Bahan Skp Sutoto Feb 2013

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/18/2019 Bahan Skp Sutoto Feb 2013

    1/120

    SASARAN KESELAMATAN PASIEN(SKP)

    Dr.dr.Sutoto.,M.Kes

    Komisi Akreditasi Rumah Sakit

    Sutoto.KARS 1

  • 8/18/2019 Bahan Skp Sutoto Feb 2013

    2/120

    Curiculum vitae: DR.Dr.Sutoto.,M.Kes

    JABATAN SEKARANG:

    Ketua KARS (Komisi Akreditasi Rumah Sakit ) Th 2011-2014

    Ketua umum PERSI (Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia) Th 2009-2012/ 2012-2015 Dewan Pembina MKEK (Majelis Kehormatan Etika Kedokteran) IDI Pusat 2009-2012/2012-2015

    Dewan Pembina AIPNI (Asosiasi Institusi Pendidikan Ners Indonesia)

    Anggota Komite Keselamatan Pasien Rumah Sakit Kementerian Kesehatan R.I

    Dewan Pengawas RS Mata Cicendo,Pusat Mata Nasional

    PENDIDIKAN:

    1.   SI Fakultas Kedokteran Univ Diponegoro

    2.   SII Magister Manajemen RS Univ. Gajahmada

    3.   S III Manajemen Pendidikan Universitas Negeri Jakarta (Cumlaude)

    PENGALAMAN KERJA

    Staf Pengajar Pascasarjana MMR UGM, UMY, UHAMKA

    Surveyor Komisi Akreditasi Rumah Sakit (KARS) sejak 1998

    Kepala Puskesmas Purwojati, Banyumas, Jawa Tengah, tahun 1978-1979

    Kepala Puskesmas Jatilawang, Banyumas,jawa Tengah., tahun 1979-1992

    Direktur RSUD Banyumas Jawa Tengah 1992-2001

    Direktur Utama RSUP Fatmawati Jakarta 2001 - 2005

    Direktur Utama RS Kanker Dharmais Jakarta 2005-2010

    Sesditjen/Plt Dirjen Bina Pelayanan Medis KEMENKES R.I( Feb-Sept 2010)Sutoto.KARS 2

  • 8/18/2019 Bahan Skp Sutoto Feb 2013

    3/120

    ENAM SASARAN KESELAMATAN PASIEN

    Sasaran I : Ketepatan identifikasi pasien

    Sasaran II: Peningkatan komunikasi yang efektif 

    Sasaran III: Peningkatan keamanan obat yang perludiwaspadai (high-alert)

    Sasaran lV: Kepastian tepat-lokasi, tepat-prosedur,tepat-pasien operasi

    Sasaran V: Pengurangan risiko infeksi terkaitpelayanan kesehatan

    Sasaran VI: Pengurangan risiko pasien jatuh

    Sutoto.KARS 3

  • 8/18/2019 Bahan Skp Sutoto Feb 2013

    4/120

    SASARAN KESELAMATAN PASIEN

    (SKP)GAMBARAN UMUM

    SKP syarat mayor dalam akreditasi KARS

    Maksud dari SKP: mendorong perbaikan spesifik

    dalam keselamatan pasien

    SKP : menyoroti bagian-bagian yang bermasalahdalam Yankes

    Perbaikan Disain sistem yang baik:

    memberikan pelayanan kesehatan yang aman dan bermutu

    tinggi,

    difokuskan pada solusi-solusi sistem yang menyeluruh.

    Sutoto.KARS 4

  • 8/18/2019 Bahan Skp Sutoto Feb 2013

    5/120

    Rumah sakit mengembangkan suatu

    pendekatan untuk memperbaiki /

    meningkatkan ketelitian identifikasipasien.

    SASARAN I : KETEPATAN IDENTIFIKASI

    PASIEN

    Su

    toto.KARS 5

  • 8/18/2019 Bahan Skp Sutoto Feb 2013

    6/120

    KESALAHAN IDENTIFIKASI  OPERASI SALAH ORANG

  • 8/18/2019 Bahan Skp Sutoto Feb 2013

    7/120

    KESALAHAN IDENTIFIKASI   SALAH SPERMA

    Sutoto.KARS 7

  • 8/18/2019 Bahan Skp Sutoto Feb 2013

    8/120

    Maksud dan Tujuan SKP I

    Keliru mengidentifikasi pasien :

    1.   Terjadi hampir di semua aspek diagnosis dan pengobatan

    2.   Dalam keadaan :1.   pasien masih dibius2.   pindah tempat tidur3.   pindah kamar4.   pindah lokasi di dalam rumah sakit5.   pasien memiliki cacat indra

    Tujuan sasaran ini dua hal:

    1.   mengidentifikasi dengan benar

    2.   mencocokkan layanan dengan individu tersebut.

    Sutoto.KARS 8

  • 8/18/2019 Bahan Skp Sutoto Feb 2013

    9/120

    CARA IDENTIFIKASI PASIEN

    Kebijakan dan/atau prosedur, dua cara untukmengidentifikasi pasien: menggunakan gelang identitaspasien , identifikasi dua diantara tiga identitas

    1. nama pasien (dua nama

    e KTP)2. nomor rekam medis atau

    3. tanggal lahir

    dilarang identifikasi dg nomor kamar pasien atau lokasi

    Proses kolaboratif digunakan untuk mengembangkankebijakan dan/atau prosedur agar dapat memastikansemua kemungkinan situasi dapat diidentifikasi contoh:pasien koma tanpa identitas, pasien jiwa dll

    Sutoto.KARS 9

  • 8/18/2019 Bahan Skp Sutoto Feb 2013

    10/120

    GELANG PASIEN

    10

    • Biru: Laki Laki• Pink: Perempuan

    • Merah: Alergi• Kuning: Risiko

    Jatuh

    Sutoto.KARS

  • 8/18/2019 Bahan Skp Sutoto Feb 2013

    11/120

    SAAT PEMASANGAN GELANG OLEH

    PETUGAS

    Jelaskan manfaat gelang pasien

    Jelaskan bahaya untuk pasien yang menolak,

    melepas, menutupi gelang .dll

    Minta pasien utuk mengingatkan petugas bilaakan melakukan tindakan atau memberi obatmemberikan pengobatan tidak menkonfirmasi

    nama dan mengecek ke gelang

    Sutoto.KARS 11

  • 8/18/2019 Bahan Skp Sutoto Feb 2013

    12/120

    PETUGAS HARUS MELAKUKAN

    IDENTIFIKASI PASIEN SAAT:

    pemberian obat

    pemberian darah / produk darah

    pengambilan darah dan spesimenlain untuk pemeriksaan klinis

    Sebelum memberikanpengobatan

    Sebelum memberikan tindakan

    Sutoto.KARS 12

  • 8/18/2019 Bahan Skp Sutoto Feb 2013

    13/120

    KESALAHAN IDENIFIKASI BISA TERJADI PADA

    BERBAGAI KEADAAN1.   Pembedahan dilakukan pada orang yang salah

    2.   Kesalahan pemberian obat: Diberikan pada pasien yang salah

    3.   Salah diagnosis  Salah mengidentifikasi hasil Pemeriksaan PA  salah pasang label

    4.   Salah mengidentifikasi saat memasang nama pada foto/imaging

    5.   Salah orang saat melakukan tranfusi darah

    6.   Salah dentifikasi saat mengambil specimen (dahak, air seni,darah, dll)  salah pasang label

    7.   Salah menyerahkan bayi pada bukan orang tuanya8.   Kesalahan pengisian data pasien. Penulisan nama pasien tidak

     jelas/tulisan tangan tidak jelas

    Sutoto.KARS 13

  • 8/18/2019 Bahan Skp Sutoto Feb 2013

    14/120

    KEBIJAKAN IDENTIFIKASI PASIEN

    1.   Identifikasi menggunakan gelang pasien, identifikasi terdiri dari tigaidentitas: nama pasien, nomor rekam medik, dan tanggal lahir.

