9
SATUAN ACARA PENYULUHAN Pokok bahasan : kebutuhan dasar pada masyarakat umum Sub pokok bahasan : hipertensi Sasaran : lansia Hari/Tanggal : kamis/30 mei 2012 Waktu : 08.00 – selesai Tempat : puskesmas air dingin Penyuluh : mahasiswa tingkat II STIKes MERCUBAKTIJAYA PADANG A. Latar belakang Seorang dapat dinyatakan sebagai seorang jompo atau lanjut usia setelah yang bersangkutan mencapai umur 55 tahun, tidak mempunyai atau tidak berdaya mencari nafkah sendiri untuk keperluan hidupnya sehari-hari dan menerima nafkah dari orang lain. Lanjut usia adalah suatu proses alami yang tidak dapat dihindari dari usia manusia sebagai makhluk hidup yang terbatas oleh suatu putaran alam dengan batas usia 55 tahun / lebih. Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah suatu gangguan pada sistem peredaran darah yang sering terdapat pada usia pertengahan atau lebih, yang ditandai dengan tekanan darah lebih dari normal. Hipertensi menyebabkan perubahan pada pembuluh darah yang mengakibatkan makin meningkatnya tekanan darah. Dari banyak penelitian epidemiologi didapatkan bahwa dengan meningkatnya umur hipertensi menjadi masalah pada lansia karena sering ditemukan pada lansia. Pada lansia hipertensi menjadi faktor utama payah jantung dan penyakit jantung koroner. Lebih dari separuh kematian di atas usia 60 tahun disebabkan oleh penyakit jantung dan serebrovaskular. Secara

BIASA2

  • Upload
    predi

  • View
    4

  • Download
    0

Embed Size (px)

DESCRIPTION

nnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmnju

Citation preview

SATUAN ACARA PENYULUHANPokok bahasan : kebutuhan dasar pada masyarakat umum

Sub pokok bahasan : hipertensi

Sasaran : lansia

Hari/Tanggal : kamis/30 mei 2012

Waktu : 08.00 selesai

Tempat : puskesmas air dingin

Penyuluh : mahasiswa tingkat II STIKes MERCUBAKTIJAYA PADANG

A. Latar belakangSeorang dapat dinyatakan sebagai seorang jompo atau lanjut usia setelah yang bersangkutan mencapai umur 55 tahun, tidak mempunyai atau tidak berdaya mencari nafkah sendiri untuk keperluan hidupnya sehari-hari dan menerima nafkah dari orang lain. Lanjut usia adalah suatu proses alami yang tidak dapat dihindari dari usia manusia sebagai makhluk hidup yang terbatas oleh suatu putaran alam dengan batas usia 55 tahun / lebih.

Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah suatu gangguan pada sistem peredaran darah yang sering terdapat pada usia pertengahan atau lebih, yang ditandai dengan tekanan darah lebih dari normal. Hipertensi menyebabkan perubahan pada pembuluh darah yang mengakibatkan makin meningkatnya tekanan darah.

Dari banyak penelitian epidemiologi didapatkan bahwa dengan meningkatnya umur hipertensi menjadi masalah pada lansia karena sering ditemukan pada lansia. Pada lansia hipertensi menjadi faktor utama payah jantung dan penyakit jantung koroner. Lebih dari separuh kematian di atas usia 60 tahun disebabkan oleh penyakit jantung dan serebrovaskular. Secara nyata kematian akibat stroke dan morbiditas penyakit kardiovaskuler menurun dengan pengobatan hipertensi

B. Tujuan Tujuan umum

Setelah dilakukan pendidikan penyuluhan tentang hipertensi,di harapkan memahami

tentang penyakit hipertensi.

Tujuan khusus

Setelah mendapatkan pendidikan kesehatan selama 20 menit mampu menjelaskan:

Menyebutkan arti dari hipertensi.

