Upload
yohanes-elia-p
View
213
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
properti material
Citation preview
BAJA
Baja adalah salah satu bahan konstruksi yang paling penting. Sifat-sifatnya yang terutama
paling penting dalam penggunaan konstruksi adalah kekuatannya yang tinggi, dibandingkan dengan
bahan konstruksi lainnya, dan sifat keliatannya. Keliatan (ductility) adalah kemampuan untuk
berdeformasi secara nyata baik dalam tegangan maupun dalam kompresi sebelum terjadi kegagalan.
Pertimbangan-pertimbangan penting yang lainnya dalam penggunaan baja termasuk mudahnya
untuk menyediakannya secara luas dan daya tahannya (durability), khususnya daya tahan dalam hal
proteksi terhadap cuaca.
Proses Pembuatan Baja
Proses Produksi Modern:
Produksi baja dapat dibagi menjadi enam langkah:
1. Iron making: Pada langkah pertama, mentah input bijih besi, kokas dan kapur yang meleleh
dalam blast furnace. Menghasilkan besi cair – juga disebut sebagai ‘logam panas’ – masih
mengandung 4-4,5% karbon dan kotoran lainnya yang membuatnya rapuh.
2. Pembuatan baja primer: Metode pembuatan baja primer berbeda antara BOS dan metode
EAF. Metode BOS menambahkan baja scrap daur ulang dengan besi cair dalam konverter.
Pada suhu tinggi, oksigen ditiupkan melalui logam, yang mengurangi kadar karbon menjadi
antara 0-1,5%. Metode EAF, alternatif, pakan daur ulang skrap baja melalui penggunaan
daya tinggi busur listrik (suhu sampai 1650 ° C) untuk melelehkan logam dan mengubahnya
menjadi baja berkualitas tinggi.
3. Pembuatan baja sekunder: Pembuatan baja sekunder melibatkan mengobati baja cair yang
dihasilkan dari kedua BOS dan rute EAF untuk menyesuaikan komposisi baja. Hal ini
dilakukan dengan menambahkan atau menghapus unsur-unsur tertentu dan / atau
memanipulasi suhu dan produksi environment.Depending pada jenis baja yang dibutuhkan,
proses pembuatan baja sekunder berikut dapat digunakan: pengadukan, tungku sendok,
injeksi sendok, degassing dan CAS-OB (Komposisi Penyesuaian dengan Sealed argon
menggelegak dengan Oksigen Hembusan).
4. Continuous Casting: Pada langkah ini, baja cair dilemparkan ke dalam cetakan didinginkan
menyebabkan shell baja tipis untuk memperkuat. Shell untai ditarik menggunakan gulungan
dipandu dan sepenuhnya didinginkan dan dipadatkan. Untai dipotong menjadi panjang yang
diinginkan tergantung pada aplikasi; lembaran untuk produk datar (piring dan jalur), mekar
untuk bagian (balok), billet untuk produk lama (kabel) atau strip tipis.
5. Pembentukan primer : Baja yang dilemparkan kemudian dibentuk menjadi berbagai bentuk,
sering dengan rolling panas, sebuah proses yang menghilangkan cacat cor dan mencapai
bentuk dan kualitas permukaan yang diperlukan. Produk canai panas dibagi menjadi produk
datar, produk lama, tabung mulus, dan produk-produk khusus.
6. Manufaktur, Fabrikasi, dan Finishing: Akhirnya, teknik membentuk sekunder memberikan
baja bentuk dan sifat akhir. Teknik-teknik ini meliputi: membentuk (misalnya dingin
bergulir), mesin (misalnya pengeboran), bergabung (misalnya pengelasan), coating
(misalnya galvanizing), perlakuan panas (misalnya tempering), dan pengobatan permukaan
(misalnya karburasi) Teknologi pengolahan besi gubal (pig iron) menjadi baja secara murah
dan cepat diperkenalkan oleh Henry Bessemer (1856), tetapi sekarang sudah tidak
digunakan lagi. William Siemens tahun 1860 mengembangkan tungku terbuka (open herth
furnace), dan sekarang tungku yang banyak digunakan adalah tungku oksigen. Berbagai
jenis zat ditambahkan pada pengolahan baja yang berguna sebagai “scavangers” (pengikat
pengotor), terutama untuk mengikat oksigen dan nitrogen. Scavangers yang terpenting
adalah aluminium, ferosilikon, feromangan, dan ferotitan. Zat tersebut bereaksi dengan
nitrogen atau oksigen yang terlarut membentuk oksida yang kemudian terpisah ke dalam
terak.
