Bentukan Bentuklahan Asal Volkanis Perkembangan Bentuklahan Asal Volkanime

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/10/2019 Bentukan Bentuklahan Asal Volkanis Perkembangan Bentuklahan Asal Volkanime

    1/22

    Bentukan Bentuklahan Asal Volkanis Perkembangan Bentuklahan Asal

    Volkanime

    Published :23.37Author :gaul maha geo 1G

    Bentukan Bentuklahan Asal Volkanis

    Perkembangan Bentuklahan Asal Volkanime

    Disusun Oleh:Hera Astari 2011.133.301

    Devi.D 2011.133.308

    Dosen Pengasuh:Anita Rahmawati, S.Pd

    FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMUPENDIDIKAN

    UNIVERSITAS PGRI PALEMBANG

    TAHUN AJARAN 2011 / 2012

    KATA PENGANTAR

    Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena ridho jualah

    kami diberikan kesehatan, kekuatan dan kesempatan kepada kami sebagai penulis sehingga kami

    dapat menyelesaikan makalah atas tugas yang diberikan oleh dosen Anita Rahmawati, S.Pd.

    tentang Bentukan Bentuklahan Asal Volkanis dan Perkembangan Bentuklahan Asal

    Volkanisme.

    Makalah ini ditujukan kepada para pembaca semua kalangan. Kami sebagai penulis

    makalah membantu para pembaca untuk mengetahui bagaimana menjadi seorang pemimpin yang

    sebenarnya dalam segala bidang.

    Kami sebagai penulis mohon maaf apabila terjadi kesalahan pada makalah ini, baik

    dalam penulisan maupun cara penyampainnya.

    http://gaulmahageo1g.blogspot.com/2012/01/bentukan-bentuklahan-asal-volkanis.htmlhttp://gaulmahageo1g.blogspot.com/2012/01/bentukan-bentuklahan-asal-volkanis.htmlhttp://gaulmahageo1g.blogspot.com/2012/01/bentukan-bentuklahan-asal-volkanis.htmlhttp://www.blogger.com/profile/12232408810891603166http://www.blogger.com/profile/12232408810891603166http://www.blogger.com/profile/12232408810891603166http://gaulmahageo1g.blogspot.com/2012/01/bentukan-bentuklahan-asal-volkanis.html
  • 8/10/2019 Bentukan Bentuklahan Asal Volkanis Perkembangan Bentuklahan Asal Volkanime

    2/22

    Palembang, 2011

    Penulis

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1Latar Belakang

    Bentuklahan asal volkanis merupakan hasil kegiatan gunungapi dipermukaan (ekstrusi)

    maupun didalam kerak bumi.Bentuklahan hasil bentukan asal volkanis terdapat beberapa jenis

    yang berkaitan dengan kegunungapian.

    Bentuk asal volaknik dibagi menjadi bentuk-bentuk eksplosif dan efusif.Struktur volkanik

    yang besar biasanya ditandai oleh erupsi yang eksplosif dan erupsi yang efieif.Perkembanganbentuklahan asal volkan erat kaitannya denga sejarah perkembangan dan kegitan

    kegunungapian.Demikian pula klasifikasi letusan dapat membentuk muka bumi yang berupa

    kompleks gunung api.

    1.2Rumusan Masalah

    a.Apa sajakah bentukan bentuklahan asal volkanis?

    b.Bagaimana perkembangan bentukan

    1.3 Tujuan Masalah

    asal volkaniss?

    a.Untuk mengethui apa saja bentuklahan asal volkanis.

    b.Untuk mengetahui perkembangan bentukan asal volkanis

    BAB II

    PEMBAHASAN

    2.1 Bentukan BentukLahan Asal Volkanis

    Bentuklahan hasil bentukan asal volkanis,terdapat berbagai jenis yang berkaitan dengankegunungapian (volkanisme).Jenis-jenis bentuk lahan tersebut adalah:

  • 8/10/2019 Bentukan Bentuklahan Asal Volkanis Perkembangan Bentuklahan Asal Volkanime

    3/22

    1.Kepundan (crater atau cauldron),yaitu cekungan membulat dibagian tengah vulkan sebagai

    pusat aktivitasnya.

    2. Kerucut terak (cinder cone)

    Merupakan gunung-api yang dibentuk terutama oleh bara basal dan abu vulkanik dari reruntuhan

    material piroklastik, atau dari material yang dikeluarkan pada saat terjadi letusan eksplosif.

    Karena dibentuk oleh serpihan material dan bukan dari lava, gunung ini mudah mengalami erosi,

    dan ukurannya pun relatif lebih kecil daripada gunung-api campuran. Gunung-api ini juga

    cenderung tidak bertahan lama, dibandingkan dengan gunung-api campuran yang terus

    bertambah lapisannya setiap kali terjadi letusan dari satu lubang.

    3. Kerucut semburan (spatter cone)

    4. Kubah atau sumbat lava (lava plug)

    Sifat kekentalan magma meningkat sebanding dengan penambahan kandungan silika.

    Sebagian andesit dan dasit yang sangat asam, akan mudah membentuk kubah, yang kadang-

    kadang disertai dengan lidah lava tebal menonjol pada bagian bawahnya. Banyak contoh dapatditemukan di Indonesia, misalnya di erupsi Galunggung 1918, Kelud 1920, dan Merapi. Sekitar

    40 kubah lava di Indonesia telah dideskripsi menjadi beberapa tipe. Hartmann menaksir bahwa

    separuh jumlah gunungapi aktif memproduksi kubah lava dengan kandungan 55% Si0 2, miskin

    gas, dan dengan suhu sekitar 95oC.

