50
Pertemuan I BAHAN AJAR 1. PENDAHULUAN A. Deskripsi singkat Mata kuliah ini memberikan kemampuan kepada mahasiswa untuk dapat mengerti serta memahami dan dapat menjelaskan konsep dasar ilmu gizi B. Relevansi Menyampaikan kepada mahasiswa bahwa materi ini merupakan materi awal pada pelajaran ilmu gizi C. Tujuan Menyampaikan kepada mahasiswa bahwa tujuan pembelajaran ini agar mahasiswa dapat memahami dasar-dasar ilmu gizi 2. PENYAJIAN 1. Beberapa Pengertian a. Ilmu gizi adalah suatu ilmu yang mempelajari segala sesuatu tentang makanan dalam hubungannya dengan kesehatan optimal. Kata “gizi” berasal dari bahasa arab ghidza, yang berarti makanan. Di satu sisi ilmu gizi berkaitan dengan makanan dan di sisi lain berkaitan dengan tubuh manusia. b. Zat gizi adalah ikatan kimia yang diperlukan tubuh untuk melakukan fungsinya yaitu menghasilkan energy, membangun dan memelihara jaringan, serta mengatur proses proses kehidupan.

Bahan Ajar Gizi

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Bahan Ajar Gizi

Pertemuan I

BAHAN AJAR

1. PENDAHULUAN

A. Deskripsi singkat

Mata kuliah ini memberikan kemampuan kepada mahasiswa untuk dapat mengerti

serta memahami dan dapat menjelaskan konsep dasar ilmu gizi

B. Relevansi

Menyampaikan kepada mahasiswa bahwa materi ini merupakan materi awal pada

pelajaran ilmu gizi

C. Tujuan

Menyampaikan kepada mahasiswa bahwa tujuan pembelajaran ini agar mahasiswa

dapat memahami dasar-dasar ilmu gizi

2. PENYAJIAN

1. Beberapa Pengertian

a. Ilmu gizi adalah suatu ilmu yang mempelajari segala sesuatu tentang makanan

dalam hubungannya dengan kesehatan optimal. Kata “gizi” berasal dari bahasa

arab ghidza, yang berarti makanan. Di satu sisi ilmu gizi berkaitan dengan

makanan dan di sisi lain berkaitan dengan tubuh manusia.

b. Zat gizi adalah ikatan kimia yang diperlukan tubuh untuk melakukan

fungsinya yaitu menghasilkan energy, membangun dan memelihara jaringan,

serta mengatur proses proses kehidupan.

c. Makanan adalah bahan selain obat yang mengandung zat-zat gizi dan atau

unsur-unsur/ikatan kimia yang dapat diubah menjadi zat gizi oleh tubuh, yang

berguna bila dimasukkan kedalam tubuh.

d. Pangan adalah istilah umum untuk suatu bahan yang dapat dijadikan makanan.

e. Bahan makanan adalah makanan dalam bentuk mentah. Dalam bahasa Inggris

hanya digunakan satu kata untuk menyatakan makanan, pangan, dan bahan

makanam yaitu food.

f. Status gizi adalah keadan tubuh sebagai akibat konsumsi makanan dan

penggunaan zat-zat gizi. Dibedakan antara status gizi buruk, kurang, baik dan

lebih.

Page 2: Bahan Ajar Gizi

2. Sejarah Perkembangan Gizi

Ilmu gizi merupakan ilmu yang relatife baru. Pengnakuan pertama ilmu gizi

sebagai cabang ilmu yang berdiri sendiri terjadi pada tahun 1926, ketika Mary

Swartz Rose dikukuhkan sebagai Profesor Ilmu Gizi pertama di Universitas

Columbia, New York, Amerika Serikat. Namun, perhatian yang mengenai hal-hal

yang berkaitan dengan makanan sesungguhnya sesungguhnya sudah terjadi sejak

lama.

Makanan di zaman purba dan zaman Yunani

Sejak zaman purba manusia telah menyadari pentingnya makanan untuk

kelangsunganan hidup. Manusi kemudian mempunyai ide-ide yang masih kabur

tentang makanan, yang berwujud tabu, kekuatan magis dan nilai-nilai

penyembuhan. Pada tahun 400 SM, Hipokrates, Bapak Ilmu kedokteran

mengibaratkan makanan sebagai panas yang dibutuhkan oleh tubuh. Oleh karena

itu mereka membutuhkan banyak makan. Ia juga mengatakan bahwa orang gemuk

kecenderungan umurnyan lebih pendek daripada orang kurus. Baru pada abad ke-

16 konsep-konsep ilmu faal dibicarakan.

3. Pengelompokan Zat Gizi Menurut Kebutuhan

a. Penyimpanan glukosa dalam bentuk glikogen

Salah satu fungsi hati adalah menyimpan dan mengeluarkan glukosa sesusi

kebutuhan tubuh. Kelebihan glukosa akan disimpan dalam hati dalam bentuk

glikogen. Bila persediaan glikosa dalam darah menurun, hati akan mengubah

sebagian glukogen glukosa dan mengeluarkannya kedalam aliran darah.

b. Penggunaan glukosa dalam darah

Bila glukosa memasuki sel, enzim-enzim akan memecahnya menjadi bagian-

bagian kecil yang pada akhirnya akan menghasikan energy, karbon dioksida

dan air. Bagian-bagian ini dapat pula disusun kembali menjadi lemak.

c. Perubahan glukosa menjadi lemak

Kelebihan karbohidrat dalamtubuh diubah menjadi lemak. Perunahan itu

terjadi dalam hati. Lemak ini kemudian dibawa kedalam sel-sel lemak yang

dapat menyimpan lemak dalam jumlah tidak terbatas.

d. Glukosa darah

Page 3: Bahan Ajar Gizi

Agar dapat berfungsi secara optimal, tubuh hendaknya dapat mempertahankan

konsentrasi darah gula dalam batas-batas tertentu, yaitu 70-120 mg/100 ml

dalam keadaan puasa.

REFERENSI

Buku Utama

1. Sediaoetama Achmad Djaeni, 1991, Ilmu Gizi untuk Profesi dan Mahasiswa, Dien

Rakyat, Jakarta

2. Karyadi Darwin Et All, 1986, Kecukupan Gizi, Gramedia, Jakarta.

3. Lipi, 1993, Karya Pangan dan Gizi, Presiding, Jakarta

Buku Anjuran

1. Muhyi, 1990, Ilmu Gizi, Brahata, Jakarta

2. Perinasia, 2002, Manajemen Laktasi, Jakarta

3. Wiston Eva, Et all, 1979, Priciple of Nutrition, New York

4. For the Filippines Melrian School Ofice Supply, 1990, Corps, Manila

5. Lo Pipes Peggy, 1989, Nutrition invancy and childhood times, Mirrors/mosby

collage Publishing, USA

6. BK-PPASI, 1998, Manajemen Laktasi, FKUI, Jakarta

7. Anonimous, 2002, Buku Penilaian Status Gizi, EGC, WHO, Jakarta

8. Departement or Healty and Human Service, 1990, Nutrition during Prenances,

National Academy Press, USA

Page 4: Bahan Ajar Gizi

Pertemuan II

BAHAN AJAR

1. PENDAHULUAN

A. Deskripsi singkat

Mata kuliah ini memberikan kemampuan kepada mahasiswa untuk dapat mengerti

serta memahami manfaat zat-zat gizi bagi wanita sepanjang daur kehidupan

B. Relevansi

Menyampaikan kepada mahasiswa bahwa materi ini merupakan kelanjutan dari

materi yang sebelumnya

C. Tujuan

Menyampaikan kepada mahasiswa bahwa tujuan pembelajaran ini agar mahasiswa

dapat memahami manfaat zat-zat gizi bagi wanita sepanjang daur kehidupan

2. PENYAJIAN

1. Karbohidrat bagi kehidupan

Karbohidrat sebagai zat gizi merupakan nama kelompok zat-zat organic yang

mempunyai struktur molekul yang berbeda-beda, meski terdapat persamaan dari sudut

kimia dan fungsinya. Kadar karbohidrat di dalam makanan tidak di tentukan secara

langsung. Disini karbohidrat mencakup yang dapat dicerna dan tidak dapat dicerna.

a. Fungsi karbohidrat dalam tubuh : merupakan salah satu sumber utama energy.

