Upload
others
View
18
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN
SALINAN
PERATURAN
BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 9 TAHUN 2019
TENTANG
PENGANGKATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL DALAM JABATAN FUNGSIONAL
AUDITOR MELALUI PENYESUAIAN/ INPASSING
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN,
Menimbang bahwa untuk melaksanakan Peraturan Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Nomor 42 Tahun 2018 tentang Pengangkatan Pegawai Negeri
Sipil
Penyesuaian/Inpassing, perlu menetapkan Peraturan Badan
Pengawasan Keuangan dan Pembangunan tentang
Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil dalam Jabatan
Fungsional Auditor melalui Penyesuaian/ Inpassing-,
dalam Jabatan Fungsional melalui
Mengingat 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur
Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5494);
- 2 -
2. Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 tentang
Manajemen Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 63, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6037);
3. Peraturan Presiden Nomor 192 Tahun 2014 tentang
Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014
Nomor 400);
4. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur
Negara Nomor PER/220/M.PAN/7/2008 tentang Jabatan
Fungsional Auditor dan Angka Kreditnya sebagaimana
telah diubah dengan Peraturan Menteri Pendayagunaan
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 51 Tahun
2012 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Negara
NomorPendayagunaan Aparatur Negara
PER/220/M.PAN/7/2008 tentang Jabatan Fungsional
Auditor dan Angka Kreditnya (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2012 Nomor 863A);
5. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 42 Tahun
2018 tentang Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil dalam
Jabatan Fungsional melalui Penyesuaian/Inpassing
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor
1274);
MEMUTUSKAN:
Menetapkan : PERATURAN BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN
PEMBANGUNAN TENTANG PENGANGKATAN PEGAWAI
NEGERI SIPIL DALAM JABATAN FUNGSIONAL AUDITOR
MELALUI PENYESUAIAN/ TNPASSING.
-3-
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Badan ini, yang dimaksud dengan:
1. Aparatur Sipil Negara yang selanjutnya disingkat ASN
adalah profesi pegawai negeri sipil dan pegawai
pemerintah dengan peijanjian kerja yang bekerja pada
instansi pemerintah.
2. Pegawai Negeri Sipil yang selanjutnya disingkat PNS
adalah warga negara Indonesia yang memenuhi syarat
tertentu, diangkat sebagai pegawai ASN secara tetap oleh
pejabat pembina kepegawaian untuk menduduki jabatan
pemerintahan.
3. Jabatan Fungsional adalah sekelompok jabatan yang
berisi fungsi dan tugas berkaitan dengan pelayanan
fungsional yang berdasarkan pada keahlian dan
keterampilan tertentu.
4. Auditor adalah PNS yang diberi tugas, tanggung jawab,
wewenang, dan hak secara penuh oleh pejabat yang
berwenang untuk melaksanakan pengawasan pada
instansi pemerintah.
5. Jabatan Fungsional Auditor yang selanjutnya disingkat
JFA adalah jenis jabatan fungsional profesional PNS yang
dalam pelaksanaan tugasnya didasarkan pada keahlian
dan/atau keterampilan di bidang pengawasan intern
pemerintah.
6. Aparat Pengawasan Intern Pemerintah yang selanjutnya
disingkat APIP adalah instansi pemerintah dan/atauunit kerja yang dibentuk dengan tugas melaksanakan
pengawasan intern di lingkungan pemerintah pusat
dan/atau pemerintah daerah, yang terdiri atas Badan
Pengawasan Keuangan dan Pembangunan, inspektorat
jenderal/inspektorat/ unit pengawasan intern pada
kementerian, inspektorat utama/inspektorat/unit
pengawasan intern pada lembaga pemerintah non
kementerian, kesekretariatan lembaga negara,
- 4 -
inspektorat provinsi/kabupaten/kota, dan unit
pengawasan intern pada instansi pemerintah lainnya
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
7. Pejabat Pembina Kepegawaian yang selanjutnya disingkat
PPK adalah pejabat yang mempunyai kewenangan
menetapkan pengangkatan, pemindahan, dan
pemberhentian pegawai ASN dan pembinaan manajemen
ASN di instansi pemerintah sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
8. Pejabat yang Berwenang yang selanjutnya disingkat PyB
adalah pejabat yang mempunyai kewenangan
melaksanakan proses pengangkatan, pemindahan, dan
pemberhentian pegawai ASN sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
9. Menteri adalah Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara
dan Reformasi Birokrasi.
10. Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan yang
selanjutnya disingkat BPKP merupakan instansi pembina
JFA.
11. Instansi Pemerintah adalah Instansi Pusat dan Instansi
Daerah.
12. Instansi Pusat adalah kementerian, lembaga pemerintah
nonkementerian, kesekretariatan lembaga negara, dan
kesekretariatan lembaga nonstruktural.
13. Instansi Daerah adalah perangkat daerah provinsi dan
perangkat daerah kabupaten/kota yang meliputi
sekretariat daerah, sekretariat dewan perwakilan rakyat
daerah, dinas daerah, dan lembaga teknis daerah.
14. Penyesua.mn/Inpassing adalah proses pengangkatan PNS
dalam jabatan fungsional guna memenuhi kebutuhan
organisasi sesuai dengan ketentuan peraturan
perundangan dalam jangka waktu tertentu.
15. Rekomendasi pengangkatan adalah rekomendasi yang
didasarkan pada hasil uji kompetensi yang menyatakan
tingkatan keterampilan/keahlian PNS pada Jabatan
Fungsional Auditor yang ditetapkan oleh Kepala BPKP
dengan mempertimbangkan kebutuhan yang telah
- 5 -
ditetapkan oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur
Negara dan Reformasi Birokrasi dan peta jabatan.