    Bentuk kubah dipengaruhi oleh konfigurasi dari tempat lava diekstrusikan. Kubah tumbuh

    seiring dengan penambahan energi dari dalam sehingga luar lapisan sangat diregangkan. Akan

    terjadi semacam stratifikasi mantel berurutan yang paralel dari luar ke dalam dengan ketebalan

    sampai beberapa meter. Kubah yang terbentuk mempunyai kemiringan kubah antara 35- 40.

    Akhir pembentukan kubah lava akan membentuk depresi di bagian puncaknya. Depresi ini

    merupakan hasil berbagai faktor, seperti penyusutan oleh pendinginan, atau berhentinya tekanan

    keatas.

  • 8/10/2019 Bentukan Bentuklahan Asal Volkanis Perkembangan Bentuklahan Asal Volkanime

    4/22

    Kubah Lava

    Terbentuk dari kumpulan aliran lava yang muncul di puncak seputar kawah gunung api

    Bermorfologi kubah, yang dibentuk dalam satu periode erupsi.

    Magma bersifat kental, sehingga hanya menumpuk di atas lubang kepundan

    membentuk bukit atau kubah batuan beku.

    Dalam pertumbuhannya, bagian luar kubah mendingin dan mengeras, yang selanjutnya

    diterobos oleh aliran lava berikutnya.

    Karena pada bagian luar mengeras, maka pada batas antara lava lama (keras di bawah)

    dan lava baru (plastis di atas) terbentuk perlapisan terpisah.Oleh proses pendinginan

    dan pengerasan yang tidak bersamaan, bagian yang plastis mudah runtuh, gugur

    menuruni lereng membentuk guguran kubah lava

    5. Blok Lava

    6. Kerucut Volkan

    2.2 Perkembangan BentukLahan Volkanisme

    Perkembangan bentukan lahan asal volkan erat kaitannya dengan sejarah perkembangan dan

    kegiatan gunung api.Perkembangan kegiatan gunung api,tergantung pada sifat gunung apitersebut.

    2.2.1 Instrusi Magma

    Intrusi adalah proses terobosan magma ke dalam lapisan kulit bumi (litosfer) tetapi tidak

    sampai keluar dari permukaan bumi. Namun intrusi magma menyebabkan permukaan cembung

    akibat pengangkatan lapisan kerak bumi.

    Penerobosan magma kepermukaan bumi belum tentu mencapai permukaan bumi.Jikapenerobosan magma tidak mencapai permukaan bumi,instrusi tersebut disbut instrusi magma

    atau plutonisme.Batuan beku yang terbentuk dari aktivitas ini disebut intrusiva.

    Bentukan instrusi magma itu tergantung kepada jenis magmanya,yang merupakan sumber

    mineral yang mempunyai arti ekonomis.Bahan galian logam kebanyakan terdapat didalam

  • 8/10/2019 Bentukan Bentuklahan Asal Volkanis Perkembangan Bentuklahan Asal Volkanime

    5/22

    batuan instrusi atau pada lapisan litosfer disekitar instrusi magma,karena mengalami

    metamorfosis.

    Intrusi magma atau plutonisme menghasilkan bermacam-macam bentuk-bentukan ,yaitu:

    1.Batolit adalah batuan beku yang terbentuk di dalam dapur magma, sebagai akibat penurunansuhu yang sangat lambat.

    2.Lakolitadalah magma yang menyusup di antara lapisan batuan yang menyebabkan lapisan

    batuan di atasnya terangkat sehingga menyerupai lensa cembung, sementara permukaan atasnya

    tetap rata.

    3.Keping intrusiatausill adalah lapisan magma yang tipis menyusup di antara lapisan batuan.

    4.Intrusi korokataugang adalah batuan hasil intrusi magma memotong lapisan-lapisan litosfer

    dengan bentuk pipih atau lempeng.

    5.Apolisaadalah semacam cabang dari intrusi gang namun lebih kecil.

    6.Diatrema adalah batuan yang mengisi pipa letusan, berbentuk silinder, mulai dari dapur

    magma sampai ke permukaan bumi.

    2.2.2 Ekstrusi Magma(Erupsi Magma)

    Perkembangan bentukan asal volkan erat kaitannya dengan sejarah perkembangan dankegiatan gunung api.Perkembangan kegiatan gunungapi tergantung pada sifat letusan

    gunungapi,yaitu:

    a.Meleleh/meleler (effusive) atau quit type

    b.Meletus atau explosive type (Lobeck, 1993:663)

    Suatu keadaan dimana aktivitas magma mencapai ke permukaan bumi,maka gerakan inidinamakan erupsi magma. Jadi erupsi magma adalah proses keluarnya magma ke permukaan

    bumi karena ada tekanan dari dalam melalui retakan atau lubang kepundan. Erupsi magma inilah

    yang menyebabkan sebuah gunung bisa di katakan sebagai gunung api. Erupsi magma tidakhanya terjadi di daratan tetapi juga bisa terjadi di lautan.

    Kekuatan erupsi masing-masing volkan tidak sama.Pada setiap volkan dapat diamatiperiode silih berganti dari masa aktivitas tinggi dan masa aktivitas rendah.Aktivitas suatu volkankadang-kadang secara bertahap bertambah besar dan lalu secara perlahan-lahan sirna,sementara

    itu tibi-tiba terjadi suatu ledakan dahsyat yang berbahaya.

