Upload
others
View
13
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
1
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, yang telah memberikan Rahmat dan
Karunia-Nya, sehingga Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Badan Pengelola Keuangan dan
Aset Daerah Kota Tasikmalaya Tahun 2017 ini dapat diselesaikan tepat waktu. Laporan Kinerja
Instansi Pemerintah ini memuat informasi kinerja Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah dalam
menyelenggarakan pemerintahan sebagaimana tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah (RPJMD) Kota Tasikmalaya Tahun 2013-2017 dan Rencana Strategis (Renstra)
Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Kota Tasikmalaya Tahun 2014-2017.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ini disusun berdasarkan ketentuan Peraturan Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk
Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja danTata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi
Pemerintah, yang memuat gambaran tingkat pencapaian kinerja Badan Pengelola Keuangan dan Aset
Daerah Tahun 2017.
Demikian Laporan ini disusun, agar dapat bermanfaat untuk perbaikan perencanaan, penilaian
dan perbaikan pelaksanaan program dan kegiatan, serta peningkatan kinerja dan penilaian kinerja.
Semoga dapat memberikan manfaat bagi semua pihak.
Tasikmalaya, 20 Maret 2018 Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah
Kota Tasikmalaya
TTD
Drs. H. NANA SUJANA, M.Si NIP. 19680803 198903 1 004
ii
DAFTAR ISI
Hal
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
DAFTAR TABEL iii
DAFTAR GAMBAR iv
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Dasar Hukum 2
1.3 Kedudukan, Tugas Pokok dan Fungsi 2
1.4 Struktur Organisasi 15
BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA
2.1 Perencanaan Kinerja 17
2.1.1 RPJMD 2013 - 2017 17
2.1.2 Rencana Strategis Badan Pengelola Keuangan Dan Aset Daerah
Tahun 2014 – 2017 22
2.1.3 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah
2.1.4 Strategi dan Kebijakan
24
28
2.2. Perjanjian Kinerja 32
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
3.1 Pengukuran Kinerja 34
3.2 Capaian Kinerja
3.3 Evaluasi Kinerja
35
44
3.3.1 Analisis Penyebab Keberhasilan/ Kegagalan Kinerja Serta Alternatif Solusi
3.3.2 Analisis Atas Efisiensi Penggunaan Sumber Daya
3.3.3 Akuntabilitas Keuangan
44
45
48
BAB IV PENUTUP 58
iii
DAFTAR TABEL
Hal
Tabel 2.1
Tabel 2.2
Tabel 2.3
Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah
Tujuan, Sasaran, Strategi dan Kebijakan
Target Kinerja BPKAD Kota Tasikmalaya Tahun 2017
25
29
32
Tabel 3.1
Tabel 3.2
Tabel 3.3
Pencapaian Target Kinerja BPKAD Kota Tasikmalaya Tahun 2017
Perbandingan Realisasi dan Capaian Kinerja Tahun 2014, 2015, 2016 dan 2017
Perbandingan Realisasi dan Capaian Kinerja Tahun 2017 dengan Target Jangka
Menengah
35
38
40
Tabel 3.4
Tabel 3.5
Tingkat Efisiensi Kinerja Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Tahun
2017
Program dan Kegiatan Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Tahun 2017
46
48
iv
DAFTAR GAMBAR
Hal
Gambar 1.1
Bagan Struktur Organisasi Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah 16
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Terwujudnya good governance merupakan harapan bagi pemerintahan untuk
mencapai cita-cita setiap bangsa yang berlangsung secara berdayaguna, berhasil guna, bersih
dan bertanggung jawab serta bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme, oleh sebab itu
diperlukan sistem akuntabilitas pertanggungjawaban yang tepat dan sesuai dengan aturan
perundang-undangan.
Semakin meningkatnya tuntutan masyarakat terhadap penyelenggaraan pemerintahan
yang baik dan bersih (good government) telah mendorong pengembangan dan penerapan
sistem pertanggungjawaban yang jelas, tepat, teratur dan efektif yang dikenal dengan Sistem
Akuntabilitas Kinerja Pemerintah (SAKIP).
Akuntabilitas merupakan perwujudan kewajiban unit organisasi untuk
mempertanggungjawabkan pengelolaan sumber daya dan pelaksanaan kebijakan untuk
dipercayakan kepadanya dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditetapkan melalui media
pertanggungjawaban berupa laporan akuntabilitas kinerja secara priodik.
Sebagaimana yang diamanahkan dalam Undang-undang No. 28 Tahun 1999 tentang
Penyelenggaraan Negara yang Bersih, dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme terutama
yang diatur dalam pasal 3 mengatur asas umum penyelenggaraan negara/daerah meliputi asas
kepastian hukum, asas tertib penyelenggara negara, asas kepentingan umum, asas
keterbukaan, asas proporsionalitas, asas profesionalitas dan asas akuntabilitas. Amanah yang
terkandung dalam Undang-undang tersebut dipertegas dengan Instruksi Presiden Indonesia
(Inpres) Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, Keputusan
Lembaga Administrasi Negara Nomor : 239/IX/6/8/2003 tentang Perbaikan Pedoman
Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri
Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010
tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah serta Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
nomor 53 tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata
Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) disusun dengan menggunakan pengukuran
kinerja berupa Indikator Kinerja Utama (IKU) dan Perjanjian Kinerja (PK) sebagai manivestasi
pengukuran pencapaian kinerja tahunan yang tergambar dalam Rencana Strategis (Renstra)
masing-masing Perangkat Daerah.
Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kota Tasikmalaya sebagai salah
satu Perangkat Daerah diharuskan menyusun Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) yang
merupakan bentuk pertanggungjawaban kepada publik atas apa yang telah dilaksanakan dalam
penyelenggaraan pemerintahan.
2
1.2 DASAR HUKUM
Dasar hukum dalam penyusunan LKIP Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah
Kota Tasikmalaya adalah :
1. Undang Undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan
Negara yang Bersih dan Bebas KKN;
2. Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah;
3. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 tahun 2014 tentang Sistem
Akuntabilitas Instansi Pemerintahan;
4. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik
Indonesia Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan
Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah;
5. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik
Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 Tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja Pelaporan
Kinerja dan tata cara Reviu atas laporan Kinerja Instansi Pemerintahan;
6. Peraturan Daerah Kota Tasikmalaya Nomor 1 Tahun 2016 tentang Pokok – Pokok
Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Daerah Kota Tasikmalaya Tahun 2016 Nomor
174);
7. Peraturan Daerah Kota Tasikmalaya Nomor 7 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan
Susunan Perangkat Daerah (Lembaran Daerah Kota Tasikmalaya Tahun 2016 Nomor
180);
8. Peraturan Walikota Tasikmalaya Nomor 74 Tahun 2016 tentang Tugas Pokok dan Rincian
Tugas Unit Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Kota Tasikmalaya (Berita Daerah
Kota Tasikmalaya Tahun 2016 Nomor 330).
1.3 KEDUDUKAN, TUGAS POKOK DAN FUNGSI
Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kota Tasikmalaya di
bentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kota Tasikmalaya Nomor 7 Tahun 2016 tentang
Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah. Berdasarkan Peraturan Daerah tersebut
BPKAD mempunyai kedudukan sebagai unsur Penyelenggara Pemerintah Daerah yang
dipimpin oleh seorang Kepala Badan yang berada di bawah dan bertanggungjawab
kepada Walikota melalui SekretarisDaerah .
Tugas Pokok
Dalam Peraturan Walikota Tasikmalaya Nomor 74 Tahun 2016 tentang Tugas
Pokok dan rincian tugas unit Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah mempunyai
tugas pokok membantu Walikota dalam melaksanakan tugas pengelolaan keuangan
dan aset daerah.
Sebagai arah dan pedoman yang jelas dalam penataan organisasi yang efisien,
efektif, dan rasional sesuai dengan kebutuhan, serta untuk menunjang koordinasi,
3
integrasi, sinkronisasi dan komunikasi kelembagaan secara internal, lebih lanjut
dijabarkan tugas pokok masing-masing sub unit organisasi .
1. Kepala Badan
1) Kepala Badan mempunyai tugas pokok merumuskan sasaran, mengarahkan,
menyelenggarakan, membina, mengoordinasikan, mengendalikan,
mengevaluasi dan melaporkan program kerja badan.
2) Rincian tugas Kepala Badan :
a. menyelenggarakan penyusunan rencana program kerja badan;
b. merumuskan dan menetapkan visi dan misi serta rencana strategik dan
program kerja badan untuk mendukung visi dan misi daerah;
c. menyelenggarakan pengelolaan keuangan daerah;
d. menyelenggarakan pengelolaan aset daerah;
e. menyelenggarakan pembinaan dan pengendalian pengelolaan keuangan
dan aset daerah;
f. menyelenggarakan pengelolaan dan pelayanan sistem informasi keuangan
dan aset daerah;
g. menyelenggarakan pengoordinasian pelaksanaan kegiatan Badan;
h. menyelenggarakan pembinaan dan mengarahkan semua kegiatan unit;
i. melaksanakan koordinasi dengan perangkat daerah atau unit kerja lain
yang terkait untuk kelancaran pelaksanaan tugas Badan;
j. memberikan saran dan pertimbangan kepada Walikota dalam
penyelenggaraan tugas pengelolaan keuangan dan aset daerah;
k. melaksanakan monitoring, evaluasi dan pelaporan hasil pelaksanaan tugas
kepada Walikota melalui Sekretaris Daerah;
l. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh Walikota sesuai
dengan bidang tugasnya.
2. Sekretariat
1) Sekretariat mempunyai tugas pokok memberikan pelayanan administratif,
koordinasi dan pengendalian dalam pelaksanaan kegiatan kesekretariatan
yang meliputi perencanaan, pengelolaan kepegawaian, keuangan, dan umum.
2) Rincian tugas Sekretariat :
a. menyelenggarakan penyusunan rencana program kerja Sekretariat;
b. mengelola administrasi kepegawaian, keuangan, ketatausahaan, dan
kerumahtanggaan badan;
c. menyelenggarakan pembinaan dan pengembangan kelembagaan,
pelayanan publik dan ketatalaksanaan di lingkungan badan;
d. menyiapkan rancangan peraturan dan ketentuan lainnya di bidang
keuangan dan pengelolaan aset;
4
e. menyelenggarakan pengelolaan data statistik di bidang keuangan dan
pengelolaan aset;
f. mengoordinasikan penyusunan rencana program kerja badan;
g. mengoordinasikan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan program kerja
badan;
h. melaksanakan pemantauan, evaluasi dan laporan yang berkaitan dengan
tugas Sekretariat;
i. melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait; dan
j. melaksanakan tugas kedinasan lain sesuai dengan tugas dan fungsinya.
3) Sekretariat, membawahkan :
a. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian
(1) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas pokok
melaksanakan pengelolaan perlengkapan, rumah tangga,
ketatausahaan dan perpustakaan, pengelolaan administrasi
kepegawaian, serta pengembangan kelembagaan, ketatalaksanaan dan
pelayanan publik.
(2) Rincian tugas Sub Bagian Umum dan Kepegawaian :
(a) melaksanakan penyusunan rencana program kerja Sub Bagian
Umum dan Kepegawaian.
(b) melaksanakan ketatausahaan di lingkungan badan;
(c) melaksanakan pengelolaan perpustakaan badan;
(d) melaksanakan pengurusan kerumahtanggaan badan;
(e) melaksanakan pengelolaan aset milik daerah di lingkungan badan;
(f) mengelola kepegawaian di lingkungan badan;
(g) melaksanakan penyiapan bahan pembinaan dan pengembangan
kelembagaan, ketatalaksanaan dan pelayanan public di lingkungan
badan;
(h) melaksanakan pemantauan, evaluasi dan laporan yang berkaitan
dengan tugas Sub Bagian Umum dan Kepegawaian;
(i) melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait; dan
(j) melaksanakan tugas kedinasan lain sesuai dengan tugas dan
fungsinya.
b. Sub Bagian Keuangan
(1) Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas pokok melaksanakan
pengelolaan administrasi keuangan.
(2) Rincian tugas Sub Bagian Keuangan :
(a) melaksanakan penyusunan rencana program kerja Sub Bagian
keuangan;
5
(b) melaksanakan penatausahaan keuangan;
(c) melaksanakan pembinaan penatausahaan keuangan di lingkungan
badan;
(d) melaksanakan pemantauan, evaluasi dan laporan yang berkaitan
dengan tugas Sub Bagian Keuangan;
(e) melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait; dan
(f) melaksanakan tugas kedinasan lain sesuai dengan tugas dan
fungsinya.
c. Sub Bagian Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan
(1) Sub Bagian Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan mempunyai tugas
pokok mengoordinasikan penyusunan rencana kerja, evaluasi dan
pelaporan kegiatan badan.
(2) Rincian tugas Sub Bagian Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan :
(a) melaksanakan penyusunan rencana program kerja Sub Bagian
Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan;
(b) menyiapkan bahan penyusunan program kerja badan;
(c) menyusun bahan evaluasi dan pelaporan program kerja badan;
(d) melaksanakan penyusunan rencana anggaran;
(e) mengoordinasikan penyusunan data statistik yang berhubungan
dengan bidang keuangan dan aset beserta dengan penunjangnya
(f) melaksanakan penyajian informasi dan data statistik berhubungan
dengan bidang keuangan dan aset beserta penunjangnya;
(g) melaksanakan pemantauan, evaluasi dan laporan yang berkaitan
dengan tugas Sub Bagian Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan;
(h) melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait; dan
(i) melaksanakan tugas kedinasan lain sesuai dengan tugas dan
fungsinya.
3. Bidang Anggaran
1) Bidang Anggaran mempunyai tugas pokok menyelengarakan perumusan
kebijakan dan penyusunan anggaran pemerintah daerah.
2) Rincian tugas Bidang Anggaran :
a. menyelenggarakan penyusunan rencana program kerja Bidang Anggaran;
b. menyelenggarakan perumusan kebijakan teknis penyusunan anggaran
pendapatan, pembiayaan dan belanja;
c. menyelenggarakan penyiapan bahan dan pengoordinasian penyusunan
anggaran dan perubahan APBD;
6
d. menyelenggarakan penyiapan bahan pembinaan dan petunjuk teknis
penyusunan APBD serta pengesahannya;
e. menyelenggarakan pengendalian dan evaluasi pelaksanaan pengelolaan
anggaran pendapatan, pembiayaan dan belanja;
f. menyelenggarakan pembinaan dan bimbingan penyusunan anggaran;
g. penyiapan rencana dan rancangan peraturan daerah pembentukan dana
cadangan, pinjaman daerah/hutang, penyertaan modal/ investasi dan
pemberian pinjaman daerah;
h. melaksanakan pemantauan, evaluasi dan laporan yang berkaitan dengan
tugas Bidang Anggaran;
i. melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait;
j. melaksanakan tugas kedinasan lain sesuai dengan tugas dan fungsinya.
3) Bidang Anggaran, membawahkan :
a. Sub Bidang Anggaran Pendapatan
(1) Sub Bidang Anggaran Pendapatan mempunyai tugas pokok
melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis dan
melaksanakan penyusunan anggaran pendapatan daerah.
