23
 LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR I BENTUK MOLEKUL OLEH KADEK THANIA PRASTAKARINI 1408105047 KELOMPOK 5B JURUSAN KIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS UDAYANA 2014

bentuk molekul

Embed Size (px)

DESCRIPTION

bentuk molekul

Citation preview

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR IBENTUK MOLEKUL

OLEHKADEK THANIA PRASTAKARINI1408105047KELOMPOK 5B

JURUSAN KIMIAFAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAMUNIVERSITAS UDAYANA2014

BENTUK MOLEKULI. TUJUAN1. Menggambarkan bentuk molekul dalam tiga dimensi2. Memberikan gambaran tentang setereo kimia

II. LANDASAN TEORIMolekul merupakan kumpulan yang terdiri dari sedikitnya dua atom dalam susunan tertentu yang terikat bersama oleh gaya-gaya kimia. Suatu molekul dapat mengandung atom-atom dari unsur yang sama atau atom-atom dari dua atau lebih unsur yang bergabung dalam perbandingan tertentu, sesuai dengan hukum perbandingan tetap. Jadi, suatu molekul tidak harus berupa senyawa yang berdasarkan definisi terbentuk dari dua atom atau lebih. Contohnya gas hidrogen (H2) adalah suatu unsure murni, tetapi terdiri dari molekul-molekul yang masing-masing terbentuk dari dua atom H. Sebaliknya, air (H2O) adalah senyawa molekul yang mengandung dua atom H dan satu atom O.Molekul memiliki geometri yang berbentuk tetap dalam keadaan kesetimbangan. Panjang ikat dan sudut ikatan akan terus bergetar melalui gerak vibrasi dan rotasi. Rumus kimia dan struktur molekul merupakan dua faktor penting yang menentukan sifat-sifat suatu senyawa. Senyawa isomer memiliki rumus kimia yang sama, namun sifat-sifat yang berbeda oleh karena strukturnya yang berbeda. Stereoisomer adalah salah satu jenis isomer yang memiliki sifat fisika dan kimia yang sangat mirip namun aktivitas biokimia yang berbeda.Geometri molekul atau sering disebut struktur molekul atau bentuk molekul yaitu gambaran tiga dimensi dari suatu molekul yang ditentukan oleh jumlah ikatan dan besarnya sudut-sudut yang ada disekitar atom pusat. Perlu ditekankan istilah molekul hanya berlaku untuk atom-atom yang berikatan secara kovalen. Karena hal inilah, istilah geometri molekul hanya ditujukan pada senyawa kovalen ataupun ion-ion poliatomik. Di dalam sebuah molekul atau ion poliatom terdapat atom pusat dan substituent-substituen. Substituent yang ada terikat pada atom pusat. Substituent-substituen ini dapat berupa atom (misalnya Br atau H) dan dapat pula berupa gugus (misalnya NO2).Karena terlalu kecil untuk diamati langsung, maka digunakanlah model molekul untuk memvisualisasikan molekul. Ada dua jenis standar molekul yang sering digunakan, yaitu model bola-tongkat dan model ruang-terisi.Agar dapat mengetahui bentuk geometri dari suatu molekul, kita harus mengetahui struktur Lewis dari molekul tersebut terlebih dahulu. Struktur Lewis dituliskan dengan terlebih dahulu menentukan kerangka atau struktur molekul yang cukup rasional yaitu dengan membedakan atom pusat dan atom terminal. Atom pusat merupakan atom yang terikat pada dua atau lebih atom lain sedangkan atom terminal hanya terikat pada satu atom lain. Molekul air mempunyai atom pusat oksigen dan atom hidrogen bertindak sebagai atom terminal setelah mengetahui atom pusat dan atom terminal maka selanjutnya adalah memberikan elektron-elektron valensi sampai diperoleh rumus Lewis yang juga cukup rasional.Struktur Lewis dapat dituliskan dengan mempertimbangkan beberapa hal berikut:a. Seluruh elektron valensi harus dituliskan dalam struktur Lewis.b. Secara umum seluruh elektron dalam struktur Lewis berpasangan.c. Secara umum semua atom mencapai konfigurasi oktet (kecuali duplet untuk hidrogen). Beberapa atom mengalami penyimpangan aturan oktet.d. Ikatan rangkap atau rangkap tiga juga dapat terbentuk, umumnya untuk unsur-unsur karbon, nitrogen, oksigen, fosfor dan sulfur.Ada pula teori lain yakni teori Tolakan pasangan elektron (VSEPR) akan menjelaskan susunan elektron dalam suatu atom yang berikatan. Posisi elektron ini akan mempengaruhi bentuk geometri molekulnya. Geometri (bentuk) molekul adalah gambaran tentang susunan atom-atom dalam molekul berdasarkan susunan ruang pasangan elektron atom dalam pusat dalam molekul, pasangan elektron ini baik yang berikatan maupun yang bebas.Teori VSEPR (Valence Shell Electron Pain Repulsion) yaitu teori tolak menolak pasangan pasangan elektron pada kulit terluar atom pusat. Teori ini menekankan pada kekuatan tolak menolak diantara pasangan - pasangan elektron pada atom pusat urutan kekuatannya adalah sebagai berikut :Pasangan Elektron Ikatan (PEI) ; Pasangan Elektron Bebas (PEB), sehingga kekuatan tolakan antara PEI vs PEI< PEI vs PEB < PEB vs PEB.Dua aturan umum dalam teori VSEPR, yaitu :a. Dalam kaitannya dengan tolak-menolak pasangan elektron, ikatan rangkap dua dan tiga dapat diperlakukan seperti ikatan tunggal. Tetapi pada kenyataannya ikatan rangkap dua atau tiga lebih besar dibandingkan ikatan tunggal, karena kerapatan yang lebih tinggi dari ikatan rangkap dua atau rangkap tiga di antara dua atom akan membutuhkan ruang yang lebih besar.b. Jika suatu model memiliki dua atom atau lebih struktur resonansi, kita dapat menerapkan model VSEPR pada setiap struktur tersebut. Muatan formal biasanya tidak ditunjukkan.Dengan teori ini, kita dapat meramalkan bentuk molekul (termasuk ion) secara sistematis. Untuk tujuan ini, molekul-molekul dibagi ke dalam dua golongan yaitu:a. Model yang atom pusatnya tidak memiliki pasangan electron bebas (PEB). Bentuknya antara lain :Jumlah PasanganElektronGeometri / BentukMolekulRumus

