Upload
habibulloh-adi-negoro
View
229
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
This book contains all about technical analysis, made by Philip Securities Corp.
Citation preview
7/21/2019 Bahan Presentasi Technical Analysis Phillip Sec Indo
http://slidepdf.com/reader/full/bahan-presentasi-technical-analysis-phillip-sec-indo 1/67
L e v e l 1Session 1
www.phillip.co.id | www.poems.co.id | www.phillip.com.sg
7/21/2019 Bahan Presentasi Technical Analysis Phillip Sec Indo
http://slidepdf.com/reader/full/bahan-presentasi-technical-analysis-phillip-sec-indo 2/67
www.phillip.co.id | www.poems.co.id | www.phillip.com.sg
Risk Disclaimer
Trading stocks with or without margin carries high level of risk, and may not be suitable for all investors. Margin canwork against you as well as for you. Before deciding to trade stocks you should carefully consider your investment
objectives, level of experience, and risk appetite. The possibility exists that you could sustain a loss of some or all of
your initial investment and therefore you should not invest money that you cannot afford to lose. You should be aware
of all the risks associated with stock trading, and seek advice from an independent financial advisor if you have any
doubts.
Any opinions, news, research, analysis, prices, or other information contained on this material are provided as general
market commentary, and do not constitute investment advice. Phillip Securities Indonesia and its affiliates will not
accept liability for any loss or damage, including without limitation to, any loss of profit, which may arise directly or
indirectly from the use of or reliance on such information.
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Perdagangan saham dengan atau tanpa margin mengandung resiko yang tinggi, dan kemungkinan tidak sesuai untuk
setiap investor. Margin dapat menguntungkan Anda, dan dapat merugikan Anda. Sebelum memutuskan untuk
memperdagangkan saham, Anda disarankan untuk mempertimbangkan tujuan investasi Anda, tingkat pengalaman,
dan toleransi terhadap resiko. Terdapat kemungkinan bahwa Anda dapat mengalami kerugian atas sebagian atau
keseluruhan investasi Anda, dan oleh karena itu Anda disarankan untuk tidak menginvestasikan uang atau dana yang
Anda butuhkan. Investor harus memahami resiko-resiko yang berhubungan dengan perdagangan saham, dan mencari
saran dari konsultan finansial independen jika terdapat keraguan dalam langkah investasi.
Seluruh pendapat, berita, hasil riset, analisa, harga, dan informasi lain yang terkandung dalam materi ini disediakan
sebagai komentar pasar umum, dan bukan merupakan saran investasi. Phillip Securities Indonesia dan afiliasinya
tidak bertanggung jawab terhadap kerugian atau kerusakan yang terjadi, termasuk dan tidak terbatas pada, kerugian
atas keuntungan yang diperoleh, yang dapat terjadi secara langsung maupun tidak langsung dari penggunaan atau
ketergantungan pada informasi-informasi tersebut.
7/21/2019 Bahan Presentasi Technical Analysis Phillip Sec Indo
http://slidepdf.com/reader/full/bahan-presentasi-technical-analysis-phillip-sec-indo 3/67
Trading vs. Investing
Investing Trading
Tujuan:
Untuk membangun aset atau
portofolio melalui buying and
holding instrumen finansial
Untuk menghasilkan return melebihi
investing, melalui beli dan jual
instrumen finansial.
Metode: Compounding, Reinvesting, Dividend Jual beli instrumen finansial dalam
waktu yang lebih pendek
Pengelolaan: Aktif (sendiri), maupun Pasif (melaluiorang lain, seperti fund manager,
dsb)
Aktif (sendiri)
Tipe Analisa yang Dominan
Digunakan: Fundamental Analysis Technical Analysis
Kondisi Pasar yang Lebih Sering
Menguntungkan: Bullish
Bullish maupun Bearish (short
selling)
7/21/2019 Bahan Presentasi Technical Analysis Phillip Sec Indo
http://slidepdf.com/reader/full/bahan-presentasi-technical-analysis-phillip-sec-indo 4/67
Technical Analysis
Analisa Teknikal adalah metode evaluasi instrumen finansial denganmenganalisa data-data statistik yang dihasilkan kegiatan pasar, seperti harga
dan volume yang telah terbentuk.
Analisa Teknikal tidak mengevaluasi nilai intrinsik instrumen finansial, namun
menggunakan chart dan alat lainnya untuk mengidentifikasi pola-pola yang
telah terjadi, dengan harapan dapat memprediksi pergerakan pasar di masadepan berdasarkan pola-pola atau kecenderungan tersebut.
Analisa Teknikal didasarkan pada tiga asumsi:
1. The Market Discounts Everything
2. Price Moves in Trends
3. History Tends to Repeat Itself
7/21/2019 Bahan Presentasi Technical Analysis Phillip Sec Indo
http://slidepdf.com/reader/full/bahan-presentasi-technical-analysis-phillip-sec-indo 5/67
Dasar-Dasar Technical Analysis
1. The Market Discounts Everything• Analisa teknikal hanya mempertimbangkan pergerakan harga, dan tidak menghiraukan
faktor-faktor fundamental makro maupun mikro dari suatu instrumen finansial. Hal ini
menjadi salah satu kritik terbesar terhadap Analisa Teknikal.
• Analisa teknikal mengasumsikan bahwa faktor-faktor ekonomi makro, psikologi pasar, dan
fundamental mikro instrumen finansial telah tercerminkan pada harga dan volume
(pergerakan pasar).
2. Price Moves in Trends• Analisa teknikal mengasumsikan bahwa probabilita harga bergerak mengikuti trend lebih
besar dari probabilita harga bergerak melawan trend.
