Bendahara Pemerintah PPh 222342PPN

Embed Size (px)

DESCRIPTION

law

Citation preview

  • 5/22/2018 Bendahara Pemerintah PPh 222342PPN

    1/59

    Aspek Perpajakan Dalam Penggunaan

    Dana APBN/APBD

    Bagi Bendahara

    Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bandung Cibeunying, 2014

  • 5/22/2018 Bendahara Pemerintah PPh 222342PPN

    2/59

    AGENDA SOSIALISASI

    PPh Pasal 23/26PAJAK

    PENGHASILAN

    PPh Pasal 21/26

    PPh Pasal 4 Ayat (2)

    PPh Pasal 22

    PAJAK

    PERTAMBAHAN

    NILAI

  • 5/22/2018 Bendahara Pemerintah PPh 222342PPN

    3/59

  • 5/22/2018 Bendahara Pemerintah PPh 222342PPN

    4/59

    Objek PenjelasanPPh Pasal 21 Pemotongan atas penghasilan yg dibayarkan kepada orang pribadi

    sehubungan dengan pekerjaan jabatan, jasa & kegiatan

    PPh Pasal 4 ayat (2) Pemotongan atas penghasilan yg dibayarkan sehubungan jasa tertentu &

    sumber tertentu (jasa konstruksi, sewa tanah/bangunan,pengalihan hak

    atas tanah/bangunan, hadiah undian dan lainnya)

    PPh Pasal 22 Pemungutan atas penghasilan yg dibayarkan sehubungan dengan

    pembelian barang

    PPh Pasal 23 Pemotongan atas penghasilan yg dibayarkan berupa hadiah, bunga,

    deviden, sewa, royalty dan jasa-jasa lainnya selain Objek PPh Psl 21

    PPh Pasal 26 Pembayaran atas penghasilan kepada Wajib Pajak Luar Negeri.

    PPN dan PPnBM Pemungutan atas pajak konsumsi yg dibayar sendiri sehubunganpenyerahan Barang Kena Pajak & Jasa Kena Pajak

    Bea Materai Pembayaran atas pemanfaatan dokumen2 tertentu (kuitansi, kontrak)

    BENDAHARA PEMERINTAH

    MELAKSANAKAN KEWAJIBANPEMOTONGAN & PEMOTONGAN PAJAK PUSAT ATAS

    DANA YG BERASAL DARI APBN/APBD

    WAJIB

  • 5/22/2018 Bendahara Pemerintah PPh 222342PPN

    5/59

    5

    PPh Pasal 22

  • 5/22/2018 Bendahara Pemerintah PPh 222342PPN

    6/59

    DASAR HUKUM

    Pasal 22 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1983

    tentang Pajak Penghasilan sebagaimana telah

    beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang

    Nomor 36 Tahun 2008;

    Peraturan Menteri Keuangan Nomor

    154/PMK.03/2010 tentang Pemungutan Pajak

    Penghasilan Pasal 22 Sehubungan denganPembayaran atas Penyerahan Barang dan Kegiatan di

    Bidang Impor atau Kegiatan Usaha di Bidang Lain

    sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri

    Keuangan Nomor 224/PMK.011/2012.

  • 5/22/2018 Bendahara Pemerintah PPh 222342PPN

    7/59

    DEFINISI DAN OBJEK PPh ps. 22

    Impor Barang

    Pembayaran atas pembelian barang yang dilakukan olehDJA, bendaharawan pemerintah pusat/daerah.

    Pembayaran atas pembelian barang yang dilakukan olehBUMN/D yang dananya dari belanja negara/daerah.

    Penjualan hasil produksi yang dilakukan oleh Pertaminadan badan usaha lainnya yang bergerak di bidang bahanbakar jenis Pertamax, Pertamax Super dan gas.

    Dan lain-lain ditentukan dengan UU.

    Pajak sehubungan dengan pembayaran atas penyerahan barangdan

    kegiatan dibidang imporatau kegiatan usaha dibidang lainnya.

  • 5/22/2018 Bendahara Pemerintah PPh 222342PPN

    8/59

    BUKAN OBJEK PPh PASAL 22 Impor barang dan atau penyerahan barang yang berdasarkan Keputusan Dirjen Pajak

    tidak terutang PPh. Dinyatakan dengan Surat Keterangan Bebas (SKB) PPh pasal 22. Impor Barang yang dibebaskan dari Bea Masuk.

    Impor sementara jika akan di ekspor kembali.

    Pembayaran untuk pembelian barang atas penggunaan dana Bantuan Operasional

    Sekolah (BOS).

    Pembayaran atas pembelian barang oleh bendahara pemerintah yang jumlahnyapaling banyak Rp.2.000.000 dan tdk merupakan pembayaran yang terpecah-pecah.

    Pembayaran oleh BUMN yang jumlahnya paling banyak Rp.10.000.000 atas

    pembelian barang dan/atau bahan-bahan untuk keperluan kegiatan usahanya.

    Pembayaran untuk pembelian bahan bakar minyak, listrik, gas, air minum/PDAM, dan

    benda pos.

    Atas impor emas batangan yg akan diproses untuk menghasilkan barang perhiasan

    emas untuk tujuan ekspor dinyatakan dengan SKB.

    Pembayaran/pencairan dana Jaring Pengaman Sosial (JPS) oleh KPN.

    Re-impor barang-barang yg telah diekspor utk tujuan perbaikan, pengerjaan dan

    pengujian.

  • 5/22/2018 Bendahara Pemerintah PPh 222342PPN

    9/59

    Bank Devisa dan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, atas impor barang;

    Bendahara Pemerintah dan Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) pusat maupun daerah, berkenaan

    dengan pembayaran atas pembelian barang;

    Bendahara Pengeluaran berkenaan dengan pembayaran atas pembelian barang yang dilakukandengan mekanisme uang persediaan (UP);

    Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) atau pejabat penerbit Surat Perintah Membayar yang diberi

    delegasi oleh Kuasa Pengguna Anggaran (KPA), berkenaan dengan pembayaran atas pembelian

    barang kepada pihak ketiga yang dilakukan dengan mekanisme pembayaran langsung (LS);

    PT Pertamina (Persero), PT Perusahaan Listrik Negara (Persero), PT Perusahaan Gas Negara

    (Persero) Tbk., PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk., PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk.,

    PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk., PT Wijaya Karya (Persero) Tbk., PT Adhi Karya(Persero) Tbk., PT Hutama Karya (Persero), PT Krakatau Steel (Persero); Bank-bank Badan Usaha

    Milik Negara, berkenaan dengan pembayaran atas pembelian barang dan/atau bahan-bahan untuk

    keperluan kegiatan usahanya.

