12
Repository Tugas Akhir Arsitektur No.1 | Vol. III © Prodi Arsitektur Itenas Oktober 2020 Repository Tugas Akhir Arsitektur – 1 Bangunan Konservatori Botani dengan Penerapan Arsitektur Organik Rafifta Ganiar Firdaustin Jurusan Arsitektur, Fakultas Arsitektur dan Desain Itenas, Bandung Email: [email protected] ABSTRAK Kota Baru Parahyangan memiliki konsep kawasan “Kota Mandiri Berwawasan Pendidikan” bisa dilihat dari perancangan kawasan yang memiliki banyak sarana dan prasarana dalam segi pendidikan di dalamnya. Tetapi sarana dan prasarana pada kawasan perumahan Kota Baru Parahyangan terlihat belum optimal akibat dari masih berlanjutnya pembangunan kawasan. Terutama dalam hal sarana rekreasi yang belum optimal di dalam kawasan. Untuk memaksimalkan hal tersebut diperlukan kajian mengenai strategi pengembangan taman rekreasi guna mengetahui permasalahan dan pengembangan potensi objek taman rekreasi yang berbasis pendidikan. Dari issue tersebut, dirancang sebuah kawasan rekreasi berbasis pendidikan dengan pendekatan Arsitektur Organik yang memiliki ciri-ciri dapat mencerminkan bentuk natural. Selain itu keharmonisan antara manusia, alam, dan sekitar menjadi point utama dalam dasar perancangan kawasan. Penggunaan konsep The Harmony Of Nature diterapkan dalam bangunan yang akan dijadikan fasilitas kawasan seperti bangunan kantor, bangunan lobby, bangunan konservatorium, restoran dan landscape yang dapat dibentuk seperti elemen yang berada di alam. Sehingga keharmonisan bentuk, fungsi, sesuai dengan tema Arsitektur Organik. Konsep The Harmony Of Nature dapat terlihat dalam bentuk bangunan-bangunan dalam kawasan. Bentuk yang diambil dari elemen alam adalah bentuk daun dan bentuk bunga, elemen daun dapat dilihat dari bentuk atap kantor dan lobby. Bentuk daun makin terasa dengan pemilihan material kaca dan rangka atap baja yang meyerupai sirip-sirip tulang daun. Sedangkan bentuk bunga diaplikasikan pada atap bangunan restoran dan orientasi bentuk bangunan konservatorium yang mengikuti kelopak bunga mawar. Kata kunci: Arsitektur Organik, Botani, The Harmony of Nature. ABSTRACT Kota Baru Parahyangan has an area concept of "Independent City with Education Insight", which can be seen from the design of an area that has many facilities and infrastructure in terms of education in it. However, the facilities and infrastructure in the Kota Baru Parahyangan housing area do not appear to be optimal due to the continued development of the area. Especially in terms of recreational facilities that are not yet optimal in the area. To maximize this, it is necessary to study the recreation park development strategy in order to find out the problems and development of the potential objects of the recreation park based on education. From this issue, a recreation area based on education with an Organic Architecture approach was designed which has characteristics that can reflect natural forms. In addition, harmony between humans, nature, and the environment is the main point in the basis of area design. The use of the concept of The Harmony Of Nature can be applied in buildings that will be used as regional facilities such as office buildings, lobbies, conservatories, restaurants and landscapes that can be shaped like elements that are in nature. So that the harmony of form, function, in accordance with the theme of Organic Architecture. The concept of The Harmony Of Nature can be seen in the form of buildings in the area. The form taken from natural elements is the shape of a leaf and a flower shape, the leaf element can be seen from the shape of the office roof and lobby. The shape of the leaves is more pronounced with the choice of glass material and a steel roof frame that resembles leaf bone fins. While the flower shape is applied to the roof of the restaurant building and the orientation of the conservatory building follows the rose petals. Keywords: Organic Architecture, Botanical , The Harmony of Nature.

