1
Corporate News | 19 KAMIS, 30 DESEMBER 2010 | MEDIA INDONESIA P ERUSAHAAN pro- dusen batu bara, PT Bayan Resources Tbk (Bayan) mengakui- sisi sembilan konsesi batu bara di Kalimantan Timur. Hasil eksplorasi menunjukkan sembilan konsesi itu memiliki cadangan batu bara 116 juta metrik ton dan sumber daya batu bara sebesar 3,8 miliar metrik ton. “Konsesi-konsesi tersebut secara strategis berlokasi ber- dampingan dengan tambang- tambang milik Bayan Group yang telah berproduksi saat ini,” kata Corporate Secretary Bayan Jenny Quantero dalam keterangan pers perseroan di Jakarta, kemarin. Pembelian kesembilan kon- sesi tersebut merupakan bagian dari penandatanganan share sale and purchase agreement pada 28 Desember 2010 antara grup Bayan dan PT Ilthabi Bara Utama dan Prime Mine Resources Ltd. Dengan begitu, Bayan mendapatkan kuasa per- tambangan (KP) PT Tanur Jaya, PT Apira Utama, PT Cahaya Alam, dan PT Bara Sejati secara penuh atau sebanyak 100%. Pada tanggal yang sama, juga dilakukan share sale and purchase agreement antara Bayan sebagai pembeli dan PT Ilthabi Bara Utama, Prime Mine Resources Limited, dan Romo Mitiyudi Wachjo sebagai penjual. Kese- pakatan itu atas jual beli KP PT Tiwa Abadi, PT Sumber Api, PT Silau Kencana, PT Orkida Makmur, dan PT Dermaga En- ergi sebanyak 99%, sedang 1% dibeli perusahaan lain. Selain atas KP batu bara, akuisisi ini mencakup in- frastruktur yang ada pada sembilan konsesi tersebut. De- ngan begitu, langkah ini akan melengkapi dan mempercepat pertumbuhan produksi dari gabungan aset batu bara terse- but. Perseroan berharap proses akuisisi ini akan tuntas pada triwulan I 2011. “Kami mengantisipasi akui- sisi ini akan selesai pada akhir triwulan I 2011, mengikuti selesainya proses uji tuntas dan persetujuan para pemegang saham,” jelasnya. Sementara itu, Direktur Utama Bayan Eddie Chin menambah- kan, perseroan juga menanda- tangani conditional agreement untuk menginjeksi sembilan konsesi tersebut kepada Kanga- roo Resources Limited (KRL), sebuah perusahaan publik asal Australia. Dengan injeksi itu, KRL akan mengeluarkan sa- ham-saham baru dalam jumlah tertentu yang akan membuat Bayan menjadi pemegang sa- ham mayoritas dan pengendali pada KRL. “Transaksi-transaksi ini se- jalan dengan strategi perse- roan, yaitu berkembang me- lalui akuisisi dan ekspansi sumber daya di saat yang ber- samaan juga mengembangkan infrastruktur yang signikan dan melaksanakan sinergi operasi,” ujarnya. Adanya kabar aksi korpo- rasi ini telah membuat harga saham Bayan sempat melonjak menyentuh level Rp20.000 per saham dari harga pembukaan Rp17.900. Artinya, saham per- seroan mencetak rekor baru dengan naik sebesar 11,73%. Pencapaian itu merupakan rekor tertinggi sejak debut pencatatan saham perdananya pada Agustus 2008. Namun, pada penutupan perdagangan, perburuan inves- tor atas saham pertambangan batu bara tampak mulai ken- dur. Saham Bayan akhirnya ditutup stagnan seperti harga pembukaan. Sementara itu, pada penutupan kemarin Bursa Efek Indonesia membukukan penguatan sebesar 39,22 poin ke level 3.699. Penguatan se- jalan dengan menghijaunya bursa-bursa regional. (E-5) [email protected] Selain atas KP batu bara, akuisisi ini mencakup infrastruktur yang ada pada sembilan konsesi tersebut. Andreas Timothy Bayan Akuisisi 9 KP Batu Bara PT Adhi Karya Tbk menarget- kan perolehan proyek tahun 2011 meningkat 20% diban- dingkan pencapaian tahun ini. Sepanjang 2010, perseroan membukukan perolehan kon- trak senilai Rp8,1 triliun. Demikian disampaikan Cor- porate Secretary Adhi Karya, Kurnadi Gularso, dalam kete- rangan perseroan yang dite- rima Media Indonesia di Jakarta, kemarin. Dalam mengakhiri tahun 2010, Kurnadi menjelaskan, Adhi Karya telah sukses men- capai target yang ditetapkan sebesar Rp8,1 triliun. Sejumlah proyek prestisius yang didapat pada tahun ini, di antaranya proyek EPC PLTU Balikpapan 2x100 Mw sebesar Rp2,3 triliun dan PLTU 2x7 Mw Tanjung Selor, Kalimantan Ti- mur, senilai Rp268 miliar. Proyek besar yang lain adalah proyek bangunan, di antaranya pusat pendidikan, pelatihan dan sekolah olahraga nasional di Hambalang-Sentul, Jawa Barat, dengan total nilai kon- trak Rp1 triliun, serta proyek- proyek lainnya kurang lebih senilai Rp900 miliar. Sementara itu, proyek in- frastruktur yang didapat me- liputi proyek Dermaga Teluk Lamong sebesar Rp401 miliar, pembangunan Apron Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta sebesar Rp156 miliar, pemba- ngunan Jalan Layang Kam- pung Melayu–Tanah Abang (tahap 1 Sudirman-Casablan- ca) sebesar Rp214 miliar, jalan tol Balikpapan-Samarinda sebesar Rp198 miliar, serta proyek-proyek infrastruktur lainnya kurang lebih sebesar Rp2,7 triliun. Perolehan berbagai kontrak proyek membuktikan tekad Adhi Karya dalam mewujud- kan misinya menuju The Great Infrastructure Enterprise. Kurnadi menambahkan, Adhi Karya sangat optimistis memasuki tahun 2011 dengan adanya rencana pemerintah untuk menaikkan anggaran pembangunan infrastruktur. Ia juga menyatakan, Adhi Karya merencanakan memben- tuk anak perusahaan baru un- tuk AMP (asphalt mixing plant). (Atp/M-3) PENGUNJUNG mengoperasikan telepon seluler di gerai Telkomsel terbesar di Indonesia, di Mal Gandaria City, Jakarta, kemarin. Gra- pari terbesar itu menempati area 1.000 m2 yang dilengkapi showcase dan penjualan produk seluler, seperti modem Flash, Blackberry, iPhone, T-cash, dan lainnya dengan waktu pelayanan pukul 10.00 WIB-21.00 WIB untuk hari kerja dan pukul 10.00 WIB-22.00 WIB pada akhir pekan. Saat ini, Telkomsel mengoperasikan 326 gerai, 90 di antaranya adalah Grapari dan selebihnya Grapari Kios. VICE President Social & Local Development PT Freeport Indonesia Arief Latif (kiri) dan Co-Founder Yayasan Nurani Dunia Gita Pra- sodjo (kedua dari kiri) berbincang dengan anak-anak saat pembu- kaan perpustakaan di Kampung Apung, Kapuk, Jakarta, beberapa waktu lalu. PT Freeport Indonesia melalui program Freeport Peduli bekerja sama dengan beberapa LSM di antaranya Yayasan Nurani Dunia menyerahkan bantuan gedung perpustakaan dan sarana daur ulang kertas kepada masyrakat. PEMERINTAH akan membeli 7% saham divestasi PT New- mont Nusa Tenggara melalui Pusat Investasi Pemerintah (PIP). Direktur PIP Soritaon Siregar mengaku telah diperintah Men- teri Keuangan Agus Martowar- dojo sejak dua minggu lalu. “Kita sebagai operator taat dengan perintah. Kalau sudah diperintahkan Menkeu, berarti sudah siap. Dari dana, kami sudah siap. Tidak mungkinlah kami disuruh menteri jika be- lum siap, dan ini sudah masuk alokasi anggaran di 2011,” ucap Soritaon di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, kemarin. Dana yang akan dipakai un- tuk pembelian saham tersebut sepenuhnya berasal dari kas PIP. Dijelaskan Soritaon, saat ini sisa modal PIP berjumlah Rp4 triliun. Dari modal awal pemerintah pada 2010 sebesar Rp5,5 triliun, jumlah yang baru tersalurkan hingga akhir tahun sebesar Rp1,5 triliun. Berdasarkan data dari Direk- torat Jenderal Kekayaan Negara, total divestasi 7% saham PT Newmont bernilai US$271,6 juta. Soritaon menyatakan nilai terse- but belum mutlak. Pihaknya akan melakukan negosiasi lagi dengan pihak Newmont, dan eksekusinya akan dilaksanakan sebelum Maret 2011. Sebelumnya, Menteri Ke- uangan Agus Martowardojo menyatakan ketertarikan pe- merintah pusat untuk membeli 7% saham Newmont. Saat itu Agus mengatakan pelimpahan bisa diserahkan kepada PIP atau BUMN. PIP merupakan lembaga investasi pemerintah pusat sesuai kebijakan yang ditetapkan Menteri Keuangan dan peraturan perundang-un- dangan yang berlaku. Sesuai kontrak karya, peme- gang saham asing PT Newmont Nusa Tenggara wajib mendi- vestasikan hingga 51% saham- nya ke pihak nasional secara ber- tahap hingga 2010. Karena 20% saham saat berdiri telah dimiliki PT Pukuafu Indah, Newmont hanya wajib melepas 31%. Divestasi itu dilakukan se- jak 2006 hingga 2010, sebesar 7% setiap tahun, kecuali pada 2006, hanya 3%. Saham di- vestasi 2006-2009 telah dibeli PT Multi Daerah Bersaing, perusahaan patungan antara Pemda Nusa Tenggara Barat dan PT Bumi Resources Mine- rals Tbk. (Mad/M-3) PIP akan Beli 7% Saham Newmont Adhi Karya Targetkan Kontrak Naik 20% ANTARA/AUDY ALWI ANTARA/AUDY ALWI ANTARA/UJANG ZAELANI KIK EBA BTN: Dirut Bank BTN Iqbal Latanro (tengah) berbincang dengan (dari kiri) Direktur Danareksa Investment Management Prihatmo Hari Mulyanto, Dirut PT Sarana Multigriya Financial Erika Soeroto, Group Head F1 Coverage & Solutions of Mandiri Didik Haryanto, dan Dirut Bursa Efek Indonesia Ito Warsito saat pencatatan kontrak investasi kolektif efek beragun aset (KIK EBA) BTN di Jakarta, kemarin. KIK EBA BTN telah memperoleh pernyataan efektif oleh Bapepam-LK untuk diperdagangkan dan mulai efektif tercatat pada 23 Desember 2010. SEKILAS INFO Telkomsel Operasikan Gerai Terbesar Freeport Serahkan Perpustakaan

