12
36 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian yang akan digunakan adalah desain studi deskriptif korelasional yang bertujuan mengungkapkan hubungan korelatif antar variabel, variabel bebas (variable independent) yaitu gambaran diridengan variabel terikat (variable dependent) yaitu tingkat depresi penderita Ulkus Diabetes Mellitus di RSUD Kraton Kabupaten pekalongan Pendekatan penelitian yang digunakan adalah dengan menggunakan pendekatan cross setional atau potong lintang, dengan demikian rancangan penelitian menggunakan pengukuran atau pengamatan pada saat bersamaan atau sekali waktu (Hidayat, 2007). Pada penelitian ini menekankan waktu pengukuran atau observasi data gambaran diri dan tingkat depresi penderita Ulkus Diabetes Mellitus hanya satu kali pada satu saat. B. Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi merupakan keseluruhan subjek atau data dengan karakteristik tertentu yang akan diteliti (Nursalam, 2008). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pasien rawat jalan penderita Ulkus Diabetes Mellitus di RSUD Kraton Kabupaten Pekalongan pada tanggal 11 Januari – 15 Februari 2011 sejumlah 33 orang. 2. Sampel Sampel adalah sebagian yang diambil dari keseluruhan objek dan dianggap mewakili seluruh populasi (Notoatmojo,2002). Sampel dalam penelitian ini pasien rawat jalan dengan ulkus Diabetes Mellitus di RSUD Kraton Kabupaten Pekalongan dengan Kriteria sebagai berikut :

BDI.pdf

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Beck Depression Inventory Scale

Citation preview

Page 1: BDI.pdf

36

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Desain penelitian yang akan digunakan adalah desain studi

deskriptif korelasional yang bertujuan mengungkapkan hubungan korelatif

antar variabel, variabel bebas (variable independent) yaitu gambaran

diridengan variabel terikat (variable dependent) yaitu tingkat depresi

penderita Ulkus Diabetes Mellitus di RSUD Kraton Kabupaten

pekalongan Pendekatan penelitian yang digunakan adalah dengan

menggunakan pendekatan cross setional atau potong lintang, dengan

demikian rancangan penelitian menggunakan pengukuran atau pengamatan

pada saat bersamaan atau sekali waktu (Hidayat, 2007). Pada penelitian

ini menekankan waktu pengukuran atau observasi data gambaran diri dan

tingkat depresi penderita Ulkus Diabetes Mellitus hanya satu kali pada

satu saat.

B. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi merupakan keseluruhan subjek atau data dengan

karakteristik tertentu yang akan diteliti (Nursalam, 2008). Populasi

dalam penelitian ini adalah seluruh pasien rawat jalan penderita Ulkus

Diabetes Mellitus di RSUD Kraton Kabupaten Pekalongan pada

tanggal 11 Januari – 15 Februari 2011 sejumlah 33 orang.

2. Sampel

Sampel adalah sebagian yang diambil dari keseluruhan objek

dan dianggap mewakili seluruh populasi (Notoatmojo,2002). Sampel

dalam penelitian ini pasien rawat jalan dengan ulkus Diabetes Mellitus

di RSUD Kraton Kabupaten Pekalongan dengan Kriteria sebagai

berikut :

Page 2: BDI.pdf

37

a. Kriteria inklusi

Kriteria inklusi adalah karakteristik umum subjek

penelitian dari suatu populasi target yang terjangkau dan akan

diteliti (Nursalam, 2008). Kriteria inklusi pada penelitian ini

adalah :

a. Pasien Poli Rawat Jalan penderita Ulkus Diabetes Mellitus

RSUD Kraton Kabupaten pekalongan.

b. Pasien Poli Rawat Jalan penderita Ulkus Diabetes Mellitus

yang bersedia menjadi responden.

b. Kriteria ekslusi

Kriteria ekslusi adalah menghilangkan atau mengeluarkan

subjek yang memenuhi kriteria inklusi dari studi karena pelbagai

sebab (Nursalam, 2008).