    Erupsi itu sendiri dibedakan beberapa jenis:

    a.Erupsi sentral

  • 8/10/2019 Bentukan Bentuklahan Asal Volkanis Perkembangan Bentuklahan Asal Volkanime

    6/22

    Erupsi sentral adalah magma yang keluar melalui sebuah lubang permukaan bumi dan

    membentuk gunung yang letaknya tersendiri.Erupsi jenis ini dapat dibagi menjadi tiga:

    1.Erupsi eksplosif (letusan), terjadi apabila letak dapur magma dalam dan volume gas besar,

    magma bersifat asam. Material yang dikeluarkan adalah piroklastik dengan kandungan S1O2

    tinggi, misalnya bongkah, lapili, bom, pasir, abu dan debu. Bentuk Volkan adalah Sharp Cone.

    2.Erupsi effusif (lelehan), terjadi karena letak dapur magma dangkal, volume gas kecil, magma

    bersifat basa. Material yang dikeluarkan berupa lava dengan kandungan S1O2. Bentuk volkanrounded cone.

    3.Erupsi campuran, terjadi karena letak variasi dapur magma, volume gas dan sifat magma

    bersifat intermedier tetapi biasanya cenderung basa. Bentuk Volkan Strato.

    Erupsi tipe ini menghasilkan tiga bentuk gunung api yaitu:

    1.Gunung api perisai

    Gunung api perisai yaitu gunung api bentukan hasil erupsi efusif atau aliran yang

    terbentuk karena sifat magma yang dikeluarkan cair atau encer. Contoh tipe gunung api perisaiyaitu Gunung api di Kepulauan Hawaii .

    Gunung api perisai

    2.Gunung api maar

    Gunung api maar yaitu gunung api bentukan hasil erupsi eksplosif atau ledakan.Gunung

    api tipe ini memiliki dapur magma yang relatif kecil dan dangkal sehingga dengan satu kaliletusan maka aktivitas gunung api tersebut akan berhenti dan biasanya akan membentuk danau.

    Gunung api maar

  • 8/10/2019 Bentukan Bentuklahan Asal Volkanis Perkembangan Bentuklahan Asal Volkanime

    7/22

    3.Gunung api strato

    Gunung api strato merupakan gunung api berbentuk kerucut dengan lereng yang curam yangdihasilkan karena letusan eksplosif dan efusif secara bergantian. Contoh Gunung api strato yaitu

    Gunung Fuji di Jepang dan sebagian besar gunung api di Indonesia.

    Gunung api strato

    b.Erupsi semi volkanik atau erupsi freatik

    Erupsi semi volkanik atau erupsi freatik,merupakanerupsi yang terjadi dimana tidak ada bahan-bahan baru yang dihasilkan.Pada erupsi jenis ini airtanah dirubah menjadi uap,contohnya depresi

    souh (Sumatera-Lampung) yang dalamnya 270 m.

    c.Erupsi Linear

    Erupsi linear adalah gerakan magma menuju permukaan bumi melalui celah-celah atau

    retakan-retakan dan berjajar sehingga nampak seperti garis.Erupsi linear menghasilkan lava yang

    cair dan membentuk plato, misalnya Plato Sukadana (Lampung).Erupsi linear ini terjadi sebagai

    akibat adanya rekahan,tetapi magma keluar melalui kepundan sentral dengan membentuk garislurus atau berderet,material yang dikeluarkan umumnya cair,yang klastis sangat sedikit,larva

    bersifat basalt dengan membentuk plateau basalt seperti basaly Sukadama-Lampung.

    d.Erupsi Post-Volkanis

    erupsi aktiva post volkanik,terdapat pada gunungapi yang tidak begitu aktif lagi,terdapat

    semacam kegiatan post-volkanik seperti fumarol,solfatar,sumber air panas,dan geyser.

    Bentuklahan yang dihasilkan oleh kegiatan volkanis diIndonesia dapat dikelompokkan menjadi

    beberapa jenis,yaitu:

    a.Kerucut paasiterparasitic cone type),merupakan tipe perbukitan atau gunungapi yang

    pembentukannya berkaitan langsung dengan kegiatan gunungapi.Contohnya adalah bentuklahan

    disekitar Gunung amomgan (Jawa Timur) sehingga disebut tipe Lamomgan.

    b.Berbukit-bukit kecil (hillocks type) ,yaitu bukit-bukit kecil disekitar gunung api yang tersusun

    dari bahan-bahan gunungapi,terutama bahan lepas.Bentuk ini banyak disekitar kaki gunungGalunggung (Jawa Barat)

  • 8/10/2019 Bentukan Bentuklahan Asal Volkanis Perkembangan Bentuklahan Asal Volkanime

    8/22

    c.Antiklinorium gunungapi (volcanic anticlinorium type) ,merupakan perbukitan lipatan disekitarkaki gunungapi yang terjadi karena kompresi mendatar akibat runtuhan sebagian kerucut

    gunungapi.Contohnya diBukit Gendol di kaki barat Gunung Merapi merupakan bagian daritubuh gunung Merapi yang saat ini telah meluncur secara pejal dari puncaknya yang tertahan

    didataran dengan dicirikan adanya lipatan pada lapisan plastis.

    BAB III

    KESIMPULAN

    3.1 Kesimpulan

    Bentuklahan asal volkanis terdiri dari:

    1.Kepundan (crater atau cauldron)

    2.Kerucut terak (cinder cone)

    3.Kerucut semburan (spatter cone)

    4.Blok Lava

    5.Kubah atau sumbat lava (lava plug)