Jenis-jenis baja
Baja secara umum dapat dikelompokkan atas 2 jenis yaitu :
• Baja karbon (Carbon steel)
• Baja paduan (Alloy steel)
1. Baja Karbon (carbon steel)
• Baja karbon rendah (low carbon steel)
Machine, machinery dan mild steel (0,05 % – 0,30% C ) Sifatnya mudah ditempa dan mudah di
mesin
Penggunaannya:
o 0,05 % – 0,20 % C : automobile bodies, buildings, pipes, chains, rivets, screws, nails.
o 0,20 % – 0,30 % C : gears, shafts, bolts, forgings, bridges, buildings
• Baja karbon menengah (medium carbon steel )
Kekuatan lebih tinggi daripada baja karbon rendah. Sifatnya sulit untuk dibengkokkan, dilas,
dipotong.
Penggunaan:
o 0,30 % – 0,40 % C : connecting rods, crank pins, axles.
o 0,40 % – 0,50 % C : car axles, crankshafts, rails, boilers, auger bits, screwdrivers.
o 0,50 % – 0,60 % C : hammers dan sledges
• Baja karbon tinggi (high carbon steel) tool steel
Sifatnya sulit dibengkokkan, dilas dan dipotong. Kandungan 0,60 % – 1,50 % C
Penggunaan :
o screw drivers, blacksmiths hummers, tables knives, screws, hammers, vise jaws, knives,
drills. tools for turning brass and wood, reamers, tools for turning hard metals, saws for
cutting steel, wire drawing dies, fine cutters
2. Baja Paduan (Alloy steel)
Tujuan dilakukan penambahan unsur yaitu:
• Untuk menaikkan sifat mekanik baja (kekerasan, keliatan, kekuatan tarik dan sebagainya)
• Untuk menaikkan sifat mekanik pada temperatur rendah
• Untuk meningkatkan daya tahan terhadap reaksi kimia (oksidasi dan reduksi)
• Untuk membuat sifat-sifat spesial
Baja paduan yang diklasifikasikan menurut kadar karbonnya dibagi menjadi:
o Low alloy steel, jika elemen paduannya ≤ 2,5 %
o Medium alloy steel, jika elemen paduannya 2,5 – 10 %
o High alloy steel, jika elemen paduannya > 10 %
Baja paduan juga dibagi menjadi dua golongan yaitu baja campuran khusus (special alloy steel) &
high speed steel.
• Baja Paduan Khusus (special alloy steel)
Baja jenis ini mengandung satu atau lebih logam-logam seperti nikel, chromium,
manganese, molybdenum, tungsten dan vanadium. Dengan menambahkan logam tersebut ke dalam
baja maka baja paduan tersebut akan merubah sifat-sifat mekanik dan kimianya seperti menjadi
lebih keras, kuat dan ulet bila dibandingkan terhadap baja karbon (carbon steel).
• High Speed Steel (HSS) Self Hardening Steel
Kandungan karbon : 0,70 % – 1,50 %. Penggunaan membuat alat-alat potong seperti drills,
reamers, countersinks, lathe tool bits dan milling cutters. Disebut High Speed Steel karena alat
potong yang dibuat dengan material tersebut dapat dioperasikan dua kali lebih cepat dibanding
dengan carbon steel. Sedangkan harga dari HSS besarnya dua sampai empat kali daripada carbon
steel.