Menyebutkan tanda dan gejala

Mengidentifikasi cara mencegah hipertensi

C. Pelaksanaan kegiatan

1. Topik / judul kegiatan : hipertensi

2. Sasaran / target : lansia

3. Metode :

Ceramah

Tanya jawab

4. Media / alat

Leaflet

Flipchart

Meja dan kursi

5. Waktu dan tempat

Waktu : kamis/ 30 mei 2012

Tempat : puskesmas air dingin

6. Mater (terlampir)

7. Setting (tempat) :

DENAH

@

% *

0000000 0000000

## ##

0000000 0000000

keterangan :

Penyaji : @

Moderator : %

observer : *

Fasilitator : #

Audiens : 0

8. Pelaksana

Penyaji : endang mahdalena

Observer :

Moderator : VIVI, SKM

Fasilitator : Desri angelia

Dilla aprima sari

Endang mahdalena

Yossa melka putri

Yuli mustika

9. Tugas pelaksana

Moderator :

1. Memimpin pelaksanaan penyuluhan, memotivasi anggota untuk mengikuti penyuluhan dengan tata tertib dan semangat

2. Sebagai katalisator, yaitu mempermudah komunikasi dan interaksi dengan menciptakan suasana untuk memotivasi anggota.

3. Mengarahkan proses penyuluhan ke arah pencapaian tujuan.

4. Menciptakan suasana yang mendukung.

Penyaji :

1. Menyampaikan materi penyuluhan kepada audiens

observer :

1. mengamati kegiatan penyuluhan apakah telah sesuai dengan rencana serta segala faktor pendukung dan faktor penghambat jalannya penyuluhan.

2. Mencatat dan membuat laporan penyuluhan.

Fasilitator :

1. Menyediakan sarana dan prasarana.

2. Mencegah terjadinya hambatan penyuluhan.

3. Memotivasi audiens untuk mengajukan pertanyaan

10. Strategi pelaksanaan

NOKEGIATAN MAHASISWAKEGIATAN AUDIENSWAKTU

1.Pembukaan :

Mengucapakan salam.

memperkenalkan mahasiswa dan pembimbing.

menjelaskan tujuan dan waktu.

Menjawab salam

mendengarkan.

mendengarkan

5 menit2.pelaksanaan : persepsi audiens mengenai senam hamil.

Menjelaskan tentang pengertian senam hamil.

Menjelaskan mengenai fungsi senam hamil.

Menjelaskan mengenai syarat wajib senam hamil.

Menjelaskan tujuan senam hamil.

Menjelaskan mengenai langkah-langkah senam hamil.

Memberi kesempatan pada audiens untuk bertanya.

Menjawab pertanyaan audiens.

mengajukan pendapat

mendengarkan

mendengarkan

mendengarkan

mendengarkan

mendengarkan

mendengarkan

bertanya

mendengarkan

10 menit3.Penutup : menyimpulkan materi bersama audiens

Melakukan evaluasi

Memberikan kesimpulan dan mengucapkan salam

Menyimpulkan materi bersama mahasiswa

Menjawab pertanyaan

Menjawab salam

10 menit

11. Evaluasi

Evaluasi struktur

1. Peserta diharapkan hadir 30 orang

2. Setting tempat yang aman, nyaman dan tenang

Evaluasi proses

1. Ada 1 orang audiens yang meninggalkan ruangan

2. Peserta mampu memberi tanggapan

Evaluasi hasil

1. Peserta mengerti apa tujuan dari senam hamil

2. Peserta memahami manfaat dari senam hamil

3. Peserta dapat memperagakan gerakan senam hamil

D. Daftar pustakaInstalasi Gizi Perjan RS Dr. Cipto Mangunkusumo dan Asosiasi Dietisien Indonesia. Penuntun Diet; Edisi Baru, Jakarta, 2004, PT Gramedia Pustaka Utama

Mansjoer A, Triyanti K, Savitri R, Wardhani W. I, Setiowulan W, Kapita Selekta Kedokteran Edisi ke-3 jilid 1, Media Aesculapius Fakultas Kedokteran UI, Jakrta, 1999

LAMPIRAN MATERI MATERI PENYULUHAN1. Definisi Hipertensi

Hypertensi atau tekanan darah tinggi adalah suatu gangguan pada sistem peredaran darah yang sering terjadi pada usia setengah umur atau lebih di mana terjadi peningkatan dari tekanan sistolik di atas standard dihubungkan dengan usia dan merupakan penyebab utama jantung koroner, cidera cerebro vaskuler.

