Upload
lelien
View
230
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
BALAI BESAR PULP DAN KERTAS
Laporan Keuangan
Tahun Anggaran 2016
Untuk Periode Yang Berakhir 31 Desember 2016
JALAN RAYA DAYEUHKOLOT No. 132 BANDUNG 40258
i
KATA PENGANTAR
Sebagaimana diamanatkan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang
Keuangan Negara bahwa Menteri/Pimpinan Lembaga sebagai Pengguna
Anggaran/Barang mempunyai tugas antara lain menyusun dan menyampaikan laporan
keuangan Kementerian Negara/Lembaga yang dipimpinnya.
Balai Besar Pulp dan Kertas adalah salah satu entitas di bawah Badan
Penelitian dan Pengembangan Industri yang berkewajiban menyelenggarakan
akuntansi dan laporan pertanggungjawaban atas pelaksanaan Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara. Salah satu pelaksanaannya adalah dengan
menyusun laporan keuangan berupa Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan
Operasional, Laporan Perubahan Ekuitas dan Catatan atas Laporan Keuangan.
Penyusunan Laporan Keuangan Balai Besar Pulp dan Kertas mengacu pada
Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi
Pemerintahan dan kaidah-kaidah pengelolaan keuangan yang sehat dalam
Pemerintahan. Laporan Keuangan ini telah disusun dan disajikan dengan basis
akrual sehingga akan mampu menyajikan informasi keuangan yang transparan,
akurat dan akuntabel.
Laporan Keuangan ini diharapkan dapat memberikan informasi yang berguna
kepada para pengguna laporan khususnya sebagai sarana untuk meningkatkan
akuntabilitas/pertanggungjawaban dan transparansi pengelolaan keuangan negara
pada Balai Besar Pulp dan Kertas. Disamping itu, laporan keuangan ini juga
dimaksudkan untuk memberikan informasi kepada manajemen dalam pengambilan
keputusan dalam usaha untuk mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik (good
governance).
Bandung, 23 Januari 2017
Kepala,
Andoyo Sugiharto NIP. 195905271983031001
ii
DAFTAR ISI
Hal
Kata Pengantar i Daftar Isi ii Daftar Tabel iii i
Daftar Isi ii
Pernyataan Tanggung Jawab iv Ringkasan 1 iii
Ringkasan 1
I. Laporan Realisasi Anggaran 3 3
II. Neraca 4 4
III. Laporan Operasional 5
IV. Laporan Perubahan Ekuitas 6
V. Catatan atas Laporan Keuangan 5 7
A. Penjelasan Umum 7
B. Penjelasan atas Pos-pos Laporan Realisasi Anggaran 17
C. Penjelasan atas Pos-pos Neraca 22
D. Penjelasan atas Pos-pos Laporan Operasional 30
E. Penjelasan atas Pos-pos Laporan Perubahan Ekuitas 35
F. Pengungkapan Penting Lainnya 38
Daftar Lampiran
41
Balai Besar Pulp dan Kertas
iii
PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB
Laporan Keuangan Balai Besar Pulp dan Kertas yang terdiri dari: Laporan Realisasi
Anggaran, Neraca, Laporan Operasional, Laporan Perubahan Ekuitas, dan Catatan atas
Laporan Keuangan Tahun Anggaran 2016 sebagaimana terlampir, adalah merupakan
tanggung jawab kami.
Laporan Keuangan tersebut telah disusun berdasarkan sistem pengendalian intern
yang memadai, dan isinya telah menyajikan informasi pelaksanaan anggaran dan posisi
keuangan secara layak sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan.
Bandung, 23 Januari 2017
Kepala,
Andoyo Sugiharto NIP 195905271983031001
- 1 -
RINGKASAN LAPORAN KEUANGAN
Laporan Keuangan Balai Besar Pulp dan Kertas Tahun 2016 ini telah disusun dan
disajikan sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang
Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) dan berdasarkan kaidah-kaidah
pengelolaan keuangan yang sehat di lingkungan pemerintahan. Laporan Keuangan
ini meliputi:
1. LAPORAN REALISASI ANGGARAN
Laporan Realisasi Anggaran menggambarkan perbandingan antara anggaran
dengan realisasinya, yang mencakup unsur-unsur Pendapatan-LRA dan Belanja
selama periode 1 Januari sampai dengan 31 Desember 2016.
Realisasi Pendapatan Negara pada TA 2016 adalah berupa Pendapatan Negara
Bukan Pajak sebesar Rp2.817.461.757,- atau mencapai 102,44 persen dari
estimasi Pendapatan-LRA sebesar Rp2.750.322.000,-.
Realisasi Belanja Negara pada TA 2016 adalah sebesar Rp22.181.754.941,- atau
mencapai 98,37 persen dari alokasi anggaran sebesar Rp22.549.673.000,-.
2. NERACA
Neraca menggambarkan posisi keuangan entitas mengenai aset, kewajiban, dan
ekuitas pada 31 Desember 2016. Nilai Aset per 31 Desember 2016 dicatat dan
disajikan sebesar Rp62.866.234.236,- yang terdiri dari: Aset Lancar sebesar
Rp1.168.472.258,-; Aset Tetap (neto) sebesar Rp61.611.443.868,-; dan Aset
Lainnya (neto) sebesar Rp86.318.110,-.
Nilai Kewajiban dan Ekuitas masing-masing sebesar Rp434.294.063,- dan
Rp62.431.520.173,-.
3. LAPORAN OPERASIONAL
Laporan Operasional menyajikan berbagai unsur pendapatan-LO, beban,
surplus/defisit dari operasi, surplus/defisit dari kegiatan nonoperasional,
surplus/defisit sebelum pos luar biasa, pos luar biasa, dan surplus/defisit-LO,
yang diperlukan untuk penyajian yang wajar. Pendapatan-LO untuk periode
sampai dengan 31 Desember 2016 adalah sebesar Rp.2.772.117.650,-, sedangkan
jumlah beban dari kegiatan operasional adalah sebesar Rp25.047.628.199,-
sehingga terdapat Defisit dari Kegiatan Operasional senilai Rp22.275.510.549,-.
Surplus Kegiatan Non Operasional sebesar Rp52.730.844,- sehingga entitas
mengalami Defisit-LO sebesar Rp22.222.779.705,-.
- 2 -
4. LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
Laporan Perubahan Ekuitas menyajikan informasi kenaikan atau penurunan
ekuitas tahun pelaporan dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Ekuitas pada
tanggal 01 Januari 2016 adalah sebesar Rp58.240.787.360,- dikurangi Defisit-LO
sebesar Rp22.222.779.705,- dikurangi dengan koreksi-koreksi senilai
Rp403.065.341,- dan Transaksi Antar Entitas sebesar Rp26.816.997.859,-
sehingga Ekuitas entitas pada tanggal 31 Desember 2016 adalah senilai
Rp62.431.940.173,-.
5. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK) menyajikan informasi tentang penjelasan
atau daftar terinci atau analisis atas nilai suatu pos yang disajikan dalam Laporan
Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Operasional, dan Laporan Perubahan Ekuitas.
Termasuk pula dalam CaLK adalah penyajian informasi yang diharuskan dan
dianjurkan oleh Standar Akuntansi Pemerintahan serta pengungkapan-
pengungkapan lainnya yang diperlukan untuk penyajian yang wajar atas laporan
keuangan.
Dalam penyajian Laporan Realisasi Anggaran untuk periode yang berakhir sampai
dengan tanggal 31 Desember 2016 disusun dan disajikan berdasarkan basis kas.
Sedangkan Neraca, Laporan Operasional, dan Laporan Perubahan Ekuitas untuk
Tahun 2016 disusun dan disajikan dengan basis akrual.
- 3 -
I. LAPORAN REALISASI ANGGARAN
BALAI BESAR PULP DAN KERTAS LAPORAN REALISASI ANGGARAN
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 DAN 2015
(Dalam Rupiah)
TA 2015
ANGGARAN REALISASI REALISASI
PENDAPATAN B.1
Penerimaan Negara Bukan Pajak 2.750.322.000 2.817.461.757 102,44 2.673.523.173
JUMLAH PENDAPATAN 2.750.322.000 2.817.461.757 102,44 2.673.523.173
BELANJA B.2.
Belanja Operasi
Belanja Pegawai B.3 12.850.670.000 12.827.021.476 99,82 13.008.200.104
Belanja Barang B.4 8.837.620.000 8.516.434.497 96,37 6.887.157.909
Belanja Modal B.5 861.383.000 838.298.968 97,32 1.086.155.610
JUMLAH BELANJA 22.549.673.000 22.181.754.941 98,37 20.981.513.623
% thd AnggCATATANURAIANTA 2016
Catatan atas Laporan Keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
Laporan Keuangan
- 4 -
II. NERACA
BALAI BESAR PULP DAN KERTAS NERACA
PER 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Dalam Rupiah)
NAMA PERKIRAAN CATATAN
2016 2015
ASET Aset Lancar Kas Lainnya dan Setara Kas C.1 1.055.710.918 513.568.950 Piutang Bukan Pajak C.2 141.467.000 118.528.500
Penyisihan Piutang Tak Tertagih - Piutang Bukan Pajak
C.3 (43.889.460) (26.521.313)
Persediaan C.4 15.183.800 50.828.650
Jumlah Aset Lancar 1.168.472.258 656.404.787 Aset Tetap Tanah C.5 32.766.340.000 32.766.340.000 Peralatan dan Mesin C.6 36.217.403.352 32.641.745.247 Gedung dan Bangunan C.7 18.144.295.498 16.110.306.498 Jalan Irigasi dan Jaringan C.8 1.376.724.604 1.376.724.604 Aset Tetap Lainnya C.9 514.934.034 480.247.034 Akumulasi Penyusutan C.10 ( 27.408.253.620) (25.372.576.019)
Jumlah Aset Tetap 61.611.443.868 58.002.787.364 Aset Lainnya
Aset Tak Berwujud C.11 - 116.350.000 Aset Lain-Lain C.12 2.216.597.322 -
Akumulasi Penyusutan/Amortisasi Aset Lainnya
C.13 (2.130.279.212) -
Jumlah Aset Lainnya 86.318.110 116.350.000
JUMLAH ASET 62.866.234.236 58.775.542.151
KEWAJIBAN Kewajiban Jangka Pendek Utang Kepada Pihak Ketiga C.14 424.544.063 477.602.700 Pendapatan Diterima Dimuka C.15 9.750.000 29.250.000 Utang Jangka Pendek Lainnya C.16 - 27.902.091
Jumlah Kewajiban Jangka Pendek 434.294.063 534.754.791
JUMLAH KEWAJIBAN 434.294.063 534.754.791
EKUITAS Ekuitas C.17 62.431.940.173 58.240.787.360
JUMLAH EKUITAS 62.431.940.173 58.240.787.360
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS 62.866.234.236 58.775.542.151
Catatan atas Laporan Keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
Laporan Keuangan
- 5 -
III. LAPORAN OPERASIONAL
BALAI BESAR PULP DAN KERTAS LAPORAN OPERASIONAL
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 DAN 2015
(Dalam Rupiah)
Catatan atas Laporan Keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan
Keuangan
CATATAN 2016 2015
Penerimaan Negara Bukan Pajak Lainnya D.1 2.772.117.650 2.652.305.809
2.772.117.650 2.652.305.809
Beban Pegawai D.2 13.012.008.865 12.903.805.175
Beban Persediaan D.3 1.260.247.158 868.593.350
Beban Barang dan Jasa D.4 4.184.207.572 3.329.152.844
Beban Pemeliharaan D.5 1.278.351.263 1.194.441.232
Beban Perjalanan Dinas D.6 1.834.590.931 1.177.506.059
Beban Penyusutan dan Amortisasi D.7 3.460.854.263 2.938.888.819
Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih D.8 17.368.147 (9.960.080)
25.047.628.199 22.402.427.399
SURPLUS (DEFISIT) DARI KEGIATAN
OPERASIONAL(22.275.510.549) (19.750.121.590)
-
SURPLUS /DEFISIT DARI KEGIATAN NON
OPERASIONAL LAINNYAD.9 52.730.844 24.691.767
SURPLUS/DEFISIT LO (22.222.779.705) (19.725.429.823)
URAIAN
BEBAN
JUMLAH BEBAN OPERASIONAL
KEGIATAN NON OPERASIONAL
KEGIATAN OPERASIONAL
JUMLAH PENDAPATAN
PENDAPATAN
- 6 -
IV. LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
BALAI BESAR PULP DAN KERTAS LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 DAN 2015
(Dalam Rupiah)
URAIAN CATATAN 2016 2015
EKUITAS AWAL E.1 58.240.787.360 59.552.571.686
SURPLUS/DEFISIT LO E.2 (22.222.779.705) (19.725.429.823)
KOREKSI YANG MENAMBAH/MENGURANGI (403.065.341) 105.655.047
EKUITAS
PENYESUAIAN NILAI ASET E.3.1 - 24.322.900
KOREKSI NILAI ASET TETAP NON E.3.2 (403.065.341) 81.332.147
TRANSAKSI ANTAR ENTITAS E.4 26.816.997.859 18.307.990.450
KENAIKAN/PENURUNAN EKUITAS 4.191.152.813 (1.311.784.326)
EKUITAS AKHIR E.5 62.431.940.173 58.240.787.360
Catatan atas Laporan Keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan
Keuangan
- 7 -
A. PENJELASAN UMUM
A.1. Profil dan Kebijakan Teknis Balai Besar Pulp dan Kertas
Dasar Hukum
Entitas dan
Rencana
Strategis
Balai Besar Pulp dan Kertas (BPPK) adalah satu-satunya lembaga
penelitian dan pengembangan di Indonesia yang khusus menangani
masalah pulp dan kertas, berlokasi di Jalan Raya Dayeuhkolot No.132
Bandung. Saat ini BBPK berada di bawah Badan Penelitian dan
Pengembangan Industri – Kementerian Perindustrian.
