70
i BAURAN PEMASARAN ROTI TAWAR (Studi Kasus UD.Berdikari di Kelurahan Tammua Kecamatan Tallo Kota Makassar) SULAIMAN 105960072510 SKRIPSI Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pertanian Strata Satu (S-1) PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR 2014

BAURAN PEMASARAN ROTI TAWAR (Studi Kasus UD.Berdikari di

  • Upload
    others

  • View
    13

  • Download
    4

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAURAN PEMASARAN ROTI TAWAR (Studi Kasus UD.Berdikari di

i

BAURAN PEMASARAN ROTI TAWAR

(Studi Kasus UD.Berdikari di Kelurahan Tammua Kecamatan

Tallo Kota Makassar)

SULAIMAN

105960072510

SKRIPSI

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pertanian

Strata Satu (S-1)

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

2014

Page 2: BAURAN PEMASARAN ROTI TAWAR (Studi Kasus UD.Berdikari di

ii

HALAMAN PENGESAHAN

Judul : Bauran Pemasaran Roti tawar (Studi Kasus UD. Berdikari di

Kelurahan Tammua Kecamatan Tallo Kota Makassar)

Nama Mahasiswa : Sulaiman

Nomor Induk Mahasiswa : 105960072510

Konsentrasi : Sosial Ekonomi Pertanian

Disetujui

Pembimbing I Pembimbing II

Dr. Ir. Ratnawati Tahir, M.Si Dewi sartika,S.TP.,M.Si

Diketahui

Dekan Fakultas Pertanian Ketua Prodi Agribisnis

Ir. Saleh Molla, M.M Amruddin, S.Pt., M.Si

Page 3: BAURAN PEMASARAN ROTI TAWAR (Studi Kasus UD.Berdikari di

iii

PENGESAHAN KOMISI PENGUJI

Judul : Bauran Pemasaran Roti tawar (Studi Kasus UD. Berdikari di

Kelurahan Tammua Kecamatan Tallo Kota Makassar)

Nama : Sulaiman

Stambuk : 105960072510

Konsentrasi : Sosial Ekonomi Pertanian

Program Studi : Agribisnis

Fakultas : Pertanian

SUSUNAN PENGUJI

Nama Tanda Tangan

1. Dr. Ir. Ratnawati Tahir, M.Si

Ketua Sidang

2. Dewi Sartika,S.TP.,M.Si

Anggota

3. Firmansyah,SP,M.SI

Anggota

4. Dewi puspitasari,SP.,M.Si

Anggota

Tanggal Lulus :

Page 4: BAURAN PEMASARAN ROTI TAWAR (Studi Kasus UD.Berdikari di

iv

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI

DAN SUMBER INFORMASI

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul :

BAURAN PEMASARAN ROTI TAWAR (STUDI KASUS UD.BERDIKARI DI

KELURAHAN TAMMUA KECAMATAN TALLO KOTA MAKASSAR)

adalah benar merupakan hasil karya yang belum diajukan dalam bentuk apapun kepada

perguruan tinggi manapun. Semua sumber data dan informasi yang berasal atau dikutip dari

karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks

dan dicantumkan dalam daftar pustaka di bagian akhir skripsi ini.

Makassar, November 2014

Penulis

Page 5: BAURAN PEMASARAN ROTI TAWAR (Studi Kasus UD.Berdikari di

v

ABSTRAK

SULAIMAN. 105960072510. Bauran Pemasaran dalam Roti tawar (Studi Kasus UD.Berdikari

di Kelurahan Tammua Kecamatan Tallo Kota Makassar). Dibimbing oleh RATNAWATI

TAHIR dan DEWI SARTIKA.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana bauran pemasaran yang ada pada

UD. Berdikari di Kelurahan Tammua Kecamatan Tallo Kota Makassar.

Penelitian ini dilaksanakan selama 2 bulan dari bulan September sampai bulan November

2014. Teknik penentuan sampel dalam penelitian ini adalah bersifat informan. Informan yang

dimaksud adalah pemilik atau pimpinan UD Berdikari, data diperoleh melalui observasi

langsung ke lapangan dan wawancara dengan pemilik usaha roti tawar menggunakan kuesioner.

Hasil menunjukkan Bauran Pemasaran yang dilakukan UD. Berdikari yaitu Produk roti

tawar yang ditawarkan UD.Berdikari hanya memproduksi roti tawar dengan pinggiran dikemas

dengan plastik transparan merek ROYAL. Harga jual yang ditetapkan oleh UD. Berdikari yaitu

Rp. Rp.6000/bungkus untuk roti tawa, dengan memberikan kemudahan system pembayaran pada

agen pemasarannya. Distribusi, saluran distribusi produk dari UD. Berdikari itu sendiri yakni

pedagang roti tawar menjual produknya langsung ke konsumen sekitar. Dan juga menggunakan

agen untuk memasarkan produknya ke pasar-pasar, toko/warung serta di luar Makassar yaitu

Bira Kabupaten Bulukumba. Promosi yang dilakukan oleh UD.Berdikari menggunakan personal

selling.

Kata kunci : Bauran Pemasaran, Pemasaran, Roti Tawar

Page 6: BAURAN PEMASARAN ROTI TAWAR (Studi Kasus UD.Berdikari di

vi

KATA PENGANTAR

Puji syukur alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas berkat, rahmat,

taufik, dan hidayah-Nya, penyusunan skripsi yang berjudul ‘Bauran Pemasaran Roti Tawar

(Studi Kasus UD. Berdikar di Kelurahan Tammua Kecamatan Tallo Kota Makassar ) dapat

diselesaikan dengan baik.

Penulisan skripsi ini masih banyak kekurangannya oleh karena itu, saran dan kritik yang

sifatnya membangun dari berbagai pihak sangat dibutuhkan penulis. Terlepas dari semua itu,

penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat dan menambah wawasan khususnya

dibidang Pendidikan.

Ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan bantuannya baik berupa

moril maupun materil dalam penyelesaian skripsi ini mulai dari awal sampai selesai. Ucapan

yang tak terhingga dan teristimewa untuk yang penulis cintai dan mencintai penulis dengan

sepenuh hati ayahanda Faharuddin dan ibunda atas segala pengorbanan dan kasih sayang yang

telah mereka berikan padaku.

Pada kesempatan ini pula penulis menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan

kepada Dr. Ir. Ratnawati Tahir, M.Si selaku pembimbing I dan Dewi Sartika, S,TP., M.Si selaku

pembimbing II yang telah dengan sabar, tekun, tulus, dan ikhlas meluangkan waktu, tenaga, dan

pikiran memberikan bimbingan, motivasi, arahan, dan saran-saran yang sangat berharga kepada

penulis selama menyusun skripsi.

Penghargaan dan ucapan terima kasih penulis sampaikan pula kepada :

1. Bapak Dr. Irwan Akib, M.Pd., Rektor Universitas Muhammadiyah Makassar. Bapak Ir.

Saleh Molla, M.Si, Dekan Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Makassar.

Page 7: BAURAN PEMASARAN ROTI TAWAR (Studi Kasus UD.Berdikari di

vii

2. Bapak Amruddin, S, Pt., M.Si, Ketua Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian

Universitas Muhammadiyah Makassar.

3. Bapak dan Ibu Dosen pada Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas

Muhammadiyah Makassar yang telah memberikan bekal dan ilmu pengetahuan selama

mengikuti pendidikan.

4. Teman-teman Angkatan 2010 Agribisnis, khususnya kelas G (2010) atas segala bantuan,

canda tawa, dan kebersamannya dalam melewati masa perkuliahan yang tidak singkat dan

segala kekompakannya selama dalam perkuliahan. Jarak telah memisahkan kita, tapi

indahnya kebersamaan tetap menjadi kenangan terindah yang tak terlupakan

5. Keluarga besarku yang selalu memberikan motivasi dan dukungan moril maupun materil

baik saat penulis menjalani studi, sampai selesainya penyusunan skripsi ini.

Tiada imbalan yang dapat penulis berikan, kecuali do’a dan harapan. Semoga yang telah

kalian berikan dalam penulisan skripsi ini mendapat pahala dari Allah SWT. Amin…

Makassar, November 2014

Penulis

Page 8: BAURAN PEMASARAN ROTI TAWAR (Studi Kasus UD.Berdikari di

viii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL .................................................................................. i

HALAMAN PENGESAHAN .................................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN KOMISI PENGUJI ................................... iii

HALAMAN PERNYATAAN ............................................................... .... iv

ABSTRAK ................................................................................................. v

KATA PENGANTAR .......................................................................... ..... vi

DAFTAR ISI ................................................. ............................................. viii

DAFTAR TABEL ................................................. ..................................... xi

DAFTAR GAMBAR ................................................. ................................ xii

DAFTAR LAMPIRAN ................................................. ............................. xiii

I. PENDAHULUAN .............................................................................. 1

1.1 Latar Belakang ............................................................................. 1

1.2 Rumusan Masalah ........................................................................ 4

1.3 Tujuan dan Kegunaan Penelitian ................................................. 5

II. TINJAUAN PUSTAKA ..................................................................... 6

2.1 Bauran Pemasaran ........................................................................ 6

2.2 Pemasaran .................................................................................... 18

2.3 Pengembangan Usaha .................................................................. 22

2.4 Roti ................................................................................................ 26

2.5 Kerangka Pemikiran .................................................................... 27

Page 9: BAURAN PEMASARAN ROTI TAWAR (Studi Kasus UD.Berdikari di

ix

III. METODE PENELITIAN ................................................................... 30

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian ...................................................... 30

3.2 Populasi Dan Sampel ................................................................... 30

3.3 Teknik Pengambilan Data ............................................................ 30

3.4 Jenis dan Sumber Data ................................................................. 31

3.5 Analisis Data ................................................................................ 31

3.6 Definisi Operasional .................................................................... 31

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN ............................... 34

4.1. Kondisi Geografis ....................................................................... 34

4.2. Sejarah Perkembangan UD.Berdikari ......................................... 34

4.3. Visi Dan Misi UD.Berdikari ....................................................... 36

4.4. Gambar umum usaha Roti Tawar UD.Berdikari ........................ 36

4.2.1 Sumber Daya Lahan dan Bangunan .................................. 36

4.2.2 Sumber Daya Manusia ...................................................... 37

4.2.3 Potensi Sumber Daya Alam ................................................ 40

V. HASIL DAN PEMBAHASAN ........................................................... 41

5.1 Produk .......................................................................................... 41

5.2 Harga ............................................................................................ 44

5.3 Promosi ........................................................................................ 46

5.4 Distribusi ...................................................................................... 47

VI. KESIMPULAN DAN SARAN .......................................................... 49

6.1 Kesimpulan .................................................................................. 49

6.2 Saran ............................................................................................ 49

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 10: BAURAN PEMASARAN ROTI TAWAR (Studi Kasus UD.Berdikari di

x

Lampiran 2. Identitas Responden UD. Berdikari di Kelurahan Tammua Kecamatan Tallo Kota

Makassar

No Nama Tenaga Kerja Umur

(tahun)

Pendidikan

Keluarga

1. Muhammad daeng 54 SD 5

2. Andi basri 38 - 4

3. Amir 48 SD 6

4. Karang 55 SMP

7

5. Abd.muis 38 SMA 4

6. Angkala 25 -

3

7. Hendri 39 SMP

5

8. Rudi 40 SMA

3

9. Anto 32 SMP

4

10. Mandra 50 -

6

11. Mansyur 40 SMP 5

12 Dedi 37 SD

3

13. Bahar 45 SMA

7

14. Solong 58 -

4

15. Sama’ 47 SD

5

16. Dempa siaran 50 SD

4

17. Fajar 38 SMP 2

18 Mardeke 49 SMP

4

19. Tius 40 SMP

3

20. Rudding 48 SMP

4

Page 11: BAURAN PEMASARAN ROTI TAWAR (Studi Kasus UD.Berdikari di

xi

Page 12: BAURAN PEMASARAN ROTI TAWAR (Studi Kasus UD.Berdikari di

xii

Page 13: BAURAN PEMASARAN ROTI TAWAR (Studi Kasus UD.Berdikari di

xiii

Page 14: BAURAN PEMASARAN ROTI TAWAR (Studi Kasus UD.Berdikari di

xiv

Page 15: BAURAN PEMASARAN ROTI TAWAR (Studi Kasus UD.Berdikari di

xv

Page 16: BAURAN PEMASARAN ROTI TAWAR (Studi Kasus UD.Berdikari di

xvi

Page 17: BAURAN PEMASARAN ROTI TAWAR (Studi Kasus UD.Berdikari di
Page 18: BAURAN PEMASARAN ROTI TAWAR (Studi Kasus UD.Berdikari di
Page 19: BAURAN PEMASARAN ROTI TAWAR (Studi Kasus UD.Berdikari di

1

PENDAHULUAN

I.I Latar Belakang

Pada era globalisasi saat ini, situasi pasar yang kompetitif menjadikan

tidak ada suatu bisnis yang bias bertahan lama tanpa didukung oleh bauran

pemasaran yang efektif dan efisien. Salah satu persaingan terjadi adalah jenis

produk pada roti. Pada awalnya konsep Perusahaan Roti banyak diterapkan di

awali dengan adanya Perusahaan-Perusahaan Francise yang bermunculan dengan

nama Internasional, namun sekarang sudah banyak Perusahaan roti lokal yang

bermuculan yang mulai merambah di Kota Makassar. Banyaknya Perusahaan roti

yang ada di kota Makassar tentu saja akan turut meramaikan persaingan yang ada.

