13
Batuan sedimen Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas Belum Diperiksa Langsung ke: navigasi , cari Batu kapur , jenis umum batuan endapan Batuan endapan atau batuan sedimen adalah salah satu dari tiga kelompok utama batuan (bersama dengan batuan beku dan batuan metamorfosis ) yang terbentuk melalui tiga cara utama: pelapukan batuan lain (clastic); pengendapan (deposition) karena aktivitas biogenik; dan pengendapan (precipitation) dari larutan . Jenis batuan umum seperti batu kapur , batu pasir , dan lempung , termasuk dalam batuan endapan. Batuan endapan meliputi 75% dari permukaan bumi. Penamaan batuan sedimen biasanya berdasarkan besar butir penyusun batuan tersebut Penamaan tersebut adalah: breksi, konglomerat, batupasir, batu lempung Breksi adalah batuan sedimen dengan ukuran butir lebih besar dari 2 mm dengan bentuk butitan yang bersudut Konglomerat adalah batuan sedimen dengan ukuran butir lebih besar dari 2 mm dengan bentuk butiran yang membudar Batu pasir adalah batuan sedimen dengan ukuran butir antara 2 mm sampai 1/16 mm Batu lanau adalah batuan sedimen dengan ukuran butir antara 1/16 mm sampai 1/256 mm Batu lempung adalah batuan sedimen dengan ukuran butir lebih kecil dari 1/256 mm

Batuan sedimen

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Batuan sedimen

Batuan sedimenDari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Belum DiperiksaLangsung ke: navigasi, cari

Batu kapur, jenis umum batuan endapan

Batuan endapan atau batuan sedimen adalah salah satu dari tiga kelompok utama batuan (bersama dengan batuan beku dan batuan metamorfosis) yang terbentuk melalui tiga cara utama: pelapukan batuan lain (clastic); pengendapan (deposition) karena aktivitas biogenik; dan pengendapan (precipitation) dari larutan. Jenis batuan umum seperti batu kapur, batu pasir, dan lempung, termasuk dalam batuan endapan. Batuan endapan meliputi 75% dari permukaan bumi.

Penamaan batuan sedimen biasanya berdasarkan besar butir penyusun batuan tersebut Penamaan tersebut adalah: breksi, konglomerat, batupasir, batu lempung

Breksi adalah batuan sedimen dengan ukuran butir lebih besar dari 2 mm dengan bentuk butitan yang bersudut

Konglomerat adalah batuan sedimen dengan ukuran butir lebih besar dari 2 mm dengan bentuk butiran yang membudar

Batu pasir adalah batuan sedimen dengan ukuran butir antara 2 mm sampai 1/16 mm Batu lanau adalah batuan sedimen dengan ukuran butir antara 1/16 mm sampai 1/256 mm Batu lempung adalah batuan sedimen dengan ukuran butir lebih kecil dari 1/256 mm

Batuan Sedimen ( sedimentory rocks)Batuan sedimen adalah batuan yang terjadi karena pengendapan materihasil erosi. sekitar 80% permukaan benua tertutup batuan sedimen, waluapunvolumnya hanya sekitar 5% dari volum kerak bumi.________________________________________

a) Klasifikasi Batuan SedimenBerdasarkan tenaga yang mengangkut hasil pelapukan dan erosi batuansedimen dapat digolongkan atas 3 bagain :a) Sedimen Aquatis, yaitu sedimen yang diendapkan oleh tenaga air.contohnya : gosong pasir, flood plain, delta, dan lain-lain.

Page 2: Batuan sedimen

b) Sedimen Aeolis atau Aeris, yaitu sedimen yang diendapkan oleh tenagaangin. contohnya : tanah loss, sand dunes.c) Sedimen Glassial, yaitu sedimen yang diendapkan oleh gletser. contohnyamorena, drimlinMateri partikel ada yang kasar dua ada yang halus cara pengangkutanbermacam-macam, ada yang terdorong (trection), terbawa secara melompat-lompat (saltion, terbawa dalam duspensi, ada pula yang (solution).Berdasarkan terbentuknya (lingkungan pengendapan ), batuan sedimen dibagimenjadi dibagi menjadi tiga, yaitu :a. Sedimen laut (marine), diendapkan di laut contohnya batu gamping,dolomit, napal, dan sebagainya.b. Sedimen darat (teristris/kontinen), prosesnya terjadi di darat, misalnyaendapan sungai (aluvium), endapan danau, talus, koluvium, endapan gurun(aeolis), dan sebagainya.c. Sedimen transisi, lokasi pembentukanya terletak antara darat dan laut,misalnya endapan delta dan endapan rawa-rawa (limnis).Berdasarkan kedalamnya, laut dibagi menjadi beberapa zona (bathymetriczone), zona litoral, yaitu Zona Transisi yang terletak pada daerah pasang surut,Zona Epineritik, yaitu, dari batas daerah surut sampai kedalaman 50m, ZonaNeritik (50-200m), Zona Bathial (200-2000m), dan Zona Abysal (>2000m).________________________________________

