BI 01

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/16/2019 BI 01

    1/57

    K

    M

    E

    N

    R

     

    N

    P

    K

    R

     

    N

    U

    M

    U

    M

     

    MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSISEKTOR KONTRUKSISUB SEKTOR SIPIL

    JABATAN KERJA PELAKSANA LAPANGANPEKERJAAN GEDUNG

    MELAKSANAKAN KETENTUANKESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

    DAN LINGKUNGAN (K3L)DI TEMPAT KERJA

    KODE UNIT KOMPETENSI:

    F.4xxxx.001.02

    BUKU INFORMASI

    KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUMBADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI

    PUSAT PEMBINAAN KOMPETENSI DAN PELATIHAN KONSTRUKSIJalan Sapta Taruna Raya, Komplek PU Pasar Jumat - Jakarta Selatan

    2013 

  • 8/16/2019 BI 01

    2/57

    Materi Pelatihan Berbasis KompetensiPelaksana Lapangan Pekerjaan Gedung 

    Kode ModulF.4xxxx.001.02 

     

    KATA PENGANTAR 

    Pengembangan sumber daya manusia di bidang jasa konstruksi bertujuan untukmeningkatkan kompetensi sesuai standar kompetensi yang dipersyaratkan dengan bidang

    kerjanya. Berbagai upaya ditempuh, baik melalui pendidikan formal, pelatihan secaraberjenjang sampai pada tingkat pemagangan di lokasi proyek atau kombinasi antarapelatihan dan pemagangan, sehingga tenaga kerja mampu mewujudkan standar kinerjayang dipersyaratkan di tempat kerja. 

    Untuk meningkatkan kompetensi tersebut, Pusat Pembinaan Kompetensi dan PelatihanKonstruksi Kementerian Pekerjaan Umum yang merupakan salah satu institusi pemerintahyang ditugasi untuk melakukan pembinaan kompetensi, secara bertahap menyusunstandar-standar kompetensi kerja yang diperlukan oleh masyarakat jasa konstruksi.Kegiatan penyediaan kompetensi kerja tersebut dimulai dengan analisa kompetensi dalamrangka menyusun suatu standar kompetensi kerja yang dapat digunakan untuk mengukurkompetensi tenaga kerja di bidang jasa konstruksi yang bertugas sesuai jabatan kerjanya

    sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang No. 18 Tahun 1999, tentang JasaKonstruksi dan peraturan pelaksanaannya. 

    Penyusunan Modul Pelatihan (Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi) untuk jabatan kerjaPelaksana Lapangan Bangunan Gedung mengacu kepada SKKNI Ahli Geodesi untukBangunan Gedung, yang dalam penjabarannya kepada program pelatihan tertuang padaKurikulum Pelatihan Berbasis Kompetensi (KPBK). Penyusunan KPBK dilakukan denganmengindentifikasi Unit-unit Kompetensi melalui analisis terhadap Kriteria Unjuk Kerja(KUK) yang mencakup aspek pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang merupakandasar rumusan penyusunan kurikulum dan silabus pelatihan. 

    Modul ini merupakan salah satu sarana dasar yang digunakan dalam pelatihan sebagai

    upaya memenuhi kompetensi standar seorang pemangku jabatan kerja seperti tersebutdiatas, sehingga dimungkinkan adanya tambahan materi-materi lainnya untuk lebihmeningkatkan kompetensi dari standar yang dipersyaratkan setiap jabatan kerja 

    Penyusunan modul ini melalui beberapa tahapan diantaranya Focus Group Discusionserta Workshop yang melibatkan para nara sumber, praktisi, pemangku jabatan sertastakeholder. Dengan keterbatasan pelibatan stakeholder terkait dalam proses penyusunanmodul ini, dan seiring dengan perkembangan dan dinamika teknologi konstruksi kedepan,maka tetap diupayakan penyesuaian dan perbaikan secara berkelanjutan sejalan dengandilaksanakannya pelatihan dengan menggunakan modul ini dilapangan melalui responpeserta pelatihan, instruktur , asesor serta semua pihak. 

    Pada kesempatan ini disampaikan banyak terimakasih kepada tim penyusun yang telahmencurahkan segala kemampuannya sehingga dapat menyelesaikan modul ini, sertasemua pihak yang telah terlibat dalam penyusunan modul pelatihan ini. 

    Jakarta, Juli 2013 

    PUSAT PEMBINAANKOMPETENSIDAN PELATIHANKONSTRUKSI 

    Judul Modul:Melaksanakan Ketentuan K3L di Tempat Kerja

    Buku Informasi Edisi: 2013 

    Halaman: i dari ii 

  • 8/16/2019 BI 01

    3/57

    Materi Pelatihan Berbasis KompetensiPelaksana Lapangan Pekerjaan Gedung

    Kode Modul F.4xxxx.001.02 

    DAFTAR ISI 

    KATA PENGANTAR  .................................................................................................i 

    Daftar Isi .......................................................................................................................... ii 

    BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................ 1 

    1.1 Konsep Dasar Pelatihan Berbasis Kompetensi (PBK) .............................. 1 

    1.2 Penjelasan Materi Pelatihan..................................................................... 1 

    1.3 Pengakuan Kompetensi Terkini .............................................................. 3 

    1.4 Pengertian-pengertian / Istilah ................................................................. 3 

    BAB II STANDAR KOMPETENSI ................................................................................. 6 2.1 Peta Paket Pelatihan ............................................................................... 6 

    2.2 Pengertian Unit Standar Kompetensi ....................................................... 6 

    2.3 Unit Kompetensi yang Dipelajari ............................................................. 7 

    BAB III STRATEGI DAN METODE PELATIHAN ............................................................ 12 

    3.1 Strategi Pelatihan .................................................................................... 12 

    3.2 Metode Pelatihan .................................................................................... 13 

    3.3 Rancang Bangun Metode Pelatihan ........................................................ 13 

    BAB IV MELAKSANAKANKETENTUAN K3L DI TEMPAT KERJA ................................ 20 

    4.1 Umum ..................................................................................................... 20 

    4.2 Menyiapkan perlengkapan K3 yang diperlukan untuk pelaksanaan

    pekerjaaan ............................................................................................... 21 

    4.3 Menerapkan ketentuan K3 ....................................................................... 32 

    4.4 Membuat laporan penerapan ketentuan K3 ............................................. 48 

    BAB V SUMBER-SUMBER YANG DIPERLUKAN UNTUK PENCAPAIAN

    KOMPETENSI ................................................................................................... 51 

    5.1 Sumber Daya Manusia ............................................................................ 51 

    5.2 Sumber-sumber Perpustakaan ............................................................... 52 

    5.3 Daftar Peralatan/Mesin dan Bahan ......................................................... 53 

    LAMPIRAN 

    Judul Modul:Melaksanakan Ketentuan K3L di Tempat KerjaBuku Informasi Edisi: 2013  Halaman: ii dari ii 

  • 8/16/2019 BI 01

    4/57

     

  • 8/16/2019 BI 01

    5/57

     Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi

    Pelaksana Lapangan Pekerjaan Gedung Kode Modul

    F.4xxxx.001.02  

    Judul Modul:Melaksanakan Ketentuan K3L di Tempat KerjaBuku Informasi Edisi: 2013 

    Halaman: 1 dari 53 

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Konsep Dasar Pelatihan Berbasis Kompetensi (PBK)

    1.1.1 Pelatihan berbasis kompetensi.

    Pelatihan berbasis kompetensi adalah pelatihan kerja yang

    menitikberatkan pada penguasaan kemampuan kerja yang mencakup

    pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang sesuai dengan standar

    kompetensi yang ditetapkan dan persyaratan di tempat kerja.

    1.1.2 Kompeten ditempat kerja.

    Jika seseorang kompeten dalam pekerjaan tertentu, maka yang

    bersangkutan memiliki seluruh keterampilan, pengetahuan dan sikap

    kerja yang perlu untuk ditampilkan secara efektif di tempat kerja, sesuai

    dengan standar yang telah ditetapkan.

    1.2 Penjelasan Materi Pelatihan

    1.2.1 Desain materi pelatihan

    Materi Pelatihan ini didesain untuk dapat digunakan pada Pelatihan

    Klasikal dan Pelatihan Individual / mandiri.

    a. Pelatihan klasikal adalah pelatihan yang disampaikan oleh seorang

    instruktur.

    b. Pelatihan individual / mandiri adalah pelatihan yang dilaksanakan

    oleh peserta dengan menambahkan unsur-unsur / sumber-sumber

    yang diperlukan dengan bantuan dari instruktur.

    1.2.2 Isi Materi Pelatihan

    a. Buku Informasi

    Buku informasi ini adalah sumber pelatihan untuk instruktur maupun

    peserta pelatihan.

    b. Buku Kerja

    Buku kerja ini harus digunakan oleh peserta pelatihan untuk

    mencatat setiap pertanyaan dan kegiatan praktek, baik dalam

    Pelatihan Klasikal maupun Pelatihan Individual / Mandiri.

    Buku ini diberikan kepada peserta pelatihan dan berisi:

  • 8/16/2019 BI 01

    6/57

     Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi

    Pelaksana Lapangan Pekerjaan Gedung Kode Modul

    F.4xxxx.001.02  

    Judul Modul:Melaksanakan Ketentuan K3L di Tempat KerjaBuku Informasi Edisi: 2013 

    Halaman: 2 dari 53 

    1) Kegiatan-kegiatan yang akan membantu peserta pelatihan untuk

    mempelajari dan memahami informasi.

    2) Kegiatan pemeriksaan yang digunakan untuk memonitor

    pencapaian keterampilan peserta pelatihan.

    3) Kegiatan penilaian untuk menilai kemampuan peserta pelatihan

    dalam melaksanakan praktek kerja.

    c. Buku Penilaian

    Buku penilaian ini digunakan oleh instruktur untuk menilai jawaban

    dan tanggapan peserta pelatihan pada Buku Kerja dan berisi :

    1) Kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh peserta pelatihan sebagai

    pernyataan keterampilan.

    2) Metode-metode yang disarankan dalam proses penilaian

    keterampilan peserta pelatihan.

    3) Sumber-sumber yang digunakan oleh peserta pelatihan untuk

    mencapai keterampilan.

    4) Semua jawaban pada setiap pertanyaan yang diisikan pada Buku

    Kerja.

    5) Petunjuk bagi instruktur untuk menilai setiap kegiatan praktek.

    6) Catatan pencapaian keterampilan peserta pelatihan.

    1.2.3 Penerapan materi pelatihan

    a. Pada pelatihan klasikal, kewajiban instruktur adalah:

    1) Menyediakan Buku Informasi yang dapat digunakan peserta

    pelatihan sebagai sumber pelatihan.

    2) Menyediakan salinan Buku Kerja kepada setiap peserta pelatihan.

    3) Menggunakan Buku Informasi sebagai sumber utama dalam

    penyelenggaraan pelatihan.

    4) Memastikan setiap peserta pelatihan memberikan jawaban /

    tanggapan dan menuliskan hasil tugas prakteknya pada Buku

    Kerja.

    b. Pada Pelatihan individual / mandiri, kewajiban peserta pelatihan

    adalah:

    1) Menggunakan Buku Informasi sebagai sumber utama pelatihan.

    2) Menyelesaikan setiap kegiatan yang terdapat pada Buku Kerja.

  • 8/16/2019 BI 01

    7/57

     Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi

    Pelaksana Lapangan Pekerjaan Gedung Kode Modul

    F.4xxxx.001.02  

    Judul Modul:Melaksanakan Ketentuan K3L di Tempat KerjaBuku Informasi Edisi: 2013 

    Halaman: 3 dari 53 

    3) Memberikan jawaban pada Buku Kerja.

    4) Mengisikan hasil tugas praktek pada Buku Kerja.

    5) Memiliki tanggapan-tanggapan dan hasil penilaian oleh instruktur.

    1.3 Pengakuan Kompetensi Terkini

    1.3.1 Pengakuan Kompetensi Terkini (Recognition of Current

    Competency-RCC)

    Jika seseorang telah memiliki pengetahuan dan keterampilan yang

    diperlukan untuk elemen unit kompetensi tertentu, maka yang

    bersangkutan dapat mengajukan pengakuan kompetensi terkini, yang

    berarti tidak akan dipersyaratkan untuk mengikuti pelatihan.

    1.3.2. Persyaratan

    Untuk mendapatkan pengakuan kompetensi terkini, seseorang harus

    sudah memiliki pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja, yang

    diperoleh melalui:

    a. Bekerja dalam suatu pekerjaan yang memerlukan suatu

    pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang sama atau

    b. Berpartisipasi dalam pelatihan yang mempelajari kompetensi yang

    sama atau

    c. Mempunyai pengalaman lainnya yang mengajarkan pengetahuan

    dan keterampilan yang sama.