BBPK dalam kegiatan operasionalnya memiliki tugas pokok antara
lain melakukan kegiatan penelitian, pengembangan, standardisasi,
pengujian, sertifikasi, kalibrasi, dan pengembangan kompetensi
industri pulp dan kertas sesuai kebijakan teknis yang ditetapkan oleh
Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri, sementara itu
fungsi BBPK adalah :
a. Melaksanakan pemasaran, kerjasama, pengembangan, dan
pemanfaatan teknologi informasi
b. Melaksanakan perencanaan, pengelolaan, dan koordinasi sarana
dan prasarana kegiatan penelitian dan pengembangan di
lingkungan BBPK, serta penyusunan dan penerapan standardisasi
industrti pulp dan kertas
c. Melaksanakan pengujian dan sertifikasi bahan baku, bahan
pembantu, dan produk industri pulp dan kertas, serta kegiatan
kalibrasi mesin dan peralatan
d. Melaksanakan pelayanan jasa teknis bidang teknologi bahan
baku, bahan pembantu, proses, produk, peralatan dan
pelaksanaan pelayanan bidang pelatihan teknis, konsultansi, alih
teknologi serta rancang bangun dan perekayasaan industri,
inkubasi, dan penanggulangan pencemaran industri.
e. Melaksanakan pelayanan teknis dan administratif kepada semua
unsur di lingkungan BBPK
Pendekatan
Penyusunan
Laporan
Keuangan
A.2. Pendekatan Penyusunan Laporan Keuangan
Laporan Keuangan Tahun 2016 ini merupakan laporan yang
mencakup seluruh aspek keuangan yang dikelola oleh Balai Besar Pulp
dan Kertas (BPPK). Laporan Keuangan ini dihasilkan melalui Sistem
Akuntansi Instansi (SAI) yaitu serangkaian prosedur manual maupun
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
- 8 -
yang terkomputerisasi mulai dari pengumpulan data, pencatatan dan
pengikhtisaran sampai dengan pelaporan posisi keuangan dan operasi
keuangan pada Kementerian Negara/Lembaga.
SAI terdiri dari Sistem Akuntansi Instansi Berbasis Akrual (SAIBA) dan
Sistem Informasi Manajemen dan Akuntansi Barang Milik Negara
(SIMAK-BMN). SAI dirancang untuk menghasilkan Laporan Keuangan
Satuan Kerja yang terdiri dari Laporan Realisasi Anggaran, Neraca,
Laporan Operasional, dan Laporan Perubahan Ekuitas. Sedangkan
SIMAK-BMN adalah sistem yang menghasilkan informasi aset tetap,
persediaan, dan aset lainnya untuk penyusunan neraca dan laporan
barang milik negara serta laporan manajerial lainnya.
Basis Akuntansi A.3. Basis Akuntansi
Balai Besar Pulp dan Kertas (BPPK) menerapkan basis akrual dalam
penyusunan dan penyajian Neraca, Laporan Operasional, dan Laporan
Perubahan Ekuitas serta basis kas untuk penyusunan dan penyajian
Laporan Realisasi Anggaran. Basis akrual adalah basis akuntansi yang
mengakui pengaruh transaksi dan peristiwa lainnya pada saat
transaksi dan peristiwa itu terjadi, tanpa memperhatikan saat kas
atau setara kas diterima atau dibayarkan. Sedangkan basis kas adalah
basis akuntansi yang yang mengakui pengaruhi transaksi atau
peristiwa lainnya pada saat kas atau setara kas diterima atau dibayar.
Hal ini sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) yang
telah ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010
tentang Standar Akuntansi Pemerintahan.
Dasar
Pengukuran
A.4. Dasar Pengukuran
Pengukuran adalah proses penetapan nilai uang untuk mengakui dan
memasukkan setiap pos dalam laporan keuangan. Dasar pengukuran
yang diterapkan Balai Besar Pulp dan Kertas (BPPK) dalam
penyusunan dan penyajian Laporan Keuangan adalah dengan
menggunakan nilai perolehan historis.
Aset dicatat sebesar pengeluaran/penggunaan sumber daya ekonomi
atau sebesar nilai wajar dari imbalan yang diberikan untuk
memperoleh aset tersebut. Kewajiban dicatat sebesar nilai wajar
sumber daya ekonomi yang digunakan pemerintah untuk memenuhi
kewajiban yang bersangkutan.
Pengukuran pos-pos laporan keuangan menggunakan mata uang
- 9 -
rupiah. Transaksi yang menggunakan mata uang asing ditranslasi
terlebih dahulu dan dinyatakan dalam mata uang rupiah.
Kebijakan
Akuntansi
A.5. Kebijakan Akuntansi
Penyusunan dan penyajian Laporan Keuangan Tahun 2015 telah
mengacu pada Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP). Kebijakan
akuntansi merupakan prinsip-prinsip, dasar-dasar, konvensi-konvensi,
aturan-aturan, dan praktik-praktik spesifik yang dipilih oleh suatu
entitas pelaporan dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan.
Kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam laporan keuangan ini
adalah merupakan kebijakan yang ditetapkan oleh Badan Akuntansi
dan Pelaporan Keuangan yang merupakan entitas pelaporan dari Balai
Besar Pulp dan Kertas (BPPK). Disamping itu, dalam penyusunannya
telah diterapkan kaidah-kaidah pengelolaan keuangan yang sehat di
lingkungan pemerintahan.
Kebijakan-kebijakan akuntansi penting yang digunakan dalam
penyusunan Laporan Keuangan Balai Besar Pulp dan Kertas (BPPK)
adalah sebagai berikut:
Pendapatan-
LRA
(1) Pendapatan- LRA
Pendapatan-LRA diakui pada saat kas diterima pada Kas Umum
Negara (KUN).
Akuntansi pendapatan-LRA dilaksanakan berdasarkan azas
bruto, yaitu dengan membukukan penerimaan bruto, dan tidak
mencatat jumlah nettonya (setelah dikompensasikan dengan
pengeluaran).
Pendapatan-LRA disajikan menurut klasifikasi sumber
pendapatan.
Pendapatan-LO
(2) Pendapatan- LO
Pendapatan-LO adalah hak pemerintah pusat yang diakui
sebagai penambah ekuitas dalam periode tahun anggaran yang
bersangkutan dan tidak perlu dibayar kembali.
Pendapatan-LO diakui pada saat timbulnya hak atas
pendapatan dan /atau Pendapatan direalisasi, yaitu adanya
aliran masuk sumber daya ekonomi. Secara khusus pengakuan
pendapatan-LO pada Badan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan
adalah sebagai berikut:
o Pendapatan Jasa Pelatihan diakui setelah pelatihan selesai
- 10 -
dilaksanakan
o Pendapatan Sewa Gedung diakui secara proporsional antara
nilai dan periode waktu sewa.
o Pendapatan Denda diakui pada saat dikeluarkannya surat
keputusan denda atau dokumen lain yang dipersamakan
Akuntansi pendapatan-LO dilaksanakan berdasarkan azas
bruto, yaitu dengan membukukan penerimaan bruto, dan tidak
mencatat jumlah nettonya (setelah dikompensasikan dengan
pengeluaran).
Pendapatan disajikan menurut klasifikasi sumber pendapatan.
Belanja (3) Belanja
Belanja adalah semua pengeluaran dari Rekening Kas Umum
Negara yang mengurangi Saldo Anggaran Lebih dalam peride
tahun anggaran yang bersangkutan yang tidak akan diperoleh
pembayarannya kembali oleh pemerintah.
Belanja diakui pada saat terjadi pengeluaran kas dari KUN.
Khusus pengeluaran melalui bendahara pengeluaran,
pengakuan belanja terjadi pada saat pertanggungjawaban atas
pengeluaran tersebut disahkan oleh Kantor Pelayanan
Perbendaharaan Negara (KPPN).
Belanja disajikan menurut klasifikasi ekonomi/jenis belanja dan
selanjutnya klasifikasi berdasarkan organisasi dan fungsi akan
diungkapkan dalam Catatan atas Laporan Keuangan.
Beban
(4) Beban
Beban adalah penurunan manfaat ekonomi atau potensi jasa
dalam periode pelaporan yang menurunkan ekuitas, yang dapat
berupa pengeluaran atau konsumsi aset atau timbulnya
kewajiban.
Beban diakui pada saat timbulnya kewajiban; terjadinya
konsumsi aset; terjadinya penurunan manfaat ekonomi atau
potensi jasa.
Beban disajikan menurut klasifikasi ekonomi/jenis belanja dan
selanjutnya klasifikasi berdasarkan organisasi dan fungsi
diungkapkan dalam Catatan atas Laporan Keuangan.
- 11 -
Aset
(5) Aset
Aset diklasifikasikan menjadi Aset Lancar, Aset Tetap, Piutang Jangka
Panjang dan Aset Lainnya.
Aset Lancar
a. Aset Lancar
Kas disajikan di neraca dengan menggunakan nilai nominal. Kas
dalam bentuk valuta asing disajikan di neraca dengan
menggunakan kurs tengah BI pada tanggal neraca.
Investasi Jangka Pendek BLU dalam bentuk surat berharga
disajikan sebesar nilai perolehan sedangkan investasi dalam
bentuk deposito dicatat sebesar nilai nominal.
Piutang diakui apabila menenuhi kriteria sebagai berikut:
a) Piutang yang timbul dari Tuntutan Perbendaharaan/ Ganti
Rugi apabila telah timbul hak yang didukung dengan Surat
Keterangan Tanggung Jawab Mutlak dan/atau telah
dikeluarkannya surat keputusan yang mempunyai kekuatan
hukum tetap.
b) Piutang yang timbul dari perikatan diakui apabila terdapat
peristiwa yang menimbulkan hak tagih dan didukung
dengan naskah perjanjian yang menyatakan hak dan
kewajiban secara jelas serta jumlahnya bisa diukur dengan
andal
Piutang disajikan dalam neraca pada nilai yang dapat
direalisasikan (net realizable value). Hal ini diwujudkan dengan
membentuk penyisihan piutang tak tertagih. Penyisihan
tersebut didasarkan atas kualitas piutang yang ditentukan
berdasarkan jatuh tempo dan upaya penagihan yang dilakukan
pemerintah. Perhitungan penyisihannya adalah sebagai berikut:
Kualitas
Piutang Uraian Penyisihan
Lancar Belum dilakukan pelunasan s.d.
tanggal jatuh tempo 0.5%
Kurang
Lancar
Satu bulan terhitung sejak
tanggal Surat Tagihan Pertama
tidak dilakukan pelunasan
10%
- 12 -
Kualitas
Piutang Uraian Penyisihan
Diragukan
Satu bulan terhitung sejak
tanggal Surat Tagihan Kedua
tidak dilakukan pelunasan
50%
Macet
1. Satu bulan terhitung sejak
tanggal Surat Tagihan Ketiga
tidak dilakukan pelunasan 100% 2. Piutang telah diserahkan
kepada Panitia Urusan
Piutang Negara/DJKN
Tagihan Penjualan Angsuran (TPA) dan Tuntutan
Perbedaharaan/Ganti Rugi (TP/TGR) yang akan jatuh tempo 12
(dua belas) bulan setelah tanggal neraca disajikan sebagai
Bagian Lancar TP/TGR atau Bagian Lancar TPA.
Nilai Persediaan dicatat berdasarkan hasil inventarisasi fisik
pada tanggal neraca dikalikan dengan:
harga pembelian terakhir, apabila diperoleh dengan
pembelian;
harga standar apabila diperoleh dengan memproduksi sendiri;
harga wajar atau estimasi nilai penjualannya apabila
diperoleh dengan cara lainnya.
Aset Tetap
b. Aset Tetap
Aset tetap mencakup seluruh aset berwujud yang dimanfaatkan
oleh pemerintah maupun untuk kepentingan publik yang
mempunyai masa manfaat lebih dari 1 tahun.
Nilai Aset tetap disajikan berdasarkan harga perolehan atau
harga wajar.
Pengakuan aset tetap didasarkan pada nilai satuan minimum
kapitalisasi sebagai berikut:
a) Pengeluaran untuk per satuan peralatan dan mesin dan
peralatan olah raga yang nilainya sama dengan atau lebih
dari Rp300.000 (tiga ratus ribu rupiah);
- 13 -
b) Pengeluaran untuk gedung dan bangunan yang nilainya
sama dengan atau lebih dari Rp10.000.000 (sepuluh juta
rupiah);
c) Pengeluaran yang tidak tercakup dalam batasan nilai
minimum kapitalisasi tersebut di atas, diperlakukan sebagai
biaya kecuali pengeluaran untuk tanah,
jalan/irigasi/jaringan, dan aset tetap lainnya berupa koleksi
perpustakaan dan barang bercorak kesenian.