Penggolongan batuan sedimen yang didasarkan pada carapengendapannya, dapat dikelompokkan menjadi 3 macam, yaitu :a. Sedimen KlastisKata clastik berasal dari bahas Yunani yaitu klatos yang artinya pecahan.Jadi, sedimen klastik adalah adalah akumulasi partikel-partikel yang berasal daripecahan batuan dan sisa-sisa kerangka organisme yang telah mati. Penamaanbatuan ini um,umnya berdasarkan pada besar butirnya, yaitu sebagai berikut :Ukuran butir >256 mm disebut boulder atau bongkah (bongkahkonglomerat)Ukuran butir 64-256 mm disebut cobble atau kerakal (karakalkonglomerat)ukuran butir 4-64 mm) disebut pebble atau kerikil (kerikil konglomera)Ukuran butir 2-4 mm disebut granule (batu pasir kasar)Ukuran butir 1/16-2 mm disebut batu pasirUkuran butir 1/256-1/16 mm disebut batu lanauUkuran butir <1/256 mm disebut batu lempungBeberapa betuan endapan kadang-kadang terbentuk dari bahan-bahanfosil. Dengan demikian suatu batuan yang ada fosil binatang jelas bukanmerupakan batuan beku, melainkan batuan endapan.b. Sedimen KimiaBatuan sedimen kimiawi yaitu yang terangkut dalam bentuk larutankemudian diendapkan secara kimia di tempat lain. Endapan kimia juga berasaldari sumber air panas dan secara tiba-tiba mengalami pendinginan akanmenghasilkan endapan oval (kalsit).

Page 3: Batuan sedimen

Contoh : Evaporasi dari air laut dan air danau, batuan sedimen kimiawi-Batu tetes (Stalaktit & stalakmit), yang banyak dijumpai dari guabawah tanah di daerah kapur.CO2+ H2O → H2CO3; H2CO3+ CaCO3… Ca (HCO3)2________________________________________

Ca (HCO3)2→ CaCO3+ H2O + CO2-Lapisan garam, suatu lapisan yang terbentuk dari mineral-mineral halit /NaCl yang di endapkan di dasar laut atau dasar danau-danau garam karenapenguapan.HCL + NaOH → NaCL + H2Oc. Sedimen OrganikBatuan sedimen organik /orgasen, yaitu batuan sediemn yang dibentukatau diendapkan oleh organisme.Ciri-ciri batuan sedimen :-

Page 4: Batuan sedimen

Pada umumnya berlapis-lapis ,-Lebih lunak, ringan dan berwarna terang,-Tempat utama fosil.Contoh: Batu bara terbentuk dari timbunan sisa-sisa tumbuhan di dasar danau(rawa-rawa, berubah menjadi menjadi gambut, selanjutnya menjadi batu baramuda/batu bara).b) Pengangkutan dan pengendapanEndapan diangkut melalui banyak cara. Mungkin meluncur pada suatulereng bukit atau mungkin dibawa melalui angin, glacier atau oleh aliran air.Padasaat ini endapan dapat diangkut melalui peluncuran atau penggelindinganmenuruni bukit, yang hasilnya berupa sebuah campuran partikel dengan berbagaiukuran.Dalam proses pengangkutan partikel-partikel endapan melalui angin atauair, terjadi pengendapan ketika air mengalir atau pergerakan angin secara perlahanlahan menurun pada suatu kecepatan dimana partikel partikel tidak dapat bergeraklagi. Endapan kasar menunjukan endapan yang berasal dari angin atau air,endapan halus menunjukan bahwa endapan disebabkan oleh air dan angin yangbergerak secara perlahan ,atau hanya endapan halus yang tersedia untuk diangkut.________________________________________