    1.4 Pengertian-pengertian / Istilah

    1.4.1 Profesi

    Profesi adalah suatu bidang pekerjaan yang menuntut sikap,

    pengetahuan serta keterampilan/keahlian kerja tertentu yang diperoleh

    dari proses pendidikan, pelatihan serta pengalaman kerja atau

    penguasaan sekumpulan kompetensi tertentu yang dituntut oleh suatu

    pekerjaan/jabatan.

    1.4.2 Standarisasi

    Standardisasi adalah proses merumuskan, menetapkan serta

    menerapkan suatu standar tertentu.

  • 8/16/2019 BI 01

    8/57

  • 8/16/2019 BI 01

    9/57

     Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi

    Pelaksana Lapangan Pekerjaan Gedung Kode Modul

    F.4xxxx.001.02  

    Judul Modul:Melaksanakan Ketentuan K3L di Tempat KerjaBuku Informasi Edisi: 2013 

    Halaman: 5 dari 53 

     Adalah pengakuan tertulis atas penguasaan suatu kompetensi tertentu

    kepada seseorang yang dinyatakan kompeten yang diberikan oleh

    Lembaga Sertifikasi Profesi, baik LSP maupun Badan Sertifikasi

    Kompetensi.

    1.4.10 Sertifikasi Kompetensi

     Adalah proses penerbitan sertifikat kompetensi yang dilakukan secara

    sistematis dan terprogram serta dilaksanakan secara obyektif melalui uji

    kompetensi yang mengacu kepada standar kompetensi nasional dan/

    atau internasional.

  • 8/16/2019 BI 01

    10/57

     Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi

    Pelaksana Lapangan Pekerjaan Gedung Kode Modul

    F.4xxxx.001.02  

    Judul Modul:Melaksanakan Ketentuan K3L di Tempat KerjaBuku Informasi Edisi: 2013 

    Halaman: 6 dari 53 

    BAB IISTANDAR KOMPETENSI

    2.1 Peta Paket Pelatihan

    Materi Pelatihan ini merupakan bagian dari Paket Pelatihan Jabatan Kerja

    Pelaksana Lapangan Pekerjaan Gedung yaitu sebagai representasi dari Unit

    kompetensi Menerapkan K3L di tempat kerja, Kode Unit F4.xxxx. 001.12,

    sehingga untuk kualifikasi jabatan kerja tersebut diperlukan pemahaman dan

    kemampuan mengaplikasikan dari materi pelatihan lainnya, yaitu:

    •  Melakukan Komunikasi dan Kerjasama di Tempat Kerja

    •  Melaksanakan Pekerjaan Persiapan

    •  Melaksanakan Pekerjaan Pondasi

    •  Melaksanakan Pekerjaan Struktur

    •  Melaksanakan Pekerjaan Arsitektur

    •  Membuat Laporan Pelaksanaan Pekerjaan 

    2.2 Pengertian Unit Standar Kompetensi

    2.2.1 Unit KompetensiUnit kompetensi adalah bentuk pernyataan terhadap tugas / pekerjaan

    yang akan dilakukan dan merupakan bagian dari keseluruhan unit

    komptensi yang terdapat pada standar kompetensi kerja dalam suatu

     jabatan kerja tertentu.

    2.2.2 Unit kompetensi yang akan dipelajari

    Salah satu unit kompetensi yang akan dipelajari dalam paket pelatihan ini

    adalah “Melaksanakan Ketentuan Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan

    Lingkungan (K3-L) di Tempat kerja”.

    2.2.3 Durasi / waktu pelatihan

    Pada sistem pelatihan berbasis kompetensi, terfokuspada pencapaian

    kompetensi, bukan pada lamanya waktu. Setiap peserta pelatihan

    membutuhkan waktu yang berbeda untuk menjadi kompetendalam

    melakukan tugas tertentu.

  • 8/16/2019 BI 01

    11/57

     Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi

    Pelaksana Lapangan Pekerjaan Gedung Kode Modul

    F.4xxxx.001.02  

    Judul Modul:Melaksanakan Ketentuan K3L di Tempat KerjaBuku Informasi Edisi: 2013 

    Halaman: 7 dari 53 

    2.2.4 Kesempatan untuk menjadi kompeten

    Jika peserta latih belum mencapai kompetensi pada usaha/kesempatan

    pertama, Instruktur akan mengatur rencana pelatihan dengan peserta

    latih yang bersangkutan. Rencana ini akan memberikan kesempatan

    kembali kepada peserta untuk meningkatkan level kompetensi sesuai

    dengan level yang diperlukan.

    Jumlah maksimum usaha/kesempatan yang disarankan adalah 3 (tiga)

    kali.

    2.3 Unit Kompetensi Kerja Yang dipelajari

    Dalam sistem pelatihan, Standar Kompetensi diharapkan menjadi panduan bagi

    peserta pelatihan atau siswa untuk dapat :

    a. Mengidentifikasikan apa yang harus dikerjakan peserta pelatihan.

    b. Mengidentifikasikan apa yang telah dikerjakan peserta pelatihan.

    c. Memeriksa kemajuan peserta pelatihan.

    d. Menyakinkan bahwa semua elemen (sub-kompetensi) dan kriteria unjuk

    kerja telah dimasukkan dalam pelatihan dan penilaian.

    2.3.1 Judul Unit

    MelaksanakanKetentuan Keselamatan dan Kesehatan Kerjadan Lingkungan (K3L ) di Tempat Kerja. 

    2.3.2 Kode Unit

    F.4xxxx.001.02

    2.3.3 Deskripsi Unit

    Unit kompetensi ini mencakup pengetahuan, keterampilan dan sikap

    kerja yang diperlukan dalam melaksanakan ketentuan keselamatan dan

    kesehatan kerja dan lingkungan (K3L) di tempat kerja.

    2.3.4. Kemampuan Awal

    Peserta pelatihan harus telah memiliki pengetahuan awal SOP

    menerapkan K3L ditempat kerja

  • 8/16/2019 BI 01

    12/57

     Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi

    Pelaksana Lapangan Pekerjaan Gedung Kode Modul

    F.4xxxx.001.02  

    Judul Modul:Melaksanakan Ketentuan K3L di Tempat KerjaBuku Informasi Edisi: 2013 

    Halaman: 8 dari 53 

    2.3.5 Elemen Kompetensi dan Kriteria Unjuk Kerja

    ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

    1. MenyiapkanperlengkapanKeselamatan danKesehatan Kerja (K3)yang diperlukan untukpelaksanaan pekerjaan.

    1.1 APD dan APK yang diperlukandiidentifikasi sesuai dengan ketentuan.

    1.2 APD dan APK yang diperlukanditentukan.

    1.3 APD dan APK yang diperlukan disiapkan.

    2. Menerapkan ketentuanKeselamatan danKesehatan Kerja (K3) ditempat kerja

    2.1 Perlengkapan APDdan APK diguanakansesuai prosedur.

    2.2 Rambu-rambu keselamatan kerjadipasang sesuai prosedur.

    2.3 Kotak P3K berikut isinya disiapkansesuai prosedur.

    2.4  Alat pemadam api ringan (APAR)disiapkan sesuai prosedur.

    3. Membuat laporanpenerapan ketentuanKeselamatan danKesehatan Kerja (K3).

    3.1 Daftar simak penerapan K3 disiapkan.

    3.2 Data hasil penerapan K3 dikumpulkan.

    3.3 Laporan penerapan K3 disusun untukdiserahkan kepada pihak terkait.

    2.3.6 Batasan Variabel

    a. Konteks variabel.

    1) Unit kompetensi ini diterapkan dalam satuan kerja

    individu ataukelompok, pada lingkup pekerjaan sektor

    kontruksi pada pekerjaan pelaksanaan pekerjaan

    gedung.

    2) Unit kompetensi berlaku dalam menerapkan keselamatan

    dan kesehatan kerja dan lingkungan (K3-L)

  • 8/16/2019 BI 01

    13/57

  • 8/16/2019 BI 01

    14/57

     Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi

    Pelaksana Lapangan Pekerjaan Gedung Kode Modul

    F.4xxxx.001.02  

    Judul Modul:Melaksanakan Ketentuan K3L di Tempat KerjaBuku Informasi Edisi: 2013 

    Halaman: 10 dari 53 

    2.3.7 PANDUAN PENILAIAN 

    a. Konteks penilaian

    Unit kompetensi ini harus diujikan secara konsisten pada seluruh

    elemen kompetensi dan dilaksanakan pada situasi pekerjaan yang

    sebenarnya di tempat kerja atau di luar tempat kerja secara

    simulasi dengan kondisi seperti tempat kerja normal dengan

    menggunakan kombinasi metode uji untuk mengungkap

    pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang diperlukan sesuai

    dengan tuntutan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia.

    Metode uji yang digunakan antara lain:

    1) Test tertulis;

    2) Test lisan (wawancara);

    3) Praktek/simulasi.

    4) Porto folio.

    b. Persyaratan kompetensi

    Unit kompetensi ini merupakan penunjang unit kompetensi yang

    lain dan tidak memerlukan penguasaan kompetensi lain sebagai

    persyaratan awal.

    c. Pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan

    1) Pengetahuan

    a)  Alat pelindung diri (APD) dan alat pengaman kerja(APK)

    b) Rambu-rambu keselamatan dan kesehatan kerja (K3)

    c) Laporan keselamatan dan kesehatan kerja (K3)

    2) Keterampilan

    a) Menyiapkan APD dan APK.

    b) Memakai alat pelindung diri (APD).

    c) Memasang rambu-rambu keselamatan dan kesehatan kerja

    (K3)

  • 8/16/2019 BI 01

    15/57

     Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi

    Pelaksana Lapangan Pekerjaan Gedung Kode Modul

    F.4xxxx.001.02  

    Judul Modul:Melaksanakan Ketentuan K3L di Tempat KerjaBuku Informasi Edisi: 2013 

    Halaman: 11 dari 53 

    d) Membuat laporan pelaksanaan keselamatan dan kesehatan

    kerja (K3)

    d. Sikap kerja yang diperlukan

    1) Teliti dalam menyiapkan APD, APK, kotak P3K, dan alat

    pemadam api ringan (APAR)

    2) Teliti dalam memasang rambu-rambu keselamatan dan

    kesehatan kerja (K3)

    3) Disipilin dan teliti dalam menggunakan perlengkapan

    keselamatan dan kesehatan kerja (K3)

    4) Teliti dalam membuat laporan pelaksanaan keselamatan

    dan kesehatan kerja (K3).

    e. Aspek kritis

    1) Ketelitian dalam menyiapkan APD, APK, kotak P3K, dan

    alat pemadam api ringan (APAR)

    2) Ketelitian dalam memasang rambu-rambu keselamatan dan

    kesehatan kerja (K3)

    3) Kedisiplinan dan ketelitian dalam menggunakan

    perlengkapan keselamatan dan kesehatan kerja (K3)

    4) Ketelitian dalam membuat laporan pelaksanaan

    keselamatan dan kesehatan kerja (K3)

  • 8/16/2019 BI 01

    16/57

     Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi

    Pelaksana Lapangan Pekerjaan Gedung Kode Modul

    F.4xxxx.001.02  

    Judul Modul:Melaksanakan Ketentuan K3L di Tempat KerjaBuku Informasi Edisi: 2013 

    Halaman: 12 dari 53 

    BAB III

    STRATEGI DAN METODE PELATIHAN

    3.1 Strategi Pelatihan

    Belajar dalam suatu sistem pelatihan berbasis kompetensi berbeda dengan

    pelatihan klasikal yang diajarkan di kelas oleh instruktur. Pada sistem ini peserta

    pelatihan akan bertanggung jawab terhadap proses belajar secara sendiri,

    artinya bahwa peserta pelatihan perlu merencanakan kegiatan/proses belajar

    dengan Instruktur dan kemudian melaksanakannya dengan tekun sesuai dengan

    rencana yang telah dibuat.

    3.1.1 Persiapan / perencanaan

    a. Membaca bahan/materi yang telah diidentifikasi dalam setiap tahap

    belajar dengan tujuan mendapatkan tinjauan umum mengenai isi

    proses belajar yang harus diikuti.

    b. Membuat catatan terhadap apa yang telah dibaca.

    c. Memikirkan bagaimana pengetahuan baru yang diperoleh

    berhubungan dengan pengetahuan dan pengalaman yang telah

    dimiliki.

    d. Merencanakan aplikasi praktek pengetahuan dan keterampilan.

    3.1.2 Permulaan dari proses pembelajaran

    a. Mencoba mengerjakan seluruh pertanyaan dan tugas praktek yang

    terdapat pada tahap belajar.

    b. Mereview dan meninjau materi belajar agar dapat menggabungkan

    pengetahuan yang telah dimiliki.