Bangunan Konservatori Botani dengan Penerapan Arsitektur

  • Upload
    others

  • View
    17

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Bangunan Konservatori Botani dengan Penerapan Arsitektur

Repository Tugas Akhir Arsitektur No.1 | Vol. III © Prodi Arsitektur Itenas Oktober 2020

Repository Tugas Akhir Arsitektur – 1

Bangunan Konservatori Botani dengan Penerapan Arsitektur Organik

Rafifta Ganiar Firdaustin

Jurusan Arsitektur, Fakultas Arsitektur dan Desain Itenas, Bandung Email: [email protected]

ABSTRAK Kota Baru Parahyangan memiliki konsep kawasan “Kota Mandiri Berwawasan Pendidikan” bisa dilihat dari perancangan kawasan yang memiliki banyak sarana dan prasarana dalam segi pendidikan di dalamnya. Tetapi sarana dan prasarana pada kawasan perumahan Kota Baru Parahyangan terlihat belum optimal akibat dari masih berlanjutnya pembangunan kawasan. Terutama dalam hal sarana rekreasi yang belum optimal di dalam kawasan. Untuk memaksimalkan hal tersebut diperlukan kajian mengenai strategi pengembangan taman rekreasi guna mengetahui permasalahan dan pengembangan potensi objek taman rekreasi yang berbasis pendidikan. Dari issue tersebut, dirancang sebuah kawasan rekreasi berbasis pendidikan dengan pendekatan Arsitektur Organik yang memiliki ciri-ciri dapat mencerminkan bentuk natural. Selain itu keharmonisan antara manusia, alam, dan sekitar menjadi point utama dalam dasar perancangan kawasan. Penggunaan konsep The Harmony Of Nature diterapkan dalam bangunan yang akan dijadikan fasilitas kawasan seperti bangunan kantor, bangunan lobby, bangunan konservatorium, restoran dan landscape yang dapat dibentuk seperti elemen yang berada di alam. Sehingga keharmonisan bentuk, fungsi, sesuai dengan tema Arsitektur Organik. Konsep The Harmony Of Nature dapat terlihat dalam bentuk bangunan-bangunan dalam kawasan. Bentuk yang diambil dari elemen alam adalah bentuk daun dan bentuk bunga, elemen daun dapat dilihat dari bentuk atap kantor dan lobby. Bentuk daun makin terasa dengan pemilihan material kaca dan rangka atap baja yang meyerupai sirip-sirip tulang daun. Sedangkan bentuk bunga diaplikasikan pada atap bangunan restoran dan orientasi bentuk bangunan konservatorium yang mengikuti kelopak bunga mawar.

Kata kunci: Arsitektur Organik, Botani, The Harmony of Nature.

ABSTRACT Kota Baru Parahyangan has an area concept of "Independent City with Education Insight", which can be seen from the design of an area that has many facilities and infrastructure in terms of education in it. However, the facilities and infrastructure in the Kota Baru Parahyangan housing area do not appear to be optimal due to the continued development of the area. Especially in terms of recreational facilities that are not yet optimal in the area. To maximize this, it is necessary to study the recreation park development strategy in order to find out the problems and development of the potential objects of the recreation park based on education. From this issue, a recreation area based on education with an Organic Architecture approach was designed which has characteristics that can reflect natural forms. In addition, harmony between humans, nature, and the environment is the main point in the basis of area design. The use of the concept of The Harmony Of Nature can be applied in buildings that will be used as regional facilities such as office buildings, lobbies, conservatories, restaurants and landscapes that can be shaped like elements that are in nature. So that the harmony of form, function, in accordance with the theme of Organic Architecture. The concept of The Harmony Of Nature can be seen in the form of buildings in the area. The form taken from natural elements is the shape of a leaf and a flower shape, the leaf element can be seen from the shape of the office roof and lobby. The shape of the leaves is more pronounced with the choice of glass material and a steel roof frame that resembles leaf bone fins. While the flower shape is applied to the roof of the restaurant building and the orientation of the conservatory building follows the rose petals. Keywords: Organic Architecture, Botanical , The Harmony of Nature.