    Badan usaha yang bergerak dalam bidang usaha industri semen, industri kertas, industri baja,

    industri otomotif, dan industri farmasi, atas penjualan hasil produksinya kepada distributor di dalam

    negeri;

    Agen Tunggal Pemegang Merek (ATPM), Agen Pemegang Merek (APM), dan importir umumkendaraan bermotor, atas penjualan kendaraan bermotor di dalam negeri;

    Produsen atau importir bahan bakar minyak, bahan bakar gas, dan pelumas, atas penjualan bahan

    bakar minyak, bahan bakar gas, dan pelumas;

    Industri dan eksportir yang bergerak dalam sektor kehutanan, perkebunan, pertanian, peternakan,

    dan perikanan, atas pembelian bahan-bahan dari pedagang pengumpul untuk keperluan industrinya

    atau ekspornya.

    PEMUNGUT PPh PASAL 22

  • 5/22/2018 Bendahara Pemerintah PPh 222342PPN

    10/59

    TARIF PPh PASAL 22 Importir yang memiliki API (angka pengenal importir); tarif 2.5%

    PPh pasal 22 = 2.5% x Nilai Impor

    Importir yang tidak memiliki API, tarif 7.5%

    PPh pasal 22 = 7.5% x Nilai Impor

    Barang impor yang tidak dikuasai; tarif 7.5% dari harga jual lelang

    PPh pasal 22 = 7.5% x Harga Jual Lelang

    Atas pembelian barang yang dananya dari APBN/D; tarif 1.5%

    PPh pasal 22 = 1.5% x Pembelian dalam negeri

    Penebusan premium, solar, pertamax o/ SPBU swasta; tarif 0.3%

    PPh pasal 22 = 0.3% x Penjualan

    Penebusan premium, solar, pertamax o/ SPBU Pertamina; tarif 0.25%

    PPh pasal 22 = 0.25% x Penjualan

    Atas penjualan minyak tanah, gas LPG, pelumas; tarif 0.3%

    PPh pasal 22 = 0.3% x PenjualanBUMN tertentu atas pembelian barang dan/atau bahan-bahan untuk keperluan kegiatan

    PPh pasal 22 = 1,5% dari harga pembelian tidak termasuk PPN;

    Industri farmasi, atas penjualan semua jenis obat kepada distributor di dalam negeri

    PPh pasal 22 = 0,3% dari DPP PPN;

    Agen Tunggal Pemegang Merek (ATPM), Agen Pemegang Merek (APM),

    dan importir umum kendaraan bermotorPPh pasal 22 = 0,45% dari DPP PPN.

  • 5/22/2018 Bendahara Pemerintah PPh 222342PPN

    11/59

    11

    SAAT PEMUNGUTAN

    TARIF1,5%

    DARI HARGA/NILAI

    PEMBELIAN BARANG

    PADA SETIAP PELAKSANAAN PEMBAYARAN

    ATAS

    PENYERAHAN BARANG OLEH REKANAN

    JIKA REKANAN TDK MEMILIKI NPWP MAKA

    TARIFNYA 100% LEBIH TINGGI

  • 5/22/2018 Bendahara Pemerintah PPh 222342PPN

    12/59

    12

    BUKTI PEMUNGUTAN

    WAJIB PAJAK REKANAN

    KPP MELALUI KPPN

    KPP SBG LAMPIRAN SPT

    MASA BENDAHARA

    KANTOR PENERIMA PEMBAYARAN

    (BANK PERSEPSI/KANTOR POS DAN GIRO)

    PEMUNGUT PPh PSL 22

    LEMBAR KE-1

    SSP

    LEMBAR KE-2

    LEMBAR KE-3

    LEMBAR KE-4

    LEMBAR KE-5

  • 5/22/2018 Bendahara Pemerintah PPh 222342PPN

    13/59

    13

    TATA CARA

    PEMUNGUTAN DAN PENYETORAN

    DIPUNGUT PADA SETIAP PELAKSANAAN PEMBAYARAN

    DISETOR PADA HARI YANG SAMA

    KE BANK PERSEPSI/KANTOR POS DAN GIRO

    DIISI OLEH DAN ATAS NAMA REKANAN

    PPh PASAL 22

    SSP

    DITANDATANGANI OLEH BENDAHARA

  • 5/22/2018 Bendahara Pemerintah PPh 222342PPN

    14/59

    14

    TATA CARA PELAPORAN

    PELAPORAN

    PPh PASAL 22

    SPT MASAF.1.1.32.02

    KE KPP/KP2KP

    SELAMBAT-LAMBATNYA

    14 HARI SETELAH

    BULAN TAKWIM BERAKHIR

    JIKA JATUH PADA HARI LIBUR

    PADA HARI KERJA BERIKUTNYA

  • 5/22/2018 Bendahara Pemerintah PPh 222342PPN

    15/59

    15

    CONTOH PENGHITUNGAN

    PPh PASAL 22

    Drs. Delta, Bendahara Madrasah Negeri Depok membeli komputer Rp11.000.000, (harga yg tertulis di kuitansi) -.

    Penghitungan PPh Pasal 22

    Harga yg tertulis di kuitansi adalah nilai barang termasuk PPN, maka

    Rp 11.000.000,- x 100/110 x 1,5% = Rp 150.000,-

    *Utk mencari harga barang tanpa PPN maka nilai tertera di kuitansi tsb

    dikalikan 100/110

    Apabila rekanan tidak memiliki NPWP makaPPh pasal 22 terutang :

    Rp 11.000.000,- x 100/110 x 1,5% x 200% =Rp300.000,-

  • 5/22/2018 Bendahara Pemerintah PPh 222342PPN

    16/59

    16

    PPh Pasal 23

  • 5/22/2018 Bendahara Pemerintah PPh 222342PPN

    17/59

    PEMOTONG PPh PASAL 23

    Badan Pemerintah.

    Subjek Pajak Dalam Negeri.

    Penyelenggara Kegiatan.

    Badan Usaha Tetap (BUT)

    Perwakilan Perusahaan Luar Negeri

    Lainnya.

    Orang Pribadi sebagai WP yang

    ditunjuk oleh Kepala KPP.