    3.1.3 Pengamatan terhadap tugas prakteka. Mengamati keterampilan praktek yang didemonstrasikan oleh

    instruktur atau orang yang telah berpengalaman lainnya.

    b. Mengajukan pertanyaan kepada instruktur tentang kesulitan yang

    ditemukan selama pengamatan.

    3.1.4 Implementasi

    a. Menerapkan pelatihan kerja yang aman.

    b. Mengamati indikator kemajuan yang telah dicapai melalui kegiatan

    praktek.

  • 8/16/2019 BI 01

    17/57

     Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi

    Pelaksana Lapangan Pekerjaan Gedung Kode Modul

    F.4xxxx.001.02  

    Judul Modul:Melaksanakan Ketentuan K3L di Tempat KerjaBuku Informasi Edisi: 2013 

    Halaman: 13 dari 53 

    c. Mempraktekkan keterampilan baru yang telah diperoleh.

    3.1.5 Penilaian

    Melaksanakan tugas penilaian untuk penyelesaian belajar peserta

    pelatihan dengan menerapkan metode :

    a. Penilaian tertulis

    b. Penilaian lisan/wawancara

    c. Penilaian observasi/Praktek/simulasi

    3.2 Metode Pelatihan

    Terdapat tiga prinsip metode belajar yang dapat digunakan. Dalam beberapa

    kasus, kombinasi metode belajar mungkin dapat digunakan.

    3.2.1 Belajar secara mandiri

    Belajar secara mandiri membolehkan peserta pelatihan untuk belajar

    secara individual, sesuai dengan kecepatan belajarnya masing-masing.

    Meskipun proses belajar dilaksanakan secara bebas, peserta pelatihan

    disarankan untuk menemui instruktur setiap saat untuk

    mengkonfirmasikan kemajuan dan mengatasi kesulitan belajar.

    3.2.2 Belajar berkelompok

    Belajar berkelompok memungkinkan peserta pelatihan untuk datang

    bersama secara teratur dan berpartisipasi dalam sesi belajar

    berkelompok. Walaupun proses belajar memiliki prinsip sesuai dengan

    kecepatan belajar masing-masing, sesi kelompok memberikan interaksi

    antar peserta, instruktur dan pakar/ahli dari tempat kerja.

    3.2.3 Belajar terstruktur

    Belajar terstruktur meliputi sesi pertemuan kelas secara formal yang

    dilaksanakan oleh instruktur atau ahli lainnya. Sesi belajar ini umumnya

    mencakup topik tertentu.

    3.3. Rancang Bangun Pembelajaran Materi pelatihan. 

    Rancang banngun pembelajaran ini memberikan informasi tentang indikator

    kompetensi yang jabarkan ke dalam tujuan pencapaian materi pembelajaran,

    metode pelatihan yang dibutuhkan disetiap indikator dan tahapan prosess

    pembelajaran, serta sumber materi yang dibutuhkan dengan alokasi waktunya.

  • 8/16/2019 BI 01

    18/57

     Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi

    Pelaksana Lapangan Pekerjaan Gedung Kode Modul

    F.4xxxx.001.02  

    Judul Modul:Melaksanakan Ketentuan K3L di Tempat KerjaBuku Informasi Edisi: 2013 

    Halaman: 14 dari 53 

    RRR A A ANNNCCC A A ANNNGGG BBB A A ANNNGGGUUUNNN MMM A A ATTTEEERRRIII  PPPEEELLL A A ATTTIIIHHH A A ANNN 

    Unit Kompetensi Melaksanakan ketentuan Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan Lingkungan (K3L) ditempat kerja

    Elemen Kompetensi 1. Menyiapkan perlengkapan K3 yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan.

    NoKriteria Unjuk Kerja /Indikator Unjuk Kerja

    Tujuan pembelajaranMetode

    pelatihanTahapan

    pembelajaran

    Referensiyang

    disarankan

    Jampelajaranindikatif(mnt)

    1 1.1 APD dan APKyang diperlukandiindentifikasidenganketentuan 

    Selesai mengikuti materiini peserta mampumengidentifikasi APDden APK yangdiperlukan sesuaidengan prosedur K3.

    Metode :

    Ceramah

    Diskusi

    Demonstrasi

    Widyawisata

     Alat :

    - Helmt.

    - Rompy

    - Sepatu Safety.

    1. Menjelaskan jenis APD dan APK yangdiperlukan

    2. Menjelaskanfungsi APD

    dan APK yangdiperlukan

    3. Menjelaskancara mengenali APD dan APKyang diperlukansesuai denganprosedur K3

    4. Mampumengenali APDdan APK yangdiperlukan.

    5. Teliti dalammengidentifikasi

     APD dan APKyang diperlukansesuai denganprosedur K3

    -A2K4Indonsia.

    -PedomanSMK3Konstruksi

    dariDep.PU-UU No 18

    tahun1999tentang jasakonstruksi.

    - UU No 1Tahun1970tentang K3

    30’

    1) Dapat

    menjelaskan jenis APD dan APK yangdiperlukan

    2) Dapatmenjelaskanfungsi APD dan APK yngdiperlukan.

    3) Dapatmenjelaskan caramengenali APDdan APK yangdiperlukan.

    4) Mampumengenali APDdan APK yangdiperlukan sesuaidengan prosedurK3

    5) Harus mampubersikap telitidalammengidentifikasi APD dan APKyang diperlukansesuai denganprosedur K3

    RRR A A AN

    NNC

    CC A A AN

    NNG

    GG A A AN

    NN P

    PPE

    EEM

    MMB

    BBE

    EEL

    LL A A AJ

    JJ A A AR

    RR A A AN

    NN M

    MM A A AT

    TTEEE

    RRR

    III PPP

    EEE

    LLL A A A

    TTT

    IIIHHH

     A A A

    NNN

     

    NoKriteria Unjuk Kerja /Indikator Unjuk Kerja

    Tujuan pembelajaranMetode

    pelatihanTahapan

    pembelajaran

    Referensiyang

    disarankan

    Jampelajara

    nindikatif(mnt)

    1.2 APD dan APKyang diperlukanditentukan.

    Selesai mengikutimateri pelatihan inipeserta mampumenentukan APD dan APK yang diperlukan

    Metode :

    Ceramah.

    Diskusi.

    Demonstrasi.

     Alat :

    Helmt.

    Rompy.

    1. Menjelaskanpersyratan APD dan APK yangdiperlukan

    2. Menjelaskan cara

    menetapkan APD dan

     A2K4Indonsia.

    -PedomanSMK3KonstruksidariDep.PU

    -UU No 18

    tahun1999

    10’

    1) Dapatmenjelaskanpersyaratan APD dan APKyang diperlukan

    2) Dapatmenjelaskan

  • 8/16/2019 BI 01

    19/57

     Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi

    Pelaksana Lapangan Pekerjaan Gedung Kode Modul

    F.4xxxx.001.02  

    Judul Modul:Melaksanakan Ketentuan K3L di Tempat KerjaBuku Informasi Edisi: 2013 

    Halaman: 15 dari 53 

    caramenetapkan APD dan APKyang diperlukan

    Sepatu Safety.

    Sarung Tangan

     APK yangdiperlukan

    3. Menetapkan APD dan APK yang

    diperlukansesuaiprosedurK3.

    4. Teliti dalammenentukn APD dan APK sesuaiprosedurK3.

    tentang jasakonstruksi.

    - UU No 1Tahun1970

    tentang K3

    3) Mampumenetapkan

     APD dan APKyang diperlukansesui denganprosedur K3

    4) Harus mampubersikap telitidalammenentukan APD dan APKyng diperlukansesuai denganprosedur K3

    1.3 APD dan APKyang diperlukandisiapkan

    Selesai mengikuti materipelatihan ini pesertamampu menyiapkan APD dan APK yangdiperlukan

    Metode :

    Ceramah

    Diskusi

    Demosntrasi

     Alat :

    Helmt.

    Rompy.

    Sepatu Safety.

    Sarung Tangan

    1.Menjelaskan

    kelaikan APDdan APK yangdiperlukan.

    2.Menjelaskancara memilih dnmemilah APDdan APK yangdiperlukan

    3.Mampumemilih danmemilh APDdan APK yangdiperlukan.

    4.Teliti dlam

    menyiapkan APD dan APKyang diperlukansesuai denganprosedur K3

     A2K4

    Indonsia.

    -PedomanSMK3KonstruksidariDep.PU

    -UU No 18tahun1999tentang jasakonstruksi.

    - UU No 1Tahun1970tentang K3

    10

    1) Dapatmenjelaskankelaikan APDdan APK yangdiperlukan

    2) Dapatmenjelaskancara memilihdan memilah APD dn APKyang diperlukan

    3) Mampu memilihdan memilah

     APD dan APKyang diperlukan4) Harus mampu

    bersikap telitidalammenyiapkan APD dan APKyang diperlukansesuai denganprosedur K3

    RRR A A ANNNCCC A A ANNNGGG BBB A A ANNNGGGUUUNNN MMM A A ATTTEEERRRIII  PPPEEELLL A A ATTTIIIHHH A A ANNN 

    Unit KompetensiMelaksanakan ketentuan Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan Lingkungan (K3L) ditempat kerja 

    Elemen Kompetensi 2. Menerapkan ketentuan K3 di tempat kerja.

    NoKriteria Unjuk Kerja /

    Indikator UnjukKerja

    Tujuan pembelajaranMetode

    pelatihanTahapan

    pembelajaran

    Referensiyang

    disarankan

    Jampelajara

    nindikatif(mnt)

    2 2.1 Perlengkapan APD dan APK

    digunakansesuai

    Selesai mengikuti materipelatihan ini peserta

    mampu menjelaskan cramemakai APD dan APK

    Metode :

    Ceramah

    Diskusi

    1.Menjelaskancara memakai

     APD yangdiperlukan

     A2K4Indonsia.

    -PedomanSMK3

    10

  • 8/16/2019 BI 01

    20/57

     Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi

    Pelaksana Lapangan Pekerjaan Gedung Kode Modul

    F.4xxxx.001.02  

    Judul Modul:Melaksanakan Ketentuan K3L di Tempat KerjaBuku Informasi Edisi: 2013 

    Halaman: 16 dari 53 

    prosedur. sesuai dengan prosedurK3 Demonstrasi

     Alat :

    Helmt.

    Rompy.Sepatu Safety.

    Sarung tangan.

    2.Menjelaskancara memakai APK sesuaiprosedur

    3.Memperagak

    an caramemakai APD dan APKyangdiperlukansesuaiprosedur K3

    4. Teliti dalammenggunakan APD dan APK yangdiperlukansesuaidenganprosedur K3.

    KonstruksidariDep.PU

    -UU No 18tahun1999

    tentang jasakonstruksi.

    - UU No 1Tahun1970tentang K3

    1) Dapatmenjelaskancara memakai APD

    2) Dapatmenjelaskancara memakai APK

    3) MampumemakaiAPDdan APK yangdiperlukansesuai prosedurK3

    4) Harus mampubersikap telitidalammenggunakan APD dan APK

    yang diperlukansesuaidenganprosedurK3

    2.2 Rambu-rambuKeselamatanKerja dipasangsesuaiprosedur  

    Selesai mengikuti materipelatihan ini pesertamampu menjelaskanrambu-rambu K3 sesuaiprosedur.

    Metode :

    Ceramah

    Diskusi

    Demonstrasi

     Alat :

    Rambu-rambuK3

    1.Menjelaskanpersyaratanpemsanganrambu-rambukeselmtankerja

    - Safety sign 20’

    1) Dapatmenjelaskanpersyaratanpemasanganrambu-rambukeselamatankerja

    2.Menjelaskancara memasangrambu-rambuKeselmtn kerjasesuai prosedurK3.

  • 8/16/2019 BI 01

    21/57

     Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi

    Pelaksana Lapangan Pekerjaan Gedung Kode Modul

    F.4xxxx.001.02  

    Judul Modul:Melaksanakan Ketentuan K3L di Tempat KerjaBuku Informasi Edisi: 2013 

    Halaman: 17 dari 53 

    NoKriteria Unjuk Kerja /

    Indikator UnjukKerja

    Tujuan pembelajaran Metode pelatihanTahapan

    pembelajaranReferensi

    yangdisarankan

    Jampelajara

    nindikatif(mnt)

    2) Dapatmenjelaskancarapemasanganrambu-rambukeselamatankerja

    3.Memperagakan caramasangrambu-rambuKeselmatankerja.

    3) Mampumelaksanakanpemasanganrambu-rambukeselamatankerja sesuaidengan prosedur

    K3.

    4) Harus mampubersikap telitidalammemasangrambu-rambukeselamatankerja sesuaiprosedur K3

    4. Teliti dalammemasangrambu-rmbukeselmatankerja. 

    2.3Kotak P3Kberikut isinyadisiapkansesuai

    prosedur.