Dari tiga sumber utama energy yaitu karbohidtat, lemak dan protein. Karbohidrat

juga merupakan bagian dari struktur sel. Simpanan oenergi dalam otot dan hati

terdapat seabgai glikogen, salah satu bentuk karbohidrat yang mudah

dimobilisasikan bila badan memerlukan banyak energy. Cadangan karbohidrat ini

tidak begitu besara, sehingga cepat menjadi susut.

b. Fungsi karbohidrat dalam hidangan : yaitu memudahkan pemberian bentuk

kepada makanan, misaknya dalam bentuk kue. Dalam preoses fermentasi,

karbohidrat penting sekali dan mempunyai sifat-sifat khusus untuk mendapatkan

hasil oleh yang disukai oleh konsumen. Jika dipanaskan dalam suhu tinggi,

karbohidrat menjadi caramel yang mempunyai aroma khusus. Mono dan

disakarida berfungsi sebagai pemanis didalam makanan. Rasa manis merupakan

kualitas kecakapan yang disukai oleh manusia sejak lahir.

Page 5: Bahan Ajar Gizi

2. Lemak dan efeknya bagi kehidupan

Lemak adalah sekelompok ikatan oraganik yang terdiri dari unsure-unsur carbon (C),

Hidrogen (H), dan Oksigen (O), yang mempunyai sifat dapat larut dalam zat-zat

pelarut tertentu seperti pelroleum benzene, ether. Lemek yang mempunyau titik lebur

tinggi bersifat padat pada suhu kamar, sedangkan yang mempunyai titik lebur rendah

bersifat cair. Lemak yang padat pada suhu kamar disebut lemak atau gaji, sedangkan

yang pada suhu kamar disebut minyak

3. Protein dan efeknya bagi kehidupan

Protein merupakan zat gizi yang sangat penting, karena yang paling erat hubungannya

dengan proses-proses kehidupan. Semua hayat hidup sel berhubungan dengan zat gizi

protein. Sumber protein terdapat dari hewani yang terdapat dalam daging dan alat-alat

dalam seperti hati, pancreas, ginjal, paru-paru, jantung dan jerohan. Susu dan telur

termasuk juga sumber protein hewani berkualitas tinggi. Fungsi protein dalam tubuh

berhubungan dengan hidup sel. Dapat dikatakan setiap gerak hidup sel selalu

bersangkutan dengan fungsi protein.

4. Vitamin dan efeknya bagi kehiduidupan

Fungsi vitamin secara umum berhubunganerat dengan fungsi enzim, terutama vitamin

–vitamin kelompok B. enzim merupakan katalisator organic yang menjalankan dan

mengatur reaksi-reaksi biokimiawi didalam tubuh. Peranan dari hamper seluruh

kelompok vitamin B telah diketahui fungsinya di dalam ko-enzim. Tidak demikian

halnya dengan vitamin-vitamin yang larut lemak. Vitamin yang larut lemak yaitu : (1)

vitamin A. Fungsinya untuk proses melihat, metabolism umum dan proses reproduksi.

(2) vitamin D. Fungsinya untuk proses pro hormone, yaitu untuk mendapakan

aktivitasnya sebagai hormone harus mengalami 2 kali hydroksilasi. (3) vitamin E.

fungsi vitamin E dikelompokkan sesuai dengan sifatnya yang penting yaitu

berhubungan dengan sifatnya sebagai anti oksidan alamiah dan berhubungan dengan

meabolisme selenium.

5. Mineral dan efeknya bagi kehidupan

Sekitar 4% dari tubuh kita terdiri dari mineral, yang dalam analisis bahan makanan

tertinggal sebagai kadar abu yaitu sisa yng tertinggal bila suatu sampel makanan

dibakar sempuna didalam suatu tungku. Kadar abu ini menunjukkan banyaknya

mineral yang tidak terbakar menjadi zat yang dapat meguap.berdasarkan kuantumnya

mineral dibagi menjadi 2 yaitu: (1) makro elemen : berfungsi sebagai bagian zat yang

aktif dalam metabolism atau sebagai bagian penting dari struktur sel dan jaringan

Page 6: Bahan Ajar Gizi

yang berfungsi didalam cairan tubuh. (2) mikro elemen : berfungsi berhubungan

dengan enzim, bahkan jodium merupakan bagian dari struktur hormone.

6. Keseimbangan air dan elektrolit dalam tubuh

Caira tubuh berkaitan erat dengan mineral yang terlarut didalamnya. Semua proses

kehidupan berlangsung didalam cairan tubuh yang mengandung mineral. Tubuh dapat

bertahan selama berminggu-minggu tanpa makanan, tapi hanya beberapa tanpa air.

Air atau cairran tubuh merupakan bagian utama tubuh, yaitu 55-60% dari berat badan

orang dewasa atau 70% dari bagian tubuh tanpa-lemak. Cairan tubuh merupakan

semua media reaksi kimia dalam sel. Tiap sel mengandung cairan didalam sel yang

komposisinya paling cocok untuk sel tersebut dan berada didalam cairan yang cocok

pula. Fungsi air dibagi dalam proses vital tubuh yaitu : pelarut dan alat angkut,

katalisator, pelumas, fasilitas pertumbuhan, pengatur suhu, peredam benturan.

REFERENSI

Buku Utama

1. Sediaoetama Achmad Djaeni, 1991, Ilmu Gizi untuk Profesi dan Mahasiswa, Dien

Rakyat, Jakarta

2. Karyadi Darwin Et All, 1986, Kecukupan Gizi, Gramedia, Jakarta.

3. Lipi, 1993, Karya Pangan dan Gizi, Presiding, Jakarta

Buku Anjuran

1. Muhyi, 1990, Ilmu Gizi, Brahata, Jakarta

2. Perinasia, 2002, Manajemen Laktasi, Jakarta

3. Wiston Eva, Et all, 1979, Priciple of Nutrition, New York

4. For the Filippines Melrian School Ofice Supply, 1990, Corps, Manila

5. Lo Pipes Peggy, 1989, Nutrition invancy and childhood times, Mirrors/mosby collage

Publishing, USA

6. BK-PPASI, 1998, Manajemen Laktasi, FKUI, Jakarta

7. Anonimous, 2002, Buku Penilaian Status Gizi, EGC, WHO, Jakarta

8. Departement or Healty and Human Service, 1990, Nutrition during Prenances,

National Academy Press, USA

Page 7: Bahan Ajar Gizi

Pertemuan III

BAHAN AJAR

1. PENDAHULUAN

A. Deskripsi singkat

Mata kuliah ini memberikan kemampuan kepada mahasiswa untuk dapat mengerti

serta memahami dan dapat menjelaskan konsep gizi seimbang dan gizi seimbang bagi

wanita hamil

B. Relevansi

Menyampaikan kepada mahasiswa bahwa materi ini merupakan lanjutan dari materi

sebelumnya

C. Tujuan

Menyampaikan kepada mahasiswa bahwa tujuan pembelajaran ini agar mahasiswa

dapat memahami dan dapat menjelaskan konsep gizi seimbang dan gizi seimbang

bagi wanita hamil

2. PENYAJIAN

1. Pedoman menu gizi seimbang

Menu seimbang adalah menu yang terdiri dari beraneka ragam makanan dan dalam

jumlah dan proporsi yang sesuai, sehingga memenuhi kebutuhan gizi seseorang guna

memelihara dan perbaikan sel-sel tubuh dan proses kehidupan serta pertumbuhan dan

perkembangan. Susunan hidangan yang disajikan diatas meja suatu keluarga

dipengaruhi oleh banyak factor. Untuk masyarakat awam susunan hidangan lebih

ditentukan oleh kebiasaan turun menurun kebutuhan kepuasan psikis. Untuk

masyarakan yang berpendidikan dan cukup pengetahuan tentang nilai gizi, kebutuhan

pertimbangan fisiologik lebih menonjol dibandingkan tdengan kebutukan psikologis.