3. History Tends to Repeat Itself• Analisa teknikal mengasumsikan bahwa pola-pola yang terjadi di masa lalu, akan terjadi
lagi di masa-masa yang akan datang. Hal ini didasarkan pada anggapan psikologi bahwa
para peserta pasar cenderung memberikan reaksi serupa terhadap kejadian-kejadian
serupa yang mempengaruhi pasar, seperti terhadap berita ekonomi makro, mikro, dsb.
7/21/2019 Bahan Presentasi Technical Analysis Phillip Sec Indo
http://slidepdf.com/reader/full/bahan-presentasi-technical-analysis-phillip-sec-indo 6/67
Fundamental vs. Technical Analysis
Fundamental Teknikal Fokus: Qualitative:
Intrinsic value, nilai wajar (fair value), atau
harga “semestinya” dari suatu instumen
finansial, seperti saham, mata uang,
komoditas, dsb.
Quantitative:
Price Action, yaitu kecenderungan aksi pasar
dalam kondisi-kondisi tertentu.
Sensitivitas Terhadap Fluktuasi Harga dan
Sentimen Pasar:
Cenderung tidak sensitif terhadap fluktuasi
harga dan sentimen pasar, berdasarkan
asumsi bahwa harga saham nantinya akannaik mengikuti kualitas saham atau instrumen
tersebut.
Sensitif terhadap fluktuasi harga dan dapat
mengukur sentimen pasar (sikap pasar)
terhadap saham atau instrumen yang dianalisa.
Timing dan Horizon: Cenderung tidak mementingkan Timing, dan
dimaksudkan untuk jangka panjang.
Cenderung mementingkan timing, momen,
dan dimaksudkan untuk jangka pendek
sampai menengah.
Efesiensi Pasar: Cenderung beranggapan bahwa pasar itu
efisien. Harga suatu instrumen saat ini selalu
sudah benar, yaitu mencerminkan seluruhfaktor-faktor penggerak pasar. Sebagian
besar metode analisa fundamental saat ini
didasarkan pada asumsi pasar efisien.
Beranggapan bahwa pasar tidak efisien,
dalam arti pasar tidak bergerak sesuai
pemikiran objektif dari semua pelaku pasar.Harga suatu instrumen dapat bergerak jauh
(naik maupun turun) melebihi ekspektasi
objektif para pelaku pasar.
7/21/2019 Bahan Presentasi Technical Analysis Phillip Sec Indo
http://slidepdf.com/reader/full/bahan-presentasi-technical-analysis-phillip-sec-indo 7/67
7/21/2019 Bahan Presentasi Technical Analysis Phillip Sec Indo
http://slidepdf.com/reader/full/bahan-presentasi-technical-analysis-phillip-sec-indo 8/67
Definisi Trend
Trend adalah:
Kecenderungan harga suatu instrumen finansial untuk bergerak di satu arah
dalam periode yang panjang (extended period)
Bullish Trend adalah:Serangkaian low yang lebih tinggi. A bullish trend is a series of higher lows.
Bearish Trend adalah:
Serangkaian high yang lebih rendah. A bearish trend is a series of lower highs.
7/21/2019 Bahan Presentasi Technical Analysis Phillip Sec Indo
http://slidepdf.com/reader/full/bahan-presentasi-technical-analysis-phillip-sec-indo 9/67
Definisi Trend
Masih chart IHSG yang sama.
Kini dengan definisi trend:
Bullish Trend adalah serangkaian low
yang lebih tinggi.
(A bullish trend is a series of higher
lows)
7/21/2019 Bahan Presentasi Technical Analysis Phillip Sec Indo
http://slidepdf.com/reader/full/bahan-presentasi-technical-analysis-phillip-sec-indo 10/67
Definisi Trend
Bearish Trend:
Bearish Trend adalah serangkaian
high yang lebih rendah.
(A bearish trend is a series of lower
highs)
7/21/2019 Bahan Presentasi Technical Analysis Phillip Sec Indo
http://slidepdf.com/reader/full/bahan-presentasi-technical-analysis-phillip-sec-indo 11/67
Tipe-Tipe Trend
Ada 3 Tipe Trend:
1. Uptrend (Bullish Trend)
2. Downtrend (Bearish Trend)
3. Sideways (Horizontal Trend)
7/21/2019 Bahan Presentasi Technical Analysis Phillip Sec Indo
http://slidepdf.com/reader/full/bahan-presentasi-technical-analysis-phillip-sec-indo 12/67
Trend vs. Consolidation
Konsolidasi dalam analisa teknikal adalah pergerakan harga suatu instrumen
finansial yang cenderung dibatasi oleh level-level harga tertentu yang biasanya
relatif kecil.
Konsolidasi merupakan kondisi yang berlawanan dengan kondisi trend, dimana
harga seperti tidak ada batas atas maupun bawahnya.
Konsolidasi mengindikasikan sikap para peserta pasar (market participant)
yang indecisive / bimbang dalam mengambil keputusan, atau conviction yanglemah.
Seperti yang dapat kita ingat kembali, sebuah Trend adalah:
Kecenderungan harga suatu instrumen finansial untuk bergerak di satu arah
dalam periode yang panjang (extended period).
Sementara Konsolidasi adalah kecenderungan harga suatu instrumen finansial
untuk tidak bergerak dalam arah tertentu dalam periode yang relatif panjang.
7/21/2019 Bahan Presentasi Technical Analysis Phillip Sec Indo
http://slidepdf.com/reader/full/bahan-presentasi-technical-analysis-phillip-sec-indo 13/67
Trend Lines
Trend Line atau garis tren adalah suatu teknik charting sederhana, yaitudengan menggambar garis lurus, baik horizontal ataupun dengan kemiringan
Trend Line digunakan untuk:
1. Memberikan gambaran mengenai trend yang sedang terjadi.
2. Menunjukkan Support dan Resistance trend tersebut.3. Mengidentifikasi kemungkinan Trend Reversal, atau pembalikan arah trend.
Bullish Trend Line digambar dengan menghubungkan titik-titik Low yang
signifikan dari trend naik tersebut.