  • 5/22/2018 Bendahara Pemerintah PPh 222342PPN

    18/59

    PEMOTONG PPh PASAL 23/26

    18

    BENDAHARA PEMERINTAH PUSAT

    BENDAHARA PEMERINTAH DAERAH

    BADAN

    YANG MELAKUKAN PEMBAYARAN

    ATAS OBJEK PPh Pasal 23

    Peraturan Menkeu No.244/PMK.03/2008

  • 5/22/2018 Bendahara Pemerintah PPh 222342PPN

    19/59

    PENGHASILAN

    YANG DIKENAKAN PEMOTONGAN

    19

    PPh PASAL 23

    HADIAH DAN PENGHARGAAN SEHUBUNGAN DENGAN

    KEGIATAN SELAIN YANG TELAH DIPOTONG PPh. 21

    SEWA DAN PENGHASILAN LAIN SEHUBUNGAN DENGAN

    PENGGUNAAN HARTA

    IMBALAN SEHUBUNGAN DENGAN:

    JASA TEKNIK;

    JASA MANAJEMEN;

    JASA KONSULTAN HUKUM,

    JASA KONSULTAN PAJAK, JASA LAIN SELAIN JASA YG TELAH DIPOTONG PPh PSL 21

    YANG BERASAL DARI MODAL :

    DEVIDEN

    BUNGA

    ROYALTI

  • 5/22/2018 Bendahara Pemerintah PPh 222342PPN

    20/59

    TIDAK DIKENAKAN

    PEMOTONGAN PPh PASAL 23

    20

    ORANG PRIBADI /

    BADAN

    YG DAPAT MENUNJUKKAN

    SKB PEMOTONGANPPh PASAL 23/26

    WAJIB PAJAK

    YG MELAKSANAKAN

    PROYEK PEMERINTAH YGDIDANAI HIBAH ATAU

    PINJAMAN LN

  • 5/22/2018 Bendahara Pemerintah PPh 222342PPN

    21/59

    21

    TIDAK DIKENAKAN

    PEMOTONGAN PPh PASAL 23

    A. PENGHASILAN YG DIBAYAR ATAU TERUTANG KPD BANK;B. SEWA YG DIBAYARKAN ATAU TERUTANG SEHUBUNGAN DGN SEWA GUNA

    USAHA DENGAN HAK OPSI;

    C. DEVIDEN ATAU BAGIAN LABA YG DITERIMA ATAU DIPEROLEH PERSEROAN

    TERBATAS SEBAGAI WP DALAM NEGERI,KOPERASI, BUMN/D, DARI

    PENYERTAAN MODAL PADA BADAN USAHA YANG DIDIRIKAN DAN

    BERTEMPAT KEDUDUKAN DI INDONESIA DGN SYARAT : 1) DIVIDEN BERASAL

    DARI CADANGAN LABA YG DITAHAN DAN 2) BAGI PERSEROAN TERBATAS,BUMN/BUMDYG MENERIMA DIVIDEN, KEPEMILIKAN SAHAM PADA BADAN YG

    MEMBERIKAN DIVIDEN PALING RENDAH 25 PERSEN DARI JML MODAL YG

    DISETOR;

    D. BAGIAN LABA YG DITERIMA ATAU DIPEROLEH ANGGOTA DARI PERSEROAN

    KOMANDITER YG MODALNYA TDK TERBAGI ATAS SAHAM-SAHAM,

    PERSEKUTUAN, PERKUMPULAN, FIRMA DAN KONGSI;F. SISA HASIL USAHA (SHU) KOPERASI YANG DIBAYARKAN KEPADA

    ANGGOTANYA;

    G. PENGHASILAN YANG DIBAYAR ATAU TERUTANG KEPADA BADAN USAHA

    ATAS JASA KEUANGAN YANG BERFUNGSI SEBAGAI PENYALUR PINJAMAN

    DAN/ATAU PEMBIAYAAN YANG DIATUR DENGAN PERATURAN MENTERI

    KEUANGAN.

  • 5/22/2018 Bendahara Pemerintah PPh 222342PPN

    22/59

    TARIF DAN DASAR PEMOTONGAN

    22

    PPh PASAL 23

    SEWA

    DAN

    JASA LAINNYA

    TARIF15 %

    DASAR PEMOTONGAN

    HADIAH DAN

    PENGHARGAAN,

    DEVIDEN, BUNGA

    DAN ROYALTI

    TARIF2 %

    JIKA REKANAN TDK MEMILIKI NPWP MAKA

    TARIFNYA 100% LEBIH TINGGI

    JUMLAH BRUTO

  • 5/22/2018 Bendahara Pemerintah PPh 222342PPN

    23/59

    JUMLAH BRUTO OBJEK PPh PASAL 23

    23

    JUMLAH BRUTO ADALAH SELURUH JUMLAH PENGHASILAN DENGAN NAMADAN DALAM BENTUK APAPUN YANG DIBAYARKAN, DISEDIAKAN UNTUK

    DIBAYARKAN ATAU TELAH JATUH TEMPO PEMBAYARANNYA OLEH BADANPEMERINTAH, SUBJEK PAJAK BADAN DALAM NEGERI, PENYELENGGARAKEGIATAN, BENTUK USAHA TETAP, ATAU PERWAKILAN PERUSAHAAN LUARNEGERI LAINNYA KEPADA WAJIB PAJAK DALAM NEGERI ATAU BENTUKUSAHA TETAP.

    TIDAK TERMASUK

    1. PEMBAYARAN GAJI, UPAH, HONORARIUM, TUNJANGAN & PEMBAYARAN LAIN SBGIMBALAN SEHUBUNGAN DENGAN PEKERJAAN YG DIBAYARKAN OLEH WP PENYEDIATENAGA KERJA KEPADA TENAGA KERJA YG MELAKUKAN PEKERJAAN, BERDASARKANKONTRAK DGN PENGGUNA JASA (HARUS DIBUKTIKAN DGN KONTRAK DAN DAFTARPEMBAYARAN GAJI DSB);

    2. PEMBAYARAN ATAS PENGADAAN/PEMBELIAN BARANG ATAU MATERIAL (HARUS

    DIBUKTIKAN DGN FAKTUR PEMBELIAN);2. PEMBAYARAN KEPADA PIHAK KEDUA (SBG PERANTARA) UTK SELANJUTNYA

    DIBAYARKAN KEPADA PIHAK KETIGA (HARUS DIBUKTIKAN DGN FAKTUR TAGIHANDARI PIHAK KETIGA DISERTAI PERJANJIAN TERTULIS );

