7
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Tuberkulosis (TB) merupakan salah satu penyakit infeksi yang menular. Penyakit infeksi ini disebabkan oleh mycobacterium tuberculosis (M.TB) complex. M.TB dapat menyerang paru-paru dan dapat juga menyerang organ lainnya.¹ TB masih menjadi masalah kesehatan dunia di bidang kesehatan. Tuberkulosis menduduki peringkat kedua penyebab kematian tertinggi. Menurut data World Health Organization (WHO) Global Tuberculosis Report 2014 diperkirakan 9 juta orang menderita TB (sekitar 64% diantaranya TB kasus baru) dan 1,5 juta diantaranya meninggal dunia tahun 2013.² Indonesia menempati urutan keempat setelah India, Cina dan Afrika selatan (tahun 2011). Indonesia merupakan negara dengan beban TB pertama di Asia tenggara yang berhasil mencapai target Millenium 1

bbbjjjj

Embed Size (px)

DESCRIPTION

kkkkk

Citation preview

Page 1: bbbjjjj

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Tuberkulosis (TB) merupakan salah satu penyakit infeksi yang menular.

Penyakit infeksi ini disebabkan oleh mycobacterium tuberculosis (M.TB)

complex. M.TB dapat menyerang paru-paru dan dapat juga menyerang organ

lainnya.¹

TB masih menjadi masalah kesehatan dunia di bidang kesehatan. Tuberkulosis

menduduki peringkat kedua penyebab kematian tertinggi. Menurut data World

Health Organization (WHO) Global Tuberculosis Report 2014 diperkirakan 9

juta orang menderita TB (sekitar 64% diantaranya TB kasus baru) dan 1,5 juta

diantaranya meninggal dunia tahun 2013.² Indonesia menempati urutan keempat

setelah India, Cina dan Afrika selatan (tahun 2011). Indonesia merupakan negara

dengan beban TB pertama di Asia tenggara yang berhasil mencapai target

Millenium Development Goals (MDG) untuk penemuan kasus TB diatas 70% dan

angka kesembuhan 85% pada tahun 2006.³

Menurut Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Riau menyatakan bahwa

penemuan kasus baru TB paru Case Detection Rate (CDR) dengan Basil Tahan

Asam (BTA) positif pada tahun 2012 mencapai 35,3% angka ini naik menjadi

35,7% pada tahun 2013 dari 5.648,523 jiwa penduduk di Provinsi Riau.4

1

Page 2: bbbjjjj

2

Data Dinkes Kota Pekanbaru untuk Puskesmas Lima Puluh dengan jumlah

penduduk 43.211 didapatkan 5 TB kasus baru dan wilayah kerja Puskesmas Sail

dengan jumlah penduduk 22.412 jiwa didapatkan 4 TB kasus baru. Dari 9 TB

kasus baru di 2 Puskesmas ini tidak ada pasien yang dilaporkan sembuh.4,5

Pengobatan kasus TB merupakan salah satu strategi utama pengendalian TB

untuk memutuskan rantai penularan. Penatalaksanaan TB di rumah sakit dan

praktik swasta belum sesuai dengan strategi Directly Observed Treatment short

course (DOTS) dan penerapan standar pelayanan berdasarkan International

Standard For Tuberculosis Care (ISTC).3

Pola pencarian pengobatan pasien TB di masyarakat menunjukkan bahwa

banyak pasien TB menggunakan layanan kesehatan seperti rumah sakit, Balai

Kesehatan Paru Masyarakat (BKPM) dan dokter praktik swasta. Hasil studi

prevalensi nasional TB tahun 2004 memperkirakan bahwa sekitar 47-78%

responden dengan riwayat TB mengawali pengobatan di rumah sakit, BKPM dan

dokter praktik swasta. Survei nasional tahun 2010 menunjukkan bahwa lebih

banyak penderita TB yang menggunakan RS, BKPM dan dokter praktik swasta

(63,89%) dibanding puskesmas (36,2%) untuk diagnosis TB.4 Pelatihan DOTS

untuk dokter praktik swasta telah dilakukan di sepuluh kota/kabupaten di delapan

propinsi (Sumatera Barat, DKI Jakarta, Jogjakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, Nusa

