19
BEBERAPA ATURAN DAN KEBIASAAN PERJALANAN JAMAAH HAJI INDONESIA Modul 10 Pelaksanaan Ibadah Haji Ditulis dalam rangka meningkatkan penghayatan ibadah haji Oleh Khoiril Arief Saleh April 2002 Bandung

BEBERAPA PERTANYAAN USIL YANG … · Web viewJamaah gelombang pertama dan gelombang kedua tidak akan bercampur karena gelombang pertama berangkat dengan kloter awal hingga kloter

  • Upload
    buikien

  • View
    233

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BEBERAPA PERTANYAAN USIL YANG … · Web viewJamaah gelombang pertama dan gelombang kedua tidak akan bercampur karena gelombang pertama berangkat dengan kloter awal hingga kloter

BEBERAPA ATURAN DAN KEBIASAANPERJALANAN JAMAAH HAJI INDONESIA

Modul 10Pelaksanaan Ibadah Haji

Ditulis dalam rangka meningkatkanpenghayatan ibadah haji

OlehKhoiril Arief Saleh

April 2002Bandung

Page 2: BEBERAPA PERTANYAAN USIL YANG … · Web viewJamaah gelombang pertama dan gelombang kedua tidak akan bercampur karena gelombang pertama berangkat dengan kloter awal hingga kloter

BEBERAPA ATURAN DAN KEBIASAANPERJALANAN JAMAAH HAJI INDONESIA

Oleh : Khoiril Arief SalehJalan Bolavoli 18 Arcamanik, Bandung. Telp. (022)7102411

Dalam melaksanakan ibadah haji, banyak persiapan fisik atau materi yang harus dibawa, antara lain pakaian, obat-obatan, perlengkapan ibadah, makanan, uang dan perlengkapan penunjang. Banyak saran diberikan baik oleh rekan, pembimbing atau keluarga tentang apa yang harus dibawa. Semua saran itu bertujuan agar mempermudah jamaah di tanah suci. Tapi perlu diingat bahwa persiapan-persiapan itu bersifat fisik. Jamaah harus pandai-pandai membuat prioritas apa yang harus diperbuat. Jangan sampai persiapan fisik ini jauh lebih diutamakan dibandingkan dengan persipan hati. Misalnya tertinggal sebuah kemeja saja bingungnya setengah mati, sedang pengetahuan hati yang masih kurang dibiarkan begitu saja. Sehubungan dengan itu disarankan agar para jamaah haji tidak terlalu berlebihan mempersiapkan hal-hal yang bersifat fisik. Anggaplah bahwa perjalanan haji adalah perjalanan biasa, seperti halnya kalau kita akan bepergian jauh. Prioritaskan persiapan hati.

Tulisan dalam modul ini lebih menjelaskan hal-hal yang bersangkutan dengan fisik atau materi. Disini dijelaskan beberapa aturan atau kebiasaan perjalanan jamaah haji Indonesia mulai berangkat dari kabupaten atau kota madya masing-masing, sampai ke Jeddah, Makkah, Madinah hingga kembali lagi di kabupaten atau kota madya masing-masing. Dengan diketahuinya aturan atau kebiasaan ini diharapkan para jamaah haji dapat mempersiapkan fisik atau materi perjalanan dengan baik.

1. Berangkat Dari Kabupaten Atau Kota Madya Masing-Masing Sampai Ke Tanah Suci

Pada dasarnya Jamaah haji dari Departemen Agama Republik Indonesia dibagi menjadi 2 gelombang, yaitu gelombang pertama dan gelombang kedua. Jamaah gelombang pertama dan gelombang kedua tidak akan bercampur karena gelombang pertama berangkat dengan kloter awal hingga kloter pertengahan sedang gelombang kedua berangkat dengan kloter pertengahan hingga kloter akhir.

Gelombang pertama dijadwalkan menuju Madinah terlebih dahulu kemudian ke Makah untuk melaksanakan ibadah umrah dan haji. Jamaah haji gelombang pertama mempunyai dua kemungkinan, yaitu langsung menuju Madinah dengan pesawat udara yang langsung mendarat di airport Madinah atau melalui airport King Abdul Aziz di dekat Jeddah. Dari airport King Abdul Aziz menuju ke Madinah dengan kedaraan bus ditempuh dalam waktu kurang lebih 8 jam. Setelah menjalankan umrah dan haji di Makkah seterusnya pulang ke Indonesia melalui Jeddah dan airport King Abdul Aziz.