Kriteria ekslusi pada penelitian ini antara lain :

a. Pasien Poli rawat jalan penderita Ulkus Diabetes Mellitus

yang tidak bisa menyelesaikan quesioner secara sempurna.

b. Pasien Poli rawat jalan penderita Ulkus Diebetes mellitus

dengan gangguan psikosomatis.

Tehnik sampling yang digunakan adalah sampling jenuh pada

tanggal 11 Januari – 15 Februari 2011. Sampling jenuh yaitu seluruh

anggota populasi digunakan sebagai sampel sebanyak 30 orang yang

memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi.

C. Definisi Operasional

Definisi operasional adalah definisi berdasarkan karakteristik

yang diamati dari sesuatu yang didefinisikan tersebut. Karakteristik yang

dapat diamati (diukur) itulah yang merupakan kunci definisi operasional.

Dapat diamati artinya memungkinkan peneliti untuk melakukan observasi

atau pengukuran secara cermat terhadap suatu objek atau fenomena yang

kemudian dapat diulangi lagi dengan orang lain (Nursalam, 2008).

Page 3: BDI.pdf

38

Tabel 1. Definisi Operasional

No Variabel Definisi Operasional Cara Ukur Hasil Ukur Skala

1 Independen

Gambaran

diri

sikap seseorang terhadap

tubuhnya secara sadar

dan tidak sadar. Sikap ini

mencakup persepsi dan

perasaan tentang ukuran,

bentuk, fungsi

penampilan dan potensi

tubuh saat ini dan masa

lalu yang secara

berkesinambungan

dimodifikasi dengan

pengalaman baru setiap

individu

Kuesioner

yang terdiri

dari 18

pernyataan

dengan

jawaban :

a. Ya (1)

b. Tidak (0)

Jumlah skor gambaran diri,

skor terendah 0 tertinggi 18

selanjutnya dikelompokkan :

Gambaran diri positif

(menerima) skor: (> Median

=9)

Gambaran diri negative

(menolak) skor: (< Median

=9)

Interval

2 Dependen

Tingkat

depresi

Perasaan sedih, jengkel,

susah, maupun yang

tidak menyenangkan

penderita ulkus Diabetes

Mellitus, karena

keterbatasan mobilitas

fisik, perubahan struktur

dan fungsi tubuh diet

ketat, dan pengobatan

rutin.

Kuesioner

menggunakan

skala Beck

Depression

Instrument,

sebanyak 21

pertanyaan,

dengan

penilaian

untuk jawaban

:

A : nilai 0

B : nilai 1

C : nilai 2

D : nilai 3

Jumlah Skor jawaban tingkat

depresi dari 21 pertanyaan

Skor Minimal : 0

Maksimal : 63

Selanjutnya akan

dikelompokkan menjadi :

a. Normal (0-15)

b. Depresi ringan (16-30)

c. Depresi sedang (31-45)

d. Depresi berat (46-63)

Interval

Page 4: BDI.pdf

39

D. Tempat penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Ruang Poli rawat jalan RSUD Kraton

Kabupaten Pekalongan

E. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan dari tanggal 11 Jaauari sampai 15 Februari

2011.

F. Etika penelitian

Penelitian dilakukan setelah peneliti meminta izin kepada pihak Unimus

dan pengambilan data penelitian dilakukan setelah peneliti mendapat izin

dari pihak Rumah Sakit Umum Daerah Kraton Kabupaten pekalongan.

Etika penelitian saat pengambilan data dilakukan sebagai berikut :

1. Bebas dari eksploitasi

Partisipasi subjek dalam penelitian harus dihindari dari keadaan

yang tidak menguntungkan. Subjek harus diyakinkan bahwa

partisipasinya dalam penelitian atau informasi yang telah diberikannya

tidak akan dipergunakan dalam hal-hal yang bisa merugikan subjek

dalam bentuk apapun.