    2.   Pasien laki-laki memakai gelang warna biru, pasien perempuanmemakai gelang warna pink, sedangkan gelang merah sebagaipenanda alergi, dan gelang kuning penanda risiko jatuh

    3.   Pada gelang identifikasi pasien: Nama pasien harus ditulis lengkapsesuai KTP elektronik bila tak ada dengan KTP/kartu identitas lainnya,nama tidak boleh disingkat, tak boleh salah ketik walau satu huruf 

    4.   Identifikasi pasien pada gelang identitas pasien harus di cetak, tulisantangan hanya boleh bila printer sedang rusak/tak ada fasilitas untuk

    itu dan harus segera diganti bila printer berfungsi kembali.

  • 8/18/2019 Bahan Skp Sutoto Feb 2013

    15/120

    1.   Petugas melakukan identifikasi pasien minimal dua dari tigaidentitas diatas

    2.   Identifikasi dengan cara verbal (menanyakan/mengkonfirmasi

    nama pasien) dan visual (melihat gelang pasien)6.   Semua pasien harus di identifikasi secara benar sebelum

    dilakukan pemberian obat, tranfusi/produk darah, pengobatan,prosedur /tindakan, diambil sample darah, urin atau cairantubuh lainnya

    7.   Pasien rawat jalan tak harus memakai gelang identitas pasienkecuali telah ditetapkan lain oleh RS,misalnya ruang haemodialisa,endoskopi

    8.   Pasien dengan nama sama harus diberi tanda “HATI HATI PASIENDENGAN NAMA SAMA” pada rekam medik dan semua formulirpermintaan penunjang

    Sutoto.KARS 15

    KEBIJAKAN IDENTIFIKASI PASIEN

    lanjutan………….

  • 8/18/2019 Bahan Skp Sutoto Feb 2013

    16/120

    Elemen Penilaian SKP.I.

    1. Pasien diidentifikasi menggunakan dua identitas pasien, tidakboleh menggunakan nomor kamar atau lokasi pasien

    2. Pasien diidentifikasi sebelum pemberian obat, darah, atauproduk darah.

    3. Pasien diidentifikasi sebelum mengambil darah dan spesimenlain untuk pemeriksaan klinis (lihat juga AP.5.6, EP 2)

    4. Pasien diidentifikasi sebelum pemberian pengobatan dantindakan / prosedur

    5. Kebijakan dan prosedur mengarahkan pelaksanaan

    identifikasi yang konsisten pada semua situasi dan lokasi

    Sutoto.KARS 16

  • 8/18/2019 Bahan Skp Sutoto Feb 2013

    17/120

    SASARAN II : PENINGKATAN KOMUNIKASI YANG

    EFEKTIF

    Rumah sakit mengembangkanpendekatan untuk meningkatkan

    efektivitas komunikasi antar parapemberi layanan.

    Sutoto.KARS 17

  • 8/18/2019 Bahan Skp Sutoto Feb 2013

    18/120

      Komunikasi efektif akan mengurangi kesalahan danmenghasilkan peningkatan Keselamatan Pasien :

     Komunikasi efektif 1.   tepat waktu

    2.   akurat3.   lengkap

    4.   jelas

    5.   dipahami oleh pihak-pihak terkait

     Bentuk Komunikasi:   Elektronik   Lisan

      tertulis

    Maksud dan Tujuan SKP II

    Sutoto.KARS 18

  • 8/18/2019 Bahan Skp Sutoto Feb 2013

    19/120

    Komunikasi yang mudah terjadi

    kesalahanTerjadi pada saat:

    Perintah diberikan secara lisan

    Perintah diberikan melaluitelpon

    Saat pelaporan kembali hasil

    pemeriksaan kritis.

    Sutoto.KARS 19

  • 8/18/2019 Bahan Skp Sutoto Feb 2013

    20/120

    Perintah Lisan/Lewat Telepon

    1.   Tulis Lengkap

    2.   Baca Ulang- Eja

    untuk

    NORUM/LASA3.   Konfirmasi lisan

    dan tanda tangan

      ISI PERINTAH

      NAMA LENGKAP DAN TANDATANGAN PEMBERI PERINTAH

      NAMA LENGKAP DAN TANDATANGAN PENERIMA PERINTAH

      TANGGAL DAN JAM

    Sutoto.KARS 20

  • 8/18/2019 Bahan Skp Sutoto Feb 2013

    21/120

    CONTOH FORMULIR

    CATATAN LENGKAP PERINTAH LISAN/MELALUI

    TELEPON/PELAPORAN HASIL PEMERIKSAAN KRITIS

    NO TGL/JAM

    ISI PERINTAH PENERIMAPERINTAH(TANDATANGAN)

    PEMBERIPERINTAH(TANDATANGAN)

    KETERANGAN

    Sutoto.KARS 21

  • 8/18/2019 Bahan Skp Sutoto Feb 2013

    22/120

    Sutoto.KARS 22

  • 8/18/2019 Bahan Skp Sutoto Feb 2013

    23/120

    SBARA Communication Technique for Today's Healthcare

    ProfessionalSBAR is a standardized way of communicating.

    It promotes patient safety because it helpsindividuals communicate with each other with a

    shared set of expectations.It improves efficiency and accuracy.

    SBAR stands for:Situation

    BackgroundAssessment

    Recommendation

    Sutoto.KARS 23

  • 8/18/2019 Bahan Skp Sutoto Feb 2013

    24/120

    SBARI INTRODUCTION INDIVIDU YANG TERLIBAT DALAM HANDOFF

    MEMPERKENALKAN DIRI, PERAN DAN TUGAS

    , PROFESI

    S SITUATION KOMPLAIN, DIAGNOSIS, RENCANA PERAWATAN

    DAN KEINGINAN DAN KEBUTUHAN PASIEN

    B BACKGROUND TANDA-TANDA VITAL, STATUS MENTAL , DAFTAR

    OBAT-OBATAN DAN HASIL LAB

    A  ASSESSMENT PENILAIAN SITUASI SAAT INI OLEH PROVIDER

    R REKOMENDATION MENGIDENTIFIKASI HASIL LAB YG TERTUNDA

    DAN APA YANG PERLU DILAKUKAN SELAMABEBERAPA JAM BERIKUTNYA DAN

    REKOMENDASI LAIN UNTUK PERAWATAN

    Q/A QUESTION N

     ANSWER

    KESEMPATAN BAGI TANYA-JAWAB DALAM

    PROSES HANDOFF

  • 8/18/2019 Bahan Skp Sutoto Feb 2013

    25/120

    Persiapan Perawat Sebelum Memberikan Laporan

    Kepada Dokter

    Visit dan periksa pasien

    Diskusikan keadaan pasien dengan PN

    Review hasil pemeriksaan untukmenetapkan dokter yg tepat yang akan

    dilapori

    Ketahui kapan pasien masuk dan diagnosis

    waktu masuk

    Baca catatan perkembangan terakhir dari

    dokter dan perawat

  • 8/18/2019 Bahan Skp Sutoto Feb 2013

    26/120

    Elemen Penilaian SKP.II.

