penjamahan makanan
Pemeriksaan kesehatan dilakukan secara berkala (tiap 6 bulan) bagi
penjamah makanan yang bekerja di rumak makan/restoran di lingkungan
pelabuhan dan bandara untuk mencegah terjadinya food borne disease.
Pemeriksaan yang dilakukan adalah anamnesa dan pemeriksaan fisik,
pemeriksaan lab: rectal swab, dan pemeriksaan penunjang lain bila
diperlukan. Vaksin Typhoid perlu dilakukan bagi penjamah yang belum
pernah divaksin atau masa berlakunya habis.
3. Pengawasan persediaan obat/P3K di kapal/pesawat udara/alat transportasi
lainnya
Dalam melakukan hal ini terdapat beberapa prosedur, yaitu petugas
pemeriksa membawa surat perintah kerja dari KKP, pemeriksaan
dilakukan bersamaan dengan agen kapal/nahkoda, hasil pemeriksaan
ditandatangani pemeriksa dan diketahui oleh nahkoda kapal dan
diserahkan kepada kepala KKP, kepala KKP mengirimkan hasil
pemeriksaan disertai saran tindak lanjut dan apabila hasil pemeriksaan
sesuai standar, kepala KKP menerbitkan sertifikat P3K.
4. Kesehatan kerja
Terdapat beberapa jenis pelayanan kesehatan kerja, yaitu promosi
kesehatan, pencegahan dan pengobatan penyakit akibat kerja, pemeriksaan
kesehatan tenaga kerja, pertolongan pertama pada kecelakaan, pembinaan
dan pengawasan APD. Terdapa beberapa prosedur dalam melakukan
pelayanan kesehatan kerja, yaitu sosialisasi pelayanan kesehatan kerja di
wilayah pelabuhan/bandara, pelayanan kesehatan kerja dasar prakarya,
penyuluhan, pemeriksaan kesehatan berkala, pemeriksaan kesehatan
khusus, pelayanan kesehatan rutin, surveilans kesehatan kerja, pelatihan
P3K, penanganan penyakit akibat kerja, penyakit akibat hubungan kerja,
penanganan kasus kecelakaan kerja, dan pemeriksaan tempat kerja.
Untuk seksi kesehatan matra dan lintas wilayah memilika beberapa tugas,
yaitu:
1. Vaksinasi dan penerbitan sertifikat vaksinasi internasional (IVC)
Jenis-jenis vaksin yang tersedia di KKP adalah vaksin untuk Yellow
Fever yaitu Stamaril, vaksin untuk Meningitis Meningokokkus A, C,
W135, Y yaitu Menveo, vanksin untuk Typhoid yaitu Typhim vi dan
Typherix, dan vaksin untuk Influenza yaitu Vaxigrip, Fluarix,
Aggripal, Flubio.
2. Pengawasan pengangkutan orang sakit dan jenazah
a. Pemberangkatan Orang Sakit
Syarat Teknis: tidak menderita penyakit karantina /penyakit menular
tertentu, tidak ada kontra indikasi ikut dalam penerbangan / pelayaran,
tidak ada kontra indikasi ikut dalam penerbangan / pelayaran, pasien
didampingi oleh keluarga /dokter / perawat.
Syarat administrasi: orang sakit memiliki surat keterangan dokter
dan diagnosa riwayat penyakit dan catatan keadaan umumnya, ada
surat keterangan dari Dinas Kesehatan setempat bahwa orang sakit
bukan penderita penyakit karantina / penyakit menular tertentu, dan
orang sakit dan pengantar mempunyai identitas jelas.
b. Kedatangan Orang Sakit
Syarat Teknis: orang sakit yang datang bukan penderita penyakit
karantina / penyakit menular tertentu, dan bagi orang sakit di pesawat /
kapal datang dari daerah endemis / new emerging diseases, penderita
tidak diperkenankan turun dari pesawat / kapal sebelum dokter
pelabuhan menyatakan penderita bukan penyakit karantina / potensial
wabah / new emerging diseases dan diberikan Health Alert Card.