Jenis lainnya :
Baja dengan sifat fisik dan kimia khusus:
• Baja tahan garam (acid-resisting steel)
• Baja tahan panas (heat resistant steel)
• Baja tanpa sisik (non scaling steel)
• Electric steel
• Magnetic steel
• Non magnetic steel
• Baja tahan pakai (wear resisting steel)
• Baja tahan karat/korosi
Dengan mengkombinasikan dua klasifikasi baja menurut kegunaan dan komposisi kimia maka
diperoleh lima kelompok baja yaitu:
• Baja karbon konstruksi (carbon structural steel)
• Baja karbon perkakas (carbon tool steel)
• Baja paduan konstruksi (Alloyed structural steel)
• Baja paduan perkakas (Alloyed tool steel)
Baja konstruksi paduan tinggi (Highly alloy structural steel)
Kegunaan Baja
Penggunaan baja secara umum sangatlah luas. Pada bidang konstruksi (baja tulangan,rangka
kendaraan,baut,plat) maupun dibidang otomotif (poros engkol,pegas,dll). Salah satu produk baja
AAR M 201 grade B yaitu Bolster. Bolster merupakan salah satu komponen kereta api yang paling
penting, karena merupakan “rumah” dari kesatuan rangkaian dari roda kereta api. Bolster berguna
untuk mengunci dua bagian sisi dari roda kereta api yaitu side frame dan coupler body. Baja juga
banyak digunakan dalam pembuatan jembatan sebagai saran transportasi dan industri
kedirgantaraan.
Penggunaan baja sebagai struktur utama dimulai pada akhir abad 19, ketika metode
pengolahan baja yang murah dikembangkan dengan skala yang luas. Baja merupakan bahan yang
mempunyai sifat struktur yang baik, baja mempunyai kekuatan yang tinggi dan sama kuat pada
kekuatan tarik maupun tekan dan oleh karena itu baja adalah elemen struktur yang memiliki batasan
sempurna yang akan menahan beban jenis tarik aksial, tekan aksial, dan lentur dengan fasilitas yang
hampir sama.
Berat jenis baja tinggi, tetapi perbandingan antara kekuatan terhadap beratnya juga tinggi,
sehingga komponen baja tersebut tidak terlalu berat jika dihubungkan dengan kapasitas muat
bebannya, selama bentuk-bentuk struktur yang digunakan menjamin bahwa bahan tersebut
digunakan secara efisien.
Jenis- Jenis Baja Untuk Material Bangunan
sangat dipengaruhi oleh cara pembuatannya, yang meliputi: hot- rolling (pembentukan dengan
pemanasan) dan cold- forming (pembentukan dengan pendinginan).
Hot- rolling adalah proses dimana bongkahan baja yang masih menyala digelindingkan
diantara beberapa penggiling. Proses akhir penggilingan ini menentukan tebal penampang
profil baja.
Jenis penampang I dan H biasanya cocok untuk elemen balok dan kolom struktur
Jenis profil kanal dan siku cocok untuk elemen- elemen sekunder seperti pengaku atau
tumpuan struktur.
Jenis penampang lain seperti segi empat atau bundar yang berlubang digunakan untuk
berbagai keperluan mulai dari plat datar dan batang solid.
Sifat dan Karakteristik Baja
Sifat- sifat dasar
Baja sebagai material bangunan mulai digunakan sejak abad- 19 ketika dimulainya revousi
industri di Inggris. Baja terkenal amat baik untuk bahan utama struktur bangunan karena memiliki
kekuatan tarik dan kekuatan tekan yang sama baiknya. Jadi, baja memiliki kekuatan terhadap beban
tarik dan tekan aksial serta beban lentur yang amat baik. Kekuatan besar ini membutuhkan volume
yang relatif tidak tinggi.
Keuntungan Material Baja
1. Kekuatan tinggi
kekuatan per volume tetap paling tinggi dibanding dengan material lain
kekuatan dinyatakan dengan Fy (Tegangan Leleh) dan Fu (Tegangan Tarik Batas)
Akibatnya, dalam perhitungan beban mati, nilainya lebih kecil dengan bentang yang bisa lebih
lebar sehingga ruang dapat dimanfaatkan akibat kecilnya profil baja yang dipakai.
2. Kemudahan Pemasangan
umumnya semua komponen konstruksi baja dipersiapkan di bengkel. Yang dilakukan di
lapangan stau site adalah menyambung/ assembly komponen- komponen ini.
semua komponen, sambungan, dan alat sambung baja memiliki standard baik yang nasional
maupun internasional.
3. Keseragaman
karena baja adalah komponen yang homogen dan buatan manusia, maka keseragaman sangat
tinggi dan dapat diharapkan pula keseragaman dalam hal kekuatannya.
Karena keseragaman inilah maka pemborosan yang terjadi dalam proses pelaksanaan umumnya
dapat ditekan.
