Bab Viii Metode Reciprocal Hawkins

Embed Size (px)

Citation preview

BAB.8 METODE RECIPROCAL HAWKINS Deskripsi bahan kuliahBab ini membahas salah satu metode analisis dan interpretasi data seismic untuk lapisan yang irregular sehingga memerlukan pendekatan tertentu untuk memperowh hasil yang lebih baik Sasaran pembelajaranSetelah mengikuti materi perkuliahan pada bab ini mahasiswa diharapkan mampu menerapkan metod Hawkins dalam analisis dan interpretasi data seismik dengan memanfaatkan time delay dan velocity apparent untuk memperoleh true velocity Materi pembelajaranMetode Hawkins, time delay, konstanta factor kedalaman, true velocity, hubungan antara delay time, time depth ,true travel time, fungsi analisis keceptan dengan ketebalan lapisan

8.1 Prinsip DasarHawkns (1961) mengembangkan suatu konsep yang disebut time depth yakni waltu yang dibutuhkan oleh gelombang seismic untuk merambat dari bidang reflector kepermukaan bumi. Waktu ini berkaitan erat dengan ketebalan (z) dari medium diatas reflector.Time depth diperoleh dengan menjumlahkan waktu dari sumber (shot) A maupun sumber (reciprocal) BMetode ini dilakukan dengan intercept time dan disukai karena merupakan metoda numerik sehingga sangat mudah diproses dengan komputer. Metode reciprocal Hawkins digunakan pada geofisika teknik dan lingkungan. Metoda reciprocal dilakukan dengan melakukan dua tembakan dari arah A dan B. Waktu tempuh pada titik P dari A disebut TAP, sedangkan dari B disebut TBP,

A P B

hA hP hB i v1Ai i F i B Cv2 D P, E

dan waktu tempuh dari A ke B harus sama yaitu TAB sehingga delay time pada titik geophone dapat dihitung [5]: 8.1a 8.1b 8.1catau 8.2jelas td adalah time dlay yang dirumuskan sebagai : 8.3Atau 8.4Selanjutnya didefinisika depth constan factor (DCF) sebagai 8.5a 8.5bDimana td adalah time dpthMaka CDCF adalah interpolasi dari factor kecepatan DCFA DCFB sehingga 8.6a 8.6bMaka depth 8.6cKebalikan metode Hawkins ini bahwa konversi kecepatan dapat dikalibrasi dengan data lubang bor 8.7Dengan demikian akan diperoleh suatu pengikatan ke data bor dengan menggunaka konsep ini , masalah koreksi low velocity zone , blind zone dan lain sebagainya dapat dilakukan. Untuk dapat menghitung ketebalan hA1, hA2 dan sebagainya secara teliti biasanya diturunkan ruusan ti .Sedang ti diperoleh dari phanthomize , tembakan phanthom.Karena itu metode Howkins biasa dikenal sebagai five shots spread Besarnya time depth untuk dapat dihitung menggunakan persamaan berikut:8.8Ketebalan lapisan pertama dapat dihitung menggunakan persamaan berikut 8.9Td adalah waktu tempuh gelombang yang berkaitan dengan ketebalan medium di atas refraktor yang disebut time depth (Td), maka8.10dengan h1 adalah ketebalan lapisan pertama, Td adalah time depth, v1adalah kecepatan apisan pertama dan v2 adalah kecepatan lapisan kedua. Ketebalan lapisan kedua dapat dihitung menggunakan persamaan berikut: 8.11a 8.11bdengan dengan h2adalah ketebalan lapisan kedua, Td adalah time depth pada shot point, v1adalah kecepatan lapisan pertama, v2 adalah kecepatan lapisan kedua, v3 kecepatan lapisan ketiga dan h1 adalah ketebalan lapisan pertama.

Konsep Tentang True Velocity True velocity adalah nilai kecepatan yang telah bebas dari koreksi-koreksi topografi dan kemiringan lapisan yang didapat dari metode Hawkins. 8.12Dengan mengurang tAP dan tBP dengan td , maka efek ketidak beraturan refactor dapat diminimisasi sehingga kurva x, t dapat direkonstruksi menjadi True Travel Time.Walaupun metode ini dilakukan dengan intercept time dan disukai karena merupakan metoda numerik sehingga sangat mudah diproses dengan komputer. Metode reciprocal Hawkins digunakan pada geofisika teknik dan lingkungan. Metoda reciprocal dilakukan dengan melakukan dua tembakan dari arah A dan B. Waktu tempuh pada titik P dari A disebut TAP, sedangkan dari B disebut TBP, dan waktu tempuh dari A ke B harus sama yaitu TAB sehingga delay time pada titik geophone dapat dihitung [5]: 8.13a 8.13bBesarnya time depth untuk dapat dihitung menggunakan persamaan berikut: 8.14Ketebalan lapisan pertama dapat dihitung menggunakan persamaan berikut 8.15Td adalah waktu tempuh gelombang yang berkaitan dengan ketebalan medium di atas refraktor yang disebut time depth (Td), maka 8.16dengan h1 adalah ketebalan lapisan pertama, Td adalah time depth, v1adalah kecepatan apisan pertama dan v2 adalah kecepatan lapisan kedua. Ketebalan lapisan kedua dapat dihitung menggunakan persamaan berikut: 8.17 8.18dengan dengan h2adalah ketebalan lapisan kedua, Td adalah time depth pada shot point, v1adalah kecepatan lapisan pertama, v2 adalah kecepatan lapisan kedua, v3 kecepatan lapisan ketiga dan h1 adalah ketebalan lapisan pertama.

1