Page 2: Bangunan Konservatori Botani dengan Penerapan Arsitektur

Rafifta Ganiar Firdaustin

Repository Tugas Akhir Arsitektur – 2

1. PENDAHULUAN

Di tengah-tengah kondisi Kabupaten Bandung Barat yang semakin padat, penting adanya fasilitas rekreasi yang mampu mengurangi rasa stres dan memberikan rasa rileks penduduknya serta mampu mengembalikan kejernihan pikiran mereka. Kegiatan yang dapat memenuhi kebutuhan tersebut salah satunya adalah berlibur ketempat–tempat yang meyenangkan bersama keluarga. Rekreasi (bahasa Latin, re-create) secara harfiah berarti 'membuat ulang', adalah kegiatan yang dilakukan untuk penyegaran kembali jasmani dan rohani seseorang. Hal ini adalah sebuah aktivitas yang dilakukan seseorang di samping bekerja. Kegiatan yang umum dilakukan untuk rekreasi adalah pariwisata, olahraga, bermainan dan hobi. Kegiatan rekreasi umumnya dilakukan pada akhir pekan. Rekreasi merupakan aktivitas yang dilakukan oleh orang-orang secara sengaja sebagai kesenangan atau untuk kepuasan, umumnya dalam waktu senggang. Rekreasi memiliki banyak bentuk aktivitas di mana pun tergantung pada pilihan individual. Beberapa rekreasi bersifat pasif seperti menonton televisi atau aktif seperti olahraga [1]. Fasilitas rekreasi menjadi salah satu potensi utama bagi penduduk. Saat ini, Kabupaten Bandung Barat memiliki prospek pengembangan sektor pariwisata yang dianggap sangat positif dan telah memiliki banyak fasilitas rekreasi yang dapat dinikmati seluruh keluarga.

Pada gambar 1 menjelaskan kawasan taman rekreasi “Conservatory Of Rose” merupakan taman yang berada di lingkungan perumahan di Kota Baru Parahyangan. Kawasan ini dibangun dalam skala yang cukup luas dan sebagian besar kawasan merupakan kawasan perumahan untuk menengah ke atas dan juga terdapat beberapa bangunan pendidikan sebagai fasilitas di kawasan hunian tersebut. Fungsi kawasan taman rekreasi ini adalah sebagai tempat untuk berkumpul dan tempat penyegar di samping kepadatan aktivitas perkotaan.

Gambar 1. Lokasi tapak Sumber : http://www.maps.google.com/ , diakses pada tanggal 26 agustus 2020 dan diolah