Aset Tetap yang tidak digunakan dalam kegiatan operasional
pemerintah yang disebabkan antara lain karena aus,
ketinggalan jaman, tidak sesuai dengan kebutuhan organisasi
yang makin berkembang, rusak berat, tidak sesuai dengan
rencana umum tata ruang (RUTR), atau masa kegunaannya
telah berakhir direklasifikasi ke Aset Lain-Lain pada pos Aset
Lainnya.
Aset tetap yang secara permanen dihentikan penggunaannya,
dikeluarkan dari neraca pada saat ada usulan penghapusan dari
entitas sesuai dengan ketentuan perundang-undangan di bidang
pengelolaan BMN/BMD.
Penyusutan
Aset Tetap
c. Penyusutan Aset Tetap
Penyusutan aset tetap adalah penyesuaian nilai sehubungan
dengan penurunan kapasitas dan manfaat dari suatu aset tetap.
Penyusutan aset tetap tidak dilakukan terhadap:
a. Tanah
b. Konstruksi dalam Pengerjaan (KDP)
c. Aset Tetap yang dinyatakan hilang berdasarkan dokumen
sumber sah atau dalam kondisi rusak berat dan/atau usang
yang telah diusulkan kepada Pengelola Barang untuk
dilakukan penghapusan
Penghitungan dan pencatatan Penyusutan Aset Tetap
dilakukan setiap akhir semester tanpa memperhitungkan
adanya nilai residu.
Penyusutan Aset Tetap dilakukan dengan menggunakan
metode garis lurus yaitu dengan mengalokasikan nilai yang
dapat disusutkan dari Aset Tetap secara merata setiap semester
- 14 -
selama Masa Manfaat.
Masa Manfaat Aset Tetap ditentukan dengan berpedoman
Keputusan Menteri Keuangan Nomor: 59/KMK.06/2013 tentang
Tabel Masa Manfaat Dalam Rangka Penyusutan Barang Milik
Negara berupa Aset Tetap pada Entitas Pemerintah Pusat.
Secara umum tabel masa manfaat adalah sebagai berikut:
Penggolongan Masa Manfaat Aset Tetap
Kelompok Aset Tetap Masa Manfaat
Peralatan dan Mesin 2 s.d. 20 tahun
Gedung dan Bangunan 10 s.d. 50 tahun
Jalan, Jaringan dan Irigasi 5 s.d 40 tahun
Aset Tetap Lainnya (Alat Musik Modern) 4 tahun
Piutang Jangka
Panjang
d. Piutang Jangka Panjang
Piutang Jangka Panjang adalah piutang yang
diharapkan/dijadwalkan akan diterima dalam jangka waktu
lebih dari 12 (dua belas) bulan setelah tanggal pelaporan.
Tagihan Penjualan Angsuran (TPA), Tagihan Tuntutan
Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi (TP/TGR) dinilai
berdasarkan nilai nominal dan disajikan sebesar nilai yang
dapat direalisasikan.
Aset Lainnya
e. Aset Lainnya
Aset Lainnya adalah aset pemerintah selain aset lancar, aset
tetap, dan piutang jangka panjang. Termasuk dalam Aset
Lainnya adalah aset tak berwujud, tagihan penjualan angsuran
yang jatuh tempo lebih dari 12 (dua belas) bulan, aset kerjasama
dengan pihak ketiga (kemitraan), dan kas yang dibatasi
penggunaannya.
Aset Tak Berwujud (ATB) disajikan sebesar nilai tercatat neto
yaitu sebesar harga perolehan setelah dikurangi akumulasi
amortisasi.
Amortisasi ATB dengan masa manfaat terbatas dilakukan dengan
metode garis lurus dan nilai sisa nihil. Sedangkan atas ATB
dengan masa manfaat tidak terbatas tidak dilakukan amortisasi.
Masa Manfaat Aset Tak Berwujud ditentukan dengan
- 15 -
berpedoman Keputusan Menteri Keuangan Nomor:
620/KM.6/2015 tentang Masa Manfaat Dalam Rangka Amortisasi
Barang Milik Negara berupa Aset Tak Berwujud pada Entitas
Pemerintah Pusat. Secara umum tabel masa manfaat adalah
sebagai berikut:
Penggolongan Masa Manfaat Aset Tak Berwujud
Kelompok Aset Tak Berwujud Masa Manfaat (tahun)
Software Komputer 4
Franchise 5
Lisensi, Hak Paten Sederhana,
Merk, Desain Industri, Rahasia
Dagang, Desain Tata Letak Sirkuit
Terpadu.
10
Hak Ekonomi Lembaga Penyiaran,
Paten Biasa, Perlindungan Varietas
Tanaman Semusim.
20
Hak Cipta Karya Seni Terapan,
Perlindungan Varietas Tanaman
Tahunan
25
Hak Cipta atas Ciptaan Gol.II, Hak
Ekonomi Pelaku Pertunjukan, Hak
Ekonomi Produser Fonogram.
50
Hak Cipta atas Ciptaan Gol.I 70
Aset Lain-lain berupa aset tetap pemerintah disajikan sebesar
nilai buku yaitu harga perolehan dikurangi akumulasi
penyusutan.
kewajiban (6) Kewajiban
Kewajiban adalah utang yang timbul dari peristiwa masa lalu
yang penyelesaiannya mengakibatkan aliran keluar sumber
daya ekonomi pemerintah.
Kewajiban pemerintah diklasifikasikan kedalam kewajiban
jangka pendek dan kewajiban jangka panjang.
a. Kewajiban Jangka Pendek
- 16 -
Suatu kewajiban diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka
pendek jika diharapkan untuk dibayar atau jatuh tempo
dalam waktu dua belas bulan setelah tanggal pelaporan.
Kewajiban jangka pendek meliputi Utang Kepada Pihak
Ketiga, Belanja yang Masih Harus Dibayar, Pendapatan
Diterima di Muka, Bagian Lancar Utang Jangka Panjang, dan
Utang Jangka Pendek Lainnya.
b. Kewajiban Jangka Panjang
Kewajiban diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka panjang
jika diharapkan untuk dibayar atau jatuh tempo dalam
waktu lebih dari dua belas bulan setelah tanggal pelaporan.
Kewajiban dicatat sebesar nilai nominal, yaitu sebesar nilai
kewajiban pemerintah pada saat pertama kali transaksi
berlangsung.
Ekuitas (7) Ekuitas
Ekuitas merupakan merupakan selisih antara aset dengan
kewajiban dalam satu periode. Pengungkapan lebih lanjut dari
ekuitas disajikan dalam Laporan Perubahan Ekuitas.
- 17 -
B. PENJELASAN ATAS POS-POS LAPORAN REALISASI ANGGARAN
Selama periode berjalan, Balai Besar Pulp dan Kertas telah mengadakan
revisi Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) dari DIPA awal. Hal ini
disebabkan oleh adanya program penghematan belanja pemerintah,
hibah luar negeri dan adanya perubahan kegiatan sesuai dengan
kebutuhan dan situasi serta kondisi pada saat pelaksanaan. Perubahan
tersebut berdasarkan sumber pendapatan dan jenis belanja antara lain:
Perubahan/Revisi Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) TA 2016
ANGGARAN ANGGARAN
AWAL SETELAH REVISI
Pendapatan
Pendapatan Jasa 2.750.322.000 2.750.322.000
Jumlah Pendapatan 2.750.322.000 2.750.322.000
Belanja
Belanja Pegawai 12.875.900.000 12.850.670.000
Belanja Barang 8.064.384.000 8.837.620.000
Belanja Modal 721.960.000 861.383.000
Jumlah Belanja 21.662.244.000 22.549.673.000
2016
Uraian
Realisasi
Pendapatan
Rp2.817.461.757,
-
B.1 Pendapatan
Realisasi Pendapatan untuk periode yang berakhir pada 31 Desember
2016 adalah sebesar Rp.2.817.461.757,- atau mencapai 102,44 % dari
estimasi pendapatan yang ditetapkan sebesar Rp. 2.750.322.000,-
Pendapatan Balai Besar Pulp dan Kertas terdiri dari Pendapatan Jasa,
Pendapatan dari Pengelolaan BMN, Pendapatan Iuran dan Denda dan
Pendapatan lain-lain Rincian estimasi pendapatan dan realisasinya
adalah sebagai berikut:
Rincian Estimasi dan Realisasi Pendapatan
Pendapatan Jasa 2.750.322.000 2.655.920.700 96,57
Pendapatan dari Pengelolaan BMN - 73.758.450 -
Pendapatan Lain-lain - 87.782.607 -
Jumlah 2.750.322.000 2.817.461.757 102,44
Uraian
2016
Anggaran Realisasi % Real
Angg.
Realisasi Pendapatan Jasa TA 2016 mengalami kenaikan 5,38 persen
dibandingkan TA 2015. Hal ini disebabkan oleh meningkatnya pelayanan
(jasa) yang berhubungan dengan tugas dan fungsi Balai Besar Pulp dan
Kertas seiring bertambahnya jumlah jumlah pelanggan dan jumlah
- 18 -
permintaan pelayanan. Selain itu, Pendapatan Lain-lain Balai Besar Pulp
dan Kertas mengalami kenaikan sebesar 85,22 persen yang berasal
antara lain dari pendapatan pengembalian belanja pegawai dan belanja
lainnya yang berasal dari tahun anggaran yang lalu. Rincian
perbandingan Realisasi Pendapatan adalah sebagai berikut:
Perbandingan Realisasi Pendapatan TA 2016 dan 2015
URAIAN 2016 2015 NAIK (TURUN) %
Pendapatan dari
Pengelolaan BMN73.758.450 57.764.611 27,69
Pendapatan Iuran dan
Denda- 3.094.600 (100,00)
Pendapatan Jasa 2.655.920.700 2.565.271.098 3,53
Pendapatan Lain-lain 87.782.607 47.392.864 85,22
Jumlah 2.817.461.757 2.673.523.173 5,38
Realisasi Belanja
Negara Rp.
22.181.754.941,-
B.2. Belanja
Realisasi Belanja instansi pada TA 2016 adalah sebesar
Rp.22.181.754.941,- atau 98,37% dari anggaran belanja sebesar
Rp22.549.673.000,-. Rincian anggaran dan realisasi belanja TA 2016
adalah sebagai berikut:
Rincian Estimasi dan Realisasi Belanja TA 2016
Belanja Pegawai 12.850.670.000 12.839.193.198 99,91
Belanja Barang 8.837.620.000 8.521.930.497 96,43
Belanja Modal 861.383.000 838.298.968 97,32
Total Belanja Kotor 22.549.673.000 22.199.422.663 98,45
Pengembalian (17.667.722) -
Jumlah 22.549.673.000 22.181.754.941 98,37
Uraian
2016
Anggaran Realisasi % Real Angg.
- 19 -
Komposisi anggaran dan realisasi belanja dapat dilihat dalam grafik
berikut ini:
Dibandingkan dengan TA 2015, Realisasi Belanja TA 2016 mengalami
kenaikan sebesar 5,72% dibandingkan realisasi belanja pada tahun
sebelumnya. Hal ini disebabkan karena adanya peningkatan belanja
barang yang untuk mendukung kegiatan strategis pada TA 2016.
Perbandingan Realisasi Belanja TA 2016 dan 2015
URAIAN REALISASI TA 2016 REALISASI TA 2015NAIK
(TURUN) %
Belanja Pegawai 12.827.021.476 13.008.200.104 (1,39)
Belanja Barang 8.516.434.497 6.887.157.909 23,66
Belanja Modal 838.298.968 1.086.155.610 (22,82)
Jumlah 22.181.754.941 20.981.513.623 5,72
Belanja Pegawai
Rp.12.827.021.476
,-
B.3 Belanja Pegawai
Realisasi Belanja Pegawai TA 2016 dan 2015 adalah masing-masing
sebesar Rp12.827.021.476,- dan Rp13.008.200.104.- Belanja Pegawai
adalah belanja atas kompensasi, baik dalam bentuk uang maupun
barang yang ditetapkan berdasarkan peraturan perundang-undangan
yang diberikan kepada pejabat negara, Pegawai Negeri Sipil (PNS), dan
pegawai yang dipekerjakan oleh pemerintah yang belum berstatus PNS
sebagai imbalan atas pekerjaan yang telah dilaksanakan kecuali
pekerjaan yang berkaitan dengan pembentukan modal. Realisasi belanja
TA 2016 mengalami penurunan sebesar 1,39 persen dari TA 2015. Hal
ini disebabkan adanya pengurangan pegawai karena telah memasuki
0
2.000.000.000
4.000.000.000
6.000.000.000
8.000.000.000
10.000.000.000
12.000.000.000
14.000.000.000
Belanja Pegawai Belanja Barang Belanja Modal
Komposisi Anggaran dan Realisasi Belanja Semester I TA 2016
Anggaran Realisasi
- 20 -
batas usia pensiun.
Perbandingan Belanja Pegawai TA 2016 dan 2015
URAIAN REALISASI TA 2016 REALISASI TA 2015NAIK
(TURUN) %
Belanja Gaji dan Tunjangan PNS 7.704.101.036 7.813.136.668 (1,40)
Belanja Tunjangan Khusus Kegiatan 4.917.330.162 4.982.808.836 (1,31)
Belanja Lembur 217.762.000 219.241.000 (0,67)
Jumlah Belanja Kotor 12.839.193.198 13.015.186.504 (1,35)
Pengembalian Belanja Pegawai (12.171.722) (6.986.400) 74,22
Jumlah Belanja 12.827.021.476 13.008.200.104 (1,39)
Belanja Barang
Rp.8.516.434.497
,-.