    Selesai mengikuti materipelatihan ini pesertamampu menjelaskankotak P3K berikut isinyasesuai prosedur.

    Metode :

    Ceramah

    DiskusiDemonstrasi

     Alat :

    Kotak P3Kberikut isinya

    1. Menjelaskan persyaratankotak P3Kberikut isinya.

    2. Menjelaskan caramemilih danmemilahkotak P3Kberikut isinya.

    3. Mampumemilih danmemilahkotak P3Kberikut isinyasesuaiprosedur K3.

    4. Teliti dalam

    menyiapkankotak P3Kberikut isinyasesuaidenganprosedur K3

     A2K4Indonsia.

    -Pedoman

    SMK3KonstruksidariDep.PU

    -UU No 18tahun1999tentang jasakonstruksi.

    - UU No 1Tahun1970tentang K3

    10’

    1) Dapatmenjelaskanpersyaratankotak P3Kberikut isinya

    2) Dapatmenjelaskancara memilih danmemilah kotakP3K berikutisinya

    3) Mampu memilihdan memilahkotak P3K

    berikut isinyasesuai prosedurK3

    4) Harus mampubersikap telitidalammenyiapkankotak P3Kberikut isinyasesuai prosedurK3 

  • 8/16/2019 BI 01

    22/57

     Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi

    Pelaksana Lapangan Pekerjaan Gedung Kode Modul

    F.4xxxx.001.02  

    Judul Modul:Melaksanakan Ketentuan K3L di Tempat KerjaBuku Informasi Edisi: 2013 

    Halaman: 18 dari 53 

    NoKriteria Unjuk Kerja /

    Indikator UnjukKerja

    Tujuan pembelajaranMetode

    pelatihanTahapan

    pembelajaran

    Referensiyang

    disarankan

    Jampelajara

    nindikatif(mnt)

    2.4 Alat pemadamapi ringan(APAR)disiapkansesuaiprosedur  

    Selesai mengikuti materipelatihan ini pesertamampu menentukandan mnyiapkan sesuaikelaikan alat pemadamapi ringan (APAR)

    Metode :CeramahDiskusiDemonstrasi

     Alat :

     APAR

    1. Menjelaskankelaikn

     APAR

    sesuai

    prosedur.

    2. Menjelaskan

    cara memilih

    dan memilah

     APAR

    sesuai

    prosedur

    3. Mampu

    memilih danmemilah

     APAR sesuai

    dengan

    prosedur K3.

    4. Teliti dalam

    menyipkn

     APAR sesuai

    dengn

    Prosedur K3

    ‘ Jenis danfungsi APAR

    10’

    1) Dapatmenjelaskankelaikanpemadam apiringan (APAR)

    2) Dapatmenjelaskancara memilih dan

    memilah alatpemadam apiringan (APAR)

    3 ) Mampu memilihdanmemilah alatpemadam apiringan (APAR)sesuaidenganprosedurK3

    4) Harus mampubersikap telitidalammenyiapkan Alat

    pemadam apiringan (APAR)sesuai denganprosedur K3

  • 8/16/2019 BI 01

    23/57

     Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi

    Pelaksana Lapangan Pekerjaan Gedung Kode Modul

    F.4xxxx.001.02  

    Judul Modul:Melaksanakan Ketentuan K3L di Tempat KerjaBuku Informasi Edisi: 2013 

    Halaman: 19 dari 53 

    Unit KompetensiMelaksanakan ketentuan Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan Lingkungan (K3L) ditempat kerja 

    Elemen Kompetensi 3. Membuat laporan penerapan ketentuan K3.

    NoKriteria Unjuk Kerja /

    Indikator UnjukKerja

    Tujuan pembelajaranMetode

    pelatihanTahapan

    pembelajaran

    Referensiyang

    disarankan

    Jam

    pelajaran

    indikatif(mnt)

    3 3.1 Daftar simakpenerapan K3disiapkan 

    Selesai mengikuti materipelatihan ini pesertamampu menjelaskan ,menyiapkan danmenerapkan daftarsimak K3.

    Metode

    Ceramah

    Diskusi

    Demonstrasi

     Alat :

    Perlengkapanfrom daftar

    simak (Cheklist)

    1.Menjelaskan jenis daftarsimak K3.

    2. Menjelskanfungsi daftarsimak K3.

    3.Menjelaskancra menilihdan memilhdaftar simak

    K3.4.Mampu memilih

    dan memilhdaftar simakK3

    - Daftarsimak K3

    30’

    1) Dapatmenjelaskan jenis daftarsimakpenerapan K3

    2) Dapatmenjelaskanfungsi daftar

    simakpenerapan K3.

    3) Dapatmenjelaskancara memilihdan memilahdaftar simakpenerapan K3.

    4) Mampu memilihdan memilahdaftar simakpenerapan K3sesuai denganprosedur K3

    5) Harus mampubersikap teliti

    dalammenyiapkandaftar simakpenerapan K3sesuai denganprosedur K3

    3.2 Data hasilpenerapan K3dikumpulkan 

    Selesai mengikuti materipelatihan ini pesertamampu menjelaskandan mengumpulkan datahasil penerapan K3

    Metode :

    Ceramah

    Diskusi

    Demonstrasi

    Widya wisata

     Alat :

     ATK untuk datahasil

    1. Menjelaskan datahasilpenerapan K3.

    2. Menjelaskanprosedur

    pengumpulan datahasilpenerapan K3.

    3. Mampumelaksanakanpengumpulan datahasilpenerapan K3.

    -  From datasimak DepPU

    30’

    1) Dapatmenjelaskandata hasilpenerapan K3

    2) Dapat

    menjelaskanprosedurpengumpulandata hasilpenerapan K3

    3) Mampumelaksanakanpengumpulandata hasilpenerapan K3sesuai denganprosedur K3

  • 8/16/2019 BI 01

    24/57

     Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi

    Pelaksana Lapangan Pekerjaan Gedung Kode Modul

    F.4xxxx.001.02  

    Judul Modul:Melaksanakan Ketentuan K3L di Tempat KerjaBuku Informasi Edisi: 2013 

    Halaman: 20 dari 53 

    BAB IV

    PELAKSANAAN KETENTUAN K3 DAN LINGKUNGAN DI TEMPAT KERJA

    Tujuan Pembelajaran Umum :

    Setelah selesai mengikuti pelatihan ini diharapkan peserta memiliki kemampuan

    untuk melakukanketentuan K3L di tempat kerja, dalam rangka menunjang

    pelaksana lapangan pekerjaan gedung.

    Tujuan Pembelajaran Khusus :

    Setelah selesai mempelajarimateri pelatihan ini peserta akan mampu :

    1) Menyiapkan perlengkapan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) yang

    diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan gedung.

    2) Menerapkan ketentuan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) di tempat kerja.

    3) Membuat laporan penerapan ketentuan keselamatan dan kesehatan kerja

    (K3).

    4.1 Umum.

    K3-Lini dimaksudkan untuk dijadikan pedoman/acuan bagi tenaga kerja dan

    semua pihak yang terkait dengan pelaksanaan pekerjaan gedung yang

    dilaksanakan secara sistematis, terencana, terpadu dan terkoordinasi.

    Ditilik dari pengertiannya K3 adalah Keselamatan dan Kesehatan Kerja dengan

    yang memberikan perlindungan kepada setiap orang yang berada di tempat kerja,

    yang berhubungan dengan pemindahan bahan baku, penggunaan peralatan kerja

    konstruksi, proses produksi dan lingkungan sekitar tempat kerja.

    Tempat kerja adalah setiap ruangan atau lapangan, tertutup atau terbuka,

    bergerak atau tetap, dimana tenaga kerja bekerja, atau yang sering dimasuki

    tenaga kerja untuk keperluan suatu usaha dan dimana terdapat sumber atau

    sumber sumber bahaya baik didarat, di dalam tanah, di permukaan air, di dalam

    air maupun di udara yang berada di dalam wilayah kekuasaan hukum Republik

    Indonesia

    Bahaya K3 adalah suatu keadaan yang belum dikendalikan sampai pada suatu

    batas yang memadai.Sedang Risiko K3 adalah perpaduan antara peluang dan

    frekuensi terjadinya peristiwa K3 dengan akibat yang ditimbulkannya dalam

    kegiatan konstruksi.Dan Tenaga Kerja adalah orang yang bekerja di suatu

    perusahaan dan/atau di tempat kerja.

    http://d/08-AGUTUS-2012/BRONJONG/WORKSHOP-1/04-ANALISIS/05-RBMP/01-RBMP-UNIT-1.docxhttp://d/08-AGUTUS-2012/BRONJONG/WORKSHOP-1/04-ANALISIS/05-RBMP/01-RBMP-UNIT-1.docx

  • 8/16/2019 BI 01

    25/57

     Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi

    Pelaksana Lapangan Pekerjaan Gedung Kode Modul

    F.4xxxx.001.02  

    Judul Modul:Melaksanakan Ketentuan K3L di Tempat KerjaBuku Informasi Edisi: 2013 

    Halaman: 21 dari 53 

    Mata pelatihan ini akan menguraikan tentang, Mengidentifikasi kebutuhan

    perlengkapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan Lingkungan (K3-L) kepada

    pekerja, Memasang rambu-rambu dan semboyan K3L di lokasi pekerjaan sesuai

    dengan kebutuhan, Mengawasi pelaksanaan K3-L di lingkungan kerja.

    4.2 Menyiapkan perlengkapan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) yang

    diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan.

    PenyiapanAPD dan APK sebagai perlengkapan K3sesuai tempat kerjanya adalah

    sebagai berikut :

    Gambar 1. Kelengkapan APD 

      Menyiapkan sejumlah APD & APK untuk sejumlah tenaga kerja

      Memeriksa kelaiakan sejumlah APD untuk sejumlah tenaga kerja

      Setiap set APD terdiri atas : sepatu, helm, sarung tangan, masker, rompi.

    1) APD untuk K3 yang diperlukan sebagai berikut :

      Safety Helm

      Sabuk Keselamatan (safety belt)

      Sepatu Karet (sepatu boot) dan sepatu pelindung (safety shoes )

      Sarung Tangan.

      Baju Rompy

    Helem

    Kaca mata

    Sarung

    tangan

    Sepatu

  • 8/16/2019 BI 01

    26/57

     Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi

    Pelaksana Lapangan Pekerjaan Gedung Kode Modul

    F.4xxxx.001.02  

    Judul Modul:Melaksanakan Ketentuan K3L di Tempat KerjaBuku Informasi Edisi: 2013 

    Halaman: 22 dari 53 

    2) APK untuk K3 yang biasa dipakai sebagai berikut :

      Tali Pengaman Tubuh (Safety Body Harness)

      Penutup Telinga (Ear Plug / Ear Muff)

      Kaca Mata Pengaman (Safety Glasses)

      Masker (Respirator)

      Kedok Las.

      Pelindung wajah (Face Shield)

      Jas Hujan (Rain Coat). 

      Rambu-rambu K3. 

    3)Pedoman K3 sebagai berikut :

      UU 23 tahun 2003, tentang ketenagakerjaan

      UU no.1 tahun 1070, tentang keselamatan kerja

      UU no.3 tahun 1992, tentang Jamsostek

      PP 19 tahun 1973, tentang pengawasan keselamatan kerja bidangpertambangan dan konstruksi.

      Permennakertrankop no.03/MEN/1978, pengawasan K3

      Menakertran No.05 tahun 1985, tentang pesawat angkat dan angkut.

      SKB Menaker & Men PU no. 174/MEN/1986 dan no.104/KPTS/1986,

    tentang keselamatan dan kesehatan kerja pada tempat kegiatan

    konstruksi

      Permenaker No.04 tahun 1987, tentang panitia pembina K3 & tatacara

    penunjukan ahli K3.

      Permenaker No.05 tahun 1996, tentang SMK3

      Permenaker No. 03 tahun 1998, tentang tatacara pelaporan dan

    pemeriksaan kecelakaan kerja.

    4.2.1 Alat Pelindung Diri (APD) dan Alat Perlengkapan Kerja (APK) yang

    diperlukan diidentifikasi sesuai dengan ketentuan.

    a. Jenis APD dan APK yang diperlukan.

    1) Jenis APD untuk K3 adalah sebagai berikut :

      Topi helm (safety helmet)

    JenisJenis alat pelindung kepala terdiri dari helm pengaman (safety

    helmet ), topiatau tudung kepala, penutup atau pengaman rambut,

    dan lain-lain.

  • 8/16/2019 BI 01

    27/57

     Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi

    Pelaksana Lapangan Pekerjaan Gedung Kode Modul

    F.4xxxx.001.02  

    Judul Modul:Melaksanakan Ketentuan K3L di Tempat KerjaBuku Informasi Edisi: 2013 

    Halaman: 23 dari 53 

      Sabuk Keselamatan (safety belt)

    Jenis alat pelindung jatuh perorangan terdiri dari sabuk

    pengaman tubuh pengaman tubuh (body harness ), karabiner, tali

    koneksi (lanyard ), tali pengaman (safety rope ), alat penjepit tali (rope

    clamp ), alat penurun (decender ), alat penahan jatuh bergerak (mobile

    fall arrester ), dan lain-lain.