Tetapi pada umunya akan terjadi kompromi antara kebutuhan psikis dan kebutuhan

fisiologi tubuh. Di Indinesi susunan yang demikian disebut susunan yang seimbang

atau susunan hidangan adekuat, dan dinyatakan dengan selogan empat sehat lima

sempurna. Hidangan yang terdiri dari makana pokok, lauk pauk, sayur dan buah-

buahan. Hidangan yang memperlihatan adanya keempat komponen ini dalam

kuantum yang mencukupi kebutuhan fisiologis tubuh.

2. Faktor-faktor yang mempengaruhi penyusunan menu seimbang

Page 8: Bahan Ajar Gizi

Dalam Pedoman Umum Gizi Seimbang (PUGS) susunan makanan yang dianjurkan

adalah yang menjamin keseimbangan zat-zat gizi. Hal ini dapat dicapai dengan

mengkonsumsi beraneka ragam makanan tiap hari. Tiap makanan dapat saling

melengkapi dalam zat-zat gizi yang dikandungnya. Pengelompokan bahan makanan

disederhanakan yaitu : didasarkan pada tiga fungsi utama zat-zat gizi yaitu sebagai :

1) Sumber energy, 2) Sumber Zat pembangun, 3) Sumber Zat pengatur. Untuk

mencapai gizi seimbang hendaknya susunan makanan sehari terdiri dari campuran

ketiga kelompok bahan makanan tersebut. Dari tiap kelompok dipilih satu atau lebih

jenis bahan makanan sesuai dengan ketersediaan bahan makanan tersebut di pasar,

keadaan social ekonomi, nilai gizi dan kebiasaan makanan.

Ketiga golongan bahan makanan tersebut digambarkan dalam bentuk kerucut dengan

urutan menurut banyaknya digunakan dalam hidangan sehari-hari. Dasar kerucut

menggambarkan sumber energy yaitu golongan bahan makanan yang paling banyak

dimakan, bagian tengah menggambarkan sumber zat pengatur, sedangkan bagian

atasmenggambarkan sumber zat pembangun yang secara relative paling sedikit

dimakan tiap hari.

3.  Prinsip gizi bagi wanita hamil

Perencanaan gizi untuk ibu hamil sebaiknya mengacu pada RDA. Dibandingkan ibu

yang tidak hamil, kebutuhan protein meningkat sampai 68%, asam folat 100%,

kalsium 50%, dan zat besi 200-300%.

Bahan pangan yang digunakan harus meliputi enam kelompok, yaitu : 1) Makanan

yang mengandung protein (nabati/hewani), 2) Susu dan olahannya, 3) Roti dan bijjan,

4) Buah dan sayur yang kaya akan vitamin C, 5) Sayuran berwarna hijau tua, 6) Buah

dan sayur lain. Jika keenam bahan makanan ini digunakan, seluruh zat gizi yang

dibutuhkan oleh ibu akan terpenuhbi kecuali zat besi dan asam folat. Itulah sebabnya

mengapa suplementasi kedua zat ini tetap diperlukan meskipun status gizi ibu hamil

itu terposisi pada “jalur hijau” pada KMS ibu hamil.

4. Factor-faktor yang mempengaruhi gizi ibu hamil

Status gizi ibu sewaktu konsepsi dipengaruhi oleh (1) keadan social ekonomi ibu

sebelum hamil, (2) keadaan kesehatan dan gizi ibu, (3) jarak kelahiran jika yang

dikandung bukan anak pertama, (4) paritas, (5) usia kehamilan pertama. Riwayat

kesehatan dan penggunaan obat membantu dokter dalam menyiapkan gizi khusus.

Page 9: Bahan Ajar Gizi

5. Pengaruh status gizi pada kehamilan

Adapun penagaruhnya yaitu :1) Cukup kalori untuk memenuhi kebutuhan zat gizi

ibu, janin, serta plasenta, 2) Makanan padat kaloridapat membentuk lebih banyak

jaringan tubuh bukan lemak, 3() Untuk memenuhi pertambahan berat baku selama

hamil, 4) Mempertahankan status gizi optimal sehingga dapat menjalani kehamilan

dengan aman dan berhasil, 5) mengurangi reaksi yang tidak diinginkan seperti : mual

dan muntah, 6) Dapat membantu pengobatan penyulit yang terjadi selama kehamilan

(diabetes kehamilan), 7) mendorong ibu hamil sepanjang waktu untuk

mengembangkan kebiasaan makan yang baik dapat diajarkan kepada anaknya selama

hidup.

6. Menu seimbang untuk wanita hamil

Bahan pangan yang digunakan harus meliputi enam kelompok

1. Makanan yang mengandung protein (hewan atau nabati)

2. Susu dan olahannya

3. Roti dan biji-bijian

4. Buah dan sayur yang kaya vitamin C

5. Sayuran berwarna hijau tua

6. Buah dan sayur lain

REFERENSI

Buku Utama

1. Sediaoetama Achmad Djaeni, 1991, Ilmu Gizi untuk Profesi dan Mahasiswa, Dien

Rakyat, Jakarta

2. Karyadi Darwin Et All, 1986, Kecukupan Gizi, Gramedia, Jakarta.

3. Lipi, 1993, Karya Pangan dan Gizi, Presiding, Jakarta

Buku Anjuran

1. Muhyi, 1990, Ilmu Gizi, Brahata, Jakarta

2. Perinasia, 2002, Manajemen Laktasi, Jakarta

3. Wiston Eva, Et all, 1979, Priciple of Nutrition, New York

4. For the Filippines Melrian School Ofice Supply, 1990, Corps, Manila

Page 10: Bahan Ajar Gizi

5. Lo Pipes Peggy, 1989, Nutrition invancy and childhood times, Mirrors/mosby

collage Publishing, USA

6. BK-PPASI, 1998, Manajemen Laktasi, FKUI, Jakarta

7. Anonimous, 2002, Buku Penilaian Status Gizi, EGC, WHO, Jakarta

8. Departement or Healty and Human Service, 1990, Nutrition during Prenances,

National Academy Press, USA

Page 11: Bahan Ajar Gizi

Pertemuan IV

BAHAN AJAR

1. PENDAHULUAN

A. Deskripsi singkat

Mata kuliah ini memberikan kemampuan kepada mahasiswa untuk dapat mengerti

serta memahami dan dapat menjelaskan gizi ibu menyusui dan bayi

B. Relevansi

Menyampaikan kepada mahasiswa bahwa materi ini merupakan lanjutan dari

materi sebelumnya

C. Tujuan

Menyampaikan kepada mahasiswa bahwa tujuan pembelajaran ini agar mahasiswa

dapat memahami gizi ibu menyusui dan bayi

2. PENYAJIAN

1. Prinsip gizi untuk ibu menyusui

Ibu menyusui sesungguhnya tidak perlu diet yang sangat sempurna. Ada beberapa zat

gizi yang harus banyak dimakan selama menyusui. Ibu menyusui juga dianjurkan

untuk memperbanyak minum serta cukup istirahat. Penambahan kalori sepanjang 3

bulan pertama pascapartum mencapai 500 kkal. Rekomendasi ini didasarkan pada

asumsi bahwa tiap 100 cc ASI berkemampuan memasok 67-77 kkal. Selama

menyusui, ibu membutuhkan tambahan protein di atas kebutuhan normal sebesar 20

gr/hari. Dasar ketentuan ini adalah bahwa setiap 100 cc ASI mengandung 1,2 gr

protein. Dengan demikian , 850 cc ASI mengandung 10 gr protein.

2. Factor-faktor yang mempengaruhi gizi pada ibu menyusui

Gangguan proses pemberian ASI pada prinsipnya berakar pada kurangnya

pengetahuan, rasa percaya diri serta kurangnya dukungan dari keluarga dan

lingkungan. Selain itu juga dipengaruhi oleh persiapan peng-ASIan, ketercanduan

pada rokok dan alcohol akan mempengaruhi ASI ibu menyusui.

Page 12: Bahan Ajar Gizi

3. Pengaruh status gizi pada ibu menyusui

Jika status gizi seorang ibu menyusui baik maka ASI yang akan dihasilkan akan

cukup sehingga seorang ibu menyusui tidak perlu memberikan susu botol lagi kepada

anaknya.

4. Prinsip gizi bagi bayi

Kebutuhan bayi akan zat-zat gizi adalah yang paling tinggi bila dinyatakan dalam

satuan berat badan, karena bayi sedang ada dalam periode pertumbuhan yang sangat

pesat. Bayi sehat yang dilahirkan dengan berat badan cukup sekitar 2,5-3,5 kg akan

mencapai kelipatan berat badannya dalam waktu enam bulan.