2Linear

Pasangan ikatan saling tolak-menolak 1sama lain, maka pasangan tersebut terletakpada ujung berlawanan dalam 1 garislurus.AX2

3Segitiga Planar

Merupakan susunan yang paling stabildengan sudut segitiga sama sisi, dimanakeempat atom terletak pada bidang yang samaAX3

4Tetrahedral

Memiliki empat sisi atau muka yangsemuanya berupa segitiga sama sisi.AX4

5Segitiga Bipiramida

Atom-atom yang terletak di atas dan dibawah bidang segitiga menempati posisiaksial dan pada bidang segitiga menempatiposisi ekuatorial.AX5

6Oktahedral

Semua atom terminal memiliki sudut 900dengan yang lainnya.AX6

b. Model yang atom pusatnya memiliki satu atau lebih pasangan electron bebas (PEB).Untuk memudahkan melihat jumlah total PEI dan PEB, maka diberikan rumusan umum sebagai berikut :

ABXEY

Dimana : A = atom pusatB = atom terminalE = PEB pada Ax = jumlah atom terminal (2, 3, )y = jumlah PEB pada atom pusat (1, 2, 3, )Atom Pusat memilikI Pasangan Elektron BebasTotal pasangan elektron Jumlah PEI Jumlah PEB Bentuk Molekul Notasi VSEPR antara lain :Total Pasangan ElektronJumlahPEIJumlahPEBBentuk MolekulNotasi VSEPR

