25
BANK UMUM (CONVESIONAL) MANAJEMEN AKTIVA & PENEMPATAN/ALOKASI BANK PASAR KEUANGAN DAN LEMBAGA KEUANGAN SEMESTER GANJIL NAMA: IRA PUSPITA NIM: 1306205174 FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS UDAYANA BADUNG 2014

BANK UMUM.docx

Embed Size (px)

DESCRIPTION

abs

Citation preview

Page 1: BANK UMUM.docx

BANK UMUM (CONVESIONAL)MANAJEMEN AKTIVA & PENEMPATAN/ALOKASI BANK

PASAR KEUANGAN DAN LEMBAGA KEUANGAN

SEMESTER GANJIL

NAMA: IRA PUSPITA

NIM: 1306205174

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS UDAYANA

BADUNG

2014

KATA PENGANTAR

Page 2: BANK UMUM.docx

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas limpahan rahmat dan

hidayahnya penulis dapat menyelesaikan laporan persentasi tentang “Bank Umum

(Convesional) Manajemen Aktiva & penempatan/Alokasi Bank” Laporan ini disusun sebagai

salah satu tugas mata kuliah Pasar Keuangan dan Lembaga Keuangan.

Dalam kesempatan ini kami mengucapkan terimakasih yang sedalam-dalamnya kepada Yth :

1.        Bpk Prof. Dr. I Wayan Sudirman, S.E., S.U. selaku dosen

2.        Orang tua, yang telah membantu baik moril maupun materi

4.        Rekan-rekan yang telah membantu dalam penyusunan laporan ini 

 

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini jauh dari sempurna, baik dari segi

penyusunan, bahasan, ataupun penulisannya. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan

saran yang sifatnya membangun, khususnya dari dosen mata kuliah guna menjadi acuan dalam

bekal pengalaman bagi penulis untuk lebih baik  di masa yang akan datang.

Denpasar, 29 Desember 2014

Penyusun

PEDAHULUAN

Page 3: BANK UMUM.docx

Kita sering mendengar istilah bank sentral dan bank umum. Namun kita kadang tidak tau apa

yang dimaksut dengan bang umum atau pun bank sentral. Pada tulisan kali ini penuli membahs

mengenai pengertian tugas dan fungsi bank umum

LANDASAN TEORI

Pengertian bank menurut UU No 7 tahun 1992 adalah badan usaha yang menghimpun dari

masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam rangka

meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.

PEMBAHASAN

Para ahli perbankan di negara-negara maju mendefinisikan bank umum sebagai institusi

keuangan yang berorientasi laba. Untuk memperoleh laba tersebut bank umum melaksanakan

fungsi intermediasi. Karena diizikan mengumpulkan dana dalam bentuk deposito, bank umum

disebut juga sebagai lembaga keuangan depositori. Berdasarkan kemampuannya menciptakan

uang (giral), bank umum dapat juga disebut sebagai bank umum pencipta uang giral. Pengertian

bank umum menurut Undang-Undang No. 10 tahun 1998 : “Bank Umum adalah bank yang

melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam

kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.“

Tugas Bank Umum

A. Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan berupa giro, deposito

berjangka, tabungan.

B. Memberi kredit

C. menerbitkan surat pengakuan utang

D. membeli, menjual, atau meminjam atas resiko sendiri maupun untuk kepentingan dan

atas perintah nasabah

E. melakukan kegiatan lain yang lazim dilakukan bank sepanjang tidak bertentangan dengan

undang-undang.

Fungsi-fungsi bank umum

Page 4: BANK UMUM.docx

A. Penciptaan uang

Uang yang diciptakan bank umum adalah uang giral, yaitu alat pembayaran lewat

mekanisme pemindahbukuan (kliring). Kemampuan bank umum menciptakan uang giral

menyebabkan possisi dan fungsinya dalam pelaksanaan kebijakan moneter. Bank sentral

dapat mengurangi atau menambah jumlah uang yang beredar dengan cara mempengaruhi

kemampuan bank umum menciptakan uang giral.

B. Mendukung Kelancaran Mekanisme Pembayaran

Fungsi lain dari bank umum yang juga sangat penting adalah mendukung kelancaran

mekanisme pembayaran. Hal ini dimungkinkan karena salah satu jasa yang ditawarkan

bank umum adalah jasa-jasa yang berkaitan dengan mekanisme pembayaran. Beberapa

jasa yang amat dikenal adalah kliring, transfer uang, penerimaan setoran-setoran,

pemberian fasilitas pembayaran dengan tunai, kredit, fasilitas-fasilitas pembayaran yang

mudah dan nyaman, seperti kartu plastik dan sistem pembayaran elektronik.