Terdapatnya lautan kuno, pesisir, danau, sungai kecil, rawa dan tempat-tempat lainnya dimana endapan tersebut terakumulasi,dapat pula dijadikanpetunjuk tentang terdapatnya batuan endapan.c) DiagenesisDiagenesis merupakan suatu istilah yang dipergunakan untuk menyatakanterjadinya suatu perubahan (transformasi) betuk dari bahan deposit menjadi suatubatuan endapan.Calsium Carbonate adalah salah satu dari beberapa jenis semen,tetapi silikat juga dapat mengikat butiran secara bersama menjadi bentuk sebuahpartikel yang keras.d) Sifat Batuan Sedimen.1. StratifikasiStratifikasi sdimen adalah hasil dari sebuah penyusunan lapisan partikelyang berupa endapan atau batuan endapan. Pelapisan merupakan suatu hal yangsangat penting pada batuanseimen, batuan vulkanik dan metamorf.2. SortasiAkibat yang menyolok dari pengangkutan partikel partikel oleh aliran airatau aliran angin adalah penyortiran terjadi akibat spesivic gravity (perbandingananatara berat dari sebuah volume material terhadap berat dari volume satu kubikair).Partikel batuan dan butir-butiran mineral yang mempunyai sifat mudahpecah mungkin dapat diabaikan. Sedangkan yang tahan benturan akan terusterbawa oleh aliran. Pada umumnya yang dapat bertahan adlah kuarsa, hal inidikarenakan kuarsa mempunyai sifat yang keras dan sedikit pecahannya.3. Lapisan Sejajar (paralel Starata)

Page 5: Batuan sedimen

Lapisan lapisan dari endapan dapat dibagi dalam 2 kelas didasarkan atassifat sifat geometrik, yaitu : (1) Lapisan Sejajar dan (2) lapisan yang tidaksejajar/cross strata. Lapisan sejajar adalah lapisan yang sejajar antara satu denganlainnya. Lapisan ini disebabkan oleh deposit air. Perubahan deposisi tersebutdisebabkan adanya pasang surutnya air yang mengalir.________________________________________4. Bentuk Silang (Cross Strata)Bentuk silang adalah bentuk yang membengkok (cenderung miring)dengan kecenderungan menuju lapisan yang lebih tebal. Bentuk silang padaumumnya terlihat pada delta delta sungai, bukit bukit pasir, pantai pantai danendapan sungai. Bentukan tersebut dapat terjadi jika terdapat lubang lubang padalapisannya, sehingga akan di isi oleh deposit baru yang akan membentuk lapisansilang.e) Manfaat Batuan Sedimen.•Untuk bahan dasar bangunan (gypsum)•Untuk bahan bakar (batu bara)•Untuk Pengeras jalan (batu gamping)•Untuk Pondasi rumah (batu gamping)•Dll.

Batuan Sedimen adalah batuan beku atau metamorf yang mengalami proses litifikasi yaitu proses kompaksi dan sementasi. Jenis-jenis Batuan Sedimen antara lain yaitu:

Breksi memiliki butiran-butiran yang bersifat coarse yang terbentuk dari sementasi fragmen-fragmen yang bersifat kasar dengan ukuran 2 hingga 256 milimeter. Fragmen-fragmen ini bersifat runcing dan menyudut. Fragmen-fragmen dari Breksi biasanya merupakan fragmen yang terkumpul pada bagian dasar lereng yang mengalami sedimentasi, selain itu fragmen juga dapat berasal dari hasil longsoran yang mengalami litifikasi.Komposisi dari breksi terdiri dari sejenis atau campuran dari rijang, kuarsa, granit, kuarsit, batu gamping, dan lain-lain.( http://earlfhamfa.wordpBatuan sedimen yang terbentuk dari pengendapan kembali detritus atau pecahan batuan asal. Batuan asal dapat berupa batuan beku, metamorf dan sedimen itu sendiri.

Batuan sedimen diendapkan dengan proses mekanis, terbagi dalam dua golongan besar dan pembagian ini berdasarkan ukuran besar butirnya. Cara terbentuknya batuan tersebut berdasarkan proses pengendapan baik yang terbentuk dilingkungan darat maupun dilingkungan laut. Batuan yang ukurannya besar seperti breksi dapat terjadi pengendapan langsung dari ledakan gunungapi dan di endapkan disekitar gunung tersebut dan dapat juga diendapkan dilingkungan sungai dan batuan batupasir bisa terjadi dilingkungan laut, sungai dan danau. Semua batuan diatas tersebut termasuk ke dalam golongan detritus kasar. Sementara itu, golongan detritus halus terdiri dari batuan lanau, serpih dan batua lempung dan napal. Batuan

Page 6: Batuan sedimen

yang termasuk golongan ini pada umumnya di endapkan di lingkungan laut dari laut dangkal sampai laut dalam.

