12
Kelompok X Nama anggota : Imas Rahmawati Agustin 1310411168 Uffi Santa Amalia 1310411178 Bab X Berpartisipasi dalam Politik Konsekuensi Komunikasi yang mempolitikan Melalui pengalaman sosialisasi orang mengembangkan kepercayaan, nilai, dan pengharapan yang relevan dengan politik. Fokus kita bukan pada tuntutan politik dan preferensi yang diungkapkan orang melalui politik. Disini kita mengambil bagian dalam politik, bagaimana mereka melakukannya, dan faktor-faktor yang berkaitan dengan pendorongan atau pengurangan kegiatan politik mereka akhirnya kita memiliki satu faktor secara rinci, yaitu sebagimana partisipan menanggapi komunikasi politik. KOMUNIKATOR POLITIK SEBAGAI PARTISIPAN POLITIK Dalam komunikasi politik partisipan adalah anggota khalayak yang aktif yang tidak hanya memperhatikan apa yang dikatakan oleh para pemimpin politik, tetapi juga menanggapi dan bertukar pesan dengan para pemimpin politik, yaitu mereka sama-sama merupakan komunikator politik. James Rosenau, meminta kita memperhatikan 2 perangkat utama warga negara yang merupakan khalayak dari partisipan dalam komunikasi politik. Yang pertama terdiri atas orang-orang yang sangat memperhatikan politik, tidak hanya selama tahun-tahun pemilihan umum, tetapi juga diantara pemilihan umum yang satu dan pemilihan umum berikutnya. Namun ada partisipan lain yang

Bab X Kompol

Embed Size (px)

DESCRIPTION

df

Citation preview

Kelompok XNama anggota: Imas Rahmawati Agustin1310411168 Uffi Santa Amalia1310411178Bab XBerpartisipasi dalam Politik Konsekuensi Komunikasi yang mempolitikan

Melalui pengalaman sosialisasi orang mengembangkan kepercayaan, nilai, dan pengharapan yang relevan dengan politik. Fokus kita bukan pada tuntutan politik dan preferensi yang diungkapkan orang melalui politik. Disini kita mengambil bagian dalam politik, bagaimana mereka melakukannya, dan faktor-faktor yang berkaitan dengan pendorongan atau pengurangan kegiatan politik mereka akhirnya kita memiliki satu faktor secara rinci, yaitu sebagimana partisipan menanggapi komunikasi politik.

