27
BAGAIMANA CARA MENENTUKAN DEBIT PEMBUBUHAN

Bagaimana Cara Pengukuran Bahan Kimia-jartest

Embed Size (px)

DESCRIPTION

secara singkat adalah paparan praktis tentang cara pengukuran bahan kimia pada proses jar test

Citation preview

  • BAGAIMANA CARA MENENTUKAN DEBIT PEMBUBUHAN

  • PENENTUAN DOSIS KOAGULANPenentuan Dosis bahan kimia harus diukur dengan tepat efektifitas, optimalitas dan efisiensi.Penentuan Dosis Koagulan ditentukan dengan JAR TESTJar Test dilakukan dengan mengikuti sistem operasi IPAM yang ada.

  • JAR TESTSuatu metode untuk: mengevaluasi proses-proses koagulasi/flokulasi informasi yang berguna akan diperoleh untuk membantu operator instalasi dalam mengoptimasi proses-proses koagulasi, flokulasi dan penjernihan Untuk menentukan intensitas pengadukanUntuk menentukan periode pengadukan cepat dan lambatUntuk menentukan periode sedimentasiUntuk menentukan kondisi operasional optimum untuk berbagai kualitas air baku (jenis dan jumlah bahan kimia yang akan digunakan)Untuk perancangan instalasi pengolahan air yang baru, atau perbaikan instalasi yang ada.

  • Jar test memberikan data mengenai kondisi optimum untuk parameter proses :Dosis koagulan dan koagulan pembantupHMetode pembubuhan bahan kimia (pada atau di bawah permukaan air, pembubuhan beberapa bahan kimia secara bersamaan atau berurutan, lokasi pembubuhan relatif terhadap peralatan pengadukan, dll :Kepekatan larutan kimiaWaktu dan intensitas pengadukan cepat dan pengadukan lambat (flokulasi)Waktu penjernihan

  • Bagian-bagian Jar Tester :Sebuah motor yang dapat diaturBatang-batang pengaduk dengan impeler, atau rotor, kecepatan rotasi rotor dapat diaturSebuah gelas beaker atau tabung dibawah setiap rotorSebuah pengatur waktu (otomatis dan manual)Perlengkapan sebagai tambahan adalah :Stator pada setiap tabungTabung pembubuh bahan kimia yang dipasang pada sebuah barSiphon untuk mengambil sampel air (alat ini bisa diganti dengan slang plastik kecil)Tempat sampel (sebuah untuk setiap jar)

  • SELAMA 30-60 DETIKSELAMA 15-20 MENIT

  • PROSEDUR:Persiapan Umum:Penyiapan larutan soda kostik, NaOH Pengambilan air baku: + 20 lt langsung dari intake atau pipa air baku di instalasi pengolahan Ukur temperatur pH, alkalinitas dan kekeruhan air baku. Catat pada form 1.Penentuan dosis alum optimumSiapkan enam buah gelas beker 1u liter. Isi kedalam masing-masing tabung, air baku sebanyak satu liter.Letakkan masing-masing tabung dibawah rotor. Turunkan masing-masing rotor kedalam setiap jar.Ukur tinggi air dari permukaan air sampai 10 cm.Siapkan dosis alum sulfat 10%, dengan memasukkan larutan kedalam tabung pembubuh untuk masing-masing jar, misalnya tabung A = 10, B = 20, C = 30 dan D = 40 mg/L, E = 50 mg/L, F = 0 mg/L jadi pembubuhan alum masing-masing : 0,1 ; 0,2 ; 0,3 ; 0,4 ; 0,5 ml dan 0 ml. Catat data ini pada form 1.Untuk mengatasi penurunan pH, akibat penambahan alum, maka kedalam masing-masing tabung ditambahkan larutan NaOH 3,6%, dengan dosis : 3,6 ; 7,2 ; 10,6 ; dan 14,4 mg/L, caranya sama seperti pembubuhan alum, yaitu dengan memasukkan larutan tersebut, kedalam tabung pembubuh yang satu lagi yaitu sebanyak 1 ; 2 ; 3 dan 4 mL (hal ini dilakukan supaya pH masing-masing tabung tetap sama).