(2) Rincian tugas Sub Bidang Anggaran Pendapatan:
(a) melaksanakan penyusunan rencana program kerja Sub Bidang
Anggaran Pendapatan;
(b) menyiapkan data rencana pendapatan dan pembiayaan daerah
dalam penyusunan rancangan APBD dan rancangan Perubahan
APBD;
(c) menyiapkan rencana pembentukan dana cadangan, pinjaman
daerah/hutang, penyertaan modal/investasi daerah dan
pemberian pinjaman daerah;
(d) menyiapkan bahan pengendalian terhadap penyertaan
permodalan dan anggaran pembiayaan daerah;
(e) menyiapkan bahan dalam rangka penyusunan laporan berkala
tentang perkembangan penyertaan permodalan/investasi daerah
dan pembiayaan daerah;
(f) melaksanakan pemantauan, evaluasi dan laporan yang berkaitan
dengan tugas Sub Bidang Anggaran Pendapatan;
(g) melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait;
(h) melaksanakan tugas kedinasan lain sesuai dengan tugas dan
fungsinya.
7
b. Sub Bidang Anggaran Belanja
(1) Sub Bidang Anggaran Belanja mempunyai tugas pokok melaksanakan
penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis dan melaksanakan
penyusunan anggaran Belanja daerah.
(2) Rincian tugas Sub Bidang Anggaran Belanja:
(a) melaksanakan penyusunan rencana program kerja Sub Bidang
Anggaran Belanja;
(b) menyiapkan bahan perumusan kebijakan umum anggaran dan
prioritas dan plafon angggaran sementara;
(c) menyiapkan bahan penyusunan kebijakan, pedoman dan petunjuk
teknis dalam penyusunan APBD
(d) menghimpun dan menyiapkan bahan dalam rangka penyusunan
APBD;
(e) menerima dan mengolah Dokumen Pelaksana Anggaran
(DPA)/Dokumen Pelaksana Perubahan Anggaran (DPPA), Rencana
Kerja dan Anggaran (RKA) OPD dilingkungan Pemerintah Daerah;
(f) menganalisa rencana anggaran belanja daerah;
(g) melaksanakan sosialisasi, pembinaan dan bimbingan dalam
penyusunan anggaran;
(h) melaksanakan pemantauan, evaluasi dan laporan yang berkaitan
dengan tugas Sub Bidang Anggaran Belanja;
(i) melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait; melaksanakan
tugas kedinasan lain sesuai dengan tugas dan fungsinya.
4. Bidang Perbendaharaan
1) Bidang Perbendaharaan mempunyai tugas pokok merumuskan kebijakan
teknis dan menyelenggarakan kebijakan teknis perbendaharaan keuangan
daerah.
2) Rincian tugas Bidang Perbendaharaan:
a. menyelenggarakan penyusunan rencana program kerja Bidang
Perbendaharaan;
b. melaksanakan penyiapan bahan penyusunan konsep petunjuk teknis
perbendaharaan dan verifikasi berdasarkan peraturan perundang-
undangan yang berlaku;
c. mengelola kegiatan perbendaharaan keuangan daerah;
d. menyelenggarakan pembinaan, koordinasi, fasilitasi dalam
penyelenggaraan perbendaharaan keuangan daerah;
e. melaksanakan pemantauan, evaluasi dan laporan yang berkaitan dengan
tugas Bidang Perbendaharaan;
8
f. melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait;
g. melaksanakan tugas kedinasan lain sesuai dengan tugas dan fungsinya.
3) Bidang Perbendaharaan, membawahkan :
a. Sub Bidang Kas Daerah
(1) Sub Bidang Kas Daerah mempunyai tugas pokok melaksanakan
penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis dan pengelolaan kas
daerah.
(2) Rincian tugas Sub Bidang Kas Daerah:
(a) melaksanakan penyusunan rencana program kerja Sub Bidang Kas
Daerah;
(b) melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis
pengelolaan kas daerah;
(c) memeriksa ketersediaan dana sesuai dengan anggaran kas
pemerintah daerah dan pagu dana pada APBD;
(d) melaksanakan sinkronisasi atas laporan pertanggungjawaban
bendahara pengeluaran pada SKPD (dalam rangka Rekonsiliasi
Pengeluaran);
(e) melaksanakan penyimpanan uang daerah;
(f) memantau pelaksanaan penerimaan dan pengeluaran APBD oleh
Bank dan/atau lembaga keuangan lainnya yang ditunjuk;
(g) melaksanakan pemantauan, evaluasi dan laporan yang berkaitan
dengan tugas Sub Bidang Kas Daerah;
(h) melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait;
(i) melaksanakan tugas kedinasan lain sesuai dengan tugas dan
fungsinya.
b. Sub Bidang Belanja Tidak Langsung
(1) Sub Bidang Belanja Tidak Langsung mempunyai tugas pokok
melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis dan
pelaksanaan belanja tidak langsung.
(2) Rincian tugas Sub Bidang Belanja Tidak Langsung:
(a) melaksanakan penyusunan rencana program kerja Sub Bidang
Belanja Tidak Langsung;
(b) menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis belanja tidak
langsung;
(c) melaksanakan verifikasi untuk pengeluaran belanja tidak
langsung;
(d) melaksanakan sosialisasi dan bimbingan untuk pencairan belanja
tidak langsung;
9
(e) melaksanakan pemantauan, evaluasi dan laporan yang berkaitan
dengan tugas Sub Bidang Pengelolaan Belanja Tidak Langsung;
(f) melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait;
(g) melaksanakan tugas kedinasan lain sesuai dengan tugas dan
fungsinya.
c. Sub Bidang Penatausahaan Keuangan Daerah
(1) Sub Bidang Penatausahaan Keuangan Daerah mempunyai tugas pokok
melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis dan
penatausahaan keuangan daerah:
(2) Rincian tugas Sub Bidang Penatausahaan Keuangan Daerah :
(a) Melaksanakan penyusunan rencana program kerja Sub Bidang
Penatausahaan Keuangan Daerah;
(b) Melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis
pengelolaan penatausahaan keuangan daerah;
(c) Melaksanakan pengumpulan data anggaran penerimaan daerah
terdiri dari Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang dipisahkan,
Lain-lain PAD yang sah, Dana Perimbangan;
(d) Melaksanakan rekonsiliasi dan menyusun laporan data
penerimaan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang dipisahkan,
lain-lain PAD yang sah dana perimbangan dan lain-lain
pendapatan daerah yang sah;
(e) Menyampaikan laporan penerimaan Hasil Pengelolaan Kekayaan
Daerah yang dipisahkan, lain-lain PAD yang sah dana perimbangan
dan lain-lain pendapatan daerah yang sah
(f) Melaksanakan pemantauan, evaluasi dan laporan yang berkaitan
dengan tugas sub bidang penatausahaan keuangan daerah;
(g) Melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait; dan
(h) melaksanakan tugas kedinasan lain sesuai dengan tugas dan
fungsinya.
5. Bidang Akuntansi
1) Bidang Akuntansi mempunyai tugas pokok merumuskan kebijakan teknis dan
menyelenggarakan akuntansi keuangan daerah.
2) Rincian tugas Bidang Akuntansi:
a. menyelenggarakan penyusunan rencana program kerja Bidang Akuntasi;
b. melaksanakan perumusan kebijakan teknis penyelenggaraan akuntansi
keuangan daerah;
c. menyelenggarakan kebijakan akuntansi keuangan daerah;
10
d. menyelenggarakan pembinaan pelaksanaan kebijakan akuntansi keuangan
daerah;
e. mengoordinasikan penyusunan laporan keuangan pemerintah daerah;
f. melaksanakan pemantauan, evaluasi dan laporan yang berkaitan dengan
tugas Bidang Akuntasi;
g. melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait;
h. melaksanakan tugas kedinasan lain sesuai dengan tugas dan fungsinya.
3) Bidang Akuntansi, membawahkan :
a. Sub Bidang Akuntansi Pendapatan
(1) Sub Bidang Akuntansi Pendapatan mempunyai tugas pokok
melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis dan
pelaksanaan akuntansi pendapatan.
(2) Rincian tugas Sub Bidang Akuntansi Pendapatan:
(a) melaksanakan penyusunan rencana program kerja Sub Bidang
Akuntansi Pendapatan
(b) menyiapkan bahan penyusunan kebijakan, pedoman dan petunjuk
teknis dalam pelaksanaan Akuntansi Pendapatan, Penerimaan,
Pembiayaan, Transfer dan Piutang.
(c) melaksanakan pengumpulan dan penganalisaan data lingkup
akuntansi pendapatan dan pembiayaan
(d) menyusun dan menyiapkan bahan laporan hasil pemantauan dan
evaluasi pelaksanaan Akuntansi Pendapatan, Penerimaan,
Pembiayaan, Transfer dan Piutang.
(e) melaksanakan pembinaan pengelolaan Akuntansi Pendapatan,
Penerimaan, Pembiayaan, Transfer dan Piutang.
(f) melaksanakan pemantauan, evaluasi dan laporan yang berkaitan
dengan tugas Sub Bidang Akuntansi Pendapatan;
(g) melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait; dan
(h) melaksanakan tugas kedinasan lain sesuai dengan tugas dan
fungsinya.
b. Sub Bidang Akuntansi Belanja
(1) Sub Bidang Akuntansi Belanja mempunyai tugas pokok melaksanakan
penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis dan pelaksanaan
akuntansi belanja.
(2) Rincian tugas Sub Bidang Akuntansi Belanja:
(a) melaksanakan penyusunan rencana program kerja Sub Bidang
Akuntansi Belanja;
11
(b) menyiapkan bahan penyusunan kebijakan, pedoman dan petunjuk
teknis dalam pelaksanaan Akuntansi Belanja, Pengeluaran
Pembiayaan dan Utang Belanja.
(c) melaksanakan pengumpulan dan penganalisaan data lingkup
pelaksanaan Akuntansi Belanja, Pengeluaran Pembiayaan dan
Utang Belanja.
(d) menyusun dan menyiapkan bahan laporan hasil pemantauan dan
evaluasi pelaksanaan Akuntansi Belanja;
(e) melaksanakan pembinaan pengelolaan Akuntansi belanja;
(f) melaksanakan pemantauan, evaluasi dan laporan yang berkaitan
dengan tugas Sub Bidang Akuntansi Belanja;
(g) melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait; dan
(h) melaksanakan tugas kedinasan lain sesuai dengan tugas dan
fungsinya.
c. Sub Bidang Pelaporan Keuangan Daerah
(1) Sub Bidang Pelaporan Keuangan Daerah mempunyai tugas pokok
melaksanakan Pelaporan Keuangan Daerah
(2) Rincian tugas Sub Bidang Pelaporan Keuangan Daerah;
(a) melaksanakan penyusunan rencana program kerja Sub Bidang
Pelaporan Keuangan Daerah;
(b) melaksanakan pengolahan data dan informasi laporan keuangan
daerah
(c) melaksanakan konsolidasi laporan keuangan SKPKD dengan
laporan SKPD;
(d) melaksanakan penghimpunan dan rekonsiliasi laporan Keuangan
Daerah;
(e) menyiapkan bahan dan data tetang penyusunan rancangan
peraturan daerah tentang pertanggungjawaban APBD;
(f) menyusun laporan keuangan pemerintah daerah
(g) mengkordinasikan SKPD untuk menyusun laporan semester,
laporan keuangan prognosis dan laporan keuangan akhir tahun;
(h) melaksanakan pemantauan, evaluasi dan laporan yang berkaitan
dengan tugas Sub Bidang Pelaporan Keuangan Daerah;
(i) melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait dan
(j) melaksanakan tugas kedinasan lain sesuai dengan tugas dan
fungsinya.
12
6. Bidang Aset Daerah
1) Bidang Aset Daerah mempunyai tugas pokok merumuskan kebijakan teknis
dan menyelenggarakan kebijakan pengelolaan Barang Daerah.
2) Rincian tugas Bidang Pengelolaan Barang Daerah:
a. menyelenggarakan penyusunan rencana program kerja Bidang
Pengelolaan Barang Daerah;
b. melaksanakan perumusan kebijakan teknis penyelenggaraan pengelolaan
barang daerah;
c. menyelenggarakan kebijakan pengelolaan barang daerah;
d. menyelenggarakan pembinaan pelaksanaan pengelolaan barang daerah;
e. menyelenggarakan penatausahaan neraca barang daerah dan investasi
daerah;
f. melaksanakan pemantauan, evaluasi dan laporan yang berkaitan dengan
tugas Bidang Akuntasi;
g. melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait;
h. melaksanakan tugas kedinasan lain sesuai dengan tugas dan fungsinya
3) Bidang Aset Daerah, membawahkan:
a. Sub Bidang Perencanaan dan Analisa Kebutuhan
(1) Sub Bidang Perencanaan dan Analisa Kebutuhan mempunyai tugas
pokok melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis
dan pelaksanaan perencanaan serta analisa kebutuhan aset daerah.
(2) Rincian tugas Sub Bidang Perencanaan dan Analisa Kebutuhan:
(a) menyusun rencana program kerja Sub Bidang Perencanaan dan
Analisa Kebutuhan;
(b) menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis operasional Sub
Bidang Perencanaan dan Analisa Kebutuhan;
(c) melakukan koordinasi dan fasilitasi pelaksanaan penyusunan
perencanaan dan analisa kebutuhan barang pemerintah daerah;
(d) memfasilitasi penyusunan bahan perumusan rencana kebutuhan
barang pada masing masing SKPD;
(e) melaksanakan pengumpulan dan pengolahan serta analisa data
mengenai perencanaan dan analisa kebutuhan barang meliputi
perencanaan pengadaan barang, pemeliharaan, pemanfaatan,
pemindahtanganan, dan penghapusan barang milik daerah;
(f) melaksanakan kajian teknis analisis kebutuhan barang pemerintah
daerah sebagai bahan penyusunan kebijakan kebutuhan dan
penganggaran barang pemerintah daerah;
13
(g) Melaksanakan pemantauan/survey harga barang/jasa dan
merumuskan konsep penetapan standar harga satuan barang dan
jasa kebutuhan pemerintah daerah
(h) melaksanakan pemantauan, evaluasi dan laporan yang berkaitan
dengan tugas Sub Bidang Perencanaan dan Analisa Kebutuhan;
(i) melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait; dan
(j) melaksanakan tugas kedinasan lain sesuai dengan tugas dan
fungsinya
b. Sub Bidang Penatausahaan Aset Daerah
(1) Sub Bidang Penatausahaan Aset Daerah mempunyai tugas pokok
melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis dan
pelaksanaan penatausahaan Aset Daerah
(2) Rincian tugas Sub Bidang Penatausahaan Aset Daerah:
(a) menyusun rencana program Sub Bidang Penatausahaan Aset
Daerah
(b) menyelenggarakan perumusan kebijakan teknis operasional Sub
Bidang Penatausahaan Aset Daerah;
(c) menyelenggarakan pelayanan Sistem Informasi Manajemen
Barang Daerah (SIMBADA)
(d) menyiapkan bahan dan melaksanakan pengolahan serta analisis
data barang milik daerah sebagai bahan penyusunan rencana
kegiatan dan penyelenggaraan penatausahaan barang milik
daerah;
(e) menyelenggarakan Sensus Barang Daerah sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku
(f) menyelenggarakan koordinasi dan rekonsiliasi data aset milik
daerah dengan SKPD meliputi pengadaan aset , dan mutasi aset
secara berkala;
(g) menyelenggarakan penilaian barang daerah dalam rangka
penyusunan neraca, pemanfaatan, dan/atau pemindahtanganan
aset daerah
(h) melaksanakan penatausahaan aset milik daerah yang meliputi
inventarisasi, pencatatan/pembukuan, dan pelaporan aset milik
daerah;
(i) melaksanakan pemantauan, evaluasi dan laporan yang berkaitan
dengan tugas Sub Bidang Penatausahaan Aset Daerah;
(j) melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait;
14
(k) melaksanakan tugas kedinasan lain sesuai dengan tugas dan
fungsinya
c. Sub Bidang Penggunaan dan Pemanfaatan Aset Daerah
(1) Sub Bidang Penggunaan dan Pemanfaatan Aset Daerah mempunyai
tugas pokok melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan
teknis dan pelaksanaan penggunaan dan pemanfaatan Aset Daerah.