KOMUNIKATOR POLITIK SEBAGAI PARTISIPAN POLITIKDalam komunikasi politik partisipan adalah anggota khalayak yang aktif yang tidak hanya memperhatikan apa yang dikatakan oleh para pemimpin politik, tetapi juga menanggapi dan bertukar pesan dengan para pemimpin politik, yaitu mereka sama-sama merupakan komunikator politik.James Rosenau, meminta kita memperhatikan 2 perangkat utama warga negara yang merupakan khalayak dari partisipan dalam komunikasi politik. Yang pertama terdiri atas orang-orang yang sangat memperhatikan politik, tidak hanya selama tahun-tahun pemilihan umum, tetapi juga diantara pemilihan umum yang satu dan pemilihan umum berikutnya. Namun ada partisipan lain yang tidak sekedar mengamati dan menilai, karena itu mereka lebih dari hanya khalayak tak terorganisasi atau pengganti pemilih.Dimensi partisipasi politikOrang mengambil bagian dalam politik dengan berbagai cara. Cara-cara itu berbeda dalam tiga hal atau dimensi: gaya umum partisipasi, motif yang mendasari kegiatan mereka, dan konsekuensi berpartisipasi pada peran seseorang dalam politik.Gaya partisipasiGaya mengacu kepada baik apa yang dilakukan maupun bagaimana ia melakukannya. Sebagaimana gaya pembicaraan politik (seperti antara singkat dan bertele-tele), gaya umum persipasti pun bervariasi.Langsung atau wakilan.Ada orang yang melibatkan diri sendiri atau aktual dengan hubungan yang dilakukan terus menerus dengan figur politik-menelepon, mengirim surat, dan mengunjungi kantor pemerintah. Yang lain bertindak terhadap politkus, tetapi tidak bersama mereka.Kentara tak kentaraGaya ini melibatkan keuntungan kentara yang berinstrumental. Ada partisapai yang kurang instrumental dan kurang kentara serta lebih evaluatif, misalnya seperti upaya untuk mendemonstrasikan keunggulan statusnya kepada kawab-kawan.Individual/pelatihPada masa dewasa bisa muncul lebih banyak gaya kolektif-masuk kedalam partai politik, berusaha untuk menjadi kandidat politik, menjadi aktif dalam serikat buruh atau dalam persatuan orangtua murid guru-guru.Sistematis/acakBeberapa individu berpartisapasi dalam politik untuk mencapai tujuan tertentu, mereka bertindak bukan karena dorongan hati, melaikan berdasarkan perhitungan: pikiran, perasaan dan usul mereka untuk melakukan sesuatu bersiaf konsisten, tidak berkontradiksi dan tindakan mereka berkesinambungan dan teguh, bukan sewaktu-waktu atau dengan inensitas yang berubah-ubah. Orang-orang demikian menunjukan gaya sistematis bukan gaya acak-acak.Terbuka/tersembunyiOrang yang mengungkapkan opini politik dengan terang-terangan dan tanpa ragu-ragu, dan yang menggunakan berbagai alat yang dapat diamati untuk melakukannya, bergaya partisipasi terbuka. Yang lain sangat berhati-hati dalam pandangannya.Berkomitmen/tak berkomitmenWarga negara berbeda-beda dalam intensitas partisipasi politiknya. Orang yang sangat mendukung tujuan, kandidat, kebijakan, atau program bertindak dengan bersemangat dan antusias: ciri yang tidak terdapat pada orang yang memandang pemilihan umum hanya sebagai memilih antara si fulan dan si anu yang tidak ada bedanya.Derita/kesenanganKita melihat bahwa seseorang bisa menaruh perhatian kepada politik dan melibatkan deritanya karena kegiatan politik itu sendiri merupakan kegiatan ayang menyenangkan. Yang lain ingin mencapai sesuatau yang lebih jauh dari politik melalui partisipasi.Motif partisipasiBerbagai faktor meningkatkan atau menekan partisipasi politik salah satu perangkat faktor seperti itu menyangkut motif orang yang membuatnya ambil bagian. Motif-motif ini, seperti gaya partisipasi yang diberikannya, berbeda-beda dalam beberapa