      Sepatu Karet (sepatu boot) / sepatu pelindung (safety shoes)

    Jenis Pelindung kaki berupa sepatu keselamatan pada pekerjaan

    peleburan,pengecoran logam, industri, kontruksi bangunan,

    pekerjaan yang berpotensibahaya peledakan, bahaya listrik, tempat

    kerja yang basah atau licin, bahankimia dan jasad renik, dan/atau

    bahaya binatang dan lain-lain. 

      Sarung Tangan

    Jenis-Jenis pelindung tangan terdiri dari sarung tangan

    yang terbuat dari logam, kulit,kain kanvas, kain atau kain

    berpelapis, karet, dan sarung tangan yang tahanbahan kimia. 

      Baju Rompy.

    JenisJenis pakaian pelindung terdiri dari rompi (Vests, celemek

    (Apron/Coveralls),Jacket, dan pakaian pelindung yang menutupi

    sebagian atau seluruh bagianbadan.

    2) Jenis APK untuk K3 sebagai berikut :

      Penutup Telinga (Ear Plug / Ear Muff)

    Jenis alat pelindung telinga terdiri dari sumbat telinga (ear

    plug)danpenutuptelinga (ear muff) 

      Kaca Mata Pengaman (Safety Glasses)

    Jenis kaca mata pengaman baik yang hitam maupun stansparan

    untuk menahan percikan api, bram blasting atau pengaman dari

    sinar matahari atau silang dari cahaya lampu.

      Masker (Respirator)

    JenisJenis alat pelindung pernapasan (masker) dan

    perlengkapannya terdiri dari masker (respirator), katrit, kanister, Re-

    breather, Airline respirator, Continues Air Supply Machine=Air Hose Mask

    Respirator, tangki selam dan regulator (Self-Contained Underwater

  • 8/16/2019 BI 01

    28/57

     Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi

    Pelaksana Lapangan Pekerjaan Gedung Kode Modul

    F.4xxxx.001.02  

    Judul Modul:Melaksanakan Ketentuan K3L di Tempat KerjaBuku Informasi Edisi: 2013 

    Halaman: 24 dari 53 

    Breathing Apparatus /SCUBA), Self-Contained Breathing Apparatus (SCBA),

    dan emergency breathing apparatus.

      Pelindung wajah (Face Shield)

    Jenis pelindung wajah (full face) dipakai untuk melindungi wajah

    dari percikan dari pengelasan, pengamplasan dan debu dari arah

    depan.

      Jas Hujan (Rain Coat) dan Jas Pelampung 

    Jenis pakaian pelindung terdiri dari jas hujan (rain Coat) rompi

    (Vests, celemek (Apron/Coveralls),Jacket, dan pakaian

    pelindung yang menutupi sebagian atau seluruh bagianbadan.  

    JenisJenis pelampung terdiri dari jaket keselamatan (life jacket),

    rompi keselamatan(life vest, rompi pengatur keterapungan (Bouyancy

    Control Device ).

    b. Fungsi APD dan APK yang diperlukan.

    1) Fungsi APD sebagai peralatan K3 adalah :

       Alat Pelindung Kepala 

    Topi Pelindung/Pengaman (Safety Helmet):

    Berfungsi melindungi kepala dari benda

    keras, pukulan dan benturan, terjatuh dan

    terkena arus listrik. Tutup Kepala:

    Melindungi kepala dari kebakaran, korosif,

    uap-uap, panas/dingin Hats/cap: Melindungi

    kepala dari kotoran debu atau tangkapan

    mesin-mesin berputar.

    Topi Pengaman yang digunakan untuk hal lain yang

    bersifat umum dan pengaman dari tegangan listrik yang terbatas.

     juga tahan terhadap tegangan listrik tinggi. Bilamana tanpa

    perlindungan terhadap tenaga listrik,biasanya terbuat dari logam

    yang digunakan untuk pemadam kebakaran.

    Fungsi Alat pelindung kepala adalah alat pelindung yang berfungsi

    untuk melindungikepala dari benturan, terantuk, kejatuhan atau

    terpukul benda tajam atau bendakeras yang melayang atau

    Gbr 2. Helm 

  • 8/16/2019 BI 01

    29/57

     Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi

    Pelaksana Lapangan Pekerjaan Gedung Kode Modul

    F.4xxxx.001.02  

    Judul Modul:Melaksanakan Ketentuan K3L di Tempat KerjaBuku Informasi Edisi: 2013 

    Halaman: 25 dari 53 

    meluncur di udara, terpapar oleh radiasi panas, api,percikan bahan-

    bahan kimia, jasad renik (mikro organisme) dan suhu yang ekstrim. 

      Alat Pelindung Muka dan Mata ( Face Shield )

    Fungsi kaca mata pengaman adalah untuk melindungi mata dari:

    a) Percikan bahan bahan korosif.

    b) Kemasukan debu atau partikel-partikel yang melayang di udara.

    c) Lemparan benda-benda kecil.

    d) Panas dan pancaran cahaya

    e) Pancaran gas atau uap kimia yang dapat menyebabkan iritasi

    mata.

    f) Radiasi gelombang elekromaknetik yang mengion maupun yang

    tidak mengion

    g) Benturan atau pukulan benda keras atau benda tumpul dan benda

    tajam.

    Fungsi Alat pelindung mata dan muka adalah alat pelindung yang

    berfungsi untukmelindungi mata dan muka dari paparan bahan kimia

    berbahaya, paparanpartikel-partikel yang melayang di udara dan di

    badan air, percikan benda-bendakecil, panas, atau uap panas,

    radiasi gelombang elektromagnetik yang mengionmaupun yang tidakmengion, pancaran cahaya, benturan atau pukulan bendakeras atau

    benda tajam. 

    Gbr 3& 4 Pelindung mata

  • 8/16/2019 BI 01

    30/57

     Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi

    Pelaksana Lapangan Pekerjaan Gedung Kode Modul

    F.4xxxx.001.02  

    Judul Modul:Melaksanakan Ketentuan K3L di Tempat KerjaBuku Informasi Edisi: 2013 

    Halaman: 26 dari 53 

      Alat Pelindung Kaki

    Pada industri ringan/ tempat kerja biasa cukup

    dengan sepatu yang baik, Sepatu pelindung (

    safety shoes) Dapat terbuat dari kulit, karet,

    sintetik atau plastik, Untuk mencegah tergelincir

    Dipakai sol anti slip, Untuk mencegah tusukan,

    Dipakai sol dari logam, Terhadap bahaya listrik,

    Sepatu seluruhnya harus di jahit atau direkat

    tak boleh memakai paku.

    FungsiAlat pelindung kaki berfungsi untuk melindungi kaki dari

    tertimpa atauberbenturan dengan benda-benda berat, tertusuk bendatajam, terkena cairanpanas atau dingin, uap panas, terpajan suhu

    yang ekstrim, terkena bahan kimiaberbahaya dan jasad renik,

    tergelincir. 

      Safety Belt dan Pelampung

    Berguna untuk melindungi tubuh dari

    kemungkinan terjatuh, biasanya digunakan

    pada pekerjaan konstruksi dan memanjat

    serta tempat tertutup atau boiler. Harus

    dapat menahan beban sebesar 80 Kg.

    Fungsi Alat pelindung jatuh perorangan (safety Belt) berfungsi

    membatasi gerak pekerja agar tidak masuk ke tempat yang

    mempunyai potensi jatuh atau menjaga pekerja berada pada

    posisi kerja yang diinginkan dalam keadaan miring maupun tergantung

    dan menahan serta membatasi pekerja jatuh sehingga tidak

    membentur lantai dasar.

    Fungsi  pelampung berfungsi melindungi pengguna yang bekerja di

    atas air atau dipermukaan air agar terhindar dari bahaya tenggelam

    dan atau mengatur keterapungan (buoyancy ) pengguna agar

    dapat berada pada posisi tenggelam (negative buoyant ) atau melayang

    (neutral buoyant) di dalam air. 

    Gbr 5

    Sepatu Safety

    Gbr 6 Safety Belt

  • 8/16/2019 BI 01

    31/57

     Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi

    Pelaksana Lapangan Pekerjaan Gedung Kode Modul

    F.4xxxx.001.02  

    Judul Modul:Melaksanakan Ketentuan K3L di Tempat KerjaBuku Informasi Edisi: 2013 

    Halaman: 27 dari 53 

      Alat Pelindung Tangan

    Untuk melindungi tangan dan jari-jari tangan dari

    pajanan api, panas, dingin, radiasi,

    elektomagnetik, radiasi mengion, listrik, bahan

    kimia, benturan dan pukulan, tergores, terinfeksi.

     Alat pelindung tangan biasa disebut dengan

    sarung tangan.

    Fungsi Pelindung tangan (sarung tangan) adalah alat pelindung yang

    berfungsi untuk melindungi tangan dan jari-jari tangan dari pajanan

    api, suhu panas, suhudingin, radiasi elektromagnetik, radiasi mengion,

    arus listrik, bahan kimia,benturan, pukulan dan tergores, terinfeksi zat

    patogen (virus, bakteri) dan jasadrenik.

      Alat Pelindung Pernafasan.

    Fungsi Alat pelindung pernapasan beserta perlengkapannya adalah

    alat pelindung yangberfungsi untuk melindungi organ pernapasan

    dengan cara menyalurkan udarabersih dan sehat dan/atau menyaring

    cemaran bahan kimia, mikro-organisme,partikel yang berupa debu,

    kabut (aerosol), uap, asap, gas/ fume, dan sebagainya. 

    Gbr 8. Pelindung pernafasan

       Alat pelindung telinga.

    Fungsi Alat pelindung telinga adalah

    alat pelindung yang berfungsi untuk

    melindungi alat pendengaran terhadap

    kebisingan atau tekanan.

    Gbr 9 Pelindung Telinga

    Gbr 7

    Sarung Tangan

  • 8/16/2019 BI 01

    32/57

     Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi

    Pelaksana Lapangan Pekerjaan Gedung Kode Modul

    F.4xxxx.001.02  

    Judul Modul:Melaksanakan Ketentuan K3L di Tempat KerjaBuku Informasi Edisi: 2013 

    Halaman: 28 dari 53 

      Pakaian pelindung 

    Fungsi Pakaian pelindung berfungsi

    untuk melindungi badan sebagian atau

    seluruh bagian badan dari bahaya

    temperatur panas atau dingin yang

    ekstrim, pajanan api dan benda-benda

    panas, percikan bahan-bahan kimia,

    cairan dan logam panas, uap panas,

    benturan (impact) dengan mesin,

    peralatan dan bahan, tergores, radiasi,

    binatang, mikro-organisme patogen dari

    manusia, binatang, tumbuhan dan

    lingkungan seperti virus, bakteri dan

     jamur.

    c. Cara mengenali APD dan APK yang diperlukan.

    Cara mengenali APD dan APK yang diperlukan tentunya dengan

    mengenali kegunaannya dari alat tersebut seperti :

      Sepatu safety dikenakan pada kaki

      Helm proyek dikenakan pada kepala

      Sarung tangan dikenakan pada jari-jari

      Masker dikenakan pada mulut dan hidung

      Rompi dipakai seperti mengenakan baju

    d. Pelaksanaan pengenalan APD dan APK sesuai prosedur.

    Pelaksanaan pengenalan APD dan APK yang biasa dikenakan pada K3L

    berdasarkan fungsi dan kegunaannya seperti :

      Sepatu safety biasa dikenakan pada kaki

      Helm proyek biasa dikenakan pada kepala

      Sarung tangan biasa dikenakan pada jari-jari

      Masker biasa dikenakan pada mulut dan hidung

      Rompi bviasa dipakai seperti mengenakan baju

    Gbr 10.

    Pakaian Safety

  • 8/16/2019 BI 01

    33/57

     Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi

    Pelaksana Lapangan Pekerjaan Gedung Kode Modul

    F.4xxxx.001.02  

    Judul Modul:Melaksanakan Ketentuan K3L di Tempat KerjaBuku Informasi Edisi: 2013 

    Halaman: 29 dari 53 

    e. Prosedur mengindentifikasi APD dan APK sesuai prosedur K3.

     APD dan APK yang diperlukan diidentifikasi sesuai dengan prosedur K3

    adalah dengan cara :

      Sesuai dengan kebutuhan pekerja di tempat kerja.

      Laik dipakai, nyaman dan tidak mengganggu saat dipakai untuk

    bekerja.

      Seminimal mungkin dapat melindungi pekerja atas pekerjaan yang

    dilakukan.