Fragmentasi batuan asal tersebut dimulaiu darin pelapukan mekanis maupun secara kimiawi, kemudian tererosi dan tertransportasi menuju suatu cekungan pengendapan. Setelah pengendapan berlangsung sedimen mengalmi diagenesa yakni, proses proses – proses yang berlangsung pada temperatur rendah di dalam suatu sedimen, selama dan sesudah litifikasi. Hal ini merupakan proses yang mengubah suatu sedimen menjadi batuan keras.Proses diagenesa antara lain :A. Kompaksi SedimenYaitu termampatnya butir sedimen satu terhadap yang lain akibat tekanan dari berat beban di atasnya. Disini volume sedimen berkurang dan hubungan antar butir yang satu dengan yang lain menjadi rapat.

B. SementasiYaitu turunnya material – material di ruang antar butir sedimen dan secara kimiawi mengikat butir – butir sedimen dengan yang lain. Sementasi makin efektif bila derajat kelurusan larutan pada ruang butir makin besar.

C. RekristalisasiYaitu pengkristalan kembali suatu mineral dari suatu larutan kimia yang berasal dari pelarutan material sedimen selama diagenesa atu sebelumnya. Rekristalisasi sangat umum terjadi pada pembentukan batuan karbonat.

D. AutiqenesisYaitu terbentuknya mineral baru di lingkungan diagenesa, sehingga adanya mineral tersebut merupakan partikel baru dlam suatu sedimen. Mineral autigenik ini yang umum diketahui sebagai berikut : karbonat, silica, klorita, gypsum dll.

E. MetasomatismeYaitu pergantian material sedimen oleh berbagai mineral autigenik, tanpa pengurangan volume asal.

ress.com/2009/04/26/batuan-sedimen-s Sedimen merupakan bahan atau partikel yang terdapat di permukaan bumi (di daratan ataupun lautan), yang telah mengalami proses pengangkutan (transportasi) dari satu tempat (kawasan) ke tempat lainnya. Air dan angin merupakan agen pengangkut yang utama. Sedimen ini apabila mengeras (membatu) akan menjadi batuan sedimen. Faktor-faktor yang mengontrol terbentuknya sedimen adalah iklim, topografi, vegetasi dan juga susunan yang ada dari batuan. Sedangkan faktor yang mengontrol pengangkutan sedimen adalah air, angin, dan juga gaya gravitasi. Sedimen dapat terangkut baik oleh air, angin, dan bahkan salju/gletser. Mekanisme pengangkutan sedimen oleh air dan angin sangatlah berbeda. Pertama, karena berat jenis angin relatif lebih kecil dari air maka angin sangat susah mengangkut sedimen yang ukurannya sangat besar. Besar maksimum dari ukuran sedimen yang mampu terangkut oleh angin umumnya sebesar ukuran pasir. Kedua, karena sistem yang ada pada angin bukanlah sistem yang terbatasi (confined) seperti layaknya channel atau sungai maka sedimen cenderung tersebar di daerah yang sangat luas bahkan sampai menuju atmosfer.

Page 7: Batuan sedimen

Sedimen-sedimen yang ada terangkut sampai di suatu tempat yang disebut cekungan. Di tempat tersebut sedimen sangat besar kemungkinan terendapkan karena daerah tersebut relatif lebih rendah dari daerah sekitarnya dan karena bentuknya yang cekung ditambah akibat gaya grafitasi dari sedimen tersebut maka susah sekali sedimen tersebut akan bergerak melewati cekungan tersebut. Dengan semakin banyaknya sedimen yang diendapkan, maka cekungan akan mengalami penurunan dan membuat cekungan tersebut semakin dalam sehingga semakin banyak sedimen yang terendapkan. Penurunan cekungan sendiri banyak disebabkan oleh penambahan berat dari sedimen yang ada dan kadang dipengaruhi juga struktur yang terjadi di sekitar cekungan seperti adanya patahan.

Sedimen dapat diangkut dengan tiga cara, yaitu :

1. Suspension: ini umumnya terjadi pada sedimen-sedimen yang sangat kecil ukurannya (seperti lempung) sehingga mampu diangkut oleh aliran air atau angin yang ada.

2. Bed load: ini terjadi pada sedimen yang relatif lebih besar (seperti pasir, kerikil, kerakal, bongkah) sehingga gaya yang ada pada aliran yang bergerak dapat berfungsi memindahkan pertikel-partikel yang besar di dasar. Pergerakan dari butiran pasir dimulai pada saat kekuatan gaya aliran melebihi kekuatan inertia butiran pasir tersebut pada saat diam. Gerakan-gerakan sedimen tersebut bisa menggelundung, menggeser, atau bahkan bisa mendorong sedimen yang satu dengan lainnya.