Untuk gelombang kedua, jamaah haji mendarat di airport King Abdul Aziz, langsung menuju Makkah untuk melaksanakan ibadah umrah dan haji. Tahap selanjutnya menuju ke Madinah dan kembali ke Indonesia melalui Jeddah dan airport King Abdul Aziz atau langsung melalui airport Madinah.

2

Page 3: BEBERAPA PERTANYAAN USIL YANG … · Web viewJamaah gelombang pertama dan gelombang kedua tidak akan bercampur karena gelombang pertama berangkat dengan kloter awal hingga kloter

PERJALANAN IBADAH HAJI GELOMBANG PERTAMA ATAU KEDUA

1.1. Menuju Airport PemberangkatanBeberapa hari sebelum waktu pemberangkatan jamaah haji divaksinasi dan diberi surat panggilan masuk asrama (pemondokan) haji (SPMA). Setiap jamaah yang telah divaksinasi, buku kesehatannya diberi tanda khusus. Buku kesehatan dan SPMA ini sangat berguna di tempat pemondokan haji. Dengan sendirinya jamaah haji telah mempunyai bukti pembayaran biaya perjalanan ibadah haji (BPIH), bukti ini sangat berharga untuk pengurusan-pengurusan administrasi selanjutnya.

Biasanya para jamaah haji diberangkatkan dari kabupaten atau kota madya dengan kendaraan bus secara bersama sama. Beberapa hari sebelumnya harus sudah menyerahkan koper bagasi (koper besar) yang berisi pakaian dan segala macam perbekalan. Perlu diperhatikan bagi jamaah haji gelombang kedua agar pakaian ihram tidak dimasukkan didalam koper besar. Pakaian ihram hendaknya disimpan dalam tas tentengan yang langsung dibawa naik kekabin pesawat. Pakaian ihram tersebut digunakan oleh jamaah haji gelombang kedua mulai dari airport King Abdul Aziz atau mulai dari pesawat untuk langsung memasuki miqat umrah.

Jamaah haji berangkat menuju pemondokan haji di propinsi atau embarkasi masing-masing. Misalnya jamaah haji jawa barat menuju pemondokan atau embarkasi Bekasi dan jamaah dari Jakarta menuju pemondokan atau embarkasi Pondok Gede. Dalam perjalanan itu jamaah hanya membawa tas tentengan yang berisi pakaian 2-3 stel yang digunakan untuk ganti pakaian selama di pemondokan haji (1 malam), di airport serta di pesawat (1,5 hari), dan di perjalanan di tanah

3

Page 4: BEBERAPA PERTANYAAN USIL YANG … · Web viewJamaah gelombang pertama dan gelombang kedua tidak akan bercampur karena gelombang pertama berangkat dengan kloter awal hingga kloter

suci (1 hari). Selain itu tas tentengan perlu diisi alat mandi (handuk, sabun, sikat gigi dsb.) dan alat shalat (sajadah, sarung, mekena).

Selama di perjalanan dari kabupaten atau kota madya asal hingga sampai ketempat pemondokan haji atau embarkasi, hendaknya para jamaah menanyakan pada petugas tentang services yang diberikan oleh Departemen Agama RI. Perlu kejelasan tentang siapa yang akan menanggung biaya makan bila bus yang ditumpangi berhenti di suatu rumah makan. Hal ini penting dimengerti karena telah beberapa kali terjadi kesalah-pahaman sehingga tidak sedikit jamaah haji yang tidak membayar rumah makan tersebut.