    1. Perintah lengkap secara lisan dan yang melalui teleponatau hasil pemeriksaan dituliskan secara lengkap olehpenerima perintah (lihat juga MKI.19.2, EP 1)

    2. Perintah lengkap lisan dan telpon atau hasilpemeriksaan dibacakan kembali secara lengkap oleh

    penerima perintah. (lihat AP 5.3.1 maksud dan tujuan)3. Perintah atau hasil pemeriksaan dikonfirmasi oleh

    pemberi perintah atau yang menyampaikan hasilpemeriksaan

    4. Kebijakan dan prosedur mengarahkan pelaksanaan

    verifikasi keakuratan komunikasi lisan atau melaluitelepon secara konsisten

    Sutoto.KARS 26

  • 8/18/2019 Bahan Skp Sutoto Feb 2013

    27/120

  • 8/18/2019 Bahan Skp Sutoto Feb 2013

    28/120

    MAKSUD DAN TUJUAN APK 5.3.1

    Proses pelaporan hasil pemeriksaan/tesdikembangkan rumah sakit untuk pengelolaanhasil kritis dari tes diagnostik untuk

    menyediakan pedoman bagi para praktisi untukmeminta dan menerima hasil tes pada keadaangawat darurat.

    RS mempunyai Prosedur yang meliputi penetapan tes kritis dan ambang nilai kritis bagi setiap

    tipe tes, oleh siapa dan kepada siapa hasil tes kritis harus

    dilaporkan

    menetapkan metode monitoring yang memenuhiketentuan

    Sutoto.KARS 28

  • 8/18/2019 Bahan Skp Sutoto Feb 2013

    29/120

    KEBIJAKAN MENERIMA PERINTAH LISAN/LISAN

    LEWAT TELEPON   Penerima perintah menulis lengkap perintahnya, membaca ulang

    dan melakukan konfirmasi

      Tulisan disebut lengkap bila terdiri dari jam/tanggal, isi perintah,nama penerima perintah dan tanda tangan, nama pemberi perintahdan tanda tangan (pada kesempatan berikutnya)

      Baca ulang dengan jelas, bila perintah mengandung nama obat

    LASA, maka nama obat lasa harus dieja satu persatu hurufnya

      Di unit pelayanan harus tersedia daftar obat Look alike sound alike,look alike, dan sound alike

      Konfirmasi lisan dan tertulis, konfirmasi lisan sesaat setelah pemberiperintah mendengar pembacaan dan memberikan pernyataan

    kebenaran pembacaan secara lisan misal “ya sudah benar” .Konfirmasi tertulis dengan tanda tangan pemberi perintah yangharus diminta pada kesempatan kunjungan berikutnya .

      Ada kolom keterangan yang dapat dipakai mencatat hal-hal yangperlu dicatat, misal pemberi perintah tak mau tanda tangan

    Sutoto.KARS 29

  • 8/18/2019 Bahan Skp Sutoto Feb 2013

    30/120

    SASARAN III : PENINGKATAN KEAMANAN OBAT

    YANG PERLU DIWASPADAI (HIGH-ALERT)

    Rumah sakitmengembangkan

    suatu pendekatanuntuk memperbaiki

    keamanan obat-obat

    yang perludiwaspadai (high-

    alert)

    Sutoto.KARS 30

  • 8/18/2019 Bahan Skp Sutoto Feb 2013

    31/120

      Obat yg Perlu diwaspadai : obat yang seringmenyebabkan KTD atau kejadian sentinel;

     HIGH ALERT

      ELEKTROLIT KONSENTRAT

      NORUM/LASA (Nama Obat Rupa Ucapan Mirip/Lookalike sound alike)

      Kesalahan bisa terjadi:

      Secara tidak sengaja   Bila perawat tidak mendapatkan orientasi dengan

    sebelum ditugaskan

      Pada keadaan gawat darurat

    Maksud dan Tujuan SKP 3

    Sutoto.KARS 31

  • 8/18/2019 Bahan Skp Sutoto Feb 2013

    32/120

    NORUM

    BAGAIMANA MEMBEDAKAN ANAK YANG MIRIP INI ?

    Sutoto.KARS 32

  • 8/18/2019 Bahan Skp Sutoto Feb 2013

    33/120

    LASA (LOOK ALIKE SOUND ALIKE)

    NORUM ( NAMA OBAT RUPA MIRIP)

    hidraALAzine

    ceREBYx

    vinBLASTine

    chlorproPAMIDE

    glipiZIde

    DAUNOrubicine

    hidrOXYzine

    ceLEBRex

    vinCRIStine

    chlorproMAZINE

    glYBURIde

    dOXOrubicine

    Sutoto.KARS 33

    CARA MEMBEDAKAN:

    1.   TALLMAN LETERING

    2.   BERI LABEL LASA/NORUM

  • 8/18/2019 Bahan Skp Sutoto Feb 2013

    34/120

    Look Alike Sound Alike

    LASA

    Sutoto.KARS 34

    LASA

  • 8/18/2019 Bahan Skp Sutoto Feb 2013

    35/120

    HIGH-ALERT

    Sutoto.KARS 35

    HIGH -ALERT

  • 8/18/2019 Bahan Skp Sutoto Feb 2013

    36/120

    Look-Alike High Alert Drugs

    LOOK ALIKE

    HIGH ALERT

  • 8/18/2019 Bahan Skp Sutoto Feb 2013

    37/120

    Sutoto.KARS 37

  • 8/18/2019 Bahan Skp Sutoto Feb 2013

    38/120

    OBAT HIGH ALERT

    Obat yang persentasinya tinggi dalam

    menyebabkan terjadi kesalahan/error 

    dan/atau kejadian sentinel (sentinel event) Obat yang berisiko tinggi menyebabkan

    dampak yang tidak diinginkan (adverse

    outcome)

    Obat-obat yang (Nama Obat, Rupa danUcapan Mirip/NORUM, atau Look-Alike

    Sound-Alike / LASA)

    Sutoto.KARS 38

  • 8/18/2019 Bahan Skp Sutoto Feb 2013

    39/120

    THREE PRINCIPLES TO IMPROVE HIGH-ALERT

    MEDICATION ADMINISTRATION AND DISTRIBUTION:

    1.   Eliminate the Possibility of Error

    1. Reduce the number of drugs on a facility’s formulary.

    2. Reduce the number of concentrations and volumes.

    3. Remove high-alert drugs from critical areas.

    2.   Make Errors Visible

    1. Have two individuals independently check the product to ensure it is correct, particularly

    when received in bulk. (In this case, the packaging and labeling could misleadingly look

    similar to another drug.)