C. Penghimpunan Dana Simpanan Masyarakat

Dana yang paling banyak dihimpun oleh bank umum adalah dana simpanan. Di Indonesia

dana simpanan terdiri atas giro, deposito berjangka, sertifikat deposito,tabungan dan atau

bentuk lainnya yang dapat dipersamakan dengan itu. Kemampuan bank umum

menghimpun dana jauh lebih besar dibandingkan dengan lembaga-lembaga keuangan

lainnya. Dana-dana simpanan yang berhasil dihimpun akan disalurkan kepada pihak-

pihak yang membutuhkan, utamanya melalui penyaluran kredit.

D. Mendukung Kelancaran Transaksi Internasional

Bank umum juga sangat dibutuhkan untuk memudahkan dan atau memperlancar transaksi

internasional, baik transaksi barang/jasa maupun transaksi modal. Kesulitan-kesulitan

transaksi antara dua pihak yang berbeda negara selalu muncul karena perbedaan

geografis, jarak, budaya dan sistem moneter masing-masing negara. Kehadiran bank

umum yang beroperasi dalam skala internasional akan memudahkan penyelesaian

transaksi-transaksi tersebut. Dengan adanya bank umum, kepentingan pihak-pihak yang

melakukan transaksi internasional dapat ditangani dengan lebih mudah, cepat, dan murah.

E. Penyimpanan Barang-Barang Berharga

Penyimpanan barang-barang berharga adalah satu satu jasa yang paling awal yang

ditawarkan oleh bank umum. Masyarakat dapat menyimpan barang-barang berharga yang

Page 5: BANK UMUM.docx

dimilikinya seperti perhiasan, uang, dan ijazah dalam kotak-kotak yang sengaja

disediakan oleh bank untuk disewa (safety box atau safe deposit box). Perkembangan

ekonomi yang semakin pesat menyebabkan bank memperluas jasa pelayanan dengan

menyimpan sekuritas atau surat-surat berharga.

F. Pemberian Jasa-Jasa Lainnya

Di Indonesia pemberian jasa-jasa lainnya oleh bank umum juga semakin banyak dan luas.

Saat ini kita sudah dapat membayar listrik, telepon membeli pulsa telepon seluler,

mengirim uang melalui atm, membayar gaji pegawai denga menggunakan jasa-jasa bank.

ANALISIS

Manajemen Aktiva & penempatan/Alokasi Bank

1. Arti dan Faktor Yang Mempengaruhi Strategi Manajemen Aktiva Bank

Strategi dan aktivitas manajemen operasional sebuah bank terlihat dalam neraca dan

perubahan neraca. Sisi passiva menunjukkan strategi dan kegiatan manajemen yang berkaitan

dengan sumber pengumpulan dana, sementara sisi aktiva menunjukkan strategi dan kegiatan

manajemen yang berkaitan dengan tempat pengumpulan dana. Sisi pengumpulan dana(pasiva)

biasanya meliputi pengumpulan dana yang diperoleh daro modal dasar, deposito, giro dan

tabungan. Tujuan manajemen perbankan adalah memberikan kredit jangka -pendek atau jangka-

panjang. Untuk tujuan itu, pasivanya merupakan sebuah alat. Sisi penggunaan dana(aktiva)

meliputi kas, rekening pada bank sentral, pinjaman jangka- pendek dan jngka- panjang, dan aktiv

tetap.

Manajemen aktiva bank ialah manajemen yang berhubungan dengan alokasi dana ke

dalam kemungkinan investasi. Alokasi dana ke dalm investasi perlu direncanakan, diorganisasi,

diarahkan, dan diawasi agar tujuannya dapat tecapai.

Pengelompokkan aktina dilihati dari sifatnya terbadi menjadi dua, yaitu:

1. Aktiva Tidak Produktif

Meliputi (1) alat-alat likuid dan giro bnk pada bank-bank laindan(2) aktiv tetap dan inventaris.

Disebut “aktiva tidak produktif” karena aktiva ini tidak menghasilkan laba atau rugi.

