8
Bentuk-bentuk pelayanan gereja 1.Persekutuan (Koinonia) 2.Pewartaan (Kerygma) 3.Peribadatan (Liturgia) 4.Kesaksian hidup (Martyria) 5.Pelayanan (Diakonia)

Bentuk-Bentuk Pelayanan Gereja

Embed Size (px)

DESCRIPTION

buat bahan ulangan agama

Citation preview

Page 1: Bentuk-Bentuk Pelayanan Gereja

Bentuk-bentuk pelayanan gereja

1. Persekutuan (Koinonia)2. Pewartaan (Kerygma)3. Peribadatan (Liturgia)4. Kesaksian hidup (Martyria)5. Pelayanan (Diakonia)

Page 2: Bentuk-Bentuk Pelayanan Gereja

Persekutuan (Koinonia)

Persekutuan (Koinonia) berarti 1. Ikut serta dalam persekutuan atau persaudaraan

sebagai anak-anak Bapa dengan pengantaraan Kristus dalam kuasa Roh KudusNya

2. Sebagai orang beriman, kita dipanggil dalam persatuan erat dengan Allah Bapa dan sesama manusia melalui Yesus Kristus, PuteraNya, dalam kuasa Roh Kudus.

3. Koinonia diwujudkan dalam menghayati hidup menggereja baik secara territorial (Keuskupan, Paroki, Stasi / Lingkungan, keluarga) maupun dalam kelompok-kelompok kategorial yang ada dalam Gereja.

Page 3: Bentuk-Bentuk Pelayanan Gereja

Dua unsur persekutuan

1. Komunilasi iman antara para anggota

d

ohorisontal a

V Pewartaan e

r t I k a l

Page 4: Bentuk-Bentuk Pelayanan Gereja

2. Struktur organisaasi dalam Gereja

1. Uskup –pengganti para rasul

2. Paus-seorang uskup

3. Kardina- uskup yang dianggkat oleh paus

4. Imam-pembantu uskup dalam tugas pelayanan5. Biarawan-/I

Mengucapkan tiga kaul • Keperawanan atau selibat• Kemiskinan• Ketaatan

6. Kaum awam-umat

Page 5: Bentuk-Bentuk Pelayanan Gereja

Pewartaan (Kerygma)

• Pewartaan (Kerygma) berarti ikut serta membawa Kabar Gembira bahwa Allah telah menyelamatkan dan menebus manusia dari dosa melalui Yesus Kristus, Putera-Nya. Melalui bidang karya ini, diharapkan dapat membantu Umat Allah untuk mendalami kebenaran Firman Allah, menumbuhkan semangat untuk menghayati hidup berdasarkan semangat Injili, dan mengusahakan pengenalan yang semakin mendalam akan pokok iman Kristiani supaya tidak mudah goyah dan tetap setia. Beberapa karya yang termasuk dalam bidang ini, misalnya: pendalaman iman, katekese para calon baptis dan persiapan penerimaan sakramen-sakramen lainnya. Termasuk dalam kerygma ini adalah pendalaman iman lebih lanjut bagi orang yang sudah Katolik lewat kegiatan-kegiatan katekese.

Page 6: Bentuk-Bentuk Pelayanan Gereja

Peribadatan (Liturgia)

• Liturgi (Liturgia) berarti ikut serta dalam perayaan ibadat resmi yang dilakukan Yesus Kristus dalam Gereja-Nya kepada Allah Bapa. Ini berarti mengamalkan tiga tugas pokok Kristus sebagai Imam, Guru dan Raja. Dalam kehidupan menggereja, peribadatan menjadi sumber dan pusat hidup beriman. Melalui bidang karya ini, setiap anggota menemukan, mengakui dan menyatakan identitas Kristiani mereka dalam Gereja Katolik. Hal ini dinyatakan dengan doa, simbol, lambang-lambang dan dalam kebersamaan umat. Partisipasi aktif dalam bidang ini diwujudkan dalam memimpin perayaan liturgis tertentu seperti: memimpin Ibadat Sabda/Doa Bersama; membagi komuni; menjadi: lector, pemazmur, organis, mesdinar, paduan suara, penghias Altar dan Sakristi; dan mengambil bagian secara aktif dalam setiap perayaan dengan berdoa bersama, menjawab aklamasi, bernyanyi dan sikap badan.

Page 7: Bentuk-Bentuk Pelayanan Gereja

Kesaksian hidup (Martyria)

• Kesaksian (Martyria) berarti ikut serta dalam menjadi saksi Kristus bagi dunia. Hal ini dapat diwujudkan dalam menghayati hidup sehari-hari sebagai orang beriman di tempat kerja maupun di tengah masyarakat, ketika menjalin relasi dengan umat beriman lain, dan dalam relasi hidup bermasyarakat. Melalui bidang karya ini, umat beriman diharapkan dapat menjadi ragi, garam dan terang di tengah masyarakat sekitarnya. Sehingga mereka disukai semua orang dan tiap-tiap hari Tuhan menambah jumlah mereka dengan orang yang diselamatkan.

Page 8: Bentuk-Bentuk Pelayanan Gereja

Pelayanan (Diakonia)

• Pelayanan (Diakonia) berarti ikut serta dalam melaksanakan karya karitatif / cinta kasih melalui aneka kegiatan amal kasih Kristiani, khususnya kepada mereka yang miskin, telantar dan tersingkir. Melalui bidang karya ini, umat beriman menyadari akan tanggungjawab pribadi mereka akan kesejahteraan sesamanya. Oleh karena itu dibutuhkan adanya kerjasama dalam kasih, keterbukaan yang penuh empati, partisipasi dan keiklasan hati untuk berbagi satu sama lain demi kepentingan seluruh jemaat (bdk. Kis 4:32-35)