321Bengkokan

AB2E

431Segitiga Piramida

AB3E

422Bengkokan

AB2E2

541Tetrahedral tak Beraturan

AB4E

532Bentuk T

AB3E2

523Linier

AB2E3

651Segiempat Bipiramida

AB5E

642Segiempat Planar

AB4E2

Dalam bentuk molekul dikenal adanya teori ikatan valensi. Teori ini menyatakan bahwa ikatan antar atom terjadi dengan cara saling bertindihan dari orbital-orbital atom. Elektron dalam orbital yang tumpang tindih harus mempunyai bilangan kuantum spin yang berlawanan.Hibridisasi adalah sebuah konsep bersatunya orbital-orbital atom membentuk orbital hibrid yang baru yang sesuai dengan penjelasan kualitatif sifat ikatan atom. Konsep orbital-orbital yang terhibridisasi sangatlah berguna dalam menjelaskan bentuk orbital molekul dari sebuah molekul. Konsep ini adalah bagian tak terpisahkan dari teori ikatan valensi. Hibridisasi menjelaskan atom-atom yang berikatan dari sudut pandang sebuah atom.Dalam kimia, teori ikatan valensi atau teori ikatan valensi menjelaskan sifat ikatan kimia dalam suatu molekul dari sudut valensi atom. Teori ini menyimpulkan suatu aturan bahwa atom pusat dalam suatu molekul cenderung untuk membentuk ikatan elektron ganda sesuai dengan batasan geometris seperti kurang lebih ditentukan oleh aturan oktet.

III. ALAT1. Model pusat atom (plastik)2. Pipa-pipa plastik

IV. CARA KERJA1. Model molekul disusun sebagai berikut:a. HCL:Suatu pusat atom untuk inti hidrogen disusun dan pusat untuk inti klor dihubungkan dengan pipa plastik untuk menunjukkan ikatanb. BeCl2:Bentuk molekulnya linier dalam bentuk gas. Atom pusat yang cabangnya linier digunakan sebagai Be.Dua buah pipa plastik dimasukkan pada cabang ini sebagai ikatan kenmudian dihubungkan dengan inti Clc. BF3:Bentuk molekulnya segitiga datar, semua ikatan adalah equivalen dengan sudut FBF besarnya 120. Atom pusatnya dibentuk seperti gambar (1b)d. CH4, NH3, dan H2OPada penyusunan molekul-molekul diatas digunakan model yang bentuk dasarnya tetrahedral.CH4 bentuknya tetrahedral digunakan pusat atom yang cabangnya tetrahedral.Pada ikatan NH3 terdapat 3 ikatan antara N dengan H dan 1 pasang elektron bebas.Pada bagian NH3 mempunyai bentuk piramid, dan bagian yang keempat dari posisi tetrahedralnya ditempati oleh pasangan elektron bebasnya.Pada H2O terdapat 2 pasang elektron bebas dan 2 pasang elektron ikatan.e. [PtCl4]2-Ion yang bentuknya segi empat datar semua ikatannya sama dan ion khlor terletak pada sudut segiempatnya dan Pt pada pusat.f. PF5Digunakan bentuk trigonal bipirapid.Terdapat tiga ikatan ekuatorial yang equivalen dan dua ikatan yang axial.2. Bentuk molekul etana (C2H6) dibuat dengan digunakannya dua pusat inti yang tetrahedral dan kedua inti C dihubungkan dengan pipa plastik.Kedudukan hidrogen diatur dengan jalan diputarnya ikatan C-C agar didapatkan kedudukan dimana H pada atom C yang satu tepat di belakang H atom C yang lain dan kedudukan yang lainnya dimana atom H pada atom yang satu tepat di antara kedua atom H pada C yang lain.3. Hidro karbon siklikMolekul sikloheksana C6H12 disusun dan diatur kedudukan rantai karbonnya agar didapatkan bentuk seperti kapal dan bentuk seperti kursi.