2. Aktiva Poduktif

Page 6: BANK UMUM.docx

Meliputi (1) kredit jangka pendek dn kredit jangka panjang; (2) deposito pada bank lain; (3) uang

kol(call money); (4) surat-surat berharga; (5) penempatan dana pada bank lain di dalam dan

diluar negari; dan (6) penyertaan modal

Jenis-Jenis Aktiva Bank

Aktiva dalam arti umum merupakan pos uang dipunyai oelh perseorangan yng memiliki

nila moneter. Aktiva dalam arti umum tersbut adalah:

1. Barang-barang yang cukup untuk memenuhi uatnga dan warisan seorang pewaris.

2. Semua milik seseorang atau suatu perusahaan yang dipergunakan untuk menanggung utang

yang ada.

3. Semua pos dalam neraca suatu perusahaan yang menunjukkan seluruh harta milik

seseorang, organisasi.

Aktiva bisnis perbankan mempunyai karakteristik sebagai berikut:

1. Bahwa aktiv itu mempunyai peluang untuk meraih manfaat ekonomi di wktu yang akan

datang.

2. Bahwa perubahan aktiva itu menjadi indicator utnuk manajemen pengawasan

3. Bahwa aktiva tersebut merupakan produk dri transaksi – tramsaksi sebelumnya.

1. Aktiva Kas

Merupakan salah satu perkiraan aktiva dalm nerac yng diwakili oleh uang kertas dan

logam, perintah bayar dan cek yang dapat dinegoisasikan, dam saldo bank. Aktiva kas meliputi

semua uang yang beredar ditambah dengan alat-alat berupa bukti tertulis mengenai utang yang

secara bebas dapat dipindahtangankan dengan penyerahan.aktiva inim merupakan harta paling

cair, tidak memberikan hasil, dan semata-matauntuk tujuan operasional agar bisnis perbankan itu

berjalan dengan mulus.

Bank yng diwajibkan oleh peraturan untuk memiliki sejumlah saldo, yang disebut”saldo

kerja” dalam bentuk uang dengan rasio tertentu terhadap titiopan yang ada pada bank tersbut.

Secara berurutan, tujuan saldo kerja adalah :

1. Menjaga Likuiditas. Primer, saldo kerja ditujukan untuk menjaga penarikan dan oleh

para penyimpan dan menjaga likuiditas.

2. Memberikan Pinjaman. Sekunder, saldo kerja di tujukan untuk memberikan pinjaman

dalam batas-batas pertauran yang ditetapkan oleh UU perbankan.

Page 7: BANK UMUM.docx

3. Menyediakan Biaya Operasional. Tercier, saldo kerja ditujukan untuk biaya opersional

agar kewajiban bnk dapat dipenuhi tanpa hambatan.

Jenis-jenis aktiva kas yang dimiliki oleh sebuah bisnis bank komersial meliputi:

1. Saldo pada bank sentral. Saldo pada bank sentral itu untuk: (a) memenuhi peraturan, (b)

menjaga likuiditas bank yang bersangkutan; (c) jaminan kliring.

2. Saldo pada bank lain. Utang-piutang antar bank dapat diselesaikan dengannkliring. Oleh

sebab itu, saldo rekening Koran (R/K) pada bank lain merupakan aktiva kas.

3. Kas dalam prosese penagihan. Kas dalam perjalanan yang akan tiba dianggap sebagai

salah satu harta yng paling cair. Karena itu dikelompokkan sebagai “aktiv kas”.

4. Kas dalam “ruang besi”. Adalah saldo kas yang ada dalm kamar besi suatu bank. Kas

dalam ruang besi meliputi semua saldo kas yang tersimpan dalam kamar besi. Gunannya

untuk memelihara likuiditas, bukan rentabilitas

2. Investasi Sekuritas

Merupakan harta bank meliputi surat-surat berharga. Sekuritas ini merupakan alat

investasi bagi abnk yang bersangkutan. Jenis-jenis yang menjadi aktiva bisnis perbankan berupa

surat-surat berharga yang dimiliki oleh bank meliputi:

1. Investasi dalam sekuritas pemerintah.termasuk saham dan obligasi yang diterbitkan oleh

pemerintah. Sekuritas pemerintah dapat diperoleh Dario bursa efek.

2. Investasi dalam sekuritas bank lain. Termasuk saham dan obligasi Perseroan tersebut.

Sekuritas ini dapat diperoleh dari buraa efek.