Dengan demikian perusahaan dituntut untuk mampu menyelenggarakan

pemasaran yang mampu menarik konsumen dari waktu ke waktu.

UD.Berdikari merupakan salah satu Perusahaan roti dari beberapa

Perusahaan roti di Kota Makassar yang memiliki konsumen loyal. UD Berdikari

berdiri di Makassar pada tahun 1979 yang awalnya bertempat di jalan

Rappokalling.Dan memiliki penyalur dan karyawan yang terampil juga kriteria

yang dapat menarik konsumen. Disamping itu juga Perusahaan roti di

UD.BERDIKARI memiliki karyawan yang ramah dan terampil sehingga dapat

meninggatkan nilai pada konsumen dan penyalur.

UD.Berdikari merupakan Perusahaan roti yang menjalankan strategi

bauran pemasaran. Produk yang ditawarkan oleh Perusahaan roti ini dapat

dikatakan memiliki varian item roti yang beraneka ragam dan rasa yang enak di

lidah. Kelebihan UD. Berdikari bila dibandingkan dengan Perusahaan roti lainnya

Page 20: BAURAN PEMASARAN ROTI TAWAR (Studi Kasus UD.Berdikari di

2

adalah harga yang ditawarkan UD. Berdikari merupakan Perusahaan roti yang

harganya relatif lebih murah dibandingkan dengan harga yang ditawarkan

Perusahaan roti lainnya. Harga dimulai dari Rp 1.000,00 – Rp 6.000,00.

Roti adalah makanan berbahan dasar utama tepung terigu dan air, yang

difermentasikan dengan ragi, tetapi ada juga yang tidak menggunakan ragi

(Winarno,1997). Namun kemajuan teknologi manusia membuat roti diolah

dengan berbagai bahan seperti garam, minyak, mentega, ataupun telur untuk

menambahkan kadar protein di dalamnya sehingga didapat tekstur dan rasa

tertentu (Sufi,1999). Roti termasuk makanan pokok di banyak negara Barat. Roti

adalah bahan dasar pizza dan lapisan luar roti lapis. Roti biasanya dijual dalam

bentuk sudah diiris, dan dalam kondisi "fresh" yang dikemas rapi dalam plastik.

Roti tawar merupakan salah satu dari beberapa jenis roti yang di produksi oleh

perusahaan roti UD. Berdikari yang dijual dengan harga Rp. 6.000,-00 di pasaran.

Kota Makassar memiliki luas wilayah 175,77 km persegi yang meliputi 14

kecamatan, salah satunya Tammua adalah salah satu kelurahan di Kecamatan

Tallo, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Indonesia. Secara geografis UD.

Rappokalling terletak pada kelurahan Tammua, Kecamatan Tallo, Kota Madya

Makassar. Wilayah Kecamatan Tallo ini sangat strategi karena terletak di ibu kota

Makassar sehingga sektor perdagangan menjadi bagian pemenuhan kebutuhan

hidup sehari-hari masyarakat. Oleh karena itu sektor ini menjadi penting dalam

bidang perekonomian serta dapat dijadikan sebagai lahan untuk usaha.

Jika ditinjau dari segi ciri-ciri produk pertanian seperti mudah rusak

sehingga kondisi demikian cenderung mempengaruhi pedagang ke posisi

diskontinyu usaha yang mana sangat berpengaruh. Untuk mengantisipasi keadaan

Page 21: BAURAN PEMASARAN ROTI TAWAR (Studi Kasus UD.Berdikari di

3

ini, pedagang perlu memperhatikan terapan yang harus dilakukan dalam usaha

dagang sehingga mampu menjamin berkembangnya usaha dalam situasi apapun.

Dalam hal ini produk pertanian menuntut perhatian yang serius sehingga kegiatan

pemasaran yang dilakukan tepat.

Bauran pemasaran memiliki pengertian Secara bahasa “bauran” berasal

dari kata “baur” yang artinya “campur” sehingga dapat di artikan yang di maksud

dengan bauran adalah campuran. Kemudian pemasaran adalah proses, cara,

perbuatan memasarkan suatu barang atau membawa keliling produk supaya orang

tertarik dan mau membeli produk kita. Sehingga secara istilah yang di maksud

dengan bauran pemasaran adalah kegiatan membawa produk ke masyarakat agar

produk yang kita pasarkan dapat menyatu dan bercampur dengan masyarakat atau

konsumen

Pemasaran telah menjadi subjek yang sangat penting dalam kehidupan kita

sehari-hari sejalan dengan semakin berkembangnya perekonomian.Tanggung

jawab pokok seorang manajer pemasaran adalah melakukan analisis pasar,

merencanakan, dan melaksanakan program-program pemasaran, melakukan

pengawasan, dan evaluasi untuk mempengaruhi tingkat, saat dan sifat permintaan

yang akan membantu pedagang mencapai tujuannya. Salah satu upaya agar jasa

yang dihasilkan dapat diterima konsumen adalah dengan melaksanakan

pemasaran secara tepat.

Kecepatan perkembangan perekonomian ini sangat dirasakan bahwa

bauran pemasaran merupakan salah satu ujung tombak untuk meningkatkan

penjualan. Sangat tergantung pada bauran pemasaran yang dilakukan pedagang

Page 22: BAURAN PEMASARAN ROTI TAWAR (Studi Kasus UD.Berdikari di

4

roti dimana bauran pemasaran yang dilaksanakan dapat menimbulkan umpan

balik bagi pedagang roti.

Keberhasilan suatu perusahaan ditentukan oleh kemampuan manajemen

pedagang roti itu dalam memanfaatkan peluang yang terdapat dimasyarakat dan

mengelola bauran pemasaran yang ada. Dalam permasalahan bauran pemasaran

berupa produk, harga, distribusi, dan promosi. Kebutuhan pengetahuan terhadap

faktor-faktor bauran pemasaran semakin diakui oleh para pengusaha karena

dengan bauran pemasaran yang itu suatu pedagang roti dapat mencapai tujuannya

(Nirwana, 2004).

Melihat kondisi sebagaimana yang disebutkan di atas, maka salah satu

upaya yang dapat dilakukan adalah perbaikan sistem pemasaran yang lebih

efektif, akan tetapi juga perlu memperhatikan perubahan-perubahan yang timbul

di dalam perusahaan serta usaha perbaikan produk dan pelayanan yang lebih baik

dengan harga yang terjangkau.

Berdasarkan pernyataan tersebut, maka dapat dilakukan penelitian yang

berjudul “Bauran Pemasaran Roti Tawar UD. BERDIKARI (Studi Kasus UD.

Berdikari di Kelurahan Tammua Kecamatan Tallo Kota Makassar).

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang maka dapat diuraikan masalah dalam

penelitian adalah “ bagaimana bauran pemasaran (produk, harga, distribusi, dan

promosi) terhadap pengembangan usaha Roti Pada UD. Berdikari di Kelurahan

Tammua Kecamatan Tallo Kota Makassar ? “

Page 23: BAURAN PEMASARAN ROTI TAWAR (Studi Kasus UD.Berdikari di

5

1.3. Tujuan Dan Kegunaan Penelitian

Berdasarkan pokok masalah yang telah dirumuskan, maka penelitian ini

dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui bauran pemasaran yang dilakukan

oleh pedagang roti tawar di Kelurahan Tammua Kecamatan Tallo Kota Makassar.

Adapun hasil penelitian diharapkan mempunyai kegunaan antara lain

sebagai berikut :

1. Untuk menerapkan konsep-konsep ilmiah sekaligus untuk member

pemikiran berupa informasi dan pertimbangan bagi pedagang pengecer

dalam menjalankan usahanya.

2. Sebagai pengetahuan tambahan bagi peneliti tentang masalah yang sedang

dikaji.

3. Sebagai bahan pembanding, pelengkap atau referensi bagi penelitia

penelitian selanjutnya.

Page 24: BAURAN PEMASARAN ROTI TAWAR (Studi Kasus UD.Berdikari di

6

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Bauran Pemasaran

Menurut Philip Kotler (2000) definisi dari bauran pemasaran adalah

seperangkat alat pemasaran yang digunakan para pedagang untuk terus menerus

mencapai tujuan pemasarannya di pasar sasaran. Bauran pemasaran adalah

variabel-variabel pemasaran yang dapat diatur sedemikian rupa , sehingga dapat

meningkatkan penjualan pedagang roti tawar. Variabel-variabel tersebut terdiri

dari produk, harga, distribusi, dan promosi. Agar para pedagang dapat

menghadapi persaingan, maka para pedagang harus berusaha meningkatkan

penjualan dengan cara mengkombinasikan variabel-variabel dalam bauran

pemasaran seperti produk dengan harga, distribusi dengan promosi, produk

dengan promosi dan lain-lain.

2.1.1 Produk

Produk merupakan keseluruhan konsep objek atau proses yang

memberikan sejumlah nilai kepada konsumen. Yang perlu diperhatikan adalah

konsumen tidak hanya membeli fisik dari produk itu saja tetapi membeli manfaat

dan nilai dari produk tersebut yang disebut “the offer”. Pembahasan tentang

produk berarti yang menjadi fokus utama adalah kualitas. Para pedagang harus

dapat mengembangkan nilai tambahan dari produknya selain keutamaannya,

supaya dapat dibedakan dan bersaing dengan produk lain, dengan kata lain

memiliki image tersendiri. Produk adalah sesuatu yang bisa ditawarkan ke pasar

untuk mendapatkan perhatian, pembelian, pemakaian, atau konsumsi yang dapat

memenuhi keinginan atau kebutuhan (Kotler, 2001). Sedangkan menurut Ali

Page 25: BAURAN PEMASARAN ROTI TAWAR (Studi Kasus UD.Berdikari di

7

Hasan (2008), bahwa produk adalah sesuatu yang dapat ditawarkan untuk

memuaskan kebutuhan atau keinginan target pasar. Kegiatan faktor produksi

adalah kegiatan yang melakukan proses, pengolahan, dan mengubah faktor-faktor

produksi dari yang tidak/ kurang manfaat/ gunanya menjadi memiliki nilai

manfaat yang lebih. Faktor-faktor produksi yang umumnya digunakan adalah

tenaga kerja, dan modal. Kelangkaan pada suatu faktor produksi biasanya akan

menyebabkan kenaikan harga faktor produksi tersebut.

