19
2.5.1 Metode Analisis Data 1. Analisis Aspek Pasar dan Pemasaran, yang paling mendekati kenyataan pasar adalah melakukan survei khusus untuk bisa memperoleh informasi tentang : 1) Perilaku konsumsi masyarakat (pasien) terhadap macam pelayanan kesehatan yang tersedia saat ini. 2) Pengetahuan pasien terhadap jasa pelayanan kesehatan. 3) Keinginan dan rencana pasien dalam memenuhi kebutuhan jasa pelayanan kesehatan. 4) Motif pasien dalam menggunakan jasa pelayanan kesehatan. 5) Kepuasan pasien terhadap jasa pelayanan kesehatan di suatu daerah hingga saat ini. 6) Kebutuhan jasa pelayanan kesehatan yang belum terpenuhi. 7) Sikap pasien terhadap berbagai jasa pelayanan kesehatan.

BHBP6 Blm Jadi

Embed Size (px)

DESCRIPTION

studi kelayakan

Citation preview

Page 1: BHBP6 Blm Jadi

2.5.1 Metode Analisis Data

1. Analisis Aspek Pasar dan Pemasaran, yang paling mendekati kenyataan

pasar adalah melakukan survei khusus untuk bisa memperoleh informasi

tentang :

1) Perilaku konsumsi masyarakat (pasien) terhadap macam pelayanan

kesehatan yang tersedia saat ini.

2) Pengetahuan pasien terhadap jasa pelayanan kesehatan.

3) Keinginan dan rencana pasien dalam memenuhi kebutuhan jasa

pelayanan kesehatan.

4) Motif pasien dalam menggunakan jasa pelayanan kesehatan.

5) Kepuasan pasien terhadap jasa pelayanan kesehatan di suatu daerah

hingga saat ini.

6) Kebutuhan jasa pelayanan kesehatan yang belum terpenuhi.

7) Sikap pasien terhadap berbagai jasa pelayanan kesehatan.

8) Karakteristik sosial ekonomi masyarakat di daerah tersebut, umumnya

meliputi faktor umur, tingkat penghasilan, pekerjaan, tempat tinggal

dan sebagainya.

2. Analisis Aspek Teknis dan Pelayanan, dilakukan dengan menggunakan

alat analisis berikut :

1) Analisis perilaku biaya, yaitu untuk mengidentifikasi unsur-unsur dan

fungsi biaya

2) Analisis perbandingan biaya untuk memilih alternatif bentuk pelayanan

yang paling efektif dan efisien.

Page 2: BHBP6 Blm Jadi

3) Metode skoring untuk menentukan pilihan lokasi dengan analisis

perbandingan biaya

4) Metode transportasi untuk menentukan biaya pencapaian lokasi DPS

dari tempat tinggal masyarakat.

3. Analisisi aspek keuangan, dilakukan dengan mempergunakan beberapa

alat analisis berikut :

1) Metode penilaian investasi, dengan melihat kebutuhan dana, bauik

modal kerja maupun aktiva tetap dan memperhitungkan darimana

(sumber dana ) diperoleh.

2) Metode pemilihan sumber dana, dengan melihat struktur modal dan

biaya keseluruhan DPS , yang juga digunakan untuk analisis rentabilitas

modal sendiri dan pertimbangan aspek likuiditas.

3) Analisis break event point yaitu untuk menghitung titik impas usaha,

dengan memperhitungkan unsur ketidakpastian usaha dan penilaian

profitabilitas investasi.

Proyeksi aliran anggaran kas untuk memperkirakan kemapuan memenuhi

kewajiban finansial

2.5 Hasil yang Diharapkan dari Studi Kelayakan

Diperolehnya data mengenai:

1. Ruang lingkup kerja DPS, meliputi seberapa luas pelayanan yang

akan diberikan (misal: hanya memberikan pelayanan kesehatan

umum atau spesialis)

Page 3: BHBP6 Blm Jadi

1) Cara-cara kegiatan DPS dilakukan, meliputi siapa yang akan mengelola

DPS tersebut, apakah dikelola sendiri, bekerjasama atau diserahkan

pada pihak lain.