Secara taktis, tujuan investasi sekuritas yang dilakukan oleh bisnis perbankan secara berturut-

turut seperti berikut:

1. Mempertahankan likuiditas. Primer, investasi sekuritas ditujukan unutk mempertahankan

likuiditas, umunya apabila dana dalam aktiva ks tidak mencukupi untuk menutup

kewajiban bank.

2. Meraih pendapatan. Sekunder, investasi sekuritas ditujukan unutk memperoleh

pendapatan.

3. Pinjaman

Merupakan sejumlah uang yang diberikan kepad nasabah-debitur yang akan

mengembalikannya pada waktu tertentu di kemudian hari. Biasanya, sebagai tambahan atas

perjanjian pun akan memberikan pembayaran atas penggunaan harta, yang dinamakan”bunga”.

Page 8: BANK UMUM.docx

Adapun dokumentasio pemberian janji ini disebut”surat promes” bilamana harta itu berupa uang

tunai.

Pinjaman yang diberkan bank kepada nasabahnya mungkin dalam bentuk:

1. Pinjaman jangka-pendek diberkan kepada nasabah-debitur tidak lebih dari astu tahun.

Bank yang memberikan pinjaman ini ialah bank yang memasuki “pasar uang”. Pasar

uang adalah pasar untuk instrument utang jangka-pendek, termasuk sertifikat deposito

yang dapat dinegoisasikan, aksep bank, surat utang jangka-pendek.

2. Pinjaman jangka-panjang. Diberikan untuk waktu lebih dari satu tahun. Bisnis bank yang

memberikan pinjaman jangka-panjang adalah bisnis bank yang ikut mengadakan

transaksi dalam”pasar modal”.pasar modal adalah pasar yang menjadi tempat modal

diperdagangkan, mencakup pula penempatan pribadi sumber-sumber utang dn ekuitas

dan juga pasar dan bursa terorganisasi.

Kredit yang diciptakan oleh perbankan bisnis dalam bentuk, yaitu:

a. Kredit Komersial. Biasanya kredit komersial, diantaranya dibuktikan dengan surat

promes, cek, wesel dan aksep. Kredit ini digunakan unuk melaksanakan operasi

kehidupan bisnis sehari-hari.

b. Kredit Financial. Kredit ini diberikan dengan anggapan bahwa dana yang disumbangkan

oleh bisnis perbankan kepada nasabah-debitur akan digunakan untuk pemanfaatan yang

relative permanent.

4. Aktiva Tetap

Berupa aktiva yang diperoleh dengan tujuan untuk penggunaan jangka-panjang, bukan

untuk dijual kembali dalam sekali putaran produksi jasa. Artinya, aktiva tetap meruapakan aktiva

ynag dipergunakan bisnis perbankan bukan untuk dikonsumsi menjadi uang tunai selam suatu

periode tertentu.

Aktiva tetap yang dimiliki oleh bisnis perbankan dapat dibedakan ke dalam:

1. aktiva permanent. Merupakan aktiva bisnis perbankan yang antara lain meliputi tanah

yang merupakan aktiva yang selalu ada, artinya tidak rusak secara fisik karena digunakan

untuk temapt gedung berdiri.

2. aktiva yang secara fisik nilainya turun. Merupakan aktiva bisnis perbankan yang nilainya

turun secara fisik, keran aitu perlu didepresiasikan pada suatu periode waktu yang

direncanakan

Page 9: BANK UMUM.docx

Manajemen Bank : Alokasi Dana Bank

A. Pendekatan Lokasi Dana

Cara penempatan (alokasi) dana oleh suatu bank umum dengan mempertimbangkan sumber

dan yang diperolehnya terdir atas dua pendekatan yang digunakan, yaitu :

a. Pool of funds approach adalah penempatan (alokasi) dana bank dengan tidak

memperhatikan hal-hal yang berkaitan dengan sumber dana, seperti sifat, jangka waktu,

dan tingkat harga perolehannya.

b. Asset Allocation Approach adalah penempatan dana ke berbgai aktiva dengan

mencocokan masing-masing sumber dana tersebut

B. Jenis-Jenis  Alokasi Dana Bank

1. Primary Reserve (Cadangan Primer) adalah dana dalam kas dan saldo rekening Koran

Bank pada Bank Indonesia dan Bank-Bank lainnya, serta warkat-warkat dalam proses

penagihan, komponen ini sering disebut sebagai alat-alat likuid.