Bearish Trend Line digambar dengan menghubungkan titik-titik High yang
signifikan dari trend turun tersebut.
7/21/2019 Bahan Presentasi Technical Analysis Phillip Sec Indo
http://slidepdf.com/reader/full/bahan-presentasi-technical-analysis-phillip-sec-indo 14/67
Trend Lines
Bullish Trend Line digambar dengan menghubungkan titik-titik Low yang signifikan dari trend naik tersebut.
Titik-Titik Low
Bearish Reversal
7/21/2019 Bahan Presentasi Technical Analysis Phillip Sec Indo
http://slidepdf.com/reader/full/bahan-presentasi-technical-analysis-phillip-sec-indo 15/67
7/21/2019 Bahan Presentasi Technical Analysis Phillip Sec Indo
http://slidepdf.com/reader/full/bahan-presentasi-technical-analysis-phillip-sec-indo 16/67
Channel
Channel atau Channel Line adalah dua trend lines yang digambar untuk menunjukkan level-level support dan
resistance yang kuat:
• Upper Channel digambar dengan menghubungkan titik-titik High, seperti menggambar Bearish Trend Line.
• Lower Channel digambar dengan menghubungkan titik-titik Low, seperti menggambar Bullish Trend Line.
Penggunaan Channel diinterpretasikan bahwa harga akan terus bergerak di dalam channel, sampai harga dapat
menembus (break) ke atas atau ke bawah garis-garis channel tersebut.
Channel dapat memiliki:
• Kemiringan ke atas (Upward Slope),
• Kemiringan ke bawah (Downward Slope), atau
• Datar (Sideways).
Namun interpretasi analis atau trader biasanya sama:
Meskipun suatu channel memiliki kemiringan ke atas, ke bawah, atau datar, harga akan terus diperdagangkandalam area yang dibatasi garis-garis channel, sampai harga dapat menembus garis tersebut (Break).
7/21/2019 Bahan Presentasi Technical Analysis Phillip Sec Indo
http://slidepdf.com/reader/full/bahan-presentasi-technical-analysis-phillip-sec-indo 17/67
Channel
Upward Slope Channel
Titik-Titik Low
Titik-Titik High
7/21/2019 Bahan Presentasi Technical Analysis Phillip Sec Indo
http://slidepdf.com/reader/full/bahan-presentasi-technical-analysis-phillip-sec-indo 18/67
Channel
Downward Slope Channel
Titik-Titik Low
Titik-Titik High
7/21/2019 Bahan Presentasi Technical Analysis Phillip Sec Indo
http://slidepdf.com/reader/full/bahan-presentasi-technical-analysis-phillip-sec-indo 19/67
Channel
Sideways Channel
Titik-Titik Low
Titik-Titik High
Break di atas
Upper Trend Line
7/21/2019 Bahan Presentasi Technical Analysis Phillip Sec Indo
http://slidepdf.com/reader/full/bahan-presentasi-technical-analysis-phillip-sec-indo 20/67
Support & Resistance
Setelah memahami konsep Trend, konsep utama dalam Analisa Teknikalselanjutnya adalah Support dan Resistance
Harga suatu instrumen finansial, seperti saham, bergerak karena aksi beli dan
jual para peserta pasar, yaitu antara Penjual (Seller) dan Pembeli (Buyer), atau
yang biasanya disebut Supply – Demand.
Support Resistance
Ada level-level harga rendah tertentu, dimana
Seller sudah tidak bersedia menjual lagi karena
dinilai terlalu rendah.
Apabila harga tersebut terjadi beberapa kali,
maka level harga tersebut dapat membentukSupport.
Ada level-level harga tinggi tertentu, dimana
Buyer sudah tidak bersedia membeli lagi
karena dinilai terlalu tinggi.
Apabila harga tersebut terjadi beberapa kali,
maka level harga tersebut dapat membentukResistance.
7/21/2019 Bahan Presentasi Technical Analysis Phillip Sec Indo
http://slidepdf.com/reader/full/bahan-presentasi-technical-analysis-phillip-sec-indo 21/67
Support & Resistance
Support adalah suatu level harga instrumen finansial yang sulit atau tidak
dapat ditembus ke bawah. Secara psikologi pasar, Support adalah suatu level
harga instrumen finansial dimana banyak Buyer bersedia membeli.
Garis Support digambar dengan menghubungkan titik-titik low, seperti pada
menggambar garis Trend.
Resistance adalah suatu level harga instrumen finansial yang sulit atau tidak
dapat ditembus ke atas. Secara psikologi pasar, Resistance adalah suatu levelharga instrumen finansial dimana banyak Seller bersedia menjual.
Garis Resistance digambar dengan menghubungkan titik-titik high, seperti
pada menggambar garis Trend.
Apabila harga berhasil menembus garis Support atau Resistance, maka kondisisupply – demand dan psikologi pasar yang mendorong pergerakan harga
saham tersebut telah bergeser, sehingga level-level support dan resistance
baru kemungkinan akan terjadi.
7/21/2019 Bahan Presentasi Technical Analysis Phillip Sec Indo
http://slidepdf.com/reader/full/bahan-presentasi-technical-analysis-phillip-sec-indo 22/67
Support & Resistance
Garis Support digambar dengan menghubungkan titik-titik low, seperti pada menggambar garis Trend.
Titik-Titik Low
7/21/2019 Bahan Presentasi Technical Analysis Phillip Sec Indo
http://slidepdf.com/reader/full/bahan-presentasi-technical-analysis-phillip-sec-indo 23/67
Support & Resistance
Garis Resistance digambar dengan menghubungkan titik-titik high, seperti pada menggambar garis Trend.