2) Evaluasi terhadap faktor-faktor yang menentukan keberhasilan DPS,

baik faktor internal maupun eksternal, sehingga dapat diketahui

seberapa besar peluang yang dimiliki untuk mengembangkan usaha

tersebut.

3) Sarana dan prasarana yang diperlukan oleh DPS, meliputi kebutuhan

fasilitas pendukung seperti lokasi yang baik, ruang praktek, jalan

penghubung, dan peralatan medis.

4) Standar pelayanan kesehatan DPS dan besar biaya yang harus

ditanggung pasien untuk memperoleh pelayanan tersebut.

5) Langkah-langkah untuk menyelenggarakan DPS, jadwal kegiatan, dan

besar investasi yang diperlukan hingga DPS siap beroperasi.

2.6 Analisis Lingkungan Usaha

2.6.1 Analisis Lingkungan Eksternal

Analisis lingkungan eksternal berguna untuk menganalisis kekuatan-

kekuatan lingkungan makro seperti kondisi demografi, perkembangan ekonomi

dan teknologi, stabilitas politik, kepastian hukumdan pengaruh perubahan social

budaya yang dapat mempengaruhi usaha. Dalam analisis lingkungan eksternal

dimasukkan pula pengamatan terhadap perilaku pelaku-pelaku di lingkungan

Page 4: BHBP6 Blm Jadi

mikro, termasuk dalam kelompok ini adalah para pasien, usaha pesaing, saluran

pelayanan dan penyediaan kebutuhan obat-obatan, bahan baku dan suku cadang.

Analisis lingkungan eksternal berguna untuk melihat sejauh mana

kekuatan DPS untuk bertahan, bertumbuh dan memperoleh keuntungan di tengah

persaingan jasa pelayanan kesehatan. Informasi eksternal umumnya meliputi :

1. Karakteristik pasar dan kelompok pasar sasaran, mencakup perilaku

konsumsi masyarakat terhadap jasa pelayanan kesehatan,tingkat

kemudahan memasuki pasar dan kemampuan pasar melakukan

penyesuaian terhadap perubahan keadaan

2. Segmen pasar mana yang dianggap paling potensial dan sesuai dengan

misi, tujuan dan target DPS tersebut dan seberapa besar kemampuan pasar.

3. DPS lain yang menjadi pesaing, mencakup berapa banyaknya pesaing,

bagaimana kemampuan sumber daya yang dimilikinya dan bagaimana

strategi pemasaran yang telah dilakukan.

4. Kebijakan pemerintah tentang jasa pelayanan kesehatan , misalnya apakah

memberlakukan peraturan secara ketat,menetapkan standar pelayanan dan

tariff.

5. Perkembangan teknologi dalam bidang kedokteran dan pelayanan

kesehatan,sejauh mana masyarakat memerlukannya serta apakah kemajuan

tersebut dianggap mendesak untuk digunakan.

6. Pergeseran kependudukan yang mungkin terjadi, misalnya sejauh mana

tingkat migrasi memmpengaruhi tingkat pertumbuhan pendudukyang

membutuhkan pelayanan kesehatan.

Page 5: BHBP6 Blm Jadi

7. Kondisi perekonomian daerah, regional, nasionalbaik secara makro

maupun mikro, sehingga dapat mempengaruhi tingkat pertumbuhan

ekonomi di daerah tersebut.

8. Kemudahan untuk memperoleh obat, bahan baku obat-obatan dan suku

cadang yang dibutuhkan untuk menjaga kredibilitas dan daya saing DPS

tersebut.

9. Hambatan lain yang mungkin mengancam usaha tersebut ,missal tingkat

pencemaran/ polusi di lokasi DPS terletak.

2.6.2 Analisis Lingkungan Internal

Analisis Lingkungan Internal termasuk dalam analisis diri, Pada dasarnya

adalah penggambaran profil usaha DPS tersebut (kemampuan diri dan sumber

daya). Pada analisis ini dijabarkan tentang kualitas dan kuantitas dari sumber daya

yang dimiliki DPS. Faktor internal dibagi 2 yaitu kemampuan manajemen

fungsional serta pengembangan system informasi. Manajemen fungsional meliputi

lokasi usaha, kualitas dan kuantitas SDM, strategi pemasaran, kemampuan

permodalan (keuangan,metode,material,alat,dan informasi),dan manajenen

operasional.