Setiap pedagang di dalam mempertahankan dan meningkatkan penjualan

perlu mangadakan usaha penyempurnaan dan perubahan produk yang dihasilkan

kearah yang lebih baik, sehingga dapat memberikan daya guna dan daya pemuas

serta daya tarik yang lebih besar terhadap jenis produk. Strategi produk dalam hal

ini adalah menetapkan cara dan penyediaan produk yang tepat bagi pasar yang

dituju, sehingga dapat memuaskan para konsumennya dan sekaligus dapat

meningkatkan keuntungan para pedagang Roti tawar dalam jangka panjang

melalui penjualan. Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepada

pasar untuk mendapat perhatian, dimiliki, digunakan atau dikonsumsi, yang

meliputi secara fisik, jasa, kepribadian, tempat, organisasi, dan gagasan atau buah

pikiran. Pemilihan jenis produk yang akan dihasilkan dan dipasarkan akan

menentukan kegiatan promosi yang dibutuhkan, serta penentuan harga dan cara

penyalurannya.

Pemilihan jenis produk dapat dilihat dari :

Jenis

Jenis roti tawar yang ada di UD.berdikari adalah Roti Tawar yang

berslogan “ROYAL”.

Page 26: BAURAN PEMASARAN ROTI TAWAR (Studi Kasus UD.Berdikari di

8

Kualitas

Kualitas yang dimiliki UD.Berdikari Roti ini tahan selama 4 hari

setelah di produksi.Hari ke 5 roti akan menjamur dan mengeras dan

tidak layak untuk di konsumsi.

Aroma dan tesktur

Roti Tawar ini memiliki tesktur yang empuk dan berwarna

kecokelatan serta citarasanya pun enak.

Kemasan

Menggunakan plastik transparan yang berwarna kuning keemasan

yang berslogan “ROYAL”.

2.1.2 Harga

Suatu produk atau jasa memilki suatu nilai dan biasanya dinilai dalam

sejumlah uang. Hal tersebut sekarang sering disebut dengan istilah harga. Pihak

konsumen akan menukarkan sejumlah nilai yang tentu saja dengan sejumlah uang

dengan tujuan agar mereka akan dapat memiliki atau menggunakan produk atau

jasa tersebut (Kotler, 2002).

Price adalah sejumlah uang yang pelanggan bayar untuk produk barang

atau jasa tertentu. Harga juga berhubungan dengan pendapatan dan turut

mempengaruhi persediaan atau saluran pemasaran. Akan tetapi yang paling

penting adalah keputusan dalam harga harus konsisten dengan strategi pemasaran

secara keseluruhan. Dalam Tjiptono (2004), harga dalam konteks pemasaran jasa

dapat diartikan sebagai jumlah uang (satuan moneter) dan atau aspek lain (non

moneter) yang mengandung utilitas atau kegunaan tertentu yang diperlukan untuk

Page 27: BAURAN PEMASARAN ROTI TAWAR (Studi Kasus UD.Berdikari di

9

mendapatkan suatu jasa. Harga merupakan unsur bauran pemasaran yang paling

mudah disesuaikan. Penentuan harga pada pedagang Roti tawar merupakan

aspek-aspek yang sangat penting terutama memberikan nilai kepada pelanggan.

Kegiatan penentuan harga memainkan peranan penting dalam proses bauran

pemasaran karena penentuan harga terkait langsung nantinya dengan pendapatan

yang diterima oleh pedagang. Keputusan penentuan harga juga sedemikian

penting dalam menentukan seberapa jauh sebuah layanan barang atau jasa dinilai

oleh konsumen dan juga dalam proses membangun citra. Harga merupakan

elemen dari bauran pemasaran yang bersifat fleksibel, dimana saat harga akan

stabil dalam waktu tertentu tetapi dalam seketika harga dapat juga meningkat atau

menurun dan juga merupakan satu-satunya elemen yang menghasilkan

pendapatan dari penjualan (Syahza, 2003).

Tujuan penetapan harga menurut Adrian Payne dalam Lupiyoadi dan

Hamdani (2006), ada lima tujuan penetapan harga yaitu:

1) Bertahan

Merupakan suatu usaha untuk tidak melakukan tindakan-tindakan yang

meningkatkan laba ketika pedagang sedang mengalami kondisi yang tidak

menguntungkan. Usaha ini demi kelangsungan hidup pedagang Roti tawar.

2) Memaksimalisasi Keuntungan

Penetapan harga untuk memastikan maksimalisasi profitabilitas dalam periode

tertentu.

3) Maksimilisasi Penjualan

Page 28: BAURAN PEMASARAN ROTI TAWAR (Studi Kasus UD.Berdikari di

10

Penetapan harga untuk membangun pangsa pasar. Dengan melakukan

penjualan dengan merugi pada awalnya dalam upaya merebut pangsa pasar

yang tinggi.

4) Gengsi (prestise)

Tujuan penentuan harga di sini adalah untuk memosisikan barang atau jasa

tersebut sebagai jasa yang eksklusif.

5) ROI

Tujuan-tujuan penetapan harga mungkin didasarkan pada pencapaian return on

investment (ROI) yang diinginkan.

Faktor-faktor yang mempengaruhi pricing menurut Lupiyoadi dan Hamdani

(2006) adalah:

1) Elastisitas permintaan

2) Struktur biaya

3) Persaingan

4) Positioning dari barang dan jasa yang ditawarkan

5) Sasaran yang ingin dicapai pedagang

6) Siklus hidup barang dan jasa

7) Sumber daya yang digunakan

8) Kondisi ekonomi

Metode atau taktik mana yang akan dipilih pedagang dalam penentuan harga

barang atau jasa sangat tergantung dari banyak hal. Hal-hal tersebut adalah:

1) Besarnya anggaran iklan/ promosi yang diinginkan.

Jika anggaran promosi rendah mungkin karena harga barang/ jasa rendah.

Untuk meningkatkan promosi maka harga harus ditingkatkan.

Page 29: BAURAN PEMASARAN ROTI TAWAR (Studi Kasus UD.Berdikari di

11

2) Jenis Produk.

Harga produk sebaiknya kompetitif.

3) Sasaran Pangsa Pasar.

Pangsa pasar dan harga biasanya berbanding terbalik. Jika ingin pangsa

pasar yang tinggi maka harga harus rendah, begitu juga sebaliknya.

4) Sasaran Pemasaran (Distribusi).

Semakin banyak tingkatan saluran pemasaran, maka harga yang ditetapkan

semakin tinggi.

5) Pandangan tentang laba.

Jika pedagang ingin menutup biaya maka harga awal tinggi, sementara

untuk memelihara penjualan jangka panjang, harga ditetapkan rendah.

6) Keragaman atau Keunikan Produk.

Produk yang mempunyai banyak fungsi dapat dikenakan harga yang tinggi

dibanding dengan yang mempunyai satu kegunaan.

7) Ada/ Tidaknya Jasa Tambahan.

Dalam produk ada kalanya kita menemukan jasa tambahan. Contoh

instalasi dan training.

8) Siklus Hidup Penggunaan Produk.

Produk yang tahan lama dapat dikenakan harga yang lebih tinggi daripada

produk sekali pakai.

9) Amortisasi Investasi.

Penutupan investasi dapat dilakukan secara cepat dengan menetapkan

harga yang lebih tinggi daripada harga yang lebih rendah.

10) Ancaman Pesaing Baru.

Page 30: BAURAN PEMASARAN ROTI TAWAR (Studi Kasus UD.Berdikari di

12

Jika ancaman persaingan muncul, sebaiknya menetapkan harga yang

rendah. Jika tidak ada ancaman, gunakan skimming pricing.

Adapun penetapan harga di UD.Berdikari yaitu :

Menentukan harga

Harga yang di tetapkan UD.berdikari pada roti tawar adalah

Rp.6000/bungkus.

Makanan ikan (roti berjamur)

Harga makanan ikan(roti berjamur) adalah Rp.1000/kg

Cicilan

Pembayaran roti di UD.Berdikari dapat di cicil asalkan rutin di

bayar setiap pulang dari penjualan.

2.1.3 Distribusi

Tempat atau distribusi adalah berbagai kegiatan yang dilakukan pedagang

Roti tawar untuk membuat produknya mudah diperoleh dan tersedia untuk

konsumen sasaran (Anonim, 2009). Saluran distribusi adalah himpunan pedagang

Roti tawar dan perorangan yang mengambil alih hak atau membantu dalam

pengalihan hak atas barang atau jasa selama berpindah dari produsen ke

konsumen (Kotler, 2000). Menurut Ali Hasan (2008), bahwa saluran distribusi

barang konsumsi ada sembilan, yaitu:

1) Produsen-konsumen

2) Produsen-pesanan melalui pos-konsumen

Page 31: BAURAN PEMASARAN ROTI TAWAR (Studi Kasus UD.Berdikari di

13

3) Produsen-toko sendiri-konsumen

4) Produsen-pengecer-dengan mobil-konsumen

5) Produsen-pengecer-konsumen

6) Produsen-pedagang besar-pengecer-konsumen

7) Produsen-agen-pedagang besar-pengecer-konsumen

8) Produsen-cabang pabrik (dimiliki pabrik langsung)

Menurut Firdaus (2007), saluran distribusi barang menggunakan empat

saluran untuk mencapai pemakai (konsumen), yaitu:

1. produsen – pemakai industri

2. pabrik – agen – pemakai industri

3. produsen- distributor industri – pemakai industri

4. produsen – agen – distributor industri – pemakai industry

Strategi distribusi/ penyaluran yaitu bagaimana seorang pedagang dapat

menentukan penyaluran produknya melalui pedagang atau distributor, yang

menyalurkannya ke pedagang menengah atau subdistributor dan meneruskannya

ke pengecer (retailer), yang menjual produk itu ke pemakai atau konsumen.

Walaupun demikian pedagang besar dapat pula langsung menjual produknya

kepada pedagang menengah atau subdistributor maupun pengecer serta konsumen

besar dalam keadaan khusus tertentu. Mata rantai penyaluran ini dikenal dengan

saluran distribusi. Yang dimaksud dengan saluran distribusi adalah lembaga-

lembaga yang memasarkan produk, yang berupa barang atau jasa dari produsen

sampai ke konsumen. Saluran distribusi diperlukan oleh setiap pedagang karena

pedagang menjual produk dengan memberikan kegunaan bentuk (Form Utility)

bagi konsumen setelah sampai ketangannya, sedangkan lembaga penyalur

Page 32: BAURAN PEMASARAN ROTI TAWAR (Studi Kasus UD.Berdikari di

14

membentuk atau memberikan kegunaan waktu, tempat dan pemilikan dari produk

itu. Dengan demikian, setiap produsen dalam menghasilkan produk untuk

memenuhi kebutuhan konsumen hendaklah dapat menyesuaikan dengan saat

kapan dan dimana produk itu diperlukan serta oleh siapa saja produk itu

dibutuhkan.

Lokasi pemasaran

Lokasi pemasaran terjadi di UD.BERDIKARI sendiri serta

penyalur dari toko ke toko juga warung-warung kecil.

Akses melokasi

Penyalur menggunakan mobil, motor ada juga yang menggunakan

gerobak becak serta gerobak motor.

Outlet/agen

Penyalur mendistribusikannya dari Makassar sampai Bira di

toko/warung.