    6. Kerucut Volkan

    Erupsi gunungapi dibagi menjadi beberapa bagian,yaitu erupsi linier,erupsi sentral yang meliputi

    erupsi eksplosif dan erupsi efusif,erpsi semi volkan atau erupsi post-vulkanik.Masing-masingjenis erupsi yang terjadi membentuk bentukan bebtuklahan yang berbeda pula.Adapun sebagai

    contoh dari bentuklahan yang dihasilkan diantaranya adalah kerucut pasir (parastic cone

    type),bukit-bukit kecil (hillocks type),dan antiklinorium gunungapi (volcanic anticlicaltype).Dalam perkembangannya bentuk lahan asal volkan masing-masing berbeda sesuai dengan

    type erupsi gunung api itu sendiri,karena material dan hasil kecepatan serta tenaga asalluar dalam

    melakukan pekerjaanproses geomorfik

    A. Bentuk Lahan Asal Vulkanis

    Bentuk lahan vulkanis adalah bentuk lahan hasil kegiatan gunung berapi baik yang

    tersusun dari bahan gunung api yang sudah keluar ke permukaan bumi (ekstrusi) maupun yang

  • 8/10/2019 Bentukan Bentuklahan Asal Volkanis Perkembangan Bentuklahan Asal Volkanime

    9/22

    membeku dalam permukaan bumi (instrusi). Bentuk lahan vulkanis secara sederhana terbagi atas

    dia yaitu :

    a. Bentuk-bentuk eksplosif (krater letusan, ash dan cinder cone)

    b. Bentuk-bentuk effusif (aliran lava/lidah lava, bocca, plateau lava, aliran lahar dan lainnya) yang

    membentuk bentangan tertentu dengan distribusi di sekitar kepundan, lereng bahkan kadang

    sampai kaki lereng.

    Struktur vulkanik yang besar biasanya ditandai oleh erupsi yang eksplosif dan effusif, yang

    dalam hal ini terbentuk volkanostrato. Erupsi yang besar mungkin sekali akan merusak dan

    membentuk kaldera yang besar.

    B. Vulkanisme

    Vulkanisme adalah semua fenomena yang berkaitan dengan proses gerakan magma dari

    dalam bumi menuju ke permukaan bumi yang menghasilkan bentuklahan yang cenderung positif.

    Proses geomorfologi yang terjadi pada tubuh gunungapi memberikan karakteristik lahan

    yang berbeda baik dalam bentuk relief morfologi, tipe batuan, tanah, kondisi hidrologi, vegetasi

    dan penggunaan lahan. Verstappen (1964) dan Widiyanto (1999) membagi tubuh gunungapi

    secara umum menjadi 9 satuan bentuklahan dan menjelaskan karakteristiknya sebagai berikut :

    1. Kawah merupakan cekungan pada puncak atau bagian lereng gunungapi yang merupakan

    tempat keluarnya magma ke permukaan. Neck akan menghubungkan kawah dengan

    dapur magma yang terdapat di dalam bumi. Bentuk cekung pada kawah menyebabkan air

    hujan dapat tertampung dalam kawah sehingga akan terbentuk danau kawah.

    2. Kaldera merupakan kawah yang besar. Kaldera terbentuk dari kawah yang runtuh akibat

    erupsi gas yang kuat. Pada saat erupsi gas, material di dalam kawah tersebut tersembur

    keluar sehingga bagian dalam kawah menjadi kosong. Kekosongan material dalam kawah

    ini mengakibatkan dinding kawah menjadi labil. Akibat goncangan dan gaya berat maka

    dinding kawah akan runtuh sehingga terbentuk kaldera.

    3.

    Kerucut gunungapi merupakan bagian tubuh gunungapi paling atas yang langsung

    mendapat material dari kawah saat terjadi erupsi. Gerakan material pada kerucut

    gunungapi adalah gerakan gravitatif, yaitu gerakan yang dipengaruhi oleh tenaga

    gravitasi bumi. Kerucut gunungapi memiliki lereng yang sangat curam dan terdapat

    lembah-lembah dalam. Material endapannya merupakan campuran bahan erupsi yang

  • 8/10/2019 Bentukan Bentuklahan Asal Volkanis Perkembangan Bentuklahan Asal Volkanime

    10/22

    masih sangat kasar hingga kasar, Kerucut gunungapi didominasi oleh aktifitas

    pengangkutan dan longsor lahan.

    4. Lereng gunungapi merupakan satuan bentuklahan yang terdapat di bawah kerucut

    gunungapi, dengan proses dominan berupa pengangkutan material secara gravitatif dan

    oleh tenaga air. Lereng terbentuk dari hasil endapan material erupsi yang berlangsung

    secara bertahap. Kemiringan lereng di satuan bentuklahan ini bervariasi dari curam

    sampai agak curam dengan aktifitas longsor lahan dan pengangkutan oleh air. Ciri lain

    yang umum adalah telah digunakannya untuk lahan pertanian, permukiman, peternakan,

    perkebunan dan pariwisata. Biasanya lereng gunungapi ini memiliki bentuk yang belum

    teratur dengan lembah-lembah yang dalam.

    5. Kaki gunungapi dicirikan oleh lereng yang agak curam sampai agak landai. Kaki

    gunungapi didominasi oleh pengendapan materi gunungapi misalnya yang melalui

    lembah-lembah sungai. Materi yang diendapkan antara lain lumpur, endapan lava dan

    materi piroklastik. Proses pengangkutan mulai berkurang yang disebabkan oleh

    kemiringan lereng yang mulai berkurang. Proses gravitatif yang terjadi juga mulai lemah.

    6. Dataran kaki gunungapi merupakan satuan bentuklahan yang lebih datar dan terbentuk

    dari pengendapan material oleh proses fluvial. Proses sedimentasi pada lembah sungai

    mulai aktif karena adanya penurunan kemiringan lereng yang memungkinkan terjadinya

    pengendapan yang cukup besar. Kemiringan lerengnya bervariasi dari agak landai sampai

    landai. Pemanfaatan lahan untuk pertanian mulai berkembang. Material permukaan

    didominasi oleh kerikil hingga pasir kasar. Proses erosi pada unit ini mulai lebih kecil

    dari pengendapannya. Secara umum proses erosi yang tampak adalah dari erosi lembar

    sampai erosi alur.