Analisis lingkungan internal digunakan untuk mengiodentifikasi

kemampuan DPS untuk mengembangkan diri di masa depan, setelah melihat

tingkat pertumbuhan yang telah dicapainya. Dengan menghubungkan masing-

masing variable tersebut, akan dengan mudah menetapkan kekuatan dan

Page 6: BHBP6 Blm Jadi

kelamahan internal DPS, sehingga dapat disusun prioritas dan penjadwalan

rencana pengembangan atau sebalikn ya pembenahan manajemen DPS.

Informasi internal DPS umumnya meliputi pemetaan tentang :

1. Lokasi DPS apakah masih dianggap menjadi kekuatan, karena nyaman

dan strategis, dapat dilalui kendaraan umum dan prasarana jalannya masih

terawat atau masih jadi titik lemah karena telah berubah menjadi kawasan

yang polutif dan bising.

2. kualitas dan kuantitas SDM apakah mampu menggunakan sumber daya

secara efisien,efektif dan rasional untuk mencapai tujuan organisasi yang

telah diterapkan sebelumnya

3. Strategi pemasaran DPS yang telah dijalankan apakah mampu mencapai

target dan sasaran yang diinginkan dan apakah diperlukan suatu terobosan

baru.

4. Kemampuan permodalan yang menggambarkan apakah DPS berada pada

tingkat survival, growth atau profitability. Hal-Hal Yang Merupakan

Modal Bagi Pelayanan Manajemen. 6 M + I :

- Man = SDM

- Money = Uang

- Methode = Metode, Prosedur

- Machine = Alat-Alat, Mesin

- Market = Pembeli, Pasien

Page 7: BHBP6 Blm Jadi

- Material = Bahan Dasar

- Information = Informasi

5. Tingkat laba DPS apakah baru mencapai taraf memenuhi kewajiban

terhadap penyandang dana atau telah cukup digunakan untuk diversifikasi

pelayanan yang baru.

6. Kemampuan operasional DPS apakah telah mampu memberikan

kepuasaan pada masyarakat sehingga pasien menjadikan sebagai DPS

pilihan untuk pelayanan kesehatannya atau baru menjadi salah satu

alternative saja.

7. Kebijakan usaha yang ditetapkan mampu menjawab perubahan situasi

eksternal sehingga menempatkannya dalam kondisi yang selalu mampu

bertahan dan bertumbuh di tengah iklim persaingan yang sehat dan

terbuka.

2.6.3 Analisis SWOT

Hasil uraian lingkungan eksternal dan internal diatas, akan digunakan

sebagai analisis lingkungan dengan metode analisis SWOT. Analisis SWOT

tidak hanya digunakan pada awal usaha DPS, namun secara berkala dan

berkesinambungan dilakukan untuk memetakan kondisi DPS tersebut setiap

kurun waktu tertentu. Oleh karenanya dalam Gambar 1, apabila seluruh tahap

telah dilakukan maka pada tahap terakhir, yaitu tahap pemberian umpan balik

dan pengendalian juga dilakukan dengan menggunakan analisis SWOT.

Page 8: BHBP6 Blm Jadi

Dengan tersedianya informasi lingkungan eksternal dan internal, maka dapat

diketahui:

a. Apa kekuatan (Strength) DPS yang mendukung usaha mencapai sasaran

b. Apa kelemahan (Weakness) DPS yang membatasi usaha mencapai sasaran

c. Apa peluang (Opportunity) DPS untuk mengembangkan usaha mencapai

sasaran

d. Apa ancaman (Threat) DPS yang membahayakan usaha mencapai sasaran

DPS akan mampu survive jika kekuatan DPS melebihi kelemahan, oleh

karena itu strategi yang dikembangkan harus mampu memanfaatkan peluang

usaha yang ada dan menghilangkan ancaman usaha yang ada disekitarnya.

Kekuatan akan menciptakan peluang, sebaliknya kelemahan akan menciptakan

ancaman. Penguraian kekuatan dan kelemahan harus didasarkan kondisi

obyektif, sehingga konteksnya adalah yang terjadi sekarang. Sedangkan

peluang dan ancaman lebih bersifat kondisi masa depan berdasar prediksi yang

dilakukan pada saat pengamatan dilakukan.