(2) Rincian tugas Sub Bidang Penggunaan dan Pemanfaatan Aset Daerah:
(a) menyusun rencana program Sub Bidang Penggunaan dan
Pemanfaatan Aset Daerah
(b) merumuskan kebijakan teknis operasional Sub Bidang
Penggunaan dan Pemanfaatan Aset Daerah
(c) menyiapkan bahan dan melaksanakan pengumpulan serta
pengolahan data basis Penggunaan dan Pemanfaatan Aset Daerah
sebagai bahan penyusunan rencana kegiatan dan penyelenggaraan
penggunaan dan pemanfatan aset daerah ;
(d) melaksanakan kajian teknis pendayagunaan barang milik daerah
untuk bahan penetapan status penggunaan dan/atau pemanfaatan
aset milik daerah;
(e) menyelenggarakan pemindahtanganan, pemusnahan dan
penghapusan berupa aset tidak bergerak milik daerah;
(f) menyelenggarakan koordinasi pengelolaan tuntutan ganti rugi
aset milik daerah;
(g) mengkoordinasikan dan memfasilitasi pelaksanaan pemeliharaan
dan pengamanan aset milik daerah pada SKPD;
(h) melakukan pembinaan, pengawasan dan pengendalian
penggunaan dan pemanfaatan aset milik daerah;
(i) melaksanakan pemantauan, evaluasi dan laporan yang berkaitan
dengan tugas Sub Bidang Sub Bidang Penggunaan dan
Pemanfaatan Aset Daerah;
(j) melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait;
(k) melaksanakan tugas kedinasan lain sesuai dengan tugas dan
fungsinya.
15
1.4 STRUKTUR ORGANISASI
Struktur organisasi BPKAD Kota Tasikmalaya berdasarkan Peraturan Daerah
Nomor 6 Tahun 2013 terdiri dari 5 ( lima ) Sub unit organisasi eselon 3 dengan
susunan sebagai berikut :
1. Kepala Badan
2. Sekretariat, membawahkan :
a. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian
b. Sub Bagian Keuangan
c. Sub Bagian Perencanaan, Evaluasi, dan Pelaporan
3. Bidang Anggaran membawahkan :
a. Sub Bidang Anggaran Pendapatan
b. Sub Bidang Anggaran Belanja
4. Bidang Perbendaharaan, membawahkan :
a. Sub Bidang Kas Daerah
b. Sub Bidang Pengelolaan Belanja Tidak Langsung
c. Sub Bidang Penatausahaan Keuangan Daerah
5. Bidang Akuntansi, membawahkan :
a. Sub Bidang Akuntansi Pendapatan
b. Sub Bidang Akuntansi Belanja
c. Sub Bidang Pelaporan Keuangan Daerah
6. Bidang Aset Daerah, membawahkan :
a. Sub Bidang Perencanaan dan Analisa Kebutuhan
b. Sub Bidang Penggunaan dan Pemanfaatan Aset Daerah
c. Sub Bidang Penatausahaan Aset Daerah
Bagan Struktur Organisasi Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah dapat
dilihat pada Gambar 2.1 sebagai berikut :
16
GAMBAR 1.1
BAGAN STRUKTUR ORGANISASI BADAN PENGELOLA KEUANGAN DAN ASET DAERAH
KEPALA BADAN
Kelompok Jabatan Fungsional
SUB BAGIAN PERENCANAAN DAN
PELAPORAN
BIDANG AKUNTANSI
SUB BIDANG AKUNTANSI
BELANJA
SUB BIDANG AKUNTANSI
PENDAPATAN
SUB BAGIAN UMUM DAN KEPEGAWAIAN
SEKRETARIAT
BIDANG PERBENDAHARAAN
SUB BIDANG PENGELOLA BELANJA TIDAK
LANGSUNG
SUB BIDANG KAS DAERAH
BIDANG ASET DAERAH
SUB BIDANG PENGGUNAAN DAN
PEMANFAATAN ASET DAERAH
SUB BIDANG PERENCANAAN DAN
ANALISA KEBUTUHAN
BIDANG ANGGARAN
SUB BIDANG ANGGARAN
BELANJA
SUB BIDANG ANGGARAN
PENDAPATAN
SUB BAGIAN KEUANGAN
SUB BIDANG PENATAUSAHAAN
KEUANGAN DAERAH
SUB BIDANG PELAPORAN
KEUANGAN DAERAH
SUB BIDANG PENATAUSAHAAN ASET
DAERAH
17
BAB II
PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA
2.1 PERENCANAAN KINERJA
Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) adalah rangkaian sistematik
dari berbagai aktivitas, alat, prosedur yang dirancang untuk tujuan penetapan dan pengukuran,
pengumpulan data, pengklasifikasian, pengikhtisaran, dan pelaporan kinerja pada instansi
pemerintah, dalam rangka pertanggungjawaban dan peningkatan kinerja instansi pemerintah.
Penyelenggaraan SAKIP dilaksanakan untuk penyusunan Laporan Kinerja yang sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan. Dalam Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah, rencana strategis merupakan langkah awal yang harus dilakukan instansi
pemerintah agar mampu menjawab tuntutan strategis organisasi.
Rencana Strategis Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah adalah dokumen
perencanaan tentang program dan kegiatan yang akan dilaksanakan oleh Badan Pengelola
Keuangan dan Aset Daerah Tahun 2014-2017 dengan berorientasi terhadap hasil yang ingin
dicapai melalui Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Strategis. Untuk itu, disusun arah kebijakan dan
strategi yang berisi uraian mengenai rumusan fokus prioritas dan sasaran yang akan dicapai
berdasarkan RPJMD sebagai pedoman dalam penyusunan dokumen perencanaan dalam rangka
pelaksanaan tugas pokok Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah agar efektif, efisien dan
akuntabel.
Sebagai Satuan Kerja Perangkat Daerah, maka Badan Pengelola Keuangan dan Aset
Daerah dalam menyusun Rencana Strategis mengacu pada RPJMD Kota Tasikmalaya Tahun
2013-2017.
2.1.1 RPJMD 2013 – 2017
Visi
Dengan mempertimbangkan potensi, kondisi, permasalahan, tantangan dan
peluang yang terangkum pada isu strategis yang mengacu pada arah pembangunan
tahap kedua pembangunan dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah
(RPJPD) Kota Tasikmalaya Tahun 2005-2025 serta memperhatikan Visi Misi Kepala
Daerah terpilih yang dikampanyekan pada saat pemilhan umum Kepala Daerah, juga
sebagai antisipasi untuk menjawab permasalahan umum daerah dimasa mendatang,
maka Visi Pembangunan Jangka Menengah periode 2013-2017 adalah sebagai berikut :
“Berlandaskan Iman dan Taqwa, Mewujudkan Kemandirian Ekonomi yang
Berdaya Saing Menuju Masyarakat Madani“
Iman menurut bahasa adalah membenarkan. Menurut istilah yaitu meyakini
dengan hati, mengucapkan dengan lisan dan mengamalkannya dalam perilaku sehari-
hari. Taqwa adalah secara sadar menjalankan perintah Allah SWT dan menjauhi semua
larangan-Nya. Secara harfiah taqwa mengandung 3 (tiga) makna yaitu tawadhu (sikap
rendah hati); qona’ah (sikap ikhlas); dan wara’ (sikap menjaga diri dan hati).
18
Kemandirian Ekonomi adalah kemampuan daerah dalam mengembangkan
perekonomian yang sebesar mungkin mempergunakan daya/ kekuatan sendiri,
berdaya saing, semakin terbuka dan tetap terintegrasi dengan perekonomian regional,
nasional dan global. Secara operasional kemandirian ekonomi dibangun melalui
material (sandang, pangan, papan); intelektual (memilliki pola pikir kritis dan
sistematis); dan manajemen komunitas (kemampuan kolektif mengkombinasikan
potensi keberdayaan kader/ pelaku usaha). Membangun kemandirian bersifat totalitas
mencakup banyak aspek, bertahap, fokus berdasar tematik yang disepakati dengan
konsistensi pelaksanaan yang dapat dipertanggungjawabkan.
Daya Saing adalah segenap kemampuan/ daya tarik dalam membentuk atau
menawarkan tingkat produktifitas dan bakat/ keterampilan masyarakat yang
mendorong tumbuhnya investasi dan pergerakan sektor perekonomian dengan kinerja
yang berkelanjutan.
Kemandirian Ekonomi yang Berdaya Saing adalah kemampuan dalam
mengembangkan perekonomian daerah, khususnya ekonomi kreatif yang
mengutamakan sebesar mungkin sumber daya/ kekuatan sendiri dengan tidak
membatasi kesempatan dan peluang dari luar melalui mekanisme pasar yang terbuka
dan terintegrasi dengan perekonomian regional, nasional dan global.
Masyarakat Madani adalah suatu masyarakat yang berbudaya, maju dan
modern, setiap warganya menyadari dan mengetahui kewajiban dan haknya terhadap
negara, bangsa dan agama serta terhadap sesama dan menjunjung tinggi hak asasi
manusia.
Dengan demikian Visi “Berlandaskan Iman dan Taqwa, Mewujudkan
Kemandirian Ekonomi yang Berdaya Saing Menuju Masyarakat Madani“ adalah bahwa
keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT merupakan landasan fundamental religius
yang menjadi inspirasi, motivasi, filosifi dan dasar berpijak serta arah dan petunjuk
bagi seluruh masyarakat dan pemerintah dalam mengemban amanah untuk
mewujudkan kemandirian ekonomi daerah yang mengutamakan sumberdaya sendiri
tanpa membatasi peluang dari luar, dengan mengembangkan potensi khas daerah
untuk sebesar-besarnya mewujudkan kesejahteraan rakyat menuju masyarakat yang
berbudaya, maju dan modern dimana setiap warganya menyadari kewajiban dan
haknya terhadap negara, bangsa dan agamanya.
Misi
Sebagai jalan untuk mencapai visi diatas, maka dirumuskan misi pembangunan selama
periode lima tahun kedepan, yaitu:
1. Mewujudkan Penyelenggaraan Pemerintahan yang Amanah dan Menciptakan
Peningkatan Ketaatan dan Kesalehan Sosial Masyarakat
Misi ini mengandung 2 aspek yang dituju, yakni Penyelenggaraan Pemerintahan
dalam sistem pemerintahan (kelembagaan, SDM/ aparatur dan regulasi/
mekanisme) dan kehidupan Masyarakat dalam sistem sosial yang komplek.
19
Secara harfiah amanah bermakna tenteram, aman, selamat dan harmoni. Makna
amanah ialah tanggungjawab yang diterima oleh seseorang yang kepadanya
diberikan kepercayaan bahwa ia dapat melaksanakannya sebagaimana yang
dituntut, tanpa mengabaikannya. Makna amanah dalam misi ini adalah gambaran
integritas moral aparatur yang menjalankan tugas dan tanggung jawab sesuai
kewajiban berdasar koridor ketentuan yang berlaku sebagai abdi negara dan
pengayom masyarakat.
Ketaatan dan Kesalehan Sosial menggambarkan keutamaan bersikap dalam
mematuhi hukum yang berlaku (hukum positif), sekaligus mengembangkan
ketaatan terhadap aturan yang bersumber dari tata nilai keagamaan, adat istiadat,
budaya dan hak asasi manusia secara universal dalam sistem sosial di
lingkungannya dengan memelihara gotong royong, solidaritas dan kesetiakawanan
sosial serta kerukunan antar komponen masyarakat.
Misi Mewujudkan Penyelenggaraan Pemerintahan yang Amanah dan Menciptakan
Peningkatan Ketaatan dan Kesalehan Sosial Masyarakat mempunyai pengertian
segala upaya yang dilakukan untuk menciptakan tatakelola pemerintahan yang
baik, bersih dan dapat dipercaya dalam mengemban amanat masyarakat serta
menjalankan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Disisi lain sikap
masyarakat yang penuh kesadaran untuk mematuhi hukum dan mendukung
kebijakan pemerintah serta menjungjung tinggi tata nilai religius dengan
memelihara budaya gotong royong, solidaritas dan kesetiakawanan sosial serta
kerukunan antar sesama komponen masyarakat.
2. Meningkatkan Infrastruktur dan Suprastruktur Pertumbuhan Ekonomi
Berbasis Pemberdayaan Masyarakat yang Berwawasan Lingkungan
Meningkatkan berarti melakukan perbaikan atau pemeliharaan terhadap
infrastruktur dan suprastruktur sehingga peran dan fungsinya sesuai yang
diharapkan. Menyediakan berarti melakukan pembangunan infrastruktur dan
suprastruktur yang belum tersedia sesuai urgensi kebutuhannya.
Infrastruktur Ekonomi adalah sumber daya alam, sarana, alat/ fasilitas produksi
yang mendukung terhadap aktifitas perekonomian. Suprastruktur Ekonomi adalah
unsur non fisik, mencakup regulasi, organisasi/ kelembagaan, mekanisme pasar,
manajemen distribusi barang dan jasa, termasuk sistem perekonomian.
Pemberdayaan Masyarakat yang Berbasis Lingkungan berarti kegiatan
pemeliharaan dan pembangunan infrastruktur dan suprastruktur ekonomi yang
dilaksanakan selalu memberi ruang dan melibatkan partisipasi aktif masyarakat
untuk mengembangkan potensi khas daerah dengan tetap memperhatikan
kelestarian lingkungan hidup.
Dengan demikian makna misi Meningkatkan Infrastruktur dan Suprastruktur
Pertumbuhan Ekonomi Berbasis Pemberdayaan Masyarakat yang Berwawasan
Lingkungan adalah upaya pemerintah sesuai kewenangan dan sumberdaya yang
tersedia untuk membangun sarana prasarana (infrastruktur) dan penunjangnya
20
(sufrastruktur) yang dibutuhkan dan memiliki daya dorong terhadap laju
pertumbuhan perekonomian berbasis potensi khas daerah dengan memberikan
ruang bagi partisipasi masyarakat serta tetap memperhatikan keseimbangan
lingkungan hidup.
3. Meningkatkan dan Menyediakan Infrastruktur dan Mutu Layanan
Pendidikan, Kesehatan, Kesejahteraan Sosial dan Pengembangan Budaya
Lokal
Meningkatan mengandung pengertian melakukan pemeliharaan dan atau
rehabilitasi terhadap infrastruktur yang telah rusak/ menurun fungsinya.
Menyediakan berarti membangun dan atau menyediakan infrastruktur yang belum
ada/ tersedia.
Infrastruktur mencakup sarana fisik seperti bangunan sekolah, rumah sakit,
puskesmas, rumah singgah bagi Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS),
gedung kesenian dan lain-lain, termasuk peningkatan jalan/ jembatan yang menuju
dari dan ke layanan pendidikan, kesehatan, sarana sosial dan wahana
pengembangan budaya.
