Upload
mashitadyah
View
3
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
studi kelayakan
Citation preview
2.5.1 Metode Analisis Data
1. Analisis Aspek Pasar dan Pemasaran, yang paling mendekati kenyataan
pasar adalah melakukan survei khusus untuk bisa memperoleh informasi
tentang :
1) Perilaku konsumsi masyarakat (pasien) terhadap macam pelayanan
kesehatan yang tersedia saat ini.
2) Pengetahuan pasien terhadap jasa pelayanan kesehatan.
3) Keinginan dan rencana pasien dalam memenuhi kebutuhan jasa
pelayanan kesehatan.
4) Motif pasien dalam menggunakan jasa pelayanan kesehatan.
5) Kepuasan pasien terhadap jasa pelayanan kesehatan di suatu daerah
hingga saat ini.
6) Kebutuhan jasa pelayanan kesehatan yang belum terpenuhi.
7) Sikap pasien terhadap berbagai jasa pelayanan kesehatan.
8) Karakteristik sosial ekonomi masyarakat di daerah tersebut, umumnya
meliputi faktor umur, tingkat penghasilan, pekerjaan, tempat tinggal
dan sebagainya.
2. Analisis Aspek Teknis dan Pelayanan, dilakukan dengan menggunakan
alat analisis berikut :
1) Analisis perilaku biaya, yaitu untuk mengidentifikasi unsur-unsur dan
fungsi biaya
2) Analisis perbandingan biaya untuk memilih alternatif bentuk pelayanan
yang paling efektif dan efisien.
3) Metode skoring untuk menentukan pilihan lokasi dengan analisis
perbandingan biaya
4) Metode transportasi untuk menentukan biaya pencapaian lokasi DPS
dari tempat tinggal masyarakat.
3. Analisisi aspek keuangan, dilakukan dengan mempergunakan beberapa
alat analisis berikut :
1) Metode penilaian investasi, dengan melihat kebutuhan dana, bauik
modal kerja maupun aktiva tetap dan memperhitungkan darimana
(sumber dana ) diperoleh.
2) Metode pemilihan sumber dana, dengan melihat struktur modal dan
biaya keseluruhan DPS , yang juga digunakan untuk analisis rentabilitas
modal sendiri dan pertimbangan aspek likuiditas.
3) Analisis break event point yaitu untuk menghitung titik impas usaha,
dengan memperhitungkan unsur ketidakpastian usaha dan penilaian
profitabilitas investasi.
Proyeksi aliran anggaran kas untuk memperkirakan kemapuan memenuhi
kewajiban finansial
2.5 Hasil yang Diharapkan dari Studi Kelayakan
Diperolehnya data mengenai:
1. Ruang lingkup kerja DPS, meliputi seberapa luas pelayanan yang
akan diberikan (misal: hanya memberikan pelayanan kesehatan
umum atau spesialis)
1) Cara-cara kegiatan DPS dilakukan, meliputi siapa yang akan mengelola
DPS tersebut, apakah dikelola sendiri, bekerjasama atau diserahkan
pada pihak lain.
2) Evaluasi terhadap faktor-faktor yang menentukan keberhasilan DPS,
baik faktor internal maupun eksternal, sehingga dapat diketahui
seberapa besar peluang yang dimiliki untuk mengembangkan usaha
tersebut.
3) Sarana dan prasarana yang diperlukan oleh DPS, meliputi kebutuhan
fasilitas pendukung seperti lokasi yang baik, ruang praktek, jalan
penghubung, dan peralatan medis.
4) Standar pelayanan kesehatan DPS dan besar biaya yang harus
ditanggung pasien untuk memperoleh pelayanan tersebut.
5) Langkah-langkah untuk menyelenggarakan DPS, jadwal kegiatan, dan
besar investasi yang diperlukan hingga DPS siap beroperasi.
2.6 Analisis Lingkungan Usaha
2.6.1 Analisis Lingkungan Eksternal
Analisis lingkungan eksternal berguna untuk menganalisis kekuatan-
kekuatan lingkungan makro seperti kondisi demografi, perkembangan ekonomi
dan teknologi, stabilitas politik, kepastian hukumdan pengaruh perubahan social
budaya yang dapat mempengaruhi usaha. Dalam analisis lingkungan eksternal
dimasukkan pula pengamatan terhadap perilaku pelaku-pelaku di lingkungan
mikro, termasuk dalam kelompok ini adalah para pasien, usaha pesaing, saluran
pelayanan dan penyediaan kebutuhan obat-obatan, bahan baku dan suku cadang.
Analisis lingkungan eksternal berguna untuk melihat sejauh mana
kekuatan DPS untuk bertahan, bertumbuh dan memperoleh keuntungan di tengah
persaingan jasa pelayanan kesehatan. Informasi eksternal umumnya meliputi :
1. Karakteristik pasar dan kelompok pasar sasaran, mencakup perilaku
konsumsi masyarakat terhadap jasa pelayanan kesehatan,tingkat
kemudahan memasuki pasar dan kemampuan pasar melakukan
penyesuaian terhadap perubahan keadaan
2. Segmen pasar mana yang dianggap paling potensial dan sesuai dengan
misi, tujuan dan target DPS tersebut dan seberapa besar kemampuan pasar.