B.4 Belanja Barang
Realisasi Belanja Barang TA 2016 dan 2015 adalah masing-masing
sebesar Rp8.516.434.497,- dan Rp6.887.157.909,-. Realisasi Belanja
Barang TA 2016 mengalami kenaikan 23,66% dari Realisasi Belanja
Barang TA 2015. Hal ini antara lain disebabkan oleh meningkatnya
belanja barang non operasional, belanja jasa, belanja persediaan, dan
belanja perjalanan dinas sepanjang tahun 2016.
Perbandingan Realisasi Belanja Barang TA 2016 dan 2015
URAIAN REALISASI TA 2016 REALISASI TA 2015
NAIK
(TURUN)
%
Belanja Barang Operasional 1.197.899.693 1.200.064.102 (0,18)
Belanja Barang Non Operasional 1.747.002.387 1.234.835.900 41,48
Belanja Jasa 1.246.799.965 886.871.786 40,58
Belanja Pemeliharaan 1.278.194.963 1.561.655.732 (18,15)
Belanja Persediaan 1.217.442.558 830.100.800 46,66
Belanja Perjalanan Dalam Negeri 1.648.293.931 1.166.020.179 41,36
Belanja Perjalanan Luar Negeri 186.297.000 11.485.880 1.521,97
Jumlah Belanja Kotor 8.521.930.497 6.891.034.379 23,67
Pengembalian Belanja (5.496.000) (3.876.470) 41,78
Jumlah Belanja 8.516.434.497 6.887.157.909 23,66
Belanja Modal
Rp.838.298.968,-
B.5 Belanja Modal
Realisasi Belanja Modal TA 2016 dan 2015 adalah masing-masing
sebesar Rp.838.298.968,- dan Rp.1.086.155.610,-. Belanja modal
merupakan pengeluaran anggaran untuk perolehan aset tetap dan aset
lainnya yang memberi manfaat lebih dari satu periode akuntansi.
Realisasi Belanja Modal pada TA 2016 mengalami penurunan sebesar
22,82% dibandingkan TA 2015.
- 21 -
Perbandingan Realisasi Belanja Modal TA 2016 dan 2015
URAIAN REALISASI TA 2016 REALISASI TA 2015
NAIK
(TURUN)
%
Belanja Modal Peralatan dan Mesin 803.611.968 1.055.353.810 (23,85)
Belanja Modal Lainnya 34.687.000 30.801.800 12,61
Jumlah Belanja 838.298.968 1.086.155.610 (22,82)
Belanja Modal
Peralatan dan
Mesin
Rp.838.298.968,-
B.5.1 Belanja Modal Peralatan dan Mesin
Realisasi Belanja Modal Peralatan dan Mesin TA 2016 adalah sebesar
Rp803.611.968,- mengalami penurunan sebesar 23,85 persen bila
dibandingkan dengan realisasi TA 2015 sebesar Rp1.055.353.810,-.
Perbandingan Realisasi Belanja Modal Peralatan dan Mesin TA 2016 dan 2015
URAIAN TA 2016 TA 2015NAIK
(TURUN) %
Alat Bengkel Bermesin 66.100.000 -
Alat Bengkel Tak Bermesin 680.000 (100,00)
Alat Angkut Darat Bermotor 196.294.500 (100,00)
Alat Ukur 2.970.000 (100,00)
Alat Kantor 42.688.800 171.270.220 (75,08)
Alat Rumah Tangga 34.224.450 51.425.190 (33,45)
Unit Alat Laboratorium 289.622.125 387.523.550 (25,26)
Unit Alat Laboratorium Kimia Nuklir 85.696.000 10.900.500 686,17
Alat Laboratorium Fisika Nuklir/Elektronika 1.496.000 (100,00)
Alat Laboratorium Lingkungan Hidup 46.470.000 42.500.000 9,34
Komputer Unit 94.757.793 68.395.000 38,54
Peralatan Komputer 20.978.200 6.215.000 237,54
Unit Peralatan Proses/Produksi 74.350.000 -
KDP 48.724.600 25.558.850 90,64
Perlatan Laboratorium Hydrodinamica 34.125.000 (100,00)
Alat Laboratorium Standardisasi Kalibrasi &
Instrumentasi
56.000.000
(100,00)
Jumlah Belanja Kotor 803.611.968 1.055.353.810 (23,85)
Pengembalian - - -
Jumlah Belanja 803.611.968 1.055.353.810 (23,85)
Belanja Modal
Belanja Modal
Lainnya
Rp34.687.000,-
B.5.2 Belanja Modal Lainnya
Realisasi Belanja Modal Lainnya TA 2016 dan TA 2015 adalah masing-
masing sebesar Rp34.687.000,- dan Rp30.801.800,-. Realisasi Belanja
Modal Lainnya TA 2016 mengalami kenaikan sebesar 12,61 persen
dibandingkan Realisasi TA 2015.
- 22 -
C. PENJELASAN ATAS POS- POS NERACA
Kas Lainnya dan
Setara Kas
Rp.1.055.710.918,-
C.1 Kas Lainnya dan Setara Kas
Saldo Kas Lainnya dan Setara Kas per tanggal 31 Desember 2016 dan
2015 masing-masing sebesar Rp1.055.710.918,- dan Rp513.568.950,-.
Kas Lainnya merupakan kas pada bendahara pengeluaran yang bukan
berasal dari UP/TUP. Setara kas yaitu investasi jangka pendek yang
siap dicairkan menjadi kas dalam jangka waktu 3 bulan atau kurang
sejak tanggal pelaporan. Rincian sumber Kas Lainnya dan Setara Kas
pada tanggal pelaporan adalah sebagai berikut:
Rincian Kas Lainnya dan Setara Kas TA 2016 dan 2015
Uraian TH 2016 TH 2015
Kas Lainnya di Bendahara Pengeluaran 1.055.710.918 513.568.950
Jumlah 1.055.710.918 513.568.950
Piutang Bukan Pajak
Rp.141.467.000,-
C.2 Piutang Bukan Pajak
Piutang Bukan Pajak per 31 Desember 2016 dan 2015 masing-
masing sebesar Rp.141.467.000,- dan Rp.118.528.500,- yang
merupakan hak atau pengakuan pemerintah atas uang atau
jasa terhadap pelayanan yang telah diberikan namun belum
diselesaikan pembayarannya. Rincian Piutang PNBP disajikan
sebagai berikut:
Rincian Piutang Bukan Pajak TA 2016 dan 2015
Uraian TH 2016 TH 2015
Piutang PNBP 141.467.000 118.528.500
Jumlah 141.467.000 118.528.500
Penyisihan Piutang
Tak Tertagih – Piutang
Bukan Pajak
Rp.(43.889.460,-)
C.3 Penyisihan Piutang Tak Tertagih - Piutang Bukan Pajak
Saldo Penyisihan Piutang Tak Tertagih - Piutang Bukan Pajak per 31
Desember 2016 dan 2015 adalah masing-masing sebesar
Rp.(43.889.460,-) dan Rp.(26.521.313,-).
Penyisihan Piutang Tak Tertagih – Piutang Lancar adalah merupakan
estimasi atas ketidaktertagihan piutang lancar yang ditentukan oleh
kualitas piutang masing-masing debitur. Rincian Penyisihan Piutang
Tak Tertagih – Piutang Lancar adalah sebagai berikut:
- 23 -
Rincian Penyisihan Piutang Tak Tertagih - Piutang Lancar TA 2016
Kualitas Nilai Piutang % Nilai
Piutang Jk Pendek Penyisihan Penyisihan
Lancar 60.612.000 0,50% (303.060)
Kurang Lancar 35.529.000 10% (3.552.900)
Diragukan 10.585.000 50% (5.292.500)
Macet 34.741.000 100% (34.741.000)
(43.889.460) Jumlah Penyisihan Piutang Tak Tertagih
Persediaan
Rp.15.183.800,-
C.4 Persediaan
Persediaan per 31 Desember 2016 dan 2015 masing-masing adalah
sebesar Rp.15.183.800,- dan Rp.50.828.650,-. Persediaan merupakan
jenis aset lancar dalam bentuk barang atau perlengkapan yang
dimaksudkan untuk mendukung kegiatan operasional pemerintah,
dan/atau untuk dijual, dan/atau diserahkan dalam rangka pelayanan
kepada masyarakat. Rincian Persediaan per 31 Desember 2016 dan
2015 adalah sebagai berikut:
Rincian Persediaan TA 2016 dan TA 2015
Persediaan TA 2016 TA 2015
Barang Konsumsi 135.800 15.483.850
Barang untuk Pemeliharaan - -
Suku Cadang - -
Bahan Baku 15.048.000 35.344.800
Jumlah 15.183.800 50.828.650
Semua jenis persediaan pada tanggal pelaporan berada dalam
kondisi baik.
Tanah
Rp.32.766.340.000,-
C.5 Tanah
Nilai aset tetap berupa tanah yang dimiliki Balai Besar Pulp dan Kertas
per 31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebesar Rp.32.766.340.000,-
dan Rp.32.766.340.000,- tidak terdapat perubahan Nilai aset tetap
tanah yang dimiliki Balai Besar Pulp dan Kertas.
Saldo Nilai Perolehan per 31 Desember 2015 32.766.340.000
Mutasi tambah: - 0
Pembelian 0
Mutasi kurang: - 0
Saldo per 31 Desember 2016 32.766.340.000
Rincian saldo Tanah per 31 Desember 2016 adalah sebagai berikut:
- 24 -
Rincian Tanah
No Luas Lokasi Nilai
1 792 m2 Jl.Hegarmanah, Kodya Bandung 3.448.300.000
2 5.350 m2 Jl. Pasigaran, Kab. Bandung 1.027.640.000
3 26.925 m2 Jl. Raya Dayeukolot, Kab.Bandung 18.599.318.019
4 10.840 m2 Jl. Raya Dayeukolot, Kab.Bandung 7.488.081.981
5 7.000 m2 Kp.Kaliboson, Kab. Bandung 2.203.000.000
32.766.340.000 Jumlah
Peralatan dan Mesin
Rp.36.217.403.352,-
C.6 Peralatan dan Mesin
Saldo aset tetap berupa Peralatan dan Mesin per 31 Desember 2016
dan 2015 adalah Rp.36.217.403.352,- dan Rp.32.641.745.247,- Mutasi
nilai Peralatan dan Mesin tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
Saldo Nilai Perolehan per 31 Desember 2015 32.641.745.247
Mutasi tambah:
Pembelian 567.468.368
Transfer Masuk 4.873.500.000
Reklasifikasi Masuk 124.096.150
Reklasifikasi dari Aset Lainnya ke Aset Tetap 409.555.572
Koreksi Pencatatan Nilai/Kuantitas 12.955.000
Penyelesaian Pembangunan dengan KDP 48.724.600
Hibah (Masuk) 187.419.000
Perolehan Lainnya 1.350.000
Mutasi kurang:
Reklasifikasi Keluar 137.051.150
Penghentian Aset dari Penggunaan 2.507.246.353
Transaksi Normalisasi BMN Aset Tetap 5.113.082
Saldo per 31 Desember 2016 36.217.403.352
Mutasi transaksi penambahan peralatan dan mesin berupa:
a. Pembelian Alat Bengkel Bermesin senilai Rp.66.100.000,-, Alat
Kantor senilai Rp.27.805.800,-, Alat Rumah Tangga senilai
Rp.34.224.450,-, Unit Alat Laboratorium senilai Rp. 210.170.115,-,
Unit Alat Laboratorium Kimia Nuklir senilai Rp.56.370.000,-, Unit
Alat Laboratorium Lingkungan Hidup senilai Rp.46.470.000,-,
Komputer Unit senilai Rp.94.757.793,-, Peralatan Komputer senilai
Rp. 20.978.200,-, Alat Khusus Kepolisian senilai Rp.10.592.010,-.
b. Transfer Masuk Unit Alat Laboratorium senilai Rp.4.873.500.000,-.
c. Reklasifikasi masuk Unit Alat Laboratorium senilai Rp.74.157.050,-,
Alat Laboratorium Standardisasi Kalibrasi & Instrumentasi senilai
Rp.49.939.100,-.
d. Reklasifikasi dari Aset Lainnya ke Aset Tetap Alat Bengkel Bermesin
senilai Rp.305.060,-, Alat Bengkel tak Bermesin senilai
- 25 -
Rp.1.111.221,-, Alat Rumah Tangga senilai Rp.65.797.644,-, Alat
Studio senilai Rp.1.175.973,-, Unit Alat Laboratorium senilai
Rp.331.454.371,-, Alat Laboratorium Fisika Nuklir/Elektronika
senilai Rp.2.900.000,-, Alat Proteksi Radiasi/Proteksi Lingkungan
senilai Rp.1.035.064,-, Radiation Application & Non Destructive
Testing Laboratory senilai Rp.2.900.000,-, Unit Peralatan
Proses/Produksi senilai Rp.2.876.239,-.
e. Koreksi Pencatatan Nilai/Kuantitas Unit Alat Laboratorium Kimia
Nuklir senilai Rp.2.970.000,-, Komputer Unit senilai Rp.9.985.000,-.
f. Penyelesaian Pembangunan dengan KDP senilai Rp.48.724.600,-.
g. Hibah (Masuk) Alat Kantor senilai Rp. 14.883.000,-, Unit Alat
Laboratorium senilai Rp.68.860.000,-, Unit Alat Laboratorium Kimia
Nuklir senilai Rp.29.326.000,-, Unit Peralatan Proses/Produksi
senilai Rp. 74.350.000,-.
h. Perolehan Lainnya Alat Bengkel tak Bermesin senilai Rp.