Mutu adalah kualitas pelayanan yang diberikan aparatur terhadap masyarakat
yang membutuhkan seperti mutu tenaga pendidik, mutu bahan pelajaran, layanan
tenaga medis, layanan fasilitas/ peralatan kesehatan, layanan obat-obatan dan
kefarmasian, layanan kesejahteraan sosial (termasuk regulasi sistem pengelolaan),
layanan pengembangan budaya lokal (termasuk sistem pengembangan seni dan
budaya), dan lain-lain.
Makna Misi Meningkatkan dan Menyediakan Infrastruktur dan Mutu Layanan
Pendidikan, Kesehatan, Kesejahteraan Sosial dan Pengembangan Budaya Lokal
adalah upaya pemerintah sesuai kewenangan dan sumberdaya yang tersedia untuk
membangun sarana prasarana (infrastruktur) pendidikan, kesehatan,
kesejahteraan sosial, dan budaya dalam rangka meningkatkan kualitas sumberdaya
manusia (SDM) yang cerdas, handal, produktif, memiliki kondisi jiwa raga yang
sehat dan sejahtera serta memiliki kearifan budaya lokal.
Tujuan dan Sasaran
Tujuan dan sasaran yang ingin dicapai dalam rangka mewujudkan misi di atas adalah
sebagai berikut:
Tujuan dan Sasaran Misi 1 :
Tujuan 1 : Terselenggaranya tata kelola pemerintahan yang
profesional, bersih, dan akuntabel.
Sasaran 1
: Meningkatnya kinerja dan disiplin aparatur yang
berbasis kinerja dan kompetensi.
Sasaran 2 : Terwujudnya kelembagaan dan ketatalaksanaan
pemerintahan yang efektif dan efisien.
Sasaran 3 : Meningkatnya sarana dan prasarana pemerintahan.
21
Sasaran 4 : Meningkatnya pengelolaan keuangan daerah yang
akuntabel
Sasaran 5 : Meningkatnya pelayanan publik.
Sasaran 6 : Meningkatnya penataan, pembinaan dan penegakan
hukum serta demokrasi yang adil dan bermartabat.
Sasaran 7 : Meningkatnya perencanaan, pelaksanaan dan
pengawasan pembangunan dengan memberikan ruang
untuk partisipasi masyarakat.
Tujuan 2 : Terciptanya kehidupan masyarakat yang aman, tertib,
teratur, disiplin dan religious
Sasaran 1 : Meningkatnya ketertiban umum dan ketentraman
masyarakat.
Sasaran 2 : Meningkatnya toleransi dan kerukunan antar umat
beragama dalam ke hidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara
Tujuan dan Sasaran Misi 2 :
Tujuan 1 : Tersedianya infrastruktur dasar yang berkualitas dan
memadai untuk menunjang pertumbuhan dan
pemerataan ekonomi.
Sasaran 1 : Meningkatnya kapasitas dan kualitas infrastruktur
jalan.
Sasaran 2 : Optimalisasi infrastruktur pengairan dalam upaya
penyediaan air baku.
Sasaran 3 : Meningkatnya sarana prasarana perhubungan yang
memadai serta tersedia sarana dan prasarana
komunikasi dan informasi yang mudah diakses oleh
masyarakat.
Tujuan 2 : Meningkatkan pembangunan berwawasan lingkungan
dan keberlanjutan berdasarkan pola tata ruang daerah.
Sasaran 1 : Meningkatnya cakupan layanan air bersih, sanitasi dan
persampahan.
Sasaran 2 : Tersedianya permukiman dan lingkungan yang tertib
dan sehat sesuai dengan pola tata ruang.
Sasaran 3 : Pengendalian sumber daya alam (SDA), lingkungan dan
penyediaan energi.
Tujuan 3 : Meningkatnya pertumbuhan dan pemerataan ekonomi,
dan daya beli masyarakat melalui pengembangan
UMKM berbasis ekonomi kerakyatan dan potensi lokal.
Sasaran 1 : Meningkatnya pertumbuhan ekonomi dan daya beli
masyarakat.
22
Sasaran 2 : Meningkatnya UMKM, koperasi dan lembaga keuangan
lainnya.
Sasaran 3 : Meningkatnya investasi yang mendorong penciptaan
lapangan kerja.
Tujuan dan Sasaran Misi 3 :
Tujuan 1 : Meningkatkan aksesibilitas dan mutu pendidikan serta
derajat kesehatan masyarakat untuk menghasilkan
SDM yang berkualitas dan berdaya saing.
Sasaran 1 : Meningkatnya aksesibilitas dan layanan pendidikan
Sasaran 2 : Meningkatnya derajat kesehatan masyarakat.
Tujuan 2 : Meningkatkan kesejahteraan sosial masyarakat.
Sasaran 1 : Menurunnya angka kemiskinan dan pengangguran
Sasaran 2 : Meningkatnya penanganan Penyandang Masalah
Kesejahteraan Sosial (PMKS).
Sasaran 3 : Pengendalian laju pertumbuhan penduduk.
Sasaran 4 : Menjamin perlindungan anak dan perempuan.
Sasaran 5 : Meningkatnya peran gender dan pemuda dalam
pembangunan.
Sasaran 6 : Pelestarian seni budaya dan olahraga.
2.1.2 RENCANA STRATEGIS BADAN PENGELOLA KEUANGAN DAN ASET DAERAH TAHUN
2014 – 2017
Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah dibentuk berdasarkan
Peraturan Daerah Kota Tasikmalaya Nomor 7 Tahun 2016 tentang Pembentukan
dan Susunan Perangkat Daerah. Sesuai dengan tugas pokoknya dalam
melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang
administrasi keuangan daerah maka BPKAD mempunyai tanggung jawab besar
bagi keberhasilan pencapaian tujuan Pemerintah Kota Tasikmalaya yang
dituangkan dalam RPJP dan RPJMD Kota Tasikmalaya. Untuk mencapai tujuan
tersebut maka BPKAD memandang perlu menyusun perumusan Rencana
Strategis BPKAD untuk periode 2014 – 2017. Perencanaan strategis tersebut
merupakan proses berkelanjutan dan sistematis dari serangkaian rencana
tindakan dan kegiatan mendasar yang disusun oleh BPKAD.
Sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya tersebut, BPKAD merumuskan
visi sebagai komponen yang penting dari perencanaan strategis yang
merupakan gambaran masa depan yang diinginkan oleh BPKAD. Adapun visi
BPKAD adalah :
23
“TERWUJUDNYA PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH
YANG AKUNTABEL”
Visi tersebut berdasarkan urusan wajib BPKAD sebagai pengelola
keuangan sebagaimana di atur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun
2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah dan Pemendagri Nomor 21 Tahun
2011 tentang Perubahan Pemendagri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah. Pengertian keuangan negara dalam undang-
undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang keuangan negara yang menyatakan
keuangan negara adalah semua hak dan kewajiban negara yang dapat dinilai
dengan uang, serta segala seuatu baik berupa uang maupun barang yang dapat
dijadikan hak milik negara (pasal 1 angka 1). Peraturan Pemerintah Nomor 58
Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah menyebutkan bahwa
keuangan daerah adalah semua hak dan kewajiban dalam rangka
penyelenggaran pemerintahan daerah yang dapat dinilai dengan uang termasuk
didalamnya segala bentuk kekayaan yang berhubungan dengan hak dan
kewajiban daerah tersebut (Bab 1 Pasal 1 Ayat 5), sedangkan pengertian
Pengelolaan Keuangan Daerah adalah keseluruhan kegiatan yang meliputi
perencanaan, pelaksanaan, penatausahaan, pelaporan, pertanggungjawaban, dan
pengawasan keuangan daerah (Bab 1 Ayat 1 Pasal 6).
Kata Akuntabel bermakna adalah instrument yang menunjukan apakah
prinsip-prinsip pemerintahan, hukum, keterbukaan, tranparansi, keberpihakan
dan kesamaan di hadapan hukum telah dihargai atau tidak. Akuntabel adalah hal
yang penting untuk menjamin nilai-nilai seperti efesiensi, efektifitas, reliabilitas
dan predektibilitas dari administrasi public. Sifat akuntabel tidak abstrak tapi
konkret dan harus ditentukan melalui seperangkat prosedur yang sangat
spesifik mengenai masalah apa saja yang harus dipertanggungjawabkan.
Akuntabel berkaitan dengan seberapa baik prosedur hukum yang diikuti untuk
membentuk keputusan administrasi publik yang harus dihormati oleh pegawai
sipil dan otoritas pubik.
Sejalan dengan itu, maka pernyataan visi dapat dijelaskan bahwa
Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah dilakukan secara tertib, taat pada
peraturan perundang-undangan, efesien, ekonomis, efektif, transparan, dan
bertanggungjawab sebagai wujud pertanggungjawaban kewenangan
Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah dalam rangka mendukung lancarnya
penyelenggaraan roda pemerintahan.
Misi adalah rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan
dilaksanakan untuk mewujudkan Visi. Misi menjelaskan mengapa organisasi itu
ada, apa yang dilakukannya, dan bagaimana melakukannya .
24
Misi adalah tindakan nyata yang harus dilaksanakan oleh organisasi agar
tujuan organisasi dapat terlaksana dan berhasil dengan baik . Dengan
pernyataan Misi, diharapkan seluruh pegawai dan pihak yang berkepentingan
dapat mengenal organisasi dan mengetahui peran dan program-programnya
serta hasil yang akan diperoleh dimasa mendatang.
Untuk merealisasikan Visi BPKAD maka misi yang akan
dilaksanakan adalah sebagai berikut :
1. Mewujudkan Tata Kelola Keuangan yang Akuntabel
2. Mewujudkan Tata Kelola Aset Daerah yang Akuntabel
Untuk dapat merealisasikan visi dan misi diatas, sesuai karakteristik
tugas pokok dan fungsi yang diemban, maka nilai-nilai dalam kehidupan
organisasi Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Kota Tasikmalaya yang
harus dikembangkan, adalah :
1. Komitmen, memiliki keyakinan dan loyalitas terhadap tujuan organisasi
dengan senantiasa melakukan upaya terbaik dalam mencapai tujuan
organisasi dengan penuh rasa tanggung-jawab.
2. Integritas, sikap dasar dan sikap mental yang konsisten, teguh dan tak
tergoyahkan dalam menjungjung tinggi nilai-nilai luhur, kebenaran dan
keyakinan.
3. Ketulusan, selalu bekerja dalam kesungguhan dan keikhlasan serta senantiasa
menjaga amanah.
Dengan adalnya komitmen, integritas dan ketulusan segenap aparatur di
lingkungan Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah dalam melaksanakan
tugasnya, diharapkan visi dan misi BPKAD dapat tercapai.
2.1.3 TUJUAN DAN SASARAN JANGKA MENENGAH
Tujuan merupakan sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan dalam
kurun waktu tertentu, yang mengacu kepada pernyataan visi dan misi, tidak
harus dinyatakan dalam bentuk kuantitatif tetapi menunjukan kondisi yang
ingin dicapai serta berdasarkan pada isu dan analisis strategis.
Sasaran merupakan hasil yang akan dicapai secara nyata oleh instansi
pemerintah dalam rumusan yang lebih spesifik, terukur dalam kurun waktu
yang lebih pendek dari tujuan.
Dengan berpedoman kepada visi dan misi BPKAD yang telah disusun
maka Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah BPKAD adalah sebagaimana Tabel
2.1 berikut :
25
Tabel 2.1. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah
Visi : Terwujudnya Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah yang Akuntabel
Misi 1 : Mewujudkan Tata Kelola Keuangan yang Akuntabel
No. Tujuan Indikator Tujuan Sasaran Strategis Indikator Sasaran Target Per Tahun
2014 2015 2016 2017
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
1. Peningkatan
Pengelolaan
Keuangan Daerah
yang Efektif dan
Efisien
Opini BPK atas
Laporan Keuangan
Pemerintah Daerah
Meningkatnya
Pengelolaan Keuangan
yang Efektif dan
Efisien
1 Persentase Waktu
Penetapan Perda APBD Kota
Tasikmalaya yang Tepat
Waktu
31
Desember
2014
(100%)
31
Desember
2015
(100%)
31
Desember
2016
(100%)
31
Desember
2017
(100%)
2 Persentase Realisasi
Terhadap Target
Pendapatan yang Telah
Ditetapkan
100% 100% 100% 100%
3 Persentase Realisasi
Terhadap Anggaran Belanja
90% 90% 90% 90%
26
yang Telah Ditetapkan
4 Persentase Waktu
Penyelesaian SP2D yang
Dinyatakan Lengkap dan Sah
Sesuai Ketentuan Secara
Tepat Waktu
95% 95% 95% 95%
5 Persentase Waktu
Penyampaian Laporan
Keuangan Pemerintah
Daerah Kota Tasikmalaya
Kepada BPK
31 Maret
2014
(100%)
31 Maret
2015
(100%)
31 Maret
2016
(100%)
31 Maret
2017
(100%)
6 Persentase SKPD yang
Memberikan Laporan
Keuangan Melalui Sistem
100% 100% 100% 100%
Meningkatnya
Pelayanan Publik
7 Indeks Kepuasan
Masyarakat
75 76 77 78
8 Persentase Dukungan
Kelancaran Pelaksanaan
100% 100% 100% 100%
27
Tugas
Meningkatnya
Akuntabilitas Kinerja
9 Nilai Evaluasi Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah
66 68 70 72
Misi 2 : Mewujudkan Tata Kelola Aset Daerah yang Akuntabel
No. Tujuan Indikator Tujuan Sasaran Strategis Indikator Sasaran Target Per Tahun
2014 2015 2016 2017
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
1
Peningkatan
Pengelolaan Aset
Daerah yang
Efektif dan Efisien
Persentase
Kesesuaian Aset
Milik Daerah
dengan Nilai Aset di
Neraca
Meningkatnya
Pengelolaan Aset
Daerah yang Efektif
dan Efisien
1 Persentase Keberadaan
Barang Milik Daerah
85% 87% 90% 92%
2 Persentase Tanah Milik
Pemerintah Kota
Tasikmalaya yang Telah
Disertifikatkan
23% 24% 25% 26%
3 Persentase SKPD yang
Memberikan Laporan
Pengelolaan Barang Daerah
Melalui Sistem
- 100% 100% 100%
28
2.1.4 STRATEGI DAN KEBIJAKAN
Strategi merupakan langkah-langkah berisikan program-program
indikatif untuk mewujudkan visi dan misi. Rumusan strategi berupa pernyataan
yang menjelaskan bagaimana tujuan dan sasaran akan dicapai, diperjelas dengan
serangkaian arah kebijakan.