    7. Dataran fluvio gunungapi merupakan satuan bentuklahan dengan topografi datar dan

    terbentuk oleh pengendapan dari proses fluvial. Proses pengendapan yang terjadi lebih

    intensif serta material utamanya berupa pasir sedang hingga halus pada bagian atasnya.

    Di sini pemanfaatan lahan untuk pertanian dan permukiman lebih berkembang.

    8. Medan lava dan medan lahar. Medan lava terbentuk oleh adnya aliran lava melalu

    lembah-lembah dan hasil erupsi gunungapi. Karakeristik satuan bentuklahan ini berupa

    daerah yang bergelombang tak teratur. Medan lava akan terbentuk bila terjadi curahan

    lava pada volume yang sangat besar yang umumnya berupa lava basalt. Medan lava ini

  • 8/10/2019 Bentukan Bentuklahan Asal Volkanis Perkembangan Bentuklahan Asal Volkanime

    11/22

    diyakini berhubungan erat dengan adanya erupsi melalui rekahan, baik yang muncul di

    sekitar kawah maupun kerucut gunungapi.

    Berdasarkan klasifikasi dari Escher (Bammelen, 1949) terdapat tujuh tipe gunugapi berdasarkan

    pada tekanan gas, derajat, kecairaan lava, dan kedalaman dapur magma, yaitu : tipe hawai,

    stromboli, volcano, merapi, pelle, vincent, dan tipe plinian.

    Geomorfologi : Bentuk Lahan

    BAB I

    PENDAHULUAN

    Geomorfologi ( geomorphology ) adalah ilmu tentang roman muka bumi beserta

    aspek-aspek yang mempengaruhinya. Geomorfologi bisa juga merupakan salah

    satu b a g i a n d a r i g e o g r a f i . D i m a n a g e o m o r f o l o g i y a n g m e r u p a k a n c a b a n g

    dari ilmu geografi, mempelajari tentang bentuk muka bumi, yang meliputi

    pandangan luas sebaga i cakupan satu kenampakan sebagai bentang alam

    (landscape) sampai pada satuan terkecil sebagai bentuk lahan (landform) (2012)

    H u b u n g a n g e o m o r f o l o g i d e n g a n k e h i d u p a n m a n u s i a a d a l a h d e n g a n

    a d a n ya pegunungan-pegunungan, lembah, bukit, baik yang ada didarat maupun di dasar

    laut.Dan juga dengan adanya bencana alam seperti gunung berapi, gempa bumi,

    tanah longsor dan sebagainya yang berhubungan dengan lahan yang ada di bumi yang juga

    mendorong manusia untuk melakukan pengamatan dan mempelajari bentuk-

    bentuk g e o m o r f o l o g i ya n g a d a d i bu m i . Ba i k ya n g d a p a t b e r p o t e n s i

    b e r b a h a ya m a u p u n aman. Sehingga dilakukan pengamatan dan identifikasi bentuk lahan(2012)

    Istilah bentang lahan berasal dari kata landscape (Inggris) atau landscap (Belanda) atau

    landschaft (Jerman), yang secara umum berarti pemandangan. Arti pemandangan mengandung

    dua aspek, yaitu aspek visual dan aspek estetika pada suatu lingkungan tertentu

    ( Z o n n e v e l d , 1 9 7 9 d a l a m T i m F a k u l t a s G e o g r a f i U G M , 1 9 9 6 .

    http://reskiayumagfira.blogspot.com/2013/04/geomorfologi-bentuk-lahan.htmlhttp://reskiayumagfira.blogspot.com/2013/04/geomorfologi-bentuk-lahan.htmlhttp://reskiayumagfira.blogspot.com/2013/04/geomorfologi-bentuk-lahan.html
  • 8/10/2019 Bentukan Bentuklahan Asal Volkanis Perkembangan Bentuklahan Asal Volkanime

    12/22

    U n t u k mengadakan analisis bentanglahan diperlukan suatu unit analisis yang

    lebih rinci. Dengan mengacu pada definisi bentang lahan tersebut. maka dapat dimengerti,

    bahwa unit analisis yang sesuai adalah unit bentuk lahan. Oleh karena itu, untuk menganalisis

    d a n m e n g k l a s i f i k a s i b e n t a n g l a h a n s e l a l u m e n d a s a r k a n p a d a

    k e r a n g k a k e r j a b e n tu k la h a n. B e rd a sa r ka n p e n ge r t i a n b e n ta n gl a h an

    seperti di atas, maka dapat diketahui, bahwa ada delapan anasir bentanglahan.

    Kedelapan anasir bentanglahan itu adalah udara, tanah, air, batuan, bentuklahan, flora, fauna, dan

    manusia (2012).

    B e n t u k l a h a n a d a l a h b a g i a n d a r i p e r m u k a a n b u m i y a n g

    m e m i l i k i b e n t u k topografis khas, akibat pengaruh kuat dari proses alam dan

    struktur geologis pada material batuan dalam ruang dan waktu kronologis tertentu. Bentuk

    lahan terdiri dari sistem Pegunungan, Perbukitan, Vulkanik, Karst, Alluvial, Dataran

    sampai Marine terbentuk oleh pengaruh batuan penyusunnya yang ada di bawah

    lapisan permukaan bumi. Pada makalah ini akan dijelaskan kembali apa yang

    dimaksud dengan bentang lahan yang terbentuk berasal dari proses pelarutan (2012).