    4. PEMBAYARAN PENGGANTIAN BIAYA (REIMBURSEMENT) YAITU PENGGANTIANPEMBAYARAN SEBESAR JUMLAH YG NYATA-NYATA TELAH DIBAYARKAN OLEHPIHAK KEDUA KEPADA PIHAK KETIGA (HARUS DIBUKTIKAN FAKTUR DGN TAGIHAN

    ATAU BUKTI PEMBAYARAN DARI PIHAK KEDUA KE PIHAK KETIGA

    JasaCatering

    &Jasa

    Yg telahdikenakan

    PPhbersifat

    final(konstruksi)

    kecuali

  • 5/22/2018 Bendahara Pemerintah PPh 222342PPN

    24/59

    Objek Pemotongan PPh Pasal 23

    No Objek Tarif DasarPenghitungan

    Sifat Batas waktupenyetoran

    Batas waktupelaporan

    1 jasa teknik, jasa manajemen, jasa

    Konstruksi, jasa konsultan

    2% Jumlah Bruto* 10 bln

    berikutnya

    20 bln

    berikutnya

    1. Dividen, Bunga, Royalti, Hadiah 15% Jumlah Bruto* 10 blnberikutnya

    20 blnberikutnya

    2. Sewa dan penghasilan lainsehubungan dengan penggunaanharta kecuali Sewa Tanah dan/atauBangunan

    2% Jumlah Bruto* 10 blnberikutnya

    20 blnberikutnya

    3. Imbalan Jasa Lain

    1. Jasa Penilai (appraisal) 2% Jumlah Bruto* 10 blnberikutnya

    20 blnberikutnya

    2. Jasa Aktuaris 2% Jumlah Bruto* 10 blnberikutnya

    20 blnberikutnya

    3. Jasa Akuntansi,pembukuan danatestasi laporan keuangan

    2% Jumlah Bruto* 10 blnberikutnya

    20 blnberikutnya

    4. Jasa Perancanag (design) 2% Jumlah Bruto* 10 blnberikutnya

    20 blnberikutnya

    5. Jasa pengeboran (drilling) dibidang penambangan migas,kecualiyg dilakukan BUT

    2% Jumlah Bruto* 10 blnberikutnya

    20 blnberikutnya

    6. Jasa penunjang di bidangpenambangan Migas

    2% Jumlah Bruto* 10 blnberikutnya

    20 blnberikutnya

    24

    *tidak termasuk PPN

  • 5/22/2018 Bendahara Pemerintah PPh 222342PPN

    25/59

    No Objek Tarif DasarPenghitungan

    Sifat Batas waktupenyetoran

    Batas waktupelaporan

    7. Jasa penambangan dan jasapenunjang di bidang penambanganselain migas

    2% Jumlah Bruto* 10 blnberikutnya

    20 blnberikutnya

    8. Jasa penunjang di bidangpenerbangan dan bandar udara

    2% JumlahBruto*

    10 blnberikutnya

    20 blnberikutnya

    9. Jasa penebangan hutan 2% JumlahBruto*

    10 blnberikutnya

    20 blnberikutnya

    10. Jasa pengelolaan limbah 2% JumlahBruto*

    10 blnberikutnya

    20 blnberikutnya

    11. Jasa penyediaan tenaga kerja(outsourcing service)

    2% JumlahBruto*

    10 blnberikutnya

    20 blnberikutnya

    12. Jasa perantara atau keagenan 2% JumlahBruto*

    10 blnberikutnya

    20 blnberikutnya

    13. Jasa di bidang perdagangan surat-surat berharga, kecuali yg di lakukanBursa Efek, KSEI dan KPEI

    2% JumlahBruto*

    10 blnberikutnya

    20 blnberikutnya

    14. Jasa kostodian/penyimpanan/penitipan,kecuali yg dilakukan KSEI

    2% JumlahBruto*

    10 blnberikutnya

    20 blnberikutnya

    15. Jasa pengisian suara (dubbing dan/atausulih suara

    2% JumlahBruto*

    10 blnberikutnya

    20 blnberikutnya

    25*tidak termasuk PPN

    Objek Pemotongan PPh Pasal 23 lanjutan

  • 5/22/2018 Bendahara Pemerintah PPh 222342PPN

    26/59

    No Objek Tarif DasarPenghitungan

    Sifat Batas waktupenyetoran

    Batas waktupelaporan

    16. Jasa mixing film 2% JumlahBruto*

    10 blnberikutnya

    20 blnberikutnya

    17. Jasa sehubungan dengan softwarekomputer, termasuk perawatan,pemeliharaan dan perbaikan

    2% JumlahBruto*

    10 blnberikutnya

    20 blnberikutnya

    18. Jasa instalasi/pemasangan mesin,peralatan, listrik, telepon, air, gas, AC,dan/atau TV Kabel, selain yg dilakukanoleh Wajib Pajak yg ruang lingkupnya di

    bidang konstruksi dan mempunyaiizin dan/atau sertifikat sbg pengusahakonstruksi

    2% JumlahBruto*

    10 blnberikutnya

    20 blnberikutnya

    19. Jasa perawatan/perbaikan/pemeliharaan mesin, peralatan, listriktelepon, air, gas, AC, dan/atau TVKabel, alat transportasi/kendaraandan/atau bangunan, selain yg dilakukanWajib Pajak yg ruang lingkupnya dibidang konstruksi dan mempunyaisertifikat sbg pengusaha konstruksi