    2. Have two individuals independently check equipment settings, as applicable, since some

    drugs are administered intravenously.

    3.   Minimize the Consequence of Errors

    1. Minimize the size of vials or ampules in the patient care area to the dose commonly needed.

    2. Reduce the total dose of high-alert drugs in continuous IV drip bags.

    3. Reduce the concentration of the drugs when possible.

    Based on these principles, fostering change in the way high-alert drugs are managed and includesthings such as:

    1. Encouraging standardized dosing procedures.

    2. Carefully screening new products.

    3. Creating system redundancies, commonly known as “double checks.”

    Sutoto.KARS 39

  • 8/18/2019 Bahan Skp Sutoto Feb 2013

    40/120

    OBAT HIGH ALERT: KATAGORI OBAT (ISMPs)

    Sutoto.KARS 40

    1 ADRENERGIC AGONIS IV (Contoh: adrenalin)

    2 ADRENERGIC ANTAGONIS IV (Contoh: Propanolol)

    3 ANESTETIC AGENT GENERAL, INHALED dan IV (Misal: Propofol)4 CARDIOPLEGIC SOLUTION

    5 CHEMOTERAPIC AGENTS PARENTERAL DAN ORAL

    6 DEXTROSE HIPERTONIC 20% ATAU LEBIH

    7 DIALISIS SOLUTION (PERITONEAL, HEMODIALISIS)

    8 OBAT EPIDURAL DAN INTRATHECAL

    9 GLICOPROTEIN INHIBITOR II B/III A (Misal: Ephbatide)10 HIPOGLIKEMIK ORAL

    11 OBAT OBAT INOTROPIK IV (Misal: Digoxin, milrinone)

    12 LIPOSOMAL FORM OF DRUGS (Liposomal Ampheterisine B)

    13 MODERATE SEDATION AGENTS IV (Contoh : Midazolame)

    14 MODERATE SEDATION AGENTS ORAL FOR CHILDREN (Contoh Chloralhydrate)

    15 ANESTETIC/OPIATE IV DAN ORAL ( Termasuk cairan konsentrat, immediate and

    sustained released Formulation)

    16 NEUROMUSCULAR BLOCKING AGENT (Contoh: Succynil Choline)

    17 RADIO CONTRAS AGENT IV

    18 THROMBOLITIC/ FIBRINOLITIC IV (Contoh: Tenecteplace)

    19 TOTAL PARENTERAL SOLUTION

    HIGHALERT

  • 8/18/2019 Bahan Skp Sutoto Feb 2013

    41/120

    DAFTAR OBAT HIGH ALERT

    OBAT SPESIFIK

    1 Amiodarone IV2   Colcichine Injection

    3   Heparin, Low moluculer weigt injection

    4   Heparin Unfractionated IV

    5   Insulin SC dan IV

    6   Lidocaine IV

    7   Magnesium SUlfat Injecion

    8   Methotrxate oral non oncologic use

    9   Netiride

    10   Nitroprusside sodium for injection11   Potasium Cloride for injection concentrate

    12   Potasium Phospate injection

    13   Sodium Chloride injection hypertonic >0.9%

    14   Warfarin

    Sutoto.KARS 41

    HIGHALERT

  • 8/18/2019 Bahan Skp Sutoto Feb 2013

    42/120

    ELEKTROLIT KONSENTRAT

    Sutoto.KARS 42

    1. Kalium/potasium klorida = > 2 mEq/ml

    2. Kalium/potasium fosfat => 3 mmol/ml

    3. Natrium/sodium klorida > 0.9%4. Magnesium sulfat => 50% atau lebih pekat

  • 8/18/2019 Bahan Skp Sutoto Feb 2013

    43/120

    ELEKTROLIT KONSENTRAT

    1. kalium/potasium klorida = > 2 mEq/ml

    2. kalium/potasium fosfat => 3 mmol/ml

    3. natrium/sodium klorida > 0.9%

    4. magnesium sulfat => 50% atau lebih pekat

    !HIGH

    ALERT

    Sutoto.KARS 43

  • 8/18/2019 Bahan Skp Sutoto Feb 2013

    44/120

    K Cl Concentrated

    Concentrated potassium chloride has been identified as a

    highrisk medication by organizations in Australia, Canada,

    and the United Kingdom of Great Britain and Northern Ireland

    (UK) (1).

    In the US, 10 patient deaths from misadministration of K Cl

    concentrated solution were reported to the Joint Commissionin just the first two years of its sentinel event reporting

    programme: 1996–1997 (1).

    In Canada, 23 incidents involving KCl mis-administration

    occurred between 1993 and 1996 (2).

    There are also reports of accidental death from the inadvertent

    administration of concentrated saline solution (3).

    Sutoto.KARS 44

  • 8/18/2019 Bahan Skp Sutoto Feb 2013

    45/120

    ELEKTROLIT KONSENTRATE

    Cairan ini bisa mengakibatkan KTD/sentinel eventbila tak disiapkan dan dikelola dengan baik

    Terpenting : Ketersediaan

    Akses

    Resep

    Pemesanan

    Persiapan

    Distribusi

    Label

    Verifikasi

    Administrasi dan pemantauan

    Sutoto.KARS 45

  • 8/18/2019 Bahan Skp Sutoto Feb 2013

    46/120

    Langkah langkah>>>Cara untuk mengurangi atau mengeliminasi KTD:

    Tingkatkan proses pengelolaan obat-obat yang perlu

    diwaspadai

    Pindahkan elektrolit konsentrat dari unit pelayanan pasien ke

    farmasi.

    RS punya Kebijakan dan/atau prosedur Daftar obat-obat yang perlu diwaspadai berdasarkan data

    yang ada di rumah sakit

    identifikasi area mana saja yang membutuhkan elektrolit

    konsentrat, seperti di IGD atau kamar operasi pemberian label secara benar pada elektrolit konsentrat

    penyimpanannya di area tersebut, sehingga membatasi

    akses untuk mencegah pemberian yang tidak disengaja /

    kurang hati-hati.

    Sutoto.KARS 46

  • 8/18/2019 Bahan Skp Sutoto Feb 2013

    47/120

      Standarisasi dosis, unit ukuran, danterminologi adalah elemen penting daripenggunaan yang aman

      Campuran larutan elektrolit harus dihindari(misalnya : natrium klorida dengan kaliumklorida).

    Upaya ini memerlukan perhatian khusus,

    keahlian yang sesuai, antar-profesionalkolaborasi, proses verifikasi, dan fungsi yangakan memastikan penggunaan yang aman.