    4.2.2 APD dan APK yang diperlukanditentukan.

    a. Persyaratan APD dan APK yang diperlukan. 

     APD dan APK yang disediakan harus memenuhi syarat :

    1) Harus memberikan perlindungan yang cukup terhadap bahaya yangdihadapi tenaga kerja/sesuai dengan sumber bahaya yang ada.

    2) Tidak mudah rusak.

    3) Tidak mengganggu aktifitas pemakai.

    4) Mudah diperoleh dipemasaran.

    5) Memenuhi syarat spesifik lain.

    6) Nyaman dipakai.

    Dalam program pengadaan APD dan APK untuk melindungi tenaga kerja

    dalam bekerja, maka penyimpanan, pemeliharaan APD dan APK sebaiknya

    dibilik yang sangat sensitif terhadap perubahan tertentu, waktu

    kadaluarsanya dan tidak akan menimbulkan alergi terhadap sipemakai serta

    tidak menularkan penyakit.Alat Pelindung Diri lain selain APD dan APK yang

    disebutkan di atas, tidak boleh dilupakan/diabaikan adalah alat bantu lain

    untuk pekerjaan tertentu, misalnya mereka yang bekerja di sumuran/piting di

    bawah permukaan tanah atau di bawah permukaan air dan untuk mereka

    yang bekerja pada ketinggian di atas tanah. Alat pelindung yang dimaksud

    contohnya adalah :

    1) Safety Boot

    Gunanya untuk melindungi kaki supaya tidak cedera. Dengan syaratsafety boot terlindung metal bagian depan, dengan daya tahan terhadap

  • 8/16/2019 BI 01

    34/57

     Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi

    Pelaksana Lapangan Pekerjaan Gedung Kode Modul

    F.4xxxx.001.02  

    Judul Modul:Melaksanakan Ketentuan K3L di Tempat KerjaBuku Informasi Edisi: 2013 

    Halaman: 30 dari 53 

    tekanan sampai 2500 pounds tahan panas, anti minyak dan bahan kimiaserta non conductif, dapat menahan benturan 450 kg dari ketinggian 30cm.

    2) Safety Belt (Sabuk Pengaman)

    Safety belt biasa disebut dengan sabuk pengaman atau body harnest

    sangat penting bagi mereka di tempat ketinggian terutama diatas tiga

    meter.Selain APD dan APK pada saat tenaga kerja melakukan

    seharusnya disiapkan seorang atau dua orang pembantu karena

    sendirian sangat beresiko.

    b. Cara menetapkan APD dan APK yang diperlukan.

     APD dan APK adalah seperangkat alat yang digunakan untuk melindungi

    sebagian atau seluruh tubuh dari potensi bahaya /kecelakaan kerja.

     APD dan APK merupakan suatu alat yang dipakai tenaga kerja dengan

    maksud menekan atau mengurangi resiko masalah kecelakaan akibat kerja

    yang akibatnya dapat timbul kerugian bahkan korban jiwa atau cedera, ada

    3 faktor utama terjadinya kecelakaan :

    1) Perbuatan manusia yang tidak aman (unsafe action)

    2) Kondisi lingkungan yang tidak aman (unsafe condition)

    3) Manajemen pelaksanaan kerja.

    Manusia merupakan faktor utama dalam segala kegiatan pelaksanaan yang

    dapat memungkinkan melakukan tindakan yang kurang aman yang

    disebabkan beberapa hal antara lain:

    a) Tingkat pendidikan, ketrampilan yang tidak sesuai.

    b) Keadaan dan mental pekerja yang belum siap.

    c) Tingkah laku dan kebiasaan yang ceroboh.

    d) Cara kerja yang tidak memenuhi syarat.

    e) Kurangnya pengawasan dan pengendalian.

    f) Kemampuannya belum/tidak sesuai dengan kebutuhannya

    g) Tidak adanya standar/pedoman kerja yang jelas.

    h) Kuranganya perhatian dari pihak menajemen terhadap k3

    i) System dan mekanisme inspeksi kurang/masih lengah.

  • 8/16/2019 BI 01

    35/57

     Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi

    Pelaksana Lapangan Pekerjaan Gedung Kode Modul

    F.4xxxx.001.02  

    Judul Modul:Melaksanakan Ketentuan K3L di Tempat KerjaBuku Informasi Edisi: 2013 

    Halaman: 31 dari 53 

     Alat pelindung diri sesuai dengan istilahnya, bukan sebagai alat pencegahan

    kecelakaan namun berfungsi untuk memperkecil tingkat cederanya.APD dan

     APK harus memiliki bantuan untuk melindungi seseorang pemakainya

    dalam melaksanakan pekerjaannya yang berfungsi mengisolasi tubuh atau

    bagian tubuh dari bahaya serta dapat memperkecil akibat/resiko.

    Cara menetapkan APDdan APK harus disesuaikan dengan lokasi tempat

    kerjanya.

    c. Pelaksanaan menetapkan APD dan APK yang diperlukan sesuai dengan

    prosedur K3.

    Dalam pelaksanaan penetapan APD dan APK harus disesuaikan denganpekerjaan apa yang akan dilakukan di tempat kerja. Bilamana sudah di

    tetapkan harus disesuaikan juga dengan jumlah dan standard APDdan APK

    yang telah ditetapkan contoh APDdan APK yang harus berstandard SNI.

    d. Prosedur dalam menentukan APD dan APK yang diperlukan sesuai dengan

    prosedur K3.

      Tentukan APD dan APK sesuai undang-undang dan ketentuan peraturan

    yang disyaratkan dalam SNI dengan cermat.

      Harus melindungi saat bekerja dan sebagai alternatif terakhir pelindungdiri dari resiko bahaya di tempat kerja.

      APD dan APK tidak mengganggu saat dipakai kerja.

    4.2.3 Menyiapkan APD dan APK yang diperlukan.

    a. Kelaikan APD dan APK yang diperlukan.

     APD dan APK adalah suatu alat yang mempunyai kemampuan untuk

    melindungi seorang pekerja dalam pekerjaan yang fungsinya mengisolasi

    tubuh tenaga kerja dari bahaya di tempat kerja.

     APD dan APK dipakai apabila usaha rekayasa ( engineering ) dan cara kerja

    yang aman ( work praktis ) telah maksimum. Dalam penggunaan APD dan

     APK masih memiliki beberapa kelemahan seperti :

    1) Kemampuan perlindungan yang tidak sempurna

    2) Kondisi tenaga kerja tidak merasa aman

    3) Komunikasi terganggu.

  • 8/16/2019 BI 01

    36/57

     Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi

    Pelaksana Lapangan Pekerjaan Gedung Kode Modul

    F.4xxxx.001.02  

    Judul Modul:Melaksanakan Ketentuan K3L di Tempat KerjaBuku Informasi Edisi: 2013 

    Halaman: 32 dari 53 

    Jadi kelaikan APD dan APK yang diperlukan harus tidak menyimpang dari

    kaidah diatas. 

    b. Cara memilih dan memilah APD dan APK yang diperlukan.Dalam memilih dan memilah APD dan APK yang diperlukan harus

    memenuhi ketentuan :

    1) Kuat, tidak mengakibatkan alergi dan enak dipakai

    2) Tidak mengganggu dan nyaman saat dipakai.

    3) Memberikan perlindungan dari bahaya di tempat kerja.

    c. Pelaksanaan memilih dan memilah APD dan APK yang diperlukan sesuai

    prosedur K3.

    Memilih dan memilah APD dan APK yang diperlukan harus sesuai dengan

    fungsi dan kegunaanAPD dan APK yang dipakai untuk bekerja di tempat

    kerja.

      APD sesuai dengan ukuran, kuat dan aman dipakai.

      APK sesuai dan dapat mengamankan lokasi kerja.

    d. Prosedur menyiapkan APD dan APK yang diperlukan sesuai dengan

    prosedur K3.

      APD dan APK yang disiapkan sesuai dengan jumlah pekerja disiapkan

    sesuai keperluannya dengan cermat.

      APD dan APK yang disiapkan sesuai dengan tempat kerja.

      APD dan APK yang disiapkan sesuai ukuran dan jenisnya pekerjannya

    yang disiapkan dengan cermat..

      APD dan APK yang disiapkan sesuai SNI.

      APD dan APK yang disiapkan mudah dibeli dipasaran.

      APD dan APK yang disiapkan mudah dibawa dan disimpan

    4.3 Menerapkan Ketentuan K3 di tempat kerja.

    4.3.1 Perlengkapan APD dan APK digunakan sesuai prosedur. 

    a. Cara memakai APD yang diperlukan.

     Tali pengaman topi pada helm sebaiknya dipakai.

     Pakailah sepatu sesuai ukuran.

     Memakai rompy sebaiknya melekat dipada tubuh.

     Gunakan pelindung mata pada lokasi yang tepat

  • 8/16/2019 BI 01

    37/57

     Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi

    Pelaksana Lapangan Pekerjaan Gedung Kode Modul

    F.4xxxx.001.02  

    Judul Modul:Melaksanakan Ketentuan K3L di Tempat KerjaBuku Informasi Edisi: 2013 

    Halaman: 33 dari 53 

    b. Cara memakai APK yang diperlukan.

     Alat pengaman kerja yang diperlukan dipakai pada lokasi kerja

    yang berisiko tinggi, dengan memberikan rambu-rambu (safety line)

    di lokasi kerja.

     APK dipakai untuk melindungi pekerja dan orang lain disekitarnya

    agar terhindar dari resiko bahaya kerja dan penyakit akibat kerja.

    c. Pelaksanaan pemakaian APD dan APK yang diperlukan sesuai

    dengan prosedur K3.

    Pelaksanaan pemakaian APD dan APK disesuaikan dengan prosedur

    K3 dengan mengikuti petunjuk pengamanan K3L di tempat kerja.

    Pelaksanaan metoda pemakaian APD dan APK yang dapat dilakukandalam cara memakai dan mengendalikan bahaya di tempat kerja untuk

    menurunkan tingkat kecelakaan akibat kerja, yaitu:

    1) Engineering control, yaitu dengan menambahkan berbagai

    pemakaian peralatan dan mesin yang dapat mengurangi bahaya

    dari sumbernya. Contohnya adalah pemakaian exhaust dan

    system ventilasi untuk meminimalisir bahaya debu atau gas. Akan

    tetapi pemakaian dengan system engineering controlmembutuhkan dana yang besar.

    2)  Administrat ive control, yaitu dengan membuat berbagai

    prosedur kerja termasuk kebijakan manajemen dalam

    implementasi K3.  Tujuannya adalah agar pekerja bekerja sesuai

    dengan instruksi yang sudah ditetapkan sehinggan kecelakaan

    atau kesalahan kerja dapat dihindari. Termasuk didalam

    adminstrasi control yaitu dengan memakai alat pelindung diri

    (APD) atau personnel pertective equipment (PPE) bagi setiap

    pekerja yang terpajan dengan bahaya di tempat kerja.

    3) Metoda  lain yang dapat digunakan untuk pengendalian bahaya

    adalah Inherently Safer Alternative Method, dimana metoda ini

    memiliki empat strategi pengendalian bahaya, yaitu:

    a) Minimize; yaitu dengan cara meminimalkan tingkat bahaya

    dari sumbernya dengan cara mengurangi jumlah pemakaian

    atau volume penyimpanan dan proses.

    http://healthsafetyprotection.com/safety-accident-reporthttp://healthsafetyprotection.com/konsep-dasar-keselamatan-kerjahttp://healthsafetyprotection.com/konsep-dasar-keselamatan-kerjahttp://healthsafetyprotection.com/konsep-dasar-keselamatan-kerjahttp://healthsafetyprotection.com/konsep-dasar-keselamatan-kerjahttp://healthsafetyprotection.com/safety-accident-report

  • 8/16/2019 BI 01

    38/57

     Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi

    Pelaksana Lapangan Pekerjaan Gedung Kode Modul

    F.4xxxx.001.02  

    Judul Modul:Melaksanakan Ketentuan K3L di Tempat KerjaBuku Informasi Edisi: 2013 

    Halaman: 34 dari 53 

    b) Substitue;

    c)

    yaitu dengan cara mengganti bahan yang

    berbahaya dengan yang kurang berbahaya. Contohnya

    hádala menggunakan metoda water base sebagai

    pengganti solven base. Water base lebih aman dan ramah

    lingkungan dibandingkansolven base.

    Moderate;

    d)

    Mengurangi bahaya dengan cara menurunkan

    konsentrasi bahan kimia yang digunakan. Contohnya adalah

    menggunakan bahan kimia dengan konsentrasi yang lebih

    rendah sehingga tingkat bahaya pajanannya menjadi lebih

    rendah.

    Simplify;

    d. Prosedur dalam menggunakan APD dan APK yang diperlukan sesuai

    dengan prosedur K3.