hal.Sengaja/tak sengajaBeberapa warga negara mencari informasi dan peristiwa politik untuk mencapai tujuan tertentu mereka bisa berhasrat menjadi berpengetahuaan, mempengaruhi suara legistrator, atau mengarahkan kebijaksanaan pejabat pemerintah. Bagi mereka politik itu bertujuan dan hal yang disengaja yang lain melakukan kegiatan politik hampir secara kebetulan.Rasional/emosionalOrang yang berhasil mencapai tujuan tertentu yang dengan teliti mempertimbangkan alat alternatif untuk mencapai tujuan itu, dan kemudian memilih yang paling menguntungkan dipandang dari segi pegorbanan dan hasilnya, disebut bermotifasi rasional. Sebaliknya, beberapa orang bertindal tanpa berpikir, semata-mata karena dorongan hati.Kebutuhan psikologis/sosial Kadang-kadang orang memproyeksikan kebutuhan psikologis mereka pada objek-objek politikm misalnya; dalam memdukung pemimpin karena kebutuhan yang mendalam utnuk tunduk kepada autoritas, atau ketika memproyeksikan ketidakcukupannya pada berbagai kelas musuh politiik yang dipersepsi-minoritas, negara asing atau politikus dari partai oposisi. Yang lain menggunakan politik untuk meningkatkan persahabatan sosial, mengidentifikasikan diri dengan orang-orang yang statusnya diinginkan, atau meningkatkan posisi kelompok sosial mereka terhadap kelompok sosial yang lain. Diarahkan dari dalam/luarPerbedaan partisipasi politik diarahkna dari dalam diri pribadi dan dari luar erat hubungannya dengan motivasi b atiniah dan motivasi sosila untuk partisipasi politik. Orang yang diarahkan oleh dirinya sendiri adalah orang yang beraksi sendiri, yaitu orientasi dan kecendrungannya diperoleh dari bimbangan orangtuanya. Sebaliknya, orang yang diarahkan dari luar lebih kosmopolitan, menanggapi berdasarkan orientasi yang diperoleh dari lingkungan. Berpikir/tanpa berpikirPerilaku yang dipikirkan meliputi interpretasi aktif dari tindakan seseorang dan perkiraan konsekuensi tindakan terhadap dirinya dan orang lain. Kegiatan yanng tidak dipikirkan seperti tersesat orang banyak, membuat kerusuhan tanpa tujuan, partisan yang bersemagat atau membeo dengan slogan ideologi-menunjukan kurangnya penggunaan pikiran di pihak individu. Konsejuensi partisipasiPembahasan mengenai segi partisipasi politik yang dipikirkan dan interpretatif dibandingkan dengan jenis yang kurang dipikirkan dan lebih tanpa disadari menimbulkan pertanyaan tentang apa konsekuensi partisipasi bagi peran seseorang dalam politik pada umumnya. Fungsional/disfungsionalTidak setiap bentuk partisipasi memjaukan tujuan seseorang. Jika, mislanya tujuan seorang warba negara adalah melaksanakan kewajiban kewarganegaraan yang dipersepsi, mka pemberian suara merupakan cara fungsional untuk melakukannya. Namun, jika orang itu ingin menggulingkan seluruh aparat pemerintah, maka pemberian suara relatif tidak banyak membantu tujuan tersebut. Sinambung/terputusJika partisipasi politik seseorang membantu meneruskan situasi, program, pemerinyah, atau keadaan yang berlaku, maka konsekuensinya sinambung. Jika partisipasi itu mengganggu kesinambungan kekuatan yang ada, merusak rutin dan ritual, dan mangancam stabilitas, partisipasi itu teputus. Mendukung/menuntutMelalui beberapa tipe tindakan, orang menunjukan dukungan mereka terhadap rezim politik yang ada- dengan memberikan suara, membayar pajak, mematuhi hukum, menyanyyikan kagu keangsaan, berikrar setia kepada bendera, dan sebagainya. Melalui tindakan yang lain mereka mengajukan tuntutan kepada pejabat pemerintahan-mengajukan petisi kepada anggota kongres dengan surat, kunjungan, dan telepon atau menarik kembali dukungan finansial dari kampanya