    ELEKTROLIT KONSENTRATE

    Sutoto.KARS 47

  • 8/18/2019 Bahan Skp Sutoto Feb 2013

    48/120

    Look alike

    LASA

    Sutoto.KARS 48

  • 8/18/2019 Bahan Skp Sutoto Feb 2013

    49/120

    LASA

    LASA

    Sutoto.KARS 49

  • 8/18/2019 Bahan Skp Sutoto Feb 2013

    50/120

    LASALASA

    Sutoto.KARS 50

  • 8/18/2019 Bahan Skp Sutoto Feb 2013

    51/120

    LASA

    Sutoto.KARS 51

  • 8/18/2019 Bahan Skp Sutoto Feb 2013

    52/120

    LASA

    Sutoto.KARS 52

  • 8/18/2019 Bahan Skp Sutoto Feb 2013

    53/120

  • 8/18/2019 Bahan Skp Sutoto Feb 2013

    54/120

    KEBIJAKAN PENYIMPANAN OBAT HIGH ALERT DI

    INSTALASI FARMASI

    1.   Tempelkan stiker obat high alert pada setiap dos obat

    2.   Beri stiker high alert pada setiap ampul obat high alert yang akandiserahkan kepada perawat

    3.   Pisahkan obat high alert dengan obat lain

    4.   Simpan obat sitostatika secara terpisah dari obat lainnya5.   Simpan Obat Narkotika secara terpisah dalam lemari terkunci

    double, setiap pengeluaran harus diketahui oleh penanggung jawabnya dan dicatat

    6.   Sebelum perawat memberikan obat high alert cek kepada perawat

    lain untuk memastikan tak ada salah pasien dan salah dosis7.   Obat hig alert dalam infus: cek selalu kecepatan dan ketepatan

    pompa infus, tempel stiker label nama obat pada botol infus. Dan diisi dengan catatan sesuai ketentuan

    HIGHALERT

    Sutoto.KARS 54

  • 8/18/2019 Bahan Skp Sutoto Feb 2013

    55/120

    CONTOH STIKER OBAT HIGH ALERT PADA BOTOL

    INFUS

    Sutoto.KARS 55

  • 8/18/2019 Bahan Skp Sutoto Feb 2013

    56/120

    Elemen Penilaian SKP 3)

    1. Kebijakan dan/atau prosedur dikembangkan agarmemuat proses identifikasi, menetapkan lokasi,pemberian label, dan penyimpanan elektrolitkonsentrat.

    2. Implementasi kebijakan dan prosedur3. Elektrolit konsentrat tidak boleh disimpan di unit

    pelayanan pasien kecuali jika dibutuhkan secaraklinis dan tindakan diambil untuk mencegahpemberian yang kurang hati-hati di area tersebut

    sesuai kebijakan.4. Elektrolit konsentrat yang disimpan di pada unit

    pelayanan pasien harus diberi label yang jelas, dandisimpan pada area yang dibatasi ketat (restricted).

    Sutoto.KARS 56

  • 8/18/2019 Bahan Skp Sutoto Feb 2013

    57/120

    SASARAN IV : KEPASTIAN TEPAT-LOKASI, TEPAT-

    PROSEDUR, TEPAT-PASIEN OPERASI

    Rumah sakitmengembangkan

    suatu pendekatanuntuk

    memastikan

    tepat-lokasi,tepat-prosedur,dan tepat- pasien.

    Sutoto.KARS 57

  • 8/18/2019 Bahan Skp Sutoto Feb 2013

    58/120

    OPERASI SALAH KAKI

    Sutoto.KARS 58

  • 8/18/2019 Bahan Skp Sutoto Feb 2013

    59/120

    OPERASI SALAH SISI

  • 8/18/2019 Bahan Skp Sutoto Feb 2013

    60/120

    OPERASI SALAH ORANG

    Sutoto.KARS 60

  • 8/18/2019 Bahan Skp Sutoto Feb 2013

    61/120

    Sutoto.KARS 61

  • 8/18/2019 Bahan Skp Sutoto Feb 2013

    62/120

    National Practitioner Data Bank; WSPE,

    wrong-side/wrong site, wrong-procedure,

    and wrong-patient adverse event

    Sutoto.KARS 62

    k d d j

  • 8/18/2019 Bahan Skp Sutoto Feb 2013

    63/120

    1. Komunikasi Yang Tidak Efektif/Tidak Adekuat AntaraAnggota Tim Bedah

    2. Kurang/Tidak Melibatkan Pasien Di Dalam PenandaanLokasi (Site Marking)

    3. Tidak Ada Prosedur Untuk Verifikasi Lokasi Operasi

    4. Asesmen Pasien Yang Tidak Adekuat

    5. Penelaahan Ulang Catatan Medis Tidak Adekuat

    6. Budaya Yang Tidak Mendukung Komunikasi TerbukaAntar Anggota Tim Bedah

    7. Resep Yang Tidak Terbaca (Illegible Handwriting)

    8. Pemakaian Singkatan

    Penyebab Salah-lokasi, Salah-prosedur, Salah

    Pasien Pada Operasi

    Maksud dan Tujuan SKP IV

    Sutoto.KARS 63

  • 8/18/2019 Bahan Skp Sutoto Feb 2013

    64/120

    Sutoto.KARS 64

  • 8/18/2019 Bahan Skp Sutoto Feb 2013

    65/120

    Sutoto.KARS 65

  • 8/18/2019 Bahan Skp Sutoto Feb 2013

    66/120

    Sutoto.KARS 66

  • 8/18/2019 Bahan Skp Sutoto Feb 2013

    67/120

    1. Penandaan dilakukan pada semua kasus termasuk sisi

    (laterality), multipel struktur (jari tangan, jari kaki, lesi), atau

    multipel level (tulang belakang)

    2. Perlu melibatkan pasien

    3. Tak mudah luntur terkena air/alkohol / betadine

    4. Mudah dikenali

    5. Digunakan secara konsisten di RS

    6. dibuat oleh operator /orang yang akan melakukan tindakan,

    7. Dilaksanakan saat pasien terjaga dan sadar jika

    memungkinkan, dan harus terlihat sampai saat akan disayat

    KEBIJAKAN PENANDAAN LOKASI

    OPERASI

    Sutoto.KARS 67

  • 8/18/2019 Bahan Skp Sutoto Feb 2013

    68/120

    CONTOH PENANDAAN

    Sutoto.KARS

    68

  • 8/18/2019 Bahan Skp Sutoto Feb 2013

    69/120

    KEBIJAKAN VERIFIKASI PRAOPERATIF :

    1.   Verifikasi lokasi, prosedur, dan pasien yang benar2.   Pastikan bahwa semua dokumen, foto, hasil

    pemeriksaan yang relevan tersedia, diberi label dan

    dipampang dg baik

    3.   Verifikasi ketersediaan peralatan khusus dan/atauimplant 2 implant yg dibutuhkan

    4.   Tahap  Time out  :

    1.   memungkinkan semua pertanyaan/kekeliruan diselesaikan

    2.   dilakukan di tempat tindakan, tepat sebelum dimulai,

    3.   melibatkan seluruh tim operasi

    5.   Pakai surgical safety check-list (WHO . 2009)

    Sutoto.KARS 69

  • 8/18/2019 Bahan Skp Sutoto Feb 2013

    70/120

    TIME OUT

    Sutoto.KARS 70

  • 8/18/2019 Bahan Skp Sutoto Feb 2013

    71/120

    Sebelum Induksi Anestesi:

    Apakah……1. Identifikasi pasien, prosedur, informed

    concent sudah dicek ?