Taksiran kebutuhan energy selama 2 bulan pertama yaitu pada masa pertumbuhan

cepat adalah 120 kkal/kg BB/hari. Secara umum, selama 6 bulan pertama kehidupan

bayi memerlukan energy sebesar kira-kira 115-120 kkal/kg/hari yang kemudian

berkurang menjadi sekitar 105-110 kkal/kg/hari pada 6 bulan sesudahnya. Jumlah air

yang dibutuhkan bayi lebih besar adalah 50% kebutuhan orang dewasa. Air susu ibu

memasok sekitar 40-50% energy sebagai lemak (3-4 gr/100cc). Dari air susu ibu bayi

menyerap sekitar 85-90% lemak.

5. Macam-macam makanan bagi bayi

Makanan bayi yang utama adalah ASI (Air Susu Ibu). ASI cocok sekali untuk

memenuhi kebutuhan bayi dalam segala hal : karbohidrat dalam ASI berupa laktosa,

lemaknya banyak mengandung polyunsaturated fatty acid (asam lemak tak jenuh

ganda), protein utamanya lactalbumin yang mudah dicerna, kandungan vitamin dan

mineralnya banyak, rasio kalsium-fosfat sebesar 2:1 yang merupakan kondisi yang

ideal bagi penyerapan penyerapan kalsium. Selain itu, ASI juga mengandung zat anti-

infeksi.

Kolostrum adalah ASI yang keluar pertama kali, berwarna jernih kekuningan

dan kaya akan zat antibody seperti :

Faktor bifidus

SIgA, IgM, IgA

Faktor antistafilokokus

Laktoferin

Laktoperoksidase

Komplemen : C3, C4

Page 13: Bahan Ajar Gizi

Interferon

Lisozim

Protein pengikat B12

Limfosit

makrofag

factor lipid,asam lemak,dan monogliserida.

Jumlah kolostrum yang tersekresi bervariasi antara 10-100 cc (rata-rata 30 cc)

sehari. Sekresi ASI meningkat secara bertahap dan mencapai komposisi matang pada

30-40 jam seusai melahirkan.

Setelah memasuki usia 4-6 bulan, bayi telah siap menerima makanan bukan

cair karena gigi telah tumbuh dan lidah tidak lagi menolak makanan setengah padat.

Di samping itu, lambung juga telah lebih baik mencerna zat tepung. Menjelang usia 9

bulan, bayi telah pandai menggunakan tangan untuk memasukkan benda kedalam

mulut.

Makanan sapihan yang ideal harus mengandung :

Makanan pokok (pangan yang paling banyak dikonsumsi oleh

keluarga, biasanya makanan yang mengandung tepung, seperti : beras, gandum,

kentang, tepung maizena), ditambah dengan bahan lain.

Kacang, sayuran berdaun hijau atau kuning

Buah

Daging hewan

Minyak atau lemak

6. Cara pengelolaan makanan bayi

Kemudian bahan-bahan tadi dibuat menjadi bubur untuk kemudian sebagai

peneman ASI, disuapkan pada bayi. Makanan pokok direbus dalam air, atau susu,

sampai menjadi bubur yang kental dan tidak terlalu cair. Bubur tersebut kemudian

diperkaya dengan sedikit minyak atau lemak. Bayi sebaiknya disuapi dengan cangkir

atau sendok. Dibutuhkan waktu beberapa hari untuk menyukai (lalu menggemari) cita

rasa makanan baru tersebut. Pada perkenalan pertama jika bayi mau memakan

makanan “asing” sesendok atau dua sendok saja, itu sudah cukup. Kira-kira dua

minggu kemudian, bayi akan terbiasa dengan makanan baru itu. Begitu bayi telah

terbiasa, jumlah suapan ditambah sedikit demi sedikit. Di samping itu, diperkenalkan

Page 14: Bahan Ajar Gizi

pula makanan jenis lain. Yang terakhir ini harus dicincang halus, lalu dicampur

dengan makanan pokok, atau diberikan secara terpisah.

Pola Campur makanan Sapihan

1. Campuran Sederhana

- Makanan pokok + Kacang-kacangan, atau

- Makanan pokok + hewan, atau

- Makanan pokok + Sayuran

2. Campuran Majemuk

a. Menggunakan 3 bahan :

- Makanan pokok + kacang-kacangan + hewan, atau

- Makanan pokok + kacang-kacangan + sayuran, atau

- Makanan pokok + hewan + sayuran

b. Menggunakan 4 bahan :

- Makanan pokok + kacang-kacangan + hewan + sayuran.

7. Faktor-faktor yang mempengaruhi pemberian makanan

Jumlah kalori dan ASI yang diberikan kepada bayi dimana ASI berangsur-

angsur dikurangi sedangkan makanan tambahan secara bertingkat ditambah, sehingga

akhirnya ASI dihentikan dan bayi mendapat makanna dewasa pada umur dua tahun.

8. Pengaruh status gizi terhadap pertumbuhan dan perkembangan

Jika dihitung dari saat kelahiran, berat bayi akan bertambah dua kali lipat pada

bulan IV, dari 3,2 kg menjadi 6,4 kg. Setelah itu, pertumbuhan akan sedikit melambat.

Berat badan bayi hanya akan bertambah sebanyak 2,3 kg setahun. Kelambatan ini

berlangsung sampai usia remaja. Setelah itu, BB akan bertambah secara

mencengangkan. Meskipun tidak sedramatis berat, tinggi badan juga bertambah dari

hanya 50 cm ketika lahir menjadi 75 cm setelah berusia 1 tahun. Di tahun Ke II

kehidupan, tinggi hanya bertambah 12-13 cm, untuk seterusnya semakin lambat

hingga mencapai usia remaja. Pada saat itu, tinggi akan bertambah sebanyak 16-20 cm

selama 2-2½ tahun. Oleh karena itu, jelaslah bahwa gizi yang baik akan membuat

pertumbuhan dan perkembangan tubuh bayi akan semakin baik.

Page 15: Bahan Ajar Gizi

REFERENSI

Buku Utama

1. Sediaoetama Achmad Djaeni, 1991, Ilmu Gizi untuk Profesi dan Mahasiswa, Dien

Rakyat, Jakarta

2. Karyadi Darwin Et All, 1986, Kecukupan Gizi, Gramedia, Jakarta.

3. Lipi, 1993, Karya Pangan dan Gizi, Presiding, Jakarta

Buku Anjuran

1. Muhyi, 1990, Ilmu Gizi, Brahata, Jakarta

2. Perinasia, 2002, Manajemen Laktasi, Jakarta

3. Wiston Eva, Et all, 1979, Priciple of Nutrition, New York

4. For the Filippines Melrian School Ofice Supply, 1990, Corps, Manila

5. Lo Pipes Peggy, 1989, Nutrition invancy and childhood times, Mirrors/mosby collage

Publishing, USA

6. BK-PPASI, 1998, Manajemen Laktasi, FKUI, Jakarta

7. Anonimous, 2002, Buku Penilaian Status Gizi, EGC, WHO, Jakarta

8. Departement or Healty and Human Service, 1990, Nutrition during Prenances,

National Academy Press, USA

Pertemuan V

Page 16: Bahan Ajar Gizi

BAHAN AJAR

1. PENDAHULUAN

A. Deskripsi singkat

Mata kuliah ini memberikan kemampuan kepada mahasiswa untuk dapat mengerti

serta memahami dan gizi seimbang bagi balita dan remaja

B. Relevansi

Menyampaikan kepada mahasiswa bahwa materi ini merupakan materi lanjutan dari

materi sebelumnya.

C. Tujuan

Menyampaikan kepada mahasiswa bahwa tujuan pembelajaran ini agar mahasiswa

dapat memahami gizi seimbang bagi balita dan remaja

2. PENYAJIAN

1. Prinsip gzi bagi balita dan anak remaja

Pada prinsipnya kelompok ini pola makannnya harus sesuai dengan pola

empat sehat lima sempurna. Namun, khusus pada nalita perlu diperhatikan pada

kecukupan vitamin A dan Zat besinya. Karena di Indonesia anak kelompok BALITA

menunjukkan prevalensi paling tinggi untuk penyakit KKP dan defisiensi Fe.