Bentuk kursi lebih stabil dibandingkan bentuk kapal dan pada suhu kamar komposisinya dalam campuran melebihi 99%.4. BenzenaC6H6 mempunyai bentuk heksagonal datar. Panjang ikatan C-C semuanya sama dengan sudut C-C-C adalah 120:Dalam penyusunan benzena digunakan pusat atom yang trigonalH

HH

H

H

H

Lingkaran yang di dalam menunjukkan delokalisasi enam elektron dalam orbital p yang saling berintikan. Struktur di atas dapat dianggap sebagai keadaan rata-rata dari 2 bentuk benzena kekule yaitu:

5. Isomer optik Isomer optik mempunyai struktur dimana bayangan cerminnya tidak saling menutupi salah satu sama lain. Hubungan yang sama seperti tangan kanan dan tangan kiri. Disebut isomer optik karena dia bersifat optik aktif sehingga dia memiliki kemampuan untuk memutar bidang polarisasi dari sinar yang terpolarisasi.Untuk pusat karbon tetrahedral molekulnya bersifat optik aktif bila tidak memiliki pusat simetri atau bidang simetri. Atom ini disebut asimetri atau chiral dalam hal ini karbon mengikat 4 gugus yang berbeda.Untuk didapatkannya gambar ini disusun bentuk molekul CH2, Cl2, CH2, ClBr dan CHFBrClV. HASIL PENGAMATAN1. Penjelasan bentuk molekul berikut

NoMolekulBentukAtom pusatAtom terminalSudutGambar

aHCllinier-1800

bBeCl2linierBeCl1800

cBF2Segitiga PlanarBF1200

dCH4tetrahedralCH109,50

NH3segitiga piramidaNH109,50

H2Obengkokan atau bentuk VOH104,50

e[PtCl4]2-segiempat planarPtCl

fPF5segitiga bipiramidaPF1200 & 900

2. C2H6 (Etana)Untuk mengetahui bentuk molekul C2H6 maka molekul ini dipecah menjadi dua pusat inti yaitu CH3-CH3. Sehingga akan didapat bentuk molekulnya adalah tetrahedral.

Pada konformasi stagger memiliki sudut dihedral sebesar 60o. Sedangkan dalam konformasi eklips besar sudut dihedral adalah 0o. Munculnya dua buah konformasi yakni eklips dan stagger adalah disebabkan oleh ikatan sigma pada etana yang menyebabkan terjadinya rotasi bebas. Konformasi eklips dikatakan kurang stabil hal ini disebabkan oleh adanya tolakan tolakan antara elektron elektron ikatan dan atom atom hidrogen.3. Hidro karbon siklikMemiliki bentuk dasar molekul segienam (sikloheksana). Kedudukan rantai karbon C sikloheksana C6H12 dapat diubah sehingga menghasilkan bentuk seperti kursi. Pada sikloheksana keenam atom karbon yang membentuk lingkar juga tidak datar. Atom-atom tersebut membentuk suatu lingkar yang tidak memiliki tegangan dan mengkerut.

(kursi) (perahu)Konformasi lain dari sikloheksana adalah konformasi seperti kapal atau biduk dimana masing-masing atom karbon mempunyai susunan tetrahedral sehingga sikloheksana bebas dari tegangan.Bentuk kursi lebih stabil dibandingkan dengan bentuk kapal dan pada suhu kamar komposisinya dalam campuran melebihi 99%.

4. BenzenaBenzena yang termasuk ke dalam golongan senyawa aromatik mempunyai rumus molekul C6H6. Reaksi dengan hidrogen pada suhu dan tekanan yang tinggi dan adanya katalis, menghasilkan sikloheksana C6H12.Reaksi ini menunjukkan bahwa benzena adalah senyawa lingkar yang terdiri dari enam atom karbon. Oleh karena benzena menyerap tiga mol hydrogen untuk mengubah satu mol benzena menjadi sikloheksana, salah satu kemungkinan adalah bahwa benzena mengandung tiga ikatan rangkap C = C yang berselang-seling dengan tiga ikatan tunggal C-C seperti ditunjukkan oleh struktur berikut :

Pada struktur ini terlihat bahwa semua atom hidrogen dalam molekul benzena adalah setara.