Tujuan dari Primary Reserve :

Untuk memenuhi ketentuan yang ditetapkan Bank Indonesia yaitu likuiditas wajib

minimum (giro wajib minimum), keperluan operasi bank, semua penarikan simpanan, dan

permintaan pencairan kredit dan nasabah, penyelesaian kliring antar bank dan kewajiban-

kewajiban bank lainnya yang harus segera di bayar.

2. Secondary Reserve (Cadangan Sekunder) adalah penempatan dana-dana ke dalam non

cash liquid asset (asset likuid yang bukan kas) yang dapat memberikan pendapatan kepada

bank dan mudah diperjualbelikan seperti, Surat berharga tersebut antara lain :

Surat berharga pasar uang (SBPU)

Sertifikat Bank Indonesia

Surat berharga jangka pendek lainnya

Surat Utang Negara

Tujuan Cadangan Sekunder :

a. Memenuhi kebutuhan likuiditas yang bersifat jangka pendek.

Page 10: BANK UMUM.docx

b. Memenuhi kebutuhan likuiditas yang segera harus dipenuhi dan kebuthan-kebutuhan

lainnya yang sebelumnya tidak diperkirakan

c. Sebagai tambahan apabila cadangan primer tidak mencukupi.

d. Memenuhi kebutuhan likuiditas jangka pendek yang tidak diperkirakan.

3. Loan Portofolio (kredit) adalah penyaluran kredit, bank baru dapat menentukan besarnya

volume kredit yang akan diberikan setela bank mencucupi primary reserve serta kebutuha

secondary reserve  Portofolio Investment adalah investasi berupa penannaman dalam

bentuk surat-surat berharga jangka panjang atau surat-surat berharga yang berlikuiditas

tinggi, contoh obligasi.

Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam melakukan penanaman dana dalam

bentuk portofolio investment adalah :

1. Tingkat bunga (untuk jenis obligasi)

2. Capital gain yang mungkin bisa diraih (untuk jenis saham)

3. Kualitas atau keamanan (terutama untuk jenis saham)

4. Mudah diperjualbelikan

5. Jangka waktu jatuh tempo

6. Pajak yang harus dibayar

7. Diversifikasi (kangan ditanam pada satu jenis portofolio)

8. Ekspektasi (harapan akan keuntungan di masa mendatang)

4. Fixed Assets adalah penanaman dalam bentuk aktiva tetap (fixed asset) seperti pembelian

tanah, pembangunan gedung kantor bank, perlatan operasional bank.

C. Alokasi Dana Menurut Sifat Aktiva

Alokasi dana menurut sifat aktiva adalah pengalokasian dana bank ke dalam bentuk-bentuk

aktiva, baik aktiva yang dapat memberikan hasil (income) maupun aktiva-aktiva yang tidak

memberikan hasil.

Page 11: BANK UMUM.docx

Aktiva Produktif (earning assets) adalah semua aktiva dalam rupiah dan valuta asing yang

dimiliki bank dengan maksud untuk memperoleh Penghasilan sesuai dengan fungsinya . 

Komponen Aktiva Produktif terdiri atas :

1. Kredit yang diberikan

2. Penempatan dana pada bank lain (deposito berjangka, call money)

3. Surat-surat berharga (SBI, SBPU)

4. Prnyertaan modal

Penanamana Dana Dalam Aktiva Tidak Produktif

Adalah penanaman dana bank ke dalam aktiva yang tidak memberikan hasil bagi bank. 

Komponen dana dalam bentuk aktiva tidak produktif ini terdiri atas:

1. Alat-alat likuid (kas, giro pada BankIndonesia, Giro pada bank-bank lain, warkat dalam

proses penagihan.

2. Aktiva tetap dan inventaris (tanah, gedung, computer, ATM, facsimile)

3. Manajemen Penggunaan Dana Bank

4. Bagi bank bagi manajemen dana bank adalah bagaimana memilih dan mengelola sumber

dana yang tersedia. Bagi bank pengelola sumber dana dari masyarakat luas, terutama

dalam bentuk simpanan giro, tabungan dan deposito sangatlah penting. Dalam penglolaan

sumber dana di mulai dari pencarian akan kebutuhan dana, kemudian pelaksanaan

pencarian sumber dana yang tersedia. Pengelolaan sumber dana kini di kenal dengan

nama manajemen dana bank. Dengan kata lain pengertian manajemen dana bank adalah

suatu kegiatan perncanaan, pelaksanaan dan pengendalian terhadap penghimpuan dana

yang yang ada di masyarakat.

