77
BASIC IV FLUID

Basic IV Fluid Therapy. Rev-libre

Embed Size (px)

DESCRIPTION

fgb

Citation preview

Page 1: Basic IV Fluid Therapy. Rev-libre

BASIC IV FLUID

Page 2: Basic IV Fluid Therapy. Rev-libre

PT. BBraun Medical Indonesia | Clinical Application Specialist | Page

- FISIOLOGI CAIRAN TUBUH -

Total Body Fluid

Perempuan dewasa

50%-55%

3

TBF

Laki-laki dewasa

55%-60%

Page 3: Basic IV Fluid Therapy. Rev-libre

PT. BBraun Medical Indonesia | Clinical Application Specialist | Page

FUNGSI CAIRAN BAGI

TUBUH

4

1. Mempertahankan panas tubuh dan pengaturan temperatur tubuh

2. Transportasi : nutrien, partikel

kimiawi, partikel darah, energi, hormon, hasil sisa metabolisme.

3. Pembentuk struktur tubuh

4. Mempertahankan tekanan hidrostatik dalam sistim

kardiovaskuler.

Page 4: Basic IV Fluid Therapy. Rev-libre

PT. BBraun Medical Indonesia | Clinical Application Specialist | Page 6

http://www.iv-partner.com/indexb163.html?BEFDDE916A254231BF46392979BA89EA

Page 5: Basic IV Fluid Therapy. Rev-libre

PT. BBraun Medical Indonesia | Clinical Application Specialist | Page

DISTRIBUSI CAIRAN TUBUH

Cairan Tubuh 60 %

Cairan Ekstraseluler

20 %

Plasma darah 5 %

Cairan Interstitial

15 %

Cairan Intraseluler

40 %

7

Membran Sel

Page 6: Basic IV Fluid Therapy. Rev-libre

PT. BBraun Medical Indonesia | Clinical Application Specialist | Page

PERPINDAHAN CAIRAN

Perpindahan cairan tubuh di pengaruhi oleh:

1. Tekanan hidrostatik

2.Tekanan onkotik mencapai keseimbangan

3.Tekanan osmotik: mencegah difusi cairan melalui membran semi permiable dengan konsentrasi lebih tinggi.

Tekanan Osmotik plasma= 285 ± 5 mOsm/L.

8

Page 7: Basic IV Fluid Therapy. Rev-libre

PT. BBraun Medical Indonesia | Clinical Application Specialist | Page 9 9

Keseimbangan cairan ditentukan intake dan out put cairan.

Intake cairan (minuman dan makanan) : 1200 ml (minuman) dan 1000 ml (makanan), oksidasi 200- 300 ml.

Output cairan berasal dari urine 1200 -1500 ml/ hari, feses 100 ml, paru-paru 300 – 500 ml dan keringat 600 -800 ml.

Kebutuhan cairan setiap hari antara 1800– 2500 ml/hari.

KESEIMBANGAN CAIRAN

Page 8: Basic IV Fluid Therapy. Rev-libre

PT. BBraun Medical Indonesia | Clinical Application Specialist | Page

GANGUAN KESEIMBANGAN CAIRAN DAN

ELEKTROLIT

a. Edema (hipervolemik) = Efusi, Asites.

Edema adalah penimbunan cairan berlebihan diantara sel-sel tubuh atau di dalam berbagai rongga tubuh (Robbins da Kumar 1995).

Edema dapat terjadi secara lokal disebut edema pitting sedangkan edema umum disebut edema

anasarka.

10 10

Page 9: Basic IV Fluid Therapy. Rev-libre

PT. BBraun Medical Indonesia | Clinical Application Specialist | Page

GANGUAN KESEIMBANGAN CAIRAN DAN

ELEKTROLIT

b. Dehidrasi (hipovolemik)

Dehidrasi adalah kehilangan air dari tubuh atau jaringan atau keadaan yang merupakan akibat kehilangan air abnormal (Ramali & Pamoentjak 1996).

Kehilangan cairan melalui :

1. Saluran pencernaan :

2. Saluran perkemihan :

3. kulit :

11

Page 10: Basic IV Fluid Therapy. Rev-libre

PT. BBraun Medical Indonesia | Clinical Application Specialist | Page

KLASIFIKASI DEHIDRASI (Long 1992)

1. Dehidrasi Isotonis :

kekurangan air karena terjadi perpindahan air dari intrasel ke

ekstrasel

2. Dehidrasi Hipertonik :

kekurangan elektrolit karena perpindahaan air dari ekstrasel ke

intrasel

12

Page 11: Basic IV Fluid Therapy. Rev-libre

PT. BBraun Medical Indonesia | Clinical Application Specialist | Page

KEBUTUHAN ELEKTROLIT / HARI

Na (NaCl ) 2-3 mEq /kg/24 jam

- Keseimbangan diatur ginjal

- Hiponatremi dapat terjadi pada infus berlebihan tanpa Na, penurunan sekresi ADH dan pada sindroma TUR Prostat.

K 1-2 mEq/ Kg/ 24 jam

- Hipokalemi dapat terjadi akibat diuretik, muntah berlebihan, dan diare

13

Page 12: Basic IV Fluid Therapy. Rev-libre

PT. BBraun Medical Indonesia | Clinical Application Specialist | Page

14 14

Page 13: Basic IV Fluid Therapy. Rev-libre

PT. BBraun Medical Indonesia | Clinical Application Specialist | Page

DEHIDRASI BERDASARKAN TANDA DAN GEJALA

Penilaian A B C

Lihat Keadaan umum Baik, sadar Gelisah, rewel Lesu,lunglai, atau tidak sadar.