3. DPS lain yang menjadi pesaing, mencakup berapa banyaknya pesaing,
bagaimana kemampuan sumber daya yang dimilikinya dan bagaimana
strategi pemasaran yang telah dilakukan.
4. Kebijakan pemerintah tentang jasa pelayanan kesehatan , misalnya apakah
memberlakukan peraturan secara ketat,menetapkan standar pelayanan dan
tariff.
5. Perkembangan teknologi dalam bidang kedokteran dan pelayanan
kesehatan,sejauh mana masyarakat memerlukannya serta apakah kemajuan
tersebut dianggap mendesak untuk digunakan.
6. Pergeseran kependudukan yang mungkin terjadi, misalnya sejauh mana
tingkat migrasi memmpengaruhi tingkat pertumbuhan pendudukyang
membutuhkan pelayanan kesehatan.
7. Kondisi perekonomian daerah, regional, nasionalbaik secara makro
maupun mikro, sehingga dapat mempengaruhi tingkat pertumbuhan
ekonomi di daerah tersebut.
8. Kemudahan untuk memperoleh obat, bahan baku obat-obatan dan suku
cadang yang dibutuhkan untuk menjaga kredibilitas dan daya saing DPS
tersebut.
9. Hambatan lain yang mungkin mengancam usaha tersebut ,missal tingkat
pencemaran/ polusi di lokasi DPS terletak.
2.6.2 Analisis Lingkungan Internal
Analisis Lingkungan Internal termasuk dalam analisis diri, Pada dasarnya
adalah penggambaran profil usaha DPS tersebut (kemampuan diri dan sumber
daya). Pada analisis ini dijabarkan tentang kualitas dan kuantitas dari sumber daya
yang dimiliki DPS. Faktor internal dibagi 2 yaitu kemampuan manajemen
fungsional serta pengembangan system informasi. Manajemen fungsional meliputi
lokasi usaha, kualitas dan kuantitas SDM, strategi pemasaran, kemampuan
permodalan (keuangan,metode,material,alat,dan informasi),dan manajenen
operasional.
Analisis lingkungan internal digunakan untuk mengiodentifikasi
kemampuan DPS untuk mengembangkan diri di masa depan, setelah melihat
tingkat pertumbuhan yang telah dicapainya. Dengan menghubungkan masing-
masing variable tersebut, akan dengan mudah menetapkan kekuatan dan
kelamahan internal DPS, sehingga dapat disusun prioritas dan penjadwalan
rencana pengembangan atau sebalikn ya pembenahan manajemen DPS.
Informasi internal DPS umumnya meliputi pemetaan tentang :
1. Lokasi DPS apakah masih dianggap menjadi kekuatan, karena nyaman
dan strategis, dapat dilalui kendaraan umum dan prasarana jalannya masih
terawat atau masih jadi titik lemah karena telah berubah menjadi kawasan
yang polutif dan bising.
2. kualitas dan kuantitas SDM apakah mampu menggunakan sumber daya
secara efisien,efektif dan rasional untuk mencapai tujuan organisasi yang
telah diterapkan sebelumnya
3. Strategi pemasaran DPS yang telah dijalankan apakah mampu mencapai
target dan sasaran yang diinginkan dan apakah diperlukan suatu terobosan
baru.
4. Kemampuan permodalan yang menggambarkan apakah DPS berada pada
tingkat survival, growth atau profitability. Hal-Hal Yang Merupakan
Modal Bagi Pelayanan Manajemen. 6 M + I :
- Man = SDM
- Money = Uang
- Methode = Metode, Prosedur
- Machine = Alat-Alat, Mesin
- Market = Pembeli, Pasien
- Material = Bahan Dasar
- Information = Informasi
5. Tingkat laba DPS apakah baru mencapai taraf memenuhi kewajiban
terhadap penyandang dana atau telah cukup digunakan untuk diversifikasi
pelayanan yang baru.
6. Kemampuan operasional DPS apakah telah mampu memberikan
kepuasaan pada masyarakat sehingga pasien menjadikan sebagai DPS
pilihan untuk pelayanan kesehatannya atau baru menjadi salah satu
alternative saja.
7. Kebijakan usaha yang ditetapkan mampu menjawab perubahan situasi
eksternal sehingga menempatkannya dalam kondisi yang selalu mampu
bertahan dan bertumbuh di tengah iklim persaingan yang sehat dan
terbuka.
2.6.3 Analisis SWOT
Hasil uraian lingkungan eksternal dan internal diatas, akan digunakan
sebagai analisis lingkungan dengan metode analisis SWOT. Analisis SWOT
tidak hanya digunakan pada awal usaha DPS, namun secara berkala dan
berkesinambungan dilakukan untuk memetakan kondisi DPS tersebut setiap
kurun waktu tertentu. Oleh karenanya dalam Gambar 1, apabila seluruh tahap
telah dilakukan maka pada tahap terakhir, yaitu tahap pemberian umpan balik
dan pengendalian juga dilakukan dengan menggunakan analisis SWOT.
