Upload
nur-fitriani-seilaseilah
View
226
Download
10
Embed Size (px)
DESCRIPTION
BGI
Citation preview
1. BGI yang berhubungan dengan batuan beku, gang dan aliran lava
Batuan beku berdasarkan tempat pembentukannya
1. Batuan beku intrusif (granit, granodiorit, diorite), kompak, keras, tekstur
kasar
2. Batuan beku gang (diabas), kompak, keras, tekstur lebih halus drpd intrusif
3. Batuan beku ekstrusif (andesit, basalt), kompak, keras, tekstur sangat halus
karena proses pembentukan yang lama seiring perjalanannya menuju ke
luar
Batuan beku berdasarkan komposisi kimianya
1. Batuan beku asam (granit)
2. Batuan beku interemediet (andesit)
3. Batuan beku basa (basalt)
4. Batuan beku ultrabasa (dunit)
Tanpa memperhatikan klasifikasi tersebut, batuan beku dapat diklasifikasikan sebagai
batuan bahan galian industry sebagai batu hias (ornament stone) dan batu
pecah/split/cipping.
Batuan beku yang bermacam-macam tersebut pada akhirnya hanya disebut
GRANIT di pasaran bahan galian industry. Granit memiliki tekstur dan warna
yang bervariasi. Harga granit juga tergantung pada variasi warna dan tekstur
yang memiliki nilai estetika.
Rekayasa granit sebagai batu ubin lantai/dinding yaitu 1. Eksplorasi ; 2. Tata
cara rekayasa penambangan, land clearing dan pengupasan tanah penutup ; 3.
Rekayasa pengolahan (pemotongan blok, slab, ukuran dan pemolesan atau
penghalusan/polish)
Jika batuan granit dll memiliki banyak rekahan,warnanya umum dan
penyebarannya yang merata hanya akan dijadikan sebagai bahan batu
pecah/cipping yang tidak memerlukan land clearing (pengupasan tanah
penutup).
Untuk batuan beku ekstrusif/aliran lava seperti andesit, basalt, riolit umumnya
direkayasa menjadi batu tempel. Batuan ini sangat keras tetapi tidak kompak.
Rekahannya banyak, yang memudahkan penambang untuk memperoleh dalam
bentuk lempengan. Pengolahannya juga lebih sederhana dibandingkan granit
2. BGI yang berhubungan dengan batuan beku ultrabasa
Batuan beku ultrabasa seperti dunit, peridotit, harzburgit, piroksenit terbentuk
di bawah permukaan atau dekat sumber magma, dan merupakan penyusun
utama kerak samudra
Pemanfaatan batuan beku ultrabasa sebagai bahan galian industry adalah
sebagai ubin dinding/lantai tetapi seperti yang diketahui bahwa batuan
ultrabasa berwarna gelap sehingga hanya dapat digunakan pada
luasan/batasan tertentu. Contohnya yang digunakan di masjid Al-Markaz.
Teknologi/rekayasa penambangannya sama dengan rekayasa penambangn
granit.
Penyebaran bahan galian industry batuan beku ultrabasa irian/papua
(Halmahera), Sulawesi tenggara (konawe, kolaka, bombana), Sulawesi Tengah
(Marowali, Tojo Una-Una, Poso), Sulawesi Selatan (Luwu Timur)
Logam : Khromit, Nikel primer dan sekunder, platina, besi ilmenit, magnetit.
Non-logam : intan, asbes, talk, magnesit
Intan terbentuk jutaan-milyar tahun yang lalu. Erupsi magma membawa intan-
intan tersebut ke permukaan dan membentuk pipa-pipa. Pipa-pipa intan ini
pertama kali ditemukan di Kimberlite, Afrika Selatan oleh karena itu jenis intan
tersebut di sebut intan kimberlite.
Asbes kaya unsur magnesia (peridotit dan dunit) merupakan ubahan dari
piroksis akibat adanya T dan P, juga dapat terbentuk dari pelapukan
batugamping
TALK, adalah BGI yg berasosiasi dg batuan beku ultra basa, terbentuk dari
hasil alterasi (ubahan) mineral magnesium silikat pada batuan beku ultrabasa,
umumnya dijumpai pada batuan hasil metamorfisme regional khususnya pada
batuan sekis
Magnesit adalah BGI yang berasosiasi dengan batuan ultrabasa dan juga
gamping dolomitan
3. BGI yang berhubungan dengan batugamping
Merupakan bahan galian industry seperti fosfat, kalsit, marmer, dolomit. Dapat
digunakan untuk rekayasa pembuatan semen Portland
Penyebaran Karst gunung kapur terletak di maros, pangkep, bone, enrekang,
barru, toraja utara, tana toraja.
Semen Portland terdiri dari batu kapur/batu gamping CaCO3 sebagai bahan
utama, pasir silica dan pasir besi sebagai bahan tambahan. Inti dari pembuatan
semen portland yaitu mengambil unsur oksida yang terdapat pada bahan baku.
8 TAHAPAN PEMBUATAN SEMEN PORTLAND, YAITU:
1. Penambangan di quarry
2. Pemecahan di crushing plant
3. Penggilingan (blending)
4. Pencampuran bahan-bahan
5. Pembakaran (ciln)
6. Penggilingan kembali hasil pembakaran,
7. Penambahan bahan tambah (gipsum)
8. Pengikatan (packing plant)
Dolomit memiliki kandungan karbonat > 50%
4. BGI yang berhubungan dengan batuan gunungapi