Sedangkan pada kelompok remaja menunjukkan fase pertumbuhan yang cepat

memerlukan zat-zat gizi yang relative besar jumlahnya. Khusus bagi remaja laki-laki

kegiatan jasmaniah sangat meningkat maka diperlukan vitamin-vitamin, sedangkan

pada remaja perempuan mulai terjadi menarche dan mensis disertai pembuangan

sejumlah Fe oleh karena itu sangat dibutuhkan zat besi (Fe).

2. Cara mengelola makanan balita

Zat gizi yang esensial bagi perkembangan dan pemeliharaan gigi meliputi :

vitamin A, C, D dan mineral, kalsium, fosfor serta fluor. Adapun makanan

nonkariogenik yang berkemampuan protektif bagi enamel gigi adalah susu, kalsium,

fosfor, magnesium dan vitamin D yang terkandung di dalam susu yang mengkondisi

lingkungan protektif terhadap kemungkinan karies.

Page 17: Bahan Ajar Gizi

3.Faktor-faktor yang mempengaruhi pemberian makanan

Adapun factor-faktor yang mempengaruhinya adalah :

- Masalah Gizi anak

- Berat badan berlebih

- Pica

- Berat badan kurang

- Alergi

4.Pengaruh status gizi terhadap pertumbuhan dan perkembangan

Peningkatan kebutuhan akan energy dan zat gizi sekaligus memerlukan

tambahan vitamin di atas kebutuhan semasa bayi dan anak. asupan thiamin, Riboflavin,

dan niacin harus harus ditambah sejajar dengan pertambahan energy. Vitamin diketahui

berperan dalam proses pelepasan energy dan karbohidrat. Percepatan sintesis jaringan

mengisyaratkan pertambahan asupan vitamin B6, B12, dan asam folat. Ketiga jenis

vitamin ini berperan dalam sintesis RNA dan DNA. Untuk menjaga agar sel dan

jaringan baru tidak cepat rusak , asupan vitamin A, C, dan E juga perlu ditingkatkan

selain vitamin D karena perannya dalam proses pembentukan tulang. Kadar vitamin C

dalam serum remaja cukup rendah , terutama mereka yang memantangkan sayur dan

buah, serta perokok.

5.Kebutuhan gizi seimbang

Banyaknya yang dibutuhkan oleh remaja dapat diacu pada table RDA.secara

garis besar, remaja putra memerlukan lebih banyak energi dibandingkan remaja

putrid.Pada usia 16 tahun remaja putra membutuhkan sekitar 3.470 kkal per hari, dan

menurun menjadi 2.900 pada usia 16-19 tahun.Kebutuhan remaja putri memuncak pada

usia 12 tahun (2.550 kkal), untuk kemudian menurun menjadi 2.200 kkal pada usia 18

tahun.Perhitungan ini didasarkan pada stadium perkembangan fisiologis, bukan usia

kronologis.

Wait dkk menganjurkan penggunaan kkal per cm tinggi badan sebagai penentu

kebutuhan akan energi yang lebih baik.perkiraan energy untuk remaja putra berusia 11-

18 tahun, yaitu 13-23 kkal/cm, sementara remaja putri dengan usia yang sama, yaitu

10-19 kkal/cm.Penghitungan besarnya kebutuhan akan protein berkaitan dengan pola

tumbuh,bukan usia kronologis.Untuk remaja putra, kisaran besarnya kebutuhan ini

ialah 0,29 – 0,32 gr/cm tinggi badan.Sementara remaja putri

Page 18: Bahan Ajar Gizi

hanya0,27–0,29gr/cm.Kebutuhan akan semua jenis mineral juga

meningkat.Peningkatan

kebutuhan akan besi dan kalsium paling mencolok karena kedua mineral ini merupakan

komponen penting pembentuk tulang dan otot.Asupan kalsium yang dianjurkan sebesar

800 mg (praremaja) sampai 1.200 mg (remaja).

6.Pengaruh status gizi terhadap system reproduksi

Masalah kesehatan remaja boleh jadi berawal pada usia yang sangat dini.

Gejala sisa infeksi dan malnutrisi ketika kanak-kanak misalnya akan menjadi beban

pada usia remaja. Mereka yang dapat selamat dari penyakit diare dan infeksi kronis

saluran nafas yang terkait dengan malnutrisi semasa bayi, tidak akan mungkin tumbuh

(termasuk perkembangan mental dan psikososial) sempurna menjadi remaja normal

yang akhirnya menjadi tenaga kerja yang kurang produktif. Penyakit lain, seperti

penyakit jantung, rematik, tuberculosis yang pernah diderita semasa anak-anak, sering

kambuh pada usia remaja.

Perempuan yang fisiknya tidak pernah tumbuh sempurna beresiko melahirkan

bayi berberat badan rendah. Jika janin yang mereka kandung tumbuh normal, jalan lahir

kemudia menjadi masalah karena panggul mereka sempit yang selanjutnya

menyebabkan partus macet. Di tempat yang jauh dari fasilitas kesehatan atau keluarga

yang bersangkutan memang tidak mampu mengakses fasilitas itu, ketidakberhasilan

janin melewati lorong kelahiran secara alami tak jarang menyebabkan kematian.

REFERENSI

Buku Utama

1. Sediaoetama Achmad Djaeni, 1991, Ilmu Gizi untuk Profesi dan Mahasiswa, Dien

Rakyat, Jakarta

2. Karyadi Darwin Et All, 1986, Kecukupan Gizi, Gramedia, Jakarta.

3. Lipi, 1993, Karya Pangan dan Gizi, Presiding, Jakarta

Buku Anjuran

1. Muhyi, 1990, Ilmu Gizi, Brahata, Jakarta

Page 19: Bahan Ajar Gizi

2. Perinasia, 2002, Manajemen Laktasi, Jakarta

3. Wiston Eva, Et all, 1979, Priciple of Nutrition, New York

4. For the Filippines Melrian School Ofice Supply, 1990, Corps, Manila

5. Lo Pipes Peggy, 1989, Nutrition invancy and childhood times, Mirrors/mosby collage

Publishing, USA

6. BK-PPASI, 1998, Manajemen Laktasi, FKUI, Jakarta

7. Anonimous, 2002, Buku Penilaian Status Gizi, EGC, WHO, Jakarta

8. Departement or Healty and Human Service, 1990, Nutrition during Prenances,

National Academy Press, USA

Page 20: Bahan Ajar Gizi

Pertemuan VI

BAHAN AJAR

1. PENDAHULUAN

A. Deskripsi singkat

1. Mata kuliah ini memberikan kemampuan kepada mahasiswa untuk dapat mengerti

serta memahami dan dapat menjelaskan gizi dan fertilisasi, hubungan status gizi

dengan menarche, menstruasi, usia menopause dan ibu hamil.

B. Relevansi

Menyampaikan kepada mahasiswa bahwa materi ini merupakan lanjutan dari materi

sebelumnya.

C. Tujuan

Menyampaikan kepada mahasiswa bahwa tujuan pembelajaran ini agar mahasiswa

dapat memahami dan dapat menjelaskan gizi dan fertilisasi, hubungan status gizi

dengan menarche, menstruasi, usia menopause dan ibu hamil.

2. PENYAJIAN

1. Zat gizi pendukung fertilitas

Fertilitas adalah kemampuan seorang istri untuk menjadi hamil dan melahirkan bayi hidup dari suami yang mampu menghamilinya. Sedangkan infertilitas adalah kemampuan reproduksi terganggu, artinya meski bisa terjadi pembuahan, tetapi kehamilan terganggu dalam perjalanannya dan berakhir dengan keguguran atau lahirnya bayi yang mati.

Infertilitas tidak sama dengan kemandulan, kemandulan atau sterilitas adalah perempuan yang rahimnya telah diangkat atau laki-laki yang telah dikebiri (dikastrasi). Penyebab InfertilitasBerdasarkan catatat WHO, diketahui penyebab infertilitas pada perempuan di antaranya, adalah: faktor Tuba fallopii (saluran telur) 36%, gangguan ovulasi 33%, endometriosis 6%, dan hal lain yang tidak diketahui sekitar 40%. Ini artinya sebagian besar masalah infertilitas pada perempuan disebabkan oleh gangguan pada organ reproduksi atau karena gangguan proses ovulasi.