Arah kebijakan adalah pedoman untuk mengarah pada rumusan strategi
yang dipilih agar lebih terarah dalam mecapai tujuan dan sasaran selama 4
(empat) tahun. Rumusan arah kebijakan merasionalkan pilihan strategi agar
memiliki focus dan sesuai pengaturan pelaksanaannya. Strategi dan kebijakan
dalam pelaksanaan visi dan misi dapat di lihat dalam Tabel 4.2. sebagai berikut :
29
Tabel 2.2. Tujuan, Sasaran, Strategi dan Kebijakan
Visi : Terwujudnya Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah yang Akuntabel
No. Misi Tujuan Indikator
Tujuan
Sasaran
Strategis Indikator Sasaran Strategi Kebijakan
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
1 Mewujudkan
Tata Kelola
Keuangan
yang
Akuntabel
Peningkatan
Pengelolaan
Keuangan
Daerah yang
Efektif dan
Efisien
Opini BPK atas
Laporan
Keuangan
Pemerintah
Daerah
Meningkatnya
Pengelolaan
Keuangan yang
Efektif dan
Efisien
1 Persentase Waktu Penetapan
Perda APBD Kota Tasikmalaya
yang Tepat Waktu
Penyusunan Rancangan
Perda APBD Tepat
Waktu sesuai dengan
Ketentuan yang Berlaku
Merumuskan Pedoman
Pengelolaan Keuangan
Daerah
2 Persentase Realisasi Terhadap
Target Pendapatan yang Telah
Ditetapkan
Rekonsiliasi Pencapaian
Target Anggaran
Pendapatan Daerah
secara berkala
Meningkatkan PAD
pada Perangkat Daerah
Penghasil
3 Persentase Realisasi Terhadap
Anggaran Belanja yang Telah
Ditetapkan
Pengendalian Realisasi
Belanja Daerah secara
berkala
Meningkatkan realisasi
belanja pada semua
Perangkat Daerah
30
4 Persentase Waktu Penyelesaian
SP2D yang Dinyatakan Lengkap
dan Sah Sesuai Ketentuan Secara
Tepat Waktu
Pengajuan SPJ, SPP dan
SPM dari Perangkat
Daerah sesuai dengan
ketentuan yang berlaku
Pembinaan Pengelolaan
Keuangan Daerah pada
Bendahara Perangkat
Daerah
5 Persentase Waktu Penyampaian
Laporan Keuangan Pemerintah
Daerah Kota Tasikmalaya
Kepada BPK
Penyusunan Laporan
Keuangan Pemerintah
Daerah Tepat Waktu
sesuai dengan
Ketentuan yang Berlaku
Peningkatan Kapasitas
Pengelola Keuangan
6 Persentase SKPD yang
Memberikan Laporan Keuangan
Melalui Sistem
Peningkatan kualitas
Bendahara pada
Perangkat Daerah
dalam penggunaan
teknologi informasi
Penatausahaan
Keuangan Daerah
Berbasis Teknologi
Informasi
Meningkatnya
Pelayanan
Publik
7 Indeks Kepuasan Masyarakat Meningkatkan
Pelayanan Publik yang
Mudah, Cepat dan
Transparan
Penyediaan Sarana dan
Prasarana yang
Memadai
8 Persentase Dukungan
Kelancaran Pelaksanaan Tugas
31
Meningkatnya
Akuntabilitas
Kinerja
9 Nilai Evaluasi Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah
Peningkatan Kinerja
dan Penguatan
Akuntabilitas Kinerja
Meningkatkan
Manajemen Kinerja
yang Andal dan
Akuntabel
2
Mewujudkan
Tata Kelola
Aset Daerah
yang
Akuntabel
Peningkatan
Pengelolaan
Aset Daerah
yang Efektif
dan Efisien
Persentase
Kesesuaian Aset
Milik Daerah
dengan Nilai
Aset di Neraca
Meningkatnya
Pengelolaan Aset
Daerah yang
Efektif dan
Efisien
1 Persentase Keberadaan Barang
Milik Daerah
Penatausahaan Aset
Daerah sesuai dengan
Ketentuan yang Berlaku
Merumuskan Pedoman
Pengelolaan Barang
Daerah
2 Persentase Tanah Milik
Pemerintah Kota Tasikmalaya
yang Telah Disertifikatkan
Pengajuan Proses
Sertifikat Ke BPN atas
Tanah Milik Pemerintah
Kota Tasikmalaya yang
belum bersertifikat
Pengamanan Aset
Daerah
3 Persentase SKPD yang
Memberikan Laporan
Pengelolaan Barang Daerah
Melalui Sistem
Peningkatan kualitas
Pengurus Barang pada
Perangkat Daerah
dalam penggunaan
teknologi informasi
Penatausahaan Barang
Daerah Berbasis
Teknologi Informasi
32
2.2 PERJANJIAN KINERJA
Perjanjian Kinerja merupakan proses penetapan kegiatan tahunan dan indikator kinerja
berdasarkan program, kebijakan dan sasaran yang telah ditetapkan dalam Rencana Strategis
Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Kota Tasikmalaya. Perjanjian Kinerja merupakan
penjabaran dari sasaran dan program dalam Rencana Strategis, yang akan dilaksanakan
melalui berbagai kegiatan tahunan. Di dalam Perjanjian Kinerja ditetapkan rencana capaian
kinerja tahunan untuk seluruh indikator kinerja yang ada pada tingkat sasaran dan kegiatan.
Target kinerja yang ingin dicapai Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Kota
Tasikmalaya pada tahun 2017 dengan indikator dan target capaiannya secara rinci dapat
dilihat dalam Tabel 2.2 sebagai berikut :
Tabel 2.3
Target Kinerja BPKAD Kota Tasikmalaya Tahun 2017
NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET
1
Meningkatnya
Pengelolaan Keuangan
yang Efektif dan Efisien
1
Persentase Waktu Penetapan
Perda APBD Kota Tasikmalaya
yang Tepat Waktu
31 Desember
2017 (100%)
2
Persentase Realisasi Terhadap
Target Pendapatan yang Telah
Ditetapkan
100%
3
Persentase Realisasi Terhadap
Anggaran Belanja yang Telah
Ditetapkan
90%
4
Persentase Waktu Penyelesaian
SP2D yang Dinyatakan Lengkap
dan Sah Sesuai Ketentuan
Secara Tepat Waktu
95%
5
Persentase Waktu Penyampaian
Laporan Keuangan Pemerintah
Daerah Kota Tasikmalaya
Kepada BPK
31 Maret 2017
(100%)
6
Persentase SKPD yang
Memberikan Laporan Keuangan
Melalui Sistem
100%
2. Meningkatnya Pelayanan
Publik 1 Indeks Kepuasan Masyarakat 78
2
Persentase Dukungan
Kelancaran Pelaksanaan Tugas 100%
33
3. Meningkatnya
Akuntabilitas Kinerja 1
Nilai Evaluasi Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah
72
4.
Meningkatnya
Pengelolaan Barang
Daerah yang Efektif dan
Efisien
1 Persentase Keberadaan Barang
Milik Daerah 92%
2
Persentase Tanah Milik
Pemerintah Kota Tasikmalaya
yang Telah Disertifikatkan
26%
3
Persentase SKPD yang
Memberikan Laporan
Pengelolaan Barang Daerah
Melalui Sistem
100%
NO PROGRAM ANGGARAN (Rp) SUMBER
1 Program Peningkatan dan Pengembangan
Pengelolaan Keuangan Daerah
5.122.247.900 APBD Kota
dan
APBD Provinsi
2 Program Pengendalian Monitoring dan
Evaluasi Penerimaan Pendapatan Daerah
248.794.800 APBD Kota
3 Program Optimalisasi Pemanfaatan
Teknologi Informasi
50.000.000 APBD Kota
4 Program Pemberdayaan Kelembagaan
Kesejahteraan Sosial
125.000.000 APBD Kota
5 Program Pelayanan Administrasi
Perkantoran
1.631.054.500 APBD Kota
6 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana
Aparatur
2.070.201.000 APBD Kota
dan
APBD Provinsi
7 Program Peningkatan Disiplin Aparatur 22.000.000 APBD Kota
8 Program Peningkatan Kapasitas Sumber
Daya Aparatur
170.000.000 APBD Kota
9 Program Peningkatan Pengembangan Sistem
Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan
51.281.000 APBD Kota
10 Program Perencanaan Kerja 50.000.000 APBD Kota
TOTAL 9.540.579.200
34
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
3.1 PENGUKURAN KINERJA
Pengukuran kinerja adalah proses sistematis dan berkesinambungan untuk menilai
keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program, kebijakan, sasaran
dan tujuan yang telah ditetapkan dalam mewujudkan visi, misi dan strategi instansi
pemerintah. Proses ini dimaksudkan untuk menilai pencapaian setiap indikator kinerja guna
memberikan gambaran tentang keberhasilan dan kegagalan pencapaian tujuan dan sasaran
sebagaimana telah ditetapkan di dalam Rencana Strategis Badan Pengelola Keuangan dan Aset
Daerah.
Pengukuran kinerja dilakukan dengan menggunakan indikator kinerja pada level
sasaran. Pengukuran dengan menggunakan indikator kinerja pada level sasaran digunakan
untuk menunjukkan secara langsung kaitan antara sasaran dengan indikator kinerjanya,
keberhasilan sasaran berdasarkan pada Perjanjian Kinerja (PK) dan Indikator Kinerja Utama
(IKU) yang telah ditetapkan dengan jelas.
Indikator Kinerja Utama (Key Performance Indicator) adalah ukuran keberhasilan suatu
organisasi dalam mencapai tujuan dan merupakan ikhtisar hasil (outcome) berbagai program
dan kegiatan sebagai penjabaran tugas pokok dan fungsi organisasi.
Pengukuran kinerja dilakukan dengan membandingkan rencana dan realisasi, dengan
cara perhitungan sebagai berikut:
1. Apabila semakin tinggi realisasi menunjukkan semakin tingginya kinerja atau semakin
rendah realisasi menunjukkan semakin rendahnya kinerja, digunakan rumus:
Capaian indikator kinerja = Realisasi X 100%
Rencana
2. Apabila semakin tinggi realisasi menunjukkan semakin rendahnya kinerja atau semakin
rendah realisasi menunjukkan semakin tingginya kinerja, digunakan rumus:
Capaian indikator kinerja = Rencana – (Realisasi – Rencana) X 100%
Rencana
Selain membandingkan rencana dengan realisasi, pengukuran kinerja juga dilakukan dengan
membandingkan realisasi tahun ini dengan realisasi tahun lalu, serta capaian sampai dengan
tahun ini dengan target pada akhir periode dokumen Renstra.
Hasil pengukuran capaian kinerja disimpulkan dengan menggunakan skala pengukuran
ordinal sebagai berikut:
1. 85 % - 100 % = Sangat Berhasil
2. 70 % - 85 % = Berhasil
3. 55 % - 70 % = Cukup Berhasil
4. < 55 % = Tidak Berhasil
Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Kota Tasikmalaya dalam melaksanakan
pengukuran indikator kinerja sasarannya berdasarkan pada Perjanjian Kinerja (PK) Tahun
2017 dan Indikator Kinerja Utama (IKU) yang telah ditetapkan.
35
3.2 CAPAIAN KINERJA
Analisis pencapaian kinerja BPKAD dari 4 sasaran dan 13 indikator kinerjanya yang
telah ditetapkan di dalam Perjanjian Kinerja (PK) Tahun 2017 dan Indikator Kinerja Utama
(IKU) dapat dilihat pada Tabel 3.1 sebagai berikut:
Tabel 3.1
Pencapaian Target Kinerja BPKAD Kota Tasikmalaya Tahun 2017
NO SASARAN
STRATEGIS
INDIKATOR
KINERJA TARGET REALISASI CAPAIAN
1 2 3 4 5
1
Meningkatnya
Pengelolaan
Keuangan
yang Efektif
dan Efisien
Persentase
Waktu
Penetapan Perda
APBD Kota
Tasikmalaya
yang Tepat
Waktu
31 Desember
2017 (100%)
29 Desember
2017
(101,35%)
29
Desember
2017
(101,35%) X 100% = 101,35%
31
Desember
2017
(100%)
Persentase
Realisasi
Terhadap Target
Pendapatan yang
Telah Ditetapkan
100% 97,21% 97,21%
X 100% = 97,21% 100%
Persentase
Realisasi
Terhadap
Anggaran Belanja
yang Telah
Ditetapkan
90% 89,24% 89,24%
X 100% = 99,16% 90%
Persentase
Waktu
Penyelesaian
SP2D yang
Dinyatakan
Lengkap dan Sah
Sesuai Ketentuan
Secara Tepat
Waktu
95% 97% 97%
X 100% = 102,11% 95%
36
Persentase
Waktu
Penyampaian
Laporan
Keuangan
Pemerintah
Daerah Kota
Tasikmalaya
Kepada BPK
31 Maret 2017
(100%)
31 Maret
2017 (100%)
31 Maret
2017
(100%) X 100% = 100%
31 Maret
2017
(100%)
Persentase SKPD
yang
Memberikan
Laporan
Keuangan
Melalui Sistem
100% 100% 100%
X 100% = 100% 100%
2
Meningkatnya
Pelayanan
Publik
Indeks Kepuasan
Masyarakat 78 78,91
78,91 X 100% = 101,17%
78
Persentase
Dukungan
Kelancaran
Pelaksanaan
Tugas
100% 100% 100%
X 100% = 100% 100%
3
Meningkatnya
Akuntabilitas
Kinerja
Nilai Evaluasi
Akuntabilitas
Kinerja Instansi
Pemerintah
72 73,53 73,53
X 100% = 102,13% 72
4
Meningkatnya
Pengelolaan
Barang
Daerah yang
Efektif dan
Efisien
Persentase
Keberadaan
Barang Milik
Daerah
92% 92% 92%
X 100% = 100% 92%
Persentase
Tanah Milik
Pemerintah Kota
Tasikmalaya
yang Telah
Disertifikatkan
26% 33,68% 33,68%
X 100% = 129,54% 26%
37
Persentase SKPD
yang
Memberikan
Laporan
Pengelolaan
Barang Daerah
Melalui Sistem
100% 100% 100%
X 100% = 100% 100%
Dari tabel di atas dapat diketahui rata-rata capaian indikator kinerja pada Tahun 2017
sebesar 102,72%. Sehingga capaian kinerja BPKAD pada Tahun 2017 dalam kategori sangat
berhasil (Nilai 85 s/d 100).