16. Uji Kompetensi adalah proses penilaian kompetensi dan
kemampuan profesi atas keahlian/keterampilan
seseorang di bidang pengawasan intern pemerintah
menurut disiplin keilmuan, keterampilan, kefungsian,
dan/atau keahlian di bidang pengawasan intern
pemerintah.
17. Usulan pengangkatan adalah dokumen yang dijadikan
dasar untuk melakukan verifikasi pemenuhan
persyaratan, penetapan peserta uji kompetensi dan
pemberian rekomendasi pengangkatan.
18. Kebutuhan JFA adalah jumlah dan susunan Jabatan
Fungsional Auditor yang diperlukan oleh unit APIP agar
dapat melaksanakan tugas pengawasan secara
profesional dalam jangka waktu tertentu.
BAB II
PENGANGKATAN DALAM JABATAN FUNGSIONAL AUDITOR
MELALUI PENYESUAIAN/INPASSING
Bagian Kesatu
Umum
Pasal 2
(1) PNS yang dapat diangkat dalam JFA melalui
penyesuaianIinpassing adalah:
a. pejabat pelaksana yang telah dan/atau masih
menjalankan tugas di bidang JFA di lingkungan APIP
berdasarkan keputusan pejabat yang berwenang;
b. pejabat pelaksana yang masih menjalankan tugas
jabatan sesuai dengan formasi JFA dan telah
mendapatkan kenaikan pangkat setingkat lebih
tinggi;
-6-
c. pejabat pimpinan tinggi, pejabat administrator dan
pejabat pengawas di lingkungan APIP yang memiliki
kesesuaian atau keterkaitan dengan bidang tugas JFA
di lingkungan APIP; atau
d. PNS yang dibebaskan sementara dari JFA, karena
dalam jangka waktu 5 (lima) tahun sejak diangkat
dalam jabatan/pangkat terakhir tidak dapat
memenuhi angka kredit untuk kenaikan
jabatan/pangkat setingkat lebih tinggi.
(2) Pengangkatan PNS dalam JFA sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) dilakukan untuk pengangkatan dalam
jenjang jabatan:
a. Auditor Terampil; dan
b. Auditor Ahli.
(3) Jenjang jabatan Auditor Terampil sebagaimana dimaksud
pada ayat (2) huruf a terdiri atas:
a. Auditor Pelaksana;
b. Auditor Pelaksana Lanjutan; dan
c. Auditor Penyelia.
(4) Jenjang jabatan Auditor Ahli sebagaimana dimaksud
pada ayat (2) huruf b terdiri atas:
a. Auditor Pertama;
b. Auditor Muda; dan
c. Auditor Madya.
(5) Pelaksanaan penyesuaian/ inpassing harus didasarkan
pada kebutuhan JFA yang telah ditetapkan oleh Menteri
dan peta jabatan.
Bagian Kedua
Persyaratan Pengangkatan
Pasal 3
(1) PNS yang dapat diangkat dalam Jabatan Auditor
Terampil harus memenuhi syarat sebagai berikut:
a. berijazah paling rendah Diploma III atau yang
sederajat sesuai dengan persyaratan kualifikasi
pendidikan dari jabatan yang akan diduduki;
- 7 -
b. pangkat paling rendah pengatur, golongan ruang II/csesuai dengan persyaratan kepangkatan dari jabatan
yang akan diduduki;
c. memiliki pengalaman dalam pelaksanaan tugas di
bidang JFA di lingkungan APIP paling kurang 2 (dua)
tahun;
d. mengikuti dan lulus uji kompetensi untuk
mendapatkan sertifikat auditor sesuai dengan
persyaratan sertifikasi dari jabatan yang akan
diduduki, atau telah memiliki sertifikat auditor sesuai
dengan persyaratan sertifikasi dari jabatan yang akan
diduduki;
e. nilai prestasi kerja paling kurang bernilai baik dalam 2
(dua) tahun terakhir;
f. berusia paling tinggi 56 (lima puluh enam) tahun pada
saat pengangkatan dalam jabatan;
g. tidak pernah diberhentikan dari JFA karena
mengundurkan diri dari jabatan atau tidak memenuhi
persyaratan jabatan; dan
h. tidak pernah dibebaskan sementara dari JFA selain
karena dalam jangka waktu 5 (lima) tahun sejak
diangkat dalam jabatan /pangkat terakhir tidak dapat
memenuhi angka kredit untuk kenaikan
jabatan/pangkat setingkat lebih tinggi.
(2) PNS yang dapat diangkat dalam Jabatan Auditor Ahli
harus memenuhi syarat sebagai berikut:
a. berijazah paling rendah Diploma IV atau Strata Satu
atau sederajat dari pendidikan tinggi yang
terakreditasi sesuai dengan persyaratan kualifikasi
pendidikan dari jabatan yang akan diduduki;
b. pangkat paling rendah penata muda, golongan ruang
III/a sesuai dengan persyaratan kepangkatan dari
jabatan yang akan diduduki;
c. memiliki pengalaman dalam pelaksanaan tugas di
bidang JFA di lingkungan APIP paling kurang 2 (dua)
tahun;
- 8 -
d. mengikuti dan lulus uji kompetensi untuk
mendapatkan sertifikat auditor sesuai dengan
persyaratan sertifikasi dari jabatan yang akan
diduduki, atau telah memiliki sertifikat auditor sesuai
dengan persyaratan sertifikasi dari jabatan yang akan
diduduki;
e. nilai prestasi kerja paling kurang bemilai baik dalam
2 (dua) tahun terakhir;
f. usia paling tinggi pada saat pengangkatan dalam
jabatan:
a) 56 (lima puluh enam) tahun bagi yang akan
diangkat dalam jabatan Auditor Pertama dan
Auditor Muda; dan
b) 58 (lima puluh delapan) tahun bagi pejabat yang
akan menduduki jabatan Auditor Madya;
g. tidak pemah diberhentikan dari JFA karena
mengundurkan diri dari jabatan atau tidak memenuhi
persyaratan jabatan; dan
h. tidak pemah dibebaskan sementara dari JFA selain
karena dalam jangka waktu 5 (lima) tahun sejak
diangkat dalam jabatan/ pangkat terakhir tidak dapat
memenuhi angka kredit untuk kenaikan
jabatan/ pangkat setingkat lebih tinggi.