H

HH

H

H

H

Gambar diatas menunjukan masing-masing elektron tidak hanya mengikat dua atom karbon, tetapi mengikat keenam atom karbon dari lingkar benzena tersebut. Lingkaran yang didalam menunjukkan dekalokasi enam elektron dalam orbital p yang saling berintikan. Jadi keenam elektron membentuk tiga orbital yang tidak terikat pada dua atom karbon tertentu tetapi terlibat dalam bentuk ikatan dengan enam atom karbon yang diawali dengan bulatan ditengah seperti cincin.

5. Isomer optikIsomer optik mempunyai struktur dimana bayangan cerminnya tidak saling satu sama lain. Hubungan yang sama seperti tangan kanan dan tangan kiri. Disebut isomer optik karena dia bersifat optik aktif sehingga dia memiliki kemampuan untuk memutar bidang polarisasi dari sinar yang terpolarisasi.Untuk pusat atom karbon yang tetrahedral molekulnya bersifat optik aktif bila tidak memiliki pusat simetri. Atom ini disebut asimetri atau chiral yang mengikat 4 gugus yang berbeda. CH2CL2

Senyawa CH2Cl2 memiliki 2 buah bidang simetri (H-H dan Cl-Cl) namun bukanlah senyawa optik aktif sebab bayangan dan molekul saling menutupi. Serta atom C mengikat atom terminal yang sama.

CH2ClBr

Senyawa CH2ClBr memiliki 1 buah bidang simetri (H-H) dan bukan merupakan senyawa optik aktif sebab bayangan dan molekul saling menutupi. Serta atom C mengikat atom terminal yang sama. CHFBrCl

Senyawa CHFBrCl tidak memiliki bidang simetri dan merupakan senyawa optik aktif sebab bayangan dan molekul tidak saling menutupi. Serta atom C mengikat 4 atom terminal yang berbeda. VI. PEMBAHASANPada praktikum kali ini kami melakukan percobaan tentang bentuk molekul dan timbul beberapa pertanyaan sebagai berikut:A. Pertanyaan:1. Gambarkan molekul-molekul HCl dalam wujud cair ikatan apa yang terjadi antara molekul-molekul HCl?2. Gambarkan susunan elektron lewis dari senyawa BF3!Apakah BF3 mengikuti aturan oktet?Jelaskan mengapa bentuknya segitiga planar!3. Mengapa sudut ikatan pada CH4 berbeda dengan NH3 dan H2O?Yang mana sudut ikatannya paling besar dan yang mana paling kecil?4. Pada senyawa [PtCl4]2-, berapakah bilangan oksidasi dari Pt?Jelaskan ikatan kimia antara Pt dnegan Cl!5. Apakah terdapat pasangan elektron bebas di sekitar atom P pada senyawa PF5?6. Gambarkanlah molekul 1,2 dikhlor etana dan 1,2 dikhlor etena!7. Dari senyawa-senyawa CH2Cl2, CH2 ClBr dan CHF ClBr, senaywa mana yang mempunyai bidang simetri dan yang mana bersifat optik aktif?Tunjukkan dan gambarkan dan gambarkan senyawa mana yang bayangan cerminnya saling menutupi!8. Dari konformasi dan konformasi biduk yang saudara susun, tunjukkanlah atom hidrogen yang aksial dan atom hidrogen yang equatorial!Jelaskan perbedaan kestabilan dari kedua bentuk konformasi ini!B. Jawaban1. Gambarkan molekul-molekul HCl dalam wujud cair ikatan apa yang terjadi antara molekul-molekul HCl?Dalam wujud cair HCl akan terurai menjadi HClH+ + Cl-Ikatan yang terjadi di sini adalah ikatan kovalen, yaitu ikatan kovalen polar karena terjadi ikatan sebagai akibat penggunaan pasangan elektron bersama di antara atom-atom berikatan yang pada HCl ikatan yang berlainan jenis.Kepolaran ikatan dalam HCl terjadi karena adanya perbedaan keelektronegatifan diantara atom-atom yang berikatan.Meskipun atom-atom H dan Cl sama-sama menarik pasangan elektron namun atom Cl menarik pasangan elektron lebih kuat dibandingkan dengan atom H. Hal ini disebabkan karena Cl lebih elektronegatif dari pada H sehingga pasangan elektron ikatan akan tertarik ke arah Cl (terpusatkan pada Cl). Hal ini kemudian akan menyebabkan terjadinya kutub negatif pada Cl dan kutub positif pada H atau membentuk dipol ikatan.