kandidat.Tipe dan distribusi partisipasi politikYang dikemukakan oleh daftar itu ialah bahwa dalam meneliti berbagai cara orang berpartisipasi dalam politik, begitu pula berapa berapa banyak orang yang mengambil bagian, kita perlu ingat bahwa orang yang melakukan tindakan politik yang sama jenisnya, sikap dan motif politiknya berbeda, dan mereka memperoleh kepuasandan jekengkelan nyang berbeda dari politik. Kita akan meneliti dua tipe utama partisipasi politik-dalam pemilihan umum dan diluar pemilihan umum dan tindakan poltik yang khas yang berkaitan dengan masing-masing. Partisipasi dalam pemilihan umumTipe partisipasi rakyat yang dipublikaksikan dan diteliti paling luas ianalah pengambilan bagian dalam pemilihan umum dengan memberikan suara. Namun, terdapat kongtinum kemungkinan tindakan pemilihan, dari yang paling mudah dilaksanakan sampai yang paling sukar dalam penggunaan waktu, uang dan energi. Identifikasi dengan partai politikSeperti diri kita sendiri yang telah menytakan ikatan erta dengan partai politik. Kita akan melihat bagaimana afilasi kepartaian memperhitungkan penyusunan keputusan seseorang untuk memilih. Disini kita ahanya menaruh perhatian pada kenytaan bahwa diri kita sendiri secara emosional mengidentifikasi diri dengan suatu partai politik, yaitu mereka memiliki ciri-ciri partisipan. Pendaftaran untuk memilihSebagian besar negara bagian dan wilayah lokal, seseoramg harus mendaftar secara formal untuk meilih, dangannbegitu, ia telah menunjukan kewarganegaraannya, usia yang disyaratkn, tempat tinggal, dan sebagainya kepada autoritas. Pemberian suara dalam pemilihan umumAngka pemberian populasi usia pemilih berbeda-beda dalam berbagai tingkat pemilihan. Disetiap negara ketika pemilihan misalnya memilih presiden, memillih gubenur, wakil gubernur dan yang lainnya angka pemberian suaranya berbeda-beda. Pengambilan bagian dalam kampanyeYang terakhir, oranng-oranng mengambil bagian dalam pemilihan umum dengan menyumbangkan uang epada para kandidat, menghadiri rapat umum dan pertemuan kampanye, bekerja untuk partai politik atau kandidat, memsasang stiker atau lencana kampanye dan dengan berbagai cara lain. Partisipan bukan dalam pemilihan umumPartisipan diluar pemilihan umum mencakup segala kegiatan politik yang melibatkan peran serta orang pada masa dan diantara tahun-tahun pemilihan, yang sedikit sangkut pautnya dengan kampanye politik.Mengikuti informasi tentang politikSepertihalnya mereka yang menganggap selalu mengkuti perkembnagn politik di negara kita. Kita bisa memperoleh informasi politik melalui televisi, menggunakan surat kabar, rado, dan majalah sebagai sumber informasi politik kita. Masuk organisasi kepentingan umum dan politikYaitu mereka yang masuk menjadi anggota organisasi sukarela dan proporsi yang sama mengindentifikasikan diri mereka sebagai orang yang aktif dalam organisasi. Mereka mengitkuti diskusi-diskusi organisasi yang mengambil sikapa dalam isu publik.Menguhubungi pejabat pemerintahBangsa Amerika mengajukan petisi kepada pejabat pemrintah dalam pertemuan umum, di kantor, melalui tetelepon, dengan surta dan dalam pertemuan sosial pribadi. Dalam aalsan agar para pejabat tersebut menangani masalah yang berhubungan dengan kepentingan publik.Berpartisipasi atau tidak?Peluang, sumber daya, dan motivasiPeluangKetentuan Konstitusi AS, dan interpretasinya oleh Mahkamh Agung dalam membantu menjamin peluang yng dasarnya luas dan bervariasi bagi bangsa Amerika utnuk berpartisipi dalam politik. Mereka mempunyai Hak Memilih. Peluang utnuk memilih yang berlaku bagi semua warganya dengan ketentuan-ketentuan yang diberikan.