Bagian Ketiga
Tata Cara
Pasal 4
Tahapan pelaksanaan pengangkatan PNS dalam JFA melalui
penyesuaian/ inpassing adalah:
a. penyusunan kebutuhan JFA dan peta jabatan oleh
Instansi Pemerintah;
b. penyampaian usulan penyesuaian/ inpassing termasuk
usulan kebutuhan JFA oleh Instansi Pemerintah kepada
BPKP;
c. verifikasi dan validasi dokumen usulan penyesuaian/
inpassing oleh BPKP;
- 9 -
d. penyampaian rekomendasi hasil verifikasi dan validasi
kebutuhan JFA oleh Kepala BPKP kepada Menteri
sebagai bahan pertimbangan penetapan kebutuhan JFA
dan kepada Instansi Pemerintah sebagai bahan
pengusulan penetapan kebutuhan JFA kepada Menteri;
e. penetapan peserta uji kompetensi oleh BPKP;
f. pelaksanaan uji kompetensi oleh BPKP;
g. penetapan rekomendasi pengangkatan dalam JFA oleh
BPKP;
h. pengangkatan dalam JFA oleh PPK;
i. pelaporan pelaksanaan pengangkatan dalam JFA dari
Instansi Pemerintah kepada Menteri dengan tembusan
disampaikan kepada Kepala BPKP;
j. pelaporan pelaksanaan pengangkatan dalam JFA dari
Kepala BPKP kepada Menteri.
Pasal 5
(1) Tata cara penyusunan kebutuhan JFA sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 4 huruf a diatur dengan Peraturan
Kepala Pusat Pembinaan JFA.
(2) Hasil penyusunan kebutuhan JFA oleh Instansi
Pemerintah disampaikan kepada BPKP bersamaan
dengan dokumen usulan penyesuaian/ inpassing.
(3) Penetapan peserta uji kompetensi oleh BPKP
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 huruf e dilakukan
dengan memperhatikan penetapan kebutuhan JFA dari
Menteri.
Pasal 6
Dokumen yang diperlukan untuk pengusulan pengangkatan
PNS dalam JFA melalui penyesuaian/ inpassing sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 4 huruf b meliputi:
a. fotokopi ijazah terakhir yang sudah diakui secara
kedinasan atau tercantum dalam surat keputusan
kepangkatan terakhir;
b. fotokopi surat keputusan pengangkatan CPNS;
c. fotokopi surat keputusan kepangkatan terakhir;
- 10 -
d. fotokopi surat keputusan pengangkatan dalam jabatan di
unit APIP atau surat pemyataan melaksanakan tugas
pada unit APIP;
e. fotokopi surat keputusan pengangkatan dalam jabatan
terakhir;
f. fotokopi sertifikat lulus diklat pembentukan/
penjenjangan auditor sesuai dengan jabatan yang akan
diduduki bagi PNS yang telah mengikuti dan lulus diklat
JFA;
g. fotokopi penilaian prestasi kerja dua tahun terakhir;
h. surat pemyataan dari PPK, atau PyB, atau pimpinan
APIP, yang menyatakan bahwa PNS yang bersangkutan
tidak pernah diberhentikan dari JFA karena
mengundurkan diri atau tidak memenuhi persyaratan
jabatan;
i. surat pemyataan kesanggupan diangkat dalam JFA yang
ditandatangani calon auditor dan diketahui pimpinan
APIP;
j. surat pemyataan bersedia mengangkat dalam JFA yang
ditandatangani oleh PPK; dan
k. surat pembebasan sementara dari JFA dan penetapan
angka kredit terakhir bagi auditor sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) huruf d.
Pasal 7
(1) PPK atau PyB mengajukan usulan pengangkatan kepada
Kepala BPKP melalui Kepala Pusat Pembinaan JFA
dengan tembusan disampaikan kepada Menteri.
(2) Kepala Pusat Pembinaan JFA menetapkan batas waktu
penerimaan usulan pengangkatan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1).
(3) Usulan pengangkatan sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) menggunakan format yang tercantum dalam Lampiran
I dan Lampiran II yang merupakan bagian tidak
terpisahkan dari Peraturan Badan ini.
- 11 -
(4) Usulan pengangkatan sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) disertai dengan dokumen sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 6.
Pasal 8
(1) Pelaksanaan verifikasi dan validasi usulan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 4 huruf c meliputi:
a. verifikasi dan validasi dokumen usulan sebagaimana
disyaratkan dalam Pasal 6; dan
b. verifikasi dan validasi terhadap kebutuhan JFA
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (2).
(2) Hasil verifikasi dan validasi sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) huruf b disampaikan kepada Menteri sebagai
bahan pertimbangan penetapan kebutuhan JFA melalui
Penyesuaian/ Inpassing.
(3) Ketentuan mengenai tata cara verifikasi dan validasi
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dengan
Peraturan Kepala Pusat Pembinaan JFA.
Pasal 9
Kepala Pusat Pembinaan JFA menetapkan peserta uji
kompetensi berdasarkan hasil verifikasi dan validasi
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (1) huruf a serta
Penetapan Kebutuhan JFA oleh Menteri.
Bagian Keempat
Pelaksanaan Uji Kompetensi
Pasal 10
(1) PNS yang akan diangkat dalam JFA melalui penyesuaian/
inpassing wajib mengikuti dan lulus uji kompetensi
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 huruf f untuk
mendapatkan sertifikat auditor sesuai dengan jenjang
jabatan yang akan didudukinya.
- 12 -
(2) Uji kompetensi bagi PNS sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) sesuai dengan ijazah dan golongan ruang terakhir yang
dimiliki, yaitu:
a. Ijazah Diploma III atau yang sederajat
1) golongan ruang II/c Il/d jabatan Auditor
Pelaksana, mengikuti uji kompetensi Auditor
Pelaksana;
2) golongan ruang III/a - Ill/b jabatan Auditor
Pelaksana Lanjutan, mengikuti uji kompetensi
Auditor Pelaksana Lanjutan;
3) golongan ruang III/c - Ill/d jabatan Auditor
Penyelia, mengikuti uji kompetensi Auditor
Penyelia;
b. Ijazah minimal Diploma IV/Strata Satu atau yang
sederajat
1) golongan ruang III/a - III /b jabatan Auditor
Pertama, mengikuti uji kompetensi Auditor
Pertama;
2) golongan ruang III/c - Ill/d jabatan Auditor Muda,
mengikuti uji kompetensi Auditor Muda;
3) golongan ruang IV/a - IV/c jabatan Auditor
Madya, mengikuti uji kompetensi Auditor Madya.
Pasal 11
Tata cara, waktu, tempat dan materi pelaksanaan uji
kompetensi diatur dengan Peraturan Kepala Pusat
Pembinaan JFA.
Pasal 12
BPKP menerbitkan sertifikat bagi peserta yang lulus uji
kompetensi.
Pasal 13
(1) Dalam hal PNS yang diusulkan telah memiliki sertifikat
lulus diklat pembentukan/penjenjangan auditor sesuai
dengan jenjang jabatan yang akan diduduki, maka PNS
yang dimaksud tidak perlu mengikuti uji kompetensi.
- 13 -
(2) Sertifikat lulus diklat pembentukan/penjenjangan auditor
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) yang telah dimiliki
dapat digunakan untuk pengusulan pengangkatan dalam
JFA melalui penyesuaian/ inpassing .
Bagian Kelima
Penetapan Rekomendasi dan Pengangkatan
Pasal 14
(1) Pusat Pembinaan JFA menyiapkan rekomendasi
pengangkatan dalam JFA melalui penyesuaian/inpassing
yang ditandatangani oleh Kepala BPKP.
(2) Rekomendasi pengangkatan sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) memuat data PNS yang memenuhi syarat untuk
diangkat meliputi pangkat, jabatan, besarnya angka
kredit, dan besarnya tunjangan JFA.
(3) Pangkat sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diberikan
sesuai dengan surat keputusan kepangkatan terakhir
yang dimiliki oleh PNS yang bersangkutan.
(4) Jabatan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diberikan
sesuai sertifikat yang dimiliki.
(5) Besarnya angka kredit sebagaimana dimaksud pada ayat
(2) diberikan sesuai dengan yang tercantum dalam
Lampiran III dan Lampiran IV yang merupakan bagian
tidak terpisahkan dari Peraturan Badan ini.
(6) Besarnya tunjangan JFA sebagaimana dimaksud pada
ayat (2) diberikan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
(7) PNS yang dibebaskan sementara sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 2 ayat (1) huruf d diberikan jabatan dan
angka kredit sesuai dengan jabatan terakhir yang
diduduki dan angka kredit terakhir yang dimiliki.
- 14 -
Pasal 15
(1) Pengangkatan PNS dalam JFA melalui penyesuaian/
inpassing dilakukan oleh PPK setelah memperoleh
rekomendasi pengangkatan dari Kepala BPKP dengan
menggunakan formulir yang tercantum dalam Lampiran
V dan Lampiran VI yang merupakan bagian tidak
terpisahkan dari Peraturan Badan ini.
(2) Pengangkatan PNS dalam JFA melalui penyesuaian/
inpassing sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilakukan paling lambat pada tanggal 6 April 2021.
Pasal 16
PNS yang telah mendapatkan rekomendasi pengangkatan,
namun sampai dengan tanggal 6 April 2021 belum diangkat
dalam JFA oleh PPK, berlaku ketentuan sebagai berikut:
a. rekomendasi pengangkatan dalam JFA melalui
penyesuaian/ inpassing dinyatakan tidak berlaku; dan
b. sertifikat yang diperoleh melalui uji kompetensi dalam
rangka penyesuaian/ inpassing dinyatakan tidak berlaku.
BAB III
KENAIKAN PANGKAT DAN JABATAN SETELAH
PENYESUAIAN/INPASSING
Pasal 17
(1) PNS yang telah diangkat dalam JFA melalui
penyesuaian/ inpassing, berlaku ketentuan kenaikan
pangkat dan jabatan yang diatur dalam peraturan
perundang-undangan mengenai JFA.
(2) Dikecualikan sebagaimana tersebut pada ayat (1) bagi
PNS yang dibebaskan sementara sebagaimana Pasal 2
ayat (1) huruf d kenaikan pangkat berikutnya paling
kurang 2 (dua) tahun setelah ditetapkan surat keputusan
penyesuaian/ inpassing PNS yang bersangkutan dalam
JFA yang diduduki.
- 15 -
Pasal 18
PNS yang naik pangkat setingkat lebih tinggi setelah
mendapatkan rekomendasi pengangkatan dan diangkat
dalam JFA setelah kenaikan pangkat dimaksud, berlaku
ketentuan sebagai berikut:
a. pengangkatan dalam JFA sesuai dengan pangkat yang
terakhir; dan
b. jabatan dan jumlah angka kredit sesuai dengan
rekomendasi pengangkatan.
BAB IV
KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 19
(1) PNS yang telah diberikan persetujuan teknis
pengangkatan dalam JFA melalui penyesuaian/ inpassing
berdasarkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur
Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 26 Tahun 2016
dan Peraturan Kepala BPKP Nomor 6 Tahun 2017 dan
sampai dengan 31 Desember 2018 belum diangkat dalam
JFA oleh PPK, dapat langsung diangkat dalam JFA paling
lambat 31 Desember 2019.