Perbandingan realisasi dan capaian kinerja Tahun 2017 dengan Tahun 2014, 2015 dan
2016 dapat dilihat pada Tabel 3.2 sebagai berikut:
38
Tabel 3.2
Perbandingan Realisasi dan Capaian Kinerja Tahun 2014, 2015, 2016 dan 2017
SASARAN INDIKATOR KINERJA
REALISASI DAN CAPAIAN PERCEPATAN/
PELAMBATAN
(2017-2016)
2014 2015 2016 2017
REALISASI CAPAIAN REALISASI CAPAIAN REALISASI CAPAIAN REALISASI CAPAIAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Meningkatnya Pengelolaan
Keuangan yang Efektif dan
Efisien
Persentase Waktu Penetapan Perda
APBD Kota Tasikmalaya yang Tepat
Waktu
16 Januari
2015
(89,33%)
89,33%
30
Desember
2015
(100,67%)
100,67%
28
Desember
2016
(102,04%)
102,04%
29
Desember
2017
(101,35%)
101,35% -0,69%
Persentase Realisasi Terhadap Target
Pendapatan yang Telah Ditetapkan 102,87% 102,87% 99,62% 99,62% 89,03% 89,03% 97,21% 97,21% 8,18%
Persentase Realisasi Terhadap
Anggaran Belanja yang Telah
Ditetapkan
88,19% 97,99% 83,77% 93,08% 89,89% 99,88% 89,24% 99,16% -0,72%
Persentase Waktu Penyelesaian SP2D
yang Dinyatakan Lengkap dan Sah
Sesuai Ketentuan Secara Tepat Waktu
95% 100% 95% 100% 97% 102,11% 97% 102,11% 0%
39
Persentase Waktu Penyampaian
Laporan Keuangan Pemerintah
Daerah Kota Tasikmalaya Kepada BPK
31 Maret
2014
(100%)
100%
31 Maret
2015
(100%)
100%
31 Maret
2016
(100%)
100%
31 Maret
2017
(100%)
100% 0%
Persentase SKPD yang Memberikan
Laporan Keuangan Melalui Sistem 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 0%
Meningkatnya Pelayanan
Publik Indeks Kepuasan Masyarakat - - 77,74 102,29% 78,07 101,39% 78,91 101,17% -0,22%
Persentase Dukungan Kelancaran
Pelaksanaan Tugas 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 0%
Meningkatnya
Akuntabilitas Kinerja
Nilai Evaluasi Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah
-
-
-
-
49,03 70,04% 73,53 102,13% 32,09%
Meningkatnya Pengelolaan
Barang Daerah yang Efektif
dan Efisien
Persentase Keberadaan Barang Milik
Daerah 85% 85% 87% 87% 90% 90% 92% 100% 10%
Persentase Tanah Milik Pemerintah
Kota Tasikmalaya yang Telah
Disertifikatkan
24,15 105% 24,51 102,13% 25,26 101,04% 33,68% 129,54% 28,50%
Persentase SKPD yang Memberikan
Laporan Pengelolaan Barang Daerah
Melalui Sistem
- - 100% 100% 100% 100% 100% 100% 0%
40
Dari tabel di atas dapat diketahui rata-rata capaian indikator kinerja pada Tahun 2014
sebesar 97,80%, Tahun 2015 sebesar 98,62%, Tahun 2016 sebesar 96,29% dan Tahun 2017
sebesar 102,72%. Sehingga capaian kinerja BPKAD dari Tahun 2014 sampai dengan Tahun
2017 dalam kategori sangat berhasil (Nilai 85 s/d 100).
Capaian Indikator Sasaran Tahun 2017 dibandingkan dengan Capaian Indikator Sasaran
Jangka Menengah 5 (lima) Tahun sesuai Rencana Strategis Badan Pengelola Keuangan dan Aset
Daerah Tahun 2014-2017 dapat dilihat pada Tabel 3.3 sebagai berikut:
Tabel 3.3
Perbandingan Realisasi dan Capaian Kinerja Tahun 2017 dengan Target Jangka Menengah
SASARAN INDIKATOR
KINERJA
2017 TARGET
DALAM
RENSTRA
2017
CAPAIAN 2017 TERHADAP TARGET
RENSTRA REALISASI CAPAIAN
1 2 3 4 5 6
Meningkatnya
Pengelolaan
Keuangan
yang Efektif
dan Efisien
Persentase Waktu
Penetapan Perda
APBD Kota
Tasikmalaya yang
Tepat Waktu
29
Desember
2017
(101,35%)
101,35% 31 Desember
2017 (100%)
29
Desember
2017
(101,35%) X 100% = 101,35%
31
Desember
2017
(100%)
Persentase Realisasi
Terhadap Target
Pendapatan yang
Telah Ditetapkan
97,21% 97,21% 100% 97,21%
X 100% = 97,21% 100%
Persentase Realisasi
Terhadap Anggaran
Belanja yang Telah
Ditetapkan
89,24% 99,16% 90% 89,24%
X 100% = 99,16% 90%
Persentase Waktu
Penyelesaian SP2D
yang Dinyatakan
Lengkap dan Sah
Sesuai Ketentuan
Secara Tepat Waktu
97% 102,11% 95% 97%
X 100% = 102,11% 95%
41
Persentase Waktu
Penyampaian
Laporan Keuangan
Pemerintah Daerah
Kota Tasikmalaya
Kepada BPK
31 Maret
2017
(100%)
100% 31 Maret 2017
(100%)
31 Maret
2017
(100%) X 100% = 100%
31 Maret
2017
(100%)
Persentase SKPD
yang Memberikan
Laporan Keuangan
Melalui Sistem
100% 100% 100% 100%
X 100% = 100% 100%
RATA-RATA CAPAIAN DARI 6
INDIKATOR 99,97%
99,97%
Meningkatnya
Pelayanan
Publik
Indeks Kepuasan
Masyarakat 78,91 101,17% 78
78,91 X 100% = 101,17%
78
Persentase
Dukungan
Kelancaran
Pelaksanaan Tugas
100% 100% 100% 100%
X 100% = 100% 100%
RATA-RATA CAPAIAN DARI 2
INDIKATOR 100,59%
100,59%
Meningkatnya
Akuntabilitas
Kinerja
Nilai Evaluasi
Akuntabilitas
Kinerja Instansi
Pemerintah
73,53 102,13% 72 73,53
X 100% = 102,13% 72
RATA-RATA CAPAIAN DARI 1
INDIKATOR 102,13%
102,13%
Meningkatnya
Pengelolaan
Barang
Daerah yang
Efektif dan
Efisien
Persentase
Keberadaan Barang
Milik Daerah
92% 100% 92% 92%
X 100% = 100% 92%
Persentase Tanah
Milik Pemerintah
Kota Tasikmalaya
yang Telah
Disertifikatkan
33,68% 129,54% 26% 33,68%
X 100% = 129,54% 26%
42
Persentase SKPD
yang Memberikan
Laporan
Pengelolaan Barang
Daerah Melalui
Sistem
100% 100% 100% 100%
X 100% = 100% 100%
RATA-RATA CAPAIAN DARI 3
INDIKATOR 109,85%
109,85%
Secara umum BPKAD telah dapat melaksanakan tugas dalam rangka mencapai sasaran
strategis yang telah ditetapkan dalam renstra, dari 4 sasaran dengan 12 indikator kinerjanya,
10 indikator kinerjanya mempunyai capaian kinerja 100% atau lebih sedangkan 2 indikator
lainnya belum dapat memenuhi target dikarenakan :
1. Persentase Realisasi Terhadap Target Pendapatan yang Telah Ditetapkan
Capaian target pendapatan APBD Tahun Anggaran 2017 adalah sebesar
Rp.1.823.753.712.196,4 (97,21%) dari target sebesar Rp.1.876.134.476.303,68 hal ini
disebabkan karena:
1) Lain-lain PAD yang sah ditargetkan sebesar Rp.253.524.031.885,00, baru tercapai
sebesar Rp.229.496.763.158,94 atau (90,52%), hal ini disebabkan belum optimalnya
realisasi Pendapatan Fungsional Rumah Sakit Umum Daerah dr. Soekardjo,
Pendapatan Dana Kapitasi JKN dan Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS), sebagai
berikut :
a. Pendapatan Fungsional Rumah Sakit Umum dr. Soekardjo
Anggaran Pendapatan Fungsional Rumah Sakit Umum dr. Soekardjo
Rp.131.886.000.000,00 realisasinya sebesar Rp. 110.761.799.594,40
b. Pendapatan Dana Kapitasi Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)
Anggaran Pendapatan Dana Kapitasi Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)
Rp.26.009.433.008,00 realisasinya sebesar Rp. 24.106.804.318,54
c. Pendapatan Bantuan Operasional Sekolah (BOS)
Anggaran Pendapatan Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Rp.67.889.519.631,00
realisasinya sebesar Rp.66.889.080.000,00
2) Realisasi Dana Perimbangan yang ditargetkan sebesar Rp.1.142.635.006.890,00
tercapai sebesar Rp 1.114.721.743.585,00 atau 98%, karena:
Dana Perimbangan merupakan sumber pendapatan daerah yang berasal dari APBN
untuk mendukung pelaksanaan kewenangan pemerintah daerah, yang kebijakan
transfernya kepada Pemerintah Daerah sangat dipengaruhi oleh Penerimaan Negara.
Terdapat Alokasi Anggaran Pendapatan Dana Alokasi Khusus yang realisasinya
sebesar 92,05%, hal ini disebabkan :
a. Dana Alokasi Khusus Fisik dari Pemerintah Pusat ditransfer berdasarkan
kebutuhan dana atas kegiatan yang dilaksanakan Pemerintah Daerah, yang
mekanisme transfernya diatur oleh Peraturan Menteri Keuangan Republik
43
Indonesia Nomor 50/PMK.07/2017 tentang Pengelolaan Transfer Ke Daerah dan
Dana Desa, dimana terdapat persyaratan-persyaratan yang harus dipenuhi untuk
tahapan transfernya. Belum optimalnya realisasi Dana Perimbangan bisa juga
dipengaruhi oleh belum dipahaminya mekanisme transfer yang dilaksanakan
Pemerintah Pusat kepada Pemerintah Daerah.
b. Transfer Pemerintah Pusat kepada Pemerintah Daerah semakin ketat kontrolnya,
dalam hal masih terdapat posisi saldo pada Pemerintah Daerah atas alokasi Dana
Alokasi Khusus, maka Pemerintah Pusat tidak mentransfer sebesar Anggaran
yang telah ditetapkan tetapi sesuai dengan kebutuhan yang akan direalisasikan
Pemerintah Daerah.
3) Realisasi Lain-Lain Pendapatan Daerah yang sah yang ditargetkan sebesar
Rp.358.375.022.417,00 tercapai sebesar Rp 354.193.646.122,00 atau 97% karena:
Realisasi Dana Bagi Hasil Pajak dari Provinsi kepada Pemerintah Kota Tasikmalaya
dipengaruhi oleh Penerimaan Pendapatan Provinsi dari sektor Pajak yang dikelola
oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat, sedangkan Realisasi Bantuan Keuangan Provinsi
Jawa Barat direalisasikan sebesar pelaksanaan yang tercantum dalam kontrak kerja
yang akan dilaksanakan.
2. Persentase Realisasi Terhadap Anggaran Belanja yang Telah Ditetapkan
Target belanja daerah tahun anggaran 2017 adalah sebesar
Rp.2.008.347.492.607,40 dengan realisasi sebesar Rp.1.864.791.056.609,00 atau 92,85%.
Capaian realisasi terhadap target belanja tidak tercapai disebabkan karena:
1) Keterlambatan Pengajuan Pembayaran oleh Pihak Ketiga kepada Pemerintah Kota
Tasikmalaya sampai dengan tanggal 29 Desember 2017 sebesar
Rp.24.140.530.857,- (Dua Puluh Empat Milyar Seratus Empat Puluh Juta Lima Ratus
Tiga Puluh Ribu Delapan Ratus Lima Puluh Tujuh Rupiah) walaupun fisik kegiatan
sudah sesuai dengan target, meliputi :
a. Dinas Pendidikan sebanyak 17 kegiatan senilai Rp. 1.404.381.967,-
b. Dinas Kesehatan sebanyak 66 kegiatan senilai Rp. 1.428.974.865,-
c. RSUD dr. Soekardjo sebanyak 5 kegiatan senilai Rp. 775.636.000,-
d. Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang sebanyak 85 kegiatan senilai Rp.
19.871.422.995,-
e. Satuan Polisi Pamong Praja dan Pemadam Kebakaran sebanyak 2 kegiatan senilai
Rp. 6.073.800,-
f. Dinas Tenaga Kerja sebanyak 1 kegiatan senilai Rp. 89.450.000,-
g. Dinas Komunikasi dan Informatika sebanyak 2 kegiatan senilai Rp. 74.291.250,-
h. Dinas Koperasi UMKM Perindustrian dan Perdagangan sebanyak 3 kegiatan senilai
Rp. 266.282.600,-
i. Dinas Kepemudaan Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata sebanyak 1 kegiatan
senilai Rp. 42.437.380,-
j. Kantor Kecamatan Tawang sebanyak 1 kegiatan senilai Rp. 136.580.000,-
k. PPKD senilai Rp. 45.000.000,-
44
2) Transfer Dana Alokasi Khusus (DAK) Fisik Tahun Anggaran 2017 terjadi kurang salur
dari Pemerintah Pusat dikarenakan terjadinya perubahan mekanisme transfer. Adapun
jumlah dana yang tidak terealisasi sebesar Rp. 9.693.745.040,- dengan rincian sebagai
berikut:
a. Bidang Pertanian Rp.42.339.00,-
b. Bidang Pendidikan Rp.975.573.700,-
c. Bidang Kesehatan Rp.652.342.319,-
d. Bidang Kelautan dan Perikanan Rp. 126.151.000,-
e. Bidang Air Minum Rp. 5.798.400,-
f. Bidang Kesehatan Rujukan/RSUD Rp.7.149.613.512,-
g. Bidang Sanitasi Rp.741.927.000,-
3) Terdapat Alokasi Bantuan Keuangan Provinsi Tahun 2017 yang tidak direalisasi yaitu
Pengadaan Alat Kesenian Tradisional Untuk Jenjang Pendidikan Menengah Dinas
Pendidikan Kota Tasikmalaya Rp. 2.500.000.000.
Tidak dilaksanakannya kegiatan tersebut di atas, karena judul kegiatan yaitu
pendidikan menengah, sementara itu pendidikan menengah ada dua yaitu menengah
pertama dan menengah atas. Sedangkan pendidikan menengah atas sudah bukan
ranah Pemerintah Kota Tasikmalaya.
3.3 EVALUASI KINERJA
3.3.1 ANALISIS PENYEBAB KEBERHASILAN/ KEGAGALAN KINERJA SERTA ALTERNATIF
SOLUSI
Dari tabel-tabel perbandingan yang telah disajikan, dapat dilakukan analisis dan
pemaparan alternatif solusi yang telah diambil :
1. Keberhasilan/ peningkatan kinerja yang telah diraih oleh BPKAD pada dasarnya
adalah telah diterapkannya nilai-nilai yang tertuang dalam pencapaian visi dan misi
BPKAD, yaitu:
a. Komitmen, memiliki keyakinan dan loyalitas terhadap tujuan organisasi
dengan senantiasa melakukan upaya terbaik dalam mencapai tujuan
organisasi dengan penuh rasa tanggung-jawab.
b. Integritas, sikap dasar dan sikap mental yang konsisten, teguh dan tak
tergoyahkan dalam menjungjung tinggi nilai-nilai luhur, kebenaran dan
keyakinan.
c. Ketulusan, selalu bekerja dalam kesungguhan dan keikhlasan serta senantiasa
menjaga amanah.
