1
Bisnis Indonesia, 17 Februari 2017

Biaya Naik KONSTRUKSI - bigcms.bisnis.combigcms.bisnis.com/file-data/1/1886/c9a494e7_Des16-AdhiKarya(Persero)Tbk.pdf · bidang jalan tol di Indonesia. Lahir pada 2014, perusahaan

Embed Size (px)

Citation preview

15Jumat, 17 Februari 2017

KINERJA BUMN KONSTRUKSI

Akselerasi WSKT di Jalan TolPada 2011, laba bersih PT Waskita

Karya (Persero) Tbk., tercatat paling kecil dibandingkan dengan laba tiga BUMN sejenis yang telah melantai di Bursa Efek Indonesia.

Lima tahun kemudian, Waskita Karya menunjukkan perubahan signifi kan.

Yodie [email protected]

Pada 2016, Waskita Karya membukukanlaba bersih Rp1,8triliun atau lebih besar dibandingkan dengan perkiraan

sementara laba bersih tigaperusahaan lain yang lima tahun lalu lebih unggul. Waskita Karya adalah BUMN konstruksi pertama yang membukukan laba bersih diatas Rp1,5 triliun.

Laba bersih itu diperoleh emiten berkode sahamWSKT dengan ditopang olehpendapatan usaha sebesar Rp23,78 triliun.

Pada 2016, kontrak baru yang dikantongi olehperusahaan sebesar Rp69,97 triliun atau meningkat hampir dua kali lipat dibandingkan dengan Rp32 triliun pada 2015.

Berbagai indikator kinerja keuangan itu relatif terus mengalami pertumbuhan setiap tahunnya.

Pada 2017, WaskitaKarya kembali mengincar pertumbuhan kinerja keuangan dengan menargetkan laba bersih Rp3,5 triliun,pendapatan usaha Rp40 triliun, kontrak baru Rp80 triliun dan

aset Rp93 triliun.Kenapa kinerja Waskita

Karya relatif terus mengalami pertumbuhan dalam lima tahun terakhir? Salah satu kata kunciuntuk memahami pertum buhan signifi kan yang dibuku kan oleh perusahaan berusia 56 tahun itu adalah jalan tol.

Proyek jalan tol yang dikerjakan oleh perusahaan itusebagian konsesinya dimiliki sendiri oleh Waskita Karya melalui entitas anak usahanya, PT Waskita Toll Road maupundimiliki oleh pemodal lainnya, baik BUMN maupun swasta.

Dengan kata lain, WaskitaKarya tidak hanya bertindak sebagai kontraktor, tetapi jugainvestor, suatu konsep yang mulai banyak diterapkan olehperusahaan milik negara sejenisdi Indonesia.

Waskita Toll Road merupa-kan perusahaan yang baruberdiri atau jauh lebihmuda dibandingkan dengan perusahaan yang bergerak di

bidang jalan tol di Indonesia. Lahir pada 2014, perusahaanini telah menguasai belasan konsesi jalan tol, terutama diPulau Jawa pada saat ini.

Dari pekerjaan konstruksi di jalan tol, Waskita Karya juga mendapatkan pendapatan dari penjualan beton melalui anak usahanya yang lain, PTWaskita Beton Precast Tbk. Kinerja Waskita Beton jugamengikuti pertumbuhan induk usahanya.

Kinerja Waskita Karya pada masa mendatang juga tidak lepas dari peran banyak pihak,terma suk pemerintah dan DPR.

Seperti diketahui, ekuitasWaskita Karya mencapai Rp16,7 triliun pada 2016, ataumeningkat dibandingkan dengan Rp9,7 triliun pada 2015.

Salah satu penyebab peningkatan ekuitas itu tidak lain adalah penambahan modal yang dilakukan oleh Waskita Karya melalui skema rightsissue dengan Penyertaan Modal Nergara. Pada 2015, WaskitaKarya mendapatkan persetujuan dari pemerintah dan DPR untuk mendapatkan suntikan modal senilai Rp3,5 triliun.

Dengan dana tambahan tersebut, sebagai perusahaanyang telah go public, Waskita Karya melakukan rights issue dengan perolehan dana sekitarRp5,3 triliun. Dana hasil tambahan modal itu digunakan oleh perusahaan untuk berinvestasi di jalan tol.

HOLDING KONSTRUKSIKe depan, kondisi seperti

apa apa yang akan dihadapioleh Waskita Karya? Menurut sejumlah publikasi perusahaan sekuritas, para analis memperkirakan pembentukan

holding BUMN konstruksiyang akan dikepalai oleh PT Hutama Karya (Perse ro) akanmemberikan dampak positif terhadap kinerja WSKT.

Berdasarkan skema holding BUMN konstruk-si sementara yang disiapkan oleh Kementerian BUMN,Waskita Karya bersama BUMNkonstruksi lainnya akan beradadi bawah perusahaan yang100% sahamnya dimiliki oleh negara yaitu Hutama Karya.

Dengan asumsi bahwaBUMN yang bergabung ke dalam holding BUMN konstruksi akan menjadi anakBUMN, Waskita Karya dan juga BUMN sejenis lainnya akan menjadi entitas anak di bawah Hutama Karya.