Di pemondokan haji atau embarkasi para jamaah dicek kembali kelengkapan surat-suratnya (SPMA, buku kesehatan, bukti pembayaran BPIH). Selain itu diperiksa pula kesehatannya, bagi jamaah haji yang belum divaksinasi, akan divaksinasi ditempat itu dengan prosedur khusus. Ditempat ini para jamaah haji diberi kelengkapan identitas berupa gelang dan pasport. Jamaah juga diberi juga tiket pesawat atau bording pass pesawat dan living cost berupa uang real (SR) sebagai bekal sehari-hari selama di tanah suci. Bagi jamaah haji yang membawa obat-obatan khusus, diharuskan melapor pada dokter kloternya untuk diberi keterangan dibuku kesehatannya agar tidak terjadi masalah di tempat pemeriksaan imigrasi Arab Saudi. Segala sesuatu yang masih kurang jelas tentang pemberangkatan dapat ditanyakan secara langsung kepada petugas yang ada di pomondokan haji itu. Perlu diingat bahwa jamaah haji harus benar-benar mengecek nomor gelang, paspor dan photonya. Nomor dan photo harus sesuai, kesalahan menempel photo dalam pasport dapat berakibat fatal dipemeriksaan imigrasi Arab Saudi. Kesalahan ketik atau photo secepatnya harus dilaporkan pada petugas dengan bantuan ketua rombongan. Petugas akan segera membetulkannya. Untuk mengantisipasi hal itu disarankan setiap jamaah membawa photo cadangan sebanyak yang telah diserahkan pada petugas haji sebelumnya. Bila semua kelengkapan sudah cukup dan benar, maka tinggal menunggu bus angkutan pemberangkatan menuju airport yang disediakan oleh perusahaan penerbangan. Selama di pemondokan haji biasanya Departemen Agama RI menjamin makanan semua jamaah haji

Pada waktu yang telah ditentukan berangkatlah semua jamaah haji menuju airport. Di ruang tunggu airport, jamaah menunggu giliran naik kepesawat udara. Setelah tiba saatnya bording semua jamaah dipanggil untuk masuk dipesawat dan duduk sesuai nomor yang telah diatur.

4

Selain kartu bording pass pesawat dan living cost,

harus saya kontrolbenar-benar kelengkapan

identitasku.

PASPORT, GELANG DANBUKU KESEHATAN

HARUS BENAR TULISANNAMA, NOMOR DAN PHOTONYA

Page 5: BEBERAPA PERTANYAAN USIL YANG … · Web viewJamaah gelombang pertama dan gelombang kedua tidak akan bercampur karena gelombang pertama berangkat dengan kloter awal hingga kloter

1.2. Perjalanan Pesawat Hingga Sampai Di Pemondokan Di Tanah SuciPesawat berbadan lebar pengangkut jamaah haji lepas landas dari airport menuju airport King Abdul Aziz atau airport di Madinah. Dalam perjalanan pesawat bisa langsung tanpa singgah (tanpa transit) atau singgah (transit) di airport yang dilaluinya. Bila pesawat tanpa singgah, perjalanannya ditempuh dalam waktu antara 8 sampai 10 jam. Selama perjalanan dijamin makan dan minum oleh perusahaan penerbangan yang bersangkutan. Dalam perjalanan, terlebih dahulu jamaah haji diberi tahu tentang keselamatan penerbangan melalui demonstrasi para awak pesawat menggunakan masker oksigen dan pelampung bila pesawat dalam kondisi darurat. Tentu saja para jamaah haji diberi tahu juga cara mengenakan sabuk pengaman. Selama perjalanan jamaah haji dilayani oleh para awak pesawat. Jamaah dapat menanyakan tentang perjalanan pesawat, termasuk meminta petunjuk pada pilot tentang saat pesawat memasuki miqat.

Ada beberapa etika dalam penerbangan yang harus ditaati oleh setiap penumpang antara lain : Tidak boleh merokok di tempat-tempat bertanda larangan merokok. Mengenakan sabuk pengaman dan menegakkan sandaran kursi pada saat tanda perintah

tersebut dinyalakan. Tidak boleh menggunakan telepon genggam. Tidak boleh menyalakan CD, tape recorder atau sejenisnya yang dapat mengganggu navigasi

pesawat. Tidak boleh membawa barang-barang berbahaya (gas, bahan kimia, senjata tajam, senjata

api, dsb.) Tidak boleh membuang sampah bukan ditempat yang disediakan. Tidak boleh menuang air berlebihan sehingga berceceran di toilet.