4. Daktilitas
Daktilitas adalah sifat material yang memungkinkan adanya deformasi yang besar akibat
tegangan tarik tanpa hancur dan putus.
Adanya sifat ini pada baja membuat konstruksi baja tidak dapat runtuh tiba- tiba apabila terjadi
beban yang berlebihan. Ini sangat menguntungkan bila bangunan mengalami beban besar tiba-
tiba misalnya beban gempa.
5. Keuntungan lainnya:
Proses pemasangan cepat dan tak perlu menunggu untuk mencapai 100% kekuatan - Dapat
dilas
Komponen-komponen struktumya bisa digunakan lagi untuk keperluan lainnya
Komponen-komponen yang sudah tidak dapat digunakan lagi masih mempunyai nilai sebagai
besi tua.
Struktur yang dihasilkan bersifat permanen dengan carapemeliharaan yang tidak terlalu sukar.
Kelemahan Material Baja:
Komponen-komponen struktur yang dibuat dari bahan baja perlu diusahakan supaya tahan api
sesuai dengan peraturan yang berlaku untuk bahaya kebakaran.
Diperlukannya suatu biaya pemeliharaan untuk mencegah baja daribahaya karat.
Akibat kemampuannya menahan tekukan pada batang-batang yang langsing, walaupun dapat
menahan gaya-gaya aksial, tetapi tidak bisa mencegah terjadinya pergeseran horisontal.
Perbandingan Kekuatan Baja Sebagai material Bangunan
Faktor Yang Mempengaruhi Sifat Baja
Kandungan karbon
Macam-macam tingkat mutu baja ditentukan oleh jumlah kandungan karbonnya. Makin
banyak kandungan karbon, baja semakin keras dan kuat akan tetapi sifat daktilitasnya semakin
berkurang.
Berikut adalah sifat baja terkait dengan kandungan karbonnya:
kurang dari 0,1% disebut “deed steel”
antara 0,1% -0,25% disebut baja lunak
antara 0,25% -0,7% disebut medium carbon steel
antara 0,7% - 1,5% disebut high carbon steel
aswin indraprastha, Ph.D
Sifat Magnet baja
Sejak baja banyak dipakai dalam mesin- mesin Iistrik untuk mendapatkan daerah magnet,
sifat-sifat magnet itu kemudian dipelajari. Sifat magnet itu dipisah-pisahkan sesuai dengan susunan
bajanya.
Agar diperoleh sifat magnit yang baik, perbandingan unsurunsur di dalam baja harus sbb:
a) Karbon
Makin sedikit kandungan karbon makin baik sifat magnitnya, karbon ini sebaiknya tidak lebih dari
0,1%.
b) Silikon
Silikon bersifat memperburuk sifat magnit, sehingga sebaiknya seminimum mungkin.
c) Belerang
Makin bunyak kundungan belerang makin buruk sifat magnetnya.
d) Fosfor
Makin banyak kandungan fosfor makin buruk sifat magnitnya sebagaimana belerang. Jumlah
kandungan belerang dan fosfor tidak boleh lebih dari 0,3%.
aprastha, Ph.D
Korosi
Perubahan logam menjadi bentuk oksida disebut korosi. Salah satu kelemahan baja ialah
sifat yang mudah korosi (berkarat) ini. Untuk mencegah atau memperlambat terjadinya karat,
beberapa cara berikut dapat dilakukan :
Tarring
Permukaan baja dilapisi dengan gas batu bara, yang sedikit meresap dipermukaan baja
Electroplating
Pada cara ini permukaan logam baja dilapisi dengan perak, copper, nikel dsb. Baja yang
permukaannya telah dibersihkan direndam dalam cairan seng sehingga permukaan baja terlapisi
seng yang melindungi baja dari karat.
Metal Spraying
Permukaan baja disemprot dengan gas/cairan Seng, aluminium atau timah.
Dilapisi cat
Permukaan baja di lapisi cat, pengecatan dilakukan den gan sikat /kuas atau di semprotkan
Dimasukkan ke dalam beton
Batang baja ditutup dengan beton, sehingga tidak dapat berkarat. Dengan dasar ini pula mengapa
tulangan beton tidak berkarat karena berada di dalam beton. Tebal lapisan beton di luar baja
(Iindungan beton) tidak boleh terlalu tipis.