Titik-Titik High
7/21/2019 Bahan Presentasi Technical Analysis Phillip Sec Indo
http://slidepdf.com/reader/full/bahan-presentasi-technical-analysis-phillip-sec-indo 24/67
Support & Resistance
Titik-Titik High
Titik-Titik Low
Titik High
Break High
Break High
Kondisi Supply – Demand berubah, psikologi pasar pendorong harga berubah, dan Support / Resistance baru terbentuk.
7/21/2019 Bahan Presentasi Technical Analysis Phillip Sec Indo
http://slidepdf.com/reader/full/bahan-presentasi-technical-analysis-phillip-sec-indo 25/67
Support & Resistance
Support
Resistance
Break Low
Kondisi Supply – Demand berubah, psikologi pasar pendorong harga berubah, dan Support / Resistance baru terbentuk.
Break LowSupport
7/21/2019 Bahan Presentasi Technical Analysis Phillip Sec Indo
http://slidepdf.com/reader/full/bahan-presentasi-technical-analysis-phillip-sec-indo 26/67
Volume
Volume adalah jumlah saham atau kontrak yang diperdagangkan dalam
periode waktu tertentu (umumnya periode satu hari). Semakin tinggi volume
perdagangan suatu instrumen, semakin aktif instrumen tersebut.
Volume merupakan salah satu indikasi penting dalam Analisa Teknikal, karena
volume digunakan untuk mengkonfirmasi bermulanya Trend , berakhirnya
Trend , dan Pola-Pola Chart (Chart Patterns).
Permulaan Trend , akhir Trend , maupun Chart Pattern yang disertai volume
tinggi dianggap lebih kuat daripada pergerakan harga serupa namun denganvolume yang kecil. Sehingga apabila terjadi pergerakan harga yang besar,
trader juga sebaiknya melihat apakah disertai dengan volume yang tinggi.
Contoh:
Harga Saham A melonjak 4% pada hari ini, setelah mengalami Bearish Trend
dalam jangka waktu yang relatif lama. Sebelum menyimpulkan bahwa telahterjadi Bullish Reversal , trader sebaiknya memeriksa volume saham tersebut
dulu, untuk melihat apakah volume hari ini lebih besar atau sebaliknya lebih
kecil dari volume rata-rata harian saham A.
7/21/2019 Bahan Presentasi Technical Analysis Phillip Sec Indo
http://slidepdf.com/reader/full/bahan-presentasi-technical-analysis-phillip-sec-indo 27/67
Volume and Trend
Volume harus bergerak searah Trend:
• Apabila harga sedang bergerak dalam Bullish Trend, maka volume seharusnya
meningkat. Apabila kenaikan harga mulai mengecil dan volume mulai
berkurang, maka Bullish Trend tersebut berpotensi berakhir dan dapat terjadiBearish Reversal.
• Apabila harga sedang bergerak dalam Bearish Trend, maka volume
seharusnya berkurang. Apabila menurunnya harga mulai mengecil, dan disertai
volume yang meningkat, maka Bearish Trend tersebut berpotensi berakhir dan
dapat terjadi Bullish Reversal.
7/21/2019 Bahan Presentasi Technical Analysis Phillip Sec Indo
http://slidepdf.com/reader/full/bahan-presentasi-technical-analysis-phillip-sec-indo 28/67
Volume and Trend
Contoh:
Harga saham naik 25%, disertai
volume yang jauh lebih tinggi dari
rata-rata.
Harga saham naik
Volume mulai
berkurang
Garis Trend dihubungkan oleh
titik-titik Low
Harga jatuh ke
bawah Trend Line,
dan volume masih
lemah.
7/21/2019 Bahan Presentasi Technical Analysis Phillip Sec Indo
http://slidepdf.com/reader/full/bahan-presentasi-technical-analysis-phillip-sec-indo 29/67
Charts
Chart adalah grafik yang merepresentasikan pergerakan harga suatu instrumen
finansial dengan time frame yang dipilih oleh pengguna.
Setiap titik data (data point) pada chart menunjukkan informasi Open, High,
Low dan Close (O, H, L, C), tergantung pada tipe chart yang digunakan.
Chart dengan time frame Daily (1 hari) biasanya mencakup jangka waktu 1
bulan.
Chart dengan time frame Weekly (1 minggu) dan Monthly (1 bulan) pada
umumnya mencakup jangka waktu 1 tahun.
7/21/2019 Bahan Presentasi Technical Analysis Phillip Sec Indo
http://slidepdf.com/reader/full/bahan-presentasi-technical-analysis-phillip-sec-indo 30/67
Chart Types
Ada 3 tipe utama Chart yang umumnya digunakan oleh trader atau investor,
yaitu:
1. Line Chart
Hanya menghubungkan harga penutupan (Close)
2. Bar Chart
Menunjukkan Open, High, Low, Close
3. Candlestick Chart
Menunjukkan Open, High, Low, Close, namun terdiri dari 2 jenis, yaitu
Bullish Candle dan Bearish Candle.
7/21/2019 Bahan Presentasi Technical Analysis Phillip Sec Indo
http://slidepdf.com/reader/full/bahan-presentasi-technical-analysis-phillip-sec-indo 31/67
Chart Types
Line Chart
Line chart merupakan bentuk paling dasar di antara tipe chart lainnya, dan
hanya menunjukkan harga penutupan (Close Price) pada setiap data point.