  • PROSEDUR:Atur kecepatan motor sampai 100 150 rpm untuk pengadukan cepat dengan waktu 30 60 detik.Memasukkan secara serentak bahan-bahan kimia (soda kostik & alum) kedalam masing-masing jar, waktu pengadukan cepat dihitung, mulai dari saat bahan-bahan kimia dimasukkan. Hitung waktu yang dibutuhkan (t = 1 menit).Amati dan catat saat flok pertama mulai dapat terlihat.Setelah pengadukan cepat berjalan 30 60 detik, turunkan kecepatan (intensitas) pengadukan sampai 30- 60 rpm, lakukan proses flokulasi ini selama 15 20 menit.Pada saat flokulasi berlangsung, amati ukuran flok dengan membandingkan ukurannya, dengan gambar-ukuran flok, kemudian catat pada form 1 misalnya diambil untuk setiap interval waktu 5 menit sampai waktu flokulasi berakhir (pengaturan interval tergantung kebutuhan).Setelah pengadukan lambat selesai, hentikan pengadukan, kembalikan pengatur waktu ke-0 dan perhatikan secara seksama, waktu pengendapan dari kumpulan flok yang dominan, mulai dari permukaan sampai tanda batas (10 cm), catat hasil.Biarkan flok-flok yang terbentuk mengendap, selama total waktu 20 30 menit.

  • UKURAN FLOK

  • JAR-TESTlarutan TAWAS dibubuhkan pengadukan cepat 100 RPM - 1 menit pengadukan lambat 10 RPM - 10 menit didiamkan selama 30 menit KONSENTRASI IDEAL : menghasilkan air dengan KEKERUHAN terendah1234

  • PROSEDUR:Ambil contoh air secara siphon atau dengan menggunakan slang plastik secara hati-hati.Usahakan pengambilan contoh air seragam (jumlah, posisi pengambilan dll) untuk setiap jar.Periksa pH, alkalinitas dan kekeruhan, untuk setiap contoh yang diambil, catat hasil dan buat grafik hubungan antara dosis alum dengan kekeruhan.Tentukan dosis optimum alum secara grafis, dengan cara sebagai berikut (lihat gambar) :

  • PENENTUAN pH OPTIMUM

  • EVALUASI PENGATURAN pH Perkiraan Rangkaian Hasil PercobaanKlarifikasi Dosis Alum 1 Dosis Alumcukup baik pHpH 2 Dosis Alumlebih baikpH 3 Dosis Alumpaling baikpH

  • PEMBENTUKAN FLOK Pada percobaan yang dilakukan secara baik, air yang jernih akan terlihat setelah 3,5 sampai 5 menit, jika hal demikian tidak nampak, maka merupakan indikasi yang pasti bahwa pembubuhan bahan kimia atau pH tidak tepat.Pertumbuhan flok-flok dapat ringan dan halus atau padat. Flok-flok ringan dan halus, cenderung mempunyai karakteristik pengendapan yang tidak baik dan dipertimbangkan tidak diinginkan, karena merapuhannya. bahkan gangguan yang kecil akan merusak flok-flok tersebut.Flok-flok dengan sebutan kepala jarum peniti ini, merupakan flok-flok yang berukuran sangat kecil dengan diameter dibawah 0,5 mm yang mana tidak akan bergabung kembali menjadi senyawa yang lebih besar.Kondisi pengadukan yang tidak diinginkan selama flokulasi, dapat merupakan terjadinya flok-flok ini dan kebanyakan dapat terjadi pula akibat dari pembubuhan alum, atau pH air yang tidak tetap.

  • FREKUENSI JAR TESTING Frekuensi jar test sangat tergantung pada variasi dan fluktuasi kualitas air baku (kekeruhan, jenis zat-zat tersuspensi dan koloidal). Umumnya langsung sebelum atau seketika, setelah menjalankan unit koagulasi/flokulasi, suatu jar test dengan suatu contoh air baku yang representatif, harus dilakukan dalam rangka penetapan dosis optimum, dari bahan kimia yang digunakan.Selama operasi normal dan memuaskan dari unit koagulasi/flokulasi, jar tes harus dilakukan sekurang-kurangnya 2 kali dalam sehari.