Syarat Administratif: orang sakit harus memiliki surveillance
clearance dari dokter pelabuhan embarkasi, orang sakit harus memiliki
surat keterangan dokter / diagnosa penyakit, orang sakit dari daerah
endemis new emerging diseases harus memiliki ICV yang valid, dan
harus ada identitas pengantar yang jelas dan alamat yang dituju.
c. Pemberangkatan Jenazah
Syarat Teknis: jenazah harus disuntik dengan obat penahan busuk
secukupnya yang dinyatakan dengan keterangan dokter, jenazah harus
dimasukkan dalam peti yang terbuat dari logam, alasnya ditutup dengan
bahan yang menyerap (absorbent) umpamanya serbuk gergaji / arang
halus yang tebalnya +/- 5 cm, dan peti logam ditutup rapat-rapat (air
tight) lalu dimasukkan dalam peti kayu yang tebalnya sekurang-
kurangnya 3 cm, sehingga peti tidak dapat bergerak di dalamnya. Peti
kayu ini dipaku dengan sekrup dengan jarak sepanjang-panjangnya 20
cm dan diperkuat dengan ban-ban logam (secured with metal bands).
Syarat Administrasi: harus ada proses verbal yang sah dari pamong
praja setempat atau polisi tentang pemetian jenazah tersebut, harus ada
keterangan dokter yang menyatakan sebab kematian orang itu bukan
karena penyakit menular, dan segala surat keterangan / dokumen yang
bersangkutan harus disertakan pada jenazah tersebut untuk
ditandatangani oleh dokter.
d. Kedatangan Jenazah
Syarat Teknis: jenazah telah dimasukkan dalam peti sesuai prosedur
yang berlaku, dan apabila tidak sesuai dengan ketentuan tersebut di atas
dapat dilakukan pemeriksaan ulang bersama instansi terkait (bea cukai,
kepolisian).
Syarat Administrasi: meninggal bukan karena penyakit karantina /
penyakit menular tertentu, dilengkapi dengan surat keterangan kematian
dari dokter / rumah sakit yang berwenang, dan telah dilengkapi proses
verbal yang sah dari pamong praja setempat atau polisi tentang
pemetian jenazah tersebut.
Terdapat beberapa kondisi untuk tidak layak terbang, yaitu kondisi
kritis seperti pasien decompensasi cordis atau pasien yang menderita
penyumbatan arteri coronaria dengan miokard infark yang terjadi 6
minggu sejak onset, pasien yang mengalami emboli gas seperti
pneumothorax, pasien yang psikotik yang memerlukan sedasi atau yang
memerlukan pengawasan khusus seperti pengikatan dan pengawasan,
kasus otitis media berat dengan penyumbatan tuba eustachius, penyakit
menular akut, kehamilan dengan umur kehamilan 32 minggu, pasien
dengan penyakit kulit menular dengan kondisi parah, kasus poliomyelitis
yang lebih dari 1 bulan sejak terjadinya onset, pasien dengan tumor yang
meluas, hernia yang meluas yang tidak bisa disangga, penyumbatan
saluran pencernaan, penyakit kranial dengan peningkatan TIK, fraktur
tulang tengkorak dan kasus fraktur mandibula dengan menggunakan kawat
rahang, dan kasus operasi dalam masa penyembuhan.
3. Kesehatan matra
Kesehatan matra adalah upaya kesehatan yang dilakukan untuk
meningkatkan kesehatan fisik dan mental guna menyesuaikan diri
terhadap lingkungan yang berubah secara bermakna baik lingkungan
darat, udara angkasa maupun air. Terdapat 6 jenis pelayanan kesehatan
matra , yaitu: kesehatan penanggulangan korban bencana, kesehatan
penanggulangan situasi khusus, kesehatan penerbangan di dirgantara,
kesehatan pelayaran, penyelaman, dan perjalanan.
4. Kesehatan haji
Dalam kesehatan haji, hal yang dilakukan adalah pemeriksaan
kelengkapan dokumen kesehatan, ICV, kartu kewaspadaan kesehatan
jamaah haji (K3JH), pelayanan rawat jalan dan rujukan, pemberian
vaksinasi meningitis bagi calon haji yang belum divaksinasi di daerah
asal, melegalisir obat-obatan yang dibawa calon haji, menerbitkan
surat keterangan layak terbang bagi calon haji yang sakit dan hamil
yang memenuhi persyaratan tertentu.
5. Pelayanan kesehatan terbatas
6. dan rujukan gawat darurat medik.