Dengan tersedianya informasi lingkungan eksternal dan internal, maka dapat
diketahui:
a. Apa kekuatan (Strength) DPS yang mendukung usaha mencapai sasaran
b. Apa kelemahan (Weakness) DPS yang membatasi usaha mencapai sasaran
c. Apa peluang (Opportunity) DPS untuk mengembangkan usaha mencapai
sasaran
d. Apa ancaman (Threat) DPS yang membahayakan usaha mencapai sasaran
DPS akan mampu survive jika kekuatan DPS melebihi kelemahan, oleh
karena itu strategi yang dikembangkan harus mampu memanfaatkan peluang
usaha yang ada dan menghilangkan ancaman usaha yang ada disekitarnya.
Kekuatan akan menciptakan peluang, sebaliknya kelemahan akan menciptakan
ancaman. Penguraian kekuatan dan kelemahan harus didasarkan kondisi
obyektif, sehingga konteksnya adalah yang terjadi sekarang. Sedangkan
peluang dan ancaman lebih bersifat kondisi masa depan berdasar prediksi yang
dilakukan pada saat pengamatan dilakukan.
Jadi tercapai tidaknya tujuan DPS tergantung dari lingkungan makro
dan mikro serta manajemen budaya organisasi DPS tersebut. Empat hal pokok
tersebut dapat diuraikan dalam masing-masing unsurnya, untuk kemudian
dijadikan acuan melakukan penjabaran dan contoh SWOT seperti pada Tabel 2
berikut.
Setelah dilakukan penjabaran kondisi eksternal dan internal apakah hal
tersebut merupakan kekuatan atau kelemahan DPS, serta pengaruhnya untuk
menjadi peluang atau ancaman DPS, kemudian dilakukan analisis SWOT
dengan menempatkan hasil yang telah dijabarkan dalam Tabel 1 ke dalam
bentuk Diagram Analisis SWOT sebagaimana terlihat dalam Gambar 3
dibawah.
Tabel. Analisis SWOT Klinik DPS “X”
Indikasi
Lingkungan
Strength
(Kekuatan)
Weakness
(Kelemahan)
Opportunities
(Peluang)
Threats
(Ancaman)
Faktor Eksternal
1. Lingkungan
Usaha
- Kondisi
Pasien
Pasien
Kelas Atas
Jumlah
sedikit
Diversivikasi
Usaha
Penurunan
Laba
- Jumlah
Pesaing
Kuat dalam
persaingan
Pesaing
banyak
Pemimpin
tarif
Mengurangi
pasien
- Kualitas
Pelayanan
Pelayanan
Profesional
Tarif relatif
tinggi
Menjadi
standar
Pasien jadi
enggan
2. Lingkungan
Makro
- Kondisi
Ekonomi
Pertumbuha
n tinggi
Inflasi tinggi Diversifikasi
usaha
Inventaris
mahal
- Perkembang Teknologi Teknologi Muncul Jumlah
an
Teknologi
mutahir mutahir pasien baru pasien
rendah
- Stabilitas
Politik
Stabilitah
terkendali
Stabilitah
terkendali
Konsulidasi
investasi
Ketidak
puasan
masa
- Pergeseran
Penduduk
Pertumbuha
n cepat
Pertumbuhan
cepat
Calon pasien
potensial
Menurunka
n citra
Faktor Internal
1. Manajemen
Fungsional
- Lokasi
Usaha
Lokasi
strategis
Kenyamanan
kurang
Mudah
dijangkau
Pasien
meninggalk
an
- Pemasaran Promosi
agresif
Kurang
efektif
Membuat
citra positif
Tidak
sampai
sasaran
- Keuangan Permodalan
kuat
Tingkat
bunga tinggi
Diversifikasi
usaha
Investasi
melemah
- Operasional Pelayanan
efektif
Kurang
komunikatif
Memudahkan
pasien
Pasien
kurang puas
- SDM Relatif Kurang Semangat Dianggap
masih muda pengalaman tinggi remeh
pasien
- Sistem
Informasi
Komputeris
asi
Pasien belum
memadai
Meningkatka
n efisiensi
Kurang
komunikatif
2. Budaya
Organisasiti
k
- Misi & Nilai
bersama
Pelayanan
pasien
Biaya mahal Kepuasan
pasien
Laba
berkurang
- Kebijakan
Usaha
Stabilitas
tinggi
Tidak
fleksibel
Kepastian
peraturan
Kesulitan
berkembang
Gambar. Diagram Analisis SWOT DPS
Gambar. Proses Perencanaan Strategi Klinik
Posisi akhir dari pemetaan SWOT, akan menempatkan DPS dalam
salah satu kotak dari diagram diatas. Gambaran empat kotak searah jarum jam,
menunjukkan kondisi dari memiliki peluang usaha besar, keunggulan kekuatan,
penuh tantangan dan kondisi lemah. Dalam masing-masing kondisi tersebut,
untuk mengembangkan DPS harus digunakan dengan strategi yang sesuai.
Ketepatan penerapan strategi tersebut, akan sangat menentukan kemajuan atau
kemunduran DPS.