(2) Dalam hal PNS sebagaimana ayat (1) sampai dengan
tanggal 31 Desember 2019 belum diangkat dalam JFA
berlaku ketentuan sebagai berikut:
a. rekomendasi pengangkatan dalam JFA melalui
penyesuaian/ inpassing dinyatakan tidak berlaku; dan
b. sertifikat yang diperoleh melalui uji kompetensi dalam
rangka penyesuaian/ inpassing dinyatakan tidak
berlaku.
- 16 -
BAB V
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 20
Pada saat Peraturan Badan ini mulai berlaku, Peraturan
Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan
Nomor 6 Tahun 2017 tentang Pengangkatan Pegawai Negeri
Sipil dalam Jabatan Fungsional Auditor melalui
Penyesuaian/Inpassing (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2017 Nomor 439) dicabut dan dinyatakan tidak
berlaku.
Pasal 21
Peraturan Badan ini mulai berlaku pada tanggal
diundangkan.
- 17 -
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan
pengundangan Peraturan Badan ini dengan penempatannya
dalam Berita Negara Republik Indonesia.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 27 Juni 2019
KEPALA BADAN PENGAWASAN
KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN
REPUBLIK INDONESIA,
ttd.
ARDAN ADIPERDANA
Diundangkan di Jakarta
pada tanggal 15 Juli 2019
DIREKTUR JENDERAL
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
REPUBLIK INDONESIA,
ttd.
WIDODO EKATJAHJANA
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2019 NOMOR 768
Salinan sesuai dengan aslinya,
Kepala Biro'Hukum dan Komunikasi
rkaj£/SYAIFUDIN TAGAMAL
- 18 -
LAMPIRAN I
PERATURAN BADAN PENGAWASAN
KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 9 TAHUN 2019
TENTANG
PENGANGKATAN PEGAWAI NEGERI
SIPIL DALAM JABATAN FUNGSIONAL
AUDITOR MELALUI PENYESUAIAN/INPASSING
[Kop Surat Instansi Pengusul]
Nomor
Lampiran
2019
Hal Pengusulan Pengangkatan PNS dalam
Jabatan Fungsional Auditor melalui
Penyesuaian/ Inpassing
Yth. Kepala Badan Pengawasan Keuangan
dan Pembangunan
melalui Kepala Pusat Pembinaan JFA
di Jakarta
Bersama ini kami sampaikan nama-nama berikut kelengkapan
persyaratannya (terlampir) untuk mendapatkan rekomendasi pengangkatan
Pegawai Negeri Sipil dalam Jabatan Fungsional Auditor melalui
penyesuaian/inpassing sesuai dengan Peraturan Menteri Pendayagunaan
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 42 Tahun
2018 tentang Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil dalam Jabatan Fungsional
melalui Penyesuaian/ Inpassing.
Berdasarkan hasil seleksi, penilaian, dan pertimbangan kami, Pegawai
Negeri Sipil dengan nama-nama terlampir dinilai cakap dan memenuhi
persyaratan untuk diangkat dalam Jabatan Fungsional Auditor dan telah
- 19 -
sesuai dengan kebutuhan serta ketersediaan anggaran untuk pembiayaan
diklat dan pembayaran tunjangan jabatannya.
Atas perhatian dan keija sama Saudara, kami ucapkan terima kasih.
(PPK atau PyB)
Cap
ttd
(nama pejabat)
Tembusan:
1. Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi di
Jakarta
2. Kepala Perwakilan BPKP Provinsi di
3.
KEPALA BADAN PENGAWASAN
KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN
REPUBLIK INDONESIA,
ttd.
ARDAN ADIPERDANA
Salinan sesuai dengan aslinya,
Kepala Biroÿfukum dan Komunikasi
SYA/FUDIN TAGAMAL
- 20 -
LAMPIRAN II
PERATURAN BADAN PENGAWASAN
KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR9 TAHUN 2019
TENTANG
PENGANGKATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL
DALAM JABATAN FUNGSIONAL AUDITOR
MELALUI PENYESUAIAN/ INPASSING
DAFTAR USULAN NAMA PEGAWAI NEGERI SIPIL
YANG AKAN DIANGKAT DALAM JABATAN FUNGSIONAL AUDITOR
MELALUI PENYESUAIAN/INPASSING
Pangkat/ Nilai
Kinerja Dua
Tahun
Terakhir
Nama/NIP/Tanggal
Lahir
Gol. Jabatan Pendidikan Sertifikasi Pengalaman Jabatan
pada Unit APIPKet.No.
SekolahRuang/
TMT
/TMT Auditor
2 3 5 6 7 8 91 4
Diisi
keterangan
Diisi sesuai
dengan
urutan
Diisi nama,
NIP, dan
tanggal lahir
Diisi Diisi
jabatan
dan TMT
Diisi jenjang
pendidikan
terakhir yang
Diisi nomor,
tanggal dan
tahun
Diisi riwayat
jabatan/ pelaksanaan
tugas di bidang JFA
Diisi nilai
kinerja dua
tahun
pangkat,
gol. ruang, yang
- 21 -
diperlukandimiliki dan sertifikat
Auditor yang
pernah
diikuti
sesuai
dengan
pada unit APIP
(mulai... s.d )
paling kurang 2 (dua)
tahun berdasarkan
terakhir
(Amat Baik,
Baik, Cukup
Kurang)
dan TMTprioritas
pengangkatan jurusan
sesuai dengan
gelar yang
diakui secara
sesuai
dengan SK
pangkat
terakhir
SK
Jabatan
SK
kedinasan
20
(PPK atau PyB),
nama jelas{
NIP
KEPALA BADAN PENGAWASAN
KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN
REPUBLIK INDONESIA
ttd.