    2. Sisi operasi sudah ditandai ?3. Mesin anestesi dan obat-obatan lengkap ?

    4. pulse oxymeter terpasang dan berfungsi ?

    5. Allergi ?

    6. Kemungkinan kesulitan jalan nafas atauaspirasi

    7. Risiko kehilangandarah >= 500ml

    Sutoto.KARS 71

  • 8/18/2019 Bahan Skp Sutoto Feb 2013

    72/120

  • 8/18/2019 Bahan Skp Sutoto Feb 2013

    73/120

    TIME OUT

    Sutoto.KARS 73

  • 8/18/2019 Bahan Skp Sutoto Feb 2013

    74/120

    PerMenKes No 2406/Menkes/Per/XII/2011 Pedoman umum Penggunaan antibiotikSutoto.KARS 74

  • 8/18/2019 Bahan Skp Sutoto Feb 2013

    75/120

    Sutoto.KARS 75

  • 8/18/2019 Bahan Skp Sutoto Feb 2013

    76/120

    Sutoto.KARS 76

  • 8/18/2019 Bahan Skp Sutoto Feb 2013

    77/120

    Sutoto.KARS 77

  • 8/18/2019 Bahan Skp Sutoto Feb 2013

    78/120

    Sutoto.KARS 78

  • 8/18/2019 Bahan Skp Sutoto Feb 2013

    79/120

    Sebelum Pasien Meninggalkan

    Kamar Operasi1. Perawat melakukan konfirmasi secara verbal,

    bersama dr dan anestesid

    1. Nama prosedur,2. Instrumen, gas verband, jarum lengkap

    3. Speciment telah di beri label dengan PID tepat

    4. Apa ada masalah peralatan yang harus ditangani

    2. Dokter kpd perawat dan anesesi, apa yang

    harus diperhatikan dalam recovery danmanajemen pasien

    Sutoto.KARS 79

  • 8/18/2019 Bahan Skp Sutoto Feb 2013

    80/120

    Elemen Penilaian SKP.IV.

    1. Rumah sakit menggunakan suatu tanda yang jelas dan dapat

    dimengerti untuk identifikasi lokasi operasi dan melibatkanpasien di dalam proses penandaan.

    2. Rumah sakit menggunakan suatu checklist atau proses lain

    untuk memverifikasi saat preoperasi tepat lokasi, tepat

    prosedur, dan tepat pasien dan semua dokumen serta peralatanyang diperlukan tersedia, tepat, dan fungsional.

    3. Tim operasi yang lengkap menerapkan dan mencatat prosedur

    time-out , tepat sebelum dimulainya suatu prosedur / tindakan

    pembedahan.

    4. Kebijakan dan prosedur dikembangkan untuk mendukungkeseragaman proses untuk memastikan tepat lokasi, tepat

    prosedur, dan tepat pasien, termasuk prosedur medis dan

    tindakan pengobatan gigi / dental yang dilaksanakan di luar

    kamar operasi. Sutoto.KARS 80

  • 8/18/2019 Bahan Skp Sutoto Feb 2013

    81/120

    SASARAN V : PENGURANGAN RISIKO INFEKSI TERKAIT

    PELAYANAN KESEHATAN

      Rumah sakit mengembangkan suatu

    pendekatan untuk mengurangi risiko infeksi

    yang terkait pelayanan kesehatan.

    Sutoto.KARS 81

  • 8/18/2019 Bahan Skp Sutoto Feb 2013

    82/120

    Maksud dan Tujuan SKP.V.

    PPI (Pencegahan dan pengendalian infeksi ): tantangan terbesar dalam yan kes

    peningkatan biaya untuk mengatasi infeksi yang terkait yankes

    keprihatinan besar bagi pasien maupun para profesional

    pelayanan kesehatan. Infeksi dijumpai dalam semua bentuk yan kes termasuk:

    UTI,blood stream infections dan VAP

    Pokok pokok eliminasi : cuci tangan (hand hygiene)yang tepat   pakai Pedoman hand hygiene dari WHO

    Rumah sakit mempunyai proses kolaboratif untukmengembangkan kebijakan dan/atau prosedur yangmenyesuaikan atau mengadopsi petunjuk hand hygieneyang sudah diterima secara umum untuk implementasipetunjuk itu di rumah sakit.

    Sutoto.KARS 82

  • 8/18/2019 Bahan Skp Sutoto Feb 2013

    83/120

    WHO Guidelines On Hand Hygiene In Health Care.World Health Organization 2009

    Sutoto.KARS 83

  • 8/18/2019 Bahan Skp Sutoto Feb 2013

    84/120

    Luka

    Operasi

    Terinfeksi

    MRSA

    SETIAP STAF KLINIS HARUS

    MENCUCI TANGAN SESUAI

    STANDAR WHO, DANMENERAPKAN FIVE MOMENT

    FOR HAND HYGINE

  • 8/18/2019 Bahan Skp Sutoto Feb 2013

    85/120

    Elemen Penilaian SKP.V.

    1. Rumah sakit mengadopsi atau mengadaptasipedoman hand hygiene terbaru yang

    diterbitkan dan sudah diterima secara umum al

    dari WHO Patient Safety

    2. Rumah sakit menerapkan program hand 

    hygiene yang efektif.

    3. Kebijakan dan/atau prosedur dikembangkan

    untuk mengarahkan pengurangan secaraberkelanjutan risiko infeksi yang terkait

    pelayanan kesehatan

    Sutoto.KARS 85

  • 8/18/2019 Bahan Skp Sutoto Feb 2013

    86/120

    Sutoto.KARS 86

  • 8/18/2019 Bahan Skp Sutoto Feb 2013

    87/120

    Sutoto.KARS 87

  • 8/18/2019 Bahan Skp Sutoto Feb 2013

    88/120

    Sutoto.KARS 88

  • 8/18/2019 Bahan Skp Sutoto Feb 2013

    89/120

    Sutoto.KARS 89

  • 8/18/2019 Bahan Skp Sutoto Feb 2013

    90/120

  • 8/18/2019 Bahan Skp Sutoto Feb 2013

    91/120

    Sutoto.KARS 91

    ENAM AREA DALAM HAND-WASH/RUB

  • 8/18/2019 Bahan Skp Sutoto Feb 2013

    92/120

    ENAM AREA DALAM HAND-WASH/RUB TELAPAK TANGAN

    PUNGGUNG TANGAN

    SELA- SELA JARI

    PUNGGUNG JARI-JARI (GERAKANKUNCI)

    SEKELILING IBU JARI (PUTAR- PUTAR)

    KUKU DAN UJUNG JARI (PUTAR-

    PUTAR)

    HAND RUB : 20-30 DETIKHAND WASH 40-60 DETIK

    Sutoto.KARS 92

  • 8/18/2019 Bahan Skp Sutoto Feb 2013

    93/120

    Acknowledgement : WHO World Alliance for Patient Safety93Sutoto.KARS

  • 8/18/2019 Bahan Skp Sutoto Feb 2013

    94/120

    SASARAN VI : PENGURANGAN RISIKO PASIEN

    JATUH

    Rumah sakitmengembangkan suatu

    pendekatan untukmengurangi risikopasien dari cedera

    karena jatuh.