    Mengurangi bahaya dengan cara membuat

    prosesnya menjadi lebih sederhana sehingga lebih mudah di

    kontrol.

    1) Penggunaan APD dan APK digunakan secara cemat pada

    lingkungan kerja wajid memakai APDdan APK.

    2) Lakukan pencegahan pada pekerja dan penyetopan pekerjaan

    bilamana pekerja tersebut tidak menggunakan APD dan APK di

    lingkungan kerja.

    3) APDdan APK yang digunakan dan diperlukan memenuhi

    persyaratan undang-undang dan standard SNI.

    4.3.2 Rambu-rambu keselamatan kerja dipasang sesuai prosedur.

    a. Persyaratan pemasangan rambu-rambu keselamatan kerja.

    Syarat pemasangan rambu-rambu K3 harus memenuhi ketentuan

    sebagai berikut misalnya :

      Rambu yang dipasang di lokasi yang dekat dengan sumber listrik

    dipasang rambu awas bahaya tersengat listrik dengan simbol

    petir

      Lokasi daerah galian dan penimbunan, dipasang rambu alat berat

      Lokasi batas ketinggian, dipasang poliseline

      Lokasi daerah kerja di ketinggian, memasang rambu-rambu wajib

    mengenakan safety belt

  • 8/16/2019 BI 01

    39/57

     Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi

    Pelaksana Lapangan Pekerjaan Gedung Kode Modul

    F.4xxxx.001.02  

    Judul Modul:Melaksanakan Ketentuan K3L di Tempat KerjaBuku Informasi Edisi: 2013 

    Halaman: 35 dari 53 

      Lokasi kerja yang mudah terbakar, wajib di beri rambu-rambu alat

     APAR dan sekaligus alatnya.

    Gambar 11. Regu Pemadam Kebakaran 

  • 8/16/2019 BI 01

    40/57

     Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi

    Pelaksana Lapangan Pekerjaan Gedung Kode Modul

    F.4xxxx.001.02  

    Judul Modul:Melaksanakan Ketentuan K3L di Tempat KerjaBuku Informasi Edisi: 2013 

    Halaman: 36 dari 53 

    Gambar 12. Makna Rambu

    b. Jenis dan fungsi rambu dan semboyan

    Jenis rambu yang disesuaikan dengan peruntukannya serta fungsinya

    dari rambu tersebut sebagai semboyan untuk selalu menjaga K3L.

    UTAMAKAN

    Kesehatan & Keselamatan Kerja

    Gambar 13. Logo Jamsostek dan Nakertrans

  • 8/16/2019 BI 01

    41/57

     Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi

    Pelaksana Lapangan Pekerjaan Gedung Kode Modul

    F.4xxxx.001.02  

    Judul Modul:Melaksanakan Ketentuan K3L di Tempat KerjaBuku Informasi Edisi: 2013 

    Halaman: 37 dari 53 

    Gambar 14. Logo Rambu Peringatan K3

    Secara urut rambu petunjuk dan perhatian utamakan keselamatan

    dijelaskan sebagai berikut :

    1. Buang sampah pada tempatnya.

    2. Hati-hati dalam mengangkat barang.

    3. Gunakan selalu alat body harnest.

    4. Gunakan selalu alat safety belt.

    5. Gunakan baju rompy.

    6. Wajib pakai baju rompy.

    7. Hati-hati benda mudah jatuh.

    8. Gunakan pelindung mata dan telinga.

    9. Gunakan full face/pelindung muka bila bekerja.

  • 8/16/2019 BI 01

    42/57

     Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi

    Pelaksana Lapangan Pekerjaan Gedung Kode Modul

    F.4xxxx.001.02  

    Judul Modul:Melaksanakan Ketentuan K3L di Tempat KerjaBuku Informasi Edisi: 2013 

    Halaman: 38 dari 53 

    Gambar 15 Patuhi K3 

    c. Cara pemasangan rambu-rambu keselamatan kerja.

    Pemasangan rambu-rambu K3 wajib dipasang ditempat yang mudah

    dilihat dan dipasang pada lokasi yang strategis. Seperti contoh :

    1) Jenis rambu K3L wajib mengenakan APD , bertuliskan :

    Gambar 16. Kawasan wajib Helm.

    2) Rambu tenaga kerja disini dilindungi oleh JAMSOSTEK

    Gambar 17. Jamsostek.

    Rambu ini wajib dipasang pada setiap lokasi atau tempat kerja,

    khususnya proyek dan pabrik untuk menginformasikan kepada

    publik disamping juga untuk memberikan rasa aman dan

    ketenangan bagi para pekerja yang bekerja di tempat kerja tersebut.

    KAWASAN WAJIB

    APD

    TENAGA KERJA INI DILINDUNGI

    ASTEK

  • 8/16/2019 BI 01

    43/57

     Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi

    Pelaksana Lapangan Pekerjaan Gedung Kode Modul

    F.4xxxx.001.02  

    Judul Modul:Melaksanakan Ketentuan K3L di Tempat KerjaBuku Informasi Edisi: 2013 

    Halaman: 39 dari 53 

    3) Rambu hati-hati licin

    Bertuliskan Hati-hati tersandung dan terpeleset.

    Gambar 18. Rambu Hati-hati 

    4) Rambu peringatan tanah longsor dari arah sebelah kanan

    5) Memilih rambu & semboyan yang sesuai dengan lokasi yang berpotensi

    kecelakaanatau membahayakan

      Lokasi ruangan ber AC, rambu yang tepat adalah dilarang merokok :

  • 8/16/2019 BI 01

    44/57

     Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi

    Pelaksana Lapangan Pekerjaan Gedung Kode Modul

    F.4xxxx.001.02  

    Judul Modul:Melaksanakan Ketentuan K3L di Tempat KerjaBuku Informasi Edisi: 2013 

    Halaman: 40 dari 53 

      Lokasi yang mempergunakan tabung gas

      Lokasi memasuksi area pekerja wajib mentaati rambu :

    a . Lingkungan kerja memberlakukan program K3L.

    b. Tamu wajib lapor.

    c. Parkir pada tempatnya.

    d. Tamu Wajib berpakaian rapih.

    e. Kecepatan berkendara tidak lebih dari 15 Km.

    f. Dilarang mengambil gambar.

    g. Dilarang merokok.

    h. Dilarang memakai sandal / wajib pakai sepatu safety.

    i. Dilarang membuang sampah embarangan.

  • 8/16/2019 BI 01

    45/57

     Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi

    Pelaksana Lapangan Pekerjaan Gedung Kode Modul

    F.4xxxx.001.02  

    Judul Modul:Melaksanakan Ketentuan K3L di Tempat KerjaBuku Informasi Edisi: 2013 

    Halaman: 41 dari 53 

      Rambu Lokasi Safety

      Lokasi Memasuki area wajib APD 

    d. Pelaksanaan pemasangan rambu-rambu keselamatan kerja sesuai

    dengan prosedur K3.

    Gambar 19. Rambu-rambu K3

  • 8/16/2019 BI 01

    46/57

     Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi

    Pelaksana Lapangan Pekerjaan Gedung Kode Modul

    F.4xxxx.001.02  

    Judul Modul:Melaksanakan Ketentuan K3L di Tempat KerjaBuku Informasi Edisi: 2013 

    Halaman: 42 dari 53 

    Pemasangan rambu-rambu K3 harus sesuai dengan ketentuan

    perundang-undangan agar mudah dibaca dan dipahami, tata letak

    rambu-rambu sesuai dengan peruntukannya.

    Gambar 20. Evakuasi dan Tempat berkumpul darurat

    e. Prosedur memasangan rambu-rambu keselamatan kerja sesuai dengan

    prosedur K3.

    Rambu yang dipasang harus mengikuti persyaratan yang telah

    ditentukan baik ukuran dan warna dalam sign safety (K3L) secaracermat dan teliti.

    Gambar 21 . Rambu Peringatan , larangan

    4.3.3 Kotak P3K berikut isinya disiapkan sesuai prosedur.

    a. Persyaratan kotak P3K berikut isinya.

    Penjelasan standar isi kotak P3K mengacu pada analisis kebutuhan

    berdasarkan potensi bahaya. Jadi sebelum mengisi kotak P3K, kita perlu

    menganalisis dahulu apa saja potensi bahaya yang ada di lokasi tempat

    kerja. Dari potensi bahaya tersebut lalu kita perkirakan jenis-jenis kecelakaan

    yang mungkin terjadi dan bagaimana dampaknya terhadap korban.

  • 8/16/2019 BI 01

    47/57

     Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi

    Pelaksana Lapangan Pekerjaan Gedung Kode Modul

    F.4xxxx.001.02  

    Judul Modul:Melaksanakan Ketentuan K3L di Tempat KerjaBuku Informasi Edisi: 2013 

    Halaman: 43 dari 53 

    b. Cara memilih dan memilah kotak `P3K berikut isinya.

    Dalam memilih dan memilah kotak P3K harus di lihat dari banyaknya orang

    yang bekerja dilokasi tersebut dimana kotak P3K yang standard ada tiga jenis

    type.

    c. Pelaksanaan memilih dan memilah kotak P3K sesuai dengan prosedur K3.

    Cara memilih dan memilah isi kotak P3K harus sesuai standard isi kotak P3K.

    Peraturan yang mengatur isi kotak P3K adalah peraturan Menteri Tenaga

    kerja No. PER.15/MEN/VIII/2008 tentang Pertolongan Pertama Pada

    Kecelakaan di tempat kerja. Ada tiga jenis kotak P3K yang standard menurut

    peraturan tersebut yaitu kotak P3K type A, Kotak P3K type B dan Kotak P3K

    type C.

    d. Menyiapkan kotak P3K berikut isinya sesuai dengan prosedur K3.

    1) Kotak P3K diletakkan pada lokasi yang aman dan mudah dijangkau oleh

    setiap orang yang membutuhkan.

    Peletakan kotak P3K harus mudah dijangkau oleh pengguna alat P3K

    yang diletakan maksimum 160 cm dari dasar lantai.

    Mudah terlihat dan jauh dari jangkauan anak-anak.

    2) Kotak P3K harus sesuai dengan type dan ukuran kebutuhan dari

    banyaknya tenaga kerja.

    3) Setiap kotak P3K harus ada yang mengontrol dan bertanggung jawab

    atas isi dan pemakaiannya.

    4) Kotak P3K harus diperiksa secara berkala, atas ketersediaan baik isi

    maupun kualitasnya.

    Gambar 22. Kotak P3K

  • 8/16/2019 BI 01

    48/57

     Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi

    Pelaksana Lapangan Pekerjaan Gedung Kode Modul

    F.4xxxx.001.02  

    Judul Modul:Melaksanakan Ketentuan K3L di Tempat KerjaBuku Informasi Edisi: 2013 

    Halaman: 44 dari 53 

    4.3.4 Alat pemadan api ringan (APAR) disiapkan sesuai prosedur.

    a. Kelaikan alat pemadamapi ringan (APAR).

    Perlu diperhatikan dalam kelaikan alat pemadam api ringan (APAR) yang

    pertama harus memperhatikan komponen spare part APAR, apakah bekerja

    dengan baik seperti :

    1) Valve

    2) Handle

    3) Pin

    4) Hose

    5) Nozzle

    6) Sabuk

    7) Cartridge / Pressure Geuge

    8) Tabung

    9) Box Fire

    Semua harus memenuhi syarat dan dapat bekerja dengan baik. Tidak

    diperkenankan memindahkan APAR, kecuali sedang digunakan.

    Gambar 23. Alat Pemadam Api Ringan (APAR).

    harus sering di kontrol terhadap masa berlakunya APAR tersebut dapat

    digunakan secara efektif.

    b. Cara memilih dan memilah alat pemadam api ringan (APAR).

    Merencanakan type atau jenis dan jumlah APAR yang akan digunakan sesuai

    Risk control pada prosedur HIRAC yang sudah dibuat.