ARDAN ADIPERDANA
Salinan sesuai dengan aslinya,
Kepala Ba/fflukum dan Komunikasi
SYAIFUDIN TAGAMAL
- 22 -
LAMPIRAN III
PERATURAN BADAN PENGAWASAN
KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN
NOMOR 9 TAHUN 2019
REPUBLIK INDONESIA
TENTANG
PENGANGKATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL
DALAM JABATAN FUNGSIONAL AUDITOR
MELALUI PENYESUAIAN/ INPASSING
ANGKA KREDIT UNTUK PENYESUAIAN/ INPASSING
BAGI JABATAN AUDITOR TERAMPIL
Angka KreditGolf
RuangMasa
KepangkatanIjazah JabatanNo. Pendidikan
SekolahPengembangan
ProfesiJumlahPenunjangPengawasan
2 3 9 101 4 5 6 7 8
II/c Sarjana
Muda/Dill
Auditor1 < 1 Th 6060 0 00
(sejak
CPNS
Pelaksana 1 Th 6560 4,8 0,2 0
2 Th 7060 9,5 0,5 0
II/c) 753 Th 060 14,2 0,8
> 4 Th 7960 18 1 0
- 23 -
Angka KreditGol/
RuangMasa
KepangkatanIjazah JabatanNo. Pendidikan
SekolahPengembangan
ProfesiJumlahPenunjangPengawasan
102 3 5 6 7 8 941
II/ d Sarjana
Muda/Dill
Auditor2 < 1 Th 0 8060 19 1
Pelaksana 851 Th 060 23,8 1,2
892 Th 60 27,5 1,5 0
943 Th 60 32,2 1,8 0
> 4Th 9960 37 2 0
III /a Sarjana
Muda/Dill
Auditor3 100< 1 Th 260 38 0
Pelaksana
Lanjutan
1 Th 11249,5 2,560 0
2 Th 3 0 12360 60
3 Th 70,5 3,5 0 13460
146> 4Th 60 82 04
Sarjana
Muda/Dill
Auditor
Pelaksana
Lanjutan
Ill/b4 150< 1 Th 060 86 4
1 Th 98,5 4,5 0 16360
2 Th 17460 109 5 0
1853 Th 60 119,5 5,5 0
> 4 Th 19760 131 6 0
III/c Sarjana
Muda/DIII
Auditor
Penyelia
5 < 1 Th 0 20060 134 6
1 Th 7 0 22360 156
2462 Th 178 8 060
3 Th 0 27060 201 9
- 24 -
Angka KreditGol/
RuangMasa
KepangkatanIjazah JabatanNo. Pendidikan
SekolahPengembangan
ProfesiPenunjang JumlahPengawasan
1093 7 82 5 61 4
292> 4 Th 060 222 10
Ill/d Sarjana
Muda/Dill
Auditor
Penyelia
6 300< 1 Th 60 10 0230
30001 Th 230 1060
30002 Th 230 1060
30010 03 Th 23060
300> 4 Th 0230 1060
KEPALA BADAN PENGAWASAN
KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN
REPUBLIK INDONESIA,
ttd.
ARDAN ADIPERDANA
Salinan sesuai dengan aslinya,
Kepala Biro Hukum dan Komunikasi
SVAIFUDIN TAGAMAL
- 25 -
LAMPIRAN IV
PENGAWASANBADANPERATURAN
KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 9 TAHUN 2019
TENTANG
PENGANGKATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL
DALAM JABATAN FUNGSIONAL AUDITOR
MELALUI PENYESUAIAN/INPASSING
ANGKA KREDIT UNTUK PENYESUAIAN/ INPASSING
BAGI JABATAN AUDITOR AHLI
Angka KreditGol/
RuangMasa
KepangkatanIjazah JabatanNo. Pengembangan
ProfesiPendidikan
SekolahPenunjang JumlahPengawasan
9 103 5 6 7 81 2 4
Sl/DIVIII /a Auditor1 1000< 1 Th 0 0100
(sejak
CPNS
Pertama 1061 Th 0,7 0100 5,3
1182 Th 100 16,6 1,4 0
1303 Th 27,9 2,1 0100
- 26 -
Angka KreditGol/
RuangMasa
KepangkatanIjazah JabatanNo. Pengembangan
ProfesiPendidikan
SekolahPenunjang JumlahPengawasan
1093 6 7 851 2 4
III /a) 142> 4 Th 3 039100
Sl/DIV AuditorIll/b2 150< 1 Th 0100 347
Pertama 15403,71 Th 100 50,3
16502 Th 60,6 4,4100
3 Th 0 1785,172,9100
190> 4 Th 084 6100
AuditorS2 1500 0< 1 Th 150 0
Pertama 15501 Th 150 0,74,3
1682 Th 1,4 0150 16,6
18103 Th 150 2,128,9
1950> 4 Th 150 42 3
AuditorIII/c Sl/DIV3 20006< 1 Th 100 94
Muda 2148 01 Th 100 106
23702 Th 100 127 10
26112 03 Th 149100
2850> 4 Th 14171100
AuditorS2 2000< 1 Th 150 47 3
Muda 214051 Th 150 59
2397 02 Th 82150
- 27 -
Angka KreditGol/
RuangMasa
KepangkatanIjazah JabatanNo. Pendidikan
SekolahPengembangan
ProfesiJumlahPenunjangPengawasan
108 93 6 72 4 51
0 2643 Th 150 105 9
290> 4 Th 150 11 0129
AuditorS3 200< 1 Th 00200 0
216Muda 2 01 Th 200 14
24102 Th 200 37 4
0 2683 Th 200 62 6
