Upload
dwita-hapsarie-riandhini
View
58
Download
5
Embed Size (px)
DESCRIPTION
TEORI ARSITEKTUR
Citation preview
Sumber : archdaily.com x.furuhitto,st,mt.staffsite.com e-laerning gunadarma
BENTUKBentuk merupakan titik temu antara masssa dan ruang. Bentuk juga dapat
dihubungkan pada penampilan luar yang dapat dikenali seperti sebuah kursi atau seseorang yang mendudukinya.
Bentuk juga memiliki sifat-sifat tertentu yang menentukan pola dan komposisi unsur-unsurnya : Posisi
Letak dari sebuah bentuk adalah relative terhadap lingkungannya atau lingkungan visual di mana bentuk tersebut terlihat.
Orientasi Arah dari sebuah bentuk relative terhadap bidang dasar, arah mata angin, bentuk-bentuk benda lain, atau terhadap seseorang yang melihatnya.
Inersia Visual Merupakan tingkat konsetrasi dan stabilitas suatu bentuk. Inersia visual suatu bentuk tergantung pada geometri dan orentasinya relative terhadap bidang dasar, gaya tarik bumi, dan garis pandang manusia
Semua sifat-sifat bentuk ini pada kenyataannya dipengaruhi oleh keadaan bagaimana kita memandangnya:
1. Perspektif atau sudut pandang yang berbeda memperlihatkan wujud ataupun aspek-aspek bentuk dalam pandangan mata manusia.
2. Jarak kita terhadap bentuk tersebut menentukan ukuran yang tampak.3. Keadaan pencahayaan dimana kita melihat suatu bentuk akan mempengaruhi
kejelasan dari wujud dan strukturnya.4. Lingkungan visual yang mengelilingi benda tersebut mempengaruhi kemampuan kita
dalam menterjemahkan dan mengidentifikasi bentuk tersebut.
BENTUK BERATURANBentuk beraturan adalah bentuk-bentuk yang berbubungan satu sama lain dan
tersusun secara rapi dan konsisten. Pada umumnya bentuk-bentuk tersebut bersifat stabil dan simetris terhadap satu sumbu atau lebih. Bola, silinder, kerucut, kubus, dan piramida merupakan contoh utama bentuk-bentuk beraturan.
Bentuk-bentuk dapat mempertahankan keteraturannya meskipun dimensi-dimensinya diubah, ataupun unsure-unsurnya ditambah atau dikurangi. Berdasarkan pengalaman dalam membangun bentuk-bentuk serupa, kita dapat membangun suatu bentuk teratur yang baru berdasarkan bentuk dasar meskipun dengan menghilangkan atau menambahkan beberapa bagiannya.Contoh :
BENTUK TAK BERATURANBentuk tak teratur adalah bentuk yang bagian-bagiannya tidak serupa dan
hubungan antar bagiannya tidak konsisten. Pada umumnya bentuk ini tidak simetris dan lebih dinamis dibandingkan bentuk beraturan. Bentuk tak beraturan bisa berasal dari bentuk beraturan yang dikurangi oleh suatu bentuk tak beraturan ataupun hasil dari komposisi tak beraturan dari bentuk-bentuk beraturan.
Selama kita berkecimpung baik dengan massa padat maupun ruang kosong di dalam arsitektur, bentuk-bentuk beraturan bisa berada dalam bentuk-bentuk tak beraturan. Demikian juga bentuk-bentuk tak beraturan bisa berada dalam bentuk-bentuk beraturanContoh :
RUANGRuang adalah hubungan sebuah obyek dengan obyek lainnya, sehingga tercipta
sebuah koneksi. Sebuah obyek individual tanpa relasi dengan obyek lainnya tidak dapat dikatakan memiliki ruang. Setidaknya sebagai sebuah obyek dengan material yang nyata bukan hanya ukuran dimensi, obyek dalam ruang tidak bisa tidak, harus memiliki relasi dengan obyek lainnya dan dengan demikian memiliki parameter untuk dikatakan sebagai ruang
RUANG KOSONG / VOIDVoid diartikan sebagai ruang kosong atau area kosong atau ruang terbuka yang
memotong kontinuitas ruang antara dua area. Umumnya void dipakai untuk menggambarkan ruang kosong tanpa lantai yang berada di lantai dua. Melalui ruang tersebut kita dapat melihat ruang di bawahnya, namun tetap di bawah atap yang sama.
Void pun memiliki fungsi yang berkenaan dengan penghawaan serta pencahayaan alami. Bila ruang di bawah tidak cukup terang atau tidak memiliki akses ke penghawaan alami dari taman rumah, bisa terbantu dengan adanya void.
POLA LINIER DALAM KONFIGURASI JALAN Pola linier adalah jalan yg lurus yg dapat menjadi unsur pembentuk utama deretan
ruang. Tipe ruang ini biasanya menempatkan fungsi-fungsi yang ada dalam satu tata atur
yang menyerupai sebuah garis lurus yang meneruskan fungsi dari ruang satu ke ruang yang lain sehingga terjadi interaksi tatap muka langsung antar keduanya. Contoh :
POLA RADIAL DALAM KONFIGURASI JALANTipe radial merupakan perkembangan dari tipe pertama hanya saja pada tipe ini
punggung saling berhadapan sehingga muka mengarah keluar dan tidak ada akses masuk untuk kedalam.
Pada jenis tipe radial harus menentukan satu fungsi yang akan dijadikan pusat perhatian penghuni, dan ruang-ruang yang memiliki fungsi lain akan selalu mengarah atau memusatkan pada ruang yang dijadikan pusat. Contoh :
POLA SPIRAL DALAM KONFIGURASI JALANPola spiral adalah suatu jalan menerus yang bersasal dari titik pusat, berputar
mengelilinginya dan bertambah jauh darinya. Contoh :
POLA GRID DALAM KONFIGURASI JALANPola ini dalah kombinasi dari sirkulasi pada suatu bangunan, misalnya. Karenya
terbentuk orientasi yang membingungkan.
POLA JARINGAN DALAM KONFIGURASI JALANPola ini terdiri dari beberapa jalan yang menghubungkan titik-titik terpadu dalam
ruang.