Mata Normal Cekung Sangat cekung dan kering

Air mata Ada Tidak ada Tidak ada

Mulut dan lidah Basah Kering Sangat kering

Rasa haus Minum biasa, tidak haus

Haus, ingin minum banyak

Malas, minum atau tidak bisa minum

Periksa: Turgor kulit Kembali cepat Kembali lambat Kembali sangat lambat.

Hasil pemeriksaan Tanpa dehidrasi Dehidrasi ringan/ sedang

Dehidrasi berat

15 15

Page 14: Basic IV Fluid Therapy. Rev-libre

PT. BBraun Medical Indonesia | Clinical Application Specialist | Page

CONTOH KASUS

Rumus Dehidrasi = BB sebelum sakit – BB sesudah sakit x 100 %

BB sebelum sakit

Diketahui :BB pasien saat sehat : 55 kg

BB pasien saat sakit : 53 kg

Ditanya : Derajat dehidrasi

Dehidrasi = (55 – 53 ) x 100 %

55

= 3%

Maka pasien mengalami dehidrasi ringan

16

Page 15: Basic IV Fluid Therapy. Rev-libre

PT. BBraun Medical Indonesia | Clinical Application Specialist | Page

PENILAIAN KLINIS KEBUTUHAN CAIRAN

17

Nadi ada dan penuh berarti volume sirkulasi adekuat

Ekstremitas (telapak tangan/kaki) kemerahan/pink dan Capillary Refill Time kembali cepat < 2 detik berati sirkulasi adekuat

Edema perifer dan ronki paru mungkin terjadi hipervolumia

Takikardi saat istirahat, tekanan darah menurun bisa jadi sirkulasi abnormal

Turgor kulit menurun, mukosa mulut kering dan kulit tampak keriput : defisit cairan berat

Produksi urin yang rendah bisa jadi karena hipovolumia

Page 16: Basic IV Fluid Therapy. Rev-libre

PT. BBraun Medical Indonesia | Clinical Application Specialist | Page

FAKTOR – FAKTOR KESEIMBANGAN

CAIRAN

18 18

Temperatur Lingkungan Stress Usia

Sakit

Diet

Sakit

Page 17: Basic IV Fluid Therapy. Rev-libre

PT. BBraun Medical Indonesia | Clinical Application Specialist | Page

USIA

19 19

Page 18: Basic IV Fluid Therapy. Rev-libre

PT. BBraun Medical Indonesia | Clinical Application Specialist | Page

PERANAN PERAWAT DALAM KEBUTUHAN CAIRAN

1. Perawat cepat tanggap dan cakap

dalam mengatasi ketidakseimbangan cairan dan elektrolit.

2. Pemasangan cairan infus sesuai dengan kondisi penyakit pasien.

3. Melakukan monitoring pemantauan kebutuhan cairan.

. 20 20

Page 19: Basic IV Fluid Therapy. Rev-libre

PT. BBraun Medical Indonesia | Clinical Application Specialist | Page

RUMUS MENGHITUNG KEBUTUHAN

CAIRAN

Sesuai rumus Holliday & Segard

a. Pada orang dewasa

21

BB 10 kg pertama = 1 liter cairan BB 10 kg kedua = 0,5 liter cairan BB >> 10 kg = 20 mLx sisa BB

Page 20: Basic IV Fluid Therapy. Rev-libre

PT. BBraun Medical Indonesia | Clinical Application Specialist | Page

QUIZ 1

Pasien usia 30 tahun datang dengan diagnosa Dehidrasi. BB pasien saat datang 56 Kg. Tinggi pasien : 170 cm. Berapa kebutuhan cairan yang dibutuhkan pasien tersebut?

Jawab : BB pasien : 56 Kg

Maka 10 Kg pertama : 1000 cc cairan

10 Kg kedua : 500 cc cairan

36 Kg terakhir = 20 mL x 36 Kg = 720 cc cairan

Total cairan yang dibutuhkan = 1000 cc + 500 cc+ 720 cc

= 2220 mL = 2,2 L

22

Page 21: Basic IV Fluid Therapy. Rev-libre

PT. BBraun Medical Indonesia | Clinical Application Specialist | Page

RUMUS MENGHITUNG KEBUTUHAN

CAIRAN

b. Berdasarkan berat badan bayi dan anak

Contoh kasus

Pasien dengan berat badan 23 kg, maka kebutuhan cairan basalnya:

(4 x 10) + (2 x 10) + (1 x 3) = 63 mL/jam

23

4 ml/kgBB/jam : berat badan 10 kg pertama 2 ml/kgBB/jam : berat badan 10 kg kedua 1 ml/kgBB/jam : sisa berat badan selanjutnya

Page 22: Basic IV Fluid Therapy. Rev-libre

PT. BBraun Medical Indonesia | Clinical Application Specialist | Page

RUMUS MENGHITUNG KEBUTUHAN

CAIRAN c. Berdasarkan umur, tapi BB tidak diketahui

Contoh :

Anak bayi yang berumur 9 bulan masuk dengan diagnosa demam. Maka kebutuhan cairan yang dibutuhkan adalah :

( n + 9 ) = 9 bulan + 9 = 18 mL/ jam

24

> 1 tahun : 2n + 8 (n dalam tahun) 3 - 12 bulan : n + 9 (n dalam bulan)

Page 23: Basic IV Fluid Therapy. Rev-libre

PT. BBraun Medical Indonesia | Clinical Application Specialist | Page

INSENSIBLE WATER LOSS

IWL adalah kehilangan cairan melalui 1/3 dari paru, 2/3 melalui kulit, 400 mL/hari melalui saluran pernafasan dan melalui feces.