2.1.4 Promosi

Promosi merupakan suatu komunikasi yang bersifat persuasif tentang

suatu pedagang Roti tawar atau organisasi dan produk-produknya. Melalui

promosi organisasi pemasaran berusaha untuk menanamkan citra yang positif

sehingga akhirnya akan muncul permintaan terhadap produk-produk yang

ditawarkan (Anonim, 2010). Kegiatan promosi yang dilakukan sejalan dengan

rencana pemasaran secara keseluruhan serta direncanakan, diarahkan dan

dikendalikan dengan baik. Promosi diharapkan dapat berperan dalam

meningkatkan penjualan dan pangsa pasar. Selain itu kegiatan promosi dapat

mencapai target penjualan, maka pedagang Roti tawar lebih fokus perhatian dalam

Page 33: BAURAN PEMASARAN ROTI TAWAR (Studi Kasus UD.Berdikari di

15

berkomunikasi mempertahankan selama ini dan bahkan dapat ditingkatkan bila

menggunakan promosi yang tepat (Anonim, 2010). Untuk ketenaran merk dengan

pelanggan melalui produk yang disampaikan. Promosi juga menjadi salah satu

faktor penentu keberhasilan suatu program pemasaran. Seberapa bagus kualitas

produk yang disampaikan apabila konsumen tidak pernah mendengar atau yakin

akan produk itu maka mereka tidak akan membelinya.

Tujuan utama dalam promosi adalah menginformasikan, mempengaruhi,

dan membujuk, serta mengingatkan pelanggan sasaran tentang pedagang Roti

tawar dan bauran pemasarannya. Menurut Tjiptono (2004), ketiga tujuan promosi

dapat dijelaskan sebagai berikut :

1) Menginformasikan (informing)

Menginformasikan pasar mengenai keberadaan suatu produk baru,

memperkenalkan cara pemakaian yang baru, menyampaikan perubahan harga,

menjelaskan cara kerja, menginformasikan jasa yang disediakan, dan meluruskan

kesan yang keliru.

2) Membujuk pelanggan/ konsumen sasaran (persuading)

Membujuk pelanggan mengenai pembentukan pilihan merek tertentu,

mengalihkan pilihan merek tertentu, mengugah persepsi pelanggan terhadap

atribut produk, dan mendorong pembeli untuk melakukan transaksi saat itu juga.

3) Mengingatkan (reminding)

Mengingatkan pembeli mengenai produk yang bersangkutan dibutuhkan waktu

dekat, mengingatkan akan tempat yang menjual produk, dan membuat pembeli

tetap ingat akan produk tersebut.

Page 34: BAURAN PEMASARAN ROTI TAWAR (Studi Kasus UD.Berdikari di

16

Untuk mengembangkan komunikasi/ promosi yang efektif maka diperlukan suatu

program delapan langkah menurut Lupiyoadi dan Hamdani (2006), dengan

langkah-langkah berikut:

1. Mengidentifikasi audiens target.

Dalam tahap ini kita menentukan siapa target audience kita, audience target bisa

merupakan individu, kelompok masyarakat khusus atau umum. Bila pedagang

telah melakukan segmentasi dan penargetan, maka segmen itulah yang menjadi

target audience.

2. Menentukan tujuan komunikasi.

Setelah mengetahui target audience dan ciri-cirinya, maka kemudian dapat

menemukan tanggapan apa yang dikehendaki. Pedagang harus menentukan tujuan

komunikasinya, apakah untuk menciptakan kesadaran, pengetahuan, kesukaan,

pilihan, keyakinan, atau pembelian.

3. Merancang pesan.

Kemudian pedagang harus menyusun pesan yang efektif. Idealnya suatu pesan

harus mampu memberikan perhatian (attention-A), menarik (interest-I),

membangkitkan (desire-D), dan menghasilkan tindakan (action-A), yang

kesemuanya dikenal sebagai metode AIDA. Pesan yang efektif harus

menyelesaikan empat masalah yaitu: “HOW”, “WHAT”, “WHEN” dan “WHO”.

4. Menyeleksi saluran komunikasi.

Pedagang harus menyeleksi saluran-saluran komunikasi yang efisien untuk

membawakan pesan. Saluran komunikasi bisa berupa komunikasi personal

ataupun nonpersonal.

Page 35: BAURAN PEMASARAN ROTI TAWAR (Studi Kasus UD.Berdikari di

17

5. Menetapkan jumlah anggaran promosi.

Menetapkan anggaran sangatlah penting karena untuk menentukan menggunakan

media apa, tergantung pada anggaran yang tersedia. Ataukah pedagang

berorientasi pada pencapaian sasaran promosi yang akan dicapai sehingga sebesar

itulah anggaran yang akan berusaha disediakan.

6. Menentukan bauran promosi.

Setelah menetapkan anggaran selanjutnya adalah menentukkan alat promosi apa

yang akan digunakan, apakah melalui: periklanan, penjualan perorangan, promosi

penjualan atau hubungan masyarakat, dan lain-lain (atau bauran dari berbagai

perangkat tersebut).

7. Mengukur hasil-hasil promosi.

Setelah melaksanakan rencana promosi, pedagang harus mengukur dampaknya

pada audience target, apakah mereka mengenal atau mengingat pesan-pesan yang

diberikan. Bagaimana sikap mereka terhadap produk/ jasa tersebut dan lain-lain.

8. Mengelola dan mengkoordinasi proses komunikasi.

Karena jangkuan komunikasi yang luas dari alat dan pesan komunikasi yang

tersedia untuk mencapai audiens target, maka alat dan pesan komunikasi perlu

dikoordinasikan. Untuk itu pedagang Roti tawar mengarah pada penerapan

konsep komunikasi pemasaran yang terkoordinasi.

Promosi yang dilakukan di UD.Berdikari yaitu dengan :

Secara langsung

Yaitu dengan penyalur yang datang sendiri ke UD.Berdikari untuk

melakukan pembelian.

Page 36: BAURAN PEMASARAN ROTI TAWAR (Studi Kasus UD.Berdikari di

18

Personal selling

Biasanya terjadi interaksi penjualan roti tawar antara penyalur dan

pembeli secara langsung di UD.Berdikari

Direct marketing

Yaitu penyalur roti tawar melakukan pemasaran secara langsung

dengan pembeli tujuannya untuk menarik pembeli serta merespon

pelanggan.Kadang juga ada pembeli yang melakukan pesanan roti

tawar lewat telepon dengan penyalur roti tawar.Ada pula yang

diantarkan ke toko/warung pembeli.

2.2 Pemasaran

Dewasa ini pemasaran telah berkembang demikian pesatnya dan telah

menjadi ujung tombak bagi setiap pedagang dalam rangka mencapai tujuan. Hal

ini disebabkan karena ruang lingkup pemasaran sangat luas karena berhubungan

secara langsung dalam kegiatan mulai dari persiapan, penyediaan, bahan baku,

proses produksi, sampai pada saat akhir, yakni produk yang siap di konsumsi oleh

konsumen. Dengan demikian maka dapat dikatakan bahwa pemasaran melibatkan

dua pihak yaitu produsen dan konsumen sebagai titik pusatnya, dan juga

pemasaran merupakan faktor penting karena menyangkut kegiatan menentukan

dan memproduksi produk maupun jasa, menetapkan harga penjualan, dan pada

akhirnya konsumen siap untuk mengkonsumsinya.

Menurut Kotler (2000), bahwa pemasaran adalah suatu proses sosial yang

didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan

inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan secara bebas mempertukarkan

Page 37: BAURAN PEMASARAN ROTI TAWAR (Studi Kasus UD.Berdikari di

19

produk yang bernilai dengan pihak lain. Sedangkan Chandra (2002), pemasaran

merupakan proses perencanaan dan pelaksanaan konsepsi, penetapan harga

promosi dan distribusi gagasan, barang jasa dalam rangka memuaskan individu

dan organisasi. Menurut Sofjan Assauri (2004), pemasaran sebagai kegiatan

manusia yang diarahkan untuk memenuhi dan memuaskan kebutuhan dan

keinginan melalui proses pertukaran.Berdasarkan penjelasan di atas dapat

disimpulkan bahwa pemasaran adalah suatu kegiatan yang digunakan sebagai alat

untuk mendapatkan kebutuhan dan keinginan dari konsumen dan berusaha untuk

memenuhi kebutuhan dan keinginan tersebut. Pemasaran adalah suatu proses dan

manajeral yang membuat individu atau kelompok mendapatkan apa yang mereka

butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan dan mempertukarkan

produk yang bernilai kepada pihak lain atau segala kegiatan yang menyangkut

penyampaian produk atau jasa mulai dari produsen sampai konsumen.

Menurut Mursalim (2002), bahwa cakupan pemasaran sangat luas, sehingga kita

perlu mempelajari pendekatan pemasaran yang terdiri dari tiga pendekatan yaitu:

1. Pendekatan serba lembaga

Lembaga yang umum dikenal dalam mengumpulkan dan menyalurkan

barang yaitu pedagang pengumpul yang merupakan saluran distribusi dan

akan diketahui bagaimana peran mereka dalam proses distribusi tersebut

dimana proses pengumpulan dari produsen dan proses penyalurannya

kepihak-pihak lain yang yang membutuhkan seperti pedagang besar,

pedangang pengecer dan konsumen akhir.

2. Pendekatan serba fungsi

Page 38: BAURAN PEMASARAN ROTI TAWAR (Studi Kasus UD.Berdikari di

20

Bahwa fungsi-fungsi marketing merupakan kegiatan-kegiatan yang

dilakukan dalam bisnis, yang terlibat dalam pergerakan barang dan jasa

dari produsen ke konsumen.

3. Pendekatan serba barang

Pendekatan barang menfokuskan bagaimana produk tersebut dapat

menjadi mudah dan murah untuk diterima dan digunakan oleh konsumen.

Menurut Kotler dan Keller (2008), pemasaran terbagi atas 10 jenis entitas,

yaitu :

1. Barang, yaitu barang-barang yang berbentuk fisik dan merupakan bagian

terbesar dari produksi dan usaha pemasaran kebanyakan negara.

2. Jasa, yaitu ketika suatu negara perekonomiannya semakin maju, maka

proporsi kegiatan yang ada terfokus pada produksi jasa. Banyak produksi

untuk pasar yang mengalami bauran antara barang dan jasa.

3. Pengayaan pengalaman, yaitu dengan memadukan antara beberapa produk

barang dan jasa, pedagang dapat menciptakan, mempergelarkan dan

memasarkan pengayaan pengalaman.

4. Peristiwa, yaitu ketika pemasar dapat tanggap akan kebutuhan konsumen

untuk mempromosikan suatu peristiwa yang berkaitan dengan berupa

ulang tahun, pameran dagang atau pementasan.

5. Orang, yaitu pedagang Roti tawar/ individu yang bergerak di bidang

konsultan manajemen dan menjadi Humas dari konsumen itu.

6. Tempat, yaitu ketika sebuah pedagang tanggap akan potensi yang ada, dan

berusaha mengembangkan sehingga potensi yang ada menjadi sumber

pemasukan bagi pedagang tersebut. Para pemasar yang bergerak di bidang

Page 39: BAURAN PEMASARAN ROTI TAWAR (Studi Kasus UD.Berdikari di

21

ini mencakup spesialis di bidang pengembangan ekonomi, agen real estate

dan pariwisata.

7. Properti, yaitu hak kepemilikan tak berwujud baik itu berupa benda nyata

atau financial. Properti diperjual belikan, dan menyebabkan timbulnya

pemasaran.

8. Organisasi, yaitu bagaimana organisasi dapat secara aktif berusaha untuk

membangun citra kuat pada masyarakat, guna lebih memenangkan

persaingan yang ada. Hal ini membutuhkan pemasar yang tanggap

terhadap apa dan bagaimana membentuk citra publik atas barang dan jasa

yang dipasarkan.

9. Informasi, yaitu sesuatu yang dapat di produksi dan dipasarkan sebagai

suatu produk. Pada hakikatnya, informasi merupakan sesuatu yang di

produksi dan di distribusikan serta dapat di nikmati.