Jamaah haji mendarat di airport King Abdul Aziz, Jedah atau airport Madinah, Saudi Arabia. Waktu setempat lebih lambat 4 jam dibanding dengan waktu Indonesia bagian barat. Untuk menyesuaikannya jam para jamaah haji harus diputar mundur 4 jam.

Menjelang pesawat mendarat di airport Arab Saudi, semua jamaah diwajibkan mengisi blangko isian untuk pengurusan imigrasi. Blangko tersebut dibagikan oleh awak pesawat (pramugari) dan para jamaah haji dapat menanyakan cara pengisiannya pada awak pesawat tersebut. Contoh blangko tersebut ditujukkan dalam gambar.

Jamaah turun dari pesawat langsung menuju tempat pemeriksaan paspor. Disini dipisahkan tempat antrian laki-laki dan perempuan. Masing-masing jamaah diperiksa pasportnya dan diberi tanda oleh petugas imigrasi pemerintah Saudi Arabia. Pasport yang telah diberi tanda diserahkan kembali pada para jamaah. Masing-masing jamaah harus membawa pasportnya sendiri-sendiri. Selannjutnya semua jamaah berkumpul ditempat pengambilan koper bagasi (koper besar). Koper bagasi dan tas tentengan dibawa oleh jamaah sesuai dengan namanya masing-masing (jangan sampai tertukar). Tahap berikutnya masing-masing jamaah memeriksakan barang bawaannya pada petugas bea cukai.

Seperti pada pemeriksaan pasport, dalam pemeriksaan barang ini juga dipisah antara antrian laki-laki dan perempuan. Pemeriksaan barang bawaan relatif lama karena semua isi koper besar dan tas tentengan dibuka oleh petugas. Ada hal-hal yang perlu diketahui para jamaah bahwa petugas-petugas itu memeriksa ada tidaknya barang-barang terlarang yang terbawa oleh para jamaah.

5

Page 6: BEBERAPA PERTANYAAN USIL YANG … · Web viewJamaah gelombang pertama dan gelombang kedua tidak akan bercampur karena gelombang pertama berangkat dengan kloter awal hingga kloter

Alur Pemeriksaan Jamaah Haji Di Airport King Abdul Aziz Atau Madinah

Biasanya mereka meneliti dengan saksama barang-barang antara lain : Obat-obatan (akan diwawancarai cukup lama bila tidak ada keterangan dari dokter Kloter) Buku-buku bacaan (mereka mencari tulisan-tulisan terlarang atau gambar-gambar terlarang) Makanan khusus (mereka mencurigai makanan yang terlarang) Barang-barang aneh yang belum dikenal petugasSelain barang-barang tersebut petugas tidak menelitinya secara cermat.

Setelah selesai dari pemeriksaan barang bawaan tersebut semua jamaah laki-laki dan perempuan bisa berkumpul kembali. Tahap selanjutnya tinggal menunggu jemputan dari petugas pemondokan di Makkah atau Madinah. Pada saat itu jamaah gelombang dua harus sudah bersiap-siap memakai pakaian ihram untuk langsung niat umrah di airport. Ada juga jamaah gelombang dua yang sudah mulai berihram didalam pesawat. Bagi Jamaah gelombang pertama, dengan sendirinya tidak perlu mengenakan ihram karena akan menuju ke Madinah.

Biasanya para jamaah dikumpulkan sesuai rombongannya masing-masing duduk dengan alas karpet (“lesehan”). Pada saat itu jamaah dapat beristirahat terlebih dahulu karena biasanya

Contoh blangko isian untuk diserahkan pada petugas imigrasi Arab Saudi

6

Page 7: BEBERAPA PERTANYAAN USIL YANG … · Web viewJamaah gelombang pertama dan gelombang kedua tidak akan bercampur karena gelombang pertama berangkat dengan kloter awal hingga kloter

7

Halaman pertama, halaman

depan

Halaman kedua, halaman belakang

Page 8: BEBERAPA PERTANYAAN USIL YANG … · Web viewJamaah gelombang pertama dan gelombang kedua tidak akan bercampur karena gelombang pertama berangkat dengan kloter awal hingga kloter

memerlukan waktu cukup lama. Mandi, wudlu dan shalat dapat dilakukan secara santai ditempat tunggu airport tersebut. Sebelum bus-bus penjemput jemaah datang, ketua regu dan rombongan mengkoordinir pengumpulan semua koper besar bawaan para jamaah. Koper-koper tersebut dikumpulkan dan dibawa dengan kereta dorong dengan menggunakan jasa portir airport. Para jamaah harus hati-hati pada tahap ini, yakinkan bahwa koper besar jamaah benar-benar telah terkumpul bersama-sama dalam satu rombongan. Berpisahnya koper dari rombongan dapat menyebabkan hilangnya koper tersebut.