2. Hak untuk ikut dan tidak menjadi responden

Subjek harus diperlakukan secara manusiawi. Subjek

mempunyai hak memutuskan apakah bersedia menjadi responden atau

tidak tanpa adanya sanksi apapun.

3. Informed Consent

Lembar persetujuan yang diberikan kepada responden yang

akan diteliti dan memenuhi kriteria. Subjek yang bersedia menjadi

responden diminta untuk menadatangani lembar persetujuan.

4. Anonimity (tanpa nama)

Untuk menjaga kerahasiaan, peneliti tidak memunculkan nama

responden tetapi hanya memberi kode tertentu pada setiap responden.

Page 5: BDI.pdf

40

5. Confidentiality (kerahasiaan)

Peneliti menjamin kerahasiaan responden. Hanya data tertentu

saja yang akan dilaporkan sebagai hasil riset.

6. Prinsip Manfaat

Penelitian yang dilakukan tidak menimbulkan penderitaan bagi

responden maupun keluarga serta tidak menimbulkan kerugian dalam

bentuk apapun.

G. Alat Pengumpulan Data

1. Metode Pengumpulan Data

Alat yang digunakan untuk pengumpulan data adalah

menggunakan metode kuosioner atau angket yang terdiri dari data

demografi responden, gambaran diri penderita Ulkus Diabetes

Mellitus, dan tingkat depresi. Metode ini menggunakan dasar pikiran

bahwa orang yang paling tahu tentang keadaan seseorang adalah

orang itu sendiri. Adapun kuesioner yang akan digunakan dalam

penelitian akan dijelaskan sebagai berikut :

a. Kuesioner data demografi meliputi umur, agama, pendidikan,

pekerjaan, status perkawinan.

b. Kuesioner Gambaran diri

Kuesioner gambaran diri penderita ulkus Diabetes

Mellitus terdiri dari beberapa pernyataan yang bertujuan untuk

mengidentifikasi sikap penderita ulkus DM terhadap perubahan

fisik yang terjadi, dan perubahan tersebut dapat diterima atau

ditolak. Kuesioner disusun sendiri oleh peneliti dengan

berpedoman pada tinjauan pustaka. Kuesioner gambaran diri

terdiri dari 18 pernyataan terbagi dalam 9 untuk pernyataan

negatif ( pernyataan no. 1, 2, 3, 4,5,6,7,8,9 ) dan 9 pernyataan

positif ( pernyataan no. 10,11,12,13,14,15,16,17,18 ), dengan

jawaban Ya atau Tidak (dichotomy). Pada pernyataan negatif,

untuk jawaban “Ya” nilainya 0 dan untuk jawaban “Tidak”

Page 6: BDI.pdf

41

nilainya 1 dan Pada pernyataan positif, untuk jawaban “Ya”

nilainya 1 dan untuk jawaban “Tidak” nilainya 0, nilai terendah

0 nilai tertinggi 18.

c. Kuesioner tingkat depresi

Untuk membantu mengungkapkan tingkat depresi

seseorang dapat menggunakan skala depresi beck yang disebut

BDI (The Beck Depression Inventory), dimana BDI ini sudah

baku jadi tidak ada uji validitasnya. Skala BDI (The Beck

Depression Inventory). (Swantara, 2005). Skala BDI ini terdiri

dari 21 kelompok item yang menggambarkan 21 kategori sikap

dan gejala depresi, yaitu: sedih, pesimis,merasa gagal, merasa

tidak puas, merasa bersalah, merasa dihukum, perasaan benci

pada diri sendiri, menyalahkan diri sendiri, kecenderungan

bunuh diri, menangis, mudah tersinggung, manarik diri dari

hubungan social,tidak mampu mengambil keputusan, merasa

dirinya tidak menarik secara fisik, tidak mampu melaksanakan

aktivitas, gangguan tidur, merasa lelah, kehilangan selera makan,

penurunan berat badan, preokupasi somatic dan kehilangan

libido sex. Masing-masing kelompok item terdiri dari 4-6

pernyataan yang menggambarkan dari tidak adanya gejala

sampai adanya gejala yang paling berat. Skor berkisar antara 0-3.