Page 3: Bangunan Konservatori Botani dengan Penerapan Arsitektur

Bangunan Konservatori Botani Dengan Penerapan Arsitektur Organik

Repository Tugas Akhir Arsitektur – 3

2. EKSPLORASI DAN PROSES RANCANGAN

2.1 Metode Pendekatan Perancangan Metode pendekatan perancangan yang digunakan dalam perancangan kawasan rekreasi botani Conservatory of Rose ini adalah metode five steps design process yakni tahap identifikasi masalah tentang kawasan rekreasi yang mencakup tujuan, lingkup proyek, dan penentuan permasalahan, tahap persiapan dengan mengumpulan data, tahap pengajuan proposal tentang cara pemecahan sederhana terhadap desain dari hasil analisis kedalam suatu konsep rancangan, tahap evaluasi berupa diskusi dari hasil pengajuan konsep rancangan dan pengajuan alternatif desain, dan tahap pengembangan konsep rancangan yang dituangkan kedalam desain bangunan yang dirancang untuk pelengkap kawasan rekreasi botani. 2.2 Identifikasi Lokasi Kawasan taman rekreasi “Conservatory of Rose” merupakan taman yang berada di lingkungan perumahan di Kota Baru Parahyangan. Kawasan ini dibangun dalam skala yang cukup luas dan sebagian besar kawasan merupakan kawasan perumahan untuk menengah ke atas dan juga terdapat beberapa bangunan pendidikan sebagai fasilitas di kawasan hunian tersebut. Nama Proyek ini adalah Conservatory of Rose yang memiliki fungsi bangunan sebagai kawasan rekreasi dengan memfokuskan dalam hal botani. Luas Lahan mencapai 64.795 m² dengan KDB: 20%, KLB: 1, KDH Minimum: 80% dari sisa lahan dan GSB: 12 m (dipergunakan sebagai ruang terbuka hijau public dan perkerasan untuk kendaraan) Berdasarkan Gambar 2, lokasi tapak termasuk ke dalam perumahan untuk kalangan menegah diatas. Dan juga memiliki akses yang dekat dengan jalan tol, stasiun, dan terminal. Sehingga membuat site dapat mudah di akses oleh pengunjung. Site dikelilingi dengan berbagai macam fungsi kawasan diantaranya [a] Perum Cilame Indah, Desa Kertamulya, Perum Babakan Loa Perma, KP Sudimampir. [b] Rechesee Factory Cimareme, Giant Supermaket Kota Baru Parahyangan, PT. Lotus Lingga Pratama. [c] Rumah Sakit Karisma Cimareme, SMAN 1 Padalarang.

Gambar 2. Peta peruntukan lahan Sumber : http://www.maps.google.com/ , diakses pada tanggal 26 agustus 2020 dan diolah

Page 4: Bangunan Konservatori Botani dengan Penerapan Arsitektur

Rafifta Ganiar Firdaustin

Repository Tugas Akhir Arsitektur – 4

2.4 Elaborasi Tema Arsitektur Organik merupakan sebuah konsep arsitektur yang diilhami dari alam. Terdapat dua pengertian Arsitektur Organik menurut Fleming, Honour & Pevsner. Pertama, Arsitektur Organik adalah sebuah istilah yang diaplikasikan pada bangunan atau bagian dari bangunan yang terorganisir berdasarkan analogi biologi atau yang dapat mengingatkan pada bentuk natural. Misalnya arsitektur yang menggunakan bentuk-bentuk biomorfik. Pengertian kedua, Arsitektur Organik menurutnya adalah sebuah istilah yang digunakan oleh Frank Lloyd Wright, Hugo Haring, dan arsitek lainnya untuk arsitektur yang secara visual dan lingkungan saling harmonis, terintegrasi dengan tapak, dan merefleksikan kepedulian arsitek terhadap proses dan bentuk alam yang diproduksinya [2].

Tabel 1. Elaborasi Tema

Elaborasi Tema

Botani Arsitektur Organik The Harmony Of

Nature

Mean

Botani adalah studi tentang organisme di kerajaan Plantae, atau dikenal sebagai tanaman.

Arsitektur Organik adalah sebuah istilah yang diaplikasikan pada bangunan atau bagian dari bangunan yang terorganisir berdasarkan analogi biologi atau yang dapat mengingatkan pada bentuk natural.

Arsitektur yang secara visual dan lingkungan saling harmonis, terintegrasi dengan tapak, dan merefleksikan kepedulian arsitek terhadap proses dan bentuk alam yang diproduksinya.

Problem

Berdasarkan data wisata yang terdapat pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bandung Barat menyatakan bahwa wisata di daerah Padalarang masih terbilang cukup sedikit dan belum terdapat fasilitas wisata yang memadai.

Penerapan beberapa prinsip Arsitektur Organik seperti bangunan yang memiliki desain yang terus berlanjut, dinamis, memiliki hubungan yang saling harmonis, terintegrasi dengan tapak dimana alam menjadi pokok dan inspirasi dari arsitektur organik.

Arsitektural sudah sangat melekat dalam perancangan sebuah bangunan. Dalam beberapa aspek termasuk alam sekitar dapat dijadikan gagasan senuah perancangan arsitektural.