Bayan Akuisisi 9 KP Batu Bara SEKILAS INFO Apira Utama, PT Cahaya Alam, dan PT Bara Sejati secara penuh atau sebanyak 100%. Pada tanggal yang sama, juga dilakukan share sale and purchase

Embed Size (px)

Citation preview

Corporate News | 19 KAMIS, 30 DESEMBER 2010 | MEDIA INDONESIA

PERUSAHAAN pro-dusen batu bara, PT Bayan Resources Tbk (Bayan) mengakui-

sisi sembilan konsesi batu bara di Kalimantan Timur. Hasil eksplorasi menunjukkan sembilan konsesi itu memiliki cadangan batu bara 116 juta metrik ton dan sumber daya batu bara sebesar 3,8 miliar metrik ton.

“Konsesi-konsesi tersebut secara strategis berlokasi ber-dampingan dengan tambang-tambang milik Bayan Group yang telah berproduksi saat

ini,” kata Corporate Secretary Bayan Jenny Quantero dalam keterangan pers perseroan di Jakarta, kemarin.

Pembelian kesembilan kon-sesi tersebut merupakan bagian dari penandatanganan share sale and purchase agreement pada 28 Desember 2010 antara grup Bayan dan PT Ilthabi Bara Utama dan Prime Mine Resources Ltd. Dengan begitu, Bayan mendapatkan kuasa per-tambangan (KP) PT Tanur Jaya, PT Apira Utama, PT Cahaya Alam, dan PT Bara Sejati secara penuh atau sebanyak 100%.

Pada tanggal yang sama, juga dilakukan share sale and purchase agreement antara Bayan sebagai

pembeli dan PT Ilthabi Bara Utama, Prime Mine Resources Limited, dan Romo Mitiyudi Wachjo sebagai penjual. Kese-pakatan itu atas jual beli KP PT Tiwa Abadi, PT Sumber Api, PT Silau Kencana, PT Orkida Makmur, dan PT Dermaga En-ergi sebanyak 99%, sedang 1% dibeli perusahaan lain.

Selain atas KP batu bara, akuisisi ini mencakup in-frastruktur yang ada pada sembilan konsesi tersebut. De-ngan begitu, langkah ini akan melengkapi dan mempercepat pertumbuhan produksi dari gabungan aset batu bara terse-but. Perseroan berharap proses akuisisi ini akan tuntas pada triwulan I 2011.