    Sutoto.KARS 94

  • 8/18/2019 Bahan Skp Sutoto Feb 2013

    95/120

    Morse, Janice M..Preventing Patient Falls. Establishing a Fall Intervention Program, 2 nd Ed. Springer Publishing Company, NewYork. 2009. Sutoto.KARS 95

  • 8/18/2019 Bahan Skp Sutoto Feb 2013

    96/120

    Maksud dan Tujuan SKP VI.

      Jumlah kasus jatuh cukup bermakna sebagai penyebabcedera pasien rawat inap.

      Rumah sakit perlu mengevaluasi risiko pasien jatuh danmengambil tindakan untuk mengurangi risiko cedera bilasampai jatuh.

      Evaluasi :   riwayat jatuh,   obat dan telaah terhadap konsumsi alkohol   gaya jalan dan keseimbangan   serta alat bantu berjalan yang digunakan oleh pasien.

      Program tersebut harus diterapkan di rumah sakit.

    Sutoto.KARS 96

  • 8/18/2019 Bahan Skp Sutoto Feb 2013

    97/120

    Elemen Penilaian SKP.VI.

    1. Rumah sakit menerapkan proses asesmen awalrisiko pasien jatuh dan melakukan asesmen ulangbila diindikasikan terjadi perubahan kondisi ataupengobatan dll.

    2. Langkah-langkah diterapkan untuk mengurangirisiko jatuh bagi mereka yang pada hasil asesmendianggap berisiko jatuh

    3. Langkah-langkah dimonitor hasilnya, baikkeberhasilan pengurangan cedera akibat jatuh dan

    dampak dari kejadian tidak diharapkan4. Kebijakan dan/atau prosedur dikembangkan untuk

    mengarahkan pengurangan berkelanjutan risikopasien cedera akibat jatuh di rumah sakit

    Sutoto.KARS 97

    CONTOH: ASESMEN

  • 8/18/2019 Bahan Skp Sutoto Feb 2013

    98/120

    CONTOH: ASESMEN

    RISIKO JATUH

    MORSE FALLSCALE

    Sutoto.KARS 98

  • 8/18/2019 Bahan Skp Sutoto Feb 2013

    99/120

    SKALA RISIKO JATUH HUMPTY DUMPTY

  • 8/18/2019 Bahan Skp Sutoto Feb 2013

    100/120

    100

    PARAMETER KRITERIA NILAI SKOR

    Usia   < 3 tahun

      3 – 7 tahun

      7 – 13 tahun

      ≥ 13 tahun

    4

    3

    2

    1

    Jenis kelamin   Laki-laki

      Perempuan

    2

    1

    Diagnosis   Diagnosis neurologi

      Perubahan oksigenasi (diagnosis respiratorik, dehidrasi, anemia, anoreksia,

    sinkop, pusing, dsb.)

      Gangguan perilaku / psikiatri

     

    Diagnosis lainnya

    4

    3

    2

    1

    Gangguan kognitif    Tidak menyadari keterbatasan dirinya

      Lupa akan adanya keterbatasan

      Orientasi baik terhadap diri sendiri

    3

    2

    1

    Faktor lingkungan   Riwayat jatuh / bayi diletakkan di tempat tidur dewasa

      Pasien menggunakan alat bantu / bayi diletakkan dalam tempat tidur bayi

    / perabot rumah

      Pasien diletakkan di tempat tidur

     

    Area di luar rumah sakit

    4

    3

    2

    1Respons terhadap:

    1. Pembedahan/ sedasi /

    anestesi

    2. Penggunaan

    medikamentosa

      Dalam 24 jam

      Dalam 48 jam

      > 48 jam atau tidak menjalani pembedahan / sedasi/ anestesi

      Penggunaan multipel: sedatif, obat hipnosis, barbiturat, fenotiazin,

    antidepresan, pencahar, diuretik, narkose

      Penggunaan salah satu obat di atas

      Penggunaan medikasi lainnya / tidak ada medikasi

    3

    2

    1

    3

    2

    1

    SKALA RISIKO JATUH HUMPTY DUMPTY

    SKALA RISIKO JATUH ONTARIO MODIFIED STRATIFY - SYDNEY SCORING

  • 8/18/2019 Bahan Skp Sutoto Feb 2013

    101/120

    Parameter Skrining Jawaban Keterangan Nilai Skor

    Riwayat jatuhapakah pasien datang ke rumah sakit karena jatuh? Ya / tidak Salah satu jawaban

    ya = 6 jika tidak, apakah pasien mengalami jatuh dalam 2 bulan

    terakhir ini?

    Ya/ tidak

    Status mental

    apakah pasien delirium? (tidak dapat membuat keputusan, pola

    pikir tidak terorganisir, gangguan daya ingat)

    Ya/ tidak

    Salah satu jawaban

    ya = 14apakah pasien disorientasi? (salah menyebutkan waktu, tempat,

    atau orang)

    Ya/ tidak

    apakah pasien mengalami agitasi? (ketakutan, gelisah, dan

    cemas)

    Ya/ tidak

    Penglihatanapakah pasien memakai kacamata? Ya/ tidak

    Salah satu jawaban

    ya = 1apakah pasien mengeluh adanya penglihatan buram? Ya/ tidak

    apakah pasien mempunyai glaukoma, katarak, atau degenerasi

    makula?

    Ya/ tidak

    Kebiasaan berkemihapakah terdapat perubahan perilaku berkemih? (frekuensi,

    urgensi, inkontinensia, nokturia)

    Ya/ tidakya = 2

    Transfer (dari tempat

    tidur ke kursi dan

    kembali ke tempat tidur)