Fact

Fasilitas rekreasi yang sudah ada di Kabupaten Bandung Barat sebagian besar berada di daerah Lembang. Untuk daerah Padalarang sendiri belum terdapat fasilitas rekreasi.

Dibituhkan suatu pertimbangan dalam mendesain baik dalam aspek fungsi, structural, maupu estetika dengan penerpaan prinsip – prinsip Organik.

Dalam beberapa aspek arsitektural bangunan sudah tidak melihat alam sekitar tapak menjadi gagasan dalam perancangan sebuah bangunan.

Page 5: Bangunan Konservatori Botani dengan Penerapan Arsitektur

Bangunan Konservatori Botani Dengan Penerapan Arsitektur Organik

Repository Tugas Akhir Arsitektur – 5

Need

Perancangan bangunan fasilitas rekreasi taman botani yang berbasis pendidikan menjadi sebuah tempat yang dapat mengurangi rasa stres serta jenuh dengan beban pekerjaan dan dapat menjadi sebuah media untuk keluarga berekreasi.

Pengaplikasian tema berupa gubahan massa yang tidak berbentuk formal, Pengoptimalisasi bukaan pada koridor, kenyamanan tidak dirasakan oleh beberapa orang saja, dan menerapkan sisem stuktur dan konstruksi yang kuat serta material modern.

Bangunan dan kawasan dapat menerapkan prinsip The Harmony Of Nature dalam beberapa aspek perancangan seperti bentuk, struktur, dan material.

Goal

Fasilitas rekreasi air dengan berbagai macam permainan, serta fasilitas pelengkap yang akan disediakan untuk semua golongan usia.

Memberi dampak positif bagi lingkungan apartemen itu sendiri, dan lingkungan sekitarnya sehingga timbul kesaran akan pentingnya sebuah bangunan yang tidak mengeluarkan emisi pada lingkungan.

Dapat memberikan fasilitas bagi masyarakat yang berkunjung untuk melihat suasana alami dengan fasilitas-fasilitas yang nyaman, efesien, praktis dan fungsional. Sehingga dapat memenuhi kebutuhan jasmani dan rohani.

Concept PENERAPAN ARSITEKTUR ORGANIK PADA KAWASAN REKREASI BOTANI CONSERVATORY OF ROSE

3. HASIL RANCANGAN

3.1 Konsep Zoning dan Sirkulasi Tapak Zoning adalah pembagian kawasan ke dalam beberapa zona sesuai dengan fungsi dan karakteristik semula atau diarahkan bagi pengembangan fungsi-fungsi lain [3].

Gambar 3. Pembagian zona dan sistem sirkulasi dalam tapak Sumber : Data Pribadi

Page 6: Bangunan Konservatori Botani dengan Penerapan Arsitektur

Rafifta Ganiar Firdaustin

Repository Tugas Akhir Arsitektur – 6

Karena proyek adalah membangun kawasan rekreasi yang membutuhkan area terbuka lebih banyak dan ruang publik yang sangat luas, area publik terdapat area parkir, ticketing, lobby, konservatorium, resto, dan area rekreasi. Sedangkan area privat ada kantor dan ruang staff. Dan ruang service ada di area loadingdock dan ruang utilitas. Pembagian zonasi dapat dilihat pada Gambar 3 tapak tersebut bertujuan untuk menentukan area di dalam tapak yang akan mengalami proses konstruksi bangunan, serta area yang memerlukan pengolahan sebagai area publik maupun area privat yang memerlukan pengolahan lanskap yang baik. Aksesibilitas untuk semua kendaraan baik kendaraan pengunjung, staff, service, hanya dibedakan pintu masuk dan keluar saja. 3.2 Konsep Zoning Bangunan Konservatori (conservatory) menurut KBBI adalah ruang kaca tempat memelihara tanaman (supaya tidak terpengaruh perubahan udara atau cuaca, seperti dalam pembibitan) [4]. Pembagian zona dalam bangunan konservatori pada Gambar 4 dibagi menjadi tiga zona yang meliputi : Zona publik, zona servis, dan zona privat. Pengelompokan zona ini dibedakan dengan keterangan warna yang berbeda–beda tiap jenis zonanya. Zona publik ditandai dengan warna biru, zona privat ditandai dengan warna merah, dan zona servis ditandai dengan warna oranye. Bangunan konservatorium terdiri dari beberapa zona, yaitu zona koridor, Auditorium, Lab. Pandang, laboratorium, Workshop, kebun workshop dan Greenhouse.