1.350.000,-.
Mutasi kurang Peralatan dan Mesin berupa:
a. Reklasifikasi Keluar Alat Ukur senilai Rp.2.970.000,-, Unit Alat
Laboratorium senilai Rp.74.157.050,-, Alat Laboratorium
Standardisasi Kalibrasi & Instrumentasi senilai Rp.49.939.100,-,
Komputer Unit senilai Rp. 9.985.000,-.
b. Penghentian Aset dari Penggunaan Alat Bengkel Bermesin senilai
Rp.305.060,-, Alat Bengkel tak Bermesin senilai Rp.1.111.221,-,
Alat Ukur senilai Rp.248.608,-, Alat Kantor senilai Rp.79.962.702,-,
Alat Rumah Tangga senilai Rp.253.781.188,-, Alat Studio senilai
Rp.27.463.414,-, Alat Komunikasi senilai Rp.2.357.936,-, Alat
Kedokteran senilai Rp.290.385,-, Unit Alat Laboratorium senilai
Rp.1.738.987.485,-, Unit Alat Laboratorium Kimia Nuklir senilai
Rp. 48.920.442,-, Alat Laboratorium Fisika Nuklir/Elektronika
senilai Rp. 49.354.000,-, Alat Proteksi Radiasi/Proteksi Lingkungan
senilai Rp. 1.035.064,-, Radiation Application & Non Destructive
Testing Laboratory senilai Rp.2.900.000,-, Alat Laboratorium
Lingkungan Hidup senilai Rp.58.267.501,-, Peralatan Laboratorium
Hydrodinamica senilai Rp.6.300.000,-, Alat Laboratorium
Standardisasi Kalibrasi & Instrumentasi senilai Rp.53.663.732,-,
- 26 -
Komputer Unit senilai Rp.129.207.250,-, Peralatan Komputer
senilai Rp.37.612.706,-, Unit Peralatan Proses/Produksi senilai
Rp.16.715.746,-.
c. Transaksi Normalisasi BMN Aset Tetap Alat Bengkel Bermesin
senilai Rp.5.113.082,-.
Gedung dan Bangunan
Rp.18.144.295.498,-
C.7 Gedung dan Bangunan
Nilai Gedung dan Bangunan per 31 Desember 2016 dan 2015 adalah
Rp.18.144.295.498,- dan Rp.16.110.306.498,-. Tidak terdapat Mutasi
Tambah pada Aset Tetap Gedung dan Bangunan.
Saldo Nilai Perolehan per 31 Desember 2015 16.110.306.498
Mutasi tambah:
Penerimaan Aset Tetap Renovasi 2.033.989.000
Mutasi kurang:
Reklasifikasi Keluar
-
Saldo per 31 Desember 2016 18.144.295.498
Mutasi transaksi penambahan Aset Tetap Gedung dan Bangunan
berupa:
a. Penerimaan Aset Tetap Renovasi Tugu/Tanda Batas senilai Rp.
2.033.989.000,-.
Jalan, Irigasi dan
Jaringan
Rp.1.376.724.604,-
C.8 Jalan, Irigasi dan Jaringan
Saldo Jalan, Irigasi, dan Jaringan per 31 Desember 2016 dan 2015
adalah masing-masing sebesar Rp.1.376.724.604,- dan
Rp.1.376.724.604,-. Tidak terjadi mutasi tambah ataupun kurang
terhadap Jalan, Irigasi, dan Jaringan.
Saldo Nilai Perolehan per 31 Desember 2015 1.376.724.604
Mutasi tambah: - 0
Pembelian 0
Mutasi kurang: - 0
Saldo per 31 Desember 2016 1.376.724.604
Aset Tetap Lainnya
Rp.514.934.034,-
C.9 Aset Tetap Lainnya
Aset Tetap Lainnya merupakan aset tetap yang tidak dapat
dikelompokkan dalam tanah, peralatan dan mesin, gedung dan
bangunan, jalan, irigasi dan jaringan. Saldo Aset Tetap Lainnya per 31
Desember 2016 dan 2015 adalah Rp.514.934.034,- dan
- 27 -
Rp.480.247.034,-.
Saldo Nilai Perolehan per 31 Desember 2015 480.247.034
Mutasi tambah: - -
Pembelian 34.687.000
Pembelian
Mutasi kurang: - -
Saldo per 31 Desember 2016 514.934.034
Mutasi transaksi penambahan Aset Tetap Lainnya berupa:
a. Pembelian Bahan Perpustakaan Tercetak senilai Rp.34.687.000,-.
Akumulasi Penyusutan
Aset Tetap
Rp.(27.408.253.620,-)
C.10 Akumulasi Penyusutan
Saldo Akumulasi Penyusutan Aset Tetap per 31 Desember 2016 dan
2015 adalah masing-masing (Rp.27.408.253.620,-) dan
(Rp. 25.372.576.019,-). Akumulasi Penyusutan Aset Tetap merupakan
kontra akun Aset Tetap yang disajikan berdasarkan pengakumulasian
atas penyesuaian nilai sehubungan dengan penurunan kapasitas dan
manfaat Aset Tetap selain untuk Tanah dan Konstruksi dalam
Pengerjaan (KDP).
Rincian Akumulasi Penyusutan Aset Tetap
No Aset Tetap Nilai PerolehanAkumulasi
PenyusutanNilai Buku
1 Peralatan dan Mesin 36.217.403.352 (23.539.881.348) 12.677.522.004
2 Gedung dan Bangunan 18.144.295.498 (3.445.289.147) 14.699.006.351
3 Jalan, Irigasi dan Jaringan 1.376.724.604 (423.083.125) 953.641.479
4 Aset Tetap Lainnya 514.934.034 - 514.934.034
56.253.357.488 (27.408.253.620) 28.845.103.868Akumulasi Penyusutan
Aset Tak Berwujud
Rp.0,-
C.11 Aset Tak Berwujud
Saldo aset tak berwujud (ATB) per 31 Desember 2016 dan 2015 adalah
Rp.0,- dan Rp.116.350.000,-. Aset Tak Berwujud merupakan aset yang
dapat diidentifikasi dan dimiliki, tetapi tidak mempunyai wujud fisik.
Aset Lain-Lain
Rp.2.216.597.322,-
C.12 Aset Lain-Lain
Saldo aset lain-lain per 31 Desember 2016 dan 2015 adalah
Rp.2.216.597.322,- dan Rp 0,- yang merupakan barang milik negara
(BMN) yang berada dalam kondisi rusak berat dan tidak lagi digunakan
- 28 -
dalam operasional.
Akumulasi
Penyusutan/Amortisas
i Aset Lainnya (
Rp2.130.279.212,-)
C.13 Akumulasi Penyusutan/Amortisasi Aset Lainnya
Akumulasi Penyusutan/Amortisasi Aset Lainnya per 31 Desember
2016 dan 2015 adalah (Rp2.130.279.212,-) dan Rp 0,-.
Utang kepada Pihak
Ketiga
Rp.424.544.063,-
C.14 Utang kepada Pihak Ketiga
Nilai Utang kepada Pihak Ketiga per 31 Desember 2016 dan 2015
masing-masing sebesar Rp.424.544.063,- dan Rp.477.602.700,- Utang
kepada Pihak Ketiga merupakan belanja yang masih harus dibayar dan
merupakan kewajiban yang harus segera diselesaikan kepada pihak
ketiga lainnya dalam waktu kurang dari 12 (dua belas) bulan. Adapun
rincian Utang Pihak Ketiga per tanggal pelaporan adalah sebagai
berikut:
Rincian Utang kepada Pihak Ketiga
Uraian Jumlah Penjelasan
Belanja Pegawai Tunjangan Kinerja Desember 2016
YMHD
387.126.891 Tunjangan kinerja yang belum dibayarkan
Belanja Barang Air Desember 2016 YMHD 203.500 Tagihan langgan Air yang belum dibayar
Belanja Barang Listrik Desember 2016 YMHD 32.227.100 Tagihan langgan Listrik yang belum dibayar
Belanja Barang Telepon Desember 2016 YMHD 1.224.581 Tagihan langgan Telepon yang belum dibayar
Pendapatan Bunga dari Rekening Hibah 3.761.991 Pendapatan bunga yang belum disetor
Total 424.544.063
Pendapatan Diterima
di Muka
Rp.9.750.000,-
C.15 Pendapatan Diterima Dimuka
Nilai Pendapatan Diterima di Muka per 31 Desember 2016 dan 2015
sebesar Rp.9.750.000,- dan Rp.29.250.000,- Pendapatan Diterima di
Muka merupakan pendapatan yang sudah diterima pembayarannya,
namun barang/jasa belum diserahkan. Keseluruhan Pendapatan
Diterima di Muka tersebut bersumber dari jasa konsultasi akuntansi
yang jangka waktu kontraknya lebih dari satu tahun, dengan rincian
sebagai berikut:
Rincian Pendapatan Diterima di Muka
Uraian Jumlah
Sewa Gedung ATPK 9.750.000
Total 9.750.000
Utang Jangka Pendek C.16 Utang Jangka Pendek Lainnya
- 29 -
Lainnya Rp.0,- Utang Jangka Pendek Lainnya per 31 Desember 2016 dan 2015
sebesar Rp.0,- dan Rp.27.902.091,-.
Ekuitas
Rp.62.431.940.173,-
C.17 Ekuitas
Ekuitas per 31 Desember 2016 dan 2015 sebesar Rp.62.431.940.173,-
dan Rp.58.240.787.360,-.
- 30 -
Pendapatan PNBP
Rp.2.772.117.650,-
D. PENJELASAN ATAS POS-POS LAPORAN OPERASIONAL
D.1 Pendapatan Penerimaan Negara Bukan Pajak
Jumlah Pendapatan untuk periode yang berakhir pada 31 Desember
2016 dan 2015 adalah sebesar Rp.2.772.117.650,- dan
Rp.2.652.305.809,-. Pendapatan tersebut terdiri dari:
Rincian Pendapatan Penerimaan Negara Bukan Pajak TA 2016 dan 2015
Pendapatan Sewa Tanah, Gedung, dan
Bangunan 93.258.450 77.264.611 20,70
Pendapatan Jasa 2.678.859.200 2.571.946.598 4,16
Pendapatan Denda - 3.094.600 (100,00)
Jumlah Pendapatan Penerimaan
Bukan Pajak Menurut LO 2.772.117.650 2.652.305.809 4,52
TA 2016 TA 2015
NAIK
(TURUN)
%
URAIAN
Pendapatan PNBP merupakan Pendapatan-LO yang diperoleh dari
Pendapatan Sewa Tanah, Gedung, dan Bangunan; Pendapatan Jasa, dan
Pendapatan Anggaran lain-lain.
Beban Pegawai
Rp.13.012.008.865
,-
D.2 Beban Pegawai
Jumlah Beban Pegawai periode yang berakhir pada 31 Desember 2016
dan 2015 adalah masing-masing sebesar Rp.13.012.008.865,- dan
Rp.12.903.805.175,-. Beban Pegawai adalah beban atas kompensasi,
baik dalam bentuk uang maupun barang yang ditetapkan berdasarkan
peraturan perundang-undangan yang diberikan kepada pejabat negara,
Pegawai Negeri Sipil (PNS), dan pegawai yang dipekerjakan oleh
pemerintah yang belum berstatus PNS sebagai imbalan atas pekerjaan
yang telah dilaksanakan kecuali pekerjaan yang berkaitan dengan
pembentukan modal.
Rincian Beban Pegawai TA 2016 dan TA 2015
URAIAN JENIS BEBAN TA 2016 TA 2015NAIK
(TURUN) %
Beban Gaji 5.137.434.580 7.745.473.152 (33,67)
Beban Tunjangan-Tunjangan 7.656.812.285 4.939.091.023 55,02
Beban Lembur 217.762.000 219.241.000 (0,67)
Jumlah Beban Pegawai Menurut LO 13.012.008.865 12.903.805.175 0,84
Beban Persediaan
Rp.1.260.247.158
,-
D.3 Beban Persediaan
Jumlah Beban Persediaan periode yang berakhir pada 31 Desember
2016 dan 2015 adalah masing-masing sebesar Rp.1.260.247.158,- dan
Rp.868.593.350,-. Beban Persediaan merupakan beban untuk mencatat
konsumsi atas barang-barang yang habis pakai, termasuk barang-
- 31 -
barang hasil produksi baik yang dipasarkan maupun tidak dipasarkan.