2. Susunan elektron Lewis dari senyawa BF3 :atom pusat : 5B = 2,3atom terminal : 9F = 2,7jumlah elektron : 3 + 3.7 = 3 + 21 = 24 struktur Lewis :

Senyawa BF3 tidak mengikuti aturan oktet, karena jumlah elektron pada kulit terluar B hanya terdiri dari enam elektron, dimana aturan oktet itu sendiri adalah aturan pada kulit terluar harus terdiri dari delapan elektron pada atom pusatnya. Agar mengikuti aturan oktet atau stabil BF3 akan menyumbangkan tempat kosong sedangkan senyawa lain akan menyumbangkan PEB untuk dipakai bersama-sama.Bentuk molekul BF3 adalah segitiga planar karena dimana keempat atom terletak pada bidang yang sama. Semua sudut ikatannya sama, yaitu 1200. Kesamaan sudut ikatan ini disebabkan oleh gaya tolak-menolak antara PEI.

3. Sudut ikatan yang dimiliki CH4 berbeda dengan NH3 dan H2O karena ketiga molekul tersebut memiliki jumlah pasangan elektron bebas (PEB) yang berbeda. CH4 Ikatan pada CH4 adalah ikatan kovalen non polar karena tidak ada PEB sehingga molekul yang terbentuk simetris. C berperan sebagai atom pusat dan atom H sebagai atom terminal, dimana pasangan elektron yang digunakan sama-sama tertarik sama kuat kesemua atom sehingga membentuk sudut yang sama yaitu 109,5 dengan bentuk molekul tetrahedral.

NH3Ikatan pada NH3 adalah ikatan kovalen polar karena pada NH3 ada satu PEB sehingga molekul yang terbentuk tidak simetris. Pasangan elektron bebas tersebut menyebabkan terjadinya perubahan sudut ikatan dan perubahan bentuk molekul. Pasangan elektron bebas pada atom pusat N menekan atom H ke bawah. Hal ini disebabkan oleh gaya tolakan yang dialami oleh pasangan elektron bebas dengan atom H, dimana gaya tolakan antara pasangan elektron tersebut dengan atom H lebih besar daripada gaya tolakan antara atom H dengan atom H sehingga terbentuk molekul segitiga piramida dengan sudut ikatan 107.

H2OIkatan yang terjadi pada H2O adalah ikatan kovalen polar karena pada H2O terdapat dua pasang elektron bebas. Pasangan elektron bebas tersebut menyebabkan terjadinya perubahan sudut ikatan dan perubahan bentuk molekul. Pasangan elektron bebas pada atom pusat O menekan atom H. Hal ini terjadi karena gaya tolak menolak antara pasangan elektron bebas dengan pasangan elektron bebas sangat kuat. Sedangkan gaya tolak menolak antara pasangan elektron bebas dengan atom H lebih lemah dan gaya tolak menolak antara atom H dengan atom H paling lemah sehingga jarak antara atom H dengan atom H paling dekat. Bentuk molekul H2O adalah bengkokan atau bentuk V dengan sudut ikatan sebesar 104.

Jadi diantara ketiga molekul tersebut yang memiliki sudut ikatan paling besar adalah sudut ikatan pada CH4 dan sudut ikatan yang paling kecil adalah sudut ikatan pada H2O. Urutan dari sudut ikatan paling besar sampai suduy ikatan terkecil adalah sebagai berikut :Sudut ikatan CH4 > sudut ikatan NH3 > sudut ikatan H2O dengan besar sudut 109,5 > 107 > 104.

4. Bilangan oksidasi dari Pt dalam senyawa [PtCl4]2- adalahPtCl4 = -2Pt + (4 x (-1)) = -2Pt 4= -2Pt = -2+4Pt= +2Jadi bilangan oksidasi (biloks) Pt dalam senyawa [PtCl4]2- adalah +2Ikatan antara Pt dan Cl adalah ikatan kovalen kordinasi karena adanya pemakaian bersama pasangan elektron dari Cl. Atom Pt sebagai atom pusat dan atom Cl sebagai atom terminal

5. Pada PF5 tidak terdapat pasangan electron bebas disekitar atom P Atom pusat : 15P = 2,8,5 Atom ikatan : 9F = 2,7 Jadi jumlah elektron yang terlibat adalah 5+(7x5)=40

Berdasarkan struktur lewis tersebut dapat dilihat bahwa senyawa PF5 tidak memiliki pasangan elektron bebas dan strukturnya menyimpang dari kaidah oktet. Pada senyawa ini pasangan elektron yang digunakan bersama lebih dari delapan, tetapi dalam pemakaian yang melebihi kaidah oktet ini tidak disalahkan karena senyawa PF5 termasuk ke dalam pengecualian kaidah oktet, yaitu oktet berkembang.

6. Gambar molekul 1,2 diklor etana :

Gambar molekul 1,2 diklor etena :

7. Dari senyawa-senyawa yang diberikan diantaranya CH2Cl2, CH2ClBr dan CHFClBr maka : Senyawa-senyawa yang memiliki bidang simetris adalah CH2Cl2 dan CH2ClBr CH2Cl2 : Senyawa CH2Cl2 memiliki 2 buah bidang simetri (H-H dan Cl-Cl). Atom C mengikat atom terminal yang sama CH2ClBr:

Senyawa CH2ClBr memiliki 1 buah bidang simetri (H-H). Atom C mengikat atom terminal yang sama. Jika atom C mengikat empat atom yang berbeda maka disebut asimetri. Senyawa yang bersifat optik aktif adalah CHFClBr

Senyawa CHFClBr bersifat optik aktif karena tidak memiliki pusat simetri atau bidang simetri sehingga disebut asimetri. Atom C asimetri apabila atom C mengikat empat gugus atom yang berbeda yaitu Br,Cl, F, H. Senyawa optik aktif memiliki kemampuan untuk memutar bidang polarisasi dari sinar yang terpolarisasi. Senyawa yang bayangan cerminnya saling menutupi adalah CH2Cl2 dan CH2ClBr. CH2Cl2

CH2ClBr

8. Atom hidrogen yang aksial dan equatorial pada konformasi kursi dan biduk.

Posisi aksial adalah posisi atom-atom yang terletak di atas dan dibawah bidang segitiga. Sedangkan posisi ekuatorial adalah posisi atom-atom yang terletak pada bidang segitiga. Dengan sudut ikatan antara dua ikatan ekuatorial adalah 120 , sudut ikatan antara ikatan aksial dan ikatan ekuatorial adalah 90, dan sudut antara ikatan aksial adalah 180.Tingkat kestabilan antara sikloheksana dengan konformasi kursi dan biduk dapatdijelaskan melalui proyeksi Newman berikut :

Pada konformasi kursi atom-atom hidrogen terdapat dalam konformasi stagger (goyang) sedangkan pada konformasi biduk atom-atom hidrogen terdapat dalam konformasi eklips. Pada konformasi eklips akan terjadi tolakan-tolakan antara elektron ikatan dengan atom-atom hidrogen. Sehingga energi yang diperlukan untuk membentuk konformasi eklips akan lebih tinggi bila dibandingkan untuk membentuk konformasi stagger (goyang). Kestabilan suatu konformasi dapat dilihat dari besar energi yang diperlukan dalam pembentukkannya. Karena untuk membentuk konformasi biduk diperlukan energi yang lebih tinggi, maka konformasi biduk dikatakan sebagai konformasi yang tidak stabil.