10. Gagasan, yaitu setiap penawaran pasar mencakup inti dari suatu gagasan

dasar dari pemasar, yang berusaha mencari apa yang menjadi kebutuhan

yang bisa dipenuhi”.

Seorang pedagang memiliki tujuan utama, yaitu mencapai tingkat

keuntungan tertentu, pertumbuhan usahanya atau peningkatan pangsa pasar. Di

dalam pandangan konsep pemasaran, tujuan ini dicapai melalui keputusan

konsumen. Keputusan konsumen diperoleh setelah kebutuhan dan keinginan

konsumen dipenuhi melalui kegiatan pemasaran yang terpadu.

Buchari Alma (2004), mengemukakan tujuan pemasaran :

1. Untuk mencari keseimbangan pasar, antara buyer's market dan seller's

market, mendistribusikan barang dan jasa dari daerah surplus ke daerah

Page 40: BAURAN PEMASARAN ROTI TAWAR (Studi Kasus UD.Berdikari di

22

minus, dan produsen ke konsumen, dari pemilik barang dan jasa ke calon

konsumen.

2. Tujuan pemasaran yang utama ialah memberi kepuasan kepada konsumen.

Tujuan pemasaran bukan komersial atau mencari laba. Tapi tujuan

pertama ialah memberi kepuasan kepada konsumen, Dengan adanya tujuan

memberi kepuasan ini, maka kegiatan marketing meliputi berbagai

lembaga produsen.

2.3 Pengembangan Usaha

Dalam menghadapi persaingan dunia usaha yang semakin ketat, sekarang

ini kita dituntut untuk dapat mengembangkan usaha agar usaha kita dapat maju

dan besar serta menjadi pengusaha yang sukses. Definisi pengembangan usaha itu

sendiri adalah terdiri dari sejumlah tugas dan proses yang pada umumnya

bertujuan untuk mengembangkan dan mengimplementasikan peluang

pertumbuhan.

Tetapi pada kenyataannya, untuk mengembangkan usaha yang pada

awalnya dimulai dari nol atau baru memulai usaha sangatlah sulit (Anonim,

2014).Banyak hambatan-hambatan yang dihadapi seperti kekurangan modal,

tenaga kerja yang ahli atau terampil, kinerja keuangan usaha yang buruk , dan

sebagainya .Tetapi hambatan-hambatan itu semua dapat diatasi dengan cara

mengembangkan dan menerapkan strategi pengembangan usaha yang baik.

Pengembangan usaha bukan saja dibarengi dengan modal yang banyak

atau tenaga kerja yang terampil , tetapi juga harus dibarengi dengan niat dari diri

kita sendiri. Dengan niat yang sungguh -sungguh kita bisa mengembangkan usaha

Page 41: BAURAN PEMASARAN ROTI TAWAR (Studi Kasus UD.Berdikari di

23

kita menjadi lebih besar. Jika tidak mengembangkan usaha dengan sungguh-

sungguh maka sebaliknya usaha akan kita akan bangkrut (Anonim,2014).

Cara lain yang harus dilakukan untuk dapat mengembangkan usaha

dengan baik adalah dengan memberikan pelatihan, pendidikan, meningkatkan

keahlian kepada pengusaha (wirausaha) seperti memberi pelatihan workshop

tentang pengembangan usaha , dan sebagainya.

Hal ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan wawasan yang

lebih kepada pengusaha terhadap pengembangan usaha yang baik. Dan perlu

diingat bahwa pengembangan usaha itu merupakan bagian dari perencanaan

pemasaran (marketing plan) oleh karena itu setiap pengusaha baik pengusaha

kecil maupun besar harus mampu membuat marketing plan terlebih dahulu

sebelum mengembangkan usahanya (Anonim, 2014).

Di dalam marketing plan itu dimuat hal-hal seperti analisa situasi, tujuan

pemasaran, anggaran pemasaran, kontrol/ pengawasan terhadap pemasaran, dan

lain sebagainya. Dalam mengembangkan usaha ada unsur-unsur penting yang

harus diperhatikan dalam mengembangkan usaha (Suhendar,2004), yaitu :

1. Unsur yang berasal dari dalam (pihak internal).

Adanya niat dari si pengusaha/ wirausaha untuk mengembangkan usahanya

menjadi lebih besar, mengetahui teknik memproduksi barang seperti berapa

banyak barang yang harus diproduksi, cara apa yang harus digunakan untuk

mengembangkan barang/ produk, dan lain – lain, serta membuat anggaran yang

bertujuan seberapa besar pemasukan dan pengeluaran produk.

2. Unsur dari pihak luar (pihak eksternal).

Page 42: BAURAN PEMASARAN ROTI TAWAR (Studi Kasus UD.Berdikari di

24

Mengembangkan usaha dari pihak luar seperti mengikuti perkembangan

informasi dari luar usaha, mendapatkan dana tidak hanya mengandalkan dari

dalam seperti meminjam dari luar, mengetahui kondisi lingkungan sekitar yang

baik/ kondusif untuk usaha.

Selain itu, ada beberapa cara yang dapat dilakukan pedagang roti tawar

dalam mengembangkan usahanya seperti berikut (Anonim,2014) :

1. Fokus pada satu produk atau jasa, lalu pasarkan, promosikan, jual , lakukan

tindakan apapun untuk meningkatkan penjualan.

2. Kembangkan lini produk untuk melengkapi produk Roti tawar. Hal ini tidak

saja akan memberikan variasi produk, tapi juga akan menarik bagi pembeli yang

bertipe suka mengkonsumsi produk yang beragam namun masih satu lini.

3. Carilah cara untuk meningkatkan penjualan kepada pelanggan yang sudah

pernah mencoba produk anda.

4. Membuat website untuk mengiklankan produk Roti tawar secara online.

5. Berpartner dengan pemilik bisnis yang masih related adalah salah satu tehnik

marketing yang termurah dan termudah.

Bagi para pengusaha sebaiknya mengembangkan usaha dengan melihat

banyak faktor dan aspek yang menguntungkan sehingga pengusaha dapat

menangani resiko usaha dengan mudah. Pengembangan usaha yang baik itu

dimulai dari diri kita sendiri walaupun banyak menghadapi kendala-kendala

dalam dunia usaha. Faktor modal bukanlah menjadi hal yang terpenting dalam

mengembangkan usaha tetapi strategi bagaimana kita sebagai pengusaha dapat

mengembangkan usaha yang baik. Sehingga usaha kita dapat bertahan lama dan

tidak bangkrut.

Page 43: BAURAN PEMASARAN ROTI TAWAR (Studi Kasus UD.Berdikari di

25

Dengan demikian pengembangan usaha yang baik tidak lepas dari

masukan atau informasi-informasi yang sifatnya membangun untuk pengusaha.

Masalah-masalah dalam pengembangan usaha seperti faktor kurangnya

permodalan merupakan faktor utama yang diperlukan untuk mengembangkan

suatu unit usaha. Kurangnya permodalan pedagang Roti tawar, oleh karena pada

umumnya usaha ini merupakan usaha perorangan yang sifatnya tertutup, yang

mengandalkan modal dari si pemilik yang jumlahnya sangat terbatas, sedangkan

modal pinjaman dari bank atau lembaga keuangan lainnya sulit diperoleh karena

persyaratan secara administratif dan teknis yang diminta oleh bank tidak dapat

dipenuhi, kesulitan dalam pemasaran produk, persaingan usaha yang semakin

ketat, kesulitan bahan baku, dan kurangnya keahlian teknis dan tenaga ahli.

Masalah-masalah di atas dapat diatasi dengan solusi sebagai berikut (Suhendar,

2004) :

1. Modal dapat diperoleh bukan hanya dari dalam tetapi bisa juga dari luar

seperti dari pinjaman bank , hibah , dan sebagainya.

2. Membuat saluran pemasaran yang luas seperti memasarkan barang tidak

hanya di Kota Makassar saja tapi juga dapat di pasarkan keluar kota

lainnya.

3. Menerapkan strategi usaha diantaranya seperti yang telah dibahas

sebelumnya seperti menerapkan strategi penjualan contohnya membuat

diversikiasi produk , menemukan produk baru, dan sebagainya.

4. Membuat lokasi usaha dengan mempertimbangkan mudahnya memperoleh

suatu bahan baku untuk mengembangkan usaha atau dengan kata lain

memilih lokasi yang strategis dalam usaha.

Page 44: BAURAN PEMASARAN ROTI TAWAR (Studi Kasus UD.Berdikari di

26

5. Merekrut tenaga ahli dengan cara melakukan seleksi yang ketat kepada

calon tenaga kerja dengan demikian anda bisa mendapatkan tenaga yang

benar-benar ahli dibidangnya .

2.4 Roti

Roti adalah makanan berbahan dasar utama tepung terigu dan air, yang

difermentasikan dengan ragi, tetapi ada juga yang tidak menggunakan ragi.

Namun kemajuan teknologi manusia membuat roti diolah dengan berbagai bahan

seperti garam, minyak, mentega, ataupun telur untuk menambahkan kadar protein

di dalamnya sehingga didapat tekstur dan rasa tertentu. Roti termasuk makanan

pokok di banyak negara Barat. Roti adalah bahan dasar pizza dan lapisan luar roti

lapis. Roti biasanya dijual dalam bentuk sudah diiris, dan dalam kondisi "fresh"

yang dikemas rapi dalam plastik.

2.5 Karakteristik Roti Tawar

Menurut SNI 1995, definisi roti adalah produk yang diperoleh dari adonan

tepung terigu yang diragikan dengan ragi roti dan dipanggang, dengan atau tanpa

penambahan bahan makanan lain dan bahan tambahan makanan yang diizinkan.

Jenis roti yang beredar saat ini sangat beragam dan secara umum roti biasanya

dibedakan menjadi roti tawar dan roti manis atau roti isi. Roti tawar adalah roti

yang tidak ditambahkan rasa atau isi apapun, sehingga rasanya tawar. Biasanya

konsumen menambahkan sendiri isinya sesuai dengan keinginan dan selera

masing-masing. Bisa diolesi margarin, ditaburi cokelat mesis, diisi keju, diolesi

selai buah, diisi telur, daging, atau kombinasi dari berbagai bahan tersebut

(Anonim, 2006).

Page 45: BAURAN PEMASARAN ROTI TAWAR (Studi Kasus UD.Berdikari di

27

2.6 Kerangka Pemikiran

Kerangka pemikiran didasarkan pada latar belakang pemasaran dan kajian

teoritis untuk dapat membahas permasalahan yang dihadapi oleh pedagang dalam

pengembangan usahanya. Sebagai dasar dalam penelitian ini adalah bagaimana

bauran pemasaran dalam pengembangan usaha Roti tawar di Kelurahan Tamua

Kecamatan Tallo Kota Makassar. Serta sejauh mana usaha pedagang Roti tawar

ini dapat memberikan nilai ekonomis bagi usahanya sendiri. Pemasaran telah

berkembang demikian pesatnya dan telah menjadi ujung tombak bagi setiap

pedagang dalam rangka mencapai tujuan. Hal ini disebabkan karena ruang lingkup

pemasaran sangat luas karena berhubungan secara langsung dalam kegiatan mulai

dari persiapan, penyediaan, bahan baku, proses produksi, sampai pada saat akhir,

yakni produk yang siap di konsumsi oleh konsumen. Dengan demikian maka

dapat dikatakan bahwa pemasaran melibatkan dua pihak yaitu produsen dan

konsumen sebagai titik pusatnya, dan juga pemasaran merupakan faktor penting

karena menyangkut kegiatan menentukan dan memproduksi produk maupun jasa,

menetapkan harga penjualan dan pada akhirnya konsumen siap untuk

mengkonsumsinya.