Pada saat bus-bus akan diberangkatkan petugas pemondokan atau maktab mengumpulkan semua paspor jamaah haji. Paspor-paspor ini digunakan untuk melapor pada petugas imigrasi di lokasi pintu masuk daerah Madinah atau Makkah. Setelah segala sesuatunya telah beres berangkatlah menuju Madinah untuk gelombang pertama dan menuju Makkah untuk gelombang kedua. Perjalanan ke Makkah ditempuh kurang lebih hanya 2 jam sedang ke Madinah kurang lebih 8 jam. Mulai saat itu identitas para jamaah hanya berupa gelang saja. Gelang tersebut menunjukkan nama, nomor pasport dan negara asal para jamaah (Indonesia).

Dalam perjalanan biasanya bus yang ditumpangi berhenti sejenak di restoran. Disini jamaah dapat melakukan shalat buang air dan makan. Tentu saja makan direstoran ini dengan biaya sendiri-sendiri. Biasanya harga makanannya tidak terlalu mahal, sekitar SR.10,- sampai SR.15,- untuk satu orang. Sebelum masuk kota Makkah atau Madinah petugas magtab atau sopir bus melaporkan pasport para jamaah. Para jamaah tidak diperkenankan turun dari bus sebelum seselai pengecekan pasport oleh petugas imigrasi kota Makkah atau Madinah. Setelah selesai

8

Mohon pasport diserahkan disini,…………..……saya harus mencocokkan photo dengan wajah orangnya.

Pasport diperiksa disini, …… saya sudah punya visa

Page 9: BEBERAPA PERTANYAAN USIL YANG … · Web viewJamaah gelombang pertama dan gelombang kedua tidak akan bercampur karena gelombang pertama berangkat dengan kloter awal hingga kloter

pengecekan, para jamaah diperbolehkan turun sebentar untuk buang air kecil, selanjutnya perjalanan dilanjutkan sampai di tempat pemondokan (maktab) di Madinah atau Makkah.

Perlu diinformasikan kembali bahwa jamaah gelombang pertama dan gelombang kedua tidak akan bercampur karena gelombang pertama berangkat dengan kloter awal hingga pertengahan sedang gelombang kedua berangkat dengan kloter pertengahan hingga akhir. Jamaah gelombang pertama menuju Madinah sedang gelombang kedua menuju Makkah.

2. Di Pemondokan Madinah Atau MakkahSetelah jamaah haji tiba di tempat pemondokan atau maktab di kota Madinah atau Makkah terlebih dahulu ketua rombongan dan ketua regu mengatur pembagian tempat tidur anggautanya masing-masing. Sebaiknya semua jamaah mengikuti aturan ketua rombongan dan ketua regunya agar tidak terjadi perebutan tempat tidur. Barang bawaan koper besar diturunkan dari bus oleh petugas lokal dan para jamaah mengambilnya sendiri-sendiri untuk dibawa ke tempat tidurnya masing-masing.

Mulai saat itu semua biaya hidup ditanggung oleh masing-masing jamaah menggunakan living cost yang telah diserahkan. Dikamar masing-masing pasport diserahkan kembali pada para jamaah melalui ketua rombongan dan regu.

Bagi jamaah gelombang kedua dapat terus berkumpul bersama rombongannya untuk melaksanakan umrah di Masjidil Haram, sedang jamaah gelombang pertama dapat melakukan shalat di masjid Nabawi Madinah.