7/21/2019 Bahan Presentasi Technical Analysis Phillip Sec Indo
http://slidepdf.com/reader/full/bahan-presentasi-technical-analysis-phillip-sec-indo 32/67
Chart Types
Bar Chart
Bar chart terdiri dari garis-garis vertikal yang menunjukkan Open, High, Low, dan Close
pada setiap data point
Open
Close
High
Low
7/21/2019 Bahan Presentasi Technical Analysis Phillip Sec Indo
http://slidepdf.com/reader/full/bahan-presentasi-technical-analysis-phillip-sec-indo 33/67
Chart Types
Candlestick Chart
Candlestick chart hampir sama dengan Bar chart, namun dibagi menjadi Bullish candle
(candle naik) dan Bearish candle (candle turun)
High
Close
Low
Open
Bullish
Candle
Bearish
Candle
High
Low
Close
Open
7/21/2019 Bahan Presentasi Technical Analysis Phillip Sec Indo
http://slidepdf.com/reader/full/bahan-presentasi-technical-analysis-phillip-sec-indo 34/67
7/21/2019 Bahan Presentasi Technical Analysis Phillip Sec Indo
http://slidepdf.com/reader/full/bahan-presentasi-technical-analysis-phillip-sec-indo 35/67
Chart Patterns
Reversal Pattern mengindikasikan bahwa trend yang tengah berlangsung akan
selesai dan berbalik arah setelah pattern tersebut terbentuk.
Continuation Pattern mengindikasikan bahwa trend yang tengah berlangsung
akan terus bergerak dalam arah trend setelah pattern tersebut terbentuk.
Neutral Pattern mengindikasikan harga berpotensi melanjutkan trend yang
sedang berlangsung, atau sebaliknya akan mengakhiri trend yang sedang
berlangsung, tergantung pada arah trend saat ini dan breakout yang akanterjadi.
Reversal Patterns Neutral Patterns Continuation Patterns
• Head and Shoulders
• Inverse Head and Shoulders
• Double Tops and Bottoms
• Triple Tops and Bottoms
• Rounding Bottom
• Triangles: Symmetrical,
Ascending, Descending
• Wedge
• Gaps: Breakaway, Runaway,
Exhaustion.
• Cup and Handle
• Flag and Pennant
7/21/2019 Bahan Presentasi Technical Analysis Phillip Sec Indo
http://slidepdf.com/reader/full/bahan-presentasi-technical-analysis-phillip-sec-indo 36/67
7/21/2019 Bahan Presentasi Technical Analysis Phillip Sec Indo
http://slidepdf.com/reader/full/bahan-presentasi-technical-analysis-phillip-sec-indo 37/67
Chart Patterns
Head and Shoulders (Bearish Reversal Pattern)
Contoh 1:
ShoulderShoulder
Head
Neck Line
Break Support &
Bearish Reversal
7/21/2019 Bahan Presentasi Technical Analysis Phillip Sec Indo
http://slidepdf.com/reader/full/bahan-presentasi-technical-analysis-phillip-sec-indo 38/67
Chart Patterns
Inverse Head and Shoulders (Bullish Reversal Pattern)
Serupa dengan Head and Shoulders, namun Pola / Pattern ini mengindikasikan potensi
terjadinya Bullish Reversal.
Pola Inverse Head and Shoulders juga terdiri dari 4 komponen:
• 2 Shoulders
• 1 Head
• 1 Neck Line
Bentuk dasar pola Inverse Head and Shoulders adalah sebagai berikut:
Shoulder Shoulder
Head
Neck Line
Break Resistance &
Bullish Reversal
h
7/21/2019 Bahan Presentasi Technical Analysis Phillip Sec Indo
http://slidepdf.com/reader/full/bahan-presentasi-technical-analysis-phillip-sec-indo 39/67
Chart Patterns
Inverse Head and Shoulders (Bullish Reversal Pattern)
Contoh 1:
ShoulderShoulder
Head
Neck Line
Break Resistance &
Bullish Reversal
Ch P
7/21/2019 Bahan Presentasi Technical Analysis Phillip Sec Indo
http://slidepdf.com/reader/full/bahan-presentasi-technical-analysis-phillip-sec-indo 40/67
Chart Patterns
Double Tops and Bottoms (Reversal Pattern)
Double Tops and Bottoms merupakan chart pattern lain yang cukup populer, dan
mengindikasikan potensi terjadinya trend reversal.
Double Tops menguji Resistance sebanyak 2 kali dan mengindikasikan potensi Bearish Reversal
Double Bottoms menguji Support sebanyak 2 kali dan mengindikasikan potensi Bullish Reversal
Bentuk dasar pola Double Tops and Bottoms adalah sebagai berikut:
Double Tops: Double Bottom:
Top 1 Top 2
Support Line
Break Support &
Bearish Reversal
Resistance Line
Break Resistance &
Bullish Reversal
Bottom 1 Bottom 2
7/21/2019 Bahan Presentasi Technical Analysis Phillip Sec Indo
http://slidepdf.com/reader/full/bahan-presentasi-technical-analysis-phillip-sec-indo 41/67
Ch t P tt
7/21/2019 Bahan Presentasi Technical Analysis Phillip Sec Indo
http://slidepdf.com/reader/full/bahan-presentasi-technical-analysis-phillip-sec-indo 42/67
Chart Patterns
Triple Tops and Bottoms (Reversal Pattern)
Serupa dengan Double Tops and Bottoms, Triple Tops and Bottoms mengindikasikan potensi terjadinya
trend reversal.
Triple Tops menguji Resistance sebanyak 3 kali dan mengindikasikan potensi Bearish Reversal
Triple Bottoms menguji Support sebanyak 3 kali dan mengindikasikan potensi Bullish Reversal
Bentuk dasar pola Triple Tops and Bottoms adalah sebagai berikut:
Triple Tops: Triple Bottom:
Top 1 Top 2
Support Line
Break Support &
Bearish Reversal
Resistance
Line
Break Resistance &
Bullish Reversal
Bottom 1 Bottom 2
Top 3
Bottom 3
Ch t P tt
7/21/2019 Bahan Presentasi Technical Analysis Phillip Sec Indo
http://slidepdf.com/reader/full/bahan-presentasi-technical-analysis-phillip-sec-indo 43/67
Chart Patterns
Triple Tops (Bearish Reversal Pattern)
Contoh:Top 2
(1,720)
Top 1
(1,720)
Support Line
(1,610)
Top 3
(1,720)
Ch t P tt
7/21/2019 Bahan Presentasi Technical Analysis Phillip Sec Indo
http://slidepdf.com/reader/full/bahan-presentasi-technical-analysis-phillip-sec-indo 44/67
Chart Patterns
Triangles (Neutral Pattern)
Pola Triangles terdiri dari 3 tipe:
• Symmetrical Triangle (Netral)
• Ascending Triangle (Bullish)
• Descending Triangle (Bearish)
Pola-pola ini sering digunakan dalam strategi trading Breakout.