Rincian Beban Persediaan periode yang berakhir pada 31 Desember
2016 dan 2015 adalah sebagai berikut:
Rincian Beban Persediaan TA 2016 dan TA 2015
URAIAN JENIS BEBAN TA 2016 TA 2015NAIK
(TURUN)
Beban Persediaan Konsumsi 568.045.518 274.827.550 106,69
Beban Persediaan bahan baku 692.201.640 593.765.800 16,58
Beban Persediaan suku cadang 156.300 - -
Jumlah Beban Persediaan Menurut
LO 1.260.247.158 868.593.350 45,09
Beban Jasa
Rp.4.184.207.572
,-
D.4 Beban Barang dan Jasa
Jumlah Beban Barang dan Jasa periode yang berakhir pada 31
Desember 2016 dan 2015, adalah masing-masing sebesar
Rp.4.184.207.572,- dan Rp.3.329.152.844,-. Beban Barang dan Jasa
terdiri dari beban barang dan jasa berupa konsumsi atas barang
dan/atau jasa dalam rangka penyelenggaraan kegiatan entitas serta
beban lain-lain berupa beban yang timbul karena penggunaan alokasi
belanja modal yang tidak menghasilkan aset tetap. Kenaikan Beban
Barang dan Jasa terjadi karena adanya kegiatan besar, yaitu Seminar
Internasional Hasil Penelitian dan Pengembangan Pulp dan Kertas, dan
Training On Lab Scale Experiment of Non-Wood Pulping and Bleaching
Technology In Indonesia. Rincian Beban Barang dan Jasa untuk Tahun
2016 dan 2015 adalah sebagai berikut:
Rincian Beban Barang dan Jasa TA 2016 dan TA 2015
URAIAN JENIS BEBAN TA 2016 TA 2015NAIK
(TURUN) %
Beban Keperluan Perkantoran 918.485.905 929.527.517 (1,19)
Beban Penambah Daya Tahan Tubuh 76.050.900 77.547.400 (1,93)
Beban Pengiriman Surat Dinas Pos Pusat 30.462.888 23.669.185 28,70
Beban Honor Operasional Satuan Kerja 126.300.000 122.720.000 2,92
Beban Barang Operasional Lainnya 46.600.000 46.600.000 0,00
Beban Bahan 571.182.387 166.323.400 243,42
Beban Honor Output Kegiatan 1.170.570.000 1.068.512.500 9,55
Beban Barang Non Operasional Lainnya 5.250.000 -
Beban Langganan Listrik 393.700.476 395.987.433 (0,58)
Beban Langganan Telepon 18.028.095 20.109.166 (10,35)
Beban Langganan Air 1.957.500 1.644.500 19,03
Beban Sewa 56.050.000 38.725.000 44,74
Beban Jasa Profesi 356.325.000 166.640.000 113,83
Beban Jasa Lainnya 413.244.421 271.146.743 52,41
Jumlah Beban Barang dan Jasa
Menurut LO 4.184.207.572 3.329.152.844 25,68
- 32 -
Beban
Pemeliharaan
Rp.1.278.351.263
,-
D.5. Beban Pemeliharaan
Beban Pemeliharaan per 31 Desember 2016 dan 2015 adalah masing-
masing sebesar Rp.1.278.351.263,- dan Rp.1.194.441.232,-. Beban
Pemeliharaan merupakan beban yang dimaksudkan untuk
mempertahankan aset tetap atau aset lainnya yang sudah ada ke dalam
kondisi normal. Rincian beban pemeliharaan untuk Tahun 2016 dan
2015 adalah sebagai berikut:
Rincian Beban Pemeliharaan TA 2016 dan TA 2015
URAIAN JENIS BEBAN TA 2016 TA 2015NAIK
(TURUN) %
Beban Pemeliharaan Gedung dan Bangunan 797.189.027 786.864.011 1,31
Beban Pemeliharaan Peralatan dan Mesin 481.005.936 406.962.221 18,19
Beban Persediaan Suku Cadang 156.300 - -
Bahan untuk Pemeliharaan - 615.000 -
Jumlah Beban Pemeliharaan Menurut LO 1.278.351.263 1.194.441.232 7,03
Beban Perjalanan
Dinas
Rp.1.834.590.931
,-
D.6. Beban Perjalanan Dinas
Beban Perjalanan Dinas per 31 Desember 2016 dan 2015 adalah
masing-masing sebesar Rp.1.834.590.931,- dan Rp.1.177.506.059,-
Beban tersebut adalah merupakan beban yang terjadi untuk perjalanan
dinas dalam rangka pelaksanaan tugas, fungsi, dan jabatan. Rincian
Beban Perjalanan Dinas untuk per 31 Desember 2016 dan 2015 adalah
sebagai berikut:
Rincian Beban Perjalanan Dinas TA 2016 dan TA 2015
URAIAN JENIS BEBAN TA 2016 TA 2015NAIK
(TURUN) %
Beban Perjalanan Biasa 1.358.146.431 1.054.770.179 28,76
Beban Perjalanan Dinas Dalam Kota 60.100.000 1.450.000 4.044,83
Beban Perjalanan Dinas Paket Meeting Dalam Kota 7.500.000 4.000.000 87,50
Beban Perjalanan Dinas Paket Meeting Luar Kota 222.547.500 105.800.000 110,35
Beban Perjalanan Biasa - Luar Negeri 124.472.600 - -
Beban Perjalanan Lainnya - Luar Negeri 61.824.400 11.485.880 438,26
Jumlah Beban Perjalanan Dinas Menurut LO 1.834.590.931 1.177.506.059 55,80
Beban
Penyusutan dan
Amortisasi
Rp.3.460.854.263
,-
D.7 Beban Penyusutan dan Amortisasi
Jumlah Beban Penyusutan dan Amortisasi untuk periode 31 Desember
2016 dan 2015 adalah masing-masing sebesar Rp.3.460.854.263,- dan
Rp.2.938.888.819,-. Beban Penyusutan adalah merupakan beban untuk
mencatat alokasi sistematis atas nilai suatu aset tetap yang dapat
disusutkan (depreciable assets) selama masa manfaat aset yang
- 33 -
bersangkutan. Sedangkan Beban Amortisasi digunakan untuk mencatat
alokasi penurunan manfaat ekonomi untuk Aset Tak berwujud. Rincian
Beban Penyusutan dan Amortisasi untuk tahun 2016 dan 2015 adalah
sebagai berikut:
Rincian Beban Penyusutan dan Amortisasi TA 2016 dan TA 2015
URAIAN BEBAN PENYUSUTAN DAN AMORTISASI TA 2016 TA 2015NAIK
(TURUN) %
Beban Penyusutan Peralatan dan Mesin 2.924.392.937 2.435.856.971 20,06
Beban Penyusutan Gedung dan Bangunan 422.921.181 449.338.498 (5,88)
Beban Penyusutan Jalan, Irigasi, Jaringan 53.729.898 53.693.350 0,07
Beban Penyusutan Penyusutan Aset Tetap yang Tidak
Digunakan dalam Operasional Pemerintah
59.810.247 - 0,00
Jumlah Penyusutan 3.460.854.263 2.938.888.819 17,76
Beban Amortisasi Aset Tak Berwujud - - -
Beban Penyusutan aset lain-lain - - -
Jumlah Amortisasi - - -
Jumlah Beban Penyusutan dan Amortisasi Menurut LO 3.460.854.263 2.938.888.819 17,76
Beban Penyisihan
Piutang Tak
Tertagih
Rp.17.368.147,-
D.8 Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih
Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih merupakan beban untuk
mencatat estimasi ketidaktertagihan piutang dalam suatu periode.
Jumlah Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih untuk periode 31
Desember 2016 dan 2015 adalah masing-masing sebesar
Rp.17.368.147,- dan Rp.(9.960.080),-. Rincian Beban Penyisihan Piutang
Tak Tertagih untuk periode 31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebagai
berikut:
Rincian Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih TA 2016 dan TA 2015
URAIAN JENIS BEBAN TA 2016 TA 2015NAIK
(TURUN) %
Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih - Piutang PNBP 17.368.147 (9.960.080) (2,74)
Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih Menurut LO 17.368.147 (9.960.080) (2,74)
- 34 -
Surplus /Defisit
dari Kegiatan Non
Operasional
Rp.52.730.844,-
D.9 Kegiatan Non Operasional
Pos Surplus/Defisit dari Kegiatan Non Operasional terdiri dari
pendapatan dan beban yang sifatnya tidak rutin dan bukan merupakan
tugas pokok dan fungsi entitas. Surplus/Defisit dari Kegiatan Non
Operasional periode 31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebagai
berikut:
Rincian Kegiatan Non Operasional TA 2016 dan TA 2015
URAIAN JENIS BEBAN TA 2016 TA 2015NAIK
(TURUN) %
Pendapatan dari Kegiatan Non Operasional Lainnya 56.118.944 24.691.767 127,28
Beban dari Kegiatan Non Operasional Lainnya 3.388.100 - -
Kegiatan Non Operasional Menurut LO 52.730.844 24.691.767 113,56
- 35 -
E. PENJELASAN ATAS POS-POS LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
Ekuitas Awal Rp
58.240.787.360,-
E.1 Ekuitas Awal
Nilai ekuitas pada periode 1 Januari 2016 dan 2015 adalah masing-
masing sebesar Rp58.240.787.360,- dan Rp59.552.571.686,-.
Defisit LO
(Rp22.222.779.705,-)
E.2 Surplus (Defisit) LO
Jumlah Surplus (Defisit) LO untuk periode yang berakhir pada 31
Desember 2016 dan 2015 adalah sebesar (Rp22.222.779.705,-) dan
(Rp19.725.429.823,-). Defisit LO merupakan selisih kurang antara
surplus/defisit kegiatan operasional, surplus/defisit kegiatan non
operasional, dan pos luar biasa.
Penyesuaian Nilai Aset
Rp0,-
E.3.1 Penyesuaian Nilai Aset
Penyesuaian Nilai Aset untuk periode yang berakhir pada 31 Desember
2016 dan 2015 adalah sebesar Rp0,- dan Rp24.322.900,-.
Koreksi Nilai Aset Tetap
non Revaluasi
(Rp403.065.341,-)
E.3.2 Koreksi Nilai Aset Tetap Non Revaluasi
Koreksi Aset Tetap Non Revaluasi untuk periode yang berakhir pada 31
Desember 2016 dan 2015 adalah sebesar (Rp403.065.341,-) dan
Rp81.332.147,-. Koreksi ini berasal dari transaksi koreksi nilai aset tetap
dan aset lainnya yang bukan karena revaluasi nilai.
Transaksi Antar
Entitas
Rp26.816.997.859,-
E.4 Transaksi Antar Entitas
Nilai Transaksi Antar Entitas untuk periode yang berakhir 31 Desember
2016 dan 2015 adalah masing-masing sebesar Rp26.816.997.859,- dan
Rp18.307.990.450,-. Transaksi antar Entitas adalah transaksi yang
melibatkan dua atau lebih entitas yang berbeda baik internal KL, antar
KL, antar BUN maupun KL dengan BUN.
Rincian Nilai Transaksi Antar Entitas
Ditagihkan ke Entitas Lain 21.025.190.766 20.981.513.623 0,21
Diterima dari Entitas Lain (2.817.461.757) (2.673.523.173) 5,38
Transfer Masuk 6.602.895.250 - -
Pengesahan Hibah Langsung 2.006.373.600 - -
Jumlah 26.816.997.859 18.307.990.450 46,48
TA 2016Transaksi Antar Entitas TA 2015NAIK
(TURUN)
%
- 36 -
Rincian Transaksi Antar Entitas terdiri dari:
E.4.1 Ditagihkan ke Entitas Lain (DKEL)/Diterima dari Entitas
Lain (DDEL)
Ditagihkan ke Entitas Lain/Diterima dari Entitas Lain merupakan
transaksi antar entitas atas pendapatan dan belanja yang melibatkan
kas negara (BUN). Pada periode hingga 31 Desember 2016, DKEL
sebesar Rp21.025.190.766,- sedangkan DDEL sebesar
(Rp2.817.461.757,-).
E.4.2 Transfer Masuk
Transfer Masuk merupakan perpindahan aset/kewajiban dari satu
entitas ke entitas lain pada internal KL, antar KL dan antara KL dengan
BA-BUN.
Transfer Masuk sampai dengan tanggal 31 Desember 2016 sebesar
Rp6.602.895.250,- terdiri dari:
Rincian Transfer Masuk
No Jenis Entitas Asal Nilai
Alat Laboratorium 4.873.500.000
Penyusutan Alat Laboratorium (304.593.750)
2 Tugu/Tanda Batas Biro Umum 2.033.989.000
Jumlah 6.602.895.250
Ditjend. Industri Agro 1
E.4.3 Pengesahan Hibah Langsung dan Pengembalian Pengesahan
Hibah Langsung
Pengesahan Hibah Langsung merupakan transaksi atas pencatatan
hibah langsung KL dalam bentuk kas, barang maupun jasa sedangkan
pencatatan pendapatan hibah dilakukan oleh BA-BUN. Pengesahan
Hibah Langsung sampai dengan tanggal 31 Desember 2016 sebesar
Rp2.006.373.600-.
Pengesahan Pengembalian Hibah Langsung merupakan transaksi atas
pencatatan pengembalian hibah langsung entitas. Pengesahan
Pengembalian Hibah Langsung sampai dengan tanggal 31 Desember
2016 adalah Rp0.