5. Alokasi Dana Menurut Sifat Aktiva Menurut Lukman Dendawijaya alokasi dana

berdasarkan sifat aktiva adalah pengalokasian dana bank ke dalam bentuk-bentuk aktiva,

baik aktiva yang dapat memberikan hasil (income) maupun aktiva yang tidak

memberikan hasil.

6. Alokasi Dana Bank Dana yang diperoleh sebuah bisnis perbankan perlu dialokasikan

dengan tepat. Untuk itu diperlukan suatu kebijakan alokasi aktiva. Alokasi aktiva

merupakan pendistribusian dana investasi yang didasarkan pada fungsi dan kegunaan

diantara berbagai kategori aktiva, termasuk ekuivalen kas, saham, investasi pendapatan

Page 12: BANK UMUM.docx

tetap, dan aktiva berwujud lainnya. Alokasi aktiva akan berdampak baik pada resiko

maupun laba. Alokasi aktiva merupakan konsep sentral dalam perencanaan keuangan

bagi manajemen investasi bisnis perbankan, kebijakan alokasi aktiva perlu mengindahkan

tingkat likuiditas, tetapi tidak mengabaikan tingkat rentabilitas. Untuk itu dana yang

diperoleh dialokasikan ke dalam cadangan primer, cadangan sekunder, kredit, dan

investasi dalam perbandingan yang tepat sesuai dengan perubahan-perubahan.

7. Aktiva Produktif (Earning Assets) yaitu semua aktiva yang dimiliki bank dengan maksud

untuk memperoleh penghasilan sesuai dengan fungsinya. Pengelolaan dana dalam aktiva

produktif merupakan sumber pendapatan bank yang digunakan untuk membiayai

keseluruhan biaya operasional bank, termasuk biaya bunga, biaya tenaga kerja, dan biaya

operasional lainnya. Komponen aktiva produktif terdiri dari :

a. Kredit yang diberikan adalah semua realisasi kredit dalam rupiah dan valuta asing

yang diberikan oleh bank termasuk kantornya di luar negeri, kepada pihak ketiga

bukan bank, baik di dalam maupun di luar negeri.

b. Penempatan dana pada bank lain. Penempatan dana pada bank lain dapat berupa

deposito berjangka pada bank lain, call money, pinjaman uang biasa berjangka

menengah dan panjang, surat berharga dalam pasar uang.

c. Surat-surat berharga. Penempatan dana dalam surat berharga sebagai aktiva

produktif meliputi :

1) Surat-surat berharga jangka pendek yang digunakan sebagai cadangan

sekunder.

2) Surat-surat berharga jangka panjang yang dimaksudkan untuk

mempertinggi profitabilitas bank.

Penanaman dana dalam surat berharga tersebut antara lain meliputi Sertifikat

Bank Indonesia (SBI), Surat Berharga Pasar Uang (SBPU), wesel dan promes

yang di-endors bank lain, Revolving Underwriting Facilities (RUF), aksep atau

promes dalam rangka call money, kertas perbendaharaan atas beban negara,

berbagai macam obligasi, dan saham yang terdaftar pada bursa efek.

d. Penyertaan modal. Alokasi dana bank dalam bentuk penyertaan modal adalah

penanaman dana bank dalam bentuk saham secara langsung pada bank lain atau

lembaga keuangan lain yang berkedudukan di dalam dan di luar negeri. Di

Page 13: BANK UMUM.docx

samping itu, dapat juga berbentuk penyertaan saham dalam suatu perusahaan

nasabah asalkan dalam rangka penyelamatan kredit (rescue operation).

8. Aktiva Tidak Produktif (Nonearning Assets) adalah yaitu penanaman dana bank ke dalam

aktiva yang tidak memberikan hasil bagi bank. Komponen dana dalam bentuk aktiva

tidak produktif terdiri atas:

a. Alat-alat likuid. Alat likuid atau cash asset adalah aktiva yang dapat dipergunakan

setiap saat untuk memenuhi kebutuhan likuiditas bank. Aktiva ini merupakan

aktiva yang paling likuid dari keseluruhan aktiva bank. Komponen alat likuid

menurut ketentuan Bank Indonesia terdiri atas uang kas yang ada pada bank dan

saldo rekening giro pada Bank Indonesia. Sejak deregulasi 1 juni 1983, saldo giro

pada BI tidak diberikan jasa giro.

b. Aktiva tetap dan inventaris.Aktiva tetap yang dimiliki bank dapat berbentuk

tanah, gedung kantor (baik kantor pusat maupun cabang-cabang), peralatan kantor

seperti komputer, facsimile, ATM, peralatan promosi, dan lain-lain.