Symmetrical: Ascending: Descending:
Chart Patterns
7/21/2019 Bahan Presentasi Technical Analysis Phillip Sec Indo
http://slidepdf.com/reader/full/bahan-presentasi-technical-analysis-phillip-sec-indo 45/67
Chart Patterns
Symmetrical Triangle (Neutral Pattern)
Contoh:
Break Resistance
Chart Patterns
7/21/2019 Bahan Presentasi Technical Analysis Phillip Sec Indo
http://slidepdf.com/reader/full/bahan-presentasi-technical-analysis-phillip-sec-indo 46/67
Chart Patterns
Ascending Triangle (Bullish)
Contoh:
Break Resistance
7/21/2019 Bahan Presentasi Technical Analysis Phillip Sec Indo
http://slidepdf.com/reader/full/bahan-presentasi-technical-analysis-phillip-sec-indo 47/67
Indicators
7/21/2019 Bahan Presentasi Technical Analysis Phillip Sec Indo
http://slidepdf.com/reader/full/bahan-presentasi-technical-analysis-phillip-sec-indo 48/67
Indicators
Indicator adalah visualisasi dari hasil penghitungan yang didasarkan pada harga (Open,
High, Low, dan/atau Close), serta volume instrumen finansial. Indicator biasanya
digunakan untuk mengukur trend, volatilitas, dan momentum.
Pengunaan Indicator antara lain:
1) Untuk mengkonfirmasi kecenderungan pergerakan harga (Trend)
2) Untuk mengkonfirmasi kualitas Chart Pattern
3) Sebagai sinyal membeli atau menjual
Dua jenis utama indicator berdasarkan perubahannya relatif terhadap input harga:
1) Leading indicator
2) Lagging indicator
Dua jenis utama indicator berdasarkan cara plotting:
1) Trend indicator
2) Oscillator
Indicators
7/21/2019 Bahan Presentasi Technical Analysis Phillip Sec Indo
http://slidepdf.com/reader/full/bahan-presentasi-technical-analysis-phillip-sec-indo 49/67
Indicators
Leading Indicator mendahului pergerakan harga, sehingga memiliki fitur
prediksi. Namun Leading Indicator biasanya mengalami repainting ataupenggambaran ulang secara otomatis pada saat harga berubah, sehingga
indikator tersebut juga cenderung merubah plot yang sudah tergambar
sebelumnya. Contoh Leading Indicator: Zig Zag.
Lagging Indicator mengikuti pergerakan harga, sehingga memiliki fitur
konfirmasi. Pada umumnya tidak mengalami repainting atau tidak terjadipenggambaran ulang secara otomatis pada saat harga berubah.
Contoh Lagging Indicator: Moving Average, MACD.
Leading Indicator lebih tepat digunakan pada saat market sedang ranging /
bergerak sideways.
Lagging Indicator lebih tepat digunakan pada saat market sedang trending /
bergerak dalam trend.
Indicators
7/21/2019 Bahan Presentasi Technical Analysis Phillip Sec Indo
http://slidepdf.com/reader/full/bahan-presentasi-technical-analysis-phillip-sec-indo 50/67
Indicators
Trend Indicator biasanya di plot pada bidang chart, di atas candlestick atau
jenis data point lainnya. Trend indicator terus mengikuti pergerakan hargatanpa dibatasi oleh level-level tertentu.
Oscillator biasanya di plot pada bidang tersendiri, misalnya di atas atau di
bawah bidang chart. Oscillator di plot dalam kisaran level tertentu (misalnya
0% sampai 100%, atau -50 sampai 50), dan berfluktuasi melewati level tengah
tertentu (misalnya 50%, atau 0).
Trend Indicator lebih tepat digunakan pada saat market sedang trending /
bergerak dalam trend.
Oscillator lebih tepat digunakan pada saat market sedang ranging / bergerak
sideways.
Indicators
7/21/2019 Bahan Presentasi Technical Analysis Phillip Sec Indo
http://slidepdf.com/reader/full/bahan-presentasi-technical-analysis-phillip-sec-indo 51/67
Indicators
Trend Indicator Oscillator
Moving Average
Bollinger Bands Envelopes Price Channels Ichimoku Kinko Hyo Parabolic Stop and Reversal (PSAR) Zig Zag Keltner Channels Pivot Points Standard Deviation (StdDev) Chaikin Money Flow
Donchian Channels Coppock Indicator KST Indicator Linear Regression Wilder's Moving Average Alligator Fractal
MACD
Stochastics Relative Strength Index (RSI) William's %R Average True Range (ATR) Aroon Average Directional Index (ADX) Commodity Channel Index (CCI) DeMarker Force Index Rate of Change (ROC)
Accumulation / Distribution (AD) Chaikin Oscillator Money Flow Index (MFI) On Balance Volume (OBV) Moving Average of Oscillator (OsMA) Bull Power Bear Power Mass Index Momentum Indicator Relative Vigor Index (RVI)
TRIX Indicator Twiggs Momentum Oscillator Volume Accelerator / Oscillator (AC) Awesome Oscillator (AO) Gator Oscillator
Indicators – Moving Average
7/21/2019 Bahan Presentasi Technical Analysis Phillip Sec Indo
http://slidepdf.com/reader/full/bahan-presentasi-technical-analysis-phillip-sec-indo 52/67
Indicators Moving Average
Moving Average (MA)Moving Average (MA) memplot rata-rata pergerakan harga yang telah terjadi, dan sering digunakan untuk
menentukan trend, serta menentukan timing dalam trading.