Tenggara Barat, Maluku Utara, Jambi). Perhimpunan Dokter Paru Indonesia

(PDPI) bekerjasama dengan program TB nasional telah membentuk sebuah sistem

yang memfasilitasi para spesialis paru di jakarta agar mendukung public private

mix (PPM) di indonesia sehingga akan meningkatkan angka diagnosis dan

kesembuhan pasien TB.3 Data Dinas Kesehatan Provinsi Riau menunjukkan

Page 3: bbbjjjj

3

bahwa mulai tahun 2008 ada peningkatan jumlah pasien baru yang ditemukan dan

tercatat diantara 100.000 penduduk. Angka penemuan tahun 2010-2013 berkisar

antara 55-86 per 100.000 penduduk.4 Ada kecenderungan terjadi peningkatan

angka tiap tahun di Propinsi Riau. Penelitian tentang pengetahuan , sikap dan

perilaku dokter umum praktik swasta sudah pernah dilakukan di 12 kota besar di

indonesia namun tidak termasuk kota Pekanbaru.6

Berdasarkan fakta-fakta penelitian yang telah dipaparkan sebelumnya penulis

tertarik untuk mengetahui, meneliti serta mengamati pengetahuan, sikap , dan

perilaku dokter umum terhadap pengobatan TB paru di Kecamatan Lima Puluh

dan Sail Pekanbaru. Alasan penulis memilih Kecamatan Lima Puluh dan Sail

adalah karena belum adanya penelitian tentang pengetahuan, sikap dan perilaku

dokter praktik swasta terhadap pengobatan TB.

1.2 Rumusan masalah

Bagaimana pengetahuan,sikap dan perilaku dokter umum praktik swasta di

Kecamatan Lima Puluh dan Sail Pekanbaru terhadap diagnosis dan tatalaksana TB

berdasarkan ISTC?

1.4 Tujuan penelitian

1.4.1. Tujuan umum

Mendapatkan informasi mengenai tingkat pengetahuan,sikap dan perilaku

dokter umum praktik swasta terhadap diagnosis dan tatalaksana TB berdasarkan

ISTC di Kecamatan Lima Puluh dan Sail Pekanbaru.

Page 4: bbbjjjj

4

1.4.2 tujuan khusus

1. Mengetahui pengetahuan, sikap dan perilaku dokter umum praktik swasta

di Kecamatan Lima Puluh dan Sail Pekanbaru terhadap diagnosis dan

tatalaksana TB berdasarkan ISTC di kota Pekanbaru.

2. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat pengetahuan, sikap

dan perilaku dokter umum praktik swasta terhadap diagnosis dan

tatalaksana TB berdasarkan ISTC di Kecamatan Lima Puluh dan Sail

Pekanbaru.

1.3 Manfaat penelitian

1. Manfaat bagi Peneliti

Menambah wawasan peneliti mengenai cara penulisan metode

penelitian yang baik dan benar serta menambah wawasan peneliti

mengenai TB paru.

2. Manfaat bagi Institusi Pelayanan Kesehatan

Memberikan data mengenai tingkat pengetahuan, sikap dan perilaku

dokter umum praktik swasta terhadap diagnosis dan tatalaksana TB di

Kecamatan Lima Puluh dan Sail Pekanbaru serta mengetahui faktor-

faktor yang mempengaruhinya.

3. Manfaaat bagi Dokter Umum Praktik Swasta

Memberikan evaluasi terhadap pengetahuan tentang TB untuk

meningkatkan pelayanan kesehatan.

4. Manfaat bagi peneliti lain

Sebagai sumber data untuk peneliti selanjutnya.