    2% JumlahBruto*

    10 blnberikutnya

    20 blnberikutnya

    20. Jasa maklon 2% JumlahBruto*

    10 blnberikutnya

    20 blnberikutnya

    21. Jasa penyelidikan dan keamanan 2% JumlahBruto*

    10 blnberikutnya

    20 blnberikutnya

    26*tidak termasuk PPN

    Objek Pemotongan PPh Pasal 23 lanjutan

  • 5/22/2018 Bendahara Pemerintah PPh 222342PPN

    27/59

    No Objek Tarif DasarPenghitungan

    Sifat Batas waktupenyetoran

    Batas waktupelaporan

    22. Jasa penyelenggara kegiatan 2% Jumlah

    Bruto*

    10 bln

    berikutnya

    20 bln

    berikutnya

    23. Jasa pengepakan 2% JumlahBruto*

    10 blnberikutnya

    20 blnberikutnya

    24. Jasa penyediaan tempat dan/atauwaktu dalam media masa, media luarruang atau media lain untuk

    penyampaian informasi

    2% JumlahBruto*

    10 blnberikutnya

    20 blnberikutnya

    25. Jasa pembasmi hama 2% JumlahBruto*

    10 blnberikutnya

    20 blnberikutnya

    26. Jasa kebersihan atau cleaning service 2% JumlahBruto*

    10 blnberikutnya

    20 blnberikutnya

    27. Jasa katering atau tata boga 2% Jumlah

    Bruto*

    10 bln

    berikutnya

    20 bln

    berikutnya

    27

    *tidak termasuk PPN

    Objek Pemotongan PPh Pasal 23

  • 5/22/2018 Bendahara Pemerintah PPh 222342PPN

    28/59

    TATA CARA PEMOTONGAN

    PPh PASAL 23

    28

    BUKTI PEMOTONGAN

    DILAKUKAN PADA SAAT MEMBAYARKAN

    PENGHASILAN OLEH BENDAHARA & BADAN

    F.1.1.33.06 atau

    F.1.1.33.07

    1

    2

    3

    UNTUK REKANAN

    LAMPIRAN SPT MASA PPhPASAL 23/26

    ARSIP

    BENDAHARA/BADAN

  • 5/22/2018 Bendahara Pemerintah PPh 222342PPN

    29/59

    TATA CARA PENYETORAN

    PPh PASAL 23

    29

    JUMLAHKAN PPh PSL 23/26 DALAM

    BUKTI PEMOTONGANSELAMA SATU BULAN TAKWIM

    DISETOR KE BANK PERSEPSI ATAU

    KANTOR POS DAN GIRO DGN MENGGUNAKAN SSP

    PALING LAMBAT TGL 10 BULAN TAKWIM

    BERIKUTNYA SETELAH BULAN SAAT

    TERUTANGNYA PAJAK

    APABILA TGL 10 JATUH PD HARI LIBUR,

    MAKA PENYETORAN DILAKUKAN PADA

    HARI KERJA BERIKUTNYA

  • 5/22/2018 Bendahara Pemerintah PPh 222342PPN

    30/59

    TATA CARA PELAPORAN

    PPh PASAL 23

    30

    MENGISI DGN LENGKAP DAN BENAR

    SPT MASA PPh PSL 23/26 (F.1.1.32.03)

    RANGKAP 2

    * LEMBAR KE-3 SSP BUKTI SETORAN PPh PSL 23/26

    * DAFTAR BUKTI PEMOTONGAN PPh PSL 23/26

    * LEMBAR KE-2 BUKTI PEMOTONGAN

    LAMPIRAN

    KE KPP/KP2KP

    SELAMBAT-LAMBATNYA

    20 HARI SETELAHBULAN TAKWIM BERAKHIR

    JIKA JATUH PD

    HARI LIBURPD HARI KERJA

    BERIKUTNYA

    CONTOH PENGHITUNGAN

  • 5/22/2018 Bendahara Pemerintah PPh 222342PPN

    31/59

    31

    CONTOH PENGHITUNGAN

    PPh PASAL 23

    Contoh 1

    Drs. Delta, Bendahara Madrasah Negeri Depok menggunakan jasa pemeliharaan

    komputer Rp 11.000.000, (harga yg tertulis di kuitansi) -.

    Penghitungan PPh Pasal 23Harga yg tertulis di kuitansi adalah nilai barang termasuk PPN, maka

    Rp 11.000.000,- x 100/110 x 2% = Rp 200.000,-

    *Utk mencari harga barang tanpa PPN maka nilai tertera dikuitansi tsb

    dikalikan 100/110

    Apabila rekanan tidak memiliki NPWP, maka PPh Pasal 23 terutang :Rp11.000.000 x 100/110 x 2% x200%= Rp400.000,-

    Contoh 2

    Drs. Yaumin, Bendahara Depdiknas menggunakan jasa biro Iklan untuk memasang Iklan

    di Media massa dan elektronik dengan total pembayaran Rp 1.100.000.000, (harga yg

    tertulis di kuitansi) -.

    Penghitungan PPh Pasal 23Harga yg tertulis di kuitansi adalah nilai barang termasuk PPN, maka

    Rp 1.100.000.000,- x 100/110 x 2% = Rp 20.000.000,-

    *Utk mencari harga barang tanpa PPN maka nilai tertera dikuitansi tsb

    dikalikan 100/110

    Apabila rekanan tidak memiliki NPWP, maka PPh Pasal 23 terutang :

    Rp1.100.000.000 x 100/110 x 2% x200%= Rp4.000.000,-

  • 5/22/2018 Bendahara Pemerintah PPh 222342PPN

    32/59

    32

    PPh Pasal 4 ayat (2)

    OBJEK

    PPh

    PASAL 4 (2)

  • 5/22/2018 Bendahara Pemerintah PPh 222342PPN

    33/59

    OBJEK PPh PASAL 4 (2)

    Bungadepositodan tabungan-tabungan lainnya (20% x Bruto).

    Penghasilan dr transaksi sahamdan sekuritaslain dibursa efek

    (0.1%xBrutokecuali transaksi saham pendiri 0.6%xBruto)

    Penghasilan dari pengalihan hartaberupa tanah dan atau

    bangunan (5% x Bruto).

    Penghasilan tertentu lainnya.

    Diatur dengan Peraturan Pemerintah.

    LAIN LAIN TARIF FINAL

  • 5/22/2018 Bendahara Pemerintah PPh 222342PPN

    34/59

    LAIN-LAIN TARIF FINAL Penghasilan yg diterima Orang Pribadi/Badan dari transaksi penjualan

    saham atau sekuritas lain di bursa efek: Untuk transaksi semua jenis saham = 0.1% x Bruto.

    Untuk transaksi saham pendiri = 0.6% x Bruto.

    Penghasilan bunga deposito, tabungan, giro, SBI, obligasi danpenghasilan bunga deposito dari simpanan di luar negeri = 20% x Bruto.

    Penghasilan WP OP dari investor atas penyerahan bangunan dengankontrak BOT (Build, Operate and Transfer) = 5% x Bruto.

    Penghasilan transaksi pengalihan hak atas tanah/bangunan= 5%xBruto. Penghasilan penyewaan tanah/bangunan = 10% x Bruto

    Penghasilan yg diterima WP perusahaan pelayaran DN = 1.2% x Bruto.