Standard American Diet (SAD) mensinyalir penyebab naiknya angka infertilitas wanita sebanyak 30% dalam 50 tahun ini disebabkan pola makan tinggi lemak dan gula, namun rendah kandungan nutrisi lain serta diperburuk dengan bahan kimia tambahan pada makanan, serta gaya hidup rentan stres. Bila pasutri memang mendambakan kelahiran bayi, maka harus bisa menjalankan gaya hidup sehat, termasuk diet dan olahraga. Maka itu, ada baiknya Anda :1. Daging dan alternatifnya.Berbagai daging, unggas dan ikan, telur, kacang-kacangan (kacang polong atau kedelai), kacang tanah dan biji-bijian seperti biji bunga matahari atau labu.

Page 21: Bahan Ajar Gizi

2. Buah dan sayuran terutama yang mentah. Makanan segar lebih baik dari yang beku. Namun, makanan beku masih lebih baik dari makanan kalengan. Jus buah atau sayuran, buah kering, kismis, kurma atau buah ara.

3. Roti dan sereal.Pilihlah yang tidak diolah, seperti roti, bubur, makanan kering dari biji-bijian atau

gandum, spageti, dan beras merah.

4. Susu dan produk olahannya.Yogurt termasuk salah satu produk olahan susu. Pilihlah yang alami dan tanpa gula.

Keju juga termasuk salah satunya. Hindari keju olahan dan keju oles, karena telah bercampur dengan bahan lain.Pada dasarnya diet untuk menambah kesuburan sama dengan diet pada umumnya, rendah lemak, cukup protein, memperbanyak buah, sayur, dan padi. Selain menghindari kopi, alkohol, dan rokok, lakukan juga olahraga teratur, menghindari stress, dan memilih waktu untuk hamil yang tepat.

2. Hubungan status gizi dengan menstruasi

Sindrom Prahaid (PMS) ini mengganggu sekitar 30-40% perempuan usia

reproduksi. Gejala PMS meliputi pengurangan energy, mudah marah, nafsu makan

tinggi, banyak pertumbuhan jerawat serta perut kembung. Adapun dugaan etiologi

PMS adalah :

Kelebihan estrogen

Kekurangan progesterone

Alergi hormone endogen

Page 22: Bahan Ajar Gizi

Metab prostaglandin abnormal

Depresi terhadap siklus haid

Kekurangan serotonin

Kekurangan Vitamin/ mineral

Infeksi

Toksin endometrium

Hiperprolaktinemia

Retensi cairan

Hipoglikemia

Psikogenik

Untuk menangani PMS yaitu :

Tidak pernah melewatkan waktu makan. Agar kadar gula darah tidak mengalami

fluktuatif, akan lebih baik jika penderita PMS mengkonsumsi makanan bervolume

lebih kecil tetapi dengan frekuensi lebih sering.

Harus diperhatikan bahwa kebutuhan akan kalori bertambah sebesar 500 kkal ketika

orang telah berada fase prahaid

Makanlah 2 kali camilan per hari sebagai penambah 3 kali santap utama

Mengkonsumsi protein pada setiap makan malam dan santap malam

Pertahankan konsumsi susu dan hasil olahannya serendah mungkin

Mengurangi konsumsi lemak dan gula

Meminum 8 gelas air sehari

Memastikan anda mengkonsumsi paling sedikit 3 porsi buah dan sayuran, sebaiknya

yang berdaun hijau

Menjauhi penggunaan refined sugar dalam jumlah besar, misalnya permen, kue kering

dan biscuit

Minimalkan asupan garam

Memastikan kalau makanan anda cukup mengandung magnesium, besi, seng,

kromium, asam lemak esensial, dan vitamin B, C, serta E.

Menyantap ikan paling sedikit 2 kali seminggu

Menambah asupan karbohidrat kompleks

Menghindari kafein yang biasanya terkandung didalam kopi, teh, minuman kola dan

coklat.

Page 23: Bahan Ajar Gizi

3. Hubungan gizi dengan menarche

Pada remaja perempuan mulai terjadi menarche dan mensis disertai

pembuangan sejumlah Fe. Remaja puteri kelompok ini sering sangat sadar akan bentuk

badannya, sehingga banyak yang membatasi konsumsi makanannya. Bahkan banyak

yang berdiit tanpa nasihat atau pengawasan seorang ahli kesehatan dan gizi sehingga

pola konsumsinya sangat menyalahi kaidah-kaidah ilmu gizi. Banyak pantang yang

ditentukan sendiri berdasarkan pendengaran dari kawannya yang tidak kompeten dalam

soal ilmu gizi dan kesehatan, sehingga terjadi berbagai gejala dan keluhan yang

sebenarnya merupakan gejala-gejala kelainan gizi.

4. Prinsip gizi pada usia menopause

Jenis Zat Gizi Besaran

Energi 1,4 – 1,8 kali BMR

Protein 0,9 – 1,1 g/kg BB/ hari

Lemak 30% - 35 %

Lemak jenuh ≤ 8%

Air 30 CC/ kg BB/ hari

Kalsium 800 – 1200 mg/ hari

Besi 10 mg/ hari

Tembaga 1,3 – 1,5 mg/ hari

Chromium 50 µg/ hari

Magnesium 225 – 180 mg/ hari

Selenium 50 – 70 µg/ hari

Asam folat 400 µg/ hari

Seng ♂..4,2 – 14,0 mg/ hari : ♀..3,0 – 9,8 mg/ hari

Vitamin A ♂..700 µg RE/ hari : ♀..600 µg RE/ hari

Riboflavin ♂..1,3 mg/ hari : ♀..1,1 mg/ hari

Vitamin B12 2,5 µg/ hari

Vitamin C 60 – 100 mg/hari

Vitamin D 10 - 20 µg/ hari

Vitamin E 100 – 400 IU/ hari

Vitamin K 60 – 90 mg/ hari

Page 24: Bahan Ajar Gizi

5. Kebutuhan gizi ibu hamil

Perencanaan gizi untuk ibu hamil sebaiknya mengacu pada RDA.

Dibandingkan dengan ibu yang tidak hamil, kebutuhan ibu hamil akan protein

meningkat sampai 68%, asam folat 100%, kalsium 50%, dan zat besi 200 – 300%.

bahan pangan yang digunakan harus meliputi 6 kelompok yaitu :

Makanan yang mengandung protein ( hewani dan nabati),

Susu dan olahannya

Roti dan bebijian

Buah dan sayuran yang kaya akan vitamin C

Sayuran berwarna hijau tua

Buah dan sayur lain

Jika keenam bahan makanan ini digunakan, seluruh zat gizi yang dibuthkan

oleh ibu hamil akan terpenuhi, kecuali zat besi dan asam folat. Itulah sebabnya

mengapa suplementasi kedua zat ini tetap diperlukan meskipun status gizi ibu yang

hamil itu terposisi pada “jalur hijau” KMS ibu hamil.

6. Status gizi ibu hamil

Status gizi saat konsepsi dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu : keadaan

sosial ibu dan ekonomi ibu sebelum hamil, keadaan kesehatan dan status gizi ibu, jarak

kelahiran dari anak sebelumnya, usia kehamilan pertama dan paritas.

7. Prinsip diet bagi ibu hamil dengan hypertensi, pre eklamsi dan eklamsi, konstipasi,

DM, anemia, dan obesitas

Gizi pada ibu hamil dengan Diabetes Mellitus

Diabetes Mellitus (DM) adalah kumpulan gejala yang timbul pada seseorang

yang mengalami peningkatan kadar gula (glukosa) darah akibat kekurangan hormon

insulin secara absolut atau relatif. Pelaksanaan diet hendaknya disertai dengan latihan

jasmani dan perubahan perilaku tentang makanan. Penyakit diabetes terdapat pada

sekitar 1% wanita usia reproduksi dan 1-2 % diantaranya akan menderita diabetes

gestasional.