Perlu dicatat, asumsi itubelum tentu bakal terwujud mengingat pemerintah dan DPR masih membahas mengenai holding BUMN, termasuk dasar regulasinya, salah satunyaadalah peraturan baru yakni PPNo.72/2016 tentang Perubahan

atas PP No.44/2005 tentangTata Cara Penyertaan dan Penatausahaan Modal Negara pada BUMN dan PT.

Apakah pembentukan perusahaan induk BUMN yang diperkirakan selesai pada akhir 2017—setelah mundurdari rencana awal pada akhir2016—itu akan berdampak terhadap Waskita Karya?

PT Yuanta SecuritiesIndonesia, misalnya, memandang bahwa Waskita Karya akan mendapatkanmanfaat dari skema itukarena holding tersebut akan ditugaskan untuk fokus di konstruksi proyek jalan tol.

Sementara itu, BahanaSecurities mencatat bahwaWaskita Karya mengincar proyek jalan tol Sumatra yangsekarang dimiliki oleh caloninduk BUMN konstruksi,Hutama Karya. Holding itujuga diperkirakan dapatmeningkatkan leverage.

“Kami memperkirakanWaskita Karya, sebagai

anak usaha Hutama Karyapada masa mendapatkan, memperoleh kontrak berukuran besar dari jalan tol Sumatrayang memiliki total panjang2.048 kilometer dan total anggaran sekitar US$2 miliar,” papar analis Leonardo HenryGavaza dalam risetnya.

Terlepas dari kepastian jadi atau tidaknya pembentukan holding BUMN konstruksi, moncernya kinerja WSKT pada2016 dapat menjadi sentimenpositif bagi pergerakan saham perseroan dalam beberapawaktu ke depan.

Menurut data Bloomberg, saham WSKT telah memberi-kan imbal hasil 34,12% selama setahun terakhir dan terusberada dalam tren naik dalam lima tahun terakhir.

Dari data yang dihimpunBisnis, saham WSKT menjaditop picks pada tahun ini dari tiga perusahaan sekuritas yaituMaybank Kim Eng Securities, UOB Kay Hian, dan Danareksa Sekuritas.

Para analis memper-kirakan pembentukan holding BUMN konstruksi akan memberikan dampak positif terhadap kinerja WSKT.

Proyek Panjang Investasi Kepemilikan Mulai operasi Konsesi Nilai konstruksi(km) (Rp miliar) (%) (tahun) (Rp miliar)

Depok-Antasari 21,5 2.999 25 2017 45 2.049

MKTT 61,8 3.770 30 2018 40 3.101

Cinere-Serpong 10,14 2.552 35 2018 35 1.220

Solo-Ngawi 90,1 5.285 40 2018 45 3.663

Ngawi-Kertosono 87,02 3.821 40 2018 45 1.348

Becakayu 21 9.012 60 2017 45 6.264

Cimanggis-Cibitung 26,3 8.680 90 2018 35 5.727

Pejagan-Pemalang 57,5 5.519 99,9 2018 45 3.210

Kanci-Pejagan 35 800 99,9 2016 35 1.082

Pasuruan-Probolinggo 31,3 3.503 80 2019 45 2.300

Bogor-Ciawi-Sukabumi 54 9.334 81,64 2019 - 4.172

Pemalang-Batang 39,2 5.446 60 2019 45 3.030

Batang-Semarang 75 9,299 40 2019 45 5.517

Kayu Agung-Palembang-Betung 111.65 14,954 60 2019 - 1.061

Sejumlah Proyek PT Waskita Karya (Persero) Tbk.

Sumber: Perusahaan, PT Bahana Sekuritas, Januari 2017. BISNIS/RADITYO EKO

J A K A RTA — Produksi batu bara PT Adaro EnergyTbk. pada tahun ini diperkirakanmencapai sekitar 52 juta ton hingga 54 juta ton, atau tidak jauh berbeda dari tahun lalu.

Adapun, biayaproduksi perseroan diperkirakan me-ningkat akibat naik-nya rasio pengu pasan.

Analis PT Mandiri Sekuritas YudhaGautama dan Ari-yanto Kurniawan dalam risetnya mem-perkirakan harga rata-rata penjualan batubara pada tahun inimencapai US$50 perton.

Sementara itu, bia-ya produksi batu bara ADRO pada tahunini diperkirakanmencapai US$27 per ton hingga US$30 per ton. Angka ini meningkat dari posisi pada 2016 yang mencapai US$26 per ton hingga US$28 per ton.

“Kenaikan biayaproduksi terse but didorong mening-katnya harga bahan bakar minyak dan n a i k n y a r a s i opengu pasan,” tulis-nya da lam riset yang dirilis padaSenin (13/2).

Menurut mereka, rasio pengupasan(stripping ratio) ADRO pada tahunini direncanakan4,85.

Padahal pada ta -hun lalu, stripping ratio hanya 4,45. Pen capaian pada tahun lalu tersebutlebih rendah daritarget sebesar 4,71 karena persoalan curah hujan di lokasitambang.

Mandiri Sekuritas mem pe rk i rakanpenda patan sebelumbunga, pajak, depre-siasi, dan amortisasi (EBITDA) ADRO pada tahun ini berkisar US$900 juta hingga US$1,1 miliar. (Lukas

Hendra)

BiayaProduksi ADRONaik

K O R P O R A S I

Bisnis Indonesia, 17 Februari 2017