25

Page 24: Basic IV Fluid Therapy. Rev-libre

PT. BBraun Medical Indonesia | Clinical Application Specialist | Page

MENGHITUNG IWL

Anak : {30 – Usia (th)} mL/kg/hari

Dewasa : 10 -15 cc/kgBB/ hari

Bila terjadi kenaikan suhu :

IWL = 10cc /kg/BB + 200 ( suhu sekarang - 36,8o c)

Keringat : 100 mL

Kulit : 350mL – 400mL

26

Page 25: Basic IV Fluid Therapy. Rev-libre

PT. BBraun Medical Indonesia | Clinical Application Specialist | Page

FLUID – VOLUME THERAPY

KRISTALOID

TERAPI CAIRAN

RESUSITASI

KOLOID

RUMATAN

ELEKTROLIT

Drug solution

PEMBERIAN INFUS

KOREKSI

Menggantikan kehilangan

akut cairan tubuh

Memelihara keseimbangan

cairan tubuh dan nutrisi

Memelihara

jalur IV

NUTRISI

Page 26: Basic IV Fluid Therapy. Rev-libre

PT. BBraun Medical Indonesia | Clinical Application Specialist | Page

Kristaloid Koloid

JENIS CAIRAN

Dextran

Albumin

Gelatin

HES (Hydroxyethyl starch)

NaCl 0.9%

Cairan lain

Ringerfundin®

Mannitol

Glucose 5%

Ringer Lactate

etc.

Ringer Solution

Electrolyte concentrates

Koloid: merupakan cairan yang terdiri dari

elektrolit & makromolekul

Kristaloid: merupakan larutan

yang terdiri dari

elektrolit.

jenis cairan sejati yang terdiri dari

elektrolit konsentrasi

tinggi.

Natural

Syntetis

Ringer Acetate

Page 27: Basic IV Fluid Therapy. Rev-libre

PT. BBraun Medical Indonesia | Clinical Application Specialist | Page

CAIRAN KRISTALOID

HIPOTONIS

ISOTONIS

HIPERTONIS

30

Page 28: Basic IV Fluid Therapy. Rev-libre

PT. BBraun Medical Indonesia | Clinical Application Specialist | Page

MEKANISME CAIRAN KRISTALOID

Cairan kristaloid berpindah dari intravaskuler

interstisial, kemudian didistribusikan ke komparteman ekstravaskular

Hanya 25 % cairan dari pemberian awal yang tetap berada di intravaskuler, sehingga membutuhkan volume 3-4x dari volume plasma yang hilang.

Pemberian cairan kristaloid untuk meningkatkan volume ekstrasel

Pemberian cairan kristaloid berlebihan dapat menyebabkan edema otak dan tekanan intrakranial.

31

Page 29: Basic IV Fluid Therapy. Rev-libre

PT. BBraun Medical Indonesia | Clinical Application Specialist | Page

Cairan Kristaloid di klasifikasi ke dalam :

◘ Cairan Hipotonis : Infus dengan tekanan osmotik lebih rendah dari cairan tubuh (osmolaritas dibawah 250 mOsm/L)

Contoh : Aquadest, larutan 2,5% dextrose in water

◘ Cairan Isotonik : Infus dengan tekanan yang sama seperti cairan tubuh. Cairan ini menetap dalam Cairan Ekstraselluler (osmolaritas 290-310 mOsm/L)

Contoh : Normal Saline (NaCL 0,9 %), Ringer Laktat (RL),

Ringer Asetat, Ringerfundin, Glucose 5%

◘ Cairan Hipertonik : Infus dengan tekanan osmotik lebih tinggi dari plasma darah dimana air keluar dari Intraselluler dan masuk ke dalam plasma (osmolaritas diatas 375 mOsm/L).

Contoh : NaCl 3 %, Glucose 10%, Dextrose 50 % , 32

KRISTALOID

Page 30: Basic IV Fluid Therapy. Rev-libre

PT. BBraun Medical Indonesia | Clinical Application Specialist | Page

Osmolaritas cairan < 240 mOsm/L

Cairan akan berpindah dari intravaskuler ke interstitial & intrasel

Resiko Hemolisis Contoh : NaCl 0,45%, Ringer Asetat

33

HIPOTONIS

Page 31: Basic IV Fluid Therapy. Rev-libre

PT. BBraun Medical Indonesia | Clinical Application Specialist | Page 34

ISOTONIS Osmolaritasnya hampir sama

dengan plasma (290-310 mOsm/L).

Bertahan di dalam intravaskuler dan kemudian berpindah ke interstitial/intrasel secara seimbang

Contoh : NS,RL,G5,Ringerfundin

Page 32: Basic IV Fluid Therapy. Rev-libre

PT. BBraun Medical Indonesia | Clinical Application Specialist | Page

Memiliki osmolaritas lebih tinggi daripada plasma (>340 mOsm/L).

Cairan-elektrolit dari intrasel & interstitial tertarik ke dalam kompartemen intravaskuler

Resiko terjadinya krenasi pd sel jika diberikan infus hipertonis secara cepat

Contoh : G5RL,G5NS,G5½NS,G10%,G40%,NaCl 3%,Manitol 10%

35

HIPERTONIS

Page 33: Basic IV Fluid Therapy. Rev-libre

PT. BBraun Medical Indonesia | Clinical Application Specialist | Page

Tonisitas

Nama Cairan Komposisi Osm

Kal Indikasi Catatan

Iso-tonis

Normal Saline (NaCl 0,9%)

Na+ =154 Cl- =154

308 - Resusitasi cairan, Diare, Luka Bakar, Gagal Ginjal Akut, Asidosis diabetikum

Resiko terjadinya oedem paru (dalam jumlah besar)

Ringer Laktat Na+ = 130-140, K+= 4-5, Ca2+ = 2-3, Cl- = 109-110, BE = 28-30, Laktat=28

273 - Dehidrasi, Syok Hipovolemik, Syok Perdarahan, Asidosis metabolik, suplai ion bikarbonat

Hanya dimetabolisme di hepar. Dpt menyebabkan hiperkloremia & asidosis metabolik akibat akumulasi laktat

Glucose 5% Glukosa= 50 gr/L 278 200 hidrasi selama dan sesudah operasi, rumatan perioperatif, restriksi natrium

Kontraindikasi : hiperglikemia

Ringerfundin Na+ =145 , K+= 4, Ca++=5, Mg++ =2, Cl- =109, Acetat = 24, Maleat= 5

309 - Dehidrasi isotonis, DHF, kasus braintrauma, syok hemoragik,

-

Kaen 3A*/ Tridex 27A*

Na+ =50, Cl- =50, K+ =10, Lactate 20, glukosa=27

290 108

Rumatan cairan dan elektrolit (terutama Kalium) dengan asupan oral terbatas Kaen 3B*/

Tridex 27B*

Na+ =50, Cl- =50, K+ =20, Lactate 20, glukosa=27

290 108

36

CAIRAN KRISTALOID

Page 34: Basic IV Fluid Therapy. Rev-libre

PT. BBraun Medical Indonesia | Clinical Application Specialist | Page

Tonisitas

Nama Cairan Komposisi (/L) Osm Kal Indikasi Catatan

Hipo-tonis

Ringer Asetat Na+ =130 , K+= 4, Ca++=2,7-3, Cl- =108,7-127, Acetat = 28

273 - Dehindrasi (syok hipovolemik dan asidosis) pada kondisi: diare, DHF, luka bakar, syok hemoragik, trauma

Dapat memperburuk edema serebral

NaCl 0,45% Na+ =77, Cl- =77 Pasien dg restriksi natrium Rawan oedem anasarka

Hipertonis

Glukosa 10% Glukosa= 100 gr/l 556 400 Suplai air dan karbohidrat secara parenteral pada penderita diabetik, kanker, sepsis dan defisiensi protein

Resiko hiperglikemia

NaCl 3% Na+ = 513,Cl- = 513 1026 - Koreksi Natrium

Mannitol 20% Glukosa= 200 gr/l 1228 - Diuretik sistemik pd kasus serebral edema (menurunkan TIK) , sindrom TURP, menurunkan TIO pd Glaukoma,

Ka-EN MG3*/ Tridex 100*

Na+=50, K+ =20, Cl- =50, Lactate- =20, Glucose=100 g

695 400 Asupan oral inadequate (karena stroke), anoreksia pasien dg kanker, malnutrisi, meningitis, diabetik asidosis

-

37

CAIRAN KRISTALOID

Page 35: Basic IV Fluid Therapy. Rev-libre

PT. BBraun Medical Indonesia | Clinical Application Specialist | Page

RINGERFUNDIN

Komposisi Ringerfundin (mEq/L) : Na =

145 , K= 4, Ca2+ = 5 , Mg 2+= 2, Cl- = 127, Acetat = 24, dan Maleat= 5.

Cairan isotonis full balance adapted

menyerupai human plasma.

Acetat dan Maleat diabsorbsi di seluruh

organ dan otot dengan minimun pemakaian oksigen sehingga aman digunakan untuk penderita gangguan hati.

43

Page 36: Basic IV Fluid Therapy. Rev-libre

PT. BBraun Medical Indonesia | Clinical Application Specialist | Page

LANJUTAN …………..

Indikasi Penggunaan :

1. Menggantikan kehilangan cairan di

ekstraseluler pada kasus dehidrasi isotonis dimana Asidosis terjadi mendekati hampir Asidosis.

2. Dapat digunakan kepada pasien neurotrauma ≠ edema brain (Laktat) .

3. Tidak berbahaya terhadap neonatus.

Nama Cairan : Ringerfundin®/ Sterofundin

44

Page 37: Basic IV Fluid Therapy. Rev-libre

PT. BBraun Medical Indonesia | Clinical Application Specialist | Page

TERAPI CAIRAN KRISTALOID

A. Cairan Resusitasi pada Dehidrasi.

Cairan resusitasi pada pasien dehidrasi tergantung derajat dehidrasi.

Rumus cairan resusitasi = Derajat dehidrasi x kg BB

45

Derajat Dehidrasi Dewasa Anak

Dehidrasi ringan 4 % 4% - 5%

Dehidrasi Sedang 6% 5% -10 %

Dehidrasi Berat 8% 10% - 15%

Syok 15% - 20 % 15% - 20%

Page 38: Basic IV Fluid Therapy. Rev-libre

PT. BBraun Medical Indonesia | Clinical Application Specialist | Page

QUIZ 2

46

Contoh soal : Seorang laki-laki umur 35 tahun dengan BB: 50 kg menderita peritonitis dan mengalami dehidrasi berat. Bagaimana resusitasi cairan ? Maka cairan yang dibutuhkan : Derajat dehidrasi x kg BB = 15 % x 50 = 7,5 liter = 7500 cc.

Page 39: Basic IV Fluid Therapy. Rev-libre

PT. BBraun Medical Indonesia | Clinical Application Specialist | Page

TERAPI CAIRAN KRISTALOID

Teknik pemberian cairan:

1. 50 % dari total cairan ( 3750 cc ) diberikan dalam 8 jam pertama. Sisanya 50% dari total cairan (3750 cc) diberikan dalam 16 jam berikutnya.

2. Agar ganguan hemodinamik cepat teratasi maka 1 jam pertama diberikan 20 mL/kgBB, maka dalam 1 jam pertama diberikan 20 mL x 50 kg = 1000 mL.

47

Page 40: Basic IV Fluid Therapy. Rev-libre

PT. BBraun Medical Indonesia | Clinical Application Specialist | Page

LANJUTAN …………

Cairan resusitasi dikatakan berhasil bila:

a.MAP = Mean Arterial Pressure : ≥ 65 mmHg b.CVP = Central Venous Pressure : 8-12 mmHg

c.Urine Output : ≥ 0,5 mL/ kgBB/jam d.Central Venous (vena cava superior) atau Mixed Venous

e.Oxygen Saturation ≥ 70%. f.Status mental normal

48

Page 41: Basic IV Fluid Therapy. Rev-libre

PT. BBraun Medical Indonesia | Clinical Application Specialist | Page

TERAPI CAIRAN KRISTALOID

B. Cairan Pre-operatif

Cairan yang diberikan kepada pasien yang akan mengalami tindakan

operasi dan cairan penganti puasa.

Rumus : Kebutuhan cairan x kg BB/ 24 Jam

Contoh soal :

Pasien dengan BB 60 kg, dan pasien tersebut puasa selama 8 jam,

Maka cairan pengganti puasa adalah sebagai berikut:

Kebutuhan cairan x kg BB/ 24 jam

(50 cc x 60 kg BB) = 3000 cc/24 jam

Kebutuhan cairan/Jam = 125 cc/ jam.

49

Page 42: Basic IV Fluid Therapy. Rev-libre

PT. BBraun Medical Indonesia | Clinical Application Specialist | Page

GANGGUAN CAIRAN, ELEKTROLIT DAN ASAM BASA

Gangguan cairan, elektrolit dan asam basa pada perioperatif :

1. Hiperkalemia

2. Asidosis Metabolik

3. Alkalosis Metabolik

4. Asidosis Respiratorik

5. Alkalosis Respiratorik

50

Page 43: Basic IV Fluid Therapy. Rev-libre

PT. BBraun Medical Indonesia | Clinical Application Specialist | Page

TERAPI CAIRAN KRISTALOID

C. Cairan Durante Operasi ada 3 yaitu:

1. Cairan pengganti puasa : 2 mL/kgBB/jam

2. Menganti cairan akibat perdarahan

Volume cairan kristaloid dibutuhkan 3x dari volume cairan koloid dan darah.

EBV = Estimasi Blood Volume

51

EBV = kgBB x EBV x Jumlah perdarahan (%)

Page 44: Basic IV Fluid Therapy. Rev-libre

PT. BBraun Medical Indonesia | Clinical Application Specialist | Page

LANJUTAN ……….. C. Cairan Durante Operasi ada 3 yaitu :

3. Cairan maintenance selama operasi

Rumus : : KgBB x Jenis Operasi / Jam

52

Jenis operasi Dewasa Anak

Besar 8 mL/kgBB/jam 6 mL/kgBB/jam

Sedang 6 mL/kgBB/jam 4 mL/kgBB/jam

Kecil 4 mL/kgBB/jam 2 mL/kgBB/jam

Page 45: Basic IV Fluid Therapy. Rev-libre

PT. BBraun Medical Indonesia | Clinical Application Specialist | Page

QUIZ 3

Seorang pasien dengan diagnosa Fraktur Femur Dextra dan akan dilakukan operasi pleting femur dextra selama 3 jam. BB:70 kg, TD: 90/70mmHg, Nadi: 100 x/menit . Berapa kebutuhan cairan selama maintenance operasi ?

Maka kebutuhan cairan=

kgBB x Jenis Operasi / Jam

= 70 Kg x 6 cc x 3 jam

= 1260 cc selama 3 jam.

53

Page 46: Basic IV Fluid Therapy. Rev-libre

PT. BBraun Medical Indonesia | Clinical Application Specialist | Page

TERAPI CAIRAN KRISTALOID

D. Cairan pada luka bakar menurut Formula Baxter.

Total Cairan : 4 cc x kgBB x LLB

1. derajat ringan : LLB < 15 %

2. derajat sedang : LLB 10 – 15%

3. derajat berat : LLB > 20 %

Berikan 50% dari total cairan dalam 8 jam pertama dan sisanya dalam 16 jam berikutnya.

54

Page 47: Basic IV Fluid Therapy. Rev-libre

PT. BBraun Medical Indonesia | Clinical Application Specialist | Page

LANJUTAN ………. Contoh soal:

Pasien dengan BB: 60 kg mengalami luka bakar derajat sedang. Berapa cairan

yang dibutuhkan ?

Maka cairan yang dibutuhkan adalah =

4 cc x 60 kg x 15 Cairan yang diperlukan = 3600 cc

1800 cc 8 jam pertama,

1800 cc 16 jam berikutnya

55

Page 48: Basic IV Fluid Therapy. Rev-libre

CAIRAN KOLOID

56

Page 49: Basic IV Fluid Therapy. Rev-libre

PT. BBraun Medical Indonesia | Clinical Application Specialist | Page

CAIRAN KOLOID

Koloid adalah:

a. cairan yang mengandung albumin dalam plasma,

b. tinggal dalam intravaskuler cukup lama (waktu tinggal 3-6 jam )

c. volume yang diberikan sama dengan volume darah.

d.memiliki sifat protein plasma sehingga cenderung tidak keluar dari membran

Koloid dalam pemberian harus dipantau sebab dapat berakibat overload cairan karena koloid akan memperluas kedalam intravascular lebih besar daripada jumlah cairan infus sehingga dapat menyebabkan Decompesatio Cordis (payah jantung).