    Penghasilan yg diterima WP perusahaan pelayaran dan/ataupenerbangan luar negeri = 2.64% x Bruto.

    Penghasilan perusahaan penerbangan dlm negeri berdasarkan perjanjiankontrak (charter) = 1.8% x Bruto(bersifat tidak final)

  • 5/22/2018 Bendahara Pemerintah PPh 222342PPN

    35/59

    Pengadaan Jasa Konstruksi

    Kegiatan Jasa Kontruksi meliputi kegiatan

    perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan

    konstruksi diantaranya pembangunan gedung,

    jalan, jembatan, dll.

    Dipotong PPh Pasal 4 Ayat (2) Final dengan tarif

    sebagai berikut :

  • 5/22/2018 Bendahara Pemerintah PPh 222342PPN

    36/59

    DARI JUMLAH PEMBAYARAN ATAU JUMLAH PENERIMAAN YG

    MERUPAKAN BAGIAN NILAI KONTRAK TIDAK TERMASUK PPN

    YG MEMILIKI

    KUALIFIKASI USAHA

    MENENGAH ATAU

    KUALIFIKASI BESAR

    JASA

    PELAKSANAAN

    2% 4% 3% 4% 6%

    YG TIDAK MEMILIKI

    KUALIFIKASI

    USAHA

    YG MEMILIKI

    KUALIFIKASI

    USAHA KECIL

    JASA

    PERENCANAAN

    & PENGAWASAN

    YG TIDAK MEMILIKI

    KUALIFIKASI

    USAHA

    YG MEMILIKI

    KUALIFIKASI

    USAHA

    Tarif PPh Final Jasa

    KonstruksiJASA

    PELAKSANAAN

    JASA

    PERENCANAAN

    & PENGAWASAN

  • 5/22/2018 Bendahara Pemerintah PPh 222342PPN

    37/59

    BUKAN OBJEK PPh PASAL 4 (2)

    Bunga dan diskonto yang diterima atau diperoleh bank yang didirikan di Indonesiaatau cabang bank luar negeri di Indonesia.

    Bunga deposito dan tabungan serta SBI, sepanjang jumlah deposito dantabungan serta SBI tdk melebihi Rp 7.500.000,- bukan jumlah terpecah2.

    Bunga deposito dan tabungan serta diskonto SBI yang diterima oleh danapensiun yang pendiriannya telah disyahkan oleh Menteri Keuangan.

    Bunga tabungan pada bank yang ditunjuk pemerintah dalam rangka pemi-likanRS, RSS, kavling utk RS dan RSS, rumah susun sederhana utk dihuni.

    Bunga deposito dan tabungan serta diskonto SBI yg diterima oleh bukan subjekpajak.

  • 5/22/2018 Bendahara Pemerintah PPh 222342PPN

    38/59

    Contoh 1 PPh Pasal 4 ayat (2) :

    Instansi X (NPWP : 00.123.456.7-115.000) melakukan pengadaan Jasa

    Pelaksanaan Konstruksi (pembangunan gedung) yang dilakukan oleh PT.Konstruksi (NPWP : 02.777.777.7-115.000) pengusaha yang memilikikualifikasi sebagai usaha kecil dengan nilai Jasa sebesar Rp 500.000.000(lima ratus juta rupiah) dan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) sebesar Rp50.000.000 (lima puluh juta rupiah) pada tanggal 02 Juli 2011. Maka pajak

    yang harus dipotong oleh Instansi X atas jasa tersebut adalah :Nilai Kontrak Rp 500.000.000PPN Rp 50.000.000Total tagihan dari rekanan (PT. Konstruksi) Rp

    550.000.000

    PPh Pasal 4 ayat (2) yang dipotong :Tarif X Nilai Jasa : 2% X Rp 500.000.000 = Rp 10.000.000PPN dipungut : 10% X Rp 500.000.000 = Rp 50.000.000Total PPN dan PPh dipungut/dipotong = Rp 60.000.000Dibayar kepada rekanan (total tagihan dari rekanan total PPN dan PPh

    dipungut/dipotong) : Rp 550.000.000 - Rp 60.000.000 = Rp

  • 5/22/2018 Bendahara Pemerintah PPh 222342PPN

    39/59

    Contoh 2 PPh Pasal 4 ayat (2) :

    Instansi Y menyewa gedung untuk tempat belajar siswa kepadaPulan (NPWP : 07.777.777.7-115.000), selama 2 bulan dengan hargasewa sebesar Rp 4.000.000 pada tanggal 07 Juli 2013.

    Maka pajak yang harus dipotong oleh Instansi Y atas jasa tersebutadalah :PPh Pasal 4 ayat (2) = Tarif X Harga Sewa= 10% X 4.000.000 = Rp 400.000

    Dibayar kepada Pulan (Harga sewa

    PPhdipotong) : Rp 4.000.000 - Rp 400.000 = Rp 3.600.000.

  • 5/22/2018 Bendahara Pemerintah PPh 222342PPN

    40/59

    40

    PPN

  • 5/22/2018 Bendahara Pemerintah PPh 222342PPN

    41/59

    PENGERTIAN

    41

    PAJAK

    PERTAMBAHANNILAI (PPN)

    PAJAK YG DIKENAKAN

    ATAS KONSUMSIBARANG DAN JASA

    PAJAK PENJUALAN

    ATAS BARANG MEWAH(PPn BM)

    PAJAK YG DIKENAKAN

    ATAS KONSUMSI BARANG

    YG BERDSRKAN KMKTERGOLONG BRG MEWAH

    WILAYAH RI YG DI DALAMNYA

    BERLAKU PERATURAN

    PERUNDANG-UNDANGAN PABEAN

    DI DALAM

    DAERAH PABEAN

  • 5/22/2018 Bendahara Pemerintah PPh 222342PPN

    42/59

    SYARAT PEMUNGUTAN PPN:

    ADANYA PENYERAHAN DI DALAM

    DAERAH PABEAN;

    YANG DISERAHKAN BARANG KENA

    PAJAK / JASA KENA PAJAK;

    YANG MENYERAHKAN ADALAHPENGUSAHA KENA PAJAK.

    42

  • 5/22/2018 Bendahara Pemerintah PPh 222342PPN

    43/59

    43

    BARANG KENA PAJAK

    (BKP)

    BARANG

    BERWUJUDBARANG

    TIDAK BERWUJUD

    SIFAT/HUKUMNYA

    YANG DIKENAKAN

    PPN

    BARANGBERGERAK

    BARANG

    TIDAK BERGERAK

    JASA KENA PAJAK

  • 5/22/2018 Bendahara Pemerintah PPh 222342PPN

    44/59

    44

    JASA KENA PAJAK

    (JKP)

    JASA YANG DILAKUKAN UNTUK MENGHASILKAN

    BARANG KARENA PESANAN/PERMINTAAN

    DGN BAHAN DAN ATAS PETUNJUK DARI PEMESAN

    SETIAP KEGIATAN PELAYANANBERDASARKAN

    SUATU PERIKATAN/PERBUATAN HUKUM

    YANG MENYEBABKAN

    BARANG/FASILITAS/KEMUDAHAN/HAK,TERSEDIA UTK DIPAKAI

    TERMASUK

    DIKENAKAN PPN

    PENGUSAHA KENA PAJAK

  • 5/22/2018 Bendahara Pemerintah PPh 222342PPN

    45/59

    45

    PENGUSAHA KENA PAJAK

    (PKP)

    - MENGHASILKAN BARANG;- MENGIMPOR BARANG;

    - MENGEKSPOR BARANG;

    - MELAKUKAN USAHA PERDAGANGAN;

    - MEMANFAATKAN BRG TDK BERWUJUD DARI LUAR DAERAH PABEAN;

    - MELAKUKAN USAHA JASA; ATAU

    - MEMANFAATKAN JASA DARI LUAR DAERAH PABEAN YG MELAKUKAN

    PENYERAHAN BKP DAN/ATAU JKP YG DIKENAKAN PPN;

    ORANG PRIBADI/

    BADAN DALAM BENTUK APAPUN

    DALAM LINGKUNGAN

    PERUSAHAAN ATAU PEKERJAANNYA

    TIDAK TERMASUK

    PENGUSAHA KECIL

    PENGUSAHA KECIL YG MEMILIH

    UTK DIKUKUHKAN MENJADI PKP.

    KECUALI

  • 5/22/2018 Bendahara Pemerintah PPh 222342PPN

    46/59

    PERHATIAN !!!

    Untuk memudahkan pengadministrasian penyetoran danpelaporan pajak, dianjurkan kepada bendaharawan untukbekerja sama/berbelanja HANYA dengan rekanan yang telahmemiliki NPWP DAN telah dikukuhkan sebagai PengusahaKena Pajak (PKP).

    Mintalah Faktur Pajak dari rekanan yang telah dikukuhkansebagai PKP setiap melakukan transaksi pembelian barang.Rekanan Non PKP tidak boleh menerbitkan Faktur Pajak.

    Faktur Pajak dibuat/diterbitkan oleh rekanan, bukan olehbendaharawan. Setiap rekanan yang telah memiliki NPWPBELUM TENTUberhak menerbitkan Faktur Pajak . Pastikanrekanan tersebut telah dikukuhkan sebagai PKP.

  • 5/22/2018 Bendahara Pemerintah PPh 222342PPN

    47/59

    Setiap rekanan/WP yang menerbitkan/membuat Faktur

    Pajak tetapi belum dikukuhkan sebagai PKP, diancampidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun dan paling

    lama 6 (enam) tahun serta denda paling sedikit 2 (dua) kali

    jumlah pajak dalam faktur pajak dan paling banyak 6

    (enam) kali jumlah pajak dalam faktur pajak.

    (Pasal 39A huruf b UU No. 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum

    dan Tata Cara Perpajakan sebagaimana telah beberapa kali diubah

    terakhir dengan Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2009).

  • 5/22/2018 Bendahara Pemerintah PPh 222342PPN

    48/59

    48

    PENGUSAHA KECILPMK No. 197/PMK.03/2013

    Berlaku Mulai 1 Januari 2014

    PENGUSAHA YG DLM LINGKUNGAN

    PERUSAHAAN/PEKERJAANNYA MELAKUKAN

    PEREDARAN BRUTO

    TDK LEBIH DARI

    Rp 4,8 MILYAR SETAHUN

    PENYERAHAN BKP DAN ATAU JKP

    Catatan :

    Apabila sampai dengan suatu Masa Pajak dalam satu tahun bukuperedaran bruto lebih dari Rp 4.800.000.000,- maka pengusahaini memenuhi syarat sebagai PKP sehingga wajib melaporkanusahanya untuk dikukuhkan sebagai PKP selambat-lambatnya

    pada akhir bulan berikutnya.

    S G

  • 5/22/2018 Bendahara Pemerintah PPh 222342PPN

    49/59

    49

    DASAR PENGENAAN PAJAK

    HARGA JUAL

    HARGA

    PENGGANTI

    NILAI IMPOR

    NILAI EKSPOR

    NILAI LAIN

    YG DITETAPKAN

    MENKEU

    SEBAGAI

    DASAR

    PENGHITUNGAN

    PPN

    YANG

    TERUTANG

  • 5/22/2018 Bendahara Pemerintah PPh 222342PPN

    50/59

    50

    PEMUNGUT PPN(Sejak 1 Januari 2004)

    KMK No. 563/KMK.03/2003

    BENDAHARAPEMERINTAH

    PUSAT/DAERAH

    BENDAHARA

    KPPN

  • 5/22/2018 Bendahara Pemerintah PPh 222342PPN

    51/59

    OBJEK PEMUNGUTAN PPn BM

    51

    PENYERAHAN

    BKP YANG BERDASARKAN

    KEPUTUSAN MENTERI KEUANGANTERGOLONG SEBAGAI BARANG MEWAH

    PABRIKAN

    OLEH

  • 5/22/2018 Bendahara Pemerintah PPh 222342PPN

    52/59

    TARIF PPN DAN PPn BM

    52

    PPN PPn BM

    10 % 10, 20 30, 40 50, 200

    DENGAN PERATURAN PEMERINTAH DAPAT DIUBAH

    5%

    TARIF

    10%

    15% 200%

    SERENDAH-

    RENDAHNYA

    SETINGGI-

    TINGINYA

    EKSPOR

    PPN 0 %

  • 5/22/2018 Bendahara Pemerintah PPh 222342PPN

    53/59

    SAAT DAN DASAR

    PEMUNGUTAN PPN DAN PPn BM

    53

    SAAT PEMBAYARAN OLEH BENDAHARA

    KEPADA PKP REKANAN

    PEMUNGUTANPPN DAN PPn BM

    PEMBAYARAN OLEH BENDAHARA

    TERMASUK PPN DAN/ATAU PPn BM

    DASAR PEMUNGUTAN

    CONTOH

    TIDAK TERUTANG PPn BM TERUTANG PPn BM 20%

    PPN YG DIPUNGUT

    10/110

    YG DIPUNGUT

    PPN 10/130

    PPn BM 20/130

    DASAR PEMUNGUTAN

    TATA CARA PEMUNGUTAN

  • 5/22/2018 Bendahara Pemerintah PPh 222342PPN

    54/59

    TATA CARA PEMUNGUTAN

    REKANAN MENYAMPAIKAN

    TAGIHAN KEPADA BENDAHARA

    SSP FAKTUR PAJAK

    1

    2

    3

    BENDAHARA

    ARSIP PKP REKANANKPP

    DIISI OLEH DAN

    ATAS NAMA

    REKANAN

    DITANDATANGI

    OLEH

    BENDAHARAWANDICAP OLEH BENDAHARA

    DISETOR TGL ..... DAN

    DITANDATANGANI BENDAHARA

  • 5/22/2018 Bendahara Pemerintah PPh 222342PPN

    55/59

    TATA CARA PENYETORAN

    55

    SELAMBAT-LAMBATNYA

    TGL 7 BULAN TAKWIM

    BERIKUTNYA SETELAH

    MASA PAJAK BERAKHIR

    DLM HAL TGL 7

    BERTEPATAN DGN HARI LIBUR,

    MAKA PENYETORAN DILAKUKAN

    PD HARI KERJA BERIKUTNYA

    BANK PERSEPSI/

    KANTOR POS DAN GIRO

    DISETOR

    SSP1

    2

    34

    5

    PKP REKANAN

    KPP MELALUI BANK/POS

    LAMPIRAN SPT MASA PPNBANK PERSEPSI/POS & GIRO

    ARSIP BENDAHARA

  • 5/22/2018 Bendahara Pemerintah PPh 222342PPN

    56/59

    TATA CARA PELAPORAN

    56

    PPN DAN PPn BM YANG DIPUNGUT

    OLEH BENDAHARA

    LAPORAN

    PEMUNGUTAN

    PPN/PPn BM

    1

    2

    3

    KPP DGN DILAMPIRI

    FP LEMBAR KE-3ATASAN BENDAHARA)*

    ARSIP BENDAHARA*)

    *) DLM HAL PEMUNGUT PPN/PPn BM

    ADALAH BENDAHARAPEMERINTAH

    PUSAT, LEMBAR KE-2 ADALAH

    ARSIP BENDAHARA

    SELAMBAT-LAMBATNYA

    AKHIR BULAN BERIKUTNYA SETELAH

    MASA PAJAK BERAKHIR

    DALAM HAL AKHIR BULAN BERIKUTNYA

    SETELAH MASA PAJAK BERAKHIRJATUH

    PADA HARI LIBUR PELAPORAN

    DILAKUKAN PADA HARI KERJA

    BERIKUTNYA

    DLM HAL BANK PEMERINTAH ATAU BANK PEMBANGUNAN DAERAH BERTINDAK SBG KASIR

    DARI BENDAHARAWAN PEMERINTAH (MIS: PROYEK INPRES), MAKA FAKTUR PAJAK DAN

    SSP DITERUSKAN KE BANK YBS MELALUI BENDAHARA. YG DIWAJIBKAN UTK MEMUNGUT

    DAN MELAPOR ADALAH BANK YBS

    PEMBAYARAN YANG

  • 5/22/2018 Bendahara Pemerintah PPh 222342PPN

    57/59

    57

    PEMBAYARAN YANGTIDAK DIPUNGUT PPN

    OLEH

    TDK MELEBIHI DARI JML Rp 1.000.000,00 TERMASUK PPN DAN/ATAU PPn BM

    DAN MERUPAKAN PEMBAYARAN YG TDK DIPECAH-PECAH

    BBM DAN NON-BBM YG PENYERAHANNYA DILAKUKAN OLEH

    PERTAMINA

    ATAS JASA ANGKUTAN UDARA YG DISERAHKAN OLEH PERUSAHAAN

    PENERBANGAN

    UNTUK PENYERAHAN BKP/JKP YG MEMPEROLEH FASILITAS PPN TDK

    DIPUNGUT

    DALAM HAL

    PEMBAYARAN

    ATAS PENYERAHAN BKP/JKP YG MENURUT PERUNDANG-UNDANGAN YANG

    BERLAKU, MENDAPAT FASILITAS PPN TIDAK DIPUNGUT DAN ATAU

    DIBEBASKAN DARI PENGENAAN PPN

    UNTUK PEMBEBASAN TANAH, KECUALI PEMBAYARAN ATAS

    PENYERAHAN TANAH OLEH REAL ESTATE ATAU INDUSTRIAL ESTATE

  • 5/22/2018 Bendahara Pemerintah PPh 222342PPN

    58/59

    PEMBAYARAN YANG TIDAK MELEBIHI JUMLAH Rp 1.000.000,00 DAN

    MERUPAKAN PEMBAYARAN YANG TIDAK DIPECAH-PECAH

    YANG DIKECUALIKAN DARI PEMUNGUTAN PPN/PPn BM

    58

    HARGA JUAL Rp 800.000,00

    PPN= 10 % X Rp 800.000 Rp 80.000,00

    PPn BM=20 % X Rp 800.000 Rp 160.000,00

    HARGA JUAL TERMSK PPN/PPn BM Rp 1.040.000,00

    HARGA JUAL Rp 800.000,00

    PPN= 10 % X Rp 800.000 Rp 80.000,00

    PPn BM= 10 % X Rp 800.000 Rp 80.000,00

    HARGA JUAL TERMSK PPN/PPn BM Rp 960.000,00

    CONTOH

    Rp 1.040.000,- > Rp 1.000.000,-DIPUNGUT

    PPN/PPn BM

    Rp 960.000,- Rp 1.000.000,-TIDAK DIPUNGUT

    PPN/PPn BM

    PPN/PPn BM TERUTANG

    DISETOR SENDIRI

    OLEH PKP

    DIPUNGUT PPN/PPn BM :

    - PENYERAHAN OLEH BKN PKP

    - DENGAN PO/SPK

    B

    A

  • 5/22/2018 Bendahara Pemerintah PPh 222342PPN

    59/59

    Cintailah Negeri denganMembayar Pajak .....