    Cara memilih dan memilah APAR (Alat Pemadam Api Ringan) dengan

    memperhatikan daya guna untuk memadamkan api pada lokasi kerjanya,

    dimana APAR dibagi 2 macam yaitu :

    http://www.tabungpemadamapi.org/2012/12/spare-parts-apar.html#sparepartsvalvehttp://www.tabungpemadamapi.org/2012/12/spare-parts-apar.html#sparepartshandlehttp://www.tabungpemadamapi.org/2012/12/spare-parts-apar.html#sparepartspinhttp://www.tabungpemadamapi.org/2012/12/spare-parts-apar.html#sparepartshosehttp://www.tabungpemadamapi.org/2012/12/spare-parts-apar.html#sparepartsnozzlehttp://www.tabungpemadamapi.org/2012/12/spare-parts-apar.html#sparepartssabuktabunghttp://www.tabungpemadamapi.org/2012/12/spare-parts-apar.html#sparepartspressurehttp://www.tabungpemadamapi.org/2012/12/spare-parts-apar.html#sparepartstabungpemadamhttp://www.tabungpemadamapi.org/2012/12/spare-parts-apar.html#sparepartsboxfirehttp://www.tabungpemadamapi.org/2012/12/spare-parts-apar.html#sparepartsboxfirehttp://www.tabungpemadamapi.org/2012/12/spare-parts-apar.html#sparepartstabungpemadamhttp://www.tabungpemadamapi.org/2012/12/spare-parts-apar.html#sparepartspressurehttp://www.tabungpemadamapi.org/2012/12/spare-parts-apar.html#sparepartssabuktabunghttp://www.tabungpemadamapi.org/2012/12/spare-parts-apar.html#sparepartsnozzlehttp://www.tabungpemadamapi.org/2012/12/spare-parts-apar.html#sparepartshosehttp://www.tabungpemadamapi.org/2012/12/spare-parts-apar.html#sparepartspinhttp://www.tabungpemadamapi.org/2012/12/spare-parts-apar.html#sparepartshandlehttp://www.tabungpemadamapi.org/2012/12/spare-parts-apar.html#sparepartsvalve

  • 8/16/2019 BI 01

    49/57

     Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi

    Pelaksana Lapangan Pekerjaan Gedung Kode Modul

    F.4xxxx.001.02  

    Judul Modul:Melaksanakan Ketentuan K3L di Tempat KerjaBuku Informasi Edisi: 2013 

    Halaman: 45 dari 53 

    1) Cartridge System  adalah tabung apar yang medianya atau isi apar

    terpisah dengan gas pendorongnya, gas pendorongnya disebut Co2

    (Carbon Dioxide)

    2) Stored Pressure System adalah tabung Apar yang medianya atau isi apar

    bercampur dengan gas pendorongnya, gas pendorongnya disebut N2

    (angin kering).

     Alat pemadam kebakaran yang berisi chlorinated hydrocarbon atau

    tetroclorida tidak boleh digunakan didalam ruangan atau tempat yang

    terbatas (confined space).

    Personil yang terlatih dan tahu cara menggunakan APAR harus selalu siap

    di tempat selama jam kerja.

    Gambar 24. Pelatihan Pemadaman api.

    Media Apar atau isi Apar dibagi menjadi 4 macam :

    1) Dry Chemical Powder (Serbuk Kimia Kering)

    2) Co2 (Carbon Dioxide)

    3) Foam AFFF (Aqueoues Film Forming Foam)

    4) Gas Pengganti Hallon (Clean Agent)

    c. Pelaksanaan memilih dan memilah APAR sesuai dengan prosedur K3.

    Pelaksanaan memilih dan memilah APAR dengan melakukan prosedur

    sebagai berikut :

    1) Pilihlah Tabung Apar yang berkualitas, tidak rentan bocor, pilih tabung

    seamless (tidak ada las).

    2) Pilihlah Tabung Pemadam Api yang bergaransi, menentukan kualitas

    tabung serta media atau isi apar tersebut.

    http://www.tabungpemadamapi.org/2012/12/isi-tabung-apar.html#isitabungaparco2http://www.tabungpemadamapi.org/2012/12/isi-tabung-apar.html#isitabungaparco2http://www.tabungpemadamapi.org/2012/12/isi-tabung-apar.html#isitabungaparpowderhttp://www.tabungpemadamapi.org/2012/12/isi-tabung-apar.html#isitabungaparco2http://www.tabungpemadamapi.org/2012/12/isi-tabung-apar.html#isitabungaparfoamafffhttp://www.tabungpemadamapi.org/2012/12/isi-tabung-apar.html#isitabungapargashallonhttp://www.tabungpemadamapi.org/p/tabung-pemadam-api-tabung-apar.htmlhttp://www.tabungpemadamapi.org/p/tabung-pemadam-api-tabung-apar.htmlhttp://www.tabungpemadamapi.org/p/tabung-pemadam-api-tabung-apar.htmlhttp://www.tabungpemadamapi.org/p/tabung-pemadam-api-tabung-apar.htmlhttp://www.tabungpemadamapi.org/2012/12/isi-tabung-apar.html#isitabungapargashallonhttp://www.tabungpemadamapi.org/2012/12/isi-tabung-apar.html#isitabungaparfoamafffhttp://www.tabungpemadamapi.org/2012/12/isi-tabung-apar.html#isitabungaparco2http://www.tabungpemadamapi.org/2012/12/isi-tabung-apar.html#isitabungaparpowderhttp://www.tabungpemadamapi.org/2012/12/isi-tabung-apar.html#isitabungaparco2http://www.tabungpemadamapi.org/2012/12/isi-tabung-apar.html#isitabungaparco2http://www.tabungpemadamapi.org/2012/12/isi-tabung-apar.html#isitabungaparco2

  • 8/16/2019 BI 01

    50/57

     Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi

    Pelaksana Lapangan Pekerjaan Gedung Kode Modul

    F.4xxxx.001.02  

    Judul Modul:Melaksanakan Ketentuan K3L di Tempat KerjaBuku Informasi Edisi: 2013 

    Halaman: 46 dari 53 

    3) Direkomendasikan untuk memilih Apar dengan system stored pressure,

    dikarenakan mudah dalam pengececakan serta pengontrolan.

    4) Tempatkan Apar pada tempat yang mudah dijangkau, tidak terlalu tinggi

    ataupun terlalu rendah. Ikuti standar Dinas Pemadam Kebakaran.

    5) Tempatkan apar di area yang mudah terlihat, tidak terhalang suatu

    apapun.

    6) Pasanglah stiker service, serta pasang stiker penunjuk arah panah guna

    memudahkan dalam pencarian lokasi titik apar.

    7) Mintalah Sertifikat Apar kepada vendor, untuk menghindari terjadinya

    masalah dikemudian hari.

    8) Pilihlah Vendor Tabung Apar yang mempunyai surat izin suplier dari Dinas

    Damkar.

    d. Prosedur menyiapkan APAR sesuai dengan prosedur K3.

    Prosedur menyiapkan APAR harus di sesuaikan dengan kebutuhan dan jenis

     APAR yang cocok untuk menanggulangi bahaya kebakaran di lokasi kerja

    dan menggunakan APAR adalah sebagai berikut :

    1) Tarik kunci pengaman.

    2) Berdiri pada jarak 2 – 3 m dari api.

    3) Arahkan penyembur pada pusat api.

    4) Tekan pemicu APAR.

     Alat pemadam api ringan (APAR) adalah pemadam api ringan,arti bisa

    dioperasikan seorang diri dan tidak mempunyai beban yang berat.

     APAR digunakan pada awal terjadi kebakaran atau pada saat api masih kecil

    dan tidak efektif saat kebakaran telah besar.

    Gambar alat pemadam api ringan atau APAR:

    Gambar 25. Jenis-Jenis APAR

  • 8/16/2019 BI 01

    51/57

     Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi

    Pelaksana Lapangan Pekerjaan Gedung Kode Modul

    F.4xxxx.001.02  

    Judul Modul:Melaksanakan Ketentuan K3L di Tempat KerjaBuku Informasi Edisi: 2013 

    Halaman: 47 dari 53 

    Klasifikasi Kebakaran mempunya 4 klasifikasi, gunanya untuk

    membedakan bahan2 atau jenis2 kebakaran.

    Klasifikasi A : Kebakaran yang dikarenakan bahan-bahan yang mudah

    terbakar.

    Seperti : kayu, kain dll.

    Klasifikasi B : Kebakaran yang dikarenakan oleh bahan bakar

    minyak.

    Seperti :bensin , oli, minyak tanah, dll.

    Klasifikasi C : Kebakaran yang dikarenakan oleh listrik.

    Klasifikasi D : Kebakaran yang dikarenakan logam.

    Jenis-Jenis APAR :

     APAR terdiri dari 4 jenis,dan satu sama lain gunanya berbeda menurut

    tergantung dari klasifikasi kebakarannya.

    1) APAR jenis dry chemical powder (tepung kimia kering) berguna untuk

    kebakaran klasifikasi A, B dan C.

    2) APAR jenis foam (busa) berguna untuk kebakaran dengan klasifikasi

    B.

    3) APAR jenis CO2  (Karbon Dioksida) berguna untuk kebakaran

    klasifikasi C.

    4) APAR jenis hallon berguna untuk kebakaran dengan klasifikasi D.

    Yang paling efesien dan efektif serta banyak digunakan oleh

    masyarakat adalah jenis APAR Dry Chemical Powder [tepung kimia

    powder],karena dapat digunakan segala jenis kebakaran. Baik

    kebakaran karena bahan-bahan yang mudah terbakar atau kebakaran

    karena bahan-bahan minyak, maupun kebakaran yang disebabkan

    oleh arus listrik.

    Untuk kebakaran yang dikarenakan arus listrik,anda dilarang untuk

    menyiram dengan air,karena air merupakan penghantar arus listrik

    yang baik jadi dapat membahayakan diri anda.selain APAR,pasir pun

    dapat menjadi alat pemadam api,karena pasir dapat memutuskan

    segitiga terjadinya api,yaitu bahan bakar,panas dan oksigen.Proses

    terjadinya api adalah karena adanya bahan bakar,panas dan

  • 8/16/2019 BI 01

    52/57

     Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi

    Pelaksana Lapangan Pekerjaan Gedung Kode Modul

    F.4xxxx.001.02  

    Judul Modul:Melaksanakan Ketentuan K3L di Tempat KerjaBuku Informasi Edisi: 2013 

    Halaman: 48 dari 53 

    oksigen,kita dapat memadamkan api dengan cara memutuskan salah

    satunya dan pasir memutuskan oksigen didalam proses terjadinya api.

     APAR harus selalu dijaga dan dirawat dengan baik agar tetap

    berfungsi.

    4.4 Membuat laporan penerapan ketentuan K3.

    4.4.1 Daftar simak (Cheklist ) penerapan K3 disiapkan

    Daftar simak atau Cheklist merupakan bukti nyata bahwa prosedur K3L di

    tempat kerja dijalankan dengan baik, denganadanya data terdokumentasi

    maka semua kegiatan pelaksanaan pekerjaan gedung dapat termonitor

    sesuai dengan prosedur yang telah ditentukan.

    Contoh Daftar Simak :

    Checklist kelayakan & kelaikan peralatan K3

    CHECKLISTKelayakan & Kelaikan Peralatan K3

    Nama Paket Pekerjaan/Kode : ..................................................Tanggal Mulai Pekerjaan : ..................................................Jangka Waktu Pelaksanaan : ..................................................

    : Tanggal .....................................

    1. Pedoman K3 ada Tidak

    2. Rambu-Rambu & Semboyan K3 ada Tidak

    3. Peralatan K3 ada Tidak

    4. Penangungjawab K3 ada Tidak

    5. APD sejumlah tenaga kerja ada Tidak

    6. APK sejumlah tenaga kerja ada Tidak

    7. P3K ada Tidak

    8. Helm Layak T.Layak 

    9. Sepatu Layak T.Layak

    10. Sarung Tangan Layak T.Layak

  • 8/16/2019 BI 01

    53/57

     Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi

    Pelaksana Lapangan Pekerjaan Gedung Kode Modul

    F.4xxxx.001.02  

    Judul Modul:Melaksanakan Ketentuan K3L di Tempat KerjaBuku Informasi Edisi: 2013 

    Halaman: 49 dari 53 

    Daftar simak risiko & potensi kecelakaan kerja

    CHECKLISTRISIKO DAN POTENSI KECELAKAN KERJA

    Nama Paket Pekerjaan/Kode : ................................................................

    Tanggal Mulai Pekerjaan : ................................................................

    Jangka Waktu Pelaksanaan : ................................................................

    Jangka Waktu Pemeliharaan : ................................................................

    Total Waktu Kontrak : ................................................................

    Batas Waktu Selesai : Tanggal..................................................

    1. Tergelincir ada Tidak

    2. Kejatuhan benda ada Tidak

    3. Tertusuk Paku ada Tidak

    4. Kelilipan debu ada Tidak

    5. Sesak nafas ada Tidak

    6. Tergores Jarinya ada Tidak

    7. Jatuh dari ketinggian ada Tidak

    8. Kesengat listrik ada Tidak

    9. dll ada Tidak

    a. Jenis daftar simak penerapan K3.

    Jenis daftar simak penerapan K3 sebaiknya tercatat dan dapat

    didokumentasikan agar, bisa dikontrol dan dapat dievaluasi hasil

    kinerjanya untuk perbaikan berkelanjutan.

      Jenis Daftar Simak Pemakaian APD.

      Jenis Daftar Simak Penggunaan APK

      Jenis Daftar Simak Safety Induction.

      Jenis Daftar Simak Safety Inspection, dll

  • 8/16/2019 BI 01

    54/57

     Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi