6

Click here to load reader

BGM sap

Embed Size (px)

DESCRIPTION

bgm

Citation preview

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)MALNUTRISIS/KURANG GIZI BGM

Materi

: Gizi Balita

Pokok Bahasan: Mengenal, Mencegah dan Merawat Malnutrisi

Hari/Tanggal

: Selasa, 6 September 2005

Waktu Pertemuan: Pukul 15.00 16.00Tempat

: Rumah Bapak Ngadio Redjo

Sasaran

: KeluargaI. Latar Belakang Data objektif:

Secara antropometri berat badan anak menurut umur digolongkan pada Gizi Buruk.

Rumah dengan kebersihan lingkungan kurang.

Pengetahuan ibu tentang makanan sehat kurang.

Dalam keluarga ada penyakit infeksi menahun/batuk-batuk lama.

Data subjektif: Data dari petugas kesehatan dan kader anak balita BGM.

Ibu mengatakan pernah berobat program paru 1 tahun 3 bulan.

Anak sering panas-panas bahkan kejang.II. Tujuan

Umum

:

Setelah mengikuti proses pendidikan kesehatan keluarga mampu memahami cara perawatan dan pencegahan kurang gizi.

Khusus

:

Setelah mengikuti proses pendidikan kesehatan keluarga diharapkan dapat menjelaskan :

1. Penting Gizi bagi Pertumbuhan dan Perkembangan anak.

2. Penyebab kurang Gizi

3. Tanda dan Gejala kurang gizi.

4. Mengapa Gizi perlu diperhatikan

5. Pencegahan kurang gizi.

III. Garis Besar Materi

1. Pengertian Gizi

2. Penyebab kurang gizi

3. Tanda dan gejala kurang gizi

4. Mengapa gizi perlu diperhatikan

5. Pencegahan kurang gizi

6. Pemberian makanan selingan.

IV. Metode

:

Observasi, Ceramah, tanya jawab, dan diskusi.V. Media

:

Leaflet

VI. Kegiatan Pendidikan Kesehatan

NoKegiatanWaktuKeterangan

1Pendahuluan* Memberi salam

* Memberi pertanyaan Apersepsi

* Menyampaikan pokok bahasan

* Menyampaikan tujuan7 menitMenjawab salam dan menyimak

2Kegiatan Inti

*Memberikan penjelasan tentang gizi balita

*Memberikan kesempatan peserta untuk bertanya.

*Mendemonstrasikan pemilihan bahan makanan.

10 menitMenyimak pertanyaan.Memperhatikan

Menjawab pertanyaan

3Penutup

Menyimpulkan materi.

Memberikan evaluasi secara lisan

Memberi salam penutup.

3 menitMemperhatikan

Menjawab

VII. Evaluasi Tes lisan diakhir penyampaian materi dan diskusi

IX. Referensi

Soeparman dkk, 1987, Ilmu Penyakit Dalam, Jilid I edisi 2. UI Press, Jakarta

I Dewa Nyoman Supariasa, Bachyar Bakri Ibnu Fajar , 2001, Penilaian Status Gizi, Buku Kedokteran EGC

Prof.DR.Achmad Djaeni Sediaoetama, M.Sc 1999, ILMU GIZI, Dian RakyatGIZI BALITA

A. Pengertian

Status gizi adalah ekspresi dari keadaan keseimbangan asupan (intake) dan pengeluaran (output) dalam tubuh. Malnutrisi/Kurang gizi adalah keadaan patologis kekurangan atau kelebihan secara relatif maupun absolut salah satu atau lebih zat gizi. Setiap bahan makanan mempunyai susunan kimia yang berbeda-beda dan mengandung zat gizi yang bervariasi baik jenis maupun jumlahnya.

Berbagai zat gizi yang diperlukan tubuh dapat digolongkan kedalam enam macam yaitu : karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral dan air.Penyebab kurang Gizi

Keadaan sanitasi lingkungan yang kurang baik memungkinkan terjadinya berbagai penyakit antara lain: Diare, kecacingan, dan infeksi saluran pencernaan.

Faktor psikososial yang berpengaruh pada tumbuh kembang anak adalah stimulasi (rangsangan), motivasi, ganjaran, atau hukuman, kelompok sebaya, stress, kualitas interaksi antara anak dan orang tua.

Faktor keluarga dan adat istiadat berpengaruh pada anak antara lain: pekerjaan atau pendapatan keluarga, stabilitas rumah tangga.Menurut Unicef dan Johnson (1992) membuat model tumbuh kembang anak dengan melihat penyebab dasar, sebab langsung dan sebab tidak langsung. Sebab langsung adalah kecukupan makanan dan keadaan kesehatan. Penyebab tidak langsung meliputi ketahanan makanan keluarga, asuhan bagi ibu dan anak dan pemanfaata pelayanan kesehatan dan sanitasi lingkungan.Tanda dan Gejala

1. Marasmusa. Anak sangat kurus, tinggal tulang terbungkus kulit.

b. Wajah seperti orang tua.

c. Suka menanggis

d. Sering diare atau susah buang air besar.

e. Anemia (kurang darah).

f. Kurang Vitamin.2. Kwashiorkor

a. Bengkak pada muka, tungkai dan kaki.

b. Balita nampak tidak gembira, tidak tertarik dengan lingkungan.

c. Suka menanggis

d. Napsu makan hilang.

e. Rambut tipis dan mudah di cabut

Kelainan pada kulit berupa bercak merah

3.Marasmik kwasiorkor

Tanda tanda Marasmus Kwasiorkor merupakan gabungan dari tanda tanda yang ada pada marasmus dan kwashiorkorGizi perlu untuk pertumbuhan balita ?

Bertambah umur, bertambah berat, bertambah tinggi dan makin bertambah besar dari waktu ke waktu.Akibat kurang Gizi

Gangguan pertumbuhan badan anak

Gangguan perkembangan kecerdasan anak

Mudah terkena penyakit, seperti batuk pilek, demam, campak, diare dan kecacingan.

Bila sakit penyembuhan perlu waktu lama

Sikap anak kurang tanggap (apatis)Pencegahan Kurang GiziMemberikan makanan lebih banyak dari pada keadaan biasa untuk memenuhi kebutuhan energi dan protein yang meningkat, mencegah dan mengurangi kerusakan jaringan tubuh dan menambah berat badan hingga mencapai normal.

Makanan selingan yaitu makanan yang porsi kecil (jajanan) yang diberikan diantara waktu makan balita.

PEMBERIAN MAKANAN SELINGAN

Memperkenalkan aneka jenis bahan makan yang terdapat dalam bahan makanan selingan

Melengkapi zat zat gizi yang mungkin kurang pada makan pagi, siang dan malam.

Mengisi kekurangan kalori akibat banyaknya aktivitas anak pada usia balita.HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM PEMBERIAN MAKANAN SELINGAN :

Makanan selingan hrus mengandung sumber tenaga, zat pembangun (protein) dan pengatur (vitamin dan mineral).

Dibuat sendiri di rumah sehingga sangat hygienis dibandingkan jika dibeli di luar. Kalau terpaksa harus beli diluar sebaiknya dipilih di tempat yang

bersih dari kontaminasi bakteri (tidak terbuka atau mudah kena debu).

Pemilihan jenis makanan selingan yang baik perlu diperhatikan.

Makanan selingan sebaiknya diberikan jauh sebelum waktu makan, misalnya pagi hari antara jam (09.00 10.00) dan sore hari antara jam (15.00 16.00).

Jangan diberikan berlebihan meskipun dia senang menikmatinya.

Hidangan selingan sebaiknya tidak membosankan sekaligus memperkenalkan jenis bahan makan yang belum dikenal anak.

Hidangan selingan berupa buah buahan juga baik diberikan, kalau anak menolak diberi selingan yang mengandung lengkap gizi.