Sumber daya sosialTidak semua bangsa Amerika memilki sumber daya sosil dan ekonomi yang ada kaitannya dengan kegiata politik.tingkat partisipai itu bervariasi diantara kelas sosial yang satu dengan kelas sosial yang lain, dan diantara pengelompokkan demografis yang satu dengan pengelompokkan demografis yang lain.Kelas sosialBanyak cara menentukan seseorang untuk dikategorikan ke dalam kelasa sosial mana, tetapi pada umumnya, kelas itu merupakan fungsi dari pkerjaan, pendapatan, dan pendidikan seseorang. Mengenai pemilihan umum, angka suara pada umunya lebih tinggi jika tingkat sosialnya semakin tinggi. Perbedaan demografisTerdapat juga perbedaan dalam partisipasi diantra mereka yang terdapat dalam berbgaia kategori demografis, yaitu kategori usia, jenis kelamin, suku, tempat tinggal, agama dan sebagainya.Motivasi personal Ilmuwan politik Roberta Sigel, menegemukakan cara untuk merangkumkan banyak diantara motif personal yang mendasari apakah seseorang akan berpartisipasi atau tidak dalam politik dan jika iya bagaimna caranya. Ian mnegandalkan konep puasat kendali (locusof control) yang dikembangkan dalam psikologi. Pusat kendali mengacu kepada apakah orang percaya bahwa merka dapat denngan efektif mengatasi kehdupan mereka dan situasi yang dimasuki oleh mereka.BAGAIMANA PARTISIPAN MENANGGAPI KOMUNIKASI POLITIKPesan tetang politik dibawa melalui komunikasi politik ke dalam matriks peluang resmi yang dipersepsi, sumber daya sosial, dan motivasi seseoarang yang merupakan dunia seseorang.Rumus Bernard Berelson mengenai hubungan antara komunikasi dan opini publik. Empat dasawarsa dan lalu Berelson disampaikan untuk diperhatikan oleh beberapa jenis orang dalam beberapa jenis keadaan, menimbulkan beberapa jenis akibat.Jenis KomunikasiDalam rumus Berelson, jenis komunikasinmengacu pada saluran komunikasi (interpersonal, organisasi atau massa) maupun pada isi komunikasi. Dua jenis dari ini komunikasi. Beberapa pesan merupakan pesan informasional. Pesan itu mencoba mengubah kepercayaan dan pengharapan, bukan suka atau tidak suka, preferensi, atau nilai. Setiap kampaye yang ditunjukan untuk mengubah kepercayaan, nilai, atau pengaharapan adalah persuasif, berlawanan dengan pesan kedua, yakni pesan promosional.Harold Mendelson menyajikan tiga pedoman untuk mencapai kampanye informasi yang berhasil. Pertama, kampanye informasi harus dirrencanakan dengan asumsi bahwa kebanyakan dari orang yang diupayakan dicapai oleh mereka hanya sedikit atau sama sekali tidak menaruh perhatian pada komunikasi. Kedua, didalam konteks ketidakacuhan umum, juru kampanye perlu menciptakan tujuan yang sederhana beranjak menengah, disesuaikan dengan kehidupan sehari-hari khalayak dan tidak coba meyakinkan orang akan segala sesuatu yang jauh dari imajinasi mereka. Ketiga, setelah menetapkan tuuan jarak menengah, juru kampanye harus merinci jenis yang paling cocok sebagai suatu informasi yang paling cenderung ditanggapi rakyat sesuai dengan kelas sosial dan atribut demografis, motivasi personal, gaya hidup, kepercayaan, nilai, pengharapan, dan kebisaan media mereka.Jenis IsuPenolakan model klasik dari warga Negara demokratis, digabungkan dengan berbagai temuan dari riset tahun 1950, menghasilkan kesimpulan berikut mengenai bagaimana orang menanggapi isu: (1) orang cenderung menanggapi komunikasi dan merumuskan atau mengubah pandangan mereka jika isunya relative baru, tak berstruktur, atau jauh dari mereka. (2) komunikasi mengenai isu lebih efektif pada isu sampingan ketimbang isu pokok; semakin penting isu itu bagi seseorang, semakin besar opini orang itu tetap stabil dalam menghadapkan argumentasi yang bertentangan. (3) komunikasi mengenai isu sebagai isu lebih kecil kemungkinan efektifnya dibandingka dengan komunikasi mengenai personal sebagai isu.Jenis orang dan kondisiDalam pembahasan tentang berbagai jenis komunikasi da nisi pokok masalahnya, tercakup pandangan bahwa konsekuensi komunikasi bervariasi diantara seseorang dan orang lain. Variasi bagaimana yang dapat kita harapkan dalam tanggapan orang tehadap komunikasi? Ball-Rokeach dan De-Fleur mengemukakan tiga dalil sebagai berikut:1. Semakin beruntung orang pada media untuk memperoleh informasi, semakin besar kemungkinan mereka akan mengubah kepercayaan, nialai dan pengaharapan mereka sebagai hasil informasi yang dikomunikasikan.2. Semakin esensial infoormasi yang disampaikan oleh mereka kepada khalayak, semakin besar kebergantungan orang pada media itu dank arena itu, semakin besar kemungkinan orang mengubah pandangan mereka sebagai hasil dari memperhatikan media tersebut.3. Semakin berkembang media komunikasi suatu masyarakat, semakin bergantung orang pada media dengan meningkatnya konflik dan perubahan sosial.Ringkasnya, teori kebergantungan menyiratkan bahwa orang akan memperhitungka komunikasi politik ((yakni, imbauan informasional dan promosional dari kandidat, pejabat pemerintah, pemimpin kelompok kepentingan khusus, dan komunikator professional) dalam menyusun opini tentang publik.

Jenis AkibatSetelah menunjukan preferensi untuk memikirkan tiga komponen opini yang saling lingkup, yakni kepercayaan, nilai dan pengharapan, dan setelah menguraikan teori kebergantungan dari Ball-Rokeach dan DeFleur yang cocok dengan pandangan itu, maka tepat bagi kita untuk merangkumkan akibat potensial dari komunikasi dengan menggunakan kategori kognitif, afektif, dan behavioral yang digunakan dalam model kebergantungan.Akibat kognitifDengan menanggapi komunikasi, orang memperluas realitas politik yang dipersepsinya serta menginterpretasikan situasi yang ambigus dan rutin.Akibat afektifAda consensus umum bahwa komunikasi politik lebih cenderung diperhitungkan orang dalam menyusun kepercayaan politik ketimbang dalam nilai politik mereka.Akibat partisipasiKonsekuensi primer dan skunder dari komunikasi politik itu sangat jelas dalam kampanye politik,