Page 25: Bahan Ajar Gizi

Tujuan Diet

Tujuan diet penyakit DM adalah membantu pasien memperbaiki kebiasaan

makan dan olahraga untuk mendapatkan kontrol metabolik yang lebih baik. Yang perlu

diperhatikan dalam pengaturan diet wanita hamil adalah kebutuhan kalori pada wanita

hamil tidak sama dengan wanita normal sekalipun wanita hamil tersebut menderita

kencing manis. Jumlah kalori untuk diet = berat badan ideal wanita hamil x (25-

30)kalori + ekstra 200 – 300 kalori dengan perincian minimal 200 gr hidrat arang dan

protein (1,5 – 2) gr/kg BB ideal.

Penatalaksanaan

Diet yang dianjurkan pada bumil DMG adalah 30-35 kal/kg BB, 150-200 gr

karbohidrat, 125 gr protein, 60-80 gr lemak dan pembatasan konsumsi natrium.

Penambahan berat badan bumil DMG tidak lebih 1,3-1,6 kg/bln. Dan konsumsi kalsium

dan vitamin D secara adekuat.

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam diet diabetes mellitus

a. Diit DM harus mengarahkan BB ke berat normal

b. Diit diberikan dengan cara tiga kali makan utama dan tiga kali makanan

antara (snack) dengan interval tiga jam.

c. Buah yang dianjurkan adalah buah yang kurang manis, misalnya pepaya,

pisang, apel, tomat, semangka, dan kedondong.

d. Pedoman 3J

e. Penentuan jumlah kalori

Page 26: Bahan Ajar Gizi

Contoh Menu Sehari

Diet DM 1900 kkal

Waktu

Bahan

makanan

Penukar Urt Menu

Pagi Nasi

Telur ayam

Tempe

Sayuran A

Minyak

1 ½ P

1 P

1 P

S

2 P

1 Gls

1 btr

1 ptg sdg

1 sdm

Nasi

Telur dadar

Oseng-oseng tempe

Sop oyong + tomat

Pukul

10.00

Buah 1 P 1 ptg sdg Pepaya

Siang Nasi

Ikan

Tempe

Sayuran B

Buah

Minyak

2 P

1 P

1 P

1 P

1 P

2 P

1 ½ gls

1 ptg sdg

2 ptg sdg

1 gls

¼ bh sdg

1 sdm

Nasi

Pepes ikan

Tempe goreng

Lalapan kacang panjang +

kol

Nenas

Pukul

16.00

Buah 1 P 1 bh Pisang

Malam Nasi

Ayam tanpa

kulit

Tahu

2 P

1 P

1 P

1 P

1½gls

1 ptg sdg

1 bh bs

1 gls

Nasi

Ayam bakar bumbu kecap

Tahu bacem

Setup buncis + wortel

Page 27: Bahan Ajar Gizi

Sayuran B

Buah

Minyak

1 P

2 P

1 ptg sdg

1 sdm

Pepaya

2. Gizi Pada Ibu Hamil Dengan Hipertensi

Kehamilan dengan hipertensi adalah keadaan hipertensi yang diimbas oleh

kehamilan. Istilah ini diadopsi oleh ” The American College of Obstetrician and

Gynecologist” untuk mengganti istilah Pre-eklampsi dan Eklampsi. Sindrom ini terdiri

dari trias, yaitu : hipertensi, proteinuria, edema. Hipertensi jenis ini lazim menjangkiti

primigravida (kehamilan minggu XX) berusia antara 20-35 tahun yang berasal dari

lapisan sosial ekonomi tingkat bawah dan menderita malnutrisi.Untuk mencegah

timbulnya hipertensi adalah mengurangi konsumsi lemak yang berlebih.

Penyebab yang pasti dari hipertensi jenis ini belum diketahui. Kekurangan

kalsium dan zat gizi lain, faktor predisposisi genetis dan immunologis diduga

melatarbelakangi keadaan ini. Peningkatan zat gizi apa yang menyebabkannnya belum

diketahui. Kepada pasien biasanya dianjurkan untuk menjalankan diet seimbang dengan

makanan Tinggi Kalori Tinggi Protein (TKTP) sebesar 75-80 gr protein sehari, disertai

kalsium yang tinggi pula. Makanan yang dipilih sebaiknya berasal dari bahan yang

bernilai biologi tinggi (misalnya, daging, telur, ikan unggas, susu dan hasil olahannya

yang mengandung kalsium dan sekali-kali jangan mengkonsumsi ”junk food”.

Tujuan dari penatalaksanaan diet adalah untuk membantu menurunkan tekanan

darah dan mempertahankan tekanan darah menuju normal. Disamping itu, diet juga

ditujukan untuk menurunkan faktor risiko lain seperti berat badan yang berlebih,

tingginya kadar lemak kolesterol dan asam urat dalam darah.

Prinsip diet pada penderita hipertensi adalah sebagai berikut :

· Makanan beraneka ragam dan gizi seimbang.

· Jenis dan komposisi makanan disesuaikan dengan kondisi penderita.

· Jumlah garam dibatasi sesuai dengan kesehatan penderita dan jenis makanan

dalam daftar diet.

Page 28: Bahan Ajar Gizi

Yang dimaksud dengan garam disini adalah garam natrium yang terdapat

dalam hampir semua bahan makanan yang berasal dari hewan dan tumbuh-tumbuhan.

Salah satu sumber utama garam natrium adalah garam dapur. Oleh karena itu,

dianjurkan konsumsi garam dapur tidak lebih dari ¼ - ½ sendok teh/hari atau dapat

menggunakan garam lain diluar natrium.

Cara mengatur diet untuk penderita hipertensi adalah dengan memperbaiki

rasa tawar dengan menambah gula merah/putih, bawang (merah/putih), jahe, kencur

dan bumbu lain yang tidak asin atau mengandung sedikit garam natrium. Makanan

dapat ditumis untuk memperbaiki rasa. Membubuhkan garam saat diatas meja makan

dapat dilakukan untuk menghindari penggunaan garam yang berlebih. Dianjurkan

untuk selalu menggunakan garam beryodium dan penggunaan garam jangan lebih dari

1 sendok teh per hari.

Contoh Makanan Sehari

Pembagian Makanan Sehari

Bahan Makanan Berat (garm) URT

Pagi :

Nasi

Telor ayam/susu skim

Tempe/tahu

Sayuran

Jam 10.00 :

Buah

Siang :

Nasi

Daging/ayam

250

55/45

50

100

100

250

1¾ gls

1 btr/3 sdk mkn

1 ptg

1 gls

1 ptg bsr

1¾ gls

Page 29: Bahan Ajar Gizi

Tempe/tahu

Sayuran

Buah

Minyak utk

menggoreng

Jam 16.00 :

Buah

Malam :

Nasi

Ikan

Tempe/tahu

Sayuran

Buah

Minyak untuk menumis

Catatan :

konsumsi garam dapur

tidak lebih dari ¼ - ½

sendok teh/hari.

50

50

100

150

15

200

200

50

50

100

150

15

1 ptg

1 ptg

1 gls

1 ½ ptg bsr

1 sdm

2 ptg bsr

1 ½ gls

1 ptg

1 ptg

1 gls

1 ½ ptg bsr

1 sdm

Page 30: Bahan Ajar Gizi

REFERENSI

Buku Utama

1. Sediaoetama Achmad Djaeni, 1991, Ilmu Gizi untuk Profesi dan Mahasiswa, Dien

Rakyat, Jakarta

2. Karyadi Darwin Et All, 1986, Kecukupan Gizi, Gramedia, Jakarta.

3. Lipi, 1993, Karya Pangan dan Gizi, Presiding, Jakarta

Buku Anjuran

1. Muhyi, 1990, Ilmu Gizi, Brahata, Jakarta

2. Perinasia, 2002, Manajemen Laktasi, Jakarta

3. Wiston Eva, Et all, 1979, Priciple of Nutrition, New York

4. For the Filippines Melrian School Ofice Supply, 1990, Corps, Manila

5. Lo Pipes Peggy, 1989, Nutrition invancy and childhood times, Mirrors/mosby collage

Publishing, USA

6. BK-PPASI, 1998, Manajemen Laktasi, FKUI, Jakarta

7. Anonimous, 2002, Buku Penilaian Status Gizi, EGC, WHO, Jakarta

8. Departement or Healty and Human Service, 1990, Nutrition during Prenances,

National Academy Press, USA

Page 31: Bahan Ajar Gizi

Pertemuan VII

BAHAN AJAR

1. PENDAHULUAN

A. Deskripsi singkat

Mata kuliah ini memberikan kemampuan kepada mahasiswa untuk dapat mengerti

serta memahami dan menyusun menu sesuai dengan tingkat kebutuhan

B. Relevansi

Menyampaikan kepada mahasiswa bahwa materi ini merupakan lanjutan dari materi

sebelumnya

C. Tujuan

Menyampaikan kepada mahasiswa bahwa tujuan pembelajaran ini agar mahasiswa

dapat memahami dan menyusun menu sesuai dengan tingkat kebutuhan.