Produk adalah sesuatu yang dapat ditawarkan untuk memuaskan

kebutuhan atau keinginan target pasar. Kegiatan faktor produksi adalah kegiatan

yang melakukan proses, pengolahan, dan mengubah faktor-faktor produksi dari

yang tidak/ kurang manfaat/ gunanya menjadi memiliki nilai manfaat yang lebih.

Faktor- Faktor produksi yang umumnya digunakan adalah tenaga kerja, tanah, dan

modal. Kelangkaan pada suatu faktor produksi biasanya akan menyebabkan

kenaikan harga faktor produksi tersebut. Harga merupakan elemen dari bauran

Page 46: BAURAN PEMASARAN ROTI TAWAR (Studi Kasus UD.Berdikari di

28

pemasaran yang bersifat fleksibel, dimana saat harga akan stabil dalam waktu

tertentu tetapi dalam seketika harga dapat juga meningkat atau menurun dan juga

merupakan satu-satunya elemen yang menghasilkan pendapatan dari penjualan.

Kegiatan distribusi yang dilakukan pedagang Roti Tawar untuk membuat

produknya mudah diperoleh dan tersedia untuk konsumen sasaran.Saluran

distribusi adalah himpunan pedagang Roti tawar dan perorangan yang mengambil

alih hak atau membantu dalam pengalihan hak atas barang atau jasa selama

berpindah dari produsen ke konsumen. Kegiatan promosi yang dilakukan sejalan

dengan rencana pemasaran secara keseluruhan serta direncanakan, diarahkan,dan

dikendalikan dengan baik. Promosi diharapkan dapat berperan dalam

meningkatkan penjualan dan pangsa pasar.Selain itu kegiatan promosi dapat

mempertahankan ketenaran merk selama ini dan bahkan dapat ditingkatkan bila

menggunakan promosi yang tepat.

Untuk memperoleh gambaran yang lebih jelas maka kerangka pemikiran

dari penelitian ini dapat dilihat pada gambar berikut :

Page 47: BAURAN PEMASARAN ROTI TAWAR (Studi Kasus UD.Berdikari di

29

KERANGKA PIKIR

Gambar 1. Kerangka Pemikiran Bauran Pemasaran Roti Tawar (Studi

Kasus UD.BERDIKARI) di Kelurahan Tammua

Kecamatan Tallo Kota Makassar.

USAHA ROTI TAWAR

(UD.BERDIKARI)

PEMASARAN

BAURAN PEMASARAN

UD.BERDIKARI

PRODUK

HARGA

DISTRIBUSI

PROMOSI

KONSUMEN

Page 48: BAURAN PEMASARAN ROTI TAWAR (Studi Kasus UD.Berdikari di

30

III. METODE PENELITIAN

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian dilakukan UD.BERDIKARI di Kelurahan Tammua

Kecamatan Tallo Kota Makassar. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan

september– November 2014

3.2 Teknik Penentuan Informan

Informan dalam penelitian ini dipilih secara purposive sampling yaitu sampel

dipilih sebagai informan secara sengaja dengan pertimbangan mampu

memberikan data dan informasi yang dibutuhkan yang menjadi target dalam

penelitian, baik lisan maupun data dokumen yang tertulis. Informan dalam

penelitian ini yaitu pemilik usaha roti tawar UD.Berdikari di Kelurahan Tammua

Kecamatan Tallo.

3.3 Teknik Pengambilan Data

Teknik pengambilan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu:

1. Observasi yaitu melakukan pengambilan data yang dilakukan melalui

pengamatan langsung pada UD.BERDIKARI Kelurahan Tammua

Kecamatan Tallo Kota Makassar.

2. Wawancara adalah pengambilan data yang dilakukan melalui interview

langsung dengan informan yaitu pemilik UD. Berdikari Kelurahan Tamua

Kecamatan Tallo Kota Makassar. Untuk memudahkan dalam proses

interview digunakan kuesioner atau daftar pertanyaan.

Page 49: BAURAN PEMASARAN ROTI TAWAR (Studi Kasus UD.Berdikari di

31

3. Dokumentasi, yaitu dengan melakukan pencatatan dan pengambilan

gambar di lapangan diusaha Roti tawar di Kelurahan Tamua Kecamatan

Tallo Kota Makassar.

3.4 Jenis dan Sumber Data

Sedangkan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini ada dua yaitu:

1. Data primer, adalah data yang bersumber dari pengamatan dan wawancara

langsung di lapangan dengan pedagang Roti tawar. Yaitu data mengenai

produk, harga, distribusi, dan promosi..

2. Data sekunder, adalah data yang bersumber dari dokumen-dokumen,

tulisan-tulisan, dan instansi yang terkait seperti Kantor Lurah, dan Badan

Pusat Statistik.

3.5 Analisis Data

Metode analisis data yang digunakan yaitu analisis data deskriptif

kualitatif. Analisis bauran pemasaran yang mencakup produk, harga, distribusi,

dan promosi akan dilakukan melalui metode deskriptif kualitatif yang diterapkan

oleh pedagang Roti tawar di UD.BERDIKARI yang ada di Kelurahan Tamua

Kecamatan Tallo Kota Makassar yang dapat mempengaruhi pengembangan usaha

Roti tawar.

3.6 Definisi Operasional

Konsep operasional dimaksudkan untuk menuntun peneliti dalam

menangani proses penelitian dan berguna dalam menyatukan pandangan serta

menyeragamkan pengertian atau terminologi dari beberapa istilah.

Page 50: BAURAN PEMASARAN ROTI TAWAR (Studi Kasus UD.Berdikari di

32

Adapun konsep operasional yang dimaksud adalah:

1. Bauran pemasaran adalah seperangkat alat pemasaran yang digunakan

para pedagang untuk terus menerus mencapai tujuan pemasarannya di

pasar sasaran.

a. Produk adalah sesuatu yang dapat ditawarkan kedalam pasar untuk

dibeli oleh konsumen.

b. Harga adalah satuan moneter yang ditukarkan agar memperoleh

hak kepemilikan.

c. Promosi adalah semua kegiatan yang dimaksudkan untuk

menyampaikan atau mengkomunikasikan suatu produk kepada

proses sasaran, untuk memberi informasi tentang keistimewaan

kegunaan, untuk merubah sikap ataupun mendorong untuk

membeli.

d. Distribusi adalah penyaluran hasil usaha pedagang pengumpul dari

produsen ke konsumen.

2. Pedagang adalah setiap orang yang melakukan usaha untuk memenuhi

sebagian atau seluruh kebutuhan kehidupannya dibidang jual beli. Dalam

artian luas yang meliputi usaha pertanian, peternakan, perikanan dan

pemungutan hasil laut.

3. Pemasaran yang dimaksud adalah proses penjualan Roti tawar dari

pedagang pengumpul ke pedagang besar, atau ke pedagang pengecer atau

ke konsumen akhir.

Page 51: BAURAN PEMASARAN ROTI TAWAR (Studi Kasus UD.Berdikari di

33

4. Konsumen adalah setiap orang pemakai barang atau jas yang tersedia

dalam masyarakat, baik bagi kepentingan diri sendiri, keluarga, orang lain,

maupun makhluk hidup lain dan tidak untuk diperdagangkan.

5. Pengembangan usaha adalah peningkatan usaha yang dialami oleh suatu

kegiatan ekonomi yang bercirikan pertanian dan berorientasi pada bisnis

atau profit dan memperhatikan peningkatan modal, pasar/ konsumen, jenis

dan jumlah produk dan saving.

Page 52: BAURAN PEMASARAN ROTI TAWAR (Studi Kasus UD.Berdikari di

34

IV.GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

4.1 Kondisi Geografis

Kota Makassar memiliki luas wilayah 175,77 km persegi yang meliputi

14 kecamatan, salah satunya Tammua adalah salah satu kelurahan di Kecamatan

Tallo, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Indonesia. Secara geografis UD.

Berdikari terletak pada kelurahan Tammua, Kecamatan Tallo, Kota Madya

Makassar.Dimana Kecamatan Tallo sebagai salah satu dari 14 Kecamatan yang

ada di Kota Makassar, mempunyai peranan penting dalam pengembangan kota

Makassar. Dengan Luas + 8,75 km 2 merupakan kecamatan yang paling utara

dikota Makassar, dengan jumlah penduduk + 135.000 jiwa, 15 Kelurahan serta 78

Rw dan 467 RT dengan penduduk yang heterogen.

Kecamatan Tallo mempunyai Potensi yang besar,ditandai dengan adanya

Makam Raja-RajaTallo, dan Makam Datuk Ribandang di Sinassara sebagai tanda

awal berdirinya atau menyebar Agama Islam pertama di Makassar sekitar Tahun

1670-an, sebagai Potensi Pariwisata sejarah.

Kelurahan Tammua berada di sebelah utara kota Makasar dengan luas

wilayah kurang lebih 6 hektar. Penduduk Kelurahan Tammua sebagian besar

bermata pencaharian nelayan, buruh harian, jualan, pertukangan, bengkel dan

sebahagian pegawai negeri.

4.2 sejarah perkembangan UD.BERDIKARI

UD.BERDIKARI berdiri sejak tahun 1979, Usaha roti tawar ini didirikan

karena terinspirasi dari rekan teman yang mengusahakan usaha roti tawar dan

melihat pendapatan usaha roti cukup besar dan banyak menguntungkan, sehingga

Page 53: BAURAN PEMASARAN ROTI TAWAR (Studi Kasus UD.Berdikari di

35

beliau tertarik untuk mendirikan usaha roti di Kelurahan Tammua dengan melihat

letak lokasi Kelurahan Tammua yang strategis dan mampu dijangkau oleh

kendaraan beroda dua maupun kendaraan yang beroda empat.

Di samping itu letak lokasi usaha roti ini berada di dekat ibukota

Makassar juga lokasinya strategis, serta belum ada masyarakat yang membuka

usaha roti yang sama di Kelurahan Tammua yang dapat menambah pendapatan

keluarga serta membuka lapangan kerja pada masyarakat yang ada disana. Usaha

roti atau yang dikenal dengan nama UD. Berdikari di Kelurahan Tammua adalah

salah satu jenis pedagang roti perorangan, karena kepemilikannya dimiliki oleh

satu orang, yang bermodal kecil.

Nama UD.BERDIKARI boleh jadi tidak begitu akrab pada masyarakat

makassar.Maklum,roti ini bisa didapatkan di mana saja.Mulai dari jalan-jalan

kecil hingga pertokoan besar. Roti Tawar, makanan terigu olahan ini merupakan

produk dari UD.BERDIKARI. Perusahaan ini salah satu sektor dalam makanan

produksi massal. Pada 2000, perusahaan ini mampu memproduksi 300 ribu roti

setiap hari. Dengan jumlah produksi sebanyak itu, UD.BERDIKARI mampu

menguasai pasar roti di Makassar.

Herson mempunyai kemampuan bisnis menurun dari ayahnya, Gunawan

juga ibunya Maria.Selain menjalankan bisnis yang dia bangun sendiri,saat ini

herson juga mengelola bisnis keluarga yang bergerak di sektor sumber daya alam,

properti, dan bisnis makanan. Tak heran jika dia dianggap berperan penting

dalam lingkungan bisnis yang dikelolahnya.

Page 54: BAURAN PEMASARAN ROTI TAWAR (Studi Kasus UD.Berdikari di

36

4.3 Visi dan Misi UD. Berdikari

Visi : Menjadi perusahaan roti terbesar di Indonesia dengan menghasilkan

dan mendistribusikan produk-produk berkualitas tinggi dengan harga yang

terjangkau bagi rakyat Indonesia.

Misi : Membantu meningkatkan kualitas hidup bangsa Indonesia dengan

memproduksi dan mendistribusikan makanan yang bermutu tinggi, sehat, halal,

dan aman bagi pelanggan.