294> 4 Th 8 0200 86
Sl/DIVIll/d Auditor4 300< 1 Th 100 186 14 0
309Muda 1 Th 16 0100 193
33202 Th 100 214 18
3563 Th 20 0100 236
0 380> 4Th 100 258 22
AuditorS2 3000< 1 Th 11150 139
3101 Th 0Muda 150 147 13
33402 Th 15150 169
0 3593 Th 150 192 17
3850> 4 Th 19150 216
AuditorS3 3000< 1 Th 92200 8
3111 Th 200 101 10 0Muda33602 Th 12200 124
- 28 -
Angka KreditGol/
RuangMasa
KepangkatanIjazah JabatanNo. Pendidikan
SekolahPengembangan
ProfesiJumlahPenuryangPengawasan
10987653 421
3630143 Th 149200
390016> 4 Th 174200
Sl/DIV AuditorIV/a5 400022278< 1 Th 100
Madya 415025,71 Th 289,3100
450029,4320,62 Th 100
486033,23 Th 352,8100
5220> 4Th 37385100
AuditorS2 4000< 1 Th 150 19231
Madya 416022,71 Th 243,3150
453026,4276,62 Th 150
490030,23 Th 150 309,8
527034343> 4Th 150
Auditor 400016< 1 Th 184200
Madya 418019,7198,31 Th 200
456S3 023,42 Th 232,6200
4940266,8 27,22003 Th
532031> 4 Th 200 301
Sl/DIV AuditorIV/ b6 550037< 1 Th 413100
558040,7417,31 Th 100
- 29 -
Angka KreditGol/
RuangMasa
KepangkatanIjazah JabatanNo. Pengembangan
ProfesiPendidikan
SekolahPenunjang JumlahPengawasan
9 103 5 7 82 4 61
Madya 5932 Th 100 448,6 44,4 0
6293 Th 480,8 48,2 0100
665> 4Th 513 52 0100
AuditorS2 550< 1 Th 0366 34150
Madya 55901 Th 37,7150 371,3
5952 Th 403,6 41,4 0150
6323 Th 45,2 0150 436,8
670> 4 Th 150 471 49 0
AuditorS3 550< 1 Th 319 31 0200
Madya 5601 Th 325,3 34,7 0200
59802 Th 359,6 38,4200
0 6363 Th 200 393,8 42,2
6740> 4Th 428 46200
Auditor
Madya
Sl/DIVIV/ c7 7000< 1 Th 548100 52
69852 01 Th 546100
7312 Th 59,4 0100 571,6
7653 Th 0601,8 63,2100
79867 0> 4 Th 631100
AuditorS2 700< 1 Th 49 0150 501
- 30 -
Angka KreditGol/
RuangMasa
KepangkatanJabatanIjazahNo. Pendidikan
SekolahPengembangan
ProfesiJumlahPenunjangPengawasan
108 93 5 6 71 2 4
Madya 69901 Th 150 500 49
73302 Th 150 526,6 56,4
76803 Th 557,8 60,2150
80364 0> 4 Th 150 589
AuditorS3 700< 1 Th 46 0454200
Madya 70001 Th 46200 454
0 7352 Th 200 481,6 53,4
77103 Th 200 513,8 57,2
8070> 4 Th 61200 546
KEPALA BADAN PENGAWASAN
KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN
REPUBLIK INDONESIA,
ttd.
ARDAN ADIPERDANA
Salinan sesiud dengan aslinya,
Kepala Biro Hukum dan Komunikasi
;YA/FUDIN TAGAMAL
- 31 -
LAMPIRAN V
PERATURAN BADAN PENGAWASAN
KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 9 TAHUN 2019
TENTANG
PENGANGKATAN PEGAWAI NEGERI
SIPIL DALAM JABATAN FUNGSIONAL
AUDITOR MELALUI PENYESUAIAN/INPASSING
KEPUTUSAN MENTERI/KEPALA LEMBAGA/SEKRETARIS JENDERAL
LEMBAGA NEGARA/ GUBERNUR/ BUPATI/WALIKOTA*)
NOMOR:
TENTANG
PENGANGKATAN DALAM JABATAN FUNGSIONAL AUDITOR
DI LINGKUNGAN INSPEKTORAT
MENTERI/ KEPALA LEMBAGA/SEKRETARIS JENDERAL LEMBAGA NEGARA/
GUBERNUR/ BUPATI/ WALIKOTA*)
Menimbang : a. bahwa Pegawai Negeri Sipil dengan nama-nama dan
Nomor Induk Pegawai yang tercantum dalam lampiran
surat keputusan ini terhitung mulai tanggal dalam
lampiran tersebut telah melaksanakan tugas/kegiatan
pengawasan pada Inspektorat ;
b. bahwa Pegawai Negeri Sipil dengan nama-nama dan
Nomor Induk Pegawai yang tercantum dalam lampiran
surat ini dianggap cakap dan mampu untuk menduduki
Jabatan Fungsional Auditor;
c. bahwa sebagai pelaksanaan Peraturan Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Republik Indonesia Nomor 42 Tahun 2018 dipandang
Menteri/ Kepala
Lembaga
tentang
perlu menetapkan Keputusan
Lembaga/Sekretaris
Negara/Gubernur/Bupati/
Jenderal
Walikota*)
- 32 -
Pengangkatan dalam Jabatan Fungsional Auditor di
Lingkungan Inspektorat ....