Perlu diketahui bahwa biasanya pemondokan atau maktab menyediakan hal-hal sebagai berikut : Tempat tidur berupa kasur dengan alas tikar atau karpet. Dapur bersama Kamar mandi bersama (biasanya menyediakan pemanas air untuk mandi) Membantu menyimpankan barang-barang berharga (perhiasan, barang-barang penting dsb.)Sehubungan dengan fasilitas yang terbatas, maka semua jamaah haji harus benar-benar dapat bekerjasama dengan rekan sekamar, seregu ataupun serombongan. Harus dapat mengatasi kesulitan bersama-sama. Gotong royong, susah sama-sama dipikul senang sama-sama dirasakan. Insya Allah beban seberat apapun akan dapat diatasi.

Di setiap maktab Departemen Agama RI menyediakan pelayanan kesehatan melalui dokter dan para medis kloter masing-masing. Para jamaah hendaknya mengetahui kamar mana petugas medis (dokter dan para medis) tinggal atau melayani jamaah sakit. Biasanya petugas kesehatan ini paraktek di kamar mereka, hal ini disebabkan sangat terbatasnya tempat atau ruangan pemondokan atau maktab. Informasi ini penting sebab sewaktu-waktu kita memerlukan pertolongannya.

Selain itu disediakan juga pembimbing ibadah yang siap di melayani pertanyaan para jamaah. Meskipun demikian pelayanan bimbingan ibadah ini relatif kurang memuaskan karena perbandingan jumlah jamaah dan pembimbing dapat dikatakan tidak memadai. Diharapkan para jamaah harus sudah siap mandiri sendiri-sendiri dalam beribadah.

Biasanya para jamaah agak canggung menyesuaikan waktu setempat pada beberapa hari pertama. Jadwal shalat agak lain, misalnya slalat asyar berjamaah di masjid-masjid Jakarta biasa dilakukan sekitar jam 15:00, di Makkah atau Madinah pada jam 15:50. Biasanya untuk shalat berjamaah dimasjid dengan tenang di tanah air memerlukan persiapan waktu sekitar 5 sampai 10 menit sebelumnya tetapi di Madinah atau di Makkah paling tidak harus mempersiapkan 30 menit

9

Page 10: BEBERAPA PERTANYAAN USIL YANG … · Web viewJamaah gelombang pertama dan gelombang kedua tidak akan bercampur karena gelombang pertama berangkat dengan kloter awal hingga kloter

sebelumnya. Bahkan pada waktu-waktu puncaknya (seminggu menjelang dan sesudah waktu haji) persiapan harus dilakukan minimal 1 jam sebelumnya. Kondisi itu membuat tabel jadwal shalat menjadi sangat berarti.

Dengan diketahuinya hal-hal tersebut diatas diharapkan para jamaah haji dapat lancar diperjalanan dan tenang dalam melaksanakan ibadah.

Perjalanan haji menuju Arafah, Muzdalifah dan Mina tidak dibahas dalam tulisan ini karena sudah banyak diinformasikan pada modul-modul lainnya.

3. Perjalanan Kembali Ke Tanah AirJamaah haji kembali ke tanah air sesuai jadwal penerbangannya masing-masing. Jamaah gelombang pertama berangkat ke Jeddah dari Makkah sedang jamaah gelombang kedua berang kat ke Jeddah dari Madinah. Bagi jamaah haji gelombang kedua, tidak menutup kemungkinan dapat langsung berangkat dari Madinah dengan pesawat udara menuju tanah air.

Setiap jamaah mengumpulkan pasportnya kepetugas maktab melalui ketua rombongannya. Semua barang bawaan, koper besar (koper bagasi), tas tentengan, dan barang-barang lain dinaikkan kedalam bus oleh petugas maktab. Bus berangkat menuju Madinatul Hujjad di Jeddah. Perjalanannya ditempuh dalam waktu kurang lebih 2 jam. Di Madinatul Hujjad jamaah dapat beristirahat selama 1 hari dengan memperoleh jaminan makan dan minum. Ditempat ini semua koper bagasi dan barang-barang lain diserah terimakan pada perusahaan penerbangan. Barang-barang tambahan dihitung beratnya dan dikenakan biaya pengirimannya ketanah air. Jamaah hanya diperbolehkan menyisakan satu tas tentengan saja untuk dibawa keatas kabin pesawat.