Bangunan konservatorium merupakan bangunan utama yang ada dikawasan rekreasi Conservatory Of Rose. Rekreasi yang terdapat di bangunan ini mencangkup edukasi dan kreatifitas. Awal datang pengunjung akan diarahkan ke Auditorium, disini pengunjung akan dikenalkan dengan bunga mawar. Lalu pengunjung akan menuju lab. Pandang yang dimana pengunjung akan melihat kegiatan dari laboratorium. Selanjutnya pengunjung dapat membuat produk dari bunga mawar di ruang workshop. Di tour akhir pengunjung dapat menanam bunga mawar di kebun workshop dan melihat hasil dari laboratorium di bagian Greenhouse. 3.3 Fasad Bangunan Desain fasad bangunan konservatorium ini dipengaruhi oleh analisa tapak dan Fungsi dari bangunan yang langsung berkaitan dengan tema bangunn yaitu Arsitektur Organik. Terlihat pada Gambar 5 Fasad

Gambar 4. Pembagian zona Pada Bangunan Konservatorium Sumber : Data Pribadi

Page 7: Bangunan Konservatori Botani dengan Penerapan Arsitektur

Bangunan Konservatori Botani Dengan Penerapan Arsitektur Organik

Repository Tugas Akhir Arsitektur – 7

utama yaitu pada bagian Greenhouse memilki fasad dengan material kaca agar cahaya masuk kedalam bangunan dan tanaman yang ada didalamnya mendapatkan cahaya matahari dengan maksimal. Masing-masing modul unit ditandai dengan adanya modul material fasad berupa Allumunium Composit Panel yang berfungsi juga sebagai alat pembayang pasif terhadap sinar matahari. Memiliki ukuran yang tidak terlalu besar dikarenakan fasad utama yang menghadap ke arah utara yang tidak tersorot sinar matahari secara langsung. Selain aspek fungsional, modul fasad tersebut juga memberikan nilai lebih pada aspek estetika pada bangunan konservatorium. Pada fasad yang menghadap ke arah timur dan barat di desain lebih didominasi oleh dinding massif dan beberapa bukaan karena berfungsi sebagai buffer untuk ruang laboratorium.

Detail material yang terdapat pada Gambar 6 digunakan pada bangunan adalah kaca Sunguard Extra Selective Glass dengan ketebalan 10mm dan Perforated Steel dengan ketebalan 2mm.