  • 1.OOO L1,0 M31.OOO KGatauatauAIRTAWAS 10 %1% = 1 gr/100 ml10% = 10 gr/100 ml = 10 gr/0,1 LApabila ingin dibuat larutan 1 m3 = 1000LTawas yang harus dibubuhkan :10 gr/0,1 L x 1000L = 100.000 gr = 100 kg 100 kg TAWAS baku per 1,0 M3 airjadi,larutan TAWAS 10 % : PEMBUATAN LARUTAN TAWASLARUTAN TAWAS 10 %contoh:

  • Pengukuran Kadar Larutan Koagulan

  • Hubungan Densitas dan Konsentrasi Larutan (Bahan kimia produk murni dalam gram / liter larutan pada 15oC)

  • Contoh Perbaikan Konsentrasi LarutanContoh :Sesudah pembuatan larutan alum sebanyak 1000 L didalam bak pembuat larutan, dilakukan pengukuran konsentrasi alum dengan Baume meter. Hasil pengukuran menunjukkan nilai kerapatan 1,044 kg/L. Dari tabel didapatkan konsentrasi larutan alum sebesar 89 g/L (8,9%), sedangkan konsentrasi yang dibutuhkan adalah 103 g/L (10,3%). Pada konsentrasi 103 g/L, kerapatan yang ditunjukkan oleh Baume meter adalah 1,051 kg/L. Apabila larutan yang dibuat sebanyak 1000 liter, maka berat alum yang harus ditambahkan adalah :

  • LARUTAN TAWAS dibubuhkan ke air PERHITUNGAN DEBIT PEMBUBUHANsampai mencapai KONSENTRASI IDEALmenggunakan POMPA PEMBUBUH pengaturan debit POMPAjika,debit AIR BAKU:konsentrasi TAWAS ideal:konsentrasi LARUTAN KONSENTRAT:100 L/detik20 mg/L10 %debit POMPA :maka,(debit AIR BAKU) x (konsentrasi TAWAS Ideal) (konsentrasi LARUTAN KONSENTRAT)L/jam(100.000 mg/L)(100 L/detik) x (20 mg/L) x 3.600 detik/jam(100.000 mg/L): 72 L/jam

  • Pengaturan Stroke Pompa DosingStroke Pompa = Debit dosis Alum x 100% Kapasitas PompaContoh :Hitung Stroke Pompa yang dibutuhkan :Debit kebutuhan pembubuhan Alum = 72 L/jamKapasitas maximum pompa = 100 L/jamBerapa Stroke pompa yang harus disetel???

  • KELENGKAPAN

  • PPBK TAWAStangki persediaan larutanalat pembubuhtangki pengaduk larutanaliran AIR BAKUKELENGKAPAN

  • PPBK TAWASILUSTRASI CONTOH100 kg TAWAS1,0 M3 air20 mg/L72 L/jam10 %100 L/detik

  • PPBK TAWASKELENGKAPANalat pengadukpompa pembubuhtangki persediaan larutan

  • Waktu Pembuatan LarutanMisal diketahui bahwa kecepatan pembubuhan = 9 L/jamVolum larutan yang dibuat = 2 m3 = 2000 literJadi waktu yang dibutuhkan hingga bak pengaduk kosong adalah : Jadi bak harus diisi kembali setiap 222,22 jam atau 9,26 hari.Jadi apabila kita membuat larutan baru pada hari Senin tanggal 11 Juni 2007 pukul 07.00 WIB, maka kita harus membuat larutan kembali pada hari Rabu tanggal 20 Juni 2007 pukul 13.15 WIB

  • CARA PEMBUATAN LARUTANIsi bak pengaduk dengan air terlebih dahulu untuk mengurangi debu yang akan terbentuk (3/4 bak diisi dengan air).Pasang tangga ke inlet bak pengaduk dengan pas (sesuai tempat dan nyaman untuk digunakan).Masukkan bongkah/bubuk alum sulfat dengan hati-hati.Rendam alum sekitar 0,5-1 hari. Setel adukan selama 1 jam untuk alum sulfat berbentuk serbuk dan 2 jam untuk yang berbentuk bongkah. Setelah selesai memasukkan alum sulfat, tambahkan air sampai level penuh.Jalankan pengaduk setidak-tidaknya 1 menit untuk menjaga keadaan homogen.