    BAB II

    PEMBAHASAN

    II.1 Bentuk Lahan

    Menurut Strahler (1983), bentuk lahan adalah konfigurasi permukaan lahan yang

    dihasilkan oleh proses alam. Lebih lanjut Whitton (1984) menyatakan bahwa bentuklahan

    merupakan morfologi dan karakteristik permukaan lahan sebagai hasil interaksi antara proses

    fisik dan gerakan kerak dengan geologi lapisan permukaan bumi. Berdasarkan kedua definisi

    tersebut, dapat disimpulkan bahwa bentuklahan merupakan bentang permukaan lahan yang

    mempunyai relief khas karena pengaruh kuat dari struktur kulit bumi dan akibat dari proses alam

    yang bekerja pada batuan di dalam ruang dan waktu tertentu. Masing-masing bentuklahan

    dicirikan oleh adanya perbedaan dalam hal struktur dan proses geomorfologi, relief/topografi dan

    material penyusun (Zmit, 2013).

  • 8/10/2019 Bentukan Bentuklahan Asal Volkanis Perkembangan Bentuklahan Asal Volkanime

    13/22

    Struktur geomorfologi memberikan informasi tentang asal-usul (genesa) dari

    bentuklahan. Proses geomorfologi dicerminkan oleh tingkat pentorehan atau pengikisan,

    sedangkan relief ditentukan oleh perbedaan titik tertinggi dengan titik terendah dan kemiringan

    lereng. Relief atau kesan topografi memberikan informasi tentang konfigurasi permukaan

    bentuklahan yang ditentukan oleh keadaan morfometriknya. Litologi memberikan informasi jenis

    dan karakteristik batuan serta mineral penyusunnya, yang akan mempengaruhi pembentukan

    bentuklahan (Zmit, 2013).

    Bentuklahan adalah suatu kenampakan medan yang terbentuk oleh proses alami yang

    memiliki komposisi tertentu dan karakteristik fisikal dan visual dengan julat tertentu yang terjadi

    dimanapun bentuklahan tersebut terdapat. Berdasarkan klasifikasi yang dikemukaan oleh VanZuidam (1969) dan Verstappen maka bentuk muka bumi dapat diklasifikasikan menjadi 8 satuan

    bentuklahan utama (geomorfologi), yang dapat masing-masing dirinci lagi berdasarkan skala

    peta yang digunakan. Adapun satuan bentuk lahan tersebut adalah sebagai berikut (Zmit, 2013).

    1. Bentuklahan asal struktural

    Gambar 2.1 Bentuk lahan struktural (Suhendra, 2009)

    Bentuk lahan struktural terbentuk karena adanya proses endogen atau proses tektonik, yang

    berupa pengangkatan, perlipatan, dan pensesaran. Gaya (tektonik) ini bersifat konstruktif

    (membangun), dan pada awalnya hampir semua bentuk lahan muka bumi ini dibentuk olehkontrol struktural. Bentuklahan asal struktural adalah sebagai berikut (Suhendra, 2009).

    Pegunungan blok sesar (simbol : S1)

    Gawir sesar (simbol : S2)

    Pegunungan antiklinal (simbol : S3)Perbukitan antiklinal (simbol : S4)

    Perbukitan atau pegunungan sinklinal (simbol : S5)

    Pegunungan monoklinal (simbol : S6)

    http://erfan1977.files.wordpress.com/2011/08/bentuk-lahan-struktural-copy.jpg
  • 8/10/2019 Bentukan Bentuklahan Asal Volkanis Perkembangan Bentuklahan Asal Volkanime

    14/22

    Pegunungan atau perbukitan kubah (simbol : S7)

    Pegunungan atau perbukitan plato (simbol : S8)

    Lembah antiklinal (simbol : S9)Hogback atau cuesta (simbol : S10)

    2. Bentuklahan asal denudasional

    Gambar 2.2 Bentuk Lahan Denudasional (Suhendra, 2009).

    Proses denudasional (penelanjangan) merupakan kesatuan dari proses pelapukan gerakan tanaherosi dan kemudian diakhiri proses pengendapan. Semua proses pada batuan baik secara fisik

    maupun kimia dan biologi sehingga batuan menjadi desintegrasi dan dekomposisi. Batuan yang

    lapuk menjadi soil yang berupa fragmen, kemudian oleh aktifitas erosi soil dan abrasi, tersangkutke daerah yang lebih landai menuju lereng yang kemudian terendapkan.

    Pada bentuk lahan asal denudasional, maka parameter utamanya adalah erosi atau tingkat.

    Derajat erosi ditentukan oleh : jenis batuannya, vegetasi, dan relief. Bentuklahan asal

    denudasional adalah sebagai berikut (Suhendra, 2009).

    Pegunungan terkikis (simbol : D1)Perbukitan terkikis (simbol : D2)

    Bukit sisa (simbol : D3)

    Perbukitan terisolir (simbol : D4)

    Dataran nyaris (simbol : D5)

    Kaki lereng (simbol : D6)

    Kipas rombakan lereng (simbol : D7)

    Gawir (simbol : D8)

    Lahan rusak (simbol : D9)

    3. Bentuklahan asal gunungapi (vulkanik)

    http://erfan1977.files.wordpress.com/2011/08/denudasional.jpg
  • 8/10/2019 Bentukan Bentuklahan Asal Volkanis Perkembangan Bentuklahan Asal Volkanime

    15/22

    Gambar 2.3 Bentuk Lahan Volkanisme (Suhendra, 2009).

    Volkanisme adalah berbagai fenomena yang berkaitan dengan gerakan magma yang bergerak

    naik ke permukaan bumi. Akibat dari proses ini terjadi berbagai bentuk lahan yang secara umumdisebut bentuk lahan gunungapi atau vulkanik. Bentuklahan asal gunungapi adalah sebagai

    berikut (Suhendra, 2009).