Gambar 5. Desain fasad bangunan Sumber : Data Pribadi

Gambar 6. Detail fasad kantor Sumber : Data Pribadi

Page 8: Bangunan Konservatori Botani dengan Penerapan Arsitektur

Rafifta Ganiar Firdaustin

Repository Tugas Akhir Arsitektur – 8

Penggunaan material Sunguard Extra Selective Glass karena produk ini memiliki beberapa kelebihan seperti: [a] Memungkinkan lebih banyak cahaya masuk kedalam ruangan tetapi memblokir panas, [b] Warna netral, transparan dan pantulan rendah, [c] Untuk aplikasi keselamatan, keamanan, atau akustik, [d] Melindungi kaca selama pemrosesan, Sedangkan untuk material Perforated Steel dimaksudkan sebagai bukaan agara udara mudah keluar dan masuk ke dalam ruangan. Sehingga suhu dalam ruang Greenhouse seimbang. Hal ini akan mempengaruhi tumbuhan yang ada didalamnya [5]. Jika melihat elemen fasad secara mendetail, dapat terlihat terdapat beberapa penggunaan dinding kaca dan perforated steel yaitu pada bagian Dome. Hal ini bertujuan untuk menangkap angin dan cahaya yang masuk di permukaan fasad bangunan. Sehingga dalam ruangan akan mendapatkan udara alami yang pada akhirnya akan mengurangi intensitas penggunaan mesin penghawaan buatan yang dapat mengeluarkan emisi dan berdampak pada lingkungan setempat. Detail dapat dilihat pada Gambar 6 dan Gambar 7. 3.4 Eksterior Bangunan Pada Gambar 8 Perspektif Eksterior Birdeye, terlihat adanya empat massa bangunan di kawasan rekreasi yaitu bangunan kantor, bangunan konservatorium, bangunan lobby dan bangunan restoran. Pada kawasan rekreasi Conservatory of Rose memiliki 2 zona yaitu zona edukasi dan zona rekreasi. Pada zona edukasi terdapat bangunna konservatirum yang berfungsi sebagai bangunan untuk penelitian, lalu restoran dan lobby. Sedangkan di zona rekreasi terdapat taman tematik seperti taman bunga mawar, taman air, dan taman labirin.

Gambar 7. Detail Fasad Dome Greenhouse Sumber : Data Pribadi

Page 9: Bangunan Konservatori Botani dengan Penerapan Arsitektur

Bangunan Konservatori Botani Dengan Penerapan Arsitektur Organik

Repository Tugas Akhir Arsitektur – 9

Pada bagian Gambar 9 zona edukasi terdapat fasilitas kebun workshop. Dimana pengunjung dapat menanam bunga mawar. Lalu terlihat bangunan Greenhouse yang berfungsi sebagai ruang pamer dari hasil laboratorium. Lalu pada bagian dome terdapat ramp yang mengelilingi Greenhouse. Ramp ini difungsikan sebagai untuk pengunjung melihat interior greenhouse dari atas. Di dalam greenhouse terdapat berbagai macam bunga mawar dan dengan berbagai macam warna.

Pada Gambar 10 zona rekreasi terdapat beberapa wahana dan taman tematik yang dapat dinikmati oleh pengunjung. Jika di urutkan sesuai alur sirkulasi pengunjung. Pertama pengunjung akan melewati spiral bridge, disini pengunjung dapat berfoto di taman bunga mawar sambil menuruni ramp yang akan menuju area taman tematik dibawah. Saat sampai dibawah pengunjung akan disuguhkan taman labirin dan taman air. Setelah bermain pengunjung akan beristirahat di foodcourt dan kalpatree sebagai tempat makannya. Setelah berkegiatan di area rekreasi pengujung akan menikmati fasilitas perahu untuk sampai ke dermaga yang tersambung dengan kereta wisata dan untuk tour terakhir pengunjung akan sampai ke restoran lalu kembali ke area parkir untuk pulang. Pada area rekreasi terdapat fasilitas pendukung yang disediakan khusus untuk pengunjung seperti mushola, toilet, dan ruang p3k.

Gambar 8. Perspektif Eksterior Sumber : Data Pribadi

Gambar 9. Perspektif Zona Edukasi Sumber : Data Pribadi

Gambar 10. Perspektif Eksterior Zona Rekreasi Sumber : Data Pribadi

Page 10: Bangunan Konservatori Botani dengan Penerapan Arsitektur

Rafifta Ganiar Firdaustin

Repository Tugas Akhir Arsitektur – 10

Pada Gambar 11 bagian Spiral Bridge terdapat berbagai jenis bunga mawar dan beberapa tumbuhan pendukung seperti perdu dan tumbuhan peneduh. Pengujung akan menuruni ramp sambal berfoto. Karena spiral bridge ini dijadika spot foto utama. Setelah dari spiral bridge pengunjung akan disuguhkan dengan 3 taman tematik yaitu taman bunga mawar, taman labirin dapat dilihat pada Gambar 12 , dan taman air dapat dilihat pada Gambar 13. Pengunjung dapat bermain ditaman labirin, dan taman air difungsikan sebagai wahana untuk anak-anak dilengakapi dengan air mancur. Sedangkan untuk taman air dekat foodcourt di berikan kalpatree untuk tempat makan pengunjung. 3.5 Rancangan Struktur Pada Gambar 14 menjelaskan penggunaan struktur pada bangunan ini menyesuaikan dengan kecepatan memasang dan kemudahan dalam pengadaan ke lapangan. Sistem dan material struktur yang digunakan