2. PENYAJIAN

1. Pendidikan kesehatan menyusun menu

Ilmu gizi merupakan ilmu yang sangat mudah, jadi terus melakukan penelitian

dan pengembangan yang menghasilkan berbagai teori dan pendapat. Hasil penemuan-

penemuan ini harus disampaikan kepada masyarakat untuk diterapkan dan diambil

manfaatnya. kegiatan memperbaiki keadaan gizi masyarakat maupun perorangan

memerlukan tenaga ahli gizi yang masih terus harus dilatih dan ditingkatkan

pengetahuan maupun keterampilannya. Karena itu upaya pendidikan gizi merupakan

suatu keharusan dalam kegiatan-kegiatan untuk meningkatkan kesehatan gizi

masyarakat itu. Pendidikan gizi harus meliputi seluruh lapisan masyarakat, karena

semua warga masyarakat harus mengetahui dan menerapkan prinsip-prinsip gizi yang

baik.

2. Memilih bahan makanan

Bahan makanan sering disebut dengan bahan pangan, dan dalam perdagangan disebut

komoditi pangan adalah apa yang kita produksi atau perdagangkan, misalnya daging,

sayur, buah dan sebagainya. Seseorang tidak membeli karbohidrat atau protein tetapi

membeli beras sebagai sumber karbohidrat dan daging sebagai sumber protein. Yang

Page 32: Bahan Ajar Gizi

dibeli, diolah dan disusun menjadi hidangan adalah bahan makanan dan bukan zat

makanan. Jika kita mengkonsumsi suatu makanan, misalnya sesuap nasi, maka kita

menelan campuran dari berbagai zat gizi.

Dalam susunan hidangan Indonesia, berbagai jenis bahan makanan dapat

dikelompokkan ke dalam :

1. Bahan makanan pokok

2. Bahan makanan lauk-pauk

3. Bahan makanan sayur

4. Bahan makanan buah-buah.

Susunan hidangan yang mengandung keempat jenis kelompok bahan makanan tersebut,

masing-masing dalam jumlah yang mencukupi kebutuhan “empat sehat”, kalau ditambah

dengan susu dalam jumlah yang mencukupi, menjadi “lima sempurna”.

3. Mengelola bahan dan menyajikan makanan

Sebelum dikonsumsi, sebagian besar bahan makanan diolah dahulu didapur sehingga

menjadi hidangan yang bercita rasa lezat. Hal ini akan menimbulkan nafsu makan dan

menghadapi hidangan merupakan sesuatu yang menyenangkan. Dengan memasaknya

bahan makanan menjadi lebih mudah dicerna dan zat-zat makanan menjadi tersedia

untuk diserap dan dipergunakan oleh tubuh. Tetapi mengolah dan memasak bahan

makanan dapat pula menyebakan kehilangan sebagian dari zat-zat gizi, terutama

vitamin-vitamin. Beberapa jenis vitamin mudah larut di dalam air pencuci sehingga

hilang terbuang dan beberapa lagi dapat rusak oleh pemanasan dan penyinaran

matahari. Penanganan ketika memasak bahan makanan terdiri atas membuang bagian

yang tidak dapat dimakan, memotong-motong dan mencucinya, sebelum dilakukan

pemasakan yang sebenarnya untuk membuat hidangan. Bagian yang tidak dapat

dimakan misalnya bagian kulit dan biji-biji tertentu bonggol jagung juga termasuk

bagian yang tidak dapat dimakan, hanya sedikit saja mengandung zat-zat gizi yang

berguna, sehingga tidak terlalu merugikan. Cara penanganan bahan makanan yang

tidak benar akan lebih banyak menyebabkan zat-zat makanan terbuang percuma. Pada

cara menangani dan memasak makanan yang umum dikerjakan oleh para ibu rumah

tangga, ternyata cukup baik dan tidak terlalu banyak zat gizi yang ikut terbuang atau

rusak percuma.

Setelah dimasak makanan dihidangkan bdan didistribusikan diantara para anggota

keluarga untuk dikonsumsi. Menghidangkan makanan harus menarik, sehingga

Page 33: Bahan Ajar Gizi

mereka yang menyantapnya akan merasa senang dan puassehingga meningkatkan

selera dan gairah untuk makan. Hidangan harus dapat merangsang secara menarik

sebanyak mungkin panca indera agar timbul selera dan nafsu makan. Distribusi

makanan diantara para anggota keluarga ada yang dijatahkan tetapi ada pula yang

secar bebas dapat memilih dan mengambil makanan yang disukainya sendiri. Pada

umumnya anak balita mendapat makanannya secara dijatah dan tidak memilih serta

mengambil sendiri mana yang disukainya.

Semakin banyak pengetahuan gizinya, semakin diperhitungkan jenis dan kwantum

makanan yang dipilih untuk dikonsumsinya. awam yang tidak mempunyai cukup

pengetahuan gizi, akan memilih makanan yang paling menarik pancaindera dan tidak

mengadakan pilihan berdasarkan nilai gizi makanan. sebaliknya mereka yang semakin

banyak pengetahuan gizinya, lebih banyak mempergunakan pertimbangan rasional

dan pengetahuan tentang nilai gizi makanan tersebut.

4. Observasi/pemantauan pendidikan kesehatan

Pendidikan gizi kepada masyarakat dapat kita lihat dari dua segi, segi makro dan segi

mikro. Pendidikan gizi makro menyangkut masyarakat secara umum, sedangkan pendidikan

gizi mikro bersangkutan dengan keluarga dan individu, para anggota keluarga tersebut.

Terdapat hubungan yang erat antara dan keluarga serta para individu anggota keluarga

tersebut. Hubungan ini tercermin pada apa yang disebut gaya hidup, jelasnya ada hubungan

erat antara gaya hidup masyarakat, keluarga dan perorangan anggota keluarga tersebut.

Menilai kesehatan gizi perorangan pada dasarnya sama dengan menilai kesehatan umum

di klinik. Pada pemeriksaan diperhatikan ada tidaknya gejala-gejala yang menjadi parameter

penyakit, dalam hal ini penyakit gizi. Pada pemeriksaan kesehatan umum dilakukan

pemeriksaan diagnostic fisik, pemeriksaan laboratorik terhadap darah, urine dan tinja serta

cairan badan lain bila diperlukan, serta pemeriksaan khusus mempergunakan peralatan

elektronika yang modern, bila tedapat indikasi untuk itu.

5. Kolaborasi dan rujukan

REFERENSI

Buku Utama

Page 34: Bahan Ajar Gizi

1. Sediaoetama Achmad Djaeni, 1991, Ilmu Gizi untuk Profesi dan Mahasiswa, Dien

Rakyat, Jakarta

2. Karyadi Darwin Et All, 1986, Kecukupan Gizi, Gramedia, Jakarta.

3. Lipi, 1993, Karya Pangan dan Gizi, Presiding, Jakarta

Buku Anjuran

1. Muhyi, 1990, Ilmu Gizi, Brahata, Jakarta

2. Perinasia, 2002, Manajemen Laktasi, Jakarta

3. Wiston Eva, Et all, 1979, Priciple of Nutrition, New York

4. For the Filippines Melrian School Ofice Supply, 1990, Corps, Manila

5. Lo Pipes Peggy, 1989, Nutrition invancy and childhood times, Mirrors/mosby collage

Publishing, USA

6. BK-PPASI, 1998, Manajemen Laktasi, FKUI, Jakarta

7. Anonimous, 2002, Buku Penilaian Status Gizi, EGC, WHO, Jakarta

8. Departement or Healty and Human Service, 1990, Nutrition during Prenances,

National Academy Press, USA