Pernyataan yang menunjukkan tidak adanya gejala depresi diberi

skor 0, skor 1 untuk pernyataan yang menggambarkan adanya

gejala depresi ringan, skor 2 untuk pernyataan yang

menggambarkan gejala depresi sedang, sedangkan skor 3 untuk

gejala depresi berat. Skor yang dipakai untuk masing-masing 3

kelompok item adalah pernyataan dengan skor tertinggi. Skor

total berkisar antara 0-63. indikasinya jumlah nilai 0-15

dianggap normal, jumlah nilai 16-30 depresi ringan, 31-45

depresi sedang dan jumlah nilai 46-63 depresi berat.

Page 7: BDI.pdf

42

2. Uji instrumen

Instrumen dalam penelitian merupakan alat pengumpulan data

dan memiliki kedudukan yang paling tinggi karena data merupakan

penggambaran variabel yang diteliti dan berfungsi sebagai alat

pembuktian hipotesis. Oleh karena itu, benar tidaknya data, tergantung

dari baik tidaknya instrumen pengumpul data dan instrumen yang baik

harus memenuhi dua persyaratan penting yaitu valid dan reliable

(Arikunto, 2006).

a. Uji validitas

Uji validitas adalah untuk mengetahui tingkat kevalidan

dari instrumen kuesioner yang digunakan dalam pengumpulan

data. Uji validitas ini dilakukan untuk mengetahui apakah item-

item yang tersaji dalam kuesioner benar-benar mampu

mengungkapkan dengan pasti apa yang akan diteliti. Cara yang

dilakukan adalah dengan analisa item, dimana setiap nilai total

seluruh butir pertanyaan untuk suatu variabel dengan menggunakan

rumus korelasi product moment (Sugiono, 2002).

Tahap ini perlu dilaksanakan guna mengoreksi ketetapan

mode yang digunakan dan menguji validitas dan reliabilitas dari

pengukuran yang digunakan sebelum melaksanakan riset secara

nyata. (Nursalam, 2008)

Cara yang dilakukan untuk menguji validitas dengan

menggunakan uji korelasi Product Moment. Uji, dengan demikian

dilakukan korelasi antar skor masing-masing variabel dengan skor

totalnya. Dengan tehnik korelasi product moment pada taraf

signifikansi 5 %, hasil uji validitas dinyatakan jika nilai r item

lebih besar dari r tabel. Adapun nilai r tabel untuk r 0,05 dengan

jumlah 30 responden adalah 0,361. Item-item pernyataan yang

gugur karena nilai koefisien korelasi (r) kurang dari r tabel tidak

diikutsertakan dalam pengambilan data penelitian selanjutnya

karena item-item yang ada sudah mewakili aspek-aspek yang akan

Page 8: BDI.pdf

43

di gali sebagai data penelitian. Uji validitas dilakukan terhadap

instrumen kuesioner gambaran diri, sedangkan untuk kuesioner

tentang tingkat depresi tidak akan dilakukan uji kuesioner lagi

dikarenakan sudah merupakan instrumen yang baku.

Uji validitas dilakukan di RSUD Bendan Kota

Pekalongan karena mempunyai karakteristik yang sama dengan

RSUD Kraton Kabupaten pekalongan. Uji validitas di laksanakan

dengan jumlah 30 responden karena untuk memenuhi asumsi

bahwa populasi tergambar dalam kurva normal (Arikunto, 2006).

Untuk mengetahui besarnya r tabel digunakan rumus df

(degree of freedom) = N-2 = 30-2 = 28. Pada tabel angka kritik

nilai r dengan taraf signifikansi 5% (0,05) diketahui df = 28, maka

r table adalah 0.361 (Hastono, 2001).