    Kepundan (simbol : V1)

    Kerucut gunungapi (simbol : V2)

    Lereng gunungapi (simbol : V3)

    Kaki gunungapi (simbol : V4)

    Dataran kaki gunungapi (simbol : V5)

    Dataran kaki fluvio gunungapi (simbol : V6)

    Padang lava (simbol : V7)

    Lelehan lava (simbol : V8)

    Aliran lahar (simbol : V9)

    Dataran antar gunungapi (simbol : V10)

    Leher gunungapi (simbol : V11)

    Boca (simbol : V12)

    Kerucut parasiter (simbol : V13)

    4. Bentuklahan asal fluvial

    http://erfan1977.files.wordpress.com/2011/08/gunungapi.jpghttp://erfan1977.files.wordpress.com/2011/08/gunungapi.jpg
  • 8/10/2019 Bentukan Bentuklahan Asal Volkanis Perkembangan Bentuklahan Asal Volkanime

    16/22

    Gambar 2.4 Bentuk Lahan Asal Fluvial (Herlambang, 1990).

    Bentuklahan asal proses fluvial terbentuk akibat aktivitas aliran sungai yang berupa

    pengikisan, pengangkutan dan pengendapan (sedimentasi) membentuk bentukan-bentukandeposisional yang berupa bentangan dataran aluvial (Fda) dan bentukan lain dengan struktur

    horisontal, tersusun oleh material sedimen berbutir halus. Bentuklahan asal fluvial adalahsebagai berikut (Suhendra, 2009).

    Dataran aluvial (simbol : F1)

    Rawa, danau, rawa belakang (simbol : F2)

    Dataran banjir (simbol : F3)

    Tanggul alam (simbol : F4)

    Teras sungai (simbol : F5)

    Kipas aluvial (simbol : F6)

    Gosong (simbol : F7)Delta (simbol : F8)

    Dataran delta (simbol : F9)

    5. Aluvial Plain / Kipas Darat

  • 8/10/2019 Bentukan Bentuklahan Asal Volkanis Perkembangan Bentuklahan Asal Volkanime

    17/22

    Gambar 2.5 Bentuk Lahan Aluvial Plain (Herlambang, 1990).

    Bentang lahan kipas aluvial merupakan hamparan bahan aluvial yang bermula dari

    suatu mulut lembah di daerah pegunungan, kemudian me-masuki wilayah dataran. Dari mulutlembah tersebut, endapan menyebar dengan sudut kemiringan makin landai. Fraksi kasar akan

    teraku-mulasi di dekat mulut lembah, sedangkan fraksi halus akan terdapat pada daerah dataran.

    Sungai yang mengalir di daerah kipas cenderung berubah-ubah arah, karena pembendungan di

    daerah hulunya oleh fraksi kasar. Kipas alu-vial dapat terjadi pada kaki gunung api, kaki tebingdari gawir sesar, atau pada lembah di bawah suatu lembah lain, tergantung pada kondisi dan

    posisi daerah erosi. Pada daerah beriklim kering, di kaki pegunung-an sering dijumpai akumulasiendapan dari longsoran batuan dengan lereng yang landai dan berangsur datar. Daerah tersebutdinamakan rock pediment, rock planeatau conoplain. Daerah yang terletak antara daerah erosi

    dan daerah endapan disebutzone of planation. Jika aku-mulasi endapan hasil longsoran tersebut

    berbentuk kipas disebut pula rockfan.

    6.

    Bentuklahan asal marin

  • 8/10/2019 Bentukan Bentuklahan Asal Volkanis Perkembangan Bentuklahan Asal Volkanime

    18/22

    Gambar 2.6 Bentuk Lahan Marine (Suhendra, 2009).Aktifitas marine yang utama adalah abrasi, sedimentasi, pasang-surut, dan pertemuan

    terumbu karang. Bentuk lahan yang dihasilkan oleh aktifitas marine berada di kawasan pesisir

    yang terhampar sejajar garis pantai. Pengaruh marine dapat mencapai puluhan kilometer ke arahdarat, tetapi terkadang hanya beberapa ratus meter saja. Sejauh mana efektifitas proses abrasi,

    sedimentasi, dan pertumbuhan terumbu pada pesisir ini, tergantung dari kondisi pesisirnya.

    Proses lain yang sering mempengaruhi kawasan pesisir lainnya, misalnya : tektonik masa lalu,

    berupa gunung api, perubahan muka air laut (transgresi/regresi) dan litologi penyusun.Bentuklahan asal marin adalah sebagai berikut (Suhendra, 2009).

    Gisik (simbol : M1)

    Dataran pantai (simbol : M2)

    Beting pantai (simbol : M3)

    Laguna (simbol : M4)

    Rataan pasang-surut (simbol : M5)

    Rataan lumpur (simbol : M6)

    Teras marin (simbol : M7)

    Gosong laut (simbol : M8)

    Pantai berbatu (simbol : M9)

    Terumbu (simbol : M10)7. Bentuklahan asal pelarutan

    http://erfan1977.files.wordpress.com/2011/08/marine1.jpg
  • 8/10/2019 Bentukan Bentuklahan Asal Volkanis Perkembangan Bentuklahan Asal Volkanime

    19/22

    Gambar 2.7 Bentuk Lahan Karst (Suhendra, 2009).

    Bentuk lahan karst dihasilkan oleh proses pelarutan pada batuan yang mudah larut. Karst adalah

    suatu kawasan yang mempunyai karekteristik relief dan drainase yang khas, yang disebabkanketerlarutan batuannya yang tinggi. Dengan demikian Karst tidak selalu pada batu gamping,

    meskipun hampir semua topografi karst tersusun oleh batu gamping. Bentuklahan asal pelarutan

    adalah sebagai berikut (Suhendra, 2009).