Jadi tercapai tidaknya tujuan DPS tergantung dari lingkungan makro

dan mikro serta manajemen budaya organisasi DPS tersebut. Empat hal pokok

tersebut dapat diuraikan dalam masing-masing unsurnya, untuk kemudian

dijadikan acuan melakukan penjabaran dan contoh SWOT seperti pada Tabel 2

berikut.

Setelah dilakukan penjabaran kondisi eksternal dan internal apakah hal

tersebut merupakan kekuatan atau kelemahan DPS, serta pengaruhnya untuk

Page 9: BHBP6 Blm Jadi

menjadi peluang atau ancaman DPS, kemudian dilakukan analisis SWOT

dengan menempatkan hasil yang telah dijabarkan dalam Tabel 1 ke dalam

bentuk Diagram Analisis SWOT sebagaimana terlihat dalam Gambar 3

dibawah.

Tabel. Analisis SWOT Klinik DPS “X”

Indikasi

Lingkungan

Strength

(Kekuatan)

Weakness

(Kelemahan)

Opportunities

(Peluang)

Threats

(Ancaman)

Faktor Eksternal

1. Lingkungan

Usaha

- Kondisi

Pasien

Pasien

Kelas Atas

Jumlah

sedikit

Diversivikasi

Usaha

Penurunan

Laba

- Jumlah

Pesaing

Kuat dalam

persaingan

Pesaing

banyak

Pemimpin

tarif

Mengurangi

pasien

- Kualitas

Pelayanan

Pelayanan

Profesional

Tarif relatif

tinggi

Menjadi

standar

Pasien jadi

enggan

2. Lingkungan

Makro

- Kondisi

Ekonomi

Pertumbuha

n tinggi

Inflasi tinggi Diversifikasi

usaha

Inventaris

mahal

- Perkembang Teknologi Teknologi Muncul Jumlah

Page 10: BHBP6 Blm Jadi

an

Teknologi

mutahir mutahir pasien baru pasien

rendah

- Stabilitas

Politik

Stabilitah

terkendali

Stabilitah

terkendali

Konsulidasi

investasi

Ketidak

puasan

masa

- Pergeseran

Penduduk

Pertumbuha

n cepat

Pertumbuhan

cepat

Calon pasien

potensial

Menurunka

n citra

Faktor Internal

1. Manajemen

Fungsional

- Lokasi

Usaha

Lokasi

strategis

Kenyamanan

kurang

Mudah

dijangkau

Pasien

meninggalk

an

- Pemasaran Promosi

agresif

Kurang

efektif

Membuat

citra positif

Tidak

sampai

sasaran

- Keuangan Permodalan

kuat

Tingkat

bunga tinggi

Diversifikasi

usaha

Investasi

melemah

- Operasional Pelayanan

efektif

Kurang

komunikatif

Memudahkan

pasien

Pasien

kurang puas

- SDM Relatif Kurang Semangat Dianggap

Page 11: BHBP6 Blm Jadi

masih muda pengalaman tinggi remeh

pasien

- Sistem

Informasi

Komputeris

asi

Pasien belum

memadai

Meningkatka

n efisiensi

Kurang

komunikatif

2. Budaya

Organisasiti

k

- Misi & Nilai

bersama

Pelayanan

pasien

Biaya mahal Kepuasan

pasien

Laba

berkurang

- Kebijakan

Usaha

Stabilitas

tinggi

Tidak

fleksibel

Kepastian

peraturan

Kesulitan

berkembang

Gambar. Diagram Analisis SWOT DPS

Page 12: BHBP6 Blm Jadi

Gambar. Proses Perencanaan Strategi Klinik

Posisi akhir dari pemetaan SWOT, akan menempatkan DPS dalam

salah satu kotak dari diagram diatas. Gambaran empat kotak searah jarum jam,

menunjukkan kondisi dari memiliki peluang usaha besar, keunggulan kekuatan,

penuh tantangan dan kondisi lemah. Dalam masing-masing kondisi tersebut,

untuk mengembangkan DPS harus digunakan dengan strategi yang sesuai.

Ketepatan penerapan strategi tersebut, akan sangat menentukan kemajuan atau

kemunduran DPS.