Hasil uji validitas yang telah dilaksanakan di RSUD

Bendan Kota Pekalongan dengan jumlah pertanyaan sebanyak 20

item pertanyaan. Keputusan uji yaitu r hitung > dari r table (0.361)

maka Item pertanyaan dikatakan valid jika nilai r hitung > r tabel.

Hasil analisis data menunjukkan bahwa dari 20 item pertanyaan,

dimana 2 item (8,16) tidak valid dengan nilai (< 0,361), maka tidak

terpakai atau dibuang dengan alasan karena tidak valid sehingga

kuesioner gambaran diri yang dipakai sebanyak 18 item dengan

hasil valid dimana telah mewakili pertanyaan tentang gambaran

diri yang ingin diketahui dari responden. Adapun hasil validitas

adalah sebagai berikut:

Gambaran diri responden berdasarkan nilai hasil uji

validitas pengetahuan dalam rentang 0,495 – 0,688 artinya

kuesioner gambaran diri tersebut valid karena nilai tersebut lebih

besar daripada 0,396.

b. Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana

suatu alat ukur dapat dipercaya utau diandalkan (Notoatmodjo,

Page 9: BDI.pdf

44

2001). Pengujian reliabilitas dimulai dengan menguji validitas

terlebih dahulu baru diukur reliabilitasnya. Pengujian reliabilitas

dilakukan pada 30 orang dengan menggunakan tehnik alpha

cronbrach (Sugiyono, 2010).

Hal ini menunjukkan sejauh mana hasil pengukuran untuk

kedua kalinya atau lebih terhadap prosedur yang sama. Dengan

menggunakan alat ukur yang sama pula. Cara yang digunakan

untuk menentukan indeks reliabilitas instrumen ini dengan uji

alpha. Pernyataan dikatakan reliabel bila nilai alpha mendekati

angka > 0,60. maka dikatakan semakin reliable (Hastono, 2001).

Adapun hasil reliabilitas pada penelitian ini adalah :

Gambaran diri dengan nilai α = 0,921 artinya kuesioner

gambaran diri tersebut reliabilitas tinggi karena nilai Alpha

Cronbach melebihi angka kritik dan mendekati nilai 1.

3. Prosedur pengumpulan Data

a. Jenis data

1) Data Primer

Pengumpulan data dilakukan oleh tim peneliti dengan

menggunakan kuesioner yang berisi pertanyaan yang

berhubungan dengan gambaran diri dan tingkat depresi dalam

bentuk kuesioner.

2) Data Sekunder

Data sekunder diperoleh peneliti dari data instalasi rekam

medik dan catatan medik pasien di RSUD Kraton Kabupeten

Pekalongan yang diperlukan dalam menunjang penelitian ini.

b. Prosedur pengumpulan data

Pada penelitian ini pengumpulan data dilakukan melalui

beberapa tahapan, yaitu :

Page 10: BDI.pdf

45

1) Setelah mendapat izin dari Fikkes Unimus sebagai rekomendasi

ijin penelitian, langkah selanjutnya adalah mengajukan izin

penelitian ke RSUD Kraton Kabupaten Pekalongan.

2) Peneliti melatih dua orang perawat sebagai tenaga pengumpul

data dari ruang rawat inap RSUD Kraton dengan pendidikan

minimal DIII Keperawatan, dengan alas an agar lebih mudah

dalam memahami penelitian yang akan dilakukan seperti halnya

peneliti, sehingga dapat membantu peneliti dalam

mengumpulkan data dan memberi penjelasan kepada responden

yang mengalami kesulitan dalam mengisi kuesioner.

3) Peneliti mendatangi responden penelitian yang memenuhi

kriteria penelitian, menjelaskan tujuan penelitian, selanjutnya

memberikan penjelasan penelitian yang akan dilakukan, tujuan

penelitian, dan mengisi inform consent bagi responden yang

bersedia berpartisipasi dalam penelitian.