Banyak waktu kosong disini. Jamaah haji dapat memanfaatkannya untuk berjalan-jalan. Biasanya disaat itu panitia menyediakan fasilitas tour keliling kota dan tempat-tempat lainnya berupa bus. Jamaah dapat mengikuti program ini dengan membayar biayanya masing-masing.

Pada waktu pemberangkatan jamaah dikumpulkan dan diberi bording pass (tanda untuk naik kepesawat udara). Tentu saja pasport setiap jamaah harus sudah diserahkan kembali oleh petugas melalui ketua rombongannya masing-masing. Jamaah berangkat ke airport King Abdul Aziz dengan bus yang telah disediakan petugas. Di airport Jamaah menunggu waktu keberangkatan pesawat diruang tunggu dengan alas karpet (“lesehan”). Sebelum jamaah menuju ke pesawat

10

Mari kita gunakan fasilitas bersama

dengan baik. Mari kita bekerja bersama-

sama.Insya Allah berhasil

Page 11: BEBERAPA PERTANYAAN USIL YANG … · Web viewJamaah gelombang pertama dan gelombang kedua tidak akan bercampur karena gelombang pertama berangkat dengan kloter awal hingga kloter

udara terlebih dahulu pasportnya diperiksa oleh petugas imigrasi Saudi Arabia. Setelah semua urusan keemigrasian selesai para jamaah menuju kepesawat dan menempati tempat duduknya masing-masing. Pesawat udara lepas landas menuju tanah air selama 8 hingga 10 jam.

Pada saat pesawat akan mendarat di tanah air jamaah haji diwajibkan mengisi blangko yang akan dipemeriksa oleh petugas imigrasi dan pabean Indonesia. Blangko tersebut diberikan oleh awak pesawat. Setelah pesawat mendarat, para jamaah haji turun dan kemudian memasuki ruangan yang telah disediakan. Seperti layaknya prosedur kedatangan penerbangan dari luar negeri, semua jamaah haji harus memeriksakan paspornya pada petugas imigrasi Indonesia di ruang kedatangan pesawat. Pemeriksaan itu tidak berlangsung lama. Para jamaah haji kemudian dapat mengambil koper bagasi dan barang bawaannya masing-masing diruang pengambilan barang.

Contoh halaman luar dari blangko yang harus diserahkan kepada petugas pabean Indonesia

11

Page 12: BEBERAPA PERTANYAAN USIL YANG … · Web viewJamaah gelombang pertama dan gelombang kedua tidak akan bercampur karena gelombang pertama berangkat dengan kloter awal hingga kloter

Contoh halaman dalam dari blangko yang harus diserahkan kepada petugas pabean Indonesia

Meskipun prosedur diatas jawib dilaksanakan, kadang-kadang ada rombongan jamaah haji yang dianggap tidak membawa barang-barang yang harus diperiksa pabean, sehingga prosedur tersebut tidak perlu dilakukan.

Tahap selanjutnya para jamaah melewati petugas pabean Indonesia untuk diperiksa barang-barang bawaannya. Petugas hanya memeriksa barang bawaan yang diduga sebagai barang terlarang atau barang baru yang patut dikenakan pajak masuk ke Indonesia. Biasanya petugas pabean ini tidak memeriksa barang-barang bawaan para jamaah haji yang layak dan wajar. Petugas akan memeriksa bila terlihat dengan jelas adanya barang dagangan yang dibawa oleh jamaah haji. Dengan selesainya pemeriksaan petugas pabean, maka selesai pulalah semua tahapan yang ada di airport kedatangan. Para jamaah haji tinggal menuju bus yang akan mengangkut kembali ke kabupaten atau kota madya masing-masing.

12

Page 13: BEBERAPA PERTANYAAN USIL YANG … · Web viewJamaah gelombang pertama dan gelombang kedua tidak akan bercampur karena gelombang pertama berangkat dengan kloter awal hingga kloter

Selesailah sudah semua perjalanan haji setelah sampai di kabupaten atau kota madya masing-masing. Semoga para jamaah menjadi haji mabrur………Amin.

13

Pulang menuju kampung halaman

bertemu dengan sanak keluarga yang telah lama kita rindukandengan oleh-oleh

tambahan iman dan taqwa