    Dataran karst (simbol : K1)Kubah karst (simbol : K2)

    Lereng perbukitan (simbol : K3)Perbukitan sisa karst (simbol : K4)

    Uvala atau polye (simbol : K5)

    Ledok karst (simbol : K6)

    Dolina (simbol : K7)

    8. Bentuk lahan asal Eolin (angin)

    Gambar 2.8 Bentuk Lahan Eolin (angin) (Suhendra, 2009).Gerakan udara atau angin dapat membentuk medan yang khas dan berbeda dari bentukan

    proses lainnya. Endapan angin terbentuk oleh pengikisan, pengangkatan, dan pengendapan

    material lepas oleh angin. Endapan angin secara umum dibedakan menjadi gumuk pasir danendapan debu. Bentuklahan asal eolin adalah sebagai berikut(Suhendra, 2009).

    Gumuk pasir (simbol : E1)

    http://erfan1977.files.wordpress.com/2011/08/pelarutan-copy.jpghttp://erfan1977.files.wordpress.com/2011/08/eolin.jpghttp://erfan1977.files.wordpress.com/2011/08/pelarutan-copy.jpg
  • 8/10/2019 Bentukan Bentuklahan Asal Volkanis Perkembangan Bentuklahan Asal Volkanime

    20/22

    Gumuk pasik barkan (simbol : E2)

    Gumuk pasir pararel (simbol : E3)

    9. Bentuklahan asal glasial

    Gambar 2.9 Bentuk Lahan Glasial (Suhendra, 2009).

    Bentukan ini tidak berkembang di Indonesia yang beriklim tropis ini, kecuali sedikit di

    puncak Gunung Jaya Wijaya, Papua. Bentuk lahan asal glasial dihasilkan oleh aktifitas es/gletser

    yang menghasilkan suatu bentang alam (Suhendra, 2009).

    Semua satuan bentuklahan tersebut memiliki karakter yang khas dan mencerminkan ciri

    tertentu. Dengan demikian maka, dengan mengenal nama satuan bentuklahan akan dapat

    dibayangkan sifat alaminya. Satuan bentuklahan ini sangat penting terutama dalam konteks

    kajian lingkungan, baik lingkungan fisik, biotis, maupun kultural (Suhendra, 2009).

    http://erfan1977.files.wordpress.com/2011/08/glasial.jpg
  • 8/10/2019 Bentukan Bentuklahan Asal Volkanis Perkembangan Bentuklahan Asal Volkanime

    21/22

    BAB III

    PENUTUP

    A. Kesimpulan

    Bentuklahan adalah bagian dari permukaan bumi yang memiliki bentuk topografiskhas,

    akibat pengaruh kuat dari proses alam dan struktur geologis pada materi al batuan

    dalam ruang dan waktu kronologis tertentu.

    Verstappen (19 83) tel ah men gkl as i f i kas i be ntuk lah an b erd asa rkan

    gen es i sn ya men j ad i sepuluh klas utama. Kesepuluh klas bentuklahan utama itu adalah

    sebagai berikut :

    1. Bentuklahan asal structural

    2. Bentuklahan asal vulkanik

    3. Bentuklahan asal denudasional

    4. Bentuklahan asal fluvial

    5. Bentuklahan asal marine

    6. Bentuklahan asal glacial

    7. Bentuklahan asal Aeolian

    8. Bentuklahan asal solusional (pelarutan)

    9. Bentuklahan asal organik

    10. Bentuklahan asal antropogenik.

  • 8/10/2019 Bentukan Bentuklahan Asal Volkanis Perkembangan Bentuklahan Asal Volkanime

    22/22

    Bentuk lahan asal vulkanik, merupakan bentuk lahan yang terjadi akibat aktivitas

    gunung api, contohnya antara lain kerucut gunung api, kawah, kaldera, medan lava.

    Bentuk lahan asal denudasi, merupakan bentuk lahan yang dihasilkan oleh proses

    degradasi seperti erosi dan longsor, contohnya bkit sisa, peneplain, lahan rusak.

    Bentuk lahan asal fluvial,merupakan bentuk lahan yang terjadi akibat aktivitas sungai,

    contohnya antara lain dataran banjir, tanggul alam, teras sungai. Karena sebagian besar sungai

    bermuara di laut maka sering terjadi bentuk lahan akibat kombinasi proses fluvial dan marine.

    Bentuk lahan asal marine, merupakan bentuk lahan yang dihasilkan oleh proses laut

    seperti tenaga gelombang, pasang dan arus. Contohnya gisik pantai (beach ridge), bura (spit),

    tombolo, laguna.

    Bentuk lahan asal glasial, merupakan bentuk lahan yang dihasilkan oleh aktivitas

    gletser (gerakan massa es), contohnya adalah lembah menggantung (hanging valley), morena,

    drumlin.

    Bentuk lahan asal aeolin,merupakan bentuk lahan yang dihasilkan oleh proses angin,

    contohnya gumiuk pasir yang memiliki berbagai bentuk seperti barchan, parabolik, longitudinal,

    transversal,bintang.

    Bentuk lahan asal solusional (pelarutan), merupakan bentuk lahan yang dihasilkan

    oleh pelarutan batuan. Banyak terdapat pada daerah kapur (karst), contohnya adalah kubah karst,

    dolina, uvala, polje, gua karst.

    Bentuk lahan asal organik, merupakan bentuk lahan yang dihasilkan oleh aktivitas

    organisme contohnya adalah terumbu karang dan pantai bakau.

    Bentuk lahan asal antropogenikmerupakan bentuk lahan yang dihasilkan oleh aktivitas

    manusia contohnya kota, pelabuhan.