4) Sebelum dilakukan penelitian, responden diberikan penjelasan

cara pengisian kuesioner dan diminta mengisi semua

pertanyaan dalam kuesioner.

5) Peneliti mendampingi responden dalam menjawab pertanyaan

yang diajukan.

6) Peneliti mengumpulkan pertanyaan yang telah diisi responden

dan memeriksa kembali.

H. Metode pengolahan data

1. Metode pengolahan data.

Dalam tahap ini data diolah dan dianalisa dengan teknik-

teknik tertentu. Pengolahan data dilakukan melalui komputerisasi

dengan tahap-tahap sebagai berikut (Hastono, 2001). Langkah

selanjutnya setelah data dikumpulkan semua adalah melakukan

Page 11: BDI.pdf

46

pengelolaan data sehingga jelas sifat-sifat yang dimiliki data tersebut.

Pengelolaan data dilakukan dengan menggunakan program komputer.

a. Editing

Editing merupakan kegiatan untuk melakukan pengecekan

isian formulir atau kuesioner apakah jawaban yang ada di

kuesioner sudah :

1) Lengkap : semua pertanyaan sudah terisi jawabannya

2) Jelas : jawaban pertanyaan apakah tulisannya cukup jelas

terbaca

3) Relevan : jawaban yang tertulis apakah relevan dengan

pertanyaannya

4) Konsisten : apakah antara beberapa pertanyaan yang

berkaitan isi jawabannya konsisten.

b. Coding

Coding adalah kegiatan mengklasifikasi data responden

dengan menandai masing-masing jawaban dengan kode tertentu

untuk mempermudah pengelolaan data. Keguanaan dari koding

adalah untuk mempermudah pada saat entry data. Pada

pelaksanaan koding meliputi :

1) Gambaran diri dikelompokkan menjadi :

- Kode 1 : Gambaran diri positif

- Kode 2 : Gambaran diri negative

2) Tingkat depresi dikelompokkan menjadi :

- Kode 1 : Tingkat depresi normal

- Kode 2 : Tingkat depresi ringan

- Kode 3 : Tingkat depresi sedang

- Kode 4 : Tingkat depresi berat

Page 12: BDI.pdf

47

c. Processing

Processing adalah proses mengelola data agar dapat

dianalisa. Pemprosesan data dilakukan dengan mengentry data

dari kuesioner ke program komputer.

d. Cleaning

Cleaning merupakan kegiatan mengecek sebelum

dilakukan proses data.

2. Analisis data

Analisis data dilakukan dengan menggunakan dua cara :

a. Analisis univariat

Analisis dilakukan terhadap variabel dari hasil penelitian,

pada umumnya analisa ini hanya menghasilkan distribusi dan

persentase dari tiap variabel (Notoatmojo, 2005). Pada penelitian

ini, peneliti menganalisa masing-masing variabel yang meliputi

gambaran diri dan tingkat depresi dengan Analisa univariat

dilakukan dengan nilai pemusatan data (mean, median, modus) dan

nilai penyebaran data (standar deviasi, minimum-maksimum).

b. Analisis bivariat

Analisa bivariat adalah analisa yang dilakukan terhadap

dua variabel yang diduga berhubungan arau berkorelasi

(Notoatmojo, 2005). Penentuan nilai (alpha) tergantung dari tujuan

dan kondisi penelitian. Untuk bidang kesehatan masyarakat

biasanya digunakan nilai sebesar 5%. Oleh karena itu, penelitian

ini menggunakan taraf signifikansi (level of significanse) dalam

penelitian sebesar 5% (α = 0,05) (Hastono, 2001).

Uji korelasi yang digunakan untuk mengidentifikasi

hubungan antara gambaran diri dengan tingkat depresi penderita

Ulkus Diabetes Mellitus. Data penelitian dilakuakn uji kenormalan

data dengan hasil tidak normal maka digunakan uji Korelasi

Spearman’s Rho dengan hasil analisa p value ≤ α (< 0,05).