9. Penggunaan dana bank Cadangan Likuiditas Cadangan Primer: Untuk memenuhi

kewajiban likuiditas minimum Cadangan Sekunder: Untuk memenuhi kebutuhan

likuiditas kurang dari 1 tahun Penyaluran Kredit. Pemberian pinjaman kepada nasabah

yang memenuhi ketentuan kebijakan perkreditan Invesments. Penanaman dalam surat

berharga jangka panjang guna memaksimalkan pendapatan bank

10. Faktor yang perlu diperhatikan dalam melakukan investment adalah:

Tingkat bunga / capital gain Kualitas (keamanan) Mudah diperjual belikan Jangka waktu

jatuh tempo Pajak Diversifikasi

11. Penggunaan dana menurut sifat aktiva Aktiva Produktif seperti: Kredit, Penempatan di

bank lain, Surat berharga, PenyertaanAktiva Tidak Produktif: seperti Alat likuid, Aktiva

12. Kualitas aktiva produktif ditentukan oleh: Ketepatan pembayaran bungan dan pokok

pinjaman. Tingkat kemungkinan diterimanya kembali dana yang ditanamkan untuk surat

berharga

13. Penggolongan kualitas kredit sesuai ketentuan Bank Indonesia: Pass (Lancar) Special

Mention (Dalam Perhatian Khusus) Substandard (Kurang Lancar) Doubtful (Diragukan)

Loss (Macet)

14. Kualitas Surat Berharga: Pass (Lancar) Loss (Macet)

Page 14: BANK UMUM.docx

15. Cadangan Bank Untuk mempertahankan likuiditasnya manajemen bisnis perbankan

membentuk cadangan. Dilihat dari strategi untuk mempertahankan likuiditas, cadangan

dalam perbankan dapat dibedakan dalam cadangan primer dan cadangan sekunder. Cash

reserve adalah dana cadangan yang berbentuk tunai dan digunakan untuk menjaga

keselamatan bank, baik jangka panjang maupun jangka pendek. Penguasaan cash reserve

merupakan bagian penting dari tugas manajemen likuiditas karena akan sangat

menentukan apakah bank tersebut dapat merebut kepercayaan masyarakat atau tidak.

Banyak kesuksesan bank terjadi karena keberhasilan mengelola secara baik dana

cadangan tunai ini.

16. Jenis-Jenis Cadangan Bank Cadangan Primer (Primary Reserve). Primary reserve

diperlukan untuk memenuhi permintaan efektif dari para nasabah yang muncul secara

tiba-tiba. Bahasa teknis perbankan dalam mewujudkan primary reserve ini adalah alat-

alat yang dikuasai dan tercermin pada pos-pos aktiva, berupa : saldo kas dan saldo

rekening pada Bank Indonesia. Cadangan primer merupakan garis pertahanan pertama

sebuah bank jika para deposan menarik dana mereka. Cadangan Sekunder. Digunakan

untuk memenuhi kebutuhan likuiditas yang jangka waktunya kurang dari satu tahun yang

sekaligus dimanfaatkan untuk mencari laba. Cadangan sekunder merupakan pinjaman

dan sekuritas yang dapat dikonversikan ke dalam uang tunai tanpa kerugian yang serius.

Sertifikat Bank Indonesia (SBI), Surat Berharga Pasar Uang (SBPU), Sertifikat Deposito,

dan Surat Dagang adalah beberapa instrumen yang termasuk dalam cadangan sekunder.

Cadangan sekunder tidak semata-mata sebagai penyangga cadangan utama, tetapi juga

sebagai dana yang lincah bergerak dan ditanam dalam bentuk investasi jangka pendek

dengan sifat-sifat yang tetap current.

17. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Cadangan Bank Setiap manajemen bisnis perbankan

harus memelihara rasio aktiva-cadangan (reserve-assets ratio) atau rasio likuiditas

(liquidity ratio), yaitu bagian dari aktiva keseluruhan suatu bank komersial yang perlu

dipertahankan dalam bentuk aktiva lancar agar dapat memenuhi penarikan uang sehari-

hari oleh para nasabah dan kewajiban-kewajiban keuangan lainnya. Setiap strategi

manajemen keuangan perbankan, khususnya yang berkaitan dengan upaya bertahan

dalam persaingan, perlu selalu mempertimbangkan dan memproyeksikan kebutuhan yang

optimum akan cadangan primer dan cadangan sekunder. Dalam hal seperti inilah strategi

Page 15: BANK UMUM.docx

manajemen likuiditas memerlukan perencanaan keuangan baik arus masuk maupun arus

keluar yang mampu mengantisipasi setiap perubahan di waktu yang akan datang.