Contoh cairan koloid : Gelofusine, HES (Hydroxyetyl Starches), Dextran, dan Gelatin,

57

Page 50: Basic IV Fluid Therapy. Rev-libre

PT. BBraun Medical Indonesia | Clinical Application Specialist | Page

JENIS CAIRAN KOLOID

Protein

KOLOID

Non

Protein

Human Serum

gelofusine

Cairan Gelatin

( Gelafundin ,

Lipofundin )

Starches :

Hemohes 6 %

Hemohes 10% ,

Pentastarch 10 %

Dextran :

Dextran 40 in NS ,

dextran 70 % in D5 %

58

Page 51: Basic IV Fluid Therapy. Rev-libre

PT. BBraun Medical Indonesia | Clinical Application Specialist | Page

JENIS CAIRAN KOLOID ● Berdasarkan hasil Penelitian SAFE Study bahwa :

1. Non Protein Colloids :

Sebaiknya digunakan sebagai pilihan kedua pada pasien yang tidak respon terhadap Crystalloid.

Boleh digunakan dalam kasus kebocoran katub jantung atau edema peripheral.

Cairan Non Protein yang digunakan : Hemohes 6 %, Pentastarch

2. Protein Colloids :

Seharusnya digunakan sebagai pilihan ketiga setelah Non protein colloids.

Bagi pasien lanjut usia yang tidak dapat toleransi menerima cairan dalam jumlah besar.

Beberapa untuk kasus diare yang albumin < 2 gr/dl.

Pasien Nephrotic Syndrom

Transplantasi hati dengan albumin < 2,5 gr/dl

Pasien DSS dengan trombosit < 5 000 .

Cairan Protein yang digunakan : Gelofudine 4 %, Lipofundin.

59

Page 52: Basic IV Fluid Therapy. Rev-libre

PT. BBraun Medical Indonesia | Clinical Application Specialist | Page

PENGGUNAAN CAIRAN KOLOID

Berdasarkan hasil penelitian cairan koloid digunakan:

1. Resusitasi cairan pada penderita dengan syok hemorragic sebelum transfusi tersedia.

2. Resusitasi cairan pada hipoalbuminemia berat, mis: luka bakar.

3. Pasien post op yang mengalami gangguan plasma darah

60

Page 53: Basic IV Fluid Therapy. Rev-libre

PT. BBraun Medical Indonesia | Clinical Application Specialist | Page

KOMPOSISI CAIRAN KOLOID

Cairan Koloid

Produksi Tipe Waktu paruh

Indikasi

Plasma protein

Human plasma

Serum consered Human albumin

4-15 hari a. Penganti volume b. Hipoproteinemia c. Hemodilusi

Dextran Leconostoc mesenteroid B512

D 60/70 6 jam a. Hemodilusi b. Gangguan

Mikrosirkulasi (stroke)

Gelatin Hidrolisis dari kolagen binatang

Modifien gelatin Urea linked Oxylopi gelatin

2-3 jam Subsitusi volume

Starch Hidrolisis asam dan EO

Hydroxyethyl 6 jam a. Subsitusi volume b. Hemodilusi

61

Page 54: Basic IV Fluid Therapy. Rev-libre

PT. BBraun Medical Indonesia | Clinical Application Specialist | Page

ALBUMIN

Merupakan koloid alami dengan protein plasma 5%

dan albumin manusia 5 dan 2,5%

Dapat digunakan pada kasus:

a.Pengganti volume plasma dan protein pada keadaan syok hipovolemia, hipoalbuminemia, hipoproteinemia, operasi, trauma, cardiopulmonary by pass, hiperbilirubinemia, gagal ginjal akut, pancreatitis, mediasinitis, selulitis luas dan luka bakar, ARDS,

b.Pemberian Furosemide amp untuk menghindari penimbunan Albumin dalam tubuh.

62

Page 55: Basic IV Fluid Therapy. Rev-libre

PT. BBraun Medical Indonesia | Clinical Application Specialist | Page

RUMUS ALBUMIN

Menghitung kebutuhan Albumin terhadap pasien :

Nilai normal Albumin : 3,5 - 4,5 gr/dl.

63

{ (Albumin target - Albumin sekarang ) x BB (kg) x40 x 2 } 100

Page 56: Basic IV Fluid Therapy. Rev-libre

PT. BBraun Medical Indonesia | Clinical Application Specialist | Page

TETRASPAN

Tersedia dalam larutan 6% dengan Osmolaritas 310 mOsm/L,

Pemberian 500 mL pada orang normal 46% akan dikeluarkan lewat urine dalam waktu 2 hari. dan sisanya 54% dalam waktu 8 hari.

Mengembangkan volume plasma hingga 1,5 x dari vol yang diberikan dan berlangsung selama 12 jam.

Digunakan sebagai cairan resusitasi pada penderita gawat.

64

Page 57: Basic IV Fluid Therapy. Rev-libre

PT. BBraun Medical Indonesia | Clinical Application Specialist | Page

LANJUTAN ………….. Cepat dan dapat diandalkan untuk

stabilitas hemodinamik

Zat tidak memberikan efek samping pada anak.

Tidak menimbulkan Asidosis Hipercloremic

Tidak menimbulkan efek negatif pada fungsi ginjal.