Menurut Departemen Kesehatan RI (1990) Hypertensi didefinisikan sebagai suatu peninggian yang menetap daripada tekanan darah sistolik di atas 140 mmHg dan tekanan diastolik di atas 90 mmHg. Peninggian tekanan darah yang terus menerus yang merupakan gejala klinis karena hal tersebut dapat menunjukkan keadaan seperti hypertensi heart disease arteriole nefrosclerosis.

2. Tanda dan Gejala Hypertensi

Kepala terasa pusing

Rasa berkunang-kunang

Rasa pegal di bahu dan perasaan panas / gelisah

Kurang tidur

Gangguan penglihatan

Anoreksia

3. Faktor resiko hipertensi

Keturunan

Usia

Merokok

Obesitas

Stess

Aktivitas fisik

Asupan

4. Cara Mencegah HypertensiPencegahan penyakit hypertensi ada 2, yaitu:

1. Pencegahan Primer. Mengatur diet agar berat badan tetap ideal, juga untuk menjaga agar tidak terjadi hypertensi kolesterolemia, DM, dsb.

Dilarang merokok.

Mengubah kebiasaan makan sehari-hari dan mengkonsumsi rendah garam.

Melakukan exercise untuk mengendalikan dari perasaan well being.

2. Pencegahan Lain Menurunkan berat badan pada penderita gemuk.

Diet rendah garam dan diet lunak.

Mengubah kebiasaan hidup.

Olahraga secara teratur.

Kontrol tekanan darah secara teratur.

Obat-obatan anti hypertensi.

Tabel Jenis Makanan yang boleh dan yang tidak boleh diberikan.

GolonganBahanMakananMakanan yang bolehdiberikanMakanan yang tidakBoleh diberikan

SumberHidratarangSumber ProteinhewaniSumber Protein NabatiSayuranBuah-buahanLemakBumbu-bumbuMinumanBeras, bulgur, kentang, singkong, terigu, tapioka, hunkwe, gula, makanan yang diolah dari bahan makanan tersebut di atas tanpa garam dapur dan soda seperti: makaroni, mi, bihun, roti, biskuit, kue-kue kering, dan sebagainya.Daging dan ikan maksimum 100 gr sehari; telur maksimum 1 btr sehari; susu maksimum 200 gr sehari

Semua kacang-kacangan dan hasilnya yang diolah dan dimasak tanpa garam.

Semua sayuran segar, sayuran yang diawet tanpa garam dapur, natrium benzoas dan soda

Semua buah-buahan segar; buah-buahan yang diawet tanpa garam dapur, natrium benzoat dan soda.

Minyak, margarin tanpa garam, mentega tanpa garam.

Semua bumbu-bumbu segar dan kering yang tidak mengandung garam dapur dan lain ikatan natrium.

Teh, kopi, minuman botol ringan.Roti, biskuit, dan kue-kue yang dimasak dengan garam dapur dan atau soda.Otak, ginjal, lidah, sardin, keju, daging, ikan dan telur yang diawet dengan garam dapur seperti: daging asap, ham, bacon, dendeng, abon, ikan asin, ikan kaleng, kornet, ebi, udang kering, telur asin, telur pindang, dan sebagainya.

Keju, kacang tanah dan semua kacang-kacangan dan hasilnya yang dimasak dengan garam dapur dan lain ikatan natrium.

Sayuran yang diawet dengan garam dapur dan lain ikatan natrium, seperti: sayuran dalam kaleng, sawi asin, asinan, acar, dsbnya

Buah-buahan yang diawet dengan garam dapur dan lain ikatan natrium.

Margarin dan mentega biasa.

Garam dapur, baking powder, soda kue, vetsin, dan bumbu-bumbu yang mengandung garam dapur seperti: kecap, terasi, magi, tomato kecap, petis, tauco.

Coklat.

DAFTAR PUSTAKA

1. Instalasi Gizi Perjan RS Dr. Cipto Mangunkusumo dan Asosiasi Dietisien Indonesia. Penuntun Diet; Edisi Baru, Jakarta, 2004, PT Gramedia Pustaka Utama

2. Mansjoer A, Triyanti K, Savitri R, Wardhani W. I, Setiowulan W, Kapita Selekta Kedokteran Edisi ke-3 jilid 1, Media Aesculapius Fakultas Kedokteran UI, Jakrta, 1999