“Kami mengantisipasi akui-sisi ini akan selesai pada akhir triwulan I 2011, mengikuti selesainya proses uji tuntas dan persetujuan para pemegang

saham,” jelasnya.Sementara itu, Direktur Utama

Bayan Eddie Chin menambah-kan, perseroan juga menanda-tangani conditional agreement untuk menginjeksi sembilan konsesi tersebut kepada Kanga-roo Resources Li mited (KRL), sebuah perusahaan publik asal Australia. Dengan injeksi itu, KRL akan mengeluarkan sa-ham-saham baru dalam jumlah tertentu yang akan membuat Bayan menjadi pemegang sa-ham mayoritas dan pengendali pada KRL.

“Transaksi-transaksi ini se-jalan dengan strategi perse-roan, yaitu berkembang me-lalui akuisisi dan ekspansi sumber daya di saat yang ber-samaan juga mengembangkan infrastruktur yang signifi kan dan melaksanakan sinergi operasi,” ujarnya.

Adanya kabar aksi korpo-

rasi ini telah membuat harga saham Bayan sempat melonjak menyentuh level Rp20.000 per saham dari harga pembukaan Rp17.900. Artinya, saham per-seroan mencetak rekor baru dengan naik sebesar 11,73%. Pencapaian itu merupakan rekor tertinggi sejak debut pencatatan saham perdananya pada Agustus 2008.

Namun, pada penutupan perdagangan, perburuan inves-tor atas saham pertambangan batu bara tampak mulai ken-dur. Saham Bayan akhirnya ditutup stagnan seperti harga pembukaan. Sementara itu, pada penutupan kemarin Bursa Efek Indonesia membukukan penguatan sebesar 39,22 poin ke level 3.699. Penguatan se-jalan dengan menghijaunya bursa-bursa regional. (E-5)

[email protected]

Selain atas KP batu bara, akuisisi ini mencakup infrastruktur yang ada pada sembilan konsesi tersebut.

Andreas Timothy

Bayan Akuisisi 9 KP Batu Bara

PT Adhi Karya Tbk menarget-kan perolehan proyek tahun 2011 meningkat 20% diban-dingkan pencapaian tahun ini. Sepanjang 2010, perseroan membukukan perolehan kon-trak senilai Rp8,1 triliun.

Demikian disampaikan Cor-porate Secretary Adhi Karya, Kurnadi Gularso, dalam kete-rangan perseroan yang dite-rima Media Indonesia di Jakarta, kemarin.

Dalam mengakhiri tahun 2010, Kurnadi menjelaskan, Adhi Karya telah sukses men-capai target yang ditetapkan sebesar Rp8,1 triliun.

Sejumlah proyek prestisius yang didapat pada tahun ini, di antaranya proyek EPC PLTU Balikpapan 2x100 Mw sebesar Rp2,3 triliun dan PLTU 2x7 Mw Tanjung Selor, Kalimantan Ti-mur, senilai Rp268 miliar.

Proyek besar yang lain adalah proyek bangunan, di antaranya pusat pendidikan, pelatihan dan sekolah olahraga nasional di Hambalang-Sentul, Jawa Barat, dengan total nilai kon-trak Rp1 triliun, serta proyek-proyek lainnya kurang lebih

senilai Rp900 miliar.Sementara itu, proyek in-

frastruktur yang didapat me-liputi proyek Dermaga Teluk Lamong sebesar Rp401 miliar, pembangunan Apron Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta sebesar Rp156 miliar, pemba-ngunan Jalan Layang Kam-pung Melayu–Tanah Abang (tahap 1 Sudirman-Casablan-ca) sebesar Rp214 miliar, jalan tol Balikpapan-Samarinda sebesar Rp198 miliar, serta proyek-proyek infrastruktur lainnya kurang lebih sebesar Rp2,7 triliun.

Perolehan berbagai kontrak proyek membuktikan tekad Adhi Karya dalam mewujud-kan misinya menuju The Great Infrastructure Enterprise.

Kurnadi menambahkan, Adhi Karya sangat optimistis memasuki tahun 2011 dengan adanya rencana pemerintah untuk menaikkan anggaran pembangunan infrastruktur.

Ia juga menyatakan, Adhi Karya merencanakan memben-tuk anak perusahaan baru un-tuk AMP (asphalt mixing plant). (Atp/M-3)

PENGUNJUNG mengoperasikan telepon seluler di gerai Telkomsel terbesar di Indonesia, di Mal Gandaria City, Jakarta, kemarin. Gra-pari terbesar itu menempati area 1.000 m2 yang dilengkapi showcase dan penjualan produk seluler, seperti modem Flash, Blackberry, iPhone, T-cash, dan lainnya dengan waktu pelayanan pukul 10.00 WIB-21.00 WIB untuk hari kerja dan pukul 10.00 WIB-22.00 WIB pada akhir pekan. Saat ini, Telkomsel mengoperasikan 326 gerai, 90 di antaranya adalah Grapari dan selebihnya Grapari Kios.