65

Page 58: Basic IV Fluid Therapy. Rev-libre

PT. BBraun Medical Indonesia | Clinical Application Specialist | Page

GELOFUSINE

Komposisi : mengandung 4% succinylated atau modified fluid gelatin, sodiumhydroxide dan water for injection.

Indikasi Gelofusin:

a. Pada pasien perioperatif, luka bakar dan trauma.

b. Sebagai penganti plasma darah sebelum transfusi darah tersedia.

c. Pasien yang DSS atau re-shock.

66

Page 59: Basic IV Fluid Therapy. Rev-libre

PT. BBraun Medical Indonesia | Clinical Application Specialist | Page

LANJUTAN ………………. Reaksi Alergi dari Gelofusin

menunjukkan gejala:

1. Kesulitan dalam menelan dan bernafas.

2. Lokasi pada kulit pemasangan menujukkan kemerahan atau reaksi kulit sensitif

3. Mual

4. Pusing

5. Tekanan darah menurun.

67

Page 60: Basic IV Fluid Therapy. Rev-libre

PT. BBraun Medical Indonesia | Clinical Application Specialist | Page

PERBANDINGAN CAIRAN KRISTALOID DAN KOLOID

Kristaloid Koloid

Komposisi menyerupai plasma (acetated ringer, lactated ringer)

Ekspansi volume plasma tanpa disertai ekspansi volume interstisial

Mengantikan volume dan meningkatakan CO dan tekanan darah

Ekspansi volume lebih besar di bandingkan volume sama kristaloid

Bebas reaksi anafilaksis Masa kerja lebih panjang

Bebas disimpan di suhu kamar Oksigenasi jaringan lebih baik

Komplikasi minimal Gradien alveolar – arterial O2 lebih sedikit

Insiden edema paru dan /atau edema sistemik lebih rendah.

68

Page 61: Basic IV Fluid Therapy. Rev-libre

PT. BBraun Medical Indonesia | Clinical Application Specialist | Page

RUMUS PENGHITUNGAN CAIRAN

1. TETESAN MAKRO (INTRAFIX® SAFESET)

a. Dalam tetes/menit

Jumlah cairan yg diberikan x faktor tetesan (20gtt)

Lama pemberian x 60 “

b. Dalam mL/jam

Vol total cairan yg diberi : Jam pemberian = mL/jam

69

Page 62: Basic IV Fluid Therapy. Rev-libre

PT. BBraun Medical Indonesia | Clinical Application Specialist | Page

SOAL KASUS

Seorang pasien dewasa memerlukan rehidrasi 1000 mL infus RL dalam waktu empat jam. Berapa tetesan dalam mL/jam dan tetes/menit ?

a. Maka tetesan mL/jam =

Volume total : jam = 1000 mL : 4 jam =

250 mL/jam.

b. dalam tetesan / menit =

Jumlah cairan x faktor tetesan (20 tts)

Lama pemberian x 60„ = 1000 cc x 20 tts = 83 tts/menit

4 jam x 60„

70

Page 63: Basic IV Fluid Therapy. Rev-libre

PT. BBraun Medical Indonesia | Clinical Application Specialist | Page

RUMUS PENGHITUNGAN CAIRAN

2. TETESAN MIKRO (INTRAFIX® PEDIATRIC)

Contoh soal:

Seorang pasien neonatus memerlukan rehidrasi dengan 250 ml infus dalam waktu 2 jam. Berapa tetesan /menit ?

Jumlah cairan x faktor tetesan (60 tts)

Lama pemberian x 60„ 250 mL x 60

2 x 60“ = 125 cc / menit.

71

Jumlah cairan yg diberikan x faktor tetesan (60 gtt) Lama pemberian x 60 “

Page 64: Basic IV Fluid Therapy. Rev-libre

PRODUK DARAH

Page 65: Basic IV Fluid Therapy. Rev-libre

PT. BBraun Medical Indonesia | Clinical Application Specialist | Page

DARAH

• Pembagian darah terdiri dari :

a.Plasma darah sebesar 55%

b.Sel –sel darah sebesar 45% yaitu : sel

darah merah (eritrosit), sel darah putih

(leukosit) dan trombosit.

• Jumlah volume darah: 5-7%BB , dimana

plasma 5% dan eritrosit 2%.

73

Page 66: Basic IV Fluid Therapy. Rev-libre

PT. BBraun Medical Indonesia | Clinical Application Specialist | Page

FUNGSI DARAH

Fungsi darah :

a. Transportasi untuk respirasi,

makanan, ekskresi dan regulasi.

b. Regulasi keseimbangan pH darah

c. Mencegah pendarahaan

d. Pertahanan tubuh (lekosit).

74

Page 67: Basic IV Fluid Therapy. Rev-libre

PT. BBraun Medical Indonesia | Clinical Application Specialist | Page

TRANSFUSI DARAH

Transfusi dapat mengunakan Whole blood dan Packed Red Cells

Whole blood digunakan: Pendarahaan akut

Packed Red Cell :

a. Hb < 8 gr/dL

b. Perdarahaan hebat 10 mL/kg, pada 1 jam pertama

c. Perdarahaan > 5 mL/kg pada 3 jam pertama.

75

Page 68: Basic IV Fluid Therapy. Rev-libre

PT. BBraun Medical Indonesia | Clinical Application Specialist | Page

KOMPONEN DARAH

1. Whole Blood

Digunakan hanya untuk penggantian volume

Meningkatkan dan mempertahankan proses pembekuan

Diberikan dalam waktu 2 sampai 4 jam

Masa hidup sampai 21 hari.

2. Packed Red Cells

- Meningkatkan massa sel darah merah

Mengandung sel darah merah dan trombosit

sebagaian besar plasma di hilangkan.

