4
1. BGI yang berhubungan dengan batuan beku, gang dan aliran lava Batuan beku berdasarkan tempat pembentukannya 1. Batuan beku intrusif (granit, granodiorit, diorite), kompak, keras, tekstur kasar 2. Batuan beku gang (diabas), kompak, keras, tekstur lebih halus drpd intrusif 3. Batuan beku ekstrusif (andesit, basalt), kompak, keras, tekstur sangat halus karena proses pembentukan yang lama seiring perjalanannya menuju ke luar Batuan beku berdasarkan komposisi kimianya 1. Batuan beku asam (granit) 2. Batuan beku interemediet (andesit) 3. Batuan beku basa (basalt) 4. Batuan beku ultrabasa (dunit) Tanpa memperhatikan klasifikasi tersebut, batuan beku dapat diklasifikasikan sebagai batuan bahan galian industry sebagai batu hias (ornament stone) dan batu pecah/split/cipping. Batuan beku yang bermacam-macam tersebut pada akhirnya hanya disebut GRANIT di pasaran bahan galian industry. Granit memiliki tekstur dan warna yang bervariasi. Harga granit juga tergantung pada variasi warna dan tekstur yang memiliki nilai estetika. Rekayasa granit sebagai batu ubin lantai/dinding yaitu 1. Eksplorasi ; 2. Tata cara rekayasa penambangan, land clearing dan pengupasan tanah penutup ; 3. Rekayasa pengolahan (pemotongan blok, slab, ukuran dan pemolesan atau penghalusan/polish) Jika batuan granit dll memiliki banyak rekahan,warnanya umum dan penyebarannya yang merata hanya akan dijadikan sebagai bahan batu

BGI Yang Berhubungan Dengan Batuan Beku

Embed Size (px)

DESCRIPTION

BGI

Citation preview

  • 1. BGI yang berhubungan dengan batuan beku, gang dan aliran lava

    Batuan beku berdasarkan tempat pembentukannya

    1. Batuan beku intrusif (granit, granodiorit, diorite), kompak, keras, tekstur

    kasar

    2. Batuan beku gang (diabas), kompak, keras, tekstur lebih halus drpd intrusif

    3. Batuan beku ekstrusif (andesit, basalt), kompak, keras, tekstur sangat halus

    karena proses pembentukan yang lama seiring perjalanannya menuju ke

    luar

    Batuan beku berdasarkan komposisi kimianya

    1. Batuan beku asam (granit)

    2. Batuan beku interemediet (andesit)

    3. Batuan beku basa (basalt)

    4. Batuan beku ultrabasa (dunit)

    Tanpa memperhatikan klasifikasi tersebut, batuan beku dapat diklasifikasikan sebagai

    batuan bahan galian industry sebagai batu hias (ornament stone) dan batu

    pecah/split/cipping.

    Batuan beku yang bermacam-macam tersebut pada akhirnya hanya disebut

    GRANIT di pasaran bahan galian industry. Granit memiliki tekstur dan warna

    yang bervariasi. Harga granit juga tergantung pada variasi warna dan tekstur

    yang memiliki nilai estetika.

    Rekayasa granit sebagai batu ubin lantai/dinding yaitu 1. Eksplorasi ; 2. Tata

    cara rekayasa penambangan, land clearing dan pengupasan tanah penutup ; 3.

    Rekayasa pengolahan (pemotongan blok, slab, ukuran dan pemolesan atau

    penghalusan/polish)

    Jika batuan granit dll memiliki banyak rekahan,warnanya umum dan

    penyebarannya yang merata hanya akan dijadikan sebagai bahan batu

  • pecah/cipping yang tidak memerlukan land clearing (pengupasan tanah

    penutup).

    Untuk batuan beku ekstrusif/aliran lava seperti andesit, basalt, riolit umumnya

    direkayasa menjadi batu tempel. Batuan ini sangat keras tetapi tidak kompak.

    Rekahannya banyak, yang memudahkan penambang untuk memperoleh dalam

    bentuk lempengan. Pengolahannya juga lebih sederhana dibandingkan granit

    2. BGI yang berhubungan dengan batuan beku ultrabasa

    Batuan beku ultrabasa seperti dunit, peridotit, harzburgit, piroksenit terbentuk

    di bawah permukaan atau dekat sumber magma, dan merupakan penyusun

    utama kerak samudra

    Pemanfaatan batuan beku ultrabasa sebagai bahan galian industry adalah

    sebagai ubin dinding/lantai tetapi seperti yang diketahui bahwa batuan

    ultrabasa berwarna gelap sehingga hanya dapat digunakan pada

    luasan/batasan tertentu. Contohnya yang digunakan di masjid Al-Markaz.

    Teknologi/rekayasa penambangannya sama dengan rekayasa penambangn

    granit.

    Penyebaran bahan galian industry batuan beku ultrabasa irian/papua

    (Halmahera), Sulawesi tenggara (konawe, kolaka, bombana), Sulawesi Tengah

    (Marowali, Tojo Una-Una, Poso), Sulawesi Selatan (Luwu Timur)

    Logam : Khromit, Nikel primer dan sekunder, platina, besi ilmenit, magnetit.

    Non-logam : intan, asbes, talk, magnesit

    Intan terbentuk jutaan-milyar tahun yang lalu. Erupsi magma membawa intan-

    intan tersebut ke permukaan dan membentuk pipa-pipa. Pipa-pipa intan ini

    pertama kali ditemukan di Kimberlite, Afrika Selatan oleh karena itu jenis intan

    tersebut di sebut intan kimberlite.

  • Asbes kaya unsur magnesia (peridotit dan dunit) merupakan ubahan dari

    piroksis akibat adanya T dan P, juga dapat terbentuk dari pelapukan

    batugamping

    TALK, adalah BGI yg berasosiasi dg batuan beku ultra basa, terbentuk dari

    hasil alterasi (ubahan) mineral magnesium silikat pada batuan beku ultrabasa,

    umumnya dijumpai pada batuan hasil metamorfisme regional khususnya pada

    batuan sekis

    Magnesit adalah BGI yang berasosiasi dengan batuan ultrabasa dan juga

    gamping dolomitan

    3. BGI yang berhubungan dengan batugamping

    Merupakan bahan galian industry seperti fosfat, kalsit, marmer, dolomit. Dapat

    digunakan untuk rekayasa pembuatan semen Portland

    Penyebaran Karst gunung kapur terletak di maros, pangkep, bone, enrekang,

    barru, toraja utara, tana toraja.

    Semen Portland terdiri dari batu kapur/batu gamping CaCO3 sebagai bahan

    utama, pasir silica dan pasir besi sebagai bahan tambahan. Inti dari pembuatan

    semen portland yaitu mengambil unsur oksida yang terdapat pada bahan baku.

    8 TAHAPAN PEMBUATAN SEMEN PORTLAND, YAITU:

    1. Penambangan di quarry

    2. Pemecahan di crushing plant

    3. Penggilingan (blending)

    4. Pencampuran bahan-bahan

    5. Pembakaran (ciln)

    6. Penggilingan kembali hasil pembakaran,

    7. Penambahan bahan tambah (gipsum)

    8. Pengikatan (packing plant)

  • Dolomit memiliki kandungan karbonat > 50%

    4. BGI yang berhubungan dengan batuan gunungapi