Rincian pengesahan Hibah untuk tahun 2016 adalah sebagai berikut:
- 37 -
Rincian Hibah
No Pemberi Hibah Bentuk Hibah Nilai Hibah
1 ASEAN China Cooperation Fund Uang 2.006.373.600
2.006.373.600Rp
-Rp
2.006.373.600Rp Jumlah
Total Pengesahan
Pengesahan Pengembalian Hibah
Rincian Penerimaan Hibah Langsung Tahun 2016 disajikan pada
lampiran.
Ekuitas Akhir
Rp62.431. 940.173,-
E.5 Ekuitas Akhir
Nilai Ekuitas pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah masing-
masing sebesar Rp62.431.940.173,- dan Rp58.240.787.360,-.
- 38 -
F. PENGUNGKAPAN-PENGUNGKAPAN LAINNYA.
F.1 KEJADIAN-KEJADIAN PENTING SETELAH TANGGAL NERACA
A. Perubahan Pejabat Pembuat Komitmen
Berdasarkan Keputusan Kepala Balai Besar Pulp dan Kertas Nomor:
55/Kpts/BBPK/V/2016 Tentang Perubahan atas Keputusan Nomor:
85/Kpts/BBPK/XII/2015 Tentang Perubahan Penunjukan dan Pengangkatan
Pejabat Pembuat Komitmen, Pejabat Penguji dan Penandatangan SPM,
Bendahara Pengeluaran, dan Bendahara Penerimaan Daftar Isian
Pelaksanaan Anggaran Pada Balai Besar Pulp dan Kertas pada tanggal 09 Mei
2016 telah dilakukan penggantian Pejabat Pengelola Keuangan sebagaimana
berikut:
Daftar Pejabat Perbendaharaan Negara Balai Besar Pulp dan Kertas TA 2016
No. URAIAN PEJABAT LAMA PEJABAT BARU
1 Pejabat Pembuat
Komitmen Iken Retnowulan
Lies Indriati
Theresia Mutia
Tri Hanurawati
Dwiyarso Joko Wibowo
Nina Elyani
2 Pejabat Penguji dan
Penandatangan SPM Ati Nurhayati Ati Nurhayati
3 Bendahara Pengeluaran Devi Mei Hana N. Devi Mei Hana N.
4 Bendahara Penerimaan Hendi Sumiardi Hendi Sumiardi
B. Perubahan Sementara Pejabat Penguji dan Penandatangan SPM
Berdasarkan Keputusan Kepala Balai Besar Pulp dan Kertas Nomor:
77/Kpts/BBPK/VII/2016 Tentang Penunjukan Pejabat Penguji dan
Penandatangan SPM Sementara Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran Pada
Balai Besar Pulp dan Kertas pada tanggal 25 Juli 2016, telah menunjuk Sdr.
Lies Indriati sebagai Pejabat Penguji dan Penandatangan SPM Sementara
yang bertugas sejak tanggal 07 Agustus s.d. 30 September 2016 dikarenakan
Sdr. Ati Nurhayati selaku pemangku jabatan selama periode tersebut
mengikuti Diklat PIM IV.
C. Konstruksi Dalam Pengerjaan (KDP)
Dalam kurun periode Semester II - TA. 2016, pada satuan kerja Balai Besar
Pulp dan Kertas masih terdapat nilai aset yang masuk kategori Konstruksi
dalam Pengerjaan (KDP), yang merupakan lanjutan pengerjaan dari kurun
periode Semester I - TA. 2016, berupa Perekayasaan Mesin Hot Press untuk
Meningkatkan Kapasitas dan Kualitas Produksi Kertas Seni Berbasis Limbah,
dengan perencanaan nilai sebesar Rp 62.800.000,- dan rencana akhir
- 39 -
pelaksanaan pengerjaan per tanggal 30 November 2016. Hingga tanggal
pelaporan per 31 Desember 2016 ini, nilai KDP yang telah tercatat senilai Rp
48.724.600, dan proses pengerjaannya dinyatakan selesai, sehingga proses
KDP ditutup dan dialih-catatkan sebagai 1 unit Hot Press, senilai Rp
48.724.600,-.
D. Hibah Luar Negeri
Pada Tahun Anggaran 2016 dilakukan kegiatan Joint Research On Non-Wood
Pulping Fiber Pulping For The ASEAN China Wood Pulp Subtitute Paper Industry
dengan anggaran yang bersumber dari Hibah Luar Negeri ASEAN China
Cooperation Fund. 2016. Hingga tanggal pelaporan per 31 Desember 2016
ini, nilai realisasi pendapatan dan belanja yang telah disahkan masing-
masing sebesar Rp2.006.373.600,- dan Rp.1.156.564.175,-.
F.2 REKENING PEMERINTAH
Rekening pemerintah yang digunakan dalam kegiatan operasional Balai
Besar Pulp dan Kertas adalah:
1. Bank BRI Cabang Majalaya, Kab.Bandung A/C 00000895-01-000011-30-
9 a.n. BPG 022 BB Pulp dan Kertas (Rekening Bendahara Pengeluaran).
Dengan saldo per 31 Desember 2016 sebesar Rp202.139.502,- yang
merupakan Tunjangan Kinerja Bulan Desember 2016 yang belum
diserahkan.
2. Bank Mandiri KCP Bandung Asia Afrika Selatan A/C 130-00-0912253-5
a.n. BPN 022 BB Pulp dan Kertas (Rekening Bendahara Penerimaan).
3. Bank Mandiri KCP Bandung Dayeuhkolot A/C 130-00-1534335-6 a.n.
“RPL 140 BB PULP dan KERTAS – 25AF3BDA” yang telah disetujui oleh
KPPN Khusus Pinjaman dan Hibah sesuai surat Nomor: S-
2076/WPB.12/KP.0630/2016, dengan saldo per 31 Desember 2016
sebesar Rp853.571.416,-. Rekening ini merupakan rekening dana hibah
sebagai pengganti dari rekening sebelumnya A/C 130-00-1474500-7 a.n.
RPL 022 BBPK DANA HIBAH yang telah ditutup karena rekening
tersebut seharusnya berada di bawah koordinasi KPPN Jakarta Khusus
Pinjaman dan Hibah. Rincian saldo rekening dana hibah adalah sebagai
berikut:
Rincian Saldo Rekening Dana Hibah
No Jenis Entitas Asal Nilai
1 Sisa Anggaran TA 2016 125.336.825
2 Jasa Giro Yang Belum Disetor 3.761.991
3 Rencana Pagu Anggaran TA 2017 724.472.600
Jumlah 853.571.416
ASEAN China
Cooperation Fund
- 40 -
F.3 PENJELASAN ASET TETAP
Aset Tetap yang diungkapkan pada Laporan Keuangan Neraca dan Laporan
Realisasi Anggaran sudah melalui mekanisme proses pengiriman melalui
aplikasi SIMAK-BMN dan aplikasi persediaan. Tidak terdapat perbedaan nilai
antara posisi aset tetap pada neraca dibandingkan dengan posisi aset tetap
pada aplikasi SIMAK-BMN.
DAFTAR LAMPIRAN
- Rincian Akumulasi Penyusutan
- Daftar Hibah Langsung Berupa Uang/Barang/Jasa
- Kertas Kerja Telaah
- Berita Acara Kesesuaian
- Printout SAIBA – Neraca Percobaan, Neraca, LO, LPE, LRA, LRA-B, LRA-P,
LRA-Pengembalian Belanja, dan LRA- Pengembalian Pendapatan
- Memo Penyesuaian
- Kartu Piutang dan Penyisihan Piutang
- Kartu Pendapatan Diterima Di Muka dan Dokumen Sumber
- Ringkasan Laporan Hibah
- Ringkasan Laporan KDP
- SK Penetapan dan Perubahan Pengelola DIPA
- Berita Acara Rekonsilisasi dengan KPPN
- LPJ, BAR, dan Rekening Koran Bendahara Pengeluaran
- LPJ, BAR, dan Rekening Koran Bendahara Penerimaan
- Berita Acara Rekonsilisasi BMN dengan KPKNL
- Printout SIMAK – Neraca BMN, Laporan Intrakomtabel, Laporan ATB, dan
Laporan KDP
- Printout Persediaan – Laporan Mutasi, Laporan Persediaan, Laporan Neraca
- Berita Acara Pemeriksaan (Stock Opname) Barang Persediaan
- Ringkasan Mutasi Barang Milik Negara
- BAST Transfer Masuk
URAIAN
1 2
LAPORAN OPERASIONAL
TINGKAT SATUAN KERJA
(DALAM RUPIAH)
26/01/17
1
Tanggal
Halaman
:
:
JUMLAH
2016 2015
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 Desember 2016 DAN 2015
3
Kenaikan (Penurunan)
Jumlah %
4 5
lu_losatkerKode Laporan:
KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA
UNIT ORGANISASI
SATUAN KERJA
019
07
0200
248056
KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN
BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN INDUSTRI
JAWA BARAT
BALAI BESAR PULP DAN KERTAS
WILAYAH/PROPINSI :
:
:
:
JENIS KEWENANGAN : KD KANTOR DAERAH
KEGIATAN OPERASIONAL
PENDAPATAN OPERASIONAL
PENDAPATAN PERPAJAKAN
Pendapatan Pajak Penghasilan 0 0 0 0.00
Pendapatan Pajak Pertambahan Nilai dan
Penjualan Barang Mewah
0 0 0 0.00
Pendapatan Pajak Bumi dan Bangunan 0 0 0 0.00
Pendapatan Bea Perolehan Hak atas Tanah dan
Bangunan
0 0 0 0.00
Pendapatan Cukai 0 0 0 0.00
Pendapatan Pajak Lainnya 0 0 0 0.00
Pendapatan Bea Masuk 0 0 0 0.00
Pendapatan Bea Keluar 0 0 0 0.00
Jumlah Pendapatan Perpajakan 0 0 0 0.00
PENDAPATAN NEGARA BUKAN PAJAK
Pendapatan Sumber Daya Alam 0 0 0 0.00
Pendapatan Bagian Pemerintah atas Laba 0 0 0 0.00
Pendapatan Negara Bukan Pajak Lainnya 2,772,117,650 2,652,305,809 119,811,841 ( 4.51)
Jumlah Pendapatan Negara Bukan Pajak 2,772,117,650 2,652,305,809 119,811,841 4.51
PENDAPATAN HIBAH
Pendapatan Hibah 0 0 0 0.00
Jumlah Pendapatan Hibah 0 0 0 0.00
JUMLAH PENDAPATAN OPERASIONAL 2,772,117,650 2,652,305,809 119,811,841 ( 4.51)
BEBAN OPERASIONAL
Beban Pegawai 13,012,008,865 12,903,805,175 108,203,690 0.83
Beban Persediaan 1,260,247,158 868,593,350 391,653,808 45.09
Beban Barang dan Jasa 4,184,207,572 3,329,152,844 855,054,728 25.68
Beban Pemeliharaan 1,278,351,263 1,194,441,232 83,910,031 7.02
Beban Perjalanan Dinas 1,834,590,931 1,177,506,059 657,084,872 55.80
Beban Barang Untuk Diserahkan Kepaada
Masyarakat
0 0 0 0.00
Beban Bunga 0 0 0 0.00
Beban Subsidi 0 0 0 0.00
Beban Hibah 0 0 0 0.00
Beban Bantuan Sosial 0 0 0 0.00
Beban Penyusutan dan Amortisasi 3,460,854,263 2,938,888,819 521,965,444 17.76
Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih 17,368,147 ( 9,960,080) 27,328,227 ( 274.37)
Beban Transfer 0 0 0 0.00
Beban Lain-Lain 0 0 0 0.00
JUMLAH BEBAN OPERASIONAL 25,047,628,199 22,402,427,399 2,645,200,800 ( 122.17)
SURPLUS/(DEFISIT) DARI KEGIATAN ( 22,275,510,549) ( 19,750,121,590) ( 2,525,388,959) 117.65
URAIAN
1 2
LAPORAN OPERASIONAL
TINGKAT SATUAN KERJA
(DALAM RUPIAH)
26/01/17
2
Tanggal
Halaman
:
:
JUMLAH
2016 2015
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 Desember 2016 DAN 2015
3
Kenaikan (Penurunan)
Jumlah %
4 5
lu_losatkerKode Laporan:
KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA
UNIT ORGANISASI
SATUAN KERJA
019
07
0200
248056
KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN
BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN INDUSTRI
JAWA BARAT
BALAI BESAR PULP DAN KERTAS
WILAYAH/PROPINSI :
:
:
:
JENIS KEWENANGAN : KD KANTOR DAERAH
OPERASIONAL
KEGIATAN NON OPERASIONAL
SURPLUS/(DEFISIT) PELEPASAN ASET NON
LANCAR
Pendapatan Pelepasan Aset Non Lancar 0 0 0 0.00
Beban Pelepasan Aset Non Lancar 0 0 0 0.00
Jumlah Surplus/(defisit) Pelepasan Aset Non
Lancar
0 0 0 0.00
SURPLUS/(DEFISIT) PENYELESAIAN KEWAJIBAN
JANGKA PANJANG
Pendapatan Penyelesaian Kewajiban Jangka
Panjang
0 0 0 0.00
Beban Penyelesaian Kewajiban Jangka Panjang 0 0 0 0.00
Jumlah Surplus/(defisit) Penyelesaian
Kewajiban Jangka Panjang
0 0 0 0.00
SURPLUS/(DEFISIT) DARI KEGIATAN NON
OPERASIONAL LAINNYA
Pendapatan dari Kegiatan Non Operasional Lainnya 56,118,944 24,691,767 31,427,177 ( 127.27)
Beban dari Kegiatan Non Operasional Lainnya 3,388,100 0 3,388,100 0.00
Jumlah Surplus/(defisit) Dari Kegiatan Non
Operasional Lainnya
52,730,844 24,691,767 28,039,077 113.55
SURPLUS/(DEFISIT) DARI KEGIATAN NON
OPERASIONAL
52,730,844 24,691,767 28,039,077 ( 127.27)
POS LUAR BIASA
Beban Luar Biasa 0 0 0 0.00
SURPLUS/(DEFISIT) DARI POS LUAR
BIASA
0 0 0 0.00
SURPLUS / (DEFISIT) - LO ( 22,222,779,705) ( 19,725,429,823) ( 2,497,349,882) ( 9.61)
Kuasa Pengguna Anggaran
Bandung, 24 Januari 2017
Ir. Andoyo Sugiharto, M.Sc
NIP. 19590527 198303 1 001
URAIAN
1 2
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
TINGKAT SATUAN KERJA
(DALAM RUPIAH)
26/01/17
1
Tanggal
Halaman
:
:
JUMLAH
31 DESEMBER 2016 31 DESEMBER 2015
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2016
3
Kenaikan (Penurunan)
Jumlah %
4 5
lu_lpesatkerKode Laporan:
KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA
UNIT ORGANISASI
SATUAN KERJA
019
07
0200
248056
KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN
BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN INDUSTRI
JAWA BARAT
BALAI BESAR PULP DAN KERTAS
WILAYAH/PROPINSI :
:
:
:
JENIS KEWENANGAN : KD KANTOR DAERAH
EKUITAS AWAL 58,240,787,360 59,552,571,686 ( 1,311,784,326) ( 2.20)
SURPLUS/DEFISIT - LO ( 22,222,779,705) ( 19,725,429,823) ( 2,497,349,882) 12.66
DAMPAK KUMULATIF PERUBAHAN KEBIJAKAN
AKUNTANSI / KESALAHAN MENDASAR
0 0 0 0.00
KOREKSI YANG MENAMBAH / MENGURANGI
EKUITAS
( 403,065,341) 105,655,047 ( 508,720,388) ( 481.49)
Penyesuaian Nilai Aset 0 24,322,900 ( 24,322,900) ( 100.00)
Koreksi Nilai Persediaan 0 0 0 0.00
Selisih Revaluasi Aset Tetap 0 0 0 0.00
Koreksi Nilai Aset Tetap Non Revaluasi ( 403,065,341) 81,332,147 ( 484,397,488) ( 595.57)
Koreksi Lain-lain 0 0 0 0.00
TRANSAKSI ANTAR ENTITAS 26,816,997,859 18,307,990,450 8,509,007,409 46.47
Pengesahan Pengembalian Hibah Langsung 0 0 0 0.00
Setoran Surplus BLU 0 0 0 0.00
KENAIKAN/PENURUNAN EKUITAS 4,191,152,813 ( 1,311,784,326) 5,502,937,139 ( 419.50)
EKUITAS AKHIR 62,431,940,173 58,240,787,360 4,191,152,813 7.19
Kuasa Pengguna Anggaran
Bandung, 24 Januari 2017
Ir. Andoyo Sugiharto, M.Sc
NIP. 19590527 198303 1 001
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 DAN 2015
(DALAM RUPIAH)
LAPORAN REALISASI ANGGARAN SATUAN KERJA
KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA
ESELON I
:
:
:
:
:
0200
07
019
BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN INDUSTRI
KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN
WILAYAH/PROPINSI
SATUAN KERJA
JAWA BARAT
248056 BALAI BESAR PULP DAN KERTAS lu_pastkt
26 Januari 2017
1
Tanggal
Halaman
Prog.Id
:
:
:
:
LRASTKode Lap.