VICE President Social & Local Development PT Freeport Indonesia Arief Latif (kiri) dan Co-Founder Yayasan Nurani Dunia Gita Pra-sodjo (kedua dari kiri) berbincang dengan anak-anak saat pembu-kaan perpustakaan di Kampung Apung, Kapuk, Jakarta, beberapa waktu lalu. PT Freeport Indonesia melalui program Freeport Peduli bekerja sama dengan beberapa LSM di antaranya Yayasan Nurani Dunia menyerahkan bantuan gedung perpustakaan dan sarana daur ulang kertas kepada masyrakat.

PEMERINTAH akan membeli 7% saham divestasi PT New-mont Nusa Tenggara melalui Pusat Investasi Pemerintah (PIP). Direktur PIP Soritaon Siregar mengaku telah diperintah Men-teri Keuangan Agus Martowar-dojo sejak dua minggu lalu.

“Kita sebagai operator taat dengan perintah. Kalau sudah diperintahkan Menkeu, berarti sudah siap. Dari dana, kami sudah siap. Tidak mungkinlah kami disuruh menteri jika be-

lum siap, dan ini sudah masuk alokasi anggaran di 2011,” ucap Soritaon di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, kemarin.

Dana yang akan dipakai un-tuk pembelian saham tersebut sepenuhnya berasal dari kas PIP. Dijelaskan Soritaon, saat ini sisa modal PIP berjumlah Rp4 triliun. Dari modal awal pemerintah pada 2010 sebesar Rp5,5 triliun, jumlah yang baru tersalurkan hingga akhir tahun sebesar Rp1,5 triliun.

Berdasarkan data dari Direk-torat Jenderal Kekayaan Negara, total divestasi 7% saham PT Newmont bernilai US$271,6 juta. Soritaon menyatakan nilai terse-but belum mutlak. Pihaknya akan melakukan negosiasi lagi dengan pihak Newmont, dan eksekusinya akan dilaksanakan sebelum Maret 2011.

Sebelumnya, Menteri Ke-uangan Agus Martowardojo menyatakan ketertarikan pe-merintah pusat untuk membeli

7% saham Newmont. Saat itu Agus mengatakan pelimpahan bisa diserahkan kepada PIP atau BUMN. PIP merupakan lembaga investasi pemerintah pusat sesuai kebijakan yang ditetapkan Menteri Keuangan dan peraturan perundang-un-dangan yang berlaku.

Sesuai kontrak karya, peme-gang saham asing PT Newmont Nusa Tenggara wajib mendi-vestasikan hingga 51% saham-nya ke pihak nasional secara ber-

tahap hingga 2010. Karena 20% saham saat berdiri telah dimiliki PT Pukuafu Indah, Newmont hanya wajib melepas 31%.

Divestasi itu dilakukan se-jak 2006 hingga 2010, sebesar 7% setiap tahun, kecuali pada 2006, hanya 3%. Saham di-vestasi 2006-2009 telah dibeli PT Multi Daerah Bersaing, perusahaan patungan antara Pemda Nusa Tenggara Barat dan PT Bumi Resources Mine-rals Tbk. (Mad/M-3)

PIP akan Beli 7% Saham Newmont

Adhi Karya TargetkanKontrak Naik 20%

ANTARA/AUDY ALWI

ANTARA/AUDY ALWI

ANTARA/UJANG ZAELANI

KIK EBA BTN: Dirut Bank BTN Iqbal Latanro (tengah) berbincang dengan (dari kiri) Direktur Danareksa Investment Management Prihatmo Hari Mulyanto, Dirut PT Sarana Multigriya Financial Erika Soeroto, Group Head F1 Coverage & Solutions of Mandiri Didik Haryanto, dan Dirut Bursa Efek Indonesia Ito Warsito saat pencatatan kontrak investasi kolektif efek beragun aset (KIK EBA) BTN di Jakarta, kemarin. KIK EBA BTN telah memperoleh pernyataan efektif oleh Bapepam-LK untuk diperdagangkan dan mulai efektif tercatat pada 23 Desember 2010.

SEKILAS INFO

Telkomsel Operasikan Gerai Terbesar

Freeport Serahkan Perpustakaan