2. Kegagalan/ penurunan kinerja serta alternatif solusinya yaitu:
Melihat dari permasalahan tidak tercapainya 2 (dua) indikator kinerja seperti yang
telah diuraikan diatas, maka solusi yang dapat diambil adalah:
a. Penghitungan Target Pendapatan dari Pendapatan Fungsional Rumah Sakit
Umum Daerah dr. Soekardjo agar lebih terukur berdasarkan penghitungan
potensi yang akurat, sehingga realiasi pendapatannya dapat terealisasi
45
berdasarkan rencana pada saat penetapan APBD. Mekanisme tentang
pengelolaan Dana Kapitasi JKN dan Dana BOS sangat dipengaruhi oleh realisasi
kegiatan yang menjadi persyaratan transfer berikutnya, hal ini perlu didorong
agar Perangkat Daerah merealisasikan kegiatan-kegiatannya berdasarkan
tahapan-tahapan yang telah ditentukan.
b. Meningkatkan kuantitas dan kualitas Sosialisasi Mekanisme Transfer Dana
Perimbangan kepada Organisasi Perangkat Daerah yang mengelola Alokasi
Spesifik dari Pemerintah Pusat, seperti : Dana Alokasi Khusus Fisik dan Dana
Alokasi Khusus Non Fisik.
c. Meningkatkan koordinasi dengan Pemerintah Provinsi Jawa Barat mengenai
mekanisme Transfer Dana Bagi Hasil Pajak Provinsi dan Bantuan Keuangan
Provinsi Jawa Barat.
d. Pembayaran dilakukan pada tahun anggaran 2018 dengan mekanisme
percepatan perubahan Peraturan Walikota tentang penjabaran Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2018;
e. Untuk Tahun Anggaran 2017 berdasarkan PMK Nomor 50/PMK.07/2017
terjadi perubahan mekanisme transfer, perubahan tersebut berupa proses
penyaluran dilaksanakan oleh Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara
(KPPN) Tasikmalaya dan untuk Dana Alokasi Khusus (DAK) Fisik pemerintah
Daerah harus melakukan entry Data Kontrak di Aplikasi OMSPAN atas setiap
kegiatan yang sedang dilaksanakan. Dikarenakan mekanisme ini baru buat
KPPN dan juga untuk Pemerintah Daerah maka terjadi keterlambatan entry
data kontrak dikarenakan terjadinya keterlambatan proses lelang,
keterbatasan persediaan barang khusus Alat Kesehatan dan Sarana Pendidikan
di E-Catalog. Berkenaan hal tersebut Pemerintah Pusat hanya melakukan
transfer dana sesuai data kontrak yang terentry ke Aplikasi OMSPAN sesuai
batas waktu yang telah ditentukan oleh Pemerintah Pusat. Untuk tahun
anggaran 2018 kami berkomitmen untuk lebih meningkatkan koordinasi
dengan Organisasi Perangkat Daerah yang melaksanakan kegiatan yang
bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) Fisik dan lebih mempercepat
proses lelang agar tidak terjadi lagi keterlambatan entry data sesuai dengan
batas waktu yang telah ditetapkan.
f. Meningkatkan koordinasi perencanaan dan penganggaran antara Pemerintah
Kota Tasikmalaya dengan Pemerintah Provinsi Jawa Barat.
3.3.2 ANALISIS ATAS EFISIENSI PENGGUNAAN SUMBER DAYA
Efisiensi merupakan suatu ukuran keberhasilan yang dinilai dari segi besarnya
sumber/ biaya untuk mencapai hasil dari kegiatan yang dijalankan. Efisiensi di BPKAD
pada Tahun 2017 dapat dilihat pada Tabel 3.4 di bawah ini :
46
Tabel 3.4 Tingkat Efisiensi Kinerja Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Tahun 2017
No
Sasaran Indikator Satuan Kinerja Keuangan
Target Realisasi (%) No Program Pagu Realisasi %
1 Meningkatnya Pengelolaan Keuangan yang Efektif dan Efisien
1,1 Persentase Waktu Penetapan Perda APBD Kota Tasikmalaya yang Tepat Waktu
% 31 Desember
2017 (100)
29 Desember
2017
(101,35)
101,35 1 Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah
3.565.767.900 3.415.217.647 95,78
1,2 Persentase Realisasi Terhadap Target Pendapatan yang Telah Ditetapkan
% 100 97,21 97,21 2 Program Pengendalian Monitoring dan Evaluasi Penerimaan Pendapatan Daerah
248.794.800 240.650.238 96,73
1,3 Persentase Realisasi Terhadap Anggaran Belanja yang Telah Ditetapkan
% 90 89,24 99,16 3 Program Pemberdayaan Kelembagaan Kesejahteraan Sosial
125.000.000 123.966.735 99,17
1,4 Persentase Waktu Penyelesaian SP2D yang Dinyatakan Lengkap dan Sah Sesuai Ketentuan Secara Tepat Waktu
% 95 97 102,11
1,5 Persentase Waktu Penyampaian Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Kota Tasikmalaya Kepada BPK
% 31 Maret
2017 (100)
31 Maret
2017 (100)
100
1,6 Persentase SKPD yang Memberikan Laporan Keuangan Melalui Sistem
% 100 100 100
RATA-RATA CAPAIAN DARI 6 INDIKATOR 99,97 TOTAL PER SASARAN 3.939.562.700 3.779. 834.620 95,95
2 Meningkatnya
Pelayanan Publik 2,1 Indeks Kepuasan Masyarakat Nilai 78 78,91 101,17 4 Program Optimalisasi
Pemanfaatan Teknologi Informasi
50.000.000 49.451.000 98,90
5 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
1.631.054.500 1.353.402.749 82,98
47
6 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
2.070.201.000 1.854.202.140 89,57
7 Program Peningkatan Disiplin Aparatur
22.000.000 14.732.300 66,97
2,2 Persentase Dukungan Kelancaran Pelaksanaan Tugas
% 100 100 100 8 Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
170.000.000 149.490.000 87,94
RATA-RATA CAPAIAN DARI 2 INDIKATOR 100,59 TOTAL PER SASARAN 3.943.255.500 3.421.278.189 86,76
3 Meningkatnya
Akuntabilitas Kinerja
3,1 Nilai Evaluasi Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Nilai 72 73,53 102,13 9 Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan
51.281.000 49.697.236 96,91
10 Program Perencanaan Kerja
50.000.000 43.805.179 87,61
RATA-RATA CAPAIAN DARI 1 INDIKATOR 102,13 TOTAL PER SASARAN 101.281.000 93.502.415 92,32
4 Meningkatnya
Pengelolaan Barang Daerah yang Efektif dan Efisien
4,1 Persentase Keberadaan Barang Milik Daerah
% 92 92 100 11 Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah
1.556.480.000 1.157.190.924 74,35
4,2 Persentase Tanah Milik Pemerintah Kota Tasikmalaya yang Telah Disertifikatkan
% 26 33,68 129,54
4,3 Persentase SKPD yang Memberikan Laporan Pengelolaan Barang Daerah Melalui Sistem
% 100 100 100
RATA-RATA CAPAIAN DARI 3 INDIKATOR 109,85 TOTAL PER SASARAN 1.556.480.000 1.157.190.924 74,35
TOTAL KESELURUHAN 9.540.579.200 8.451.806.148 88,59
48
Dari tabel di atas dapat terlihat bahwa dari 12 (dua belas) indikator kinerja yang
dapat dikatakan efisiensi yaitu :
1. Persentase Waktu Penetapan Perda APBD Kota Tasikmalaya yang Tepat Waktu dengan
realisasi kinerja mencapai 101,35%.
2. Persentase Waktu Penyelesaian SP2D yang Dinyatakan Lengkap dan Sah Sesuai
Ketentuan Secara Tepat Waktu dengan realisasi kinerja mencapai 102,11%.
3. Indeks Kepuasan Masyarakat dengan realisasi kinerja mencapai 101,17%.
4. Nilai Evaluasi Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dengan realisasi kinerja
mencapai 102,13%.
5. Persentase Tanah Milik Pemerintah Kota Tasikmalaya yang Telah Disertifikatkan
dengan realisasi kinerja mencapai 129,54%.
Sedangkan dari pagu anggaran sebesar Rp. 9.540.579.200,- realisasi keuangannya
sebesar Rp. 8.451.806.148,- atau dalam persentase sebesar 88,59%. Dengan demikian
dapat dikatakan terjadi efisiensi keuangan sebesar Rp. 1.088.773.052 atau 11,41%.
3.3.3 AKUNTABILITAS KEUANGAN
Berdasarkan program dan kegiatan, BPKAD pada tahun 2017 melaksanakan 10
program dan 79 kegiatan dengan jumlah anggaran sebesar Rp. 9.540.579.200,-.
Adapun rincian program dan kegiatan tersebut dapat dilihat pada Tabel 3.5
dibawah ini:
Tabel 3.5
Program dan Kegiatan Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah
Tahun 2017
NO PROGRAM/ KEGIATAN
JUMLAH ANGGARAN
REALISASI INDIKATOR KINERJA KEGIATAN
KEUANGAN (Rp.) % TOLAK UKUR TARGET
KINERJA/ VOLUME
REALISASI FISIK (%)
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
1.631.054.500,00
1.353.402.749,00
82,98
100,00
Penyediaan Jasa Surat Menyurat
3.000.000,00
2.970.000,00
99,00
Tersedianya Materai Rp. 3.000 Tersedianya Materai Rp. 6.000
270 Buah 365 Buah
100,00
Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan Listrik
650.000.000,00
487.278.037,00
74,97
Tersedianya Jasa Telepon, Air, Listrik dan Jasa Layanan Internet
12 Bulan 100,00
49
Penyediaan Jasa Jaminan Barang Milik Daerah
60.000.000,00
59.834.950,00
99,72
- Tersedianya Jasa Jaminan Barang Milik Daerah Kendaraan Roda 4 (empat). - Tersedianya Jasa Jaminan Barang Milik Daerah
8 Unit Kendaraan
Roda 4 1 Unit
Gedung Kantor
100,00
Penyediaan Jasa Pemeliharaan dan Perizinan Kendaraan Dinas / Operasional
15.000.000,00
10.525.000,00
70,17
-Terlaksananya Perpanjangan Pajak Kendaraan Bermotor -Terlaksananya Perpanjangan Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK)
19 Unit 100,00
Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor
114.166.500,00
104.826.300,00
91,82
-Terlaksananya Pengadaan Peralatan dan Bahan Kebersihan -Terlaksananya Penyediaan Jasa Kebersihan Bangunan
-19 Item -1 Lokasi
100,00
Penyediaan Alat Tulis Kantor
94.780.000,00
94.449.300,00
99,65
Tersedianya Alat Tulis Kantor
22 Jenis ATK
100,00
Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan
70.000.000,00
69.001.175,00
98,57
Tersedianya Barang Cetakan, Penggandaan dan Penjilidan
1 Tahun 100,00
Penyediaan Komponen Instalasi Listrik / Penerangan Bangunan Kantor
5.500.000,00
5.437.500,00
98,86
Tersedianya Komponen Instalasi Listrik/Penerangan Bangunan Kantor
52 Jenis 100,00
Penyediaan Peralatan dan Perlengkapan Kantor
71.120.000,00
70.908.200,00
99,70
Tersedianya Peralatan dan Perlengkapan Kantor
15 Jenis 100,00
Penyediaan Peralatan Rumah Tangga
15.000.000,00
14.267.000,00
95,11
Tersedianya Peralatan Rumah Tangga
17 Jenis 100,00
Penyediaan Bahan Bacaan dan Peraturan Perundang-undangan
18.000.000,00
11.894.000,00
66,08
Tersedianya Bahan Bacaan dan Peraturan Perundang-undangan
1 Paket Surat
Kabar/Majalah
100,00
Penyediaan Makanan dan Minuman
89.524.000,00
66.942.150,00
74,78
-Terlaksananya Penyediaan Makan dan Minum Harian -Terlaksananya Penyediaan Makan dan Minuman Rapat -Terlaksananya Penyediaan Makan dan Minuman Tamu
1 Tahun 100,00
50
Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi ke Luar Daerah
300.000.000,00
230.688.737,00
76,90
Tersedianya Anggaran Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi Keluar Daerah
1 Tahun 100,00
Penyediaan Jasa Keamanan dan Ketertiban Lingkungan
119.964.000,00
119.750.400,00
99,82
Terlaksananya Jasa Keamanan dan Ketertiban Lingkungan
1 Tahun 100,00
Penyediaan Jasa Peningkatan Pelayanan Pegawai
5.000.000,00
4.630.000,00
92,60
Terlaksananya Peningkatan Jasa Pelayanan Pegawai
12 Bulan 100,00
2
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
2.070.201.000,00
1.854.202.140,00
89,57
100,00
Pengadaan Mobil Jabatan
250.000.000,00
239.000.000,00
95,60
Tersedianya Mobil Jabatan
1 Unit 100,00
Pengadaan Kendaraan Dinas / Operasional
119.000.000,00
112.200.000,00
94,29
Tersedianya Kendaraan Dinas / Operasional
1 Unit 100,00
Pengadaan Perlengkapan Gedung Kantor
388.000.000,00
387.493.887,00
99,87
Tersedianya Perlengkapan Gedung Kantor
4 Jenis 100,00
Pengadaan Peralatan Gedung Kantor
40.000.000,00
33.630.850,00
84,08
Tersedianya Peralatan Gedung Kantor
3 Paket 100,00
Pengadaan Meubelair
228.500.000,00
212.107.200,00
92,83
Tersedianya Meubelair
12 Unit Meubelair
100,00
Pemeliharaan Rutin/Berkala Mobil Jabatan
123.954.000,00
81.186.103,00
65,50
- Terlaksananya Penyediaan Jasa Service - Terlaksananya Penyediaan Penggantian Suku Cadang - Terlaksananya Penyediaan Bahan Bakar Minyak/ Gas & Pelumas
6 Unit Kendaraan
100,00
Pemeliharaan Rutin/Berkala Kendaraan Dinas/Operasional
81.847.000,00
40.442.750,00
49,41
-Tersedianya Penyediaan Jasa Service -Terlaksananya Penyediaan Penggantian suku cadang -Terlaksananya Penyediaan Bahan Bakar Minyak/Gas & Pelumas
2 Unit Mobil dan 11 Unit
Sepeda Motor
100,00
Pemeliharaan Rutin/Berkala Perlengkapan Gedung Kantor
10.000.000,00
9.075.500,00
90,76
Terlaksananya Pemeliharaan Rutin / Berkala Perlengkapan Gedung Kantor
3 Jenis 100,00
Pemeliharaan Rutin/Berkala Meubeulair
10.000.000,00
9.141.000,00
91,41
Terlaksananya Pemeliharaan Rutin/Berkala Meubelair
1 Tahun 100,00
51
Pemeliharaan Rutin/Berkala Peralatan dan Perlengkapan Kantor
40.000.000,00
6.675.000,00
16,69
Terlaksananya Pemeliharaan Peralatan Perlengkapan Kantor
59 Jenis 100,00
Penyediaan Jasa Prasarana Aparatur
45.000.000,00
23.363.150,00
51,92
Terlaksananya Stand BPKAD pada Kegiatan Tasik Fair dan Event-event Lainnya
2 Kegiatan 100,00
Penataan Pagar dan Halaman Gedung Kantor
115.000.000,00
114.948.000,00
99,95
Terlaksananya Penataan Pagar dan Halaman Gedung Kantor
1 Paket 100,00
Pengadaan Peralatan dan Perlengkapan Kantor
618.900.000,00
584.938.700,00
94,51
Tersedianya Peralatan dan Perlengkapan Kantor
15 Jenis 100,00
3 Program Peningkatan Disiplin Aparatur
22.000.000,00
14.732.300,00
66,97
100,00
Pengadaan Pakaian Khusus Hari-hari Tertentu
22.000.000,00
14.732.300,00
66,97
Tersedianya Pakaian Khusus Hari Tertentu
80 Stel Pakaian
100,00
4
Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
170.000.000,00
149.490.000,00
87,94
100,00
Bimbingan Teknis Implementasi Peraturan Perundang-undangan
170.000.000,00
149.490.000,00
87,94
Terlaksananya Bimbingan Teknis
1 Tahun 100,00
5
Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan
51.281.000,00
49.697.236,00
96,91
100,00
Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan Ikhtisar Realisasi Kinerja SKPD