3. Saltation yang dalam bahasa latin artinya meloncat umumnya terjadi pada sedimen berukuran pasir dimana aliran fluida yang ada mampu menghisap dan mengangkut sedimen pasir sampai akhirnya karena gaya grafitasi yang ada mampu mengembalikan sedimen pasir tersebut ke dasar.

Pada saat kekuatan untuk mengangkut sedimen tidak cukup besar dalam membawa sedimen-sedimen yang ada maka sedimen tersebut akan jatuh atau mungkin tertahan akibat gaya gravitasi yang ada. Setelah itu proses sedimentasi dapat berlangsung sehingga mampu mengubah sedimen-sedimen tersebut menjadi suatu batuan sedimen. Material yang menyusun batuan sedimen adalah lumpur, pasir, kelikir, kerakal, dan sebagainya. Sedimen ini akan menjadi batuan sedimen apabila mengalami proses pengerasan.

Sedimen akan menjadi batuan sedimen melalui proses pengerasan atau pembatuan (lithifikasi) yang melibatkan proses pemadatan (compaction), sementasi (cementation) dan diagenesa dan lithifikasi. Ciri-ciri batuan sedimen adalah: (1). Berlapis (stratification), (2) Mengandung fosil, (3) Memiliki struktur sedimen, dan (4). Tersusun dari fragmen butiran hasil transportasi.

Secara umumnya, sedimen atau batuan sedimen terbentuk dengan dua cara, yaitu:

1. Batuan sedimen yang terbentuk dalam cekungan pengendapan atau dengan kata lain tidak mengalami proses pengangkutan. Sedimen ini dikenal sebagai sedimen autochthonous. Yang termasuk dalam kelompok batuan autochhonous antara lain adalah batuan evaporit (halit) dan batugamping.

2. Batuan sedimen yang mengalami proses transportasi, atau dengan kata lain, sedimen yang berasal dari luar cekungan yang ditransport dan diendapkan di dalam cekungan.

Page 8: Batuan sedimen

Sedimen ini dikenal dengan sedimen allochthonous. Yang termasuk dalam kelompok sedimen ini adalah Batupasir, Konglomerat, Breksi, Batuan Epiklastik.

Selain kedua jenis batuan tersebut diatas, batuan sedimen dapat dikelompokkan pada beberapa jenis, berdasarkan cara dan proses pembentukkannya, yaitu :

1. Terrigenous (detrital atau klastik). Batuan sedimen klastik merupakan batuan yang berasal dari suatu tempat yang kemudian tertransportasi dan diendapkan pada suatu cekungan. Contoh: a). Konglomerat atau Breksi; b). Batupasir; c). Batulanau; d). Lempung

2. Sedimen kimiawi/biokimia (Chemical/biochemical). Batuan sedimen kimiawi / biokimia adalah batuan hasil pengendapan dari proses kimiawi suatu larutan, atau organisme bercangkang atau yang mengandung mineral silika atau fosfat. Batuan yang termasuk dalam kumpulan ini adalah: a). Evaporit ; b). Batuan sedimen karbonat (batugamping dan dolomit) ; c). Batuan sedimen bersilika (rijang) ; d). Endapan organik (batubara)

3. Batuan volkanoklastik (Volcanoclastic rocks). Batuan volkanoklastik yang berasal daripada aktivitas gunungapi. Debu dari aktivitas gunungapi ini akan terendapkan seperti sedimen yang lain. Adapun kelompok batuan volkanoklastik adalah: Batupasir tufa dan Aglomerat

Secara garis besar, genesa batuan sedimen dapat dibagi menjadi dua, yaitu : Batuan Sedimen Klastik dan Batuan Sedimen Non-klastik.

Batuan sedimen klastik

Batuan yang terbentuk dari hasil rombakan batuan yang sudah ada (batuan beku, metamorf, atau sedimen) yang kemudian diangkut oleh media (air, angin, gletser) dan diendapkan disuatu cekungan. Proses pengendapan sedimen terjadi terus menerus sesuai dengan berjalannya waktu sehingga endapan sedimen semakin lama semakin bertambah tebal. Beban sedimen yang semakin tebal mengakibatkan endapan sedimen mengalami kompaksi. Sedimen yang terkompaksi kemudian mengalami proses diagenesa, sementasi dan akhirnya mengalami lithifikasi (pembatuan) menjadi batuan sedimen.

Batuan sedimen Non-klastik

Batuan sedimen yang genesanya (pembentukannya) dapat berasal dari proses kimiawi, atau sedimen yang berasal dari sisa-sisa organisme yang telah mati.

http://miningundana07.wordpress.com/2009/10/08/batuan-sedimen/

http://id.wikipedia.org/wiki/Batuan_sedimen