No URAIANANGGARAN REALISASI
REALISASI DI
ATAS (BAWAH)
ANGGARAN
% REAL.
ANGG.
1 2 3 4 5 6
ANGGARAN REALISASIREALISASI DI
ATAS (BAWAH)
ANGGARAN
% REAL.
ANGG.
7 8 9 10
2016 2015
JENIS KEWENANGAN KD KANTOR DAERAH
PENDAPATAN NEGARA DAN HIBAHA
( 709,132,827) 2,673,523,173 3,382,656,000 102.44 67,139,757 2,817,461,757 79.04 2,750,322,000 PENERIMAAN NEGARAA.I.1
0 0 0 0.00 0 0 0.00 0 Penerimaan PerpajakanA.I.1.a
( 709,132,827) 2,673,523,173 3,382,656,000 102.44 67,139,757 2,817,461,757 79.04 2,750,322,000 Penerimaan Negara Bukan PajakA.I.1.b
0 0 0 0.00 0 0 0.00 0 HIBAHA.I.2
( 709,132,827) 3,382,656,000JUMLAH PENDAPATAN DAN HIBAH (A.I + A. II) 2,673,523,173 67,139,757 2,817,461,757 79.04 2,750,322,000 102.44
BELANJA NEGARAB
( 1,097,456,377) 20,981,513,623 22,078,970,000 98.86( 242,581,234) 21,025,190,766 95.03 21,267,772,000 Rupiah MurniB.I.1
( 63,636,896) 13,008,200,104 13,071,837,000 99.82( 23,648,524) 12,827,021,476 99.51 12,850,670,000 Belanja PegawaiB.I.1.a
( 615,045,091) 6,887,157,909 7,502,203,000 97.44( 198,429,678) 7,547,289,322 91.80 7,745,719,000 Belanja BarangB.I.1.b
( 418,774,390) 1,086,155,610 1,504,930,000 96.95( 20,503,032) 650,879,968 72.17 671,383,000 Belanja ModalB.I.1.c
0 0 0 0.00 0 0 0.00 0 Pembayaran Bunga UtangB.I.1.d
0 0 0 0.00 0 0 0.00 0 SubsidiB.I.1.e
0 0 0 0.00 0 0 0.00 0 HibahB.I.1.f
0 0 0 0.00 0 0 0.00 0 Bantuan SosialB.I.1.g
0 0 0 0.00 0 0 0.00 0 Belanja Lain-lainB.I.1.h
0 0 0 90.22( 125,336,825) 1,156,564,175 0.00 1,281,901,000 Pinjaman dan HibahB.I.2
0 0 0 0.00 0 0 0.00 0 Belanja PegawaiB.I.2.a
0 0 0 88.76( 122,755,825) 969,145,175 0.00 1,091,901,000 Belanja BarangB.I.2.b
0 0 0 98.64( 2,581,000) 187,419,000 0.00 190,000,000 Belanja ModalB.I.2.c
0 0 0 0.00 0 0 0.00 0 Pembayaran Bunga UtangB.I.2.d
0 0 0 0.00 0 0 0.00 0 SubsidiB.I.2.e
0 0 0 0.00 0 0 0.00 0 HibahB.I.2.f
0 0 0 0.00 0 0 0.00 0 Bantuan SosialB.I.2.g
0 0 0 0.00 0 0 0.00 0 Belanja Lain-lainB.I.2.h
( 1,097,456,377) 22,078,970,000 20,981,513,623( 367,918,059) 22,181,754,941 95.03 22,549,673,000 98.37JUMLAH BELANJA (B.I + B. II)
PEMBIAYAANC
0 0 0 0.00 0 0 0.00 0PEMBIAYAAN DALAM NEGERI (NETO)C.I
0 0 0 0.00 0 0 0.00 0 Perbankan Dalam NegeriC.I.1
0 0 0 0.00 0 0 0.00 0 Non Perbankan Dalam Negeri (Neto)C.I.2
0 0 0 0.00 0 0 0.00 0PEMBIAYAAN LUAR NEGERI (NETO)C.II
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 DAN 2015
(DALAM RUPIAH)
LAPORAN REALISASI ANGGARAN SATUAN KERJA
KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA
ESELON I
:
:
:
:
:
0200
07
019
BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN INDUSTRI
KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN
WILAYAH/PROPINSI
SATUAN KERJA
JAWA BARAT
248056 BALAI BESAR PULP DAN KERTAS lu_pastkt
26 Januari 2017
2
Tanggal
Halaman
Prog.Id
:
:
:
:
LRASTKode Lap.
No URAIANANGGARAN REALISASI
REALISASI DI
ATAS (BAWAH)
ANGGARAN
% REAL.
ANGG.
1 2 3 4 5 6
ANGGARAN REALISASIREALISASI DI
ATAS (BAWAH)
ANGGARAN
% REAL.
ANGG.
7 8 9 10
2016 2015
JENIS KEWENANGAN KD KANTOR DAERAH
0 0 0 0.00 0 0 0.00 0 Penarikan Pinjaman Luar NegeriC.II.1
0 0 0 0.00 0 0 0.00 0 Pembayaran Cicilan Pokok Utang Luar NegeriC.II.1
0 0JUMLAH PEMBIAYAAN (C.1 +C.2) 0 0 0 0.00 0 0.00
Kuasa Pengguna Anggaran
Bandung, 24 Januari 2017
Ir. Andoyo Sugiharto, M.Sc
NIP. 19590527 198303 1 001
NAMA PERKIRAAN
1 2
NERACA
TINGKAT SATUAN KERJA
(DALAM RUPIAH)
26/01/17 1
TanggalHalaman
::
JUMLAH
2016 2015
PER 31 DESEMBER 2016 DAN 2015
3
Kenaikan (Penurunan)
Jumlah %
4 5
NSAIE1TKode Laporan:
KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA
UNIT ORGANISASI
SATUAN KERJA
019
07
0200
248056
KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN
BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN INDUSTRI
JAWA BARAT
BALAI BESAR PULP DAN KERTAS
WILAYAH/PROPINSI :
:
:
:
JENIS KEWENANGAN : KD KANTOR DAERAH
ASET
ASET LANCAR
105.56 542,141,968 513,568,950 1,055,710,918Kas Lainnya dan Setara Kas
19.35 22,938,500 118,528,500 141,467,000Piutang Bukan Pajak
65.48( 17,368,147)( 26,521,313)( 43,889,460)Penyisihan Piutang Tidak Tertagih - Piutang Bukan Pajak
6.05 5,570,353 92,007,187 97,577,540Piutang Bukan Pajak (Netto)
( 70.12)( 35,644,850) 50,828,650 15,183,800Persediaan
78.01 512,067,471 656,404,787 1,168,472,258JUMLAH ASET LANCAR
ASET TETAP
0.00 0 32,766,340,000 32,766,340,000Tanah
10.95 3,575,658,105 32,641,745,247 36,217,403,352Peralatan dan Mesin
12.62 2,033,989,000 16,110,306,498 18,144,295,498Gedung dan Bangunan
0.00 0 1,376,724,604 1,376,724,604Jalan, Irigasi dan Jaringan
7.22 34,687,000 480,247,034 514,934,034Aset Tetap Lainnya
8.02( 2,035,677,601)( 25,372,576,019)( 27,408,253,620)Akumulasi Penyusutan
6.22 3,608,656,504 58,002,787,364 61,611,443,868JUMLAH ASET TETAP
ASET LAINNYA
( 100.00)( 116,350,000) 116,350,000 0Aset Tak Berwujud
0.00 2,216,597,322 0 2,216,597,322Aset Lain-lain
0.00( 2,130,279,212) 0( 2,130,279,212)Akumulasi Penyusutan/Amortisasi Aset Lainnya
( 25.81)( 30,031,890) 116,350,000 86,318,110JUMLAH ASET LAINNYA
6.95 4,090,692,085 58,775,542,151 62,866,234,236JUMLAH ASET
KEWAJIBAN
KEWAJIBAN JANGKA PENDEK
( 11.10)( 53,058,637) 477,602,700 424,544,063Utang kepada Pihak Ketiga
( 66.66)( 19,500,000) 29,250,000 9,750,000Pendapatan Diterima Dimuka
( 100.00)( 27,902,091) 27,902,091 0Utang Jangka Pendek Lainnya
( 18.78)( 100,460,728) 534,754,791 434,294,063JUMLAH KEWAJIBAN JANGKA PENDEK
( 18.78)( 100,460,728) 534,754,791 434,294,063JUMLAH KEWAJIBAN
EKUITAS
EKUITAS
7.19 4,191,152,813 58,240,787,360 62,431,940,173Ekuitas
7.19 4,191,152,813 58,240,787,360 62,431,940,173JUMLAH EKUITAS
NAMA PERKIRAAN
1 2
NERACA
TINGKAT SATUAN KERJA
(DALAM RUPIAH)
26/01/17 2
TanggalHalaman
::
JUMLAH
2016 2015
PER 31 DESEMBER 2016 DAN 2015
3
Kenaikan (Penurunan)
Jumlah %
4 5
NSAIE1TKode Laporan:
KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA
UNIT ORGANISASI
SATUAN KERJA
019
07
0200
248056
KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN
BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN INDUSTRI
JAWA BARAT
BALAI BESAR PULP DAN KERTAS
WILAYAH/PROPINSI :
:
:
:
JENIS KEWENANGAN : KD KANTOR DAERAH
6.95 4,090,692,085 58,775,542,151 62,866,234,236JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS
Kuasa Pengguna Anggaran
Bandung, 24 Januari 2017
Ir. Andoyo Sugiharto, M.Sc
NIP. 19590527 198303 1 001