4.4 Gambaran Umum Usaha Roti Tawar UD. Berdikari

4.4.1 Sumber Daya Lahan dan Bangunan

Sumber daya lahan adalah segala sesuatu yang bisa memberikan manfaat

di lingkungan fisik di mana meliputi tanah, iklim, relief, hidrologi, dan vegetasi

dimana faktor-faktor tersebut mempengaruhi potensi penggunaannya (termasuk di

dalamnya adalah akibat kegiatan-kegiatan manusia baik masa lalu maupun masa

sekarang). Misalnya penebangan hutan dan penggunaan lahan pertanian.

Sumber daya lahan merupakan alam yang sangat penting untuk

kelangsungan hidup manusia karena diperlukan dalam setiap kegiatan manusia

seperti untuk pertanian, daerah industri, daerah pemukiman, jalan, daerah rekreasi,

atau daerah-daerah yang dipelihara kondisi alamnya untuk tujuan ilmiah. Usaha

Roti Tawar UD. Berdikari berlokasi di Kelurahan Tammua Kecamatan Tallo Kota

Makassar dan merupakan pedagang Roti Tawar yang bergerak di bidang

penjualan Roti. Luas lahan yang dijadikan tempat untuk usaha Roti Tawar yaitu

Page 55: BAURAN PEMASARAN ROTI TAWAR (Studi Kasus UD.Berdikari di

37

seluas 3500m (50mx70m). Keadaan lahan yang dijadikan sebagai tempat untuk

mengusahakan usaha Roti Tawar.

4.4.2 Sumber Daya Manusia

Sumber daya manusia adalah potensi yang terkandung dalam

diri manusia untuk mewujudkan perannya sebagai makhluk sosial yang adaptif

dan transformatif yang mampu mengelola dirinya sendiri serta seluruh potensi

yang terkandung di alam menuju tercapainya kesejahteraan kehidupan dalam

tatanan yang seimbang dan berkelanjutan. Dalam pengertian praktis sehari-hari,

sumber daya manusia lebih dimengerti sebagai bagian integral dari sistem yang

membentuk suatu organisasi. Oleh karena itu, dalam bidang kajian psikologi, para

praktisi SDM harus mengambil penjurusan industri serta organisasi.

Sumber daya manusia merupakan komponen penting dalam organisasi

yang memegang peranan yang sangat besar sebagai salah satu sumber keunggulan

kompetitif dan elemen kunci untuk meraih kesuksesan dalam bersaing dan

mencapai tujuan organisasi.

Bentuk struktur organisasi juga sangat berpengaruh kepada kinerja

pedagang roti tawar. Semakin bagus dan jelas struktur organisasi, maka semakin

professional sebuah pedagang roti tawar dalam mengelola sumber daya manusia.

Menurut Robbins (2007), struktur organisasi adalah suatu susunan dan

hubungan antara tiap bagian serta posisi yang ada pada suatu organisasi atau

pedagang roti tawar dalam menjalankan kegiatan operasional untuk mencapai

Page 56: BAURAN PEMASARAN ROTI TAWAR (Studi Kasus UD.Berdikari di

38

tujuan yang di harapkan dan di inginkan. Struktur organisasi usaha roti tawar atau

yang dikenal dengan nama UD. Berdikari di kelurahan Tammua.

Keadaan dan jumlah pedagang UD. Berdikari di Kelurahan Tammua dapat

dilihat pada tabel 1.

Page 57: BAURAN PEMASARAN ROTI TAWAR (Studi Kasus UD.Berdikari di

39

Tabel 1. Jumlah pedagang Roti Tawar UD.Berdikari di Kelurahan Tammua

Kecamatan Tallo Makassar, 2014

No Nama Tenaga Kerja Umur

(tahun)

Pendidikan

keluarga

1. Muhammad daeng 54 SD

5

2. Andi basri 38 -

4

3. Amir 48 SD 6

4. Karang 55 SMP

7

5. Abd.muis 38 SMA 4

6. Angkala 25 -

3

7. Hendri 39 SMP

5

8. Rudi 40 SMA

3

9. Anto 32 SMP

4

10. Mandra 50 -

6

11. Mansyur 40 SMP 5

12 Dedi 37 SD

3

13. Bahar 45 SMA

7

14. Solong 58 -

4

15. Sama’ 47 SD

5

16. Dempa siaran 50 SD

4

17. Fajar 38 SMP 2

18 Mardeke 49 SMP

4

19. Tius 40 SMP

3

20. Rudding 48 SMP

4

Sumber : Data Primer Setelah Diolah, 2014.

Page 58: BAURAN PEMASARAN ROTI TAWAR (Studi Kasus UD.Berdikari di

40

Tabel 1 menunjukkan bahwa UD. Berdikari di Kelurahan Tammua

memiliki pedagang kerja berjumlah 20 orang pedagang, tanpa mempertimbangkan

keterampilan yang dimiliki.

Sistem pendapatan pedagang Roti Tawar di UD.Berdikari yaitu

Rp.6000/bungkus, apabila jumlah roti tawar dalam 1 bulan banyak terjual maka

pedagang untung banyak, begitu pula sebaliknya, apabila jumlah roti tawar yang

laku terjual sedikit maka rugi.

4.4.3 potensi sumber daya alam

Potensi sumber daya alam salah satunya yaitu berupa hasil-hasil pertanian

yang umumnya merupakan bahan baku pangan, mendorong tumbuhnya industri

pengolahan hasil pertanian yang mengolah komoditas pertanian menjadi produk

pertanian yang memiliki nilai tambah. Tidak terkecuali industri roti atau bakery.

Industri roti menjadi prospektif untuk dikembangkan seiring dengan semakin

populernya makanan ini sebagai pangan alternatif yang dapat dikonsumsi secara

praktis dan bernilai gizi cukup tinggi.

Keberadaan roti dengan berbagai jenis merek dan variasi rasa yang dapat

ditemukan dengan mudah pada tempat-tempat seperti swalayan, minimarket,

toko-toko kue, pedagang kaki lima dan kios-kios kecil lainnya menandakan bahwa

bisnis ini telah berkembang dengan cukup baik.

Page 59: BAURAN PEMASARAN ROTI TAWAR (Studi Kasus UD.Berdikari di

41

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

Bauran pemasaran atau marketing mix adalah kumpulan dari variabel-

variabel pemasaran yang dapat dikendalikan yang digunakan oleh suatu badan

usaha untuk mencapai tujuan pemasaran dalam pasar sasaran.bauran pemasaran

terdapat empat komponen yaitu :

5.1 Produk

Produk adalah sesuatu yang bisa ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan

perhatian, pembelian, pemakaian, atau konsumsi yang dapat memenuhi keinginan

atau kebutuhan, (kotler, Philip. 2001). Sedangkan menurut Ali Hasan (2008),

bahwa produk adalah sesuatu yang dapat ditawarkan untuk memuaskan kebutuhan

atau keinginan target pasar. Kegiatan faktor produksi adalah kegiatan yang

melakukan proses, pengolahan, dan mengubah faktor-faktor produksi dari yang

tidak/kurang manfaat/gunanya menjadi memiliki nilai manfaat yang lebih. Faktor-

Faktor produksi yang umumnya digunakan adalah tenaga kerja, tanah, dan modal.

Kelangkaan pada suatu faktor produksi biasanya akan menyebabkan kenaikan

harga faktor produksi tersebut.

UD. Berdikari memiliki beberapa varian/macam roti yang ditawarkan

diantaranya :

Page 60: BAURAN PEMASARAN ROTI TAWAR (Studi Kasus UD.Berdikari di

42

1). Roti eceran Rp.1000,terdiri atas :

Varian Roti Harga

Selei 1.000,00

Coklat 1.000,00

Durian 1.000,00

Kelapa 1.000,00

Keju 1.000,00

Pia kacang ijo 1.000,00

Pia coklat 1.000,00

2). Roti besar eceran Rp.6000 yaitu :

5.1.1 jenis produk roti tawar

Jenis Roti tawar yang dijual UD Berdikari berbentuk persegi dengan

pinggiran. Roti tawar merupakan salah satu jenis makanan yang membentuk

Varian roti Harga

Tawar 6.000,00

Kombinasi 6.000,00

Keju 6.000,00

Selei 6.000,00

Page 61: BAURAN PEMASARAN ROTI TAWAR (Studi Kasus UD.Berdikari di

43

sponge dibuat dengan bahan dasar terigu, air, shortening, gula dan melalui tahap

pembentukan adonan, fermentasi dan pemanggangan.

5.1.2 Kualitas produk

Untuk kualitas produk roti tawar UD Berdikari melihat beberapa factor

antara lain aroma, tekstur, dan warna. Aroma yang dimiliki oleh roti tawar di

UD.Berdikari adalah aroma khas roti tawar, aroma di khas hasilkan dari

pencampuran adonan yang tepat dan terukur serta proses pemanggangannya yang

memperhatikan suhu dan waktu pemanggangan. Tekstur roti tawar yang

dihasilkan UD berdikari yakni empuk, pori-pori tidak besar, dan lembut. Dari segi

warna roti tawar di UD.Berdikari menghasilkan roti dengan warna bagian tengan

putih dan bagian pinggiran coklat muda. UD. Berdikari senantiasa disiplin

melakukan pengontrolan untuk menjaga kualitas roti yang dimilikinya, standar

produksi yang di terapkan sehingga menghasilkan kualias roti yang seragam untuk

setiap produksinya.

Umur simpan roti tawar UD. Berdikari ini dapat bertahan selama 4 hari

setelah hari produksi dalam kondisi ruang terbuka dan pada hari ke 5 roti tawar ini

mulai mengeras dan menjamur. Umur simpan roti tawar UD Berdikari terbilang

lebih lama dibandingkan umur simpan roti yang rata-rata adalah berkisar antara 2-

3 hari dengan kondisi yang sama yakni tanpa menggunakan bahan pengawet dan

penyimpanan pada suhu ruang.

Kemasan roti tawar UD.Berdikari menggunakan kemasan dari plastik tebal

transparan dengan pengikat berwarna kuning keemasan yang berslogan

“ROYAL”. Pemilihan plastik kemasan juga dalam rangka mempertahankan

Page 62: BAURAN PEMASARAN ROTI TAWAR (Studi Kasus UD.Berdikari di

44

kualitas dari roti tawar yang di hasilkan, dimana kemasan plastik yang tebal

dengan tingkat kerapatan yang tinggi dapat mengurangi keluar masuknya udara

dari luar yang dimana akan mempercepat proses kerusakan. Kemasan transparan

dengan tujuan dapat memudahkan konsumen maupun agen dalam mengecek

kualitas produk roti tawar yang di hasilkan, dan juga ada tidaknya kerusakan pada

produk selama penyimpanan.

Untuk penyaluran ke agen-agen yang ada di kota Makassar maupun di luar

kota Makassar. Roti Tawar ditempatkan dalam box yang sebelumnya dikemas

dengan plastik transparan untuk menjaga agar bentuk dan kualiatas roti tawar

tetap terjaga selama proses penyaluran sehingga dapat memberikan kepuasaan

kepada konsumen dan pedagang.

Sedangkan pesaing lain memiliki harga yang diatas UD.Berdikari yaitu

Rp.7500/bungkus dan masih kurang memiliki konsumen. Penawarannya juga

relatif kurang sebab produk yang di tawarkan masih sedikit dan di pasaran pun

belum mengenal baik roti tawar yang di tawarkan oleh pesaing lain.