15.000.000,00
14.657.486,00
97,72
Tersedianya Dokumen Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP)
1 Dokumen 100,00
Penyusunan Pelaporan Keuangan Semesteran
8.000.000,00
8.000.000,00
100,00
Tersedianya Pelaporan Keuangan Semesteran
1 Dokumen 100,00
Penyusunan Pelaporan Keuangan Akhir Tahun
12.736.000,00
12.042.750,00
94,56
Tersedianya Pelaporan Keuangan Semesteran
1 Dokumen 100,00
52
Penyusunan Pelaporan Barang Semesteran
5.500.000,00
5.384.500,00
97,90
Tersedianya Laporan Barang Semesteran
1 Dokumen 100,00
Penyusunan Pelaporan Barang Akhir Tahun
10.045.000,00
9.612.500,00
95,69
Tersedianya Laporan Barang Akhir Tahun
1 Dokumen 100,00
6 Program Perencanaan Kerja
50.000.000,00
43.805.179,00
87,61
100,00
Penyusunan Rencana Kerja
10.000.000,00
9.642.600,00
96,43
Tersedianya Dokumen Rencana Kerja BPKAD Tahun 2018
1 Dokumen 100,00
Penyusunan Rencana Strategis
20.000.000,00
19.674.500,00
98,37
Tersedianya Dokumen Rencana Strategis BPKAD Tahun 2018 - 2022
1 Dokumen 100,00
Sinergitas Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan Pembangunan Daerah BPKAD
20.000.000,00
14.488.079,00
72,44
Terlaksananya Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan BPKAD
1 Dokumen 100,00
7
Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah
5.122.247.900,00
4.572.408.571,00
89,27
97,68
Penyusunan Rancangan Peraturan Daerah tentang APBD
176.744.800,00
175.667.803,00
99,39
Tersedianya Ranperda tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
1 Peraturan Daerah
100,00
Penyusunan Rancangan Peraturan KDH tentang Penjabaran APBD
82.819.800,00
82.473.175,00
99,58
Tersedianya Rancangan Peraturan KDH tentang Penjabaran APBD
1 Peraturan Walikota
100,00
Penyusunan Rancangan Peraturan Daerah tentang Perubahan APBD
166.744.800,00
165.517.710,00
99,26
Tersedianya Ranperda tentang Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
1 Peraturan Daerah
100,00
Penyusunan Rancangan Peraturan KDH tentang Penjabaran Perubahan APBD
94.719.800,00
89.860.436,00
94,87
Tersedianya Rancangan Peraturan KDH tentang Penjabaran Perubahan APBD
1 Peraturan Walikota
100,00
53
Penyusunan Rancangan Peraturan Daerah tentang Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD
200.000.000,00
195.867.211,00
97,93
Tersedianya Ranperda tentang Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD
1 Peraturan Daerah
100,00
Penyusunan Rancangan Peraturan KDH tentang Penjabaran Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD
180.000.000,00
153.338.882,00
85,19
Tersedianya Rancangan Peraturan KDH tentang Penjabaran Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD
1 Peraturan Walikota
100,00
Pengendalian Administrasi Pengelolaan Keuangan Daerah
264.000.000,00
263.824.350,00
99,93
Tersedianya Dokumen SPD dan SP2D
17.000 SP2D
100,00
Pembahasan Majelis Pertimbangan dan Tuntutan Ganti Rugi (MPTGR)
135.000.000,00
125.624.720,00
93,06
Terlaksananya Rapat Pembahasan Majelis Pertimbangan dan Tuntutan Ganti Rugi (MPTGR)
6 Kali 100,00
Pelaksanaan Sistem Penggajian Pemerintah Kota Tasikmalaya
210.000.000,00
207.687.080,00
98,90
Tersedianya Sistem Penggajian yang Muktahir
1 Tahun 100,00
Pembinaan Pengelolaan Keuangan Daerah
230.000.000,00
228.631.366,00
99,40
46 Bendahara Pengeluaran dan Bendahara Penerimaan yang Memahami Penatausahaan Keuangan Daerah
46 Bendahara
Penerimaan dan
Bendahara Pengeluara
n
100,00
Pedoman Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
42.114.800,00
41.825.790,00
99,31
Tersedianya Instrumen Kebijakan Pedoman Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah yang Telah Ditetapkan Berdasarkan Peraturan Kepala Daerah
2 Peraturan Walikota
100,00
Penyusunan Pelaporan Rekonsiliasi Realisasi APBD
300.000.000,00
273.916.435,00
91,31
Tersedianya Dokumen Pelaporan Rekonsiliasi Realisasi APBD
2 Dokumen 100,00
54
Pengamanan Aset / Barang Milik Daerah
276.258.500,00
148.314.900,00
53,69
Tertib Administrasi Kedinasan dan Bukti Kepemilikan Barang Milik Daerah/Tertibnya Sertifikasi Tanah Milik Pemerintah Kota Tasikmalaya
30 Sertifikat 71,00
Pelaporan Pajak Orang Pribadi
75.000.000,00
73.860.766,00
98,48
Tersedianya Dokumen Pelaporan Pajak Orang Pribadi
1 Tahun 100,00
Pelaporan Tahunan PPh Pasal 21 Khusus Gaji
75.000.000,00
73.887.900,00
98,52
Tersedianya Dokumen Pelaporan Tahunan PPH Pasal 21 Khusus Gaji
1 Tahun 100,00
Penilaian Barang Milik Daerah
98.505.500,00
85.686.510,00
86,99
Tersedianya Dokumen Penilaian Barang Milik Daerah
1 Dokumen 100,00
Penyusunan Standar Harga Barang Kebutuhan Pemerintah Kota Tasikmalaya
28.569.000,00
28.456.524,00
99,61
Tersedianya Dokumen Standar Harga Barang Kebutuhan Pemerintah Kota Tasikmalaya
- 1 Dokumen - 2 Dokumen
100,00
Perencanaan Kebutuhan Barang Milik Daerah
36.939.000,00
34.937.275,00
94,58
Terlaksananya Penyusunan Daftar Kebutuhan Barang Milik Daerah (DKBMD), Daftar Kebutuhan Pemeliharaan Barang Milik Daerah (DKPBMD) dan Daftar Rencana Hibah Barang
2 Dokumen 100,00
Pemindahtanganan dan Penghapusan Barang Milik Daerah
228.775.000,00
115.656.115,00
50,55
Terselenggaranya Pemindahtanganan dan Penghapusan Barang Milik Daerah melalui Mekanisme sesuai dengan Ketentuan Perundang-undangan
1 Dokumen 85,00
Konsolidasi Pencatatan Aset Daerah
39.178.500,00
38.693.450,00
98,76
Tersedianya Dokumen Pencatatan Aset sebagai Bahan Penyusunan Neraca Pemerintah Daerah yang Akurat dan Akuntabel
6 Dokumen 100,00
55
Pengadaan Sarana dan Prasarana Pengamanan Barang Milik Daerah
75.000.000,00
72.644.000,00
96,86
Tersedianya Sarana dan Prasarana Pengamanan Barang Milik Daerah
51 Bidang Tanah dan
Papan Nama Aset
100,00
Pembinaan Teknis Penatausahaan Barang Milik Daerah
322.124.500,00
312.618.675,00
97,05
Terlaksananya Pembinaan Teknis Penatausahaan Barang Milik Daerah
39 SKPD (Pengurus
dan Pembantu Pengurus Barang)
100,00
Percepatan Perubahan Peraturan Kepala Daerah Tentang Penjabaran APBD
108.273.000,00
107.867.310,00
99,63
Tersedianya Rancangan Peraturan Walikota Tasikmalaya tentang Perubahan Atas Peraturan Walikota Tasikmalaya tentang Penjabaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
1 Peraturan Walikota
100,00
Konsolidasi Penganggaran Daerah
51.650.000,00
51.351.440,00
99,42
Terlaksananya Konsolidasi Penganggaran Daerah
1 Tahun 100,00
Pengendalian Realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
25.000.000,00
24.915.034,00
99,66
Tersedianya Dokumen Kendali Pelaksanaan Realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
4 Dokumen 100,00
Verifikasi Dokumen Anggaran
72.238.000,00
71.969.690,00
99,63
Terlaksananya Verifikasi Dokumen Anggaran
1 Tahun 100,00
Penyusunan Laporan Keuangan Semesteran SKPKD
25.000.000,00
24.475.000,00
97,90
Tersusunnya Laporan Keuangan Semesteran SKPKD
1 Dokumen 100,00
Penyusunan Laporan Keuangan Akhir Tahun SKPKD
25.000.000,00
24.530.000,00
98,12
Tersusunnya Laporan Keuangan Akhir Tahun SKPKD
1 Dokumen 100,00
Estimasi dan Evaluasi Target Pendapatan Daerah
91.813.300,00
91.403.920,00
99,55
Tersedianya Dokumen Rekonsiliasi Target Anggaran Pendapatan Daerah
1 Dokumen 100,00
Penyusunan Administrasi Pelaporan Realisasi Kegiatan
15.000.000,00
14.691.300,00
97,94
Tersedianya Dokumen Administrasi Laporan Realisasi Kegiatan
1 Dokumen 100,00
56
Pengembangan Sistem Informasi Keuangan Daerah
153.000.000,00
152.328.000,00
99,56
Terlaksananya Pengembangan Sistem Informasi Keuangan Daerah
1 Tahun 100,00
Pengembangan dan Pemeliharaan Sistem Informasi Manajemen Aset Tetap (SIMANTAP)
451.130.000,00
320.183.475,00
70,97
Tersedianya Alat Pengolahan Managemen Barang Daerah Kota Tasikmalaya
1 Paket 100,00
Pengelolaan Data Anggaran
51.649.600,00
51.365.190,00
99,45
Tersedianya Dokumen Data Anggaran Pemerintah Kota Tasikmalaya
6 Dokumen 100,00
Bimbingan Teknis Peningkatan Kapasitas PPK SKPD dan PPKD Dalam Penerapan Akutansi Berbasis Akrual
350.000.000,00
318.516.406,00
91,00
Terlaksananya Bimbingan Teknis Peningkatan Kapasitas PPK SKPD dan PPKD Dalam Penerapan Akuntansi Berbasis Akrual
1 Kegiatan 100,00
Penyusunan Laporan Daftar Transaksi Harian SKPD
65.000.000,00
64.606.845,00
99,40
Daftar Transaksi Harian dan Rekapitulasi Harian dari Bendahara Umum Daerah
4 Dokumen 100,00
Sinergitas Pengelolaan Keuangan Daerah (Bantuan Provinsi Tahun 2017)
100.000.000,00
89.391.156,00
89,39
Terlaksananya Rapat Koordinasi, Pelaporan dan Evaluasi Pengelolaan Keuangan Daerah
1 Tahun 100,00
Review Kebijakan Akuntansi dan Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah
200.000.000,00
175.822.732,00
87,91
Terevaluasinya Kebijakan Akuntansi dan Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah
2 Peraturan Walikota
100,00
8
Program Pemberdayaan Kelembagaan Kesejahteraan Sosial
125.000.000,00
123.966.735,00
99,17
100,00
Pengelolaan Hibah dan Bantuan Sosial
125.000.000,00
123.966.735,00
99,17
Pengendalian Hibah dan Bantuan Sosial yang memadai
1 Tahun 100,00
9
Program Optimalisasi Pemanfaatan Teknologi Informasi
50.000.000,00
49.451.000,00
98,90
100,00
57
Pembangunan Website Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah
50.000.000,00
49.451.000,00
98,90
Terlaksananya Penyebarluasan Informasi Publik
1 Paket 100,00
10
Program Pengendalian, Monitoring, dan Evaluasi Penerimaan Pendapatan Daerah
248.794.800,00
240.650.238,00
96,73
100,00
Penatausahaan Bantuan Provinsi
98.794.800,00
90.918.482,00
92,03
Terlaksananya Fasilitasi Penatausahaan Bantuan Keuangan Provinsi
1 Tahun 100,00
Penatausahaan Dana Transfer
150.000.000,00
149.731.756,00
99,82
Tersedianya Laporan Realisasi Dana Transfer
1 Dokumen 100,00
JUMLAH 9.540.579.200,00 8.451.806.148,00 88,59 98,80
Dari tabel di atas dapat dilihat rata – rata persentase dari setiap program yaitu :
1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran realisasi anggaran mencapai 82,98%.
2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur realisasi anggaran mencapai
89,57%.
3. Program Peningkatan Disiplin Aparatur realisasi anggaran mencapai 66,97%.
4. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur realisasi anggaran mencapai
87,94%.
5. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan
Keuangan realisasi anggaran mencapai 96,91%.
6. Program Perencanaan Kerja realisasi anggaran mencapai 87,61%.
7. Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah realisasi
anggaran mencapai 89,27%.
8. Program Pemberdayaan Kelembagaan Kesejahteraan Sosial realisasi anggaran
mencapai 99,17%.
9. Program Optimalisasi Pemanfaatan Teknologi Informasi realisasi anggaran mencapai
98,90%.
10. Program Pengendalian, Monitoring, dan Evaluasi Penerimaan Pendapatan Daerah
realisasi anggaran mencapai 96,73%.
58
BAB IV
PENUTUP
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Tahun 2017 Badan Pengelola Keuangan dan Aset
Daerah Kota Tasikmalaya sebagai wujud pertanggungjawaban atas pelaksanaan tujuan, sasaran,
indikator kinerja, program dan kegiatan pada tahun anggaran 2017. Dari 12 (dua belas) indikator
kinerja yang sudah mencapai target dengan persentase capaian 100% atau lebih yaitu:
1. Persentase Waktu Penetapan Perda APBD Kota Tasikmalaya yang Tepat Waktu
2. Persentase Waktu Penyelesaian SP2D yang Dinyatakan Lengkap dan Sah Sesuai Ketentuan Secara
Tepat Waktu
3. Persentase Waktu Penyampaian Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Kota Tasikmalaya Kepada
BPK
4. Persentase SKPD yang Memberikan Laporan Keuangan Melalui Sistem
5. Indeks Kepuasan Masyarakat
6. Persentase Dukungan Kelancaran Pelaksanaan Tugas
7. Nilai Evaluasi Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
8. Persentase Keberadaan Barang Milik Daerah
9. Persentase Tanah Milik Pemerintah Kota Tasikmalaya yang Telah Disertifikatkan
10. Persentase SKPD yang Memberikan Laporan Pengelolaan Barang Daerah Melalui Sistem
Untuk 2 (dua) indikator lainnya yang belum mencapai target yaitu Persentase Realisasi
Terhadap Target Pendapatan yang Telah Ditetapkan dan Persentase Realisasi Terhadap Anggaran
Belanja yang Telah Ditetapkan, akan diupayakan untuk meminimalisasi permasalahan yang ada serta
mengambil langkah-langkah strategis agar semua indikator kinerja yang telah ditetapkan bisa
mencapai target yang diharapkan.
Selanjutnya kami menyadari bahwa dalam penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
(LKIP) ini masih dirasakan belum sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat konstruktif
dari semua pihak sangat kami harapkan demi kesempurnaan dalam penyusunan Laporan Kinerja
Instansi Pemerintah (LKIP) dimasa yang akan datang.
Demikian Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Badan Pengelola Keuangan dan Aset
Daerah (BPKAD) Kota Tasikmalaya Tahun 2017 ini sebagai acuan bagi peningkatan kinerja di masa
yang akan datang, dan dapat dijadikan bahan masukan (umpan balik) bagi perumusan strategi
pencapaian tujuan dan sasaran yang lebih baik pada masa yang akan datang.
Tasikmalaya, 20 Maret 2017 Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah
Kota Tasikmalaya
TTD
Drs. H. NANA SUJANA, M.Si NIP. 19680803 198903 1 004