    mandiri (boleh menggunakan alat bantu jalan) 0 jumlahkan nilai

    transfer dan

    mobilitas. Jika nilai

    total 0-3, maka skor

    = 0. jika nilai total 4-

    6, maka skor = 7

    memerlukan sedikit bantuan (1 orang) / dalam pengawasan 1

    memerlukan bantuan yang nyata (2 orang) 2

    tidak dapat duduk dengan seimbang, perlu bantuan total 3

    Mobilitas

    mandiri (boleh menggunakan alat bantu jalan) 0

    berjalan dengan bantuan 1 orang (verbal / fisik) 1

    menggunakan kursi roda 2

    imobilisasi 3

  • 8/18/2019 Bahan Skp Sutoto Feb 2013

    102/120

    Edmonson Psychiatric Fall Risk AssessmentSutoto.KARS 102

    Edmonson Psychiatric Fall Risk Assessment

  • 8/18/2019 Bahan Skp Sutoto Feb 2013

    103/120

    Edmonson Psychiatric Fall Risk Assessment

    Sutoto.KARS 103

  • 8/18/2019 Bahan Skp Sutoto Feb 2013

    104/120

    104

  • 8/18/2019 Bahan Skp Sutoto Feb 2013

    105/120

    Sutoto.KARS 105

    Contoh Langkah Pencegahan Pasien

  • 8/18/2019 Bahan Skp Sutoto Feb 2013

    106/120

    g g

    Risiko Jatuh1. Anjurkan pasien meminta bantuan yang diperlukan

    2. Anjurkan pasien untuk memakai alas kaki anti slip

    3. Sediakan kursi roda yang terkunci di samping tempat

    tidur pasien

    4. Pastikan bahwa jalur ke kamar kecil bebas dari hambatandan terang

    5. Pastikan lorong bebas hambatan

    6. Tempatkan alat bantu seperti walkers/tongkat dalam

     jangkauan pasien

    7. Pasang Bedside rel

    8. Evaluasi kursi dan tinggi tempat tidurSutoto.KARS 106

    Contoh Langkah Pencegahan Pasien

  • 8/18/2019 Bahan Skp Sutoto Feb 2013

    107/120

    9. Pertimbangkan efek puncak obat yang diresepkan yangmempengaruhi tingkat kesadaran, dan gait

    10. Mengamati lingkungan untuk kondisi berpotensi tidak aman, dan

    segera laporkan untuk perbaikan

    11. Jangan biarkan pasien berisiko jatuh tanpa pengawasan saat di

    daerah diagnostik atau terapi

    12. Pastikan pasien yang diangkut dengan brandcard / tempat tidur,

    posisi bedside rel dalam keadaan terpasang

    13. Informasikan dan mendidik pasien dan / atau anggota keluarga

    mengenai rencana perawatan untuk mencegah jatuh14. Berkolaborasi dengan pasien atau keluarga untuk memberikan

    bantuan yang dibutuhkan dengan

    g g

    Risiko Jatuh

    Contoh tata laksana risiko jatuhSutoto.KARS 107

    RISK FACTOR

  • 8/18/2019 Bahan Skp Sutoto Feb 2013

    108/120

    Sutoto.KARS 108

  • 8/18/2019 Bahan Skp Sutoto Feb 2013

    109/120

  • 8/18/2019 Bahan Skp Sutoto Feb 2013

    110/120

    Sutoto.KARS 110

    PENGAMATAN LINGKUNGAN PASIEN RISIKO JATUH

  • 8/18/2019 Bahan Skp Sutoto Feb 2013

    111/120

    SUTOTO.KARS111

  • 8/18/2019 Bahan Skp Sutoto Feb 2013

    112/120

    CHECKLIST ALAT PENGAMAN

  • 8/18/2019 Bahan Skp Sutoto Feb 2013

    113/120

     tianginfus

    Tiang mudah dinaikkan dan diturunkan

     ______ 

     _ 

    stabil, tidak mudah goyang

     ______ 

     _ 

    Roda mudah berputar/diarahkan, tidak melekat

     ______ 

     _ 

     tumpuankaki (footstools)

    kakikursi proteksi karet anti-selip di kesemua kaki

     ______ 

     _ 

    stabil, tidak goyang

     ______ 

     _ 

    bagianataskursi permukaan tidak licin

     ______ 

     _ 

    CHECKLIST ALAT PENGAMAN

  • 8/18/2019 Bahan Skp Sutoto Feb 2013

    114/120

     bel panggilan/ pencahayaan

    Operasional lampu di luar kamar 

     ______ 

     _ 

    alarm berbunyi di pos perawat

     ______ 

     _ 

    nomor kamar muncul di monitor 

     ______ 

     _ 

    interkom

     ______ 

     _ 

    sinyal panel kamar 

     ______ 

     _ 

    akses mudah diraih saat di kamar mandi

     ______ 

     _ 

    dalam jangkauan saat pasien di tempat tidur 

     ______ 

     _ 

    CHECKLIST ALAT PENGAMAN

  • 8/18/2019 Bahan Skp Sutoto Feb 2013

    115/120

      walker/cane

    Keamanan ujung karet pada alat berfungsi dengan baik

     ______ 

     _ 

    stabil

     ______ 

     _ 

      toiletberjalan

    roda mudah berputar/ diarahkan, tidak melekat

     ______ 

     _ 

    stabil saat pasien duduk di atasnya

     ______ 

     _ 

    rem mengamankan toilet saat dioperasikan

     ______ 

     _ 

    CHECKLIST ALAT PENGAMAN

  • 8/18/2019 Bahan Skp Sutoto Feb 2013

    116/120

      kusiberoda(mobility chair)

    kursi

    tingginya disesuaikan dengan pasien, untuk meminimalisir 

    terjatuh/terjungkal

     ______ 

     _ 

    roda mudah berputar/diarahkan, tidak melekat

     ______ 

     _ 

    rem dioperasikan saat kursi dalam posisi diam

     ______ 

     _ 

    pengaman kursi ______  _ 

    tumpuan kaki dapat dilipat/dilepas dengan mudah

     ______ 

     _ 

    posisi

    diposisikan dengan derajat kemiringan yang sesuai untuk

    mencegah terjungkal ke depan / merosot

     ______ 

     _ 

    nampan dalam posisi aman

     ______ 

     _ 

  • 8/18/2019 Bahan Skp Sutoto Feb 2013

    117/120

  • 8/18/2019 Bahan Skp Sutoto Feb 2013

    118/120

    PERUBAHAN ASUHAN

    KEPERAWATANPerawat Bisa Memperagakanmenjalankan :

    RJP

    APAR/evakuasi

    Hand Wash

    Terima perintahlisan/telepon

    Identifikasi pasien,

    Askep

    Sutoto.KARS 118

    PERUBAHAN PELAYANAN KEPERAWATAN

  • 8/18/2019 Bahan Skp Sutoto Feb 2013

    119/120

    1. Kebutuhan keperawatan pasien

    2. Asesmen keperawatan selama 24 jam

    3. Asesmen terdokumentasi dalam 24 jamsetelah masuk dirawat

    4. Asesmen gizi dan status fungsional

    5. Asesmen nyeri saat masuk

    6. Asesmen dan asesmen ulang pasien yang

    akan meninggal

    7. Asesmen untuk kebutuhan khusus (misal:

    gigi, pendengaran, mata, dll)

    8. Asesmen awal untuk rencana

    keluar/pemulangan pasien dari rumah sakit

    9. Ukuran keberhasilan dari rencana asuhan

    10. Asesmen kebutuhan pendidikan pasien dan

    keluarga

    11. Asesmen pra sedasi (moderat dan dalam)

    12. Monitoring selama sedasi

    Sutoto.KARS 119

    13. Kriteria sadar kembali14. Asesmen pra anestesi dan pra-induksi15. Daftar obat yang diminum sebelum dirawat16. Jenis obat yang diresepkan dicatat di rekam

    medis

    17. Mencatat dan melaporkan Efek obat yangtidak diharapkan (adverse effect)

    18. Asesmen meliputi hal-hal sebagai berikut :• a. Budaya pasien dan keluarganya• b. Tingkat pendidikan, bahasa• c. Kendala emosional• d. Kendala fisik dan kognitif • e. Kesediaan pasien menerima

    informasi19. Pencatatan, tanggal, waktu dari setiap entri

    data20. Pencatatan setiap keterlambatan tindakan

  • 8/18/2019 Bahan Skp Sutoto Feb 2013

    120/120