: a. Undang-undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparat
Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun
2014 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5494);
b. Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 tentang
Manajemen Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 63, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6037);
c. Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2014 tentang
Tunjangan Jabatan Fungsional Auditor (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 26);
d. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur
Negara Nomor PER/220/M.PAN/7/2008 tentang Jabatan
Fungsional Auditor dan Angka Kreditnya sebagaimana telah
diubah dengan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur
Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 51 Tahun 2012
Mengingat
tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Negara
Pendayagunaan Negara
PER/220/M.PAN/7/2008 tentang Jabatan Fungsional
Auditor dan Angka Kreditnya (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2012 Nomor 863A);
Aparatur Nomor
e. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 42 Tahun
2018 tentang Pengangkatan PNS dalam Jabatan
Fungsional melalui Penyesuaian/ Inpassing (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 1274);
f. Peraturan Bersama Kepala BPKP dan Kepala BKN Nomor
PER-1310/K/JF/2008 dan Nomor 24 Tahun 2008 tentang
Petunjuk Pelaksanaan JFA dan Angka Kreditnya;
g. Peraturan Badan Pengawasan Keuangan dan
Pembangunan (BPKP) Nomor 9 Tahun 2019 tentang
Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil dalam Jabatan
Fungsional Auditor melalui Penyesuaian/Inpassing (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 768);
- 33 -
Memperhatikan: Surat Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan
Pembangunan Nomor
Rekomendasi Pengangkatan dalam Jabatan Fungsional
Auditor melalui Penyesuaian/ Inpassing;
tanggal tentang
MEMUTUSKAN:
Menetapkan
PERTAMA Pegawai Negeri Sipil
dengan nama-nama dan Nomor Induk Pegawai yang
tercantum dalam lampiran keputusan ini diangkat dalam
Jabatan Fungsional Auditor sebagaimana tercantum dalam
lampiran.
: Terhitung mulai tanggal
KEDUA
KETIGA
Apabila dikemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam
Keputusan ini akan diadakan perbaikan sebagaimana
mestinya.
ASLI Petikan Keputusan ini disampaikan kepada yang bersangkutan untuk
diketahui dan diindahkan sebagaimana mestinya.
KEEMPAT
Ditetapkan di
pada tanggal .
MENTERI/ KEPALA LEMBAGA/SEKRETARISLEMBAGA
NEGARA/GUBERNUR/BUPATI/WALIKOTA*>..
JENDERAL
TEMBUSAN:
1. Kepala Badan Kepegawaian Negara/ Kantor Regional BKN yang
bersangkutan; *)
2. Kepala Pusat Pembinaan Jabatan Fungsional Auditor BPKP;
-34-
3. Kepala BKD Provinsi/Kabupaten/Kota atau Biro/Bagian Kepegawaian
Instansi yang bersangkutan; *)
4. Pejabat Yang Berwenang Menetapkan Angka Kredit;
5. Kepala Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara/ Kepala Biro/Bagian
Keuangan Daerah yang bersangkutan; *)
6. Pejabat instansi lain yang berkepentingan.
*) Coret yang tidak perlu
KEPALA BADAN PENGAWASAN
KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN
REPUBLIK INDONESIA,
ttd.
ARDAN ADIPERDANA
Salinan sesuai dengan aslinya,
Kepala BiroÿHukum dan Komunikasi
JYAIFUDIN TAGAMAL
- 35 -
LAMPIRAN Vi
PERATURAN BADAN PENGAWASAN
KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 9 TAHUN 2019
TENTANG
PENGANGKATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL
DALAM JABATAN FUNGSIONAL AUDITOR
MELALUI PENYESUAIAN/ INPASSING
DAFTAR NAMA PEGAWAI NEGERI SIPIL YANG DIANGKAT
DALAM JABATAN FUNGSIONAL AUDITOR
PADA INSPEKTORAT
- 36 -
Angka KreditPangkat/ TMT Jabatan
TunjanganPendi Unit
Kerja
Jabatan Pengem
bangan
Profesi
KeteranganGol. Sebelum PendidikanNama NIP Kepang
katan
No.JumlahAuditordikan JFA Pengawasan
SekolahRuang nya
1513 1411 123 5 6 7 8 9 102 41
LEMBAGA NEGARA/GUBERNUR/ BUPATI/ WALIKOTA*)
nama jelas( )
NIP
Petunjuk Pengisian :
1. Kolom 1, disi nomor urut.
2. Kolom 2, diisi nama sesuai dengan SK pangkat terakhir saat pengusulan.
3. Kolom 3, diisi NIP sesuai dengan SK pangkat terakhir saat pengusulan.
4. Kolom 4, diisi pangkat & golongan ruang sesuai dengan SK pangkat terakhir saat pengusulan.
- 37 -
Kolom 5, diisi TMT pangkat sesuai dengan SK pangkat terakhir saat pengusulan.
Kolom 6, diisi pendidikan yang dimiliki dan diakui secara kedinasan sesuai dengan SK pangkat terakhir.
Kolom 7, diisi jabatan yang diduduki sebelum diusulkan pengangkatan dalam JFA.
Kolom 8, diisi unit kerja sebelum diusulkan pengangkatan dalam JFA.
Kolom 9, diisi jabatan auditor sesuai dengan surat rekomendasi pengangkatan.
10. Kolom 10, diisi besamya tunjangan JFA sesuai ketentuan Perpres Nomor 5 Tahun 2014.
11. Kolom 11, diisi angka kredit (AK) pendidikan sekolah sesuai dengan surat rekomendasi pengangkatan.
12. Kolom 12, diisi AK pengawasan sesuai dengan surat rekomendasi pengangkatan.
13. Kolom 13, diisi AK pengembangan profesi sesuai dengan surat rekomendasi pengangkatan.
14. Kolom 14, diisi jumlah AK pendidikan sekolah, pengawasan, dan pengembangan profesi sesuai dengan surat rekomendasi pengangkatan.
15. Kolom 15, diisi nomor dan tanggal surat rekomendasi pengangkatan.
*) Coret yang tidak perlu
5.
6.
7.
8.
9.
KEPALA BADAN PENGAWASAN
KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN
REPUBLIK INDONESIA,
ttd.
ARDAN ADIPERDANA
Salinan sesuai dengan aslinya,
Kepala Biro Hukum dan Komunikasi
SY1IFUDIN TAGAMAL