Ada 3 jenis moving average yang populer digunakan, berdasarkan cara penghitungan, antara lain:
Simple Moving Average (SMA)
Metode penghitungan paling sederhana, plot lebih kasar, bersifat paling lagging.
Exponential Moving Average (EMA)
Metode penghitungan lebih kompleks, plot lebih halus, bersifat lebih tidak lagging.
Linear Weighted Moving Average (LWMA)
Metode penghitungan paling kompleks, plot paling halus, bersifat paling tidak lagging.
Simple Moving Average (SMA) diplot dari hasil penghitungan rata-rata serangkaian data (misalnya Close Price) dalam
periode tertentu. Rumus penghitungan Simple Moving Average (SMA) adalah:
∑n / nContoh:
Daily Closing Price: 11,12,13,14,15,16,17
SMA lima hari pertama = (11 + 12 + 13 + 14 + 15) / 5 = 13
SMA lima hari kedua = (12 + 13 + 14 + 15 + 16) / 5 = 14
SMA lima hari ketiga = (13 + 14 + 15 + 16 + 17) / 5 = 15
Indicators – Moving Average
7/21/2019 Bahan Presentasi Technical Analysis Phillip Sec Indo
http://slidepdf.com/reader/full/bahan-presentasi-technical-analysis-phillip-sec-indo 53/67
Indicators Moving Average
Exponential Moving Average (EMA)
Contoh: Exponential Moving Average dengan periode 10 pada chart daily
Indicators – Moving Average
7/21/2019 Bahan Presentasi Technical Analysis Phillip Sec Indo
http://slidepdf.com/reader/full/bahan-presentasi-technical-analysis-phillip-sec-indo 54/67
Indicators Moving Average
Penggunaan Moving Average
Moving Average biasanya digunakan dengan cara / untuk:
1) Trend Identification
Untuk mengidentifikasi arah Trend, biasanya memakai periode Moving Average yang lebih panjang, misalnya 50,
100, atau 200.
1) Double Crossovers
Memakai 2 Moving Average, dengan periode lebih pendek dan lebih panjang, misalnya periode 10 dan 20, 7 dan 20,
5 dan 10, 13 dan 21, 8 dan 21, 21 dan 55, dan seterusnya. Metode ini dapat digunakan sebagai sinyal beli atau jual.
1) Price Crossovers
Serupa dengan Double Crossover, yaitu menggunakan 2 Moving Average, namun juga menggunakan letak harga
(Price) terhadap Moving Average dengan periode yang lebih kecil. Trend diidentifikasi dengan membaca letak harga
terhadap Moving Average periode besar, sedangkan sinyal beli atau jual dibaca dengan lokasi harga terhadap Moving
Average periode kecil.
1) Support dan Resitance
Moving Average juga dapat digunakan untuk membantu menentukan Support dan Resistance. Dalam Bullish Trend,
moving average dapat digunakan untuk memperkirakan Support, sementara dalam Bearish Trend, moving average
dapat digunakan untuk memperkirakan Resistance.
Indicators - MACD
7/21/2019 Bahan Presentasi Technical Analysis Phillip Sec Indo
http://slidepdf.com/reader/full/bahan-presentasi-technical-analysis-phillip-sec-indo 55/67
Indicators MACD
Moving Average Convergence-Divergence (MACD)Moving Average Convergence-Divergence (MACD) merupakan salah satu Oscillator yang paling populer dan paling
efektif.
Indikator MACD terdiri dari 3 bagian, yaitu:
MACD Line
Signal Line
MACD Histogram
MACD Line dikalkulasikan dengan mengurangi dua Exponential Moving Average (EMA) dengan periode yang
berbeda. By default, parameter periode yang digunakan adalah 12 dan 26.
MACD Line = EMA (12) – EMA (26)
Signal Line pada indikator MACD adalah EMA periode 9 dari MACD Line.
Signal Line = EMA (9) dari MACD Line
MACD Histogram merupakan hasil pengurangan dari MACD Line dengan Signal Line, dan di plot sebagai histogram.
MACD Histrogram = MACD Line – Signal Line
Indicators - MACD
7/21/2019 Bahan Presentasi Technical Analysis Phillip Sec Indo
http://slidepdf.com/reader/full/bahan-presentasi-technical-analysis-phillip-sec-indo 56/67
Indicators MACD
Moving Average Convergence-Divergence (MACD)
Komponen MACD terdiri dari MACD Line, Signal Line, dan Histogram
MACD Line
Signal Line
Histogram
Indicators - MACD
7/21/2019 Bahan Presentasi Technical Analysis Phillip Sec Indo
http://slidepdf.com/reader/full/bahan-presentasi-technical-analysis-phillip-sec-indo 57/67
Indicators MACD
Moving Average Convergence-Divergence (MACD)
MACD pada umumnya digunakan dengan 2 cara, yaitu:
Signal Line Crossover: MACD Line memotong Signal Line:
– MACD Line memotong Signal Line dari bawah ke arah atas: Golden Cross / Bullish
Signal – MACD Line memotong Signal Line dari atas ke arah bawah: Death Cross / Bearish
Signal
Center Line Crossover: MACD Line melewati level 0:
– MACD Line melewati level 0 dari bawah ke arah atas: Bullish Signal
– MACD Line melewati level 0 dari atas ke arah bawah: Bearish Signal
Indicators - MACD
7/21/2019 Bahan Presentasi Technical Analysis Phillip Sec Indo
http://slidepdf.com/reader/full/bahan-presentasi-technical-analysis-phillip-sec-indo 58/67
Indicators MACD
Moving Average Convergence-Divergence (MACD)
MACD Golden Cross dan Death Cross. Contoh:
Indicators – Bollinger Bands
7/21/2019 Bahan Presentasi Technical Analysis Phillip Sec Indo
http://slidepdf.com/reader/full/bahan-presentasi-technical-analysis-phillip-sec-indo 59/67
g
Bollinger Bands (BB)Pertama kali ditemukan oleh John Bollinger, Bollinger Bands merupakan indikator yang mengukur volatilitas
pergerakan harga instrumen finansial, yang divisualisasikan dengan garis yang digambar di atas dan di bawahMoving Average. Ukuran volatilitas yang dipakai adalah standar deviasi.