Masa hidup 21 hari

76

Page 69: Basic IV Fluid Therapy. Rev-libre

PT. BBraun Medical Indonesia | Clinical Application Specialist | Page

LANJUTAN ………….

77

3. Washed cell

Digunakan bila kelebihan plasma dan antibodi tidak diperlukan

Diberikan dalam waku 2-4 jam

Harus diberikan dalam waktu 4 jam sesudah diproses (pencucian)

4. Transfusi Trombosit

Mengobati kelainan perdarahaan atau jumlah trombosit yang rendah

Diberikan secara cepat

Shelf life umumnya 6 sampai 72 jam tergantung pada kebijakan pusat sumber trombosit di peroleh.

Page 70: Basic IV Fluid Therapy. Rev-libre

PT. BBraun Medical Indonesia | Clinical Application Specialist | Page

TERAPI TRANSFUSI DARAH

Kebutuhan transfusi darah diberikan pada:

a.orang dewasa : jika perdarahaan > 15 % EBV

b.bayi dan anak : jika perdarahaan > 10% EBV

Jumlah darah di hitung berdasarkan Estimated Blood Volume (EBV).

EBV Neonatus = 90 mL/KgBB

EBV Bayi = 80 mL/KgBB

EBV Anak + Dewasa = 70 mL/KgBB

Maka rumus EBV = KgBB x EBV X Jumlah Pendarahan (%).

78

Page 71: Basic IV Fluid Therapy. Rev-libre

PT. BBraun Medical Indonesia | Clinical Application Specialist | Page

TERAPI TRANSFUSI DARAH

Kebutuhan darah berdasarkan Hb

a. darah WB = (Hb yang diinginkan – Hb sekarang)x BB (kg) x 6

b. darah PRC = (Hb yang diinginkan – Hb sekarang) x BB (kg) x 3 c. darah FFP = (Hb yang diinginkan – Hb sekarang ) x BB (kg) x 10

79

Page 72: Basic IV Fluid Therapy. Rev-libre

PT. BBraun Medical Indonesia | Clinical Application Specialist | Page

QUIZ 4 1. Seorang pasien dengan diagnosa Fraktur Femur Dextra dan akan

dilakukan operasi pleting femur dextra selama 3 jam. BB:70 kg, TD: 90/70mmHg, Nadi: 100x/. Pasien mengalami pendarahaan sebesar 40%. Berapa kebutuhan darah yang dibutuhkan?

Maka kebutuhan darah = KgBB x EBV X Jumlah Pendarahan (%)

= 70 Kg x 70 mL x 40 %

= 1960 cc darah atau cairan koloid Dextran

Untuk cairan kristaloid = 3 x jumlah pendarahaan

Maka cairan kristaloid = 3 x 1960 = 5880 cc.

.

80

Page 73: Basic IV Fluid Therapy. Rev-libre

PT. BBraun Medical Indonesia | Clinical Application Specialist | Page

QUIZ 5 2. Pasien masuk dengan pendarahaan berat dengan Hb: 4 gr/dl, BB pasien: 50 kg. Pasien rencana operasi dan Hb ingin di naikkan menjadi 10 gr/dl. Pasien akan mendapat transfusi darah PRC. Berapa cc darah PRC yang di butuhkan?

Maka darah PRC= (Hb yang diinginkan- Hb sekarang)xBB(kg)x3

PRC = (10 – 4)x 50 kg x 3

= 900cc darah PRC.

81

Page 74: Basic IV Fluid Therapy. Rev-libre

PT. BBraun Medical Indonesia | Clinical Application Specialist | Page

PROSEDUR TRANSFUSI DARAH

Transfusi darah diberikan mengunakan blood

set yang memiliki filter (penyaring) dengan ukuran 170-200 µm untuk menyaring partikel debris dan bekuan fibrin.

Set Transfusi darah diganti setelah 1x 24 jam walaupun transfusi masih dilanjutkan.

Set Transfusi darah tidak membutuhkan filter udara

82

Royal College of Nursing (2005b) Right blood, right patient, right time, London: RCN. (III)

Page 75: Basic IV Fluid Therapy. Rev-libre

PT. BBraun Medical Indonesia | Clinical Application Specialist | Page

RUMUS TRANSFUSI DARAH (SANGOFIX® ES)

Jumlah darah yg ditransfusi x Faktor tetesan(20gtt)

Lama waktu pemberian x 60”

Contoh :

Pasien akan diberikan transfusi WB 1 kantong darah (350 cc) dalam waktu 4 jam.

Berapa kecepatan tetesan transfusi ?

Jumlah darah yg ditransfusi x faktor tetesan (20 tts)

Lama waktu pemberian x 60”

= 350 cc x 20 tts = 29 tts /menit

4 x 60”

83

Page 76: Basic IV Fluid Therapy. Rev-libre

PT. BBraun Medical Indonesia | Clinical Application Specialist | Page

KESIMPULAN

1. Klasifikasi cairan dibedakan atas 3 jenis yaitu Kristaloid , Koloid dan produk darah yang masing-masing memiliki kandungannya berbeda.

2. Indikasi pemberian cairan didasarkan pada kasus keadaan penyakit pasien dan tidak melupakan anamnese riwayat penyakit pasien.

3. Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit dapat mempengaruhi fungsi fisiologis tubuh. Dalam tubuh manusia air memiliki prosentasi yang besar dari berat badan manusia.

85 85

Page 77: Basic IV Fluid Therapy. Rev-libre

PT. BBraun Medical Indonesia | Clinical Application Specialist | Page 86

THANK YOU