5.2 Harga

Suatu produk atau jasa memilki suatu nilai dan biasanya dinilai dalam

sejumlah uang. Hal tersebut sekarang sering disebut dengan istilah harga. Pihak

konsumen akan menukarkan sejumlah nilai yang tentu saja dengan sejumlah uang

dengan tujuan agar mereka akan dapat memilki atau menggunakan produk atau

jasa tersebut (Kottler, 2002). Harga merupakan elemen dari bauran pemasaran

yang bersifat fleksibel, dimana saat harga akan stabil dalam waktu tertentu tetapi

dalam seketika harga dapat juga meningkat atau menurun dan juga merupakan

Page 63: BAURAN PEMASARAN ROTI TAWAR (Studi Kasus UD.Berdikari di

45

satu-satunya elemen yang menghasilkan pendapatan dari penjualan, (Almasdi

Syahza, 2003).

Penetapan harga Roti Tawar di UD. Berdikari adalah Rp.6.000,00/bungkus

dalam menentukan harga jual produknya, melalui beberapa pertimbangan yaitu

memperhatikan harga jual dari produk pesaing, biaya yang dikeluarkan, besarnya

keuntungan yang diperoleh dan kualitas produk yang dihasilkan. Sedangkan harga

pesaing untuk produk yang sama harganya diatas dari harga yang di berikan

UD.Berdikari adalah Rp.7.500 - Rp.10.000/bungkusnya.

Harga yang ditawarkan UD berdikari relative lebih murah dibandingkan

para pesaingnya, hal ini di karenakan UD berdikari memiliki target pasar kelas

menengah kebawah, dan tidak menutup kemungkinan untuk dikonsumsi oleh

kelas menengah ke atas dikarenakan harga yang relative murah tetapi tetap

menyajikan kualitas produk yang dapat bersaing.

Pihak perusahaan menerapkan kemudahan pada sistem pembayaran

kepada para agen-agen yang memasarkan produk roti tawar UD. Berdikari,

dimana para agen dapat mengambil/membeli roti tawar tanpa melakukan

pembayaran di depan, pembayaran dilakukan pada saat roti tawar yang dipasarka

agen-agen tersebut habis terjual. Kemudahan dalam sistem pembayaran ini

memudahkan dari pihak agen dan pihak UD Berdikari dalam memasarkan

produknya.

Page 64: BAURAN PEMASARAN ROTI TAWAR (Studi Kasus UD.Berdikari di

46

5.3 Promosi

pengendalian penjual/ produsen, yang dapat mengkomunikasikan

informasi persuasif yang menarik tentang produk yang ditawarkan oleh penjual/

produsen, baik secara langsung maupun melalui pihak yang dapat mempengaruhi

pembelian (Anonim, 2014). Tujuan kegiatan promosi antara lain :

Mengidentifikasi dan menarik konsumen baru

Mengkomunikasikan produk baru

Meningkatkan jumlah konsumen untuk produk yang telah dikenal secara luas

Menginformasikan kepada konsumen tentang peningkatan kualitas produk

Mengajak konsumen untuk mendatangi tempat penjualan produk

Memotivasi konsumen agar memilih atau membeli suatu produk.

Kegiatan promosi dapat dilakukan dalam bermacam-macam bentuk.

Secara formal promosi dapat dikelompokkan menjadi beberapa macam yaitu

personal selling, sales promotion, dan periklanan. Dalam mempromosikan produk

Roti Tawar UD. Berdikari menggunakan promosi dalam bentuk personal selling

yaitu mempromosikan produk Roti Tawar kepada calon pembeli yang datang ke

lokasi penjualannya.

Produk Roti Tawar ROYAL yang ada di UD. Berdikari dipromosikan

dengan personal selling adalah bentuk promosi secara personal dengan persentasi

lisan dalam suatu percakapan dengan calon pembeli yang di tujukan untuk

merangsang pembeli. Penjualan tatap mata merupakan kegiatan mempromosikan

suatu produk dengan cara mendatagi ke tempat konsumen berada. Hal ini

didukung oleh (Ali Hasan, 2010), promosi dengan metode personal selling

Page 65: BAURAN PEMASARAN ROTI TAWAR (Studi Kasus UD.Berdikari di

47

merupakan dari strategi promosi dalam kegiatan pemasaran yang menggunakan

“orang ke orang” untuk meningkatkan kesadaran produk dan menghasilkan

tingkat penjualan tertentu. Dan menurut (kotler 2000), penjualan

perorangan”personal selling” yaitu penyajian atau presentasi pribadi oleh tenaga

penjual perusahaan tujuan mejual dan membina hubungan dengan pelanggan”.

Dengan komunikasi tersebut, dapat menyebarkan dari jaringan bisnis,

sosial, dan masyarakat yang dianggap sangat berpengaruh. Model komunikasi

personal selling menurut pemilik UD. Berdikari cukup mempengaruhi penjualan

produk mereka.Promosi merupakan suatu aktivitas dan materi yang dalam

aplikasinya menggunakan teknik.

5.4 Distribusi

Tempat atau distribusi adalah untuk berbagai kegiatan yang dilakukan

perusahaan membuat produknya mudah diperoleh dan tersedia untuk konsumen

sasaran (Anonim, 2009). Saluran distribusi adalah himpunan perusahaan dan

perorangan yang mengambil alih hak atau membantu dalam pengalihan hak atas

barang atau jasa selama berpindah dari produsen ke konsumen (Kotler, 2000).

Saluran distribusi dapat dilihat sebagai kumpulan organisasi yang saling

bergantungan satu sama lainnya yang terlibat dalam proses penyediaan sebuah

produk/ pelayanan untuk digunakan atau dikonsumsi. Penyampaian dalam

perusahaan jasa harus dapat mencari agen dan lokasi untuk menjangkau populasi

yang tersebar luas.

Sebagai salah satu variabel marketing mix, place/ distribusi mempunyai

peranan yang sangat penting dalam membantu perusahaan memastikan produknya

Page 66: BAURAN PEMASARAN ROTI TAWAR (Studi Kasus UD.Berdikari di

48

karena tujuan dari distribusi adalah menyediakan barang dan jasa yang dibutuhkan

dan diinginkan oleh konsumen pada waktu dan tempat yang tepat.

Saluran distribusi roti tawar pada UD. Berdikari adalah dari UD. Berdikari

sebagai produsen/ pedagang roti tawar menjual produknya ke konsumen yang

berada disekitar lokasi, dan UD. Berdikari yang menggunakan jasa agen-agen

yang membantu penyaluran produknya untuk menjangkau konsumen di tempat

yang berbeda..

Pendistribusian ini di lakukan oleh pedagang roti tawar dengan melakukan

promosi produk guna memperkenalkan produk roti Tawar ke konsumen. Kadang

konsumen datang sendiri ke UD. Berdikari untuk membeli Roti Tawar dan

penjualan yang di berikan UD.Berdikari sama dengan yang di toko/warung.

meskipun pemasarannya beda dan peujualan yang dilakukan tidak sama dengan

pedagang Roti Tawar itu sendiri. Tetapi UD. Berdikari menjalin hubungan kerja

sama dengan baik pada konsumen yang datang sendiri ke pabrik .

Wilayah pemasaran pedagang Roti Tawar biasanya di pasar-pasar

tradisional maupun pasar kecil , toko/warung yang ada di Kota Makassar. Selain

itu juga pemasarannya sudah menjangkau sampai diluar daerah Makassar yakni

Bira, kabupaten Bulukumba.

Page 67: BAURAN PEMASARAN ROTI TAWAR (Studi Kasus UD.Berdikari di

49

VI. KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Kesimpulan dari penelitian ini yaitu bauran pemasaran yang dilakukan

oleh UD.Berdikari yaitu :

1. Produk Roti Tawar yang ditawarkan UD.Berdikari hanya memproduksi

roti tawar dengan pinggiran dikemas dengan plastik transparan merek

ROYAL.

2. Harga, harga jual yang ditetapkan oleh UD. Berdikari yaitu Rp.

Rp.6000/bungkus untuk roti tawa, dengan memberikan kemudahan system

pembayaran pada agen pemasarannya.

3. Distribusi, saluran distribusi produk dari UD. Berdikari itu sendiri yakni

pedagang roti tawar menjual produknya langsung ke konsumen sekitar.

Dan juga menggunakan agen untuk memasarkan produknya ke pasar-

pasar, toko/warung serta di luar Makassar yaitu Bira Kabupaten

Bulukumba.

4. Promosi, promosi yang dilakukan oleh UD.Berdikari menggunakan

personal selling.

6.2 Saran

Memberi dorongan bagi para karyawan dan mitra kerja untuk selalu

memotivasi serta memberikan sesuatu yang nyata, yang sudah dikerjakan meski

itu sedikit dan belum menghasilkan secara maksimal.

Page 68: BAURAN PEMASARAN ROTI TAWAR (Studi Kasus UD.Berdikari di

DAFTAR PUSTAKA

Alma, Buchari., 1992. Managemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa. Alfabeta, Bandung.

Ali Hasan. 2008. Marketing. Media Pressindo. Jakarta

Anonim, 2010. http://Promosi- Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas.html.Diakses 24

Maret 2014.

Anonim, 2014. http://id.wikipedia.org/wiki/Sumber_daya_manusia.

Anonim, 2014. http://daraadilasandy.wordpress.com/2011/05/28/bauran-pemasaran-marketing-

mix/.Diakses 10 Juni 2014

Almasdi Syahza. 2003. Jurnal Ekonomi: paradigma Baru Pemasaran Produk Pertanian berbasis

agribisnis di daerah Riau. PPD & I Fakultas Ekonomi Uniersitas Tarumanagara. Jakarta.

Anonim, 2014. http://rajapresentasi.com/2009/04/strategi-pemasaran-dan-bauran-

pemasaran/.Diakses 10 Juni 2014.

Anonim, 2014. http://www.pengertianahli.com/2014/05/pengertian-produk-dan-jenis-

produk.html.Diakses 15 Agustus 2014

Anonim,2014.http://blog.ub.ac.id/kimhyunnakairupan/2012/02/29/sisdl-pengertian-sumber-daya-

lahan-kartografi/.html. Diakses 02 Sepetember 2014.

Anonim, 2014. http://handpage.blogspot.com/p/pengertian-visi-dan-misi.html. Diakses

Sepetember 2014.

Page 69: BAURAN PEMASARAN ROTI TAWAR (Studi Kasus UD.Berdikari di

Anonim, 2014. http://rifkiemuhammad.blogspot.com/2012/11/bauran-pemasaran-

7p_8878.html.Diakses 10 Juni 2014.

Anonim, 2014. http://harrisfadilah.wordpress.com/2012/04/17/pengembangan-usaha/.html.

Diakses 15 September 2014.

Kottler , 2002. Manajemen Pemasaran ; Perspektif Asia. Diterjemahkan oleh Handoyo

Prasetyo dan Hamin. ANDI. Yogyakarta.

Kottler, Philip, 2008.Prinsip-Prinsip Pemasaran. Jakarta: Erlangga.

Lupiyoadi, Rambat dan Hamdani A. 2006. Manajemen Pemasaran Jasa. Jakarta: Salemba

Empat.

Muhammad Firdaus. 2007. Manajemen Agribisnis. Bumi Aksara. Jakarta.

Assauri, Sofijan. 2004. Manajemen Pemasaran, Edisi I. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Chandra, Gregorius. 2002. Strategi dan Program Pemasaran, Edisi 1. Yogyakarta: Andi.

Sulaeman, Suhendar. 2004. Pengembangan Usaha Kecil dan Menengah Dalam Menghadapi

Pasar Regional dan Global, Jakarta.

Mursalim. 2002. Analisis Pengembangan Usaha Agribisnis Berdasarkan Strategi Pemasaran

Dan Segemen Pasar. Universitas Hasanuddin. Makassar.

Tjiptono, Fandy. 2004. Pemasaran Jasa. Malang: Banyumedia Publishing.

Nirwana, 2004. Prinsip-Prinsip Pemasaran Jasa. Malang.

Page 70: BAURAN PEMASARAN ROTI TAWAR (Studi Kasus UD.Berdikari di