Bollinger Bands akan melebar apabila volatilitas meningkat, dan menyempit apabila volatilitas menurun.
Indikator Bollinger Band terdiri dari 3 bagian, yaitu:
Upper Band: Standar Deviasi positif dari Moving Average
Lower Band: Standar Deviasi negatif dari Moving Average
Mid Band: Moving Average. By default: SMA (20).
Upper Band = SMA (20) + (Standar Deviasi periode 20 x n); dimana n adalah level standar deviasi yang dipakai,
misalnya 1, 2, 2.5, 3, dst. Standar Deviasi yang paling umum digunakan adalah 1 dan 2.
Lower Band = SMA (20) - (Standar Deviasi periode 20 x n); dimana n adalah level standar deviasi yang dipakai,
misalnya 1, 2, 2.5, 3, dst. Standar Deviasi yang paling umum digunakan adalah 1 dan 2.
Mid Band = SMA (20)
Indicators – Bollinger Bands
7/21/2019 Bahan Presentasi Technical Analysis Phillip Sec Indo
http://slidepdf.com/reader/full/bahan-presentasi-technical-analysis-phillip-sec-indo 60/67
g
Bollinger Bands (BB)Mid Band, Upper Band, Lower Band
Indicators – Bollinger Bands
7/21/2019 Bahan Presentasi Technical Analysis Phillip Sec Indo
http://slidepdf.com/reader/full/bahan-presentasi-technical-analysis-phillip-sec-indo 61/67
g
Keunikan Bollinger Bands (BB) adalah bahwa indikator ini dapat digunakan dalam kondisi market trending
maupun ranging / sideways:
Dalam kondisi market trending, harga cenderung terus bergerak di dekat Upper Band atau Lower Band
Dalam kondisi market ranging, harga cenderung bergerak bolak-balik antara Upper Band dan Lower Band
Indicators – Bollinger Bands
7/21/2019 Bahan Presentasi Technical Analysis Phillip Sec Indo
http://slidepdf.com/reader/full/bahan-presentasi-technical-analysis-phillip-sec-indo 62/67
g
Penggunaan Bollinger Bands (BB)
Bollinger Bands dapat digunakan dengan beberapa cara. Bollinger Bands bukan sinyal beli atau jual,namun hanya merupakan indikasi kekuatan (strength) atau kelemahan (weakness) pergerakan harga.
Beberapa cara penggunaan Bollinger Bands antara lain:
Mengidentifikasi area support dan resistance atau kondisi Jenuh Jual (Oversold) dan Jenuh Beli
(Overbought) Mengidentifikasi kekuatan trend
Dalam kedua aplikasi di atas, Bollinger Bands sering digunakan sebagai “Zona”, yaitu dengan cara
memakai 2 Bollinger Bands dengan standar deviasi yang berbeda, misalnya standar deviasi 1 dan 2.
Aplikasi terbaik untuk Bollinger Bands adalah sebagai zona, dan disertai dengan trend analysis,
misalnya dengan memakai Moving Average, Trend Line, dan sebagainya.
7/21/2019 Bahan Presentasi Technical Analysis Phillip Sec Indo
http://slidepdf.com/reader/full/bahan-presentasi-technical-analysis-phillip-sec-indo 63/67
Indicators – Stochastic Oscillator
7/21/2019 Bahan Presentasi Technical Analysis Phillip Sec Indo
http://slidepdf.com/reader/full/bahan-presentasi-technical-analysis-phillip-sec-indo 64/67
Stochastic OscillatorContoh: Stochastic menentukan area overbought / oversold
Indicators – Relative Strength Index (RSI)
7/21/2019 Bahan Presentasi Technical Analysis Phillip Sec Indo
http://slidepdf.com/reader/full/bahan-presentasi-technical-analysis-phillip-sec-indo 65/67
Relative Strength Index (RSI) adalah oscillator momentum yang mengukur kecepatan serta perubahan arah
pergerakan harga. RSI berfluktuasi antara 0 dan 100.
Pada umumnya, RSI diinterpretasikan sebagai Overbought apabila berada di atas level 70, dan Oversold apabila
berada di bawah level 30. Selain itu, signal juga dapat terjadi apabila RSI melewati level 50.
RSI hanya terdiri dari 1 garis, dan dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:
RSI = 100 – { 100 / (1 + RS) }
RS = Average Gain / Average Loss
RSI pada umumnya digunakan dengan periode default 14. Namun banyak trader juga menggunakan periode 10.
Sama seperti Stochastic dan oscillator lainnya, RSI berfungsi paling baik pada kondisi market ranging / sideways,
dimana trader dapat menggunakan oscillator seperti Stochastic atau RSI sebagai signal beli atau jual.
Indicators – Stochastic
7/21/2019 Bahan Presentasi Technical Analysis Phillip Sec Indo
http://slidepdf.com/reader/full/bahan-presentasi-technical-analysis-phillip-sec-indo 66/67
Relative Strength Index (RSI)Contoh: RSI menentukan area overbought / oversold
7/21/2019 Bahan Presentasi Technical Analysis Phillip Sec Indo
http://slidepdf.com/reader/full/bahan-presentasi-technical-analysis-phillip-sec-indo 67/67
Research Division
PT. Phillip Securities IndonesiaTelp: +62-21-57900800
E-mail: [email protected]
Thank YouGood Luck in Trading