VII. KESIMPULAN1. Ada 3 cara yang umum dipakai untuk menentukan geometri molekul khususnya senyawa kovalen yaitu :a. Metode VSEPRb. Teori ikatan elektron valensic. Teori hibridisasiMetode VSEPR Didasari pada tolak menolak pasangan elektron pada kulit terluar Tolak menolak pasangan elektron bebas dengan pasangan elektron bebas > pasangan elektron bebas dengan pasangan elektron ikatan > pasangan elektron ikatan dengan pasangan elektron ikatan. Dengan memperhatikan struktur lewis senyawa-senyawa kovalen, maka kita dapat mengelompokkan senyawa-senyawa tersebut menjadi dua kelompok yaitu :a. Atom pusat tidak mempunyai pasangan elektron bebasb. Atom pusat mempunyai pasangan elektron bebas

2. Bentuk molekul yang mempunyai atom pusat tanpa pasangan elektron bebas ada lima bentuk yaitu :a. Bentuk linier dengan notasi VSEPR AB2b. Bentuk segitiga planar dengan notasi VSEPR AB3c. Bentuk tetrahedral dengan notasi VSEPR AB4d. Bentuk segitiga bipiramida dengan notasi VSEPR AB5e. Bentuk oktahedral dengan notasi VSEPR AB63. Bentuk molekul yang atom pusatnya mempunyai pasangan elektron bebas ada tujuh bentuk yaitu :a. Bentuk V atau bengkokanb. Bentuk segitiga piramidac. Bentuk tetrahedral tak beraturand. Bentuk Te. Bentuk linierf. Bentuk piramida segi empatg. Bentuk segi empat planar4. Berubahnya sudut ikatan dan bentuk molekul disebabkan oleh adanya pasangan elektron bebas sehingga menyebabkan gaya tolak menolak antar elektronnya berbeda.5. Pada susunan molekul sikloheksana terdapat dua posisi yaitu :a. Posisi aksial : adalah posisi atom-atom yang terletak dibawah dan diatas bidang segitiga.b. Posisi ekuatorial : adalah posisi atom-atom yang terletak pada bidang segitiga.6. Benzena yang termasuk golongan senyawa aromatik mempunyai rumus molekul C6H6. Penyusunan benzena menggunakan pusat atom yang trigonal lingkaran yang didalamnya menunjukkan delokalisasi enam elektron dalam orbital p yang saling berintikan.

7. Senyawa optik aktif adalah senyawa yang memiliki atom karbon kiral atau karbon asimetri. Untuk mendapatkan karbon kiral, atom karbon harus berikatan dengan 4 atom terminal yang berbeda. Dimana atom C memiliki kemampuan memutar bidang polarisasi sehingga dapat dikatakan bersifat optik aktif.

DAFTAR PUSTAKATim laboratorium Kimia Dasar.2014.Penuntun Praktikum Kimia Dasar I. Jurusan Kimia FMIPA, Universitas Udayana : Bukit Jimbaran, Bali Chang, Raymond. 2004. Kimia Dasar : Konsep-Konsep Inti, Edisi Ketiga. Jakarta : Erlangga.Pudjaatmaka, Buku VOGEL Kimia Analisis Kuantitatif Anorganik, Penerbit Buku Kedokteran EGC: JakartaPetrucci, Ralph.H. 1999. Kimia Dasar Prinsip dan Terapan Modern Edisi Keempat Jilid. Jakarta : Erlangga.http://id.wikipedia.org/ wiki/TeoriVSEPR .html (Diakses pada tanggal 6 November 2014)http://sucicharismapendar.wordpress.com/kimia-xi/bentuk-molekul-dan-gaya-antar-molekul/ (Diakses pada tanggal 6 November 2014)