Gambar 11. Spiral Bridge Sumber : Data Pribadi

Gambar 12. Taman Labirin Sumber : Data Pribadi

Gambar 13. (a) Foodcourt, Kalpatree,(b) Taman Air Sumber : Data Pribadi

(a) (b)

Page 11: Bangunan Konservatori Botani dengan Penerapan Arsitektur

Bangunan Konservatori Botani Dengan Penerapan Arsitektur Organik

Repository Tugas Akhir Arsitektur – 11

sesuai dengan konsep yang direncanakan sebelumnya. Berikut adalah beberapa ketentuan yang ditetapkan dalam desain Bangunan Konservatorium: 1. Struktur kolom baja WF 40x35cm 2. Balok induk Beam Box Steel 60x40 cm 3. Pedestal Balok 1000x 1000 cm 4. Plat lantai beton 12 cm dan 15 cm 5. Pondasi pile cap 1000x1600 cm 6. Strauss pile ø 60 cm

4. SIMPULAN Kawasan rekreasi Conservatory of Rose yang berlokasi di Jalan Panyawangan . Padalarang Bandung Barat ini mengangkat tema Arsitektur Organik yang diterapkan kedalam desain dengan konsep The Harmony of Nature. Kawasan Jalan Panyawangan yang terdapat di dalam Kota Baru Parahyangan merupakan kawasan yang mudah sirkulasi pencapaiannya dan merupakan kawasan yang belum banyak kawasan rekreasi yang berdiri di sekitar daerah itu. Area yang berdekatan dengan Jalan Panyawangan ini adalah area pendidikan, area stasiun dan area komersil lainnya. Arsitektur Organik menjadi tema dalam perancangan kawasan rekreasi ini yang sesuai dengan era modern saat kini, yang dapat disesuaikan dengan teknologi tebaru yang akan di aplikasikan di dalam bangunan. Penggunaan material material baru, ramah lingkungan, dan hemat energi akan diterapkan pada eksterior maupun interior bangunan tujuannya tidak hanya untuk melindungi lingkungan namun dapat juga untuk menambah karakter khusus pada bangunan. Untuk pengaplikasian dari konsep The Harmony of Nature bangunn maupun lanskap akan di desain dengan tidak melupakan elemen-elemen alam seperti bentuk, suasana, dan keindahan dari alam itu sendiri.

Gambar 14. Aksonometri Struktur Sumber : Data Pribadi

Page 12: Bangunan Konservatori Botani dengan Penerapan Arsitektur

Rafifta Ganiar Firdaustin

Repository Tugas Akhir Arsitektur – 12

DAFTAR PUSTAKA

[1] Fathia Nur, (2018). Taman Wisata Rekreasi Di Kabupaten Kubu Raya. Jurnal Online Mahasiswa Arsitektur Universitas Tanjungpura.

[2] Nikodemus Rendy Mahendra, (2016). Konsep Arsitektur Organik Pada Bangunan Resort & Hotel. Institut Teknologi Nasional,

[3] Zubir Ismail, (2007). Zoning Regulation Sebagai Instrumen Dalam Penataan Ruang. KALPATARU.

[4] KBBI . Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Online. Diakses tanggal 13 September 2020. https://kbbi.kemdikbud.go.id/konservatori.

[5] Sunguard Extra Selective Glass, (2020). Diakses tanggal 13 September 2020. https://www.guardianglass.com/ap/en/products/brands/sunguard/snx/50.