18. Cash Ratio. Rasio ini menunjukkan posisi kas yang dapat menutupi hutang lancar. Rasio

ini adalah rasio yang paling likuid. Semakin tinggi rasio ini semakin tinggi pula

kemampuan likuiditas bank yang bersangkutan, namun dalam praktek akan

mempengaruhi profitabilitasnya. Menurut ketentuan Bank Indonesia, alat likuid terdiri

atas uang kas ditambah dengan rekening giro bank bersangkutan yang disimpan pada

Bank Indonesia. Komponen-komponen alat likuid untuk semua jenis bank adalah sama,

yaitu : Saldo Kas dan Saldo Rekening pada Bank Indonesia. Sedangkan komponen-

komponen kewajiban segera dapat ditagih atau segera harus dibayar adalah : Giro,

Deposito, Tabungan, dan Kewajiban jangka pendek lainnya.

19. Penempatan Dana Bank. Kegiatan ini adalah kegiatan yang dilakukan bank dimana dana

yang diperoleh didapat dari dana yang dihimpun dari masyarakat. Kredit yang diberikan

dan suku bunga dapat ditentukan sendiri oleh nasabah. Menurut UU Perbankan No. 10

Tahun 1998, Kredit adalah: “penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan

dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam anata bank

dengan pihak lain yangmewajibkan pihak peminjam melunasi utangnya setelah jangka

waktu tertentu denganpemberian bunga”.

20. Sebelum memberikan kredit biasanya bank menilai terlebih dahulu kepada orang yang

meminjam dana tersebut, agar dana yang diberikan bisa aman. Penilaiannya tersebut

dilihat dari: Latar belakang nasabah tersebut, Prospek usahannya dan Jaminan yang

diberikan

21. Unsur-unsur yang terdapat ketika memberikan kredit: Kepercayaan: Dimana Bank dapat

mempercayai nasabah dapat memebayar dana yang telah dipinjamkan oleh bank kepada

nasabah Kesepakatan: merupakan perjanjian antara pihak debitur dengan pihak kreditur

yang dituangkan dalam suatu surat perjanjian, biasanya surat perjanjian itu dibuat

sebelum nasabah mendaptkan dana dan terdapat beberapa syarat yang harus diajukan

kepada Bank. Jangka Waktu: Untuk menentukan jangka waktu kredit yang akan

dilakukan oleh nasabah. Resiko: Suatu tenggang waktu pengembalian akan menyebabkan

resiko tidak tertagih. Semakin lama jangka waktunya semakin besar resikonya. Untuk itu

bank sebaiknya sebisa mungkin untuk dapat menghindari resiko-resiko yang dapat

Page 16: BANK UMUM.docx

membuat bank menjadi tidak mendapatkan keuntungan. Balas jasa: Merupakan

keuntungan atas pemberian kredit dan jasa tersebut yang kita kenal dengan bunga/ bagi

hasil.

KESIMPULAN

Bank umum adalah bank yang hanya menghimpun dari masyarakat dalam bentuk

simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam rangka meningkatkan taraf hidup

rakyat banyak yang berorientasi laba secara convesional. Strategi dan aktivitas manajemen

operasional sebuah bank terlihat dalam neraca dan perubahan neraca. Sisi passiva menunjukkan

strategi dan kegiatan manajemen yang berkaitan dengan sumber pengumpulan dana, sementara

sisi aktiva menunjukkan strategi dan kegiatan manajemen yang berkaitan dengan tempat

pengumpulan dana. Sisi pengumpulan dana(pasiva) biasanya meliputi pengumpulan dana yang

diperoleh daro modal dasar, deposito, giro dan tabungan. Tujuan manajemen perbankan adalah

memberikan kredit jangka -pendek atau jangka- panjang. Untuk tujuan itu, pasivanya merupakan

sebuah alat. Sisi penggunaan dana(aktiva) meliputi kas, rekening pada bank sentral, pinjaman

jangka- pendek dan jngka- panjang, dan aktiv tetap.